ananta wahyu sasongko_jp25 kelas pagi_uas auditing dan atestasi
Post on 27-Jan-2016
43 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
PENYELESAIAN KASUS AUDITING DAN ATESTASI
Kasus :
8.1 Laramie Wire Manufacturing
8.2 Northwest Bank
8.3 Buckingham Bees
Disusun untuk memenuhi (UAS) Ujian Akhir Semester mata kuliah Auditing
Dan Atestasi
Oleh :
Ananta Wahyu Sasongko (NIM. 2015250955)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
2
KASUS 8.1 – LARAMIE WIRE MANUFACTURING
PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG KASUS
Tahun ini adalah tahun pertama bagi KAP kami untuk mengaudit Laramie
Wire Manufacturing. Laramie Wire Manufacturing sebelumnya pernah menghire
KAP untuk melakukan audit yang bertujuan untuk pengajuan kredit kepada bank.
Laramie Wire Manufacturing tahun ini menghire kami untuk mengaudit secara
keseluruhan laporan keuangan mereka untuk keperluan IPO yang akan dilakukan
beberapa tahun mendatang.
Dalam kasus ini auditor ditugaskan untuk melakukan analisis dalam tahap
perencanaan dan review akhir audit, dan menggunakan analisis tersebut sebagai
tes substantif dalam rangka pengumpulan bukti audit. Pada tahap perencanaan,
analisis tersebut digunakan untuk membantu auditor memperoleh pemahaman
keseluruhan tentang bisnis klien dan lingkungan bisnisnya. Analisis tersebut juga
untuk membantu auditor dalam mengidentifikasi potensi risiko dan permasalahan
yang akan membutuhkan pengujian substantif yang lebih luas selama tahap
pengumpulan bukti.
Laramie Wire Manufacturing Co adalah perusahaan menengah yang
memproduksi berbagai macam produk kabel tembaga dengan menggunakan
bahan baku plastik dan tembaga batangan. Perusahaan mengalokasikan 25% dari
500.000 kaki persegi luas lantai untuk penyimpanan bahan baku dan persediaan
barang jadi. Jumlah ruangan yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi untuk
3
menampung persediaan. Setiap palet batang tembaga membutuhkan 36 kaki
persegi luas lantai, dan membutuhkan tembaga seberat 1.500 pounds.
PERTANYAAN KASUS
1. Lakukan prosedur analitis untuk membantu Anda mengidentifikasi area
mana saja yang relatif berisiko dan mengindikasikan perhatian lebih lanjut
selama audit
2. Fokus secara khusus pada masing-masing asersi manajemen terkait dengan
saldo berikut untuk akun persediaan: keberadaan, kelengkapan, penilaian,
dan hak dan kewajiban. Hubungkan setiap risiko yang telah diidentifikasi
untuk akun ini. Jelaskan secara singkat tentang risiko yang teridentifikasi
atau masalah untuk akun persediaan yang memerlukan perhatian lebih
lanjut.
PENYELESAIAN KASUS MENGGUNAKAN FILOSOFI AUDIT DAN ISA
Laramie Wire Manufacturing Co adalah perusahaan menengah yang
memproduksi berbagai macam produk kabel tembaga dengan menggunakan
bahan baku plastik dan tembaga batangan. Tahun ini adalah tahun pertama bagi
KAP kami untuk mengaudit laporan keuangan Laramie Wire Manufacturing
secara keseluruhan untuk tujuan IPO perusahaan pada beberapa tahun mendatang.
Secara filosofis dalam buku Mautz (1961) seorang auditor dalam melakukan
prosedur analitis untuk tujuan pengumpulan bukti harus menggunakan pendekatan
4
analitis dan pendekatan penilaian. Kedua pendekatan ini bertujuan untuk
mengarahkan ketegasan dan ketepatan auditor dalam berpikir dan menuntun
auditor untuk menggunakan teknik logika dan teknik-teknik audit. Ketegasan,
ketepatan melakukan professional judgement, dan teknik logika dalam
menjalankan aktivitas audit sangat esensial dimiliki oleh seorang auditor untuk
menjalankan kegiatan audit yang baik demi terciptanya asurans yang memadai
atas asersi manajemen.
Dalam kegiatan audit, seorang auditor memerlukan bukti agar ia dapat
secara rasional menilai asersi manajemen maupun proposisi laporan keuangan
yang disampaikan kepadanya. Auditor harus bertindak rasional dengan mengikuti
prosedur yang sistematis. Dan sebelum mendapatkan bukti audit, seorang auditor
terlebih dahulu harus memahami karakteristik bisnis dari klien dan
mengidentifikasi risiko-risiko yang ada dan menilainya. Lalu setelah memahami
karakteristik bisnis, mengidentifikasi risiko, menilai risiko, auditor wajib
mengumpulkan bukti sebagai acuan pendukung atas professional judgment-nya.
