analisis pengaruh rasio aktivitas, likuiditas dan …digilib.unila.ac.id/29418/2/skripsi tanpa bab...
Post on 03-Aug-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN UKURANPERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEKINDONESIATAHUN 2010-2013
(Skripsi)
Oleh
EKA SAFITRI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN UKURANPERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEKINDONESIATAHUN 2010-2013
Oleh
EKA SAFITRI
Dalam meningkatkan penjualan, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkanseluruh aktivitas perusahaan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki agar mampumempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibagaimana pengaruh rasio aktivitas yang diukur menggunakan perputaran persediaan,perputaran piutang dan perputaran aktiva tetap kemudian rasio likuiditas diukurmenggunakan current ratio, quick rasio dan firm size terhadap profitabilias yang diukurdengan return on equity.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, jumlah sampel akhirsebanyak 8 perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013.Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda data panelmenggunakan SPSS 20.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa perputaran persediaan tidakberpengaruh terhadap return on equity. Perputaran piutang berpengaruh positif terhadapreturn on equity. Perputaran aktiva tetap tidak berpengaruh return on equity. Current ratiotidak berpengaruh terhadap return on equity. Quick ratio tidak berpengaruh terhadap returnon equity. Firm size tidak berpengaruh terhadap return on equity. Dan perputaran persediaan,perputaran piutang, perputaran aktiva tetap, current ratio, quick ratio dan firm sizeberpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas Hipotesis yang terdukung oleh hasilpenelitian ini adalah H2 dan H7. Sedangkan hipotesis yang tidak didukung oleh penelitian iniadalah H1, H3, H4, H5 dan H6. Disarankan kepada penelitian selanjutnya jika inginmenindak lanjuti mengenai perputaran persediaan, perputran piutang, perputran aktiva tetap,rasio lancar, rasio cepat dan ukuran perusahaan atau dengan topic penelitian sejenis dapatdiharapkan menambahkan variabel lain, seperti variabel hutang. Bagi investor yang akanmenanamkan modalnya di perusahaan otomotif hendaknya menjadikan rasio aktivitaslikuiditas dan ukuran perusahaan sebagai acuan dalam mengambil keputusan
Kata kunci : Perputaran persediaan, perputran piutang, perputran aktiva tetap, current ratio,quick ratio dan firm size.
ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS DAN UKURANPERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSAEFEK INDONESIATAHUN 2010-2013
Oleh
EKA SAFITRI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI
Pada
Program Studi S1 ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bujung buring, 24 Juni 1994 merupakan anak petama dari
pasangan Bapak Samsudio dan Ibu Juminah. Penulis menyelesaikan pendidikan
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Bujung Buring pada tahun 2006, Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tanjung Raya pada tahun 2009, kemudian
melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tanjung Raya
dan lulus pada tahun 2012.
Tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan S1 Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur PBUD. Selama menjalani
perkuliahan, penulis mengikuti Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMJ) periode
2012-2013, mengikuti ROIS Fakultas Ekonomi periode 2014-2015 dan telah
mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Negri Ujan Mas, Kecamatan
Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan.
MOTTO
‘’Hidup itu seperti sepeda. Agar tetap
seimbang, kau harus terus bergerak’’(Albert Einstein)
“Wa man jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi”(Eka Safitri)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orang tua tercinta, bapak dan Ibu, atas doa, kasih sayang,
pengorbanan, dukungan, nasihat, saran dan segala hal yang telah diberikan
selama ini.
Adikku tercinta atas doa, bantuan, keceriaan, canda tawa dan semangat yang
selalu diberikan.
Seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan doa, dukungan, saran,
dalam proses meraih pendidikan ini.
Tak lupa kepada sahabat dan teman–teman seperjuangan yang selalu
menemani dan menjalani proses ini bersama, baik suka maupun duka.
Serta almamaterku tercinta, Universitas Lampung.
SANWACANA
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat,
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi
dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Likuiditas dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Otomotif yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013” merupakan salah satu
syarat untuk mencapai gelar sarjana ekonomi pada program studi S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Penulis juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung beserta staf.
2. Ibu Dr. RR. Erlina, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.Sc. selaku pembimbing
utama atas kesediaannya memberikan waktu untuk membimbing,
memberikan saran, kritik, semangat, dan ilmu yang sangat bermanfaat
dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu R. A. Fiska Huzaimah, S.E., M.Si. selaku pembimbing kedua atas
kesediaannya memberikan waktu untuk membimbing, memberikan saran,
kritik, semangat dan ilmu yang sangat bermanfaat dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Hidayat Wiweko, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji Utama pada
ujian skripsi.
7. Ibu Dr. Sri Hasnawati, S.E., M.E. selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan dukungan, nasihat dan bantuannya selama ini.
8. Seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas ilmu
pengetahuan, wawasan baik teori maupun praktik, bantuan, dan motivasi
yang telah diberikan.
9. Bapakku Samsudio tercinta untuk segala doa, dukungan, nasihat, motivasi
dan perjuangan yang bapak berikan hingga saat ini. Terima kasih pak telah
menjadi orang tua yang menuntun dan memberikan kepercayaan
kepadaku.
10. Ibuku Juminah tercinta untuk segala doa setiap sujud, motivasi, kasih
sayang, perhatian, pengorbanan, tenaga, nasihat, dan waktu yang sangat
berharga selalu menemaniku didalam kondisi apapun. Terima kasih atas
semua hal yang telah berikan kepadaku.
11. Adikku Sahrul Sahroji tersayang yang memberikan doa, semangat, canda,
tawa, yang menghiburku dan menemani selama ini.
12. Keluarga tercinta yang ada di Mesuji, di Pekalongan dan di Way Kanan
atas dukungan dan doa yang kalian berikan kepadaku.
13. Sahabat–sahabat terbaikku Susana., Rika., Rischa., Ita, Pita, Fina, Delta,
Yenni; Pipit; Kak Anis, Nia, Kak Mega, Kak Ana, Kak Rere, Kak Dede,
Kak Fandi (Oos), Kak Rian dan Kak Felix yang berproses bersama demi
meraih gelar sarjana.
14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan, sehingga
memerlukan kritik dan saran yang membangun agar menjadi lebih baik. Penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dan literatur bagi
penulisan karya ilmiah selanjutnya.
