artikel labu kuning

Post on 25-Jul-2015

572 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

LABU KUNING (Cucurbita moschata, ex Pour)

Disusun oleh:

Addina Rizky F ( 22030111130055 )

PRODI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2011

Labu Kuning (Cucurbita moschata, ex Pour)

Tanaman labu kuning merupakan suatu jenis tanaman sayuran dari

family curcubitaceae, yang tergolong dalam jenis tanaman semusim yang

setelah berbuah akan langsung mati. Tanaman labu kuning ini telah banyak

dibudidayakan di negara-negara Afrika, Amerika, India, dan Cina. Tanaman ini

mampu tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Adapun ketinggian tempat

yang ideal adalah antara 0 m – 1500 m diatas permukaan laut.(1)

Labu kuning adalah salah satu tanaman yang banyak tumbuh di

Indonesia yang mana penanamannya tidak sulit, baik pembibitannya,

perawatannya, hasilnyapun cukup memberikan nilai ekonomis untuk

masyarakat. Tanaman ini dapat ditanam di lahan pertanian, halaman rumah

atau tanah pekarangan yang kosong dapat kita manfaatkan. Intinya tanaman ini

dapat ditanam di daerah tropis maupun subtropis. (2)Keistimewaan lain dari

tanaman labu kuning adalah dapat ditanam di lahan-lahan yang kering atau

tegalan yang masih tersedia luas di negara kita. Di daerah pedesaan, umumnya

labu kuning ditanam secara tumpangsari dengan tanaman palawija atau padi

yang dapat mendatangkan nilai tambah tersendiri, bahkan dapat menjadi

cadangan pangan waktu paceklik. Buah labu kuning yang sudah tua dan tidak

cacat, retak atau terluka, tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam

waktu yang relative lama yang dapat menjadi bahan sayuran yang selalu

tersedia. (2)

Labu kuning yang selama ini hanya ditanam sebagai tanaman

tumpangsari di pekarangan atau di tegalan, sebenarnya dapat dibudidayakan

secara besar-besaran. Labu kuning dapat dijadikan juga bahan pangan yang

memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Dengan adanya

perkembangan teknologi pangan yang canggih, labu kuning dapat menjadi

bahan untuk pembuatan berbagai jenis makanan seperti roti, manisan, dodol,

dan lain sebagainya. (2)

Tanaman ini dapat menyesuaikan sendiri dengan keadaan alam yang

berubah-ubah, saat hujan ataupun di musim panas atau kemarau tanaman ini

tetap bisa hidup dengan baik. Pada dataran hawa tinggi atau dingin maupun

dataran rendah berhawa panas cocok ditanami tanaman waluh/labu ini.

Tanaman labu kuning cenderung menyukai lahan atau tanah yang asam

dengan ph 5-6,5. Dan labu kuning merupakan satu-satunya buah yang awet

dan tahan lama asal disimpan di tempat yang bersih dan kering. (3)

Di Indonesia sudah banyak ditanam labu kuning varietas local dari

berbagai jenis, misalnya dari jenis bokor (cerme), kelenting, dan ular. Selain itu,

terdapat pula varietas yang merupakan introduksi dari beberapa negara, seperti

Taiwan, Australia, Jepang, dan Amerika. (1) Di Indonesia penyebaran buah labu

kuning juga telah merata, hampir di semua kepulauan nusantara terdapat

tanaman labu kuning, karena disamping cara penanaman dan pemeliharaannya

mudah, labu kuning memang dapat menjadi sumber pangan yang dapat

diandalkan. Labu kuning juga merupakan jenis tanaman yang produktif sebab

setiap 1 hektar lahan dapat menghasilkan 20-40 ton buah labu kuning. (2)

I. Mengenal Tanaman Labu Kuning

Taksonomi tanaman labu kuning:

Kingdom : Planate (tumbuh-tumbuhan)

Divis : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Sub-Divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae (labu-labuan)

Genus : Sechium

Spesies : Cucubita moschata, ex pour (4)

Klasifikasi tanaman labu kuning :

Sinonim : Cucurbita pepo L. var. moschata lamk

Nama Daerah : labu ambon, labu merah, labu kastela, labu parang,

waluh

Nama Asing : Pumpkin ( Inggris) (5)

Labu kuning tergolong jenis tanaman semusim sebab setelah

selesai berbuah akan mati. Oleh karena itu tanaman labu kuning di

daerah pedesaan sering hanya dijadikan tanaman tumpangsari.

Tanaman labu kuning yang pertumbuhanya baik dapat mencapai

panjang 5-10 meter dan buahnya dapat mencapai 10 buah setiap sulur

dan beratnya dapat mencapai 10-20 kg/buah.(3)Labu kuning merupakan

tanaman setahun yang menjalar atau merambat dan dapat tumbuh

ditempat terbuka serta toleran terhadap naungan. Tanaman ini dapat

tumbuh dari dataran rendah hingga ketinggian1.500 m dpl dengan suhu

sedikit hangat, yaitu 25-29 o c dan kelembapan yang rendah.(5)Tanaman

labu kuning telah lama dibididayakan di negara-negara seperti Afrika,

Amerika Tropik, India, dan Cina. Dari salah satu negara inilah

diperkirakan tanaman labu kuning berasal, sebab di negara tersebut

banyak ditemukan varietas-varietas liar dari famili Cucurbiaceae.