Dalam International Standards Of Auditing (ISA), tahap perencanaan
strategi audit menyeluruh yang dirumuskan auditor menggunakan acuan ISA 300
yang membahas tentang langkah langkah dalam menyusun rencana dan
menentukan strategi audit secara menyeluruh. Hal ini tertuang dalam ISA 300.9
yang menyebutkan bahwa auditor wajib mengembangkan rencana audit yang
menjelaskan tentang identifikasi dan penilaian risiko audit yang ditetapkan dalam
ISA 315, tanggapan auditor atas risiko yang diidentifikasi yang ditetapkan dalam
ISA 330, dan langkah-langkah serta prosedur analitis yang ditetapkan dalam ISA
520 tentang prosedur analitis.
5
Representasi oleh manajemen kepada auditor adalah laporan keuangan
keseluruhan yang disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar dan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku umum. ISA 315 secara umum menyebutkan
bahwa laporan keuangan yang dilaporkan oleh manajemen mengandung asersi
yang eksplisit maupun eksplisit, dan auditor menerapkan berbagai prosedur untuk
menganalisis salah saji material dalam laporan keuangan yang mungkin terjadi.
ISA 315.11 menjelaskan kelompok asersi yang dapat digunakan oleh
auditor untuk mempertimbangkan berbagai salah saji dalam laporan keuangan.
Kelompok asersi untuk jenis transaksi dan peristiwa yang dimaksud adalah
kelengkapan, keberadaan, akurasi dan cut off, serta penilaian atau valuasi.
Prosedur analitis substantif dirancang oleh auditor untuk mendeteksi salah
saji material pada tingkat asersi. ISA 330.21 menyebutkan jika auditor telah
menentukan risiko yang diidentifikasi merupakan risiko yang signifikan, maka
auditor wajib melaksanakan prosedur analitis substantif yang terdiri dari uji rinci
(test of details) dan prosedur analitikal substantif (substantive analytical
procedures)
Lebih lanjut, mengenai prosedur analitikal substantif yang akan dilakukan
auditor, acuan yang digunakan adalah ISA 520. ISA 520.5 menegaskan bahwa
kewajiban auditor sehubungan dengan prosedur analitikal substantif adalah
menentukan prosedur analitis substantif, mengevaluasi keandalan data,
mengembangkan ekspektasi, dan menentukan perbedaan ekspektasi dan jumlah
tercatat serta melakukan respon terhadap perbedaan tersebut.
6
1. Lakukan prosedur analitis untuk membantu Anda mengidentifikasi area
mana saja yang relatif berisiko dan mengindikasikan perhatian lebih
lanjut selama audit
ISA 315.11 menjelaskan kelompok asersi yang dapat digunakan oleh
auditor untuk mempertimbangkan berbagai salah saji dalam laporan keuangan.
Kelompok asersi untuk jenis transaksi dan peristiwa yang dimaksud adalah
kelengkapan, keberadaan, akurasi dan cut off, serta penilaian atau valuasi. Untuk
prosedur analitis, dengan mengacu ISA 520.5 yang menyebutkan bahwa
kewajiban auditor sehubungan dengan prosedur analitikal substantif adalah
menentukan prosedur analitis substantif, mengevaluasi keandalan data,
mengembangkan ekspektasi, dan menentukan perbedaan ekspektasi dan jumlah
tercatat serta melakukan respon terhadap perbedaan tersebut apakah perlu respon
lebih lanjut atau tidak.
Berikut ini adalah daftar beberapa prosedur analitis yang bisa dilakukan
dengan menggunakan data yang ada:
a. Umur Piutang
Rasio umur piutang meningkat sebesar 16% pada periode 2010-2011
sementara rasio penjualan meningkat hanya sebesar 4% selama periode waktu
yang sama. Auditor wajib mencari tahu mengapa peningkatan rasio umur piutang
tersebut terjadi, dengan meneliti apakah itu karena perubahan dalam kebijakan
penagihan piutang atau kemungkinan disebabkan oleh penjualan yang meningkat.
b. Presentase Perubahan COGS
7
COGS meningkat 3% dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan
peningkatan penjualan sebesar 4%, maka hal ini cukup wajar dan auditor tidak
perlu melakukan tanggapan lebih lanjut.
c. Presentase Perubahan Persediaan
Nilai dolar dari persediaan plastik meningkat sebesar 23% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, sementara nilai persediaan tembaga meningkat sebesar
59%, dan nilai persediaan barang jadi meningkat sebesar 41%. Kenaikan yang
cukup besar pada akun persediaan akan memerlukan perhatian lebih lanjut dari
auditor karena kemungkinan salah saji yang cukup besar.
d. Presentase Persediaan Terhadap Penjualan
Presentase Persediaan Terhadap Penjualan pada tahun 2010 sebesar 37%
dan naik pada tahun 2011 menjadi sebesar 53%. Kenaikan yang cukup signifikan
ini memerlukan perhatian lebih lanjut dari auditor.
