askep gangguan pendengaran

Post on 05-Jul-2015

6.268 Views

Category:

Documents

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Asuhan Keperawatan Gangguan Pendengaran

Rosyidah Arafat

Impaksi serumen : lebih sering terjadi pada orang tua, serumen membeku & menumpuk pada kanalis auditorius eksterna.

Benda asing : Adanya obstruksi/dorongan benda asing kedlm kanalis auditorius eksterna. Lebih sering pada anak-anak

Otalgia : Nyeri akibat iritasi lokal ataupun nyeri alih pindahan dari laring/faring.

OE ; Infeksi bakteri/jamur, kelainan endokrin. Karsinoma sel basal pada pinna & karsinoma sel

skuamosa pada kanalis.

Tata laksana

Irigasi, pengisapan & instrumentasi

Analgetik, AB topikal, kortikosteroid, antiseptik telinga.

Pembedahan

Gangguan Pada Telinga Tengah

Otitis Media Otitis media akut

Otitis media serosa/efusi

Otitis media kronis

Perforasi Membran Timpani

OTITIS MEDIA

Adanya infeksi pada telinga tengah Otitis Media Akut : Infeksi bakteri yang terjadi pada

kavum telinga tengah Otitis Media dengan Efusi: Adanya cairan non

purulen dalam kavum telinga tengah. OMA : Masalah infeksi terbanyak kedua pada anak

setelah ISPA

EPIDEMIOLOGI

Insiden tertinggi pada anak usia 2 tahun pertama (khususx usia 6 – 12 tahun)

50% anak berusia 1 Tahun pernah mengalami satu kali periode OMA

Mortalitas 50000/tahun diseluruh dunia OM bisa disembuhkan dengan AB Selama 72 jam

Jenis Mikroba …

Streptococcus pneumoniae Haemophilus influenzae(non-typeable) Moraxella catarrhalis Group A Streptococcus Staph aureus Pseudomonas aeruginosa

Klasifikasi Otitis Media

Otitis Media Akut: adanya demam, otalgia, dan penurunan pendengaran

Otitis Media dengan efusi: ada pneumatis pada pemeriksaan otoskop

Recurrent Otitis Media: Ketidakmampuan untuk membersihkan efusi pada telinga tengah, terjadi 2-3 kali selama 6 bulan

Otitis Media Kronik: Terasa penuh pada telinga, & tinitus, terjadi lebih dari 3 bulan.

Gambaran OE OMA

Otorea Bisa ada/tidak Ada ; perforasi MT

Otalgia Persisten Hilang ketika MT ruptur

Nyeri tekan Ada pada palpasi aurikula

Tidak ada

Gejala Sistemik Tidak ada Demam, ISPA, Rinitis

Edema kanalis Eksterna

Ada Tidak ada

Membran timpani Tampak normal Eritema, mengelembung bahkan perforasi

Kehilangan pendengaran

Konduktif Konduktif

Faktor Risiko ISPA Usia < 2 tahun Alergi Kraniofasial yang abnormal (cleft

palate) Down’s Syndrome Sinusitis kronik Bottle propping

Patofisiologi

Obstruksi Tuba eustaschi : lebih pendek pada anak dengan sudut 10 derajat, pada dewasa 45 derajat.

Daya tahan tubuh menurun Mengikuti ISPA (Puncak insiden 2 -4

hari)

Tanda & gejala

Spesifik :– Otalgia– Otorrhea

– Dizziness

– Penurunan pendengaran

Tidak spesifik :– Demam (50%)– Muntah/diare

– Anorexia

– Iritabilitas

CON’T

Neonatus/Infant: change in behavior, iritabilitas, tugging at ears, penurunan nafsu makan, muntah.

Anak(2-4): otalgia, demam, bising pada telinga, pendengaran menurun, perubahan personality

Anak (>4): nyeri pada telinga, perubahan personality

Pemeriksaan penunjang

Otoskop– RetraksiTM– Tampak kemerahan, eritema &

kekuningan– Menggembung– Eksudat skuamosa Timpanometri SGAR (Spectral Gradient Acoustic

Reflectometry)

Tata Laksana

Pemberian AB & Analgetik : Amoxicilin, Augmentin, Auralgan, Cefzil, Bactrim.

Timpanoplasti Timpanotomy/miringotomi

Komplikasi

Kehilangan pendengaran Mastoiditis akut Perforasi membran timpani Meningitis Bakteri Abses otak

Gangguan telinga dalam

Penyakit MeniereMabuk perjalananLabirinitisNeuroma Akustikus

Patogenesis

Neurokimia & hormonal pada aliran darah yang abnormal.

Malabsorbsi dalam sakus endolimfatikus

Perubahan posisi yang meransang ketidakseimbangan cairan endolimfe & perilimfe

Manifestasi klinis

Tuli sensorineural Terasa penuh dalam telinga Tinitus Vertigo episodik

Tata laksana

Diet rendah garam Anti histamin : meklizin. Diuretik Transquilizer Antiemetik Pembedahan AB

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian :

Riwayat kesehatan

Pemeriksaan fisik telinga; otoskop

Ketajaman pendengaran ; tes berbisik, uji Rinne/Weber, &audiogram

Diagnosa

Nyeri akut b/d proses inflamasi Perubahan persepsi sensoris auditorius b/d

adanya obstruksi, ketidakseimbangan endolimfe-perilmfe, proses pembedahan

Gangguan Harga diri : HDR b/d adanya otorea

Risiko trauma b/d gangguan keseimbangan Risiko penyebaran infeksi b/d resistensi

mikroorganisme

Renpra & Implementasi

Manajemen NyeriStrategi komunikasiPesonal higiene yang optimalMembatasi gerakan saat

vertigo/ketidakseimbangan.

Thanks…

top related