Beberapa verietas labu kuning yang sering dibudidayakan di negara-

negara tersebut adalah jenis Cucurbita moschata, Cucurbita pepo,

Cucurbita maxima, dan Cucurbita mixte. (2)

II. Botani Tanaman Labu Kuning

a. Batang Labu Kuning

Batang labu kuning menjalar atau merambat, cukup kuat, bercabang

banyak, berbulu agak tajam, panjang batang dapat mencapai 5-10

meter, bahkan di Amerika labu kuning musim dingin jenis butternut dapat

merambat sampai 500 meter.Pada ketiak daun muncul sulur-sulur

berbentuk pilin (spiral) yang berfungsi sebagai alat pemegang sehingga

batang tetap kokoh tertambat pada tanah, rumput atau batang

kayu/turus. (2)

b. Daun

Bentuk daun labu kuning menyirip, ujungnya agak runcing, tulang

daun nampak jelas, berbulu halus dan agak lembek sehingga bila

terkena sinar matahari agak layu. Labu kuning termasuk berdaun lebar,

garis tengahnya dapat mencapai 20 cm, berwarna hijau agak abu-abu.

Letak daun berselang-seling diantara batang, panjang tangkai daun 15-

20 cm.(2)

c. Bunga

Bunga labu kuing berbentuk lonceng dan berwarna kuning. Bunga

labu kuning bersifat uniseksual-monoesius, yakni dalam satu rumpun

bunga terdapat bunga jantan dan bunga betina. Bakal buah terdapat

pada pangkal bunga betina, sedangkan pada bunga jantan tidak terdapat

bakal buah. Bunga jantan mempunyai tangkai tipis tetapi panjang. Bunga

jantan biasanya muncul pertama kali sewaktu tanaman berumur 1-1,5

bulan, kemudian disusul oleh bunga betina. Jumlah bunga jantan lebih

banyak daripada bunga betina. Penyerbukan bunga labu kuning dapat

terjadi karena angina tau serangga. Beberapa jenis labu kuning tertentu

bunganya berumah satu, yakni dalam satu bunga terdapat bunga jantan

dan bunga betina. (2) Bunga labu kuning dapat dikonsumsi sebagai

campuran dalam salad maupun sayur.(6)

d. Buah

Buah labu kuning memiliki bentuk yang bulat hingga bulat panjang.

Struktur buah terdiri atas kulit, daging buah, dan biji yang berfungsi

sebagai bahan atau materi perbanyakan tanaman.(4) Buah labu kuning

terdiri dari lapisan kulit luar yang keras dan lapisan daging buah yang

merupakan tempat timbunan makanan. Dalam daging buah inilah

terkandung beberapa vitamin antara lain : Vitamin C, Vitamin A, dan

Vitamin B. Buah labu kuning berwarna kuning, keputih-putihan atau

kuning kemerah-merahan, buah labu kuning yang masih muda berwarna

hijau.(2)Bentuknya bermacam-macam tergantung dari jenisnya, ada yang

berbentuk bokor (bulat pipih dan beralur), berbentuk oval, berbentuk

panjang dan berbentuk piala. Berat buah labu kuning rata-rata 2-5

kg/buah, tetapi buah labu kuning jenis tertentu dapat mencapai berat 30

kg/buah bahkan ada yang lebih.

Tekstur daging buah juga tergantung dari jenisnya, ada yang halus,

padat, lunak dan mumpur (jawa:pera).Dari bunga sampai menjadi buah

yang tua dan siap dipanen memerlukan waktu antara 3-4 bulan dan

untuk jenis labu kuning genjah hanya dalam waktu antara 40-60 hari

sudah bisa dipanen.(3) Sementara dari jenis hibrida dapat dipanen pada

umur 90 hari.(1)Tangkai buah labu kuning cukup alot sehingga mampu

menopang buah yang cukup berat.

Labu kuning merupakan satu-satunya buah yang awet dan tahan

lama. Labu kuning akan awet asalkan disimpan ditempat yang bersih

dan kering, serta tidak ada luka pada buah ini. Bila disimpan dalam

waktu yang lama, kandungan air didalamnya akan menurun sehingga

beratnya akan menurun sehingga beratnya akan terus berkurang sejalan

dengan waktu.(6)

Biji buah labu kuning terletak di tengah-tengah daging buah, yakni

pada bagian yang kosong (rongga) yang diselimuti oleh lendir dan serat.

Bentuk biji pipih dan kedua ujungnya meruncing. Bagian yang akan

menjadi tempat munculnya akar dan tunas. Biji labu kuning berukuran 1-

1,5 cm tergantung dari jenisnya. Berat tiap 1000 biji untuk jenis labu

bokor dan kelenting rata-rata 180 gram.

