bab 4 asp
Post on 21-Dec-2015
247 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Bab 4
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
A. PENGERTIAN KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah prinsip-prinsip yang mendasari
penyusunan dan pengembangan standar akuntansi sektor publik yang disusun oleh sebuah komite
perumus standar independen dan merupakan rujukan penting bagi komite standar akuntansi,
penyusun laporan keuangan, dan pemeriksa dalam mencari pemecahan atas suatu masalah yang
belum diatur secara jelas dalam pernyataan standar akuntansi sektor publik.
B. TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini merumusakan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan organisasi sektor publik. Tujuannya adalah acuan bagi :
1. Penyusun standar akuntansi sektor publik dalam melaksanakan tugas perumusan
standar.
2. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur
dalam standar akuntansi.
3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai dengan standar akuntansi sektor publik.
4. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi sektor publik.
Dalam hal terjadi pertentangan antar kerangka konseptual dan standar akuntansi, maka
ketentuan standar akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual.
C. PERAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Pada dasarnya kerangka konseptual merupakan suatu landasan untuk menetapkan standar
akuntansi. Penetapan standar akuntansi dan interprestasinya harus diturunkan dari kerangka
konseptual yang telah dirumuskan sebelumnya.
Kerangka konseptual ini sebagai landasan konsep, baik untuk penetapan standar akuntansi
maupun praktek akuntansi maka setidak-tidaknya suatu kerangka konseptual harus merumuskan :
1. Tujuan akuntansi secara jelas
2. Karakteristik-karakteristik kualitatif informasi akuntansi yang bermanfaat, dan
3. Definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang menbentuk laporan keuangan.
4. Konsep-konsep mendasar dalam akuntansi.
Hirarki Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia
Landasan
Operasional
atau
Landasan
Praktek
Tingkat 3 Praktek Konvensi dan
Kebiasaan Pelaporan Yang
Sehat
Buku Teks/Ajar, Artikel dan
Pendapat Ahli
Tingkat 2 Buletin Teknis Peraturan
Pemerintah
untuk Sektor
Publik
Pedoman
atau Praktek
Akuntansi
Sektor
Publik
Simpulan
Riset
Akuntansi
Sektor
Publik
Tingkat 1 Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan
Interprestasi Pernyataan
Standar Akuntansi
Pemerintahan
Landasan
Konseptual
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Hirarki prinsip akuntansi yang berterima umum berarti bahwa tingkatan pertama harus
digunakan terlebih dahulu, tingkatan kedua atau yang ketiga dapat digunakanjika tingkat pertama
tidak mengatur. Tingkatan rujukan terhadap beberapa pedoman di atas juga harus dideskripsikan
secara jelas agar tidak menyesatkanpihak penyusun laporan keuangan.
D. RUANG LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Elemen elemen ruang lingkup kerangka konseptual ASP adalah :
1. Tujuan laporan keuangan.
2. Karakteristik yang dibutuhkan dari suatu informasi akuntansi keuangan.
3. Asumsi-asumsi akuntansi.
4. Prinsip dasar untuk pengakuan dan pelaporan.
5. Kendala-kendala.
6. Unsur-unsur laporan keuangan.
E. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA
Salah satu organisasi sektor publik terbesar adalah pemerintahan. Pada pertengahan tahun
2005, pemerintah Indonesia menetapkan standar akuntansi pemerintahan Indonesia dengan PP
Nomor 24 Tahun 2005. Di dalam peraturan pemerintah tersebut juga dirumuskan kerangka
konseptual akuntansi pemerintahan sebagai landasan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah.
Ruang lingkup kerangka konseptual akuntansi pemerintah Indonesia ini mencakup:
1. Tujuan kerangka konseptual.
2. Lingkungan akuntansi pemerintah.
3. Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna.
4. Entitas laporan.
5. Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, serta dasar hukum.
6. Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan
keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi, dan defenisi, pengakuan, dan
pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan.
1. Tujuan kerangka konseptual Akuntansi Pemerintahan
Tujuan ditetapkannya kerangka konseptual akuntansi pemerintahan adalah acuan bagi :
a. Penyusun standar akuntansi pemerintahan dalam melaksanakan tugas perumusan standar.
b. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur
dalam standar akuntansi.
c. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan standar akuntansi sektor publik.
d. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi sektor publik.
2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan menyebutkan bahwa lingkungan operasional
organisasi pemerintah berpengaruh terhdap karakteristik tujuan akuntansi dan pelaporan
keuangannya.
Ciri-ciri penting lingkungan pemerintahan yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan
tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut :
ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan :
a. Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan.
b. Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah.
c. Adanya pengaruh proses politik.
d. Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah.
ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian :
a. Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal dan sebagai alat pengendalian.
b. Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan, dan
c. Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian.
3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Akuntansi Pemerintahan
Pemakai Laporan Keuangan
Terdapat beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintah, antara lain :
a. Masyarakat
b. Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa
c. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman
d. Pemerintah
kebutuhan informasi
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari semua kelompok pemakai. Dengan demikian laporan keuangan
pemerintah tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari masing-masing kelompok
pemakai. Meskipun memiliki akses terhadap detail informasi yang tercantum di dalam laporan
keuangan, pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
4. Entitas Pelaporan
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, yang terdiri dari :
a. Pemerintah pusat
b. Pemerintah daerah
c. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika
menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan
laporan keuangan.
Dalam penetapan entitas pelaporan, perlu dipertimbangkan syarat pengelolaan,
pengendalian, dan penguasaan suatu entitas pelaporan terhadap aset, yurisdiksi, tugas dan misi
tertentu, dengan bentuk pertanggungjawaban dan wewenang yang terpisah dari entitas pelaporan
lainnya.
5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan
Peranan Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode
pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan,
belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan,
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan
ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.
top related