analisis keterampilan laboratorium mahasiswa...
Post on 24-Nov-2020
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS KETERAMPILAN LABORATORIUM
MAHASISWA BARU TADRIS BIOLOGI TAHUN AKADEMIK
2019/2020
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
GALUH SHELLADEVI PRASTITI
11150161000061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa Baru
Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020 disusun oleh Galuh Shelladevi
Prastiti, Nomor Induk Mahasiswa 11150161000061, Jurusan Pendidikan Biologi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan fakultas.
Jakarta, 17 Februari 2019
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi berjudul Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa Baru
Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020, disusun oleh Galuh Shelladevi
Prastiti, NIM 11150161000061, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 9 Maret 2020 di hadapan
dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd)
dalam bidang Pendidikan Biologi.
Jakarta, 7 Mei 2020
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia Tanggal Tanda Tangan
(Ketua Program Studi Pendidikan Biologi)
Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.
NIP. 197101192008012010 ......................
Penguji I
Nengsih Juanengsih, M.Pd.
NIP. 197905102006042001 30-05-2020
Penguji II
Eny Supriyati Rosyidatu, S.Si., M.A.
NIP. 197509242006042001 12-05-2020 ......................
Dr. Sururin, M.Ag.
NIP. 197103191998032001
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat
15412 Indonesia
Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iii
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a : Galuh Shelladevi Prastiti
Tempat/Tgl.Lahir : Tangerang, 29 April 1998
NIM : 11150161000061
Jurusan / Prodi : Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa
Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020
Dosen Pembimbing : Meiry Fadilah Noor, M.Si
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 17 Februari 2020
Mahasiswa Ybs.
Galuh Shelladevi Prastiti
NIM. 11150161000061
iv
ABSTRAK
Galuh Shelladevi Prastiti, 11150161000061, Analisis Keterampilan
Laboratorium Mahasiswa Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020,
Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keterampilan mahasiswa baru Tadris
Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun angkatan 2019/2020 dalam
menggunakan alat-alat laboratorium biologi. Metode penelitian yang digunakan
adalah survei. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa baru tadris biologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2019/2020 yang berjumlah 82
responden. Sampel diambil secara acak sebanyak 20% dari total populasi yaitu 20
responden. Keterampilan laboratorium yang diukur berupa keterampilan
menggunakan alat-alat laboratorium seperti menggunakan mikroskop, gelas ukur,
pipet tetes, memanaskan larutan, menggunakan termometer, neraca, respirometer
serta membedah hewan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi,
angket dan wawancara. Indeks korelasi dari data yang didapatkan menggunakan
instrumen berbeda memiliki rata-rata sebesar 0,73 yang menandakan reliabilitas
data kuat. Hasil menunjukkan keterampilan sangat kuat pada penggunaan pipet
tetes dan pemanasan larutan (82% dan 81%). Keterampilan kuat pada penggunaan
gelas ukur, termometer dan neraca (64%, 70% dan 64%). Keterampilan cukup
pada penggunaan mikroskop (48%) dan sangat lemah pada penggunaan
respirometer dan pembedahan pada hewan (11%, dan 5%).
Kata Kunci: keterampilan laboratorium
v
ABSTRACT
Galuh Shelladevi Prastiti, 11150161000061, Laboratory Skills Analysis of New
College Student at Biologi Education Academic Year 2019/2020, Thesis,
Biology Education Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
The study aims to measure the skills of new college student at Biologi Education
academic year 2019/2020 of Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta
in using biology laboratory tools. The method used in this study was a survey
research. The population of this study was new college student at Biologi
Education academic year 2019/2020 of Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta. The sample of this study was taken by using random sampling
technique of 20% of the population is 20 respondent. Laboratory skills measured
are using laboratory equipment such as using microscope, measuring cup, drop
pipette, heating solution, thermometer, balance sheet, respirometer, and
dissecting animals. The instrument used in this study was observation sheet,
questionnaire, and interview. The correlation index from data obtained using
different instruments has an average value of 0.73 which indicates strong
instruments reliability. The result had shown that the population has very strong
skills in using pipette drops and heating solution (82% and 81%). Furthermore,
strong skills are shown by the population in using measuring cup, thermometer,
and balance sheet (64%, 70% and 64%). Adequate skill shown in the use of
microscope (48%) and very weak skills are shown in the use of respirometer and
animal dissection (11%, 5%).
Keyword: laboratory skills
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat, anugerah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Keterampilan Laboratorium
Mahasiswa Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020” sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
terlaksananya penelitian ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta serta Wakil Dekan dan Staff
administrasi dan akademik.
2. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si., selaku Sekertaris Prodi dan Dosen
Pembimbing yang telah sabar membimbing, memberikan saran, arahan serta
motivasi di tengah kesibukannya yang padat, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
4. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik
Pendidkan Biologi kelas B angkatan 2015 yang telah memberikan bimbingan
serta arahan selama masa perkuliahan.
5. Ibu Puji Astuti, S.Si., selaku Laboran Biologi Pusat Laboratorium Terpadu
dan validator instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam mengambil
data.
vii
6. Bapak Muhammad Bagas Murditya, M.Pd., selaku Laboran Kimia Pusat
Laboratorium Terpadu dan validator instrumen penelitian yang digunakan
peneliti dalam mengambil data.
7. Ibu Eva Fadilah, M.Pd., selaku Dosen Pendidikan Biologi dan validator
instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam mengambil data.
8. Bapak Muhammad Ridwan, M.Si., selaku Kepala Laboratorium Pendidikan
Biologi yang telah memvalidasi instrumen penelitian, memberikan saran dan
masukan dalam proses penulisan skripsi.
9. Bapak Asep Abdul Ghofar, S.Si., selaku Laboran Madrasah Aliyah
Pembangunan dan validator instrumen penelitian yang digunakan peneliti
dalam mengambil data.
10. Ricky Gunawan, S.Pd., selaku Laboran SMAN 1 Tangerang Selatan dan
validator instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam mengambil
data.
11. Kepada orang tua tercinta, Bapak Suparlan dan Ibu Sutartik serta adik saya
Kukuh Danu yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan materi
kepada penulis dari awal kuliah hingga penulisan skripsi.
12. Temen-temen Pendidikan Biologi angkatan 2015 yang telah berjuang
bersama menempuh perkuliahan dari awal perkuliahan.
13. Responden pada penelitian ini yaitu mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan
2019 yang bersedia untuk diukur keterampilan dalam menggunakan alat-alat
laboratorium
14. Like, Dyah, Ica, Regita, Haris, Afrizal, Hany, Khairunnisa, Novitasari,
Anistia, Bella, Dhea, Jayanti, Nada, Nurma, Bibah, Rama, Jili, Dimas, yang
membantu peneliti dalam pengambilan sampel.
15. Kepada Bima Mandala, Janah Eka, Nindiyani Larasati yang selalu setia
menemani dan memberikan dukungan kepada saya.
16. Seluruh Asisten Laboratorium Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dari tahun 2014 hingga sekarang.
viii
17. Pihak-pihak yang memiliki andil baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penulisan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu.
Sebagai karya ilmiah, skripsi ini tentu tidak terlepas dari berbagai kesalahan
serta kekurangan, dan hal ini menjadi tanggung jawab penulis. Penulis berharap,
skripsi ini bisa menjadi faktor untuk menggali khazanah ilmu pengetahuan. Kritik
dan saran yang bersifat membangun terhadap isi skripsi akan penulis terima untuk
perbaikan di masa yang akan mendatang.
Terima kasih
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 7 Februari 2020
Galuh Shelladevi Prastiti
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 7
A. Deskripsi Teoritis ................................................................................... 7
B. Kajian Penelitian Relevan..................................................................... 24
C. Kerangka Pikir ...................................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 28
A. Waktu dan Tempat ............................................................................... 28
B. Metode Penelitian ................................................................................. 28
C. Populasi Dan Sampel ............................................................................ 28
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 29
E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 36
F. Prosedur Penelitian ............................................................................... 36
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 40
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 40
B. Pembahasan .......................................................................................... 48
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 65
A. Kesimpulan ........................................................................................... 65
B. Saran ..................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66
LAMPIRAN..........................................................................................................71
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Analisis Kompetensi Dasar Keterampilan yang Menggunakan Alat
Laboratorium pada Mata Pelajaran Biologi .................................. 19
3. 1 Tabel Validator Instrumen.............................................................34
3.2 Interval Skor .................................................................................. 37
3.3 Kategori Koefisien Kesepakatan ................................................... 39
3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi......................................................39
4.1 Persentase Keterampilan Responden dalam Menggunakan Alat
Laboratorium ................................................................................. 41
4.2 Persentase Keterampilan dalam Menggunakan Mikroskop..........41
4.3 Persentase Keterampilan dalam Menuang Larutan ....................... 42
4.4 Persentase Keterampilan dalam Menggunakan Pipet Tetes .......... 42
4.5 Persentase Keterampilan dalam Memanaskan Larutan ................. 43
4.6 Persentase Keterampilan dalam Menggunakan Termometer ........ 44
4.7 Persentase Keterampilan dalam Menggunakan Neraca ................ 44
4.8 Persentase Keterampilan dalam Menggunakan Respirometer ...... 45
4.9 Persentase Keterampilan dalam Membedah Hewan ..................... 46
4.10 Persentase Penggunaan Alat Laboratorium ................................... 46
4.11 Nilai Koefisien Kesepakatan (KK) Pengamat ............................... 47
4.12 Indeks Korelasi Setiap Responden ................................................ 48
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berpikir......................................................................... 27
3.1 Bagan tahap persiapan penelitian .................................................. 33
3.2 Bagan tahap pelaksanaan penelitian .............................................. 35
4.1 Kesalahan dalam menggunakan pipet tetes ................................... 51
4.2 Hasil Pembedahan Hewan Oleh Responden ................................. 54
4.3 Kesalahan dalam menggunakan mikroskop .................................. 56
4.4 Kesalahan dalam menggunakan termometer.................................59
4.5 Kesalahan dalam membaca skala pada gelas ukur ........................ 61
4.6 Kesalahan dalam mempersiapkan neraca sebelum menimbang .... 62
4.7 Kesalahan dalam menimbang zat .................................................. 63
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Analisis Penggunaan Alat-Alat Laboratorium Berdasarkan Buku Siswa
Kelas X, XI, dan XII ............................................................................... 71
2 Frekuensi Penggunaan Alat Berdasarkan Kebutuhan ............................. 81
3 Kisi-Kisi Instrumen Teknik Laboratorium ............................................. 83
4 Lembar Observasi ................................................................................... 85
5 Contoh Lembar Observasi Responden Saat Pengambilan Data..............97
6 Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium ............ 123
7 Nilai Koefiesiensi Kesepakatan Antar Pengamat ................................. 124
8 Angket Mahasiswa ................................................................................ 144
9 Contoh Lembar Angket Yang Telah Diisi Oleh Responden................149
10 Hasil Angket ......................................................................................... 154
11 Kisi-Kisi Wawancara ............................................................................ 155
12 Hasil Wawancara .................................................................................. 157
13 Transkrip Wawancara ........................................................................... 158
14 Persentase Keterampilan Setiap Responden Terhadap Penggunaan Alat
Laboratorium......................................................................................215
15 Hasil Uji Korelasi Product Moment ..................................................... 239
16 Daftar Pengalaman Responden Terhadap Penggunaan Alat Laboratorium
Pada Sekolah Menengah Atas.............................................................279
17 Lembar Uji Referensi...........................................................................280
18 Lembar Validasi Instrumen.................................................................289
19 Surat-Surat..........................................................................................301
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik dalam mengembangkan
potensi diri yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.1 Pendidikan
membentuk manusia berkualitas sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan
teknologi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pembaharuan
kurikulum guna meningkatkan mutu pendidikan dalam menghadapi abad 21
dengan perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi
Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 bersifat dinamis mengikuti perkembangan dan
tantangan zaman.
Kurikulum 2013 Indonesia tidak hanya menitikberatkan pada kompetensi
pengetahuan, namun juga pada kompetensi sikap dan keterampilan. Kompetensi
tersebut terbagi menjadi empat kompetensi inti (KI) yaitu KI 1 pada ranah
spiritual, KI 2 ranah sikap, KI 3 ranah pengetahuan, dan KI 4 ranah keterampilan
(psikomotor). Keempat kompetensi tersebut terdapat pada setiap mata pelajaran
sebagai kelanjutan dari aspek pengetahuan yang telah dikuasai oleh peserta didik
agar bersifat dinamis membentuk keahlian yang dimiliki mengikuti perkembangan
abad 21. Keahlian tersebut di antaranya berpikir kritis, memecahkan masalah,
berkomunikasi dan bekerjasama, mencipta dan membaharui, literasi dalam
teknologi informasi dan komunikasi, serta belajar secara kontekstual.2
Keahlian yang dibutuhkan abad 21 dapat dikembangkan melalui literasi
ilmiah dan keterampilan proses sains.3 Literasi sains sebagai pengetahuan dan
pemahaman konsep yang diperlukan untuk pengambilan keputusan baik dalam hal
1 Badan Standar Pendidikan Nasional, Paradigma Pendididkan Nasional Abad XXI,
(2010), h. 5. 2 Ibid, h. 44-45.
3 Punia Turiman, dkk. Fostering The 21
st Century Skill Through Scientific Literacy And
Science Process Skills, Procedia Sosial And BehaviorL Sciences 59, 2012, P. 110
2
pribadi, partisipasi sosial, dan dalam peningkatan produktivitas ekonomi.
Sedangkan keterampilan proses sains digunakan untuk melatih peserta didik
dalam proses berpikir dan sikap ilmiah. Keterampilan proses sains adalah proses
yang dirancang agar peserta didik dapat menemukan fakta, konsep, dan
menghubungkan teori dengan menggunakan keterampilan proses ilmiah dan
sikap.4
Keterampilan proses sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun
menekankan pada penemuan. Kemampuan peserta didik dalam menemukan
konsep sangat perlu dibekali dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi
proses. Keterampilan proses tersebut meliputi observasi, klasifikasi, interpretasi,
prediksi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan,
menggunakan alat atau bahan, menerapkan konsep, berkomunikasi.5 Keterampilan
proses sains dapat diterapkan pada pembelajaran aktif (active learning), salah
satunya dengan metode praktikum.
Laboratorium merupakan salah satu sarana pembelajaran yang terdapat di
sekolah untuk menunjang kegiatan pembelajaran berupa praktikum. Laboratorium
sebagai ruang atau tempat yang dibatasi oleh dinding dan atap serta dilengkapi
dengan sejumlah alat dan bahan praktikum.6 Penggunaan alat laboratorium dalam
kegiatan praktikum disesuaikan dengan kebutuhan dari judul praktikum tersebut.
Setiap kegiatan praktikum dibantu dengan adanya Lembar Kerja Siswa (LKS).
LKS tersebut dapat berasal dari guru ataupun pada buku teks peserta didik yang
telah disesuaikan dengan kurikulum 2013 untuk pencapaian kompetensi dasar
keterampilan.
Laboratorium biologi merupakan salah satu prasarana yang terdapat di
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA). Laboratorium
biologi berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi
4 Ibid, P. 112-114.
5 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 56. 6 Nuryani, R, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: Penerbit Universitas Negeri
Malang, 2005), h. 137.
3
secara praktik yang memerlukan peralatan khusus. Ruang laboratorium biologi
dapat menampung minimum satu rombongan belajar. Laboratorium biologi
dilengkapi dengan sarana perabotan, peralatan pendidikan berupa alat peraga dan
alat bahan percobaan, media pendidikan dan bahan habis pakai. Hasil analisis
yang dilakukan penulis pada 3 sumber buku peserta didik yang memuat lembar
kerja siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 lalu disesuaikan dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) didapatkan 18 alat laboratorium
yang digunakan dan terfasilitasi di Sekolah Menengah Atas. Alat-alat
laboratorium tersebut diantaranya adalah mikroskop, kaca objek, kaca penutup,
pipet tetes, mikroskop binokuler, kaca arloji, cawan petri, tabung rekasi, penjepit
tabung reaksi, lumpang dan alu, pembakar spirtus, kawat kasa, neraca,
termometer, respirometer, higrometer, preparat awetan jaringan, alat bedah.7
Hasil analisis dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24
tahun 2016 mengenai kompetensi inti dan kompetensi dasar didapatkan 17
kompetensi dasar keterampilan mata pelajaran biologi yang mengharuskan
kegiatan praktikum.8 Kegiatan praktikum salah satu metode yang digunakan
dalam proses pembelajaran membuat peserta didik mencoba menggunakan alat-
alat laboratorium untuk mendapatkan hasil percobaan guna tercapainya
kompetensi dasar keterampilan. Dengan mencoba menggunakan alat-alat
laboratorium diharapkan peserta didik terampil dalam menggunakan alat tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium melatih peserta didik untuk
mengembangkan dan membangun pengetahuan. Teori yang diterima di ruang
kelas akan lebih bermanfaat bagi peserta didik bila mereka dapat membuktikan
sendiri melalui percobaan dan pengamatan. Peserta didik yang terlibat langsung
7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA). h. 43-47. 8 Lampiran 1 Hasil analisis 3 buku dan alat-alat laboratorium, h. 71.
4
dalam dapat membangun dan mengembangkan pengetahuan yang dapat bertahan
lebih lama. Peserta didik dalam kegiatan praktikum dilatih untuk mengembangkan
keterampilan dasar melakukan eksperimen. Kegiatan eksperimen melatih peserta
didik melakukan observasi dengan cermat, mengukur secara akurat dengan alat
ukur, menangani dan menggunakan alat secara aman, merancang, melakukan dan
menginterpretasikan eksperimen.9
Keterampilan menggunakan alat laboratorium sangat berguna untuk peserta
didik yang akan meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi dengan jurusan
berkaitan dengan biologi, fisika dan kimia. Tadris Biologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta setiap tahun menerima mahasiswa baru dari
berbagai lulusan Sekolah Menengah Atas, baik Madrasah Aliyah, Sekolah
Menengah Kejuruan ataupun Pesantren. Setiap lulusan dari sekolah tersebut
memiliki keterampilan laboratorium yang berbeda sesuai dengan pengalaman
yang didapatkan saat sekolah. Pengukuran keterampilan dalam menggunakan alat
laboratorium mahasiswa baru dirasa cukup penting karena dalam kegiatan
perkuliahan di Tadris Biologi tidak hanya menjalankan perkuliahan dikelas
melainkan dilengkapi dengan kegiatan praktikum di laboratorium. Selain itu,
belum adanya penilaian terhadap keterampilan menggunakan alat laboratorium
pada lulusan sekolah menengah membuat penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berkaitan dengan keterampilan mahasiswa baru dalam
menggunakan alat laboratorium. Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan
Penulis melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Keterampilan
Laboratorium Mahasiswa Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020”.
9 Amanda Emda, Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Dan Ketrampilan Kerja Ilmiah, Lantanida Journal, 2(2), 2014. h.
225-226.
5
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan praktikum merupakan
bagian dari keterampilan proses sains yang dapat membekali peserta didik
untuk memenuhi kompetensi abad 21.
2. Belum adanya data pengukuran keterampilan peserta didik yang telah lulus
dari Sekolah Menengah Atas terhadap penggunaan alat laboratorium yang
telah digunakan selama sekolah.
3. Tadris Biologi tidak hanya menjalani perkuliahan di kelas, melainkan juga
di dalam praktikum, sehingga keterampilan mahasiswa dalam menggunakan
alat sangat diperlukan.
C. Pembatasan Masalah
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan pembatasan untuk
menghindari meluasnya masalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa baru pada penelitian ini adalah mahasiswa Tadris Biologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik
2019/2020.
2. Keterampilan laboratorium yang diukur berupa keterampilan menggunakan
alat-alat laboratorim berupa : (a) Penggunaan mikroskop, (b) menggunakan
gelas ukur, (c) menggunakan pipet tetes, (d) memanaskan larutan, (e)
menggunakan termometer, (f) menggunakan neraca, (g) membedah hewan,
(h) menggunakan respirometer yang didapatkan berdasarkan analisis
kurikulum pada kebutuhan kompetensi dasar dan 3 buku belajar peserta
didik.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini: “Bagaimana keterampilan mahasiswa baru Tadris
Biologi tahun akademik 2019/2020 dalam menggunakan alat-alat laboratorium
biologi?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur keterampilan mahasiswa baru
Tadris Biologi tahun akademik 2019/2020 dalam menggunakan alat-alat
laboratorium biologi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi mahasiswa baru dapat dijadikan penilaian awal terhadap keterampilan
menggunakan alat laboratorium yang dimiliki, sehingga dapat diperbaiki
selama kegiatan perkuliahan di Tadris Biologi.
2. Bagi sekolah dapat menjadi bahan evaluasi terhadap pelaksanaan praktikum
di sekolah sehingga keterampilan lulusan peserta didik dalam menggunakan
alat-alat laboratorium dapat meningkat.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis
Pengukuran keterampilan laboratorium perlu dilakukan dalam menghadapi
abad 21. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam mengatasi
permasalahan diri dan lingkungan dilakukan secara saintifik. Proses mengamati,
menanya, melakukan percobaan, mengasosiasikan, serta mengkomunikasikan
merupakan bagian dari keterampilan proses sains yang didukung dengan metode
yang sesuai dengan kebutuhan pencapaian. Pencapaian kompetensi inti dalam
kurikulum 2013 perlu dikaji lebih mendalam, khususnya yang berkaitan dengan
proses pembelajaran yang menggunakan metode praktikum. Oleh karena itu,
dalam bab ini akan dipaparkan teori-teori yang berkaitan berupa teori mengenai
keterampilan, psikomotor, keterampilan proses sains, laboratorium, dan instrumen
laboratorium, serta penelitian relevan yang berkaitan dengan keterampilan
laboratorium.
1. Keterampilan
Keterampilan merupakan kegiatan yang melibatkan urat syaraf dan otot dan
ditunjukkan dalam kegiatan jasmani seperti menulis, mengetik dan lain
sebagainya.1 Keterampilan sebagai keterampilan menggunakan akal, fikiran, ide
dan kreatifitas dalam mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan hasil yang
bernilai. Keterampilan merupakan suatu kemampuan untuk menerjemahkan
pengetahuan ke dalam praktik sehingga tercapai hasil kerja yang diinginkan.2
Meskipun sifatnya motorik, namun keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak
yang teliti dan kesadaran yang tinggi. Dengan demikian, peserta didik yang
1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 117. 2 Tommy Suprapto, Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi, (Yogyakarta :
Medpress, 2009), h. 135.
8
melakukan gerakan motorik dengan kordinasi dan kesadaran yang rendah dapat
diangap kurang atau tidak terampil.3
Keterampilan dalam tujuan pembelajaran dibagi menjadi 5 kelompok yaitu
keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik
dan sikap. Keterampilan intelektual adalah kapabilitas yang membuat seseorang
kompeten, dan memungkinkan seseorang untuk mengadakan respon terhadap
lingkungan. Keterampilan intelektual terdiri dari diskriminasi, konsep konkret,
konsep terumuskan, aturan dan pemecahan masalah.4 Keterampilan intelektual
pada keterampilan abad 21 sesuai dengan keterampilan berpikir dan pemecahan
masalah, dimana keterampilan ini menekankan pada ranah kognitif.
Strategi kognitif adalah kemampuan internal seseorang untuk berfikir,
memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Kemampuan strategi kognitif
menyebabkan proses berfikir dalam menganalisa, memecahkan masalah, dan
pengambilan keputusan. Strategi kognitif tidak berkaitan dengan ilmu yang
dimiliki, melainkan kemampuan berfikir internal dan dapat diterapkan dalam
berbagai bidang ilmu yang dimiliki. Latar belakang pendidikan formal sangat
mempengaruhi dalam keterampilan berfikir seseorang, karena mereka telah
dibekali dengan analisis, sintesis, dan evaluasi.5 Olah pikir dalam strategi kognitif
merupakan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang dituntut
pada abad 21. Strategi kognitif menekankan pada ranah kognitif peserta didik.
Informasi verbal merupakan keterampilan mengolah berbagai macam
informasi. Informasi yang beragam disusun ke dalam sesuatu yang mengandung
fakta-fakta dan generalisasi-generalisasi yang saling berhubungan secara
bermakna, maka sesuatu itu akan menjadi sebuah pengetahuan. Pengetahuan
merupakan sarana bagi pemikiran dan pemecahan masalah.6 Informasi verbal
sebagai tujuan pembelajaran melatih kemampuan berkomunikasi dengan
3 Muhibbin Syah, Op.cit. h. 117
4 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN, 2009), h. 72. 5 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Cipayung: Gaung
Persada Press, 2005), h. 5. 6 Zulfiani, Loc.cit., h. 72.
9
menggabungkan fakta yang didapat untuk dapat memecahkan masalah. Informasi
verbal lebih menekankan pada ranah kognitif dalam pembelajaran.
Sikap adalah keadaan manusia yang kompleks yang mempengaruhi tingkah
lakunya terhadap orang lain, benda, dan peristiwa. Sikap juga dapat diartikan
sebagai keadaan internal manusia yang mempengaruhi pilihannya terhadap
perlakuannya pada obyek, manusia, atau peristiwa. Sikap pada diri peserta didik
sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang dilalui sebelumnya.7 Keterampilan ini
lebih menekankan pada ranah afektif.
Keterampilan motorik merupakan kemampuan manusia yang paling mudah
diamati. Biasanya keterampilan motorik dapat dianalisis menjadi keterampilan
yang menghasilkan performansi tertentu. Ciri performansi yang berkaitan dengan
keterampilan motorik adalah kecepatan, ketepatan, kekuatan, atau kelenturan
gerakan tubuh. Di sekolah, keterampilan motorik juga dapat dilihat pada
kemahiran menulis, menggambar, berolah raga, menggunakan alat-alat
laboratorium dan lainnya yang berkaitan dengan aktivitas belajar.8 Keterampilan
motorik akan melatih peserta didik untuk dapat terampil menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan aktivitas sehari-hari.
Keterampilan kinerja yang sesuai dengan bidang biologi adalah keterampilan
dalam laboratorium. Keterampilan motorik lebih menekankan pada ranah
psikomotor.
Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan
motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot. Tujuannya
untuk memperoleh dan menguasasi keterampilan jasmaniah tertentu. Dalam
belajar jenis ini pelatihan intensif dan teratur amat diperlukan. Termasuk belajar
dalam jenis ini misalnya belajar olahraga, musik, menari, melukis, memperbaiki
benda-benda elektronik, dan juga sebagian materi pelajaran agama, seperti ibadah
salat dan haji.9 Pada pembelajaran biologi belajar keterampilan yaitu
menggunakan alat-alat laboratorium ketika melakukan sebuah percobaan. Hasil
7Zulfiani, Op.cit., h. 73.
8 Ibid, h. 72.
9 Muhibbin Syah, Op.cit., h. 120.
10
belajar keterampilan disebut dengan psikomotor yang akan dijelaskan pada sub
bab psikomotor.
2. Psikomotor
a. Pengertian Psikomotor
Kawasan psikomotor merupakan kawasan yang meninjau pada keterampilan
motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang
membutuhkan koordinasi antara syaraf dan otot.10
Ranah psikomotor adalah hasil
belajar yang diperlihatkan melalui keterampilan atau kemampuan bertindak
peserta didik setelah mendapatkan pengalaman belajar tertentu.11
Bentuk
keterampilan yang ditunjukkan dapat berupa keterampilan menyelesaikan tugas,
gerakan fisik ataupun kemampuan dalam bertindak.12
Psikomotor dalam
pembelajaran sains dapat dinilai salah satunya ketika peserta didik sedang
praktikum di laboratorium pada khususnya dan diskusi dalam pemecahan
masalah.13
Ranah psikomotor meliputi persepsi, kesiapan, gerakan yang terbiasa,
gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreativitas. Persepsi
mencakup kemampuan mengadakan diskriminasi antara dua perangsang atau
lebih. Kesiapan mencakup kemampuan yang dinyatakan dalam bentuk kesiapan
jasmani dan mental ketika akan memulai suatu gerakan. Gerakan terbimbing
mencakup kemampuan melakukan suatu rangkaian gerakan dengan mencontoh
gerakan yang diberikan. Gerakan yang terbiasa mencakup kemampuan melakukan
suatu rangkaian gerakan dengan lancar (tanpa memperhatikan contoh). Gerakan
yang kompleks mencakup kemampuan melaksanakan suatu keterampilan yang
berurutan dan menggabungkan beberapa sub keterampilan dengan lancar, tepat
dan efisien. Penyesuaian pola gerakan mencakup kemampuan untuk mengadakan
perubahan dan penyesuaian gerakan dengan kondisi setempat atau menunjukkan
10
Martis Yamin, Op.cit., h. 37. 11
Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012),
h. 47. 12
Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013),
h. 68. 13
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi pembelajaran IPA
berbasis kompetensi. (Jakarta: UIN Jakarta Press. 200), h. 24.
11
keterampilan yang telah mencapai kemahiran. Kreativitas mencakup kemampuan
untuk melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru, yang dilakukan atas prakasa
atau inisiatif sendiri. Seseorang yang berketarampilan tinggi dan berani berpikir
kreatif, akan mampu mencapai tingkat kreativitas.14
b. Kategori Hasil Belajar Psikomotor
Hasil belajar psikomotor merupakan kelanjutan dari hasil belajar pada ranah
kognitif dan afektif yang akan tampak setelah peserta didik menunjukkan perilaku
atau perbuatan tertentu.15
Hasil belajar psikomotor tidak hanya berkaitan dengan
keterampilan motorik, tetapi juga mencakup aspek sosial seperti keterampilan
berkomunikasi dan kemampuan mengoperasikan alat-alat tertentu. Tujuan
pembelajaran dalam ranah psikomotor meliputi kontrol lokomotorik kasar dan
sederhana sampai ke yang paling kreatif dan kompleks, memerlukan orisinalitas
dan lokomotorik kontrol yang sangat halus. Hasil belajar ranah psikomotor pada
pembelajaran biologi misalnya keterampilan menggunakan pisau atau silet untuk
membuat irisan sediaan basah yang diperlukan dalam praktik pengamatan
jaringan atau sel tumbuhan dan sel hewan.16
Kategori hasil belajar domain
psikomotorik di antaranya imitasi, manipulasi, ketepatan, artikulasi dan
naturalisasi.
Kategori imitasi memiliki karakteristik mengembangkan model
keterampilan. Kategori manipulasi memiliki karakteristik melaksanakan
keterampilan secara independen. Kategori ketepatan dengan karakteristik
mempraktekkan keterampilan dengan tepat. Artikulasi memiliki karakteristik
mengintegrasikan gerakan secara benar. Naturalisasi dengan kategori
mempraktikkan keterampilan secara alami17
Imitasi merupakan kemampuan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan
yang dicontohkan. Manipulasi merupakan kemampuan untuk melakukan kegiatan
yang belum pernah dilihat, tetapi didasari pada pedoman atau petunjuk. Presisi
14
Sudaryono, Op.cit., h.48- 49. 15
Ahmad Sofyan, Op.cit., h. 23. 16
Wahab Jufri, Op.cit., h. 68. 17
Ibid, h. 69.
12
merupakan kemampuan untuk melakukan kegiatan yang akurat sehingga
menghasilkan produk kerja yang tepat. Artikulasi merupakan kemampuan
melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan
sesuatu yang utuh. Naturalisasi merupakan kemampuan melakukan kegiatan
secara refleks dengan hanya melibatkan fisik saja sehingga menghasilkan
efetivitas kerja yang tinggi.
Imitasi dalam pembelajaran biologi misalnya peserta didik dapat membawa
mikroskop dengan benar karena melihat guru memperlihatkan cara membawa
mikroskop dengan benar. Manipulasi dalam pembelajaran biologi misalnya
peserta didik mampu membawa mikroskop dengan benar berdasarkan langkah-
langkah yang dibaca pada buku praktikum. Presisi dalam pembelajaran biologi
misalnya peserta didik dapat menggunakan mikroskop untuk mendapatkan objek
yang diinginkan. Artikulasi dalam pembelajaran biologi adalah peserta didik
mampu mengukur larutan sebanyak 8ml. Kemampuan tersebut dapat
memperlihatkan perserta didik sudah dapat menuangkan larutan sebanyak 8ml
dengan posisi sesuai meniskus dari larutan serta tepat membaca skala pada gelas
ukur. Contoh kemampuan naturalisasi dalam pembelajaran biologi adalah peserta
didik dapat merapihkan mikroskop setelah digunakan tanpa diminta oleh guru.18
Hasil belajar psikomotor tidaklah berdiri sendiri, melainkan selalu
berhubungan satu sama lainnya, bahkan ada dalam kebersamaan. Psikomotor
merupakan kelanjutan hasil belajar kognitif dan afektif. Peserta didik yang
mengalami perubahan tingkat kognisi, maka dalam kadar tertentu akan mengalami
pula perubahan pada sikap dan perilakunya.19
Hasil belajar keterampilan dapat
diukur melalui pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik
selama proses pembelajaran, sesudah mengikuti pembelajaran dan beberapa waktu
setelah mengikuti proses pembelajaran.20
Penilaian hasil belajar peserta didik pada
domain psikomotor dititikberatkan pada keterampilan motorik (hand-on).
18
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Contoh Edisi Revisi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2013), h. 259. 19
Wahab Jufri, Op.cit., h. 70. 20
Masnur Muslich, Authentic Assesment:Penilaian Berbasis Kelas Dan Kompetensi,
(Bandung: PT. Refika Aditama, 2011), h. 147.
13
c. Aspek-Aspek dalam Psikomotor
Pembelajaran sains salah satunya biologi tidak terlepas dari kegiatan yang
melibatkan dan melatih psikomotorik peserta didik. Aspek-aspek yang dapat
dinilai dengan merujuk pada klasifikasi domain psikomotor menurut Trowbridge
yang mencakup bergerak (moving), memanipulasi (manipulating), berkomunikasi
(communicating), dan menciptakan (creating).21
Aspek bergerak merujuk pada sejumlah gerakan tubuh yang melibatkan
koordinasi gerakan-gerakan fisik. Tujuan pembelajaran pada kelas biologi yang
termasuk aspek bergerak misalnya peserta didik dapat membersihkan alat-alat
gelas atau peserta didik dapat membawa mikroskop dengan benar. Kata kerja
operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil
belajar aspek bergerak antara lain membawa, membersihkan, mengikuti,
menempatkan atau menyimpan.
Memanipulasi merujuk pada aktivitas yang mencakup pola-pola terkordinasi
dari gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh, misalnya tangan-jari, tangan-
muka. Tujuan pembelajaran yang dapat dirumuskan dalam aspek memanipulasi
misalnya peserta didik dapat menuangkan larutan dari botol reagen ke dalam gelas
kimia dengan benar. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk
merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain: mengkalibrasi,
merangkai, meramu, mengubah, membersihkan, menimbang, mengoperasikan,
dan memperbaiki.
Berkomunikasi merujuk pada aktivitas yang menyajikan gagasan dan
perasaan untuk diketahui oleh orang lain. Tujuan pembelajaran yang dapat
dirumuskan dalam aspek ini, misalnya peserta didik dapat mengajukan pertanyaan
mengenai masalah-masalah yang sedang didiskusikan atau peserta didik dapat
melaporkan data percobaan secara akurat. Kata kerja operasional yang dapat
digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar peserta didik
aspek berkomunikasi adalah mengajukan pertanyaan, menganalisis,
mendeskripsikan, mendiskusikan, mengarang, menggambar, menjelaskan,
membuat grafik, membuat label, mencatat, menulis, dan membuat rancangan.
21
Ahmad Sofyan, Op.cit., h. 24
14
Menciptakan merujuk pada proses dan kinerja yang dihasilkan dari gagasan-
gagasan baru. Kreasi dalam mata pelajaran biologi biasanya memerlukan
sejumlah kombinasi dari gerakan, manipulasi dan komunikasi dalam
membangkitkan hasil baru yang sifatnya unik. Tujuan pembelajaran yang dapat
dirumuskan antara lain: peserta didik dapat menggabungkan potongan-potongan
alat untuk membentuk instrumen atau peralatan baru dalam suatu percobaan. Kata
operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil
belajar peserta didik antara lain: membuat kreasi, merancang, merencanakan,
mensintesis, menganalisis, membangun.22
3. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan yang
dilakukan oleh ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan.23
Keterampilan proses
melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan
sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat karena dengan melakukan
keterampilan proses peserta didik menggunakan pikirannya. Keterampilan manual
terlibat dalam keterampilan proses karena melibatkan penggunaan alat dan bahan,
pengukuran, penyusunan atau perakitan alat. Keterampilan sosial dimasudkan
bahwa peserta didik saling berinteraksi dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dengan keterampilan proses, misalnya mendiskusikan hasil
pengamatan.24
Keterampilan proses sains diperlukan dalam pendidikan dasar dan
menengah karena beberapa alasan. Alasan tersebut di antaranya keterampilan
sains memiliki manfaat dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan. Keterampilan proses sains dapat memberikan bekal peserta didik
untuk membentuk konsep secara mandiri dan cara mempelajari sesuatu serta dapat
mengembangkan keterampilan peserta didik. Selain itu, keterampilan proses sains
22
Ibid, h. 25-26. 23
Zulfiani, Op.cit., h. 51. 24
Nuryani R, Strategi Belajar Mengajar Biologi, ( Malang: Penerbit Universitas Negeri
Malang (UM Press), 2005), h. 78.
15
sangat membantu peserta didik yang masih berada pada taraf perkembangan
berpikir konkret dan dapat memngembangkan kreativitas siswa.25
Keterampilan proses sains serupa dengan Science A Process Approach
(SAPA) merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada proses
IPA, namun tujuan pembelajarannya mengalami perbedaan. SAPA tidak
mementingkan konsep, SAPA juga menuntut pengembangan pendekatan proses
secara utuh yaitu metode ilmiah dalam setiap pelaksanaan, sedangkan jenis-jenis
dalam pendekatan keterampilan proses sains dapat dikembangkan secara terpisah-
pisah bergantung metode yang digunakan.26
Keterampilan proses sains yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran IPA terdapat 8 keterampilan yaitu observasi,
interpretasi, mengelompokkan, prediksi, berkomunikasi, hipotesis, merencanakan
percobaan, menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan, dan keterampilan
menyimpulkan.
