analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

40
ANALISIS KINERJA OPERASI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Skripsi) Oleh ASIH AGUSTINA FAKULTAS EKONOMI

Upload: lyhuong

Post on 23-Jan-2017

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

ANALISIS KINERJA OPERASI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) DI BURSA EFEK

INDONESIA (BEI)

(Skripsi)

Oleh

ASIH AGUSTINA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMPUNG

2012

Page 2: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

ANALISIS KINERJA OPERASI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) DI BURSA EFEK

INDONESIA (BEI)

(Skripsi)

Nama : Asih Agustina

NPM : 0741031016

Jurusan : Akuntansi

Telepon : 085768752913

Email : [email protected]

Pembimbing I : Fitra Dharma, S.E.,M.Si.

Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E.,Akt

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMPUNG

2012

Page 3: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA OPERASI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Oleh

ASIH AGUSTINA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari return on investment (ROI) dan economic value added (EVA) antara sebelum dan sesudah initial public offerings (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2006 – 2010.

Populasi penelitian ini adalah 89 perusahaan yang melakukan initial public offerings (IPO) tahun 2006 - 2010. Jumlah sampel adalah 23 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan metode purposive judment sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari annual report perusahaan serta annual report yang ada dalam prospectus. Periode pengamatan adalah dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah melakukan initial public offerings (IPO). Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t (paired sample t test).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan return on investment (ROI) dan nilai economic value added (EVA) antara dua tahun sebelum dan sesudah penawaran umum perdana atau dengan kata lain yaitu tidak adanya kecenderungan penurunan kinerja operasi sesudah IPO, dapat dilihat dari hasil uji t test diperoleh hasil yaitu t hitung < t tabel atau tingkat profitabilitas > tingkat signifikansi(/2=0.025 ), yang berarti Ho diterima dan Ha di tolak.

Kata kunci : initial public offerings (IPO), return on investment (ROI), economic value added (EVA), purposive judment sampling, anual report, prospectus, uji t (paired sample t test).

Page 4: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

ABSTRACT

ANALYSIS OPERATING PERFORMANCE OF COMPANY BEFORE AND AFTER INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) IN INDONESIA STOCK

EXCHANGE (IDX)

byASIH AGUSTINA

The purpose of this research was to establish if there are significant differences of return on investment (ROI) and economic value added (EVA) between before and after initial public offerings (IPO) in Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period 2006-2010.

This research population was 89 companies that do initial public offerings (IPO) in 2006-2010. The number of samples are 23 companies selected by using purposive sampling judment. This research uses secondary data from company annual report and annual report is in the prospectus. Observation period is two years before and two years after doing initial public offerings (IPO). The method used to test the hypothesis is the t test (paired sample t test).

Test results showed that there was no significant difference in return on investment (ROI) and value of economic value added (EVA) between the two years before and after the initial public offerings or in other words there is no downward trend in operating performance after the IPO, can be seen from the results t test results obtained by the t test calculated <t table or level of profitability> significance level ( / 2 = 0025), which means Ho in rejected and Ha accepted.

Keywords : Initial Public Offerings (IPO), Return On Investment (ROI), Economic Value Added (EVA), purposive sampling judment, anual report, prospectus, t test (paired sample t test).

Page 5: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian Indonesia telah menunjukan perkembangan yang signifikan, hal ini

dapat dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang go public, artinya

masyarakat mulai membudidayakan perekonomian terbuka dan siap secara

kompetitif. Suatu indikator yang sangat jelas adalah semakin meningkatnya

kinerja suatu bursa efek yang berfungsi sebagai mediator atau perantara dalam

perdagangan saham, dalam hal ini adalah saham-saham yang terdaftar di bursa

efek.

Salah satu alternatif yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam rangka

mendapatkan tambahan modal usaha adalah dengan cara menjual saham. Dalam

proses menjual saham, laporan keuangan memiliki fungsi yang penting bagi

pemilik perusahaan (issuer), penjamin emisi dan investor. Bagi pemilik

perusahaan dan penjamin emisi penting, karena merupakan salah satu sumber

informasi utama untuk menilai penentuan harga dalam proses IPO. Bagi investor

merupakan sumber informasi dalam menentukan keputusan investasinya. Banyak

alasan yang melatarbelakangi mengapa perusahaan memutuskan untuk menjadi

perusahaan publik, salah satunya adalah kemungkinan akses terhadap pihak

eksternal, semakin besar dan semakin dikenal oleh banyak pihak. Penawaran

perdana merupakan salah satu cara efektif bagi perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan dana sebagai konsekuensi dari semakin besarnya atau berkembangnya

perusahaan yang pada gilirannya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dengan

penawaran umum perdana akan terjadi perubahan status perusahaan dari

perusahaan tertutup menjadi perusahaan yang terbuka dan memberikan

konsekuensi tanggung jawab kepada pihak manajemen untuk meningkatkan

kinerjanya.

