bab 3 apn 2008 refmnl
Post on 07-Aug-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
1/17
Bab 3
Kala Dua Persalinan
Pendahuluan
Bab ini menguraikan berbagai proses yang terjadi selama kala dua persalinan dan asuhan
yang diperlukan untuk memandu kelancaran proses tersebut. Proses-proses fisiologis yangterjadi akan dari adanya gejala dan tanda kala dua dan berakhir dengan lahirnya bayi.
Penolong persalinan, selain diharapkan mampu untuk memfasilitasi berbagai proses tersebut,
juga terampil dalam mencegah terjadinya berbagai penyulit, mengenali gangguan atau
komplikasi sejak tahap yang paling dini, dan menatalaksana atau merujuk ibu bersaliansecara adekuat dan tepat waktu.
Tujuan
Setelah mempelajari babi ni, peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan batasan, gejala dan tanda kala dua persalinan.
2. Membuat persiapan untuk memandu dan memberikan asuhan kala dua persalinan
. Menilai kemajuan kala dua persalinan!. Menilai kondisi bayi selama kala dua persalinan
". Memperagakan posisi dan cara membimbing ibu untuk meneran
#. Menjelaskan indikasi dan jenis tindakan yang diperlukan pada kala dua persalinan
$. Menjelaskan prosedur untuk melahirkan dan menolong bayi%. Menjelaskan alasan dan cara merujuk ibu bersalin dan&atau bayi baru lahir
3.1. Batasan
Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan ser'iks sudah lengkap (1) cm* dan berakhir dengan lahirnya bayi. +ala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi.
3.1.1. Gejala dan Tanda Kala Dua Persalinan
ejala dan tanda kala dua persalinan adalah
• bu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.
• bu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan&atau 'aginanya.• Perineum menonjol.
• /ul'a-'agina dan sfingter ani membuka.
• Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.
Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam (informasi obyektif* yang hasilnyaadalah
Kala Dua
Persalinan
$#
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
2/17
• pembukaan ser'iks telah lengkap, atau
• terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus 'agina.
3.2. Persiapan Penolon Persalinan
0alah satu persiapan penting bagi penolong adalah memastikan penerapan prinsip dan praktik
pencegahan infeksi (P* yang dianjurkan, termasuk mencuci tangan, memakai sarung tangan
dan perlengkapan pelindung pribadi. ihat Bab 1.
3.2.1 Sarun Tanan
0arung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril harus selalu dipakai selama melakukan
periksa dalam, membantu kelahiran bayi, episiotomi, penjahitan laserasi dan asuhan segera
bagi bayi baru lahir. 0arung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril harus menjadi bagiandari perlengkapan untuk menolong persalinan ( partus set * dan prosedur penjahitan ( suturing atau heckting set *. 0arung tangan harus diganti apabila terkontaminasi, robek atau bocor.
3.3.2. Perlenkapan Pelindun Diri
Pelindung diri merupakan penghalang atau barier antara penolong dengan bahan-bahan yang berpotensi untuk menularkan penyakit. leh sebab itu, penolong persalinan harus memakai
celemek yang bersih dan penutup kepala atau ikat rambut pada saat menolong persalinan.
3uga gunakan masker penutup mulut dan pelindung mata mata (kacamata* yang bersih dannyaman. +enakan semua perlengkapan pelindung pribadi selama membantu kelahiran bayi
dan plasenta serta saat melakukan penjahitan laserasi atau luka episiotomi.
3.3.2. Persiapan Tempat Persalinan, Peralatan dan Bahan
Penolong persalinan harus menilai ruangan dimana proses persalinan akan berlangsung.
4uangan tersebut harus memiliki pencahayaan&penerangan yang cukup (baik melalui jendela,lampu di langit-langit kamar ataupun sumber cahaya lainnya*. bu dapat menjalani persalinan
ditempat tidur dengan kasur yang dilapisi kain penutup yang bersih, kain tebal dan pelapis
anti bocor (plastik* apabila hanya beralaskan kayu atau diatas kasur yang diletakkan diataslantai (lapisi dengan plastik dan kain bersih*. 4uangan harus hangat (tetapi jangan panas* dan
terhalang dari tiupan angin secara langsung. 0elain itu, harus tersedia meja atau permukaan
yang bersih dan mudah dijangkau untuk meletakkan peralatan yang diperlukan.
