analisis pembelajaran kimia kurikulum 2013 di sman 8...
Post on 25-Oct-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PEMBELAJARAN KIMIA KURIKULUM 2013 DI SMAN 8 KOTA
TANGERANG SELATAN BERDASARKAN KURIKULUM REPRESENTASI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
oleh :
Siti Hajijah Malau
1113016200065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Analisis Implementasi Pembelajaran Kurikulum 2013
Berdasarkan Kurikulum Representasi disusun oleh Siti Hajijah Malau Nomor
Induk Mahasiswa 1113016200065, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan
lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal ........................ di hadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang
Pendidikan Kimia.
Jakarta, Juni 2020
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia
Burhanudin Milama, M.Pd
NIP. 19770201 200801 1 011
Tanggal Tanda Tangan
............................... ...............................
Penguji I
Dr. Hj. Siti Suryaningsih, M.Si
NIP. 19681220 200701 2 032
............................... ...............................
Penguji II
Dilai Fairusi, M.Si
NIP. 19850330 201503 2 003
............................... ...............................
i
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. Sururin, M.Ag
NIP. 19710319 199803 2 001
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul “Analisis Implementasi Pembelajaran Kurikulum 2013
Berdasarkan Kurikulum Representasi” disusun oleh Siti Hajijah Malau NIM.
1113016200065, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan
dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang
munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 14 Mei 2020
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
Salamah Agung, M.A., Ph.D
NIP. 19790624 200604 2 002
Pembimbing II
Tonih Feronika, M.Pd
NIP. 19760107 200501 1 007
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Kimia
Burhanudin Milama, M.Pd
NIP. 19770201 200801 1 011
iii
iv
ABSTRAK
Siti Hajijah Malau (NIM. 1113016200065). Analisis Implementasi Pembelajaran
Kurikulum 2013 Berdasarkan Kurikulum Representasi. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kurikulum
pembelajaran kimia tahun 2013 menggunakan Kurikulum Representasi dan
mengetahui implementasi Kurikulum Representasi pada Kurikulum Kimia tahun
2013. Metode yang digunakan adalah metode mixed methods. Sebagai unit yang di
analisis dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Kimia dan siswa-siswi kelas
XI IPA 5 dengan jumlah siswa sebanyak 39 orang. Teknik pengumpulan data dengan
studi dokumen, observasi dan angket. Teknik analisis data kuantitatif dianalisis
menggunakan bantuan SPSS 20.0 for windows statistik, yang digunakan dalam
analisis data hasil belajar siswa terhadap pembelajaran kimia dengan hasil nilai Ujian
Nasional siswa sebagai berikut : Statistik deskriptif tiap variabel meliputi : ukuran
pemusatan (mean, median, modus); ukuran keragaman data (range, varian, dan
simpangan baku); ukuran kemencengan data (skewness/ kurtosis) dan data lainnya
(minimum, maksimum, dan jumlah), dan kualitatif dianalisis berdasarkan triangulasi
data. Dari hasil analisis data terdapat koherensi dari The Formal Curriculum sampai
The Experiental Curriculum pada pembelajaran satu dan dua yang ditunjukkan
selama proses belajar mengajar dibuktikan dengan kesuaian dari silabus yang
diturunkan kedalam RPP dan dilaksanakan pada proses belajar mengajar dan juga
pengalaman yang didapat siswa dengan dibuktikan dari hasil akhir yaitu hasil belajar
siswa dengan nilai-nilai ujian dan penilaian akhir.
Kata kunci : Kurikulum Representasi, dan Kurikulum Pembelajaran 2013
v
ABSTRACT
Siti Hajijah Malau (NIM. 1113016200065). Analysis of Implementation of
Learning Curriculum 2013 Based on Representation Curriculum. Thesis.
Department of Chemistry Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
This study aims to provide an overview of the 2013 chemistry learning curriculum
using the Representation Curriculum and knowing the implementation of the
Representation Curriculum in the Chemistry Curriculum in 2013. The method used is
the mixed methods method. As the unit analyzed in this study were Chemistry subject
teachers and students of class XI Science 5 with 39 students. Data collection
techniques with the study of documents, observation and questionnaires. Quantitative
data analysis techniques were analyzed using SPSS 20.0 for statistical windows,
which are used in data analysis of student learning outcomes towards chemistry
learning with the results of students' National Examination scores as follows:
Descriptive statistics of each variable include: measure of concentration (mean,
median, mode); measure of data diversity (range, variance, and standard deviation);
measures of skewness (kurtosis) and other data (minimum, maximum, and number),
and qualitatively analyzed based on data triangulation. From the results of data
analysis there is coherence from The Formal Curriculum to The Experiental
Curriculum on learning one and two shown during the teaching and learning process
is evidenced by the suitability of the syllabus which is revealed into the RPP and
carried out in the teaching and learning process and also the experiences gained by
students with proven from the results the end is student learning outcomes with test
scores and final assessments.
Keywords: Representation Curriculum, and Learning Curriculum 2013
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil‟alamin. Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala
yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Analisis Implementasi
Pembelajaran Kurikulum 2013 Berdasarkan Kurikulum Representasi”. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepda Nabi Muhammad
Shalallahu „Alaihi Wasallam beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya
hingga akhir zaman.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan tulus ikhlas dan rendah
hati penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dedi Irwandi, M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan waktu, ilmu, bimbingan, dan motivasi kepada penulis selama
perkuliahan berlangsung hingga akhir penulisan skripsi ini.
4. Salamah Agung,M.A.,Ph.D., selaku dosen pembimbing I, dan Pembimbing
Proposal Skripsi yang telah memberikan ide untuk memulai penulisan skripsi
dan memberi motivasi serta semangat yang luar biasa.
5. Tonih Feronika, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
waktu, ilmu, bimbingan, motivasi, semangat, serta saran dengan penuh
keikhlasan dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini hingga akhir.
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama
penulis menjadi mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Kepala Sekolah dan guru-guru di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan, SMA
Negeri 8 Tangerang Selatan, serta SMA Negeri 9 Tangerang Selatan yang telah
vii
memberikan kesempatan dan membantu penulis dalam melakukan pengambilan
data di sekolah.
8. Orangtua tercinta yaitu Ayah Syukri Malau dan Ibu Laili Wardi Tanjung yang
senantiasa sabar memberikan doa, motivasi, dan dukungan moril maupun
materil.
9. Orangtua tercinta yaitu Bapak Basrin Malau,M.Pd dan Ibu Asni Suryani
Lubis,M.Pd yang senantiasa sabar memberikan semangat serta dukungan moril
maupun meteril.
10. Gaek tercinta Samalia Br. Tamba yang selalu mendo’akan dan memberi nesehat
serta dukungan.
11. Orangtua tercinta yaitu Bapak Hasanuddin Malau dan Tante Nur Hasanah yang
selalu memberikan dukungan motivasi.
12. Angku tercinta yaitu Prof. Dr. Rusmin Tumanggor,MA yang selalu memberikan
nasehat-nasehat yang bermakna.
13. Adik- adik tersayang, Wira Hanika Malau, Tiara Hannum Malau, Yajtazibah
Hafaajlah Malau, dan Fina Nailatul Izzah Malau yang memberikan semangat
yang luar biasa.
14. Sahabat-sahabat tersayang, Intan Muthiah Afifah, Mirrah Aghnia, dan Fitria
Kusuma Wardani yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
dalam proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pihak
yang menggunakannya. Aamiin.
Jakarta, April 2020
Penulis
viii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ............................. Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSIError! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ........................................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ....................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .................................... Error! Bookmark not defined.i
DAFTAR ISI .................................................. Error! Bookmark not defined.x
DAFTAR TABEL ........................................... Error! Bookmark not defined.i
DAFTAR GAMBAR ....................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN .................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I …………………………………………………...………………………...1
A.Latar Belakang ........................................... Error! Bookmark not defined.
B. Identifikasi Masalah ................................... Error! Bookmark not defined.
C. Pembatasan Masalah .................................. Error! Bookmark not defined.
D.Rumusan Masalah ...................................... Error! Bookmark not defined.
E. Tujuan Penelitian ........................................ Error! Bookmark not defined.
F. Manfaat Penelitian ...................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II……………...…………………………...…………………………….…...Error!
Bookmark not defined.
A.Kajian Teori ................................................ Error! Bookmark not defined.
1. Kurikulum ..............................................Error! Bookmark not defined.
2. Mata Pelajaran Kimia ............................Error! Bookmark not defined.
3. Aspek Yang dianalisis dalam Kurikulum 2013 SMAError! Bookmark not defined.
B. Penelitian Relevan ...................................... Error! Bookmark not defined.
C. Kerangka Berfikir ....................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III…………………………………...……………….…………………......Error! Bookmark
not defined.
A.Waktu dan Tempat Penelitian .................... Error! Bookmark not defined.
1. Tempat Penelitian ..................................Error! Bookmark not defined.
2. Waktu penelitian ....................................Error! Bookmark not defined.
B. Metode Penelitian ....................................... Error! Bookmark not defined.
C. Unit Analisis ............................................... Error! Bookmark not defined.
D.Alur Penelitian ............................................ Error! Bookmark not defined.
E. Teknik Pengumpulan Data ......................... Error! Bookmark not defined.
F. Instrumen Penelitian ................................... Error! Bookmark not defined.
G.Teknik Analisis Data .................................. Error! Bookmark not defined.
a. Analisis Data Kuatitatif ..........................Error! Bookmark not defined.
b. Analisis Data Kualitatif ..........................Error! Bookmark not defined.
BAB IV……………………...……………………………...…...………….……Error! Bookmark
not defined.
B. Temuan Penelitian ...................................... Error! Bookmark not defined.
a. Hasil Observasi ........................................Error! Bookmark not defined.
C. Pembahasan ................................................ Error! Bookmark not defined.
a. Kegiatan Pra-Pembelajaran dan PembukaError! Bookmark not defined.
b. Kegiatan Inti ..........................................Error! Bookmark not defined.
c. Kegiatan Penutup .....................................Error! Bookmark not defined.
BAB V………………...……………………………...………………….……….Error!
Bookmark not defined.
1. Kesimpulan ................................................. Error! Bookmark not defined.
2. Saran ........................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA……….……………………...……………..………..Error!
Bookmark not defined.
LAMPIRAN……………….…………………………………………..……Error!
Bookmark not defined.
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Lulusan (SKL) .............................................. 12
Tabel 2.2 Kompetensi Inti .............................................................................. 15
Tabel 2.3 Kompetensi Dasar .......................................................................... 16
Tabel 3.1 Instrumen dan Pengolahan Kurikulum Representasi ..................... 26
Tabel 3.2 Pemberian Skor Item Presepsi Siswa dan The Operatioal ............. 28
Tabel 3.3 Kategori Kecenderungan Suatu Variabel ....................................... 29
Tabel 3.4 Predikat KKM Pengetahuan Dan Ketrampilan .............................. 29
Tabel 4.1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) .................................... 33
Tabel 4.2 Silabus ............................................................................................ 34
Tabel 4.3 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran 1 ....................................... 35
Tabel 4.4 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran 2 ....................................... 39
Tabel 4.5 Uji Normalitas UNBK T.P 2017/2018 ........................................... 46
Tabel 4.6 Koherensi Pertemuan I The Formal sampai The Experiential ....... 47
Tabel 4.7 Koherensi Pertemuan II The Formal sampai The Experiential ...... 49
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 21
Gambar 3.1 Alur Penelitian ................................................................................ 24
Gambar 4.1 Persentase Angket Siswa terhadap Guru ........................................ 42
Gambar 4.2 Hasil Analisis Penilaian Harian 1 ................................................... 43
Gambar 4.3 Hasil Analisis Penilaian Harian 2 ................................................... 44
Gambar 4.4 Hasil Analisis Penilaian Akhir Semester ........................................ 45
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Guru A ........................................................ 64
Lampiran 2 Silabus Pembelajaran Guru B ........................................................ 82
Lampiran 3 Silabus Pembelajaran Guru C ........................................................ 99
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru A ..................... 129
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru B ..................... 148
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru C ..................... 154
Lampiran 7 Pengamatan terhadap guru pada saat mengajar ............................ 161
Lampiran 8 Sampel instrument RPP ................................................................ 165
Lampiran 9 Sampel angket presepsi siswa terhadap guru ............................... 166
Lampiran 10 Hasil Penilaian Eksperimen Alkana,Alkena,Alkuna .................... 168
Lampiran 11 Hasil Penilaian Eksperimen Kekhasan Atom Karbon .................. 170
Lampiran 12 Hasil Penilaian Tengah Semester ................................................. 172
Lampiran 13 Hasil Presepsi Siswa terhadap Guru pada saat Kegiatan Belajar
Mengajar ....................................................................................... 174
Lampiran 14 Analisis Deskripsi Pembelajaran .................................................. 175
Lampiran 15 Surat Permohonan Penelitian ....................................................... 181
Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 182
Lampiran 17 Foto – foto Pengambilan Data ...................................................... 183
Lampiran 18 Lembar Uji Referensi ................................................................... 185
Lampiran 19 Perhitungan Interval Kategorisasi ................................................ 189
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan jalan untuk memperoleh pendidikan bagi setiap
anak yang merupakan kunci masa depan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 hlm. 15 yang berbunyi: “Tiap-
tiap warga negara berhak mendapat pendidikan” maka untuk dapat
mewujudkan pembangunan nasional dalam bidang pendidikan untuk sekolah
perlu ada nya kurikulum sebagai acuan dalam pendidikan.
Pendidikan haruslah menjadi prioritas utama dalam pembangunan
sumber daya manusia. Karenanya pemerintah selalu berupaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia dengan melakukan
pembaharuan-pembaharuan pada kurikulum yang ada. Dalam dunia
pendidikan kurikulum bukanlah kata yang asing. Pendidikan atau
pembelajaran tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu
komponen dari pembelajaran. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan
pembelajaran akan berjalan secara terstruktur dan tersistem demi mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Sebagaimana pemangku kebijakan (stakeholders) mengembangkan
kurikulum diharapkan agar ketercapaiannya tujuan pendidikan, maka
kurikulum menjadi program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan demi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum diharapkan
menghasilkan kompetensi siswa sebelum siswa berkiprah dalam masyarakat,
memasuki dunia kerja dan dapat bermanfaat saat terjun dalam lingkungan
masyarakat, keluarga dan menjadi warga negara yang baik. (Ansyar, 2015,
hlm. 395). Dalam tercapainya tujuan tersebut diharapkan guru dan siswanya
mampu menerapkan proses pembelajaran di sekolah menggunakan acuan
Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk
1
2
pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Menurut Permendikbud No.
104 Tahun 2014 yang berisikan tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dijelaskan bahwa
“penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik
menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dari pembelajaran”. Dan dalam proses pembelajaran di dalam
kurikulum 2013 lebih diarahkan pada pembelajaran saintifik yang mencakup
menanya, mengamati, mengumpulkan informasi, mangasosiasikan, dan
mengkomunikasian. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Kurniasih (2014:132): Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan
agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, menalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pembelajaran.
Kurikulum sebagai alat atau usaha mencapai tujuan-tujuan pendidikan
yang diinginkan sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat untuk dicapai
apa yang dicita-citakan. Hal ini dapat dicapai dengan cara saling mendukung
(Idi, 2014, hlm. 164). Demikian itu, untuk melihat sejauh mana kurikulum
tercapai dalam proses pembelajaran, dapat dilihat dengan menganalisis
berbagai representasi kurikulum.
Berdasarkan perspektif van der Akker (2009; 2013) yang disesuaikan
dengan representasi kurikulum Goodlad, Klein dan Thye dalam Agung,
Bulte, & Pilot (2013) ada enam representasi yang digunakan. Pada
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agung et,al.yaitu penelitian
tentang Kurikulum berbasis KTSP dengan menggunakan analisis Kurikulum
Representasi pada Sekolah Madrasah Umum dan Swasta di Kota Cirebon,
hasil yang diperoleh dengan menganalisis keenam kurikulum representasi
tidak adanya terdapat koherensi kurikulum Ideal, Formal, Perceived,
Operational, Experiential dan Attained yang ada pada sekolah tersebut.
3
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukanlah suatu penelitian
mengenai analisis kurikulum pembelajaran 2013 menggunakan representasi
kurikulum. (Idi 2014: 268) menuturkan semakin rendah adanya kesenjangan
antara kedua jenis kurikulum ideal dan kurikulum aktual, semakin tinggi
tingkat kualitas pembelajaran. Sebaliknya, semakin rendah adanya
kesenjangan antara keduanya, semakin besar pula keberhasilan dari proses
pembelajaran. Hal tersebut menjadi perhatian terpenting bagi seorang
pendidik/guru yakni pentingnya menekan tingkat kesenjangan (gap) itu
serendah mungkin.
Pentingnya fungsi kurikulum yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional, Kurikulum merupakan program yang harus
dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna
mencapai pendidikan nasional, kurikulum merupakan pedoman guru dan
siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
Penulis, dalam hal ini tertarik untuk melakukan penelitian di SMA
Negeri Kota Tangerang Selatan, khususnya pada pembelajaran Kimia.
Analisis kurikulum 2013 menggunakan kurikulum representasi, diharapkan
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai koherensi kurikulum
2013 dengan Kurikulum Representasi khususnya pada Sekolah Menengah
Atas (SMA). Temuan-temuan yang diperoleh penulis diharapkan dapat
dijadikan bahan masukan dalam upaya meningkatkan khusus nya kualitas
pemebelajaran Kimia atau mata pelajaran lain nya di Sekolah Menengah
Atas (SMA).
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “ Analisis Pembelajaran Kimia Tingkat SMAN Kota
Tangerang Selatan berdasarkan Kurikulum Representasi”.
4
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan upaya untuk mengerucutkan agar
permasalahan menjadi lebih jelas, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak adanya koherensi yang terdapat pada kurikulum Berbasis KTSP
menggunakan Kurikulum Representasi.
2. Belum ada penelitian analisis pembelajaran kurikulum kimia tahun 2013
menggunakan Kurikulum Representasi.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Pengambilan data terkait dengan kurikulum representasi berdasarkan
perspektif van der Akker (2009; 2013) yang disesuaikan dengan
representasi kurikulum Goodlad, Klein dan Thye dalam Agung, Bulte,
& Pilot (2013) yaitu: The Ideal Curriculum, The Formal Curriculum,
The Perceived Curriculum, The Operational Curriculum, The
Experiential Curriculum dan The Attained Curriculum yang dilakukan
pada guru kimia dan siswa di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
2. Analisis kurikulum dilakukan pada saat implementasi pembelajaran
kurikulum 2013 di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
koherensi yang terdapat pada pembelajaran kurikulum tahun 2013 pada mata
pelajaran kimia menggunakan Kurikulum Representasi (Ideal, Formal,
Perceived, Operational, Experiential dan Attained)?
5
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan gambaran tentang kurikulum pembelajaran kimia
tahun 2013 menggunakan Kurikulum Representasi.
2. Untuk mengetahui implementasi Kurikulum Representasi pada
Kurikulum Kimia tahun 2013.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi
komponen pendidikan, seperti:
1. Bagi Guru
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan refleksi bagi para guru
maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan pendidikan.
Selain itu, sebagai bahan informasi bagi para guru untuk lebih
mengetahui Kurikulum Representasi .
2. Bagi Siswa
Pemahaman guru dan penyelenggara pendidikan terhadap
kurikulum dan pengembangannya bisa berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
3. Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti, memberikan kontribusi dalam menunjang
aktivitas proses belajar mengajar dengan baik, dan sebagai bahan
informasi untuk lebih mengetahui implementasi Kurikulum Representasi
pada kurikulum kimia tahun 2013.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Kajian Teori
1. Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum
Kurikulum menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Menurut Ansyar (2015, hlm. 25-26) kurikulum
itu memiliki makna dinamis, bergerak dari kata benda race course
(lapangan tanding) menjadi kata kerja currere (berlari). Kurikulum
sebagai rancangan (plan) untuk mencapai pendidikan. Kurikulum
adalah pengalaman belajar terencana dan terprogram serta hasil
belajar yang terbentuk dari hasil rekonstruksi siswa atas pengetahuan
yang dipelajarinya dibawah arahan sekolah untuk mencapai
kompetensi personal dan sosial. Implementasi kurikulum di sekolah
harus menimbulkan interaksi siswa dengan konten kurikulum.
Kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah
pengetahuan. Kurikulum suatu program pendidikan yang disediakan
untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para siswa
melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan
perkembangan tingkah laku siswa yang memberikan kesempatan
belajar. Itu sebabnya, suatu kurikulum harus disusun sedekimian rupa
agar maksud tersebut dapat tercapai. Kurikulum tidak terbatas pada
sejumlah mata ajaran saja, melainkan meliputi segala sesuatu yang
dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti: bangunan sekolah,
alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, gambar-gambar halaman
sekolah, dan lain-lain yang memungkinkan mendukung pembelajaran
6
7
efektif (Hamalik,2014, hlm.16-17). Meskipun demikian, penilaian
hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi.