Biji labu kuning mengandung lemak yang tinggi sehingga sering

dijadikan kuwaci atau digoreng begitu saja untuk makanan kecil. Biji

buah labu kuning juga mengandung bahan pencahar laksatif dan

antilmintik yang dapat digunakan untuk peluruh cacing. Perkecambahan

biji labu kuning dapat terjadi setelah 3 hari biji-biji tersebut mendapat air

dan udara yang cukup.(2)

Biji labu kuning yang dikenal dengan nama pepitas, lebih banyak

disajikan sebagai kudapan. Cara mengolahnya dengan cara dipanggang.

Selain itu kini biji labu kuning juga telah diolah menjadi salah satu bahan

baku minyak masak, campuran saus salad, dan kegunaan lainnya

karena rasanya yang kuat dan khas. Biji labu kuning memberikan

sejumlah besar asam lemak omega-3. Omega-3 asam lemak dipercaya

untuk membantu meringankan gejala berbagai masalah kesehatan,

termasuk ADHD, fibromyalgia, kolestrol tinggi, depresi, tekanan darah

tinggi dan arthritis. Biji labu kuning dapat mambantu mencegah kanker

prostat pada pria.(6)

e. Akar

Setelah biji labu kuning berkecambah akan keluar akar pertama dan

daun tunas, kemudian disusul dengan keluarnya akar-akar rambut yang

makin lama makin banyak. Panjang akar labu kuning dapat mencapai 40

cm atau radius 30-30 cm.(2)

III. Kandungan Gizi Buah Labu Kuning

Salah satu faktor penting dari suatu tanaman pangan adalah

kandungan gizinya. Labu kuning termasuk salah satu jenis tanaman

makanan yang memiliki kandungan gizi cukup tinggi dan cukup lengkap.

Buah, daun, dan batangnya yang masih muda mengandung banyak gizi

seperti dapat kita lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1: Hasil analisis kadar gizi daging buah labu kuning per 100 gram

No Kandungan Gizi Satuan

1 Kalori 29,00 kal

2 Protein 1,10 gram

3 Lemak 0,30 gram

4 Hidrat Arang 6,60 gram

5 Kalsium 45,00 gram

6 Fosfor 64,00 gram

7 Besi 1,40 Mg

8 Vitamin A 180,00 SI

9 Vitamin B1 0,08 mg

10 Vitamin C 52,00 mg

11 Air 91,20 gram

12 BDD 77,00 %

Selain daging buahnya, daun dan pucuk ranting yang masih muda

juga sangat disenangi oleh masyarakat sebagai bahan untuk sayuran.

Kandungan gizi pada daun dan pucuk ranting yang masih muda dapat

kita lihat pada tabel 2 berikut ini :

Tabel 2: Analisis kandungan gizi dari 100 gram daun labu kuning yang

masih muda dan segar (2)

No Kandungan Gizi Satuan

1 Kalori 30,00 kal

2 Protein 3,60 gram

3 Lemak 0,60 gram

4 Hidrat Arang 4,50 gram

5 Kalsium 138,00 gram

6 Fosfor 99,00 gram

7 Besi 3,70 Mg

8 Vitamin A 2750,00 SI

9 Vitamin B1 0,14 mg

10 Vitamin C 36,00 mg

11 Air 89,70 gram

12 BDD 70,00 %

Tabel 3 : Nutrisi dalam satu cangkir labu – direbus dan ditiriskan: (6)

No Kandungan Gizi Satuan

1 Kalori 49,00 kal

2 Protein 2,00 gram

3 Serat 3,00 gram

4 Karbohidrat 12,00 gram

5 Kalsium 37,00 gram

6 Magnesium 22,00 mg

7 Besi 1,40 mg

8 Vitamin A 2650,00 IU

9 Vitamin E 3,00 mg

10 Vitamin C 52,00 mg

11 Zinc 1,00 mg

12 Selenium 0,50 mg

13 Potassium 564 mg

14 Kalium 564 mg

15 Seng 1 mg

16 Niacin 1 mg

17 Folat 21 mcg

Vitamin A dan beta karoten. Beta karoten adalah pigmen warna

kuning-oranye yang jika dicerna di dalam tubuh kita, akan berubah

menjadi vitamin A. Fungsi vitamin A dan beta karoten antara lain

berguna bagi kesehatan mata dan kulit, kekebalan tubuh serta

reproduksi. Selain itu, zat gizi ini mempunyai manfaat sebagai

antioksidan.

Vitamin C. Salah satu jenis vitamin yang larut dalam air ini sangat

diperlukan untuk metabolism tubuh. Vitamin C juga berperan pada fungsi

kekebalan tubuh dan sebagai antioksidan.

Zat besi. Zat gizi ini terutama diperlukan dalam pembentukan darah,

khususnya hemoglobin (Hb)

Kalium. Fungsu utama kalium adalah menunjang kelancaran

metabolism tubuh. Hal ini penting dalam menjaga keseimbangan air dan

elektrolit (asam-basa) di dalam sel tubuh.