Bandar Lampung, 15 Desember 2017
Penulis
Eka Safitri
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
ABSTRAK ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................1B. Rumusan Masalah ......................................................................................7C. Tujuan Penelitian .......................................................................................8D. Manfaat Penelitian .....................................................................................9
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................11
A. Teori Signaling ........................................................................................11B. Laporan Keuangan ...................................................................................12C. Profitabilitas .............................................................................................14D. Rasio Aktivitas.........................................................................................15
1. Perputaran Persediaan.........................................................................162. Perputaran Total Aktiva .....................................................................163. Perputaran Modal Kerja......................................................................174. Perputaran Aktiva Tetap .....................................................................185. Perputaran Piutang..............................................................................186. Perputaran Kas...................................................................................19
E. Rasio Likuiditas........................................................................................201. Rasio Lancar .......................................................................................202.Rasio Cepat..........................................................................................223. Rasio Kas ............................................................................................22
F. Ukuran Perusahaan...................................................................................23G. Penelitian Terdahulu ................................................................................24H. Rerangka Pemikiran.................................................................................26I. Hipotesis...................................................................................................27
iii
III. METODE PENELITIAN.................................................................................30
A. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel ...............................................301. Variabel Penelitian..............................................................................302. Definisi Operasional Variabel ............................................................31
B. Metode Pengumpulan Data......................................................................33C. Populasi dan Sampel ................................................................................34
1. Populasi ..............................................................................................342. Sampel ................................................................................................34
D. Jenis dan Sumber Data.............................................................................351. Jenis Data............................................................................................352. Sumber Data .......................................................................................36
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................................36F. Metode Analisis Data ...............................................................................36
1. Regresi Linear Berganda ....................................................................362. Uji Statistik Deskriptif ........................................................................373. Uji Normalitas ....................................................................................374. Uji Multikolonieritas ..........................................................................385. Uji Heteroskedastisitas .......................................................................406. Uji Autokorelasi..................................................................................41
F. Uji Hipotesis.............................................................................................411. Koefisien Determinan (R2) .................................................................412. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .......................................................423.Uji Signifikansi Parsial (Uji t) .............................................................42
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................44
A. Hasil Penelitian .......................................................................................441. Deskriptif Variabel Dependen.............................................................442. Deskriptif Variabel Independen ..........................................................45
a. Perputaran Persediaan ................................................................45b. Perputaran Piutang .....................................................................46c. Perputaran Aktiva Tetap.............................................................47d. Current Ratio .............................................................................48e. Quick Ratio.................................................................................49f.Firm Size ......................................................................................50
B. Analisis Data dan Pembahasan.................................................................511. Uji Asumsi Klasik ...............................................................................51
a. Uji Normalitas ............................................................................51b. Uji Multikolonieritas..................................................................53c. Uji Heteroskedastisitas ...............................................................54d. Uji Autokorelas ..........................................................................55
C. Hasil Pengaruh .........................................................................................561. Uji Parsial............................................................................................562. Analisis Simultan ...............................................................................67
a. Uji F............................................................................................68b. Uji t ............................................................................................69
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................721. Analisis Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap ROE.........722. Analisis Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap ROE..............72
iv
3. Analisis Pengaruh Perputaran Aktiva TetapTerhadap ROE ......734. Analisis Pengaruh Current Ratio Terhadap ROE ......................745. Analisis Pengaruh Quick Ratio Terhadap ROE .........................756. Analisis Pengaruh Firm Size Terhadap ROE.............................76
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................77
A. Kesimpulan .............................................................................................77B. Saran ........................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel ........................................................................................................... Halaman
1. Data Aktiva Lancar dan Laba bersih Tahun 2013...........................................62. Penelitian Terdahulu......................................................................................243. Daftar Sampel Perusahaan Otomotif .............................................................354. Statistik Deskriptif Return On Equity ...........................................................445. Statistik Deskriptif Perputaran Persediaan ....................................................466. Statistik Deskriptif Perputaran Piutang .........................................................477. Statistik DeskriptifPerputaran Aktiva Tetap .................................................488. Statistik Deskriptif Current Ratio .................................................................499. Statistik Deskriptif Quick Ratio ....................................................................5010. Statistik Deskriptif Firm Size ......................................................................5111. Nilai Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-smirnov Test) .............................5212. Nilai Hasil Uji Multikolonieritas.................................................................5313. Nilai Hasil Uji Autokorelasi........................................................................5514. Analisis Parsial Koefisien Determinasi Perputaran Persediaan ..................5615. Analisis Parsial Uji F Perputaran Persediaan ..............................................5716. Analisis Parsial Uji T Perputaran Persediaan..............................................5717. Analisis Parsial Koefisien Determinasi Perputaran Piutang .......................5818. Analisis Parsial Uji F Perputaran Piutang ...................................................5919. Analisis Parsial Uji T Perputaran Piutang...................................................5920. Analisis Parsial Koefisien Determinasi Perputaran Aktiva Tetap...............6021. Analisis Parsial Uji F Perputaran Aktiva Tetap ..........................................6122. Analisis Parsial Uji T Perputaran Aktiva Tetap ..........................................6223. Analisis Parsial Koefisien Determinasi Current Ratio................................6224. Analisis Parsial Uji F Current Ratio ...........................................................6225. Analisis Parsial Uji T Perputaran Current Ratio.........................................6326. Analisis Parsial Koefisien Determinasi Quick Ratio...................................6427. Analisis Parsial Uji F Quick Ratio ..............................................................6428. Analisis Parsial Uji T Quick Ratio ..............................................................6529. Analisis Parsial Koefisien Determinasi Firm Size ......................................6630. Analisis Parsial Uji F Firm Size ..................................................................6631. Analisis Parsial Uji T Firm Size ..................................................................6732. Analisis Koefisien Determinasi Simultan ...................................................6733. Hasil Uji Simultan (Uji F) ...........................................................................6834. Hasil Uji Parsial (Uji t)................................................................................69
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar ....................................................................................................... Halaman
1. Bagan Reranga Pemikiran .............................................................................262. Grafik Scatterplot ..........................................................................................54
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran .................................................................................................... Halaman
1. Daftar Nama Sampel Perusahaan Otomotif ..................................................... L-12. Hasil Perhitungan Retun On Equity ................................................................. L-23. Hasil Perhitungan Perputaran Persediaan ........................................................ L-34. Hasil Perhitungan Perputaran Piutang ............................................................. L-45. Hasil Perhitungan Perputaran Aktiva Tetap .................................................... L-56. Hasil Perhitungan Rasio Lancar....................................................................... L-67. Hasil Perhitungan Rasio Cepat ........................................................................ L-78. Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan............................................................. L-89. Hasil Statistik Deskriptif ................................................................................ L-910.Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... L-1011. Hasil Uji Multikolonieritas .......................................................................... L-1112. Hasil Uji Heteroskedastisitas. ...................................................................... L-1214. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................. L-1315.Analisis Pengaruh Perputaran Persediaan..................................................... L-1416.Analisis Pengaruh Perputaran Piutang.......................................................... L-1517.Analisis Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap ................................................ L-1618.Analisis Pengaruh Current Ratio .................................................................. L-1719.Analisis Pengaruh Quick Ratio ..................................................................... L-1820.Analisis Pengaruh Firm Size ......................................................................... L-1921.Analisis Simultas .......................................................................................... L-2022.Analisis Uji T................................................................................................ L-21
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan kegiatan
operasionalnya, yaitu dengan mencari laba. Laba perusahaan secara umum
diperoleh dengan cara mengurangi jumlah penjualan dengan seluruh komponen
biaya. Dengan bertambah besarnya perusahaan, maka perusahaan berkembang
untuk dapat mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang berubah–ubah.
Kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan yang sehat akan mencerminkan
efisiensi dalam kinerja perusahaan menjadi tuntutan utama untuk dapat bersaing
dengan perusahaan lainnya.
Perusahaan yang mempunyai pembiayaan yang besar dalam menjalankan
usahanya dapat mengakibatkan penurunan laba usaha yang merupakan faktor
penyebab turunnya profitabilitas. Dalam hubungannya penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri sering digunakan untuk mengukur penggunaan modal
perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan
dalam operasi. Oleh karena itu, keuntungan yang besar tidak menjamin atau
bukan merupakan ukuran bahwa dalam perusahaan tersebut dapat melangsungkan
hidupnya.
Profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur atau gambaran tentang efektivitas
kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan
2
hasil penjualan dan investasi perusahaan. Laporan keuangan seperti neraca,
laporan laba rugu dan cash flow dianalisis dengan menggunakan alat analisis yang
sesuai dengan kebutuhan analisis.
Salah satu indikator untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan yaitu melalui
analisis return on equity yang merupakan imbalan hasil dari aktiva yang
diinvestasikan. Return on equity sangat penting dalam mengukur profit suatu
perusahaan, dimana menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam
memperoleh laba secara keseluruhan. Return on equity dapat dihitung dengan
membandingkan laba yang diperoleh setelah pajak terhadap total asset atau modal
perusahaan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi profitabilitas antara lain;
perputaran persediaan, perputaran piutang, perputaran aktiva tetap, rasio lancar,
rasio cepat dan ukuran perusahaan.
