analisis komparasi sebelum dan sesudah initial...
Post on 23-Mar-2019
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS KOMPARASI SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC
OFFERING ( IPO) TERHADAP PROFITABILITAS
BANK PANIN SYARIAH PERIODE 2011-2016
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
RIA HANDAYANI
NIM. 1111046100127
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439H/2018
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Ria Handayani, 1111046100127. Analisis Komparasi Sebelum dan Sesudah
Initial Public Offering (IPO) terhadap Profitabilitas Bank Panin Syariah Periode
tahun 2011-2016. Konsentrasi Perbankan Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1439H/2018M
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keuangan pada Bank BNI
Syariah periode tahun 2011-2016 bila diukur berdasarkan rasio profitabilitas (ROE,
ROI, OPM, dan GPM) sejak melakukan Initial Public Offering (IPO) dan menjadi
PT Bank Panin Syariah, Tbk pada tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif dengan membandingkan rasio profitabilitas Bank
Panin Syariah sebelum dan sesudah IPO. Data yang diperlukan penulis untuk
melakukan penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan laporan keuangan
Bank Panin Syariah dari tahun 2011-2016 yang didapat dari website resmi Bank
Panin Syariah.
Uji lanjutan untuk melihat apakah perubahan profitabilitas ini dipengaruhi
oleh adanya IPO atau tidak, maka dilakukan uji beda Paired-Sample T Test. Hasil
dari Paired-Samples T Test dengan SPSS 22, ROE diperoleh t hitung < t tabel (-
0,163 < 2,036) dan signifikansi (0,874 > 0,05) sehingga H0 diterima, ini artinya
tidak ada perbedaan rata-rata profitabilitas antara sebelum IPO dengan setelah IPO.
Maka dapat disimpulkan bahwa IPO tidak mempengaruhi profitabilitas Bank Panin
Syariah untuk periode tahun 2011 hingga 2016.
Kata kunci : IPO, Profitabilitas, ROE, ROI, OPM, GPM
Pembimbing : Fitri Damayanti, SE, M. Si
vi
ABSTRACT
Ria Handayani, 1111046100127. Comparative Analysis Before and After
Initial Public Offering (IPO) on Profitability of Bank Panin Syariah Period of
2011-2016. Concentration of Syari'ah Banking, Faculty of Economics and
Business, State Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1439H / 2018M.
The purpose of this study is to analyze the financial at Bank BNI Syariah
period 2011-2016 when measured based on profitability ratios (ROE, ROI, OPM,
and GPM) since Initial Public Offering (IPO) and PT Bank Panin Syariah, Tbk in
2014 The type of research used is quantitative research by comparing the
profitability ratios of Bank Panin Syariah before and after IPO. The data required
by the author to conduct this research is secondary data in the form of Bank Panin
Syariah financial report report from 2011-2016 obtained from Bank Panin Syariah
official website.
Further test to see if the change of profitability is influenced by the existence
of IPO or not, then tested different Paired-Sample T Test. Result from Paired-
Samples T Test with SPSS 22, ROE obtained t count <t table (-0,163 <2,036) and
significance (0,874> 0,05) so that H0 accepted, this means there is no difference of
profitability average between before IPO with after the IPO. It can be concluded
that the IPO does not affect the profitability of Bank Panin Syariah for the period
of 2011 to 2016.
Keywords : IPO, Profitability, ROE, ROI, OPM, GPM
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji syukur atas limpahan karunia allah SWT yang telah
mempermudah penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW
beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah dalam menegakkan
agama islam. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar S1
(Strata- Satu), yang di pandang sebagai salah satu proses untuk mengetahui
kemampuan mahasiswa dan mahasiswinya. Pada penulisan skripsi ini membuat
penulis berfikir secara ilmiah untuk dapat menyampaikan apa yang penulis bahas
dalam penelitian ini.
Dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan yang penulis rasakan namun
dengan dukungan dan motivasi dari para pihak yang membuat penulis merasatidak
terbebani dalam menulis skripsi ini. Penulis juga ingin menyampaikan ungkapan
rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para pihak yang telah membantu
penulis hingga skripsi ini selesai. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syari’ah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak AM. Hasan Ali, MA, selaku Ketua Program Studi Muamalat dan
Bapak Abdurrauf, Lc, MA selaku Sekretaris Program Studi Muamalat
fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA, selaku Ketua Program Studi
Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
5. Ibu Fitri Damayanti, SE, M. Si selaku Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan waktu luangnya untuk memberikan banyak arahan kepada
penulis.
viii
6. Segenap dosen Fakultas Syari’ah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, terima kasih atas segala ilmu yang diberikan kepada penulis,
semoga ilmu ini dapat bermanfaat dunia dan akhirat
7. Orangtua, khususnya ibu saya, Kewi Siti Aisyah yang selalu mendoakan
dan memberikan motivasi kepada anaknya, dan doa yang tiada hentinya
untuk anaknya agar menjadi orang sukses.
8. Kakak Yulia Kartika, Adik Maudina Augtaviana, dan pendamping saya M.
Akbar Rafsanzani, teman pembimbing Ika Yulita serta seluruh keluarga
besar penulis yang selalu memberikan dukungan moril dan materil sehingga
dapat terselesaikannya skripsi ini.
.
Jakarta, 31 Mei 2018
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 6
D. Perumusan Masalah .................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
BAB II TINJAUAN TEORITIS .......................................................................... 9
A. Landasan Teori .......................................................................... 9
1. Perbankan Syariah .............................................................. 9
a) Fungsi dan Peran Perbankan Syariah ...................... 9
b) Sumber Dana Bank Syariah .................................. 13
c) Penggunaan Dana Bank Syariah ........................... 13
d) Sumber Pendapatan Bank Syariah ........................ 14
2. Profitabilitas ...................................................................... 15
a) Return On Equity (ROE) ....................................... 16
b) Operating Profit Margin (OPM) .......................... 16
c) Return On Investment (ROI) ................................. 17
d) Gross Profit Margin (GPM) ................................. 17
x
3. Initial Public Offering (IPO) ............................................. 17
B. Penelitian Terdahulu ............................................................... 20
C. Keterkaitan variabel dan Pengembangan Hipotesis ................ 24
D. Kerangka Pemikiran ................................................................ 26
BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................................... 27
A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 27
B. Jenis Penelitian ........................................................................ 27
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 28
D. Populasi dan Sampel ............................................................... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 28
F. Metode Analisis Data .............................................................. 29
1. Analisis Rasio Profitabilitas .............................................. 29
2. Uji Beda Paired-sampel T Test ........................................ 31
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 33
A. Gambaran Umum Bank Panin Syariah ................................... 33
B. Keadaan Keuangan Bank Syariah Sebelum IPO .................... 36
1. Profitabilitas Bank Panin Syariah Sebelum IPO ............... 39
C. Keadaan Keuangan Bank Panin Syariah Sesudah IPO ........... 43
1. Profitabilitas Bank Panin Syariah Sesudah IPO ................ 47
D. Analisis Perbedaan Rata-rata Paired-Sampels T Test Sebelum
dan Sesudah IPO ..................................................................... 52
1. Hasil Perhitunagn Uji Beda Paired-Sampels T Test .......... 52
2. Imterpretasi Hasil Uji Beda Paired-sampel T Test ........... 53
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 55
A. Kesimpulan ............................................................................. 55
B. Rekomendasi ........................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 57
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Aset Perbankan Nasional ................................................. 2
Table 4.1 Corporate Values Bank Panin Syariah ................................................. 35
Table 4.2Kepemilikan Saham Bank Panin Syariah 2018 ..................................... 36
Table 4.3 Output Perhitungan ROE, ROI, OPM, dan GPM, dengan SPSS 22 ..... 53
Table 4.4 Rasio Profitabilitas Bank Panin Syariah Sebelum dan Sesudah IPO ... 54
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ......................................................... 27
Gambar 4.1 Perkembangan Total Aset Bank Panin Syariah tahun 2011-2013 .... 37
Gambar 4.2 Perkembangan Total Pembiayaan Yang Diberikan Bank Panin
Syariah tahun 2011-2013 ................................................................... 38
Gambar 4.3 Perkembangan Total Ekuitas Bank Panin Syariah tahun 2011-
2013.... ................................................................................................ 39
Gambar 4.4 Perkembangan Rasio Profitabilitas Bank Panin Syariah Q1-Q4 tahun
2011 ................................................................................................... 40
Gambar 4.5 Perkembangan Rasio Profitabilitas Bank Panin Syariah Q1-Q4 tahun
2012 ................................................................................................... 42
Gambar 4.6 Perkembangan Rasio Profitabilitas Bank Panin Syariah Q1-Q4 tahun
2013 ................................................................................................... 43
Gambar 4.7 Perkembangan Total Aset Bank Panin Syariah tahun 2014-2016 .... 46
Gambar 4.8 Perkembangan Total Pembiayaan Yang DIberikan Bank Panin
Syariah tahun 2014-2016 ................................................................... 47
Gambar 4.9 Perkembangan Total Ekuitas Bank Panin Syariah tahun 2014-
2016... ................................................................................................. 48
Gambar 4.10 Perkembangan Rasio Profitabilitas Bank Panin Syariah Q1-Q4 tahun
2015 ................................................................................................... 49
Gambar 4.11 Perkembangan Rasio Profitabilitas Bank Panin Syariah Q1-Q4 tahun
2015 ................................................................................................... 50
Gambar 4.12 Perkembangan Rasio Profitabilitas Bank Panin Syariah Q1-Q4 tahun
2016 ................................................................................................... 52
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bisnis perbankan syariah di Indonesia dalam 10
tahun terakhir mempunyai trend positif, terlihat pembiayaan mencapai
Rp249,09 triliun atau naik 16,40% dari tahun sebelumnya sebesar
Rp213,99 triliun. Sedangkan dari perolehan dana pihak ketiga pada
Desember 2016 mencapai Rp279,33 triliun atau tumbuh 20,83% dari
posisi Desember 2015 sebesar Rp231,17 Triliun. Adapun posisi laba
bersih per Desember 2016 mencapai Rp2,09 triliun, atau tumbuh 17,36%
dari posisi Desember 2015 sebesar Rp1,78 triliun.1
Terutama terlihat dari peningkatan aset dari posisi Desember 2015
sebesar Rp296,26 triliun atau meningkat 20,33% menjadi sebesar
Rp356,50 triliun di Desember 2016.2
Walaupun trend pemanfaatan produk bank syariah terus mengalami
peningkatan, namun pertumbuhan industri keuangan syariah tidak seperti
yang diharapkan. Yakni sempat mengalami penurunan nilai
pertumbuhan pada tahun 2013-2015 seperti yang ditunjukkan Tabel 1.1.