Niacin. Berperan membantu otak dalam memproduksi zat-zat kimia

penting dan membantu pembuatan protein.

Selenium. Melindungi sel tubuh kita terhadap efek negatif yang

ditimbulkan oleh radikal bebas dan meningkatkan kekebalan tubuh.(6)

Alfa-karoten. Dalam bahan pangan labu kuning yang telah dikalengkan

dan tanpa garam dalam takaran 1 cangkir mengandung kadar alfa-

karoten 11,749 mg. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Murakhosi

dari University of Medicine Jepang, alfa-karoten juga mempunyai

kemampuan sebagai antioksidan dan bersinergi dengan beta-karoten

dalam mencegah pertumbuhan tumor.(7)

IV. Jenis dan Varietas Labu Kuning

Di Negara kita sudah terdapat beberapa jenis dan varietas labu

kuning antara lain varietas lokal dan beberapa varietas introduksi dari

beberapa Negara seperti Taiwan, Jepang dan lain-lain. Varietas lokal

yang sering ditanam oleh para petani adalah sebagai berikut :

a. Jenis Bokor atau cerme

Ciri-ciri buahnya adalah sebagai berikut : terdapat alur, berbentuk

bulat pipih, batangnya bersulur panjang (3-5m) ; warna daging buah

kuning, tebal, rasanya gurih, manis, berdaging halus dan padat,

beratnya dapat mencapai 4-5 kg atau lebih.

b. Jenis Kelenting

Jenis labu kuning ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : buah

berbentuk lonjong oval, memanjang, kulitnya berwarna kuning,

daging buah juga berwarna kuning, beratnya dapat mencapai 2 -5

kg/buah; sulurnya panjang (3-5 m), masa panen antara 4,5-6 bulan.

c. Jenis Ular

Labu kuning jenis ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : buahnya

panjang ramping, warna daging buah kuning, beratnya 1-3 kg/buah;

beberapa jenis labu ular tertentu kadang-kadang buahnya kasar dan

rasanya tidak enak.(2)

d. Jenis Introduksi

1) Jenis Labu Kuning Taiwan

Jenis labu kuning ini sudah banyak ditanam di Indonesia antar lain

varietas dari Taiwan yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

buahnya kecil, beratnya berkisar 1-2 kg/buah. Hibrida dari labu

kuning varietas Taiwan ini antara lain: early price, first teste,

mukua, pride, phonix, C. Mixta pangolo.

Umur dari labu kuning varietas Taiwan ini lebih genjah daripada

jenis lainnya sebab pada umur 90 hari sudah dapat dipanen.

Selain umurnya genjah, labu ini juga disenangi oleh masyarakat

Indonesia sebab rasanya enak, padat, manis, kandungan airnya

sedikit, warnanya kuning tajam sangat menarik.

2) Jenis Labu Kuning Hai Je Pi atau Vegetable Speghetty Squash

Jenis labu kuning ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: bentuk

buah oval, beratnya 1-2 kg/buah, kulit buah berwarna putih susu;

pada waktu buah masih muda berwarna kuning muda tetapi

setelah tua berwarna keemasan; daging buahnya mumpur (Jw:

pera) dan mudah terurai, warnanya kuning keemasan. Jenis labu

ini sulurnya agak pendek dan pada umur 90 hari setelah tanam

sudah dapat berproduksi atau panen.

3) Jenis Labu Kuning Australia dan Jepang

Di Australia dan di Jepang telah banyak berkembang beberapa

varietas labu kuning baru yang lebih genjah, buahnya besar-

besar, tahan terhadap hama dan penyakit.

4) Jenis Labu Kuning Amerika

Para peneliti di Amerika telah berhasil mengembangbiakkan

varietas unggul baru yang bersulur pendek sehingga tidak banyak

memakan tempat dan lebih produktif daripada jenis labu kuning

lokal yang lain. Pengembangan dari jenis acorn, (cucurbita pepo)

antara lain menghasilkan Sub-varietas Early Acorn, Burpee’s

Bush Table Queen, Table Ace Royal, Acorn dan Royal Bush.

Perkembangan dari jenis Butternut (Cucurbita moschata) antara

lain menghasilkan: Sub-varietas Early Butternut,Waltham, Zenith,

Puritan, dan Punca. Perkembangan dari jenis Buttercup

(Cucurbita maxima) anatar lain menghasilkan: Sub-varietas

Emerald Bush, Semisbush dan Butterall Hybrid. Dari jenis

Hubbard ( Cucurbita maxima) menghasilkan beberapa sub-

varietas dan yang terkenal antara lain : Gold Nugget dan Kuri.

Sulur-sulur labu kuning dari varietas baru yang berhasil

dikembangkan di Amerika ini umumnya pendek-pendek, yakni

hanya sekitar dua meter saja. Di Indonesia usaha pemuliaan labu

kuning lokal belum banyak mendapat perhatian dari para pakar

pertanian sehingga para petani lebih senang menggunakan

varietas hibrida yang berasal dari luar negri yang banyak disukai

oleh konsumen.