Tingkat perputaran persediaan merupakan angka yang menunjukan kecepatan
penggantian persediaan dalam periode tertentu biasanya dalam satu tahun. Ukuran
kelancaran perputaran persediaaan menggambarkan sejauh mana kemampuan
perusahaan dalam menyediakan dan menjual persediaan barang yang akan
dipasarkan. Semakin tinggi perputaran persediaan barang, maka semakin tinggi
biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba suatu
perusahaan. Sebaliknya, jika semakin lambat perputaran persediaan barang, maka
semakin kecil pula perolehan labanya.
Menurut Munawir (2004) berpendapat bahwa, tingkat perputaran persediaan
(inventory turnover), menunjukan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam
arti dibeli dan dijual kembali. Perusahaan dagang membeli persediaan kemuadian
3
dijual kembali tanpa proses pengolahan lebih lanjut. “Rasio perputaran persediaan
(inventory turnover ratio) mengukur kecepatan rata–rata persediaan bergerak
keluar dari perusahaan” (Wild, dkk, 2005).
Perputaran piutang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang
selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini
berputar dalam satu periode. Semakin tinggi perputaran piutang menunjukan
bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah dan tentunya
kondisi ini bagi perusahaan semakin baik (Kasmir, 2011).
Perputaran piutang adalah perbandingan antara penjualan dan rata–rata piutang.
Perputaran piutang menujukkan usaha untuk mengukur seberapa sering piutang
menjadi kas dalam satu periode tertentu. “Semakin besarnya jumlah piutang
berarti semakin besar pula profitabilitasnya, namun bersamaan dengan itu juga
memperbesar resiko yang mungkin akan terjadi atas likuiditasnya” (Astuti, 2004).
Perputaran piutang merupakan salah satu bentuk investasi yang dilakukan oleh
pihak perusahaan. Apabila perputaran piutang dikelola secara efisien dan efektif
oleh perusahaan, maka akan menghasilkan laba atau tingkat profitabilitas yang
tinggi bagi perusahaan. Ukuran kelancaran perputaran piutang menggambarkan
sejauh mana kelancaran pelunasan yang dilakukan oleh konsumen. Hal ini juga
dapat menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam
mengumpulkan piutangnya.
Selain itu, peputaran aktiva tetap juga mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Perputaran aktiva tetap adalah rasio antara penjualan dengan aktiva tetap neto.
Rasio ini menunjukan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetap
4
perusahaannya (Sartono, 2002). Perputaran aktiva tetap juga digunakan untuk
manajemen perusahaan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetap dalam
menunjang kegiatan penjualan perusahaan.
Munawir (2004) mengemukakan bahwa, perputaran aktiva tetap (fixed assets turn
over) yaitu rasio antara penjualan dengan aktiva tetap bersihnya. Rasio ini
digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya
secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Jika perputaran rendah,
kemungkinan ada aktiva tetap yang tidak digunakan secara efektif oleh
perusahaan.
Faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah likuiditas. Likuiditas perusahaan
diperoleh dengan membandingkan antara kewajiban jangka pendek (lancar)
dengan sumber daya jangka pendek. Kewajiban jangka pendek perusahaan terdiri
dari hutang usaha, wesel tagih jangka pendek, hutang jatuh tempo yang kurang
dari setahun dan beban–beban lainnya, sedangkan sumber daya jangka pendek
terdiri atas kas, piutang usaha, dan persediaan. Jika perusahaan ingin
memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat
likuiditas perusahaan. Semakin tinggi likuiditas, maka semakin baik posisi
perusahaan di mata kreditur. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan yang lebih
besar bahwa perusahaan akan dapat membayar kewajibannya tepat pada
waktunya.
Likuiditas yang tinggi tidak selalu menguntungkan karena berpeluang
menimbulkan dana–dana yang menganggur yang sebenarnya dapat digunakan
untuk berinvestasi dalam proyek–proyek yang menguntungkan perusahaan.
5
Sehingga untuk mengetahui tingkat likuiditas serta seberapa besar modal kerja
yang dialokasikan perusahaan untuk operasi perusahaan, dapat menggunakan
rasio lancar.
Profitabilitas juga dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Semakin besar ukuran
perusahaan akan menimbulkan biaya yang lebih besar yang dapat mengurangi
profitabilitas, namun disisi lain perusahaan besar memiliki skala dan keleluasaan
ekonomis dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga akan lebih mudah
memperoleh pinjaman yang dapat meningkatkan profitabilitas. Oleh karena itu,
ukuran perusahaan (firm size) digunakan sebagai variabel untuk menguji
pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan.
Beaver, dkk, (1970) menyatakan bahwa, semakin besar nilai aset yang
dimilikinya, maka akan mempengaruhi prospek perusahaan di masa depan.
Perusahaan yang mempunyai prospek yang baik dalam jangka waktu yang lama
akan menyebabkan saham perusahaan menarik bagi investor. Selain itu, menurut
Short dan Keasey (1999) menyatakan bahwa, perusahaan berukuran skala besar
akan mampu mencapai skala ekonomisnya yang akhirnya akan meningkatkan
nilai perusahaan.
Perusahaan sektor otomotif dan komponen (automotive and components)
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif. Sekarang ini
perkembangan perusahaan otomotif berkembang dengan pesat. Bahkan
perusahaan otomotif semakin lama semakin marak dan mengalami kemajuan, hal
ini terlihat dari bermunculnya inovasi–inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Perusahaan otomotif memiliki prospek yang bagus, karena pada saat
6
ini mengalami persaingan yang cukup tinggi serta perkembangan teknologi yang
begitu cepat. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat volume
kendaraan terutama di indonesia, dapat meningkatkan jumlah permintaan terhadap
produk–produk otomotif. Produk otomotif juga menjadi kebutuhan sehari hari
bagi setiap orang.
Salah satu tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan otomotif dalam
mencapai laba yang diinginkan selanjutnya. Efisiensi dapat didefinisikan sebagai
kemampuan sebuah persahaan dalam menjalankan aktivitas produksinya dengan
menggunakan masukan (input) yang serendah–rendahnya untuk menghasilkan
suatu keluaran (output) yang maksimal, dan dapat menjadi salah satu tolak ukur
kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dalam usaha mencapai tujuan perusahaan,
pihak manajemen perusahaan otomotif dituntut untuk dapat meningkatkan seluruh
aktivitas perusahaan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki agar mampu
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal tersebut akan menjamin
kontinuitas dan likuiditas perusahaan sehingga operasi perusahaan akan berjalan
dengan ekonomis dan efisien. Dari hasil penjualan yang tinggi, perusahaan akan
mendapatkan keuntungan yang semakin meningkat. Jumlah keuntungan yang
diperoleh secara teratur merupakan salah satu faktor yang penting untuk menilai
profitabilitas.
TABEL 1.1 DATA AKTIVA LANCAR DAN LABA BERSIH TAHUN 2013PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BURSA EFEKINDONESIA
No Kode EfekAktiva Lancar
(dalam Rupiah)Laba Bersih
(dalam Rupiah)1 ASII 88.352.000.000.000 22.297.000.000.0002 BRAM 1.115.825.805.819 67.554.729.0303 GDYR 608.717.611.266 56.488.591.899
7
Lanjutan
4 IMAS 11.634.955.170.257 951.000.279.7265 INDS 1.086.590.779.051 147.608.449.0136 LPIN 117.583.929.998 6.297.706.9877 PRAS 331.855.600.867 13.196.739.4248 SMSM 1.097.152.037.422 489.778.713.532
Sumber : idx.co.id
Tabel 1.1 diatas menggambarkan nilai laba bersih tahun 2013 pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dapat dilihat dari data bahwa perusahaan
Astra International Tbk adalah perusahaan yang memiliki laba yang tertinggi dan
perusahaan Multi Prima Sejahtera Tbk adalah perusahaan yang memiliki nilai laba
bersih terendah dibandingkan dengan perusahaan otomotif yang lainnya.
