pemanfaatan minyak biji labu kuning ( moschata durch

21
61 Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily. PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch) MENJADI SEDIAAN NANOEMULSI TOPIKAL SEBAGAI AGEN PENGEMBANGAN COSMETICAL ANTI AGING Rohani Panjaitan, Shibghatun Ni’mah, Romdhonah, Lily Annisa Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia RINGKASAN Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang berfungsi sebagai pelindung dan merupakan salah satu jalur ekskresi tubuh. Oleh karena itu, kulit sangat kerusakan pada sel-sel kulit. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan kulit menjadi kusam dan dapat mempercepat penuaan serta berisiko terkena kanker kulit. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar perekonomiannya mengandalkan sektor pertanian. Ragam tanaman yang diproduksinya pun banyak mulai dari tanaman palawija, sayur-sayuran hingga buah-buahan, dan di antara beragam tanaman tersebut selain berfungsi untuk memenuhi bahan pangan juga dapat bermanfaat dalam pengembangan di bidang kesehatan. Aging merupakan suatu proses penuaan yang ditandai dengan penurunan energi seluler yang menurunkankemampuan sel untuk memperbaiki diri. Agen kimia seperti polutan, asap rokok, sinar matahari berlebih yang mengandung radikal bebas dari peroksida yang mengikat oksigen adalah faktor lingkungan yang dapat mempercepat penuaan atau yang dikenal dengan penuaan dini. Labu kuning atau Cucurbita moschata merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Pemanfaatan bijinya di Indonesia masih terbatas pada produksi kuaci biji labu sedangakan biji labu kuning ternyata memiliki beberapa senyawa yang sangat berpotensi sebagai antiaging. Diantaranya adalah asam lemak utama, vitamin E, karotenoid, asam amino, dan inhibitor tripsin. Senyawa-senyawa tersebut bermanfaat untuk menghambat peroksida menjadi radikal bebas, sebab radikal bebas tersebut dapat merusak

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

61

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING (Cucurbitamoschata Durch) MENJADI SEDIAAN NANOEMULSI

TOPIKAL SEBAGAI AGEN PENGEMBANGANCOSMETICAL ANTI AGING

Rohani Panjaitan, Shibghatun Ni’mah, Romdhonah, Lily Annisa

Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Islam Indonesia

RINGKASAN

Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang berfungsi sebagai pelindungdan merupakan salah satu jalur ekskresi tubuh. Oleh karena itu, kulit sangat

kerusakan pada sel-sel kulit. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan kulitmenjadi kusam dan dapat mempercepat penuaan serta berisiko terkena kankerkulit.

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar perekonomiannyamengandalkan sektor pertanian. Ragam tanaman yang diproduksinya punbanyak mulai dari tanaman palawija, sayur-sayuran hingga buah-buahan, dandi antara beragam tanaman tersebut selain berfungsi untuk memenuhi bahanpangan juga dapat bermanfaat dalam pengembangan di bidang kesehatan.

Aging merupakan suatu proses penuaan yang ditandai dengan penurunanenergi seluler yang menurunkankemampuan sel untuk memperbaiki diri. Agenkimia seperti polutan, asap rokok, sinar matahari berlebih yang mengandungradikal bebas dari peroksida yang mengikat oksigen adalah faktor lingkunganyang dapat mempercepat penuaan atau yang dikenal dengan penuaan dini.

Labu kuning atau Cucurbita moschata merupakan tanaman yang banyakdimanfaatkan sebagai bahan pangan. Pemanfaatan bijinya di Indonesia masihterbatas pada produksi kuaci biji labu sedangakan biji labu kuning ternyatamemiliki beberapa senyawa yang sangat berpotensi sebagai antiaging.Diantaranya adalah asam lemak utama, vitamin E, karotenoid, asam amino,dan inhibitor tripsin. Senyawa-senyawa tersebut bermanfaat untuk menghambatperoksida menjadi radikal bebas, sebab radikal bebas tersebut dapat merusak

Page 2: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

62

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

membran sel yang dapat berakibat pada penyakit degeneratif dan kanker kulit.

Penelitian ini dimaksudkan memanfaatkan minyak biji labu untuk dibuatdalam sediaan nanoemulsi dan mengetahui stabilitas sediaan nanoemulsiminyak biji labu tersebut. Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia selama

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKulit merupakan organ yang

menutupi permukaan tubuh danmembentuk perbatasan antara tu-buh dengan lingkungan (Wilkin-son & Moore, 1982). Oleh karenakulit berada pada permukaan tubuhpaling luar sehingga kulit paling

maupun kimia yang menimbulkankerusakan pada jaringan kulit. Agingmerupakan suatu proses penuaanyang ditandai dengan ditandaipenurunan energi seluler yangmenurunkankemampuan sel untukmemperbaiki diri. Agen kimia sepertipolutan, asap rokok, sinar matahariberlebih yang mengandung radikalbebas dari peroksida yang mengikatoksigen adalah faktor lingkunganyang dapat mempercepat penuaanatau yang dikenal dengan penuaandini.