5) Jenis Zapello dari Denmark

Jenis labu kuning ini lebih dikenal dengan nama Giant Melon.

Benihnya telah banyak dijual di Indonesia dalam bentuk kemasan

kecil (5 gram). Jenis labu kuning dari Denmark termasuk labu

kuning bokor yang mempunyai ciri-ciri: bentuk buah bulat dan

beralur tipis, warna kulit kuning, bijinya lebih besar daripada labu

kuning jenis lokal, berat setiap 1000 biji rata-rata antara 200-225

gram. Di daerah sub-tropik jenis labu kuning ini biasanya ditanam

sesuai dengan musimnya. Misalnya jenis Winter Squesh

(Cucurbita maxima).(2)

V. Syarat Tumbuh

Labu kuning merupakan jenis tanaman yang menyukai sinar matahari,

maka akan sangat cocok bila ditanam di tempat-tempat yang terbuka dan

cukup banyak mendapatkan sinar matahari. Sinar matahari sangat

dibutuhkan untuk memproduksi buah dan karbohidrat di dalam buah. Di

daerah yang terlindung atau sering mendung, labu kuning biasanya sulit

berbuah sehingga produktifitasnya rendah. Di daerah yang kurang sinar

matahari seperti ini, labu kuning cenderung membentuk pertumbuhan

vegetative yang subur. Oleh karena itu di daerah-daerah seperti ini, labu

kuning akan cocok dan dapat berproduksi lebih baik bila ditanam pada

musim kemarau.

Perkecambahan labu kuning memerlukan suhu sekitar 25-30 C. untuk

pertumbuhan selanjutnya, labu kuning memerlukan suhu udara sekitar 20-

30 C. Pada waktu pertumbuhan awal dan pembentukan buah, labu kuning

sangat membutuhkan air. Oleh karena itu untuk daerah yang penguapan

airnya tinggi pada musim kemarau perlu disiram agar tidak layu atau mati.

Hujan yang terlalu banyak dapat menyebabkan pertumbuhan vegetatif

tidak seimbang dengan pertumbuhan generatifnya. Disamping itu labu

kuning juga sering diserang oleh hama dan penyakit. Oleh karena itu

pengaturan tanam harus tepat, yakni pada awal musim kemarau (sekitar

bulan Maret-April). Pada waktu itu kebutuhan air masih dapat terpenuhi,

tidak kurang dan tidak lebih, sehingga tanaman labu kuning dapat tumbuh

dengan baik.

Penanaman pada musim penghujan bisa saja dilakukan asal

pemeliharaannya dilakukan secara lebih intensif, terutama dalam hal

pengendalian hama dan penyakit seperti hama oteng-oteng dan penyakit

jamur. Penanaman pada musim penghujan sebaiknya dilakukan pada lahan

yang kering atau tegalan. Sedangkan penanaman pada musim kemarau

sebaiknya dilakukan pada lahan-lahan yang basah seperti tanah sawah.

Buah labu kuning memerlukan curah hujan antara 20-35 mm perbulan.

Pada keadaan curah hujan yang demikian, kebutuhan air untuk

pertumbuhan tidak kurang ataupun berlebihan.(2)

1) Ketinggian Tempat

Labu kuning tidak memerlukan ketinggian tempat yang khusus. Labu kuning

dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Di

daerah yang terlalu rendah kendala utamanya ialah terendam air jika terjadi

hujan. Labu kuning termasuk tanaman yang tidak tahan bila terendam air;

dalam waktu 24 jam terendam air akarnya akan busuk dan tanaman akan

mati. Oleh karena itu di daerah dataran rendah, penanaman labu kuning

sebaiknya dilakukan pada galengan-galengan dengan sistem surjan. Di

daerah pegunungan yang terlalu tinggi, lebih dari 1.500 meter diatas

permukaan laut, pada umumnya tidak cocok ditanami labu kuning sebab

keadaan suhu, curah hujan dan intensitas sinar matahari sering tidak sesuai

dengan kebutuhan tanaman labu kuning. Ketinggian tempat yang ideal

untuk tanaman labu kuning adalah 0-1500 meter di atas permukaan laut.

Pada ketinggian ini labu kuning dapat tumbuh dengan baik walaupun tidak

dengan perawatan yang intensif .(2)

2) Keadaan Tanah

Labu kuning tidak memerlukan jenis tanah yang khusus. Pada tanah

podsolik merah kuning (PMK) atau lahan bergambutpun labu kuning dapat

tumbuh dengan baik. Namun dalam usaha budidaya labu kuning akan

sangat baik kalau juga memperhitungkan faktor fisik tanah yang perlu kita

tanami labu kuning tersebut. Faktor fisik tanah yang perlu kita perhitungkan

antara lain kesuburan tanah, pengairan, lahan tidak becek atau tergenang

air dan keadaan lahan tidak perlu terlalu pejal (keras berbatu). Bila lahan

yang akan ditanami labu kuning kurang memenuhi syarat harus diolah

terlebih dahulu supaya berstruktur lebih gembur. Drainase harus diatur

dengan baik agar tanaman labu kuning dapat tumbuh dengan baik. Untuk

meningkatkan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pemupukan organis

seperti kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau.