Hal ini pula yang membuat peneliti tertarik untuk menjadikan perusahaan
otomotif sebagai objek yang akan diteliti. Perusahaan yang diambil sebagai objek
penelitian yaitu perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mencoba melakukan penelitian yang
berhubungan dengan upaya perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas. Untuk
itu peneliti mengambil judul “ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS,
LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, penulis terlebih
dahulu merumuskan masalah sebagai dasar kajian yang akan dilakukan dalam
penelian ini yang akan dilakukan yaitu:
8
Apakah perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010 – 2013?
1. Apakah perputaran piutang berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010 – 2013?
2. Apakah perputaran aktiva tetap berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010 – 2013?
3. Apakah current ratio berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2010 – 2013?
4. Apakah quick ratio berpengaruh secara signifikan terhadap pofitabilitas
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2010 – 2013?
5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa efek
Indonesia?
6. Apakah perputaran persediaan, perputaran piutang, perputaran aktiva tetap,
current ratio, quick ratio dan ukuran perusahaan berpengaruh secara
simultan dan parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang
terdaftar di Bursa efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis untuk melakukan penelian ini adalah
sebagai berikut:
9
1. Untuk mengetahui perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 -
2013.
2. Untuk mengetahui perputaran piutang terhadap profitabilitas pada
perusahaan otomotif yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 –
2013.
3. Untuk mengetahui perputaran aktiva tetap terhadap profitabilitas pada
perusahaan otomotif yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 –
2013.
4. Untuk mengetahui pengaruh current ratio terhadap terhadap profitabilitas
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2010 -2013.
5. Untuk mengetahui pengaruh quick ratio terhadap terhadap profitabilitas
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2010 -2013.
6. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2010 -2013.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Meningkatkan pemahaman dan pengenalan terhadap permasalahan
mengenai rasio aktivitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap
10
profitabilitas perusahaan dan juga sebagai tambahan wawasan dan
pengetahuan bagi peneliti tentang masalah yang diteliti.
2. Bagi Investor
Sebagai alat bantu mengambil keputusan bagi investor dalam menilai
suatu perusahaan dan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
melakukan investasi.
3. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi, bahan rujukan
dan referensi untuk kemungkinan penelitian topik–topik yang terkait.
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Teori Signaling
Teori sinyal (Jama’an, 2008), mengemukakan tentang bagaimana seharusnya
sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal
ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi
lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan
lain.
Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk
mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan
keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang
menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan
melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan
keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate.
Teori sinyal mendefinisikan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan
memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi yang
disampaikan oleh manajemen dan informasi ini sangat diminati oleh calon investor. Teori
signal juga dapat membantu pihak perusahaan, pemilik dan pihak luar perusahaan
mengurangi asimetri informasi dengan menghasilkan kualitas atau integritas
informasi laporan keuangan. Untuk memastikan pihak-pihak yang berkepentingan
12
meyakini keandalan informasi keuangan yang disampaikan pihak perusahaan,
perlu mendapatkan opini dari pihak lain yang bebas memberikan pendapat tentang
laporan keuangan (Jama’an, 2008).
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses
akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu
bahan dalam proses pengembalian keputusan dan juga dapat menggambarkan
indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya (Harahap, 2002).
Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut (Munawir, 2004).
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
arus kas atau laporan arus dana
e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan|
13
Menurut Munawir (2004) bahwa, dengan mengingat atau memperhatikan sifat-
sifat laporan keuangan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan
keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain:
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya
sementara) dan bukan merupakan laporan yang final. Karena itu semua
jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak
menunjukan nilai likuidasi atau realisasi dimana dalam interm report itu
terdapat pendapat-pendapat pribadi (personal judgment) yang telah
dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
2. Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatanya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan
standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Laporan keuangan
dibuat berdasarkan konsep going cornern atau anggapan bahwa
perusahaan akan berjalan terus sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan
nilai–nilai historis atau harga perolehannya dan pengurangannya dilakukan
terhadap aktiva tetapi tersebut sebesar akumulasi depresiasinya. Karena itu
angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai
buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang
maupun nilai gantinya.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu,
dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut makin menurun,
14
dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya, sehingga kenaikan
volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan
atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar, kenaikan itu
disebabkan oleh naiknya harga jual barang tersebut, yang mungkin juga
diikuti kenaikan tingkat harga-harga. Jadi suatu analisa dengan
memperbandingkan data beberapa tahun tanpa membuat penyesuaian
terhadap perubahan tingkat harga akan diperoleh kesimpulan yang keliru
(misleading).
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-
faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang, misalnya
reputasi dan prestasi perusahaan, adanya beberapa pesan yang tidak dapat
dipenuhi adanya kontrak–kontrak pembelian maupun penjualan yang
telahdisetujui, kemampuan serta integritas managernya dan sebagainya.
C. Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan
juga gambaran tentang tingkat manajemen dalam melaksanakan kegiatan
operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yag dihasilkan terhadap
penjualan dan investasi perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua
kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Harahap, 2009).
15
Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return On Equity)
Return on equty merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan
total ekuitas. Return on equty merupakan pengukuran dari penghasilan (income)
yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun
pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan didalam
perusahaan (Harahap, 2009). Return on equty adalah rasio yg menunjukan sejauh
mana perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur
tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau
pemegang saham perusahaan (Sawir, 2009).
Return on equty ini sering disebut dengan rate of return on net worth yaitu
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri
yang dimiliki, sehingga ROE ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal
sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut (Harahap, 2009):
=D. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Semua rasio aktivitas ini melibatkan
perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva.
Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang
layak antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap
dan aktiva lainnya.
16
1. Perputaran Persediaan (Inventory Trun Over)
Inventory trun over menunjukan kemampuan dana yang tertanam dalam
perputaran dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan
kecenderungan untuk adanya overstock (Riyanto, 2008). Perputaran persediaan
mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan
indikasi yang cukup populer untuk menilai efisiensi operasional, yang
memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada
persediaan.
Ada dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio perputaran
persediaan. Pertama, penjualan dinilai menurut harga pasar (market price),
persedian dinilai menurut harga pokok penjualan, maka sebenarnya rasio
perputaran persediaan (at cost) digunakan untuk mengukur perputaran fisik
persediaan. Rasio yang dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan
untuk mengukur perputaran persediaan dalam kas (Sawir, 2003).
= −2. Perputaran Total Aktiva Tetap ( Total Assets Turn Over)
Total assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Total assets turn over merupakan
rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi
semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat
berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan
keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset
17
yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn over
ditingkatkan atau diperbesar. Rasio yang dihitung dengan membagi penjualan
dengan persediaan. Rumus untuk mengukur perputaran persediaan dalam kas
(Kasmir, 2008).
=3. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal
kerja bersih. Dimana modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi utang
lancar. Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis
terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan
banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap
rupiah modal kerja (Sawir, 2009).
Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar
dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan (Riyanto, 2008).
Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau makin tinggi
perputarannya (turn over rate-nya). Berapa lama periode perputaran modal kerja
adalah tergantung berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen
dari modal kerja tersebut.
Untuk menilai efisien dalam modal kerja dapat digunakan rasio antara total
penjualan dengan modal kerja rata-rata. Rasio ini menujukan hubungan antara
modal kerja dengan penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah
18
modal kerja. Perputran modal kerja yang rendah menunjukan adanya kelebihan
modal kerja yang mungkin disebabkan rendahnya perputaran persediaan, piutang
atau adanya saldo kas yang terlalu besar. Rumus untuk mengukur perputaran
modal kerja (Riyanto, 2001).
= −4. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover)
Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap. Fixed
assets turn over mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta
tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau
berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang
diinvestasikan pada aktiva tetap (Sawir, 2009).