Angka pertumbuhan industri keuangan syariah nasional selalu berada di
bawah 5%. Meski sudah berjalan lebih dari dua dekade sejak Bank
Syariah pertama kali didirikan di Republik ini, tetapi pertumbuhan
lembaga keuangan syariah masih minim.3
1 Agus Sudiarto, Lily Rusna Fjriah, Mayoritas Penduduk Muslim, RI Masih Terbelakang dalam
Industri Syariah, (https://ekbis.sindonews.com), 8 Juni 217 2 Kunthi Fahmar Shandy, Kinerja Perbankan Syariah 2016 Tumbuh Positif,
(https://ekbis.sindonews.co), 2 Maret 2017 3 Erfanto Linangkung, Industri Keuangan Syariah Jalan di Tempat, (https://ekbis.sindonews.com),
9 Februari 2017
2
Tabel 1.1
Pertumbuhan Aset Perbankan Nasional
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan perbankan syariah Tim
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan Roadmap Perbankan
Syariah 2015-2019 yang dijabarkan dalam tujuh arah kebijakan, yaitu:
Pertama, memperkuat sinergi kebijakan antara otoritas dengan
pemerintah dan stakeholder lainnya. Kedua, memperkuat permodalan
dan skala usaha serta memperbaiki efisiensi. Ketiga, memperbaiki
struktur dana untuk mendukung perluasan segmen pembiayaan.
Keempat, memperbaiki kualitas layanan dan keragaman produk. Kelima,
memperbaiki kuantitas dan kualitas SDM & TI, serta infrastruktur
lainnya. Keenam, meningkatkan literasi dan preferensi masyarakat. Dan
ketujuh, memperkuat serta harmonisasi pengaturan dan pengawasan.
Namun sampai saat ini, penerapan kebijakan belum menciptakan
pertumbuhan asset yang meningkat dengan pesat. Memang pertumbuhan
lembaga keuangan syariah sempat menembus angka di atas 5% lebih
sedikit dua tahun lalu, yaitu ketika Bank BPD Aceh dikonversi menjadi
3
bank syariah. Namun, kembali menurun pada periode 2016-2017.
Pertumbuhan yang selalu stagnan pada angka 5% menjadi semacam
momok bagi industri ini. Fenomena stagnansi pertumbuhan asset ini
menjadi penyebab mengapa lembaga keuangan syariah sulit berkembang
di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan Malaysia pangsa pasar industri perbankan
syariah di tanah air saat ini hanya sekitar 5,33%. Sementara Malaysia
saat ini sudah mencapai 21,3%.4 Sebagai negara berpenduduk mayoritas
beragama Islam semestinya Indonesia mampu melebihi Malaysia dan
menjadi kiblat keuangan syariah dunia.
Melihat fakta bahwa pangsa pasar perbankan syariah kita masih jauh
tertinggal, maka dibutuhkan upaya maksimal dan serius agar kita bisa
jadi pemain utama di industri keuangan syariah. Terlebih lagi di tahun
2017 ini, tingkat kompetisi bisnis jasa keuangan semakin ketat, karena
sudah diberlakukannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dimana
untuk industri perbankan hal ini tertuang dalam ASEAN Banking
Integration Framework (ABIF).5 Untuk menghadapi permasalahan dan
tantangannya, perbankan syariah perlu memasifkan kebijakan kedua
dalam Roadmap yaitu, memperkuat modal secara signifikan agar
memiliki skala usaha yang memadai untuk melakukan ekspansi serta
memperbaiki efisiensi. Bahkan modal yang kuat menjadi dasar untuk
mewujudkan kebijakan Roadmap lainnya sehingga perbankan syariah
mampu meningkatkan jangkauan layanan yang lebih luas, menginovasi
produk, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan teknologi, serta
meningkatkan infrastruktur.6
4 Emma Sri Martini, Lily Rusna Fjriah, Mayoritas Penduduk Muslim, RI Masih Terbelakang
dalam Industri Syariah, (https://ekbis.sindonews.com), 8 Juni 217
5 Paulus Yoga, Tantangan Perbankan Syariah di 2016, (www.infobanknews.com), 4 Januari 2016
6 Yudi Suharso, Ini Roadmap Perbankan Syariah OJK!, (http://keuangansyariah.mysharing.com),
19 November 2015
4
Pengelolaan perusahaan perbankan secara modern, terbuka tanpa
harus menghilangkan sifat dan citra kekeluargaan, salah satu caranya
adalah dengan menjual sebagian sahamnya melalui penawaran umum
perdana yang disebut Initial Public Offering (IPO).
Selain memiliki manajemen yang lebih profesional dan disilpin,
serta transparan dalam pengelolaan perusahaan, keuntungan IPO yaitu
sebagai sumber pendanaan, sarana restrukturisasi permodalan, serta
sarana menciptakan nilai dan promosi citra perusahaan. Namun, dengan
bergabung di bursa saham maka akan ada konsekuensi yang harus
diterima oleh perusahaan IPO, yaitu kewajiban keterbukaan (full
disclosure), gaya manajemen informal menjadi formal, kewajiban
membayar dividen, keharusan menyampaikan sistem pelaporan sesuai
dengan peraturan-peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam),
dan mempertahankan tingkat pertumbuhan.
Alternatif pengelolaan perusahaan ini pun telah diprogramkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka memperkuat permodalan,
perbankan syarah diharapkan lebih aktif menawarkan sahamnya kepada
publik, khususnya kepada investor ritel yang diperkirakan semakin
bertambah seiring peningkatan kelompok masyarakat berpenghasilan
menengah ke atas. Sejalan dengan penawaran kepada publik, pemegang
saham bank institusi diharapkan tetap menjadi pengendali dengan turut
memberikan tambahan modal.
Selain kepemilikan publik, prioritas kepemilikan modal juga akan
diberikan kepada partner strategis atau investor dengan kapasitas besar,
dalam arti mampu meningkatkan modal BUS hingga Rp 5 Triliun, serta
memiliki track record investasi dengan skala minimal setara yang
berjalan baik di bank atau lembaga keuangan lain.
Salah satu bank konvensional yang telah sukses menjual sahamnya
di Bursa Efek Indonesia adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Timur Tbk. Initial Public Offering (IPO) merupakan pilihan yang tepat
untuk menjadi Regional Champion. Manfaat yang didapat bankjatim
5
setelah IPO pada tahun 2012 diantaranya, perolehan dana segar,
optimalisasi struktur keuangan dan permodalan, serta peningkatan
kinerja perusahaan.7
Bank Jatim memperoleh dana segar pada saat IPO sebesar 1,2
triliun. Rudie Hardiono menambahkan sebesar 80 % dana itu digunakan
untuk ekspansi kredit, 10% untuk perluasan jaringan, dan sisanya untuk
pengembangan teknologi dan informasi.
Sedangkan pada lembaga keuangan perbankan syariah, bank yang
telah melakukan pencatatan saham di bursa efek adalah Bank Panin
Syariah. Tepatnya pada tanggal 15 Januari 2014 Bank Panin Syariah
resmi mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia dan berubah bentuk
hukum menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas.
Bank Panin Syariah menuangkan tujuan perusahaannya melakukan
IPO dalam laporan tahunan 2014. Hal ini dilakukan untuk terus
mewujudkan konsistensi Bank Panin Syariah dalam meningkatkan
implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG). Bukan hanya
mengikuti kepatuhan terhadap regulasi namun juga terkait tranparansi
dan keterbukaan pengelolaan perusahaan sehubungan IPO yang telah
dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan seluruh nasabah,
masyarakat dan pemangku kepentingan.
Sebagai perusahaan yang telah melakukan IPO, akuntabilitas Bank
Panin Syariah akan meningkat dan secara tidak langsung akan
meningkatkan kualitas kinerja sehingga laba yang diperoleh perusahaan
meningkat. Laba perusahaan dapat dihitung melalui rasio profitabilitas,
apabila ternyata setelah IPO rasio profitabilitas tidak mengalami
peningkatan maka dapat dikatakan bahwa stategi perusahaan melalui
IPO tidak berjalan efektif untuk meningkatkan keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Hal
7 Rudie Hardono, Bank Jatim Berbagi Cerita Sukses Di IPO Fair 2016,
(http://www.bankjatim.co.id/id/informasi/berita/bank-jatim-berbagi-cerita-sukses-di-ipo-fair-
2016), 29 April 2016
6
ini menimbulkan pertanyaan, apakah rasio profitabilitas mengalami
peningkatan atau tidak.
Oleh karena itu, penulis melihat hal ini perlu dikaji secara mendalam
untuk merealisasikan kebijakan Roadmap Perbankan Syariah 2015-
2019, khususnya yang kedua serta memberikan data konkrit agar bank
syariah lainnya dapat melengang di Bursa Efek Indonesia.
Peneliti akan melakukan analisis terkait dengan bagaimana
pengaruh kebijakan IPO yang dilakukan Bank Panin Syariah terhadap
profitabilitas. Penelitian dilakukan dengan membandingkan laporan
keuangan sebelum dilakukan IPO (periode 2011-2013) dan laporan
keuangan sesudah dilakukan IPO (periode 2014-2016).
Adapun judul dalam penelitian ini yaitu “ANALISIS KOMPARASI
SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
TERHADAP PROFITABILITAS BANK PANIN SYARIAH
PERIODE TAHUN 2011-2016”.
B. Identifikasi Masalah
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia bergerak cukup
cepat. Begitupula negara-negara tetangga lainnya yang telah berada di
posisi lebih depan dibandingkan negara kita. Hal ini menunjukkan upaya
pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia belum maksimal
dan efisien. Lemahnya permodalan menjadi salah satu faktor utama
ketertinggalan ini, maka dari itu perlu adanya evaluasi terkait
pengembangan dan penguatan modal perbankan syariah dipengaruhi
oleh proses penawaran umum perdana pada Bursa Efek Indonesia.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka
peneliti akan membatasi permasalahan dengan tujuan untuk mencegah
pembahasan yang terlalu meluas, yakni:
7
1. Variabel penelitian ini adalah profitabilitas sebelum IPO yang
dibandingkan dengan profitabilitas setelah IPO. IPO tidak
dijadikan variabel, melainkan hanya sebagai proses pembeda
antar variabel.
2. Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan sebelum IPO
dan laporan keuangan setelah IPO pada Bank Panin Syariah.
3. Jangka waktu penelitian dari tahun 2011-2013 (sebelum IPO) dan
tahun 2014-2016 dilakukan (setelah IPO).
4. Profitabilitas dianalisis dengan rasio keuangan yang diuji beda
dengan Paired-Samples T Test dan dianalisis juga dengan analisis
deskriptif.
D. Perumusan Masalah
Perubahan status perseroan yang dilakukan Bank Panin Syariah
yaitu sebagai upaya pengembangan perseroan untuk mendorong
peningkatan kinerja perseroan, sehingga untuk mempertahankan dan
bahkan menambah investor, perseroan harus dapat menunjukkan
profitabilitas khususnya pada profitabilitas. Maka diharapkan
manajemen Bank Panin Syariah setelah IPO dapat memberikan
gambaran kepada investor berupa nilai lebih bagi para pemegang saham.
Adapun rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini ada empat
macam terkait dengan sebelum IPO dan setelah IPO dilihat dari segi
profitabilitasnya, yaitu:
1. Apakah ada perbedaan antara profitabilitas Bank Panin Syariah
sebelum dan setelah IPO?
2. Bagaimana tingkat profitabilitas Bank Panin Syariah sebelum dan
setelah IPO?