Keberhasilan kurikulum dapat diartikan sebagai pencapaian
kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh
peserta didik (Dirman & Juarsih, 2014, hlm.18). kurikulum bukan
hanya suatu dokumen perencanaan pembelajaran tetapi juga termasuk
implementasi perencanaan dalam proses pembelajaran tetapi juga
termasuk dikelas yang menghasilkan pengalaman bagi siswa.
Kesimpulanya, kurikulum ini meletakkan siswa sebagai aktor atau
pemeran atas kualitas pembelajaran yang dimiliki siswa. Kualiatas
pembelajaran itu merupakan hasil implementasi rancangan kurikulum
dalam proses pembelajaran, bukan hanya yang didesain berdasarkan
pertimbangan teknis penyusunan kurikulum saja, tetapi juga
berdasarkan hasil penelitian, pengalaman praktisi pendidikan, serta
teori-teori belajar yang relevan, seperti hakikat belajar dan
perkembangan manusia, serta kebutuhan dan kecenderungan masa
depan yang cepat berubah (Ansyar,2015, hlm. 56).
b. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan
yuridis yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru,
landasan filosofis, dan landasan empirik. Landasan yuridis merupakan
ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan
kurikulum yang mengharuskan adanya pengembangan kurikulum
baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan
kurikulum kepada manusia apa yang dihasilkan kurikulum. Landasan
teoritik memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum
sebagai dokumen dan proses. Landasan empirik memberikan arahan
berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan
(Dirman & Juarsih, 2014, hlm. 14).
8
c. Kurikulum Representasi
Goodlad dkk dalam Agung dkk (2013) dalam studi mereka
menilai bahwa kurikulum ditemukan ada lima representasi dari
kurikulum yaitu; Ideal, Formal, Perceived, Operasional, dan
Experiential. Pengembangan lebih lanjut representasi ini menjadi
enam representasi dengan menambahkan representasi baru di akhir,
yaitu: The Attained Curriculum. Enam representasi kurikulum berikut
ini sangat berguna dalam analisis proses hasil dari inovasi kurikulum,
sebagai berikut: (Van den Akker, 2009, 2013; Pilot dan Bulte, 2006)
1) The Ideal Curriculum menggambarkan yaitu kurikulum yang
berisi suatu visi yang ideal dan rasional, sesuatu yang dicita-
citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen
kurikulum;
2) The Formal curriculum menjelaskan penjabaran dari The Ideal
Curriculum, yaitu rancangan program pembelajaran secara
lengkap dan umum dengan tujuan dari tingkat pendidikan
tercapai.
3) The Perceived Curriculum merupakan interpretasi mengenai
The Ideal Curriculum dan The Formal Curriculum.
Keterlibatan seorang guru, perhatian guru dalam
mengembangkan kurikulum dengan ditunjukkan dalam silabus
ataupun Rencana Pelaksananaan Pembelajaran.
4) The Operational Curriculum, yaitu: pengembangan profesional
dari guru, proses belajar dan mengajar yang sebenarnya di
dalam kelas.
5) The Experiential Kurikulum mencerminkan perspektif siswa
dari pengalaman aktual mereka dengan The Operational
Curriculum di kelas.
6) The Attained Curriculum menjelaskan lebih tepatnya hasil
belajar siswa setelah kegiatan belajar mereka. Itu ada di level
9
siswa hasil dari apa yang dicapai pada akhir pembelajaran dan
pengajaran.
Setiap inovasi kurikulum representasi memiliki tujuan untuk
membangun pengembangan kurikulum yang koheren dari tujuan awal
pendidikan, proses aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran
dikelas, dan sampai pada hasil pembelajaran siswa (Pilot & Bulte,
2006). Representasi dari kurikulum harus terhubung satu representasi
ke kurikulum representasi lain dan harus mewakili kebijakan
kurikulum yang koheren (Agung dkk, 2013). Dimana kurikulum yang
dimaksudkan dalam konteks pengembangan kurikulum akan
berkualitas tinggi apabila konsisten dan terdapat kesesuaian disetiap
representasi kurikulum, mulai dari pemangku kebijakan dalam
pengambilan keputusan untuk seluruh elemen dalam pengesahan
kurikulum, sampai pada guru dan pada skala besar penilaian siswa.
Menurut Agung dapat disimpulkan pengertian dari The Ideal
Kurikulum sampai dengan The Attained Kurikulum sebagai berikut:
1) The Ideal Kurikulum yaitu menggambarkan penjelasan tentang
tujuan dari kurikulum yang berisikan visi dan misi dari tujuan
kurikulum 2013.
2) The Formal Kurikulum yaitu menjelasakan penjabaran dari
dokumen-dokumen tertulis seperti panduan Standar Kompetensi
Lulusan.
3) The Perceived Kurikulum yaitu menjelaskan presepsi guru yang
ditunjukkan dalam penulisan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) yang diturunkan dari penulisan silabus.
4) The Operational Kurikulum yaitu dapat diamati dalam proses
pembelajaran yang sedang berlangsung dengan menggunakan
pedoman yang telah dibuat guru yaitu RPP.
5) The Experiantial Kurikulum yaitu presepsi siswa terhadap guru
setelah pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.
10
6) The Attained Kurikulum yaitu menjelaskan hasil belajar siswa
setelah pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Mata Pelajaran Kimia
Menurut Burdge dan Overby (2015, hlm. 3) dalam bukunya
yang berjudul “Chemistry : Atom First” mengatakan bahwa kimia
sering disebut pusat ilmu pengetahuan karena dapat memfasilitasi
pemahaman tentang ilmu pengetahuan yang lainnya seperti, fisika,
biologi, geologi, astronomi, dan pelajaran lainnya. Staf Pengajar
Jurusan Kimia dalam Buku Kimia Dasar I (2003, hlm. 1 mengatakan
bahwa :
“Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari sifat, susunan,
struktur, dan reaksi dari bahan penyusun semua benda serta
perubahannya, khususnya atom atau molekul. Cakupan ilmu
kimia sangat luas meliputi segala sesuatu yang ada di alam
semesta. Selain itu ilmu kimia tidak hanya melibatkan susunan
dan perubahan tetapi juga melibatkan energi dan perubahan
energi”.
Mata pelajaran kimia mempunyai karakteristik sama dengan
IPA yaitu objek ilmu kimia, cara memperolehnya dan kegunaannya.
Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada
perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan teori (deduktif).
Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan
apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan
dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan
energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA
mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi,
struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang
11
melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan
dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk
(pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan
teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh
sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia tidak
dapat dipisahkan untuk memperhatikan karakteristiknya dari dua hal
ini (Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah, 2014,
hlm. 2-3).
3. Aspek Yang dianalisis dalam Kurikulum 2013 SMA
a. Kurikulum KIMIA SMA
Berdasarkan fakta pelaksanaan proses belajar mengajar
disekolah menunjukkan bahwa guru dalam mengajarkan konsep dan
teori kimia melalui kegiatan pembelajaran hanya berpusat pada guru,
siswa tidak dilibatkan dalam kegiatan aktif dan kurang memberikan
kesempatan untuk mengembangkan proses berfikir dan kemandirian
siswa. Pembelajaran dengan metode ini guru belum memberdayakan
seluruh potensi dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu
mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti
pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian siswa beranggapan
bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran hafalan yang sulit untuk
dimengerti sehingga pelajaran kimia kurang disenangi. Hal ini
dikarenakan kebanyakan siswa belum belajar sampai pada tingkat
pengetahuan mendalam, mereka baru mampu mempelajari dengan
cara menghafal fakta, konsep, teori, dan gagasan pada tingkat ingatan
tetapi belum dapat menggunakannya secara efektif dalam pemecahan
masalah sehari-hari berupa penyelesaian soal khusus nya pada bidang
kimia di sekolah.
b. Tujuan Kurikulum 2013
Terbentuknya kurikulum 2013 tentu ada tujuan yang ingin
dicapai oleh Indonesia. Kurikulum berisi tujuan yang ideal,
12
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013:
Tujuan Kurikulum 2013
“Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia”.
c. Standar Kompetensi Lulusan
Keberhasilan kurikulum 2013 dapat diketahui dari
perwujudan indikator Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam
pribadi peserta didik. Salinan Lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
yang mencakup Dimensi Sikap, Dimensi Pengetahuan, dan
Dimensi Keterampilan.
Tabel dibawah ini memberikan informasi ketiga aspek
sesuai dengan yang tertera pada kurikulum 2013.
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Dimensi Kualifikasi kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli, 3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang
hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan keluarga,
13
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
d. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang
sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan
internasional.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks
berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi, 3. seni, 4. budaya, dan
5. humaniora. Mampu mengaitkan pengetahuan
di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan
regional dan internasional.
Keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir
dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah
sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di satuan
pendidikan dan sumber lain
secara mandiri
14
peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti
dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi
horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada
kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada
kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Rumusan kompetensi inti
menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap
spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap
sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti
pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti
keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMA/MA dapat
dilihat pada Tabel berikut.
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
15
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Tabel 2.2 Kompetensi Inti
e. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai
Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta
didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran. Kompetensi
Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan
Kompetensi Inti sebagai berikut:
1) kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI-1;
2) kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam
rangka menjabarkan KI-2;
3) kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam
angka menjabarkan KI-3; dan
4) kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
16
KOMPETENSI DASAR (KI 3) KOMPETENSI DASAR (KI 4)
INDIKATOR INDIKATOR
3.1.1 Menemukan struktur
senyawa hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman kekhasan
atom karbon
3.1.2 Menemukan struktur
senyawa hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
penggolongan
senyawanya
3.1.3 Menemukan sifat
senyawa hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman kekhasan
atom karbon
3.1.4 Menemukan sifat
senyawa hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
penggolongan
senyawanya
4.1.1 Menampilkan hasil
olahan dan hasil analisa
struktur dan sifat
senyawa hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman kekhasan
atom karbon dan
penggolongan
senyawanya.
Tabel 2.3 Kompetensi Dasar
f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
17
Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan
atau lebih.
a) Komponen RPP terdiri atas:
1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3) kelas/semester;
4) materi pokok;
5) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan
untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan
KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian
kompetensi;
8) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan
18
dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan
dicapai;
10) media pembelajaran, berupa alat bantu proses
pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang
relevan;
12) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui
tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
13) penilaian hasil pembelajaran.
b) Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Perbedaan individual peserta didik antara lain
kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi,
minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar,
latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2) Partisipasi aktif peserta didik.
3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong
semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang
dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
19
6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar.
7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar,
dan keragaman budaya.
8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.
B. Penelitian Relevan
Adapun penelitian relevan yang menganalisis kurikulum 2013
yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Salamah Agung, Astrid M.W.
Bulte & Albert Pilot. (2013). “Chemistry Education in
Indonesian Madrasah: An Analysis Using Curriculum
Representations and Curriculum Emphases”. Penelitian ini
menunjukkan bahwa kurikulum KTSP menunjukan adanya
kesenjangan dimasing-masing representasi, dan hal tersebut
akan menjadi penghambat bagi tujuan pendidikan jika tidak
tercapai. Selip dari kurikulum yang ditemukan dalam penelitian
ini meminta untuk studi lebih lanjut tentang cara meningkatkan
pendidikan baik semua atau beberapa kurikulum representasi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Heri Retnawati dkk,(2016) yang
berjudul “Vocational High School Teachers’ Difficulties in
Implementing the Assessment in Curriculum 2013 in
Yogyakarta Province of Indonesia” bertujuan untuk
menggambarkan kesulitan guru SMK dalam melaksanakan
penilaian dalam Kurikulum 2013. Hasil yang diperoleh dalam
20
pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013 guru belum sepenuhnya
memahami sistem penilaian. Kesulitan guru juga ditemukan di:
mengembangkan instrumen sikap, melaksanakan penilaian
otentik, merumuskan indikator, merancang rubrik penilaian
untuk keterampilan, dan mengumpulkan skor dari beberapa
teknik pengukuran.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Safitri Mardiana dan Sumiyatun
(2017). “Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran
Sejarah Di Sma Negeri 1 Metro”. Tujuan dari penelitian ini
adalah 1) Mendeskripsikan Implementasi kurikulum 2013 pada
pembelajaran sejarah, 2) menjelaskan pandangan kepala
sekolah, guru sejarah, dan siswa terkait implementasi
kurikulum 2013 ini, 3) merumuskan faktor apa saja yang
mendukung dan menghambat dalam pengimplementasian
kurikulum 2013 ini. Dimana penelitian ini merupakan
penelitian dengan jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan wawancara
secara mendalam, observasi, dokumentasi, serta angket. Teknik
analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
melakukan yang pertama mereduksi data setelah itu dilakukan
penyajian data setelah itu melakukan verifikasion. Hasil
penelitian menunjukan bahwa guru sejarah kelas XI dalam
mengimplemntasikan kurikulum 2013 cukup baik.
4. Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Kadek Dewi Suryantari,
Made Sumantri (2006). “Analisis Kesenjangan Perencanaan
dan Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 di SD Negeri
4 Kaliuntu”. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data perencanaan pembelajaran adalah metode studi
dokumentasi dengan menggunakan instrumen lembar studi
dokumentasi dan melakukan observasi. Hasil analisis
21
menunjukkan bahwa besarnya kesenjangan implementasi
Kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Kaliuntu berdasarkan
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 ditinjau dari
perencanaan pembelajaran. Kesenjangan tersebut terletak pada
indikator kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, media
dan sumber belajar. Kesenjangan tersebut terdapat pada
indikator pemberian apersepsi, penyampaian teknik penilaian
yang akan digunakan guru, peserta didik diarahkan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, dan pemberian
tindak lanjut dalam bentuk remidi, pengayaan, dan atau
pemberian tugas.
22
Implementasi Pembelajaran
Kurikulum 2013 pada Sekolah
Menengah Atas
The Ideal
Curriculum
Tujuan Kur 13
The Formal
Curriculum
SKL, KI dan
KD
The Perceived
Curriculum
RPP
The
Operational
Curriculum
Kegiatan Inti
Guru
The
Experiential
Curriculum
Kegiatan
Inti Siswa
The
Attained
Curriculum
Nilai Siswa
Analisis The Formal Curriculum
sampai The Attained Curriculum
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2018 dan Nomor
59 Tahun 2014
Analisis berdasarkan kategori kesesuaian
dengan Kecenderungan suatu variabel
Pengambilan data terkait dengan The Ideal
Curriculum sampai The Attained Curriculum
yang dilaksanakan pada guru Kimia dan siswa
Koheren Kurikulum 2013 pada
SMAN 8 dilihat berdasarkan The
Formal Curriculum sampai The
Attained Curriculum
C. Kerangka Berfikir
Adapun kerangka berfikir dari penelitian Analisis Kurikulum
Kimia Tahun 2013 Tingkat SMAN Kota Tangerang Selatan
Menggunakan Kurikulum Representasi (Ideal, Formal, Perceived,
Operational, Experiential dan Attained), yaitu:
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan siswa-siswi dan guru Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 di Kota Tangerang Selatan.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 sampai dengan
September 2018.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah mixed methods yaitu
metode campuran, kualitatif dan kuantitatif. Mixed methods berfokus pada
pengumpulan, penganalisisan, dan pencampuran data kuantitatif dan
kualitatif dalam suatu penelitian tunggal atau lanjutan.
Metode pengumpulan serta penganalisisan yaitu dengan cara
kualitatif deskriptif. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
informasi mengenai suatu gejala atau suatu keadaan apa adanya pada saat
penelitian tidak diperlukannya suatu pengontrolan perlakuan (Arikunto,
2007, hlm 234). Kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Tujuan
deskripsi ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca apa
yang terjadi di lingkungan di bawah penelitian, bagaimana pandangan
partisipan dan seperti apa gambaran peristiwa atau aktivitas yang terjadi di
latar penelitian (Emzir, 2012, hlm. 174). Desain penelitian yang digunakan
yaitu studi kasus. Studi kasus dimana peneliti berusaha untuk
menggambarkan subjek penelitian secara mendalam yang menyangkut
individu keseluruhan tingkah laku dengan pengalamannya dan
berhubungan satu sama lain (Arikunto, 2007, hlm. 238)
23
24
C. Unit Analisis
Menurut Yin dalam Gunawan (2013, hlm 126) subtansi yang
diteliti dari studi kasus dipandang dan diposisikan sebagai unit analisis.
Sebagai unit analisis substansi yang diteliti harus dikaji dan dilihat secara
keseluruhan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian studi kasus,
unit yang di analisis adalah kasus itu sendiri dan peneliti biasanya
menentukan subjek penelitian, yaitu dari suatu individu atau unit tertentu
(Idrus, 2009, hlm. 57). Subjek penelitian yang digunakan sebagai unit
yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran
Kimia dan siswa-siswi kelas XI IPA 5 dengan jumlah siswa sebanyak 39
orang.
25
Menyusun Instrumen
Pengambilan Data Terkait Kurikulum
2013 di SMAN 8 Kota Tangsel
The Ideal Curriculum Observasi di dalam Kelas
The Formal Curriculum Angket Siswa
The Perceived Curriculum
Analisis Data
The Operational
Curriculum
Pembahasan
The Experiential
Curriculum Kesimpulan
The Attained Curriculum
Studi Literatur
D. Alur Penelitian
Alur penelitian ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan
penelitian. Alur penelitian ini digambarkan dalam skema pada gambar 3.1
sebagai berikut:
Gambar 3.1 Alur Penelitian
26
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari berbagai sumber: dokumen, wawancara
dengan guru dan siswa, observasi kelas dan hasil ujian. Untuk informasi
mengenai Kurikulum Ideal dan Kurikulum Formal,diperoleh data dari
pedoman kurikulum yang digunakan oleh BSNP. Hanya konten yang
terkait dengan pelajaran kimia. Terutama bagian dalam pedoman tentang
tujuan pembelajaran kimia digunakan untuk menganalisis Kurikulum
Ideal.
Kurikulum Formal dianalisis dari SKL (standar kompetensi
lulusan) dan SI (standar isi) untuk kimia, yang melibatkan SK (standar
kompetensi) dan KI (kompetensi inti).
Data untuk Kurikulum Perceived dikumpulkan dari wawancara
dengan guru, silabus dan RPP guru, dan buku pelajaran kimia. Mengenai
silabus dan RPP, data yang dikumpulkan dari bagian konten yang
seharusnya dikembangkan oleh guru. Sementara di dalam silabus konten
(topik untuk belajar), kegiatan belajar, dan indikator, dalam rencana
pembelajaran hanya isi kegiatan inti dianalisis. Contoh pertanyaan dalam
wawancara adalah: “Apa yang Anda anggap sebagai tujuan pengajaran
kimia? Bagaimana Anda mengembangkan silabus Anda? Apakah biasanya
Anda menggunakan silabus dan rencana pelajaran seperti yang diarahkan
oleh pedoman kurikulum?”.
Kurikulum Operational, data dikumpulkan dari pengamatan dari
proses belajar mengajar di ruang kelas, laboratorium dan wawancara guru.
Untuk representasi kurikulum ini, fokus dari pengamatan terbatas pada
kegiatan yang dilakukan oleh guru, seperti apa yang guru lakukan
(mengajar, pengelompokan siswa, dll). Untuk mengumpulkan informasi
yang lebih kaya, wawancara dilakukan dengan guru. Contoh pertanyaan
adalah: “Apakah biasanya Anda menyelesaikan semua kegiatan dan
27
mengatasi semua konsep dalam silabus yang Anda buat? Jika tidak,
mengapa?”.
Data untuk Kurikulum Experiential dikumpulkan dari pengamatan
aktivitas siswa di kelas dengan menggunakan angket. Angket siswa
ditujukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang isu-isu
tertentu yang berkaitan dengan pengalaman mereka belajar di dalam kelas.
Contoh pertanyaan adalah: “Bagaimana perasaan Anda tentang belajar
kimia di kelas? Apakah guru menggunakan berbagai metode
pembelajaran?”.
Kurikulum Attained, untuk mendapatkan datanya dengan melihat
hasil Penilaian Harian, Penilaian Tengah Semester pada mata pelajaran
kimia. Dari penejelasan diatas dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini,
yaitu:
NO. KURIKULUM
REPRESENTASI
KURIKULUM
2013
TEKNIK
PENELITIAN INSTRUMEN
1
The Ideal
Kurikulum
Tujuan
Kurikulum
Studi
Dokumen
Kurikulum
Dokumen I
Kurikulum
2
The Formal
Kurikulum
Standar
Kompetensi
Lulusan
Studi
Dokumen
Kurikulum
Dokumen I
Kurikulum
3
The Perceived
Kurikulum
Silabus, dan
RPP Guru
Studi
Dokumen
Kurikulum
Dokumen II
Kurikulum
4
The Operational
Kurikulum
Pengamatan
Proses
Pembelajaran
Observasi
Lembar
Observasi
5 The Experiantial
Kurikulum
Presepsi Siswa
terhadap Guru Observasi Angket
6 The Attained
Kurikulum
Hasil Belajar
Siswa
Pengolahan
Nilai SPSS
Tabel 3.1 Instrumen dan Pengolahan Kurikulum Representasi
28
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah dicerna. (Suryabrata, 2000:
122)
Berdasarkan kebutuhan data, instrumen yang digunakan yaitu:
1. Dokumen
“Dokumen artinya bahan-bahan tertulis”(Arifin, 2011,
hlm. 243). Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Silabus, RPP, nilai Penilaian Harian, Penilaian Tengah
Semester Semester (PTS) siswa, dan Nilai UNBK sebagai 2018
yang merupakan hasil dari penerapan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru-guru SMA Negeri 8 Kota Tangerang
Selatan.Lembar observasi proses belajar mengajar siswa dan
guru.