Indonesia kaya akan tanamanbudidaya yang dapat dimanfaatkandalam pengembangan ilmu penge-tahuan. Salah satu budidaya yangbanyak ditanam di Indonesia ada-lah buah labu kuning. Menurut

sudarto (2000) buah labu kuningadalah jenis tanaman yang mudahtumbuh dan tidak sulitbaik dari segipembibitannya dan perawatannya,hasilnya pun cukup memberikannilai ekonomis untuk masyarakat.

Objek yang akan diteliti adalahminyak biji labu kuning.Biji labukuning memiliki kandungan ber-khasiat seperti asam amino, Zn(seng), Mg (magnesium), asamlemak utama, vitamin E (tokoferol),karetenoid, sterol, kriptoxantin,sesquiterpenoid monosiklik daninhibitor tripsin yang dapat meng-hambat peroksida yang berubahmenjadi radikal bebasdan mampumengoksidasi asam lemak tidakjenuh dalam membran sel sehing-ga merusak membran tersebutdanmenjadi agen anti aging. Olehkarena itulah banyak pakar meng-atakan biji labu ini mempunyai po-tensi untuk mencegah terjadinyapenuaan dini. Minyak biji labukuning akan dikembangkan dalambentuk sediaan nanoemulsi kare-na diharapkan diperoleh sediaanyang lebih stabil karena denganukuran globul yang sangat kecil

Page 3: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

63

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

dapat mencegah terjadinya cre-aming, sedimentasi, koalesens,dan membuat nanoemulsi sema-kin unik, mendekati stabilitas ter-modinamik dan lebih menarik

penampilannya yang jernih dantransparan tidak seperti emulsibiasa( Tardos, 2005; Solans, 2003).

tinggi dalam menembus stratumcorneum pada kulit juga dapatmengurangi penyebab penuaandalam tubuh atau lebih dikenalsebagai anti aging (Swarbrick,2007). Sediaan nanoemulsi topikalyang diperoleh dapat dipasarkanmenjadi produk yang bermanfaatbagi masyarakat untuk mencegahpenuaan dini pada kulit khususnyakaum wanita.

Pada penelitian sebelumnyadi Indonesia oleh Raharjo dkk(2011), minyak biji labu kuning(Cucurbita moschata D.) hanyasebatas dianalisisnya kandunganasam lemak dari minyak biji labu,selain itu penelitian Vermaak I., etal memanfaatkan minyak biji labuhanya kandungan asam lemaksebagai kosmetik. Oleh karenaitu peneliti mengambil senyawavitamin E dalam minyak biji labukuning dalam pengembangansediaan kosmetik nanoemulsi.

1.2 Rumusan Masalaha. Apakah minyak biji labu kuning

dapat dimanfaatkan menjadisediaan nanoemulsi topikal?

b. Bagaimana stabilitas nano-emulsi topikal yang digunakanuntuk anti aging ?

1.3 Tujuan Penelitiana. Pemanfaatan minyak biji labu

kuning (Curcubita) menjadi se-diaan nanoemulsi topikal

b. Pengembangan minyak bijilabu kuning (Curcubita) dalamsediaan nanoemulsi topikal se-bagai kosmetik anti aging.

1.4 Urgensi penelitianPada penelitian ini pengem-

bangan sediaan nanoemulsi yangmasih jarang diaplikasikan dalamilmu kefarmasiaan dengan bahandasar yang juga masih kurangdimanfaatkan oleh para ilmuan danmasyarakat. Bahan dasar tersebutyaitu biji labu kuning, dikalanganmasyarakat hanya dibuang sete-lah mendapatkan daging buah labukuning (curcubita). Maka dari itudengan mengolah biji labu kuningmenjadi minyak yang mengandungsenyawa-senyawa sebagai antiaging dalam bentuk sediaan nano-emulasi topikal. Pengembanganini juga dapat membantu masalahpenuaan para wanita khususnya,kulit kusam akibat polusi udara atauasap rokok dan lain sebagainya.

1.5 Konstribusi PenelitianMemberikan informasi pe -

ngembangan minyak biji labu

Page 4: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

64

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

kuning menjadi nanoemulsi topi-kal sebagai anti aging dalam me-menuhi kebutuhan masyarakatdengan harga yang terjangkau,karena labu kuning yang mudahdidapat dan murah dipasaran.Sehingga secara tidak langsungdapat pula membantu industrikosmetik dalam mengembangkanformula kosmetik.

1.6 Luaran PenelitianDiharapkan hasil sediaan

nanoemulsi topikal dari minyak biji

ini dapat menghasilkan penda-patan ekonomi, tentunya jugadiiringidengan peningkatan tarafkesehatan masyarakat dari segipencegahan dari penuaan dini.Hasil formulasi ini, peniliti dapatbekerja sama dengan industrikosmetik untuk memunculkansuatu produk baru dimasyarakatyang bermanfaat

1.7 Manfaat Penelitian1. Terbentuknya produk baru

anti aging dari minyak biji labukuning dalam pengembanganilmu pengetahuan dibidangkefarmasian

2. Terpenuhinya kebutuhan mas-yarakat dalam pencegahanpenuaan diusia dini dan me-minimalisir kerutan di wajahyang menjadi masalah bagikaum wanita.