=5. Perputaran Piutang (Recievable Turnover
Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama
penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam
piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukan bahwa
modal kerja yang ditaman dalam piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini
bagi perusahaan sangat baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over
invesment dalam piutang. Hal yang jelas adalah rasio piutang memberikan
19
pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang
penagihan piutang. Cara mencari rasio ini adalah dengan membandingkan antara
penjualan kredit dengan rata-rata piutang.
Piutang selalu dalam keadaan berputar. Periode perputarannya atau periode
terikatnya modal dalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya.
Semakin lemah atau lama syarat pembayaran berarti makin lama modal terikat
pada piutang ini berarti bahwa tingakat perputaran piutangnya selama satu periode
tertentu adalah makin rendah. Rumus untuk mengukur perputaran piutang
(Husnan dan Pudjiastuti, 2004).
=Penurunan perputaran piutang dapat disebabkan oleh faktor sebagai berikut:
1. Turunya piutang diikuti turunnya penjualan dalam jumlah lebih besar
2. Naiknya penjualan diikuti naiknya piutang dalam jumlah yang lebih besar
3. Turunnya penjualan dengan piutang yang tetap
4. Naiknya piutang sedangkan penjualan tidak berubah
6. Perputaran kas (Cash Turnover)
Jumlah kas dapat dipertahankan dengan menentukan besarnya aktiva lancar atau
hutang lancar. Jumlah kas juga dapat dihubungkan dengan penjualannya.
Perbandingan antara penjualan dengan jumlah rata rata menggambarkan tingkat
perputaran kas. Semakin tinggi tingkat perputaran ini maka keadaan perusahaan
semakin baik, karena hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut memiliki
tingkat efisiensi yang baik dalam penggunaan kasnya. Tetapi apabila tingkat
20
perputaran kas yang tingginya melebihi dapat pula berarti bahwa jumlah kas yang
tersedia adalah terlalu kecil untuk volume penjualan tersebut. Rumus untuk
mengukur perputaran kas (Hanafi dan Halim, 2007).
=E. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban – kewajiban jangka pendeknya tepat pada
waktunya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Likuiditas tidak hanya
berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga
berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang
kas. Rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan sebagai berikut:
1. Memenuhi kewajiban tepat pada waktunya
2. Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi normal
3. Membayar bunga dan deviden yang dibutuhkan
4. Memelihara tingkat kredit yang menguntunkan
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar merupakan alat ukur likuiditas yang diperoleh dengan membagi
aktiva lanacar dengan hutang lancar. Aktiva lancar menggambarkan alat bayar dan
asumsikan semua aktiva lancar yang benar – benar bisa digunakan membayar.
Sedangkan hutang lancar menggambarkan biaya yang harus dibayar dan
diasumsikan semua hutang lancar yang harus dibayar (Prastowo, 1995).
21
=Analisa sebelum membuat kesimpulan yang akhir dari analisa rasio lancar harus
mempertimbangkan faktor faktor sebagai berikut:
1. Distribusi atau proporsi daripada aktiva lancar
2. Data trend daripada aktiva lancar dan hutang lancar untuk jangka waktu 5
tahun atau lebih dari waktu yang lalu
3. Syarat yang diberikan oleh kreditor ke perusahaan dalam mengadakan
pembelian maupun syarat kredit yang diberikan oleh perusahaan dalam
menjual barangnya
4. Present value dari aktiva lancar, sebab ada kemungkinan perusahaan
mempunyai saldo piutang yang cukup besar tapi piutang tersebut sudah
lama terjadi dan sulit ditagih sehingga nilai realisasinya mungkin kecil
dibandingkan dengan yang dilaporkan
5. Kemungkinan perubahan nilai aktiva lancar yang besar (terutama
ditunjukan dalam persediaan) maka tidak menjamin likuid perusahaan
6. Perubahan persediaan dalam hubungannya dengan volume penjualan
sekarang atau dimasa yang akan datang, yang mungkin adanya over
invesment dalam persediaan
7. Kebutuhan jumlah modal kerja dimasa mendatang semakin besar,
kebutuhan modal kerja dimasa mendatang maka dibutuhkan
8. Tipe atau jenis perusahaan
22
2. Rasio Cepat (Quick ratio)
Rasio ini disebut juga acid test ratio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Perhitungan quick ratio dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan.
Hal ini dikarenakan persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang likuiditasnya
rendah dan sering mengalami fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian jika
terjadi likuiditas. Jadi rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling
likuid mampu menutupi hutang lancar. Quick ratio memfokuskan komponen-
komponen aktiva lancar yang lebih likuid yaitu ks, surat berharga, dan piutang
dihubungkan dengan hutang lancar (Martono dan Agus, 2003).
= −3. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas (cash ratio) adalah jumlah kas dan setara kas yang perusahaan miliki
dibandingkan kewajiban lancar. Rasio kas merupakan cara yang efektif dan cepat
untuk menentukan apakah sebuah perusahaan berpotensi memiliki masalah
likuiditas jangka pendek. Rasio kas merupakan rasio yang membandingkan antara
kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar.
Aktiva yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau surat berharga
(Sutrisno, 2009).
= +
23
F. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya perusahaan.
Semakin tinggi total asset yang menunjukan harta yang dimiliki perusahaan
mengindikasikan bahwa besar pula harta yang dimiliki perusahaan sehingga
investor akan semakin aman dalam berinvestasi keperusahaan tersebut. Semakin
besar ukuran perusahaan akan menimbulkan biaya yang lebih besar yang dapat
mengurangi profitabilitas, namun disisi lain perusahaan besar memiliki skala dan
keleluasaan ekonomis dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga akan lebih
mudah memperoleh pinjaman yang dapat meningkatkan profitabilitas. Oleh
karena itu, ukuran perusahaan (firm size) digunakan sebagai variabel yang
menguji pengaruhnya terhadap profitabilita perusahaan. Perusahaan dengan aset
yang besar maka akan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal mungkin
untuk menghasilkan keuntungan usaha yang diinginkan oleh perusahaan.
Menurut Panjaitan, dkk (2004), ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana
dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara
lain: total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan
lain-lain yang semuanya berkolerasi tinggi. Semakin besar total aktiva, penjualan,
log size, nilai pasar saham dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran
perusahaan tersebut. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga
kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm)
dan perusahaan kecil (small firm). Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma
natural dari total aktiva dapat digunakan rumus (Panjaitan, dkk, 2004) :
Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset
24
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merupakan replika dari beberapa penelitian terdahulu dengan
menggunakan proksi variabel dan objek penelitian serta tahun penelitian yang
berbeda. Berikut adalah uraian dari beberapa hasil penelitian.
TABEL 2.1 RANGKUMAN PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian Judul Analisis HasilAriBramasto(2010)
Analisis PerputaranAktiva Tetap danPerputaran PiutangKaitannya terhadapReturn on Assetspada PT. PosIndonesia (Persero)Bandung
Regresi LinearBerganda
Perputaran aktiva tetapdan perputaran piutangsecara simultan tidakberpengaruh secarasignifikan terhadapprofitabilitas, namunarah pengaruh bertandapositif menunjukkanbahwa perputaranpiutang yang tinggicenderungmeningkatkanprofitabilitas
FransischaZhendyKurnia(2013).
PengaruhPerputaran Kas,Perputaran Piutangdan PerputaranPersediaanTerhadapProfitabilitas PadaPerusahaan FoodAnd Baverage YangGo Public Di BursaEfek Indonesia
Analisi RegresiLinearberganda
Menunjukan bahwahipotesis penelitianyang teruji adalahvariabel perputaranpersediaan terujiberpengaruh signifikanterhadap profitabilitaspada perusahaan Foodand Baverage yangterdaftar di Bursa EfekIndonesia. Sedangkanhipotesis penelitianyang tidak teruji adalahvariabel perputaran kasdan perputaran piutangtidak teruji berpengaruhsignifikan terhadapprofitabilitas padaperusahaan food andbaverage yang terdaftardi Bursa EfekIndonesia.
