bab i andi
Post on 15-Dec-2014
32 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu ergonomi membuat suatu perancangan sistem kerja atau produk
sangat penting namun harus tetap memperhatikan faktor-faktor ergonomis,
perancangan suatu produk dapat dikatakan tidak berhasil atau gagal apabila
produk tersebut tidak mempunyai nilai ergonomi.
Pembuatan suatu produk dapat dikatakan ergonomis jika dalam
pembuatanya memperhatikan dimensi setiap tubuh yang akan digunakan dalam
membuat produk tersebut. Sehingga produk yang dihasilkan memberikan
kenyaman dan kemudahan bagi si pemakai.
Dalam membuat suatu perancangan sistem kerja juga harus memperhatikan
Antropometri manusia. Selain nilai Antropometri, dalam perancangan suatu
sistem kerja juga harus memperhatikan faktor-faktor yang lainnya, seperti faktor
biomekanika dan fisiologi kerja. Dengan mengaplikasikan sumua aspek-aspek
ergonomi yang ada diharapkan dapat merancang suatu produk yang lebih baik
dan berkualitas. Selain itu yang memiliki nilai jual tinggi dan mampu bersaing di
pasaran.
Dalam praktikum ini berkaitan langsung dengan bagaimana merancang
sebuah produk kursi kuliah untuk mahasiswa yang mempunyai nilai ergonomi,
dimana tujuannya memberikan efek nyaman pada saat digunakan dalam KBM
(Kegiatan Belajar Mengajar). Pada proses KBM posisi duduk yang dikatakan
nyaman adalah dengan posisi yang alami sesuai dengan dimensi tulang dan
jaringan otot yang bekerja dengan tanpa melebihi beban. Dapat dikatakan
rancangan yang tidak ergonomis apabila dalam posisi duduk tersebut jaringan
otot bekerja melebihi batas regangnya, sehingga jaringan otot tersebut akan
beresiko mengalami cedera.
1.2 Tujuan Praktikum
1.1.1 Tujuan Umum
1. Mengetahui konsep-konsep mengenai perancangan suatu sistem kerja
atau produk, yang berhubungan dengan data-data atau informasi
mengenai sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia.
2. Menganalisa, menilai dan memperbaiki serta merancang suatu sistem
kerja (produk) yang berhubungan dengan manusia sebagai pemakai
dengan menggunakan data-data antropometri, fisiologi kerja dan
biomekanik.
3. Mengetahui manfaat perancangan yang ergonomi untuk menghindari
kecelakaan dan rasa sakit pada saat kerja.
1.1.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat membuat analisa, menilai dan memperbaiki serta
merancang suatu sistem kerja (produk) yang berhubungan dengan
manusia sebagai pemakai
2. Mahasiswa dapat membuat desain produk/system kerja dalam gambar
teknik dan diwujudkan dalam bentuk poster ukuran A3.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Produk Yang Ergonomis
Dalam aplikasi ergonomi, secara ideal kita dapat menerapkan “to fit the job to
the man” dalam perancangan sistem kerja begitu juga dalam pengembangan
desain produk (Bridger, 1995: 16; Kroemer, 2001 : 398; Pulat, 1992 : 3),
sehingga design produk yang dhasilkan diharapkan akan memenuhi keinginan
konsumen dan diharapkan memiliki nilai tambah, dimana manfaat (tangible
& intangible benefits) yang akan dirasakan konsumen memiliki totalitas manfaat
yang lebih dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan.
Dengan demikian design produk yang ergonomis tersebut memiliki superior
customer valu dibandingkan pesaingnya (Kotler & Amstrong, 2006. Dengan
produk jadi (finished goods) sebagai indikator performansi nyata (tangible) yang
akan dilihat dan dirasakan oleh konsumen. Penilaian terhadap nilai produk yang
ergonomis merupakan perwujudan tingkat tinggi yang diinginkan oleh konsumen.
(Syafei,2007)
2.2 BOM
Bill Of Material memiliki arti yang luas, BOM merupakan sebuah kunci dalam
manufaktur dalam menghubungkan struktur produk dan materials planning
systems. BOM adalah penggambaran komponen-komponen atau part produk
dalam sebuah hubungan parent atau child, atau penggambaran komponen
dengan level-level yang lebih rendah. Jadi BOM merupakan gambaran hirarki,
dimana terdapat banyak level untuk subassemblies dari sebuah produk.
( Scott,1994).
Secara umum BOM dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain : (Scott, 1994)
1. Engineering Bills Of Materials, merupakan BOM yang dikerjakan oleh bagian
teknik desain. Pada BOM jenis ini dimungkinkan adanya hubungan otomatis
antara sistem Material Requirements Planning (MRP) dengan sistem
Computer Aided Design (CAD), untuk dapat memperoleh data yang
diperlukan dalam produksi.