Observasi berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan
proporsional seluruh alat indra untuk menggambarkan objek dan hubungan ruang
waktu atau mengukur karakteristik fisik benda yang diamati. Interpretasi meliputi
keterampilan mencatat hasil pengamatan dengan bentuk angka, mengubung-
hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola keteraturan dari satu seri
pengamatan sehingga memperoleh kesimpulan. Klasifikasi adalah kemampuan
mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara berbagai objek yang diamati.
Meramalkan mencakup keterampilan mengajukan perkiraan yang belum terjadi
yang didasarkan kecenderungan atau pola data yang sudah ada. Berkomunikasi
yaitu menyampaikan hasil pengamatan, prediksi, hasil percobaan kepada orang
lain. Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau mengajukan
perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Merencanakan percobaan meliputi
keterampilan menentukan alat bahan untuk menguji sesuatu. Menerapkan konsep
atau prinsip meliputi penggunaan konsep untuk menjelaskan peristiwa baru,
situasi baru atau menerapkan rumus pada pemecahan soal-soal baru. Mengajukan
pertanyaan merupakan keterampilan mendasar sebelum mempelajari suatu
25
Zulfiani, Op.cit., h. 52 26
Nuryani R, Op.cit., h. 78.
16
masalah. Keterampilan menyimpulkan dilakukan setelah keterampilan
sebelumnya dilakukan dan digunakan sebagai hasil belajar peserta didik terutama
dalam penguasaan konsep.27
4. Laboratorium
a. Pengertian Laboratorium
Secara etimologi kata “laboratorium” berasal dari kata latin yang berarti
“tempat bekerja” dan dalam perkembangannya kata “laboratorium”
mempertahankan kata aslinya yaitu “tempat bekerja”, akan tetapi khusus untuk
keperluan penelitian ilmiah.28
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan
berbagai percobaan dan penelitian.29
Laboratorium merupakan tempat melakukan
berbagai percobaan dengan menggunakan peralatan tertentu untuk keperluan
penelitian.
Laboratorium sekolah merupakan tempat atau lembaga peserta didik belajar
serta mengadakan percobaan (penyelidikan) dan sebagainya yang berhubungan
dengan sains.30
Dengan begitu kegiatan laboratorium (praktikum) merupakan
bagian integral dari kegiatan belajar mengajar biologi. Laboratorium sekolah atau
laboratorium pembelajaran ditinjau dari bidang garapannya dapat dibedakan atas
beberapa jenis, yaitu laboratorium IPA, Laboratorium Biologi, Laboratorium
Kimia, Laboratorium Perpustakaan, Laboratorium Bahasa, dan lain-lain.31
Setiap
jenis laboratorium memiliki fungsi masing-masing yang membantu dalam proses
belajar mengajar.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA
menjelaskan kebutuhan laboratorium pada berbagai jenjang pendidikan. Tinggat
SD atau MI sekurang-kurangnya memiliki laboratorium IPA yang dapat
27
Zulfiani, Op.cit., h. 53-55 28
Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: Pudak
Scientific, 2006), h. 1. 29
Marham Sitorus dan Ani Sutiani, Pengelolaan dan manajemen laboratorium kimia,
(Medan: Graha Ilmu , 2013), h. 1. 30
M. Saleh H. Emha, dkk, Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah, (Bandung: PT.
Roesda Karya, 2006), h 7. 31
Ibid. h 8.
17
memanfaatkan ruang kelas yang dilengkapi dengan berbagai sarana yang
berfungsi sebagai alat bantu untuk mendukung kegiatan dalam bentuk percobaan.
Pada tingkat SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki laboratorium IPA yang
setidaknya dapat menampung minimum satu rombongan belajar dan dilengkapi
fasilitas dan sarana yang memadai sesuai dengan standar. Pada tingkat SMA/MA
sekurang-kurangnya memiliki laboratorium biologi, fisika, kimia, komputer, dan
bahasa yang setidaknya dapat menampung minimum satu rombongan belajar dan
dilengkapi fasilitas dan sarana yang memadai sesuai dengan standar. SMK/MAK
sekurang-kurangnya memiliki laboratorium sesuai dengan program produktif
yang ada di sekolah/madrasah.32
b. Fungsi Laboratorium
Laboratorium berfungsi sebagai sarana mengaplikasikan berbagai konsep
yang telah didapatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,
mengembangkan berbagai keterampilan atau kinerja, menerapkan metode ilmiah,
dan membiasakan diri melakukan penelitian secara mandiri.33
Fungsi
laboratorium selain untuk melakukan kegiatan praktikum juga berfungsi sebagai
sarana penyelesaian masalah untuk dipecahkan oleh peserta didik, tempat
melakukan penelitian, tempat peragaan dan museum kecil.34
Sebuah laboratorium juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
manipulatif dan prosedural. Keterampilan manipulatif merupakan keterampilan
dalam menggunakan peralatan laboratorium sedangkan keterampilan prosedural
merupakan keterampilan melakukan pekerjaan dengan urutan tertentu.35
Selain
itu, sebuah laboratorium juga memiliki tujuan kognitif berhubungan dengan
32
Tim Penyusun, Panduan Kerja Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah, (Jakarta :
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 5. 33
Syaiful Arif, Desain pedoman praktikum kimia yang berorientasi keterampilan proses
.2016. Jurnal Kependidikan Dasar Islam berbasis sains, 1(1), h. 72. 34
Zulfiani., Op.cit., h. 166. 35
Ahmad Sofyan, Op.cit., h. 83.
18
konsep-konsep ilmiah, pengembangan, keterampilan, dan meningkatkan
pemahaman ilmiah.36
3. Instrumen Laboratorium
Instrumen adalah sesuatu yang digunakan untuk membantu kerja indera
untuk melakukan proses pengukuran. Instrumen Dalam bidang penelitian dan
laboratorium alat ukur digunakan dengan berbagai jenis ragam misalnya buret,
gelas ukur, kertas lakmus dan sebagainya.37
Instrumen dasar laboratorium
merupakan peralatan dasar untuk mendukung keberhasilan suatu kegiatan di
laboratorium. Setiap alat laboratorium memiliki nama, fungsi dan cara kerja
ketika alat tersebut digunakan. Peralatan instrumen seperti mikroskop, timbangan,
termometer dan lain sebagainya disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan
dalam laboratorium.
Rutinitas sehari-hari seorang biologi melibatkan penggunaan peralatan dasar
dalam percobaan biologi seperti mikroskop, tabung reaksi, gelas, dan pembakar
bunsen serta peralatan ilmiah berteknologi tinggi dan komputer. Peralatan ini
adalah peralatan dasar yang dapat ditemukan di laboratorium apapun. Peralatan ini
diperlukan untuk studi dasar Biologi dengan tujuan memvisualisasikan sel, serta
mempersiapkan sampel sel atau cairan untuk pengujian atau visualisasi,
membedah spesimen, atau mencampur bahan kimia.38
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dari hasil analisis
kompetensi dasar pada pembelajaran biologi di SMA. Kompetensi merupakan
kemampuan dasar yang dapat dilakukan oleh para peserta didik pada tahap
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kemampuan dasar ini dijadikan landasan
untuk melakukan proses pembelajaran dan penilaian terhadap peserta didik.
Kompetensi juga merupakan sebuah target, sasaran, standar dalam menyampaikan
36
I Nyoman Mastika, dkk, Analisis standarisasi laboratorium biologi dalam proses
pembelajaran di SMA Negeri kota Denpasar, 2014, E-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, 4. 37
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Semester 1 Teknik Dasar Instrumentasi,
(2013) H. 46-47. 38
Anonim, Basic Equipment Used in Biology Experiments,https://www.dummies. com
/education/science/biology/basic-equipment-used-in-biology-experiments/ (Diakses pada 12
November 2018)
19
materi pelajaran kepada peserta didik yang penekananya adalah tercapainya
sasaran atau tujuan pembelajaran.39
Alat-alat laboratorium disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi dasar
keterampilan yang dapat dicapai oleh metode praktikum serta ditinjau dari 3 buku
peserta didik. Buku tersebut dipilih karena telah dilengkapi dengan Lembar Kerja
Siswa (LKS) dan telah disesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013. Hasil
analisis tersebut didapatkan kompetensi dasar keterampilan yang dicapai dengan
metode praktikum beserta alat-alat laboratorium sebagai berikut:
Tabel 2.1 Analisis Kompetensi Dasar Keterampilan yang Menggunakan Alat
Laboratorium pada Mata Pelajaran Biologi40
Kelas Kompetensi Dasar Keterampilan Alat –alat laboratorium yang
digunakan
X
4.1 Menyajikan data hasil penerapan metode
ilmiah tentang permasalahan pada berbagai
obyek biologi dan tingkat organisasi
kehidupan
Mikroskop, kaca objek, kaca
penutup, silet, pinset, kertas lakmus,
jala plankton
4.5 Menyajikan data tentang ciri- ciri dan peran
bakteri dalam kehidupan
Mikroskop, kaca objek, kaca
penutup, jarum pentul, pipet tetes,
cawan petri, autoklaf, gelas beker
4.6 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang
berbagai peran protista dalam kehidupan
Mikroskop, kaca objek, kaca
penutup
jarum pentul, pipet tetes, batang ose
4.7 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang
keanekaragaman jamur dan peranannya
dalam kehidupan
Mikroskop, kaca objek, kaca
penutup, silet, jarum pentul, pipet
tetes, gelas beker
4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan
analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan
serta peranannya dalam kehidupan
Lup, mikroskop, pinset, silet, kaca
objek, kaca penutup
4.9 Menyajikan laporan perbandingan
kompleksitas lapisan penyusun tubuh
hewan (diploblastik dan triploblastik),
simetri tubuh, rongga tubuh, dan
reproduksinya
Lup, mikroskop binokuker, baki
bedah, alat bedah
2.10 Menyajikan karya yang menunjukkan
interaksi antar komponen ekosistem (jaring-
jaring makanan, siklus Biogeokimia)
Termometer, hygrometer, pH meter
XI
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik
struktur sel hewan dan sel tumbuhan
sebagai unit terkecil kehidupan
Mikroskop, kaca objek, kaca
penutup
pipet tetes, spatula, preparat awetan
protozoa
39
Martis Yamin, Op.cit., h. 127-128. 40
Lampiran I Analisis Penggunaan Alat-Alat Laboratorium Berdasarkan Bukur Siswa
Kelas X, XI, dan XII, h. 71.
20
Kelas Kompetensi Dasar Keterampilan Alat –alat laboratorium yang
digunakan
4.2 Membuat model tentang bioproses yang
terjadi dalam sel berdasarkan studi literature
dan percobaan
Osmometer, statif, gelas beker,
cawan petri, mikroskop, kaca objek,
kaca penutup, silet, pipet tetes
4.3. Menyajikan data hasil pengamatan struktur
jaringan dan organ pada tumbuhan
Mikroskop, kaca objek, kaca
penutup, silet, preparat awetan, pipet
tetes
4.4. Menyajikan data hasil pengamatan struktur
jaringan dan organ pada hewan
Mikroskop, kaca objek, kaca
penutup, preparat awetan jaringan
4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan
yang terkandung dalam berbagai jenis
bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan
energi setiap individu serta teknologi
pengolahan pangan dan keamanan pangan
Rak tabung reaksi, pipet tetes, gelas
beker, tabung reaksi, mortar dan alu,
pipet tetes, spatula, kaki tiga, kawat
kasa, pembakar spirtus, penjepit
tabung reaksi
XII
4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang
pengaruh faktor eksternal terhadap proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Cawan petri, gelas plastik, mistar
4.2 Menyusun laporan hasil percobaan tentang
mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan
respirasi anaerob
Rak tabung reaksi, tabung reaksi,
pipet tetes, gelas beker, termometer,
kertas pH, pembakar spirtus, labu,
erlenmeyer, batang pengaduk,
corong, lumpang porselin
4.4 Menyajikan hasil pengamatan pembelahan
sel pada sel hewan maupun tumbuhan
Mikroskop, kaca arloji, pipet tetes,
kaca objek, kaca penutup, pinset,
pembakar spirtus
4.5 Menyajikan hasil penerapan hukum Mandel
dalam perhitungan peluang dari persilangan
makhluk hidup di bidang pertanian dan
peternakan
kancing genetika
4.10Menyajikan laporan hasil percobaan
penerapan prinsip-prinsip Bioteknologi
konvensional berdasarkan scientific method
Kompor, panci, kain saring, kompor,
neraca
Hasil analisis kompetensi dasar keterampilan didapatkan 17 kompetensi
dasar keterampilan yang harus didapat dicapai dengan metode praktikum.
Berdasarkan analisis 3 buku siswa pada setiap jenjang kelasnya didapatkan 44 alat
yang digunakan dalam kegiatan praktikum dari kelas X hingga kelas XII.
Alat-alat hasil dari analisis disesuaikan dengan sarana dan prasana yang
terdapat pada laboratorium biologi SMA sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) terdapat 18 alat laboratorium yang digunakan.
Alat-alat tersebut dilihat berdasarkan fungsinya dalam kegiatan praktikum untuk
21
diukur keterampilan pada penelitian ini yang terlampir pada Lampiran 2, sehingga
didapatkan 10 alat laboratorium. Alat-alat tersebut adalah mikroskop, tabung
reaksi, gelas ukur, pipet tetes, pembakar spritus, penjepit tabung reaksi,
termometer, neraca, respirometer, dan alat bedah.
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kehidupan
laboratorium, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil
(mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil.41
Mikroskop merupakan alat esensial untuk
diagnosis suatu penyakit. Mikroskop merupakan alat berpresisi dan membutuhkan
perawatan secara hati-hati untuk mencegah kerusakan komponen mekanis dan
okuler serta menghentikan pertumbuhan jamur yang dapat memburamkan lensa.42
Mikroskop terdiri 2 bagian yakni bagian optik dan bagian mekanik.
Bagian optik meliputi lensa okuler, lensa objektif, kondensor, diafragma dan
cermin. Lensa okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa objektif, yaitu lensa
yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop,
yaitu dengan perbesaran 10, 40 atau 100 kali. Kondensor berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi
untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan
cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.
Bagian mekanik terdiri dari revolver, tabung mikroskop, lengan mikroskop,
meja benda, makrometer (pemutar kasar), mikrometer (pemutar halus), dan kaki
mikroskop. Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang
diinginkan. Tabung mikroskop berfungsi untuk menguhubungkan lensa objektif
41
Abdullah dan Ridha Marvina, Analisis Keterampilan Psikomotorik Dalam
Menggunakan Mikroskop Pada Peserta didik Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh, 2014,
JESBIO, 3(5). h. 25. 42
Albertus Agung Mahode, Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan
(Manual of Basic Techniques for A Health Laboratory), (Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2004), h. 50.
22
dan lensa okuler mikroskop. Lengan mikroskop berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop. Meja benda merupakan tempat menempatkan objek yang
diamati dan dilengkapi penjepit objek yang menjaga objek pada tempat yang
diinginkan. Makrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung
secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang
diinginkan. Mikrometer berfungsi untuk manaikkan atau menurunkan tabung
secara lambat untuk mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga yang menjaga mikroskop tetap pada
tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat
mikroskop hendak dipindahkan.43
Tabung reaksi digunakan untuk mencampur dan atau memanaskan zat-zat
dalam jumlah kecil. Tabung reaksi dapat dipakai sebagai wadah dari suatu zat
yang dipanasi maka tabung reaksi harus dipegang dengan penjepit atau kelm.
Tabung reaksi harus dalam kedudukan miring diatas nyala api saat dilakukan
pemanasan. Mulut tabung reaksi yang dipanasi jangan menghadap kepada diri
sendiri atau orang lain.44
Gelas ukur mempunyai bentuk seperti pipa yang dan memiliki kaki atau
dudukan sehingga dapat ditegakkan. Bagian atas gelas ukur terdapat bibir tuang
untuk memudahkan dalam menuang larutan atau cairan. Gelas ukur terbuat dari
gelas, namun juga yang terbuat dari plastik tahan bahan kimia. Bagian badan gelas
ukur terdapat skala dan dibagian atas terdapat tulisan yang menyatakan kapasitas
dari gelas ukur tersebut. gelas ukur berfungsi untuk mengukur suatu larutan
dengan volume tertentu, terutama yang tidak membutuhkan ketelitian tingkat
tinggi.45
Pipet tetes digunakan untuk mengambil dan menambahkan larutan atau zat
cair setetes demi setetes. 20 tetes larutan encer yang di ambil dengan pipet tetes
43
Wawan Muliawan, Teknik Laboratorium, (Yogyakarta : Penerbit Deepublish, 2018), h.
180-182. 44
Gembong Tjitrosoepomo, dkk. Biologi untuk SMA Buku Petunjuk Kegiatan I Hak cipta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (jakarta : PT. Balai Pustaka, 1981), h. 32 45
Khamidinal, Teknik laboratorium kimia. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h 78.
23
sama dengan 1 ml.46
Pipet apabila berisi cairan maka harus ditegakkan dan ujung
atasnya ditutup dengan jari telunjuk, cairan dalam pipet itu tidak akan keluar.
Pipet harus dalam keadaan tegak (vertikal) untuk mengetahui beberapa jumlah
cairan yang dikeluarkan dari pipet.47
Lampu spirtus digunakan untuk pemanasan larutan. Lampu ini
menggunakan bahan bakar spirtus. Lampu spirtus digunakan bersama dengan kaki
tiga dan kawat kasa untuk memanaskan larutan. Harap diperhatikan bahwa untuk
menyalakan dan mematikan lampu spirtus harus memenuhi langkah-langkah
tertentu yang memenuhi persyaratan keselamatan kerja.48
Penjepit tabung reaksi digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat
pemanasan larutan dengan menggunakan tempat tabung reaksi. Larutan yang akan
dipanaskan ditempatkan pada tabung reaksi yang sesuai dengan ukuran penjepit.
Tabung reaksi dipanaskan dengan api di atas pembakar spirtus.49
Termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti batang dan meter
yang berarti untuk mengukur.50
Termometer digunakan untuk mengukur suhu.
Termometer tersedia dalam berbagai ukuran dan kapasitas. Jika termometer akan
digunakan untuk suhu air mendidih misalnya, maka harus digunakan termometer
dengan kapasitas 120 derajat Celcius. Akan tetapi, apabila termometer akan
digunakan untuk mengukur suhu pada penangas dengan minyak, maka harus
digunakan termometer dengan kapasitas sampai dengan 300 derajat Celcius.51
Neraca merupakan salah satu alat ukur untuk menentukkan massa. Neraca
terdapat beberapa jenis yakni neraca sederhana dan neraca digital. Neraca
merupakan neraca sederhana biasanya terdapat beban yang dapat dipindahkan.
Neraca sederhana yang sering di gunakan dalam laboratorium adalah neraca yang
memiliki 3 lengan dengan kapasitas masing-masing lengan sebesar 10 gram, 1
gram dan 0,1 gram. Sedangkan neraca digital merupakan neraca yang memiliki
46
Adi Riyadhi, dkk, Panduan praktikum kimia dasar. Jakarta, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006) h 11. 47
Gembong Tjitrosoepomo, Op.cit, h.37 48
Khamidinal, Op.cit., h 78. 49
Ibid, h 81. 50
Wawan Muliawan, Op.cit., h. 26 51
Khamidinal, Op.cit., h 94.
24
ketelitian lebih tinggi di bandingkan dengan neraca lainnya dengan ketelitian
hingga empat angka dibelakang koma.52
Respirometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur laju respirasi
pada organisme atau tumbuhan yang berukuran kecil. Konsep tentang respirasi
tersebut dapat diperoleh melalui praktikum dengan mengukur kecepatan respirasi
makhluk hidup.53
Mikro respirometer yaitu alat untuk mengukur jumlah oksigen
yang dikonsumsi oleh hewan-hewan berukuran kecil.54
Membedah merupakan suatu teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang
peneliti ataupun dokter. Pembedahan memungkinkan para peneliti untuk
mengamati anatomi internal suatu organisme, pembedahan yang baik merupakan
pembedahan yang rapih dan tidak merusak struktur organ-organ internal.55
Alat-alat yang telah didefinisikan pada paragraf sebelumnya merupakan
alat-alat laboratorium yang digunakan dalam praktikum guna tercapainya 17
kompetensi dasar keterampilan (KD 4) pada tingkat Sekolah Menengah Atas.
Persentase Penggunaan masing-masing alat laboratorium sebagai berikut:
penggunaan mikroskop 41%, pipet tetes 53%, tabung reaksi 12%, gelas ukur 5%,
pembakar spirtus 24%, penjepit kayu 24%, termometer 12%, neraca 12%, alat
bedah 5%. Respirometer merupakan alat laboratorium biologi yang digunakan
pada konsep sistem pernapasan, namun kompetensi dasar keterampilan tidak
menekankan adanya praktikum. 56
B. Kajian Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan Abdullah dan Ridha Marvira dengan judul
“Analisis Keterampilan Psikomotorik dalam Menggunakan Mikroskop pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh” yang mengukur pada aspek
menggunakan mikroskop dan membuat preparat. Kategori terampil pada aspek
52
Ibid, h. 88 53
Nur Sholikah, Kurnia Widi Rahmawati, Setiyo Prajoko, Pengembangan Respirometer
Sederhana Dari Bahan Daur Ulang, 2018. Indonesian Journal of Natural Science Education
(IJNSE), 1(1). 54
Agus Dana Permana, dkk. Biologi: Konsep dan Skill Laboratorium, Edisi kedua,
(Bandung: Penerbit ITB, 2018), h. 32 55
Ibid, h. 38 56
Lampiran 2 Frekuensi Penggunaan Alat Berdasarkan Kebutuhan, h. 81.
25
membuat preparat dengan indikat50
or meletakkan preparat pada kaca objek,
meneteskan air, menutup kaca penutup, memegang kaca benda, memasang kaca
benda dan membersihkan kaca benda namun untuk menggunakan mikroskop
belum terampil.57
Penelitian yang dilakukan oleh Putri Maya Juvitasari, Husna Amalya Melati,
dan Ira Lestari dengan judul “Deskripsi Pengetahuan Alat Praktikum Kimia dan
Kemampuan Psikomotorik SISWA MAN 1 Pontianak” menunjukkan bahwa rata-
rata pengetahuan peserta didik dalam menyebutkan nama alat kategori A,
menjelaskan cara penggunaan berkategori D dan menyebutkan fungsi alat
berkategori C. Peserta ddik belum dapat menjelaskan cara penggunaan alat dan
menyebutkan fungsinya pada alat labu ukur, spatula dan pipet. Keterampilan
peserta didik dalam aspek membaca skala pada gelas ukur dengan posisi mata
sejajar dengan bata volume gelas ukur (menggunakan meniskus cekung) pada
kategori cukup (57%).58
Penelitian yang dilakukan oleh Hilda Weny Jayanti, Rody Putra Sartika dan
Rizmahardian Azhari Kurniawa dengan judul Analisis Kemampuan Psikomotorik
Mahasiswa Semester III Program Studi Pendidikan Kimia Universitas
Muhammadiyah Pontianak menyatakan kemampuan psikomotorik sangat baik
pada aspek membuat larutan, membersihkan alat-alat praktikum (85,42% dan
100%). Kategori baik pada penggunaan alat-alat praktikum, membaca meniskus,
memanaskan dengan tabung reaksi dan melakukan titrasi (70,83%, 64,58%, dan
77,08%).59
Penelitian yang dilakukan oleh Friska Octavia Rosa dengan judul “Analisis
Kemampuan Siswa Kelas X pada Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik” di
SMA Negeri 4 Metro, Lampung. Sampel yang digunakan sebanyak 23 orang.
57 Abdullah dan Ridha Marvina, Analisis Keterampilan Psikomotorik Dalam
Menggunakan Mikroskop Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh, JESBIO, 2014, Vol
3 (5), h. 5-7. 58
Putri Maya Juvitasari, Husna Amalya Melati, Ira Lestari, Deskripsi Pengetahuan Alat
Praktikum Kimia Dan Kemampuan Psikomotorik Siswa MAN 1 Pontianak. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2018, Vol 7(7), h. 1-13. 59
Hilda Weny jayanti, Rody Putra S, Rizmahardian Azhari Kurnia, Analisis Kemampuan
Psikomotorik Mahasiswa Semester III Program Studi Pendidikan Kimia Universitas
Muhammadiyah Pontianak, Ar-Razi Jurnal Ilmiah, 2016, 4(2), h. 62-72.
26
Hasil penelitian menyatakan bahwa pada rata-rata ketercapaian siswa pada sub
materi pemantulan 79,71%, pembiasan 44,93%, mata 66,67%, lup 65,22%,
mikroskop 23,91%, teropong 52,17%. Sub materi mikroskop memiliki rata-rata
paling rendah dalam ranah kognitif yang akan berdampak pada ranah
psikomotorik. Hal ini dikarenakan hasil belajar psikomotor merupakan kelanjutan
hasil belajar ranah kognitif dan afektif.60
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Agustina, Muhammad Muslim, dan Taufik
dengan judul “Analisis Keterampilan Generik Sains Siswa pada Praktikum
Besaran dan Pengukuran Kelas X Di SMA Muhammadiyah 1 Palembang”
menyatakan komponen keterampilan generik sains yang sering muncul adalah
keterampilan pengamatan langsung sebesar 62%, kemudian dilanjutkan inferensi
logika sebesar 59%, bahasa simbolik sebesar 58% dan pemodelan matematik
sebesar 58%. Sedangkan keterampilan yang paling rendah persentase
kemunculannya adalah keterampilan kesadaran akan skala besaran sebesar 53%.
Keterampilan kesadaran akan skala besaran menggunakan alat ukur besaran
panjang, massa dan waktu. Alat ukur besaran panjang berupa penggaris, jangka
sorong, dan mikrometer sekrup. Alat ukur besaran massa berupa neraca O’Hauss
dan timbangan berat badan sedangkan alat ukur besaran waktu adalah
stopwatch.61
C. Kerangka Pikir
Tuntutan abad 21 menuntut sumber daya manusia yang memiliki berbagai
keterampilan. Keterampilan tersebut dapat dihasilkan melalui proses pendidikan.
Peran pendidikan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan
membuat kurikulum yang bersifat dinamis mengikuti perkembangan zaman.
Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran berbasis proses menyediakan sarana
dan prasarana yang dapat mendukung proses pembelajaran.
60
Friska Octavia Rosa, Analisis Kemampuan Siswa Kelas X Pada Ranah Kognitif,
Afektif, dan Psikomotorik, Junal Fisika dan Pendidikan Fisika, 2015, Vol 1(2), h. 24-28. 61
Sri Agustina, Muhammad Muslim, Taufik, Analisis Keterampilan Generik Sains Siswa
Pada Praktikum Besaran dan Pengukuran Kelas X Di SMA Muhammadiyah 1 Palembang, Jurnal
Inovasi dan Pembelajaran Fisika, h. 1-7.
27
Proses pembelajaran pada mata pelajaran sains menekankan pada proses
mengamati, menanya, melakukan percobaan, mengasosiasikan, serta
mengkomunikasikan merupakan bagian dari keterampilan proses sains yang
didukung dengan metode yang sesuai dengan kebutuhan pencapaian. Proses
Pencapaian kompetensi dasar dalam kurikulum 2013 perlu dikaji lebih mendalam,
khususnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang menggunakan
metode praktikum. 17 kompetensi dasar keterampilan yang dapat dicapai dengan
menggunakan metode praktikum.
Proses pembelajaran didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang
terdapat disekolah. Prasarana yang terdapat ditingkat sekolah menengah atas yang
mendukung pembelajaran biologi adalah laboratorium biologi, yang dilengkapi
dengan alat-alat laboratorium. Alat-alat laboratorium biologi menunjang
keterampilan proses sains untuk melakukan suatu percobaan untuk membuktikan
teori-teori yang dipelajari dikelas. Proses pembelajaran dan prasarana yang telah
disediakan diharapkan peserta didik lulusan sekolah menengah atas yang
melanjutkan pendidikan ke Tadris Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
angkatan 2019 memiliki keterampilan dalam menggunakan alat-alat laboratorium.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Tuntutan sumber daya manusia abad 21
Keterampilan proses sains pada
pada menggunakan alat dan bahan
Mahasiswa baru Tadris Biologi tahun angkatan 2019
terampil dalam menggunakan alat-alat laboratorium
Kurikulum 2013
Sarana dan Prasarana Tuntutan Kompetensi
Pendidikan
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan pada bulan September hingga Oktober 2019. Lokasi
penelitian dilakukan di Laboratorium Dasar Pendidikan Biologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode survei
merupakan metode penyelidikan tentang perulangan kejadian, peristiwa atau
masalah dalam berbagai situasi dan lingkungan yang dilakukan untuk
memperoleh keterangan faktual guna mendapatkan informasi tentang variabel
dengan menggunakan instrumen.1 Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian
yang mengumpulkan data pada saat tertentu. Metode penelitian ini merupakan
metode yang paling baik guna memperoleh dan mengumpulkan data asli untuk
mendeskripsikan keadaan populasi.2
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur keterampilan yang dimiliki oleh
lulusan Sekolah Menengah Atas dalam menggunakan alat-alat laboratorium
biologi.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan dari seluruh unsur atau elemen atau unit
pengamatan (observation unit) yang akan diteliti, sedangkan sebuah sampel
adalah sebagian dari unsur atau elemen atau unit pengamatan dari populasi yang
sedang dipelajari tersebut.3 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
1 Andi Prastowo, Memahami metode-metode penelitian Suatu Tinjauan Teoritis dan
Praktis, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2016), h. 177. 2 Sudaryono, Metodelogi Penelitian, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018), h. 90.
3 Abuzar Asra, dkk, Metodologi Penelitian Survei, (Bogor : Penerbit IN MEDIA, 2014),
h. 74.
29
baru tahun angkatan 2019 sebanyak 82 orang yang terdiri dari 17% MA swasta,
28% MAN, 35% SMAN, 15% SMA swasta, Pesantren 1%, SMK 4%.
Penentuan sampel penelitian menggunakan simple random sampling.
dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.4 Selain itu, pengambilan
sampel tidak diawali dengan angket yang berkaitan tentang kegiatan praktikum
selama di sekolah. Besarnya ukuran minumum sampel yang data diterima
berdasarkan metode penelitian yang digunakan, yaitu metode deskriptif, minimal
10% dari populasi, untuk populasi relatif kecil, minimal 20%.5 Sampel yang
digunakan peneliti adalah sebanyak 20 responden dengan persentasi lulusan 30%
MA, 30% SMA swasta, 35% SMAN, dan 5% pesantren.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan tiga cara, yaitu:
1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang lebih
spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar.6 Jenis observasi yang digunakan adalah observasi
terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistemastis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya.7 Setiap
responden diobservasi oleh 2 pengamat dengan tujuan mengurangi subjektivitas
pengamat.
4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2017). h. 120. 5 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV Pustaka Setia Bandung),
h. 159. 6 Mahmud, Op.cit., 203.
7 Ibid, h. 205.
30
2. Angket
Angket adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau
pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai
dengan petunjuk pengisiannya.8 Angket digunakan untuk mengukur sikap. Sikap
pada hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku seseorang. Sikap juga dapat
diartikan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus yang datang kepada dirinya.
Ada tiga komponen sikap yakni kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi berkenaan
dengan pengetahuan seseorang tentang objek atau stimulus yang dihadapinya,
afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek tertentu, sedangkan
konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap objek tersebut.9 Angket
yang digunakan berkaitan dengan kompenen sikap kognisi, dimana peneliti
melihat bagaimana sikap yang didasari pengetahuan responden dalam
menggunakan alat-alat laboratorium. .
3. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam dari jawaban
responden.10
Wawancara dapat dilaksanakan dengan cara dialog baik secara
langsung (tatap muka) maupun melalui saluran media tertentu antara
pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data.11
Wawancara yang
dilakukan oleh peneliti merupakan wanwancara langsung, yaitu diadakan dengan
orang yang menjadi sumber data dan dilakukan tanpa perantara, baik tentang
dirinya maupun tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya untuk
mengumpulkan data yang diperlukan.12
Pertanyaan yang diajukan peneliti berupa pengalaman menggunakan alat-
alat laboratorium yang pernah dilakukan di Sekolah Menengah Atas, teknik
terhadap alat-alat yang digunakan saat observasi berlangsung dan keterkaitan
8 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode, dan Prosedur, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013), h. 255. 9 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2014), h.. 80. 10
Mahmud, Op.cit., h. 173. 11
Wina Sanjaya, Op.cit., h. 263. 12
Mahmud, Op.cit., h.173.
31
antara keterampilan laboratorium yang dimiliki dengan profesi yang akan dijalani
oleh responden.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk pengambilan
data. Instrumen bagi tes keterampilan dikembangkan melalui sistematika yaitu
dengan menentukan jenis keterampilan yang akan dinilai dari sekian banyak
keterampilan yang diajarkan kepada peserta didik, mengidentifikasi indikator-
indikator untuk keterampilan yang dinilai, memilih jenis kegiatan yang ditugaskan
kepada peserta didik dalam pelaksanaan tes keterampilan, dan menuliskan
instrumen yang dipakai.13
a. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan skala
penilaian. Skala penilaian (rating scale) biasanya mengubah data kualitatif ke
dalam data kuantitatif atau bentuk angka-angka yang dimanifestasikan dalam
bentuk skala, dengan fungsi menentukan tingkat kategori sifat atau karakteristik
sesuatu. Skala penilaian berfungsi menentukan kedudukan objek penelitian pada
tingkat tertentu dalam skala yang didasarkan pada karakteristik yang telah
ditentukan.14
Penyusunan lembar observsi dilakukan dengan ditentukan alat laboratorium
dan teknik yang akan dinilai, ditentukan indikator teknik laboratorium pada alat
yang dipilih15
, diurutkan indikator sesuai dengan urutan kegiatan dalam
pengambilan data, ditentukan skala yang tepat untuk digunakan, divalidasi lembar
observasi oleh validator dan dilakukan uji coba lembar observasi.16
Pada lembar
observasi juga disediakan catatan observer yang dapat ditulis oleh pengamat
terkait keterampilan responden yang berbeda dengan indikator yang telah
ditentukan pada penelitian ini.
13
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, ( Lembaga Penelitian UIN Jakarta denga UIN Jakarta Press, 2006), h. 84. 14
Mahmud, Loc.cit., h.173. 15
Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Laboratorium, h.83. 16
Lampiran 4 Lembar Observasi , h.85.
32
b. Angket
Angket yang digunakan berisikan pernyataan-pernyataan yang berkaitan
teknik laboratorium yang telah dilakukan oleh responden. Skala yang digunakan
pada angket adalah skala Guttman dalam bentuk Checklist. Jawaban pada
responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah (0), analisis
dilakukan untuk angket seperti pada skala Likert.17
Angket yang digunakan pada
penelitian tidak seluruhnya merupakan pertanyaan positif, melainkan terdapat
pernyataan negatif.
Angket yang digunakan disusun dengan 3 tahap. Tahap pertama dengan
dibuat daftar pernyataan mengenai indikator dari teknik laboratorium yang telah
ditentukan, lalu ditentukan skala yang tepat untuk digunakan, dan divalidasi
angket oleh validator sebelum digunakan. 18
c. Pedoman wawancara
Wawancara dapat dijadikan teknik pengumpulan data yang efektif, apabila
disusun terlebih dahulu panduan wawancara sehingga pertanyaan yang diajukan
terarah, dan setiap jawaban atau informasi yang diberikan oleh responden segera
dicatat. Pencatatan hasil wawancara hendaknya dilakukan terhadap intisari
informasi yang diberikan, dengan membeda-bedakan antara informasi atau fakta
yang dibutuhkan dengan kesan pribadi individu terhadap masalah yang
diwawancarakan.19
Panduan wawancara disusun dengan memuat pokok-pokok
pertanyaan yang diajukan mengenai teknik penggunaan alat laboratorium.
Pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan indikator yang telah ditetapkan.
Pedoman wawancara disusun dengan 3 tahap. Pertama dengan dibuatnya
daftar pertanyaan yang sesuai dengan indikator dari masing-masing teknik
laboratorium yang dinilai, dibuat daftar pertanyaan tambahan untuk mendapatkan
informasi mengenai alat laboratorium yang telah digunakan selama proses
pembelajaran dengan kegiatan praktikum di sekolah menengah atas, terakhir
17
Riduwan, Op.cit., h. 91. 18
Lampiran 8. Angket Mahasiswa, h. 144 19
Mahmud, Op.cit, h. 174-175.
33
dikonsultasikan pedoman wawancara yang telah dibuat kepada dosen
pembimbing.20
F. Prosedur Penelitian
Peneliti membagi dua tahap penelitian yaitu tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan rangkaian pembuatan instrumen yang akan
digunakan pada kegiatan pengambilan data, berikut tahapan persiapan dalam
penelitian ini:
Gambar 3.1 Bagan tahap persiapan penelitian
Instrumen keterampilan laboratorium ditentukan dengan melakukan beberapa
tahapan. Pertama dilakukan analisis kompetensi dasar keterampilan (KD 4) yang
membutuhkan proses pembelajaran dengan metode praktikum (Tabel 2.1). Kedua,
dilakukan analisis tiga buku peserta didik SMA kelas X, XI, XII yang memuat
lembar kerja siswa untuk kegiatan praktikum dan telah disesuaikan dengan
kurikulum 2013 terhadap KD 4 yang melakukan metode praktikum untuk
menelusuri penggunaan alat-alat laboratorium sesuai dengan buku peserta didik.
Ketiga, dilakukan analisis kesesuaian alat-alat laboratorium yang telah terdata dari
buku siswa dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
nomor 24 tahun 2007 tentang 2007 tentang sarana dan prasarana untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
20
Lampiran 11. Kisi-kisi Wawancara, h. 155.
Penentuan
Kompetensi Dasar
yang membutuhkan
praktikum
Penentuan
alat-alat
praktikum dari
analisis buku
peserta didik
Design
instrumen
n
Validasi
instrumen
Uji coba
instrumen
Revisi
instrumen
34
Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA). Alat-alat yang telah disesuaikan selanjutnya dilihat frekuensi
penggunaan alatnya terhadap kompetensi dasar keterampilan yang menuntut
adanya kegiatan praktikum. Alat-alat yang telah ditentukan untuk mengukur
keterampilan laboratorium selanjutnya dilakukan analisis pustaka untuk
menentukan indikator dari keterampilan masing-masing alat (Lampiran 3).
Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan angket dan wawancara.
