augmented reality pada permainan monopoli …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi...
Post on 16-Mar-2019
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
AUGMENTED REALITY PADA PERMAINAN MONOPOLI
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Hendi Hartanto
08.11.2007
Kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2012
Augmented Reality at the Monopoli Game
Augmented reality pada Permainan Monopoli
Hendi Hartanto Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The purpose of this study is to establish a monopoly game in an Augmented Reality technology. The research method used in building this game is the study of literature and design. In the literature study conducted identification software used to support the creation of this game, ask directly to the experts who are competent in their field, and through internet browsing. For designing, I use the software such as ARToolKit 2.7.1 bin-book, 3DSMax2010, Adobe Photoshop CS3, and WordPad. To use the OS Windows7 x86.
The Result is an application that makes the monopoly game runs with augmented reality technology. The game is supported by the appearance of 3D objects so that more interesting and interactive.
The conclusion that can be taken is to the game of monopoly-based augmented reality will become more attractive game. Especially an Augmented Reality game like this is the first in Indonesia.
Keywords : Augmented Reality, Monopoly Game
PENDAHULUAN
Augmented Reality (AR) adalah suatu teknologi yang menggabungkan benda
maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga
dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Sistem ini
lebih dekat kepada lingkungan nyata (real). Karena itu, unsur reality lebih diutamakan
pada sistem ini. Sistem ini berbeda dengan virtual reality yang sepenuhnya merupakan
virtual environment (VR). Augmented Reality mengijinkan penggunanya untuk
berinteraksi secara real-time dengan sistem.
Ronald T. Azuma (1997) mendefinisikan augmented reality sebagai
penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara
interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu
benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya
dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan
melalui perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi yang baik memerlukan
penjejakan yang efektif.
Penggunaan AR untuk waktu sekarang ini telah melebar kebanyak aspek di
dalam kehidupan kita dan diproyeksikan akan mengalami perkembangan yang signifikan.
Hal ini dikarenakan penggunaan AR sangat menarik dan memudahkan penggunanya
dalam mengerjakan sesuatu hal, seperti contohnya pada penyampaian presentasi
sebuah desain, ataupun pemroyeksian 3D dalam suatu permainan.
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Multimedia
Augmented Reality (AR) adalah suatu teknologi yang menggabungkan benda
maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga
dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Sistem ini
lebih dekat kepada lingkungan nyata (real). Karena itu, unsur reality lebih diutamakan
pada sistem ini. Sistem ini berbeda dengan virtual reality yang sepenuhnya merupakan
virtual environment (VR). Augmented Reality mengijinkan penggunanya untuk
berinteraksi secara real-time dengan sistem.
Ronald T. Azuma (1997) mendefinisikan augmented reality sebagai
penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara
interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu
benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya
dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan
melalui perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi yang baik memerlukan
penjejakan yang efektif.
Sedangkan menurut Stephen Cawood & Mark Fiala dalam bukunya yang berjudul
Augmented Reality: a practical guide, mendefinisikan bahwa Augmented Reality
merupakan cara alami untuk mengeksplorasi objek 3D dan data, AR merupakan suatu
konsep perpaduan antara virtual reality dengan world reality. Sehingga obyek-obyek
virtual 2 Dimensi (2D) atau 3 Dimensi (3D) seolah-olah terlihat nyata dan menyatu
dengan dunia nyata. Pada teknologi AR, pengguna dapat melihat dunia nyata yang ada
di sekelilingnya dengan penambahan obyek virtual yang dihasilkan oleh komputer.
Berikut gambaran umun tentang proses cara kerja augmented reality yang
menggunakan webcam dan komputer sebagai medianya.
Gambar 2.1 proses cara kerja Augmented reality
2.2 Contoh Pengaplikasian Augmented Reality
Seiring berjalannya waktu, Augmented Reality berkembang sangat pesat
sehingga memungkinkan pengembangan aplikasi ini di berbagai bidang sebagai contoh,
sebagai berikut :
a. Hiburan
Bentuk sederhana dari Augmented reality telah dipergunakan dalam bidang
hiburan dan berita untuk waktu yang cukup lama. Sebagai contohnya adalah
pada acara laporan cuaca dalam siaran televisi di mana wartawan ditampilkan
berdiri di depan peta cuaca yang berubah. Dalam studio, wartawan tersebut
sebenarnya berdiri di depan layar biru atau hijau.