8
E. Tujuan Penelitian
Atas dasar rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui kondisi keuangan Bank Panin Syariah sebelum dan
setelah IPO.
2. Menganalisis tingkat profitabilitas Bank Panin Syariah sebelum
dan setelah IPO dengan analisis rasio keuangan dan uji beda dan
analisis deskriptif.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat atau kegunaan yang dapat diperoleh dari hasil
penelitian ini adalah:
1. Manfaat Praktis
a) Bagi pihak investor
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam
melakukan prediksi harga saham, sehingga dapat memberikan
sumbangan informasi bagi pihak investor untuk mengambil
keputusan membeli atau tidak saham tersebut.
b) Bagi pihak perseroan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi
bagi pihak manajemen perseroan dalam penetapan kebijakan
terutama menyangkut keuangan dan kebijakan lain berdasarkan
analisis rasio keuangan.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumber informasi dan
referensi untuk memungkinkan penelitian lebih lanjut mengenai
topik yang berkaitan, baik yang bersifat melanjutkan maupun
melengkapi.
9
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Perbankan Syariah
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah, Bank Syariah didefinisikan sebagai bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya
terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah. 1 Accounting and Auditing Standard for Islamic Financial
Institution (AAS-IFI) menyebutkan bank syariah sebagai suatu lembaga
yang didirikan dengan konsep bagi hasil atas keuntungan atau kerugian
sesuai dengan konsep Islam dimana “profit diperuntukkan bagi mereka
yang siap menanggung risiko”.
a. Fungsi dan Peran Perbankan Syariah
Fungsi dan peran bank syariah adalah sebagai berikut:2
1. Manajer Investasi
Bank syariah dapat mengelola dana masyarakat. Dengan
kata lain, bank syariah berfungsi pengelola investasi atas dana
nasabah dengan menggunakan akad mudharabah atau sebagai
agen investasi.
1 Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Ed 1 Cet. 2, Jakarta: Kencana,
2011, h. 20 2 Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia. 2004. h. 9.
10
2. Investor
Bank syariah dapat menginvestasikan dana yang
dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran
Bank syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa
layanan perbankan sebagaimana lazimnya seperti transfer,
kliring, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
4. Pelaksanaan kegiatan sosial
Sebagai ciri yang melekat pada entitas keuangan syariah,
bank Islam juga memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan
mengelola (menghimpun, mengadministrasikan,
mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya seperti
infak dan shadaqah, serta pinjaman kebajikan (qardul hasan)
sesuai ketentuan yang berlaku.
Prinsip-prinsip bank syariah adalah sebagai berikut:3
a) Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah). Al-
Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari
satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan
hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan
saja si penitip menghendaki.
b) Prinsip Bagi Hasil. Sistem ini adalah suatu sistem
yang meliputi tatacara pembagian hasil usaha antara
penyedia dana dengan pengelola dana.
c) Prinsip Jual Beli. Prinsip ini merupakan suatu sistem
yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank
akan membeli terlebih dahulu barang yang
dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen
bank melakukan pembelian barang atas nama bank,
kemudian bank menjual barang tersebut kepada
3 Muhammad Syafi’i Antonio. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani
Press. 2001. h. 85-134
11
nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah
keuntungan.
d) Prinsip Sewa (Al-Ijarah). Al-ijarah adalah akad
pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri.
e) Prinsip Jasa (Fee-Based Service). Prinsip ini meliputi
seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan
bank.
b. Sumber Dana Bank Syariah
Sumber dana bank syariah terdiri dari:4
1. Modal inti (core capital)
Modal inti adalah dana modal sendiri yaitu dana yang berasal
dari para pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Pada
umumnya dana modal inti terdiri dari:
a) Modal yang disetor oleh para pemegang saham.
b) Cadangan, yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi,
yang disisihkan untuk menutup timbulnya risiko kerugian
di kemudian hari.
c) Laba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya
dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi oleh para
pemegang saham sendiri diputuskan untuk ditanam kembali
dalam bank.
2. Kuasi Ekuitas (mudharabah account)
Bank menghimpun dana berbagi hasil atas dasar prinsip
mudharabah, yaitu akad kerjasama antara pemilik dana (shahib
4 Arifin, Zainul. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Tangerang:Azkia Publisher.
12
al maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu
usaha bersama, dan pemilik dana tidak boleh mencampuri
pengelolaan bisnis sehari-hari.
Berdasarkan prinsip ini, bank menyediakan jasa bagi
investor berupa:
a) Rekening investasi umum, dimana bank menerima
simpanan dari nasabah yang mencari kesempatan
investasi atas dana mereka dalam bentuk investasi
berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah (unrestricted
investment account). Dalam hal ini bank bertindak
sebagai mudharib dan nasabah bank bertindak sebagai
Shahib al Maal, sedang keduanya menyepakati
pembagian laba (bila ada) yang dihasilkan dari
penanaman dana tersebut dengan nisbah tertentu. Dalam
hal terjadi kerugian, nasabah menanggung kerugian
tersebut dan bank kehilangan keuntungan.
b) Rekening investasi khusus, dimana bank bertindak
sebagai manajer investasi bagi nasabah institusi
(pemerintah atau lembaga keuangan lain) atau nasabah
korporasi untuk menginvestasikan dana mereka pada
unit-unit usaha atau proyek-proyek tertentu yang mereka
setujui atau mereka kehedaki.
c) Rekening tabungan mudharabah. Dalam aplikasinya
bank syariah melayani tabungan mudharabah dalam bentuk
targeted saving, seperti tabungan korban, tabungan haji
atau tabungan lain yang dimaksudkan untuk suatu
pencapaian target kebutuhan dalam jumlah dan atau jangka
waktu tertentu.
13
3. Dana Titipan (wadi’ah / non remunerated deposit)
Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada
bank, yang umumnya berupa giro atau tabungan. Dana titipan
ini dikembangkan dalam bentuk berikut:
a) Rekening Giro wadi’ah
Dalam hal ini bank menggunakan prinsip wadiah
yad dhamanah. Dengan prinsip ini bank sebagai
custodian harus menjamin pembayaran kembali nominal
simpanan wadi’ah. Dana tersebut dapat digunakan oleh
bank untuk kegiatan komersial dan bank berhak atas
pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan harta titipan
tersebut dalam kegiatan komersial.
b) Rekening tabungan wadi’ah
Dalam hal ini nasabah dapat menarik sebagian atau
seluruh saldo simpanannya sewaktu-waktu atau sesuai
dengan perjanjian yang disepakati. Bank menjamin
pembayaran kembali simpanan mereka. Semua
keuntungan atas pemanfaatan dana tersebut adalah milik
bank, tetapi atas kehendaknya sendiri, bank dapat
memberikan imbalan keuntungan yang berasal dari
sebagian keuntungan bank. Bank menyediakan buku
tabungan dan jasa-jasa yang berkaitan dengan rekening
tersebut.
c. Penggunaan Dana Bank Syariah
Bank dalam menjalankan aktivitasnya berfungsi sebagai financial
intermediary. Sehingga setelah berhasil menghimpun dana pihak
ketiga, bank syariah berkewajiban untuk menyalurkan dana tersebut
untuk pembiayaan. Menurut Muhammad, alokasi penggunaan dana
bank syariah pada dasarnya dapat dibagi dalam dua bagian penting
yaitu:
14
1. Aktiva yang menghasilkan (Earning Asset)
Aktiva yang dapat menghasilkan atau earning asset
adalah aset bank yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan. Aset ini disalurkan dalam bentuk investasi yang
terdiri atas:
a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah).
b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (Musyarakah).
c) Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli (Al Bai’)
d) Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (Ijarah dan Ijarah
wa Iqtina)
e) Surat-surat berharga syariah dan investasi lainnya.
2. Aktiva yang tidak menghasilkan (Non Earning Asset)
a) Aktiva dalam bentuk tunai (cash Asset), terdiri dari uang
tunai, cadangan likuiditas (primary reserve) yang harus
dipelihara pada bank sentral, giro pada bank dan item -
item tunai lain yang masih dalam proses penagihan
(collections).
b) Pinjaman (qard), merupakan salah satu kegiatan bank
syariah dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya
sesuai dengan ajaran Islam.
c) Penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris
(premises dan equipment).
d. Sumber Pendapatan Bank Syariah
Portofolio pembiayaan pada bank komersial menempati porsi
terbesar, pada umumnya sekitar 55%-60% dari total aktiva. Dari
pembiayaan yang dikeluarkan atau disalurkan bank diharapkan dapat
mendapatkan hasil. Menurut Arifin, tingkat penghasilan dari
pembiayaan (yield on financing) merupakan tingkat penghasilan
15
tertinggi bagi bank. Dengan demikian, sumber pendapatan bank
syariah dapat diperoleh dari:
1. Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah.
2. Keuntungan atas kontrak jual-beli (al bai’)
3. Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina
4. Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.
2. Profitabilitas
Profitabilitas bank adalah suatu kemampuan bank untuk
memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase. Rasio
profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
aktiva, maupun modal sendiri. Semakin tinggi profitabilitas
perusahaan semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut dalam
memanfaatkan fasilitas perusahaan.5
Profitabilitas menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah
perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien atau tidak.
Efisiensi sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan
laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba
tersebut. Ukuran profitabilitas yang digunakan dalam perbankan syariah
adalah Return on Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), Return of
Investment (ROI), Operating Profit Margin (OPM). Rasio-rasio ini
digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia
sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian
besar dari dana simpanan masyarakat.
a. Return on Equity (ROE)
5 Malayu Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara h. 100, 2007.
16
Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen lembaga
keuangan dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan
laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai lembaga keuangan sehingga kemungkinan
suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba setelah pajak
adalah laba bersih dari kegiatan operasional setelah dikurangi pajak
sedangkan rata-rata total ekuitas adalah rata-rata modal inti yang dimiliki
lembaga keuangan, perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan
ketentuan kewajiban modal minimum yang berlaku. Rasio ini
dirumuskan sebagai berikut.6
ROE = Laba Setelah Pajak / Ekuitas x 100
Return on Equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh
laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini
dipengaruhi oleh besar kecilnya utang persahaan, apabila proporsi utang
makin besar maka rasio ini juga akan besar.
Perhitungan ROE adalah laba bersih (laba setelah pajak) dibagi rata-
rata ekuitas. Rata-rata ekuitas diperoleh dari ekuitas awal periode
ditambah akhir periode dibagi dua. Rasio ini berguna untuk mengetahui
seberapa besar kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap
rupiah modal dari pemilik.
b. Operating Profit Margin (OPM)
Operating Profit Margin (OPM) merupakan ukuran tingkat laba
operasi dibandingkan dengan penjualan bersih. Laba operasi merupakan
kemampuan perusahaan di dalam menjalankan operasi. Laba operasi
juga mencerminkan seberapa besar efisiensi dan efektivitas dari operasi
perusahaan untuk mendapatkan laba.