Labu kuning menghendaki pH tanah antara 5,5 -7. Untuk daerah yang

tingkat keasamannya tinggi seperti lahan gambut dan PMK dapat diatasi

dengan pemberian abu atau dengan pengapuran. Tanah yang memiliki pH

rendah sangat berbahaya bagi tanaman labu kuning, sebab mudah

terserang penyakit defisiensi, keracunan logam berat seperti Fe, Al, dan

lain-lainnya, dan terhadap serangan penyakit jamur.

Pengapuran tanah untuk lahan-lahan yang ber-pH rendah dapat

mengurangi perkembangan penyakit jamur.Pada lahan yang ber-pH rendah

perlu dilakukan pengapuran atau pemberian abu dan pemberian pupuk,

sebab selain untuk menaikkan pH tanah juga akan meningkatkan kesuburan

tanah, kandungan mineral dalam tanah dan biologi tanah.Pada lahan yang

kering se[erti di daerah Kalimantan, para petani sering menanam labu

kuning di tempat-tempat bekas pembakaran kayu atau jenis rumput lainnya.

Di tempat-tempat seperti itu hasil atau tingkat produktifitas labu kuning

sangat memuaskan.Penggunaan pupuk kandang harus dipil dari pupuk

yang benar-benar sudah jadi, sebab pupuk kandang yang belum jadi sering

menjadi sumber penyakit maupun gulma. Penggunaan pupuk dari kotoran

unggas seperti kotoran ayam juga harus hati-hati, sebab pupk yang berasal

dari kotoran unggas sering menjadi sumber penyakit jamur.(2)

VI. Teknik Bercocok Tanam Labu Kuning

1. Pengolahan Tanah

Salah satu tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki sifat fisik

tanah, yakni menggemburkan tanah, memudahkan pengairan, menghindari

genangan air dan terjadinya kekeringan tanah karena adanya penguapan

yang terlalu besar. Selain itu juga untuk memperbaiki sifat kimia tanah, yakni

agar unsure hara dalam tanah dapat terikat dan mudah diisap oleh

tanaman, sekaligus untuk meningkatkan pH tanah sesuai denagn kebutuhan

tanaman. Caranya ialah dengan pemberian aerasi yang baik dan

menciptakan lingkungan yang memungkinkan aktivitas jasad hidup dalam

tanah agar dapat berkembang dengan baik sehingga tanah menjadi subur.

Pengolahan tanah juga bertujuan mematikan bibit hama dan penyakit yang

berbahaya bagi tanaman labu kuning.(2)

a. Pengolahan tanah tahap pertama

Rumput dan semak-semak atau sia-sia serasah tanaman

sebelumnya beserta tonggak-tonggak atau cabang-cabang kayu (di

daerah bukaan baru) dibersihkan dan dikumpulkan untuk kemudian

dibenam atau dibakar. Tujuannya ialah untuk membasmi bibit

gulma,bibit hama dan penyakit.

Sesudahnya dibersihkan, lahan dicangkul dan dibongkar agar tanah

yang padat menjadi bongkahan-bongkahan kecil, kemudian dibiarkan

selama kurang lebih 2 minggu.

b. Pengolahan tanah tahap kedua

Pengolahan lahan tahap kedua dimulai dengan menghancurkan

tanah menjadi bongkah-bongkahan yang lebih kecil dan gembur.

Membentuk galengan-galengan atau bedengan-bendengan dengan

ukuran lebar 2 meter dan panjang 5-6 meter atau sesuai dengan

kondisi lahan.Untuk penanaman labu kuning dengan lanjaran ukuran

bedengan dapat dipersempit menjadi lebar 1,5 meter dan panjang 5-

6 meter atau disesuaikan dengan kondisi lahannya. Lebar bendengan

diperkirakan sesuai dengan panjang sulur labu kuning dan

memudahkan pemeliharaan.

Bendungan yang telah selesai dibuat digempurkan lagi dan diratakan

sampai siap tanam.

Sebelum benih (biji) labu kuning ditanam, perlu dibuatkan lubang-

lubang tanam yang jaraknya sesuai dengan kebutuhan tanaman labu

kuning.(2)

2. Menentukan Jarak Tanam

Jarak tanam perlu diatur lebih cermat supaya sulur-sulur labu kuning

dapat menjalar secar teratur sehingga tidak mengganggu tanaman

lainnya dan memudahkan pemeliharaan. Biasanya petani menanam labu

kuning sekedar tanaman sayuran dan cara tanamnya pun tidak diatur

dengan baik, misalnya di tanah pekarangan, di tepi pematang sawah, di

belakang kandang dan di rambatkan di pohon. Hasilnya memang

memuaskan tapi sulur-sulurnya bisa merambat ke mana-mana dan

mengganggu tanaman lainnya. Sekarang banyak petani yang memulai

menanam labu kuning secara khusus dan dari jenis varietas yang

memiliki sulur pendek. Jarak tanam diatur dengan baik sehingga tidak

banyak memakan tempat dan tidak menggangggu tanaman lain.