2. Production Bills Of Materials, merupakan BOM yang digunakan saat
materials planning dan proses produksi. Strukturnya berbeda yang
merupakan keputusan mengenai produk akan dibuat atau dirakit.
3. Planning Bills Of Material, merupakan BOM yang digunakan untuk
perancangan produk di masa yang akan datang, yaitu produk dengan
berbagai jenis pilihan konsumen. BOM ini memiliki penggunaan yang
spesifik dalam master scheduling. Selain itu juga digunakan untuk membuat
planned orders untuk mewakilkan produk-produk yang akan datang dan
dihubungkan dengan spesifikasi lain pada data yang telah ada.
2.3 OPC
OPC (operation process chart) merupakan suatu diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku
mengenai urutan-urutan proses dan pemeriksaan. Sejak dari awal proses sampai
menjadi produk utuh maupun sebagai komponen,dan juga memuat informasi-
informasi yang dibutuhkan. Informasi-informasi yang bisa didapatkan dalam peta
proses operasi adalah sebagai berikut:
Bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan (dipresentasikan dengan
garis panah horizontal)
Operasi yang dibutuhkan pada masing-masing komponen atau bagian dari
bahan baku (direpresentasikan dalam lingkaran)
Waktu yang dibutuhkan dalam proses
Mesin atau alat yang digunakan dalam operasi
Scrap (geram) yang dihasilkan (dibuang) dalam proses
Dalam setiap peta proses operasi kegiatan dalam bentuk lambang atau simbol
yang telah dibakukan adalah sebagai berikut:
1. Operasi yaitu suatu kegiatan yang terjadi apabila benda kerja mengalami
perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawinya. Operasi merupakan kegiatan
yang paling banyak terjadi dalam suatu proses yang biasanya terjadi di suatu
mesin atau stasiun kerja. Contoh: membuat benda dengan mesin bubut,
mengecat benda kerja dan merakit benda kerja.
2. Pemeriksaan (Inspeksi) yaitu suatu kegiatan pemeriksaan terhadap benda
kerja atau peralatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Lambing ini
digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap suatu objek tertentu agar
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Contoh: mengukur dimensi
benda kerja sesuai spec, memeriksa warna benda dan merakit benda kerja.
3. Aktifitas gabungan yaitu suatu kegiatan yang terjadi apabila aktivitas operasi
dan pemeriksaan dilakukan secara bersamaanatau pada satu tempat benda.
Contoh: memeriksa benda kerja kemudian dimasukkan kedalam box karton.
4. Penyimpanan yaitu suatu kegiatan menyimpan benda kerja untuk waktu
yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali biasanya
melakukan prosedur perizinan tertentu. Contoh : bahan baku yang disimpan
dalam gudang dan menyimpan benda kerja hasil produksi.
(Paath,2011)
2.4 VOC
Voice Of Customer (VOC) adalah istilah yang digunakan dalam bisnis dan Teknologi
Informasi (melalui ITIL, misalnya) untuk menggambarkan proses secara mendalam dalam
menangkap harapan pelanggan, preferensi dan penolakan (Ernan, 2010). Secara khusus,
VOC adalah teknik riset pasar yang menghasilkan keinginan dan kebutuhan pelanggan
secara terperinci, diatur dalam struktur hirarki, dan kemudian diprioritaskan dalam hal
kepentingan relatif dan kepuasan dengan alternatif saat ini. VOC biasanya terdiri
dari kedua langkah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Umumnya dilakukan pada awal dari
setiap inisiatif desain produk baru, proses, atau jasa dalam rangka untuk lebih memahami
keinginan pelanggan dan kebutuhan, dan sebagai masukan kunci untuk definisi produk baru,
Quality Function Deployment (QFD), dan penetapan spesifikasi desain rinci.
Banyak telah ditulis tentang proses ini, dan ada banyak kemungkinan cara untuk
mengumpulkan informasi mulai dari kelompok, wawancara individu, penyelidikan kontekstual,
teknik etnografi, dan lain-lain, tetapi kesemua hal tersebut melibatkan serangkaian
wawancara terstruktur yang mendalam, yang berfokus pada pengalaman pelanggan dengan
produk saat ini atau alternatif dalam kategori dibawah pertimbangan. Pertanyaan
kebutuhan kemudian diekstraksi, diatur dalam hierarki yang lebih bermanfaat, dan kemudian
diprioritaskan oleh pelanggan.
(Morison, 2008)
2.5 SWOT
Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk
merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah
sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness
atau Kelemahan, O adalah Oppurtunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat
atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi
dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh :
produk.
Strengh (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan
dari produk pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari produk tersebut.