OPM = Laba sebelum pajak (EBIT) / Penjualan Bersih x 100
6 Ahmad Rodoni & Herni Ali, Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra Wacana Media. h.
27, 2014
17
Laba operasi merupakan indikator fundamental pencapaian laba
perusahaan. laba operasi mencerminkan pencapaian laba sebelum
dipengaruhi hal apapun, baik terkait bunga, pajak ataupun pendapatan
atau biaya lain-lain. Jadi laba operasi menunjukkan tingkat laba tanpa
dipengaruhi oleh keputusan investasi dan tingkat pajak.
c. Return on Investment (ROI)
Return On Invesment menunjukan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakaan. Dengan mengetahui
rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahan efesien dalam
memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahan rasio ini
juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan
karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva
untuk memperoleh pendapatan.
Analisa Return On Invesment (ROI) dalam analisa keuangan
mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa
keuangan yang bersifat menyeluruh. Analisa ROI ini sudah merupakaan
teknik analisa yang lazim digunakan oleh pemimpinan perusahaan untuk
mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. ROI itu
sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang
dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan
keseluruhan dana yang diinvestasikan dalam aktiva yang digunakan
untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan
demikian Return On Invesment (ROI) menghubungkan keuntungan yang
diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva
yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut.7
Rumus yang digunakan untuk mencari Return On Investment
(ROI) adalah sebagai berikut:
ROI = Laba Bersih setelah Pajak / Total Aktiva x 100
7 S. Munawir. Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty. 2007
18
d. Gross Profit Margin (GPM)
Gross Profit Margin mencerminkan atau menggambarkan Hak Bagi
Hasil Milik Bank (Hak Bagi Hasil Milik Bank) yang dapat dicapai setiap
rupiah penjualan/pendapatan. Data GPM dari beberapa periode akan
dapat memberikan informasi tentang kecenderungan Gross Profit Margin
yang diperoleh dan bila dibandingkan standar rasio akan diketahui
apakah margin yang diperoleh bank bersangkutan sudah tinggi atau
sebaliknya.
GPM = Hak Bagi Hasil Milik Bank / Total Pendapatan x 100
3. Initial Profit Offering (IPO)
Initial Public Offerings (selanjutnya disebut sebagai IPO) adalah
penawaran atau penjualan saham suatu perusahaan untuk pertama
kalinya kepada masyarakat (atau publik) di pasar modal atau bursa.8
Ada banyak keunggulan menjadi perusahaan IPO, diantaranya:
1. Peningkatan potensi untuk mendapatkan sumber pendanaan baru
dibandingkan harus mendapatkan modal melalui kredit
pembiayaan (debt financing).
2. Peningkatan likuiditas perusahaan terhadap kepentingan
pemegang saham utama dan pemegang saham minoritas.
3. Dapat melakukan penawaran efek di pasar sekunder.
4. Kemampuan untuk mengadopsi karyawan kunci dengan
menawarkan opsi (option)
5. Meningkatkan prestise dan publisitas perusahaan.
8Suci Indah Lestari, Pengaruh Initial Public Offering (IPO) terhadap Kinerja Keuangan Pada PT
Bank Jawa Barat dan Banten Periode 2009-2010. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor (IPB). 2011
19
Sedangkan konsekuensi dari IPO adalah:
1. Adanya tambahan biaya untuk mendaftarkan efek pada
penawaran umum.
2. Meningkatkan pengeluaran dan pemaparan potensi kewajiban
berkenaan dengan registrasi dan laporan berkala.
3. Hilangnya control terhadap persoalan manajemen karena terjadi
dilusi kepemilikan saham Keharusan untuk mengumumkan
besarnya pendapatan perusahaan dan pembagian deviden
4. Efek yang diterbitkan mungkin saja tidak terserap oleh
masyarakat sesuai dengan perhitungan perusahaan
Perusahaan yang kondisi awalnya dikelola dengan sumber daya
sendiri serta pertanggungjawaban hanya di lingkup internal, setelah IPO
akan terdapat banyak perubahan, seperti struktur perusahaan, adanya
pembagian dividen yang telah ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), serta perubahan-perubahan lain yang berimbas pada
kinerja perusahaan yang di dalamnya termasuk profitabilitas.
Penilaian profitabilitas yang tercermin dari laporan keuangan dari
tahun ke tahun merupakan salah satu faktor untuk mengetahui tingkat
profitabilitas perusahaan. Profitabilitas juga dapat diartikan sebagai
prestasi perusahaan dalam mengelola sumber daya keuangannya di
dalam usahanya.
Gambaran mengenai profitabilitas suatu perusahaan dapat diperoleh
dengan cara melakukan interpretasi atau analisis terhadap laporan
keuangannya, sehingga laporan keuangan tersebut bisa memberikan
informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan.
Modal dikelompokkan dalam dua jenis, yakni: utang jangka panjang dan
ekuitas (modal sendiri). Menurut Brigham and Gapenski terdapat
beberapa keuntungan dari utang jangka panjang, yaitu: 1) kreditur
memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak perlu
20
berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis sedang maju; 2) bunga
mengurangi pajak sehingga biaya utang rendah; 3) kreditur tidak
memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat mengendalikan
perusahaan dengan penyertaan dana yang kecil. Meskipun demikian,
terdapat pula kerugian dari utang jangka panjang, yaitu: 1) karena utang
(bunga ditambah cicilan pokok dijadwalkan) adalah biaya tetap,
penurunan pendapatan dapat mengakibatkan arus kas tidak cukup untuk
memenuhi persyaratan utang. Hal ini dapat menyebabkan ebangkrutan;
2) rasio utang yang tinggi akan meningkatkan risiko yang selanjutnya
akan meningkatkan biaya modal; 3) utang biasanya berjangka waktu
tertentu untuk dilunasi tepat waktu; 4) dalam perjanjian kredit jangka
panjang diperlukan ketentuan-ketentuan yang jauh lebih ketat daripada
dalam perjanjian kredit jangka pendek.
Dengan demikian, perusahaan akan dikenakan pembatasan lebih
dibanding jika meminjam secara jangka pendek atau telah mengeluarkan
saham biasa. Bauran utang dan ekuitas untuk pendanaan perusahaan
merupakan bahasan utama dari keputusan struktur modal (capital
structure decision). Bauran modal yang efisien dapat menekan biaya
modal (cost of capital), yang dapat meningkatkan kembalian ekonomi
netto dan meningkatkan nilai perusahaan.
B. Penelitian Terdahulu
Berikut ini akan dipaparkan beberapa penelitian yang telah
dilakukan yang berkaitan baik langsung atau tidak dengan penelitian
pada skripsi ini:
21
No. Penelitian Isi Penelitian
Terdahulu
Perbedaan
dengan Penulis
1.
Ary Yunanto dan
Daryono,
Dosen Fakultas
Ekonomi
Universitas Jenderal
Soedirman
(2011)
“Analisis Komparasi
Profitabilitas UKM
Sebelum dan
Sesudah Go Public
di Bursa Efek
Indonesia”
Penelitian ini
membahas kondisi
sebelum dan sesudah
IPO pada UKM
dengan rasio NPF,
ROA, dan ROE.
Penulis meneliti
pengaruh IPO
terhadap
profitabilitas
dengan rasio
keuangan
(ROE,ROI,GPM,
dan OPM) serta
objek penelitian
Bank Panin
Syariah
2. Hening Asih
Widyaningrum, dkk.
Jurnal Administrasi
Bisnis. Universitas
Brawijaya (2014)
“Analisis Tingkat
Kesehatan Bank
Dengan
Menggunakan
Metode Risk Based
Hasil penelitian ini
menunjukkan dari
ROA masih ada bank
yang tidak sehat.
Penilaian NIM dan
CAR menunjukan
seluruhan bank sehat.
Jurnal ini meneliti
tentang NIM pada
bank yang ada di
Penelitian yang
penulis buat
meneliti tentang
profitabilitas
perbankan syariah
dan menggunakan
variabel ROE,
ROI, GPM, dan
OPM sebagai
variabel
22
Bank Rating
(RBBR) (Studi kasus
pada Bank yang
Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
dalam IHSG Sub
Sektor Perbankan
Tahun 2012 Analisis
Tingkat Kesehatan
Bank.”
bursa efek dan
menggunakan
variabel ROA, CAR,
dan NIM sebagai
variabel
independennya.
independennya.
3. Indah Suci Lestari.
Skripsi. IPB (2011)
“Pengaruh Initial
Public Offering
(IPO) Terhadap
Profitabilitas Pada
PT Bank Jawa Barat
dan Banten Periode
2009 – 2010”
Hasil penelitian dari
penelitian ini adalah
IPO tidak
mempengaruhi
profitabilitas bank
BJB untuk periode
2009 hingga 2010.
Variabel yang diteliti
dalam skripsi tersebut
adalah IPO perbankan
konvensional,
Skripsi ini penulis
meneliti tentang
IPO perbankan
syariah dengan
menggunakan
variabel
independen yaitu
ROE, ROI, GPM,
dan OPM
4. James C. Brau dan
Stanley E. Fawcett.
Journal of Finance.
2006
Berdasarkan hasil
penelitian yang
dilakukan, maka
ditemukan bahwa
motif utama
perusahaan
melakukan IPO
Penulis
menggunakan jenis
penelitian
kuantitatif
deskriptif
23
“Initial Public
Offerings : An
Analysis of Theory
and Sebelumctice”
adalah untuk
menfasilitasi akuisisi.
Jenis penelitian yang
digunakan adalah
kualitatif deskriptif
5. Arta Kusuma.
Jurnal. Universitas
Brawijaya (2012)
“Analisis Rasio
Profitabilitas sebagai
alat ukur Kinerja
pada Bank BNI
Syariah”
Berdasarkan hasil
penelitian yang
dilakukan, nilai ROA,
ROE, dan GPM pada
periode 2010-2012
mengalami
peningkatan.
Hal ini berarti Bank
BNI Syariah pada
tahun 2012 lebih
efisien dalam
penggunaan biaya
operasional
perusahaannya jika
dibandingkan tahun
2011.
Jurnal ini hanya
meneliti hubungan
variabel dari rasio
profitabilitas terhadap
kinerja bank.
Objek penelitian
yang berbeda.
menghasilkan hasil
lebih akurat. Dan
variabel independen
yang digunakan
berbeds dengan
penulis.
24
C. Keterkaitan Variabel dan Pengembangan Hipotesis
Penelitian ini akan memperlihatkan keterkaitan yang
membandingkan variabel dalam dua kondisi yang berbeda.
