aspek legal bagi perawat kamar bedah

Post on 14-Dec-2015

622 Views

Category:

Documents

123 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

aspek legal perawat bedah

TRANSCRIPT

SUKENDAR,SKM,SH,MH.Kes

Hotel Bidakara19 Februari 2015

ASPEK LEGAL BAGI PERAWAT KAMAR BEDAH

Perawat Harus Bersatu, Aktif, dan Kritis

KENDARi, SEP 20142

Belakangan ini perkembangan intelektual hukum sudah mulai memasuki degardasi kepada lapisan masyarakat umum dengan di tandai banyaknya tuntut menuntut

persoalan medis dan keperawatan

Perkembangan ilmu keperawatan yang kian maju dan sejalan dengan IPTEK dan tekhnologi

komputerisasi yang begitu pesatnya dalam dunia medis dan keperawtan yang semakin berkembang,

peranan rumah sakit sangat penting dalam menunjang kesehatan dari masyarakat

Latar Belakang

1.Menyiapkan standar operating prosedur bagi perawat kamar bedah di indonesia.

2. Membuat uraian tugas bagi masing – masing perawat sesuai kompetensi yang dimilkinya.

3. Memberikan rambu –rambu hukum bagi perawat kamar bedah agar

tidak melampaui batas kewenangan dalam melakukan praktek

keperawatan dikamar bedah.4. Membantu keperawatan dalam menjaga

standar mutu pelayanan dan utamakan pasien safety.5. Menjunjung tinggi peraturan Rumah Sakit

dan mentaati kebijakan yang di buat dimana Rumah Sakit saudara

bekerja . 

Tujuan Mempelajari Aspek Legal

UU NO. 38 TAHUN 2014

.

kualitas pelayanan yang di berikan,

siapa yang melakukan pelayanan, serta konsumen yang menilai sesuatu pelayanan melalui harapan yang di inginkannya.

Komponen yang terlibat dalam suatu proses pelayanan yaitu, pelayanan sangat ditentukan oleh

PENGERTIAN LEGAL ASPEKLegal adalah Ketentuan hokum yang

mengatur seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang tidak berbenturan dengan hokum.baik pidana ,perdata dan hokum administrasi.

Legal aspek kamar bedah adalah peraturan hokum yang yang berlaku di dalam kamar bedah yang mencakup Hak dan Kewajiban serta tanggung gugat yang terkait dengan praktek keperawatan di dalam tindakan pembedahan , baik itu perawat asisten , perawat instrument dan perawat sirkulair

Anatomi Praktik Keperawatan

Memajukan kesejahteraan umum

Pembangunan Kesehatan

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan

Pelayanan keperawatan

Bertanggung jawab,Akuntable,bermutu ,aman,dan terjangkau oleh perawat yg

kompeten,berwenang,BERETIKA,dan bermoral yang TINGGI.

Perlu diatur secara KOMPREHENSHIFMemberi perlindungan dan Kepastian hukum : Perawat dan

Masyarakat.

KONSIDERAN UU PKep NO. 38/14

TUJUAN UU Kep No.38/2014

AZAS UU Kep No.38/2014

•Kesehatan dan keselamatan klien

PENDIDIKAN KEPERAWATAN

DASAR HUKUMUU

PKEP NO.38/14

UU PK

NO.29/200

4 PERAW

AT

UU PB

NO.25/…

UU RS

NO.44/200

9

UU KES NO.36/200

9

KEPRES

PEMDA

PERPU

KEPMEN

PERDA

Pasal 20:

SIPP hanya berlaku 1 (satu0 tempat praktek

SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada perawat paling banyak untuk dua tempat.

Tanggung jawab di RS ada 3 gol

Sebagai suatu badan yang di wakili oleh kepala rumah sakit secara keseluruhan ( Corporate liability atau Enterprise Liability ).

Tanggung jawab profesi Medis, Yang di bebankan termasuk tanggung jawab

dokter. Tanggungjawab bidang keperawatan. Yang memang menjadi tanggung jawab

para perawat ( khusus dalam hukum Pidana )

UU Kesehatan No.36 Tahun 2009 Psl 63 ayat (4) yang berbunyi “Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu”

Kompetensi yg utama

Hubungan dokter dan perawat

Hubungan rujukan (Kemitraan): bidang perawatan, perawat adalah mitra dokter (sejajar)

Hubungan delegasi: bidang kedokteran, perawat adalah bawahan atau asisten dokter

Syarat delegasi (Guwandi)

