bab i
Post on 23-Oct-2015
106 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut Susantoro dalam Ramadha (1990: 23) mahasiswa merupakan
kalangan muda yang berumur antara 19 sampai 28 tahun yang memang dalam
usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa.
Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai seseorang yang terdaftar sebagai murid
yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi ataupun lembaga lain
yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa adalah manusia yang
tercipta untuk selalu berpikir yang saling melengkapi (Dwi Siswoyo, 2007:
121).
Mahasiswa ini merupakan seorang remaja dimana remaja itu adalah suatu
tahapan menuju kematangan. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari
anak-anak menuju dewasa. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini
biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12–15 tahun = masa remaja awal, 15–18
tahun = masa remaja pertengahan, dan 18–21 tahun = masa remaja akhir.
(Deswita, 2006: 192).
Karakteristik mahasiswa sudah mulai cenderung memantapkan dan
berpikir dengan matang terhadap sesuatu yang akan diraihnya, sehingga
mereka memiliki pandangan yang realistik tentang diri sendiri dan
lingkungannya. Mahasiswa akan cenderung lebih dekat dengan teman sebaya
untuk saling bertukar pikiran dan saling memberikan dukungan, karena
sebagian besar mahasiswa berada jauh dari orang tua maupun keluarga
sehingga teman sebaya adalah orang yang paling dekat dikalangan mahasiswa.
Karakteristik mahasiswa yang paling menonjol adalah mandiri, dan memiliki
prakiraan di masa depan, baik dalam hal karir maupun hubungan percintaan.
Mereka akan memperdalam keahlian dibidangnya masing-masing untuk
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang membutuhkan mental tinggi.
Disaat memikirkan tentang masa depan dan hubungan percintaan terkadang
mahasiswa merasa penasaran dan ingin mengetahuinya sejak dini sehingga
seringkali mahasiswa suka membeli majalah atau melihat dari internet tentang
ramalan bintang sesuai dengan zodiaknya masing-masing.
Ramalan bintang ini bisa mempengaruhi mindset seseoarang terlebih pada
mahasiswa yang memiliki tingkat keingintahuan yang tinggi dan cenderung
tidak mampu menahan rasa keingin tahuannya tentang apa yang akan terjadi
sehingga seringkali mereka membaca ramalan bintang dari sebuah majalah
bahkan seiring dengan perkembangan teknologi, ramalan bintangpun sekarang
sudah bisa di akses dari internet. Remaja yang masih labil akan dengan mudah
terpengaruh oleh ramalan bintang ini dan akan tersugesti dengan kuat sehingga
bisa mengganggu kehidupannya sendiri. Namun dalam Agama Islam
dijelaskan bahwa membaca ramalan bintang ini dilarang oleh Allah karena
sama saja dengan percaya pada selain Allah.
Awal mula ketertarikan penulis meneliti tentang pengaruh ramalan bintang
pada perilaku mahasiswa psikologi unisba berawal dari semakin banyaknya
orang yang sering mengikuti sebuah akun di jejaring sosial twitter dengan
username @TweetRAMALAN. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya data
bahwa @TweetRAMALAN memiliki 7458455 followers dan kebanyakan
followers tersebut adalah remaja yang menduduki tingkat perkuliahan atau
mahasiswa. Dengan membaca ramalan bintang ini seseorang mungkin bisa
mendapatkan hal negatif maupun positifnya. Ramalan bintang bisa
berpengaruh besar pada mahasiswa. Dan pada akhirnya hal ini lah yang
berimbas pada perilaku mahasiswa.
1.2 Identifikasi Masalah
Penulis membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan mempermudah penulis
untuk mengembangkan proses pembuatan karya tulis ilmiah ini. Pertanyaan ini
disusun melalui identifikasi masalah yang terdiri atas:
1. Apa pengaruh membaca ramalan bintang pada perilaku mahasiswa
psikologi Unisba?
2. Bagaimana hukum membaca ramalan bintang dalam Agama Islam?
Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat muncul dalam pembahasan tentang pengaruh ramalan bintang terhadap
perilaku mahasiswa psikologi Unisba. Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis
akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan melalui sistem penelitian.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Objektif
Untuk mengetahui pengaruh membaca ramalan bintang pada perilaku
mahasiswa psikologi Unisba dan untuk mengetahui hukum membaca
ramalan bintang dalam Agama Islam.