3. Meningkatkan taraf kesehatanmasyarakat melalui pengem-bangan ilmu kefarmasian yangmembantu tujuan pemerintahdalam bidang kesehatan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Labu Kuning

(gambar 1. Buah Labu Kuning) (gambar 2. Biji Labu Kuning)

Kingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaSub divisi : AngiospermaeKelas : DicotyledonaeOrdo : CucurbitalesFamilia : CucurbitaceaeGenus : CucurbitaSpesies : Cucurbita moschata

Durch(Hutapea, J.R, 1994)

Page 5: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

65

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

2.1.2 MorfologiLabu kuning merupakan tana-

man yang berasal dari BenuaAmerika terutama di NegaraPeru dan Meksiko. Terdapat limaspesies labu kuning yang umumdikenal, yaitu Cucurbita maximaDuchenes,Bouche,Cucurbita mixta,Cucurbitamoschata Duchenes dan Cucurbitapipo L (Brotodjojo, 2010). Buahlabu kuning berbentuk bulat pipih,lonjong, atau panjang denganbanyak alur (15-30 alur). Ukuranpertumbuhannya mencapai 350gram per hari. Buahnya besardan warnanya hijau apabila masihmuda, sedangkan yang lebih tuaberwarna kuning orange sampaikuning kecokelatan. Daging buahtebalnya sekitar 3 cm dan rasanyaagak manis. Bobot buah rata-rata 3-5 kg bahkan sampai 15 kg.Bunganya besar dan berwarnakuning dengan mahkota bungaberbentuk lonceng, ujungnyamelebar, bergigi tidak beratur,dan berambut. Biji berbentuk ovalpipih, panjangnya mencapai 2 cm,lebar mencapai 5 mm, berwarnakekuningan atau abu-abu.2.1.3 Kandungan kimia biji labu

kuningBiji waluh mengandung zat-

zat yang berkhasiat sepertiasam amino, Zn (seng), Mg(magnesium), Asam lemakutama (linoleat, oleat, palmitat, dan

stearat), vitamin E (tokoferol),karetenoid, sterol, kriptoxantin,sesquiterpenoid monosiklik daninhibitor tripsin (Hargono, 1999).

2.1.4 KegunaanDalam pengobatan tradisio-

nal di Amerika Utara danMeksiko, biji labu telah digunakansebagai agen antelmintik danpengobatan suportif dalamgangguan fungsional kandungkemih.Biji labu juga digunakan

kardioprotektif. Kegunaan labukuning di Indonesia masihsebatas daging buah yangdapat diolah menjadi pangananseperti kue basah, kolak dansayur berkuah.Sedangkan untukpemanfaatan biji waluh kurangmaksimal, hanya sebatas kuaciwaluh (Hargono, 1999).

2.1.5 Mekanisme Kerja MinyakBiji Labu Kuning sebagaianti agingMinyak biji labu mengan-

dung senyawa seperti, asamlinoleat, protein, Zn, dan anti-oksidan (karotenoid, tokoferol).Senyawa-senyawa ini berperandalam memproteksi kulit dariproses penuaan (aging) denganmekanisme yang berbeda. Kan-dungan senyawa minyak biji labuini dapat memperlambat prosespenuaan dan dapat melindungisel dari oksidasi radikal bebasserta bereaksi dengan lipid yang

Page 6: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

66

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

dihasilkan dalam reaksi berantaiperoksidasi lipid dengan caramemberikan elektronnya kepa-da molekul radikal bebas tan-pa terganggu sama sekalifungsinya (Mi Young, kim., etal, 2012). Selain itu, dapat jugamenurun ROS (reactive oxygenspecies) dengan penghambatanoksidase NADPH dan dapatmenjaga kelembapan kulit sertamenyediakan energi bagi yangmendukung proses regenerasijaringan ikat sel dengan me-rangsang produksi kolagen danelastin (Williams, Abumrad&Barbul, 2002).

2.2 NanoemulsiNanoemulsi adalah sistem trans-

paran atau bening dengan ukuranglobul seragam dan sangat kecil(biasannya dalam kisaran 2-500 nm).Nanoemulsi stabil secara kinetik.Namun, karena memiliki stabilitas

koalense), membuat nanoemulsimenjadi unik dan terkadang disebut“mendekati stabilitas termodinamik”(Tadros, 2005; Solans, 2003; Fast &Mecozzi, 2009).

Nanoemulsi terdiri atas globul-globul berukuran nano dari cairanyang terdispersi dalam cairanlainnya. Nanoemulsi merupakansistem metastabil dimana stukturnyabergantung dari proses pembua-

atau menggunakan lata dengankecepatan tinggi. Nanoemulsiterbentuk sebagai cairan seperti air,losion, atau gel (korting(a) & korting(b), 2010).

Nanoemulsi memiliki keuntung-an sebagai berikut (Tadros, 2005).

1. Ukuran tetesan sangat kecilmenyebabkan penurunan padagaya gravitasi dan gerak Brownyang mungkin cukup untukmengatasi gravitasi. Hal iniberarti tidak terjadi creaming atausedimentasi selama penyimpanan.

2. Ukuran tetesan yang kecil yang

dan memungkinkan sistem untukteap tersebar tanpa adanyapemisahan, serta dapat mencegahkoalesens.