e. Presentase Perubahan Hutang Usaha
Besaran hutang meningkat sebesar 6% dari tahun sebelumnya. Ini adalah
perubahan yang relatif kecil jika dibandingkan dengan persentase perubahan
dalam persediaan. Perubahan ini, dalam hubungannya dengan perubahan
persediaan, mengharuskan auditor untuk menyelidiki lebih lanjut tentang jumlah
saldo di akun persediaan.
f. Nilai Persediaan Copper Rod Yang Diharapkan
8
Jika kita mengalikan kuantitas persediaan on hand dengan harga pasar untuk
persediaan Copper Rod maka akan dihasilkan jumlah nilai persediaan yang
diharapkan sebesar $ 2.832.000. Perkiraan jumlah ini lebih besar dari saldo akun
persediaan yang dilaporkan yaitu sebesar $ 2.625.000. Dengan demikian
tampaknya penilaian persediaan yang dilakukan lebih rendah dari biaya yang
dikeluarkan atau harga pasar.
g. Nilai Persediaan Plastik Yang Diharapkan
Jika kita mengalikan kuantitas persediaan on hand dengan harga pasar untuk
persediaan plastik maka akan dihasilkan jumlah nilai persediaan yang diharapkan
sebesar $ 132.000. Perkiraan jumlah ini lebih kecil dari saldo akun persediaan
yang dilaporkan yaitu sebesar $ 224.000. Dengan demikian tampaknya penilaian
persediaan yang dilakukan lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan atau harga
pasar dan memerlukan perhatian auditor lebih lanjut.
h. Luas Gudang yang Digunakan Oleh Persediaan Copper Rod
Batang tembaga adalah satu-satunya persediaan yang dapat dihitung besaran
rata-rata ruang yang ditempatinya. Diketahui, persediaan on hand batangan
tembaga sekitar 3.933 palet. Dengan setiap palet menempati 36 kaki persegi,
maka jumlah total ruang gudang yang ditempati oleh persediaan batang tembaga
sebesar 141.600 kaki persegi. Jumlah ini lebih besar dari 125.000 kaki persegi
ruang gudang yang dialokasikan untuk persediaan secara keseluruhan dan hal ini
membutuhkan perhatian lebih lanjut dari auditor.
9
2. Fokus secara khusus pada masing-masing asersi manajemen terkait
dengan saldo berikut untuk akun persediaan: keberadaan, kelengkapan,
penilaian, dan hak dan kewajiban. Hubungkan setiap risiko yang telah
diidentifikasi untuk akun ini. Jelaskan secara singkat tentang risiko yang
teridentifikasi atau masalah untuk akun persediaan yang memerlukan
perhatian lebih lanjut.
Mengacu pada ISA 520 yang menyebutkan bahwa jika diketemukan
perbedaan antara angka dalam laporan keuangan dengan ekspektasi auditor, maka
auditor akan mempertimbangkan tingkat asurans yang diharapkan dari prosedur
tersebut dan materialitas pelaksanaan yang ditetapkan oleh auditor. Perbedaan
yang tidak dapat diterima atau melebihi tingkat materialitas umum dapat disikapi
oleh auditor dengan melakukan investigasi lebih lanjut.
Berdasarkan prosedur analitis yang telah dilakukan pada soal nomor 1
diatas, maka berikut beberapa poin isu yang memerlukan perhatian lebih lanjut
oleh auditor :
a. Jumlah besaran presentase persediaan meningkat lebih dari 50% dari tahun
2010 ke 2011. Kenaikan ini sebagian besar terdiri dari persediaan barang
jadi dan persediaan batangan tembaga. Rasio perputaran persediaan turun
dari 2.00 ke 1.40 dari tahun 2010 ke 2011. Hal ini membuat auditor harus
lebih memperhatikan akun persediaan dan melakukan respon lebih lanjut
atas hal ini.
10
b. Penilaian persediaan plastik tampaknya dilakukan atas harga pasar pada
tahun 2010 yang lebih rendah dari biaya persediaan atau harga pasar.
Penurunan harga pasar dari $ 0,19 ke $ 0,12 pada periode 2010-2011
membutuhkan analisis lebih lanjut. Perbandingan ini menunjukkan risiko
yang mungkin terjadi berkaitan dengan penyajian penilaian persediaan.
c. Ruang yang dibutuhkan untuk persediaan lebih besar dari ruang yang
tersedia di gudang perusahaan. Hal ini membutuhkan analisis lebih lanjut
berkaitan dengan asersi manajemen tentang keberadaan persediaan.
Aktivitas seperti stock opname harus dilakukan sebagai bentuk analisis lebih
lanjut yang dilakukan oleh auditor.
11
KASUS 8.2 – NORTHWEST BANK
PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG KASUS
Northwest Bank (NWB) adalah sebuah bank yang berkantor pusat di
Walla Walla, Washington dan beroperasi di 35 tempat di negara bagian
Washington, Oregon, dan Idaho. Portofolio kredit NWB sebagian besar terdiri
atas kredit pertanian, kredit komersial, kredit real estate, dan kredit yang diberikan
kepada individu.