b. Kedokteran (Medical)
Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia kedokteran, seperti misalnya,
untuk simulasi operasi, simulasi pembuatan vaksin virus, dll. Untuk itu, bidang
kedokteran menerapkan augmented reality pada visualisasi penelitian mereka.
c. Engineering Design
Seorang engineering design membutuhkan augmented reality untuk
menampilkan hasil design mereka secara nyata terhadap klien. Dengan
augmented reality klien dapat mengtahui, tentang spesifikasi yang lebih detail
tentang desain mereka.
d. Robotics dan Telerobotics
Dalam bidang robotika, seorang operator robot, mengunnakan pengendari
pencitraan visual dalam mengendalikan robot itu. Jadi, penerapan augmented
reality dibutuhkan di dunia robot.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis SWOT
Untuk menemukan masalah-masalah yang akan ditemui maka diadakan analisis
terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pembuatan permainan monopoli
dengan menggunakan teknologi AR. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT
yaitu dengan menganalisis dan menarik kesimpulan dari semua data yang telah
dikumpulkan kemudian dipertimbangkan untuk menyusun materi pembuatan Augmented
Reality pada permainan monopoli ini. Berikut analisis SWOT pada Augmented Reality
pada permainan monopoli :
3.1.1 Strengths (Kekuatan)
Penggabungan antara obyek-obyek virtual 2 Dimensi atau 3 Dimensi sehuingga
seolah-olah terlihat nyata dan menyatu dengan dunia nyata. Dan menjadikan kartu
ucapan menjadi lebih menarik dan bagus. Serta memberikan konten untuk individu
berinteraksi dengan ruang-ruang atau benda-benda itu dan menyediakan suatu
pengalaman yang lebih banyak.
3.1.2 Weakness (Kelemahan)
Aplikasi ini dapat dijalankan melalui komputer dan webcam yang mempunyai
spesifikasi tertentu. Yang dimaksud disini adalah apabila webcam dan komputer yang
digunakan berada dibawah syarat spesifikasi minimal maka tidak bisa digunakan, dan
sebaliknya, jika spesifikasi makin tinggi maka akan semakin baik hasilnya.
3.1.3 Oportunity (Peluang)
Monopoli adalah salah satu permainan terpopuler didunia, bahkan hamper setiap
orang didunia ini pernah memainkannya. Dengan sebuah inovasi baru, Permainan
monopoli akan divisualisasikan ke dunia nyata secara realtime menjadi 3d melalui media
webcam. Ini akan menjadi semakin menarik dan dengan cakupan pemasaran monopoli
yang sangat luas, akan menjadi peluang yang baik.
3.1.4 Threats (Ancaman)
Karena augmented reality berkembang dengan cepat, maka akan banyak muncul
aplikasi menarik lainnya menggunakan augmented reality. Apalagi dari segi biaya,
augmented reality ini membutuhkan computer dan webcam dengan spesifikasi khusus
dan juga software pendukung berjalannya Augmented Reality.
3.2 Perancangan Sistem
Sebelum memasuki Perancangan sistem, terlebih dahulu kita harus mengetahui
apakah yang dimaksud dengan monopoli. Monopoli adalah salah satu permainan papan
yang paling terkenal di dunia, hamper semua orang pernah memainkan permainan ini.
Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui
pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang
disederhanakan.
Setiap pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan
bidaknya, dan apabila ia mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat
membeli petak itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia
harus membayar pemain itu uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan. Demikian
gambaran umum permainan Monopoli.
Dalam membuat sebuah aplikasi Augmented Reality maka terlebih dahulu harus
mendownload semua library dan juga software yang digunakan untuk dapat membuat
programnya, karena program tidak akan bisa di jalankan bila librarynya tidak ada dan
akan muncul banyak error dalam setiap baris program. Pada tahap ini di uraikan tentang
perancangan sistem yang akan dibuat untuk terwujudnya penelitian yang diinginkan,
dimana pada dasarnya sistem ini dikerjakan secara software saja.