1.3.2 Tujuan Subjektif
Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dalam membuat karya tulis
ilmiah.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Dalam penelitian ini dibahas mengenai pengaruh ramalan bintang terhadap
perilaku mahasiswa psikologi Unisba karena ada mahasiswa yang masih
percaya pada ramalan bintang dan ada juga yang tidak percaya pada ramalan
bintang . Penulis juga membahas dampak negatif dan positif dari ramalan
bintang. Dalam penelitian ini penulis mengambil gambaran dari sebuah jejaring
sosial twitter yang membahas tentang ramalan bintang.
Penelitian ini mengkaji dan memfokuskan penelitian terhadap
pengaruhnya dan dikaitkan dengan latar belakang hukumnya dalam Agama
Islam.
1.5 Postulat dan Hipotesis
Hadits riwayat Ahmad dengan sanad Hasan:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang mempelajari ilmu nujum berarti ia telah mempelajari cabang
dari ilmu sihir, apabila bertambah ilmu nujumnya maka bertambah pulalah
ilmu sihirnya.”
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah: 102
Artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada
masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),
hanya syaitan-syaitan lah yang kafir yang mengajarkan manusia shir.”
Allah berfirman dalam Q. S. An-Naml: 65
Artinya: “Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang
mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.”
Allah berfirman dalam Q. S. Luqman: 34
Artinya: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan
tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui
apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Hadits riwayat Muslim No. 2230:
Nabi Muhammad bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi peramal, lalu
menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya
selama 40 hari.”
Hadits sahih Riwayat Imam Ahmad dan Hakim No. 9532:
Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau
dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur dengan
wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallahu alaihi wasallam.”
Hadits riwayat Al-Bazzar dengan sanad yang jayyid dari ‘Imron bin Hushoin
dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang beranggapan sial atau
membenarkan orang yang beranggapan sial, atau siapa saja yang mendatangi
tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang melakukan
perbuatan sihir atau membenarkannya.”
Telah dijelaskan di atas dalam Al-Quran Surat Luqman ayat 34 bahwa
hanya Allah lah yang mengetahui tentang apa yang akan terjadi di esok hari.
Dan dijelaskan pula oleh Nabi Muhammad Saw bahwa yang mendatangi
tukang ramal maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 hari. Maka sudah
seharusnya kita menjauhkan diri dari ilmu nujum atau ramalan-ramalan bintang
karena Allah telah menjelaskan bahwa mempercayai ilmu nujum sama saja
kufur dengan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Jika kita membaca ramalan bintang di majalah, di koran, menonton dari tv,
mengakses informasi tentang ramalan bintang dari internet maka amalan shalat
kita pun tidak akan diterima selama 40 hari itu, dan menurut penulis itu sama
saja dengan membuang-buang waktu kita yang seharusnya kita bisa
memaksimalkan dengan mencari pahala dari Allah namun kita malah
membuang waktu tersebut hanya untuk mengetahui apa yang akan terjadi esok
hari yang mana pernyataan dari ramalan bintang tersebut belum tentu
kebenarannya karena hanya Allah lah yang Maha Mengetahui akan segala
sesuatunya.
Menurut penulis, orang yang mempercayai tukang ramalan atau yang
percaya pada bacaan di ramalan-ramalan bintang terlihat seperti tidak memiliki
iman kepada Allah, karena jika kita percaya sepenuhnya pada Allah maka
seharusnya kita tidak perlu mempercayai ramalan bintang, karena dalam kasus
lain yang dapat kita bandingkan dengan kasus percaya pada ramalan bintang,
Nabi Muhammad Saw tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, hanya
Allah yang tahu kapan hari kiamat itu tiba. Begitupun dengan ramalan bintang,
apa yang akan terjadi esok hari seharusnya tidak ada yang tahu karena Nabi
Muhammad Saw pun tidak mengetahui tentang terjadinya hari kiamat apalagi
seorang tukang ramal yang jelas bukan Nabi atau Rasul dan sudah seharusnya
kita tidak perlu mempercayai ramalan-ramalan bintang itu.