Page 6: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

Pada saat penawaran perusahaan harus menyediakan prospektus yang didalamnya

dimuat informasi keuangan dan non keuangan. Informasi keuangan terdiri dari

neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income statement), laporan arus kas

(cash flow statement), dan penjelasan atas laporan keuangan (note of financial

statement). Sedangkan informasi non keuangan berisi antara lain infomasi

mengenai underwriter, auditor, konsultan hukum, nilai penawaran saham,

persentase saham yang ditawarkan, umur perusahaan, dan informasi lain yang

mendukung (Broude, 1997; Sulistyanto dan Wibisono, 2003) dalam Gumanti.

Informasi dalam prospektus tersebut dibutuhkan investor dalam proses

pembuatan keputusan di bursa (Kim dan Ritter, 1999) dalam Gumanti.

Melalui penawaran perdana inilah para investor atau pemodal melakukan

penilaian terhadap perusahaan yang melakukan IPO tersebut. Apabila kinerja

perusahaan yang tertuang dalam prospektus baik serta proses penjaminan dari

underwriter juga bagus maka para investor cenderung akan merespon dengan baik

saham yang ditawarkan oleh emiten. Fenomena ini akan terlihat pada harga saham

yang dibeli dari perusahaan yang bersangkutan. Pemesanan saham akan melebihi

jatah yang akan diterbitkan (dijual), sehingga fenomena underpricing akan

ditemui.

Melalui penawaran perdana inilah para investor atau pemodal melakukan

penilaian terhadap perusahaan yang melakukan IPO tersebut. Apabila kinerja

perusahaan yang tertuang dalam prospektus baik serta proses penjaminan dari

underwriter juga bagus maka para investor cenderung akan merespon dengan baik

saham yang ditawarkan oleh emiten. Fenomena ini akan terlihat pada harga saham

yang dibeli dari perusahaan yang bersangkutan. Pemesanan saham akan melebihi

jatah yang akan diterbitkan (dijual), sehingga fenomena underpricing akan

ditemui.

Penilaian terhadap kinerja perusahaan sebelum dan sesudah menjadi perusahaan

publik sangat penting. Kinerja perusahaan terutama dalam bentuk laporan

keuangan diwajibkan untuk dilaporkan secara periodik sebagai wujud dari fungsi

full disclosure dari perusahaan publik. Kriteria penilaian terhadap hasil

pelaksanaan operasi perusahaan banyak dan bermacam-macam, tergantung dari

Page 7: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

sudut mana keberhasilan tersebut ditinjau dan pada aspek apa perusahaan tersebut

berorientasi. Dengan mengetahui hasil penilaian terhadap kinerja perusahaan,

maka pengambilan keputusan investasi dapat dilakukan secara lebih baik.

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian Gumanti dan Dwilusi (2007).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut antara lain penelitian ini

menambahkan variable economic value added (EVA). Sampel penelitian yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan penawaran

publik perdana (IPO). Penelitian ini menggunakan periode pengamatan yang

berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu sejak tahun 2006 sampai 2010.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “ ANALISIS KINERJA OPERASI PERUSAHAAN SEBELUM DAN

SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO) DI BURSA EFEK

INDONESIA (BEI).”

B. Permasalahan

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

“Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja operasi perusahaan

sebelum dan sesudah Initial Public Offerings (IPO)”.

2. Batasan Masalah.

Masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah perusahaan yang go publik di

Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan Initial Public Offerings (IPO) antara

tahun 2006-2010. Periode pengamat adalah dua tahun sebelum dan dua tahun

sesudah melakukan IPO.

Page 8: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

yang signifikan antara kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah

melakukan Initial Public Offerings (IPO).

2. Manfaat Penelitian.

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak yang ingin mengetahui

seberapa besar perbedaan kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah

IPO.

b. Sebagai sumber informasi tambahan referensi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wacana dan literature

dibidang keuangan, sehingga lebih lanjut dapat bermanfaat bagi penelitian

berikutnya yang sejenis dan berkaitan.