Dua perlakuan yang berbeda dalam penelitian ini adalah sampel
pertama sebelum dilakukan IPO dan sampel kedua setelah dilakukan
IPO, sehingga output-nya akan terlihat ada atau tidaknya perbedaan rata-
rata dari profitabilitas Bank Panin Syariah sebelum dan setelah IPO.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dibuat
adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh kebijakan IPO terhadap rasio ROE Bank Panin Syariah
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata rasio ROE sebelum IPO
dan setelah IPO
Ha : Ada perbedaan rata-rata rasio ROE sebelum IPO dan
setelah IPO
2. Pengaruh kebijakan IPO terhadap rasio ROI Bank Panin Syariah
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata rasio ROI sebelum IPO
dan setelah IPO
Ha : Ada perbedaan rata-rata rasio ROI sebelum IPO dan
setelah IPO
3. Pengaruh kebijakan IPO terhadap rasio OPM Bank Panin Syariah
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata rasio OPM sebelum IPO
dan setelah IPO
Ha : Ada perbedaan rata-rata rasio OPM sebelum IPO dan
setelah IPO
4. Pengaruh kebijakan IPO terhadap rasio GPM Bank Panin Syariah
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata rasio GPM sebelum IPO
dan setelah IPO
25
Ha : Ada perbedaan rata-rata rasio GPM sebelum IPO dan
setelah IPO
Pengujian ini menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi
α = 5%. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko
salah dalam pengambilan keputusan untuk menolak hipotesis yang benar
sebanyak-banyaknya 5%. Signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran
standar yang sering digunakan dalam penelitian.
Setelah penentuan hipotesis dan tingkat signifikansi, proses
dilanjutkan dengan menentukan t hitung dengan menggunakan software
SPSS 22 dan t tabel dengan melihat pada tabel distribusi t. Pada tabel
distribusi t, dicari α = 5%, dengan menggunakan pengujian 2 sisi serta
menggunakan derajat kebebasan (df). Adapun rumus untuk mencari df
adalah: df = n – 1.
D. Kerangka pemikiran
Penelitian ini hanya bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh
IPO terhadap profitabilitas, dalam hal ini Bank Panin Syariah. Adapun
analisis yang diperlukan adalah dengan rasio profitabilitas (ROE, ROI,
GPM, dan OPM) sebelum dan sesudah IPO.
Selanjutnya digunakan uji beda Paired-Sample T Test untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh IPO terhadap profitabilitas.
Adapun kerangka pemikiran penelitian tersaji dalam gambar berikut ini.
26
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Uji Paired T Test Analisis Deskriptif
Kesimpulan
Rekomendasi
Laporan Keuangan sebelum IPO Laporan Keuangan sesudah IPO
PT BANK PANIN
SYARIAH, Tbk
Profitabilitas sebelum IPO Profitabilitas sesudah
IPO
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termasuk pada ruang lingkup manajemen keuangan
yang bertujuan untuk menganalisis antara dua kondisi keputusan yang
diambil sebuah perusahaan dalam meningkatkan profitabilitasnya.
Penelitian ini memfokuskan pada apakah IPO berpengaruh terhadap
profitabilitas atau tidak, dengan membandingkan kondisi keuangan
sebelum IPO dengan setelah IPO periode 2011 hingga 2016.
Profitabilitas akan dianalisis dengan rasio-rasionya dengan analisis
deskriptif. Selanjutnya untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh
IPO terhadap profitabilitas digunakan analisis dengan uji beda Paired-
Samples T Test.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode
penelitian yang bersifat induktif, objektif dan ilmiah di mana data yang
di peroleh berupa angka-angka (score, nilai) atau pernyataan-pernyataan
yang di nilai, dan dianalisis dengan analisis statistik.
Penelitian Kuantitatif biasanya di gunakan untuk membuktikan dan
menolak suatu teori penelitian kausal karena tujuannya adalah meneliti
hubungan sebab akibat antara dua variabel, yaitu variabel independen
terhadap dependen.
Penelitian bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai
perbandingan antara profitabilitas sebelu dan sesudah IPO.
28
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diperoleh secara tidak langsung dari laporan keuangan
Bank Panin Syariah.
D. Populasi dan Sampel
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.1
Tidak hanya sekedar jumlah subyek atau obyek yang kemudian
dipelajari dan diteliti. Tapi populasi juga harus bisa menunjukkan sifat-
sifat dan semua karakter yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang akan
diteliti tersebut.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang
diteliti, yang sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili
populasinya.2
Populasi dan sampel memiliki keterkaitan satu sama lain. Karena
sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel adalah sebagian
karakteristik atau ciri yang dimiliki oleh suatu populasi. Bisa juga
dikatakan bahwa sampel merupakan bagian kecil yang diambil dari
anggota populasi berdasarkan prosedur yang sudah ditentukan sehingga
bisa digunakan untuk mewakili populasinya. Sampel diambil karena
jumlah populasi yang terlalu besar sehingga sangat sulit jika peneliti
mempelajarinya semua. Hal ini tentu saja terbatas pada tenaga, waktu
dan biaya penelitian yang dikeluarkan.
Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah laporan
keuangan Bank Panin Syariah sebelum IPO pada tahun periode 2011-
1 Dr . Prof. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta. 2006 2 Sabar Rutoto. Pengantar Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria Kudus. 2007
29
2013 dan laporan keuangan Bank Panin Syariah setelah IPO pada periode
tahun 2014-2016.
E. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang bersifat time series. Data sekunder yakni data yang diperoleh
secara tidak langsung melalui media antara atau diperoleh dan dicatat
oleh pihak lain. Data sekunder yang diambil umumnya berupa bukti,
catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data
dokumenter yang dipublikasikan. Serangkaian kegiatan untuk
memperoleh data sekunder untuk kelengkapan penelitian ini antara lain:
1. Pengumpulan Data Secara Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang
bersifat teoritis dan dapat menunjang materi pembahasan
penelitian melalui beberapa sumber rujukan, seperti buku,
jurnal, artikel, dan sumber informasi lain yang relevan dengan
penelitian ini.
2. Penelitian Internet (Internet Research)
Pencarian informasi dan data melalui situs-situs ekonomi
syariah terpercaya serta laporan keuangan gabungan perbankan
syariah yang terdapat dalam kolom Publikasi Laporan Statistik
Perbankan Indonesia di situs Otoritas Jasa Keuangan.
F. Metode Analisis Data
1. Analisis Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan pengukuran kemampuan
dalam memperoleh laba dengan menggunakan asset atau modal
perusahaan. Pengukuran terhadap rasio profitabilitas ini
30
menjadi begitu penting sebab dengan rasio ini maka dapat
diprediksikan seberapa besar profit yang akan diperoleh bank.3
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan profitabilitas
sebelum dan sesudah IPO pada Bank Panin Syariah. Nilai-nilai
rasio profitabilitas yang ada dalam tabel di bawah ini secara
tidak langsung mewakilkan kemampuan bank dalam
memperoleh laba.
Adapun rumusan rasio profitabilitas yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah ROE, ROI, GPM, dan OPM secara umum,
sebagi berikut:
NO. RASIO
(Formula X 100)
KETERANGAN
1. ROE (Return On Equity)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
Ekuitas
1. Laba setelah pajak adalah
laba bersih dari kegiatan
operasional setelah dikurangi
pajak
2. Rata-rata total ekuitas
adalah rata-rata modal inti
yang dimiliki lembaga
keuangan.
2. ROI (Return On
Investment)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
Total Aktiva
1. Laba setelah pajak adalah
laba bersih dari kegiatan
operasional setelah dikurangi
pajak
2. Rata-rata total aset adalah
rata-rata total aset dalam laporan
posisi keuangan tertera pada.
3 Dermawan dan Djahotman. Analisis Rasio Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2013
31
3. OPM (Operating Profit
Margin)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 (𝐸𝐵𝐼𝑇)
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
1. Laba operasi juga
mencerminkan seberapa besar
efisiensi dan efektivitas dari
operasi perusahaan untuk
mendapatkan laba.
2. Total pendapatan penjualan
dikurangi faktor-faktor
pengurang dari kegiatan
operasional lainnya.
GPM (Gross Profit Margin)
𝐻𝑎𝑘 𝐵𝑎𝑔𝑖 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐵𝑎𝑛𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
1. Hak Bagi Hasil Milik Bank
(Hak Bagi Hasil Milik Bank)
yang dapat dicapai setiap
rupiah penjualan/pendapatan
2. Total pendapatan yang
didapat dari seluruh kegiatan
operasional bank
2. Uji Beda Paired-sampel T Test
Data yang telah dikumpulkan dan dihitung terkait
dengan tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini, penulis
kemudian mengolahnya dengan uji beda rata-rata, yaitu uji
beda dua sampel berpasangan (Paired-sample t test).4
Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel
yang berpasangan (berhubungan). Artinya, sebuah sampel
tetapi mengalami dua perlakuan dan kondisi yang berbeda.
4 Duwi Priyatno. Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS. Mediakom: Yogyakarta. 2011
32
Bank Panin Syariah sebelum IPO adalah sampel
pertama dan Bank Panin Syariah setelah IPO adalah sampel
kedua, sehingga output-nya akan terlihat ada atau tidaknya
perbedaan rata-rata dari profitabilitas Bank Panin Syariah
yang diwakili dengan rasio ROE, ROI, OPM, dan GPM.
33
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bank Panin Syariah
Bank Panin Syariah yang kini berganti nama menjadi Dubai Syariah
Tbk (PNBS) didirikan di Malang tanggal 08 Januari 1972 dengan nama PT
Bank Pasar Bersaudara Djaja. Kantor pusat PNBS beralamat di Gedung
Panin Life Center Lt.3 Jl. Letjend S. Parman Kav.91 Jakarta Barat 11420 –
Indonesia dan memiliki 25 kantor cabang.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Panin Dubai Syariah Bank,
ruang lingkup kegiatan Panin Dubai Syariah Bank adalah menjalankan
kegiatan usaha di bidang perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan
syariat Islam. Panin Dubai Syariah Bank mendapat ijin usaha dari Bank
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank umum
berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sebagai Bank Umum
Syariah pada tanggal 2 Desember 2009.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya seperti perbankan lain, Bank
Panin Syariah memiliki visi yang berbunyi, “Menjadi Bank Syariah
progresif di Indonesia yang menawarkan produk dan layanan keuangan
komprehensif dan inovatif untuk semua”
Bank Panin Syariah juga memiliki misi untuk mewujudkan visinya,
yaitu:
1. Menyediakan produk dan layanan yang kreatif, komprehensif
dan inovatif sesuai dengan kebutuhan nasabah
34
2. Berkontribusi dalam pertumbuhan industri perbankan Syariah di
Indonesia
3. Mengembangkan kompetensi SDI sejalan dengan kebutuhan
industri melalui pelatihan dan pemenuhan tenaga ahli perbankan
syariah
4. Menerapkan kerangka kerja tata kelola perusahaan dan
pengendalian internal yang kuat dalam rangka perlindungan
nasabah dan para pemangku kepentingan.
5. Menciptakan nilai bagi shareholder
Dalam rangka perwujudan visi dan misi bank BJB, perusahaan ini
memiliki 5 perilaku utama yang mencerminkan semangat perusahaan. Nilai-
nilai tersebut termuat dalam nilai-nilai perusahaan (corporate values) yang
disingkat dengan I CARE.