1.6 Cara Memperoleh Data
Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan pendekatan empiris
dengan cara metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah riset yang
bersifat deskriptif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menggunakan metode dengan
cara mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan
wawancara secara mendalam. Subjek akan diminta untuk menjawab
pertanyaan umum, dan interviewer menanggapi tanggapan dan jawaban subjek
untuk mengidentifikasi dan menentukan persepsi. Teknik pengumpulan data
yang digunakan:
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk
tujuan tertentu (Poerwandari, 2007). Proses dan isi perlu dipersiapkan agar
ketika dilapangan sesuatu yang tidak diinginkan dapat diatasi. Apa yang
ingin dicapai dalam wawancara lebih banyak mengungkap aspek tingkah
laku, nilai atau perasaan, perlu diantisipasi sebelumnya.
Dalam teknik wawancara ini penulis mewawancarai 4 orang mahasiswa
psikologi Unisba angkatan 2013 dan mengajukan 3 pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apakah Anda percaya pada ramalan bintang?
2. Darimana biasanya Anda mendapatkan informasi tentang ramalan
bintang?
3. Apakah ramalan bintang mempengaruhi tingkah laku anda dalam
berkehidupan?
Selain pendekatan empiris, penulis juga memperoleh data dengan
pendekatan rasional dengan cara studi pustaka. Teknik studi pustaka ini
digunakan untuk memperoleh data tertulis yang dapat menunjang dalam
pembahasan penelitian ini. Data yang diperoleh berupa data sekunder seperti
kutipan, Personal Documents, artikel dan jurnal yang dicari melalui media
internet. Penggunaan dokumen yang paling penting adalah mendukung yang
menambah bukti dari sumber-sumber lain.
1.7 Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah ini terdiri atas empat bab pembahasan serta beberapa
sub-bab. Bab satu adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah
yang yang membahas tentang semakin banyaknya mahasiswa yang sering
membaca ramalan bintang sehingga berpengaruh pada perilakunya. Identifikasi
masalah berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai pengaruh ramalan
bintang terhadap perilaku mahasiswa psikologi unisba serta hukum membaca
ramalan bintang menurut Agama Islam, tujuan penelitian berisi tentang sasaran
yang dilihat dari segi subjektif dan objektif, ruang lingkup kajian berisi pokok-
pokok yang dikaji untuk menjawab pertanyaan, postulat dan hipotesis yang
berisi teori yang dianggap benar serta nyata dan terdapat hubungan dengan
pengaruh ramalan bintang terhadap perilaku serta kesimpulan sementara, cara
memperoleh data berisi tentang asal sumber data-data, sistematika penulisan
yang memuat urutan tajuk-tajuk yang akan di kemukakan oleh penulis. Bab
dua memuat landasan teori yang didalamnya terdapat pembahasan sistem
pemerintahan.
BAB II
PEMERIAN MASALAH
2.1 Definisi Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:849)
yaitu: “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan sesorang”.
Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang
muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat
memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.1)
Menurut Wiryanto, pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal di
dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten,
dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.2)
Menurut Uwe Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus
berkembang yang - berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan
usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.3)
Noorman Barry mengatakan bahwa pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan
yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat
1) Yosi Abdian Tindaon, “Pengertian Pengaruh” dalam http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html2) Lepank, “Pengertian Pengaruh Menurut Beberapa Ahli” dalam http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-pengaruh-menurut-beberapa.html3) Ibid
dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang
terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.4)
Albert R. Roberts & Gilbert mengatakan bahwa pengaruh adalah wajah
kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan.5)
Menurut salah seorang dosen Amikom Yogyakarta yaitu M. Suyanto,
mengatakan bahwa pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui
media tertentu.6)
Menurut Scott dan Mitchell pengaruh merupakan suatu transaksi sosial
dimana seorang atau kelompok orang digerakan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang lainnya untuk melakukan kegiatan sesuai dengan
harapan.7)
Badudu dan Zain dalam Wigati (2005) menjelaskan bahwa pengaruh
adalah kemampuan yang dapat menyebabkan sesuatu terjadi dan membentuk
atau mengubahnya menjadi sesuatu yang lain.8)
Dalam Nurcahyanti (2011) pengaruh didefinisikan sebagai hubungan
sebab-akibat yang ditimbulkan oleh dua hal.9)
4 ) Lepank, “Pengertian Pengaruh Menurut Beberapa Ahli” dalam http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-pengaruh-menurut-beberapa.html5) Ibid6) Emir Arnas, “Definisi Pengaruh dan Komunikasi” dalam http://emiranas.blogspot.com/2013/09/definisi-pengaruh-dan-komunikasi.html7) Suci Devianita, “Pengertian Pengaruh” dalam http://suchideppyanita.blogspot.com/2011/10/pengertian-pengaruh.html8) Wawan Junaidi, “Pengaruh” dalam http://wawan-junaidi.blogspot.com/2013/11/pengertian-pengaruh.html9) Ibid
2.2 Definisi Ramalan Bintang
Ramalan bintang atau zodiak berasal dari kata dalam bahasa Yunani
“Zoodiacos Cyclos” yang artinya Lingkaran Hewan.10) Dalam ilmu astronomi,
zodiak berarti gugusan bintang yang terletak di sepanjang lintasan garis
matahari.11)
Definisi zodiak secara ilmiah adalah zodiak menyatakan suatu siklus
tahunan dari 12 wilayah sepanjang lingkaran ekliptik (yaitu suatu pola lintasan
perubahan posisi matahari di angkasa) yang terbentuk karena lingkaran ekliptik
ini dibagi oleh gugus-gugus bintang menjadi 12 area dengan ukuran busur yang
sama.12) Dalam Agama Islam, zodiak ini termasuk ke dalam ilmu nujum atau
perbintangan.
Terdapat 12 macam zodiak, yaitu:
1. Aries
Aries disimbolkan dengan hewan domba jantan. Zodiak ini menaungi
orang yang lahir antara tanggal 21 Maret-19 April. Orang yang
memiliki zodiak aries mempunyai sifat agresif, keras kepala, susah
dipengaruhi orang lain, tegas, tidak sabar, dan susah bekerja sama
dengan orang lain.
2. Taurus
Taurus disimbolkan dengan hewan banteng. Zodiak ini menaungi
orang yang lahir antara tanggal 20 April-20 Mei. Orang yang memiliki
10) Irene Agustina, “Pengertian Zodiak & Ramalan Zodiak” dalam http://rennedisini.wordpress.com/2011/03/12/pengertian-zodiak-ramalan-zodiak/11) Anne Ahira, “Zodiak” dalam http://www.anneahira.com/zodiak.htm12) Herlina, “Pengertian zodiak” dalam http://pengertianzodiak.blogspot.com/2009/12/pengertian-zodiak.html
zodiak taurus mempunyai sifat sabar, dapat dipercaya, ramah, penuh
kasih, gigih, dan tenang, posesif, mudah marah, kaku, serakah.
3. Gemini
Gemini disimbolkan dengan makhluk kembar. Zodiak ini menaungi
orang yang lahir antara tanggal 21 Mei-21 Juni. Orang yang memiliki
zodiak gemini mempunyai sifat penasaran, komunikatif, dan
kooperatif.
4. Cancer
Cancer disimbolkan dengan hewan kepiting. Zodiak ini menaungi
orang yang lahir antara tanggal 22 Juni-22 Juli. Orang yang memiliki
zodiak cancer mempunyai sifat emosional, selalu ingin diakui, dan
selalu ingin bersama-sama.
5. Leo
Leo disimbolkan dengan hewan singa jantan. Zodiak ini menaungi
orang yang lahir antara tanggal 23 Juli-22 Agustus. Orang yang
memiliki zodiak leo mempunyai sifat menyesuaikan diri, senang
menjadi perhatian, senang menjadi pemimpin, dan egois.
6. Virgo
Virgo disimbolkan dengan seorang perawan. Zodiak ini menaungi
orang yang lahir antara 23 Agustus-22 September. Orang yang
memiliki zodiak virgo mempunyai sifat pendiam, anggun, dan tidak
suka memimpin.
7. Libra
Libra disimbolkan dengan timbangan. Zodiak ini menaungi orang yang
lahir antara 23 September-23 Oktober. Orang yang memiliki zodiak
libra mempunyai sifat adil, mudah stres, dan mudah dijadikan teman.