Page 9: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

II. LANDASAN TEORI

A. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan hasil kerja atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan

operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki

(Ihalauw, 1985:26) dalam Angraito (2004). Kinerja perusahaan dapat dilihat dari

kemampuan perusahaan tersebut beroperasi secara efektif dan efisien untuk

menghasilkan laba yang optimal. Kinerja operasi perusahaan digambarkan melalui

analisis laporan keuangan berupa rasio-rasio keuangan. Kinerja perusahaan adalah

tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode tertentu. Kinerja

merupakan hasil nyata yang dapat dicapai yang dapat dipergunakan untuk

menunjang dicapainya hasil positif (payamta, 2001 : 250).

Menurut Mulyadi, penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas

operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan

sasarannya, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja dapat

diartikan sebagai kemamuan perusahaan dalam melaksanakan kebijakan dan

prosedur perusahaan yang merupakan kualifikasi dari efisiensi dan efektivitas

dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi tertentu.

2. Manfaat Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi dalam Apriliani (2004), pengukuran kinerja yang dilakukan

oleh pihak luar perusahaan yang berdasarkan pada informasi akuntansi

pertanggungjawaban, mempunyai manfaat sebagai berikut:

Page 10: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

a. Memberikan dasar sebagai penilaian mutu prestasi hasil pelaksanaan

kegiatan suatu perusahaan.

b. Memberikan motivasi bagi manajemen perusahaan seirama dengan

kebijaksanaan yang digariskan.

c. Sebagai dasar penyusun anggaran perusahaan.

B. Pasar Modal

Menurut Rusdin (2008), Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan

dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para

investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan

instrumen keuangan jangka panjang seperti: obligasi, saham, dan lainnya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal menyebutkan antara lain :

1. Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem

dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek

Pihak- Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.

2. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga

komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak

investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari

Efek.

3. Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum.

4. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum

dan perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan efek

yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan

Efek.

Page 11: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

5. Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh

Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang

diatur dalam Undang- undang dan peraturan pelaksanaannya.

6. Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai

penjamin Emisi Efek, Perantara Perdagangan Efek, dan atau Manajer

investasi.

7. Perusahaan Publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki

sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki

modal di setor minimal Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu

jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah.

C. Initial Public Offerings (IPO)

1. Pengertian IPO

Initial Public Offerings (selanjutnya disebut sebagai IPO) adalah penawaran atau

penjualan saham suatu perusahaan untuk pertama kalinya kepada masyarakat

(atau publik) di pasar modal atau bursa (Hartono dan Ali, 2002; Midiastuti dan

Ilyas, 2004; Gumanti, 2005). Perusahaan yang telah melakukan IPO sering

disebut perusahaan publik (Ang, 1997). Sehingga dapat dikatakan bahwa melalui

IPO, perusahaan yang melakukan penjualan saham (emiten) menukarkan sebagian

hak kepemilikannya kepada masyarakat (yang membeli sahamnya) dengan modal

baru yang didapatnya dari penjual. Penawaran perdana atau Initial Public

Offerings merupakan salah satu cara untuk menambah modal. Penawaran umum

perdana atau initial public offerings diartikan sebagai penawaran saham atau

obligasi kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.

Page 12: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

D. Laporan Keuangan Sebagai Informasi Dalam Menilai Kinerja

Perusahaan

Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak yang

berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan, pada hakekatnya merupakan

alat komunikasi. Artinya laporan keuangan itu adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan

kegiatan-kegiatannya kepada mereka yang berkepentingan dengan perusahaan

tersebut. Dari laporan keuangan itu manajemen memperoleh informasi yang

digunakan untuk :

1. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penelitian terhadap

kebijaksanaan- kebijaksanaan yang dianggap perlu.

2. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan atau

aktivitas dalam perusahaan.

3. Merencanakan dan mengendalikan aktifitas sehari-hari dalam perusahaan.

4. Mempelajari aspek, tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

5. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.

E. Metode Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak di ukur berdasarkan rasio-rasio keuangan

selama satu periode tertentu. Pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini

sangatlah bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan

dalam menyusun laporan keuangan perusahaan, sehingga seringkali kinerja

perusahaan terlihat baik dan meningkat, yang mana sebenarnya kinerja tidak

mengalami peningkatan bahkan penurunan.

Kinerja dan prestasi manajemen yang diukur dengan rasio-rasio keuangan tidak

dapat dipertanggungjawabkan karena rasio keuangan yang dihasilkan sangat

tergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan, karena

Page 13: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

pengukuran berdasarkan rasio ini tidak dapat diandalkan dalam mengukur nilai

tambah yang tercipta dalam periode tertentu belum mampu menunjukkan kinerja

manajemen perusahaan yang sebenarnya.

