gangguan pendengaran vers 2

29
Diah Dewi Anggraeni (1102009076) TULI & GANGGUAN PENDENGARAN

Upload: diah-dewi-anggraeni

Post on 12-Jan-2016

61 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Gangguan Pendengaran

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Pendengaran Vers 2

Diah Dewi Anggraeni (1102009076)

TULI & GANGGUAN PENDENGARAN

Page 2: Gangguan Pendengaran Vers 2

ANATOMI PENDENGARAN

Page 3: Gangguan Pendengaran Vers 2

FISIOLOGI PENDENGARAN

Page 4: Gangguan Pendengaran Vers 2

DEFINISI

• Gangguan pendengaran adalah ketidakmampuan secara parsial atau total medengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga.

Page 5: Gangguan Pendengaran Vers 2
Page 6: Gangguan Pendengaran Vers 2

ETIOLOGI

Page 7: Gangguan Pendengaran Vers 2

Derajat Ketulian

Page 8: Gangguan Pendengaran Vers 2

GEJALA

Page 9: Gangguan Pendengaran Vers 2

GANGGUAN PENDENGARAN TELINGA LUAR

Atresia Liang Telinga & Mikrotia Fistula Preaurikular

Page 10: Gangguan Pendengaran Vers 2

Hematoma Perikondritis

Page 11: Gangguan Pendengaran Vers 2

Otitis EksternaOtitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh bakteri dapat terlogalisir atau difus

Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel = bisul)

Rasa nyeri yang hebat, apalagi bila daun telinga disentuh atau dipegang (helix sign dan tragus sign), gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga.

Otitis Eksterna DifusGejala sama denga otitis media sirkumskripta, tidak ditemukan furunkel

Page 12: Gangguan Pendengaran Vers 2

Otitis Eksterna Maligna

Rasa gatal di liang telinga, unilateral, diikuti nyeri hebat dan sekret yang banyak serta pembengkakan liang telinga.

Otomikosis

Rasa gatal dan tersumbat di liang telinga. Pada pemeriksaan tampak liang telinga terisi oleh filamen jamur berwarna keputihan.

Page 13: Gangguan Pendengaran Vers 2

Gangguan Pendengaran pada Telinga Tengah

Miringitis bulosa

Miringitis bulosa merupakan suatu miringitis akut yang ditandai oleh adanya pembentukan bula pada membran timpani.

OtosklerosisOtosklerosis adalah suatu penyakit dimana tulang-tulang di sekitar telinga tengah dan telinga dalam tumbuh secara berlebihan sehingga menghalangi pergerakan tulang stape

Page 14: Gangguan Pendengaran Vers 2

Otitis Media Akut (OMA)• Definisi

Otitis media akut ialah peradangan telinga tengah yang mengenai sebagian atau seluruh periosteum dan terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.

• Stadium Klinis :– Stadium oklusi tuba eustachius

• Terdapat gambaran retraksi membran timpani (bulging) akibat tekanan negatif telinga tengah.

– Stadium hiperemis• Pembuluh darah tampak lebar dan edema pada membran timpani.

– Stadium supurasi• Terbentuk eksudat purulen di kavum timpani.• Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta nyeri di telinga tambah hebat.

– Stadium perforasi• Keluar nanah dari telinga tengah.• Pasien lebih tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur nyenyak.

– Stadium resolusi• Bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal kembali.• Bila terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan mengering.

Page 15: Gangguan Pendengaran Vers 2

Tata Laksana

• Pada stadium oklusi

Diberikan obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik untuk anak <12 tahun dan HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik untuk anak yang berumur >12 tahun atau dewasa. Selain itu, sumber infeksi juga harus diobati dengan memberikan antibiotik.

• Pada stadium pre-supurasi

Diberikan antibiotik, obat tetes hidung, dan analgesik. Bila membran timpani sudah hiperemi difus, sebaiknya dilakukan miringotomi. Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Pada anak diberikan ampisilin 4 x 50-100 mg/KgBB dibagi dalam 4 dosis, amoksisilin 4 x 40 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, atau eritromisin 4 x 40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.

• Pengobatan stadium supurasi

Antibiotik, pasien harus dirujuk untuk dilakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh.

• Pada stadium perforasi

H2O2 3% selama 3-5 hari. Bila tidak terjadi resolusi tampak sekret mengalir di liang telinga luar melalui

perforasi di membran timpani, maka antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu.

• Stadium resolusi

Tampak sekret mengalir keluar. Pada keadaan ini dapat dilanjutkan antibiotik sampai 3 minggu, namun bila masih keluar sekret diduga telah terjadi mastoiditis.

Page 16: Gangguan Pendengaran Vers 2

Gangguan pendengaran pada telinga dalam

Noise Induction Hearing Loss (NIHL)Tuli akibat bising (TAB) adalah tuli sensorineural yang terjadi akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama.

• Faktor-faktor yang MempengaruhiIntensitas kebisingan, frekwensi kebisingan, lamanya waktu pemaparan bising, kerentanan individu, jenis kelamin, usia dan kelainan di telinga tengah, toksin (seperti arsen dan quinine) dan antibiotika seperti streptomisin yang dapat merusak koklea.

Page 17: Gangguan Pendengaran Vers 2

Patogenesis

Page 18: Gangguan Pendengaran Vers 2

Gambaran Klinis

• Bunyi dengan nada tinggi, seperti suara bayi menangis atau deringan telepon dapat tidak didengar sama sekali.