Pastikan bahwa semua perlengkapan dan bahan-bahan tersedia dan berfungsi dengan baik5
termasuk perlengkapan untuk menolong persalinan, menjahit laaserasi atau luka episiotomidan resusitasi bayi baru lahir. 0emua perlengkapan dan bahan-bahan dalam set tersebut harus
dalam keadaan disinfeksi tingkat tinggi atau steril. 6aftar tilik lengkap untuk bahan-bahan, perlengkapan dan obat-obat esensial yang dibutuhkan untuk persalinan, membantu kelahiran
dan asuhan bayi baru lahir ada pada lampiran #.
3.2.!. Pen"iapan Tempat dan #inkunan untuk Kelahiran Ba"i
Persiapan untuk mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh yang berlebihan pada bayi barulahir harus dimulai sebelum kelahiran bayi itu sendiri. 0iapkan lingkungan yang sesuai bagi
proses kelahiran bayi atau bayi baru lahir dengan memastikan bahwa ruangan tersebut bersih,
Kala Dua
Persalinan
$$
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
3/17
hangat (minimal 2"7*, pencahayaannya cukup, dan bebas dari tiupan angin (matikan kipas
angin atau pendingin udara bila sedang terpasang*. Bila ibu bermukim di daerah pegununganatau beriklim dingin, sebaiknya disediakan minimal 2 selimut, kain atau handuk yang kering
dan bersih untuk mengeringkan dan menjaga kehangatan tubuh bayi.
3.2.$. Persiapan %bu dan Keluara
&suhan Sa"an %bu
• 8njurkan agar ibu selalu didampingi oleh keluarganya selama proses persalinan dan
kelahiran bayinya. 6ukungan dari suami, orang tua, dan kerabat yang disukai ibu sangatdiperlukan dalam menjalani proses persalinan.
Alasan: Hasil persalinan yang baik ternyata erat hubungannya dengan dukungan dari
keluarga yang mendampingi ibu selama proses persalinan (Enkin, et al, 2000!
• 8njurkan keluarga ikut terlibat dalam asuhan, diantaranya membantu ibu untuk berganti
posisi, melakukan rangsangan taktil, memberikan makanan dan minuman, teman bicara,dan memberikan dukungan dan semangat selama persalinan dan melahirkan bayinya.
• Penolong persalinan dapat memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan anggota
keluarganya dengan menjelaskan tahapan dan kemajuan proses persalinan atau kelahiran
bayi kepada mereka.• 9enteramkan hati ibu dalam menghadapai dan menjalani kala dua persalinan. akukan
bimbingan dan tawarkan bantuan jika diperlukan.
• Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat meneran (lihat ambar -1 sampai -
untuk contoh berbagai posisi meneran*.
• 0etelah pembukaan lengkap, anjurkan ibu hanya meneran apabila ada dorongan kuat dan
spontan untuk meneran. 'anan menanjurkan untuk meneran berkepanjanan danmenahan na(as. 8njurkan ibu beristirahat di antara kontraksi. Alasan: "eneran secara berlebihan menyebabkan ibu sulit bernapas sehingga ter#adi
kelelahan yang tidak perlu dan meningkatkan risiko as$iksia pada bayi sebagai akibat
turunnya pasokan oksigen melalui plasenta (Enkin, et al, 2000!
• 8njurkan ibu untuk minum selama persalinan kala dua. Alasan: %bu bersalin mudah sekali mengalami dehidrasi selama proses persalinan dan
kelahiran bayi! &ukupnya asupan cairan dapat mencegah ibu mengalami hal tersebut!
(Enkin, et al, 2000!
• 8dakalanya ibu merasa khawatir dalam menjalani kala dua persalinan. Berikan rasa aman
dan semangat serta tentramkan hatinya selama proses persalinan berlangsung. 6ukungan
dan perhatian akan mengurangi perasaan tegang, membantu kelancaran proses persalinan
dan kelahiran bayi. Beri penjelasan tentang cara dan tujuan dari setiap tindakan setiapkali penolong akan melakukannya, jawab setiap pertanyaan yang diajukan ibu, jelaskan
apa yang dialami oleh ibu dan bayinya dan hasil pemeriksaan yang dilakukan (misalnya
tekanan darah, denyut jantung janin, periksa dalam*.