Apabila Kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik,

maka sahamnya akan diminati investor dan harganya akan meningkat. Dalam

konsep investasi ada teori yang menyatakan return yang tinggi juga mempunyai

risiko yang tinggi pula, sehingga perusahaan yang kinerjanya sangat bagus maka

sangat mungkin risiko untuk jatuh tinggi jika dibandingkan kinerja yang sedang-

sedang saja.

Analisis Rasio

Menurut Munawir dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan (2007), Analisis

rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu

dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua

laporan tersebut. Sedangkan menurut Harahap dalam bukunya Analisis Kritis atas

Laporan Keuangan (2004), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu pos laporan keuangan dan pos lainnya yang mempunyai

hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Tehnik ini sangat lazim

digunakan para analisa laporan keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam

melakukan analisa laporan keuangan terhadap kondisi keuangan laporan kondisi

keuangan perusahaan.

F. Kosep Economic Value Added (EVA)

Konsep EVA merupakan suatu konsep penilaian kinerja keuangan perusahaan

yang dikembangkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan konsultan

manajemen keuangan di Amerika Serikat. Konsep EVA membuat perusahaan

lebih memfokuskan perhatian ke upaya penciptaan nilai perusahaan dan menilai

kinerja keuangan perusahaan secara adil yang diukur dengan mempergunakan

ukuran tertimbang (weighted) dari struktur modal awal yang ada (Tunggal, 2008)

Page 14: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

Menurut Steward (1999) dalam Wibowo (2006), EVA adalah pendapatan residu

(keuntungan ekonomis) yang tersisa setelah mengurangi laba operasi dengan

biaya modal. EVA merupakan satu-satunya ukuran kinerja yang secara

menyeluruh konsisten dengan ukuran standard capital budgeting dan dianggap

lebih tepat untuk mengukur kinerja perusahaan.

Ada beberapa alasan untuk menjelaskannya:

1. Konsep ini dapat berdiri sendiri tanpa perlu analisis perbandingan dengan

perusahaan sejenis ataupun analisis kecenderungan seperti pengukuran

kinerja yang bisa digunakan.

2. Konsep ini dapat menyajikan ukuran yang secara adil mempertimbangkan

harapan-harapan pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan seperti

kreditur dan pemegang saham.

3. Konsep ini sangat membantu dalam memberikan pertimbangan keputusan

manajemen secara tepat, seperti penetapan tujuan capital budgeting, incentive

compensation, dan sebagainya. Lebih tepatnya dapat dikatakan EVA dapat

diasumsikan sebagai dasar untuk menerapkan system manajemen keuangan

yang terintregasi secara lengkap.

Konsep EVA ini menjelaskan tiga ukuran yang digunakan dalam mengukur

kinerja perusahaan Steward (1999) dalam Wibowo (2006) yaitu:

1. Nilai EVA lebih besar dari nol atau EVA bernilai positif artinya manajemen

telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi shareholder (kreditur dan

penyandang dana perusahaan).

2. Nilai EVA sama dengan nol menunjukan titik impas perusahaan.

3. Nilai EVA lebih kecil dari nol atau EVA bernilai negatif menunjukan tidak

terjadi nilai tambah pada perusahaan yang artinya laba yang dihasilkan tidak

bisa memenuhi harapan para kreditur dan penyandang dana perusahaan.

Konsep ini lebih menekankan pada penentuan besarnya cost of capital

perusahaan, maka akan dilihat terlebih dahulu teori mengenai cost of capital dan

Page 15: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

kemudian dilanjutkan dengan konsep perhitungan net operating profit after tax

(NOPAT) perusahaan. Perhitungan EVA menurut steward (1999) dalam Wibowo

(2006) adalah

EVA = NOPAT - (WACC x Cost of Capital)

1. Cost of Capital (Biaya Modal)

Setiap penggunaan dana didalam perusahaan pada dasarnya akan menimbulkan

biaya yang disebut dengan biaya modal. Konsep ini dikenal dengan sebutan cost

of capital yang bertujuan untuk dapat menghitung besarnya biaya dari

penggunaan dana yang berasal dari setiap sumber pembiayaan jangka panjang,

untuk kemudian menentukan biaya modal rata-rata (weighted average cost of

capital) dari keseluruhan sumber pembiayaan jangka panjang yang digunakan

dalam perusahaan (Cahyono (1995 : 46)). Dengan demikian menghitung biaya

modal (cost of capital) merupakan suatu proses yang sangat penting bagi

perusahaan.