NWB telah menjadi klien audit selama tiga tahun. Pengendalian atas
pinjaman bank dijalankan sangat baik. Oleh karena itu, tim audit menempatkan
ketergantungan yang tinggi atas pengendalian bank (auditor menilai risiko
pengendalian rendah). Prosedur substantif utama yang digunakan auditor untuk
menguji kewajaran pendapatan bunga kredit adalah prosedur analitis substantif.
Jika prosedur analitis tersebut mengidentifikasi perbedaan yang signifikan, maka
auditor akan menjalankan prosedur audit substantif lain untuk menguji
pendapatan bunga.
Pada tahun sebelumnya, tim audit melakukan prosedur analitis tingkat
tinggi yang didasarkan pada tingkat rata-rata agregat saldo pinjaman dan suku
bunga. Auditor diminta melakukan prosedur analitis untuk menguji pendapatan
bunga berdasarkan tingkat informasi agregat. Prosedur analitis digunakan untuk
meyakinkan pendapatan bunga disajikan secara wajar. Kemudian auditor
melakukan prosedur analitis yang menggunakan informasi terpilah (saldo
pinjaman kuartalan dan suku bunga portofolio kredit). Berdasarkan prosedur
12
analitis menggunakan informasi terpilah, pendapatan bunga mengandung salah
saji material.
PERTANYAAN KASUS
Bagian A
1. Sebagai bagian dari audit akhir tahun dan menggunakan pendekatan
analisis-prosedur yang sama untuk Audit tahun sebelumnya (volume
pinjaman rata-rata dikalikan dengan tingkat bunga rata-rata tertimbang),
tentukan apakah pendapatan NWB dari pinjaman dilaporkan pada 31
Desember 2011 disajikan secara tepat. Apakah hasil dari prosedur analitis
menunjukkan bahwa Anda menerima pendapatan bunga 2011 sebagaimana
yang dilaporkan ?
2. Berdasarkan hasil dari prosedur analitis, bagaimana kemungkinan salah saji
material dalam penyajian pendapatan bunga tahun 2011 ?
3. Tuliskan pada skala yang sudah disediakan atas penilaian Anda tentang
kekuatan (kualitas dan kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh prosedur
analistis pada pendapatan bunga
Bagian B
1. Dengan informasi tambahan yang disediakan di Bagian B (informasi
triwulanan berdasarkan jenis kredit), tentukan apakah pendapatan bunga
Northwest Bank dari pinjaman yang dilaporkan pada 31 Desember 2011
13
disajikan secara tepat. Apakah Anda dapat menerima laporan pendapatan
bunga 2011 seperti yang disajikan ?
2. Berdasarkan hasil dari prosedur analitis di Bagian B, bagaimana
kemungkinan salah saji material dalam penyajian pendapatan bunga tahun
2011 ?
3. Tuliskan pada skala yang sudah disediakan atas penilaian Anda tentang
kekuatan (kualitas dan kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh prosedur
analitis pada pendapatan bunga
4. Evaluasikan kembali prosedur analitis pertama yang Anda lakukan (hanya
didasarkan pada rata-rata pinjaman agregat dan rata-rata bunga). Tunjukkan
pada skala di bawah atas penilaian Anda tentang kekuatan (kualitas dan
kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh prosedur analitis pada
pendapatan bunga
PENYELESAIAN KASUS MENGGUNAKAN FILOSOFI AUDIT DAN ISA
Northwest Bank (NWB) adalah sebuah bank yang berkantor pusat di Walla
Walla, Washington dan beroperasi di 35 tempat di negara bagian Washington,
Oregon, dan Idaho. Portofolio kredit NWB sebagian besar terdiri atas kredit
pertanian, kredit komersial, kredit real estate, dan kredit yang diberikan kepada
individu. Dalam kasus ini diminta untuk melakukan prosedur analitis substantif
dalam rangka kegiatan audit laporan keuangan Northwest Bank.
Secara filosofis dalam buku Mautz (1961) disebutkan bahwa auditing
berhubungan dengan bagaimana laporan keuangan disajikan secara jujur dan
14
laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya dari sebuah
perusahaan. Laporan keuangan haruslah disajikan secara wajar dan berhubungan
dengan berbagai informasi yang telah diuji kebenarannya. Esensi dari auditing
terdapat pada jasa auditor dalam mengutarakan professional judgement terhadap
kebenaran dan kewajaran laporan keuangan.
Dan untuk meningkatkan tingkat asurans seorang auditor dan professional
judgement-nya, dalam buku Mautz (1961) juga disebutkan bahwa seorang auditor
yang melakukan prosedur analitis untuk tujuan pengumpulan bukti harus
menggunakan pendekatan analitis dan pendekatan penilaian. Kedua pendekatan
ini menjadi acuan filosofis auditor untuk memperoleh ketajaman logika yang
dipakai untuk menentukan langkah dan prosedur dalam menjalankan aktivitas
audit yang dilaksanakan.