)embersihkan Perineum %bu
Praktik terbaik pencegahan infeksi pada persalinan kala dua diantaranya adalah melakukan
pembersihan 'ul'a dan perineum menggunakan air matang (699*. unakan gulungan kapas
atau kasa yang bersih, bersihkan mulai dari bagian atas ke arah bawah (dari bagian anterior
'ul'a ke arah rektum* untuk mencegah kontaminasi tinja. etakkan kain bersih di bawah bokong saat ibu mulai meneran. 0ediakan kain bersih cadangan di dekatnya. 3ika keluar tinja
Kala Dua Persalinan $%
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
4/17
saat ibu meneran, jelaskan bahwa hal itu biasa terjadi. Bersihkan tinja tersebut dengan kain
alas bokong atau tangan yang sedang menggunakan sarung tangan. anti kain alas bokongdan sarung tangan 699. 3ika tidak ada cukup waktu untuk membersihkan tinja karena bayi
akan segera lahir maka sisihkan dan tutupi tinja tersebut dengan kain bersih.
)enosonkan Kandun Kemih
8njurkan ibu dapat berkemih setiap 2 jam atau lebih sering jika kandung kemih selalu terasa
penuh. 3ika diperlukan, bantu ibu untuk ke kamar mandi. 3ika ibu tak dapat berjalan ke kamar mandi, bantu agar ibu dapat duduk dan berkemih di wadah penampung urin.
Alasan: Kandung kemih yang penuh mengganggu penurunan kepala bayi, selain itu #uga
akan menambah rasa nyreri pada perut ba'ah, menghambat penatalaksanaan distosia bahu,menghalangi lahirnya plasenta dan perdarahan pascapersalinan!
'anan melakukan kateterisasi kandun kemih se*ara rutin sebelum atau setelah
kelahiran ba"i dan+atau plasenta. +ateterisasi kandung kemih hanya dilakukan bila terjadi
retensi urin dan ibu tak mampu berkemih sendiri.
Alasan: elain menyakitkan, kateterisasi akan meningkatkan risiko in$eksi dan trauma atau perlukaan pada saluran kemih ibu!
3.2.. &mniotomi
8pabila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap maka perlu dilakukan
tindakan amniotomi. Perhatikan warna air ketuban yang keluar saat dilakukan amniotomi.3ika terjadi pewarnaan mekonium pada air ketuban maka lakukan persiapan pertolongan bayi
setelah lahir karena hal tersebut menunjukkan adanya hipoksia dalam rahim atau selama
proses persalian (lihat ampiran 1*.
Penatalaksanaan -isiolois Kala Dua
Proses fisiologis kala dua persalinan diartikan sebagai serangkaian peristiwa alamiah yangterjadi sepanjang periode tersebut dan diakhiri dengan lahirnya bayi secara normal (dengan
kekuatan ibu sendiri*. ejala dan tanda kala dua juga merupakan mekanisme alamiah bagiibu dan penolong persalinan bahwa proses pengeluaran bayi sudah dimulai. Setelah terjadi
pembukaan lenkap, beritahukan pada ibu baha han"a doronan alamiahn"a "an
menis"aratkan ia untuk meneran dan kemudian beristirahat di antara kontraksi. budapat memilih posisi yang nyaman, baik berdiri, berjongkok atau miring yang dapat
mempersingkat kala dua. Beri keleluasaaan untuk ibu mengeluarkan suara selama persalinan
dan kelahiran jika ibu memang menginginkannya atau dapat mengurangi rasa tidak nyaman
yang dialaminya.Pada masa sebelum ini, sebagian besar penolong akan segera memimpin persalinan dengan
menginstruksikan untuk :menarik nafas panjang dan meneran; segera setelah terjadi pembukaan lengkap. bu dipimpin meneran tanpa henti selama 1) detik atau lebih (:menerandengan tenggorokan terkatup; atau manu'er /alsa'a*, tiga sampai empat kali per kontraksi
(0agady, 1
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
5/17
tentang cara meneran yang efektif dan benar. =arap diingat bahwa sebagian besar daya
dorong untuk melahirkan bayi, dihasilkan dari kontraksi uterus. Meneran hanya menambahdaya kontraksi untuk mengeluarkan bayi.