Tidak boleh mendelegasikan diagnosis, terapi dan indikasi

Dokter yakin perawat mampuPendelegasian tertulis, jelas dan rinciAda bimbingan / pengawasan medik

saat pelaksanaan: hadir secara fisik atau dapat dihadirkan segera

Perawat dapat menolak jika merasa tidak mampu

TANGGUNG JAWAB HUKUM PERAWAT

BIDANG HUKUM PIDANA

DITANGGUNG SENDIRI OLEH PERAWAT KETENTUAN DEWASA MENURUT KUHP

BIDANG HUKUMPERDATA

MENURUT SIFAT HUBUNGAN KERJA PERAWAT DGN INSTITUSI / RS

DILIHAT DARI SISI KONTRAK KERJA :

. DITANGGUNG PENUH OLEH INSTITUSI / RS

. DITANGGUNG SENDIRI OLEH PERAWAT

. DITANGGUNG BERSAMA DGN PROPORSI YANG DISEPAKATI

BIDANG HUKUM ADMINISTRASI

SANKSI DAPAT DIKENAKAN Pd PERAWAT DAN ATAU INSTITUSI/ RS (DUTY OF CARE)

Melakukan Wan Prestasi pasal 1239 KUH Perdata / BW

Menurut hukum perdata , seseorang dapat dianggap melakukan Wan prestasi apabila, MELAKSANAKAN APA YANG DIJANJIKAN, TETAPI TIDak sesuai DENGAN YG DIJANJIKAN.

Seseorang yang harus bertanggung jawab tidak hanya karena kerugian yang dilakukakannya dengan sengaja, tetapi juga karena kelalaian atau kurang kehati –hatian (pasal 1366 BW )

Gugatan keperdataan thd perawat bersumber pada dua (2) bentuk:Perbuatan melanggar

hukum(Onrechtmatigedaad ) psl 1365 KUH perdata.

Perbuatan Wanprestasi (Contractual Liability ) sesuai psl 1239 KUHPerdata.

REKAM MEDIS yang baik adalah cermin dari praktek kedokteran yang baik.

Rekam Keperawatan yang baik adalah wujud nyata perawat berkarakter dan taat hukum.

Rekam Medis yang baik adalah wujud dari kedayagunaan dan ketepatan perawatan Rumah Sakit.

Perbedaan Dr - Wat

Dokter Perawat (ps 29)Trias inti : D/, Th/,

PrognosisMembuat nyaman /

mengurangi penderitaan

Menghibur

Memberi delegasiTak pernah menerima

delegasi dari perawat “hadir” sekilas

Asuhan keperawatanMenyuluhMeng-konseling

Menerima delegasi

Tak pernah memberi delegasi

“Hadir”/tatap muka penuh

Tanggung Jawab Hukum

Pola Praktek Pola fasyankes

BersamaSendiri

Hirarki Praktisi : Ps 32 ay 3 & 4

Ners spesProfesi NersVokasi (>= D3)

Hanya 2 Tempat Praktek 2 papan nama/TP Ps 20 jo 21 j0 19

ay 2bHanya berasal dari

2 SIPP

Bentuk DelegasianPs 29 ay 1,2 jo Ps 32

Delegatif mandatTaja beralih kepada

penerima delegasian sbg 1 pihak ikut tergugat (kelengkapan para pihak)

Praktisi (profesi, vokasi)

Dibatasi tindik : suntik, infus, imunisasi

Taja masih pada pemberi delegasian (DPJP) di fasyankes kuratif & rehab

Dibatasi : Th/ parenteral & menjahit luka

Pemberi delegasi Taja hrs lakukan supervisi masih di pemberi

KOMBINASI TINDIK KHUSUS: UKM MENJALANKAN PROGRAM KES ps 31 : bantu Case findings, kelola kasus, Wat ALKOM

UJI KENDALI HUKUMKOLABORASI dg NAKES LAIN KOLABORASI dg NAKES LAIN

DELEGASI/MANDAT: DELEGASI/MANDAT: Utk Dr : FUtk Dr : Fasyankes asyankes UKP – Perawat = UKP – Perawat =

kepanjangan tangan Dr kepanjangan tangan Dr sepanjangsepanjang D/ Th/ Pr/ pasien belum/tidak D/ Th/ Pr/ pasien belum/tidak

stabilstabil = kewenangan medik = kewenangan medikPerawat memiliki SIP tersendiri Perawat memiliki SIP tersendiri

berdasarkan Permenkes No. 1239/2001berdasarkan Permenkes No. 1239/2001 mandiri mandiri utk SUH/TIN-WATutk SUH/TIN-WAT

•Hukum PIDANA pertama tama melihat dahulu akibat yang di timbulkan , baru Motif dari tindakan tersebut.