2. Net Operating Profit After Tax (NOPAT)

Perhitungan laba bersih operasi setelah pajak (Net Operating Profit After Tax)

atau disebut NOPAT ini dilakukan melalui laporan laba rugi (income statement)

perusahaan. Laporan Laba Rugi merupakan laporan yang mengukur keberhasilan

operasi perusahaan dengan kurun waktu tertentu. Kalangan bisnis menggunakan

laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi dan credit worthness.

Menurut Keiso (1992 : 113) laporan keuangan begitu penting karena kreditur dan

investor menggunakan laporan ini untuk memprediksi jumlah, waktu, dan arus kas

yang tidak menentu dimasa mendatang.

Menurut S. David Young dan Stephen F.O’Byrne (2001 : 32) perhitungan

NOPAT adalah sebagai berikut :

NOPAT = EBIT – Pajak

Page 16: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

1. Weighted Average Cost of Capital (WACC)

WACC perusahaan adalah gabungan dari biaya-biaya individual yang tertimbang

dengan persentase pembiayaan dari setiap sumber dana. Karenanya, menurut

Keown (1993 : 267) WACC perusahaan adalah fungsi dari Individual cost of

capital dan susunan dari capital structure yaitu persentase dari dana dalam bentuk

debt, preferen stock, dan common stock.

Perhitungan WACC menurut Aji (2003 : 116) adalah :

WACC = (Wd x Kd) + (We x Ke)

G. Perumusan dan Pengembangan Hipotesis.

Penelitian ini mengenai perbandingan kinerja operasi perusahaan sebelum dan

sesudah Initial Public Offerings periode 1995 dan 1996. Hasil penelitian ini

menunjukan adanya peningkatan nilai median dari tahun dasar ke tahun ketiga

setelah IPO secara statistik tidak signifikan. Tidak ditemukannya indikasi

penurunan operasi setelah IPO yang signifikan dari tahun ke tahun menyebabkan

penelitian ini tidak dapat menerima hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa

kinerja operasi perusahaan sesudah penawaran umum perdana mengalami

penurunan. Pola pergerakan pada nilai median ini diikuti oleh selisih rata-ratanya.

Hasil ini konsisten dengan penelitian Jain dan Kini (1994) dalam Gumanti (2007)

yang menyimpulkan terjadinya penurunan operating profit margin, return on

investment (ROI), dan total assets turnover sesudah IPO di tahun pertama, untuk

kemudian mengalami peningkatan yang menurun nilai besarannya. Pola seperti ini

mengindikasi bahwa di periode awal IPO, manajemen tidak dapat menghasilkan

operating return yang tinggi serta belum efisiennya penggunaan asset dalam

menghasilkan penjualan, namun setelah berjalannya waktu, penyesuaian nilai

dilakukan untuk menghasilkan operating yang semakin meningkat terhadap

assetnya.

Page 17: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

1. Return On Investment (ROI)

ROI menggambarkan kemampuan yang diinvestasikan dalam seluruh aktiva untuk

menghasilkan keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi dan saham).

Semakin tinggi ROI, maka semakin baik. Maka hipotesis yang diajukan:

Ho1 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap return on

investment sebelum dan sesudah IPO.

Ha1 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap return on investment

sebelum dan sesudah IPO.

2. Economic Value Added (EVA)

Economic value added adalah pendapatan residu (keuntungan ekonomis) yang

tersisa setelah mengurangi laba operasi dengan biaya modal. Semakin positif nilai

EVA, maka semakin maksimum nilai perusahaan dalam meningkatkan nilai

tambah bagi shareholder (kreditur dan penyandang dana). Maka hipotesis yang

diajukan :

Ho2 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap economic value

added (EVA) sebelum dan sesudah IPO.

Ha2 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap economic value added

(EVA) sebelum dan sesudah IPO.

Page 18: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

III. METODE PENELITIAN

A. Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang

meliputi laporan keuangan dan disclousure perusahaan sampel untuk tahun buku

yang berakhir pada 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 yang

diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia dan juga

melalui situs internet http://www.idx.co.id.

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Sedangkan sampel penelitian dipilih dengan metode purposive judgment

sampling, yaitu sampel yang pemilihannya dilakukan secara acak yang

informasinya diperoleh dengan mempergunakan pertimbangan tertentu sesuai

dengan tujuan penelitian.

Pemilihan sampel pada penelitian ini didasarkan pada kriteria-kriteria sebagai

berikut:

1. Sampel adalah perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan yang melakukan

penawaran perdana atau initial public offerings (IPO) antara tahun 2006-2010.

3. Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan selama periode penelitian

termasuk laporan keuangan yang ada dalam prospektus.