Dalam penyelesaian kasus ini, auditor juga wajib mengacu pada standar
auditing untuk acuan dalam melaksanakan prosedur analitis yang akan dilakukan.
ISA 520.5 menegaskan bahwa kewajiban auditor sehubungan dengan prosedur
analitikal substantif adalah menentukan prosedur analitis substantif, mengevaluasi
keandalan data, mengembangkan ekspektasi, dan menentukan perbedaan
ekspektasi dan jumlah tercatat serta melakukan respon terhadap perbedaan
tersebut.
Menurut ISA 520.5, auditor wajib mengembangkan ekspektasi untuk
prosedur analisis yang akan disusun. Auditor wajib mengembangkan ekspektasi
mengenai jumlah atau rasio, dan mengevaluasinya apakah ekspektasi tersebut
cukup tepat untuk mengidentifikasikan salah saji, secara terpisah maupun
15
tergabung dengan salah saji lainnya, yang bisa menyebabkan laporan keuangan
disalahsajikan secara material. Dan jika diketemukan perbedaan yang signifikan
antara angka ekspektasi auditor dengan angka yang diberikan manajemen dalam
laporan keuangannya, auditor wajib melakukan prosedur lebih lanjut sebagai
respon atas perbedaan yang signifikan tersebut.
Mengevaluasikan prosedur analitis yang dilakukan juga dijelaskan pada ISA
330 yang mewajibkan auditor melakukan evaluasi atas keandalan data yang
menjadi dasar ekspektasi auditor mengenai angka yang diperkirakan dan rasio
yang digunakan, dengan memperhatikan sumber, komparabilitas, dan sifat serta
relevansi informasi yang tersedia, dan pengendalian atas penyusunannya. Evaluasi
atas keandalan data yang menjadi acuan pada pengembangan ekspektasi auditor
menjadi sangat penting karena keandalan data yang dipakai sangat mempengaruhi
professional judgement seorang auditor dalam menilai hasil dari prosedur
analitisnya.
Dalam teknik prosedur analitikal, pertanyaan yang harus disusun oleh
auditor dalam merancang dan melaksanakan prosedur analitikal substantif
khususnya saat auditor mengembangkan ekspektasi menurut ISA 520 adalah:
a. Apakah hubungan atau keterkaitan (antara angka dalam laporan
keuangan dan angka ekspektasi) dikembangkan dalam lingkungan yang
stabil ? Karena ekspektasi yang andal dan tepat tidak dapat dihasilkan
dari lingkungan yang dinamis atau tidak stabil.
b. Apakah hubungan atau keterkaitan diterapkan pada tingkat yang rinci ?
16
c. Apakah ada faktor yang saling menghilangkan yang bisa mengaburkan
indikasi terdapat salah saji material ?
d. Apakah hubungan atau keterikatan menyangkut hal hal yang
dipengaruhi diskresi manajemen ? Jika diskresi manajemen besar, maka
data ekspektasi yang dikembangankan menjadi tidak andal
Bagian A
1. Sebagai bagian dari audit akhir tahun dan menggunakan pendekatan
analisis-prosedur yang sama untuk Audit tahun sebelumnya (volume
pinjaman rata-rata dikalikan dengan tingkat bunga rata-rata tertimbang),
tentukan apakah pendapatan NWB dari pinjaman dilaporkan pada 31
Desember 2011 disajikan secara tepat. Apakah hasil dari prosedur analitis
menunjukkan bahwa Anda menerima pendapatan bunga 2011
sebagaimana yang dilaporkan ?
Ya, dengan menggunakan pendekatan analisis yang digunakan tahun
sebelumnya, pendapatan bunga kredit yang diperoleh cukup menyatakan karena
perbedaan yang timbul ($ 154.000) kurang dari materialitas ($ 525.000). Hal yang
menjadi dasar atas tidak dilakukannya prosedur lebih lanjut adalah ISA 520 yang
menyebutkan jika tidak diketemukan perbedaan antara angka dalam laporan
keuangan dengan ekspektasi auditor yang material, maka auditor dapat menerima
perbedaan tanpa melakukan investigasi lebih lanjut.
17
Dalam menentukan materialitas yang menjadi dasar penilaian atas prosedur
analitis yang dilakukan pada soal ini, yang menjadi acuan adalah ISA 320 dan
ISA 450. ISA 320.8 menyebutkan bahwa tujuan auditor adalah menetapkan secara
tepat konsep materialitas dalam perencanaan dan pelaksanaan audit. Dan ISA
450.3 menjadi acuan atas evaluasi dampak salah saji yang ditemukan dan dampak
salah saji yang tidak dikoreksi atas perbedaan ekspektasi dan nilai yang
diungkapkan manajemen dalam laporan keuangan perihal melewati atai tidaknya
dari ambang materialitas yang ditetapkan auditor.