Kecelakaan Medis ( Medical Mishap ) dan atau Kelalaian Medis ( Niglegence ) kedua duanya menimbulkan akibat dari kerugian kepada pasien.

BEDANYAKELALAIAN MEDIS dapat dipersalahkan , sedangkan pada

“KECELAKAAN MEDIS “Tidak dapat dipersalahkan, asalkan kecelakaan ini kecelakaan murni, dimana tidak ada unsur kelalaiannya.hal ini disebabkan karena di dalam hukum medis yang terpenting bukanlah akibatnya, tetapi bagaimana sampai terjadi akibat itu, bagaimana tindakan itu dilakukan. Untuk itu dipakailah tolok ukur yaitu Etik Kedokteran , sop keperawatan dan standars profesi Medis.

Masalah hukum berpotensi sengketa keperawatan - Perawat -pasien 1. Masalah penyebab Lalai - Cedera2. Komunikasi bertele -tele3. ingkar4. Pertanggung jawaban institusi5. Kelalaian korporasi6. Asuransi - keuangan7. Hub. antar pemberi pelayanan8. Kerahasiaan/Pengungkapan9. Persetujuan tindakan kepeawatan -

medik10. Reformasi hukum kesehatan

MENYEBABKAN MATI ATAU LUKAKARENA KELALAIAN

PASAL 359 BARANGSIAPA KARENA KESALAHANNYA (KEALPAAANNYA) MENYEBABKAN ORANG LAIN MATI, DIANCAM DENGAN

PIDANA PENJARA PALING LAMA LIMA TAHUN ATAU PIDANA KURUNGAN PALING LAMA SATU TAHUN.

PASAL 360 (1) BARANGSIAPA KARENA

KESALAHANNYA(KEALPAANNYA) MENYEBABKAN ORANGLAIN MENDAPAT LUKA-LUKA

BERAT DIANCAM DENGAN PIDANA PENJARA PALINGLAMA LIMA TAHUN ATAU PIDANA KURUNGAN

PALING LAMA SATU TAHUN.

RISIKO Keperawatan INHEREN PADA SETIAP TINDAKAN

KEPERAWATAN SEBAGIAN DIANGGAP ACCEPTABLE:

1. TINGKAT PROBABILITAS DAN KEPARAHANNYA MINIMAL (UMUMNYA BERSIFAT FORESEEABLE BUT UNAVOIDABLE: CALCULATED, CONTROLLABLE)

2. RISIKO “BERMAKNA” TETAPI HARUS DIAMBIL KARENA “THE ONLY WAY” (UNAVOIDABLE, UNPREVENTABLE))

3. RISIKO YG UNFORESEEABLE = UNTOWARD RESULTS

1 DAN 2 PERLU INFORMED CONSENT, SEHINGGA BILA TERJADI, NERS/PERAWAT VOKASI TIDAK BERTANGGUNGJAWAB SECARA

HUKUM

ACCEPTABLE RISKS

UNFORESEEABLE RISKS

ACTIVE ERRORS

(Error of planning & error of execution)

LATENT ERRORS

UNDERLYING DISEASE

DUTY + BREACH OF DUTY

PREVENTABLE ADVERSE EVENTS

NEGLIGENT ADVERSE EVENTS

+ DAMAGE+ DIRECT CAUSAL

ADVERSE EVENTS

NO ERROR

KONSTRUKSI MEDIS DAN HUKUM

(KELALAIAN MEDIS)

PREVENTABLE ADVERSE EVENTS

PERJALANAN PENYAKIT DAN KOMPLIKASI

Pidana Perdata

Administratif

Posisi Kasus Hukum Perawat

Hk disiplinHk Tort

Etika

Civil injury/wrong affecting private citizenNot based upon a breach of contract

KUHP : 267 ayat (1), (2) 268, 347 ayat (1), 348, 349359, 360 dan 361.PIDANA LAINNYA

1365, 1366, 1367 KUHPerHUKUM KONTRAK

Perbuatan Melawan Hukum

4 kewajiban Dr

Ps 58 UU Pra-watPermenkes

Per KTKI –Konwat,PPNI

D1+2+3+4

…. pasalindisipliner

KODE-WAT

Sanksi Disiplin o/Konsil

Papan nama (-),

STR (-)

WNA : EVAL/SERTIF KOMP (-)

WNI LN : EVAL/SERTIF KOMP (-)