Tabel 4.1
Corporate Values Bank Panin Syariah
Corporate Values Perilaku Sumber Daya Insani
Integrity Jujur, amanah dan beretika
Collaboration Pro aktif, sinergi dan solusi
Accountability Terukur, akurat, obyektif dan bertanggung-
jawab
Respect Rendah hati, empati dan saling menghargai
Excellence Cepat, tepat dan ramah
Sumber: www.paninbanksyariah.co.id
35
Seiring dengan penambahan porsi kepemilikan saham Dubai Islamic
Bank (DIB) di tahun 2016 seperti pada tabel 4.2, yaitu sebesar 39,50% lebih
besar dibanding tahun 2015 sebesar 24,67% menjadikan DIB sebagai salah
satu pemegang saham pengendali di Bank Panin Syariah. Sejalan dengan
hal tersebut maka telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 April 2016 bahwa akan ada perubahan nama
PT Bank Panin Syariah Tbk menjadi PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk dan
akan berlaku setelah Bank Panin Syariah mendapat izin regulator.
Berikut tabel posisi 31 Maret 2018, komposisi kepemilikan Saham
Panin Dubai Syariah Bank adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Kepemilikan Saham PT Bank Panin Syariah 2018
NO. PEMILIK SAHAM PORSI SAHAM
1 PT Bank Panin Tbk 42.85%
2 Dubai Islamic Bank 38,25%
3 Dana Pensiun Karyawan Bank Panin 7,43%
4 Masyarakat 11,47%
Sumber: www.paninbanksyariah.co.id
PT Bank Panin Syariah merupakan bank syariah pertama yang
menjadi perusahaan publik dengan melakukan penawaran umum perdana
saham di Bursa atau dikenal dengan istilah IPO. Bank Panin Syariah
melakukan IPO pada tanggal 15 Januari 2014 dengan mengeluarkan
sejumlah 4.750.000.000 saham dengan harga Rp100,-/lembar dan disertai
dengan 950.000.000 Waran Seri I. Dimana rencana penggunaan dana yang
di peroleh dari hasil penawaran umum tersebut akan digunakan sebagai
modal kerja untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang dan
mendukung ekspansi pembiayaan serta pengembangan jaringan Bank Panin
Syariah termasuk infrastruktur didalamnya.
36
B. Keadaaan Keuangan Bank Panin Syariah Sebelum IPO
Kondisi keuangan suatu perusahaan/bank dapat dilihat dari laporan
keuangan perusahaan/bank tersebut. Informasi yang ada pada laporan
keuangan juga dapat menilai kinerja manajemen bank yang
bersangkutan sehingga diharapkan dapat menjaga kepercayaan dan
meningkatkan transparansi kondisi keuangan kepada publik.
Kondisi Bank Panin Syariah yang akan dilihat adalah jumlah aset,
pembiayaan yang diberikan, pendapatan bunga bersih, pendapatan
operasional lainnya, ekuitas, penghimpunan dana, dan laba bersih.
Dalam laporan keuangan Bank Panin Syariah terlihat kenaikan total
aset yang terjadi pada tahun 2011-2013. Pada tahun 2011, aset Bank
Panin Syariah mencapai Rp 1,01 miliar. Dan tahun 2013 naik mencapai
Rp 4,05 miliar.
Gambar 4.1
Perkembangan Total Aset Bank Panin Syariah Tahun 2011-2013
Sumber: Annual Report Bank Panin Syariah (data diolah)
0
500.000.000
1.000.000.000
1.500.000.000
2.000.000.000
2.500.000.000
3.000.000.000
3.500.000.000
4.000.000.000
4.500.000.000
2011 2012 2013
1.016.878.719
2.140.482.104
4.052.700.692
Total Aset
37
Dari data juga terlihat kenaikan total pembiayaan yang diberikan
mengalami perkembangan. Pada tahun 2011, pembiayaan Bank Panin
Syariah mencapai Rp 701,7 jt. Dan tahun 2013 naik mencapai Rp 2,58
miliar.
Gambar 4.2
Perkembangan Total Pembiayaan Yang Diberikan Bank Panin
Syariah Tahun 2011-2013
Sumber: Annual Report Bank Panin Syariah (data diolah)
Kenaikan ini juga diikuti oleh naiknya jumlah ekuitas. Total ekuitas
berasal dari modal disetor dan saldo laba. Pada tahun 2011, total ekuitas
mencapai Rp 452,6 juta, angka ini naik sebesar Rp 73,3 juta dari tahun
2013 yang total ekuitasnya sebesar Rp 525,9 juta. Berikut ini grafik
total ekuitas dari tahun 2011 hingga 2013.
0
500.000.000
1.000.000.000
1.500.000.000
2.000.000.000
2.500.000.000
3.000.000.000
2011 2012 2013
701.769.338
1.517.342.277
2.581.882.495
Total Pembiayaan Yang Diberikan
38
Gambar 4.3
Perkembangan Total Ekuitas Bank Panin Syariah Tahun 2011-2013
Sumber: Annual Report Bank Panin Syariah (data diolah)
Secara keseluruhan kondisi keuangan Bank Panin Syariah dari tahun
2011 hingga 2013 mengalami peningkatan, mulai dari jumlah asetnya
yang meningkat, pembiayaan yang diberikan, total ekuitas hingga laba
bersih. Walaupun di laba bersih terjadi sekali tahun penurunan.Hal ini
menjadi bukti bahwa Bank Panin Syariah serius dalam mewujudkan
visi dan misinya, sehingga kondisi keuangan tersebut dapat menjadi
gerbang kesuksesan saat IPO pada tahun berikutnya yaitu tahun 2014
karena sudah melakukan persiapan yang matang.
400.000.000
420.000.000
440.000.000
460.000.000
480.000.000
500.000.000
520.000.000
540.000.000
2011 2012 2013
452.609.519
491.662.982
525.995.008
Total Ekuitas
Total Ekuitas
39
1. Profitabilitas Bank Panin Syariah Sebelum IPO
Profitabilitas suatu perusahaan/bank dilihat melalui nilai
rasio-rasionya, yaitu Return On Equity (ROE), Return On Investment
(ROI), Operating Profit Margin (OPM), dan Gross Profit Margin
(GPM). Berikut tabel-tabel data yang menunjukkan nilai-nilai rasio
tersebut selama periode tahun 2011 sampai 2013.
Gambar 4.4
Perkembangan Rasio Profitabilitas
Bank Panin Syariah Q1 – Q4 tahun 2011
Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah (data diolah)
-40
-20
0
20
40
60
80
100
Mar Jun Sep Des
-4,68-2,91
1,162,8
2,21 3,18
6,05
7,37
-15,84 -8,3
6,5816,42
46,4749,77
59,82
63,91
ROE ROI OPM GPM
40
Hasil perhitungan ROE, ROI, OPM, dan GPM pada grafik di atas
secara keseluruhan menunjukkan peningkatan. ROE pada Q1 tahun
2011 berarti setiap Rp 100 ekuitas yang dimiliki Bank Panin Syariah
menghasilkan laba sebesar Rp -4,68 lalu meningkat menjadi 2,8% pada
Q4.
Pada Q1 ROI menunjukkan bahwa setiap Rp 100 aktiva yang
dimiliki Bank Panin Syariah menghasilkan laba sebesar Rp 2,21. Dan
meningkat menjadi 7,37 % pada Q4.
Dari hasil perhitungan grafik, OPM Q1 sebesar -15,84%. Ini
berarti setiap Rp 100 penjualan bersih Bank Panin Syariah
menghasilkan laba operasi sebesar Rp -15,84. Nilai nya semakin
membaik di Q4 Bank Panin Syariah menghasilkan Rp 16,42 dari setiap
Rp 100 aktiva.
Sedangkan hasil perhitungan GPM menunjukkan bahwa pada tahun
Q1, setiap Rp 100 penjualan/pendapatan, Bank Panin Syariah
menghasilkan Hak Bagi Hasil Milik sebesar Rp 46,47. Dan di tahun
2013 Bank Panin Syariah menghasilkan Rp 63,91 dari setiap Rp 100
aktiva.
Gambar 4.5
Perkembangan Rasio Profitabilitas
41
Bank Panin Syariah Q1 – Q4 tahun 2012
Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah (data diolah)
Hasil perhitungan ROE, ROI, OPM, dan GPM pada grafik
Perkembangan Rasio Profitabilitas Q1 – Q4 tahun 2012 di atas secara
keseluruhan menunjukkan peningkatan. Hanya GPM dan OPM yang
terjadi penurunan pada Q4. ROE pada Q1 tahun 2012 berarti setiap Rp
100 ekuitas yang dimiliki Bank Panin Syariah menghasilkan laba
sebesar Rp 3,73 lalu meningkat menjadi 7,75% pada Q4.
Pada Q1 ROI menunjukkan bahwa setiap Rp 100 aktiva yang
dimiliki Bank Panin Syariah menghasilkan laba sebesar Rp 2,62. Dan
meningkat menjadi 7,14 % pada Q4.
Dari hasil perhitungan grafik, OPM Q1 sebesar 14,43%. Ini berarti
setiap Rp 100 penjualan bersih Bank Panin Syariah menghasilkan laba
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Mar Jun Sep Des3,73 5,35 6,05
7,75
2,624,64
6,03
7,14
14,439,07
8,8410,61
69,0869,25
65,29
0,06
ROE ROI OPM GPM
42
operasi sebesar Rp 14,43. Dan pada Q4 Bank Panin Syariah
menghasilkan Rp 0,06 dari setiap Rp 100 aktiva.
Sedangkan hasil perhitungan GPM menunjukkan bahwa pada tahun
Q1, setiap Rp 100 penjualan/pendapatan, Bank Panin Syariah
menghasilkan Hak Bagi Hasil Milik sebesar Rp 69,68. Dan di Q4
terjadi penurunan yang besar, Bank Panin Syariah hanya menghasilkan
Rp 63,91 dari setiap Rp 100 aktiva.
Gambar 4.6
Perkembangan Rasio Profitabilitas
Bank Panin Syariah Q1 – Q4 tahun 2013
Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah (data diolah)
Hasil perhitungan ROE, ROI, OPM, dan GPM pada grafik
Perkembangan Rasio Profitabilitas Q1 – Q4 tahun 2013 di atas secara
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Mar Jun Sep Des
9,97 8,92 8,94 4,44
2,75 4,96
6,5
7
23,921,15
20,08 10,25
58,89
59,31
56,04
48,54
ROE ROI OPM GPM
43
keseluruhan mengalami fluktuasi. Hanya ROI yang setiap kuartalnya
mengalami kenaikan. ROE pada Q1 tahun 2013 berarti setiap Rp 100
ekuitas yang dimiliki Bank Panin Syariah menghasilkan laba sebesar
Rp 9,97 lalu turun menjadi 4,44% pada Q4.
Hasil perhitungan ROI menunjukkan peningkatan pada setiap
kuartal. Terlihat bahwa setiap Rp 100 aktiva yang dimiliki Bank Panin
Syariah menghasilkan laba sebesar Rp 2,75. Dan meningkat menjadi
7,0 % pada Q4.
Dari hasil perhitungan grafik, OPM Q1 sebesar 23,9%. Ini berarti
setiap Rp 100 penjualan bersih Bank Panin Syariah menghasilkan laba
operasi sebesar Rp 23,9. Dan pada Q4 Bank Panin Syariah
menghasilkan Rp 10,25 dari setiap Rp 100 aktiva.