2. Lembar Observasi
Semua dasar ilmu pengetahuan berdasarkan fakta atau
pengalaman langsung berdasarkan data, yang merupakan
pengertian dari observasi (Nasution, 2002, hlm.56). Observasi
ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung. Observasi
yang dilakukan pada penelitian ini untuk melihat proses
belajar-mengajar di kelas pada aktivitas guru The Operational
Curriculum. Intrumen penelitian yang digunakan merupakan
hasil modifikasi dari buku pedoman penilaian Praktek Profesi
Keguruan Terpadu (PPKT) UIN Jakarta yaitu instrumen
penilaian komponen pelaksanaan pembelajaran.
3. Angket presepsi siswa, tujuannya untuk menggali presepsi
siswa terhadap proses pembelajaran.
29
Angket presepsi siswa dan kegiatan pada level The
Operatioal guru menggunakan angket yang berisi seputar
kegiatan guru pada saat proses belajar mengajar. Pilihan
jawaban tersedia dalam model likert dengan memberikan 5
alternatif jawaban yaitu seperti yang ditunjukkan pada tabel
berikut ini :
No Alternatif Jawaban Skor Item
1 Tidak Pernah (TP) 1
2 Pernah (P) 2
3 Kadang-Kadang (KK) 3
4 Sering (SE) 4
5 Selalu (SL) 5
Tabel 3.2 Pemberian Skor Item Presepsi Siswa dan The Operatioal
G. Teknik Analisis Data
Setelah instrument angket RPP, silabus, kegiatan proses belajar
,dan presepsi siswa terhadap guru diperoleh, maka selanjutnya dilakukan
pengumpulan data, adapun langkah-langkah pengolahan data angket
adalah sebagai berikut :
1. Mengubah jawaban angket ke dalam bentuk skor sesuai dengan
pedoman penskoran yang telah dijelaskan pada bagian teknik
pengumpulan data.
2. Menghitung skor total angket untuk setiap siswa yang mengisi.
3. Dilakukan pendeskripsian data seperti jumlah ,dan nilai rata-rata
(mean).
Pendeskripsian data dilakukan dengan cara melihat nilai rata-rata
(mean), nilai tengah (median), modus, standar deviasi, nilai tertinggi dan
terendah pada siswa laki-laki dan perempuan. Kecenderungan nilai suatu
instrument dikatakan baik atau buruk digunakan skor rata-rata (Mean) dan
simpangan baku ideal (standar deviasi) tiap variabel. Menghitung skor
30
rata-rata idel (Mi) =1/2 x (skor tertinggi + skor terendah), sedangkan
standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 x (skor tertinggi – skor terendah).
Kecenderungan skor tiap variabel ini dibagi menjadi empat kelompok
yaitu :
Interval Skor Kategori
>Mi + 1,5 SDi Sangat Baik
Mi s.d. Mi + 1,5 SDi Baik
Mi - 1,5 SDi s.d. < Mi Cukup Baik
<Mi - 1,5 SDi Tidak Baik
(Sya’ban, 2015:15)
Tabel 3.3 Kategori Kecenderungan Suatu Variabel
Untuk melihat ketegori kecenderungan suatu variabel, dapat dilihat
dari nilai rata-rata yang dimiliki siswa. Nilai rata-rata ini kemudian dapat
dikategorikan sesuai dengan interval skor yang dimilikinya sesuai dengan
Tabel 3.1. Selanjutnya untuk melihat hasil analisis belajar siswa dilakukan
uji normalitas pada nilai UNBK, dan juga analisis penilaian harian dan
penilaian akhir semester dilihat berdasarkan KKM ketuntasan yang dibuat
oleh pemangku kebijakan.
Nilai Predikat
< 66 D
66 ≤ s.d < 77 C
77 ≤ s.d < 88 B
88 ≤ s.d ≤ 100 A
Tabel 3.4 Predikat KKM Pengetahuan Dan Ketrampilan
a. Analisis Data Kuatitatif
Analisis data kuantitatif menggunakan bantuan SPSS 20.0 for
windows statistik, yang digunakan dalam analisis data hasil belajar siswa
terhadap pembelajaran kimia dengan hasil nilai Ujian Nasional siswa sebagai
berikut : Statistik deskriptif tiap variabel meliputi : ukuran pemusatan (mean,
median, modus); ukuran keragaman data (range, varian, dan simpangan baku);
31
ukuran kemencengan data (skewness/ kurtosis) dan data lainnya (minimum,
maksimum, dan jumlah).
a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk uji pendahuluan yang menjadi
syarat dalam pengujian hipotesis. Dalam praktek, pengujian tentang
asumsi ini menentukan jenis teknik analisis atau statistik uji yang akan
digunakan. Pengujian asumsi berdistribusi normal bertujuan untuk
mempelajari apakah distribusi sampel yang terpilih berasal dari sebuah
distribusi populasi normal atau tak normal (Kadir, 2015:143). Uji
normalitas pada penelitian ini dengan uji normalitas Kolmogorov-
Smirnov. Data dikatakan normal jika nilai Asymp. Sig yang ditunjukan
bernilai lebih dari dari 0,05.
b. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif dengan cara menganalisis terlebih dahulu data-
data yang ingin diperoleh, setelah mendapatkan data kemudian dilanjutkan
dengan keabsahan data kualitatif dengan cara triangulasi. Triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.
Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding data itu. Denzin
(1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan
yang memanfaatkan penggunaan sumber, penyidik, dan teori.
Triangulasi dengan sumber berati yaitu membandingkan dan
mengecek keseuaian suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam penelitian kualitatif yang berbeda dalam penelitian
kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil
pengamatan dengan hasil data wawancara; (2) membandingkan apa yang
dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi;
(3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan
dan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang
sebagai rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang
32
yang berada, orang pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Triangulasi dengan metode, menurut Patton (1987:329), terdapat dua
strategi yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian
beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981:307),
berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat
kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Dipihak lain, Patton (1987:327)
berpendapat lain yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu
dinamakannya penjelasan banding (rival explanation). Dalam hal ini, jika
analisis telah menguraikan pola, hubungan, dan menyertakan penjelasan yang
muncul dari analisis, maka penting sekali untuk mencari tema atau penjelasan
pembanding atau penyaing (Lexy:2007:157).
Jadi, triangulasi berati cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-
perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu
mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai
pandangan. Dengan kata lain bahwa triangulasi, peneliti dapat me-recheck
temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber,
metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan cara:
1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan,
2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data,
3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data
dapat dilakukan.
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian
a. Hasil Observasi
1. The Ideal Curriculum
The Ideal Curriculum yaitu meliputi tujuan kurikulum yang ingin
dicapai yang disusun BNSP. Tujuan kurikulum 2013 adalah “untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia”
(Permendikbud No.69 Th 2013). Kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah bagi
pihak-pihak yang terkait.
2. The Formal Curriculum
The Formal Curriculum dapat diperoleh dari Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang telah disusun. Standar Isi didalam nya terdapat
Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar, berdasarkan dengan standar
isi yang telah dibuat oleh BNSP. Pada penelitian ini mengambil
sampel kelas XI IPA 5. Berikut tabel 4.12 kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang diambil untuk pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
33
34
3. The Perceived Curriculum
The Perceived Curriculum diperoleh dari implementasi dari
pengguna kurikulum yang ditunjukkan dalam bentuk silabus dan
rencana pembelajaran yang sesuai dengan Ideal dan Formal kurikulum.
Berikut ini adalah tabel dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang digunakan guru SMAN 8.
Guru Pengamat Jumlah Rata-Rata (%) Kategori
A
1 55 91,6
Sangat Baik 2 58
3 52
B
1 52 90,6
Sangat Baik 2 58
3 52
C
1 51 88,3
Sangat Baik 2 56
3 51
Tabel 4.1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Guru Kimia SMAN 8
Tangsel
Berdasarkan tabel kategori RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) Guru kimia SMAN 8 Kota Tangerang Selatan dengan
indikator sebanyak 12 indikator dengan penilaian 5 option diperoleh
rata-rata persentase RPP Guru A sejumlah 91,6% dengan kategori
sangat baik, kemudian rata-rata persentase RPP Guru B sejumlah
90,6% dengan kategori sangat baik, dan rata-rata persentase Guru C
sejumlah 88,3% dengan kategori sangat baik.
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor: 10/D/KR/2017 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum
2013 Pendidikan Khusus menghendaki dalam RPP kurikulum 2013
harus memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan. Hal
ini menegaskan pentingnya perencanaan proses pembelajaran pada
35
satuan pendidikan harus melakukan perencanaan, pelaksanaan proses
pembelajaran yang interaktif, memotivasi peserta didik sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan. Hal ini mendukung bukti dari penelitian sebelumnya
Suryantari & Sumantri (2016) berdasarkan hasil observasi dan hasil
analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
pendidik terdapat beberapa komponen atau indikator yang belum
sesuai dengan permendikbud Tahun 2014. Sedangkan pada
pelaksanaan pembelajaran harus linier untuk tercapainya pelaksanaan
proses pembelajaran di kelas.
Berikut ini tabel silabus dari pengamatan ketiga Guru Kimia
SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
Guru Pengamat Jumlah Rata-Rata
(%)
Kategori
A
1 45 100
Sangat Baik 2 45
3 45
B
1 45 100
Sangat Baik 2 45
3 45
C
1 45 100
Sangat Baik 2 45
3 45
Tabel 4.2 Silabus Guru Kimia SMAN 8 Tangsel
Berdasarkan tabel kategori RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) Guru kimia SMAN 8 Kota Tangerang Selatan dengan
indikator sebanyak 9 indikator dengan penilaian 5 option diperoleh
rata-rata persentase silabus Guru A sejumlah 100% dengan kategori
sangat baik, kemudian rata-rata persentase silabus Guru B sejumlah
100% dengan kategori sangat baik, dan rata-rata silabus Guru C
sejumlah 100% dengan kategori sangat baik.
36
4. The Operational Curriculum
The Operational Curriculum diperoleh dari pengamatan proses
belajar mengajar didalam kelas. Proses pembelajaran dilakukan oleh
guru dengan menggunakan teks silabus yang telah disusun kedalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dibawah ini hasil pengamatan
berdasarkan kegiatan pembelajaran 1 dan 2 ditampilkan pada tabel 4.3
dan 4.4 yaitu, sebagai berikut.
NO
PENGAMAT INDIKATOR
PEMBELAJARAN
JUMLAH
RATA-
RATA
(%)
KATEGORI
A
1
PRA
PEMBELAJARAN
(2 Indikator)
9
86,7
SANGAT
BAIK
2
7
3
10
B
1
MEMBUKA
PEMBELAJARAN
(2 Indikator)
10
86,7
SANGAT
BAIK
2 8
3
8
C
1
KEGIATAN INTI
(a.) Penguasaan
materi pelajaran
( 6 Indikator)
29
83,3
SANGAT
BAIK
2
22
3
26
37
1
KEGIATAN INTI
(b.)
Pendekatan/strategi
pembelajaran
(10 Indikator)
42
81,3
SANGAT
BAIK
2
39
3
41
1
KEGIATAN INTI
(c.) Pemanfaatan
sumber
belajar/media
pembelajaran
( 3 Indikator)
14
75,3
BAIK
2
9
3
11
1
KEGIATAN INTI
(d.) Pembelajaran
yang memicu dan
memelihara
keterlibatan siswa
(6 indikator)
24
78,9
SANGAT
BAIK
2
22
3
25
1
KEGIATAN INTI
(e.) Penilaian
proses dan hasil
belajar
(2 indikator)
10
100
SANGAT
BAIK
2
10
3
10
1
KEGIATAN INTI
(f.) Penggunaan
bahasa (3
indikator)
13
84,4
SANGAT
BAIK
2
11
3
14
38
D
1
PENUTUP
(2 indikator)
10
83,3
SANGAT
BAIK
2
8
3
7
Tabel 4.3 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran 1
Berdasarkan tabel kategori keterlaksanaan pembelajaran 1, pada
kegiatan Pra Pembelajaran memiliki 2 indikator yaitu menyiapkan
kondisi pembelajaran berupa media, alat pembelajaran, memeriksa
kesiapan siswa, sehingga diperoleh rata-rata persentase sejumlah
86,7% dengan kategori sangat baik dari ketiga pengamat terhadap guru
kimia di SMAN 8 Tangsel. Untuk kegiatan Membuka Pembelajaran
terdapat 2 indikator yaitu melakukan kegiatan apersepsi untuk
memulai pembelajaran, dan menyampaikan indikator pencapaian
kompetensi serta tujuan pembelajaran, sehingga diperoleh rata-rata
persentase sejumlah 86,7% dengan kategori sangat baik. Pada
Kegiatan Inti sub bab (a) Penguasaan materi pelajaran terdapat 6
indikator diperoleh rata-rata persentase sejumlah 83,3% dengan
kategori sangat baik. Kemudian, pada Kegiatan Inti sub bab (b)
Pendekatan/strategi pembelajaran terdapat 10 indikator sehingga
diperoleh rata-rata persentase sejumlah 81,3% dengan kategori sangat
baik. Pada Kegiatan Inti sub bab (c) Pemanfaatan sumber
belajar/media pembelajaran terdapat 3 indikator sehingga diperoleh
rata-rata persentase sejumlah 75,3 dengan kategori baik. Pada Kegiatan
Inti sub bab (d) Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa terdapat 6 indikator sehingga diperoleh rata-rata
persentase sejumlah 78,9% dengan kategori baik. Pada Kegiatan Inti
sub bab (e) Penilaian proses dan hasil belajar terdapat 2 indikator
sehingga diperoleh rata-rata persentase sejumlah 100% dengan
kategori sangat baik. Kegiatan Inti sub bab (f) Penggunaan bahasa
terdapat 3 indikator sehingga diperoleh rata-rata persentase sejumlah
84,4% dengan kategori sangat baik. Kemudian, pada Kegiatan Penutup
terdapat 2 indikator yaitu, melakukan refleksi dan memberi arahan atau
39
tugas sebagai kegiatan remedy, sehingga diperoleh rata-rata persentase
sejumlah 83,3% dengan kategori sangat baik.
Pengamatan proses pembelajaran dilakukan 2 kali pengamatan di dalam
kelas dengan jumlah 36 indikator dan 5 option. Dibawah ini hasil dari pengamatan
proses pembelajaran ke dua yang diamati oleh tiga orang pengamat ditunjukkan
pada tabel di bawah ini.
NO
PENGAMAT INDIKATOR
PEMBELAJARAN
JUMLAH
RATA
-
RATA
(%)
KATEGORI
A
1
PRA
PEMBELAJARAN
(2 Indikator)
9
80
SANGAT
BAIK
2
5
3
10
B
1
MEMBUKA
PEMBELAJARAN
(2 Indikator)
9
90
SANGAT
BAIK
2
8
3
10
C
1
KEGIATAN INTI
(a.) Penguasaan
materi pelajaran ( 6
Indikator)
26
84,4
SANGAT
BAIK
2
26
3
24
1
KEGIATAN INTI
(b.)
Pendekatan/strategi
pembelajaran
(10 Indikator)
39
75,34
BAIK
2
36
3
38
40
1
KEGIATAN INTI
(c.) Pemanfaatan
sumber
belajar/media
pembelajaran
( 3 Indikator)
15
80
SANGAT
BAIK
2
10
3
11
1
KEGIATAN INTI
(d.) Pembelajaran
yang memicu dan
memelihara
keterlibatan siswa (6
indikator)
26
76
SANGAT
BAIK
2
21
3
22
1
KEGIATAN INTI
(e.) Penilaian proses
dan hasil belajar
(2 indikator)
10
76,6
SANGAT
BAIK
2
10
3
9
1
KEGIATAN INTI
(f.) Penggunaan
bahasa
(3 indikator)
14
80
SANGAT
BAIK
2
11
3
11
D
1
PENUTUP (2
indikator)
10
86,7
SANGAT
BAIK
2
8
3
8
Tabel 4.4 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran 2
41
Berdasarkan tabel kategori keterlaksanaan pembelajaran 2, pada
kegiatan Pra Pembelajaran memiliki 2 indikator yaitu menyiapkan
kondisi pembelajaran berupa media, alat pembelajaran, memeriksa
kesiapan siswa, sehingga diperoleh rata-rata persentase sejumlah 80%
dengan kategori sangat baik dari ketiga pengamat terhadap guru kimia
di SMAN 8 Tangsel. Untuk kegiatan Membuka Pembelajaran terdapat
2 indikator yaitu melakukan kegiatan apersepsi untuk memulai
pembelajaran, dan menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
serta tujuan pembelajaran, sehingga diperoleh rata-rata persentase
sejumlah 90% dengan kategori sangat baik. Pada Kegiatan Inti sub bab
(a) Penguasaan materi pelajaran terdapat 6 indikator diperoleh rata-rata
persentase sejumlah 84,4 dengan kategori sangat baik. Kemudian, pada
Kegiatan Inti sub bab (b) Pendekatan/strategi pembelajaran terdapat 10
indikator sehingga diperoleh rata-rata persentase sejumlah 75,34%
dengan kategori baik. Pada Kegiatan Inti sub bab (c) Pemanfaatan
sumber belajar/media pembelajaran terdapat 3 indikator sehingga
diperoleh rata-rata persentase sejumlah 80% dengan kategori baik.
Pada Kegiatan Inti sub bab (d) Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa terdapat 6 indikator sehingga diperoleh
rata-rata persentase sejumlah 76% dengan kategori baik. Pada
Kegiatan Inti sub bab (e) Penilaian proses dan hasil belajar terdapat
2 indikator sehingga diperoleh rata- rata persentase sejumlah 76,6%
dengan kategori sangat baik. Kegiatan Inti sub bab (f) Penggunaan
bahasa terdapat 3 indikator sehingga diperoleh rata-rata persentase
sejumlah 80 dengan kategori baik. Kemudian, pada Kegiatan Penutup
terdapat 2 indikator yaitu, melakukan refleksi dan memberi arahan atau
tugas sebagai kegiatan remedy, sehingga diperoleh rata-rata persentase
sejumlah 86,7% dengan kategori sangat baik.
42
5. The Experiantial Curriculum
The Experiantial Curriculum yaitu presepsi siswa tentang guru
pada saat proses belajar mengajar yang telah dilakukan pada
Operational Curriculum. Dimana data tersebut diambil dalam bentuk
angket sebanyak 38 pertanyaan dengan pilihan option sebanyak 5,
yaitu: Tidak Pernah (1), Pernah (2), Kadang-Kadang (3), Sering (4),
Selalu (5). Dibawah ini hasil dari presepsi siswa terhadap guru kimia
pada saat proses belajar mengajar yang ditunjukkan pada gambar 4.1
berikut ini.
Gambar 4.1 Persentase Angket Siswa terhadap Guru
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang menilai
guru dengan kategori sangat baik sebanyak 6 orang siswa dan diperoleh
persentase sebanyak 15%, kemudian jumlah siswa yang menilai guru
dengan kategori baik sebanyak 29 orang siswa dan diperoleh persentase
sebanyak 75%, dan jumlah siswa yang menilai guru dengan kategori
cukup baik sebanyak 4 orang siswa dan diperoleh persentase sebanyak
10%.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Persentase Presepsi Siswa
75%
29
15%
6 10%
4 0 0%
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik
JUMLAH SISWA %
43
Penilaian Harian 1 7 orang siswa
18%
32 orang
siswa
82%
TIDAK TUNTAS TUNTAS
6. The Attained Curriculum
The Attained Curriculum yaitu hasil belajar yang diperoleh siswa
selama proses belajar mengajar dilakukan. Hasil belajar ini diambil
dari nilai Penilaian Harian (PH)1 dan 2, dan Penilaian Tengah
Semester (PTS) Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil nilai tersebut di
analisis menggunakan jenis kategori ketuntasan yang di tetapkan oleh
sekolah. Berikut ini pada gambar 4.2 hasil analisis nilai PH 1 pada
gambar 4.3 hasil analisis PH 2 dan pada gambar 4.4 hasil analisis nilai
PTS.
Gambar 4.2 Hasil Analisis Penilaian Harian 1
Berdasarkan gambar analisis hasil penilaian harian 1 (Eksperimen
Kekhasan Atom Karbon) yang ditunjukkan pada gambar diatas diatas
diperoleh sebanyak 32 orang siswa yang tuntas dengan persentase
82%, dan sebanyak 7 orang siswa yang tidak tuntas dengan persentase
18%.
44
Di bawah ini gambar hasil penilaian harian 2 (Eksperimen
Alkana,Alkena, Alkuna) sebagai berikut.