Novi SagitaAmbarwati,
Pengaruh ModalKerja, Likuiditas,
PurposiveSampling
Hasil analisis daripenelitian ini adalah
25
Gede AdiYuniarta,dan NiKadekSinarwati(2015)
Aktivitas danUkuranPerusahaanTerhadapProfitabilitas PadaPerusahaanManufaktur YangTerdaftar di BursaEfek Indonesia.
perputaran kas,perputaran piutang,perputaran persediaanberpengaruh secarasimultan terhadapprofitabilitas.Sedangkan analisissecara parsialmenunjukkan hanyaperputaran piutang danperputaran persediaanyang berpengaruhterhadap profitabilitas.
FuadLukmanHakim(2014)
Pengaruh UkuranPerusahaan, Hutangdan LikuiditasTerhadap rasioProfitabilitasPerusahaan (StudiKasu PadaPerusahaanInvestasi, Jasa DanDagang YangTerdaftar Di DESPada Tahun 2009-2012)
SimpleRandomSampling
Menunjukan bahwavariabel ukuranperusahaanberpengaruh positif dansignifikan terhadaprasio profitabilitas.Variabel hutang tidakberpengaruh terhadaprasio profitabilitasdengan tarafsignifikannya sebesar0,069. Sedangkan hasildari variabel likuiditasberpengaruh negatifdengan taraf signifikasnsebesar 0,033.
NinaSufiana &Ni KetutPurnawati(2012)
PengaruhPerputaran Kas,Perputaran Piutangdan PerputaranPersediaan terhadapProfitabilitas
Regresi LinearBerganda
Pengaruh perputarankas, perputaran piutangdan perputaranpersediaan berpengeruhsecara simultanterhadap profitabilitas.Perputaran kas tidakberpengaruh signifikandan memiliki arah yangnegatif secara parsialterhadap profitabilitas,sedangkan perputaranpiutang dan perputaranpersediaan berpengaruhpositif terhadapprofitabilitas. Diantaraketiga variabel bebastersebut yang dominanberpengaruh terhadap
26
profitabilitas adalahperputaran piutang.
H. Rerangka Pemikiran
Kerangka pikir penelitian merupakan urutan – urutan logis dari pemikiran peneliti
untuk memecahkan suatu masalah penelitian, yang dituangkan dalam bentuk
bagan dengan penjelasan. Menurut Idrus (2009) kerangka pikir adalah gambaran
mengenai hubungan antar variabel dalam suatu penelitian, yang diuraikan oleh
jalan pikiran menurut kerangka logis. Kerangka pemikir menurut teori, dalil atau
konsep – konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Uraian dalam
kerangka pikir ini menjelaskan antar variabel.
GAMBAR 1.1 RERANGKA PEMIKIRAN
Perputaran Persediaan(X1)
Perputaran Piutang(X2)
Perputaran AktivaTetap
(X3)
Rasio Lancar(X4)
Rasio Cepat(X5)
Ukuran Perusahaan(X6)
Return On Equity(Y)
27
I. Hipotesis
Purwanto, dkk (2007), hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat
sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah
(belum tentu kebenerannya) sehingga harus diuji secara empiris.
Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2009), hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis
dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas
masalah yang dirumuskan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Hubungan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas
Besarnya tingkat perputaran persediaan menunjukan tingkat efektifitas
penggunaan dana yang tertanam di persediaan atau untuk menunjukan
hubungan antara perputaran persediaan dengan tingkat penjualan yang
dicapai. Jika tingkat penjualan meningkat maka profitabilitas perusahaan
juga meningkat.
H1: Perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilita
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Hubungan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas
Semakin tinggi rasio (turn over) menunjukkan modal kerja yang
ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah
berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa
28
lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak
efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijak sanaan pemberian
kredit.
H2: Perputaran piutang berpengaruh positif terhadap profitabilita pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Hubungan Perputaran Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas
Perputaran aktiva tetap untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan
menggunakan aktivitasnya secara efektif untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Semakin cepat perputaran tetap maka semakin
besar profitabilitas perusahaannya.
H3: Perputaran aktiva tetap berpengaruh positif terhadap profitabilita
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
.4. Hubungan Current Ratio Terhadap Profitabilitas
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar maka
semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka
pendek. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukan
terjadinya masalah likuiditas, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi
juga kurang baik, karena menunjukan banyaknya dana mengganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan.
H4: Rasio lancar berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. Hubungan Quick Ratio Terhadap Profitabilitas
Quick ratio berkonsentrasi hanya pada aktiva lancar yang lebih likuiditas
dan piutang, yang berhubungan dengan obligasi jangka pendek. Tingkat
29
likuiditas yang semakin tinggi maka kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya semakin besar.
H5:: Rasio cepat berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
6. Hubungan Firm Size Terhadap Profitabilitas
Ukuran perusahaan yang diukur dengan asset yang besar maka akan
menggunakan sumber daya yang ada dengan maksimal untuk
menghasilkan keuntungan perusahaan yang maksimal dan perusahaan
dengan asset yang kecil tentunya menghasilkan keuntungan sesuai dengan
asset yang dimiliki.
H6: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas
pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
7. Hubungan Secara Bersama-sama Variabel Perputaran Persediaan,
Perputaran Piutang, Perputaran Aktiva Tetap, Current Ratio, Quick Ratio
dan Firm Size Terhadap Profitabilitas
H7: Perputaran persediaan, perputaran Piutang, perputaran aktiva tetap,
current ratio, quick ratio dan firm size berpengauh secara simultan
terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
III. METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel
1. Variabel Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deduktif yang bertujuan untuk menguji
hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi kepada teori tertentu.
Ruang lingkup penelitian ini hanya membatasi pembahsannya pada pengujian
apakah rasio aktivitas, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
perofitabilitas (return on equity). Penelitian ini hanya mengambil sampel pada
perusahaan otomotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2013.
Mengujji hipotesis yang diajukan, variabel yang diteliti dalam penelitian
diklasifikasikan menjadi variabel dependen dan variabel independen sebagai
berikut:
a. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah profitabilitas (return on
equity).
b. Variabel Independen (X)
Variabelindependen (X) dalam penelitian ini adalah inventory turnover
ratio, receivable turnover ratio, fixed assets turnover ratio, current ratio,
quick ratio, dan firm size.
31
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian ini terdiri dari 1 (satu) variabel terikat
(dependen) dan 6 (enam) variabel bebas (independen) yang akan dijelaskan
berikut ini:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel-variabel independen. Variabel dpenden dinyatakan dengan notasi Y.
Variabel yang digunakan sebagai variabel dependen di dalam penelitian ini adalah
return on equity. Return on equity adalah rasio untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri. Variabel ini diukur dengan return on equity
(Kasmir, 2008).
=2 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel-variabel yang mempengaruhi variabel yang
lain. Dalam penelitian ini menggunakan enam variabel bebas
(X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7) yaitu
a Inventory turnover ratio
Perputaran persediaan mengukur kemampuan perusahaan melakukan perputaran
barang dagangannya dan menunjukan hubungan antara barang yang diperlukan
untuk menunjang tingkat penjualan serta efisiensi dilihat dari tingkat perputaran
persediaan. Semakin cepat perputaran persediaan maka akan semakin efisien
penggunaan persediaan dalam perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya
tingkat perputaran persediaan yang tinggi untuk mengurangi biaya yang timbul,
32
karena kelebihan persediaan. Perputaran persediaan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus (Kasmir, 2011).
= −b. Receivable turnover ratio
Receivable turnover ratio adalah rasio yang menunjukkan efisiensi pengelolaan
piutang pada perusahaan. Semakin tinggi rasio menunjukkan modal kerja yang
ditanamkan pada piutang rendah. Perputaran piutang dapat dihitung dengan
menggunakan rumus (Munawir 2004).
