bab i
Post on 13-Jul-2016
219 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan
(janin), bayi, anak, dewasa hingga usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan
merupakan masa krisis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode itu bersifat permanen, tidak dapat
dipulihkan, walaupun kebutuhan gizi pada masa lanjutnya terpenuhi.1
Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan pesat pada usia 0-5 tahun.
Masa ini sering juga disebut sebagai ”Golden Age Period”. Golden age period merupakan
masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar
sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Karena pertumbuhan berat badan
merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. Bila
kenaikan badan lebih rendah dari yang seharusnya, maka pertumbuhan anak terganggu dan
anak beresiko mengalami kekurangan gizi. Sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih
besar dari yang seharusnya merupakan indikasi resiko kelebihan gizi. Pada saat ini
pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama posyandu yang jumlahnya mencapai
lebih dari 260 ribu yang tersebar di seluruh indonesia.2,3
Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui adanya
hambatan pertumbuhan secara dini. Pertumbuhan balita dapat diketahui dari penimbangan
setiap bulan sangat diperlukan.pemantauan pertumbuhan saat ini merupakan kegiatan
utama posyandu yang jumlahnya mencapai lebih dari 260.000 yang tersebar di seluruh
Indonesia.4
Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, pemantauan pertumbuhan balita yang dilakukan
setiap bulan di Indonesia menunjukkan bahwa persentase balita umur 6-59 bulan yang
tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir cenderung meningkat dari 25,5 persen
(2007), 23,8 persen (2010) menjadi 34,3 persen (2013).3
Di Puskesmas Salaman I, balita yang naik berat badannya (N/D) merupakan salah
satu program gizi yang bermasalah karena tidak mencapai target yang ditetapkan Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang tahun 2011. Berdasarkan hasil SPM Puskesmas
Salaman 1 bulan Januari tahun 2016 didapatkan hasil cakupan balita yang naik berat
badannya sebesar 75,26 % dari target yang ditetapkan dinkes sebesar 80% dengan
1
pencapaian sebesar 94,07%. Kemudian dari 10 desa yang ada di wilayah Puskesmas
Salaman I, cakupan paling rendah terdapat di desa Sidomulyo yaitu sebesar 67,30%,
diikuti Desa Paripurno dan Kalirejo berturut-turut sebesar 67,86 dan 68,43%. Dari 9 dusun
yang terdapat di Desa Sidomulyo, Dusun Sojomerto Kidul memiliki 20 dari 55 balita yang
berat badannya naik dengan persentase cakupan sebesar 63,63%, paling rendah dibanding
dusun lainnya.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dibahas, didapatkan bahwa cakupan
balita yang naik berat badannya (N/D) di Desa Sidomulyo khususnya Dusun Sojomerto
Kidul masih dibawah target yang ditetapkan Dinkes Kabupaten Magelang. Faktor yang
menyebabkan keadaan tersebut dapat berasal dari berbagai macam penyebab. Oleh karena
itu, penulis ingin mengetahui “apa saja penyebab program cakupan balita yang naik berat
badannya (N/D) di Dusun Sojomerto Kidul pada bulan Januari 2016 belum mencapai
target?”, “bagaimana pemecahan masalahnya sesuai dengan penyebab masalah?”, dan “
kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menganalisa dan mengidentifikasi penyebab rendahnya cakupan balita yang naik
berat badannya (N/D) selama periode Januari 2016 di Dusun Sojomerto Kidul serta
menyusun rencana tindak lanjut pemecahan masalah tersebut.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui rendahnya cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) di
Dusun Sojomerto Kidul dan faktor - faktor yang mempengaruhi.
b) Mengetahui penyebab masalah berdasarkan metode pendekatan sistem (input,
process, output, dan lingkungan).
c) Mendapatkan alternatif pemecahan masalah yang ada berdasarkan penyebab
masalah.
d) Menyusun plan of action pemecahan suatu masalah.
2
D. Manfaat Kegiatan
1. Untuk meningkatkan pengetahuan penulis tentang pendataan dan
penatalaksanaan pemantauan dan pertumbuhan balita.
2. Memberikan tambahan informasi mengenai kegiatan pendataan balita yang
naik berat badannya (N/D) dan tambahan informasi pada saat melakukan
penyuluhan kepada ibu-ibu guna meningkatkan kesadaran untuk melakukan
penimbangan anaknya ke posyandu.
3. Memberi informasi kepada Puskesmas Salaman 1 sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan dalam program kesehatan.
4. Memberikan masukan bagi petugas gizi dalam rangka mengetahui masalah gizi
di masa mendatang.
5. Menambah pengetahuan masyarakat terutama bagi ibu-ibu yang memiliki balita
mengenai manfaat pentingnya kenaikan berat badan pada balita.
3
top related