Gambar 4.3 Hasil Analisis Penilaian Harian 2
Berdasarkan gambar analisis hasil penilaian harian 2 (Eksperimen
Alkana,Alkena, Alkuna)yang ditunjukkan pada gambar diatas diatas
diperoleh sebanyak 39 orang siswa yang tuntas dengan persentase
100%, dan sebanyak 0 orang siswa yang tidak tuntas dengan
persentase 0%.
Penilaian Harian 2
0, 0%
39, 100%
Tuntas
45
Pada penilaian akhir semester ini ditunjukkan pada gambar 4.4
dibawah ini.
Gambar 4.4 Hasil Analisis Penilaian Akhir Semester
Berdasarkan gambar analisis penilaian akhir semester yang
ditunjukkan pada gambar diatas diatas diperoleh sebanyak 17 orang
siswa yang tuntas dengan persentase 44%, dan sebanyak 22 orang
siswa yang tidak tuntas dengan persentase 56%.
Penilaian Akhir Semester
22 orang
siswa (56%)
17 orang
siswa (44%)
tuntas tidak tuntas
46
Pada penelitian ini diambil juga nilai UNBK (Ujian Negara
Berbasis Komputer) pada tahun pembelajaran 2017/2018 yang
merupakan hasil dari penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru-guru SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan. Pada tabel 4.5 hasil
analisis UNBK Kimia siswa/siswi SMA Negeri 8 Kota Tangerang
Selatan pada tahun 2017/2018 dianalisis mengunnakan SPSS 20.
Data
Kolmogorv – Smirnov
Nilai
Maksimum
Α Asym. Sig. 78
Nilai UNBK 0,05 0,870 Nilai Minimum
Syarat Jika Asymp. Sig > 0,05,
maka data berdistribusi
normal
30
Kesimpulan
Angket normalitas
penilaian UNBK
berdistribusi normal
Nilai Mean
50,61
Tabel 4.5 Uji Normalitas UNBK T.P 2017/2018
47
Dari data tersebut dapat simpulkan pada tabel dibawah ini koherensi
antara The Formal Curriculum sampai The Experiential Curriculum berdasarkan
Taksonomi Bloom pada materi kekhasan atom karbon pertemuan I, dan materi
senyawa hidrokarbon pertemuan II.
The Formal
Curriculum
The Perceived
Curriculum
The
Operational
Curriculum
The
Experiantial
Curriculum
KI dan KD RPP (Indikator)
Materi:
Kekhasan Atom
Karbon
Kegiatan Guru
(Kegiatan Inti)
Kegiatan
Siswa
(Kegiatan Inti)
3.1 Menganalisis
struktur dan
sifat
senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
kekhasan atom
karbon dan
penggolongan
senyawanya.
4.1 Mengolah dan
menganalisis
struktur dan
sifat senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
kekhasan atom
karbon dan
penggolongan
senyawanya
1. Menemukan
struktur
senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
kekhasan
atom karbon
(3.1.1)
2. Menemukan
struktur
senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
penggolongan
senyawanya
(3.1.2)
3. Menemukan
sifat senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
kekhasan
atom karbon
(3.1.3)
4. Menemukan
sifat senyawa
- Guru
menjelaskan
materi
bentuk atom
primer,
sekunder,
tersier, dan
kuarterner
(3.1)
- Guru
menjelaskan
dengan alat
Molymood
(3.1)
- Guru
menjelaskan
contoh-
contoh ikatan
tunggal,
rangkap dua,
dan rangkap
tiga (3.1)
- Guru
menjelaskan
tata cara
paraktikum
membuat
ikatan dari
- Siswa berdiri
di meja kerja
nya dengan
menjelaskan
rangkaian
yang telah
dibuat : atom
primer,
sekunder,
tersier, dan
kuarterner
(4.1)
48
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
penggolongan
senyawanya
(3.1.4)
5. Menampilkan
hasil olahan
dan hasil
analisa
struktur dan
sifat senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
kekhasan
atom karbon
dan
penggolongan
senyawanya
(4.1.1)
tusuk gigi
dan lilin
(3.1)
- Guru
menjelaskan
format
pengamatan
dari
pembuatan
susunan dari
gambar atau
bentuk atom
yang dibuat
dari lilin
(4.1)
Tabel 4.6 Koherensi antara The Formal Curriculum sampai The
Experiential Curriculum Pertemuan I
49
The Formal
Curriculum
The Perceived
Curriculum
The
Operational
Curriculum
The
Experiantial
Curriculum
KI dan KD RPP
(Indikator)
Kegiatan Guru
(Kegiatan Inti)
Kegiatan
Siswa
Materi:
Senyawa
Hidrokarbon
(Kegiatan Inti)
3.2 Menganalisis 1. Menemukan
struktur
senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
kekhasan atom
karbon (3.2.1)
2. Menemukan
struktur
senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
penggolongan
senyawanya
(3.2.1)
3. Menemukan
sifat senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
kekhasan atom
karbon (3.2.3)
4. Menemukan
sifat senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
penggolongan
senyawanya
- Guru - Siswa berdiri
struktur dan menjelaskan di meja kerja
sifat materi Senyawa nya dengan
senyawa Hidrokarbon menjelaskan
hidrokarbon (3.1) rangkaian yang
berdasarkan - Guru telah dibuat :
pemahaman menjelaskan alkana, alkena,
kekhasan atom materi tentang dan alkuna
karbon dan alkana, alkena, dengan masing-
penggolongan dan alkuna masing atom
senyawanya. (3.1) karbon 1
4.1 Mengolah dan - Guru sampai dengan
menganalisis menjelaskan 10 (4.1)
struktur dan dengan alat
sifat senyawa Molymood
hidrokarbon - Guru
berdasarkan menjelaskan
pemahaman contoh- contoh
kekhasan atom ikatan alkana,
karbon dan alkena, dan
penggolongan alkuna(3.1)
senyawanya - Guru
menjelaskan
tata cara
paraktikum
membuat ikatan
alkana, alkena,
dan alkuna
dari tusuk gigi
dan lilin (3.1)
- Guru
50
(3.2.4)
5. Menampilkan
hasil olahan
dan hasil
analisa
struktur dan
sifat senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
pemahaman
kekhasan atom
karbon dan
penggolongan
senyawanya
(4.1.1)
menjelaskan
format
pengamatan
dari pembuatan
susunan dari
gambar atau
bentuk atom
yang dibuat dari
lilin (3.1)
Tabel 4.7 Koherensi koherensi antara The Formal Curriculum sampai The
Experiential Curriculum Pertemuan II
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat koherensi dari The
Formal Curriculum sampai The Experiental Curriculum pada pembelajaran satu
dan dua yang ditunjukkan selama proses belajar mengajar.
B. Pembahasan
Secara umum, keterlaksanaan proses pembelajaran dapat disimpulkan ada
nya koherensi antara pembelajaran satu dan dua berdasarkan kurikulum
representasi yaitu yang ditunjukkan melalui: The Ideal Curriculum, The
Formal Curriculum, The Perceived Curriculum, The Operational Curriculum,
The Experiantial Curriculum, dan The Attained Curriculum. Artinya
berdasarkan analisis kurikulum representasi tersebut kegiatan proses belajar
mengajar pembelajaran kimia pada kurikulum 2013 dapat tercapai.
Dalam pembahasan kegiatan-kegiatan yang ditunjukkan dari kurikulum
representasi proses belajar mengajar dapat dikelompokkan menjadi 3 kegiatan
ini termasuk kedalam level The Operational Curriculum , yaitu:
51
a. Kegiatan Pra-Pembelajaran dan Pembuka
Berdasarkan hasil observasi yang ditemukan bahwa kegiatan
pra-pembelajaran diperoleh kategori sangat baik, guru menyiapkan
kondisi pembelajaran,yaitu media dan alat pembelajaran seperti laptop,
infocus, dan alat-alat praktik yang lain seperti molymood. Guru juga
membuka pelajaran dengan melakukan apersepsi artinya guru
konsisten melakukan apersepsi secara terus – menerus sebelum sampai
ke kegiatan inti, dan menyampaikan indikator pencapaian kompetensi.
Indikator pembelajaran merupakan rambu-rambu untuk menentukan
keberhasilan pembelajaran. Indikator pembelajaran ditetapkan
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang yang
harus di miliki oleh guru setelah menyelesaikan pembelajaran (Arifin,
2007:8.12).
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan
dalam Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu adanya tujuan pembelajaran
yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi
dasar. Maka bila mengacu pada permendiknas tersebut tujuan
pembelajaran seharusnya ada dalam RPP dan disampaikan kepada
siswa, agar siswa mengetahui kompentensi yang harus mereka capai.
Namun, pada kegiatan pembuka guru tidak menyampaikan motivasi
terhadap siswa. Padahal sebelum memulai pembelajaran guru juga
harus memberikan motivasi terhadap siswa untuk memacu semangat
sebelum memulai pembelajaran. Menurut Nisa & Suhermanto (2014),
dalam persoalan belajar, motivasi itu sangat penting. Motivasi menjadi
syarat mutlak untuk belajar karena dengan motivasi seseorang dapat
terdorong dan tergerakkan untuk bertindak melakukan sesuatu untuk
mencapai tujuan atau hasil. Dalam hasil ini adalah mencapai tujuan
pembelajaran kimia. Motivasi juga memegang peranan penting
52
memberikan dorongan kepada siswa untuk beraktifitas dan menjadi
pengarah untuk mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008, hlm. 251-
253). Jadi, penting bagi guru untuk memberikan motivasi
pembelajaran karena dengan adanya motivasi yang diberikan kepada
siswa sebelum masuk pada materi inti, akan membangun semangat dan
menggerakkan siswa untuk berkonsentrasi dalam mengikuti proses
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti ada beberapa aspek yang harus dilihat dan
diamati yaitu Penguasaan materi pembelajaran, pendekatan/strategi
pembelajaran, menguasai dan mengikuti perkembangan IPTEK,
pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, pembelajaran yang
memicu dan memelihara keterlibatan siswa, kemampuan mengelola kelas
dalam pembelajaran dan penggunaan bahasa. Pada umumnya kegiatan inti
dilakukan guru dengan menggunakan konsep pembelajaran berpendekatan
saintifik dengan langkah 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba
dan mengomunikasikan).
1. Pengusaan Materi Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakakukan di SMAN 8
Kota Tangerang Selatan kategori sangat baik yang dihasilkan
dari rata-rata sub-indikator dari 2 kali pertemuan pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya guru menunjukan penguasaan materi
Kekhasan Atom Karbon dan Hidrokarbon dan melaksanakan
pembelajaran Kimia dengan mengamati dan menanya,
mengumpulkan informasi, mencoba dan mengkomunikasikan.
Contohnya pada saat menjelaskan materi kekhasan atom
karbon guru memberikan pertanyaan apakah kalian pernah
melihat Kristal atau Intan?, siswa menjawab belum pernah bu,
kemudian guru menjelaskan atom primer, sekunder, tersier, dan
kuarterner. Dengan mengajukan pertanyaan dan penjelasan
53
materi tersebut guru mengamati setiap siswa selama mengikuti
proses pembelajaran.
2. Pendekatan Strategi/ Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi persentase yang diperoleh dari
pendekatan Strategi/Pembelajaran diperoleh kategori sangat
baik dari rata-rata sub indikator yang dilaksanakan selama 2
kali pembelajaran. Strategi yang digunakan pada saat
pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode eksperimen.
Metode eksperimen adalah metode mengajar dengan cara
mempraktekkan langsung untuk menguji atau membuktikan
suatu konsep yang sedang dipelajari. Metode ini, diyakini
sebagai metode yang paling tepat dalam mengajarkan konsep-
konsep sains, karena sains berasal dari hal-hal yang bersifat
fakta. Metode eksperimen atau praktek memerlukan alat dan
bahan. Ada beberapa kelebihan metode eksperimen, antara
lain: Siswa dapat dirangsang berfikir kritis, tekun,jujur, mau
bekerja sama, terbuka dan objektif. Siswa juga dapat
dirangsang untuk memiliki keterampilan proses sains, seperti
mengamati, menginterpretasi, mengelompokkan, mengajukan
pertanyaan, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan
bahan, mengkomunikasikan, dan melakukan eksperimen. Siswa
belajar secara konstruktif tidak bersifat hafalan, sehingga
pemahamannya terhadap suatu konsep bersifat mendalam dan
bertahan lama. Siswa dapat ditempatkan pada situasi belajar
yang penuh tantangan, sehingga siswa tidak mudah
bosan,sehingga konsentrasi siswa dapat terarahkan pada
kegiatan pembelajaran. Siswa juga lebih mudah memahami
suatu konsep yang bersifat abstrak (Tonih,Zulfiani, &
Kinkin,2009, hlm.104).
54
3. Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan rata-rata
yang diperoleh dari kedua pertemuan diperoleh kategori sangat
baik. Ini menunjukkan bahwa keberhasilan dari pemanfaatan
sumber belajar/media pembelajaran telah tercapai. Pemanfaatan
media yang digunakan yaitu dengan menggunakan laptop,
infocus, serta alat-alat molymood dan bahan-bahan yang
mudah didapatkan seperti lilin, dan tusuk gigi. Serta didukung
juga dengan menggunakan internet melalui gadget peserta didik
untuk mendapatkan informasi materi kekhasan atom karbon
dan hidrokarbon.
4. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
Berdasarkan hasil observasi secara langsung dengan rata-
rata kategori sangat baik yang diperoleh dari rata-rata sub-
indikator yang diamati dalam 2 kali proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan, guru merespon
baik pertanyaan siswa setelah guru selesai menjelaskan materi
pembelajaran, beberapa siswa ada kurang jelas dari penjelasan
yang telah guru sampaikan, guru tersebut mendatangi
kelompok siswa dan menjelaskan secara langsung dengan
menggunakan alat-alat yang ada di meja kerja siswa.
5. Penilaian proses dan hasil belajar
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas 11 IPA
5 diperoleh rata-rata kategori sangat baik pada penilaian proses
dan hasil belajar. Pada dua kali pengamatan di dalam kelas
indikator penilaian proses , memantau kemajuan belajar atau
indikator pencapaian tidak dilakukan guru. Jadi, setelah
mewawancari beberapa murid, mereka menjelaskan kepada
peneliti bahwa guru tetap melanjutkan pelajaran walaupun
beberapa siswa belum mengerti, pada sebagian siswa banyak
yang takut untuk bertanya karena guru akan menanyakan balik
55
kepada siswa pertayaan yang berkaitan dengan pertanyaan
siswa, untuk memicu siswa bisa berfikir lebih kritis. Kemudian,
untuk hasil belajar guru selalu memberikan beberapa tugas
setelah indikator pencapaian telah selesai dilakukan.
6. Penggunaan bahasa
Pada kegiatan pembelajaran kimia di kelas XI IPA 5
menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulis yang jelas dan
benar. Terlihat dari data yang dihasilkan bahwa pelaksanaan
komponen pembelajaran penggunaan bahasa ini mencapai
kategori sangat baik yang artinya penggunaan bahasa baik
secara lisan maupun tulisan dilaksanakan dengan baik dan
benar oleh guru disetiap proses pembelajaran. Penggunaan
bahasa yang benar juga dapat memicu keberhasilan dalam
suatu pembelajaran. Dalam penelitian Luhur (2016)
menyatakan bahwa penggunaan bahasa tidak dapat diabaikan.
Bahasa sangat penting untuk mempelancar komunikasi
pembelajaran. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam
pembelajaran bisa berfungsi dengan baik apabila ia memakai
bahasa sebagai sarana komunikasi dalam pembelajaran. Bahasa
digunakan sebagai cara dalam komunikasi pembelajaran.
Bahasa (baik yang verbal maupun non verbal), mempunyai
peran penting dalam komunikasi pembelajaran antara guru dan
murid.
c. Kegiatan Penutup
Pembelajaran Kimia yang dilaksanakan di SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan di kelas XI IPA 5, diperoleh rata-rata kategori dengan
sangat baik, guru menyimpulkan apa yang sudah dijelaskan agar siswa
dapat mengingat secara menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari.
Kemudian pada indikator melakukan tindak lanjut dengan memberi arahan
atau tugas sebagai kegiatan remedy yaitu memberikan tugas rumah untuk
56
siswa agar dapat mempelajari lebih lanjut materi yang telah disampaikan
pada pertemuan materi kekhasan atom karbon dan hidrokarbon.
Selanjutnya, yang terakhir yaitu memberi tahu terhadap siswa materi
selanjutnya untuk pertemuan berikutnya. Ini artinya dengan kategori yang
didapat yaitu sangat baik, guru konsisten pada pertemuan pertama dan
kedua untuk memberi tugas rumah dan menyampaikan judul materi
pembelajaran berikutnya.
Pada level The Experiantial Curriculum yaitu ditemukan bahwa aktivitas
siswa lebih banyak ditekankan kepada memberi perhatian penuh kepada siswa
melakukan aktivitas seperti berdiskusi atau bereksperimen. Banyak ditemukan
siswa yang aktif berdiskusi. Pada hasil penelitian dapat dilihat bahwa jumlah
siswa yang menilai guru dengan kategori sangat baik sebanyak 6 orang siswa dan
diperoleh persentase sebanyak 15%, kemudian jumlah siswa yang menilai guru
dengan kategori baik sebanyak 29 orang siswa dan diperoleh persentase sebanyak
75%, dan jumlah siswa yang menilai guru dengan kategori cukup baik sebanyak 4
orang siswa dan diperoleh persentase sebanyak 10%. Jadi,ini dapat disimpulkan
bahwa The Experiantial Curriculum telah tercapai.
Kemudian, ketercapaian level The Experiantial Curriculum juga didukung
dengan level The Attained Curriculum yaitu hasil belajar yang telah dicapai siswa
menunjukkan dari penilaian harian 1, penilaian harian 2 dan juga hasil penilian
akhir semester rata-rata lebih dari 50% ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa
setelah melakukan kegiatan belajar mengajar. Kemudian juga ini dibuktikan
dengan hasil UNBK Kimia (Ujian Nasional Berbasis Komputer) dengan hasil
nilai maksimum 78 dan minimum 30 pada Tabel 4.5, diketahui bahwa nilai
UNBK yang diuji, memiliki nilai Asymp. Sig yang lebih besar daripada 0,05 yaitu
sebesar 0,870. Maka disimpulkan bahwa nilai UNBK pada penelitian ini
berdistribusi normal.
Jadi , ketercapaian kurikulum 2013 dengan kurikulum representasi yaitu
The Ideal Curriculum, The Formal Curriculum, The Perceived Curriculum, The
Operational Curriculum, The Experiantial Curriculum, dan The Attained
57
Curriculum dari tabel 4.6 dan 4.7 tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
koherensi dari The Formal Curriculum sampai The Experiental Curriculum pada
pembelajaran satu dan dua yang ditunjukkan selama proses belajar mengajar sera
di dukung juga dengan pencapaian yang tuntas dan nilai yang berdistribusi
normal.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran kimia yang berlangsung di Sekolah Menengah Atas Negeri
(SMAN) 8 Kota Tangerang Selatan kelas XI IPA 5, pada kegiatan Pra
Pembelajaran dan kegiatan pembuka keterlaksanaan mencapai kategori
sangat baik (menyiapkan kondisi pembelajaran) dan (menyampaikan
apersepsi), pada kegiatan Inti keterlaksanaan terendah yaitu pad indikator
Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran dan Pembelajaran yang
memicu dan memelihara keterlibatan siswa yakni dengan kategori sangat
baik, dan untuk kegiatan penutup dengan rata-rata kategori sangat baik
dengan indikator (menyimpulkan materi) dan (menyampaikan topik
selanjutnya). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
koherensi dari The Formal Curriculum sampai The Experiental
Curriculum pada pembelajaran satu dan dua yang ditunjukkan selama
proses belajar mengajar dibuktikan dengan kesuaian dari silabus yang
diturunkan kedalam RPP dan dilaksanan pada proses belajar mengajar dan
juga pengalaman yang didapat siswa dengan dibuktikan dari hasil akhir
yaitu hasil belajar siswa dengan nilai-nilai ujian dan penilaian akhir.
2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin
memberikan beberapa saran diantaranya:
1) Untuk menyesuaikan dari penyusunan RPP sampai pada
pelaksanaan kepala sekolah sebaik nya lebih memantau guru-
guru atau lebih aktif untuk mementoring ke dalam kelas untuk
59
60
melihat aktifitas guru agar selaras dengan perencanaan yang
telah dibuat guru.
2) Guru dalam penyusunan RPP dan proses pembelajaran dikelas
sebaiknya mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang sudah ditetapkan kurikulum dengan melihat
kompetensi-kompetensi yang diharapkan. Sehingga kurikulum
yang diharapkan dapat linier dari pemerintah sampai pada
siswa.
3) Untuk meningkatkan pelayanan pendidikan untuk anak-anak,
diharapkan guru dapat menggunakan media pembelajaran yang
menarik dan yang lebih mengoptimalkan kerja siswa.
61
DAFTAR PUSTAKA
Agung, S., Bulte, A. M. W., Pilot, A. (2013). (n.d.). Chemistry Education in
Indonesian Madrasah: An Analysis Using Curriculum, Representations and
Curriculum Emphases. Disertas, Fruedenthal Institute of Science and
Mathematic Education (FISME), Utrecht University, the Netherlands.