8. Scorpio
Scorpio disimbolkan dengan hewan kalajengking. Zodiak ini menaungi
orang yang lahir antara 24 Oktober-22 November. Orang yang
memiliki zodiak scorpio mempunyai sifat emosional, susah berpikir
logis, lebih mengutamakan perasaan, dan kersa kepala.
9. Sagitarius
Sagitarius disimbolkan dengan pemanah. Zodiak ini menaungi orang
yang lahir antara 23 November-21 Desember. Orang yang memiliki
zodiak sagitarius mempunyai sifat bebs, inovatif, disukai orang lain,
dan menjadi inspirasi bagi orang lain.
10. Capricorn
Capricorn disimbolkan dengan hewan kambing. Zodiak ini menaungi
orang yang lahir tanggal 22 Desember-19 Januari. Orang yang
memiliki zodiak capricorn mempunyai sifat disiplin, serius, pekerja
keras dan bukan pemimpi.
11. Aquarius
Aquarius disimbolkan dengan tempat air. Zodiak ini menaungi orang
yang lahir tanggal 20 Januari-18 Februari. Orang yang memiliki
zodiak aquarius mempunyai sifat idealis, penuh ide, pemimpi dan
sukar disukai orang lain.
12. Pisces
Pisces disimbolkan dengan hewan ikan. Zodiak ini menaungi orang
yang lahir tanggal 19 Februari-20 Maret. Orang yang memiliki zodiak
pisces mempunyai sifat pekerja keras, mengutamakan orang lain, dan
mudah disukai orang lain.
2.3 Definisi Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).13)
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),
merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui
proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut
merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –
Organisme – Respon.14)
13) Nurul Eka Anjaningtyas, “Pengertian Perilaku Manusia” dalam http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html
14) Ibid
Menurut Petty Cocopio, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat
manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue. Sedangkan menurut
Soekidjo Notoatmojo, perilaku adalah reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Heri Purwanto mengatakan bahwa
perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai
kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi.15)
Menurut Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood, menurut
mereka perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti
sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau
memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak
(unfavorable) pada objek tersebut.16)
Menurut Chief, Bogardus, Lapeirre, Mead dan Gordon AllportT, menurut
kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi
terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa
kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecendrungan yang potensial untuk
bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus
yang menghendaki adanya respon.17)
Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan
reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru
akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan
yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu
15) Muhammad Fikal Nasir, “10 Definisi Perilaku Menurut Para Ahli” dalam http://the-friendkerz.blogspot.com/2013/04/10-definisi-perilaku-menurut-para-ahli.html16) Ibid17) Ibid
akan menghasilkan perilaku tertentu pula. Robert Y. Kwick (1972) menyatakan
bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat
diamati dan bahkan dipelajari.18)
2.4 Definisi Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Bandung
Pengertian mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990
adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.
Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang
secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan
batas usia sekitar 18-30 tahun.19)
Psikologi berasal dari kata psyche (jiwa) dan logos (ilmu), sehingga secara
harfiah disebut sebagai ilmu jiwa. Menurut Morgan, King, Robinson
(1986:30), memberikan definisi psikologi sebagai ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dan hewan, hal ini meliputi penerapannya pada masalah-
masalah manusia. Sedangkan menurut Atkinson, dkk (1996) psikologi adalah
studi ilmiah mengenai perilaku dan proses-proses mental.20)
Unisba berdiri atas gagasan para tokoh umat Islam dan tuntutan
masyarakat Jawa Barat akan perguruan tinggi yang bernafaskan Islam dan
melahirkan intelektual muslim. Cikal Bakal Unisba diawali dengan lahirnya
perguruan Islam Tinggi (PIT) pada 15 November 1958, yang berada di bawah
naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) dan sekarang berganti menjadi
18) Dewasastra, “Konsep dan Pengertian Perilaku” dalam http://dewasastra.wordpress.com/2012/03/11/konsep-dan-pengertian-perilaku/19) Admin, “Pengertian Definisi Mahasiswa Menurut Para Ahli” dalam http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-mahasiswa-menurut-para-ahli/20) Makmuroh Sri Rahayu, Diktat Kuliah Psikologi Umum 1 Jilid 1 (Bandung:Universitas Islam Bandung, 2013), h.1.