2. Berdasarkan hasil dari prosedur analitis, bagaimana kemungkinan salah
saji material dalam penyajian pendapatan bunga tahun 2011 ?
Berdasarkan hasil dari prosedur analisis, kemungkinan salah saji material
dalam penyajian pendapatan bunga tahun 2011 sangat kecil. Sehingga jika
dituliskan dalam skala maka hasilnya adalah sebesar di kisaran 10% kemungkinan
terjadi salah saji material.
3. Tuliskan pada skala yang sudah disediakan atas penilaian Anda tentang
kekuatan (kualitas dan kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh
prosedur analistis pada pendapatan bunga
Berdasarkan ISA 500 auditor wajib merancang dan melaksanakan prosedur
audit untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat. Berdasarkan hasil dari
prosedur analisis, bukti yang diperoleh auditor dari lampiran yang terdapat pada
soal dirasakan cukup dan tepat untuk melakukan penilaian asersi manajemen. Jika
18
dituliskan dalam skala 1-7, maka skala kecukupan dan ketepatan bukti yang
diperoleh auditor adalah sebesar 4.
Bagian B
1. Dengan informasi tambahan yang disediakan di Bagian B (informasi
triwulanan berdasarkan jenis kredit), tentukan apakah pendapatan bunga
Northwest Bank dari pinjaman yang dilaporkan pada 31 Desember 2011
disajikan secara tepat. Apakah Anda dapat menerima laporan pendapatan
bunga 2011 seperti yang disajikan ?
Tidak, jika menggunakan tambahan informasi yang dilampirkan dalam
lampiran B maka perbedaan yang muncul adalah sebesar $815.000. Jumlah
tersebut berada jauh diatas angka materialitas dan auditor dapat menilai penyajian
tersebut sebagai salah saji material.
Menurut ISA 520 jika diketemukan perbedaan antara angka dalam laporan
keuangan dengan ekspektasi auditor, maka auditor akan mempertimbangkan
tingkat asurans yang diharapkan dari prosedur tersebut dan materialitas
pelaksanaan yang ditetapkan oleh auditor. Perbedaan yang dapat diterima, tanpa
melakukan investigasi lebih lanjut, harus lebih kecil dari materialitas.
2. Berdasarkan hasil dari prosedur analitis di Bagian B, bagaimana
kemungkinan salah saji material dalam penyajian pendapatan bunga
tahun 2011 ?
19
Setelah melakukan prosedur analitis yang menggunakan lampiran tambahan
informasi, kemungkinan salah saji material dalam penyajian pendapatan bunga
tahun 2011 naik. Maka jika dituliskan dalam skala yang disediakan, maka
kemungkinan salah saji material adalah sebesar 44.8%.
3. Tuliskan pada skala yang sudah disediakan atas penilaian Anda tentang
kekuatan (kualitas dan kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh
prosedur analitis pada pendapatan bunga
Berdasarkan ISA 500 auditor wajib merancang dan melaksanakan prosedur
audit untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat. Berdasarkan hasil dari
prosedur analisis, bukti yang diperoleh auditor cukup untuk melakukan penilaian
asersi manajemen. Jika dituliskan dalam skala 1-7, maka skala kecukupan dan
ketepatan bukti yang diperoleh auditor adalah sebesar 4.
4. Evaluasikan kembali prosedur analitis pertama yang Anda lakukan
(hanya didasarkan pada rata-rata pinjaman agregat dan rata-rata bunga).
Tunjukkan pada skala di bawah atas penilaian Anda tentang kekuatan
(kualitas dan kecukupan) dari bukti yang diberikan oleh prosedur analitis
pada pendapatan bunga
Menurut ISA 520 jika diketemukan perbedaan antara angka dalam laporan
keuangan dengan ekspektasi auditor, maka auditor akan mempertimbangkan
tingkat asurans yang diharapkan dari prosedur tersebut dan materialitas
20
pelaksanaan yang ditetapkan oleh auditor. Perbedaan yang dapat diterima, tanpa
melakukan investigasi lebih lanjut, harus lebih kecil dari materialitas
Prosedur analitis yang dilakukan pada Northwest Bank mengarah ke potensi
bahaya ketergantungan berlebihan pada prosedur analitis yang lemah berdasarkan
tingkat informasi agregat. Dalam Bagian A, prosedur analitis berdasarkan rata rata
sederhana rata-rata menghasilkan perbedaan material, yang dapat menyebabkan
terlalu percaya pada kekuatan prosedur (jika prosedur yang lemah menghasilkan
sebuah hasil yang tidak dapat diterima, maka auditor akan mengejar pendekatan
Audit alternatif).
21
KASUS 8.3 – BURLINGHAM BEES
PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG
The Burlingham Bees adalah tim bisbol kecil yang berkompetisi di Liga
Northwest Coast. KAP Hickman dan Snowden menggunakan tes rincian untuk
mendapatkan jaminan bahwa pendapatan tiket dilaporkan dan disajikan secara
wajar. Manajer audit yang baru, Michelle Kramme, percaya bahwa prosedur
analitis dapat digunakan secara efektif sebagai pengujian substantif terkait dengan
pendapatan tiket. Perusahaan Tiket R Us adalah perusahaan independen yang
disewa untuk mengoperasikan loket ticketing dan melaporkan jumlah pendaptan
tiket yang berhasil dikumpulkan.