• Ketulian biasanya bilateral.• Tinitus

Page 19: Gangguan Pendengaran Vers 2

Diagnosis

• Pindah dari tempat yang bising• Sumbat telinga (ear plug), tutup telinga (ear muff) dan pelindung kepala

(helmet)• Kesulitan berkomunikasi hearing aid/alat bantu dengar (ABD). • Tuli total bilateral pemasangan implan koklea (cochlear implant).

Tata Laksana

• Kesulitan berbicara di lingkungan yang bising.• Tidak tampak kelainan anatomis telinga luar sampai

gendang telinga

Page 20: Gangguan Pendengaran Vers 2

Prognosis

• Tuli akibat terpapar bising adalah tuli sensorineural koklea yang sifatnya menetap, dan tidak dapat diobati dengan obat maupun pembedahan.

• Penggunaan alat bantu dengar hanya sedikit manfaatnya bagi pasien, bahkan alat tersebut hanya memberikan rangsangan vibrotaktil dan bukannya perbaikan diskriminasi bicara pada pasien tersebut.

Page 21: Gangguan Pendengaran Vers 2

Pencegahan

• Tujuan : mencegah terjadinya NIHL yang disebabkan oleh kebisingan di lingkungan kerja.

• Program ini terdiri dari 3 bagian yaitu :– Pengukuran pendengaran,yaitu pengukuran

pendengaran sebelum diterima bekerja dan pengukuran pendengaran secara periodik.

– Pengendalian suara bising – Analisa bising

Page 22: Gangguan Pendengaran Vers 2

Tuli Akibat Obat Ototoksik

• DefinisiKerusakan karena efek toksik obat di telinga dalam, koklea, dan/atau vestibuler.

• EtiologiAgen-agen ototoksik, antibiotik, diuretik, analgetik dan antipiretik, antineoplastik, lain-lain (pentobarbital, keksadin, mandelamin,, zat kimia, nikotin, alkohol,logam berat

Page 23: Gangguan Pendengaran Vers 2

• Gejala KlinisTinitus, Ketulian, Vertigo.

• Penatalaksanaan Tuli yang diakibatkan oleh obat-obat ototoksik tidak

dapat diobati. Berat ringannya ketulian yang terjadi tergantung

kepada jenis obat, jumlah dan lamanya pengobatan. Apabila ketulian sudah terjadi dapat dicoba

melakukan rehabilitasi antara lain dengan alat bantu dengar (ABD), psikoterapi, auditory trainining, alat bantu dengar, belajar membaca bahasa isyarat..

Tuli total biilateral mungkin dapat dipertimbangkan pemasangan implan koklea (cochlear implant).

Page 24: Gangguan Pendengaran Vers 2

Meniere’s Disease

Kelainan telinga dalam yang mempunyai gejala pusing, vertigo, tinnitus, telinga yang berdengung, dan sensasi seperti di tekan.

Tata Laksana• Medikasi• Bedah: Jika vertigo tidak bisa dikontrol oleh

medikasi, salah satu dari teknik bedah ini dilakukan sesuai dari kondisi pasien:– Endolymphatic shunt, yaitu peletakkan

tube pada sakkus endolimfatik untuk mengeluarkan cairan yang berlebih.

– Neurektomi vestibular selektif.– Labirintektomi dan pemotongan N. VIII.

Page 25: Gangguan Pendengaran Vers 2

Presbikusis• Definisi

Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnya pada usia 65 tahun, simetris pada telinga kiri dan kanan, terjadi pada frekuensi 1000 Hz atau lebih.

• Etiologi Presbikusis merupakan akibat proses degenerasi yang memiliki hubungan dengan faktor-faktor herediter, pola makanan, arterioskerosis, infeksi, bising, gaya hidup atau bersifat multifaktor..

• Patologi

Proses degenerasi menyebabkan perubahan struktur koklea dan N.VIII. Pada koklea perubahan yang mencolok ialah atrofi dan degenerasi sel-sel rambut penunjang pada organ Corti. Proses atrofi disertai dengan perubahan vaskular juga terjadi pada stria vaskularis. Ukuran sel-sel ganglion, saraf, dan myelin akson saraf juga mengalami penurunan jumlah.

Page 26: Gangguan Pendengaran Vers 2

• Klasifikasi

No. Jenis Patologi

1. Sensorik Lesi terbatas pada koklea. Atrofi organ Corti, jumlah sel-

sel rambut dan sel-sel penunjang berkurang.

2. Neural Sel-sel neuron pada koklea dan jaras auditorik berurang.

3. Metabolik

(Strial

presbycusis)

Atrofi stria vaskularis. Potensial mikrofonik menurun.

Fungsi sel dan keseimbangan bio-kimia/bioelektrik koklea

berkurang.

4. Mekanik

(Cochlear

presbycusis)

Terjadi perubahan gerakan mekanik duktus koklearis.

Atrofi ligamentum spiralis.

Membran basilaris lebih kaku.

Page 27: Gangguan Pendengaran Vers 2

• Gejala KlinikKeluhan utama presbukusis berupa berkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan dan progresif, simetris pada kedua telinga.

• DiagnosisOtoskopik membran timpani suram, mobilitasnya berkurang. Tes penala tuli sensorineural. Pemeriksaan audiometrik tuli saraf nada tinggi, bilateral, dan simetris.

Page 28: Gangguan Pendengaran Vers 2

• Penatalaksanaan Rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi pendengaran dilakukan dengan pemasangan alat bantu dengar (hearing aid). Perlu dikombinasikan dengan latihan membaca ujaran (speech reading) dan latihan mendengar (audiotory training).

Page 29: Gangguan Pendengaran Vers 2

WASSALAMUALAIKUM WR.WB.

TERIMA KASIH