Ali Sya’ban M. (2005). Teknik Analisis Data Penelitian: Aplikasi Program SPSS
dan Tekniknya Menghitung. Pelatihan Metode Penelitian Universitas Prof.
Dr.Hamka.
Ansyar, Muhammad. (2015). Kurikulum Hakikat, Fondasi, Desain dan
Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Arifin, Mulyati. (2007). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Kimia.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Brudge, Julia dan Jason Overby. (2015). Chemistry : Atom First. New York :
McGraw-Hill Education.
Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah. (2014). Naskah
Pembelajaran Kimia Kurikulum 2013 di SMA Melalui Pendekatan Saintifik.
Jakarta : Kemendikbud.
Dirman, dan Juarsih. (2014). Pengembangan Kurikulum dalam Rangka
Implementasi Standar Proses Pendidikan Siswa. Jakarta : PT RINEKA
CIPTA.
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif&Kualitatif Edisi
Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Idi, Abdullah. (2014). Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
62
Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu social Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif Edisi Kedua. Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Kadir. (2015). Statistika Terapan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Kurniasih, Imas. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Teori dan Praktek.
Surabaya:Kata Pena.
Mardiana, S., & Sumiyatun (2017). “Implementasi Kurikulum 2013 Dalam
Pembelajaran Sejarah Di Sma Negeri 1 Metro”.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Nasution, S. (2002). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Nisa‟, T.F., & Suhermanto, F. (2014). Pengaruh Pemberian Motivasi Terhadap
Prestasi Belajar AUD dalam Education Golden Garden for Children. Jurnal
PG-PAUD Trunojoyo, 1(2), 76-146
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor:
10/D/KR/2017 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum 2013
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Tujuan Kurikulum 2013
Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
Pilot, A., & Bulte, A. M. W. (2006). The Use of “Contexts” as a Challenge for the
Chemistry Curriculum: Its successes and the need for further development
and understanding. International Journal of Science Education, 28(9): 1087-
1112
Retnawati, H., Hadi, S., & Nugraha, A. C. (2016). Vocational high school
teachers‟ difficulties in implementing the assessment in curriculum 2013 in
Yogyakarta Province of Indonesia. International Journal of Instruction.
63
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Prenada Media Group
Suryabrata, S. (2004). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suryantari, K. D., & Sumantri, M. (2016). Analisis Kesenjangan Perencanaan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Kaliuntu, Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran, 49(2): 59-69
Undang-undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945 Pembukaan. BAB
XII Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 31 ayat 1
Undang-undang Dasar Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Van den Akker, J. (2009). Curriculum in development. Dalam Annete & Jan Van
den Akker (Eds.), Netherlands institute for curriculum development.
Enschede :Axis Media-ontwerpers.
Van den Akker, J. (2013). (n.d.). Educational Design Research Part A: An
Introduction. Dalam Tjeerd Plomp & Nienke Nieveen (Eds.), Netherlands
institute for curriculum development. Enschede : Slo.
Zulfiani., Feronika, T., & Suartini, K. (2009). Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
64
LAMPIRAN
65
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Guru C
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA
(Peminatan Bidang MIPA)
Satuan
Pendidikan
Kelas
: SMA
: X
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
66
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur
Peran kimia dalam
Mengamati Tugas 1 mgg x 3 jp Buku teks
67
partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang struktur
partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
kehidupan.
Hakikat ilmu
kimia
Metode ilmiah
dan
keselamatan
kerja
Mengamati produk-produk kimia dalam
kehidupan, misalnya sabun,
detergen,pasta gigi, shampo,
kosmetik, obat, susu, keju,
mentega, minyak goreng, garam
dapur, dan asam cuka.
Membaca artikel tentang peran kimia
dalam perkembangan ilmu lain
(farmasi,geologi, pertanian,
kesehatan) dan peran kimia dalam
menyelesaikan masalah global.
Membaca artikel tentang hakikat
ilmu kimia, metode ilmiah dan
keselamatan kerja di
laboratorium.
Menanya
Mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan hasil pengamatan,
misalnya:
- Apa yang dipelajari dalam kimia?
Membuat
laporan
tentang
hakikat ilmu
kimia, metode
ilmiah dan
keselamatan
kerja di
laboratorium
serta peran
kimia dalam
kehidupan.
Observasi
Sikap ilmiah
saat diskusi
dan
Presentasi
dengan
lembar
Pengamatan
kimia
Literat
ur
lainny
a
Encarta
Encyclope
dia
Lembar kerja
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini,
ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif )
dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap
sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun,
toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan
68
sumber daya alam.
69
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan
proaktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan
masalah dan
membuat keputusan.
- Apa manfaatnya belajar kimia dan
kaitannya dengan karir masa depan?
Pengumpulan data
Mengkaji literatur tentang peran kimia
dalam kehidupan, perkembangan
IPTEK, dan dalam menyelesaikan
masalah global.
Mengunjungi laboratorium untuk mengenal
Portofolio
Laporan
pengamat
an
Tes
Tertulis
membuat
bagan /
skema
3.1 Memahami hakikat ilmu kimia,
metode ilmiah dan
keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia
dalam
kehidupan.
70
4.1 Menyajikan hasil pengamatan
tentang hakikat ilmu kimia,
metode ilmiah dan keselamatan
kerja dalam mempelajari kimia
serta peran kimia dalam
kehidupan.
alat-alat dan bahan kimia serta
tata tertib laboratorium.
Mendiskusikan kerja seorang ilmuwan
kimia dalam melakukan penelitian
untuk memperoleh produk kimia
menggunakan metode ilmiah
meliputi: penemuan masalah,
perumusan masalah, membuat
hipotesis, melakukan percobaan
dan mengolah data serta membuat
laporan.
Mengasosiasi
Menyimpulkan hasil pengamatan dan
diskusi tentang hakikat ilmu kimia,
metode ilmiah dan
keselamatan kerja di laboratorium serta peran
tentang
hakikat
kimia, metode
ilmiah dan
keselamatan
kerja serta
peran kimia
dalam
kehidupan
71
kimia dalam kehidupan.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan hasil pengamatan
dan diskusi tentang hakikat ilmu
kimia, metode ilmiah dan
keselamatan kerja di laboratorium
serta peran kimia dalam kehidupan
dengan tata bahasa yang benar.
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur
partikel materi sebagai wujud kebesaran
Perkembangan
model atom
Mengamati
Mengamati perkembangan model atom dan
Tugas :
Membuat peta
konsep
tentang
perkembang
an model
atom dan
tabel periodik
8 mgg x 3 jp Buku teks
Kimia
Tuhan YME dan pengetahuan
tentang struktur partikel materi
sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang
Struktur atom
Bohr dan
mekanika
kuantum.
partikel penyusun atom serta
hubungannya dengan nomor
massa dan nomor atom.
Mengamati tabel periodik modern
Literat
ur
Lainny
a
kebenarannya bersifat tentatif. Encarta
72
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
Nomor atom dan Menanya
Mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan struktur atom, misalnya:
apa saja partikel
penyusun atom? Bagaimana partikel- partikel
tersusun dalam atom? Dimana posisi elektron
dalam atom? Mengapa
model atom mengalami
perkembangan?
Mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan tabel periodik, misalnya:
apa dasar
pengelompokan unsur dalam tabel
periodik? Bagaimana hubungan
konfigurasi elektron
dengan letak unsur dalam tabel periodik?
Pengumpulan data
Melakukan analisis dan diskusi tekait
serta
mempre-
sentasikann
ya
Observasi
Sikap ilmiah
saat diskusi
dan
presentasi
dengan
lembar
pengamatan
Portofolio
Peta konsep
Tes tertulis uraian:
Menentukan
jumlah
Encyclopedia
rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
nomor massa Lembar kerja
terbuka, mampu membedakan fakta dan
Konfigurasi elektron
opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
dan Diagram orbital
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif )
dalam merancang dan melakukan Bilangan kuantum
percobaan serta berdiskusi yang dan bentuk orbital.
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Golongan dan
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun,
periode
toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam
Sifat keperiodikan
unsur
memanfaatkan sumber daya alam.
Isotop, isobar, isoton
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan
proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
73
3.2 Menganalisis perkembangan model atom
dengan perkembangan model atom.
Menganalisis perkembangan
model atom yang satu terhadap
model atom yang lain. Mengamati
nomor atom dan nomor massa
beberapa unsur untuk menentukan jumlah
elektron,
proton, dan
netron
dalam
atom
Menentukan
konfigurasi
elektron dan
3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan
teori atom Bohr dan teori mekanika
74
kuantum.
elektron, proton dan netron unsur tersebut.
Menganalisis hubungan konfigurasi
elektron dengan nomor atom.
Mendiskusikan konfigurasi
elektron dan diagram orbital dari
unsur tertentu.
Mendiskusikan bilangan kuantum
dan bentuk orbital suatu unsur.
Menganalisis hubungan antara nomor atom
dan konfigurasi elektron dengan
letak unsur dalam tabel periodik
(golongan dan periode).
Menganalisis tabel dan grafik
hubungan antara nomor atom
dengan sifat keperiodikan unsur (jari-
jari atom, energi ionisasi, afinitas
elekton, dan keelektronegtifan)
diagram orbital
3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi Menentukan
elektron dan diagram orbital
untuk menentukan letak
unsur dalam tabel
periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
bilangan
kuantum dan
bentuk orbital
Menganalisis
letak unsur dalam
4.2 Mengolah dan menganalisis
tabel periodik
perkembangan model atom.
4.3 Mengolah dan menganalisis truktur
atom berdasarkan teori atom Bohr
dan teori
berdasarkan
konfigur
asi
elektron
mekanika kuantum.
4.4 Menyajikan hasil analisis
hubungan konfigurasi elektron
dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam
Menganalisis
kecenderunga
n sifat
keperiodikan
unsur dalam
satu
golongan atau
75
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
tabel periodik dan sifat-sifat periodik
unsur.
Menganalisis nomor atom dan nomor massa
beberapa contoh kasus pada
unsure untuk memahami isotop,
isobar, dan isoton.
Mengasosiasi
Menyimpulkan bahwa golongan dan
periode unsur ditentukan oleh
nomor atom dan konfigurasi
elektron.
Menyimpulkan adanya hubungan antara
nomor atom dengan sifat
keperiodikan unsur (jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegtifan)
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan hasil rangkuman
tentang perkembangan model atom
dan tabel periodic unsur dengan
menggunakan tata bahasa yang
benar.
periode berdasar
kan data
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur
Struktur Lewis Mengamati
Membaca tabel titik leleh
Tugas :
Merancan
10 mgg x 3 jp Buku teks
partikel materi sebagai wujud kebesaran
Ikatan ion dan ikatan
Kimia
76
Tuhan YME dan pengetahuan tentang
kovalen beberapa senyawa ion dan
senyawa kovalen
Membaca titik didih senyawa
hidrogen halida.
Mengamati struktur Lewis beberapa unsur.
Menanya
g
percoba
an
tentang
kepolara
n
senyawa
Literatur
struktur partikel materi sebagai hasil
Lainnya
pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
Ikatan kovalen
koordinasi
Encarta
Senyawa kovalen Encyclopedia
77
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif )
dalam merancang dan
melakukan percobaan serta
berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,
santun, toleran, cintadamai dan
peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan
polar dan non
polar. Ikatan
logam
Gaya antar molekul
Sifat fisik senyawa.
Dari tabel tersebut muncul
pertanyaan, mengapa ada
senyawa yang titik lelehnya
rendah dan ada yang titik lelehnya
tinggi?
Mengapa titik didih air tinggi pada hal air
mempunyai massa molekul relatif
kecil?
Mengapa atom logam cenderung melepaskan
elektron? Mengapa atom nonlogam
cenderung menerima elektron dari
atom lain? Bagaimana proses
terbentuknya ikatan ion? Bagaimana
Observasi
Sikap ilmiah
dalam
mencatat
data hasil
percobaan
Portofolio
Laporan
percoba
an
Lembar kerja
78
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
sumber daya alam. ikatan kovalen terbentuk? Apakah ada
orbital.
Menggambarkan awan elektron
valensi berdasarkan susunan
elektron dalam orbital.
Menganalisis pembentukan
senyawa berdasarkan
pembentukan ikatan
(berhubungan dengan
kecenderungan atom untuk
mencapai kestabilan).
Membandingkan proses
terbentuknya ikatan ion dan
ikatan kovalen.
Tes tertulis uraian
Membedakan
ikatan
kovalen
tunggal dan
ikatan kovalen
rangkap
Menganali
sis
kepolaran
senyawa
Menganali
sis
hubungan
antara jenis
3.5 Membandingkan proses pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan
logam serta interaksi antar
partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya
dengan sifat fisik materi.
3.6 Menganalisis kepolaran
senyawa.
3.7 Menganalisis teori jumlah
pasangan
elektron di sekitar inti atom
(Teori Domain Elektron) untuk
menentukan bentuk molekul.
79
4.5 Mengolah dan menganalisis
perbandingan proses pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi, dan
ikatan logam serta interaksi
antar partikel (atom, ion,
Menganalisis penyebab perbedaan
titik leleh antara senyawa ion dan
kovalen.
Menganalisis beberapa contoh
pembentukan senyawa kovalen dan
senyawa ion.
Menganalisis beberapa contoh
senyawa kovalen tunggal,
kovalen rangkap dua,
kovalen rangkap tiga dan kovalen koordinasi.
Menganalisis sifat logam dengan proses
ikatan dengan
sifat fisis
senyawa
Menganali
sis
bentuk molekul
80
molekul) materi dan
hubungannya dengan sifat
fisik materi.
4.6 Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan
kepolaran senyawa.
4.7 Meramalkan bentuk molekul
berdasarkan teori jumlah
pasangan elektron di sekitar
inti atom (Teori Domain Elektron).
pembentukan ikatan
logam. Menganalisis
hubungan antara
keelektronegatifan unsur
dengan
kecenderungan interaksi antar
molekulnya Menganalisis pengaruh
interaksi antarmolekul
terhadap sifat fisis materi.
Merancang percobaan kepolaran beberapa
senyawa (mewakili senyawa kovalen,
kovalen polar dan senyawa ionik)
serta mempresentasikan hasilnya
untuk
menyamakan persepsi.
81
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
membuat keputusan Mengasosiasi
Menganalisis data hasil percobaan
untuk menyimpulkan sifat larutan
berdasarkan daya hantar listriknya
(larutan elektrolit dan larutan
non-elektrolit).
Mengelompokkan larutan
berdasarkan jenis ikatan dan
menjelaskannya.
Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion atau senyawa
kovalen polar
Mengkomunikasikan
Menyajikan laporan hasil percobaan
tentang daya hantar listrik larutan
elektrolit kuat, larutan elektrolit
lemah, dan larutan
nonelektrolit.
Tes tertulis uraian
Menganalisis
penyebab
larutan
elektrolit
dapat
menghantarkan
arus listrik
Mengelomp
ok-
kan larutan
elektrolit dan
nonelektrolit serta
larutan
elektrolit kuat
dan elektrolit
lemah
berdasar-
kan data
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit
dan larutan nonelektrolit
berdasarkan daya
hantar listriknya.
4.8 Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta
menyajikan hasil
percobaan untuk mengetahui sifat
larutan elektrolit dan larutan non-
elektrolit .
82
percobaa
n.
1.1 Menyadari adanya keteraturan
struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang
Konsep reaksi
oksidasi -
reduksi
Bilangan oksidasi
Mengamati
Mengamati ciri-ciri perubahan
kimia (reaksi kimia), misalnya buah
(apel, kentang atau
Tugas
Merancang
percobaan
reaksi
6 mgg x 3 jp Buku
teks
Kimia
Literatur
83
struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia
yang kebenarannya
bersifat tentatif.
unsur dalam
senyawa atau
ion
pisang) yang dibelah dan dibiarkan
di udara terbuka serta mengamati
karat besi untuk menjelaskan reaksi
oksidasi-reduksi.
Menyimak penjelasan tentang
perkembangan konsep reaksi
oksidasi-reduksi dan bilangan
oksidasi unsur dalam senyawa atau
ion.
Menanya
Mengajukan pertanyaan mengapa
buah apel, kentang atau pisang yang
tadinya berwarna putih setelah
dibiarkan di udara menjadi berwarna
coklat?
Mengapa besi bisa berkarat? Bagaimana
menuliskan persamaan reaksinya?
Bagaimana menentukan bilangan
oksidasi unsur dalam senyawa
atau ion?
pembakaran
dan serah
terima
elektron
Observasi
Sikap ilmiah saat
merancang
dan
melakukan
percobaan
serta saat
presentasi
dengan
lembar
pengamatan
Portofolio
Laporan
percobaan
Lainnya
Encarta
Encyclopedia
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
Lembar kerja
terbuka, mampu membedakan fakta dan
opini, ulet, teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif ) dalam
merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun,
toleran, cinta damai dan
peduli lingkungan serta
hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam.
84
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Tata nama senyawa
Mengamati
Mengkaji literatur tentang tata nama
senyawa anorganik dan organik
sederhana menurut aturan IUPAC.
Menanya
Bagaimana menerapkan aturan
IUPAC untuk memberi nama
senyawa.
Pengumpulan data
Mengkaji literatur untuk menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan
tata nama senyawa anorganik dan
organik sederhana menurut aturan
IUPAC.
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa.
Mengasosiasi
Menyimpulkan penerapan aturan tata
nama senyawa anorganik dan
organik sederhana menurut aturan
IUPAC.
Berlatih memberi nama senyawa
sesuai aturan IUPAC.
85
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan penerapan aturan tata
86
nama senyawa anorganik dan
organik sederhana menurut
aturan IUPAC menggunakan
tata bahasa yang benar.
1.1 Menyadari adanya keteraturan
struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang
struktur partikel materi sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia
yang kebenarannya bersifat
tentatif.
Massa atom
relatif (Ar) dan
Massa molekul
relatif (Mr)
Persamaan
reaksi
Hukum dasar kimia
- hukum Lavoisier
Mengamati
Membaca literatur tentang massa
atom relatif dan massa molekul
relatif, persamaan reaksi, hukum
dasar kimia dan konsep mol.
Mengkaji literatur tentang
penerapan konsep mol dalam
perhitungan kimia.
Tugas
Merancang
percobaan
untuk
membuktikan
hukum
Lavoisier
Observasi
8 mgg x 3 jp
Buku
teks
Kimia
Literatur
Lainnya
Encarta
Encyclope
dia
87
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini,
ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis,
kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif ) dalam merancang
dan melakukan
percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap
sehari-hari.
2.2 Menunjukkanperilaku
kerjasama,santun, toleran,
cintadamai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan
sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku
responsif, dan proaktif
- hukum Proust
- hukum Dalton
- hukum
Gay
Lussac
- hukum Avogadro
Konsep Mol
- massa molar
- volume
molar gas
- Rumus empiris
dan rumus molekul.
- Senyawa hidrat.
- Kadar zat
(persentase
massa,
persentase
volume, bagian
Menanya
Mengajukan pertanyaan
bagaimana cara menentukan
massa atom relatif dan massa
molekul relatif suatu senyawa?
Bagaimana cara menyetarakan
persamaan reaksi?
Mengajukan pertanyaan
bagaimana membedakan rumus
empiris dengan rumus
molekul? Mengapa terbentuk senyawa hidrat?
Bagaimana menentukan kadar zat?
Mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan penerapan
konsep mol dalam perhitungan
kimia.
Pengumpulan Data
Sikap ilmiah
saat diskusi,
merancang
dan
melakukan
percobaan
dengan
lembar
pengamatan
Portofolio
Laporan
percoba
an
Tes tertulis
uraian
Menentukan
Lembar kerja
88
sertabijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan
masalah dan membuat
keputusan
per Juta atau
part per million,
molaritas,
molalitas, fraksi
mol).
Mendiskusikan cara menentukan
massa atom relatif dan massa
molekul relatif.
Mendiskusikan cara menyetarakan persamaan
reaksi.
Merancang percobaan untuk membuktikan
massa
atom relatif
(Ar) dan
massa molekul
relatif (Mr)
Menentukan
3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif
89
dan massa molekul relatif, persamaan
Perhitungan kimia
- hubungan
antara jumlah
mol, partikel,
massa dan
volume
gas dalam
persamaan
reaksi.
- pereaksi
pembatas.
hukum Lavoisier serta
mempresentasikan hasil rancangan
untuk menyamakan persepsi.
Melakukan percobaan untuk
membuktikan hukum Lavoisier.
Mengamati dan mencatat
data hasil percobaan
hukum Lavoisier.
Mendiskusikan hukum Proust , hukum Dalton,
hukum Gay Lussac dan hukum
Avogadro. Mendiskusikan massa
molar, volume molar gas, rumus
empiris dan rumus molekul serta
senyawa hidrat.
Mendiskusikan penentuan kadar
zat dalam campuran.
rumus empiris
reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan
dan rumus
konsep mol untuk menyelesaikan molekul serta
perhitungan kimia senyawa hidrat.