Weaknesses (kelemahan) adalah produk yang tidak berjalan dengan baik
atau sumber daya yang dibutuhkan oleh produk tetapi tidak dimiliki oleh
produk tersebut. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada
sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu
tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan
yang sudah ada.
Opportunity (kesempatan) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan
dan memberikan kesempatan bagi produk kita untuk memanfaatkannya.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal
mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon
masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan
hambatan bagi berkembangnya suatu produk. Ancaman ini adalah hal yang
terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk
kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya
produk tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.
(mindasari,2010).
2.6 Diagram Afinitas
Diagram afinitas mengatur sejumlah besar ide menjadi hubungan alami
mereka. Metode ini membuka kreativitas dan intuisi tim. Ini diciptakan pada tahun
1960-an oleh antropolog Jepang Jiro Kawakita. Keuntungan menggunakan
diagram afinitas diantaranya adalah :
1. Memfasilitasi terobosan berpikir dan merangsang ide-ide segar
2. Memastikan semua orang jelas mengetahui masalah
3. Menggabungkan pendapat seluruh kelompok
4. Memupuk semangat tim
5. Semua orang menaikkan tingkat kesadaran
(mardi,2011)
2.7 HOQ
The House Of Quality (HOQ) adalah suatu kerangka kerja atas pendekatan
dalam mendesain manajemen yang dikenal sebagai Quality Function
Deployment (QFD). (Cohen,L., 1995)
The House of Quality memperlihatkan struktur untuk mendesain dan
membentuk suatu siklus, dan bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci dalam
membangun HOQ adalah difokuskan kepada kebutuhan pelanggan, sehingga
proses desain dan pengembangannya lebih sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh pelanggan daripada teknologi inovasi. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi yang lebih penting dari pelanggan. Hal tersebut mungkin
menambah waktu perencanaan awal (initial planning time) dalam proyek
pengembangan, tetapi waktu desain atau me-redesain dan membawa produk
atau jasa kepasaran (time to market) akan berkurang.
(Purdianta, 2008)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Diagram Alir Praktikum (Flowchart)
Gambar 4.2.1 Flowchart prosedur pelaksanaan
Persiapan alat dan bahan
lakukan pengamatan terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari
mendokumentasikan produk yang akan dibuat
Selesai
Kesimpulan
menganalisa kelemahan produk tersebut
menganalisa nilai tambah pada produk
yang baru terhadap produk yang sudah
ada
proses pengumpulan, pengolahan dan analisa dari produk yang akan
dibuat
cetak produk dalam bentuk poster A3
mendesain produk baru
3.2 Penjelasan flowchart
Dalam diagram flowchart di atas menjelaskan bahwa langkah pertama yang
dilakukan dalam praktikum ini adalah menentukan alat dan bahan. Setelah alat
dan bahan ditentukan maka langkah selanjutnya adalah lakukan pengamatan
aktifitas yang kita lakukan sehari-hari untuk membuat suatu produk, kemudian
dokumentasikan produk yang akan dibuat setelah itu analisis kelemahan yang
kemungkinan ada dalam pembuatan poduk tersebut.
Setelah itu buat desain produk baru kemudian analisa nilai tambah dari
produk baru yang akan kita buat. Kemudian dari produk baru itu kita analisa data
kuesioner yang sudah kita dapat dari setiap orang,kemudian kita lakukan
pengolahan data dan analisa datanya. Dan jangan lupa buat software autocad
dari gambar produk baru yang kita buat, kemudian kalau bisa kita cetak ke dalam
bentuk poster ukuran A3. Setelah itu baru kita bisa menentukan kesimpulan dari
praktikum ini.
3.2.1 Peralatan dan bahan
Adapun peralatan yang digunakan adalah perangkat lunak (software)
antara lain : Microsoft office (word), Autocad, Visio.
3.3 Prosedur Praktikum
1. Lakukan pengamatan terhadap aktivitas yang Anda lakukan sehari-hari.
Kemudian tentukan ide gagasan alat bantu (produk) apa yang akan
dikembangkan.
2. Dokumentasikan produk/alat bantu tersebut.
3. Lakukan analisis untuk menentukan kelemahan produk ditinjau dari sudut
pandang ergonomis.
4. Lakukan rancangan atau desain baru terhadap alat bantu/produk dengan
menggunakan data-data antropometri yang diperoleh pada modul 1.
5. Bila alat bantu/produk tersebut belum pernah ada, analisalah keuntungan-
keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya alat tersebut.
6. Bila alat bantu/produk tersebut sudah ada, analisalah apakah rancangan
saudara mempunyai nilai tambah bila dibandingkan dengan alat bantu
sejenis.
7. Buatlah rancangan alat bantu/produk dengan gambar teknik.
8. Wujudkan desain tersebut dalam bentuk poster A3.
top related