Jarak tanam menggunakan ukuran lebar 1-1,5 meter dan panjang 2-3

meter. Bila menggunakan lanjaran turus, jarak tanam dapat diperpendek,

yakni lebar 0,6 dan panjang 3 meter atau lebar 0,75 dan panjang 2

meter.Bila tanaman labu kuning ingin ditumpangsarikan dengan jenis

tanaman lainnya seperti padi gogo, kedelai, jagung dan lain-lainnya,

jarak tanam dapat diperlebar.Untuk memudahkan pengaturan, tanaman

labu kuning harus diatur sejak kecil, misalnya dirambatkan secara teratur

dan dilakukan pemangkasan agar tidak merambat atau menjalar ke

mana-mana. Jenis labu kuning dari varietas hibrida mempunyai

pertumbuhan vegetatif tidak secepat varietas lokal dan sulurnya pun

lebih pendek sehingga jarak tanamnya lebih mudah diatur.(2)

3. Penyiapan Lubang Tanam

Setelah jarak tanam ditentukan, bedengan-bedengan yang akan

ditanami labu kuning diberi lubang-lubang tanam yang berukuran 30 x 30

x 30 cm. Lubang-lubang tanam tersebut diberi pupuk kandang atau

kompos sebanyak 2-5 kg, abu 0,5-1 kg dan kapur 1 genggam. Di daerah

yang banyak terdapat rayap atau jenis nematode lainnya dapat

ditambahkan furadan atau dharmapur sebanyak 10 gram/lubang. Untuk

pupuk dasar dapat diberi pupuk urea 40 kg, TSP 50 kg dan KCL 50 kg

per hektar. Dosis disesuaikan pemakaian pupuk kimiawi ini harus

dengan keadaan kesuburan tanah dan rekomendasi pemupukan yang

berlaku di daerah tersebut. Setelah semua lubang tanam diberi pupuk

kemudian ditutup kembali dan diratakan. Selanjutnya pada lubang-

lubang tanam tersebut ditanami bibit/biji labu kuning yang telah

disiapkan.(2)

4. Pembibitan

Benih labu kuning dipersiapkan dengan baik supaya tingkat

perkecambahanya tinggi, tumbuh secara seragam dan tingkat

prodiktivitasnya tinggi pula. Bibit labu kuning jenis hibrida dapat dibeli di

toko-toko pertanian. Bibit labu kuning hibrida biasanya mempunyai

kualitas yang baik. Dapat tumbuh secara seragam dan tingkat

produktivitasnya pun dapat dipercaya. Namun bibit labu kuning hibrida

biasanya hanya dapat ditanam dalam satu kali tanam saja sebab bila

ditanam berkali-kali sifatnya akan menyimpang dari sifat induknya dan

kualitasnya pun tidak dapat dijamin.(2)

Bila ingin memproduksi bibit labu kuning sendiri, kita harus

memperhatikan pohon induknya, produktifitasnya, daging buahnya, rasanya,

pertumbuhan sulurnya, umurnya, dan lain sebagainya. Benih harus diambil

dari buah yang sudah betul-betul tua, pohonnya sudah kering, besarnya

sedang, simetris atau tidak keriput. Biji labu kuning yang akan dijadikan

benih harus dibersihkan dari lender yang menempel, kemudian dipillih yang

tidak kempeng (gabug/kosong) dan dijemur pada sinar matahari samapi

kering selama kurang lebih kurang lebih 2-3 hari.

Biji labu kuning dapat disimpan secara kering atau disimpan dalam

bentuk segar bersama buahnya asalkan buah tersebut tidak cacat sebab

buah yang cacat akan lekas membusuk. Biji labu kuning yang disimpan

dalam bentuk segar bersama buahnya lebih menguntungkan sebab buah

labu kuning dapat berfungsi sebagai inkubator sehingga prosentase

perkecambahanya lebih tinggi. Oleh karena itu lebih baik biji-biji tersebut

disimpan bersama buahnya. Biji labu kuning mengandung banyak lemak,

maka bila disimpan lama daya perkecambahannya akan turun.(2)

5. Penanaman

Penanaman labu kuning ada dua cara, yakni penanaman dengan bijinya

secara langsung dan penanaman dengan cara disemaikan terlebih dahulu

dalam polybag plastik kecil. Keuntungan dari cara pertama adalah

pelaksaannya lebih mudah, tidak memerlukan banyak tenaga dan waktu.