3.3 Langkah Pembuatan Augmented Reality
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilalui dalam pembuatan Augmented
Reality pada Permainan Monopoli :
1. Membuat konsep Design Monopoli dan Objeknya
2. Membuat & mengcapture marker monopoli dan objeknya
3. Membuat 3D object menggunakan autodesk 3d max
4. Mengimport 3D obect dalam bentuk .vrml
5. Melakukan perekayasaan sistem, dengan ARToolkit
6. Melakukan pengujian terhadap monopoli dan objeknya yang telah dibuat
sehingga 3D object tampil diatas marker melalui media webcam dan komputer
3.4 Marker
Kebutuhan marker dikhususkan untuk objek-objek sebagai berikut:
a. 21 buah marker untuk objek rumah
b. 22 buah marker untuk objek hotel
c. 4 buah marker untuk pemain
d. 1 buah marker untuk symbol kartu dana umum
e. 1 buah marker untuk symbol kartu kesempatan
f. 1 buah marker untuk objek environment monopoli
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Design Monopoli
Sebelum program dibuat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
membuat markernya terlebih dahulu. Proses disini sangat penting karena akan
berpengaruh kepada hasil dari monopoli tersebut. Dalam pembuatan monopoli, kita dapat
menggunakan software yang kita sudah kenal sehari-hari yaitu adobe Photoshop. Disini
akan membuat Design monopoli. Berikut beberapa langkah-langkah dalam pembuatan
design dari sebuah papan monopoli.
4.2 Pembuatan Marker Objek-Objek Monopoli
Setelah selesai mencetak papan monopoli, maka selanjutnya dilakukan proses
inisialisasi marker tersebut untuk disimpan sebagai pattern. Pattern ini berfungsi sebagai
acuan dalam pembacaan marker. Marker adalah, sebuah pola yang berbentuk kotak dan
berbingkai hitam, yang digunakan untuk menampilkan objek 3D yang ada di template
memory ArToolkit.
Cara proses kerja marker adalah, kamera menyorot marker, kemudian kamera
membaca pola yang ada didalam marker tersebut, bila pola terdeteksi maka kamera
mencocokan pola marker yang disorot kamera dengan pola marker yang ada di template
memory ArToolkit, selanjutnya bila pola cocok, maka objek dirender di pola marker yang
disorot tersebut. Untuk membuat pattern ini maka dapat digunakan tool Mk_patt.exe
yang sudah ada dalam software library ARToolkit.
Software mk_patt digunakan untuk mempola marker, kemudian marker yang
sudah terpola olah mk_patt disimpan di dalam template memory ArToolkit, sehingga
marker dapat dibaca oleh ArToolkit.
Pembuatan marker dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Buka ArToolKit masuk ke folder pattern
2. Buka file blankpatt.gif dengan menggunakan paint atau photoshop
3. Buatlah tanda ditengah-tengah kotak putih sesuai selera
4. Save file tersebut ke folder yang sama, format save .gif
Berikut langkah-langkah membuat marker dan Memperkenalkan marker agar
dideteksi oleh kamera :
1. Mendesign marker yang akan digunakan dalam permainan monopoli ini. Caranya
adalah dengan membuka file blankpatt.gif yang ada dalam folder artoolkit/pattern
:
Gambar 4.3 Membuka blankpatt
2. Lalu Kita design Blankpatt tersebut dengan pattern yang kita inginkan. Dan
kemudian kita simpan dengan cara file – save as – namapattern.gif
Gambar 4.4 Pola Marker Monopoli
Gambar 4.5 Pola Marker DanaUmum
Gambar 4.6 Pola Marker kesempatan
Gambar 4.7 Pola Marker Player
Gambar 4.8 Pola Marker House
Gambar 4.9 Pola Marker Hotel
3. Kemudian langkah selanjutnya adalah memperkenalkan marker yang sudah kita
buat agar dapat dibaca oleh kamera.Caranya adalah dengan membuka
mk_patt.exe yang ada didalamfolder artoolkit/bin. Kemudian hadapkan pola
marker yang sudah kita buat ke kamera agar diinisialisasi. Klik pada jendela
tersebut apabila garis merah hijau telah membaca marker kita, dan otomatis
camera akan ter-pause.