Menentukan
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait
kadar zat dalam
massa atom relatif dan massa molekul
campuran
relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum
Menyetarakan
dasar kimia, dan konsep mol untuk persamaan
menyelesaikan perhitungan kimia. reaksi
Menerapkan
konsep mol
dalam
perhitungan
kimia
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Menganalisis konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).
Mengasosiasi
Berlatih menghitung massa atom relatif dan massa molekul relatif
Berlatih menyetarakan persamaan reaksi.
Menganalisis data untuk membuktikan hukum Lavoisier.
Menganalisis hasil kajian untuk menyimpulkan hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.
Berlatih menentukan massa molar dan volume molar gas.
Menghubungkan rumus empiris dengan rumus molekul
Menghitung banyaknya molekul air dalam senyawa hidrat
Menghitung banyaknya zat dalam campuran (% massa, % volum, bpj, molaritas, molalitas, dan fraksi mol) .
Menyimpulkan penggunakan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
81
82
Mengkomunikasikan
Menyajikan penyelesaian penentuan massa atom relatif dan massa molekul relatif serta persamaan reaksi.
Menyajikan hasil percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier.
Mempresentasikan hasil kajian tentang
hukum Proust, hukum Dalton, hukum
Gay Lussac dan hukum Avogadro.
Menyajikan penyelesaian
penentuan rumus empiris dan
rumus molekul serta senyawa
hidrat.
Menyajikan penentuan kadar
zat dalam campuran.
Menyajikan penyelesaian
penggunaan konsep mol untuk
menyelesaikan perhitungan kimia.
Lampiran 2
Silabus Pembelajaran Guru B
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Lampiran 3 Silabus Pembelajaran Guru C
SILABUS MATA PELAJARAN
KIMIA
(Peminatan Bidang MIPA)
Satuan Pendidikan :
SMA/MA Kelas XII
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
101
1.1 Menyadari adanya keteraturan
dalam sifat koligatif larutan,
reaksi redoks, keragaman
sifat unsur,
Diagram P-T
Tekanan
Uap
Penurunan
titik
Mengamati (Observing)
Membaca dan mendengar dari berbagai sumber
tentang fenomena terkait sifat koligatif
(memasak air dengan dan
Tugas:
Merancang
percobaan
titik
3 mgg X 4 jp
Buku Kimia Kelas
XII IPA dan
situs yang
relevan
102
senyawa makromolekul
sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan
pengetahuan tentang
adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia
yang
kebenarannya bersifat tentatif.
beku
Kenaikan
titik
didih
Osmosis,
dan
tekanan osmotik
tanpa garam; memasak dalam panci dengan
dan tanpa tutup; penggunaan garam di jalan
bersalju, penggunaan garam dalam
pembuatan es puter, dll)
Menanya (Questioning)
Mengajukan berbagai pertanyaan terkait hasil
observasi (mengapa memasak tanpa garam
lebih cepat mendidih, mengapa penggunaan
garam membuat es puter tetap dingin,
mengapa digunakan garam untuk mencairkan
salju, dll)
Mengumpulkan Data (Experimenting):
Mendiskusikan konsentrasi (fraksi mol dan
molalitas) dan berlatih menghitungnya.
Diskusi dalam kelompok, merancang percobaan, dan
beku larutan
Membuat
diagram
P-T
Observasi
Sikap ilmiah
pada saat
melakukan
percobaan
(saat
mengukur
volume
menimbang,
membaca
thermometer,
dll)
Portofolio
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur
golongan utama dan
golongan
transisi di alam Indonesia
sebagai bahan tambang
merupakan
anugerah Tuhan YME
yang digunakan untuk
kemakmuran rakyat
Indonesia.
1
103
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu
membedakan fakta dan
opini, ulet, teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan
melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
Sifat koligatif
melakukan percobaan penurunan titik beku.
Menganalisis dari berbagai sumber terkait
materi sifat koligatif larutan lainnya (kenaikan
titik didih, penurunan tekanan uap, dan
tekanan osmosis).
.
Mengasosiasi (Associating):
Menyimpulkan penyebab sifat koligatif larutan
(penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku dan tekanan osmosis )
Menghubungkannya konsentrasi
(molalitas/fraksi mol) dengan sifat koligatif
larutan)
Berlatih menyelesaikan perhitungan kimia
terkait sifat koligatif larutan
Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengkomunikasikan hasil analisis terkait
- Laporan
hasil
percobaan
Tes tertulis
Pemahaman
tentang fraksi
mol,
kemolalan,
diagram PT,
tekanan uap,
titik beku, titik
didih,
tekanan
osmosis
Menyelesaika
n perhitungan
kimia terkait
2.2 Menunjukkanperilaku
kerjasama, santun, toleran,
cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan
sumber daya
alam.
104
2.3 Menunjukkan perilaku
responsif dan pro-aktif serta
bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
larutan elektrolit
dan larutan
sifat koligatif larutan dengan cara
lisan/tertulis, menggunakan tata bahasa
yang benar
Mengamati (Observing)
Mempelajari data hasil percobaan tentang sifat koligatif
sifat koligatif
larutan
Menghitung
sifat koligatif
larutan
elektrolit
menggunakan
formula yang
sudah
ditemukan
3.1 Menganalisis penyebab adanya
105
fenomena sifat koligatif
larutan pada penurunan
tekanan uap, kenaikan titik
didih, penurunan titik beku
dan tekanan osmosis.
non elektrolit larutan elektrolit dan non elektrolit
Menanya (Questioning)
Mengajukan berbagai pertanyaan terkait
perbedaan data percobaan sifat koligatif untuk
larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit.
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan sifat larutan elektrolit dan
larutan non elektrolit.
Menghubungkan sifat larutan (elektrolit dan non
elektrolit ) dengan konsentrasi berdasarkan
data percobaan.
Menganalisis hubungan antara sifat larutan
(elektrolit dan non elektrolit), konsentrasi dan
sifat koligatif larutan.
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan
elektrolit dan larutan nonelektrolit.
4.1 Menyajikan hasil analisis
berdasarkan data percobaan
terkait penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan
tekanan osmosis larutan.
4.2 Mengolah dan menganalisis
data percobaan untuk
membandingkan
sifat koligatif larutan elektrolit
2
106
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
dengan sifat koligatif larutan
nonelektrolit yang
konsentrasinya sama.
Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Menemukan formula untuk menghitung sifat koligatif
larutan elektrolit. (melibatkan faktor Van Hoff)
Berlatih menghitung sifat koligatif larutan
elektrolit menggunakan formula yang
sudah ditemukan
Mengkomunikasikan (Communicating)
Menyajikan semua yang telah dipelajari
(lisan/tertulis) dengan menggunakan
tata bahasa yang benar
1.1 Menyadari adanya keteraturan
dalam sifat koligatif larutan,
reaksi redoks, keragaman
sifat unsur, senyawa
makromolekul sebagai
wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan
tentang adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang
Penyetaraan
persamaan
reaksi redoks
Sel
Elektrokimia
dan potensial
sel
Pengamatan (Observing)
Membaca/mengamati/mendengar dari
berbagai sumber tentang persamaan reaksi
redoks, contoh sel elektrokimia dalam
kehidupan (video, artikel, buku, dll)
Mempelajari video/artikel/animasi terkait
proses sel elektrokimia dalam kehidupan
Menanya(Questioning)
Menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan bahan
Tugas:
Merancang
percobaan :
Sel
elektrokimia
dan sel
elektrolisis
Menulis artikel
atau
leaflet/brosur
4 mgg X 4 jp Buku Kimia Kelas
XII IPA dan
situs yang
relevan
(terlampir)
107
kebenarannya bersifat tentatif.
Sel Elektrolisis
dan
Hukum
Faraday
bacaan/observasi (mengapa terjadi reaksi?
Bagaimana reaksi terjadi? Kalau elektrodanya
diganti apa yang akan
tentang korosi
dan
penyepuhan
logam
Observasi
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur
golongan utama dan golongan
108
transisi di alam Indonesia
sebagai bahan tambang
merupakan anugerah
Tuhan YME yang
digunakan untuk
kemakmuran rakyat
Indonesia.
terjadi? Bagaimana merancang alatnya?
Mengapa terjadi aliran listrik? Apa yang terjadi
pada kedua elektroda? dll.). Menanyakan hal-
hal yang berhubungan dengan bahan
bacaan/observasi (sel volta : Bagaimana
memprediksi reaksi terjadi atau tidak dalam sel?
apakah akan dihasilkan
potensial bila elektroda dipertukarkan? Apakah
akan terjadi reaksi bila arus listrik diputuskan
(elektrolisis)? Apakah ada hubungan antara arus
dengan jumlah zat yang terbentuk pada
elektroda (elektrolisis)?
Mengumpulkan data (Experimenting)
Menganalisis reaksi yang terjadi (reaksi redoks)
Menggunakan aturan cara setengah reaksi dan perubahan
Sikap ilmiah saat
melakukan
percobaan,
merangkai alat
sel elektrokimia
dan sel
elektrolisis
dll) diskusi
dan
presentasi.
Tes
tertulis
Penyetara
an
persamaan reaksi
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta
dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif,
demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan
3
109
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
bilangan oksidasi untuk menyelesaikan persamaan redoks
Merancang percobaan terkait sel elektrokimia
(sel volta dan sel elektrolisis), mendiskusikan
hasil rancangannya,
kemudian melakukan percobaan dengan
seksama dalam kelompok.
Mencatat data hasil percobaan terkait yang
terjadi di kedua elektroda, kutub negatif dan
kutub positif pada kedua elektroda, potensial sel
terukur (sel volta), membedakan
hasil pengamatan sebelum dan sesudah
menghubungkan arus listrik (pada sel
elektrolisis)
Menuliskan reaksi yang terjadi
Membuktikan reaksi yang terjadi/potensial yang dihasilkan
redoks,
Hubungan
antara arus
dengan
jumlah zat
hasil reaksi
dalam proses
elektrolisis.
Menentukan
kespontanan
reaksi
elektrokimia
berdasarkan
data
potensial reduksi/
2.2 Menunjukkanperilaku
kerjasama, santun, toleran,
cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan
sumber daya
alam.
2.3 Menunjukkan perilaku
responsif dan pro-aktif serta
bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
110
3.3 Mengevaluasi gejala atau
proses yang terjadi dalam
contoh sel elektrokimia (sel
volta dan sel elektrolisis)
yang digunakan dalam
kehidupan.
bila elektroda dalam sel volta
dipertukarkan (bila menggunakan
animasi)
Menggunakan data potensial sel untuk
menentukan kespontanan reaksi
Menggunakan hukum Nernst dan deret
Nernst untuk memprediksi/ menganalisis
potensial sel.
Menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis
hubungan antara arus listrik yang digunakan dengan jumlah
oksidasi dan
deret Nernst.
Memecahkan
masalah
terkait
perhitungan
kimia dalam
elektrolisis
menggunakan
hukum
Faraday.
3.4 Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya korosi
111
dan mengajukan ide/gagasan
untuk mengatasinya.
hasil reaksi yang terjadi.
Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan bahwa dalam sel elektrokimia
melibatkan reaksi redoks.
Menyimpulkan karakteristik sel elektrokimia.
Menuliskan notasi sel elektrokimia
Menyimpulkan kespontanan reaksi
berdasarkan hasil analisis terhadap data
pengamatan dan berbagai sumber
Menyimpulkan hubungan antara arus dengan
jumlah zat
hasil reaksi dalam proses elektrolisis.
Berlatih menentukan kespontanan reaksi
elektrokimia berdasarkan data potensial
reduksi/oksidasi dan deret Nernst.
Berlatih memecahkan masalah terkait
perhitungan kimia dalam elektrolisis
menggunakan hukum Faraday.
3.5 Menerapkan hukum/aturan
dalam perhitungan terkait sel
elektrokimia.
4.3 Menciptakan ide/gagasan produk
sel elektrokimia.
4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk
mencegah dan
mengatasi terjadinya
korosi
4.5 Memecahkan masalah
terkait dengan perhitungan
sel elektrokimia
4
112
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Korosi
Mengkomunikasikan (communicating):
Mengkomunikasikan hasil percobaan secara
lisan/tertulis menggunakan tata bahasa
yang benar.
Mengamati (Observing)
Membaca dan mempelajari artikel dari
berbagai sumber terkait proses korosi
Menanya(Questioning)
Mengajukan pertanyaan berdasarkan hasil
observasi mengapa korosi terjadi? reaksi apa
yang terjadi pada korosi? Bagaimana cara
mencegah korosi? , dll)
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan reaksi yang terjadi pada proses
korosi Memprediksi/menganalisis faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya korosi
menggunakan berbagai sumber.
Mengajukan/memprediksi gagasan untuk
mengatasi/ mencegah terjadinya korosi
(electroplating, cat, perlindungan katodik,
aliasi logam)
Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan bahwa proses korosi
Menganalisis
penyebab
terjadinya
korosi dan
mencari solusi
untuk
mencegah
terjadinya
korosi
113
melibatkan reaksi redoks
Menyimpulkan bahwa kelembaban, elektrolit, dan udara
(oksigen), mempengaruhi terjadinya korosi.
114
Menyimpulkan beberapa upaya untuk
mengatasi/mencegah korosi
Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengkomunikasikan hasil analisis dan kesimpulan
berdasarkan percobaan /penalaran yang telah
dilakukan secara lisan/tertulis menggunakan
tata bahasa yang benar
1.1 Menyadari adanya
keteraturan dalam sifat
koligatif larutan, reaksi
redoks, keragaman sifat
unsur, senyawa
makromolekul sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan
Kelimpahan
unsur-
unsur di
alam
Sifat fisis dan
sifat kimia unsur-
Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang kelimpahan unsur-
unsur di alam, khususnya di Indonesia.
Mengidentifikasi produk-produk yang
mengandung unsur-unsur tertentu.
Tugas:
Merancang dan
melakukan
percobaan
tentang:
- Daya oksidasi
8 mgg X 4 jp Buku Kimia
Kelas XII IPA
dan situs yang
relevan
(terlampir)
5
115
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut
sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat
tentatif.
unsur gas mulia,
halogen,
alkali, alkali
tanah,periode
3,
dan periode 4.
Pembuatan
unsur-unsur
dan senyawa
halogen,
alkali, alkali
tanah,
aluminium,nitro-
Menanya(Questioning)
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
sifat-sifat dan kegunaan unsur-unsur gas mulia,
mengapa unsur logam dapat bersifat konduktor,
sedangkan bukan logam tidak,
bagaimana memperoleh logam murni?,
produk-produk apalagi yang dapat
dihasilkan dari bahan dasar unsur tertentu?
Mengumpulkan data (Experimenting)
Kerja kelompok untuk mendiskusikan
kelimpahan unsur/senyawa di alam,
khususnya di Indonesia.
Kerja kelompok dalam merancang dan melakukan
halogen
- Reaksi nyala
- Reaksi
pengendap
an
senyawa
logam alkali
tanah.
Membuat bahan
presentasi
tentang
kelimpahan
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur
golongan utama dan
golongan transisi di alam
Indonesia sebagai bahan
tambang merupakan
anugerah Tuhan YME
yang digunakan untuk
kemakmuran
rakyat Indonesia.
116
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu
membedakan fakta dan
opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam
merancang dan melakukan
percobaan serta
gen, oksigen,
belerang,
silikon, besi,
kromium,
tembaga.
Kegunaan dan
dampak
unsur/senya
wa
bagi manusia dan
percobaan dengan seksama atau mengumpulkan data
terkait sifat kimia unsur dalam satu golongan/periode
Menganalisis data tentang sifat-sifat fisis
(penampilan titik didih,titik leleh, kekerasan,
konduktivitas,warna,
kerapatan) dan sifat-sifat kimia unsur-unsur dalam satu
golongan/satu periode
Mengidentifikasi /menggali informasi tentang cara
unsur,
sifat fisis dan sifat
kimia, serta
kegunaan dan
pembuatan
unsur.
Observasi
Sikap ilmiah
pada saat
melakukan
percobaan dan
117
berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
lingkungan memperoleh unsur murni dari bahan
bakunya Mendiskusikan kegunaan
unsur/senyawa dalam
kehidupan
Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan keberadaan unsur di alam, dalam
sistem periodik berdasarkan sifat fisik dan
kimia yang dimiliki. Menyimpulkan prinsip
pembuatan unsur-unsur/senyawa
Menyadari adanya keteraturan dalam sifat-sifat unsur yang
diperoleh berkat penemuan kreatif para ahli.
Mensyukuri kelimpahan unsur di alam sebagai
presentasi
tentang
kelimpahan
unsur,
sifat fisis dan
sifat kimia,
serta
kegunaan dan
pembuatan
unsur.
Portofolio:
Penulisan artikel
atau
2.2 Menunjukkanperilaku
kerjasama, santun, toleran,
cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya
alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan
pro-aktif serta bijaksana
sebagai wujud kemampuan
memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
118
3.6 Menganalisis kelimpahan,
kecenderungan sifat fisik dan
sifat kimia, manfaat,
dampak, proses pembuatan
unsur-unsur golongan
utama (gas mulia, halogen, alkali
anugerah Tuhan YME.
Mengkomunikaskan (Communicating)
Membuat laporan percobaan tentang daya
oksidasi halogen, reaksi nyala, dan reaksi
pengendapan senyawa
logam alkali tanah.
leaflet/brosur
tentang unsur-
unsur di alam, sifat
fisis, sifat kimia,
kegunaan,
pembuatan
dan dampak
unsur/
senyawa
6
119
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
dan alkali tanah, periode 3) serta
unsur golongan transisi
(periode 4) dan
senyawanyadalam
kehidupan
sehari-hari.
Mempresentasikan laporan percobaan tentang daya
oksidasi halogen, reaksi nyala, dan reaksi
pengendapan senyawa logam alkali tanah.
Mempresentasikan hasil kerja kelompok terkait dengan
Tes tertulis
- Menganalisis
kelimpahan
unsur
kelimpahan unsur di alam, sifat fisis dan
sifat kimia, kegunaan, dan pembuatan
unsur serta produk yang mengandung
unsur tertentu.
- Mengidentifika
si sifat fisis
dan sifat kimia
unsur dalam
golongan/perio
de
- Menjelaskan
proses
pembuatan
unsur/senyawa
- Menentuk
an
kegunaan
unsur/senyawa
4.6 Menalar dan menganalisis
kelimpahan, kecenderungan
sifat fisik dan sifat kimia,
manfaat, dampak, proses
pembuatan unsur- unsur
golongan utama (gas mulia,
halogen, alkali dan alkali
tanah, periode 3) serta
unsur golongan transisi
(periode 4) dan
senyawanyadalam kehidupan
sehari-hari.
120
1.1 Menyadari adanya keteraturan
dalam sifat koligatif larutan,
reaksi redoks, keragaman
sifat unsur, senyawa
makromolekul sebagai
wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan
tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil
Struktur, tatanama,
sifat, identifikasi
dan kegunaan
senyawa: Halo
alkana
Mengamati (Observing):
Menggali informasi dengan cara membaca/
melihat/ mengamati/ menyimak tentang:
rumus struktur (gugus fungsi), tatanama,
sifat, identifikasi dan kegunaan senyawa-
senyawa haloalkana yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari .
Menanya (Questioning)
Tugas:
Menulis
artikel
“Penggunaa
n senyawa
CFC,
dampak,
dan
penanggulangan
nya
1 mgg x 4 jp Buku Kimia Kelas
XII
CD Kimia Karbon
Situs kimia
tentang
Kimia
121
pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
Mengajukan pertanyaan bagaimana senyawa haloalkana
dapat merusak ozon, bagaimana cara
menanggulanginya, dan apa manfaat senyawa
haloalkana dalam kehidupan serta bagaimana
menerapkan aturan IUPAC untuk memberi
nama senyawa haloalkana
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan rumus struktur dan isomer
senyawa haloalkana
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama
Membuat peta
konsep tentang
gugus fungsi
dan reaksi dari
turunan alkana
Observasi
Sikap ilmiah
pada saat
diskusi, dan
presentasi.
Portofolio
Karbon
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur
golongan utama dan
golongan transisi di alam
Indonesia sebagai bahan
tambang merupakan
anugerah Tuhan YME yang
digunakan untuk
kemakmuran rakyat
Indonesia.
2.1 Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu
7
122
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan
melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam
senyawa haloalkana
Mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia
senyawa- senyawa haloalkana dari literatur.
Menganalisis reaksi identifikasi senyawa haloalkana
Mendiskusikan kegunaan senyawa
haloalkana dalam kehidupan (bidang
farmasi, industri)
Artikel yang ditulis
Peta konsep
Tes tertulis
Pemahaman
tentang:
Struktur,
sikap sehari-hari.
Mengasosiasi (Associating)
Menghubungkan rumus struktur senyawa
dengan sifat kimianya.