3. Nanoemulsi cocok untukpenghantaran bahan aktif lewatkulit. Luas permukaan yang besardari sistem emulsi meningkatkanpenetrasi yang cepat dari bahanaktif.

4. Karena ukuran yang kecil,nanoemulsi dapat melewatipermukaan kulit yang kasar dandapat meningkatkan penetrasiobat.

5. Karena sifatnya yang transparan

minyak yang sesuai) dapatmemberikan estetika yangmenarik dan menyenangkan saatdigunakan.

6. Ukuran tetesan yang kecil

Page 7: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

67

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

memudahkan penyebarandan penetrasi mungkin dapatditingkatkan karena teganganpermukaan dan teganganantarmuka rendah

BAB 3. METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat ekspe-rimen yaitu memanfaatkan minyakbiji labu kuning sebagai antiaging menjadi produk nanoemulsitopikal.

3.2 Lokasi penelitianPenelitian dilaksanakan di

Laboratorium Terpadu FakultasMatematika dan Ilmu PengetahuanAlam, Universitas Islam Indonesia.

3.3 Subjek PenelitianSampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nanoemulsitopikal sebagai anti penuaan.

3.4 Objek PenelitianObjek penelitian adalah minyak

biji labu kuning.3.5 Instrumentasi Penelitian

a. Alat penelitianAlat yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain:Homogenizer, Neraca

analitik, Seperangkat alatGC-MS, Seperangkat alatgelas, Seperangkat alat KLT,Seperangkat alat soxhletasi,.

b. Bahan penelitianBahan-bahan yang

digunakan dalam penelitian iniantara lain: Aquabidestilata, Biji

labu, Kertas saring, n-heksana,Sorbitol, Tween 80.

3.6 Cara Kerja3.6.1 Tahap Pendahuluan

Perlakuan pendahuluanmeliputi pembersihan biji labudari kotoran, pengeringandengan udara terbuka,penghalusan denganmenggunakan alat penyerbuk.

3.6.2 Tahap Ekstraksi MinyakSebanyak 20 gram serbuk

biji labu kuning dimasukkan kedalam kantung yang terbuatdari kertas saring dan kemudiandiletakkan ke dalam alat eks-traktor soxhlet. Kemudian di-ekstraksi menggunakan n-heksan sebanyak 80 ml. Ek-straksi dilakukan hingga pelarutyang merendam sampel ter-lihat jernih. Proses ekstraksi inidilakukan sebanyak 3 kali.

Ekstrak yang berwarnahijau kecoklatan kemudiandipekatkan menggunakan ro-tary evaporator dengan pe-ngurangan tekanan. Setelahitu dilakukan penguapan diatas waterbath. Ditutup dandisimpan pada tempat yangdingin dalam botol gelap.

3.6.3 Pembuatan NanoemulsiDicampur tween 80, sorbitol,

dan minyak biji labu kuningdalam gelas beaker.Dibuatdalam tiga formula denganperbandingna yang berbeda

Page 8: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

68

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

yaitu formula I (2:1), formulaII (1:1), formula 3 (3:1). Ketigaformula dibuat dan masing-masing formula Dilakukanpenambahan aquabidestilatadengan metode titrasi sedikitdemi sedikit dihomogenkandengan pengadukan meng-gunakan magnetic stirrer diataspenangas pada kecepatan300rpm. Proses penambahanaquabidestilata dihentikan hi-ngga volume mencapai 80 mL.Nanoemulsi yang terbentukberwarna jernih.

3.6.4 Uji pHDilakukan uji pH pada

suhu 25°C (pada suhu ruangmenggunakan menggunakanpH-meter. Dilakukan setiapminggu selama 4 minggu.Dicatat hasil pH meter sediaannanoemulsi.

3.6.5 Uji ViskositasUji viskositas dilakukan

dengan cara mengambil 0.5ml sediaan kemudian dibacaviskositasnya menggunakanalat viscometer2T. Dilakukan satu kali setiapminggu selama 4 minggu.Dicatat hasil viskositasnya.

3.6.6 Uji OrganoleptisUji organoleptis yang

dilakukan meliputi wujud,warna, dan aroma sediaannanoemulsi, setiap mingguselama 4 minggu

3.6.7 Uji SentrifugasiUji sentrifugasi nanoemulsi

dalam tabung sentrifugasi dima-sukkan kedalam sentrifugatordengan kecepatan putaran3800 rpm selama 30 menit. Ujisentrifugasi bertujuan untukmengetahui kestabilan sediaannanoemulsi dengan caramengamati pemisahan fasesetelah disentrifugasi. Uji inidiperlukan untuk mengetahuiefek guncangan pada saattransport produk terhadap

3.6.8 Uji Pengukuran DistribusiUkuran GlobulDiambil 1 ml sediaan

nanoemulsi minyak biji labukemudian ditambahkan aquabi-destilata hingga 20-40 ml. Dandilakukan uji ukuran globulmenggunakan alat zetasizer

3.6 Penyimpulan Hasil Penelitiana. Biji labu kuning dari hasil

ekstraksi dengan metode sox-letasi dapat menghasilkan min-yak yang mengandung asamamino, Zn (seng), Mg (mag-nesium), Asam lemak utama(linoleat, oleat, palmitat, danstearat), vitamin E (tokoferol),dan karetenoid yang berfungsisebagai anti aging.

b. Minyak biji labu dapat difor-mulasikan menjadi sediaannanoemulsi topikal sebagaianti aging.