Instrumen pengukuran keterampilan laboratorium yang telah disusun
berdasarkan literasi penggunaan berbagai alat-alat laboratorium selanjutnya
divalidasi. Validasi yang digunakan adalah validasi konstruk dengan
menggunakan pendapat ahli.21
Tahapan ini dilakukan oleh ahli atau validator yang
telah terbiasa menggunakan alat laboratorium baik di sekolah maupun perguruan
tinggi (Tabel 3.1). Setelah divalidasi, instrumen diperbaiki sesuai dengan saran
validator.
Tabel 3. 1 Tabel Validator Instrumen
Validator Jumlah
Laboran Perguran Tinggi 3
Laboran Sekolah Menengah Atas 2
Dosen 1
Total 6
Instrumen yang telah divalidasi dilakukan uji coba proses yang dilakukan
oleh 4 orang mahasiswa dan divalidator oleh 2 ahli bidang biologi. Hasil uji coba
instrumen selanjutnya diperbaiki. Perbaikan instrumen ini bertujuan agar
keterampilan yang akan diukur lebih mendetail dan sesuai dengan kegiatan
praktikum.
21
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 97.
35
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dibagi menjadi 4 tahapan. Tahap pelaksanaan diawali
dengan pengambilan data hingga penarikan kesimpulan. Berikut tahapan
pelakasanaan dalam penelitian ini:
Gambar 3.2 Bagan tahap pelaksanaan penelitian
Pengambilan data diawali dengan penentuan sampel yang diambil secara
acak menggunakan undian. Sampel yang diambil sebanyak 20% dari total
populasi yaitu 20 responden. Peneliti dibantu oleh 10 pengamat dalam proses
pengambilan data. Sebelum pengambilan data berlangsung, peneliti melakukan
pelatihan kepada pengamat. Pada pelatihan tersebut, pengamat diberitahu terkait
indikator-indikator dari setiap keterampilan yang dinilai serta pengamat
melakukan uji coba penilaian terhadap keterampilan yang diberikan oleh peneliti.
Hal ini dilakukan secara berulang-ulang sampai diperoleh persamaan hasil
pengamat, atau apabila masih ada perbedaan, perbedaan hasil pengamat tersebut
sudah sangat minim.22
Pengambilan data menggunakan lembar obervasi dilakukan terlebih dahulu.
Saat pengambilan data berlangsung, seluruh responden belum pernah
menjalankan praktikum di Laboratorium Pendidikan Biologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Pengambilan data dengan lembar observasi dilakukan
selama 1 hari dengan membagi 4 kloter (masing-masing kloter 5 responden).
Setiap responden diamati oleh 2 pengamat untuk menilai seluruh keterampilan
alat laboratorium yang diujikan. Kegiatan ini tidak ada batasan waktu untuk
responden menunjukkan keterampilan. Bagi responden yang belum pernah
menggunakan alat laboratorium saat sekolah menengah dapat mencoba
menunjukkan keterampilan namun tanpa diberitahu pengamat. Setiap responden
22
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2013), h. 243
Pengambilan
data
Pengolahan
data Tahap menarik
kesimpulan
Analisis
data
36
memiliki meja kerja yang telah dilengkapi oleh alat laboratorium yang akan
digunakan.
Pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara dilaksanakan
setelah kegiatan observasi. Pengisian angket dilakukan pada hari yang sama
dengan lembar observasi, namun untuk kegiatan wawancara dilakukan pada hari
yang lain.
Data diolah dan dianalisis dengan mempresentasikan setiap subteknik
laboratorium yang dimiliki responden pada instrumen yang digunakan. Hasil
tersebut selanjutnya diubah dengan menggunakan kata keadaan atau kata sifat.
Analisis data selanjutnya berupa triangulasi yang dilakukan dengan 2 sumber
data. Triangulasi pertama bertujuan untuk menentukan koefisien kesepatan antar
pengamat pada lembar observasi sebagai reabilitas data observasi karena
menggunakan 2 pengamat. Triangulasi kedua bertujuan untuk melihat korelasi
dari data yang dihasilkan menggunakan 3 teknik pengambilan data. Tahap
terakhir yaitu penarikan kesimpulan dari hasil analisis data.
G. Teknik Analisis Data
1. Pengubahan Skor dalam bentuk Persentase
Analisis data yang dilakukan untuk lembar observasi dengan diberikan skor
pada kolom skor yang tersedia pada lembar observasi. Pemberian skor
disesuaikan dengan indikator yang muncul selama berlangsung rangkaian
kegiatan pengambilan data. Angket dianalisis dengan diberikan skor 1 untuk
jawaban “ya” dan skor 0 untuk jawaban “tidak” untuk pernyataan positif
sedangkan untuk pernyataan negatif diberikan skor 1 untuk jawaban “tidak” dan
skor 0 untuk jawaban “ya”. Hasil wawancara disajikan dalam tabel yang disertai
pertanyaan yang diajukan saat kegiatan wawancara (Lampiran 11). Pencatatan
hasil wawancara dilakukan terhadap intisari informasi yang diberikan, dengan
membeda-bedakan antara informasi atau fakta yang dibutuhkan dengan kesan
pribadi individu terhadap masalah yang diwawancarakan.36
Jawaban dari
36
Mahmud, Op.cit. h. 175.
37
responden saat wawancara juga berikan skor sesuai dengan indikator masing-
masing alat laboratorium.
Skor yang telah didapatkan pada masing-masing sub teknik dalam setiap
alat boratorium yang digunakan responden, dengan cara mengubah skor mentah
kedalam presentase berdasarkan rumus37
:
P
100
Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicari
R : Skor mentah yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimum ideal Σ
100 : Bilangan tetap
Persentase yang didapatkan pada setiap sub teknik laboratorium, lalu
dihitung persentasi setiap teknik alat laboratorium dengan:
Persentasi eknik aboratorium
Persentasi pada setiap teknik dan sub teknik alat laboratorium yang
digunakan dinyatakan dalam skala kemampuan seperti pada tabel berikut:38
Tabel 3.2 Interval Skor
No. Interval Skor Kategori
1 81% - 100% Sangat Kuat
2 61% - 80% Kuat
3 41% - 60% Cukup
4 20% - 40% Lemah
5 0% - 20% Sangat Lemah
2. Triangulasi Data
Hasil data yang didapatkan dari hasil obeservasi, angket dan wawancara
dilakukan pengecekkan data untuk melihat reliabilitas data dengan Triangulasi.
Triangulasi merupakan pengecekan terhadap kebenaran data dan penafsirannya.
37
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 2002), h. 102. 38
Riduwan. Op.cit., h.89.
38
Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 cara. Triangulasi pertama
dengan menggunakan pengamat yang berbeda untuk pengambilan data
menggunakan lembar observasi. Triangulasi kedua dengan mengadakan
pengecekan kebenaran data melalui cara lain yaitu dengan lembar observasi,
angket dan wawancara.39
a. Triangulasi Data Dengan Pengamat Berbeda
Triangulasi pertama adalah menguji reliabilitas pengamatan yang dilakukan
saat kegiatan observasi berlangsung. Hal ini dikarenakan, saat observasi
berlangsung setiap responden diamati oleh 2 pengamat. Dengan demikian,
triangulasi data didapatkan dengan menghitung koefisien kesepakatan dengan
rumus sebegai berikut:20
KK
Dengan keterangan:
KK = Koefisien kesepakatan
S = Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 1
N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II
Hasil perhitungan koefisien kesepakatan yang diperoleh, selanjutnya
digolongkan berdasarkan kategori Kappa untuk mengetahui kesepakatan antar
pengamat sesuai dengan kriteria yang tercantum pada Tabel 3.3.41
Tabel 3.3 Kategori Koefisien Kesepakatan
Nilai KK Kategori
< 0 less the chance agreement
0,01-0,2 Slight agreement
0,21-0,40 fair agreement
0,41-0,60 moderate agreement
0,61-0,80 subtanial agreement
0,81-0,99 almost perfect agreement
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2013), h. 255 20
Ibid, h. 244. 41
Anthony J. Viera dan Joanne Mills Garrett, Understanding inter observer agreement:
the kappa statistic, 2005, Family Medicine, Vol 37 No. 5. H. 362.
39
b. Triangulasi data dengan teknik pengambilan berbeda
Triangulasi dilakukan dengan menggunakan data yang dihasilkan dari
instrumen pengambilan data yang berbeda (lembar observasi, angket dan
wawancara). Triangulasi ini bertujuan untuk melihat reliabilitas dari data yang
dihasilkan. Triangulasi dapat diujikan dengan mengunakan teknik korelasi
product moment dari Spearman. Data yang digunakan untuk triangulasi adalah
keterampilan yang dimiliki setiap responden yang dinilai dengan lembar
observasi, angket dan wawancara. Setiap hasil responden dilihat indeks korelasi
antar instrumen pengambilan data yang berbeda lalu menghitung rata-rata korelasi
setiap responden. Berdasarkan rata-rata indeks korelasi setiap responden yang
dihasilkan maka dihitung juga rata-rata indeks korelasi seluruhnya.42
Dari rata-
rata tersebut dapat diketahui korelasi antara hasil lembar observasi, lembar angket
dan wawancara dan digolongkan sesuai dengan kategori sebagai berikut:43
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80-1,000 Sangat kuat
0,600-0,799 Kuat
0,40-0,599 Sedang
0,20-0,399 Rendah
0,000-0,199 Sangat rendah
42
Suharsimi Arikunto, h. 257 43
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017). h.257
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan data yang didapatkan dalam bentuk hasil
observasi, angket dan wawancara. Lembar observasi berisikan 8 keterampilan
teknik laboratorium yang diukur pada mahasiswa baru Tadris Biologi tahun
akademik 2019/2020 sebagai lulusan Sekolah Menegah. Keterampilan tersebut
adalah keterampilan menggunakan mikroskop, mengukur larutan, menggunakan
pipet tetes, pemanasan larutan, mengukur suhu, menimbang, menggunakan
respirometer dan membedah hewan. Angket pada penelitian ini berisikan
pernyataan mengenai keterampilan penggunaan alat laboratorium sebagai
penilaian diri dari responden, sedangkan wawancara berisikan pertanyaan
mengenai keterampilan penggunaan alat laboratorium yang diujikan, pengalaman
terhadap alat-alat yang pernah digunakan saat sekolah menengah dan keterkaitan
antara keterampilan laboratorium yang dimiliki dengan profesi yang akan dijalani
oleh responden.
Penelitian ini memberikan gambaran terkait keterampilan penggunaan alat
laboratorium biologi yang dimiliki oleh mahasiswa baru Tadris Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik
2019/2020 sebagai lulusan Sekolah Menengah. Hasil penelitian disajikan dalam
bentuk tabel yang berisikan persentase dari setiap keterampilan yang diujikan
dengan membandingkan antara hasil obervasi, hasil angket dan hasil wawancara.
Tabel yang disajikan diawali dengan menampilkan perbandingan seluruh
keterampilan yang diujikan lalu diperjelas pada tabel berikutnya dengan
menampilkan masing-masing sub teknik dari keterampilan yang telah diolah
dengan penjabaran keterampilan sebagai berikut :
41
Tabel 4.1 Persentase Keterampilan Responden dalam Menggunakan Alat
Laboratorium1
Jenis Keterampilan Hasil
Observasi
Hasil
Angket
Hasil
Wawancara
Menggunakan mikroskop 45
Cukup
56
Cukup
44
Cukup
Mengukur larutan 59
Cukup
63
Kuat
60
Cukup
Menggunakan pipet tetes 86
Sangat Kuat
81
Sangat Kuat
82
Sangat Kuat
pemanasan larutan 78
Kuat
81
Sangat Kuat
81
Sangat Kuat
Mengukur suhu 53
Cukup
89
Sangat Kuat
69
Kuat
Menimbang 52
Cukup
79
Kuat
60
Cukup
Menggunakan
respirometer
28
Lemah
15
Sangat Lemah
6
Sangat Lemah
Membedah hewan 5
Sangat Lemah
5
Sangat Lemah
5
Sangat Lemah
Keterampilan penggunaan alat laboratorium yang ditunjukkan oleh
responden memiliki persentase yang berbeda dari setiap teknik pengambilan data
yang dilakukan. Keterampilan menggunakan pipet tetes pada kategori sangat kuat
berdasarkan teknik pengambilan data yang berbeda, sedangkan kategori sangat
lemah pada keterampilan membedah hewan. Keterampilan mengukur suhu dan
menimbang memiliki perbedaan persentase yang cukup besar.
Tabel 4.2 Persentase Keterampilan dalam Menggunakan Mikroskop2
Jenis Sub Teknik Hasil
Observasi
Hasil
Angket
Hasil
Wawancara
Membawa dan
meletakkan mikoskop
93
Sangat Kuat
89
Sangat Kuat
95
Sangat Kuat
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
29
Lemah
50
Cukup
41
Cukup
1 Lampiran 6. Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium, h. 123,
Lampiran 10. Hasil Angket, h. 154 dan Lampiran 12. Hasil Wawancara, h. 157. 2 Lampiran 6. Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium, h. 123,
Lampiran 10. Hasil Angket, h. 154 dan Lampiran 12. Hasil Wawancara, h. 157.
42
Menggunakan perbesaran
lensa objektif beragam
18
Sangat Lemah
29
Lemah
6
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
43
Cukup
55
Cukup
34
Lemah
Teknik penggunaan mikroskop pada responden dari hasil observasi, lembar
angket, dan wawancara menunjukkan kategori cukup (45%, 56%, dan 44%). Sub
teknik yang paling dikuasai oleh responden adalah membawa dan meletakkan
mikroskop pada meja kerja. Namun pada saat penentuan titik fokus serta
penggunaan perbesaran lensa objektif, responden tidak menguasai. Sedangkan
dalam subteknik perawatan mikroskop dengan mengembalikan mikroskop setelah
digunakan, terlihat responden cukup menguasai (Tabel 4.2).
Tabel 4. 3 Persentase Keterampilan dalam Menuang Larutan3
Indikator Hasil
Observasi
Hasil
Angket
Hasil
Wawancara
Menuang larutan 60
Cukup
75
Kuat
20
Sangat Lemah
Memahami garis
meniscus
65
Kuat
45
Cukup
95
Sangat Kuat
Posisi mata dalam melihat
meniscus
90
Sangat Kuat
50
Cukup
95
Sangat Kuat
Berdasarkan Tabel 4.3 hasil observasi dan lembar angket menunjukkan
keterampilan responden dalam menuang larutan dalam kategori kuat (70% dan
63%), namun pada hasil wawancara menunjukkan kategori cukup (60%).
Umumnya responden sudah dapat menuang larutan secara langsung dengan
lekukan bibir gelas beker ke bagian datar pada gelas ukur, walaupun ada beberapa
responden yang menggunakan pipet tetes saat menuangkan larutan (40%). Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa responden telah terbiasa menuang larutan ke
dalam gelas ukur.
3 Lampiran 6. Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium, h. 123,
Lampiran 10. Hasil Angket, h. 154 dan Lampiran 12. Hasil Wawancara, h. 157.
43
Tabel 4.4 Persentase Keterampilan dalam Menggunakan Pipet Tetes4
Jenis Sub Teknik Hasil
Observasi
Hasil
Angket
Hasil
Wawancara
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
89
Sangat Kuat
80
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
80
Kuat
81
Sangat Kuat
64
Kuat
Keterampilan responden dalam menggunakan pipet tetes berdasarkan hasil
observasi, lembar angket dan wawancara menunjukkan kategori sangat kuat
(84%, 81% dan 82%). Hal ini menunjukkan bahwa responden telah terbiasa dan
terampil dalam menggunakan pipet tetes dengan benar. Responden lebih terampil
menggunakan pipet tetes saat mengambil larutan dibandingkan dengan
mengeluarkan larutan atau meneteskan larutan.
Tabel 4.5 Persentase Keterampilan dalam Memanaskan Larutan5
Jenis Sub Teknik Hasil
Observasi
Hasil
Angket
Hasil
Wawancara
Menyalakan dan
memadamkan pembakar
spirtus
88
Sangat Kuat
74
Kuat
93
Sangat Kuat
Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
75
Kuat
89
Sangat Kuat
69
Kuat
Keterampilan memanaskan larutan berdasarkan hasil observasi, lembar
angket dan wawancara menunjukkan kategori sangat kuat (81%, 81%, dan 81%).
Hal ini menunjukkan bahwa responden telah terampil dalam memanaskan larutan
menggunakan pembakar spirtus. Responden lebih terampil dalam menyalakan dan
memadamkan pembakar spirtus dibandingkan memanaskan larutan menggunakan
tabung reaksi. Persentase sub teknik pemanasan menggunakan tabung reaksi pada
angket lebih tinggi menunjukkan responden telah mengetahui cara memanaskan
yang tepat namun belum terlihat saat observasi dan wawancara berlangsung.
4 Lampiran 6. Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium, h. 123,
Lampiran 10. Hasil Angket, h. 154 dan Lampiran 12. Hasil Wawancara, h. 157. 5
Lampiran 6. Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium, h. 123,
Lampiran 10. Hasil Angket, h. 154 dan Lampiran 12. Hasil Wawancara, h. 157.
44
Tabel 4.6 Persentase Keterampilan dalam Menggunakan Termometer6
Indikator Hasil
Observasi
Hasil
Angket
Hasil
Wawancara
Memegang termometer
dengan tepat
60
Cukup
80
Kuat
60
Kuat
Posisi termometer terhadap
larutan yang diukur
85
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
95
Sangat Kuat
Posisi termometer terhadap
wadah yang digunakan
20
Sangat Lemah
80
Kuat
70
Kuat
Posisi mata terhadap garis
skala termometer
45
Cukup
95
Sangat Kuat
60
Cukup
Keterampilan responden dalam menggunakan termometer memiliki
kategori yang berbeda-beda berdasarkan 3 cara pengambilan data yang digunakan.
Hasil observasi menunjukan pada kategori cukup (53%), angket pada kategori
sangat kuat (89%), dan kategori kuat pada hasil wawancara (69%). Hal ini
menginformasikan bahwa responden telah mengetahui penggunaan termometer
dengan tepat namun belum terlihat saat observasi berlangsung dan didukung
dengan hasil wawancara. Subteknik yang paling dikuasai oleh responden adalah
posisi termometer terhadap larutan yang diukur.
Tabel 4. 7 Persentase Keterampilan dalam Menggunakan Neraca7
Jenis Sub Teknik Hasil
Observasi
Hasil
Angket
Hasil
Wawancara
Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
54
Cukup
80
Kuat
50
Cukup
Menimbang alas 44
Cukup
78
Kuat
54
Cukup
Menimbang massa zat 53
Cukup
85
Sangat Kuat
91
Sangat Kuat
Perapihan neraca 66
Kuat
75
Kuat
46
Kuat
6
Lampiran 6. Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium, h. 123,
Lampiran 10. Hasil Angket, h. 154 dan Lampiran 12. Hasil Wawancara, h. 157. 7
Lampiran 6. Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium, h. 123,
Lampiran 10. Hasil Angket, h. 154 dan Lampiran 12. Hasil Wawancara, h. 157.
45
Keterampilan responden dalam menggunakan neraca pada kategori kuat
berdasarkan hasil angket (80%), namun kategori cukup berdasarkan hasil
observasi dan wawancara (54% dan 60%). Keterampilan sub teknik paling rendah
adalah menimbang alas. Sebagian responden yang menggunakan alas untuk
menimbang namun tidak menimbang alas tersebut sehingga menimbang massa zat
tidak dikurangi dengan massa alas yang menyebabkan rendahnya keterampilan
dalam menggunakan neraca. Tingginya nilai angket menunjukkan bahwa
responden telah mengetahui cara penggunaan neraca yang benar, namun
keterampilan tersebut tidak terlihat pada saat observasi dan hasil wawancara.
Tabel 4.8 Persentase Keterampilan dalam Menggunakan Respirometer8
Jenis Sub Teknik
Hasil
Observasi
Hasil
Angket
Hasil
Wawancara
Menimbang massa hewan 0
Sangat Lemah
11
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
19
Sangat Lemah
19
Sangat Lemah
13
Sangat Lemah
Mengukur laju
pernapasan dengan skala
respirometer
6
Sangat Lemah
14
Sangat Lemah
5
Sangat Lemah
Keterampilan respoden dalam menggunakan respirometer masih sangat
lemah. Hal ini didasari oleh hasil observasi, angket dan wawancara yang
dilakukan kepada responden (8%, 15%, 6%). Kategori sangat lemah dalam
menggunakan respirometer dikarenakan hanya 30% yang mengetahui alat
tersebut. Bahkan dari ke 30% responden, umumnya tidak melakukan proses
menimbang massa dari hewan saat obervasi berlangsung. Hasil observasi sesuai
dengan pernyataan responden pada lembar angket dan jawaban pada saat
wawancara berlangsung sehingga dapat dinyatakan bahwa keterampilan
penggunaan respirometer dalam kategori sangat lemah.
8
Lampiran 6. Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium, h. 123,
Lampiran 10. Hasil Angket, h. 154 dan Lampiran 12. Hasil Wawancara, h. 157.
46
Tabel 4.9 Persentase Keterampilan dalam Membedah Hewan9
Jenis Sub Teknik Hasil
Observasi
Hasil
Angket
Hasil
Wawancara
Anastesi dan preparasi 10
Sangat Lemah
10
Sangat Lemah
10
Sangat Lemah
Pemotongan kulit 4
Sangat Lemah
1
Sangat Lemah
3
Sangat Lemah
Pemotongan jaringan otot 1
Sangat Lemah
3
Sangat Lemah
3
Sangat Lemah
Keterampilan responden dalam membedah hewan berdasarkan hasil
observasi, lembar angket dan wawancara pada kategori sangat lemah (5%).
Sangan lemahnya keterampilan membedah hewan dikarenakan hanya 10%
responden yang melakukan kegiatan membedah. Tidak semua menuntaskan
proses pembedahan sampai tahapan pemotongan jaringan otot. Hanya satu
respoden dapat menuntaskan dengan tahapan yang tidak sesuai prosedur.
Tabel 4.10 Persentase Pengalaman Responden Terhadap Penggunaan Alat
Laboratorium Pada Sekolah Menengah Atas10
Alat laboratorium Persentase
Mikroskop 50
Gelas ukur 5
Tabung reaksi 75
Penjepit tabung reaksi 25
Pipet tetes 45
Pembakar spirtus 30
Termometer 5
Neraca 4 lengan 0
Neraca digital 10
Respirometer 5
Alat bedah 15
Alat labotarorium yang paling banyak digunakan oleh responden pada
sekolah menengah atas adalah tabung reaksi. Seluruh responden tidak pernah
9
Lampiran 6. Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium, h. 123,
Lampiran 10. Hasil Angket, h. 154 dan Lampiran 12. Hasil Wawancara, h. 157. 10
Lampiran 16. Daftar Pengalaman Responden Terhadap Penggunaan Alat Laboratorium
Pada Sekolah Menengah Atas, hl. 278.
47
menggunakan neraca 4 lengan, tetapi 10% responden pernah menggunakan neraca
digital.
1. Triangulasi Data
Triangulasi data yang dilakukan pada penelitian ini terbagi atas 2 cara yaitu
dengan menghitung hasil koefisien kesepakatan dan indeks korelasi.
a. Hasil Koefisien Kesepakatan
Hasil observasi yang dilakukan oleh 2 pengamat pada setiap responden
perlu dilakukan perhitungan koefisiensi kesepatan. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui reliabilitas antar pengamat terhadap keterampilan dari responden.
Hasil koefisiensi kesepakatan pada setiap responden yang telah diolah dijabarkan
sebagai berikut:
Tabel 4.11 Nilai Koefisien Kesepakatan (KK) Pengamat11
No Responden Nilai KK Kategori
1. A 1 Semua sepakat
2. B 1 Semua sepakat
3. C 0,9 Hampir semua sepakat
4. D 1 Semua sepakat
5. E 0,9 Hampir semua sepakat
6. F 1 Semua sepakat
7. G 0,95 Hampir semua sepakat
8. H 1 Semua sepakat
9. I 0,95 Hampir semua sepakat
10. J 0,95 Hampir semua sepakat
11. K 1 Semua sepakat
12. L 0,9 Hampir semua sepakat
13. M 0,95 Hampir semua sepakat
14. N 0,85 Hampir semua sepakat
15. O 1 Semua sepakat
16. P 0,95 Hampir semua sepakat
17. Q 1 Semua sepakat
18. R 0,9 Hampir semua sepakat
19. S 1 Semua sepakat
20 T 0,95 Hampir semua sepakat
11
Lampiran 7. Nilai Koefisien Kesepakatan Antar Pengamat, h. 124.
48
Nilai koefisien kesepakatan antar pengamat pada ketergo hampir semua
pengamat sepakat. 45% nilai koefisien kesepakatan antar pengamat adalah 1 yang
artinya tidak terdapat perbedaan antara skor yang diberikan pada pengamat 1 dan
pengamat 2. Nilai koefisien kesepakatan paling rendah terdapat pada responden N
dengan nilai KK adalah 0,85. Perbedaan pemberian skor yang diberikan pengamat
selanjutnya peneliti tentukan berdasarkan informasi yang diberikan pengamat
pada catatan observer.
b. Hasil Uji Korelasi Product Moment
Hasil data yang telah didapatkan dari lembar observasi, lembar angket dan
wawancara setiap responden diuji reliabilitas data.12
Pengujian reliabilitas dengan
menggunakan uji korelasi product moment. Indeks korelasi yang dihasilkan akan
menunjukkan hubungan antara hasil observasi, angket dan juga wawancara.
Indeks korelasi pada setiap responden sebagai berikut:
Tabel 4.12 Indeks Korelasi Setiap Responden13
Responden Indeks korelasi Interpretasi
A 0,74 Kuat
B 0,73 Kuat
C 0,64 Kuat
D 0,76 Kuat
E 0,71 Kuat
F 0,78 Kuat
G 0,81 Sangat Kuat
H 0,74 Kuat
I 0,87 Sangat Kuat
J 0,85 Sangat Kuat
K 0,68 Kuat
L 0,79 Kuat
M 0,62 Kuat
N 0,69 Kuat
O 0,66 Kuat
P 0,61 Kuat
Q 0,88 Sangat Kuat
R 0,59 Sedang
12
Lampiran 14. Persentase Keterapilan Setiap Responden Dalam Menggunakan Alat
Laboratorium, h. 215. 13
Lampiran 15. Hasil Uji Korelasi Product Moment, h. 239.
49
Responden Indeks korelasi Interpretasi
S 0,50 Sedang
T 0,73 Kuat
Rata-Rata 0,72 Kuat
Tabel 4.12 menunjukkan indeks korelasi yang dimiliki oleh setiap
responden terhadap hasil observasi, lembar angket dan wawancara. Rata-rata
indeks korelasi sebesar 0,72, sehingga dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari
data yang dihasilkan dan instrumen yang diujikan adalah kuat. Indeks korelasi
terkuat terdapat pada hasil data responden Q, sedangkan indeks korelasi paling
rendah pada responden S. Hasil uji korelasi pada setiap observer disajikan
terlampir (Lampiran 13).
B. Pembahasan
Keterampilan merupakan hasil dari ranah psikomotor setelah mempelajari
suatu hal. Keterampilan akan tampak setelah peserta didik menunjukan perilaku
atau perbuatan tertentu.14
Hasil pembelajaran psikomotor dalam pembelajaran
sains dapat dinilai ketika peserta didik sedang praktikum di laboratorium pada
khususnya dan diskusi dalam pemecahan masalah.15
Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan uji coba dalam proses
pembelajaran sains. Kegiatan yang ada di laboratorium sekolah menengah adalah
praktikum. Kegiatan praktikum yang dilakukan di laboratorium sekolah berguna
untuk memenuhi kompetensi dasar keterampilan dari suatu konsep pembelajaran.
Dalam menjalankan praktikum di laboratorium, terdapat alat-alat laboratorium
yang digunakan guna mempermudah keterlaksanaan praktikum. Keterampilan
menggunakan alat-alat laboratorium merupakan salah satu keterampilan proses
sains yaitu menggunakan alat atau bahan.16
Keterampilan dalam menggunakan alat-alat laboratorium merupakan hasil
belajar psikomotor yang didapatkan di sekolah. Hasil belajar psikomotor
14
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetens, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 23. 15
Ibid, h. 24. 16
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains,( Jakarta:
Lembaga Penelitian Uin Jakarta, 2009), h. 56.
50
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif.17
Keterampilan
responden dalam menggunakan alat-alat laboratorium diawali dengan
pengetahuan bagaimana cara penggunaan dan sikapnya saat menggunakan alat
lalu ditunjukkan saat menggunakan alat tersebut.
Alat–alat yang digunakan selama praktikum berlangsung disesuaikan
dengan judul praktikum serta kompetensi yang akan dicapai dalam kegiatan
praktikum tersebut. Pada buku kurikulum 2013, telah dilengkapi dengan lembar
kerja siswa yang dapat digunakan dalam kegiatan praktikum. Berdasarkan analisis
yang dilakukan oleh peneliti setidaknya terdapat 17 kompetensi dasar
keterampilan pada pembelajaran biologi SMA yang harus dicapai dengan kegiatan
praktikum. Peserta didik menggunakan alat tersebut secara mandiri untuk
mendapatkan informasi yang dicari saat kegiatan praktikum berlangsung
Keterampilan yang dimiliki lulusan sekolah menengah yang tersebar di
Indonesia dalam menggunakan alat laboratorium sangat beragam. Hal ini
dipengaruhi oleh sarana prasarana yang ada di sekolah tersebut dan jumlah
praktikum yang dilakukan selama sekolah. Hasil observasi dan angket
menunjukkan bahwa keterampilan sangat kuat dalam menggunakan alat-alat
laboratorium adalah keterampilan menggunakan pipet tetes. Hal ini dikarenakan,
frekuensi penggunaan pipet tetes dalam kegiatan praktikum biologi berdasarkan
kompetensi dasar keterampilan sebesar 53% (Lampiran 2), selain itu pada mata
pelajaran kimia dalam kegiatan praktikumnya juga sering menggunakan pipet
tetes untuk meneteskan suatu larutan.
Pipet tetes digunakan dalam kegiatan praktikum untuk meneteskan larutan
ataupun objek pengamatan. Berdasarkan hasil analisis 3 buku dan kompetensi
dasar keterampilan (KD 4) terdapat 9 kompetensi yang menggunakan pipet tetes.
Pipet tetes di kelas X digunakan sebagai meneteskan objek yang akan diamati
dibawah mikroskop. Kompetensi dasar keterampilan yang menggunakan
mikroskop yaitu pada kompetensi 4.5 menyajikan data tentang ciri- ciri dan peran
bakteri dalam kehidupan, 4.6 menyajikan laporan hasil investigasi tentang
17
Ahmad Sofyan, Op.cit., h. 23
51
berbagai peran protista dalam kehidupan, 4.7 menyajikan laporan hasil investigasi
tentang keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan.
Kompetensi dasar keterampilan pada kelas XI yang mengggunakan pipet
tetes adalah kompetensi 4.1 menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur
sel hewan dan sel tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan, 4.2 membuat model
tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan studi literature dan
percobaan, 4.3. menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ
pada tumbuhan, dan 4.7 menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang
terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan
energi setiap individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan.
Kompetensi dasar keterampilan pada kelas XII yang mengggunakan pipet
tetes adalah kompetensi 4.2 menyusun laporan hasil percobaan tentang
mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob, dan 4.4 menyajikan
hasil pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun tumbuhan. Hasil
analisis 3 buku memberikan informasi penambahan penggunaan pipet tetes yaitu
pada konsep sistem gerak, sirkulasi, ekskresi dan pernapapasan pada kelas XI,
namun kompetensi dasar keterampilan tidak dicapai dalam kegiatan laboratorium
melainkan melalui studi literatur.
Keterampilan responden dalam menggunakan pipet tetes pada kategori
sangat kuat. Intensitas pemakaian pipet tetes yang tidak hanya digunakan untuk
kegiatan praktikum biologi, melainkan juga kegiatan praktikum kimia serta
banyaknya responden yang pernah menggunakan pipet tetes saat Sekolah
Menengah menyebabkan responden terbiasa menggunakan pipet tetes dan
menunjukan keterampilan yang sangat kuat. Responden telah mampu
menggunakan pipet tetes dengan benar, penggunaan karet hisap yang ditunjukkan
saat observasi berlangsung tepat, yaitu dengan menekan karet hisap sebelum
dimasukkan ke dalam larutan dan melepaskan tekanan tersebut. Posisi pipet tetes
saat meneteskan larutan masih kurang tepat, beberapa responden tidak
memasukkan pipet tetes ke dalam tabung reaksi. Penetesan larutan ke dalam
tabung reaksi yang dilakukan responden tepat dengan meneteskan tetes demi tetes
dan menghitung jumlah tetesan yang dikeluarkan.
52
Gambar 4.1 Kesalahan dalam menggunakan pipet tetes
Keterampilan dalam menggunakan alat laboratorium kategori sangat lemah
berdasarkan observasi, angket, dan wawancara adalah keterampilan menggunakan
respirometer. Penggunaan alat respirometer di Sekolah Menengah Atas dilakukan
dalam materi sistem pernapasan. Kompetensi dasar keterampilan pada materi
sistem pernapasan tidak menuntut adanya kegiatan praktikum namun respirometer
merupakan alat yang berkaitan dengan kegiatan praktikum biologi dan alat
tersebut juga terdapat dalam Permendiknas nomor 24 tahun 2016 mengenai sarana
dan prasarana yang terdapat di sekolah. Sangat lemahnya keterampilan dalam
menggunakan respirometer dikarenakan hanya 1 responden yang pernah
menggunakan respirometer saat SMA.
Respirometer digunakan untuk mengukur laju respirasi pada hewan.
Respirometer merupakan alat laboratorium yang digunakan pada konsep respirasi.
30% responden menunjukkan keterampilannya menggunakan respirometer,
Namun nilai yang didapatkan tidak maksimal. Tidak terdapat responden yang
mengukur massa dari hewan yang digunakan. Umumnya responden hanya
memasukan hewan dan memberikan vaselin pada tabung respirometer. Terdapat
responden yang memasukkan eosin sebanyak-banyaknya. Hanya terdapat satu
responden yang mencatat pergerakan eosin. Rendahnya keterampilan dalam
menggunakan respirometer dikarenakan responden tidak mengetahui alat dan cara
penggunaan alat tersebut.
Keterampilan membedah hewan juga termasuk kategori sangat lemah
(Tabel 4.9), walaupun alat bedah termasuk alat laboratorium yang digunakan
dalam kegiatan praktikum guna mencapai kompetensi dasar keterampilan.
53
Kompetensi dasar keterampilan yang menggunakan alat bedah yaitu pada di kelas
X pada kompetensi dasar 4.9 yaitu menyajikan laporan perbandingan
kompleksitas lapisan penyusun tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik),
simetri tubuh, rongga tubuh, dan reproduksinya. Selain itu berdasarkan 3 analisis
pada buku peserta didik terdapat kegiatan membedah yang dilakukan selain pada
kompetensi tersebut yaitu materi sistem gerak. Alat bedah termasuk alat
laboratorium yang tercantum pada Permendiknas nomor 24 tahun 2016 mengenai
sarana dan prasarana yang terdapat pada laboratorium biologi Sekolah Menengah
Atas. Sangat lemahnya keterampilan dalam membedah hewan dikarenakan hanya
terdapat 15% dari responden yang pernah menggunakan alat bedah saat Sekolah
Menengah Atas. Responden tersebut memiliki pengalaman membedah hewan
yang berbeda yaitu 1 responden pernah membedah kodok namun pada bagian
tungkai saja, 1 responden pernah membedah cacing, dan 1 responden pernah
membedah ikan, namun ketiga responden tersebut tidak melakukan hewan saat
dilakukan observasi.
Kegiatan membedah hewan saat observasi berlangsung hanya dilakukan
oleh 2 responden (10%). 1 responden hanya melakukan anestesi dan preparasi,
dan 1 responden yang melakukan pembedahan hingga selesai. Responden yang
mampu menyelesaikan kegiatan pembedahan tersebut mendapatkan pengetahuan
dari melihat teman dari Universitas IPB mengunggah kegiatan membedah katak di
sosial media sehingga responden tersebut mengetahui, hal ini didasarkan pada
hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti.
Anestesi dapat dilakukan beberapa teknik. Anestesi yang sering dilakukan
untuk hewan katak adalah dengan menggunakan larutan eter, atau dengan teknik
pithing. Anestesi menggunakan eter diawali dengan hewan dimasukkan ke dalam
toples, lalu diberikan kapas yang telah berisi larutan eter. Namun untuk teknik
pithing hal dilakukan adalah menusuk “probe” atau inokulum di antara tulang
atlas dan tulang tengkorak, kemudian berkelok-kelok probe didorong ke depan
melalui foramen magnum kedalam ruang kranial.18
Anestesi yang dilakukan oleh
18
Dyah Widyaningroem Isbagio, Eutanasia Pada Hewan Percobaan, Artikel Media
Litbangkes, 1992, Vol. II, No. 1, h. 21
54
kedua responden adalah dengan menggunakan larutan eter. Katak setelah
dianestesi kemudian diterlentangkan pada baki bedah dan ditusuk bagian tungkai
untuk memudahkan proses pembedahan. Pemotongan kulit dan pemotongan
jaringan otot yang dilakukan oleh responden belum tepat. Hal ini dikarenakan
responden tidak menggunting ke kanan dan kiri sehingga organ-organ tidak
terlihat dan terjadi pendarahan saat kegiatan pembedahan.
Gambar 4.2 Hasil Pembedahan Hewan Oleh Responden
Mikroskop merupakan alat laboratorium yang tidak lepas dari pembelajaran
biologi. Mikroskop digunakan untuk mengamati sel maupun jaringan. Hasil
analisis kompetensi dasar 4 (keterampilan) pada Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan nomor 24 tahun 2016 terdapat 9 kompetensi dasar yang
cenderung menggunakan mikroskop. Hasil analisis 3 buku siswa yang biasa
digunakan juga menginformasikan adanya kegiatan praktikum yang menggunakan
mikroskop pada konsep yang sama.
Kompetensi dasar keterampilan yang menggunakan mikroskop pada kelas X
yaitu kompetensi 4.1 menyajikan data hasil penerapan metode ilmiah tentang
permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan, 4.5
menyajikan data tentang ciri- ciri dan peran bakteri dalam kehidupan, 4.6
menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai peran protista dalam
kehidupan, 4.7 menyajikan laporan hasil investigasi tentang keanekaragaman
jamur dan peranannya dalam kehidupan, 4.8 menyajikan laporan hasil
pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam
kehidupan.