Gambar 4.10 Inisialisasi Pola Marker
4. Kemudian simpan marker yang sudah terpola olah mk_patt disimpan di dalam
template memory ArToolkit. Lalu pindahkan patt.monopoli dan semua pattern
objek kita kedalam folder artoolkit/bin/data
Gambar 4.11 Penyimpanan Deteksi Marker
4.3 Desain Objek 3D Monopoli
Desain objek 3D kartu monopoli dibuat menjadi beberapa model yaitu berupa
gambar 3D. Berikut desain objek 3D monopoli yaitu :
1. Design 3D Monopoli Environment
2. Design 3D DanaUmum
3. Design 3D kesempatan
4. Design 3D Players
5. Design 3D Rumah
6. Design 3D Hotel
Berikut Tampilan Design 3D dari masing-masing objek yang akan dibuat:
a. Desain 3D Monopoli Environment
Gambar 4.12 Desain 3D Monopoli Environment
b. Desain 3D DanaUmum
Gambar 4.13 Desain 3D DanaUmum
c. Design 3D Kesempatan
Gambar 4.14 Design 3D Kesempatan
d. Design 3D Player
Gambar 4.15 Design 3D Player
e. Design 3D Rumah
Gambar 4.16 Design 3D Rumah
f. Design 3D Hotel
Gambar 4.17 Design 3D Hotel
4.4 Penyisipan Object 3D ke ArToolkit
Objek 3D yang telah dibuat di 3DS Max, harus disisipkan kedalam ArToolkit,
sehingga terbentuk monopoli yang menggunakan augmented reality. Langkah - langkah
dalam penyimpanan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Eksport file 3DS Max ke file *.Wrl. Langkahnya adalah klik tombol
paling kiri atas berlogo 3ds lalu pilih Export. Jangan lupa jika kita menggunakan
texture pada objek 3D, maka di pilihan paling bawah yaitu pada use prefix, kita
ganti ../maps menjadi ./textures
Gambar 4.18 Eksport file 3DS Max ke file *.Wrl
2. Kemudian file *.Wrl yang telah di ekspor, dipindahkan ke folder ArToolkit/bin/wrl.
3. Kemudian membuka file *.dat yang telah tesedia di ArToolkit, dan membuka file
tersebut dengan wordpad. Kemudian setelah file dibuka, nama file yang ada
didalam file *.dat diganti dengan nama file *.wrl, yang telah kita salin di folder Wrl.
Berikut adalah source code untuk file *.dat
monopoli.wrl
0.0 0.0 0.0 #Translation
0.0 0.0 0.0 0.0 #Rotation
10.0 10.0 10.0 # Scale
4. Kemudian nama file *.dat yang telah disalin di folder wrl ArTookit, disisipkan ke
source code object_data_vrml, dengan wordpad. sebagai contoh, file *.dat yang
digunakan adalah Monopoli.dat. Berikut adalah potongan source code:
#pattern 1
VRML Wrl/Monopoli.dat
5. Kemudian kita memilih pattern atau pola yang telah dibuat sebelumnya dengan
mk_patt.exe. sebagai contoh, pattern yang digunakan adalah patt.monopoli,
maka pattern tersebut disisipkan di source code object_data_vrml dengan
wordpad. Berikut adalah potongan sourcecode:
Data/patt.monopoli
6. File *.dat yang disisipkan ke source code object_data_vrml, bisa satu atau lebih,
tetapi dalam penelitian ini, objek yang disisipkan berjumlah 50objek. Berikut
potongan source code, untuk mengatur banyaknya objek yang dirender oleh
kamera:
#the number of patterns to be recognized
50
7. Kemudian setelah semua file *.dat diatur di source code object_data_vrml, maka
semua objek 3D siap dirender oleh kamera, dengan software library ArTookit.
4.5 Uji Coba Sistem
Setelah proses pembacaan objek tadi selesai maka kemudian akan muncul
jendela baru yang tidak lain adalah jendela kamera, Setelah itu, maka papan monopoli
beserta markernya diarahkan ke kamera, dan kemudian kamera melakukan render
terhadap pola yang ada setiap marker. Berikut adalah hasil dari rendering kamera
dengan masing-masing objek :
Gambar 4.21 hasil dari rendering kamera
Berikut adalah hasil pengujian yang didapatkan :
1. Pada saat menjalankan sistem, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah
lamanya waktu loading model. Lama dan cepatnya waktu loading tersebut dapat
dipengaruhi oleh seberapa besar obyek yang dibuat dan berapa banyak material
yang dipakai.
2. Masalah lain yang muncul adalah ukuran objek 3D yang terlalu kecil ataupun
terlalu besar, ataupun posisi menghadapnya yang kurang tepat. Masalah ini
dapat diatasi dengan memperbesar atau memperkecil ataupun merotasikan
objek langsung pada software 3DSMax, kemuadian diexport ke vrml lagi.