Page 19: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

Berdasarkan karakteristik tersebut, sebanyak 23 perusahaan yang akan diambil

sebagai sampel penelitian dari 366 perusahaan yang melakukan penawaran

perdana atau initial public offerings antara tahun 2006-2010.

Table 1. Daftar perusahaan yang menjadi sample penelitian disajikan pada table berikut :

Keterangan Jumlah

Perusahaan yang go public tahun 2006 - 2010

Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria

Perusahaan yang memenuhi kriteria

Sampel akhir

89

(66)

23

23

C. Alat Analisis

1. Analisis Kualitatif

Analisis ini menghasilkan data-data deskriptif berupa paparan bentuk tulisan dari

hasil pengamatan dalam pengkajian terhadap objek penelitian yang dikaitkan

dengan permasalahan. Analisis ini juga menghasilkan data-data tertulis atau lisan

dari pelaku dan perilaku yang diamati kemudian didukung dengan studi

literatur/kajian pustaka sehingga maksud dan tujuan penelitian dapat dipahami.

Diambil suatu kesimpulan sehingga subjektifitas hasil penelitian dapat dihindari.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

analisis secara deskriptif nilai rata-rata dan standar deviasi serta analisis secara

statistik dengan menggunakan uji beda rata-rata (uji t) untuk sampel

berpasangan/related dengan rumus : (Sugiyono,1999:198)

Page 20: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

Keterangan : t : Uji beda rata-rata/uji t

X1 : Nilai rata-rata sebelum IPO

X2 : Nilai rata-rata sesudah IPO

S1 : Standar deviasi sebelum IPO

S2 : Standar deviasi sesudah IPO

r : Korelasi antar dua sampel

n1 : Banyaknya sampel sebelum IPO

n2 : Banyaknya sampel sesudah IPO

Alasan penulis menggunakan alat analisis ini adalah karena dalam penelitian ini

digunakan dua sampel yang berpasangan yang diartikan sebagai sebuah sampel

dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang

berbeda, yaitu antara sebelum dan sesudah melakukan IPO.

Selanjutnya t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat

signifikasi sebesar 95%. Kriteria pengambilan keputusannya adalah :

ttabel > thitung = Ho diterima, Ha ditolak

ttabel < thitung = Ho ditolak, Ha diterima

3. Statistik Deskriptif

Pemrosesan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software statistical

product and service solution (SPSS) versi 17.0 data yang diperoleh terlebih

dahulu diolah menggunakan microsoft excel sebelum dilakukan analisis.

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk membandingkan kinerja operasi perusahaan

sampel sebelum dan sesudah melakukan penawaran umum perdana (IPO).

Hasil analisis meliputi nilai rata-rata dan standar deviasi yang berguna untuk

mendukung hasil interpretasi teknik lain.

Page 21: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

2. Analisis dengan paired sample t-test

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan

menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Analisis ini dilakukan dengan

membandingkan rasio-rasio keuangan dan nilai economic value added (EVA)

sebelum dan sesudah penawaraan umum perdana (IPO). Rasio-rasio keuangan

yang digunakan adalah rasio profitabilitas dan nilai EVA. Dari uji

perbandingan statistik dengan menggunakan paired sample t-test maka akan

diambil kesimpulan untuk menerima atau menolak Ho. Pengujian ini untuk

membuktikan apakah sampel penelitian sebelum dan sesudah memiliki rata-

rata yang berbeda secara signifikan atau tidak.

Page 22: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pemaparan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini akan

dijelaskan dengan terperinci mengenai berbagai perhitungan dan pembahasaan

yang berkaitan dengan topik penelitian dalam penelitian skripsi ini. Perusahaan

yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah listing

dan melakukan penawaraan umum perdana (IPO) tahun 2006-2010. Periode

pengamatan adalah dua tahun sebelum go public sampai dua tahun sesudah go

public. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari prospektus dan laporan

keuangan perusahaan yang menjadi sampel.

A. Statistik Deskriptif Sebelum dan Sesudah IPO

Penggunaan analisis statistik deskriptif ditunjukan untuk mengetahui nilai rata-

rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti pada saat sebelum

dan sesudah penawaran umum perdana (IPO).

Tabel 2. Statistik deskriptif rasio keuangan dan nilai EVA perusahaan 2 tahun sebelum dan sesudah penawaraan umum perdana (IPO).

Rasio KeuanganStatistik Deskriptif

Mean Standar DeviasiReturn On

Investment (ROI)Sebelum IPO 8,556 5,591Sesudah IPO 7,384 5,692

Economic Value Added (EVA)

Sebelum IPO 8,55 2,884Sesudah IPO 1,70 4,333

Sumber : PRPM BEI (data diolah).