Menghubungkan rumus molekul dengan rumus struktur
tatanama,
sifat,
kegunaan
dan
identifikasi
senyawa
haloalkana
2.2 Menunjukkanperilaku
kerjasama, santun,
toleran, cinta damai dan
peduli lingkungan serta
hemat
dalam memanfaatkan sumber daya
alam. (isomer)
2.3 Menunjukkan perilaku responsif
Mengkomunikasikan (Communicating)
dan pro-aktif serta bijaksana
Menyampaikan secara tertulis atau lisan tentang senyawa
sebagai wujud kemampuan
haloalkana yang dapat merusak ozon dan cara
memecahkan masalah dan
penanggulangannya.
membuat keputusan.
123
Mengkomunikasikan kegunaan senyawa
haloalkana dalam kehidupan (bidang farmasi,
industri)
3.7 Menganalisis struktur, tata
nama, sifat dan kegunaan
senyawa karbon (halo
alkana, alkanol,
124
alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat,
dan alkil alkanoat)
4.7 Menalar dan menganalisis struktur,
tata nama, sifat dan
kegunaan senyawa karbon
(halo alkana, alkanol,
alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat,
dan alkil alkanoat).
Struktur, tatanama,
sifat, identifikasi
dan kegunaan
senyawa:
Alkanol dan
Alkoksi alkana
Mengamati (Observing):
Menggali informasi dengan cara membaca/
melihat/ mengamati/ menyimak tentang:
rumus struktur (gugus fungsi), tata-nama,
sifat, identifikasi dan kegunaan senyawa-
senyawa alkanol dan alkoksi alkana yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari .
Menanya (Questioning)
Bagaimana senyawa alkohol tertentu
dapat menjadi alternatif bahan bakar.
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan rumus struktur dan isomer senyawa alkanol
Tugas:
Menulis ide
/gagasan
penggunaan
alkanol
sebagai
alternatif
bahan
bakar.
Meranca
ng
percobaa
n
identifikasi
alkanol dan
alkoksi alkan
1 mgg x 4 jp Buku Kimia Kelas
XII
CD Kimia Karbon
Situs kimia
tentang
Kimia
Karbon
8
125
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
dan alkoksi alkan
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa alkanol dan
alkoksi alkan
Mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia
senyawa- senyawa alkanol dan alkoksi alkan,
serta senyawa polialkohol, pembuatan alkohol
dengan cara fermentasi, dan cara
membedakan alkohol dengan eter dari literatur.
Membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol
tertier.
Merancang, kemudian melakukan
percobaan untuk mengidentifikasi
alkanol dan alkoksi alkan
Menganalisis reaksi identifikasi senyawa
alkanol dan alkoksi alkan
Mendiskusikan kegunaan senyawa alkanol dan alkoksi
alkan dalam kehidupan (bidang farmasi, industri)
Mengasosiasi (Associating)
Menghubungkan rumus struktur senyawa
Observasi
Sikap ilmiah
pada saat
melakukan
percobaan
(menggunaka
n pipet tetes,
mengukur
volume dll)
dan diskusi,
serta presentasi.
Portofolio
Artikel yang
ditulis Laporan
hasil
percobaan
Tes tertulis
Pemahaman
tentang:
Struktur,
tatanama,
126
dengan sifat kimianya.
Menghubungkan rumus molekul dengan
rumus struktur (isomer)
Mengkomunikasikan (Communicating)
sifat,
kegunaan dan
identifikasi
senyawa
alkanol
dan alkoksi alkan
127
Membuat laporan percobaan tentang cara
membedakan alkohol primer, alkohol
sekunder, dan alkohol tertier serta
mempresentasikannya.
Mempresentasikan ide/gagasan
penggunaan alkanol sebagai alternatif
bahan bakar.
Mengkomunikasikan kegunaan senyawa
alkanol dan alkoksi alkan dalam
kehidupan (bidang farmasi)
Struktur, tatanama,
sifat, identifikasi
dan kegunaan
senyawa:
Alkanal dan
Alkanon
Mengamati (Observing):
Menggali informasi dengan cara membaca/
melihat/ mengamati/menyimak tentang struktur,
gugus fungsi, tata- nama, identifikasi dan
kegunaan senyawa-senyawa alkanal dan
alkanon.
Tugas
Mencari artikel
tentang
kegunaan dan
bahaya
formalin
1 mgg x 4 jp Buku Kimia Kelas
XII
CD Kimia Karbon
9
128
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Menanya (Questioning)
Formalin digunakan untuk pengawet preparat
(contoh mayat ) apakah formalin juga dapat
digunakan sebagai
pengawet makanan?
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan rumus struktur dan isomer
senyawa Alkanal dan Alkanon
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawaAlkanal dan
Alkanon
Mengumpulkan data sifat fisis, sifat kimia senyawa-
senyawa Alkanal dan Alkanon, serta
identifikasiAlkanal dan Alkanon dari literatur.
Merancang, kemudian melakukan percobaan
tentang identifikasi Alkanal dan Alkanon
(misal dengan larutan Fehling dan Tollens).
Mendiskusikan kegunaan senyawa Alkanal dan Alkanon
dalam kehidupan (bidang farmasi, industri)
Merancang
percobaan
identifikasi
alkanal
dan alkanon
Observasi
Sikap ilmiah
dalam
melakukan
percobaan,
diskusi, dan
presentasi
Portofolio
Artikel yang
ditulis Laporan
hasil
percobaan
Situs kimia
tentang
Kimia
Karbon
129
Mengasosiasi (Associating)
Tes tertulis
Pemahaman
130
Menentukan rumus struktur senyawa-senyawa
Alkanal dan Alkanon dari rumus molekul
tertentu, isomer dan namanya. Menghubungkan
rumus struktur senyawa dengan sifat kimianya.
Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengkomunikasikan secara tertulis (membuat laporan
tertulis) atau lisan tentang hasil identifikasi
Alkanal dan Alkanon.
tentang
struktur,
tatanama,
sifat,
kegunaan dan
identifikasi
senyawa:
alkanal
(aldehid)
dan alkanon
(keton)
Struktur, tatanama,
sifat, kegunaan
dan identifikasi
senyawa:
Asam
alkanoat
Alkil
alkanoat
Mengamati (Observing):
Menggali informasi dengan cara membaca/
melihat/ mengamati/ menyimak tentang gugus
fungsi, tata-nama, sifat dan kegunaan
senyawa-senyawa asam alkanoat dan alkil
alkanoat
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan,asam cuka dapat digunakan
Tugas
Mencari ester
(alkil alkanoat)
yang sering
digunakan
dalam industri
makanan/minu
man
Merancang
percobaan
1 mgg X 4 jp
Buku Kimia Kelas
XII
CD Kimia
Karbon Situs
kimia
tentang
Kimia
Karbon
10
131
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
sebagai penambah rasa pada makanan apakah asam
alkanoat yang lain juga bisa?
senyawa-senyawa ester apa saja yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan rumus struktur dan isomer
senyawa asam alkanoat dan alkil alkanoat.
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa asam alkanoat
dan alkil alkanoat.
Mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia
senyawa- senyawa asam alkanoat dan alkil
alkanoat dari literatur.
Merancang, kemudian melakukan percobaan
pembuatan alkil alkanoat
Mengumpulkan data untuk menjawab
pertanyaan: senyawa-senyawa asam
alkanoat dan alkil alkanoat apa
saja yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengasosiasi (Associating)
Menghubungkan rumus molekul dengan
esterifikasi
Observasi
Sikap ilmiah dalam
melakukan
percobaan
(mengukur
volume, suhu,
meneteskan
larutan, dll), dan
diskusi, serta
presentasi
Portofolio
Laporan hasil
percobaan
Tes tertulis
Pemahaman
tentang struktur,
tatanama, sifat,
kegunaan dan
identifikasi
senyawa asam
132
senyawa asam alkanoat dan alkil alkaoat
(isomer).
Menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat
kimianya
133
Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengkomunikasikan secara tertulis
(membuat laporan tertulis) atau lisan
tentang hasil percobaan pembuatan
ester.
Menyampaikan secara tertulis atau lisan senyawa-
senyawa asam alkanoat dan alkil alkanoat yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
alkanoat
(asam
karboksilat)
dan alkil
alkanoat
(ester)
1.1 Menyadari adanya keteraturan
dalam sifat koligatif larutan,
reaksi redoks, keragaman
sifat unsur, senyawa
makromolekul sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan
Struktur, tatanama,
sifat dan
kegunaan
benzen dan
turunannya.
Mengamati (Observing):
Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/
mengamati/ menyimak tentang struktur,
tatanama, sifat dan kegunaan benzen dan
turunannya.
Tugas
Mencari
literatur/artikel
tentang bahaya
zat
pewarna (diazo)
2 mgg X 4 jp
Buku Kimia Kelas
XII
CD Kimia
Karbon Situs
kimia
11
134
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut
sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
Menanya (Questioning)
Mengapa TNT dapat digunakan sebagai bahan peledak
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan rumus struktur dan isomer
senyawa benzen dan turunannya
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa benzen dan
turunannya
Mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia
senyawa benzen dan turunannya (penyebab
kestabilan benzen, reaksi-reaksi substitusi
meliputi: nitrasi, sulfonasi, halogenasi, dan
alkilasi dll) dari literatur.
Mendiskusikan kegunaan benzen dan turunannya
Mengasosiasi (Associating)
Menghubungkan rumus struktur senyawa
dengan sifat kimianya.
Mengkomunikasikan (Communicating)
Menyampaikan secara tertulis atau lisan
senyawa-senyawa benzen dan turunannya
tekstil bila
digunakan
untuk
makanan
Membuat peta
konsep
tentang
senyawa
benzen dan
turunannya
Observasi
-
Portofolio
- Peta konsep
- Artikel yang ditulis
Tes tertulis
Pemahaman
tentang
struktur,
tatanama, sifat
dan kegunaan
tentang Kimia
Karbon
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur
golongan utama dan
golongan transisi di alam
Indonesia sebagai bahan
tambang merupakan
anugerah Tuhan YME yang
digunakan untuk
kemakmuran
rakyat Indonesia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu
membedakan fakta dan
opini, ulet, teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan
melakukan percobaan serta
135
berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
benzen dan
turunannya.
.
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama,
136
santun, toleran, cinta damai
dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan
sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan
pro-aktif serta bijaksana
sebagai wujud
kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
3.8 Menganalisis struktur, tata
nama, sifat, dan
kegunaan benzen dan
turunannya.
137
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
4.8 Menalar dan menganalisis
struktur, tata nama, sifat,
dan kegunaan
benzen dan turunannya.
1.1 Menyadari adanya keteraturan
dalam sifat koligatif larutan,
reaksi redoks, keragaman
sifat unsur, senyawa
makromolekul sebagai
wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan
tentang adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia
yang kebenarannya bersifat
tentatif.
Struktur, tata nama,
sifat,
penggunaan
dan
penggolongan
Polimer
Mengamati (Observing):
Menggali informasi dengan cara membaca/
melihat/ mengamati/ menyimak tentang jenis
monomer, jenis reaksi pembentukannya,
polimer dalam kehidupan sehari-hari
dll.
Menanya (Questioning)
Menyusun pertanyaan bagaimana cara polimer
terbentuk. Apa dampak penggunaan polimer
sintetis dalam kehidupan
Mengapa plastik sukar dibiodegradasi
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi
nama polimer Mengumpulkan data
pembentukan polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi dari literatur.
Mengumpulkan data tentang dampak penggunaan polimer
Tugas
Menulis
tentang
“Dampak
penggunaan
polimer
sintetis dalam
kehidupan
dan cara
penanggulanganya
Observasi
-
Portofolio
Mengumpul
kan data
tentang
penggunaan
1 x mgg X 4 jp
Buku Kimia Kelas
XII
CD Kimia
Karbon Situs
kimia
tentang
Kimia
Karbon
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur
golongan utama dan
golongan transisi di alam
Indonesia sebagai bahan
tambang merupakan
anugerah Tuhan YME yang
digunakan untuk
138
kemakmuran rakyat
Indonesia.
sintetis dalam kehidupan dan cara penanggulangannya.
Mengasosiasi (Associating)
Menghubungkan nama monomer, jenis polimerisasinya,
plastik dan
dampaknya dalam
kehidupan, serta
usaha
2.1 Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu
139
membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif,
demokratis,
komunikatif) dalam
merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam
sikap sehari-hari.
nama polimer yang terbentuk, sifat-sifat dan
kegunaannya dalam kehidupan.
Mengkomunikasikan (Communicating)
Menyampaikan secara tertulis dan
mempresentasikan dampak penggunaan
polimer sintetis dalam kehidupan dan
cara penanggulangannya.
penanggulangan.
Tes tertulis
Pemahaman
tentang
struktur, tata
nama, sifat,
kegunaan dan
penggolong
an Polimer
2.2 Menunjukkanperilaku
kerjasama, santun, toleran,
cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan
sumber daya alam.
140
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Struktur, tata nama,
Mengamati (Observing):
Menggali informasi dengan cara membaca/
melihat/ mengamati/ menyimak tentang
struktur, tata nama, sifat, penggolongan, dan
kegunaan karbohidrat (monosakarida,
disakarida, dan polisakarida).
Menanya (Questioning)
Menyusun pertanyaan tentang bagaimana
struktur disakarida dan polisakarida dan
bagaimana hidrolisis
polisakarida.
Apakah gula sintetis termasuk karbohidrat
Tugas
Membuat peta
konsep tentang
Karbohidrat
Merancang
percobaan
uji
Karbohidra
t
Observasi
Sikap ilmiah
pada saat
2 mgg X 4 jp
Buku Kimia Kelas
XII
CD Kimia
Karbon Situs
kimia
tentang
Kimia
Karbon
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan
sifat,penggolongan,
pro-aktif serta bijaksana sebagai
dan kegunaan
wujud kemampuan memecahkan
Karbohidrat
masalah dan membuat keputusan.
3.9 Menganalisis struktur, tata nama,
sifat dan
penggolongan
makromolekul
(polimer,
karbohidrat, dan protein)
141
4.9 Menalar dan menganalisis struktur,
Apa yang menyebabkan penyakit diabetes
(gula darah tinggi) dan bagaimana
mengidentifikasinya
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan rumus struktur, penggolongan
dan isomer senyawa karbohidrat
Merancang, kemudian melakukan percobaan uji glukosa,
selulosa dan amilum.
Mendiskusikan kegunaan senyawa karbohidrat
melakukan
percobaan uji
glukosa,
selulosa, dan
amilum
Portofolio
Peta konsep
Laporan
hasil
Percobaan
tata nama, sifat dan kegunaan
142
makromolekul
(polimer,
karbohidrat, dan
protein)
Mengasosiasi (Associating)
Mengolah data dan menyimpulkan hasil
percobaan. Menghubungkan hasil percobaan uji
glukosa, selulosa dan amilum dengan konsep
reaksi hidrolisis polisakarida
Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengkomunikasikan secara tertulis
(membuat laporan tertulis) atau lisan
tentang hasil percobaan uji glukosa,
selulosa dan amilum.
Tes tertulis
Pemahman
tentang
struktur, sifat
dan
penggolonga
n Karbohidrat
Struktur, tata nama,
sifat, kegunaan
dan
penggolongan
Protein
Mengamati (Observing):
Menggali informasi dengan cara membaca/
melihat/ mengamati/ menyimak tentang
struktur, tata nama, sifat,
kegunaan dan penggolongan protein.
Tugas
Membuat
peta konsep
tentang
Protein
1 mgg X 4 jp
Buku Kimia Kelas
XII
CD Kimia
Karbon Situs
kimia
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan tentang struktur asam amino, ion
Merancang
percobaan uji
tentang Kimia
Karbon
zwitter, variasi struktur asam amino dengan harga pH,
Protein
143
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
asam amino esensial dan non-esensial, asam nukleat
struktur protein serta kegunaannya.
Observasi
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi
nama protein Mengumpulkan data struktur
asam amino, ion zwitter,
variasi struktur asam amino dengan harga pH,
asam amino esensial dan non-esensial, asam
nukleat, struktur proteinserta kegunaannya
Merancang, kemudian melakukan percobaan uji protein.
Sikap ilmiah
pada saat
melakukan
percobaan uji
protein
Portofolio
Peta
konsep
Laporan
hasil
Mengamati dan mencatat hasil percobaan percobaan
Mengasosiasi (Associating)
Mengolah dan menyimpulkan hasil percobaan.
Menghubungkan hasil percobaan uji
protein dengan struktur protein dan sifat-
sifatnya.
Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengkomunikasikan secara tertulis (membuat laporan
Tes tertulis
Pemahaman
tentang
struktur, tata
nama, sifat,
kegunaan
dan
penggolongan:
tertulis) atau lisan tentang hasil percobaan uji protein.
protein.
144
1.1 Menyadari adanya keteraturan
dalam sifat koligatif larutan,
reaksi redoks, keragaman
sifat unsur, senyawa
makromolekul sebagai
wujud kebesaran Tuhan
YME dan
pengetahuan tentang adanya
Struktur, tata nama,
sifat,penggolon
gan, dan
kegunaan
Lemak
Mengamati (Observing):
Menggali informasi dengan cara
membaca/ melihat/ mengamati/ menyimak
tentang struktur, tata nama,
sifat,penggolongan, dan kegunaan lemak.
Menanya (Questioning)
Tugas:
Menulis artikel/
leaflet /brochure
tentang “Sifat
dan kegunaan
lemak bagi
manusia”
1 mgg X 4 jp
Buku Kimia Kelas
XII
CD Kimia
Karbon Situs
kimia
tentang Kimia
Karbon
145
keteraturan tersebut
sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
Mengajukan pertanyaan tentang struktur lemak,
tata nama lemak, reaksi hidrogenasi lemak,
perbedaan lemak dan minyak, komposisi asam
lemak dalam minyak dan lemak.
Apa yang menyebabkan obesitas pada manusia
Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi
nama lemak Mengumpulkan data tentang
struktur lemak, reaksi hidrogenasi lemak,
perbedaan lemak dan minyak, komposisi asam
lemak dalam minyak dan lemak.
Mendiskusikan kegunaan lemak dan minyak
Observasi
-
Portofolio
Artikel yang ditulis
Tes tertulis
Pemahaman
tentang
struktur,
tata nama, sifat,
1.2 Mensyukuri kelimpahan
unsur golongan utama dan
golongan transisi di alam
Indonesia sebagai bahan
tambang merupakan
anugerah Tuhan YME yang
digunakan untuk
kemakmuran rakyat
Indonesia.
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru A
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
Lampiran 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru B
1. Pertemuan Ke-1 ( 3x 45 menit ) Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
Guru :
o Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
ii. Apersepsi
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
iii. Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
- Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang Senyawa Hidrokarbon dan
Minyak Bumi
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
iv. Pemberian Acuan;
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Memberitahukan tentang standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
15 menit
149
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Peserta didik di dalam kelompok belajar :
Mengamati
o Mengkaji dari berbagai sumber tentang senyawa hidrokarbon untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Menanya o Mengajukan pertanyaan tentang Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
o Mengapa senyawa hidrokarbon banyak sekali terdapat di alam?
o Bagaimana cara mengelompokkan senyawa hidrokarbon?
Mengumpulkan Data(Eksperimen/Mengeksplorasi) o Menganalisis senyawa yang terjadi pada pembakaran senyawa karbon
berdasarkan hasil pengamatan
o Menganalisis kekhasan atom karbon o Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari
rantai atom karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan kuarterner)
o Menentukan rumus umum Alkana, alkena dan alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya.
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan o Menghubungkan rumus struktur alkana, alkena dan alkuna dengan sifat
fisiknya
o Berdiskusi tentang data yang sudah dikumpulkan/terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
o Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
105
Menit
150
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung. o Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan.
Mengkomunikasikan
o Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
o Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal o Mengemukan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan
o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
o Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
o Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
o Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Penutup Peserta didik :
o Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Mengagendakan pekerjaan rumah. o Mengagendakan materi yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya
di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
o Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan soal dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian portofolio.
o Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
15
menit
2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 45 menit ) Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
Guru :
15 menit
151
o Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
v. Apersepsi
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
vi. Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
- Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang Senyawa Hidrokarbon dan
Minyak Bumi
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
vii. Pemberian Acuan;
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Memberitahukan tentang standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Peserta didik di dalam kelompok belajar :
Mengamati o Mengamati demonstrasi pembakaran senyawa karbon (contoh pemanasan
gula).
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Menanya
o Mengajukan pertanyaan tentang Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
105
Menit
152
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
Misal :
o Bagaimana cara memberi nama senyawa hidrokarbon?
o Senyawa apa yang terbentuk pada reaksi pembakaran hidrokarbon?