)embimbin %bu untuk )eneran
Bila tanda pasti kala dua telah diperoleh, tunggu sampai ibu merasakan adanya dorongan
spontan untuk meneran. 9eruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi.
)endianosa persalinan kala dua dan memulai meneran:
• 7uci tangan (gunakan sabun dan air bersih yang mengalir*.
• Pakai satu sarung tangan 699&steril untuk periksa dalam.
• Beritahu ibu saat, prosedur dan tujuan periksa dalam.
• akukan periksa dalam (hati-hati* untuk memastikan pembukaan sudah lengkap (1)
cm*, lalu lepaskan sarung tangan sesuai prosedur P (ihat Bab 2 pedoman periksa
dalam*.
• 3ika pembukaan belum lengkap, tenteramkan ibu dan bantu ibu mencari posisi
nyaman (bila ingin berbaring* atau berjalan-jalan di sekitar ruang bersalin. 8jarkan cara bernapas selama kontraksi berlangsung. Pantau kondisi ibu dan bayinya (lihat pedomanfase aktif persalinan* dan catatkan semua temuan pada partograf.
• 3ika ibu merasa inin meneran tapi pembukaan belum lenkap, beritahukan
belum saatnya untuk meneran, beri semangat dan ajarkan cara bernapas cepat selama
kontraksi berlangsung. Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang nyaman dan beritahukanuntuk menahan diri untuk meneran hingga penolong memberitahukan saat yang tepat
untuk itu.
• 3ika pembukaan sudah lenkap dan ibu merasa inin meneran, bantu ibu
mengambil posisi yang nyaman, bimbing ibu untuk meneran secara efektif dan benar dan
mengikuti dorongan alamiah yang terjadi. 8njurkan keluarga ibu untuk membantu dan
mendukung usahanya. 7atatkan hasil pemantauan pada partograf. Beri cukup minum dan pantau 633 setiap "-1) menit. Pastikan ibu dapat beristirahat di antara kontraksi.
• 3ika pembukaan sudah lenkap tapi ibu tidak ada doronan untuk meneran ,
bantu ibu untuk memperoleh posisi yang nyaman (bila masih mampu, anjurkan untuk
berjalan-jalan*. Posisi berdiri dapat membantu penurunan bayi yang berlanjut dengan
dorongan untuk meneran. 8jarkan cara bernapas selama kontraksi berlangsung. Pantaukondisi ibu dan bayi (lihat pedoman fase aktif persalinan* dan catatkan semua temuan
pada partograf. Berikan cukup cairan dan anjurkan&perbolehkan ibu untuk berkemih
sesuai kebutuhan. Pantau 633 setiap 1" menit. 0timulasi puting susu mungkin dapatmeningkatkan kekuatan dan kualitas kontraksi. 3ika ibu ingin meneran, lihat petunjuk
pada butir $ diatas.
• 3ika ibu tetap ada doronan untuk meneran setelah / menit pembukaanlenkap, anjurkan ibu untuk mulai meneran di setiap puncak kontraksi. 8njurkan ibu
mengubah posisinya secara teratur, tawarkan untuk minum dan pantau 633 setiap "-
1) menit. akukan stimulasi puting susu untuk memperkuat kontraksi.
• 3ika ba"i tidak lahir setelah / menit upa"a tersebut diatas atau jika kelahiran
ba"i tidak akan seera terjadi, rujuk ibu segera karena tidak turunnya kepala bayi
mungkin disebabkan oleh disproporsi kepala-panggul (7P6*.
Kala Dua Persalinan %)
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
6/17
Posisi %bu Saat )eneran
Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman. bu dapat mengubah-ubah posisi
secara teratur selama kala dua karena hal ini dapat membantu kemajuan persalinan, mencari
posisi meneran yang paling efektif dan menjaga sirkulasi utero-plasenter tetap baik.