Tingkat pendapatan klub, tingkat kehadiran dan penjualan tiket telah
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tingkat kehadiran di
pertandingan akhir pekan adalah sebesar 20% lebih tinggi daripada pertandingan
yang diselenggarakan pada hari kerja. Tingkat kehadiran meningkat sebesar 15%
ketika klub menyelenggarakan ajang promosi.
PERTANYAAN KASUS
1. Tuliskan standar profesional dan daftar persyaratan terkait untuk
mengembangkan harapan dan melakukan prosedur analitis ketika prosedur
tersebut dimaksudkan untuk memberikan bukti substantif. Apa keuntungan
yang dapat diperoleh dari mengembangkan harapan pada tingkat rinci
22
(menggunakan data terpilah) daripada pada tingkat keseluruhan atau agregat
?
2. Menggunakan informasi yang tersedia, silakan mengembangkan harapan
yang tepat (menggunakan data rinci atau terpilah yang telah disediakan)
untuk pendapatan tiket untuk tahun fiskal 2011.
3. Seberapa dekat laporan pendapatan tiket Burlingham Bees tahun 2011
mendekati harapan Anda dan dilaporkan secara wajar ? Jika jumlah
pendapatan tiket yang dilaporkan diluar ekspektasi Anda, jelaskan penyebab
perbedaan tersebut
4. Apa keuntungan menggunakan prosedur analitik menjadi sebuah uji
substantif ? Jika dikehendaki menggunakan prosedur analitik, bagaimana
rencana auditnya ? Apakah anda setuju prosedur analitik digunakan menjadi
sebuah uji substantif ?
PENYELESAIAN KASUS MENGGUNAKAN FILOSOFI AUDIT DAN ISA
Prosedur analitis sebagai uji subtantif, jika kita kembalikan ke ranah
filosofis adalah usaha yang dilakukan oleh auditor untuk mencari bukti yang
cukup dan tepat untuk menjelaskan kemungkinan salah saji material dalam asersi
manajemen. Auditor memerlukan bukti agar ia dapat rasional menilai proposisi
laporan keuangan yang disampaikan kepadanya. Sampai-sampai ia membuat
keputusan dan membentuk pendapatnya dari dasar bukti yang cukup, ia bertindak
rasional dengan mengikuti prosedur yang sistematis walaupun ia gagal untuk
mengumpulkan materi bukti kompeten yang cukup dan gagal untuk mengevaluasi
23
secara efektif, ia bertindak tidak rasional dan pertimbangan nya dapat diputuskan
sendiri.
Menggunakan prosedur analitis sebagai uji substantif perlu memperhatikan
teknik-teknik dalam menjalankan prosedur analitikal. Beberapa pertanyaan yang
harus disusun oleh auditor dalam merancang dan melaksanakan prosedur
analitikal substantif khususnya saat auditor mengembangkan ekspektasi menurut
ISA 520 adalah:
Apakah hubungan atau keterkaitan (antara angka dalam laporan
keuangan dan angka ekspektasi) dikembangkan dalam lingkungan yang
stabil ? Karena ekspektasi yang andal dan tepat tidak dapat dihasilkan
dari lingkungan yang dinamis atau tidak stabil.
Apakah hubungan atau keterkaitan diterapkan pada tingkat yang rinci ?
Apakah ada faktor yang saling menghilangkan yang bisa mengaburkan
indikasi terdapat salah saji material ?
Apakah hubungan atau keterikatan menyangkut hal hal yang
dipengaruhi diskresi manajemen ? Jika diskresi manajemen besar, maka
data ekspektasi yang dikembangankan menjadi tidak andal.
Menurut ISA 520 jika diketemukan perbedaan antara angka dalam laporan
keuangan dengan ekspektasi auditor, maka auditor akan mempertimbangkan
tingkat asurans yang diharapkan dari prosedur tersebut dan materialitas
pelaksanaan yang ditetapkan oleh auditor. Perbedaan yang dapat diterima, tanpa
melakukan investigasi lebih lanjut, harus lebih kecil dari materialitas
24
Selanjutnya diatur dalam ISA 520, prosedur untuk menginvestigasi lebih
lanjut perbedaan antara angka dalam laporan keuangan dan ekspektasi auditor
dapat terdiri atas:
Pertimbangkan kembali metode dan faktor yang digunakan untuk
merumuskan ekspektasi
Tanya atau minta penjelasan dari manajemen tentang kemungkinan
sebab-sebab perbedaan. Nilai jawaban atau tanggapan manajemen,
dengan memperhatikan pemahaman auditor mengenai bisnis entitas
tersebut
Melakukan prosedur audit lainnya untuk menguatkan penjelasan yang
diberikan manajemen.