Sedangkan keuntungan dari cara kedua adalah seleksi bibit dapat dilakukan

secara lebih cermat, dapat berpacu dengan gulma sebab pada waktu bibit

ditanam keadaannya sudah besar. Keuntungan lain dari cara yang kedua

adalah bibit-bibit dapat dipelihara secara lebih intensif, bibit lebih sehat, kuat

dan subur, mampu menahan terik sinar matahari, hempasan angin, air hujan

dan tantangan alam lainnya.

6. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan untuk menunjang tumbuh kembang tanaman

labu kuning. Mulai dari pemupukan, penjagaan kelembaban, pengaturan

sulur, penyiangan, pembumbunan, pemangkasan, dan pemberian lanjaran.(2)

VII. Perubahan dan Kerusakan Pasca Panen

Sesungguhnya hasil-hasil pertanian yang telah dipanen masih menjalani

proses kehidupan, respirasi, atau pernapasan. Hasil buah tersebut, masih

hidup walaupun sudah lepas dari pohon induknya. Buah labu kuning

memiliki sumber vitamin, mineral, dan zat-zat lainnya yang dapat menunjang

kebutuhan gizi masyarakat. Ada berbagai bentuk kehilangan dalam pasca

panen pada buah ini, yaitu penurunan nilai gizi, susut bobot, kebusukan,

penurunan secara fisik, dan penurunan daya tarik. Kebusukan yang

diakibatkan oleh infeksi mikroba dapat pula berlangsung, baik dalam pra

atau pasca panen. Untuk itu, buah perlu diberi perlindungan agar

kerusakannya dapat ditekan seminimum mungkin. Adapun caranya adalah:

1. Memanen dengan hati-hati

2. Menghambat kematangan dan kebusukannya

3. Menghambat laju respirasinya

4. Membasmi atau mencegah hama dan penyakit pasca panen(8)

a. Kerusakan mikrobologis

Pertumbuhan mikroba dapat menyebabkan penyakit pada tanaman

sehingga dapat mengakibatkan gagal panen.

Contoh:

- Cendawan fusarium yang menyebabkan penyakit layu pada tanaman.

Bila penyakit ini menyerang tanaman yang sedang berbuah dapat

menyebabkan buah yang diserang menjadi layu sebelum tua.

- Keracunan Besi (fe) dan Alumunium (Al). Pada lahan-lahan podsolik

kuning dan lahan gambut, tanaman labu kuning sering mengalami

keracunan besi dan alumunium. Labu kuning yang terserang oleh

keracunan besi dan alumunium akan menjadi kuning dan akhirnya mati.(2)

b. Kerusakan mekanis

Karena benturan-benturan mekanis : pelemparan bahan, penggunaan

alat saat panen, dan saat transportasi.

c. Kerusakan biologis

Kerusakan karena serangga, pengerat, ulat

Contoh:

− Hama Oteng-oteng atau Pelentung (epilachna sp)

Hama ini menyerang tanaman labu kuning yang masih muda pada

musim penghujan. Bagian dari tanaman yang diserang atau dimakan

oleh hama ini adalah daun dan pucuknya sehingga tanaman tidak

bisa berkembang dengan baik.

− Hama Bodes atau Lier (Trips tabaci)

Hama ini menyerang daun, bunga, tunas dan bakal buah dengan

cara menggigit dan mengunyahnya. Ukuran hama ini antara 0,5-5

mm, meletakkan telurnya pada jaringan tanaman. Selain menjadi

hama juga menjadi vektor penyakit. Bunga yang diserang akan gugur

dan buah yang diserang akan keriput atau tidak normal.

− Ulat tanah (Agrothis ipsilon)

Menyerang tanaman labu kuning pada malam hari, sedangkan pada

siang hari bersembunyi dalam tanah. Ulat tanah berukuran 3-5 cm,

berwarna hitam berbintik cokelat. Tanaman yang diserang adalah

pucuk tanaman, leher batang, daun, dan tanaman muda.

− Kumbang daun (Aulacophora sp)

Kumbang daun sering menyerang tanaman labu kuning dari famili

Cucurbitaceae dengan cara memakan jaringan epidermis daun dan

bunga sehingga tanaman menjadi gundul. Kumbang ini meletakkan

telurnya dalam tanah didekat tanaman.

− Kutu hijau (Aphis gossypii)

Hama ini menyebabkan daun tanaman labu kuning menggulung

karena hama ini mengisap cairan daun. Kutu ini juga dapat menjadi

vektor virus mosaik.(2)

Daftar Pustaka

1. Hendrasty HK. Teknologi Pengolahan Pangan : Tepung Labu Kuning. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2003.

2. Sudarto Y. Budidaya Waluh. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 1993.

3. Hidayah R. MANFAAT dan KANDUNGAN GIZI LABU KUNING Borneo Tribun;2010

4. Suprapti IML. Aneka Olahan Beligu dan Labu. Yogyakarta: 2005.

5. Hernani, rahardjo m. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta: Penebar Swadaya; 2006 6. Carolina L. Semua Serba Labu Kuning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2010.

7. Astawan M. Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2008.

8. Budiarti RNSdA. Pasca Panen Sayur. Jakarta: PT Penebar Swadaya; 1992.

top related