Gambar 301: Posisi Duduk atau Setenah Duduk
Posisi duduk atau setengah duduk (ambar -1* dapat memberikan rasa nyaman bagi ibu dan
memberi kemudahan baginya untuk beristirahat di antara kontraksi. +euntungan dari
kedua posisi ini adalah gaya grafitasi untuk membantu ibu melahirkan bayinya.
&lir untuk Penatalaksanaan -isiolois Persalinan Kala Dua
Kala Dua
Persalinan
%1
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tanda pasti persalinan kala dua:Pembukaan serviks lengkap; atauKepala janin terlihat dari introitus vagina0leaput ketuban sudah pecah
Doronga
nspontanuntukmeneran?
Lanjutkan denganpenatalaksanaanfisiologis:Pecahkan selaput
ketuban bila belum
pecah njurkan untuk mulai
meneran!ilai D""# kontraksi#
tanda$tanda vital#kandung kemihsecara rutin
njurkan untukminum
njurkan perubahan posisi
%a&i lahirdalam '(
menit pada
multiparaatau )*(
menit padaprimpara?
Ya
+ujuk segera
njurkan perubahan posisiLakukan stimulasi puting susu,inta ibu mengosongkan kandung
kemihn&a njurkan untuk minum!ilai D""# kontraksi dan tanda$
tanda vital
-valuasi dalam '( menit
%a&i lahirdalam .aktu
'( menit/atau
kelahiranba&i akan
segeraterjadi0
Lakukan:,anajemen
aktif kala tiga suhan ba&i
baru lahir
+ujuk segera
Doronganuntuk
meneran?
Lanjutkandenganpenatalaksanaan fisiologispersalinan kaladua
Tidak
%imbing ibu untuk meneran saatkontraksi
njurkan untuk minum njurkan perubahan posisiLakukan stimulasi puting susu!ilai D"" setiap 1$)( menit
Lakukan:,anajemen
aktif kala tiga
suhan ba&ibaru lahir
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
7/17
Gambar 302: 'onkok atau Berdiri
3ongkok atau berdiri (ambar. -2* membantu mempercepat kemajuan kala dua persalinandan mengurangi rasa nyeri
Gambar 303: )erankak atau Berbarin )irin ke Kiri
Beberapa ibu merasa bahwa merangkak atau berbaring miring ke kiri (ambar -* membuat
mereka lebih nyaman dan efektif untuk meneran. +edua posisi tersebut juga akanmembantu perbaikan posisi oksiput yang melintang untuk berputar menjadi posisi
oksiput anterior. Posisi merangkak seringkali membantu ibu mengurangi nyeri
punggung saat persalinan. Posisi berbaring miring ke kiri memudahkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga dapat
mengurangi risiko terjadinya laserasi perineum.
ara )eneran
Kala Dua Persalinan %2
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
8/17
• 8njurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan alamiahnya selama kontraksi.
• Beritahukan untuk tidak menahan nafas saat meneran.
• Minta untuk berhenti meneran dan beristirahat di antara kontraksi.
• 3ika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ia akan lebih mudah untuk meneran jika
lutut ditarik ke arah dada dan dagu ditempelkan ke dada.
• Minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.
•Tidak diperbolehkan untuk mendoron (undus untuk membantu kelahiran ba"i.6orongan pada fundus meningkatkan risiko distosia bahu dan ruptura uteri. Peringatkan
anggota keluarga ibu untuk tidak mendorong fundus bila mereka mencoba melakukan itu.
atatan: 3ika ibu adalah primiraida dan bayinya belum lahir atau persalinan tidak akan
segera terjadi setelah dua jam meneran maka ia harus segera dirujuk ke fasilitas rujukan.
akukan hal yang sama apabila seorang multiraida belum juga melahirkan bayinya atau persalinan tidak akan segera terjadi setelah satu jam meneran (lihat 8lir Penatalaksanaan
?isiologis +ala 6ua*.
)enolon Kelahiran Ba"i
3.!.1. Posisi %bu Saat )elahirkan
bu dapat melahirkan bayinya pada posisi apapun kecuali pada posisi berbaring telentang( supine position*.