Page 9: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

69

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

c. Nanoemulsi dari minyak bijilabu memiliki stabilitas yangbaik dan nyaman saat digu-nakan.

Sediaan nanoemulsi meru-pakan sediaan dengan sistemtransparan atau bening denganukuran globul seragam dan

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

4.1 Hasil Uji Organoleptis

sangat kecil (Tadros, 2005;Solans, 200; Fast & Mecozzi,2009). Berdasarkan hasil ujiformulasi 1, 2 dan 3 , wujud

Page 10: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

70

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

sistem nanoemulsi yang palingmendekati adalah formulasi1 dimana, formulasi tersebutmemperlihatkan wujud sediaanyang tranparan dibandingkandengan, kedua formulasi lain-nya. Dimana formulasi 2 yangmemperlihatkan wujud sediaanyang sedikit keruh dan formulasi3 yang mempelihatkan sujudsediaan yang sangat keruh. Halini diperkirakan terjadi karenaukuran partikel globul yanglebih besar pada formulasi 2dan ukuran globul paling besarpada formulasi 3 dibandingkandua formulasi lainnya. Namunhal ini dibuktikan pada ujipengkuran partikel globul.Stabilitas wujud sediaan pa-da ketiga formulasi sendiricukup baik terlihat dari wujudsediaan dari ketiga formulasiyang tidak berubah pada hasilpengamatan tiap minggunya.

Minyak biji labu kuningmengandung asam lemakdengan konsentrasi yangcukup tinggi, dimana asamlemak utama yang terkandungdiantaranya linoleat, oleat,palmitat, dan stearat (Hargono,1999). Sehingga aroma yangtimbul dari ketiga formulasinanoemulsi minyak biji labu(formulasi 1, 2 dan 3) padatiap minggunya terciumseperti aroma minyak, selain

itu mengingat basis yangdigunakan dalam percobaankali ini merupakan basis larutminyak.

Berdasarkan literatur war-na yang terlihat dari minyakbiji labu adalah hijau teranghingga merah gelap, hal inisesuai dengan warna ekstrakbiji labu yang terbentuk da-lam penelitian ini yaitu ber-warna merah kecoklatan(Anonim,2014). Pada fomula1 terlihat warna sediaan ber-warna kuning jernih yangkonsisten pada pengamatantiap minggunya. Warna ter-sebut apabila dibandingkandengan literatur kurang sesuaidengan warna minyak biji labu,hal ini kemungkinan dikarenakandalam formula bukan hanyamengandung minyak saja na-mun juga mengandung eksipiendan diperkirakan warna kuningyang terbentuk berasal dariwarna asli tween yang berwarnakuning (Rowe, 2009).

Pada formulasi 2 dan 3terlihat warna sediaan juga ber-warna kuning jernih pada haripertama pembuatan (mingguke-0), sedangkan pada peng-amatan minggu 1,2,3,4 ter-lihat warna sediaan yang ber-warna kuning kehijauan. War-na kuning yang terbentukkemungkinan disebabkan oleh

Page 11: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

71

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

campuran minyak biji labudngan eksipien lain dalam halini tween yang memiliki warnaasli kuning (Rowe, 2009),sehingga terbentuk warnakuning pada formula. Padaminggu berikutnya formulaterlihat sedikit kehijauan, hal inidimungkinkan karena pengaruhdari warna asli minyak biji labuatau stabilitas dari formula ini

4.2 Hasil Uji ViskositasUji viskositas bertujuan

untuk mengetahui kekentalandari sediaan nanoemulsi dariminyak biji labu kuning.Ujiviskositas dilakukan penga-matan selama 4 minggu. Ber-dasarkan hasil pengukuranmenggunakan viscometer

DV2T, bahwa vis-kositas masing-masing nano-emulsi pada formula I dan IImengalami peningkatan tiap

minggunya karena jumlahsurfaktan yaitu tween yangdigunakan lebih sedikit se-hingga sediaannya lebih cair,transparan dan mudah di-tuang sedangkan formula IIImengalami penurunan danpenaikan dan nilai viskositaslebih besar karena jumlahsurfaktan yaitu tween yangdigunakan lebih besar sehinggasulit dituang. Diketahui bahwaviskositas berpengaruh padapelepasan zat aktif dari sediaan,dan nilai viskositas yang sangatbesar sulit melepaskan zat aktifsehingga efek farmakologi untukantiaging pun tidak optimal.Nilai viskositas bergantung darisurfaktan yang digunakan sertacenderung meningkat denganadanya peningkatan viskositas.Maka formula I dan II lebih baikdaripada formula III.