Yayasan Unisba. Pada tahun 1969 PIT diganti menjadi Universitas Islam
Bandung (Unisba).21)
Fakultas Psikologi Unisba didirikan mulai tahun akademik 1972-1973.
Tanggal 1 April 1973 ditetapkan sebagai hari kelahiran Fakultas Psikologi
Unisba.22) Misi Program Studi Psikologi Unisba adalah menjadi Program Studi
Psikologi Islam terkemuka, dalam membina umat agar menjadi pelopor,
pembaharu dan pemikir yang Islami, sehingga bermanfaat bagi diri sendiri,
masyarakat, bangsa dan Negara. Sedangkan misi yang diembannya saat ini
telah disesuaikan dengan filosofi Tri Darma Perguruan Tinggi, yang meliputi:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan pendidikan tingkat
strata 1 dalam rangka:
2. Menghasilkan lulusan pendidikan psikologi dengan kualitas tinggi yang
mampu bersaing dalam memasuki pasar global.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan meneliti.
4. Menghasilkan lulusan yang memiliki inovasi dan daya juang tinggi serta
menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
5. Menyelenggarakan penelitian serta pengabdian pada masyarakat dalam
bidang psikologi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.23)
2.5 Definisi Peradaban Islam21) Unisba, “Sejarah berdirinya Unisba” dalam http://www.unisba.ac.id/index.php?con=menu&idm=1&ids=2322) Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung, “Sejarah Singkat” dalam http://psikologi.unisba.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=93&Itemid=8823) Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung, “Visi Misi” dalam http://psikologi.unisba.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=94&Itemid=92
Peradaban Islam mengacu kepada beberapa hal berikut yaitu masa
keemasan islam, dunia islam, kekhalifahan.24) Sejarah Peradaban Islam
Menurut A.A. Fyzee, peradaban (civilization) dapat diartikan dalam
hubungannya dengan kewarganegaraan karena berasal dari kata civies (Latin)
atau civil (Inggris) yang berarti seorang warganegara yang berkemajuan.
Dalam hal ini peradaban diartikan dalam dua cara:
1. Proses menjadi berkeadaban, dan
2. Suatu masyarakat manusia yang sudah berkembang atau maju.
Peradaban Islam memiliki tiga pengertian yang berbeda. Pertama, kemajuan
dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan
Islam mulai dari periode Nabi Muhammad Saw. sampai perkembangan
kekuasaan sekarang; kedua, hasil-hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam
lapangan kesusasteraan, ilmu pengetahuan dan kesenian; ketiga, kemajuan
politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi pandangan hidup Islam
terutama dalam hubungannya dengan ibadah-ibadah, penggunaan bahasa, dan
kebiasaan hidup kemasyarakatan.25)
2.6 Definisi Mahasiswa
Pengertian mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978)
adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya
dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik
dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.26)
24) Wikipedia, “Kekhalifahan” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Islam25) Mohammad Adaf, “Pengertian Peradaban” dalam http://mohammadadaf.blogspot.com/2012/03/pengertian-peradaban.html26) Admin, “Pengertian Definisi Mahasiswa Menurut Para Ahli” dalam http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-mahasiswa-menurut-para-ahli/
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI bagian ke
empat pasal 19 bahwasanya “mahasiswa” itu sebenarnya hanya sebutan
akademis untuk siswa/murid yang telah sampai pada jenjang pendidikan
tertentu dalam masa pembelajarannya. Sedangkan secara harfiah, “mahasiswa”
terdiri dari dua kata, yaitu “Maha” yang berarti tinggi dan “Siswa” yang berarti
subyek pembelajar (menurut Bobbi de porter), jadi dari segi bahasa
“mahasiswa” diartikan sebagai pelajar yang tinggi atau seseorang yang belajar
di perguruan tiggi/universitas.27)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah mereka yang
sedang belajar di perguruan tinggi (Poerwadarminta, 2005: 375).
27 ) Nuni Udiani, “Arti Mahasiswa” dalam http://www.slideshare.net/harrypottertwilight/arti-mahasiswa
top related