Alasan: )ika ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan isinya (#anin, cairan ketuban,
plasenta, dll menekan *ena ca*a in$erior ibu! Hal ini akan mengurangi pasokan oksigen
melalui sirkulasi utero+plasenter sehingga akan menyebabkan hipoksia pada bayi! erbaring terlentang #uga akan mengganggu kema#uan persalinan dan menyulitkan ibu untuk meneran
secara e$ekti$ (Enkin, et al, 2000!
8papun posisi yang dipilih oleh ibu, pastikan tersedia alas kain atau sarung bersih di bawah
ibu dan kemudahan untuk menjangkau semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan
untuk membantu kelahiran bayi. 9empatkan juga kain atau handuk bersih di atas perut ibusebagai alas tempat meletakkan bayi baru lahir.
3.!.2. Pen*eahan #aserasi
aserasi spontan pada 'agina atau perineum dapat terjadi saat kepala dan bahu dilahirkan.
+ejadian laserasi akan meningkat jika bayi dilahirkan terlalu cepat dan tidak terkendali. 3alinkerjasama dengan ibu dan gunakan perasat manual yang tepat (dibahas di bagian selanjutnya*
dapat mengatur kecepatan kelahiran bayi dan mencegah terjadinya laserasi. +erjasama akansangat bermanfaat saat kepala bayi pada diameter "-# cm tengah membuka 'ul'a (cro'ning *
karena pengendalian kecepatan dan pengaturan diameter kepala saat melewati introitus dan
perineum dapat mengurangi kemungkinan terjadinya robekan. Bimbing ibu untuk menerandan beristirahat atau bernafas dengan cepat pada waktunya. ambar -! memperagakan
bagaimana cara membimbing ibu untuk melahirkan kepala bayi.
Kala Dua
Persalinan
%
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
9/17
6i masa lalu, dianjurkan untuk melakukan episiotomi se*ara rutin yang tujuannya adalahuntuk mencegah robekan berlebihan pada perineum, membuat tepi luka rata sehingga mudah
dilakukan penjahitan (reparasi*, mencegah penyulit atau tahanan pada kepalan dan infeksi
tetapi hal tersebut ternyata tidak didukun oleh bukti0bukti ilmiah "an *ukup (>nkin, etal, 2)))5 @ooley, 1
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
10/17
Gambar 30!: Bimbinan Saat )embantu Kelahiran Kepala Ba"i
6isadur dari Beck, Buffington A Mc 6ermot, 1
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
11/17
0elalu isap mulut bayi lebih dulu sebelum mengisap hidungnya. Mengisap hidung lebih dulu
dapat menyebabkan bayi menarik nafas dan terjadi aspirasi mekonium atau cairan yang adadi mulutnya. 3angan masukkan kateter atau bola karet penghisap terlalu dalam pada mulut
atau hidung bayi. =isap lendir pada bayi dengan lembut, hindari pengisapan yang dalam dan
agresif
Periksa Tali Pusat pada #eher
0etelah kepala bayi lahir, minta ibu untuk berhenti meneran dan bernafas cepat. Periksa leher
bayi apakah terlilit oleh tali pusat. 3ika ada dan lilitan di leher bayi cukup lonar maka
lepaskan lilitan tersebut dengan melewati kepala bayi. 3ika lilitan tali pusat sangat erat maka jepit tali pusat dengan klem pada 2 tempat dengan jarak cm, kemudian potong tali pusat di
antara 2 klem tersebut.
Kala Dua Persalinan %#
3angan melakukan pengisapan lendir secara rutin pada mulut dan hidung bayi. 0ebagian besar
bayi sehat dapat menghilangkan lendir tersebut secara alamiah pada dengan mekanisme bersindan menangis saat lahir. Pada pengisapan lendir yang terlalu dalam, ujung kanul pengisap dapat
menyentuh daerah orofaring yang kaya dengan persyarafan parasimpatis sehingga dapat
menimbulkan reaksi 'aso-'agal. 4eaksi ini menyebabkan perlambatan denyut jantung(bradikardia* dan&atau henti napas (apnea* sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa
bayi (>nkin, et al, 2)))*. 6engan alasan itu maka pengisapan lendir secara rutin menjadi tidak
dianjurkan
Gambar 30$: )elahirkan kepala
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
12/17
Gambar 30: Pemeriksaan Tali Pusat Pada #eher
Diadaptasi dari: "artin, -../
3.!.! )elahirkan Bahu
• 0etelah menyeka mulut dan hidung bayi dan memeriksa tali pusat, tunggu kontraksi
berikut sehingga terjadi putaran paksi luar secara spontan.