Berdasarkan tabel, maka dapat diperoleh gambaran untuk proksi kinerja sebagai berikut :

Page 23: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

1. Return On Investment (ROI)

Rasio ini menunjukkan kemampuan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor (pemegang saham).

Return on invesment =

Nilai mean rasio untuk periode dua tahun sebelum dan sesudah dilakukan penawaran umum perdana (IPO) menunjukkan adanya penurunan, yaitu dari 8,556 menjadi 7,384. Angka ini menunjukkan berapa besar persentase laba sebelum pajak yang diperoleh dari total assets perusahaan yang diinvestasikan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Sedangkan standar deviasi untuk periode dua tahun sebelum IPO adalah sebesar 5,591 dan untuk periode dua tahun sesudah IPO adalah sebesar 5,692 (table 2).

Hal ini menunjukan bahwa penawaran umum perdana (IPO) yang dilakukan menyebabkan peningkatan pada nilai ROI perusahaan, yang artinya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum pajak mengalami peningkatan dibandingkan dengan jumlah aktiva yang diinvestasikan dalam perusahaan.

2. Economic value added (EVA)

EVA adalah pendapatan residu (Keuntungan ekonomis) yang tersisa setelah

mengurangi laba operasi dengan biaya modal.

E V A = NOPAT – (WACC x cost of capital)

Nilai mean untuk periode dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah IPO dilakukan menunjukan adanya penurunan yaitu 8,55 menjadi 1,70. Sedangkan standar deviasi untuk periode dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah IPO adalah sebesar 2,884 menjadi 4,333. Hal ini menunjukan bahwa manajemen perusahaan sudah mampu manajemen nilai tambah bagi perusahaan yang artinya laba yang dihasilkan bisa memenuhi harapan para kreditur dan penyandang dana perusahaan. Tetapi kemampuan ini mengalami penurunan nilai besarannya setelah IPO.

Page 24: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

1. Pengujian Hipotesis 1

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

yang signifikan terhadap return on investment (ROI) antara sebelum dan sesudah

penawaran umum perdana (IPO) yang didefinisikan kedalam hipotesis nol (Ho)

dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut :

Ho1 :Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap return on invesment

sebelum dan sesudah pada IPO.

Ha1 :Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap return on invesment

sebelum dan sesudah pada IPO.

Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan

terhadap return on investment (ROI) pada periode dua tahun sebelum dan sesudah

penawaran umum perdana (IPO). Dapat disimpulkan bahwa kinerja operasi

perusahaan sesudah IPO mengalami peningkatan, walaupun belum dapat

dikatakan sudah baik jika dilihat dari selisih mean sebelum dan sesudah IPO yang

mengalami penurunan 1,17%. Hal ini menunjukkan bahwa penawaran umum

perdana (IPO) yang dilakukan menyebabkan penurunan pada nilai return on

investment perusahaan, yang artinya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba sebelum pajak mengalami penurunan.

2. Pengujian hipotesis 2

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

yang signifikan terhadap economic value added (EVA) antara sebelum dan

sesudah penawaran umum perdana (IPO) yang didefinisikan kedalam hipotesis

nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut:

Ho2 :Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap EVA sebelum dan

sesudah pada IPO.

Ha2 :Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap EVA sebelum dan sesudah

pada IPO.

Page 25: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan

terhadap economic value added (EVA) pada periode dua tahun sebelum dan

sesudah penawaran umum perdana (IPO). Dapat disimpulkan bahwa kinerja

operasi perusahaan sesudah IPO masih cukup baik, tetapi tidak ditemukan bukti

secara empiris bahwa kinerja operasi perusahaan sesudah IPO mengalami

peningkataan jika dilihat dari selisih mean sebelum dan sesudah IPO yang

mengalami penurunan sebesar 6,85%. Hal ini disebabkan bahwa kinerja

perusahaan sebelum penawaran umum perdana (IPO) lebih baik jika

dibandingkan dengan kinerja perusahaan sesudah IPO. Keadaan ini menunjukan

perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana belum

maksimal memperhitungkan biaya modal atau ekuitas dan cenderung kurang hati-

hati dalam menentukan kebijakan modalnya.