=c. Fixed assets turnover ratio
Fixed Assets Turnover adalah posisi aktiva tetap dan taksiran waktu perputaran
aktiva tetap dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran aktiva tetap yaitu
dengan membagi penjualan dengan total aktiva aktiva tetap bersih. Perputaran
aktiva tetap dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Munawir, 2004).
=d. Current ratio
Current ratio merupakan alat ukur likuiditas yang diperoleh dengan membagi
aktiva lancar dengan utang lancar. Aktiva lancar menggambarkan alat bayar dan
diasumsikan semua aktiva lancar benar-benar bisa digunakan membayar.
33
Sedangkan utang lancar menggambarkan biaya yang harus dibayar dan
diasumsikan semua utang lancar yang harus dibayar (Prastowo, 1995).
=e. Quick ratio
Menurut Kasmir (2012) bahwa, rasio cepat merupakan rasio yang menunjukan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi, membayar kewajiban atau utang lancar
tanpa memeperhitungkan nilai sediaan. Quick ratio dapat dihitung dengan
menggunakan rumus (Martono, 2003):
= −f. Firm size
Ukuran Perusahaan menurut Ferry dan Jones (1979) bahwa, ukuran perusahaan
adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan
menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar
saham, kapitalisasi pasar dan lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi. Menurut
Siregar dan Utama dalam penelitian Sisca Christianty Dewi (2008), Ukuran
perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aktiva digunakan rumus:
Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset
B. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh
data yang diperlukan (Nazir, 2009). Teknik pengumpulan data yang digunakan
34
pada penelitian ini adalah menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi,
yaitu berupa laporan keuangan perusahaan. Data yang diambil pada laporan
keuangan perusahaan yang aktif pada tahun 2010–2013. Lalu di analisis dengan
analisis regresi linear berganda.
C. Populasi danSampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1997). Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan–perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel dari sumber data dengan menggunakan kriteria–kriteria
tertentu. Menurut Suharsimi (1998) mengatakan bahwa, sampel adalah bagian
dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel dari sumber data dengan menggunakan kriteria – kriteria
tertentu. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel antara lain:
1. Perusahaan–perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI)
35
2. Konsisten menerbitkan laporan keuangan tahunannya pada tahun 2010
sampai 2013
3. Perusahaan secara konsisten memperoleh laba selama tahun 2010-2013
Berdasarkan kriteria tersebut, perusahaan–perusahaan yang menjadi sampel
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
TABEL 3.1 : DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN OTOMOTIF
No. Kode Efek Emiten
1. ASII Astra International Tbk
2. BRAM Indo Kordsa Tbk
3. GDYR Goodyear Indonesia Tbk
4. IMAS Indomobil Sukses International Tbk
5. INDS Indospring Tbk
6. LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk
7. PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk
8. SMSM Selamat sempuran Tbk
Sumber : idx.co.id
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah
jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari
hasil penelitian lapangannya, baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif
(Teguh, 2005). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan
dan tidak dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data mengenai laporan keuangan tahunan pada perusahaan yang bergerak
36
pada sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun
2010 sampai tahun 2013.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data dan informasi
laporan keuangan tahunan yang diambil dari Bursa Efek Indonesia atau Indonesia
Stock Exchange (IDX).
E. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh
data yang diperlukan (Nazir, 2009). Teknik pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini adalah menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi,
yaitu berupa laporan keuangan perusahaan. Data yang diambil pada laporan
keuangan perusahaan yang aktif pada tahun 2010–2013. Lalu di analisis dengan
analisis regresi linear berganda.
F. Metode Analisis Data
1. Analisis Regresi Berganda
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara
dua atau lebih variabel independen (X1,X2,X3,X4,X5,X6….Xn) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
37
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1+ b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+ e
Keterangan:
Y = Return On Equty (ROE)
X1 = Perputaran pesediaan
X2 = Perputaran Piutang
X3 = Perputaran Aktiva Tetap
X4 = Rasio Lancar (Current Ratio)
X5 = Rasio Cepat (Quick Ratio)
X6 = Ukuran Perusahaan (frim size)
a = Konstanta (nilai Y apabila X1, X2,X3,X4,X5, X6= 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
e = Error
2. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif tentang suatu data yang
dilihat melalui nila rata-rata (mean), standar deviasi, varians, maksimum,
minimum, sum, range dan skewness (Ghozali, 2013).
3. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji
t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik atau uji statistik. Apabila menggunakan grafik,
38
normalitas umumnya dideteksi dengan melihat tabel histogram. Namun demikian,
dengan hanya melihat tabel histogram bisa menjelaskan, khususnya untuk jumlah
sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar
pengambilan dengan menggunakan normal probability plot adalah sebagai
berikut: (Ghozali, 2007).
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas dengan grafik dapat menjelaskan, jika tidak hati-hati secara visual
kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu
dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
parametik Kolgomorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
4. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah variabel
independen yang satu dengan yang lain saling berkorelasi atau tidak. Dalam uji
39
ini, variabel independen tidak boleh saling berkorelasi, dikarenakan apabila terjadi
korelasi antar variabel independen maka dapat dipastikan variabel penelitian
tersebut tidak ortogonal atau dengan kata lain nilai korelasi antar variabel
independen adalah nol. Menurut (Ghozali; 2006), untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak
yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas
0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau
lebih variabel independen.
Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation
factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah
yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana
setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres
terhadap variabel independen lainnya.Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijealaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yangg tinggi (karena VIF =
1/tolerance). Nilai cuttoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
Setiap peneliti harus menetukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.
Sebagai misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95.
40
Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi
kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah
yang paling berkolerasi.
5. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi, variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
terjadi kesamaan atau tidak. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas atau tidak terjadi
heterokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heterokedasitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel independen
(ZPRED) dengan residual (SRESID) (Ghozali, 2006).
Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi–Y
sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali; 2006). Selain dengan
menggunakan analisis grafik, pengujian heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
Uji Glejser. Uji ini mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas.
Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung heterokedastisitas (Ghozali, 2006).
41
6. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi merupakan suatu alat analisis dalam uji penyimpangan asumsi
klasik yang memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu.
Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan
data time series. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dari suatu model regresi
adalah varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya, dan model
regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel tidak
bebas tertentu.
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat menggunakan Run
Test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa
residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data
residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).
H0 : residual (res_1) random
Ha : residual (res_1) tidak random
Apabila hasil menunjukkan probabilitas lebih dari 0,05 maka H0 diterima, artinya
tidak terjadi autokorelasi.
F. Uji Hipotesis
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien
determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1 . Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
42
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel–variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).
2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan berpengaruh secara bersamasama terhadap variabel
dependen atau terikat (Ghozali; 2006). Cara melakukan uji F adalah sebagai
berikut:
Membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan (tingkat
signifikansi) yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian
(probabilitas) yang ditentukan sebesar 5% atau 0,05 pada output, untuk
mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (Ho).
a. Apabila signifikansi > 0.05 maka keputusannya adalah menerima Ho dan
menolak Ha
b. Apabila signifikansi < 0.05 maka keputusannya adalah menolak
Ho dan menerima Ha
3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali; 2006). Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan (tingkat
signifikansi) yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian
43
(probabilitas) yang ditentukan sebesar 5% atau 0,05 pada output, untuk
mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (Ho) :
a. Apabila signifikansi > 0.05 maka keputusannya adalah menerima
Ho dan menolak Ha
b. Apabila signifikansi < 0.05 maka keputusannya adalah menolak
Ho dan menerima Ha
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai perputaran persediaan, perputaran piutang,
perputaran aktiva tetap, rasio lancar, rasio cepat, dan ukuran perusahaan terhadap
return on equity pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2013, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel perputaran persediaan memiliki nilai t hitung sebesar 1,084
dengan signifikasi sebesar 0,289. Angka ini menunjukan bahwa perputaran
persediaan tidak berpengaruh positif terhadap return on quity pada
perusahaan otomotif periode 2010-2013 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis 1 ditolak.