• etakkan tangan pada sisi kiri dan kanan kepala bayi, minta ibu meneran sambil menekan
kepala ke arah bawah dan lateral tubuh bayi hingga bahu depan melewati simfisis.• 0etelah bahu depan lahir, gerakkan kepala keatas dan lateral tubuh bayi sehingga bahu
bawah dan seluruh dada dapat dilahirkan
Melahirkan bahu anterior Melahirkan bahu posterior Gambar 304: )elahirkan Bahu
umber: arney, -..1
atatan: Sulit untuk memperkirakan kapan distosia bahu dapat terjadi. 0ebaiknya selalu
diantisipasi kemungkinan terjadinya distosia bahu pada setiap kelahiran bayi, terutama pada
bayi-bayi besar dan penurunan kepala lebih lambat dari biasanya. 3ika terjadi distosia bahumaka tatalaksana sebaik mungkin (lihat ampiran 8-*.
Tanda0tanda dan ejala0ejala distosia bahu adalah sebaai berikut:
• +epala seperti tertahan di dalam 'agina.
• +epala lahir tetapi tidak terjadi putaran paksi luar.
• +epala sempat keluar tetapi tertarik kembali ke dalam 'agina ( turtle sign*.
Kala Dua
Persalinan
%$
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
13/17
Gambar 305: )elahirkan Tubuh Ba"i
umber: arney, -..1
3.!.$. )elahirkan Seluruh Tubuh Ba"i
• 0aat bahu posterior lahir, geser tangan bawah (posterior* ke arah perineum dan sanggah
bahu dan lengan atas bayi pada tangan tersebut.
• unakan tangan yang sama untuk menopang lahirnya siku dan tangan posterior saat
melewati perineum.• 9angan bawah (posterior* menopang samping lateral tubuh bayi saat lahir (ambar -%*.
• 0ecara simultan, tangan atas (anterior* untuk menelusuri dan memegang bahu, siku dan
lengan bagian anterior.
• anjutkan penelusuran dan memegang tubuh bayi ke bagian punggung, bokong dan kaki
(ambar -%*.
• 6ari arah belakang, sisipkan jari telunjuk tangan atas di antara kedua kaki bayi yang
kemudian dipegang dengan ibu jari dan ketiga jari tangan lainnya. (ambar -%*.
• etakkan bayi di atas kain atau handuk yang telah disiapkan pada perut bawah ibu dan
posisikan kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya.
•
0egera keringkan sambil melakukan rangsangan taktil pada tubuh bayi dengan kain atauselimut di atas perut ibu. Pastikan bahwa kepala bayi tertutup dengan baik.
Kala Dua Persalinan %%
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
14/17
Tabel 301: %ndikasi untuk Tindakan dan 6ujukan Seera selama Persalinan Kala DuaPenilaian Temuan dari Penilaian dan
Pemeriksaan
6en*ana &suhan atau Peraatan
• adi
• 9ekanan
6arah
• Perna pfasan
• +ondisi
keseluruhan• Crin
Tanda atau ejala s"ok:
• nadi cepat, lemah (11) D &menit
atau lebih*
• tekanan darah rendah (sistolik
kurang dari
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
15/17
Penilaian Temuan dari Penilaian dan
Pemeriksaan
6en*ana &suhan atau Peraatan
• +ejang Tanda atau ejala preeklampsiaberat atau eklampsia:
• tekanan darah diastolik 11) mm
=g atau lebih
• tekanan darah diastolik
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
16/17
Penilaian Temuan dari Penilaian dan
Pemeriksaan
6en*ana &suhan atau Peraatan
ahirnya Bahu Tanda0tanda distosia bahu:
• +epala bayi tidak melakukan
putaran paksi luar.