Bohir – DR ilegal : 10 th/Rp.300 jt

Korporasi (+ 1/3 & cabut ijin)

Gradasi Sanksi UU Pradok jo Sanksi Administratif Ps 58 UU No.38/14 Pra-wat

50 jo 49

21

18 (1)

24 (1)

27 (1)

80 (1)

80(2)

18 (4), 24(3), 28(3), 37, 38, Sanksi Etis via MKE-Wat PPNI (42)

UU PRADOK

NERS

MKE-wat PPNI Denda

Adm

MKD-watK-WAT

“Peradilan Pers”

BPSK-Kesehatan

Komite Etik/WATKomplin RS

PN Pidana

PN Perdata

“Risiko PERAWAT Diadili/diperiksa” (UU Pra-WAT)

PENTINGNYA ASURANSI PROFESI

MAKERSI

Merasa dirugikan

Adverse event = malpractice

Ps 50 jo 49

Ps 42

DIR RS : Ps 80PIDANA UU Pradok

Dewan Dosen/KPSKolegium Pan.Adhoc Disiplin Dik watPeer group

PP … Ps 58 (3)

Ps 29 UU Kes 36/09

Mediasi

RS setempat

PN Perdata Milyaran

PoldaItikad Baik

Anggota PPNIAsuransi Profesi

AE = koinsidenTindik Sesuai SP/SOPContributory NegligcKTA PPNI/STR/SIPP aturan daluwarsa risiko diiyakan balas gugat

Menunjuk Pembela “Setara”Biaya operasional

Konseling HukumTS RS berbeda

Pola Pembelaan PPNI dlm Sengketa Keperawatan

Tim Saksi Ahli

Rehab BonafiditasHak Jawab

PN Pidana

SP3

Pers

iuran

BPA PPNI

NERS TERADU

Pembela NERS/RS

PendampinganMedikolegal

Jangan Mau DipecahBiaya DisiapkanRekam Medik dll

FIK

Iuran AnggotaTambahan Biaya

ASURANSI PROFESI

PRADUGA TDK B’SALAH

MENS REA (-)ACTUS REUS WAJAR

>< GANTI RUGI IMATERIAL >>>

PEMULIHAN HAKHormati hak

DUE PROCESS &BURDEN PROOF

SPEKTRUMPERLINDUNGAN

HUKUM

Agus Purwadianto 2005>< NERS BERMASALAH SESUAI DGN KEMAMPUAN

PARA PIHAK

HAK JAWAB KE PERS,REINTEGRASI

Adverse Events NON NEGLIGENT = UNFORESEEN bukan taja NERSMALPRAKTEK = SENGKETA MEDIK

NOT ONLY FACTUALBUT LEGAL LIABILITY Pasien

Bukankonsumen

ADVOKASI JIKADIPAKSA BOHIR PENUHI R.O.I.

>< CHARACTER ASSASINATION,>< PENYIDIK OVER ACTING,SKEMA PEMBELAANProfessional Dignity

Otonomi ProfesiClinical Privilege

>< KONFLIK ETIKOLEGAL

ASURANSI PROFESIRISK MANAGEMENT

KELALAIAN MEDIK (-)

Aktif via Pendampingan medikolegal

Preventif – preemptifVia Hukum responsifSistem Etikolegal

struktur

pasal 58 ayat (1) UU No.36/2009 Tentang kesehatan disebutkan bahwa: setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dlm pelayanan yg diterimanya.

Kesimpulan Berlakunya UU Keperawatan menimbulkan

persepsi klien mudah menggugat Ners/Perawat vokasional

Tajakum yg khas adalah delegasian & mandat dalam UKP, walaupun dalam UKM ada perkecualian demi program Pem

Doktrin malpraktek utk Dr dapat diterapkan utk Ners/Perawat vokasional

Kerawanan hukum ditangkal dgn BPA PPNI + tim Medikolegal

Doktrin Captain of the shipDugaan malpraktek di OKCaptain of the Ship: SpB,SpB ber TJ atas semua kejadian di OK,

kecuali jika kejadian dalam bidang Anestesi

Kejadian di Kamar Induksi atau Recovery Room: TJ pada SpAn sepenuhnya

Terima KasihBR.SUKENDAR,SKM,SH,MH.KES

PRAKTISI HUKUM KESEHATAN ,ILCHP. 085210486321/081288728320

Email: sukendarlaw@yahoo.comsukendar04@gmail.com

07 Juni 2014 42

QUESTIONS? SHARINGS?

07 Juni 2014 43

COMMENTS…..

top related