3. Cahaya yang berpengaruh sangat besar, yaitu apabila terlalu gelap marker tidak
akan terbaca, begitu juga bila terlalu terang. Apabila marker tertutup sebagian
oleh bayangan yang gelap, objek pun tidak akan muncul. Jadi cahaya yang
dibutuhkan kamera dalam menangkap marker dapat diatur sendiri sampai kira-
kira cahaya mencukupi.
4. Objek yang terkadang hilang dan muncul, dikarenakan posisi dan sudut pandang
terhadap marker yang kurang sesuai dan pengaruh oleh cahaya.
5. Spesifikasi kamera juga mempengaruhi muncul tidaknya objek. Marker dapat
dibaca kamera dengan ukuran maksimal selebar layar yang ditangkap kamera,
dan ukuran minimal tertentu sesuai spesifikasi dari kamera tersebut. Jika Objek
tidak muncul dikarenakan marker yang terlalu kecil dan tidak terbaca kamera.
6. Jarak marker dengan kamera juga mempengaruhi muncul tidaknya objek. Jika
terlalu jauh, maka objek akan seolah tertelan ke dalam dimensi lain, dan semakin
jauh semakin hilang. Berikut contoh tampilannya :
Gambar 4.22 Objek terlihat seluruhnya dengan jarak normal
Gambar 4.23 Objek terlihat menghilang dengan jarak terlalu jauh
7. Hasil penujian yang saya lakukan sendiri adalah ARToolKit bin-book 2.7.1 ini
hanya dapat merender maksimal 50 objek saja, jika lebih maka tidak akan bisa
dijalankan. Berikut tampilan saat saya jalankan lebih dari 50 objek.
Gambar 4.24 Tampilan saat objek yang akan ditampilkan
lebih dari 50
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan analisa pada bab sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan, sebagai berikut :
1. Augmented Reality Monopoli ini dapat dibangun dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Membuat Objek 3D
b. Membuat marker
c. Mengidentifikasi marker
d. Membuat coding di simple vrml
e. Menjalankan simpleVRML
2. Augmented Reality pada permainan monopoli ini telah diuji menggunakan
table pengujian marrker dan hasilnya berjalan dengan cukup baik.
3. Augmented Reality pada permainan monopoli lebih menarik dengan objek-
objek yang unik dan animasi yang menarik.
5.2 Saran
Augmented Reality pada permainan monopoli ini masih jauh dari sempurna.
Salah satu pengembangan yang dapat dilakukan adalah perbaikan pada animasi dan
objek 3D produk, pembuatan marker dan objek dengan ukuran yang lebih seimbang,
serta pengembangan dan penambahan desain masing-masing objek dalam monopoli
yang bisa lebih baik lagi. Augmented Reality pada permainan monopoli ini sudah
berjalan dengan baik dengan menggunakan ARToolKit. Namun jika ingin mencoba hasil
yang berbeda, silahkan mengeksplorasi ke library lain seperti FlarToolkit, NyarToolkit dan
OpenSpace yang mungkin hasilnya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Proses cara kerja ARToolKit http://www.hitl.washington.edu/artoolkit
/documentation/userarwork.htm diakses 30 Januari 2012
Tutorial Augmented Reality http://belajar-ar.blogspot.com/ diakses
30 Januari 2012
3D Objek House http://archive3d.net/?a=download&id=e190fe70 diakses
1 Februari 2012
3D Objek Hotel http://archive3d.net/?a=download&id=03909a8b diakses
1 Februari 2012
3D Objek DanaUmum http://archive3d.net/?a=download&id=dcaa038f diakses
1 Februari 2012
3D Objek Kesempatan http://archive3d.net/?a=download&id=dcaa038f diakses
1 Februari 2012
3D Objek Player http://archive3d.net/?a=download&id=789268f1 diakses
1 Februari 2012
3D Objek Eiffel Tower http://archive3d.net/?a=download&id=627b123b diakses
1 Februari 2012
3D Objek Ballon http://archive3d.net/?a=download&id=152c6d94 diakses
1 Februari 2012
3D Objek Aircraft Plane http://archive3d.net/?a=download&id=5ed24b57 diakses
1 Februari 2012
3D Objek Building http://archive3d.net/?a=download&id=1dc3c6e1 diakses
1 Februari 2012
top related