• +epala bayi keluar kemudian
tertarik kembali ke dalam
'agina (kepala Ikura-kura*
•
Bahu bayi tidak dapat lahir
akukan tindakan dan upaya lanjut
(tergantung hasil tindakan yang dilakukan*
1. Perasat Mc 4obert2. Prone Mc 4obert (Menungging*
. 8nterior dysimpact
!. Perasat 7ork-screw dari @ood
". Perasat 0chwartJ-6iDon
7airan +etuban Tanda0tanda *airan ketuban
ber*ampur mekonium:
• 7airan ketuban berwarna hijau
(mengandung mekonium*
1. ilai 633
a. 3ika 633 normal, minta ibu kembali
meneran dan pantau 633 setelah setiap
kontraksi. Pastikan ibu tidak berbaring
terlentang dan tidak menahan nafasnya
saat meneran.
b.3ika 633 tidak normal, tangani sebagai
gawat janin (lihat di atas*.2. setelah bayi lahir, lakukan penilaian
segera dan bila bayi tidak bernapas
maka hisap lendir di mulut kemudian
hidung bayi dengan penghisap lendir6eee (699&steril* atau bola karet
penghisap (baru A bersih*. akukan
tindakan lanjutan sesuai dengan hasil
penilaian
9ali Pusat Tanda0tanda tali pusat
menumbun:
• 9ali pusat teraba atau terlihat
saat periksa dalam
1. ilai 633, jika ada
• 0egera rujuk ke fasilitas kesehatan
rujukan.
• 6ampingi ibu ke tempat rujukan.
• Baringkan miring ke kiri dengan
pinggul agak naik. 6engan memakai
sarung tangan 699&steril, satu tangan
di dalam 'agina untuk menahan kepala bayi agar tidak menekan tali pusat dan
tangan lain di abdomen untuk menahan
bayi pada posisinya (keluarga dapat
membantu melakukannya*.
898C
• anjal bokong ibu agar lebih tinggi dari
kepalanya. 6engan mengenakan sarung
tangan 699&steril, masukkan satu
tangan ke dalam 'agina untuk menahan
kepala bayi agar tak menekan tali pusat.
2. 3ika 633 tidak ada
• Beritahukan ibu dan keluarganya.
• ahirkan bayi dengan cara yang paling
aman.
Kala Dua
Persalinan
-
8/20/2019 Bab 3 Apn 2008 Refmnl
17/17
Penilaian Temuan dari Penilaian dan
Pemeriksaan
6en*ana &suhan atau Peraatan
Tanda0tanda lilitan tali pusat:
• 9ali pusat melilit leher bayi
1. 3ika tali pusat melilit longgar di leher
bayi, lepaskan melewati kepala bayi.
2. 3ika tali pusat melilit erat di leher bayi,lakukan penjepitan tali pusat dengan
klem di dua tempat kemudian potong
diantaranya, kemudian lahirkan bayi
dengan segera.
Cntuk
kehamilankembar tak
terdeteksi
Kehamilan kembar tak terdeteksi 1. ilai 633.
2. 3ika bayi kedua dengan presentasikepala dan kepala segera turun, biarkan
kelahiran berlangsung seperti bayi
pertama.
. 3ika kondisi-kondisi tersebut tidakterpenuhi, baringkan ibu miring ke kiri.
!. 0egera rujuk ibu ke fasilitas yang
memiliki kemampuan penatalaksanaan
gawatdarurat obstetri dan bayi baru
lahir
". 6ampingi ibu ke tempat rujukan.
3.$. Pemantauan Selama Kala Dua Persalinan
+ondisi ibu, bayi dan kemajuan persalinan harus selalu dipantau secara berkala dan ketat
selama berlangsungnya kala dua persalinan.
Pantau, periksa dan *atat:
• nadi ibu setiap ) menit
• frekuensi dan lama kontraksi setiap ) menit
• 633 setiap selesai meneran atau setiap "-1) menit
• penurunan kepala bayi setiap )menit melalui pemeriksaan abdomen (periksa luar* dan
periksa dalam setiap #) menit atau jika ada indikasi, hal ini dilakukan lebih cepat
• warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah (jernih atau bercampur mekonium atau
darah*
• apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat di samping atau terkemuka
• putaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahir
• kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelum bayi pertama lahir
• catatkan semua pemeriksaan dan inter'ensi yang dilakukan pada catatan persalinan
top related