Sedangkan hasil perhitungan GPM menunjukkan bahwa pada tahun
Q1, setiap Rp 100 penjualan/pendapatan, Bank Panin Syariah
menghasilkan Hak Bagi Hasil Milik sebesar Rp 58,89. Dan di Q4
terjadi penurunan Bank Panin Syariah hanya menghasilkan Rp 48,54
dari setiap Rp 100 aktiva.
C. Keadaaan Keuangan Bank Panin Syariah Setelah IPO
Dua perlakuan yang berbeda dalam penelitian ini adalah sampel
pertama sebelum dilakukan IPO dan sampel kedua setelah dilakukan
IPO, sehingga output-nya akan terlihat ada atau tidaknya perbedaan
rata-rata dari profitabilitas Bank Panin Syariah sebelum dan setelah
IPO.
Bank Panin Syariah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada 15 Januari 2014. Bank Panin Syariah menjadi
bank syariah pertama yang melakukan initial public offering (IPO) di
44
Indonesia. Selain itu, Bank Panin Syariah juga menjadi perseroan
pertama yang mencatatkan diri di bursa pada tahun 2014.
Saham yang ditawarkan Bank Panin Syariah dalam penawaran
umum yaitu 4.750.000.000 lembar saham. Bank Panin Syariah
mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock
Allocation atau “ESA”) dengan mengalokasikan 475.000.000 lembar
saham atau 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran
Umum. Jumlah seluruh saham yang dicatatkan pada BEI adalah
9.643.000.000 lembar saham atau 99% dari seluruh modal ditempatkan
dan disetor penuh. Hal ini sesuai dengan PP No.29 tahun 1999 tentang
Pembelian Saham Bank Umum, dimana 1% dari seluruh saham
perusahaan tidak dicatatkan dan dimiliki oleh PT Bank Panin Tbk.
Dana hasil dari penawaran umum sebesar Rp. 475 miliar kemudian
dikurangi biaya-biaya emisi efek, 80% digunakan sebagai modal kerja
perseroan guna memperkuat struktur pendanaan jangka panjang dalam
rangka mendukung ekspansi pembiayaan dan sekitar 20% untuk
pengembangan jaringan termasuk didalamnya infrastruktur perseroan.
Dalam laporan keuangan Bank Panin Syariah terlihat kenaikan total
aset yang terjadi pada tahun 2014-2016. Pada tahun 2014, aset Bank
Panin Syariah mencapai Rp 6,2 miliar. Dan tahun 2016 naik mencapai
Rp 8,7 miliar.
45
Gambar 4.7
Perkembangan Total Aset Bank Panin Syariah Tahun 2014-2016
Sumber: Annual Report Bank Panin Syariah (data diolah)
Dari data juga terlihat kenaikan total pembiayaan yang diberikan
mengalami perkembangan. Pada tahun 2014, pembiayaan Bank Panin
Syariah mencapai Rp 4,7 miliar. Dan tahun 2016 naik mencapai Rp 6,2
miliar.
0
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
7.000.000.000
8.000.000.000
9.000.000.000
2014 2015 2016
6.207.678.452
7.134.234.975
8.757.963.603
Column1
46
Gambar 4.8
Perkembangan Total Pembiayaan Yang Diberikan Bank Panin
Syariah Tahun 2014-2016
Sumber: Annual Report Bank Panin Syariah (data diolah)
Kenaikan ini juga diikuti oleh naiknya jumlah ekuitas. Total ekuitas
berasal dari modal disetor dan saldo laba. Pada tahun 2011, total ekuitas
mencapai Rp 452,6 juta, angka ini naik sebesar Rp 73,3 juta dari tahun
2013 yang total ekuitasnya sebesar Rp 525,9 juta. Berikut ini grafik
total ekuitas dari tahun 2011 hingga 2013.
0
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
7.000.000.000
2014 2015 2016
4.724.464.130
5.619.739.0796.263.042.874
Total Pembiayaan Yang Diberikan
47
Gambar 4.9
Perkembangan Total Ekuitas Bank Panin Syariah Tahun 2014-2016
Sumber: Annual Report Bank Panin Syariah (data diolah)
Secara keseluruhan kondisi keuangan Bank Panin Syariah dari tahun
2014 hingga 2016 semakin meningkata, mulai dari jumlah asetnya yang
meningkat, pembiayaan yang diberikan, dan total ekuitas.
Hal ini menjadi bukti bahwa langkah Bank Panin Syariah
melakukan IPO dalam mewujudkan visi dan misinya telah
mendatangkan hasil yang positif sehingga setiap tahun kondisi
keuangan dapat terus membaik dan meningkat.
1.020.000.000
1.040.000.000
1.060.000.000
1.080.000.000
1.100.000.000
1.120.000.000
1.140.000.000
1.160.000.000
1.180.000.000
1.200.000.000
2014 2015 2016
1.076.317.020
1.155.490.602
1.187.940.719
Total Ekuitas
48
1. Profitabilitas Bank Panin Syariah Setelah IPO
Profitabilitas suatu perusahaan/bank dilihat melalui nilai rasio-
rasionya, yaitu Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI),
Operating Profit Margin (OPM), dan Gross Profit Margin (GPM).
Berikut perkembangan perkembangan nilai-nilai rasio profitabilitas
Bank Panin Syariah selama periode 2014 sampai 2016.
Gambar 4.10
Perkembangan Rasio Profitabilitas
Bank Panin Syariah Q1 – Q4 tahun 2014
Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah (data diolah)
Hasil perhitungan ROE, ROI, OPM, dan GPM pada grafik di atas
secara keseluruhan menunjukkan peningkatan. ROE pada Q1 tahun
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Mar Jun Sep Des
5,27 5,75 6,687,66
2,37 5,1
7,65
9,02
8,46 11,8513,78
17,42
43,77
51,28
50,8347,19
ROE ROI OPM GPM
49
2014 berarti setiap Rp 100 ekuitas yang dimiliki Bank Panin Syariah
menghasilkan laba sebesar Rp 5,27 lalu meningkat menjadi 7,66% pada
Q4.
Pada Q1 ROI menunjukkan bahwa setiap Rp 100 aktiva yang
dimiliki Bank Panin Syariah menghasilkan laba sebesar Rp 2,37. Dan
meningkat dengan kenaikan yang cukup besar menjadi 9,02 % pada Q4.
Dari hasil perhitungan grafik, OPM Q1 sebesar 2,37%. Ini berarti
setiap Rp 100 penjualan bersih Bank Panin Syariah menghasilkan laba
operasi sebesar Rp 2,37. Nilai ROI meningkat tajam di Q4 Bank Panin
Syariah menghasilkan Rp 17,42 dari setiap Rp 100 aktiva.
Sedangkan hasil perhitungan GPM menunjukkan bahwa pada tahun
Q1, setiap Rp 100 penjualan/pendapatan, Bank Panin Syariah
menghasilkan Hak Bagi Hasil Milik sebesar Rp 43,77. Dan di tahun
2013 Bank Panin Syariah menghasilkan Rp 47,19 dari setiap Rp 100
aktiva.
50
Grafik 4.11
Perkembangan Rasio Profitabilitas
Bank Panin Syariah Q1 – Q4 tahun 2015
Hasil perhitungan ROE, ROI, OPM, dan GPM pada grafik di atas
secara keseluruhan menunjukkan pergerakan yang beragam. ROE pada
Q1 tahun 2015 berarti setiap Rp 100 ekuitas yang dimiliki Bank Panin
Syariah menghasilkan laba sebesar Rp 7,59 lalu pada Q4 menjadi
4,94%.
Pada Q1 ROI menunjukkan bahwa setiap Rp 100 aktiva yang
dimiliki Bank Panin Syariah menghasilkan laba sebesar Rp 2,65. Dan
meningkat dengan kenaikan yang cukup besar menjadi 10,29 % pada
Q4.
Dari hasil perhitungan grafik, OPM Q1 sebesar 14,43%. Ini berarti
setiap Rp 100 penjualan bersih Bank Panin Syariah menghasilkan laba
operasi sebesar Rp 14,43. Dan pada Q4 menjadi Rp 10,61 dari setiap
Rp 100 aktiva.
0
10
20
30
40
50
60
70
Mar Jun Sep Des
7,59 5,44 5,164,94
2,65 6,46
9,01
10,29
14,43
9,078,84
10,61
37,69 29,5232,76
39,49
ROE ROI OPM GPM
51
Sedangkan hasil perhitungan GPM menunjukkan bahwa pada tahun
Q1, setiap Rp 100 penjualan/pendapatan, Bank Panin Syariah
menghasilkan Hak Bagi Hasil Milik sebesar Rp 37,69. Dan di tahun
2013 Bank Panin Syariah menghasilkan Rp 39,49 dari setiap Rp 100
aktiva.
Gambar 4.12
Perkembangan Rasio Profitabilitas
Bank Panin Syariah Q1 – Q4 tahun 2016
Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah (data diolah)
Hasil perhitungan ROE, ROI, OPM, dan GPM pada grafik di atas
secara keseluruhan menunjukkan peningkatan. ROE pada Q1 tahun
2016 berarti setiap Rp 100 ekuitas yang dimiliki Bank Panin Syariah
menghasilkan laba sebesar Rp 0,97 lalu pada Q4 menjadi 1,76%.
0
10
20
30
40
50
60
Mar Jun Sep Des0,97 1,77 2,08
1,76
2,644,64
6,6
8,19
1,86 3,494,09
3,83
41,36
40,6140,04
41,14
ROE ROI OPM GPM
52
Pada Q1 ROI menunjukkan bahwa setiap Rp 100 aktiva yang
dimiliki Bank Panin Syariah menghasilkan laba sebesar Rp 2,64. Dan
meningkat dengan kenaikan yang cukup besar menjadi 8,19 % pada Q4.
Dari hasil perhitungan grafik, OPM Q1 sebesar 1,86%. Ini berarti
setiap Rp 100 penjualan bersih Bank Panin Syariah menghasilkan laba
operasi sebesar Rp 1,86. Dan pada Q4 menjadi Rp 3,83 dari setiap
Rp 100 aktiva.
Sedangkan hasil perhitungan GPM menunjukkan bahwa pada tahun
Q1, setiap Rp 100 penjualan/pendapatan, Bank Panin Syariah
menghasilkan Hak Bagi Hasil Milik sebesar Rp 41,36. Dan di tahun
2013 Bank Panin Syariah menghasilkan Rp 41,14 dari setiap Rp 100
aktiva.
D. Analisis Perbedaan Rata-rata Paired-Samples T Test Sebelum dan
Sesudah IPO
1. Hasi Perhitungan Uji Beda Paired-sample t test
Dari hasil Paired-Samples T Test dengan menggunakan
SPSS 22, terlihat adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah
IPO pada profitabilitas Bank Panin Syariah. Rasio profitabilitas
setelah IPO secara keseluruhan terlihat terjadinya peningkatan,
diantaranya pada rasio ROE, ROI, OPM, dan GPM.