Page 12: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

72

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

Hasil viskositas dianalisissecara statisik, berdasarkanliteratur Sarwono (2009) danS.Christianus (2010) dilakukanuji statistik One Way Anovasecara asumsi bahwa denganuji kolmogorov-smirnov hasilmenunjukkan data terdistribusinormal, karena nilai p-value

Kemudian dilanjutkan denganuji Homogenity of Variance,diketahui bahwa data tersebutmemiliki variansi yang berbedadibuktikan dengan hasil p-value

untuk melihat rata-rata yangberbeda dibuktikan dengan ujiANOVA dan diketahui bahwa

maka disimpulkan bahwarata-rata formula I, formulaII dan formula III berbeda

ketiga formula tersebutdapat ditunjukkan dengan ujiperbandingan ganda sehinggadiperoleh rata-rata fomula 3 <rata-rata formula 2 < rata-rataformula 3

4.3 Hasil Uji pH

Berdasarkan hasil uji pH

formula selama penyimpanandisuhu ruangan (25°C),menunjukkan nilai pH yangtidak jauh berbeda. Ketigaformula memiliki nilai pH yang

Akan tetapi formula I

pH yang lebih baik. Hasil UjipH dari ketiga formula inimasih dinyatakan baik, pHyang baik bagi sediaan topikal

Page 13: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

73

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

untuk kulit adalah pH yangsama dengan pH kulit yaitu4,5 – 6,5. Sediaan topikal yangideal adalah tidak mengiritasikulit dan tidak bersifat terlaluasam dan terlalu basa untukpenerimaan penyerapan obatpada kulit. Hal ini dikarenakanbahan-bahan yang digunakanberada pada kisaran pH netralseperti tween 80 memilki pH7, sorbitol memiliki pH 3.5-7(menurut USP 32-NF27), danaquabidestilata memiliki pH 7.Walaupun demikian, terlihatsedikit perbedaan pH diantaraformula tersebut.

Hasil uji pH dianalisi secarasecara statistik, dilakukanuji statistik One Way Anovasecara asumsi bahwa denganuji kolmogorov-smirnov hasilmenunjukkan data terdistribusinormal, karena nilai p-value

Kemudian dilanjutkan denganuji Homogenity of Variance,diketahui bahwa data tersebutmemiliki variansi yang sama

dan dibuktikan dengan hasilp-valueselanjutnya dilanjutkan ujiANOVA dan dibuktikanpengujian tersebut memilikinilai p-valuemaka disimpulkan bahwarata-rata formula I, formula IIdan formula III sama secara

4.4 Hasil Uji SentrifugasiKetiga formula nanoemulsi

disentrifugasi dengan kecepatan3800rpm selam 30 menit, dan hasilnyaada pada tabel 3. Dan Gambar 7menunjukkan tidak terjadi pemisahanfase pada formula I dan II sehinggaformula I dan III memiliki kestabilanselama 1 tahun (Rieger, M.M, 1994).Sedangkan pada formula II terjadipemisahan, berarti formula tersebuttidak stabil secara mekanik, karenakandungan tween sebagai surfaktandalam formula ini paling sedikitdibanding formula lainnya 22.5%sehingga kurana mampu menjagakestabilan nanoemulsi

Gambar 6.Sebelum sentrifugasi Gambar 7.Hasil uji sesudah sentrifugasi

Page 14: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

74

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

4.5 Hasil Uji Pengukuran Dis-tribusi Ukuran GlobulPenentuan ukuran nanoemulsi

ditentukan dengan menggunakanzetasizer mempunyai ukuranglobul yang berkisar 5-200 nm.Berdasarkan hasil pengukuran,minggu ke-2 diperoleh bahwaukuran partikel masing-masingformula.Pada formula I, II, IIIberturut-turut yaitu 13.64 nm, 163.2nm, dan 70.66 nm. Berdasarkannilai ukuran partikel tersebutdiketahui bahwa ukuran masing-masing globul berbeda, namunukuran tersebut masih dalamrange yang diterima untuk ukurannanopartikel. Pada umumnya pe-nggunaan konsentrasi surfaktandan kosurfaktan dapat menurunkantegangan permukaan karenaadanya peningkatan absorpsisurfaktan diantara minyak -airsehingga memperkecil ukuranglobul dari sediaan nanoemulsi(Salim, Basri, Rahman, Abdullah,Basri & Salleh,2011) Selain itu,kombinasi antara peningkatankonsentrasi surfaktan dan energipengadukan cenderung meng-hasilkan penurunan ukuran globul(Salager, et.al., 2002).

Hasil pengukuran distribusiukuran globul pada minggu ke-2,sediaan tidak terjadi pengadukansetelah penyimpanan, maka ukuranglobul pada formula III walaupunkonsentrasi tween 80 paling

besar yaitu 33.75% dari formulaI yaitu 30% tetapi konsentrasisorbitol paling kecil pada formulaIII sebesar 6.25% dari formula Isebesar 15% sehingga hasil ukuranglobul cukup besar pada formulaIII dibanding formula I. Kemudianformula II memiliki konsentrasitween dan sorbitol sama yaitu22.5%. Maka dapat disimpulkanbahwa konsentrasi surfaktandan kosurfaktan yaitu tween 80dan sorbitol dari masing-masingperbandingan mempengaruhi pe-nurunan distribusi ukuran globulnanoemulsi (Piao & Adachi,2006).