55
Kompetensi dasar keterampilan yang menggunakan mikroskop pada kelas
XI yaitu kompetensi 4.1 menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel
hewan dan sel tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan, 4.3. menyajikan data
hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan dan 4.4. menyajikan
data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada hewan. Kompetensi dasar
keterampilan yang menggunakan mikroskop pada kelas XI yaitu kompetensi 4.4
menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun tumbuhan.
Mikroskop merupakan alat bantu untuk mengamati objek yang berukuran
sangat kecil (mikroskopis). Keterampilan terpenting penggunaan mikroskop
adalah pada penentuan titik fokus objek dan penggunaan lensa objektif dengan
perbesaran beragam. Hasil yang didapatkan pada Tabel 4.2 kedua sub teknik
tersebut pada kategori lemah dan sangat lemah (40% dan 17%). Lemahnya
keterampilan dikarenakan rata-rata frekuensi penggunaan mikroskop saat berada
di Sekolah Menengah Atas hanya 1x yaitu mengamati tentang sel hewan ataupun
sel tumbuhan. Hal ini didukung dengan peserta didik yang baru mempelajari
penggunaan mikroskop dan diuji keterampilan berada pada kategori kurang
terampil.19
Maka keterampilan penggunaan mikroskop diduga akan menjadi lebih
terampil jika dilakukan berulang kali,
Keberadaan cahaya merupakan hal penting dalam menggunakan mikroskop
cahaya, terdapat responden yang salah menempatkan mikroskop terhadap
keberadaan cahaya (Gambar. 4.1 (a)) sehingga yang terlihat pada lensa objektif
hanya warna hitam. Hanya 1 responden mampu mendapatkan objek yang diamati.
Responden lain umumnya hanya meletakkan objek pada meja mikroskop dan
memutar pemutar kasar bahkan terdapat responden yang tidak meletakkan kaca
objek namun memutar pemutar kasar (Gambar 4.1 (b)).
Kategori cukup dalam keterampilan menggunakan mikroskop berbanding
lurus dengan persentase banyaknya responden yang telah menggunakan
mikroskop saat Sekolah Menengah Atas (50%). Responden yang belum pernah
menggunakan mikroskop sebelumnya, mereka tidak mencoba mencari objek pada
19
Abdullah dan Ridha Marvina, Analisis Keterampilan Psikomotorik Dalam
Menggunakan Mikroskop Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh, JESBIO, 2014, Vol
3 (5), h. 5-7.
56
kaca preparat karena mereka tidak mengetahui cara dan fungsi dari bagian-bagian
pada mikroskop tersebut. Keterampilan mendapatkan objek dan menggunakan
perbesaran yang beragam yang lemah menunjukkan masih kurangnya
ketercapaian kompetensi dasar keterampilan yang mengharuskan penggunaan
mikroskop.
(a) (b) (c)
Gambar 4.3 Kesalahan dalam menggunakan mikroskop
Pemeliharaan alat laboratorium diperlukan dalam rangka kesinambungan
kegiatan laboratorium, termasuk dalam hal ini pemeliharaan mikroskop.
Keawetan mikroskop dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu usia mikroskop,
intensitas pemakaian dan perilaku pemakaian.20
Perilaku pemakaian dimulai saat
membawa mikroskop dan meletakkan mikroskop. Keterampilan responden dalam
membawa mikroskop dan meletakkan mikroskop pada kategori sangat kuat,
walaupun 60% dari responden belum pernah menggunakan mikroskop.
Mikroskop setelah digunakan harus dikembalikan pada tempat semula dengan
posisi yang benar. Namun, para responden belum mengetahui hal-hal apa saja
yang diperlukan saat mengembalikan mikroskop, umumnya responden hanya
mengambil kaca preparat dan mengembalikan mikroskop ke tempat semula.
Alat gelas dalam laboratorium merupakan alat yang penggunaannya paling
sering digunakan dalam kegiatan praktikum. Alat gelas yang paling sering
digunakan diantaranya tabung reaksi, gelas ukur, gelas beker, corong, pipet tetes,
20
Dadan Rosada, Nur Kadarisman, Raharjo, Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium IPA, (2017), h. 69.
57
termometer, dan pembakar spirtus. Selain pada praktikum biologi, pada praktikum
kimia pun sering untuk menggunakan alat-alat gelas, sehingga keterampilan yang
dimiliki responden terhadap alat gelas pun lebih baik dibandingkan dengan
mikroskop, neraca, respirometer maupun membedah. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang mengukur keterampilan membuat larutan, mengukur volume
larutan dan mengencerkan larutan dengan rata-rata 83 dengan kategori sangat
kuat.21
Pembakar spirtus dalam kegiatan di dalam laboratorium berfungsi untuk
memanaskan larutan. Penjepit tabung reaksi merupakan alat yang tidak terlepas
dari kegiatan pemanasan larutan, penggunaannya dibutuhkan ketika melakukan
pemanasan menggunakan tabung reaksi. Berdasarkan hasil analisis buku siswa
dan kompetensi dasar keterampilan yang menggunakan pembakar spirtus, penjepit
tabung dalam kegiatan praktikum terdapat 4 kompetensi. Kompetensi tersebut
adalah 4.5 menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran bakteri dalam kehidupan
pada kelas X, kompetensi 4.7 menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang
terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan
energi setiap individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan
pada kelas XI, dan kompetensi 4.2 menyusun laporan hasil percobaan tentang
mekanisme kerja enzim, fotosinstesis, dan respirasi anaerob, 4.4 menyajikan hasil
pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun tumbuhan yang terdapat di
kelas XII. Hasil analisis 3 buku memberikan informasi penambahan penggunaan
pembakar spirtus yaitu pada konsep sistem ekskresi namun kompetensi dasar
keterampilan tidak dicapai dalam kegiatan laboratorium melainkan melalui studi
literatur.
Keterampilan dalam memanaskan larutan yang dimiliki responden pada
kategori kuat (Tabel 4.5). Seluruh responden sudah mengetahui teknik dalam
menyalakan pembakar spirtus, namun untuk keterampilan memadamkan
pembakar spirtus masih terdapat responden yang kurang tepat. Dalam
memdamkan pembakar spirtus, reponden tidak diperbolehkan meniup api dan
21
Putri Maya Juvitasari, Husna Amalya Melati, Ira Lestari, Deskripsi Pengetahuan Alat
Praktikum Kimia Dan Kemampuan Psikomotorik Siswa MAN 1 Pontianak. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2018, Vol 7(7), h. 1-13.
58
menutup pembakar spirtus dari arah samping secara perlahan. Pada observasi
berlangsung 45% responden menutup pembakar spirtus dari arah atas dan
berdasarkan hasil angket 95% responden menyatakan bawah menutup pembakar
spirtus dari arah atas, namun hasil wawancara menyatakan 70% responden
menutup pembakar spirtus dari arah samping.
Kegiatan pemanasan larutan menggunakan tabung reaksi haruslah
menggunakan alat bantu berupa penjepit tabung reaksi. Terdapat 1 responden
yang tidak menggunakan penjepit tabung reaksi dalam proses pemanasan
berlangsung. Selain itu, posisi tabung reaksi yang tepat saat pemanasan adalah
dengan memiringkan tabung reaksi dan memposisikan mulut tabung reaksi tidak
mengarah ke diri sendiri ataupun orang lain. 30% responden yang menegakkan
tabung reaksi di atas nyala api, namun seluruh responden mengarahkan mulut
tabung tidak ke arah diri sendiri atau pun orang lain pada saat observasi
berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara, seluruh responden mengetahui arah
mulut tabung yang tepat saat proses pemanasan berlangsung. Hal ini juga terjadi
pada kemampuan psikomotorik mahasiswa yang diujikan di Pendidikan Kimia
Universitas Muhammadiyah Pontianak yang menunjukkan kategori baik dalam
memanaskan dengan tabung reaksi, namun masih terdapat mahasiswa yang
menegakkan tabung reaksi saat memanaskan larutan.22
Tabung reaksi dalam proses pemanasan haruslah digoyangkan dengan tepat.
Umumnya responden sudah menggoyangkan tabung reaksi saat memanaskan
larutan, namun responden 65% menggoyangkan tabung reaksi dengan membentuk
pola huruf O atau L. Hal ini kurang tepat dilakukan, seharusnya menggerakan dari
pangkal tabung reaksi menuju ujung larutan yang dipanaskan sehingga panas
larutan merata. Zat cair yang dipanaskan dengan tabung reaksi harus di
goyangkan secara konstan dan yang dipanaskan adalah sepanjang sisi tabung
reaksi.23
22
Hilda Weny jayanti, Rody Putra S, Rizmahardian Azhari Kurnia, Analisis Kemampuan
Psikomotorik Mahasiswa Semester III Program Studi Pendidikan Kimia Universitas
Muhammadiyah Pontianak, Ar-Razi Jurnal Ilmiah, 2016, 4(2), h. 69. 23
Adi Riyadhi,dkk, Panduan Praktikum Kimia Dasar, (Jakarta : UIN Jakarta Preess,
2006), h. 9
59
Termometer digunakan dalam kegiatan praktikum untuk mengukur suhu,
berdasarkan berdasarkan analisis yang telah dilakukan, termometer digunakan
sebanyak 2 kali yaitu kompetensi 4.10 menyajikan karya yang menunjukkan
interaksi antar komponen ekosistem (jaring-jaring makanan, siklus biogeokimia)
pada kelas X, dan kompotensi 4.2 menyusun laporan hasil percobaan tentang
mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob pada kelas XII. Hasil
analisis 3 buku juga memberikan infromasi serupa mengenai materi yang
menggunakan termometer.
Keterampilan responden dalam mengukur suhu dalam kategori cukup
berdasarkan hasil observasi dan sangat kuat berdasarkan angket. Dalam
memegang termometer, tangan responden tidak boleh menyentuh langsung batang
termometer. Hal ini tidak diperbolehkan karena suhu tubuh dapat mempengaruhi
suhu pada termometer yang digunakan, namun banyak responden yang
menyentuh batang termometer saat pengukuran berlangsung.
Posisi termometer harus berada dalam larutan, namun ujung termometer
tidak boleh menyentuh dinding dan termometer tidak boleh menyentuh dasar
tabung reaksi. 80% responden menyentuh dinding tabung reaksi saat proses
pemanasan berlangsung, namun berdasarkan hasil angket banyak responden yang
tidak menyentuk dasar dan dinding tabung reaksi. Berdasarkan hasil wawancara,
responden mengakui bahwa dalam proses pengukuran suhu berlangsung mereka
menyentuh dinding atau dasar tabung reaksi, mereka berpendapat tabung reaksi
sangat kecil untuk menggunakan termometer. Saat membaca skala pada
termometer, posisi mata harus sejajar dengan termometer, selain itu termometer
harus berada di dalam larutan. Berdasarkan hasil observasi 55% responden kurang
tepat dalam indikator ini. Kesalahan yang terjadi adalah posisi mata tidak sejajar
dengan skala dan membaca suhu termometer dengan posisi termometer berada
diluar larutan. Hal ini kurang tepat, karena ketika termometer dikeluarkan dari
larutan, suhu pada termometer mengalami perubahan dan tidak menunjukkan hasil
dari larutan tersebut.
Hasil ini juga sejalan dengan sebuah penelitian yang juga mengukur
keterampilan mahasiswa semester 1 sebagai lulusan sekolah menengah di IKIP
60
PGRI Pontianak dengan sampel 30 mahasiswa menyatakan bahwa sebanyak 13
mahasiswa meletakkan termometer hingga menyentuh dasar ataupun dinding
gelas. Serta sebanyak 11 orang mahasiswa memegang termometer tidak pada
bagian ujungnya, melainkan pada bagian badan termometer.24
Gambar 4.4 Kesalahan dalam menggunakan termometer
Gelas ukur dalam praktikum biologi digunakan untuk mengukur larutan
yang akan digunakan. Berdasarkan analisis kompetensi dasar 4 (keterampilan)
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 tahun 2016 dan
analisis 3 buku siswa terdapat 1 kompetensi yang menggunakan gelas ukur dalam
menjalankan praktikum, yaitu 4.7 menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang
terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan
energi setiap individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan.
Menuangkan larutan kedalam gelas ukur dapat dilakukan dengan
menuangkan secara langsung dari gelas beker, dengan bantuan corong ataupun
dengan bantuan batang pengaduk. Dalam membaca volume zat cair yang berada
dalam gelas ukur memerlukan teknik. Air dalam gelas akan membentuk cekungan
pada permukaan cairan, untuk itu cara membacanya adalah dengan melihat pada
permukaan air tersebut secara mendatar. Arah pengelihatan dari mata haruslah
horizontal, tidak boleh dari arah atas maupun dari arah bawah.
Keterampilan responden dalam menggunakan gelas ukur sudah cukup
kuat. 35% responden menggunakan pipet tetes untuk menuangkan larutan, hal ini
tidak sesuai dengan intruksi yang diberikan observer yaitu “tuanglah larutan
24 Ira Nofita Sari, Dwi Fajar Saputri, Analisis Kesalahan Menggunakan Alat Ukur Pada
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak, Jurnal Edukasi, Vol. 14, No.
2, 2016, h. 246.
61
secukupnya kedalam gelas ukur, lalu ukurlah volume larutan yang anda tuang!”.
Alasan responden mengunakan pipet tetes adalah untuk memudahkan mampu
dalam mengukur larutan yang mereka inginkan. Hal ini terkonfirmasi pada saat
wawancara yang dilakukan peneliti. Umumnya responden telah mampu
menentukan meniskus yang digunakan untuk larutan dan tepat memposisikan
mata saat membaca meniskus. Pembacaan meniskus juga diujikan pada peserta
didik MAN 1 Pontianak dengan kategori cukup.25
Hal ini dikarenakan responden
sudah lulus sehingga telah sering menggunakan gelas ukur pada praktikum biologi
dan praktikum kimia sehingga keterampilan lebih baik dari pada peserta didik
yang masih berada di SMA.
Gambar 4.5 Kesalahan dalam membaca skala pada gelas ukur
Neraca merupakan alat ukur yang digunakan untuk menimbang massa.
Neraca tidak hanya digunakan dalam laboratorium biologi, melainkan pada mata
pelajaran fisika dan kimia pun, neraca digunakan dalam kegiatan praktikum. Pada
mata pelajaran kimia, terdapat pada kompetensi dasar keterampilan yaitu 4.4
menyimpulkan hasil analisis data percobaan termokimia pada tekanan tetap, 4.7
merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
faktor–faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi dan 4.11
melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam.26
Pada
mata pelajaran fisika pada materi mekanik. Namun berdasarkan kategori hasil
observasi cukup dan pada angket sangat kuat. Terdapat perbedaan antara hasil
25
Putri Maya Juvitasari, Op.cit., h. 1-13. 26
Amelia Rachmawati, “Analisis Keterampilan Menggunakan Alat Praktikum Dasar
Mahasiswa Pendidikan Kimia”, Skripsi pada Statasatu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,
2017, h. 65-66, tidak dipublikasikan.
62
angket dan observasi pada penelitian ini di konfirmasi pada wawancara, hasil
wawancara menunjukan bahwa responden mengetahui prosedur dalam
menggunakan neraca namun tidak melaksanakannya dalam kegiatan menimbang
saat observasi berlangsung.
Membersihkan piringan neraca sangat penting dilakukan sebelum dan
setelah menimbang. Namun hal ini sering diabaikan oleh responden. 30%
responden membersihkan piringan neraca sebelum menimbang dan 55%
responden membersihkan piringan neraca setelah menimbang. Padahal dalam
penggunaannya harus senantiasa diperhatikan dalam melakukan proses
menimbang yakni neraca harus senantiasa dalam keadaan bersih. Kalibrasi neraca
sebelum digunakan sangat penting untuk mengetahui posisi nol dari neraca,
namun hanya 35% responden yang tepat saat melakukan kalibrasi dengan
memutar knop kalibrasi pada neraca sehingga garis sejajar dengan angka nol.
Umumnya responden yang langsung meletakkan kaca arloji sebagai alas tanpa
melakukan kalibrasi.
Menimbang alas dilakukan sebelum menimbang suatu zat. Zat yang di
timbang tidak boleh langsung diletakan di atas piringan neraca, sehingga harus
menggunakan alas berupa kaca arloji, botol timbang, kertas saring ataupun wadah
lainnya yang sesuai.27
Alas yang digunakan oleh responden adalah kaca arloji.
Kesalahan yang terjadi adalah mereka hanya mengunakan alas namun tidak
menimbang alas tersebut, selain itu terdapat responden yang tidak menggunakan
alas saat penimbangan. Penggeseran beban pada neraca saat sedang melakukan
penimbangan dimulai dari beban yang terendah terlebih dahulu, namun banyak
responden yang menggeser beban dari yang terbesar.
Gambar 4.6 Kesalahan dalam mempersiapkan neraca sebelum menimbang
27
Wawan Muliawan, Teknik Laboratorium, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 152
63
Menimbang massa zat dimulai dengan mengambil zat dengan spatula
dengan tidak berceceran. Terdapat responden yang secara langsung menuangkan
garam dari wadahnya (tidak menggunakan spatula). Beban pada neraca tidak
diperbolehkan digerakkan menggunakan tangan secara langsung melaikan
menggunakan alat bantu seperti pensil, atau dapat juga dengan ujung spatula.
Penggeser beban pada lengan neraca secara langsung dengan tangan karena dapat
mengganggu kesetimbangan neraca. Terdapat responden yang menggunakan
tangan dalam menggeser beban pada neraca saat observasi berlangsung. Massa
dari zat yang timbang yaitu berupa garam adalah dengan mengurangi massa kaca
arloji dengan garam dengan massa kaca arloji. 75% responden tidak mengurangi
dengan massa dari alas tersebut. Namun berdasarkan hasil angket dan wawancara
umumnya menyatakan bahwa responden mengurangi dengan massa kaca arloji.
Gambar 4.7 Kesalahan dalam menimbang zat
Keterampilan responden dalam merapihkan neraca sudah masuk dalam
kategori kuat hal ini didukung dengan hasil wawancara bahwa sebagai
pengetahuan mereka dalam merapihkan neraca. Namun masih terdapat responden
yang tidak memposisikan kembali beban pada posisi nol, hanya mengambil kaca
arloji dan menurunkan rumah neraca. Perbedaan persentase dari hasil angket yang
lebih tinggi dibandingkan dengan hasil observasi menunjukkan bahwa responden
telah mengetahui prosedur yang benar dalam menggunakan neraca, namun
keterampilan tersebut tidak ditunjukkan pada observasi berlangsung. Saat
diwawancarai, mereka juga menunjukkan pengetahuan mengenai cara
penggunaan yang mendukung dari hasil angket terdapat beberapa responden yang
mengakui bahwa mereka tidak melakukan hal tersebut saat diobservasi namun
mereka mampu menjelaskan bagaimana cara penggunaan neraca dengan baik.
64
Pengalaman yang dimiliki terhadap penggunaan alat laboratorium di
sekolah menengah yang mereka dapatkan masih rendah, hal ini didasarkan atas
persentase dari keterampilan teknik laboratorium yang dimiliki. Saat pengambilan
data berlangsung, responden sudah pernah memasuki laboratorium pendidikan
kimia dan pendidikan fisika. Pada pertemuan pertama dari kedua lab tersebut
membahas bagaimana penggunaan alat-alat yang akan digunakan selama kegiatan
praktikum selama 1 semester akan berlangsung. Hal tersebut menyebabkan
pengetahuan dan keterampilannya sudah bertambah. Rendahnya keterampilan
yang dimiliki, didukung juga dengan sedikitnya jumlah praktikum yang pernah
dilaksanakan saat sekolah menengah, terdapat juga responden yang selama di
SMA belum pernah melakukan praktikum. Seharusnya minimal terdapat 9 kali
kegiatan praktikum berlangsung, hal ini disesuaikan dengan kompetensi dasar
keterampilan yang dapat dicapai dengan kegiatan praktikum
Gaya belajar yang ada di sekolah menengah berbeda dengan saat berada di
perguruan tinggi. Di perguruan tinggi sebagai mahasiswa, haruslah mandiri dalam
mencari pengetahuan tidak hanya mengandalkan dosen sebagai sumber informasi.
Dengan rendahnya pengalaman yang dimiliki dan banyaknya alat laboratorium
yang belum pernah digunakan di Universitas haruslah mencari tahu bagaimana
cara alat tersebut bekerja. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, para
responden selalu mempelajari langkah kerja yang akan dilakukan ketika akan
menjalakan kegiatan praktikum, selain itu banyak dari responden yang mencari
video mengenai cara kerja dari alat tersebut. Keterampilan menggunakan alat
laboratorium dalam kegiatan praktikum dirasa penting guna mendukung
keinginan responden sebagai seorang guru biologi. Menjadi seorang guru biologi
mengharuskan memiliki keterampilan tersebut sehingga dapat membimbing
peserta didik dalam proses pembelajaran di laboratorium.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa keterampilan mahasiswa baru Tadris Biologi tahun akademik 2019 sebagai
lulusan sekolah menengah atas dalam menggunakan alat-alat laboratorium biologi
pada kategori cukup (53%). Beberapa alat laboratorium yang digunakan pada
kategori sangat kuat pada penggunaan pipet tetes dan pemanasan larutan (82%
dan 81%), kategori kuat pada penggunaan gelas ukur, termometer dan neraca
(64%, 70% dan 64%). Mikroskop pada kategori cukup (48%) dan kategori sangat
lemah pada penggunaan respirometer dan pembedahan pada hewan ( 11%, 5%).
Keragaman kemampuan responden dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
pengalaman akan penggunaan alat dan frekuensi penggunaan alat laboratorium
saat Sekolah Menengah Atas. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat
menjadikan bahan evaluasi bahwa peserta didik di SMA belum terbiasa
menggunakan metode praktikum dan menggunakan alat laboratorium dalam
proses pembelajaran
B. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
untuk peneliti selanjutnya antara lain :
1. Keterampilan penggunaan alat di laboratorium yang diukur lebih banyak
sehingga data yang dihasilkan lebih beragam.
2. Pengambilan data secara wawancara harus lebih didetailkan sehingga jawaban
dari responden selaku narasumber sesuai apa yang mereka lakukan.
3. Responden yang digunakan sebaiknya satu angkatan mahasiswa baru (seluruh
populasi) sehingga temuan yang dihasilkan lebih beragam.
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ridha Marvina. 2014. Analisis Keterampilan Psikomotorik Dalam
Menggunakan Mikroskop Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Banda
Aceh. JESBIO. 3(5): 25-27.
Agustina, Sri, Muhammad Muslim, dan Taufik. Analisis Keterampilan Generik
Sains Siswa Pada Praktikum Besaran Dan Pengukuran Kelas X Di SMA
Muhammadiyah 1 Palembang. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika:
1-7.
Ahmad, Hiskia. 1993. Penuntun Dasar – Dasar Praktikum Kimia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Anonim, Basic Equipment Used in Biology Experiments. https://www.dummies.
com/education/science/biology/basic-equipment-used-in-biology-exper
iments/ (Diakses pada 12 November 2018).
Arif, Syaiful. 2016. Desain pedoman praktikum kimia yang berorientasi
keterampilan proses. Jurnal Kependidikan Dasar Islam berbasis sains.
1(1).
Asra, Abuzar, dkk. 2014. Metodologi Penelitian Survei. Bogor: Penerbit IN
MEDIA.
Assidiq, Abdul Kahfi. 2008. Kamus Biologi. Yogyakarta: Panji Pustaka. 2008.
Badan Standar Pendidikan Nasional. 2010. Paradigma Pendididkan Nasional
Abad XXI.
Damayanti, Anti dan Isma Kurniatanty. 2008. Manajemen & Teknik
Laboratorium. Yogyakarta: Prodi Biologi, Fakultas Saintek, UIN SUKA.
Emha, H. Muhammad Saleh, dkk. 2006. Pedoman Penggunaan Laboratorium
Sekolah. Bandung: PT. Roesda Karya.
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum
2013 Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga.
67
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum.
Jakarta: Erlangga
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA kelas XII Berdasarkan Kurikulum
2013. Jakarta: Erlangga
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Berdasarkan Kurikulum
2013 Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga
Isbagio, Dyah Widyaningroem. 1992. Eutanasia Pada Hewan Percobaan, Artikel
Media Litbangkes. II(1): 18-23.
Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka
Cipta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Semester 1 Teknik Dasar
Instrumentasi.
Khamidinal. 2009. Teknik laboratorium kimia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kunandar. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatar Praktis Disertai dengan
contoh Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia
Bandung.
Mahode, Albertus Agung. 2004. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium
Kesehatan (Manual of Basic Techniques for A Health Laboratory).
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mardiati, Yuke. 2017. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Judul Praktikum:
Respirasi pada Serangga.
Mastika, I Nyoman, dkk. 2014. Analisis standarisasi laboratorium biologi dalam
proses pembelajaran di SMA Negeri kota Denpasar. E-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4.
68
Muliawan, Wawan. 2018. Teknik Laboratorium. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
Muslich, Masnur. 2011. Authentic Assesment:Penilaian Berbasis Kelas Dan
Kompetensi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Nyoman Kertiasa. 2006. Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Bandung:
Pudak Scientific.
Permana, Agus Dana, dkk. 2018. Biologi: Konsep dan Skill Laboratorium, Edisi
kedua. Bandung: Penerbit ITB.
Prastowo, Andi. 2016. Memahami metode-metode penelitian Suatu Tinjauan
Teoritis dan Praktis. Jogjakarta: AR-Ruzz Media.
Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya.
Rustaman, Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Penerbit
Universitas Negeri Malang.
Rachmawati, Amelia. 2017. Analisis Keterampilan Menggunakan Alat Praktikum
Dasar Mahasiswa Pendidikan Kimia. Skripsi pada Strata satu UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta:
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Riyadhi, Adi, dkk. 2006. Panduan praktikum kimia dasar. Jakarta: UIN Jakarta
Preess.
Rosa, Friska Octavia. 2015. Analisis Kemampuan Siswa Kelas X pada Ranah
Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. OMEGA Jurnal Fisika dan
Pendidikan Fisika. 1 (2). H. 24-28.
Rosada, Dadan, Nur Kadarisman, Raharjo. 2017. Panduan Pengelolaan dan
Pemanfaatan Laboratorium IPA.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
69
Sari, Ira Nofita, Dwi Fajar Saputri. 2016. Analisis Kesalahan Menggunakan Alat
Ukur Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI
Pontianak. Jurnal Edukasi. 14(2): 62-72.
Sholikah, Nur, Kurnia Widi Rahmawati, Setiyo Prajoko. 2018. Pengembangan
Respirometer Sederhana Dari Bahan Daur Ulang. Indonesian Journal of
Natural Science Education (IJNSE). 1(1): 41-47
Siregar, Sillak Hasiany. 2017. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Judul
praktikum: Respirasi pada Hewan.
Sitorus, Marham dan Ani Sutiani. 2013. Pengelolaan dan manajemen
laboratorium kimia. Medan: Graha Ilmu.
Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama. 2006. Evaluasi
pembelajaran IPA berbasis kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press.
Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudaryono. 2018. Metodelogi Penelitian. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta: Medpress.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Biologi SMA/MA Kelas XI. Sidoarjo:
Masmedia Buana Pustaka
Tim penyusun. 2014. Biologi SMA Jilid 3 untuk kelas XII Berdasarkan Kurikulum
2013. Jakarta: Erlangga.
Tim penyusun. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
70
Tim Penyusun. 2017. Panduan Kerja Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tjitrosoepomo, Gembong. dkk. 1981. Biologi untuk SMA Buku Petunjuk
Kegiatan I Hak cipta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:
PT. Balai Pustaka.
Turiman, Punia, dkk. 2012. Forstering The 21st Century Skill Through Scientific
Literacy And Science Process Skills. Procedia Sosial And BehaviorL
Sciences 59.
Wjayanti, Hilda Weny, Rodi Putra S, Rizmahardian Azhari Kurniawan. 2016.
Analisis Kemampuan Psikomotorik Mahasiswa Semester III Program
Studi Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak.Ar-Razi
Jurnal Ilmiah. 4(2): 62-72.
Yamin, Martis. 2004. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Gaung Persada Press.
Yusa dan Manickam BSM. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi
untuk sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XII Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Yusa dan Manickam BSM. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi
untuk sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini. 2009. Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
71
Lampiran 1: Analisis Penggunaan Alat-Alat Laboratorium Berdasarkan Buku Siswa Kelas X, XI, dan XII
Kelas X
Kompetensi dasar
pengetahuan
Kompetensi dasar
keterampilan
Buku 1 Buku 2 Buku 3 Kesimpulan
Tim penyusun. 2013. Biologi
untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga
Yusa dan Manickam BSM.
2016. Buku Siswa Aktif dan
Kreatif Belajar Biologi
untuk sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Kelas
X Peminatan Matematika
dan Ilmu-Ilmu Alam.
Bandung :Grafindo Media
Pratama
Irnaningtyas. 2013. Biologi
untuk SMA/MA Kelas X
Berdasarkan Kurikulum 2013
Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga
3.1 Menjelaskan ruang
lingkup biologi (permasalahan
pada berbagai obyek biologi
dan tingkat organisasi
kehidupan), melalui penerapan
metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja
4.1 Menyajikan data hasil
penerapan metode ilmiah
tentang permasalahan pada
berbagai obyek biologi dan
tingkat organisasi kehidupan
Melakukan pengamatan
dengan indera
Mikroskop
Kaca objek
kaca penutup
silet
pinset
kertas lakmus
jala plankton
Mikroskop Mikroskop
3.2 Menganalisis berbagai
tingkat keanekaragaman
hayati di Indonesia beserta
ancaman dan pelestariannya
beserta ancaman dan
pelestariannya
4.2 Menyajikan hasil observasi
berbagai tingkat
keanekaragaman hayati di
Indonesia dan usulan upaya
pelestariannya
- - - Melakukan
observasi
(Fieldtrip)
72
3.3 Menjelaskan prinsip-
prinsip klasifikasi makhluk
hidup dalam lima kingdom
4.3 Menyusun kladogram
berdasarkan prinsip-prinsip
klasifikasi makhluk hidup
Pengamatan dengan indera,
dan modul identifikasi
tumbuhan yang telah tersedia
di LKS
Lup,
Pengamatan dengan indera,
dan modul identifikasi
tumbuhan yang telah
tersedia di LKS
Pengamatan dengan indera, dan
modul identifikasi tumbuhan
yang telah tersedia di LKS
Observasi dan
penggunaan
kunci dikotomi
3.4 Menganalisis struktur,
replikasi dan peran virus
dalam kehidupan
4.4 Melakukan kampanye
tentang bahaya virus dalam
kehidupan terutama bahaya
AIDS berdasarkan tingkat
virulensinya
- - - Menggunakan
media buku dan
internet sebagai
sumber
3.5 Mengidentifikasi struktur,
cara hidup, reproduksi dan
peran bakteri dalam kehidupan
4.5 Menyajikan data tentang
ciri- ciri dan peran bakteri
dalam
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Kaca objek
Lampu spirtus
Mikroskop perbesaran 1000
kali
Pipet tetes
Mikroskop
Kaca objek
kaca penutup
jarum pentul
pipet tetes
cawan petri
autoklaf
gelas bekker
- Mikroskop
- Penggunaan
autoklaf
- Pipet tetes
- Pembakar
spirtus
3.6 Mengelompokkan protista
berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan
peranannya dalam kehidupan
4.6 Menyajikan laporan hasil
investigasi tentang berbagai
peran protista dalam
kehidupan
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Awetan alga makroskopik
Mikroskop cahaya
Gelas objek
gelas penutup
batang ose
pembakar spirtus
Mikroskop
Kaca objek cekung
Kaca objek datar
Kaca penutup
Pipet tetes
Jarum pentul
- Mikroskop
- Kaca objek
- Kaca
penutup
3.7 Mengelompokkan jamur
berdasarkan ciri-ciri, cara
reproduksi, dan mengaitkan
peranannya dalam kehidupan
4.7 Menyajikan laporan hasil
investigasi tentang
keanekaragaman jamur dan
peranannya dalam kehidupan
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Silet
Jarum pentul
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Silet
Jarum pentul
Pipet tetes
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Silet
Jarum pentul
Pipet tetes
Gelas Bekker
- Mikroskop
- Neraca
- Termometer
73
3.8 Mengelompokkan
tumbuhan ke dalam divisio
berdasarkan ciri-ciri umum,
serta mengaitkan peranannya
dalam kehidupan
4.8 Menyajikan laporan hasil
pengamatan dan analisis
fenetik dan filogenetik
tumbuhan serta peranannya
dalam kehidupan
Lup
Mikroskop
Pinset
Silet
Kaca objek
Kaca penutup
Lup
Mikroskop
Pinset
Silet
Lup
Mikroskop
Pinset
Silet
Kaca objek
Kaca penutup
Mikroskop
3.9 Mengelompokkan hewan
ke dalam filum berdasarkan
lapisan tubuh, rongga tubuh
simetri tubuh, dan reproduksi
4.9 Menyajikan laporan
perbandingan kompleksitas
lapisan penyusun tubuh hewan
(diploblastik dan triploblastik),
simetri tubuh, rongga tubuh,
dan reproduksinya
Lup,
Mikroskop binokuker
Baki bedah,
Alat bedah
Pinset
Kaca pembesar (lup)
Baki bedah
Papan bedah
Kit bedah
- Alat bedah
- Mikroskop
binokuler
3.10 Menganalisis komponen-
komponen ekosistem dan
interaksi antar komponen
tersebut
4.10 Menyajikan karya yang
menunjukkan interaksi antar
komponen ekosistem
(jaringjaring makanan, siklus
Biogeokimia)
Pengamatan langsung di
lapangan dan dibantu dengan
berbagai sumber dari internet
Pengamatan langsung di
lapangan
Termometer
Hygrometer
pH meter
- Pengamatan
langsung di
lapangan
- Termometer
- Higrometer
- pH meter
3.11 Menganalisis data
perubahan lingkungan,
penyebab, dan dampaknya
bagi kehidupan
4.11 Merumuskan gagasan
pemecahan masalah perubahan
lingkungan yang terjadi di
lingkungan sekitar
Data diambil menggunakan
sumber internet
Data diambil menggunakan
sumber internet
Data diambil menggunakan
sumber internet
Menggunakan
studi literatur
74
KELAS XI
Kompetensi dasar
pengetahuan
Kompetensi dasar
keterampilan
Buku 1 Buku 2 Buku 3 Kesimpulan
Tim Masmedia Buana
Pustaka (2014), Biologi
SMA/MA Kelas XI.