Page 26: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap rasio-rasio keuangan

serta nilai economic value added (EVA) menunjukan kinerja operasi perusahaan

dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah initial public offerings (IPO) selama

periode yaitu dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada kinerja rasio return on

investment (ROI) antara sebelum dan sesudah penawaran umum perdana

(IPO). Tidak adanya perbedaan pada rasio return on investment (ROI)

dikarenakan adanya penurunan terhadap laba operasi sebelum pajak

perusahaan setelah dilakukan penawaran umum perdana. Hal ini sesuai

dengan penelitian Aprilani (2004) yang menyatakan bahwa return on

investment pada masa sesudah IPO mengalami penurunan, ini berarti

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan keseluruh aktiva

yang digunakan dalam operasi perusahaan mengalami penurunan.

2. Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada kinerja nilai economic

value added (EVA) antara sebelum dan sesudah penawaran umum perdana

(IPO). Tidak adanya perbedaan tersebut disebabkan bahwa kinerja perusahaan

sebelum penawaran umum perdana (IPO) lebih baik jika dibandingkan dengan

kinerja perusahaan setelah IPO.

Walaupun demikian, penemuan atas temuan ini harus hati-hati karena ada

kemungkinan bahwa perusahaan yang baru go public tersebut berusaha untuk

menunjukan kepada investor upaya-upaya untuk terus melakukan investasi atau

Page 27: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

ekspansi, sehingga penjualan yang meningkat tidak serta merta menyebabkan

kinerja operasi membaik. Kemungkinan lain adalah perusahaan perbedaan yang

signifikan diteliti tidak dapat terbebas dari efek resensi ekonomi di Indonesia yang

mulai terasa akibatnya di tahun 1998.

B. Keterbatasan

Sejumlah kelemahan dapat kiranya disampaikan terkait dengan tidak

ditemukannya bukti yang kuat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hal ini

menunjukan bahwa kinerja operasi perusahaan sesudah IPO tidak mengalami

penurunan.

1. Kecilnya jumlah sampel dalam penelitian ini, yaitu 23 perusahaan, bisa

jadi merupakaan penyebab dari tidak ditemukannya perbedaan yang

signifikan terhadap rasio-rasio keuangan dan nilai economic value added

(EVA) yang digunakan dalam penelitian ini.

2. Rentang waktu penelitian yang relatif pendek juga dapat menjadi salah

satu penyebab tidak ditemukannya perbedaan yang signifikan.

C. Saran

Mengacu dari beberapa kelemahan diatas, saran yang dapat diajukan untuk

penelitian mendatang antara lain adalah sebagai berikut:

1. Memperbanyak jumlah sampel, baik dalam hal jumlah sektor industri

maupun rentang waktu penelitian.

2. Penelitian yang akan datang dapat juga membandingkan kinerja operasi

antar industri atau dengan menggunakan variabel-variabel ukuran kinerja

operasi lainnya, misalnya variabel yang murni yang berbasis kas (cash

flow).

Page 28: analisis kinerja operasi perusahaan sebelum dan sesudah initial

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Aminul. 2007. Pendeteksian earnings management, underpricing, dan pengukuran kinerja perusahaan yang melakukan kebijakan Initial Public Offerings (IPO) di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makasar

Gumanti, Tatang A. dan Dwi Lusi K. Swastika. 2007. Kinerja sebelum dan pasca pada Initial Public Offerings di Bursa Efek Jakarta. Accaunting Conference. Faculty of Economi Universitas Indonesia

Jogiyanto, H.M. 2000. Teori Portofoliodan Analisis Investasi. Edisi Kedua. Yogyakarta. BPFE

Ningsih, Ratna. 2010. Analisis kinerja dengan motode EVA pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia (Skripsi). Universitas Lampung

Rakhmad Febriyadi. 2011. Analisis perbandingan kinerja saham dan perusahaan sebelum dan setelah melakukan Right Issue (Skripsi). Universitas Lampung

Setiawan, Indrianto. 2007. Analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah Initial Public Offerings (IPO) : studi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 1982-2006 (tesis). Universitas Diponegoro, Semarang

Sharma, Anil K. 2010. Nilai Tambah Ekonomi (EVA) – Tinjauan Literaturdan Isu Relevan (Jurnal). India

Young, S. David dan O’Byrne, Stephen F, 2001. EVA dan Manajemen BerdasarkanNilai : Panduan Praktis untuk Implementasi. Penerbit Salemba Empat : Jakarta

Suherman. 2010. Apakah Kinerja Jangka Panjang Penawaran Umum Perdana di Indonesia underperformed?. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII. Purwokerto.

Suprianto, Didi. 2008. Analisis pengaruh manajemen laba dengan Kinerja operasi dan return saham di sekitar IPO(Skripsi). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

S.Munwir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta

_______. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Lampung. Bandar Lampung