4.6 Kemajuan PekerjaanPembuatan nanoemulsi

dari minyak biji labu kuningini dilakukan dengan meng-ekstraksi minyak biji terlebihdahulu kemudian di formulasimenjadi nanoemulsi dan dila-kukan evalusai sediaan. Hasilpemanfaatan minyak biji labudapat dilihat pada Gambar 8,Gambar 9 dan Gambar 10

Gambar 8. Ekstraksi sokletasi min-yak biji labu kuning

Page 15: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

75

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

Gambar 9. Formulasi nanoemulsiminyak biji labu kuning

Gambar 10. Uji ukuran partikel, UjipH dan Uji viskositas nanoemulsi

4.7 Pemeriksaan secara kualitatifsenyawa vitamin E

Uji kualitatif dengan KLT ber-tujuan untuk mengetahui ada tidak-nya kandungan senyawa vitamin E(tokoferol) yang terkandung dalamminyak biji labu kuning (Cucurbitamoschata D.) standar yang digunakanadalah senyawa tokoferol. Fase diamyang digunakan adalah Silika GelF254 dan fase gerak menggunakann heksa-etil asetat (90:10) denganpereaksi semprot adalah antimonchloride yang menunjukkan ada -nya perubahan warna spot tokoferoldi visible adalah kuning kelabu danmenandakan adanya senyawa to-koferol. Berdasarkan migrasi atauperpindahan pada plat KLT yaituberdasarkan nilai Rf diperoleh nilaiRf sebesar 0,68 cm yang idealkarena mendekati nilai Rf standartokoferol yaitu 0,71cm. Hasil ujikualitatif kandungan senyawavitamin E minyak biji labu kuning,dapat dilihat pada gambar berikut :

KeteranganP = standar tokoferolS = sampel tokoferol

Page 16: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

76

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

4.8 Uji Kuantitatif senyawa vitaminE dari minyak biji labu kuning( Cucurbita moschata D.)

Uji kualitatif senyawa vita-min E dilakukan dengan metodeKLT densitometry bertujuanuntuk mengetahui kadar darisampel yang mengandungsenyawa vitamin E (tokoferol)dalam minyak biji labu kuning(Cucurbita moschata D.). Stan-dar yang digunakan adalahsenyawa tokoferol murni.Fase diam yang digunakanadalah Silika Gel 60 F254 danfase gerak menggunakan nheksa-etil asetat (90:10) danmenggunakan plat KLT padajarak rambat 8,0 cm. Padaawalnya dilakukan ekstraksi2ml heksan dari sampel serbukbiji labu kuning, lalu divortex.Diambil fase heksan, ditam-bahkan pelarut etanol 2 mlkedalam residu, divortex lagi

dan disentrifuge.Dilakukan perulangan 3 kali

dan ditambahkan 100µl etanol.kemudian spoting 20µl padaplat silikagel menggunakanmicrosyringe, sama halnyadengan baku standar tokoferol.Lakukan penjenuhan chamberdielusi hingga batas diangkatdan dianginkan. Kemudan dila -kukan densitometry tokoferol

278 nm. Setelah itu ditentukannilai resolusi yang optimal dariregresi linier standaar tokoferolyaitu 0,99 dan dibandingkandengan sampel yang masukrange area pada standartokoferol. Diketahui bahwasampel positif masuk standarregresi pada range 64491,53-118483,9 yaitu sebesar71498,1. Berikut adalah hasilanalisis kadar metode TLCdensitometri :

Page 17: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

77

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

Hasil kurva regresi linier standar tokoferol

Hasil kurva regresi linier sampel minyak biji labu

Page 18: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

78

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

4.9 Uji determinasi biji labu kuning(Cucurbita moschata D.)

Penelitian ini menggunakanbiji labu kuning (Cucurbitamoschata D.) yang diperolehdari provisi Kalimantan barat.Uji makroskopik berdasarkan

pengamatan bagian biji labukuning dan disesuaikan denganliteratur dari buku Flora of Java.Kemudian uji mikroskopik biji

yang digunakan. Determinasidilakukan bertujuan untuk

Page 19: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

79

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

memastikan kebenaran tana-man dan menghindari kesala-han penggunaan nya.

Penelitian ini menggunakanbiji labu kuning, hasil budidayayang diperoleh dari kota Balik-papan, Kalimantan Timur.Determinasi tanaman dilakukanbertujuan untuk memastikan

kebenaran tanaman danmenghindari kesalahan dalampenggunaanya (Backer, 1965).Hasil determinasi tanaman bijilabu kuning bahwa jenis bijilabu kuning yang diperolehadalah jenis spesies Cucurbitamoschata (Duch) Poir, dengansuku Cucurbitaceae

Page 20: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

80

KHAZANAH, Vol. 7 No.2 Januari 2015

BAB 5. Rencana TahapanBerikutnya

1. Publikasi jurnal

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 1995, Farmakope In-

donesia, Edisi IV, Depar-t e m e n K e s e h a t a n R e p u b l i kIndonesia, Jakarta, 4, 7, 405,515, 771

Anonim, 2014, Pumpkin oil availableat http://www.reference.com/b r o w s e / g r e e n + c a b b a g e -+seed+oil , diakses pada tanggal26 Mei 2014

Anonim, 2009, Unique E-Book of TheS Pharmacopoeia 30-NF25, TheUnites States PharmacopeniaConvention

Backer, C.A., Brink, R. C. B. V.D., 1965, Flora Of Java(spermatophytes only), N.V. P. Noordhoff-groningen-theNetherlands, Leyden, 139

Brotodjojo, L C., 2010, Semua SerbaLabu Kuning, Gramedia PustakaUtama, Jakarta.