53
Tabel 4.3
Output Perhitungan ROE, ROI, OPM, dan GPM dengan SPSS 22
Variabel t hitung t tabel Signifikansi
ROE -0,163 2,036 0,874
ROI -3,402 2,036 0,006
OPM 2,123 2,036 0,057
GPM 0,745 2,036 0,472
Sumber: Output SPSS 22 (data diolah)
Terllihat pada tabel 4.3, t hitung variabel ROE sebesar -0,163 dan
signifikansi 0,521. Dan diperoleh t tabel pada tingkat signifikansi α =
0,05 untuk data penelitian ini sebesar 2,776. Jadi t hitung ROE (-0,163)
< (2,776) t tabel dan signifikansi 0,874 > 0,05 sehingga H0 diterima, ini
berarti tidak ada perbedaan rata-rata rasio ROE sebelum dan setelah
IPO.
Sama halnya dengan ROE, variabel OPM dan GPM juga tidak
terdapat perbedaan rata-rata profitabilitas yang ditunjukkan pada hasil
t hitung masing-masing variabel.
Pada variabel OPM terlihat t hitung sebesar 2,123 dan
signifikansi 0,057. Jadi t hitung OPM (2,123) > (2,036) t tabel dan
signifikansi 0,057 > 0,05. Sedangkan variabel GPM t hitung sebesar
0,745 dan signifikansi 0,472. Jadi t hitung GPM (0,745) < (2,036) t
tabel dan signifikansi 0,472 > 0,05 Sehingga kedua variabel
menghasilkan H0 diterima dan Ha ditolak.
Namun pada variabel ROI ada perbedaan rata-rata profitabilitas
yang ditunjukan antara periode tahun sebelum IPO dan setelah IPO.
Dimana t hitung variabel ROI sebesar -3,402 dan signifikansi 0,006.
54
Dan diperoleh t tabel sebesar 2,036 pada tingkat signifikansi α = 0,05 .
Jadi t hitung ROI (-3,402) < (2,036) t tabel dan signifikansi 0,006 <
0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
2. Interpretasi Hasil Uji Beda Paired-sample t test
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji beda rata-rata paired
sample t test Bank Panin Syariah, hanya ada perbedaan rata-rata ROI
yang mewakili faktor profitabilitas. Hal ini berarti bahwa setelah IPO
modal yang dimiliki Bank Panin Syariah mengalami perubahan. Hal ini
sudah semsestinya terjadi, karena kebijakan IPO memang
memfokuskan perseroan untuk mendapatkan tambahan modal yang
signifikan dari masyarakat/publik. Namun kebijakan IPO belum
menunjukan perubahan yang signifikan terhadap faktor profitabilitas
yang diwakili oleh rasio ROE, ROI, OPM, dan GPM.. Walau demikian,
Bank Panin Syariah setelah IPO mengalami banyak perubahan dalam
banyak hal positif demi mewujudkan visi misinya.
Tabel 4.4
Perhitungan Rasio Profitabilitas Bank Panin Syariah
Sebelum dan Sesudah IPO
Variabel Sebelum IPO
(2011-2013)
Sesudah IPO
(2014-2016)
Signifikansi
ROE 4,99 4,79 0,874
ROI 7,17 9,17 0,006
OPM 8,90 10,62 0,057
GPM 37,50 42,61 0,472
Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah dan SPSS 22
(data diolah)
55
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kondisi keuangan Bank Panin Syariah pada periode tahun 2013
sampai 2013 dimana status perusahaan masih tertutup, memang
telah banyak perbedaan positif terjadi setelah diberlakukannya
IPO yang mengubah status Bank Panin Syariah menjadi
perseroan yang bersifat publik. Terlihat dari jumlah total aset,
total pembiayaan yang diberikan, dan total ekuitas yang terus
meningkat setiap tahunnya. Kebijakan IPO yang diambil Bank
Panin Syariah di tahun 2014 membuat bank ini menjadi bank
syariah pertama yang menjadi perusahaan terbuka. Dan di tahun
2014, kondisi keuangan Bank Panin Syariah menunjukan
pertumbuhan yang sangat signifikan. Terlihat dari total aset dan
total pembiayaan yang meningkat. Rasio ROI yang mewakili
faktor profitabilitas juga mengalami kenaikan yang signifikan.
Dari nilai ROI saat Q1 di tahun 2011 hanya 2,21% menjadi 8,19
% di Q4 tahun 2016. Hal ini membuktikan bahwa Bank Panin
Syariah mampu menarik investor untuk ikut serta menanamkan
modal guna meningkatkan profitabilitas perusahaan.
2. Berdasarkan analisis rasio profitabilitas yang dilakukan pada
Bank Panin Syariah sebelum dan sebelum IPO menunjukkan
adanya peningkatan keuangan secara keseluruhan. Namun,
untuk lebih memperkuat apakah perubahan yang terjadi ini
dipengaruhi oleh kebijakan IPO, maka dilakukan uji lanjutan
dengan uji beda paired-sample t test pada faktor profitabilitas
yang diwakili oleh rasio ROE, ROI, OPM, dan GPM. Hasil dari
paired-sample t test dengan SPSS 22, untuk rasio ROE
56
diperoleh t hitung < t tabel (-0,163 < 2,036) dan signifikansi
(0,874 > 0,05) sehingga H0 diterima. Kemudian untuk rasio
OPM diperoleh t hitung < t tabel (2,123 > 2,036) dan
signifikansi (0,057 > 0,05) sehingga H0 diterima. Selanjutnya
rasio GPM diperoleh t hitung < t tabel (0,745 < 2,036) dan
signifikansi (0,472 > 0,05). Sedangkan untuk rasio ROI
diperoleh t hitung < t tabel (-3,402) < (2,036) dan signifikansi
0,006 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya,
pada rasio ROE, OPM, dan GPM tidak ada perbedaan rata-rata
profitabilitas yang signifikan setelah diberlakukannya IPO.
Tetapi pada rasio ROI terdapat perbedaan rata-rata yang
berpengaruh pada profitabilitas. Maka dapat disimpulkan
bahwa kebijakan IPO tidak berpengaruh besar terhadap
profitabilitas hanya berpengaruh terhadap satu faktornya saja,
yaitu Return On Investment (ROI) Bank Panin Syariah untuk
periode 2011 – 2016.
B. Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat
direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya yaitu diperlukan data
peneltian yang lebih banyak dan waktu lebih lama. Melihat kebijakan
IPO yang dilakukan Bank Panin Syariah masih dalam tahap baru yang
memerlukan waktu pengembangan dan pengaruh terhadap keuangan
perusahaan. Serta diperlukannya variabel yang juga lebih luas dan
komprehensif dalam menilai kondisi keuangan bank syariah. Hal
tersebut guna memberikan kemungkinan yang lebih besar akan
terlihatnya pengaruh yang signifikan terhadap faktor selain
profitabilitas.
57
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani Press.
Arifin, Zainul. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Tangerang:Azkia
Publisher
Dermawan dan Djahotman. 2013. Analisis Rasio Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Hardono, Rudie. 2016. Bank Jatim Berbagi Cerita Sukses Di IPO Fair 2016.
(http://www.bankjatim.co.id/id/informasi/berita/bank-jatim-berbagi-cerita-
sukses-di-ipo-fair-2016)
Hasibuan, Drs. H. Malayu S.P. 2007. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Ismail. 2011. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Edisi 1 Cet. 2.
Jakarta: Kencana.
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta:
Liberty.
Lestari, Suci Indah. Pengaruh Initial Public Offering (IPO) terhadap Kinerja
Keuangan Pada PT Bank Jawa Barat dan Banten Periode 2009-2010. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB). 2011
Linangkung, Erfanto. 2017. Industri Keuangan Syariah Jalan di Tempat,
(www.ekbis.sindonews.com)
Otorisasi Jasa Keuangan, 2017 Statistik Perkembangan Perbankan Syariah,
(www.ojk.go.id)
Priyatno, Duwi, 2011, Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS, Mediakom,
Yogyakarta.
Rodoni, Ahmad & Herni Ali. 2014. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
58
Rutoto, Sabar. (2007). Pengantar Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria
Kudus.
Sartini, Emma & Lily Rusna Fjriah. 2017. Mayoritas Penduduk Muslim, RI Masih
Terbelakang dalam Industri Syariah, (www.ekbis.sindonews.com)
Setyawan, Aditya Wira Perdana. Pengaruh Komponen Risk Based Bank Rating
Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Go Public di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2008 – 2011. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang. 2012 Simbolon, Tulus
Shandy , Kunthi Fahmar. 2017 . Kinerja Perbankan Syariah 2016 Tumbuh Positif.
(www.ekbis.sindonews.com)
Sudarsono, Heri. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta:
Ekonisia.
Sudiarto, Agus & Lily Rusna Fjriah. 2017. Mayoritas Penduduk Muslim, RI Masih
Terbelakang dalam Industri Syariah, (www.ekbis.sindonews.com)
Sugiyono, Prof, Dr, 2006. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suharso, Yudi. 2015. Ini Roadmap Perbankan Syariah OJK!.
(http://keuangansyariah.mysharing.com)
Yoga, Paulus. 2016. Tantangan Perbankan Syariah di 2016.
(www.infobanknews.com)
LAMPIRAN
Lampiran 1: Neraca Bank Panin Syariah tahun 2011
Lampiran 2: Laporan Posisi Keuangan Bank Panin Syariah tahun 2012
Lampiran 2: Laporan Posisi Keuangan Bank Panin Syariah tahun 2013
Lampiran 3: Laporan Posisi Keuangan Bank Panin Syariah tahun 2014
Lampiran 5: Laporan Posisi Keuangan Bank Panin Syariah tahun 2016
Lampiran 6: Tabel Data Ikhtisar Rasio Profitabilitas Bank Panin Syariah Periode
2011-2016 dalam (%)
Lampiran 7: Output hasil perhitungan data Rasio Profitabilitas dengan SPSS 22
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 ROE before 4,2933 12 4,63356 1,33759
ROE after 4,5892 12 2,35752 ,68056
Pair 2 ROI Before 5,0365 12 1,91937 ,55408
ROI After 6,2187 12 2,73755 ,79026
Pair 3 GPM Before 53,8704 12 18,56085 5,35806
GPM After 41,3065 12 6,47540 1,86929
Pair 4 OPM Before 12,4027 12 14,10938 4,07303
OPM After 8,9775 12 4,92079 1,42051
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 ROE before & ROE after 12 -,581 ,047
Pair 2 ROI Before & ROI After 12 ,926 ,000
Pair 3 GPM Before & GPM After 12 -,140 ,664
Pair 4 OPM Before & OPM After 12 -,221 ,490
Paired Samples Test
Paired Differences t Df
Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Sig. (2-
tailed)
Lower Upper
Pair 1 ROE before - ROE
after
-,29583 6,30295 1,81950 -4,30053 3,70887 -,163 11 ,874
Pair 2 ROI Before - ROI
After
-1,18218 1,20371 ,34748 -1,94699 -,41738 -3,402 11 ,006
Pair 3 GPM Before - GPM
After
12,5638
3
20,49578 5,91662 -,45857 25,58623 2,123 11 ,057
Pair 4 OPM Before - OPM
After
3,42514 15,93680 4,60056 -6,70062 13,55090 ,745 11 ,472
top related