Mengumpulkan Data(Eksperimen/Mengeksplorasi) o Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa alkana,
alkena dan alkuna
o Mendiskusikan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri)
o Memprediksi isomer dari senyawa hidrokarbon
o Menganalisis reaksi senyawa hidrokarbon
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan
o Berlatih membuat isomer senyawa karbon
o Berlatih menuliskan reaksi senyawa karbon o Berdiskusi tentang data yang sudah dikumpulkan/terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
o Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung.
o Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Mengkomunikasikan o Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
153
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
o Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal o Mengemukan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
o Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
o Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
o Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Penutup Peserta didik :
o Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Mengagendakan pekerjaan rumah. o Mengagendakan materi yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya
di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
o Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan soal dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian portofolio.
o Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
15
Menit
154
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru C
155
156
157
158
159
160
161
Lampiran 7 Pengamatan terhadap guru pada saat mengajar
162
163
164
165
Lampiran 8 Sampel instrument RPP
166
Lampiran 9 Sampel angket presepsi siswa terhadap guru
167
168
Lampiran 10 Hasil Penilaian Eksperimen Alkana,Alkena,Alkuna
EKSPERIMEN ALKANA,ALKENA, ALKUNA
SMA NEGERI 8 KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019
NO. NILAI
KETUNTASAN
PREDIKAT BENTUK
ATOM
CARA
MERANGKAI LAPORAN JUMLAH
1 80 80 0 53 TIDAK TUNTAS
D
2 85 85 85 85 TUNTAS B
3 85 85 90 87 TUNTAS B
4 85 85 85 85 TUNTAS B
5 85 85 90 87 TUNTAS B
6 85 85 90 87 TUNTAS B
7 85 85 0 57 TIDAK TUNTAS
D
8 85 85 90 87 TUNTAS B
9 85 85 90 87 TUNTAS B
10 85 85 85 85 TUNTAS B
11 80 80 0 53 TIDAK TUNTAS
D
12 85 85 90 87 TUNTAS B
13 85 85 90 87 TUNTAS B
14 80 80 85 82 TUNTAS B
15 85 85 90 87 TUNTAS B
16 85 85 90 87 TUNTAS B
17 85 85 90 87 TUNTAS B
18 80 80 0 53 TIDAK TUNTAS
D
19 85 85 85 85 TUNTAS B
20 85 85 0 57 TIDAK TUNTAS
D
21 85 85 90 87 TUNTAS B
22 85 85 85 85 TUNTAS B
23 85 85 90 87 TUNTAS B
24 85 85 90 87 TUNTAS B
169
25 85 85 85 85 TUNTAS B
26 85 85 90 87 TUNTAS B
27 85 85 90 87 TUNTAS B
28 80 80 0 53 TUNTAS B
29 85 85 90 87 TUNTAS B
30 85 85 90 87 TUNTAS B
31 85 85 90 87 TUNTAS B
32 85 85 90 87 TUNTAS B
33 85 85 85 85 TUNTAS B
34 80 80 0 53 TIDAK TUNTAS
D
35 85 85 90 87 TUNTAS B
36 85 85 85 85 TUNTAS B
37 85 85 85 85 TUNTAS B
38 80 80 90 83 TUNTAS B
39 80 80 0 53 TIDAK TUNTAS
D
170
Lampiran 11 Hasil Penilaian Eksperimen Kekhasan Atom Karbon
NO.
NILAI KETUNTA
SAN
PREDI
KAT BENTUK
ATOM
CARA
MERANGKAI
LAPORAN
JUMLAH
1 85 85 90 87 TUNTAS B
2 85 85 90 87 TUNTAS B
3 85 85 90 87 TUNTAS B
4 85 85 90 87 TUNTAS B
5 80 80 85 82 TUNTAS B
6 85 85 90 87 TUNTAS B
7 85 85 90 87 TUNTAS B
8 85 85 90 87 TUNTAS B
9 80 80 80 80 TUNTAS B
10 85 85 90 87 TUNTAS B
11 80 80 80 80 TUNTAS B
12 80 80 80 80 TUNTAS B
13 85 85 90 87 TUNTAS B
14 80 80 80 80 TUNTAS B
15 85 85 90 87 TUNTAS B
16 85 85 90 87 TUNTAS B
17 85 85 90 87 TUNTAS B
18 80 80 80 80 TUNTAS B
19 85 85 85 85 TUNTAS B
20 85 85 90 87 TUNTAS B
21 85 85 90 87 TUNTAS B
22 85 85 85 85 TUNTAS B
23 85 85 90 87 TUNTAS B
24 85 85 90 87 TUNTAS B
25 85 85 90 87 TUNTAS B
171
26 85 85 85 85 TUNTAS B
27 80 80 80 80 TUNTAS B
28 80 80 80 80 TUNTAS B
29 80 80 80 80 TUNTAS B
30 85 85 85 85 TUNTAS B
31 85 85 85 85 TUNTAS B
32 85 85 90 87 TUNTAS B
33 85 85 90 87 TUNTAS B
34 80 80 80 80 TUNTAS B
35 85 85 85 85 TUNTAS B
36 85 85 85 85 TUNTAS B
37 85 85 85 85 TUNTAS B
38 80 80 85 82 TUNTAS B
39 85 85 90 87 TUNTAS B
172
Lampiran 12 Hasil Penilaian Tengah Semester
PENILAIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
SMA NEGERI 8 KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019
Kelas: XI IPA 5 KBM = 66
NO.
NAMA
NILAI
KETUNTASAN
PREDIK
AT
1 ABDUL FATAH 75 TUNTAS C
2 ADHE AQILAH NURAINI 80 TUNTAS B
3 ALYCIA MARGIE 85 TUNTAS B
4 ANDRY FAJAR SETIAWAN 89 TUNTAS B
5 BANYU SINATRYO IRVANDITAMA
51 TIDAK TUNTAS D
6 BENETTA SWASTI ADITAMI 76 TUNTAS C
7 BINTANG KURNIA PUTRANTO 85 TUNTAS B
8 DIMAS DWI PUTRA 89 TUNTAS B
9 FADLY ANUGRAH PRADANY 36 TIDAK TUNTAS D
10 FAJAR NUR ALIF 50 TIDAK TUNTAS D
11 FIRLI OURELLONIKA 46 TIDAK TUNTAS D
12 HARTANTRI SETIASIH 54 TIDAK TUNTAS D
13 IKA WAHYUNINGSIH 56 TIDAK TUNTAS D
14 KINANTHI NURUL PUTRI NUGROHO
80 TUNTAS B
15 MAFTUH IHSAN ALI 48 TIDAK TUNTAS D
16 MARINI VIRGHIA GUNAWAN 77 TUNTAS B
17 MASYITA FATMA MEDIANA P 53 TIDAK TUNTAS D
173
18 MELATI SUNDARI PUTRI 78 TUNTAS B
19 MUHAMAD SYARIFUDIN 58 TIDAK TUNTAS D
20 MUHAMMAD RAIHAN MALIK 41 TIDAK TUNTAS D
21 NADILA PUTRI AMALIA 56 TIDAK TUNTAS D
22 NAJMAN TARRIS ADLIAN 55 TIDAK TUNTAS D
23 NAYLA ZAMZANI HARSAQ 90 TUNTAS A
24 NIA MUNAJAH HARUN 63 TIDAK TUNTAS D
25 NOVA ANANDA 53 TIDAK TUNTAS D
26 NURHADI GHIFARI RAMADHAN 51 TIDAK TUNTAS D
27 NURSAIDAH IMELDA SARI 64 TIDAK TUNTAS D
28 PUTRI AYU RAMADHANIA 55 TIDAK TUNTAS D
29 REZA NUUR WAHYUNINGTIAS 54 TIDAK TUNTAS D
30 SAVERA DAMAYANTI 80 TUNTAS B
31 SHAFA SYAZANI 75 TUNTAS C
32 SILFA SA'TARY 40 TIDAK TUNTAS D
33 SINTA SEPTIANI 56 TIDAK TUNTAS D
34 SULIVAN YUANARO PUTRA 70 TUNTAS C
35 TALITHA FATIHA FIRDAUS 45 TIDAK TUNTAS D
36 VIRA FERLIANA 65 TIDAK TUNTAS D
37 VIVECA DEKO AMARYL 86 TUNTAS B
38 WAHYU ALAMSYAH 75 TUNTAS C
39 WISNU DWI SAPUTRA 70 TUNTAS C
Lampiran 13
Hasil Presepsi Siswa terhadap Guru pada saat Kegiatan Belajar Mengajar
177
Lampiran 14
Analisis Deskripsi Pembelajaran
DESKRIPSI KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI KEKHASAN ATOM KARBON
Waktu Kegiatan Deskripsi
Kegiatan Guru
Deskripsi Kegiatan
Siswa
12.45 - 12.50 WIB
12.55 - 13.00 WIB
13.00 - 13.10 WIB
Awal/Pembuka - Guru memberi
salam
- Guru mengabsen
siswa
- Guru membentuk
beberapa
kelompok siswa
- Guru
menanyakan
materi hari ini
- Guru
menyampaikan
indikator dan
tujuan
pembelajaran
- Siswa menjawab
salam
- Siswa menjawab
salah satu teman nya
tidak hadir karena
sakit
- Siswa menjawab
kekhasan atom
karbon
- Siswa duduk
berdasarkan
kelompok maisng-
masing
- Siswa mendengarkan
guru dengan baik
13.10 - 13.25 WIB Inti - Guru
menjelaskan
materi Kekhasan
Atom Karbon
- Guru menayakan
apakah kalian
pernah melihat
Kristal atau intan
?
- Guru
menjelaskan
materi bentuk
atom primer,
sekunder, tersier,
dan kuarterner
- Guru
- Siswa menayakan
kembali penjelasan
atom primer, sekunder,
tersier, dan kuarterner
- siswa menjawab :
belum pernah bu kalau
liat di majalah atau
televisi sudah bu.
- Siswa maju kedepan
untuk melihat
langsung bentuk dari
atom primer, sekuder,
tersier, dan kuarterner.
13.25 – 13.30 WIB
13.30 - 13.40 WIB
13.40 - 13.55 WIB
14.00 – 14.10 WIB
178
179
14.10 - 14.30 WIB
menjelaskan
dengan alat
Molymood
- Guru
menjelaskan
contoh- contoh
ikatan tunggal,
rangkap dua, dan
rangkap tiga
- Guru
menjelaskan tata
cara paraktikum
membuat ikatan
dari tusuk gigi dan
lilin
- Guru
menjelaskan
format
pengamatan dari
pembuatan
susunan dari
gambar atau
bentuk atom yang
dibuat dari lilin
- Guru
mempersilahkan
siswa untuk
memulai kegiatan
praktikum
- Guru mengamati
siswa yang sedang
melakukan
praktikum
- Siswa memulai
praktikum bersama
teman kelompok
masing-masing
- Siswa menanyakan
kepada guru bentuk
rangkaian yang dibuat
14.30 - 14.45 WIB
14.45 -15.00 WIB
Penutup - Guru
menanyakan
kepada masing-
masing kelompok
hasil dari
praktikum yang
dilakukan
- Siswa berdiri di meja
kerja nya dengan
menjelaskan
rangkaian yang telah
dibuat : atom primer,
sekunder, tersier, dan
kuarterner
180
- Guru
menjelaskan
kembali apa itu
ikatan primer,
sekunder, tersier,
dan kuarterner
- Guru
menanyakan
kembali kepada
siswa ada yang
belum paham
- Guru
memberitahukan
siswa bahwa hari
ini terakhir
materi kekhasan
atom karbon
- Guru menyuruh
siswa untuk
berdoa sebelum
pelajaran ditutup
- Guru menutup
pelajaran dengan
mengucapkan
salam.
- Siswa menjawab
sudah paham setelah
melakukan
praktikum
- Siswa berdoa
menurut kepercayaan
masing-masing
- Siswa menjawab
salam.
181
Lampiran 15
DESKRIPSI KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI SENYAWA HIDROKARBON
Waktu Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Guru
Deskripsi
Kegiatan Siswa
12.45 - 12.50
WIB
12.50 - 13.10
WIB
Awal/Pembuka - Guru memberi
salam
- Guru mengabsen
siswa
- Guru membentuk
beberapa kelompok
siswa
- Guru menanyakan
materi hari ini
- Siswa
menjawab
salam
- Siswa
menjawab
salah satu
teman nya
tidak hadir
karena sakit
- Siswa
menjawab
senyawa
hidrokarbon
- Siswa duduk
berdasarkan
kelompok
maisng-
masing
- Siswa
mendengarkan
guru dengan
baik
- Guru
menyampaikan
indikator dan tujuan
pembelajaran
13.10 - 13.25
WIB
13.25 - 13.40
WIB
Inti - Guru menjelaskan
materi Senyawa
Hidrokarbon
- Guru menjelaskan
materi tentang
alkana, alkena, dan
alkuna
- Guru menjelaskan
dengan alat
Molymood
- Guru menjelaskan
contoh- contoh ikatan
alkana, alkena, dan
- Siswa
menayakan
kembali
penjelasan
tentang rumus
umum alkana,
alkena, dan
alkuna
- Siswa maju
kedepan untuk
182
13.40 - 13.55
WIB
13.55 - 14.30
WIB
alkuna
- Guru menjelaskan
tata cara paraktikum
membuat ikatan
alkana, alkena, dan
alkuna
dari tusuk gigi dan
lilin
- Guru menjelaskan
format pengamatan
dari pembuatan
susunan dari gambar
atau bentuk atom
yang dibuat dari lilin
- Guru
mempersilahkan
siswa untuk memulai
kegiatan praktikum
- Guru mengamati
siswa yang sedang
melakukan praktikum
melihat
langsung bentuk
dari ikatan
alkana, alkena,
dan alkuna yang
diperagakan
guru di depan
- Siswa
memulai
praktikum
bersama teman
kelompok
masing-masing
- Siswa
menanyakan
kepada guru
bentuk
rangkaian yang
dibuat
14.30 - 14.45
WIB
14.45 -15.00
WIB
Penutup - Guru menanyakan
kepada masing-
masing kelompok
hasil dari praktikum
yang dilakukan
- Guru menjelaskan
kembali apa itu
ikatan alkana, alkena,
dan alkuna dengan
rumus umum dari
alkana,alkena, dan
alkuna
- Siswa berdiri
di meja kerja
nya dengan
menjelaskan
rangkaian yang
telah dibuat :
alkana, alkena,
dan alkuna
dengan masing-
masing atom
karbon 1
sampai dengan
10
- Siswa
menjawab
sudah paham
- Guru menanyakan
kembali kepada
183
siswa ada yang
belum paham
setelah
melakukan
praktikum
- Guru menyuruh
siswa untuk berdoa
sebelum pelajaran
ditutup
- Siswa berdoa
menurut
kepercayaan
masing-masing
- Guru menutup
pelajaran dengan
mengucapkan
salam.
- Siswa
menjawab
salam.
184
Lampiran 15 Surat Permohonan Penelitian
185
Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian
186
187
Lampiran 17 Foto – foto Pengambilan Data
188
189
Lampiran 18 Lembar Uji Referensi
LEMBAR UJI REFERENSI
Judul Skripsi : Analisis Implementasi Pembelajaran Kurikulum 2013 berdasarkan
Kurikulum Representasi
Nama : Siti Hajijah Malau
NIM 1113016200065
Prodi : Pendidikan Kimia
Pembimbing 1 : Salamah Agung,M.A.,Ph.D
Pembimbing 2 : Tonih Feronika, M.Pd
No
Referensi Paraf
Pembimbing 1 Pembimbing 2
BAB I
1 Undang-undang Dasar 1945 pasal 31
ayat 1 (hlm: 15)
2
Ansyar, Muhammad. (2015).
Kurikulum Hakikat, Fondasi, Desain
dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. (hlm:395)
3 Permendikbud No 104 Tahun 2014
(hlm:2)
4
Kurniasih, Imas. (2014).
Implementasi Kurikulum 2013: Teori
dan Praktek. Surabaya:Kata Pena.
(hlm:132)
5 Abdullah. (2014). Pengembangan
Kurikulum Teori & Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. (hlm:194)
6
Van den Akker, J. (2013). (n.d.). Educational Design Research Part A:
An Introduction. Dalam Tjeerd
Plomp & Nienke Nieveen (Eds.),
190
Netherlands institute for curriculum development. Enschede : Slo.
7
Undang-undang Dasar Negera
Republik Indonesia Tahun 1945
Pembukaan. BAB XII Pendidikan
dan Kebudayaan Pasal 31 ayat 1.
(hlm:15)
BAB II
1 Undang-undang Dasar Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2
Ansyar, Muhammad. (2015).
Kurikulum Hakikat, Fondasi, Desain
dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana. (hlm:25-26)
3 Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
(hlm:16-17)
4
Dirman, dan Juarsih. (2014).
Pengembangan Kurikulum dalam
Rangka Implementasi Standar Proses
Pendidikan Siswa. Jakarta : PT
RINEKA CIPTA. (hlm:18)
5
Ansyar, Muhammad. (2015).
Kurikulum Hakikat, Fondasi, Desain
dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana. (hlm:56)
6
Dirman, dan Juarsih. (2014).
Pengembangan Kurikulum dalam
Rangka Implementasi Standar Proses
Pendidikan Siswa. Jakarta : PT RINEKA
CIPTA. (hlm:14)
7
Agung, S., Bulte, A. M. W., Pilot, A.
(2013). (n.d.). Chemistry Education in
Indonesian Madrasah: An Analysis
Using Curriculum, Representations
and Curriculum Emphases. Disertas,
Fruedenthal Institute of Science and
Mathematic Education (FISME), Utrecht University, the Netherlands.
191
8
Van den Akker, J. (2013). (n.d.).
Educational Design Research Part A:
An Introduction. Dalam Tjeerd
Plomp & Nienke Nieveen (Eds.),
Netherlands institute for curriculum development. Enschede : Slo.
9
Brudge, Julia dan Jason Overby.
(2015). Chemistry : Atom First. New
York : McGraw-Hill Education. (hlm:3)
10
Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen
Pendidikan Menengah. (2014).
Naskah Pembelajaran Kimia
Kurikulum 2013 di SMA Melalui
Pendekatan Saintifik. Jakarta : Kemendikbud. (hlm:2-3)
11 Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Tujuan Kurikulum 2013
12 Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
13
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
14 Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses
15
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
16
Pilot, A., & Bulte, A. M. W. (2006).
The Use of “Contexts” as a Challenge
for the Chemistry Curriculum: Its
successes and the need for further
development and understanding.
International Journal of Science Education, 28(9): 1087-1112
17
Mardiana, S., & Sumiyatun (2017). “Implementasi Kurikulum 2013
Dalam Pembelajaran Sejarah Di Sma
Negeri 1 Metro”. (hlm:1)
192
18
Retnawati, H., Hadi, S., & Nugraha, A. C. (2016). Vocational high school
teachers‟ difficulties in implementing
the assessment in curriculum 2013 in
Yogyakarta Province of Indonesia.
International Journal of Instruction.
(hlm:1)
BAB III
1 Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT
Rineka Cipta.(hlm:234)
2
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian
Pendidikan Kuantitatif&Kualitatif
Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
3
Gunawan, I. (2013). Metode
Penelitian Kualitatif: Teori dan
Praktek. Jakarta: PT Bumi
Aksara.(hlm:126)
4
Idrus, M. (2009). Metode Penelitian
Ilmu social Pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif Edisi Kedua.
Yogyakarta: PT Gelora Aksara
Pratama.(hlm:57)
5 Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya. (hlm:243)
6 Suryabrata, S. (2004). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. (hlm:122)
7 Nasution, S. (2002). Metode
Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito.(hlm:56)
8 Kadir. (2015). Statistika Terapan.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.(hlm:143)
9
Ali Sya’ban M. (2005). Teknik
Analisis Data Penelitian: Aplikasi
Program SPSS dan Tekniknya
Menghitung. Pelatihan Metode
Penelitian Universitas Prof. Dr.Hamka. (hlm:15)
10 Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya. (hlm:157)
193
BAB IV
1 Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Tujuan Kurikulum 2013
2
Peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor: 10/D/KR/2017 Tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum 2013
3
Nisa‟, T.F., & Suhermanto, F. (2014).
Pengaruh Pemberian Motivasi
Terhadap Prestasi Belajar AUD
dalam Education Golden Garden for
Children. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, 1(2), (hlm:76-146)
4
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan
Pembelajaran Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media Group.(hlm:251-253)
5
Zulfiani., Feronika, T., & Suartini, K.
(2009). Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta. (hlm:104)
7
Suryantari, K. D., & Sumantri, M.
(2016). Analisis Kesenjangan
Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembelajaran Kurikulum 2013 di SD
Negeri 4 Kaliuntu, Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran, 49(2): (hlm:59-69)
8
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
9 Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
194
Jakarta , 14 Mei 2020
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
Salamah Agung, M.A., Ph.D
NIP. 19790624 200604 2 002
Pembimbing II
Tonih Feronika, M.Pd
NIP. 19760107 200501 1 007
195
Lampiran 19 Penghitungan Interval Skor Kategorisasi
Skor tertinggi = 100 %
Skor terendah = 0 %
Nilai rata-rata ideal (Mi) = 0,5 x (skor tertinggi + skor terendah)
Nilai rata-rata ideal (Mi) = 0,5 x (100 + 0) = 50
Nilai standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 x (skor tertinggi - skor terendah)
Nilai standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 x (100-0) = 16,67
Mi + 1,5 Sdi = 50 + 25 = 75
Mi - 1,5 Sdi = 50 – 25 = 25
Interval Skor Interval Skor Kategori
Mi + 1,5 Sdi < X 75 < X Sangat Baik
Mi ≤ X < Mi + 1,5 SDi 50 ≤ X < 75 Baik
Mi - 1,5 SDi ≤ X < Mi 25 ≤ X < 50 Cukup Baik
X < Mi – 1,5 SDi X< 25 Kurang Baik
196
top related