Fast, J. P., & Mecozzi, S., 2009,Nanoemulsions for IntravenousDrug Delivery, In Villiers, M. M.De., Aramwit, P., & Kwon, G. S.,(Ed)., Nanotechnology in DrugDelivery, New York: AmericanAssociation of PharmaceuticalScientists, 461, 463-465,Oktober 10, 2013, http://books.google.co.id.

Hargono, Djoko., 1999, Manfaat Biji

Labu (Cucurbita sp.) UntukKesehatan, Media LitbangkesVolume IX Nomor 2, hal 4-5.

Hutapea, J. R., 1994, InventarisTanaman Obat Indonesia(III), Badan Penelitian danPengembangan Kesehatan,Departemen Kesehatan, Jakarta.

Korting(a), H. C., Korting(b), M. S.,2010, Carriers in the TopicalTreatment of Skin Disease, Inkorting, Monika Schafer (Ed),Drug Delivery, Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 446,Oktober 10, 2013, http://books.google.co.id.

Mi Young, Kim.,Eun Jin, Kim.,Young-Nam, Kim., Changsun,Choi.,and Bog-Hieu, Lee., 2012,Comparison of the chemicalcompositions and nutritivevalues of various pumpkin(Cucurbitaceae) species andparts, Nutr Res Pract, 6(1):21–27.

Piao, J.& Adachi, S,., 2006, Stabilityof O/W Emulsion PreparedUsing Various Monoacylsugar

Innovative Food Science andEmerging Technologies 7, 216

Raharjo Tri Joko, Laily Nurliana,dan Sabirin Mastjeh, 2011,Phospolipids From Pumpkin(Cucurbita moschata Duch.)Poir)Seed Kernel Oil And Their FattyAcid Composition, Indo.J.Chem.,11(1), 48-52, 50

Page 21: PEMANFAATAN MINYAK BIJI LABU KUNING ( moschata Durch

81

Pemanfaatan Minyak Biji Labu.........Rohani, Shibghatun, Romdhonah, Lily.

Rieger M.M., 1994, Emulsi, Dalam :Lachman. L., H.A., Liberman,& J.L. Kanig. Teori dan PraktekFarmasi Industri I. Terjemahan:Siti Suyatmi, UI Press, Jakarta,1029

Rowe.R.C., Sheskey.P.J .,Quinn.M.E,2009, Hand Book OfPharmaceutical Exipients sixthedition, Pharmaceutical Press,Washington, USA 549-551

Salager, J. L., J. M. Andérez, M. I.Briceño, de Sánchez, M. P., &and de Gouveia M. R., 2002,

Formulation and CompositionVariables as well as StirringEnergy, Rev. Téc. Ing. Univ.Zulia. Vol. 25 (3), 16

Salim, N., Basri, M., Rahman, M.B., Abdullah, D. K., Basri,H., & Salleh, A. B., 2011,Phase Behavior, Formationand Characterization of Pal,-Based Esters NanoemulsionFormulation containing Ibuprofen.J Nanomedic Nanotechnol Vol 2Issue 4, 1-5

Sarwono Jonathan, 2009, PanduanLengkap Untuk Belajar KomputasiStatistik Menggunakan SPSS16 Ed.I, C.V ANDI OFFSET,Yogyakarta, 215, 319

Solans, Conxita, 2003, NanoemulsionsFormation, Properties, andApplication, In Mittal, K. L., &Shah, D. O., (Ed), Adsorptionang Aggregation of Surfactan

in Solution., New York: MarcelDekker, 472, Oktober 10, 2013,http://books.google.co.id.

Sudarto, 2000, Penanaman BuahLabu Kuning (Cucurbita)dan Manfaatnya, Bursa Ilmu,Yogyakarta, 281.

Swarbrick, J., 2007, Encyclopedia ofPharmaceutical Technology(3rd

Edition), Volume 1, New York: Informa Healtcare USA,1561-1562

Tadros, Tharwat F., (Ed), AppliedSurfactan: Surfactan inNanoemulsion, Weinheim:Wiley-VCH Verlag, 285-286,Oktober 10, 2013, http://books.google.co.id.

Vermaak I. et al, 2011, African seedoils of commercial importance– Cosmetic application,South African Journal of Botany,No.77, 920

Wilkinson, J. B. & Moore, R. J.,1982, Harry’s Cosmeticology7th Edition, New York, ChemicalPublishinf Company, 240-241.

Williams, J.Z., Abumrad, N. & Barbul,A., 2002, Effect of a SpecializedAmino Acid Mixture on HumanCollagen Deposition Annals ofSurgery, Volume 236, issue 3,(pp. 369-375)