2. Variabel perputaran piutang memiliki nilai t hitung sebesar 4,280 dengan
signifikasi sebesar 0,000. Angka ini memunjukan bahwa perputaran
piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on quity. Hal
ini menandakan bahwa semakin tinggi perputaran piutang perusahaan
maka akan semakin tinggi return on quity. Hal ini menyatakan bahwa
hipotesis 2 diterima.
3. Variabel perputaran aktiva tetap memiliki nilai t hitung sebesar -0,535
dengan signifikasi sebesar 0,597. Angka ini menunjukan bahwa perputaran
aktiva tetap tidak berpengaruh positif terhadap return on quity pada
78
perusahaan otomotif periode 2010-2013 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis 3 ditolak.
4. Variabel current ratio memiliki nilai t hitung sebesar 0,801 dengan
signifikasi sebesar 0,431. Angka ini menunjukan bahwa current ratio
berpengaruh negatif terhadap return on quity pada perusahaan otomotif
periode 2010-2013 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
menyatakan bahwa hipotesis 4 ditolak.
5. Variabel quick ratio memiliki nilai t hitung sebesar -0,863 dengan
signifikasi sebesar 0,396. Angka ini menunjukan bahwa quick ratio
pengaruh negatif terhadap return on quity pada perusahaan otomotif
periode 2010-2013 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
menyatakan bahwa hipotesis 5 ditolak.
6. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai t hitung sebesar -0,588 dengan
signifikasi sebesar 0,562. Angka ini menunjukan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap return on quity pada
perusahaan otomotif periode 2010-2013 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis 6 ditolak.
7. Secara bersama-sama (simultan), variabel perputaran persediaan,
perputaran piutang, perputaran aktiva tetap, current ratio, quick ratio dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return on equity pada
perusahaan otomotif periode 2010-2013 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.hal ini ditunjukan dari tingkat signifikasi uji F sebesar 0,000
(0,000 < 0,05).
Berdasarkan kesimpulan diketahui bahwa return on equity yang dikaitkan dengan
perputaran persediaan,perputaran piutang, perputaran aktiva tetap, current ratio,
79
quick ratio dan ukuran perusahaan ditentukan oleh kinerja keuangan. Kesimpulan
tersebut sesuai dengan teori sinyal bahwa setiap investor membutuhkan informasi
dengan mengamati laporan keuangan untuk pegambilan keputusan investasi,
karena informasi ini sangat diminati oleh calon investor.
B. Saran
Penelitan ini memberikan saran berdasarkan keterbatasan yang terdapat pada
penelitian ini,antara lain:
1. Para investor, diharapkan sebelum melakukan investasi di suatu
perusahaan perlu memperhatikan profitabilitas perusahaan dan juga
kinerja perusahaan tersebut dengan memperhatikan rasio-rasio keuangan
seperti perputaran persediaan, perputran piutang, perputran aktiva tetap,
rasio lancar, rasio cepat dan ukuran perusahaan. Hal ini dapat digunakan
untuk mempertimbangkan tingkat keuntungan dan meminimalisir
terjadinya resiko investasi.
2. Bagi peneliti selanjutnya tentang variabel perputaran persediaan,
perputran piutang, perputran aktiva tetap, rasio lancar, rasio cepat dan
ukuran perusahaan atau dengan topic penelitian sejenis dapat diharapkan
menambahkan variabel lain, seperti variabel hutang untuk lebih
mengetahui return on equity perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : GhaliaIndonesia.
Beaver, William, Paul Kettler and MyronScholes. 1970. “The AssociationBetween Market Determined and Accounting Determined Risk Measure”.The Journal Accounting Review 45. October. p. 654-682.
Bramasto, Ari. 2010. Analisis Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran PiutangKaitannya terhadap Return on Assets pada PT. Pos Indonesia (Persero)Bandung: Skripsi Universitas Langlangbuana.
Lukman, Fuad Hakim. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Hutang danLikuiditas Terhadap rasio Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PadaPerusahaan Investasi, Jasa Dan Dagang Yang Terdaftar Di DES Pada Tahun2009-2012). Skripsi Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.
Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Faozi, Khasan. 2002. Analisis Perataan Laba dan faktor Faktor PendorongnyaPada Perusahaan Publik Di Indonesia. Semarang Tesis UniversitasDiponegoro.
Ferry,M.G dan Jones, W.H. 1997. “Determinants Of Financial Structure: A NewMethodological Approach”. Jurnal of Finance. 01 XXXX1V (3).
Fransisha, Zendy. 2013. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang danPerputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food AndBaverage Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jawa Timur: SkripsiUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Zhendy Kurnia, Fransischa. 2013.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. Edisi Ke-7. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mahduh M., dan Halim, Abdul. (2007). Analisis Laporan Keuangan,Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Harahap, Sofyan Syafri.2009. Analisis Kritisatas Laporan Keuangan. Jakarta: PTRaja Grafindo Persada
Idrus, Muhamad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.
Jama’an. 2008. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Dan KualitaKantor Akuntan Publik Tethadap Integritas Informasi Laporan Keuangan(Studi Pada Perusahaan Publik Di BEJ)”. Semarang: Jurnal UniversitasDiponegoro.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Martono dan D. Agus Harjito. 2003. Manajemen Keuangan. Yogyakarta:Ekonisia.
Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta :Liberty.
Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nina Sufia dan Ni Ketut Purnawati. 2012. “Pengaruh Perputaran Kas, PerputaranPiutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas”. Jurnal.Universitas Udayana.
Novi Sagita Ambarwati, Gede Adi Yuniarta dan Ni Kadek Sinarwati. 2015.“Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas dan UkuranPerusahaanTerhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur YangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Singaraja: Jurnal UniversitasPendidikan Ganesha.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:Ekonosia.
Panjaitan, Yunia, dkk. 2004. “Analisi Harga Saham, Ukuran Perusahaan, DanResiko Terhadap Return yang Diharapkan Investor Pada Perusahaan-Perusahaan Saham Aktif”. Jurnal Akuntansi, Auditing dan Keuangan. (Vol.1 No.1, April 2004).
Purwanto, Agus, dkk. 2007. Metode Penelitian kuantitatif Untuk AdministrasiPublik dan Masalah – masalah Sosial. Gaya Media Jogyakarta.
Prastowo, Dwi. 1995. Analisis Laporan Keuangan Konsep Dan Aplikasi.Yogyakarta: UPP.
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:GPFE.
Sartono, Agus. 2002. Manajemen Keuangan, Aplikasi Dan Teori. Yogyakarta.BPFE Yogyakarta.
Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauanganPerusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Short, H and K. Keasey. 1999. Managerial Ownership and the Performance OfFirms: Evidence from the UK. Journal of Corporate Finance 5. Page: 79-101.
Sisca, Christianty Dewi. 2008. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, KepemilikanInstitusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas Dan Ukuran PerusahaanTerhadap Kebijakan Deviden”. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi. UniversitasTrisakti.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CVAlfabeta.
Sugiyono. 1997. Statistika II. Bandung: Transito.
Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta.
Harahap, Syafri Sofyan. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta:Raja Grafindo Persada
Van Horne, James C dan Wachowiz, John M. 1997. Prinsip-prinsip ManajemenKeuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Wahyono, Teguh. 2005. Sistem Informasi: Konsep Dasar, Analisis Design danimplementasi. Jakarta : Graha Ilmu
Wild John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis LaporanKeuangan. Edisi ke-8. Buku Dua. Alih Bahasa: Yanivi dan Nurwahyu.Jakarta: Salemba Empat.
Sumber Internet:
Bursa Efek Indonesia. 2015. www.idx.co.id.
Bursa Saham OK. 2015. www.sahamok.com.
top related