Sidoarjo : Masmedia
Buana Pustaka
Irnaningtyas (2013), Biologi
untuk SMA/MA Kelas XI
Berdasarkan Kurikulum 2013
Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga
Irnaningtyas (2013), Biologi untuk
SMA/MA Kelas XI Berdasarkan
Kurikulum. Jakarta : Erlangga
3.1 Menjelaskan
komponen kimiawi
penyusun sel, struktur,
fungsi, dan proses yang
berlangsung dalam sel
sebagai unit terkecil
kehidupan
4.1 Menyajikan hasil
pengamatan mikroskopik
struktur sel hewan dan sel
tumbuhan sebagai unit
terkecil kehidupan
Mikroskop
Preparat awetan protozoa
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Pipet tetes
Spatula
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Pipet tetes
- Mikroskop
- Kaca Objek /
berupa preparat
awetan
- Kaca penutup
- Pipet tetes
3.2 Menganalisis
berbagai bioproses dalam
sel yang meliputi
mekanisme transpor
membran, reproduksi,
dan sistesis protein
4.2 Membuat model
tentang bioproses yang
terjadi dalam sel
berdasarkan studi
literature dan percobaan
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Pinset
Silet
Gabus
Osmometer
Statif
Gelas beker
Cawan petri
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Silet
Pipet tetes
Osmometer
Statif
Gelas beker
Cawan petri
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Silet
Pipet tetes
- Mikroskop
- Kaca objek
- Kaca penutup
- Cawan petri
- Osmometer
- Statif
- Gelas beker
- Tabung osmosis
- Pipet tetes
3.3 Menganalisis
keterkaitan antara
struktur sel pada jaringan
tumbuhan dengan fungsi
organ pada tumbuhan
4.3. Menyajikan data hasil
pengamatan struktur
jaringan dan organ pada
tumbuhan
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Pipet tetes
Preparat awetan
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Silet
Preparat awetan
Pipet tetes
- Mikroskop
- Kaca objek /
berupa prepara
awetan
- Kaca penutup
- Pipet tetes
3.4 Menganalisis
keterkaitan antara
struktur sel pada jaringan
hewan dengan fungsi
4.4. Menyajikan data hasil
pengamatan struktur
jaringan dan organ pada
hewan
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Mikroskop cahaya
Preparat awetan berbagai
jaringan
Mikroskop cahaya
Preparat awetan berbagai jaringan
- Mikroskop
- Kaca objek /
berupa prepara
awetan
75
organ pada hewan - Kaca penutup
3.5 Menganalisis
hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ
pada sistem gerak dalam
kaitannya dengan
bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi
pada sistem gerak
manusia
4.5 Menyajikan karya
tentang pemanfaatan
teknologi dalam
mengatasi gangguan
sistem gerak melalui studi
literature
Torso
Gelas beker
Cawan petri
Pisau
Pinset
Statif
Cawan petri
Baki bedah
Alat bedah
Pipet tetes
Stopwatch
Gelas beker
Cawan petri
Pisau
Pinset
Statif
Cawan petri
Baki bedah
Alat bedah
Pipet tetes
Stopwatch
- Torso
- Gelas beker
- Alat bedah
- Baki bedah
- Pipet tetes
3.6 Menganalisis
hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi
dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi
pada sistem sirkulasi
manusia
4.6 Menyajikan karya
tulis tentang kelainan
pada struktur dan fungsi
darah, jantung, pembuluh
darah yang menyebabkan
gangguan sistem sirkulasi
manusia serta kaitannya
dengan teknologi
Kaca objek
Pipet tetes
Tusuk gigi
Lanset
Stopwatch
Kaca objek
Kaca penutup
Mikroskop
Preparat awetan apusan darah
Blood Lancet
Stopwatch
Kaca objek
Kaca penutup
Mikroskop
Preparat awetan apusan darah
Blood Lancet
Stopwatch
- Mikroskop
- Kaca objek /
berupa preparat
awetan
- Kaca penutup
- Blood lancet
3.7 Menganalisis
hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ
pada sistem pencernaan
dalam kaitannya dengan
nutrisi, bioproses dan
gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem
pencernaan manusia
4.7 Menyajikan laporan
hasil uji zat makanan
yang terkandung dalam
berbagai jenis bahan
makanan dikaitkan
dengan kebutuhan energi
setiap individu serta
teknologi pengolahan
pangan dan keamanan
pangan
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Pipet
Gelas ukur 10 ml
Gelas beker
Pembakar spirtus
Penjepit tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Plat tetes
Gelas beker
Tabung reaksi
Spatula
Kaki tga
Pembakar spirtus
Penjepit tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Gelas beker
Tabung reaksi
Mortal dan alu
Pipet tetes
Spatula
Kaki tiga
Kawat kasa
Pembakar spirtus
Penjepit tabung reaksi
- Mortal dan alu
- Pipet tetes
- Spatula
- Pembakar spirtus
76
3.8 Menganalisis
hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ
pada sistem respirasi
dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi
pada sistem respirasi
manusia
4.8 Menyajikan hasil
analisis pengaruh
pencemaran udara
terhadap kelainan pada
struktur dan fungsi organ
pernapasan manusia
berdasarkan studi literatur
cermin
pipa gelas
gelas
Bak air
Galon transparan
Selang plastik
Timbangan berat badan
Termometer badan
Stopwatch
Respirometer
Neraca
Pipet tetes
Bak air
Galon transparan
Selang plastik
Timbangan berat badan
Termometer badan
Stopwatch
Respirometer
Neraca
Pipet tetes
- Neraca
- Pipet tetes
- Respirometer
- Termometer badan
- Pengukur tinggi
badan
3.9 Menganalisis
hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ
pada sistem ekskresi
dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi
pada sistem ekskresi
manusia
4.9 Menyajikan hasil
analisis pengaruh pola
hidup terhadap kelainan
pada struktur dan fungsi
organ yang meyebabkan
gangguan pada sistem
ekskresi serta kaitannya
dengan teknologi
Alat bedah
Papan bedah
Mikroskop
Lup
Preparat awetan ginjal
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Gelas beker
Pemanas spirtus
Kawat kasa
Kaki tiga
Pipet tetes
pH meter / kertas lakmus
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Gelas beker
Pemanas spirtus
Kawat kasa
Kaki tiga
Pipet tetes
pH meter / kertas lakmus
neraca
- Alat bedah
- Mikroskop
- Pipet tetes
- Pembakar spirtus
3.10 Menganalisis
hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ
pada sistem koordinasi
(saraf, hormone dan alat
indera) dalam kaitannya
dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi
serta gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada
sistem koordinasi
manusia
4.10 Menyajikan hasil
analisis pengaruh pola
hidup terhadap kelainan
pada struktur dan fungsi
organ sistem koordinasi
yang menyebabkan
gangguan sistem saraf dan
hormon pada manusia
berdasarkan studi
literature
Tinta
Ijuk
Pulpen
Pinset
Cotton bud
Sendok
Penggaris
Cotton bud
Sendok
- Penggaris
- Cotton bud
- Pinset
- Pulpen
- Ijuk
- Tinta
- Sendok
77
3.11 Mengevaluasi
bahaya penggunaan
senyawa psikotropika dan
dampaknya terhadap
kesehatan diri,
lingkungan, dan
masyarakat
4.11 Melakukan
kampanye narkoba di
lingkungan sekolah dan
masyarakat sekitar
- - - Melakukan analisis
dengan sumber dari
internet dan
membuat poster
3.12 Menganalisis
hubungan struktur
jaringan penyusun organ
reproduksi dengan
fungsinya dalam system
reproduksi manusia
4.12 Menyajikan hasil
analisis tentang dampak
pergaulan bebas, penyakit
dan kelainan pada struktur
dan fungsi organ yang
menyebabkan gangguan
sistem reproduksi
manusia serta teknologi
sistem reproduksi
- - - Melakukan analisis
dengan sumber dari
internet
3.13 Menganalisis
penerapan prinsip
reproduksi pada manusia
dan pemberian ASI
ekslusif dalam program
keluarga berencana
sebagai upaya
meningkatkan mutu
Sumber Daya Manusia
(SDM)
4.13 Menyajikan karya
tulis tentang pentingnya
menyiapkan generasi
terencana untuk
meningkatkan mutu
Sumber Daya Manusia
(SDM)
- - - Melakukan analisis
dengan sumber dari
internet
3.14 Menganalisis peran
sistem imun dan
imunisasi terhadap proses
fisiologi di dalam tubuh
4.14 Melakukan
kampanye pentingnya
partisipasi masyarakat
dalam program dan
immunisasi serta kelainan
dalam sistem imun
- - -
Melakukan analisis
dengan sumber dari
internet dan
melakukan
kampanye
78
KELAS XII
Kompetensi dasar
pengetahuan
Kompetensi dasar
keterampilan
Buku 1 Buku 2 Buku 3 Kesimpulan
Tim penyusun (2014),
Biologi SMA Jilid 3 untuk
kelas XII Berdasarkan
Kurikulum 2013. Jakarta :
Erlangga
Yusa dan Manickam BSM
(2016), Buku Siswa Aktif dan
Kreatif Belajar Biologi untuk
sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Kelas
XII Peminatan Matematika
dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung:
Grafindo Media Pratama
Irnaningtyas (2013), Biologi untuk
SMA/MA kelas XII Berdasarkan
Kurikulum 2013. Jakarta :
Erlangga
3.1 Menjelaskan
pengaruh faktor internal
dan faktor eksternal
terhadap pertumbuhan
dan perkembangan
makhluk hidup
4.1 Menyusun laporan
hasil percobaan tentang
pengaruh faktor eksternal
terhadap proses
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
Penggaris / mistar
Pot
Penggaris
Gelas plastik
Cawan petri
Gelas Plastik
Mistar
- Auksanometer
- Cawan petri
- Mistar
- Gelas plastik /
pot
3.2 Menjelaskan proses
metabolisme sebagai
reaksi enzimatis dalam
makhluk hidup
4.2 Menyusun laporan
hasil percobaan tentang
mekanisme kerja enzim,
fotosintesis, dan respirasi
anaerob
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Lumpang porselin
Penjepit tabung reaksi
Pemanas
Termometer
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet
Pembakar spirtus
Penangas air
Corong kaca
Termometer
Erlenmeyer
Pipa gas
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Pipet tetes
Gelas bekker
Termometer
Kertas pH
Pembakar spirtus
Labu erlenmeyer
Batang pengaduk
- Pipet tetes
- Pembakar
spirtus
- Lumpang
porselin
- Termometer
- Neraca
- Batang
pengaduk
- Pipet tetes
- Corong
- Pemanas
- Kertas pH
79
- Erlenmeyer
- Gelas beker
3.3 Menganalisis
hubungan struktur dan
fungsi gen, DNA,
kromosom dalam
penerapan prinsip
pewarisan sifat pada
makhluk hidup
4.3 Merumuskan urutan
proses sintesis protein
dalam kaitannya dengan
penyampaian kode
genetik (DNA-RNA-
Protein)
- Pisau
Blender
Gelas ukur
Spatula
Batang pengaduk
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Coolbox
- - Pisau
- Blender
- Gelas ukur
- Spatula
- Batang pengaduk
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes
- Coolbox
3.4 Menganalisis proses
pembelahan sel sebagai
dasar penurunan sifat
dari induk kepada
keturunannya
4.4 Menyajikan hasil
pengamatan pembelahan
sel pada sel hewan
maupun tumbuhan
Mikroskop
Preparat ujung akar
bawang merah
- Mikroskop
Kaca arloji
Pipet tetes
Kaca objek
Kaca penutup
Pinset
Pembakar spirtus
- Mikroskop
- Pembakar
spirtus
3.5 Menerapkan prinsip
pewarisan sifat makhluk
hidup berdasarkan
hukum Mendel
4.5 Menyajikan hasil
penerapan hukum
Mandel dalam
perhitungan peluang dari
persilangan makhluk
hidup di bidang pertanian
dan peternakan
Kancing genetika
Wadah
Kancing genetika
Wadah
Kancing genetika
Wadah
- Kancing
genetika
3.6 Menganalisis pola-
pola hereditas pada
mahluk hidup
4.6 Menyajikan hasil
penerapan pola-pola
hereditas dalam
perhitungan peluang dari
persilangan yang
melibatkan peristiwa
pautan dan pindah silang
- - - -
3.7 Menganalisis pola-
pola hereditas pada
4.7 Menyajikan data
hasil studi kasus tentang
- - - -
80
Hasil analisis capaian kompetensi dasar dengan alat laboratorium menyatakan pada kelas X kompetensi dasar yang dapat dicapai dengan
kegiatan praktikum adalah 8 kompetensi. Hasil analisis capaian kompetensi dasar kelas XI terdapat 4 kompetensi dasar keterampilan yang dicapai
melalui kegiatan praktikum. Kompetensi dasar keterampilan pada kelas XI lebih banyak dicapai dengan hasil analisis kelainan pada sistem tubuh
manusia melalui studi literatur. Kelas XII terdapat 5 kompetensi dasar keterampilan yang harus dicapai dengan kegiatan praktikum. Kompetensi-
kompetensi dasar keterampilan yang dapat dicapai dengan kegiatan praktikum diberikan warna pada setiap tabelnya.
manusia pola-pola hereditas pada
manusia dalam berbagai
aspek kehidupan
3.8 Menganalisis
peristiwa mutasi pada
makhluk hidup
4.8 Menyajikan data
hasil eksplorasi peristiwa
mutasi yang
menyebabkan variasi dan
kelainan sifat pada
makhluk hidup
- - - -
3.9 Menjelaskan teori,
prinsip dan mekanisme
evolusi serta pandangan
terkini para ahli terkait
spesiasi
4.9. Menyajikan karya
ilmiah terhadap gagasan
baru tentang
kemungkinan-
kemungkinan pandangan
evolusi berdasarkan
pemahaman yang
dimilikinya
Pisau
Tali rapia
Patok
Pisau
Tali rapia
Patok
Kancing genetika
Wadah
- Kancing genetika
3.10 Menganalisis
prinsip-prinsip
Bioteknologi dan
penerapannya sebagai
upaya peningkatan
kesejahteraan manusia
4.10 Menyajikan
laporan hasil percobaan
penerapan prinsip-prinsip
Bioteknologi
konvensional
berdasarkan scientific
method
(Pembuatan Nata de coco)
Saringan
Neraca
(Pembuatan Tape)
Kompor
(Pembuatan Yogurt Susu Kedelai)
Blender
Panci
Kain saring
Kompor
- Kompor
- Neraca
- Kain saring
- Blender
- Panci
81
81
Lampiran 2: Frekuensi Penggunaan Alat Berdasarkan Kebutuhan
Nama Alat Judul Praktikum Frekuensi
penggunaan Kegunaan
Mikroskop Kelas X : pengamatan bakteri dalam
koloni, pengamatan protista , struktur
tubuh jamur (fungi), Bryophyta dan
Pteridophyta, porifa
Kelas XI : struktur sel, struktur
jaringan hewan, struktur jaringan
tumbuhan, plasmolisis,
Kelas XII : Mitosis / Pembelahan
mitosis pada sel-sel tumbuhan
5x dikelas X
4x dikelas XI
1x dikelas XII
Persentase: 59%
Melihat benda-benda
yang berukuran kecil
(membantu
pengamatan)
Pipet tetes Kelas X :Pengamatan protista,
Bryophyta dan Pteridophyta,
pengamatan bakteri
Kelas XI: pengamatan sel, difusi
osmosis, , struktur jaringan tumbuhan,
uji zat makanan,
Kelas XII : seluruh uji metabolisme,
mitosis.
3x dikelas X
4x dikelas XI
2x dikelas XII
Persentase: 53%
Untuk meneteskan
air, larutan
Termometer Kelas X: Komponen ekosistem
Kelas XII:enzim katalse,
1X dikelas X
1X dikelas XII
Persentase: 12%
Mengukur suhu
Hygrometer Komponen ekosistem 1X dikelas X
Persentase: 5%
alat ukur kelembapan
udara
Neraca Kelas XI : laju respirasi
Kelas XII : pembuatan nata de coco
1x dikelas XI
1x di kelas XII
Persentase: 12%
Mengukur massa
Alat bedah Kelas X : dunia hewan
1x dikelas X
Persentase: 5%
Untuk membedah
hewan
Statif Difusi dan osmosis 1x dikelas XI
Persentase: 5%
Menggantungkan
usus
Gelas
bekker
Kelas X : pengelompokkan jamur,
Kelas XI : difusi osmosis, uji makanan,
Kelas XII : percobaan Ingenhousz
1x dikelas X
2x dikelas XI
1x dikelas XII
Persentase: 24%
Sebagai wadah
percobaan
Cawan petri Kelas X : Pengamatan bakteri dalam
koloni
Kelas XI : percobaan sachs, difusi
osmosis.
1x dikelas X
2x dikelas XI
Persentase: 18%
berfungsi sebagai
wadah
82
Nama Alat Judul Praktikum Frekuensi
penggunaan
Kegunaan
Torso Sistem gerak pada manusia, artikulasi
dan gerak antar tulang
1x dikelas XI
Persentase: 5%
berfungsi sebagai
media
Pembakar
spirtus
Kelas X : Pengamatan bakteri
Kelas XI: uji zat makanan , uji urine,
Kelas XII : mitosis, percobaan proses
metabolisme
1x dikelas X
2x dikelas XI
2x dikelas XII
Persentase: 24%
Untuk memanaskan
larutan
Mortar dan
alu
Uji makanan 1x dikelas XI
Persentase: 5%
Untuk menghaluskan
Respirome-
ter
Laju Respirasi 1x dikelas XI
Persentase: 5%
Melihat laju respirasi
pada serangga
Kaca objek
Dan kaca
penutup
Kelas X : pengamatan bakteri dalam
koloni, pengamatan protista , struktur
tubuh jamur (fungi), Bryophyta dan
Pteridophyta, porifa
Kelas XI : struktur sel, struktur
jaringan hewan, struktur jaringan
tumbuhan, plasmolisis,
Kelas XII : Mitosis / Pembelahan
mitosis pada sel-sel tumbuhan
5x dikelas X
4x dikelas XI
1x dikelas XII
Persentase: 59%
Sebagai wadah untuk
meletakkan spesimen
yang akan diamati
dibawah mikroskop
Tabung
reaksi
Kelas XI : uji zat makanan,
Kelas XII : peraktikum metabolisme
1x dikelas XI
1x dikelas XII
Persentase: 12%
sebagai wadah untuk
mereaksikan zat,
untuk proses
pemanasan.
Erlenmeyer Proses fermentasi alkohol 1x dikelas XII
Persentase: 5%
berfungsi sebagai
wadah larutan
Kaca arloji Pembelahan mitosis pada sel-sel
tumbuhan
1x dikelas XII
Persentase: 5%
wadah peletakkan
potongan akar
Penjepit
tabung
reaksi
Uji makanan 1x dikelas XI
Persentase: 5%
Dalam kegiatan
praktikum berfungsi
sebagai penjepit
tabung reaksi keteika
proses pemanasan
Gelas ukur Kelas XI : Uji kandungan vitamin C
pada buah-buah
1x dikelas XI
Persentase: 5%
Berfungsi untuk
mengukur larutan
Persentase yang digunakan didapatkan dengan cara membagi antara kompetensi
dasar yang menggunakan alat tersebut dengan jumlah kompetensi dasar yang
dapat dicapai dengan keterampilan (17 kompetensi).
83
Lampiran 3: Kisi-Kisi Instrumen Teknik Laboratorium
Alat
Laboratorium
Teknik
Laboratorium
Sub Teknik
Laboratorium
Butir Indikator Sumber Referensi
Mikroskop
Penggunaan
mikroskop
Penggunaan
bagian-bagian
mikroskop
Penggunaan cermin untuk
pencahayaan
Penggunaan pemutar kasar
dan pemutar halus
Mendapatkan titik fokus
Mendapatkan objek dengan
menggunakan perbesaran
objektif beragam (dengan
lensa objektif 40/0,65)
1. Tjitrosoepomo Gembong,
dkk. 1981. Biologi Untuk
SMA Buku Petunjuk
Kegiatan. Jakarta: PT. Balai
Pustaka.
2. Riduwan. 2018.
Laboratorium IPA di
Sekolah. Yogyakarta: Bumi
Aksara.
3. Muliawan, Wawan. 2018.
Teknik Laboratorium.
Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
Perawatan
Mikroskop Membawa mikroskop
Meletakkan mikroskop
Mengembalikan mikroskop
Gelas ukur Penuangan
larutan
Penuangan
larutan Menuang larutan
Membaca meniskus
Posisi mata saat membaca
meniskus
1. Tjitrosoepomo Gembong,
dkk. 1981. Biologi Untuk
SMA Buku Petunjuk
Kegiatan. Jakarta: PT. Balai
Pustaka.
2. Khamidinal. 2009. Teknik
Laboratorium
Kimia.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Pipet tetes Penggunaan
pipet tetes
Mengambil
larutan dengan
pipet tetes
Menekan karet hisap
Posisi pipet saat mengambil
larutan
1. Tjitrosoepomo Gembong,
dkk. 1981. Biologi Untuk
SMA Buku Petunjuk
Kegiatan. Jakarta: PT. Balai
Pustaka.
2. Khamidinal. 2009. Teknik
Laboratorium
Kimia.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Mengeluarkan
larutan dengan
pipet tetes
Posisi pipet tetes saat
meneteskan larutan
Meneteskan larutan
Pembakar
Spirtus,
Penjepit
tabung reaksi,
Tabung reaksi
Pemanasan
larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar
spirtus
Menyalakan pembakar
spirtus
Memadakan pembakar
spirtus
1. Tjitrosoepomo Gembong,
dkk. 1981. Biologi Untuk
SMA Buku Petunjuk
Kegiatan. Jakarta: PT. Balai
Pustaka.
2. Khamidinal. 2009. Teknik
Laboratorium
Kimia.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
3. Tim Penyusun. 2006.
Panduan Praktikum Kimia
Dasar. Jakarta: UIN Jakarta
Press
Memanaskan
larutan Menggunakan penjepit
tabung rekasi
Memposisikan tabung reaksi
saat pemanasan
Menggerakan tabung reaksi
yang benar
Termometer Pengukuran
suhu
Pengukuran
suhu Memegang termometer yang
benar
Memposisikan termometer
saat mengukur larutan
Posisi mata saat membaca
1. Muliawan, Wawan. 2018.
Teknik Laboratorium.
Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
2. Khamidinal. 2009. Teknik
84
skala pada thermometer Laboratorium
Kimia.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Neraca,
Spatula,
Kaca arloji,
Menimbang Mempersiapkan
neraca sebelum
menimbang
Membersihkan piringan
neraca sebelum menimbang
Meletakkan rumah beban
pada kaitan neraca
Menyetimbangkan neraca
yang tepat (posisi garis
sejajar dengan garis nol)
sebelum dan sesudah
menimbang
1. Muliawan, Wawan. 2018.
Teknik Laboratorium.
Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
2. Khamidinal. 2009. Teknik
Laboratorium
Kimia.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
3. Tim Penyusun. 2006.
Panduan Praktikum Kimia
Dasar. Jakarta: UIN Jakarta
Press
Menimbang alas
zat Menggunakan alas zat
Cara menggeser pemberat
neraca
Menghitung massa alas zat
Menimbang Menggunakan alat bantu
untuk mengambil zat
Meletakkan zat yang akan
ditimbang
Menggunakan alat bantu
untuk menggeser beban
Menentukan massa zat
Merapihkan
neraca Mengembalikan beban
Membersihkan piringan
neraca
Menurunkan rumah neraca
Respirometer Mengukur laju
respirasi
Menimbang
massa hewan Menimbang massa hewan 1. Agus Dana Permana, dkk.
2018. Biologi, konsep dan
skill laboratorium edisi
kedua. Bandung : Penerbit
ITB.
2. Siregar, Sillak Hasiany.
2017. Penuntun Praktikum
Fisiologi Hewan. Judul
praktikum : respirasi pada
hewan
3. Mardiati, Yuke. 2017.
Penuntun Praktikum Biologi
dasar. Judul praktikum:
Respirasi pada serangga.
Mempersiapkan
alat
respirometer
Memberikan kristal KOH
Memberikan vaselin
Memposisikan respirometer
Membeikan indikator
pewarna
Mengukur laju
respirasi Mengukur laju respirasi
Alat Bedah Membedah
hewan
Anastesi dan
preparasi Cara menganastesi Katak
Mempreparasi Katak
1. Agus Dana Permana, dkk.
2018. Biologi, konsep dan
skill laboratorium edisi
kedua. Bandung : Penerbit
ITB.
Pemotongan
kulit Menggunting kulit dengan
tepat
Pemotongan
jaringan tot Menggunting jaringan otot
dengan tepat
85
Lampiran 4 : Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
NAMA :
NIM :
SEMESTER :
Petunjuk pengisian !
Berilah tanda Checklist (√) pada kolom skor (0, 1, 2, 3, 4) dengan indikator
sebagai berikut :
0 : jika tidak ada indikator terpenuhi
1 : jika 1 indikator tersebut terpenuhi
2 : jika 2 indikator tersebut terpenuhi
3 : jika 3 indikator tersebut terpenuhi
4 : jika seluruh indikator yang terpenuhi
86
Tabel 1.1 Tabel Keterampilan Menggunakan Mikroskop
Menggunakan Mikroskop
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Membawa dan
Meletakkan
Mikoskop
Ambilah mikroskop
monokuler dan
letakkan pada meja
kerja!
1. Membawa mikroskop
dengan tangan kanan
memegang bagian
lengan mikroskop
2. Tangan kiri
menyangga kaki
mikroskop
3. Mikroskop dibawa
dengan posisi di depan
tubuh
4. Mikroskop diletakkan
di atas meja yang
kokoh, datar dan
bersih
2 Mendapatkan
titik fokus
terhadap objek
yang diamati
Carilah Objek pada
kaca preparat!
1. Mengatur cermin agar
mendapatkan
pencahayaan yang kuat
2. Meletakkan dan
menjepit preparat pada
meja benda
3. Memutar pemutar
kasar dan pemutar
halus dengan posisi
mata melihat lensa
okuler
4. Mendapatkan objek
yang diamati
87
3 Menggunakan
perbesaran
lensa objektif
beragam
Carilah inti sel pada
perbesaran optimum!
1. Menaikkan Pemutar
kasar
2. Memutar revoler
sesuai dengan lensa
objektif yang akan
digunakan hingga
berbunyi “klik”
3. Memutar pemutar
kasar dan pemutar
halus dengan posisi
mata melihat lensa
okuler
4. Mendapatkan objek
pada perbesaran 40x
4 Mengembalika
n mikroskop
Letakkan mikroskop
ke tempat semula!
1. Menaikkan pemutar
kasar
2. Mengambil preparat
dari meja objek
3. Menurunkan tabung
mikroskop dan
menegakkan
mikroskop
4. Meletakkan mikroskop
pada tempat
penyimpanan
88
Tabel 1.2 Tabel keterampilan menggunakan gelas ukur
Menggunakan Gelas Ukur
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Menuang
larutan dan
membaca
meniskus
Tuanglah larutan
secukupnya kedalam
gelas ukur, lalu
ukurlah volume
larutan yang anda
tuang!
1. Cairan dari wadah lain
dituangkan ke gelas
ukur secara langsung
atau menggunakan
bantuan corong
2. a. Jika secara
langsung lekukan
bibir gelas beker ke
bagian datar pada gelas
ukur
b. jika menggunakan
bantuan corong
letakkan lekukan bibir
gelas beker pada
dinding corong
3. Meniskus yang
cengkung hendaknya
dibaca pada bagian
terendah
4. Posisi mata sejajar
dengan permukaan
cairan yang dituangkan
Tabel 1.3 Tabel keterampilan menggunakan pipet tetes
Menggunakan Pipet tetes
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1 Mengambil
larutan dengan
pipet tetes
Teteskan 10 tetes
larutan sirup ke
dalam tabung reaksi!
1. Menekan karet hisap
menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk
sebelum dimasukkan
kedalam larutan
2. Masukkan pipet tetes
ke dalam larutan
dengan posisi
ditegakkan
3. Melepaskan tekanan
pipet dengan ujung
pipet berada di larutan
4. Mengangkat pipet tetes
dari larutan
89
Menggunakan Pipet tetes
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
2 Mengeluarkan
larutan
menggunakan
pipet tetes
1. Memasukkan pipet
tetes ke dalam tabung
reaksi dalam posisi
ditegakkan
2. Ujung pipet tetes tidak
menempel pada
dinding dan dasar
tabung reaksi
3. Menekan karet hisap
menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk secara
perlahan
4. Mengeluarkan larutan
sedikit demi sedikit
Tabel 1.4 Tabel keterampilan memanaskan larutan
Memanaskan larutan
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Menyalakan
dan
memadamkan
pembakar
spirtus
Panaskan larutan
selama 1 menit !
1. Membuka tutup
pembakar spirtus
2. Menyalakan pembakar
spirtus dengan
pemantik api
3. Tidak meniup
pembakar spirtus
4. Menutup pembakar
spirtus menggunakan
tutup pembakar spirtus
dari arah samping
secara perlahan
90
Memanaskan larutan
2. Pemanasan
menggunakan
tabung reaksi
1. Menjepit tabung reaksi
dengan penjepit kayu
2. Posisi tabung reaksi
dimiringkan saat
berada di atas nyala api
3. Mulut tabung reaksi
tidak diarahkan ke diri
sendiri dan orang lain
4. Menggoyangkan
tabung reaksi dengan
menggeser tepi bawah
tabung reaksi ke
tengah tabung reaksi
lalu ke bagian tepi
tabung reaksi dan
dilakukan secara
konstan
Tabel 1.5 Tabel keterampilan menggunakan termometer
Menggunakan termometer
No Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Menggunakan
termometer
Ukurlah suhu larutan
pada tabung reaksi!
1. Saat mengukur jari
tangan tidak boleh
menyentuh batang
termometer, yang
dipegang adalah karet
atau tali yang dipasang
di pangkal termometer
2. Ujung termometer
dimasukkan ke dalam
larutan yang akan
diukur suhunya
3. Ujung termometer
tidak menyentuh
dinding atau dasar
wadah
4. Posisi mata dengan
garis skala termometer
91
Tabel 1.6 Tabel keterampilan menggunakan neraca
Menggunakan neraca
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Mempersiapkan
neraca sebelum
menimbang
Letakkan garam
secukupnya lalu
ukurlah massa dari
garam tersebut!
1. Membersihkan
piringan neraca
sebelum menimbang
2. Memposisikan beban
pada titik nol
3. Memutar knop pada
neraca
4. Posisi garis sejajar
dengan angka nol
2. Menimbang alas 1. Menggunakan kaca
arloji sebagai alas
untuk menimbang
2. Menggeser beban dan
meletakkan beban pada
lekukan beban yang
sesuai
3. Menggeser beban dari
yang terkecil ke
terbesar hingga posisi
garis sejajar dengan
angka nol
4. Membaca massa kaca
arloji pada skala
92
Menggunakan neraca
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
3. Menimbang
massa zat
1. Mengambil zat dengan
spatula
2. Meletakkan zat pada
kaca arloji dengan
tidak berceceran
3. Menimbang dengan
menggerakkan anak
beban menggunakan
ujung spatula atau alat
lain
4. Mengamati dan
menghitung beban
yang diukur dengan
mengurangi massa
kaca arloji
4. Perapihan
neraca
Rapihkanlah neraca
setelah digunakan!
1. Mengembalikan beban
dari yang terbesar ke
terkecil
2. Memposisikan anak
beban pada posisi nol
3. Membersihkan
piringan neraca
4. Menurunkan rumah
neraca
93
Tabel 1.7 Tabel keterampilan menggunakan respirometer
Menggunakan respirometer
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1 Menimbang
massa hewan
Ukurlah laju respirasi
pada serangga!
Amatilah setiap 1
dalam 5 menit!
1. Menimbang massa
wadah yang
digunakan untuk
menyimpan hewan
2. Memasukkan hewan
pada wadah yang
telah diukur
massanya
3. Menimbang massa
wadah yang telah
terisi hewan
4. Menentukan massa
hewan dengan
mengurangi masa
wadah
\
2. Mempersiap-
kan hewan dan
alat
respirometer
1. Mengambil kristal
KOH dengan spatula
kemudian dibungkus
menggunakan kapas
dan memasukkan
kristal pada botol
respirometer
2. Memasukkan hewan
pada botol
respirometer
3. Memberikan vaselin
di bagian ujung botol
dan menutup botol
respirometer
4. Meletakkan
respirometer pada
papan respirometer
94
3. Mengukur laju
pernapasan
dengan skala
respirometer
1. Mengambil dan
memasukkan
pewarna dengan
syringe pada pipa
berskala dengan
posisi mata sejajar
dengan lubang pipa
berskala
2. Mencatat skala awal
pewarna
3. Memastikan tidak
terjadi kebocoran
dengan melihat
adanya pergerakan
pewarna
4. Mencatat pergerakan
95
Tabel 1.8. Tabel keterampilan membedah
Membedah Hewan (Kodok/Katak)
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Anastesi dan
Preparasi
Bedahlah katak
sehingga dapat diamati
organ pencernaanya!
1. a. Memasukkan
segumpal kapas yang
telah di tetesi eter
kedalam toples
b. Mencari letak
membran timpani dari
katak/kodok
2. a. Memasukkan katak
ke dalam toples dan
tutup dengan rapat
b.tusuk membran
timpani dengan jarum
inokulum
3. Meletakkan katak yang
telah pingsan di atas
baki bedah
4. Merentangkan kaki-
kaki katak lalu tusuk
telapak kaki dengan
menggunakan jaram
agar tidak berpindah
2. Pemotongan
Kulit 1. Menarik kulit pada
bagian bawah perut
katak dengan
menggunakan pinset
2. Menggunting kulit
hingga ke bagian
kepala.
3. Membuka kulit katak
dengan hati-hati ke
arah kanan dan kiri
lalu tusuk dengan
jarum agar tidak
berubah posisi
4. Melakukan kegiatan
menggunting bagian
kulit dengan hati-hati
dan sehingga tidak
memotong bagian
yang lain
96
Membedah Hewan (Kodok/Katak)
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
3. Pemotongan
jaringan otot
1. Menarik jaringan
muda dengan pinset
2. Menggunting jaringan
ini dimulai dari bagian
bawah perut hingga
bagian dibawah kepala
3. Melakukan dengan
hati-hati hindari
pemotongan pembuluh
darah agar tidak bocor
4. Merentangkan jaringan
tersebut dan tusuk
dengan jarum pentul
hingga organ-organ
internal dapat terlihat
Ciputat,
Observer
(…………………….)
97
97
Lampiran 5: Contoh Lembar Observasi Responden Saat Pengambilan Data
Pengamat I
Catatan Observer
Nama : Zakiyah
NIM :11190161000028
Semester : 1
Catatan :
1. Menggunakan mikroskop
- Mikroskop diletakkan menyamping, kemudian bukan bagian lengan yang
dibawa.
- Tidak mengatur cermin, pemutar kasar dan pemutar halus untuk
mendapatkan objek.
- Tidak memutar revolver ke perbesaran optimum.
2. Menggunakan gelas ukur
- Gelas beker tidak menyentuk bagian pada dinding corong.
3. Menggunakan pipet tetes
- Pipet tetes tidak dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
4. Memanaskan larutan
- Tabung reaksi tidak dimiringkan.
5. Menggunakan termometer
- Mengukur dengan termometer dikeluarkan dari tabung.
6. Menggunakan neraca
- Mengatur menggunakan knop tapi tidak seimbang atau sejajar dengan
angka nol.
- Tidak menggunakan kaca arloji.
- Menimbang tidak ke garis kesetimbangan sejajar dengan nol dan
menghitung tidak benar, karena tidak dikurangi.
7. Menggunakan respirometer
- Tidak mencoba karena belum pernah menggunakan.
8. Keterampilan membedah
- Tidak mencoba karena belum pernah.
Ciputat, 13 September 2019
Observer
(Regita Nurani)
98
LEMBAR OBSERVASI
NAMA : Zakyah
NIM : 11190161000028
SEMESTER : 1
Petunjuk pengisian !
Berilah tanda Checklist (√) pada kolom skor (0, 1, 2, 3, 4) dengan indikator
sebagai berikut :
0 : jika tidak ada indikator terpenuhi
1 : jika 1 indikator tersebut terpenuhi
2 : jika 2 indikator tersebut terpenuhi
3 : jika 3 indikator tersebut terpenuhi
4 : jika seluruh indikator yang terpenuhi
99
Tabel 1.1 Tabel Keterampilan Menggunakan Mikroskop
Menggunakan Mikroskop
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Membawa dan
Meletakkan
Mikoskop
Ambilah mikroskop
monokuler dan
letakkan pada meja
kerja!
1. Membawa mikroskop
dengan tangan kanan
memegang bagian
lengan mikroskop
2. Tangan kiri
menyangga kaki
mikroskop
3. Mikroskop dibawa
dengan posisi di depan
tubuh
4. Mikroskop diletakkan
di atas meja yang
kokoh, datar dan
bersih
2
2 Mendapatkan
titik fokus
terhadap objek
yang diamati
Carilah Objek pada
kaca preparat!
1. Mengatur cermin agar
mendapatkan
pencahayaan yang kuat
2. Meletakkan dan
menjepit preparat pada
meja benda
3. Memutar pemutar
kasar dan pemutar
halus dengan posisi
mata melihat lensa
okuler
4. Mendapatkan objek
yang diamati
1
100
3 Menggunakan
perbesaran
lensa objektif
beragam
Carilah inti sel pada
perbesaran optimum!
1. Menaikkan Pemutar
kasar
2. Memutar revoler
sesuai dengan lensa
objektif yang akan
digunakan hingga
berbunyi “klik”
3. Memutar pemutar
kasar dan pemutar
halus dengan posisi
mata melihat lensa
okuler
4. Mendapatkan objek
pada perbesaran 40x
0
4 Mengembalika
n mikroskop
Letakkan mikroskop
ke tempat semula!
1. Menaikkan pemutar
kasar
2. Mengambil preparat
dari meja objek
3. Menurunkan tabung
mikroskop dan
menegakkan
mikroskop
4. Meletakkan mikroskop
pada tempat
penyimpanan
2
101
Tabel 1.2 Tabel keterampilan menggunakan gelas ukur
Menggunakan Gelas Ukur
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Menuang
larutan dan
membaca
meniskus
Tuanglah larutan
secukupnya kedalam
gelas ukur, lalu
ukurlah volume
larutan yang anda
tuang!
1. Cairan dari wadah lain
dituangkan ke gelas
ukur secara langsung
atau menggunakan
bantuan corong
2. a. Jika secara
langsung lekukan
bibir gelas beker ke
bagian datar pada gelas
ukur
b. jika menggunakan
bantuan corong
letakkan lekukan bibir
gelas beker pada
dinding corong
3. Meniskus yang
cengkung hendaknya
dibaca pada bagian
terendah
4. Posisi mata sejajar
dengan permukaan
cairan yang
dituangkan
3
Tabel 1.3 Tabel keterampilan menggunakan pipet tetes
Menggunakan Pipet tetes
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1 Mengambil
larutan dengan
pipet tetes
Teteskan 10 tetes
larutan sirup ke
dalam tabung reaksi!
1. Menekan karet hisap
menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk
sebelum dimasukkan
kedalam larutan
2. Masukkan pipet tetes
ke dalam larutan
dengan posisi
ditegakkan
3. Melepaskan tekanan
pipet dengan ujung
pipet berada di
larutan
4. Mengangkat pipet tetes
dari larutan
3
102
Menggunakan Pipet tetes
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
2 Mengeluarkan
larutan
menggunakan
pipet tetes
1. Memasukkan pipet
tetes ke dalam tabung
reaksi dalam posisi
ditegakkan
2. Ujung pipet tetes tidak
menempel pada
dinding dan dasar
tabung reaksi
3. Menekan karet hisap
menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk secara
perlahan
4. Mengeluarkan larutan
sedikit demi sedikit
3
Tabel 1.4 Tabel keterampilan memanaskan larutan
Memanaskan larutan
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Menyalakan
dan
memadamkan
pembakar
spirtus
Panaskan larutan
selama 1 menit !
1. Membuka tutup
pembakar spirtus
2. Menyalakan pembakar
spirtus dengan
pemantik api
3. Tidak meniup
pembakar spirtus
4. Menutup pembakar
spirtus menggunakan
tutup pembakar spirtus
dari arah samping
secara perlahan
4
103
Memanaskan larutan
2. Pemanasan
menggunakan
tabung reaksi
1. Menjepit tabung reaksi
dengan penjepit
kayu
2. Posisi tabung reaksi
dimiringkan saat
berada di atas nyala api
3. Mulut tabung reaksi
tidak diarahkan ke diri
sendiri dan orang
lain
4. Menggoyangkan
tabung reaksi dengan
menggeser tepi bawah
tabung reaksi ke
tengah tabung reaksi
lalu ke bagian tepi
tabung reaksi dan
dilakukan secara
konstan
2
Tabel 1.5 Tabel keterampilan menggunakan termometer
Menggunakan termometer
No Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Menggunakan
termometer
Ukurlah suhu larutan
pada tabung reaksi!
1. Saat mengukur jari
tangan tidak boleh
menyentuh batang
termometer, yang
dipegang adalah karet
atau tali yang dipasang
di pangkal termometer
2. Ujung termometer
dimasukkan ke dalam
larutan yang akan
diukur suhunya
3. Ujung termometer
tidak menyentuh
dinding atau dasar
wadah
4. Posisi mata dengan
garis skala termometer
3
104
Tabel 1.6 Tabel keterampilan menggunakan neraca
Menggunakan neraca
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Mempersiapkan
neraca sebelum
menimbang
Letakkan garam
secukupnya lalu
ukurlah massa dari
garam tersebut!
