anggaran kas
Post on 02-Feb-2016
3 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KASUS ANGGARAN KAS
Perusahaan Lancar Jaya akan membuat anggaran kas mulai bulan Juli sampai dengan
bulan Desember. Penjualan perusahaan dari bulan Januari sampai Juni adalah Rp 3.000.000.
Pada bulan Juli sampai Desember masing-masing adalah: Rp 9.000.000, Rp 12.000.000, Rp
15.000.000, Rp 12.000.000, Rp 12.000.000, Rp 9.000.000. Semua penjualan dilakukan secara
kredit. Syarat kredit 4/10 net 60 sehingga kemungkinan pembeli menerima potongan. Dengan
syarat semacam ini pengalaman menunjukkan bahwa 30 persen penjualan dibayar dalam periode
potongan, 60 persen penjualan dibayar pada bulan berikutnya dan selebihnya dibayar sesuai
dengan batasan kredit.
Dalam proses produksi diperkirakan biaya baan baku dan material lainnya adalah 60
persen dari penjualan. Perusahaan membeli bahan baku biasnaya satu bula dimuka dan dibayar
satu bulan kemudian. Jadi misalkan penjualan pada bulan Juli adalah Rp 9.000.000 maka
perusahaan membeli bahan baku Rp 5.400.000 pada bulan Juni secara kredit dan dibayar pada
bulan Juli. Pengeluaran lainnya meliputi pembayaran upah/gaji bulan Juli Rp 1.000.000, Agustus
2.500.000, September 3.000.000, Oktober, November Rp 1.000.000 dan Desember Rp 700.000.
Sedangkan untuk sewa bulan Juli sampai dengan Desember masing-masing Rp 500.000.
Disamping itu terdapat pengeluaran lainnya Juli Rp 200.000, Agustus Rp 400.000, September Rp
400.000, Oktober, November Rp 200.000, dan Desember Rp 100.000. Pembayar pajak dilakukan
bulan September dan Desember sebesar 1.000.000. Perusahaan mengadakan investasi baru pada
bulan Oktober sebesar Rp 3.000.000. Perusahaan mempunyai kebijakan untuk mempertahankan
saldo kas minimal Rp 1.500.000 dan saldo kas awal bulan Juli Rp 2.500.000.
KASUS MODEL BOUMEL
Perusahaan Lancar Jaya memerlukan kebutuhan akan kas setiap tahunnya Rp 1.500 juta
dengan pemakaian perharinya konstan. Biaya transaksi setiap kali dari surat berharga menjadi
kas sebesar Rp 30.000. Tingkat bunga yang diperoleh karena memiliki surat berharga 15%.
Berapa besarnya kas optimal.
Jawab :
Ini berarti perusahaan perlu menjual surat berharga senilai Rp 24.495 juta setiap kali saldo
kasnya mencapai nol. Dengan begitu perusahaan akan meminimumkan biaya karena kehilangan
kesempatan untuk menanamkan dan pada surat berharga dan biaya transaksi.
Biaya-biaya tersebut adalah
1. Biya kehilangan kesempatan
(C/2) i = (Rp 24.495 juta / 2) x 0,15 Rp 1.837
2. Biaya transaksi
(t/C) B = (Rp 1.500 / Rp 24.495) x Rp 30.000 Rp 1.837
Total biaya Rp 3.674
i
2bTC* =
0,15
2(30.000)(1.500)C* =
= 24.495 juta
KASUS MODEL STOKHASTIK
Biaya tetap perusahaan Lancar Jaya untuk transaksi sebesar Rp 600 dan variance kasnya Rp
1.200 sedangkan bunga i sebesar 12% (satu tahun 360 hari) maka besar Z adalah:
Jawab:
4i
3br 2Z =
= Rp 1.174,46
3
4(0,12 / 360)
3(600)(1.200)Z = 3
h = 3z = 3 x 1.174,46 = Rp 3.523,38
top related