Dengan melakukan investigasi lebih lanjut seperti yang disaranan diatas,
maka auditor dapat menyimpulkan bahwa perbedaan antara angka dalam laporan
keuangan dan ekspektasi auditor tidak mencerminkan salah saji yang material.
Jika masih diketemukan salah saji, mungkin prosedur audit selanjutnya untuk
menemukan bukti yang cukup dan tepat dapat menjelaskan salah saji material
benar benar terjadi atau tidak.
1. Tuliskan standar profesional dan daftar persyaratan terkait untuk
mengembangkan harapan dan melakukan prosedur analitis ketika
prosedur tersebut dimaksudkan untuk memberikan bukti substantif. Apa
keuntungan yang dapat diperoleh dari mengembangkan harapan pada
25
tingkat rinci (menggunakan data terpilah) daripada pada tingkat
keseluruhan atau agregat ?
Menurut ISA 520.5, auditor wajib mengembangkan ekspektasi untuk
prosedur analisis yang akan disusun. Auditor wajib mengembangkan ekspektasi
mengenai jumlah atau rasio, dan mengevaluasinya apakah ekspektasi tersebut
cukup tepat untuk mengidentifikasikan salah saji, secara terpisah maupun
tergabung dengan salah saji lainnya, yang bisa menyebabkan laporan keuangan
disalahsajikan secara material.
Mengevaluasikan prosedur analitis yang dilakukan juga dijelaskan pada ISA
330 yang mewajibkan auditor melakukan evaluasi atas keandalan data yang
menjadi dasar ekspektasi auditor mengenai angka yang diperkirakan dan rasio
yang digunakan, dengan memperhatikan sumber, komparabilitas, dan sifat serta
relevansi informasi yang tersedia, dan pengendalian atas penyusunannya.
2. Menggunakan informasi yang tersedia, silakan mengembangkan harapan
yang tepat (menggunakan data rinci atau terpilah yang telah disediakan)
untuk pendapatan tiket untuk tahun fiskal 2011.
a. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung rata-rata kehadiran
untuk permainan hari kerja (tidak ada promosi). Diketahui bahwa pada akhir
pekan peningkatan kehadiran sebesar 25% dan promosi meningkatkan
kehadiran 10%. Ada 43 hari kerja dan 29 pertandingan akhir pekan. Promosi
yang diadakan pada 7 hari kerja dan 10 akhir pekan
26
434,348 = (43 - 7)X + 7(1.1X) + (29 – 10)(1.25X) + 10(1.25(1.1X))
434,348 = 36X + 7.7X + 23.75X + 13.75X
434,348 = 81.2X
X = 5,349.1 (Rata-rata kehadiran pada hari kerja)
b. Kedua, menghitung rata rata kehadiran pertandingan promosi dan weekend
Pertandingan weekend = 6,686.4 = 1.25(5,349.1)
Pertandingan promo weekday = 5,884 = 1.1(5,349.1)
Pertandingan promo weekend = 7,355 = 1.1(6,686.4)
c. Harga Tiket
Weekday = $ 6.20
Weekend = $ 5.70
3. Seberapa dekat laporan pendapatan tiket Burlingham Bees tahun 2011
mendekati harapan Anda dan dilaporkan secara wajar ? Jika jumlah
pendapatan tiket yang dilaporkan diluar ekspektasi Anda, jelaskan
penyebab perbedaan tersebut
Untuk prosedur analitis substantif, perbedaan yang dapat ditoleransi adalah
perbedaan yang tidak lebih besar dari materialitas secara keseluruhan. Kasus ini
memberikan informasi laba bersih sebelum pajak. Dan jika kita menerapkan
aturan umum untuk materialitas yaitu sebesar 5% dari laba bersih sebelum pajak,
maka ambang materialitasnya adalah sebesar $ 24.000.
27
Penyebab perbedaan jumlah pendapatan dan ekspektasi adalah seperti
penyajian pendapatan yang tidak wajar, kesalahan data untuk menghitung
ekspektasi, kesalahan audit, maupun kesalahan dari data kehadiran penonton.
4. Apa keuntungan menggunakan prosedur analitik menjadi sebuah uji
substantif ? Jika dikehendaki menggunakan prosedur analitik,
bagaimana rencana auditnya ? Apakah anda setuju prosedur analitik
digunakan menjadi sebuah uji substantif ?
Auditor terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari prosedur analitis
dalam kegiatan audit. Prosedur analitis umumnya jauh lebih efisien daripada uji
rinci (test of details). Auditor jelas tidak ingin mengorbankan efektivitas, dan
prosedur analitis juga bisa menjadi sebuah uji yang sangat efektif. Dalam
beberapa kasus prosedur analitis bahkan bisa lebih efektif daripada uji rinci (test
of details). Maka dari itu kami setuju jika prosedur analitis digunakan menjadi
sebuah uji substantif.
top related