1. Membersihkan
piringan neraca
sebelum menimbang
2. Memposisikan beban
pada titik nol
3. Memutar knop pada
neraca
4. Posisi garis sejajar
dengan angka nol
2
2. Menimbang alas 1. Menggunakan kaca
arloji sebagai alas
untuk menimbang
2. Menggeser beban dan
meletakkan beban pada
lekukan beban yang
sesuai
3. Menggeser beban dari
yang terkecil ke
terbesar hingga posisi
garis sejajar dengan
angka nol
4. Membaca massa kaca
arloji pada skala
0
105
Menggunakan neraca
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
3. Menimbang
massa zat
1. Mengambil zat dengan
spatula
2. Meletakkan zat pada
kaca arloji dengan
tidak berceceran
3. Menimbang dengan
menggerakkan anak
beban menggunakan
ujung spatula atau alat
lain
4. Mengamati dan
menghitung beban
yang diukur dengan
mengurangi massa
kaca arloji
1
4. Perapihan
neraca
Rapihkanlah neraca
setelah digunakan!
1. Mengembalikan beban
dari yang terbesar ke
terkecil
2. Memposisikan anak
beban pada posisi nol
3. Membersihkan
piringan neraca
4. Menurunkan rumah
neraca
4
106
Tabel 1.7 Tabel keterampilan menggunakan respirometer
Menggunakan respirometer
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1 Menimbang
massa hewan
Ukurlah laju respirasi
pada serangga!
Amatilah setiap 1
dalam 5 menit!
1. Menimbang massa
wadah yang
digunakan untuk
menyimpan hewan
2. Memasukkan hewan
pada wadah yang
telah diukur
massanya
3. Menimbang massa
wadah yang telah
terisi hewan
4. Menentukan massa
hewan dengan
mengurangi masa
wadah
\
0
2. Mempersiap-
kan hewan dan
alat
respirometer
1. Mengambil kristal
KOH dengan spatula
kemudian dibungkus
menggunakan kapas
dan memasukkan
kristal pada botol
respirometer
2. Memasukkan hewan
pada botol
respirometer
3. Memberikan vaselin
di bagian ujung botol
dan menutup botol
respirometer
4. Meletakkan
respirometer pada
papan respirometer
0
107
3. Mengukur laju
pernapasan
dengan skala
respirometer
1. Mengambil dan
memasukkan pewarna
dengan syringe pada
pipa berskala dengan
posisi mata sejajar
dengan lubang pipa
berskala
2. Mencatat skala awal
pewarna
3. Memastikan tidak
terjadi kebocoran
dengan melihat
adanya pergerakan
pewarna
4. Mencatat pergerakan
0
108
Tabel 1.8. Tabel keterampilan membedah
Membedah Hewan (Kodok/Katak)
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Anastesi dan
Preparasi
Bedahlah katak
sehingga dapat diamati
organ pencernaanya!
1. a. Memasukkan
segumpal kapas yang
telah di tetesi eter
kedalam toples
b. Mencari letak
membran timpani dari
katak/kodok
2. a. Memasukkan katak
ke dalam toples dan
tutup dengan rapat
b.tusuk membran
timpani dengan jarum
inokulum
3. Meletakkan katak yang
telah pingsan di atas
baki bedah
4. Merentangkan kaki-
kaki katak lalu tusuk
telapak kaki dengan
menggunakan jaram
agar tidak berpindah
0
2. Pemotongan
Kulit 1. Menarik kulit pada
bagian bawah perut
katak dengan
menggunakan pinset
2. Menggunting kulit
hingga ke bagian
kepala.
3. Membuka kulit katak
dengan hati-hati ke
arah kanan dan kiri
lalu tusuk dengan
jarum agar tidak
berubah posisi
4. Melakukan kegiatan
menggunting bagian
kulit dengan hati-hati
dan sehingga tidak
memotong bagian
yang lain
0
109
Membedah Hewan (Kodok/Katak)
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
3. Pemotongan
jaringan otot
1. Menarik jaringan
muda dengan pinset
2. Menggunting jaringan
ini dimulai dari bagian
bawah perut hingga
bagian dibawah kepala
3. Melakukan dengan
hati-hati hindari
pemotongan pembuluh
darah agar tidak bocor
4. Merentangkan jaringan
tersebut dan tusuk
dengan jarum pentul
hingga organ-organ
internal dapat terlihat
0
Ciputat, 13 September 2019
Observer
(Regita Nurani)
110
110
Pengamat II
Catatan Observer
Nama : Zakiyah
NIM :11190161000028
Semester : 1
Catatan :
1. Menggunakan mikroskop
- Hanya mendapatkan objek dari praktikum sebelahnya (pada saat mencari
objek) terlihat memutar pemutar kasar maupun halus ‘
2. Menggunakan pipet tetes
- Pada saat emasukkan pipet tetes kedalam larutan, pipet tidak lurus sampai
ujung larutan, hanya berada di atas dan kondisi miring
3. Menggunakan termometer
- Posisi mata sejajar dengan garis skala termometer namuntermometer
dikeluarkan dai tabung reaksi
4. Tidak melakukan pembedahan dan mengukur laju respirasi karena belum
pernah melakukan
Ciputat, 13 September 2019
Observer
(Khairunnisa)
111
111
LEMBAR OBSERVASI
NAMA : Zakiyah
NIM : 11190161000028
SEMESTER : 1
Petunjuk pengisian !
Berilah tanda Checklist (√) pada kolom skor (0, 1, 2, 3, 4) dengan indikator
sebagai berikut :
0 : jika tidak ada indikator terpenuhi
1 : jika 1 indikator tersebut terpenuhi
2 : jika 2 indikator tersebut terpenuhi
3 : jika 3 indikator tersebut terpenuhi
4 : jika seluruh indikator yang terpenuhi
Tabel 1.1 Tabel Keterampilan Menggunakan Mikroskop
Menggunakan Mikroskop
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Membawa dan
Meletakkan
Mikoskop
Ambilah mikroskop
monokuler dan
letakkan pada meja
kerja!
1. Membawa mikroskop
dengan tangan kanan
memegang bagian
lengan mikroskop
2. Tangan kiri
menyangga kaki
mikroskop
3. Mikroskop dibawa
dengan posisi di depan
tubuh
4. Mikroskop diletakkan
di atas meja yang
kokoh, datar dan
bersih
2
2 Mendapatkan
titik fokus
terhadap objek
yang diamati
Carilah Objek pada
kaca preparat!
1. Mengatur cermin agar
mendapatkan
pencahayaan yang kuat
2. Meletakkan dan
menjepit preparat pada
meja benda
3. Memutar pemutar
kasar dan pemutar
halus dengan posisi
mata melihat lensa
okuler
4. Mendapatkan objek
yang diamati
1
3 Menggunakan
perbesaran lensa
objektif
beragam
Carilah inti sel pada
perbesaran
optimum!
1. Menaikkan Pemutar
kasar
2. Memutar revoler
sesuai dengan lensa
objektif yang akan
digunakan hingga
berbunyi “klik”
3. Memutar pemutar
kasar dan pemutar
halus dengan posisi
mata melihat lensa
okuler
4. Mendapatkan objek
pada perbesaran 40x
1
4 Mengembalikan
mikroskop
Letakkan
mikroskop ke
tempat semula!
1. Menaikkan pemutar
kasar
2. Mengambil preparat
dari meja objek
3. Menurunkan tabung
mikroskop dan
menegakkan
mikroskop
4. Meletakkan mikroskop
pada tempat
penyimpanan
2
Tabel 1.2 Tabel keterampilan menggunakan gelas ukur
Menggunakan Gelas Ukur
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Menuang
larutan dan
membaca
meniskus
Tuanglah larutan
secukupnya kedalam
gelas ukur, lalu
ukurlah volume
larutan yang anda
tuang!
1. Cairan dari wadah lain
dituangkan ke gelas
ukur secara langsung
atau menggunakan
bantuan corong
2. a. Jika secara
langsung lekukan
bibir gelas beker ke
bagian datar pada gelas
ukur
b. jika menggunakan
bantuan corong
letakkan lekukan bibir
gelas beker pada
dinding corong
3. Meniskus yang
cengkung hendaknya
dibaca pada bagian
terendah
4. Posisi mata sejajar
dengan permukaan
cairan yang
dituangkan
3
Tabel 1.3 Tabel keterampilan menggunakan pipet tetes
Menggunakan Pipet tetes
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1 Mengambil
larutan dengan
pipet tetes
Teteskan 10 tetes
larutan sirup ke
dalam tabung reaksi!
1. Menekan karet hisap
menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk
sebelum dimasukkan
kedalam larutan
2. Masukkan pipet tetes
ke dalam larutan
dengan posisi
ditegakkan
3. Melepaskan tekanan
pipet dengan ujung
pipet berada di
larutan
4. Mengangkat pipet tetes
dari larutan
3
Menggunakan Pipet tetes
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
2 Mengeluarkan
larutan
menggunakan
pipet tetes
1. Memasukkan pipet
tetes ke dalam tabung
reaksi dalam posisi
ditegakkan
2. Ujung pipet tetes tidak
menempel pada
dinding dan dasar
tabung reaksi
3. Menekan karet hisap
menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk secara
perlahan
4. Mengeluarkan larutan
sedikit demi sedikit
3
Tabel 1.4 Tabel keterampilan memanaskan larutan
Memanaskan larutan
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Menyalakan
dan
memadamkan
pembakar
spirtus
Panaskan larutan
selama 1 menit !
1. Membuka tutup
pembakar spirtus
2. Menyalakan pembakar
spirtus dengan
pemantik api
3. Tidak meniup
pembakar spirtus
4. Menutup pembakar
spirtus menggunakan
tutup pembakar spirtus
dari arah samping
secara perlahan
4
Memanaskan larutan
2. Pemanasan
menggunakan
tabung reaksi
1. Menjepit tabung reaksi
dengan penjepit
kayu
2. Posisi tabung reaksi
dimiringkan saat
berada di atas nyala api
3. Mulut tabung reaksi
tidak diarahkan ke diri
sendiri dan orang
lain
4. Menggoyangkan
tabung reaksi dengan
menggeser tepi bawah
tabung reaksi ke
tengah tabung reaksi
lalu ke bagian tepi
tabung reaksi dan
dilakukan secara
konstan
2
Tabel 1.5 Tabel keterampilan menggunakan termometer
Menggunakan termometer
No Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Menggunakan
termometer
Ukurlah suhu larutan
pada tabung reaksi!
1. Saat mengukur jari
tangan tidak boleh
menyentuh batang
termometer, yang
dipegang adalah karet
atau tali yang
dipasang di pangkal
termometer
2. Ujung termometer
dimasukkan ke dalam
larutan yang akan
diukur suhunya
3. Ujung termometer
tidak menyentuh
dinding atau dasar
wadah
4. Posisi mata dengan
garis skala termometer
3
Tabel 1.6 Tabel keterampilan menggunakan neraca
Menggunakan neraca
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Mempersiapkan
neraca sebelum
menimbang
Letakkan garam
secukupnya lalu
ukurlah massa dari
garam tersebut!
1. Membersihkan
piringan neraca
sebelum menimbang
2. Memposisikan beban
pada titik nol
3. Memutar knop pada
neraca
4. Posisi garis sejajar
dengan angka nol
3
2. Menimbang alas 1. Menggunakan kaca
arloji sebagai alas
untuk menimbang
2. Menggeser beban dan
meletakkan beban pada
lekukan beban yang
sesuai
3. Menggeser beban dari
yang terkecil ke
terbesar hingga posisi
garis sejajar dengan
angka nol
4. Membaca massa kaca
arloji pada skala
0
Menggunakan neraca
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
3. Menimbang
massa zat
1. Mengambil zat dengan
spatula
2. Meletakkan zat pada
kaca arloji dengan
tidak berceceran
3. Menimbang dengan
menggerakkan anak
beban menggunakan
ujung spatula atau alat
lain
4. Mengamati dan
menghitung beban
yang diukur dengan
mengurangi massa
kaca arloji
1
4. Perapihan
neraca
Rapihkanlah neraca
setelah digunakan!
1. Mengembalikan beban
dari yang terbesar ke
terkecil
2. Memposisikan anak
beban pada posisi
nol
3. Membersihkan
piringan neraca
4. Menurunkan rumah
neraca
4
Tabel 1.7 Tabel keterampilan menggunakan respirometer
Menggunakan respirometer
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1 Menimbang
massa hewan
Ukurlah laju respirasi
pada serangga!
Amatilah setiap 1
dalam 5 menit!
1. Menimbang massa
wadah yang
digunakan untuk
menyimpan hewan
2. Memasukkan hewan
pada wadah yang telah
diukur massanya
3. Menimbang massa
wadah yang telah
terisi hewan
4. Menentukan massa
hewan dengan
mengurangi masa
wadah
\
0
2. Mempersiap-
kan hewan dan
alat
respirometer
1. Mengambil kristal
KOH dengan spatula
kemudian dibungkus
menggunakan kapas
dan memasukkan
kristal pada botol
respirometer
2. Memasukkan hewan
pada botol
respirometer
3. Memberikan vaselin
di bagian ujung botol
dan menutup botol
respirometer
4. Meletakkan
respirometer pada
papan respirometer
0
3. Mengukur laju
pernapasan
dengan skala
respirometer
1. Mengambil dan
memasukkan pewarna
dengan syringe pada
pipa berskala dengan
posisi mata sejajar
dengan lubang pipa
berskala
2. Mencatat skala awal
pewarna
3. Memastikan tidak
terjadi kebocoran
dengan melihat
adanya pergerakan
pewarna
4. Mencatat pergerakan
0
Tabel 1.8. Tabel keterampilan membedah
Membedah Hewan (Kodok/Katak)
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
1. Anastesi dan
Preparasi
Bedahlah katak
sehingga dapat diamati
organ pencernaanya!
1. a. Memasukkan
segumpal kapas yang
telah di tetesi eter
kedalam toples
b. Mencari letak
membran timpani dari
katak/kodok
2. a. Memasukkan katak
ke dalam toples dan
tutup dengan rapat
b.tusuk membran
timpani dengan jarum
inokulum
3. Meletakkan katak yang
telah pingsan di atas
baki bedah
4. Merentangkan kaki-
kaki katak lalu tusuk
telapak kaki dengan
menggunakan jaram
agar tidak berpindah
0
2. Pemotongan
Kulit 1. Menarik kulit pada
bagian bawah perut
katak dengan
menggunakan pinset
2. Menggunting kulit
hingga ke bagian
kepala.
3. Membuka kulit katak
dengan hati-hati ke
arah kanan dan kiri
lalu tusuk dengan
jarum agar tidak
berubah posisi
4. Melakukan kegiatan
menggunting bagian
kulit dengan hati-hati
dan sehingga tidak
memotong bagian
yang lain
0
Membedah Hewan (Kodok/Katak)
N
o
Sub teknik
Laboratorium
Instruksi Indikator Gambar Skor
3. Pemotongan
jaringan otot
1. Menarik jaringan
muda dengan pinset
2. Menggunting jaringan
ini dimulai dari bagian
bawah perut hingga
bagian dibawah kepala
3. Melakukan dengan
hati-hati hindari
pemotongan pembuluh
darah agar tidak bocor
4. Merentangkan jaringan
tersebut dan tusuk
dengan jarum pentul
hingga organ-organ
internal dapat terlihat
0
Ciputat, 13 September 2019
Observer
(Khairunnisa)
1
23
123
Lampiran 6: Data Observasi Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium
NO Nama
Teknik laboratorium
Menggunakan mikroskop Menggunakan
gelas ukur
Menggunakan
pipet tetes
Memanas-kan
larutan
Menggunakan
termometer
Menggunakan neraca Menggunakan
respirometer
Membedah hewan
1 2 3 4 1 1 2 1 2 1 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 A 4 2 3 3 4 4 3 4 4 0 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0
2 B 4 1 0 2 4 4 2 4 2 3 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0
3 C 3 2 2 2 2 3 4 4 2 3 1 0 2 2 0 0 0 0 0 0
4 D 4 0 0 0 1 4 3 4 3 2 4 1 3 3 0 0 0 0 0 0
5 E 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 0 2 4 0 3 1 0 0 0
6 F 4 0 0 1 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 0 0 0 0 0 0
7 G 4 0 0 0 4 4 4 3 1 2 1 2 3 3 0 0 0 0 0 0
8 H 2 0 0 1 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 0 0 0 0 0 0
9 I 4 1 0 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 0 0 0 0 0 0
10 J 4 2 1 2 2 4 3 3 4 1 3 4 4 3 0 4 3 0 0 0
11 K 4 0 0 2 3 4 4 4 4 1 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0
12 L 4 1 1 2 2 4 4 3 3 2 2 4 3 1 0 0 0 0 0 0
13 M 3 0 0 2 0 4 4 3 4 1 4 2 1 4 0 0 0 0 0 0
14 N 2 1 0 2 3 3 3 4 2 3 2 0 1 4 0 0 0 0 0 0
15 O 4 3 3 2 2 2 2 3 4 0 2 3 1 1 0 2 1 4 0 0
16 P 4 0 0 0 2 2 2 4 3 4 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0
17 Q 4 2 0 2 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 0 3 0 0 0 0
18 R 4 3 0 2 4 4 4 3 3 1 1 0 0 2 0 2 0 0 0 0
19 S 4 1 0 2 4 3 3 4 4 1 1 0 0 4 0 1 0 4 3 1
20 T 4 1 2 2 1 3 3 3 4 3 2 3 2 4 0 0 0 0 0 0
Jumlah 74 23 14 34 56 71 64 70 60 42 43 35 42 53 0 15 5 8 3 1
% perpoint 92,5 28,7
5
17,5 42,5 70 88,75 80 87,5 75 52,5 53,7
5
43,7
5
52,5 66,2
5
0 18,7
5
6,25 10 3,75 1,25
%
perindikator
45,3125 70 84,375 81,25 52,5 54,0625 8,33 5
124
124
Lampiran 7 : Nilai Koefiesiensi Kesepakatan Antar Pengamat
Responden A
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 10, 15, 16, 17,
18, 19, 20
(7)
7
1 11, 12, 13
(3)
3
2 2
(1)
1
3 3, 4, 7, 14
(4)
4
4 1, 5, 6, 8, 9
(5)
5
Jumlah 7 3 1 4 5 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
125
Responden B
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 3, 12, 15, 16,
17, 18, 19, 20
(8)
8
1 2, 11, 14
(3)
3
2 4, 7, 9, 13
(4)
4
3 10
(1)
1
4 1, 5, 6, 8
(4)
4
Jumlah 8 3 4 1 4 20
KK
=
1
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
126
Responden C
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 12, 15, 16, 17,
18, 19, 20
(7)
3
(1)
8
1 11,
(1)
1
2 3
(1)
4, 9, 13, 14
(4)
5
3 1,6,10
(3)
3
4 5,
(1)
7, 8
(2)
3
Jumlah 8 1 6 3 2 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
127
Responden D
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 2, 3, 4, 15, 16,
17, 18, 19, 20
(9)
9
1 5, 12
(2)
2
2 10
(1)
1
3 7,9,1314
(4)
4
4 1,6,8, 11
(4)
4
Jumlah 9 2 1 4 4 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
128
Responden E
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 12, 15, 18, 19,
20
(5)
5
1 17
(1)
1
2 3
(1)
13
(1)
2
3 2, 4, 7, 9, 10,
11
(6)
6
4 16
(1)
1, 5, 6, 8,
14
(5)
6
Jumlah 5 2 1 7 5 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan thermometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
129
Responden F
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 2, 3, 15, 16, 17,
18, 19, 20
(8)
8
1 4
(1)
1
2 9, 10, 14
(3)
3
3 5, 8, 11, 12,
13
(5)
5
4 1,6,7
(3)
3
Jumlah 8 1 3 5 3 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
130
Responden G
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 2, 3, 4, 15, 16, 17, 18, 19, 20
(9)
9
1 11
(1)
1
2 9
(1)
10, 12
(2)
3
3 8, 13, 14
(3)
3
4 1, 5, 6, 7
(4)
4
Jumlah 9 2 2 3 4 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
131
Responden H
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 2, 3, 15, 16, 17,
18, 19, 20
(8)
8
1 4
(1)
1
2 1, 6
(2)
2
3 6, 9, 10, 11,
12, 13
(6)
6
4 5, 8, 14
(3)
3
Jumlah 8 1 2 6 3 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
132
Responden I
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 3, 15, 16, 17,
18, 19, 20
(7)
7
1 2
(1)
1
2 4, 12
(2)
2
3 5,7,8,9,10, 11,
13, 14
(8)
8
4 1, 6
(2)
2
Jumlah 8 2 8 2 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
133
Responden J
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 15, 18, 19, 20
(4)
4
1 3, 10
(2)
2
2 2, 4, 5
(3)
3
3 7, 8, 11, 14
(4)
4
4 17
(1)
1, 2, 9, 12,
13, 15
(6)
7
Jumlah 4 2 3 5 6 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
134
Responden K
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 2, 3, 10, 14,
15, 16, 17,
18, 19, 20
(10)
10
1 0
2 4
(1)
1
3 5, 11, 12, 13
(4)
4
4 1, 6, 7, 8,
9
(5)
5
Jumlah 10 0 1 4 5 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
135
Responden L
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 15, 16, 17,
18, 19, 20
(6)
6
1 2, 3, 14
(3)
3
2 4, 5, 10
(3)
3
3 8, 9, 13
(3)
3
4 7
(1)
11
(1)
1,6, 12
(3)
5
Jumlah 6 3 4 4 3 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
136
Responden M
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 2, 5, 15, 16,
17, 18, 19, 20
(8)
8
1 3
(1)
10, 13
(2)
3
2 4, 12
(2)
2
3 1, 8
(2)
2
4 6, 7, 9,
11, 14
(5)
5
Jumlah 9 2 2 2 5 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
137
Responden N
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 12, 15, 16,
17, 18, 19, 20
(7)
7
1 3
(1)
13
(1)
2
(1)
3
2 1,4,9
(3)
3
3 11
(1)
5,6,7,10
(4)
5
4 8,14
(2)
2
Jumlah 8 1 5 4 2 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
138
Responden O
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 10, 15, 19, 20
(4)
4
1 13, 14, 17
(3)
3
2 4, 5, 6, 7,
11, 16
(6)
6
3 2, 3, 8, 12
(4)
4
4 1, 9, 18
(3)
3
Jumlah 4 3 6 4 3 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
139
Responden P
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 2, 3, 4, 12,
15, 16, 17,
18, 19, 20
(10)
10
1 11
(1)
1
2 13
(1)
5, 6, 7, 14
(4)
5
3 9
(1)
1
4 1, 8, 10
(3)
3
Jumlah 10 2 4 1 3 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
140
Responden Q
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 3, 15, 17, 18,
19, 20
(6)
6
1 0
2 2, 4, 9, 11
(4)
4
3 8, 14, 16
(3)
3
4 1, 5, 6, 7, 10,
12, 13
(7)
7
Jumlah 6 0 4 3 7 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
141
Responden R
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 12, 15, 17,
18, 19, 20
(6)
3, 13
(2)
8
1 10, 11
(2)
2
2 4, 14, 16
(3)
3
3 2, 8, 9
(3)
3
4 1, 5, 6, 7
(4)
4
Jumlah 6 4 3 3 4 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
142
Responden S
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 3, 12, 13, 15,
17, 20
(6)
6
1 2, 10, 11, 16
(4)
4
2 4
(1)
1
3 6, 7, 19
(3)
3
4 1, 5, 8, 9,
14, 18
(6)
6
Jumlah 6 4 1 3 6 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
143
Responden T
Tabel Kontigensi Kesepakatan
0 1 2 3 4 Jumlah
0 15, 16, 17,
18, 19, 20
(6)
6
1 2
(1)
1
2 5
(1)
3, 4, 11 ,13
(4)
5
3 6, 7, 8,
10, 12
(5)
5
4 1, 9, 14
(3)
3
Jumlah 6 2 4 5 3 20
KK
=
No Objek Pengamatan Pengamat I Pengamat II
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Membawa dan Meletakkan
Mikoskop
2 Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang diamati
3 Menggunakan perbesaran lensa
objektif beragam
4 Mengembalikan mikroskop
5 Menuang larutan dan membaca
meniscus
6 Mengambil larutan dengan
pipet tetes
7 Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
8 Menyalakan dan memadamkan
pembakar spirtus
9 Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
10 Menggunakan termometer
11 Mempersiapkan neraca sebelum
menimbang
12 Menimbang alas
13 Menimbang massa zat
14 Perapihan neraca
15 Menimbang massa hewan
16 Mempersiapkan hewan dan alat
respirometer
17 Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
18 Anastesi dan Preparasi
19 Pemotongan Kulit
20 Pemotongan jaringan otot
144
Lampiran 8 : Angket Mahasiswa
ANGKET MAHASISWA
NAMA :
NIM :
SEMESTER :
Petunjuk pengisian !
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, anda diminta untuk mengisi angket tentang
keterampilan penggunaan alat yang anda miliki. Berilah tanda Checklist (√) pada kolom Ya atau
Tidak pada setiap indikator di bawah ini sesuai dengan yang anda lakukan pada saat anda
praktikum !
No Teknik
Laboratorium
Aspek yang dinilai Ya Tidak
1. Menggunakan
mikroskop
1. Membawa dan Meletakkan Mikroskop :
a. Saya membawa mikroskop dengan kedua
tangan
b. Saya membawa mikroskop dengan tangan
yang lebih kuat memegang bagian lengan
mikroskop
c. Saya membawa mikroskop dengan tangan
yang lemah menyangga kaki mikroskop
d. Saya membawa mikroskop dengan posisi
sejajar dengan dada
e. Saya selalu membawa mikroskop dengan
benar walaupun tidak ada laboran atau
asisten laboratorium
f. Saya setuju bahwa tempat peletakan
mikroskop di tempat yang miring, basah, dan
licin
g. Saya meletakkan mikroskop di tempat yang
miring, basah dan licin
2. Mendapatkan titik fokus terhadap objek :
a. Saya mengatur cermin untuk mendapatkan
pencahayaan yang kuat
b. Saya meletakkan dan menjepit preparat pada
meja benda
c. Saya setuju bahwa memutar pemutar kasar
secara lambat berfungsi untuk mendapatkan
bayangan objek yang jelas
d. Saya memutar pemutar kasar dengan cepat dan
posisi mata tidak pada di lensa okuler
e. Saya setuju bahwa memutar pemutar halus
secara lambat berfungsi untuk memperjelas
bayangan pada objek
145
No Teknik
Laboratorium
Aspek yang dinilai Ya Tidak
f. Saya memutar pemutar halus secara perlahan
dengan posisi mata pada lensa okuler untuk
memperoleh bayangan yang jelas
g. Saya dapat melihat objek yang diamati
dengan jelas
3. Menggunakan perbesaran lensa objektif beragam (10x dan 40x):
a. Saya menaikkan pemutar kasar sebelum
mengganti lensa objektif
b. Saya setuju bahwa memutar revolver dengan
memegang lensa objektif
c. Saya memutar revolver hingga berbunyi
“klik”
d. Saya mendapatkan objek pada perbesaran
beragam
4. Mengembalikan mikroskop:
a. Saya menaikkan pemutar kasar sebelum
mengambil preparat
b. Saya menarik preparat dari penjepit meja
benda
c. Saya setuju bahwa tabung mikroskop tidak
perlu diturunkan dan tidak menegakkan
mikroskop sebelum dikembalikan
d. Saya mengembalikan mikroskop ke tempat
penyimpanan
2. Mengukur
larutan
1. Menuang larutan dan membaca meniskus:
a. Saya menuangkan cairan dari wadah lain ke
gelas ukur secara langsung atau menggunakan
bantuan corong
b. Saya menempelkan lekukan bibir gelas beker
ke bagian datar gelas ukur, atau menempelkan
pada dinding corong
c. Saya setuju untuk membaca meniskus pada
aquades dilihat dari cekungan atas
d. Saya setuju bahwa untuk melihat skala pada
gelas ukur dapat dilihat secara vertikal
3. Menggunakan
pipet
1. Mengambil larutan menggunakan pipet tetes:
a. Saya menekan karet hisap menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk ketika memasukkan
pipet kedalam larutan
b. Saya memasukkan pipet dalam posisi
ditegakkan
c. Saya setuju bahwa tetap menekan karet hisap
ketika mengambil larutan
d. Saya mengangkat pipet tetes dari larutan
2. Mengeluarkan larutan dengan pipet tetes:
a. Saya memasukkan pipet tetes ke dalam
tabung reaksi dalam posisi ditegakkan
146
No Teknik
Laboratorium
Aspek yang dinilai Ya Tidak
b. Saya setuju bahwa larutan diteteskan ke
dinding tabung reaksi
c. Saya menekan karet hisap menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk secara perlahan
d. Saya meneteskan larutan dengan menghitung
jumlah tetesan
4. Pemanasan
larutan
1. Menyalakan pembakar spirtus dan memadamkan pembakar spirtus:
a. Saya membuka tutup pembakar spirtus
sebelum memanaskan
b. Saya menyalakan pembakar spirtus dengan
pemantik api
c. Saya meniup pembakar spirtus
d. Saya setuju bahwa menutup pembakar spirtus
menggunakan tutup pembakar spirtus dari
arah atas
2. Pemanasan menggunakan tabung reaksi:
a. Saya menjepit tabung reaksi menggunakan
penjepit kayu
b. Saya menegakkan tabung reaksi di atas nyala
api
c. Saya setuju bahwa ketika memanaskan
larutan, posisi tabung reaksi tidak diarahkan
ke diri sendiri dan orang lain
d. Saya tidak menggoyangkan tabung reaksi saat
pemanasan
5. Mengukur suhu 1. Menggunakan termometer:
a. Saya memegang tali atau karet yang
diapasang di pangkal termometer
b. Saya memasukkan termometer ke dalam
larutan yang akan diukur
c. Saya setuju bahwa ujung termometer
ditempelkan pada dinding tabung reaksi atau
dasar tabung reaksi
d. Saya melihat skala termometer sejajar dengan
mata
6. Menimbang 1. Membersihkan neraca :
a. Saya tidak membersihkan piringan neraca
sebelum menimbang
b. Saya memposisikan beban pada titik nol
c. Saya tidak memutar knop pada neraca
d. Saya setuju sebelum diunakan, garis sejajar
tidak perlu disejajarkan dengan angka nol
2. Menyetimbangkan neraca dan mengunakan alas saat menimbang:
a. Saya menggunakan alas untuk menimbang
b. Saya menggeser beban dan meletakkan beban
pada lekukan beban yang sesuai
c. Saya setuju bahwa menggeser beban terkecil
ke terbesar
147
No Teknik
Laboratorium
Aspek yang dinilai Ya Tidak
d. Saya mencatat massa kaca arloji
3. Mengambil dan meimbang zat:
a. Saya menggunakan spatula untuk mengambil
zat
b. Saya meletakkan zat pada alas zat dengan
berceceran
c. Saya menggeser beban dengan tangan
d. Saya setuju bahwa massa zat didapatkan
dengan mengurangi massa akhir dengan
massa alas
4. Perapihan neraca
a. Saya mengambil kaca arloji setelah digunakan
b. Saya membersihkan piringan neraca setelah
menimbang
c. Saya tidak memposisikan anak beban pada
posisi nol
d. Saya setuju knop pada neraca tidak perlu di
putar hingga posisi setimbang
7. Menggunakan
Respirometer
1. Menimbang massa hewan
a. Saya menggunakan wadah saat akan
menimbang massa hewan
b. Saya setuju bahwa wadah tidak ditimbang
terlebih dahulu
c. Saya memasukkan hewan yang akan
digunakan kedalam wadah
d. Saya menentukan massa hewan yang
sebenarnya
2. Mempersiapkan hewan dan alat respirometer:
a. Saya setuju bahwa untuk mengambil KOH
atau NaOH dengan spatula tanpa dibungkus
dengan kapas
b. Saya memasukkan KOH atau NaOH kedalam
botol respirometer
c. Saya menutup botol respirometer dengan
rapat tanpa memberikan vaselin pada botol
respirometer
d. Saya meletakkan respirometer pada papan
respirometer
3. Mengukur laju pernapasan dengan skala respirometer:
a. Saya mengambil pewarna menggunakan
syringe dan memasukkan pada pipa berskala
dengan posisi mata sejajar pada lubang pipa
b. Saya setuju bahwa skala awal pada pewarna
tidak perlu untuk dicatat
c. Saya memastikan tidak terjadi kebocoran
dengan melihat adanya pergerakan pewarna
pada skala respirometer
d. Saya mencatat setiap pergerakan pewarna
pada waktu yang ditentukan
148
No Teknik
Laboratorium
Aspek yang dinilai Ya Tidak
8. Membedah
hewan
(katak/kodok)
1. Anastesi dan Preparasi:
a. Saya masukkan segumpal kapas yang telah di
tetesi eter kedalam toples atau menusuk
dengan inokulum bagian sambungan antar
tulang tengkorak dan tulang atlas
b. Saya masukkan katak ke dalam toples dan
menutup dengan rapat atau menggerakan
jarum inokulum berkelok-kelok menuju ruang
kranial
c. Saya meletakkan katak yang telah pingsan di
atas baki bedah
d. Saya setuju bahwa merentangkan tubuh katak
di baki bedah akan memudahkan proses
pembedahan
2. Pemotongan kulit:
a. Saya setuju bahwa menarikkulit pada bagian
perut katak dengan menggunakan gunting
bedah
b. Saya menggunting kulit hingga ke bagian
kepala
c. Saya membuka kulit katak dengan hati-hati ke
arah kanan dan kiri lalu menusuk dengan
jarum agar tidak berubah posisi
d. Saya melakukan kegiatan menggunting
bagian kulit dengan hati-hati sehingga tidak
memotong bagian yang lain
3. Pemotongan jaringan otot:
a. Saya menarik jaringan muda dengan gunting
bedah
b. Saya setuju bahwa untuk dapat melihat organ
dalam kodok hatus menggunting jaringan ini
dimulai dari bagian bawah perut hingga
bagian dibawah kepala
c. Saya menggunting jaringan ini dengan hati-
hati, hindari pemotongan pembuluh darah
agar tidak terpotong
d. Saya merentangkan jaringan tersbut dan tusuk
dengan jarum pentul hingga organ-organ
internal dapat terlihat
149
Lampiran 9: Contoh Lembar Angket Yang Telah Diisi Oleh Responden
ANGKET MAHASISWA
NAMA : Zakiyah Zahara Khumaeroh
NIM : 11190161000028
SEMESTER : 1
Petunjuk pengisian !
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, anda diminta untuk mengisi angket tentang
keterampilan penggunaan alat yang anda miliki. Berilah tanda Checklist (√) pada kolom Ya atau
Tidak pada setiap indikator di bawah ini sesuai dengan yang anda lakukan pada saat anda
praktikum !
No Teknik
Laboratorium
Aspek yang dinilai Ya Tidak
1. Menggunakan
mikroskop
1. Membawa dan Meletakkan Mikroskop :
a. Saya membawa mikroskop dengan kedua
tangan
(1)
b. Saya membawa mikroskop dengan tangan
yang lebih kuat memegang bagian lengan
mikroskop
(1)
c. Saya membawa mikroskop dengan tangan
yang lemah menyangga kaki mikroskop
(1)
d. Saya membawa mikroskop dengan posisi
sejajar dengan dada
(1)
e. Saya selalu membawa mikroskop dengan
benar walaupun tidak ada laboran atau
asisten laboratorium
(1)
f. Saya setuju bahwa tempat peletakan
mikroskop di tempat yang miring, basah, dan
licin
(1)
g. Saya meletakkan mikroskop di tempat yang
miring, basah dan licin
(1)
2. Mendapatkan titik fokus terhadap objek :
a. Saya mengatur cermin untuk mendapatkan
pencahayaan yang kuat
(1)
b. Saya meletakkan dan menjepit preparat pada
meja benda
(1)
c. Saya setuju bahwa memutar pemutar kasar
secara lambat berfungsi untuk mendapatkan
bayangan objek yang jelas
(0)
d. Saya memutar pemutar kasar dengan cepat dan
posisi mata tidak pada di lensa okuler
(1)
e. Saya setuju bahwa memutar pemutar halus
secara lambat berfungsi untuk memperjelas
bayangan pada objek
(1)
f. Saya memutar pemutar halus secara perlahan
dengan posisi mata pada lensa okuler untuk
memperoleh bayangan yang jelas
(1)
150
No Teknik
Laboratorium
Aspek yang dinilai Ya Tidak
g. Saya dapat melihat objek yang diamati
dengan jelas
(1)
3. Menggunakan perbesaran lensa objektif beragam (10x dan 40x):
a. Saya menaikkan pemutar kasar sebelum
mengganti lensa objektif
(1)
b. Saya setuju bahwa memutar revolver dengan
memegang lensa objektif
(0)
c. Saya memutar revolver hingga berbunyi
“klik”
(0)
d. Saya mendapatkan objek pada perbesaran
beragam
(0)
4. Mengembalikan mikroskop:
a. Saya menaikkan pemutar kasar sebelum
mengambil preparat
(0)
b. Saya menarik preparat dari penjepit meja
benda
(0)
c. Saya setuju bahwa tabung mikroskop tidak
perlu diturunkan dan tidak menegakkan
mikroskop sebelum dikembalikan
(0)
d. Saya mengembalikan mikroskop ke tempat
penyimpanan
(1)
2. Mengukur
larutan
1. Menuang larutan dan membaca meniskus:
a. Saya menuangkan cairan dari wadah lain ke
gelas ukur secara langsung atau menggunakan
bantuan corong
(1)
b. Saya menempelkan lekukan bibir gelas beker
ke bagian datar gelas ukur, atau menempelkan
pada dinding corong
(1)
c. Saya setuju untuk membaca meniskus pada
aquades dilihat dari cekungan atas
(0)
d. Saya setuju bahwa untuk melihat skala pada
gelas ukur dapat dilihat secara vertikal
(0)
3. Menggunakan
pipet
1. Mengambil larutan menggunakan pipet tetes:
a. Saya menekan karet hisap menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk ketika memasukkan
pipet kedalam larutan
(1)
b. Saya memasukkan pipet dalam posisi
ditegakkan
(1)
c. Saya setuju bahwa tetap menekan karet hisap
ketika mengambil larutan
(1)
d. Saya mengangkat pipet tetes dari larutan
(1)
2. Mengeluarkan larutan dengan pipet tetes:
a. Saya memasukkan pipet tetes ke dalam
tabung reaksi dalam posisi ditegakkan
(0)
b. Saya setuju bahwa larutan diteteskan ke
dinding tabung reaksi
(1)
c. Saya menekan karet hisap menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk secara perlahan
(1)
d. Saya meneteskan larutan dengan menghitung
jumlah tetesan
(1)
151
No Teknik
Laboratorium
Aspek yang dinilai Ya Tidak
4. Pemanasan
larutan
1. Menyalakan pembakar spirtus dan memadamkan pembakar spirtus:
a. Saya membuka tutup pembakar spirtus
sebelum memanaskan
(1)
b. Saya menyalakan pembakar spirtus dengan
pemantik api
(1)
c. Saya meniup pembakar spirtus (1)
d. Saya setuju bahwa menutup pembakar spirtus
menggunakan tutup pembakar spirtus dari
arah atas
(0)
2. Pemanasan menggunakan tabung reaksi:
a. Saya menjepit tabung reaksi menggunakan
penjepit kayu
(1)
b. Saya menegakkan tabung reaksi di atas nyala
api
(0)
c. Saya setuju bahwa ketika memanaskan
larutan, posisi tabung reaksi tidak diarahkan
ke diri sendiri dan orang lain
(1)
d. Saya tidak menggoyangkan tabung reaksi saat
pemanasan
(1)
5. Mengukur suhu 1. Menggunakan termometer:
a. Saya memegang tali atau karet yang
diapasang di pangkal termometer
(1)
b. Saya memasukkan termometer ke dalam
larutan yang akan diukur
(1)
c. Saya setuju bahwa ujung termometer
ditempelkan pada dinding tabung reaksi atau
dasar tabung reaksi
(1)
d. Saya melihat skala termometer sejajar dengan
mata
(1)
6. Menimbang 1. Membersihkan neraca :
a. Saya tidak membersihkan piringan neraca
sebelum menimbang
(1)
b. Saya memposisikan beban pada titik nol (1)
c. Saya tidak memutar knop pada neraca (1)
d. Saya setuju sebelum diunakan, garis sejajar
tidak perlu disejajarkan dengan angka nol
(1)
2. Menyetimbangkan neraca dan mengunakan alas saat menimbang:
a. Saya menggunakan alas untuk menimbang (1)
b. Saya menggeser beban dan meletakkan beban
pada lekukan beban yang sesuai
(1)
c. Saya setuju bahwa menggeser beban terkecil
ke terbesar
(1)
d. Saya mencatat massa kaca arloji (1)
3. Mengambil dan meimbang zat:
a. Saya menggunakan spatula untuk mengambil
zat
(1)
b. Saya meletakkan zat pada alas zat dengan
berceceran
(1)
152
No Teknik
Laboratorium
Aspek yang dinilai Ya Tidak
c. Saya menggeser beban dengan tangan (1)
d. Saya setuju bahwa massa zat didapatkan
dengan mengurangi massa akhir dengan
massa alas
(1)
4. Perapihan neraca
a. Saya mengambil kaca arloji setelah digunakan (0)
b. Saya membersihkan piringan neraca setelah
menimbang
(1)
c. Saya tidak memposisikan anak beban pada
posisi nol
(1)
d. Saya setuju knop pada neraca tidak perlu di
putar hingga posisi setimbang
(1)
7. Menggunakan
Respirometer
4. Menimbang massa hewan
a. Saya menggunakan wadah saat akan
menimbang massa hewan
b. Saya setuju bahwa wadah tidak ditimbang
terlebih dahulu
c. Saya memasukkan hewan yang akan
digunakan kedalam wadah
d. Saya menentukan massa hewan yang
sebenarnya
5. Mempersiapkan hewan dan alat respirometer:
a. Saya setuju bahwa untuk mengambil KOH
atau NaOH dengan spatula tanpa dibungkus
dengan kapas
b. Saya memasukkan KOH atau NaOH kedalam
botol respirometer
c. Saya menutup botol respirometer dengan
rapat tanpa memberikan vaselin pada botol
respirometer
d. Saya meletakkan respirometer pada papan
respirometer
6. Mengukur laju pernapasan dengan skala respirometer:
a. Saya mengambil pewarna menggunakan
syringe dan memasukkan pada pipa berskala
dengan posisi mata sejajar pada lubang pipa
b. Saya setuju bahwa skala awal pada pewarna
tidak perlu untuk dicatat
c. Saya memastikan tidak terjadi kebocoran
dengan melihat adanya pergerakan pewarna
pada skala respirometer
d. Saya mencatat setiap pergerakan pewarna
pada waktu yang ditentukan
8. Membedah
hewan
(katak/kodok)
4. Anastesi dan Preparasi:
a. Saya masukkan segumpal kapas yang telah di
tetesi eter kedalam toples atau menusuk
dengan inokulum bagian sambungan antar
tulang tengkorak dan tulang atlas
153
No Teknik
Laboratorium
Aspek yang dinilai Ya Tidak
b. Saya masukkan katak ke dalam toples dan
menutup dengan rapat atau menggerakan
jarum inokulum berkelok-kelok menuju ruang
kranial
c. Saya meletakkan katak yang telah pingsan di
atas baki bedah
d. Saya setuju bahwa merentangkan tubuh katak
di baki bedah akan memudahkan proses
pembedahan
5. Pemotongan kulit:
a. Saya setuju bahwa menarikkulit pada bagian
perut katak dengan menggunakan gunting
bedah
b. Saya menggunting kulit hingga ke bagian
kepala
c. Saya membuka kulit katak dengan hati-hati ke
arah kanan dan kiri lalu menusuk dengan
jarum agar tidak berubah posisi
d. Saya melakukan kegiatan menggunting
bagian kulit dengan hati-hati sehingga tidak
memotong bagian yang lain
6. Pemotongan jaringan otot:
a. Saya menarik jaringan muda dengan gunting
bedah
b. Saya setuju bahwa untuk dapat melihat organ
dalam kodok hatus menggunting jaringan ini
dimulai dari bagian bawah perut hingga
bagian dibawah kepala
c. Saya menggunting jaringan ini dengan hati-
hati, hindari pemotongan pembuluh darah
agar tidak terpotong
d. Saya merentangkan jaringan tersbut dan tusuk
dengan jarum pentul hingga organ-organ
internal dapat terlihat
Ciputat, 13 September 2019
Responden
154
Lampiran 10 : Hasil Angket
Data Hasil Angket Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium
NO
N
a
m
a
Teknik laboratorium
Menggunakan
Mikroskop
Menggunakan
gelas ukur
Menggunak-
an pipet tetes
Memanaskan
larutan
Menggunakan
termometer
Menggunakan
Neraca
Menggunakan
respirometer
Membedah hewan
1 2 3 4 1 1 2 1 2 1 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 A 6 5 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 0 0 0 0 0 0
2 B 4 1 1 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 0 0 0 0 0 0
3 C 7 3 1 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 0 0 0 0 0 0
4 D 6 0 0 0 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 0 0 0 0 0 0
5 E 5 5 1 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 0 0 0
6 F 6 3 0 0 1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 0 0 0 0 0 0
7 G 7 0 0 1 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 0 0 0 0 0 0
8 H 5 0 0 1 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 0
9 I 5 0 0 0 2 3 1 3 4 3 2 1 3 3 0 0 0 0 0 0
10 J 7 5 2 2 2 3 1 3 4 3 3 3 4 3 0 4 3 0 0 0
11 K 6 0 0 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 0 0 0 0 0 0
12 L 7 4 0 2 2 3 4 2 4 4 4 2 3 1 0 0 0 0 0 0
13 M 7 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 0 0 0 0
14 N 7 6 1 1 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 0 0 0 0 0 0
15 O 5 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 2 0 2 3 4 0 0
16 P 7 7 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 0 0 0 0 0
17 Q 7 3 0 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 0 0 0 0 0 0
18 R 7 5 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 0
19 S 6 6 1 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 1 2
20 T 7 6 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 0 0 0 0 0 0
Jumlah 124 70 23 44 50 64 65 59 71 71 64 62 68 60 9 15 11 8 1 2
% sub
teknik
88,5
71 50
28,7
5 55 62,5
80 81,25 73,75 88,75 88,75
80 77,5 85 75
11,
25
18,7
5
13,7
5 10 1,25 2,5
% teknik
labora-
torium
55,58 62,5 80,625 81,25 88,75 79,375 14,583 4,583
155
155
155
Lampiran 11 : Kisi-Kisi Wawancara
Kisi-Kisi Wawancara
Jenis Pertanyaan Pertanyaan
How Selama di SMA berapakali anda melakukan praktikum
biologi ?
What Judul praktikum apakah yang telah dilakukan selama di
SMA?
When Pada materi apakah judul tersebut di praktikumkan?
What Alat laboratorium apakah yang sudah pernah digunakan
selama praktikum?
How Sebelum kalian melakukan praktikum di laboratorium,
apakah kalian mencari tau terlebih dahulu bagaimana
langkah kerja dan cara penggunaanya?
What Praktikum manakah yang lebih disukai setelah
melaksanakan kegiatan praktikum di perguruan Tinggi?
What Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari Perguruan Tinggi?
What Menurut kamu, keterampilan yang kamu dapatkan di
laboratorium dapat menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Kisi-Kisi Wawancara Konfirmasi Penggunaan alat
Pertanyaan ini dibuat untuk mengkonfirmasi keterampilan penggunaan alat
laboratorium yang telah digunakan.
Jenis keterampilan Pertanyaan
Keterampilan
menggunakan
mikroskop
Alat laboratorium apakah yang sudah pernah digunakan
selama praktikum?
Menurut kamu, bagaimana cara membawa mikroskop yang
benar?
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk melakukan
pengamatan?
Bagaimanakah langkah yang dilakukan saat menggunakan
mikroskop?
Bagaimanakah langkah untuk mendapatkan objek pada
perbesaran optimum?
Objek apakah yang terlihat ketika kamu menggunakan
mikroskop?
Hal apa yang dilakukan setelah menggunakan mikroskop?
156
Jenis keterampilan Pertanyaan
Keterampilan
menggunakan gelas
ukur
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur, alat apakah yang
kamu gunakan?
Meniskus manakah yang kamu liat saat mengukur larutan
yang digunakan?
Bagaimana posisi mata yang tepat saat membaca volume
larutan menggunakan gelas ukur?
Keterampilan
menggunakan pipet
tetes
Jelaskan bagaimana cara kamu menggunakan pipet tetes ?
Keterampilan
memanaskan larutan
Bagaimanakah kamu memposisikan tabung reaksi saat
melakukan pemanasan?
Bagaimana cara memadamkan pembakar spirtus?
Keterampilan
menggunakan
thermometer
Bagaimana cara yang tepat untuk mengukur suhu larutan
menggunakan termometer?
Keterampilan
menggunakan
neraca
Sebelum menggunakan menimbang massa zat, hal apa saja
yang harus dilakukan ketika menggunakan neraca?
Keterampilan
menggunakan
respirometer
Bagaimana cara yang tepat untuk menggunakan
respirometer?
Keterampilan
membedah hewan
(katak/kodok)
Bagaimana cara yang tepat untuk membedah Katak?
Saat anastesi, apakah nama bagian tubuh katak yang
ditusuk saat anastesi?
1
57
157
157
Lampiran 12 : Hasil Wawancara
Data Hasil Wawancara Keterampilan Penggunaan Alat Laboratorium
NO
N
A
M
A
Teknik laboratorium
Menggunakan mikroskop Menggunakan
gelas ukur
Menggunakan
pipet tetes
Memanas-kan
larutan
Menggunakan
termometer
Menggunakan neraca Menggunakan
respirometer
Membedah hewan
1 2 3 4 1 1 2 1 2 1 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 A 4 3 1 2 2 4 2 4 2 1 1 1 3 2 0 0 0 0 0 0
2 B 4 0 0 1 2 4 3 3 1 3 1 3 3 0 0 0 0 0 0 0
3 C 4 0 0 1 2 4 2 3 2 4 3 2 4 3 0 0 0 0 0 0
4 D 4 0 0 0 4 4 1 4 3 1 2 3 4 0 0 0 0 0 0 0
5 E 4 3 0 3 4 4 1 4 3 4 0 0 2 1 0 3 1 0 0 0
6 F 4 3 0 2 2 4 2 4 2 4 1 2 3 3 0 0 0 0 0 0
7 G 4 0 0 0 2 4 3 4 0 3 3 4 3 1 0 0 0 0 0 0
8 H 4 3 1 3 2 4 3 3 3 1 4 2 4 3 0 0 0 0 0 0
9 I 3 0 0 0 4 4 2 4 3 4 4 0 4 2 0 0 0 0 0 0
10 J 4 1 0 2 2 4 2 4 4 3 3 3 4 1 0 3 2 0 0 0
11 K 4 4 0 2 2 4 2 4 2 4 1 3 4 4 0 0 0 0 0 0
12 L 4 2 0 2 2 4 3 4 2 1 1 2 4 2 0 0 0 0 0 0
13 M 4 1 0 2 2 4 3 4 4 2 3 3 4 3 0 0 0 0 0 0
14 N 2 3 0 2 2 4 3 4 4 4 1 2 4 1 0 0 0 0 0 0
15 O 4 3 2 1 2 4 3 3 3 3 0 2 3 1 0 1 1 4 0 0
16 P 3 0 0 1 2 4 3 3 3 1 4 2 4 3 0 1 0 0 0 0
17 Q 4 1 0 1 4 4 4 4 3 4 3 2 4 2 0 2 0 0 0 0
18 R 4 3 0 1 2 4 3 3 3 3 0 3 4 2 0 0 0 0 0 0
19 S 4 0 0 0 2 4 3 4 4 1 4 2 4 3 0 0 0 4 2 2
20 T 4 3 0 1 2 4 3 4 4 4 1 2 4 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 76 33 4 27 48 80 5 74 55 55 40 43 73 37 0 10 4 8 2 2
% sub teknik 95 41,
25
5 33,
75
60 100 63,75 92,5 68,
75
68,75 50 53,
75
91,2
5
46,2
5
0 12,5 5 10 2,5 2,5
% teknik
laboratorium
43,75 60 81,875 80,625 68,75 60,3125 6 5
158
158
158
Lampiran 13 : Transkrip Wawancara
Narasumber : Responen A
Asal Sekolah : MAN 2 Sulawesi
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Selama disekolah saya lupa, saat kelas
11 praktikum mikroskop, tes golongan
darah
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
praktikum mikroskop, tes golongan
darah
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
-
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Mikroskop, kaca preparat,
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Lengannya dipegang, bawahnya lalu
dibawa di dada
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Di tempat yang datar
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Kaca preparatnya ditaruh, lalu diputar
pemutar kasarnya lalu kepemutar halus
untuk menfokuskan
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
Diputar dibagain kepalanya
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Ada gambar dinding selnya, gambarnya
kotak-kotak
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Harus dibersihkan dulu, kaca objeknya
diambil, dibersihkan yang kotor lalu
diletakkan ketempatnya
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Pakai pipet lalu diukur
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Melihat meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Posisi mata sejajar, gelas ukurnya
diletakkan di meja
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Dipencet karet hisap, dilepas saat
megambil, lalu diangkat, dimasukkin ke
tabung reaksi, mengenai dindingnya
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
Posisi tabung menghadap ke posisi
yang tidak ada orangnya, lalu dijepit
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
pemanasan? menggunakan tabung reaksi dan
menggoyangkannya membentuk pola V
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Menggunakan penutup dari arah
samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Ambil termometernya lalu masukkan
ke larutan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Kita bersihkan dulu neracanya bagian
piringannya, kaca arloji, beban lalu
dilakukan pengenolan lalu diputar
knopnya sampai seimbang, lalu
dimasukkan kaca arlojinya. Kaca
arlojinya dimasukkan dulu baru
dinolkan, saat menggeser beban yang
digerakkan beban yang besar dulu, lalu
ditaruh garamnya lalu digeser bebannya
lalu digeser sampai setimbang lalu
dibaca massanya. Itulah massa
garamnya. Setelah selesai diambil
garamnya, lalu bebannya dibalikin ke
ujung lalu piringannya diturunkan
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Engga mencoba
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak mencoba
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya mencari tau dulu
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Saya lebih suka praktikum fisika karena
jadwalnya sangat teratur dan sistemnya
yang tidak berubah-ubah dan lebih seru
menurut saya
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Cita-cita saya bisa lulus cepat dengan
nilai yang baik, dan mnjadi guru sesuai
dengan jurusan saya
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Sesuai, karena untuk menjadi lulusan
pendidikan. Bisa aja tidak sesuai
dengan jurusan tetapi ada bekal agar
bisa menjadi guru mapel lain selain
biologi, dan untuk mapel selain biologi
saya sudah dapat ilmu dasar dari mata
kuliah lain atau dari lab selain bio
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen B
Asal Sekolah : SMA Dua Mei
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
1 kali
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA? Praktikum kancing genetika
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan? Genetika
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Kancing genetika untuk biologi
Praktikum fisika mikrometer skrup,
jangka sorong
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Lengan dan kaki dipegang tidak
didekap didepan dada, tapi
direnggangkan
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Jangan ditaruh ditempat yang licin,
tempatnya juga harus datar
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Tidak melalukkan
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
-
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
-
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Hanya menaruh
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Pakai pipet, karena menurut saya biar
tidak kelebihan
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Posisi matanya sejajar, kita yang
mengikuti posisi gelas ukur
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Ditekan dulu karetnya trus dilepas trus
dituangin ketabung reaksi. Pipetnya
dimasukkan ke tabung reaksi dan tidak
mengenai dinding
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Saya bikin huruf L posisi tabungnya
miring
Bagaimana cara memadamkan Pakai tutup pembakar spirtus, tutupnya
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
pembakar spirtus? ditaruh lagi lalu dibuka lagi,
menutupnya dari atas
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Yang dipegang talinya termometernya
dicelup kelarutan, posisi mata sejajar
saat membaca skalanya, membaca
suhunya saat berada didalam larutan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Pengenolan dulu, bebannya digeser-
geser biar seimbang. Lalu dimasukkan
kaca arloji diukur massa kaca arlojinya,
menggeser beban dari yang besar dulu
baru yang kecil, menuangkan garamnya
pakai spatula, menggeser bebannya
pakai pulpen.
Saat sudah selesai dibersihkan kembali
garam dan kaca arloji dan ditaruh lagi
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Tidak melakukan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya lewat internet
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Praktikum biologi, karena saya suka
dan tertarik dengan pelajaran biologi
yang ada didalamnya
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Ingin menjadi guru dan juga
melanjutkan usaha keluarga saya
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Keterampilan yang ada di laboratorium
sangat sesuai dengan cita-cita
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen C
Asal Sekolah : SMAN 1 Parung
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Uji makanan, mikroskop di kelas XI, lupa
karena banyak banget.
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
Alat laboratorium apakah yang
sudah pernah digunakan selama
praktikum?
Mikroskop, cawan petri, tabung reaksi,
gelas beker, kawat kasa, kaki tiga, penjepit
tabung,mortal dan alu, plat tetes, pipet
tetes
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Tangan kanan dilengan mikroskop, tangan
kiri dibawahnya
Dimanakah mikroskop diletakkan
untuk melakukan pengamatan?
Ditempat yang datar dan tidak licin
Bagaimanakah langkah yang
dilakukan saat menggunakan
mikroskop?
Preparatnya dijepit dulu, pakai perbesaran
10 dulu
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
-
Objek apakah yang terlihat ketika
kamu menggunakan mikroskop?
-
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Dirapihkan kembali
Saat menuangkan larutan ke gelas
ukur, alat apakah yang kamu
gunakan?
Pakai pipet, biar lebih akurat
Meniskus manakah yang kamu liat
saat mengukur larutan yang
digunakan?
Meniskus cekung yang paling bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat
saat membaca volume larutan
menggunakan gelas ukur?
Posisi mata sejajar menyesuaikan dengan
gelas ukur
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Dipencet lalu dilepas, dimasukkan ke
tabung reaksi dan ditegakkan
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Dijepitkan dan menggunakan pola L,
jangan diarahkan ke orang lain tapi
ketempat yang aman, tabung ditegakkan,
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Pakai tutupnya lalu dibuka lagi, dari arah
atas
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan
menggunakan termometer?
Masukkin kedalam larutan tapi tidak
sampai dasar dan yang dipegang karetnya,
posisi mata sejajar saat melihat suhu,
membaca suhunya saat termometer
didalam larutan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan
neraca?
Dibersihin dulu kaca arlojinya, lalukan
pengenolan dengan spatula jangan
disentuh lalu ditaruh kaca arloji dan dan
dibersihkan kaca arloji dan piringannya,
ditimbang massa kaca arlojinya yang
digeser beban yang terbesar dulu,
dimasukin garamnya diambil dengan
spatula, lalu digerakin lagi sampai
seimbang, menggerakkan pakai spatula,
kalau sudah setimbang dibersihkan lagi,
dengan cara mengangkat rumah beban,
lalu membersihkan kaca arloji dan
piringan lalu mengembalikan beban ke
nol. Massa garam tidak mengurangi
dengan kaca arloji
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Tidak menggunakan saat itu, pernah
menggunakan tapi lupa bagaimana
caranya
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat
anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan
praktikum di laboratorium, apakah
kalian mencari tau terlebih dahulu
bagaimana langkah kerja dan cara
penggunaanya?
Iya, supaya didalam lab bisa menggunakan
alat-alat yang akan digunakan
Praktikum manakah yang lebih
disukai setelah melaksanakan
kegiatan praktikum di perguruan
Tinggi?
Semua praktikum aku suka, tetapi aku
deg-degan kalo pretest. Kalo yang aku
suka yaitu lab biologi karena sesuai
dengan jurusan aku, aku lebih bisa
mengeksplore gitu jadi lebih tau dan
mendalami biolohi. Kalau di SMA kan
praktikumnya sebulan cuma sekali \
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Apakah cita-cita kamu setelah lulus
dari Perguruan Tinggi?
Cita-cita aku ingin jadi dosen, habis
selesai S1 ingin menalanjutin S2, namun
belum tau ingin jadi dosen apa
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium
dapat menunjang cita-cita setelah
lulus dari perguruan tinggi
Insyallah bisa jadi sesuai kalau aku nanti
jadi dosen biologi. Ilmu yang aku dapatin
akan berguna, dan menambah wawasan
harus ngapain aja, bagaimana ketika aku
sedang di lab kalau cita-cita aku jadi dosen
biologi
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen D
Asal Sekolah : SMA Muhammadiah Sawangan
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Kurang lebih 5 kali
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Bedah hewan yaitu ikan, uji makanan
menguji protein, cek golongan darah
dan sisanya lupa Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Tabung reaksi, kaki tiga, meja tabung
reaksi, pembakar spirtus, plat tetes, alu
dan mortal, gelas beker, gelas
erlenmeyer, labu ukur
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Tangan kanan memegang lengan
mikroskop, tangan kiri dan diteken di
dada
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Diletakkan ditempat yang kering, rata
dan tidak licin
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Tidak menggunakan mikroskop
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
-
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
-
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
-
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Menggunakan corong, menuangkan
larutan ke dinding corong
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Melihat meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Posisi mata sejajajr dengan gelas
ukurnya. Gelas ukur diletakkan di meja
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Memencet larutan dari luar larutan, lalu
dimasukkan dilepas lalu diangkat, pada
saat meneteskan dari luar dan
diluruskan
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Pertama pembakar spirtusnya dinyalain
pakai korek api, tabung reaksinya
dijepit sama penjepit, tabung reaksinya
jangan nempel sama apinya, posisi
tabung reaksi dihadapkan ke tembok
jangan ke praktikan karena takut ada
zat yang berbahaya dan digerakkan
dengan pola O atau Lselain itu juga
dimiringkan (mendapat ilmu ini dari lab
kimia).
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Dimatikannya dengan tutupnya habis
itu dibuka lagi, menutupnya dari arah
samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Termometer dimasukin ke tabung
reaksi lalu dilihat suhunya
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Sebelum menimbang dilakukan
pengenolan biar seimbang, tempat
bebannya masih diletakkin, gerakkin
skala dari yang terkecil hingga yang
terbesar kita liat sudah nol atau belum,
kita berhentiin dengan spatula bagian
ujung, kita berhentiin sampai nol,
ditaruh kaca arlojinya, di taruh
garamnya dimasukin ke bebannya lalu
hingga setimbang. Massa yang sudah
ada kaca arloji dan garamnya dikurangi
dengan massa kaca arlojinya.
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Belum pernah menggunakan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Aku engga mencoba
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya ngebaca dulu mempelajari langkah
kerjanya dari internet, kalo belum
paham baru dari youtube
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Aku lebih suka di lab iologi dan lab
fisika, pertama tempatnya nyaman
entah kebersihan terjaga dan penataan
alat-alat juga terjaga karen alat-alatnya
lebih belom pernah digunain
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Pengen jadi guru biologi berkompenen,
udah cita-cita aku dari SMA
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Keterampilan yang didapat di lab itu
sesuai banget, karena selama aku di
SMA itu hanya mengerjakan soal dan
belajar doang, Di lab sekolah alat nya
terbatas, ketika aku di kuliah masuk
laboratorium diajarin caranya ini itu,
langsung make alatnya engga Cuma
teori dan menambah wawasan
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen E
Asal Sekolah : SMAN 44 Jakarta
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Uji makanan, respirometer, mikroskop,
bedah kodok tapi hanya bagian kakinya Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
Sistem pencernaan, jaringan dan otot
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Tabung reaksi, mikroskop, lumpang
dan alu, alat bedah
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar? Tangan yang lebih kuat memegang
lengan mikroskop dan tangan kirinya
memegang kaki mikroskop sambil di
dekep biar tidak jatuh
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Yang tidak licin, engga basah, tidak
basah, dan cahayanya cukup
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Pertama kita masukin preparatnya, kita
atur dulu posisi mikroskopnya
senyamannya kita, lihat di lensa
okulernya dengan mengatur cerminnya
cahayanya cukup atau engga. Kalau
udah kita cari objeknya pakai
perbesaran lensa yang kecil dulu baru
yang besar. Kalo maunaikin itu pakai
makrometer kalau nurunin itu pakai
mikrometer.aku dapet pengetahuan ini
setelah masuk lab biologi
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
-
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Waktu itu saya engga ketemu objeknya
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Diambil dulu preparatnya habis itu
dibenerin keposisi semula habis itu
diturunkan dengan makrometer.
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Langsung dari gelas beker ke gelas
ukur, dari mulut gelas bekker ke bagian
lain dinding gelas ukur
Mengapa menggunakan alat tersebut
untuk menuangkan larutan ke gelas
-
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
ukur?
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Melihat meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Posisi mata sejejar dengan gelas ukur,
gelas ukur tidak diangkat namun posisi
kita yang turun
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Kita pencet dari atas pas udah masuk
kita lepas, dibawa trus dimasukkin ke
tabung reaksi lalu dilepas
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Kita gak boleh menghadapkan mulut
tabung reaksi ke mahluk hidup lainnya,
untuk tekniknya yang aku tahu dari
praktikum kimia lain ada teknik L dan
teknik O jangan panik kalo makai,
menjepit tabung dan dimiringkan
menjauhi mahluk hidup
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Menutup dengan tutup spirtus lalu
dibuka lagi untuk mengecek apakah
sudah mati atau belum, kalau belum
mati dimatikan lagi, menutupnya dari
samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Jangan memegang ujung kalau bisa
yang ada karetnya jangan dipegang
termometernya, tidak boleh mengenai
dinding dan dasar tabung reaksi karena
mempengaruhi suhunya.membaca skala
melihatnya sejajar dan ketika
termometer di dalam larutan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Tidak memakai kaca arloji, pertama
mengeolkan dulu dengan memutar
kalibrasi apabila sudah nol dimasukin
garamnya lalu dikurangi. Namun
kemarin saya tidak menggunakan kaca
arloji jadi langsung garam dan tidak
diseimbangkan, soalnya knop
kalibrasinya susah seperti kendor.
Setelah menggunakan neraca, diambil
garamnya di nolin lagi beban, tempat
bebannya diturunin lagi
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Mengambil KOH lalu tissue, karena
SMA pernah, biasanyaditimbang dulu
jangkriknya, tapi aku gak nimbang
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
karena lupa, dimasukin ke tabungnya
lalu ditutup pakai vaselin dimasukin
eosin yang merah biar bisa melihat
skalanya, lalu diitungnya aku engga
lanjutin ngitungnya karena aku lupa
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya mencari tau dulu bagaimana cara
menggunakan alatnya
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Praktikum biologi, karena dari dulu
memang lebih suka biologi dari pada
pelajaran fisika dan kimia. Sejak kecil
memang lebih suka biologi karena
senang membaca buku ensiklopedia
hewan jadi memang sudah tertarik dari
dulu
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Cita-cita saya pengen jadi guru SMP
atau guru SMA, kalau ada rezeki lagi
pengen jadi dosen
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Keterampilan yang didapatkan sesuai,
ilmunya akan berguna saat saya
mencari kerja
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen F
Asal Sekolah : Pondok Modern Darul Hikmah
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Belum pernah praktikum. Mendapatkan
infomasi pertama di kuliah saat
praktikum fisika, kimia
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA? -
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan? -
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
-
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Tangan kanan membawa lengan dan
tangan kiri membawa bagian bawah
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Mejanya bersih, jangan menaru
dipinggir takut jatuh jadi naruhnya
ketengah
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Preparatnya di taruh dan jepit, aku
muter lensa nya dan gak dapet
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
-
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Tidak mendapatkan
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Kaca objeknya ditaruh dan
dikembalikan ke tempat semula
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Mengambil menggunaka pipet tetes,
biar akurat
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Melihat meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Sejajar dengan mata, gelas ukur ditaruh
dimeja kita yang mensejajarkan dengan
gelas ukur
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Dipencetnya dari luar jangan didalam
baru dipencet lalu diteteskan ke tabung
reaksi
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Pakai cara L sama O, posisi tabung
jangan diarahkan ke praktikan atau
orang lain dan dimiringkan
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Pakai tutup pembakar dari arah
samping
Bagaimana cara yang tepat untuk Termometernya jangan dipegang, yang
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
dipegang talinya. Dimasukkan ke
larutannya tapi jangan terkena
dindingnya. Saat membaca skala sejajar
dengan mata diluar cairan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Pertama dibersihkan kaca arloji nya dan
neracanya lalu pengenolan, lalu ditaruh
kaca arlojinya agar seimbang lalu
apabila sudah ketemu massa kaca
arlojinya lalu ditaruh garamnya ketika
sudah seimbang, maka itu massa garam,
Setelah menggunakan neraca dibersihka
kaca arlojinya dan piringannya,
gantungan beban jangan dibiarkan
menggantung tapi harus ditaruh,
kembalikan neraca ketempat semula
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Tidak menggunakan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak membedah
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya membaca, dan mencari tau lewat
youtube
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Pratikum yang aku sukai di
laboratorium fisika dan biologi, karena
di laboratorium fisika itu di dalam 1
meja itu hanya 1 kelompok, 1 materi
dan 1 asisten jadi lebih memahami sat
pretest dan saat praktikum
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Cita-cita saya bisa mengabdi di sekolah
yang di pesantren, ingin menerapkan
ilmu yang saya dapat dibidang biologi
dan laboratoriumnya juga. Di pondok
saya ada lab tapi tidak digunakan
karena kurang tenaga kerja, lalu ingin
membuat les privat dalam bidang sains
dan agama
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Iya, karena dalam laboratorium saya
bisa menggunakan mikroskop ketika
praktikum dan bisa mengajarkan ke
santri-santri saya di pondok
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen G
Asal Sekolah : SMAN 13 Kota Tangerang
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Fotosintesis yang menggunakan tabung
reaksi trus sama corong dan sisanya
lupa
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA? Fotosintesis
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan? -
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Tabung reaksi, corong,
Di kimia sekolah: multimeter, pipet, uji
formalin
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Dipegang lengan pakai tangan kanan,
kaki dipegang pakai tangan kiri
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Tidak menggunakan karena belum
pernah
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
-
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
-
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
--
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
-
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
-
Mengapa menggunakan alat tersebut
untuk menuangkan larutan ke gelas
ukur?
Pakai pipet, biar engga berantakan
karena ada takarannya
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Sejajar dengan mata, kita yang
menyesuaikan sejajar dengan mata
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Dipencetnya diluar lalu dimasukkin ke
larutan biar ngambil, baru dilepas saat
mengambil larutan saat menuang
ketabung reaksi, di pencet tapi tidak
menempel ke tabung reaksi,dan
dimasukkan ketabung reaksi
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Menyalakan pakai korek, ke pembakar
spirtusnya, kalo udah selesai koreknya
jangan ditiup hanya mengibaskan, lalu
lakuin pemanasan, pemanasan dengan
teknik L tidak menggunakan penjepit
tabung
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Mematikan dengan tutup pembakar
spirtusnya dari samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Termometernya kita masukin ke yang
mau kita ukur, yang dipegang ujung
termometer bukan tali, dimasukkan
termometer tapi jangan menyentuh
dasar, posisi mata sejajar tapi saat
membacanya diluar larutan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Melakukan pengenolan dengan tombol
kalibrasi, lalu kaca arlojinya dibersihin
biar debu nya tidak ikut, lalu
dimasukkan keneraca, kan kalo habis
dimasukkan kaca arlojinya tidak nol
lagi maka dinolin lagi bebannya
dipindah-pindah biar nol lagi,
memindahkan beban yang kecil dulu
lalu masukin garamnya dengan spatula
lalu dimasukkin ke kaca arlojinya, lalu
ditimbang. Lalu itulah massa garamnya
Setelah menggunakan dinolkan dulu,
bebannya dibalikin ketempat semula
lalu garamnya ditaruh dan kaca
arlojinya dibersihin lagi lalu ditaruh
ditempat semula
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Tidak melakukan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
iya ka, di fisika ada channel youtube
kalo untuk kimia dan biologi juga lewat
youtube karena lebih ngerti lewat video
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Ketika sudah dijalanin dan di praktekin
sama sama enak, tapi menurut saya
lebih enak di fisika.mungkin pengaruh
labnya juga. Mungkin kalau
dibandingin dengan lab fisika besar
kalau lab biologi dan kimia penuh
orang pengap gitu ka. Alat-alat di lab
fisika tuh lebih tau, jadinya membuat
saya penasaran dan lebih tertarik ke
praktikum fisika. Kalau materi
praktikumnya materi fisika, biologi dan
kimia sama bisa nyari di youtube,
google. Trus di modul fisika lebih jelas
karena ada gambar-gambarnya. Lalu
video-video nya ada youtube channel
semua materi praktikum semua materi
ada semua yang akan di praktikum.
Biologi dan kimia ada namun mencar-
mencar sehingga harus lebih eksplore.
Tapi video 1 dan video 2 agak beda jadi
lebih bingung ka
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Insyallah pengen jadi guru, tapi kalau
misalkan gurunya belum tau guru
biologi atau guru IPAnya, karena orang
tua saya menyarankan ke guru IPA nya.
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Keterampilan yang saya lakuin pasti
berpengaruh ke cita-cita saya, karena
cita-cita saya mau jadi guru biologi atau
guru IPA, kan tidak Cuma menjelaskan
saja pasti kan ada teori kita bisa
membuktiinnya dengan menggunakan
praktikum yang pernah digunakan jadi
kita tau teori ini kalau di praktekin
sesuai atau engga. Jadi keterampilan
yang ada dilaboratorium sesuai dengan
apa yang saya cita-citakan
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responden H
Asal Sekolah : SMAN 5 Tambun Selatang, Bekasi
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Kelas 10 jarang, pas kelas 12
bioteknologi membuat tape ketan putih,
uji amilum (uji makanan)
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Membuat tape ketan, uji amilum
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
Bioteknologi, sistem pencernaan
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Biologi : Tabung reaksi, pembakar
spirtus, gelas beker, plat tetes, pipet
Kimia: Tabung reaksi, pembakar
spirtus, gelas beker,
Memakai mikroskop pernah di SMP
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Tangan kanan memegang lengan
mikroskop, tangan kiri memegang
kakinya dan dibawanya didekap didada
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Posisi mata jangan ada benda, yang
datar dan tidak licin
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Lensa okulernya dari perbesaran yang
kecil dulu 10x, objeknya ditaro dimeja
preparat lalu dijepit, lalu diatur
cerminnya dan diafragma,
menggunakan pemutar kasar untuk
menurunkan dan mencari dan pemutar
kasur untuk menfokuskan
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
Diputar revolvernya untuk mengganti
lensa. Dapat pengetahuan ini ketika
masuk kedalam lab
Di naikin dulu kubusnya, lalu diambil
preparatnya lalu dimasukin sampai
masuk ke yang ada lubangnya
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Engga ketemu
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Diambil kaca preparatnya lalu di
turunin tabungnya
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Pakai corong, menuang larutan di
lubangnya
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Meniskus larutannya yang dipakai
meniskus atas
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
Posisi matanya sejajar, tidak diangkat
kita yang menyesuaikan dengan gelas
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
gelas ukur? ukur
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Saat mengambilnya dipencet dulu
jangan pas didalam baru dipencer, pas
memnindahkan dimasukin jangan
kedindingnya nanti akan mempengaruhi
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Pertama dinyalakan pembakar
spirtusnya lalu dijepit pakai penjepit
kayu, ada du teknik ada yang L dan O.
Dan diarahkan janga yang ada orang
misalnya dinding dan posisinya
dimiringkan
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Langsung tutup saja dengan
penutupnya tapi dibuka lagi, dari arah
atas
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Pertama diambil dulu termometer dari
tempatnya lalu dimasukkan ke larutan
lalu dilihat suhunya
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Semua dibersihkan dulu bagian piring
bebannya,melakukan pengenolan
memutar knop kalibrasi sampai nol lalu
menaruh kaca arlojinya kita timbang,
kita ukur sampai nol lagi baru beban
yang akan diukur. Pertama kita hitung
dulu massa kaca arlojinya nanti hasil
yang ada garam dikurang massa kaca
arlojinya. Anting-anting digeser dulu
ketika sudah selesai digeser dari yang
kecil dulu, dibersihin lagu dibalikin lagi
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Tidak melakukan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya mencari tau dulu di internet. Kalo di
lab fisika kita bisa ngeliat langkah
kerjanya di youtube
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Kalo untuk kegiatan praktikumnya aku
suka semua, namun kalau dari segi
tempat aku lebih suka di fisika karena
lebih nyaman, karena ada di lab biologi
dan fisika itu agak panas
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Aku dari dulu pengen jadi guru dan
sesuai dengan jurusan kuliah aku.
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selain aku pengen jadi guru aku juga
pengen punya lembaga pendidikan
kayak privat
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Ketererampilan yang sudah aku dapet
selama satu semester ini sudah sesuai
dengan cita-cita aku, apalagi nanti
disemester dua, tiga dan seterusnya
lebih sering ke lab lagi dan belajar ilmu
baru lagi jadi menambah keterampilan
aku dalam menggunakan alat-alat lab,
dan nantinya juga aku akan ngajar di
SMP atau SMA yang sedikit banyaknya
dari materi tersebut itu ada kegiatan
praktikumnya, nantinya keterampilan
yang aku punya, yang aku dapet selama
di kuliah itu bisa bermanfaat untuk aku
sendiri ketika aku menjelaskan kepada
murid-murid di lab
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen I
Asal Sekolah : Sekolah Ibnu Umar
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Belum pernah sama sekali melakukan
praktikum
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
-
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
-
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
-
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Pegang lengannya tangan kiri, yang
bawahnya megang tangan kanan,
soalnya aku Cuma asal ngambil aja
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Di taruh aja ditempat yang rata dan
licin
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Engga menggunakan mikroskop
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
-
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
-
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
-
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Menuang langsung, bibir gelas beker ke
bagian belakang gelas ukur
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Meniskus yang bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Sejajar dengan gelas ukurnya dan
gelasnya tidak di angkat
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Dipencet dulu pipet tetesnya, trsu
dimasukkin ke larutannya lalu dilepas
dan sudah masuk larutannya lalu
ditetesin larutannya, pipet ttes tidak
masuk ketabung
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Kemarin aku memanaskan pakai teknik
L, pakai penjepit kayu lalu dimiringkan
biar tidak mengenai orang-orang
Bagaimana cara memadamkan Kan ada tutupnya, ditutup lalu diangkat
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
pembakar spirtus? lagi, menutupnya dari samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Diujung termometer ada karetnya, nah
aku megang ujungnya, megang
karetnya, dimasukkan ke tabung tidak
mengenai dinding dan dasar.
Membacanya sejajar dengan mata dan
dibaca suhunya saat didalam larutan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Antingnya dipasang dulu, dipasang
kaca arlojinya lalu dinolin dengan
memutar knop kalibrasinya nanti kalau
sudah setimbang baru memasukkan
garamnya. Memamsukkan garam
dengan spatula, menggesernya pakai
alat lalu digeser bebannya sampai nol,
kalau sudah hasilnya dikurangi dengan
massa kaca arlojinya. Setelah selesai
bebannya digeser, lalu antingnya
dicopot, kaca arlojinya dikeluarin dulu
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Tidak melakukan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya mencari tau dulu tapi dibiologi
belum ada alat yang baru, paling di
teklab alat hemasitometer
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Lebih suka biologi, karena lebih mudah
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Masih belum mengetahui ingin menjadi
apa
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen J
Asal Sekolah : SMAN 6 Depok
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Banyak banget, lebih dari 5.
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Kelas 1 mengamati bakteri di oncom,
nasi basi, kelas 2 uji makanan, uji urine,
golongan darah, fotosintesis.
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
Bakteri, sistem peredaran darah, sistem
ekskresi
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Tabung reaksi, rak tabung, penjepit,
kaki tiga, kaca asbes, gelas beker, pipet
tetes, spatula, termometer, mikroskop,
preparat awetan, kertas indikator
universal sudah ka saya lupa, plat tetes
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Tangan kanan memegang leher yang
bawah tangan satu lagi dan dibawa
didepan dada
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Dimeja yang datar
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Pertama tabungnya dinaikin,
preparatnya dijepit dan dipasin
kelubang, lalu diturunkan lagi lalu saya
langsung pakai 10x lalu pemutar kasar
sampai ketemu
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
Saya tidak tau perbesaran yang
optimum yang mana jadi saya pakai
lensa yang sama
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Tidak ketemu
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Preparatnya dibuka, ditaruh lagi,
langsung ditaruh karena belum tahu
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Menuangkan larutan menggunakan
pipet
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Melihat meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Gelas ukurnya ditaruh dimeja, lalu aku
nya jongkok trus dilihatnya sejajar
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Pertama dipencet trus dimasukkin ke
cairannya dilepas lalu dapet lalu di
taruh, di teteskannya dimasukin dan di
agak miring dan tidak mengenai
dinding
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Di ambil spirtus, lalu korek dari
samping lalu nyala, lalu penjepit tabung
menjepit tabung. Mulut tabung diarah
kejendela digerakkan dari ujung ke
ujung
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Dimatikan pembakar spirtusnya dari
samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Aku pegang batang termometernya,
dicelupkan dan tidak sampai dasar yang
merah, dan tidak menyentuh dinding,
saat membaca tegak lurus dengan
termometer, skala dibaca ketika
termometer di dalam larutan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Pertama di taruh neraca, lalu
digantungin lalu dikalibrasi, lalu
masukkan arloji lalu digeser
pemberatnya dengan spatula bagian
ujungnya, saat menggerakkan beban
yang terberat dulu, hingga stabil sekitar
20an, lalu dimasukkan garam dengan
spatula lalu dinolin lagi lalu, massa
yang tadi dikurang dengan masa arloji,
lalu kalau sudah selesai kembalikan
ketempatnya
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Pertama ambil KOH yang dibungkus
sama kapas lalu dimasukkan ke botol,
lalu dimasukkan jangkrik lal ditutup,
lalu dirangkai di taruh, lalu ambil eosin
pakai pipet tetes sampai nol dan
dihitung, saat itu eosinnya bergerak
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Belum pernah membedah
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya mencari sebelum masuk ke dalam
laboratorium
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Praktikum di lab biologi, soalnya ada
mikroskop, dengan mikroskop kita bisa
melihat hal keci yang menakjubkan
yang tidak bisa dilihat dengan mata
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Insyallah mau jadi guru biologi
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Iya, soalnya berkaitan banget tuh guru
biologi dengan keterampilan di lab
biologi, kayak lebih detailnya kita tau
materi yang mau diajarkan ke murid
gitu jadi keterampilannya udah dikuasai
duluan
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen K
Asal Sekolah : Madrasah Aliyah 1 Kendari
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Yang di ingat 2 kali
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Membedah cacing, pertumbuhan dan
perkembangan,
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
Dunia hewan, pertumbuhan dan
perkembangan,
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Mikroskop, alat bedah, untuk peralatan
gelas pernah menggunakan di
praktikum kimia selama di MAN
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Lengan mikroskop dipegang pakai
tangan yang lebih kuat, disejajarkan di
dada
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Di letakkan secara pelan, pelan. Untuk
tempat peletakannya tidak tahu.
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Mikroskop dibawa lalu diletakkan, di
atur pencahayaannya dengan cermin,
disimpan objeknya di atas dan dijepit di
meja kerja, lalu dilihat dari lensa
memfokuskan dengan pemutar kasar,
setelah fokus lalu diputar pemutar halus
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Kotak-kotak, inti sel
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Objeknya dipindahkan kembali, lalu
dibersihkan dan dikembalikan di tempat
semula
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Menggunakan pipet tetes
Mengapa menggunakan alat tersebut
untuk menuangkan larutan ke gelas
ukur?
Karena menggunakan pipet tetes dapat
mempermudah memindahkan, supaya
tidak tercecer
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Menisukus bawah, posisi mata sejajar
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Karet pada pipet di jepit menggunakan
tangan (jari telunjuk dan ibu jari) agar
tidak mudah jatuh, agar tidak mudah
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
jatuh, ditekan dulu lalu di masukin ke
larutan, pada saat mengambil
larutankaret pipet dilepas, lalu diangkat.
Saat meneteskan pipet tetes
dimasukkan kedalam tabung reaksi
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Dimiringin sedikit, mulut tabung reaksi
dihadapkan ke depan, tidak boleh ada
mahluk hidup, lalu digoyangkan
membentuk huruf V
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Kan, pembakar spirtus ada tutupnya,
dan menutup dari samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Kan diikat dengan karet, tidak boleh
memegang langsung termometer karena
dapat mempengaruhi suhunya lalu di
taruh di tabung reaksi. Saat mengukur
suhu termometer dipegang, tidak boleh
menyentuh dinding dan dasar.Saat
membaca suhu posisi mata sejajar
dengan termometer dan membaca suhu
di luar larutan, eh di dalam
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Dilakukan pengenolan terlebih dahulu,
lalu bebannya digeser hingga setimbang
dengan angka nol, lalu diukur kaca
arlojinya, beban yang akan dihitung
massanya diletakkan di kaca arloji lalu
diketahui massa bebannya, lalu massa
bebannya dikurangi massa arloji.
Dibersihkan semua, kaca arloji dan
piringannya, di kembalikan bebannya.
Saat menimbang beban yang digeser
adalah yang ringan, untuk
mengembalikan beban yang berat
dahulu.
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Belum pernah menggunakan
respirometer, belum tahu bentuk
respirometer
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
belum tau
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
iya dimodulkan sudah ada langkah
kerja, alat dan bahan. Iya cari tau dulu
cara menggunakan alatnya, supaya
ketika praktikum sudah tau bagaimana
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
cara menggunakan alatnya
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
kalau menurut aku, praktikum yang
paling aku sukai itu di praktikum
biologi, karena seru aja mengamati
mikroba, paramecium, membedah, seru
aja
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Pengen jadi dosen biologi
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Kalau menurut saya, keterampilan yang
didapatkan di laboratorium sudah
sesuai dengan cita-cita saya
kedepannya, karena itu bisa menjadi
keterampilan kita, bisa juga kita ajarin
sama anak didik kita nanti gitu
Ciputat, 5 Januari 2020
Narasumber : Responden L
Asal Sekolah : SMA Muhammadiah Jakarta
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
3 kali
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Bakteri di rendamin jerami,
pengelompokkan dikotil dan monokotil
dan uji makanan
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan? Bakteri, sistem pencernaan
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Mikroskop elektron, tapi dicariin guru
dan Cuma melihat doang belum
mengerti caranya, tabung reaksi,
penjepit
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Tangan kanan di leher mikroskop,
tangan kiri dibawah dan didekatkan ke
dada
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Di taruh dimeja
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Aku putar-putar pemutar kasarnya,
objeknya di taruh tapi gakdapet
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
Tidak melakukan
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Tidak mendapatkan objek
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Mengambil preparatnya lalu
dikembalikan mirksop
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Pakai pipet
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
yang lengkungan kebawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Melihatnya sejajar dengan tabung
ukurnya ditaruh, lalu kitanya jongkok
melihanya lalu lihat yang lengkungan
kebawah
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Pipetnya dipencet dulu, lalu
dimasukkan ke lartan lalu dilepas lalu
dipencet, diambil lalu perlahan ke
tabung reaksi, di dalam tabung reaksi
dan tidak mengenai dinding
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Saat memanaskan geraknya membentuk
pola huruf L, mulutnya tidak
mengarahkan ke kita atau yang ada
orang
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Menutupnya dari samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Dipegang karet termometer, langsung
bilang ke kakanya belum mengerti
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Pertama kita lakukan pengenolan
terlebih dahulu, lalu bebannya digeser
hingga setimbang dengan angka nol,
lalu diukur kaca arlojinya, beban yang
akan dihitung massanya diletakkan di
kaca arloji lalu diketahui massa
bebannya, lalu massa bebannya
dikurangi massa arloji. Dibersihkan
semua, kaca arloji dan piringannya, di
kembalikan bebannya
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Belum pernah menggunakan jadi tidak
melakukan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Mencari tau bagaimana cara kerja dari
alat-alat laboratorium yang akan
digunakan
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Praktikum yang aku lebih suka di lab
biologi tentang sel dan jaringan,
soalnya waktu praktikum sel dan
jaringan itu kayak membuka diri aku
tentang kehidupan itu tidak hanya yang
terlihat saja, trus yang sel dan jaringan
itu ngeliat struktur-struktur
parenkimnya dari tumbuhan, membuat
lebih bersyukur
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Cita-cita aku kedepannya ingin
membuat penelitian tentang sains dan
Al-Qur’an terutama biologi
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Karena aku nanti aku pengennya
biologi dan Al-Qur’an jadi pengennya
kalau praktikum biologi tuh bersyukur
gitu nyambung juga cita-cita aku
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responden M
Asal Sekolah : MAN 2 Banjarnegara jawa tengah
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Biologi tidak pernah praktikum
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
-
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan? -
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
-
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Yang leher ditangan kanan danyang kiri
menyangga dibawah
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Meja yang rata, kering
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Melihat dari lensa okuler, trus digeser-
geser dengan pemutar kasar,
sebelumnya menaruh objek dimeja dan
tidak dijepit
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
-
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Tidak ketemu objeknya
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Karena aku engga ngelakuin apa-apa,
aku Cuma ambil preparatnya lalu aku
bawa ketempat semula
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Pakai pipet tetes
Mengapa menggunakan alat tersebut
untuk menuangkan larutan ke gelas
ukur?
Karena sudah masuk ke lab kimia, nah
aku taunya kalo mau menuang pakai
pipet tetes
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Sejajar, posisi kita yang mengikuti
gelas ukurnya
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Di atas yang merah pada pipet tetes
diteken trus dimasukin kelarutan lalu
dilepasin karetnya tapi tetep dipegang,
pipet dimasukkan ke gelas ukur tapi
tidak sampai dasarnya
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Aku menyalakan pakai korek lalu aku
megang pakai penjepit kayu, lalu aku
puterin lubangnya menghadap yang
ketempat kosong, lalu digerakkan
mengayun dari arah atas ke bawah tapi
arahnya kesamping, pokonya ke arah
yang engga ada orang
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Menutupnya lihat dulu arah apinya, lalu
ditutup lalu diangkat lagi biar engga
kebakar tutupnya, menutupnya dari
arah samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Memegang batangnya, lalu termometer
tercelup larutan dan kena dinding
tabung reaksi, posisi mata sejajar saat
membaca suhunya, dan dibaca saat
termometer berada dilarutan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Pertama diambil neracanya, mengaitkan
kaitannya lalu aku kalibrasikan dengan
cara semua beban dinolkan, lalu angka
kalibrasinya dinolkan dengan cara
ditahan biar engga goyang, lalu aku
timbang massa kaca arlojinya setelah
tau massa kaca arlojinya aku masukin
garamnya dengan spatula, lalu
ditimbang, lalu massa kaca arloji dan
garam dikurang massa kaca arlojinya,
saat menggerakkan beban dengan
spatula bagian ujungnya, menggeser
beban dari yang terkecil dulu. Lalu
ketika selelsai garamnya ditaruh
ditempat lain kaca arlojinya dibersihkan
lalu bebannya dinolkan lagi saat
menggeser beban yang digerakkan yang
besar dulu lalu ditaruh ditempat semula
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Tidak mencoba
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak mencoba
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
Iya mencari tau bagaimana langkah
kerja dan alat-alat yang digunakan di
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
internet
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Lebih suka praktikum biologi karena
aku jurusan biologi dan lebih suka
pelajaran biologi daripada fisika dan
kimia. Menurut aku praktikum fisika
dan kimia lebih simple, nah di semester
1 lebih sering menggunakan mikroskop
dari yang awalnya aku gak bisa liat
sekarang jadi bisa melihat bentuknya
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Cita-cita kedepannya pengen dapet
beasiswa S2 pengen jadi dosen atau
guru
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Sesuai ka, karenakan aku ingin menjadi
guru atau dosen pastinya ilmu yang ada
di laboratorium akan digunakan
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen N
Asal Sekolah : SMA Darul Amal Jampang Kulon
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
6 kali
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Pertumbuhan tumbuhan disuruh nanam,
krenasi, mengukur suhu tubuh,
mengelompokkan paku dan lumut,
bedah kadal, uji makanan
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
Petumbuhan dan perkembangan, dunia
tumbuhan, sistem pencernaan
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Mortal dan alu, gelas bekker, tabung
reaksi, pipet tetes, neraca digital
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Disimpan didada lengan mikroskop
dibawa oleh lengan kiri, tapi saya tidak
kidal
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Di tempat yang datar, tidak licin dan
tidak dekat benda-benda yang kaca
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Kaca preparatnya dimeja objek lalu
dijepit, memutar pemutar kasar lalu
pemutar halus
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
Tidak melakukan
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Ada titik-titiknya
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Diambil preparatnya lalu disimpan lagi
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Langsung menuangkan ke gelas ukur,
mulut gelas beker bertemu dengan
mulut gelas ukur
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Meniskus yang bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Gelas ukur diangkat dan disejajarkan
dengan mata
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Pipet tetesnya dipencet dulu,baru
dimasukin ke larutan dan dilepas, lalu
dimasukkan ke tabung reaksi tapi tidak
mengenai dindingnya
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat
Menyalakan dulu pembakar spirtusnya,
lalu jepit tabung reaksi menggunakan
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
melakukan pemanasan? penjepit kayu, lalu dibakar. Saya
menggunakan teknik dari ujung ke
ujung, dimiringkan tidak mengarah
keorang lain
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Menutup dengan penutup dari arah
samping, tapi seharusnyakan ditiup
dulu ya, tapi saya engga ditiup
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Pegang ujungnya bagian karetnya lalu
dimasukkin kelarutannya tapi tidak
mengenai dasar tabung, lalu dilihat
skalanya, lalu diangkat dulu
termometernya dan dilihat suhunya
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Diambil dulu neracanya, lalu antingnya
dinaikin dulu, dikalibrasiin dulu,
dengan spatula dengan menggeser, lalu
dimasukkan kaca arloji lalu diukur
massa kaca arlojinya udah ketemu lalu
dimasukin garamnya dengan spatula,
saat menggeser beban dari yang beban
terberat dulu. Saat sudah selesai
menggunakan mengeluarkan garamnya
dibersihkan kaca arlojinya baru
antingnya diturunin baru ditaruh
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Tidak melakukan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya mecari tau, supaya ketika di lab bisa
menggunakan alat tersebut. mencari tau
biasanya lewat youtube
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Praktikum yang paling disukai adalah
biologi, kan lebih membahas tentang
biologi yang sesuai dengan jurusan
yang saya ambil.
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Cita-cita aku kedepannya pengen
menjadi guru biologi yang terampil di
kelas dan di lab, jadi aku harus bisa
menggunakan dan menjaga alat-alat
laboratorium dengan baik dan benar
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Iya sesua karena di lab diajarkan cara
menggunakan alat-alat lab, contohnya
mikroskop
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen O
Asal Sekolah : MAN 1 Tangerang
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
3 kali
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA? tumbuhan yang toge yang diinget
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan? Pertumbuhan dan perkembangan
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Tabung reaksi, pipet tetes, gelas beker
tapi itu dikimia
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Satu tangan yang kuat memegang
lengan mikroskop, satunya memegang
bawahnya dan didekatkan di dada
supaya tidak lepas
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Mejanya datar, halus dan tidak ada
barang yang mudah pecah
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Ambil preparat, dijepit cari cahayanya
lalu pakai pemutar kasar, kalau sudah
dapat bayangan pakai pemutar halus.
Pertama perbesaran 10x
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
Memutar revolvernya di dekatkan lagi
pemutar kasar dan pemutar halusnya
tapi tidak dapat objek
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Tidak dapat objek
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Lalu ditaruh lagi
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Pakai pipet tetes, biar gampang dan
tidak kemana-mana
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Melihat meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Melihatnya sejajar, gelas ukurnya di
angkat menuju ke mata,
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Dipencet karet hisapnya lalu
dipindahin, saat larutannya masuk karet
hisap dilepas, saat memindahkan pipet
dimasukkan ke tabung reaksi dan tidak
mengenai dinding
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Memansinnya pakai pembakar spirtus
dan penjepit kayu, dijepit dileher
tabung reaksi lalu digerakkan,
dimiringkan ke depan tidak mengarah
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
ke orang atau mahluk hidup,
menggerakkannya pola O pelan-pelan
secara merata
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Dari atas mematikannya lalu dibuka
lagi
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Yang dipegang termometer adalah
karetnya, dimasukkan ke larutan dan
tidak mengenai tabung reaksi
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Diukur dulu gelas arloji nya, lalu
dituangin garamnya dengan tangan,
langsung diukur totalnya berapa lalu
dikurangi massa kaca arlojinya. Jika
sudah selesai kaca arloji dibersihkan
dan lengan bebannya, lalu sudah
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Kemarin pewarnanya dimasukkan dan
jangkriknya udah, dan tidak jalan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Kemarin Cuma sampai mempingsankan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
Menggunakan eter
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya, biasanya lewat internet
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Sebenarnya saya tidak begitu suka
berada di lab, tapi saya lebih prefer ke
lab biologi
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Cita-cita saya belum jelas, masih
bimbang. Awalnya pengen jadi
Engineer tapi gatau juga
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Sebenernya yang saya impikan juga
dulu pengen jadi peneliti gitu di lab, ya
sesuai sih tapi agak gimana gitu
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen P
Asal Sekolah : SMA Al-Khairiyah Tajur Citeureup, Bogor
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Belum pernah melakukan praktikum
biologi,fisika pernahnya kimia
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Larutan
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
-
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Gelas ukur, gelas beker, tabung reaksi,
penjepit tabung, pembakar spirtus
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Tangan kanan memegang lengannya,
tangan kiri memegang kaki
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Diletakkan ditempat yang datar
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Aku belom bisa jadi aku engga nyoba
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
-
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
-
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
-
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Aku pakai pipet tetes
Mengapa menggunakan alat tersebut
untuk menuangkan larutan ke gelas
ukur?
Supaya ukurannya itu pas dan tidak
berceceran, pipet tetes berfungsi
memindahkan larutan kedalam tabung
reaksi dalam jumlah sedikit
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Meniskus bawahnya
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Posisi mata harus tegak lurus dengan
alatnya, harus sejejar dengan gelasnya .
posisi gelas ukur ditaruh di meja
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Pertama diambil pipetnya, karetnya
ditekan, dilepaskan, diambil air kalau
mau dituangkan lagi, karetnya ditekan
lagi. Pipet tetes dimasukkan kedalam
tabung reaksi dan ditegakkan
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
Saat melakukan pemanasan, mulut
tabungnya jangan diarahkan ke kita
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
pemanasan? hindari dari udara lain, dimiringkan
sistem pembakarannya dengan cara O
dan L dapat ilmunya dari lab kimia, lalu
dijepit
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Menggunakan tutup spirtusnya, kan lagi
dibakar ya nah pembakar spirtusnya
ditutupin lalu dibuka lagi agar tidak
terbakar, menutupnya dari arah atas
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Termometernya dimasukkan ke larutan
dan dipegang termometernya
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Pertama dibersihkan dulu alatnya
bagian piringan, lalu dinol kan diputar
knop kalibrasi, posisi bebannya dinol,
lalu ditaruh kaca arlojinya lalu diukur
kaca arlojinya, kan digeser-geser kalo
udah pas, dimasukkan garamnya di
geser. Saat menggeser beban digeser
beban yang besar dahulu baru yang
kecil. Piringan neraca diturunkan ke
bawah, bebannya dibalikin ke nol lalu
dikembalikan lagi ketempatnya
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Aku belum pernah praktikum, tapi aku
kemarin nyoba. Kita ambil dulu bahan
yang kita ujikan yaitu jangkrik lalu
dimasukkan ke tabungnya lalu ditutup,
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Aku belum pernah membedah
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya membaca dulu mempelajari langkah
kerjanya, kalau belum paham dari
youtube
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Saya lebih menyukai praktikum di lab
biologi, kebanyakan praktikumnya
lebih ke penelitian, contoh
praktikumnya yang menarik bagi saya
yaotu tentang mikroba akuatik.
Ternyata didalam setetes air got banyak
makhluk hidup yang tinggal disana
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Insyallah saya pengen menjadi
pengajar, pengen jadi guru biologi. Tapi
saya engga mau hanya dikelas saja, kan
ada praktikumnya. Dulu saya sekolah
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
saya engga pernah praktikum. Saya
juga pengen jadi peneliti.
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Keterampilan yang saya dapatkan di
laboratorium sesuai dengan yang saya
inginkan kedepannya. Saya ingin
menshare lagi ilmu yang saya terima,
seperti sel dan jaringan, mikroba
akuatik, DNA dan masih banyak lagi
karena biologi tuh sangat luas.
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responden Q
Asal Sekolah : SMAN 5 Tangerang Selatan
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
Banyak ka
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
pernah respirasi kita melakukan
aplikasi dengan bahan,bahan dengan
kapur barus, praktikum cek golongan
darah, praktikum pertumbuhan dan
perkembangan, kancing genetika, uji
makanan
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Mikroskop, blood lanset, kancing
genetika, pipet, neraca digital,
pembakar spirtus, biuret
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Tangan yang kuat memegang lehernya
yang lemah dan memegang alas kaki da
didekep biar gakjatuh.
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Jangan ditempat yang licin, dan
dialaskan apapun, dibidang datar
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Preparatnya ditaruh dimeja objek, trus
aku gakdiubah apa apa, karena aku lupa
jadi aku gak nemu
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
-
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Tidak menemukan
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Kaca preparatnya di ambil trus ditaroh
dibalikin, jepitannya di geser lalu
diambil
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Secara langsung, mulut gelas beker ke
gelas ukur
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Melihatnya dengan menyesuaikan gelas
ukur, karena kalau kita angkat belum
tentu setara
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Pertama dipencet dulu dimasukin
kelarutannya biar dia engga
mengeluarkan gas, lalu dimasukan ke
tabung reaksi, lalu jangan kena
dindingnya jangan terlalu keatas atau
jangan ke bawah
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Saat memanaskan dengan teknik L,
peratama dinyalain dulu pembakar
spirtusnya dengan korek, mulut tabung
jangan ke arah kita takut ada percikan,
jangan diarahkan ke mahluk hidup lalu
dimiringkan
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Ditutup pakai tutup pembakar
spirtusnya, dari arah samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Batang termometernya tidak boleh
dipegang karena dapat mempengaruhi
suhu, yang dipegang adalah dengan alat
bantu karet atau talinya lalu
dimasukkan ke larutan lalu dilihat
perubahan air raksa atau alkoholnya
yang warna merah, posisi mata sejajar
dengan skala yang dibaca, dibaca saat
termometer masih berada dilarutan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Dari awal kita naikin dulu anting yang
ada piringan neraca, lalu dilakukan
pengenolan, lalu diputar knopnya
(dikecilin atau dibesarin) bisa dibantu
dengan spatula biar tidak terlalu goyang
kalau udah nol baru ditimbang kaca
arloji harus dalam keadaan bersih
supaya tidak ada debu, lalu kita geser
anak bebannya dengan spatula,
menggesernya yang kecil dulu juka
tidak ada perubahan baru yang besar,
lalu masukin garamnya seterah mau
berapa ditimbang sampai dia stabilnya
lagi nah itukan massa totalnya, kalau
mau mengetahui massa garam maka
massa total dikurangi massa kaca
arlojinya
Cara merapihkannya dikembalikan
pemberatnya atau bebannya
dikembalikan dari yang paling berat,
kaca arlojinya dikeluarkan, lalu
dibersihkan kemduian diturunkan
antingnya baru dikembalikan
ketempatnya
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Belum pernah praktek, namun pernah
melihat temen praktek. Pertama
masukin serangganya kedalam botolnya
lalu ditutup botolnya dengan vaselin,
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
tidak masukkan pewarna nya
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya, soalnya kalau kita engga mencari
tau dulu gimana cara penggunaannya
gimana kita mau praktikum. Misalnya
mikroskop karena pernah makai tapi
sudah lupa
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Kalau menurut saya, di setiap lab itu
puya praktikum yang beda-beda, jadi
disetiap praktikum tuh ada
pelajarannya, jadi disetiap lab itu ada
ada yang disukai. Di kab fisika aku
paling suka sama hukum atwood karena
ada alatnya dan baru pertama kali. Kalo
di lab biologi yang paling disukai itu
praktikum isolasi DNA, karena baru
pertama kali praktikum itu, kalo di
kimia yang paling disukai itu praktikum
endapan yang merupakan reaksi dari
kimia, jadi kita bisa belajar
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Cita-cita aku ingin menjadi guru
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Keterampilan yang aku dapat di dalam
laboratorium itu sesuai banget sama
cita-cita yang aku mau kedepannya,
karena untuk menjadi seorang guru kita
engga cuma belajar tetapi kita juga
harus mengembangkan keterampilan
yang kita punya. Nantinya akan
menjadi guru biologi, kita kan juga
harus tau bagaimana caranya praktikum
biar pengembangan murid-muridnya
nanti lebih baik
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen R
Asal Sekolah : MAN 2 Lamongan
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
5 kali
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
uji makanan, uji fotosintesis, mikroskop
yaitu sel tumbuhan, sel hewan,
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan? Sistem pencernaan, sel
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Mikroskop, plat tetes, kertas minyak
untuk uji lemak, gelas beker, tabung
reaksi, pembakar spirtus,
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Tangan yang paling kuat memegang
lengan mikroskop tangan yang lemah
memegang alasnya, saat membawa
usahakan dekat dengan dada
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Ditaruh dimeja yang tidak ada barang
pecah belah
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Kaca preparat di jepit dulu agar tidak
bergerak-gerak lagi, alu dicari cahaya
pakai cerminnya, lalu senyamannya kita
menaikkan nya dan menurunkannya
sampai bertemu objek
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
Tidak melakukan
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Tidak mendapatkan
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Dikembalikan ke tempatnya
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Pakai pipet tetes untuk
mempermudahkan kita memindahkan
larutan dari satu tempat ke tempat lain
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Cekung bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Posisi mata sejajar di taruh gelas
bekernya
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Karetnya diteken dulu, baru dimasukkin
baru diangkat lagi. Saat meneteskan
dimasukin ketabung reaksi
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Dari rak tabung diambil pakai penjepit
kayu, lalu dipemanaskan diatas
pembakar spirtus, jangan sampai mulut
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
tabungnya itu mengarah ke muka atau
ke mahluk hidup yang lain, jangan
didiamkan tabung reaksinya supaya
tidak gosong, digerakkannya dengan V,
ilmunya dari praktikum kimia
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Ditutup pakai tutup pembakar spirtus
dari samping keatas
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Termometer ditaruh dicairan yang
sudah dipanaskan, ditunggu merah-
merahnya naik, dipegangnya karet
termometernya, dipegangin jngan
ditaruh, melihat skala nya didalam
larutannya
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Karena tidak bisa dinol pas, lalu
dimasukkan kaca arloji nya timbang
lalu dinolkan, dimasukkin garam
dengan spatula, Massa garam yang ada
kaca arloji dikurangi dengan massa
kaca arloji, ketika menggerakkan
bebannya dari yang terkecil dulu.
Merapihkan neraca dengan
mengembalikan bebannya dinolkaan,
kaitannya dilepas trus dikembalikan
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Tidak melakukan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya, karena banyak sumbernya di
internet
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Praktikum yang lebih disukai dari sisi
manajemennya jujur saya lebih suka di
lab fisika, karena di lab fisika lebih
ontime tapi kalau lebih kepenelitiannya
lebih ke biologi lebih menarik menurut
saya
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Saya ingin menjadi seorang guru
tentunya, dan apabila diberikan
kesempatan saya ingin menjadi seorang
dosen
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
Sangat sesuai, jadi tidak hanya dari
bidang ilmu pengetahuannya yang
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
sesuai dengan apa yang saya butuhkan,
tapi keterampilan, manajemen waktu,
disiplin ketika di dalam laboratorium,
intinya banyak keterampilan di dalam
laboratorium yang sesuai dengan cita-
cita saya kedepannya
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
Narasumber : Responen S
Asal Sekolah : SMAN 1 Leuwiliang
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
3 kali
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Uji makanan, terkait tumbuhan,
membuat bentul sel (dari gabus)
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
Sistem pencernaan, dunia tumbuhan,
sel
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum?
Tabung reaksi, pipet tetes,gelas beker
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Membawanya tegak, ditempeli ke dada,
tangan kanan memegang lengan, tangan
kiri memegang kaki
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Ditempat yang datar
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Menaruh kaca preparatnya di putar
pemutar kasar dan langsung diliat, dan
tidak memainkan pemutar halusnya.
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
Tidak melakukan
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Tidak mendapatkan
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Tidak mengembalikan
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Pakai pipet tetes, agar tidak berceceran
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Meniskus bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Saya sambil jogkok melihatnya karena
gelas ukurnya saya taruh di meja dan
dilihat sejajar
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Dipencet dulu baru dimasukin supaya
engga ada gelembung. Engga dilepas
saat airnya masuk. Trus diangkat dan
ditetesin di dindingnya
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Menggunakan pembakar spirtus,
digoyang-goyangi. Mulut tabungnya
berbalik sama kita dan tabungnya
jangan terlalu dekat dengan api supaya
engga pecah
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Menggunakan tutupnya dari arah atas
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Termometer dimasukkan ke larutan lalu
di baca suhunya
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Dibersihkan kaca arloji dan beban dan
semuanya, dikaitkan, dikalibrasi dengan
ujung spatula. Dikalibrasi dengan
memutar knop dan menggeser beban.
Beban yang digeser dari yang berat
dulu yang kecil. Kita tentuin dulu
massa arloji, lalu dituangkan garamnya
yang diambil dengan spatula lalu di
timbang, massa yang itu dikurang
massa kaca arloji. Kalau sudah selesai
disimpan lagi garamnya, diturunin
kaitannya di lap kaca arloji lalu di
bersihin alas
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Tidak melakukan
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Saya belum pernah membedah
sebelumnya kemarin mencoba pertama
kali, pernah liat foto foto dari temen
yang di IPB jadi kebayang. Pertama
dikasih eter di toples sampai pingsan,
lalu direntangin, lalu di ambil pinset
kulitnya lalu digunting sampai bagian
leher baru dagingnya udah keliatan.
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
Menggunakan eter
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Mencari tau dulu sebelum masuk lab,
biasanya saya mencari lewat youtube
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Praktikum yang lebih disukai biologi
karenakan sesuai dengan jurusan kuliah
yang diambil
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Cita-cita bisa studi sampai S2 karena
kalau kalau S1 masih kurang
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Keterampilan masih kurang karena cita
cita kurang sesuai
Narasumber : Responden T
Asal Sekolah : MA NU Bandar Kudus
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Selama di SMA berapakali anda
melakukan praktikum biologi ?
5 kali
Judul praktikum apakah yang telah
dilakukan selama di SMA?
Mikroskop kelas X atau engga kelas XI,
mengecek golongan darah, pengamatan
tumbuhan paku, tumbuhan lumut dan
kecambah untuk pertumbuhan dan
perkembangan
Pada materi apakah judul tersebut di
praktikumkan?
Pertumbuhan perkembangan, dunia
tumbuhan, sistem peredaran darah
Alat laboratorium apakah yang sudah
pernah digunakan selama praktikum? Mikroskop cahaya, Blood lanset,
Menurut kamu, bagaimana cara
membawa mikroskop yang benar?
Tangan kanan di lehernya, tangan kiri
dibawahnya dibawa didepan dada
Dimanakah mikroskop diletakkan untuk
melakukan pengamatan?
Meja yang datar, engga boleh dipinggir
harus ketengah
Bagaimanakah langkah yang dilakukan
saat menggunakan mikroskop?
Preparatnya ditaruh dimeja objek, lalu
dijepit, lalu mutar pemutar kasar
sampai kelihatan bayang baru pemutar
halus
Bagaimanakah langkah untuk
mendapatkan objek pada perbesaran
optimum?
Engga melihat lensa yang digunakan
Objek apakah yang terlihat ketika kamu
menggunakan mikroskop?
Inti sel, warnaya biru, ada titiknya
Hal apa yang dilakukan setelah
menggunakan mikroskop?
Mikroskopnya ditegakkan, lalu
tabungnya dikebawahin
Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,
alat apakah yang kamu gunakan?
Pakai pipet tetes
Meniskus manakah yang kamu liat saat
mengukur larutan yang digunakan?
Yang cekung bagian bawah
Bagaimana posisi mata yang tepat saat
membaca volume larutan menggunakan
gelas ukur?
Posisi mata sejajar dengan larutan
Jelaskan bagaimana cara kamu
menggunakan pipet tetes ?
Sebelum dimasukkan dipencet terlebih
dahulu, ketika sudah dimasukin dilepas
habis itu dipindah, lalu saat
memindahin dimasukkan ke tabung
reaksi dan tidak mengenai dinding
Bagaimanakah kamu memposisikan
tabung reaksi saat melakukan
pemanasan?
Kan awalnya nyalain pemabakar spirtus
itu pakai koreknya jangan dari atas tapi
dari samping atau dari bawah. Ketika
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
pembakaran arah mulut tabungnya
jangan diarahin ke mahluk hidup.
Untuk menggerakkannya itu ke depan
belakang atau ke samping
Bagaimana cara memadamkan
pembakar spirtus?
Mematikannya ditutup dari samping
Bagaimana cara yang tepat untuk
mengukur suhu larutan menggunakan
termometer?
Jika pakai termometer yang dipegang
bagian karetnya trus di sentuhin ke
cairannya dan tidak kena dinding. Cara
membaca nya termometer tetap di
larutan
Sebelum menggunakan menimbang
massa zat, hal apa saja yang harus
dilakukan ketika menggunakan neraca?
Awalnya dinolkan dulu, antingnya di
taruh, lalu ditimbang kaca arloji lalu
disesuaiin dinolkan yang digeser yang
bagian berat dulu baru yang lebih
ringan, lalu ditimbang garamnya lalu di
catat massa total. Kalau mau
menghitung massa garam bearti massa
total dikurangi dengan massa kaca
arloji
Bagaimana cara yang tepat untuk
menggunakan respirometer?
Belum pernah dan tidak mencoba
Bagaimana cara yang tepat untuk
membedah Katak?
Tidak melakukan
Saat anastesi, apakah nama bagian
tubuh katak yang ditusuk saat anastesi?
-
Sebelum kalian melakukan praktikum
di laboratorium, apakah kalian mencari
tau terlebih dahulu bagaimana langkah
kerja dan cara penggunaanya?
Iya, untuk lab fisika ada youtube nya
jadi bisa tau bagaimana langkah dan
cara kerja dari alatnya
Praktikum manakah yang lebih disukai
setelah melaksanakan kegiatan
praktikum di perguruan Tinggi?
Kalo praktikum sebenarnya saya suka
semua, tapi kalo disutuh milih satu
untuk semester ini saya lebih suka
praktikum kimia soalnya kalo biologi
itu kebanyakan masih pengamatan pake
mikroskop, tapi selain itu juga seru,
kalo fisika juga hampir sama gitu kan
metodenya, nah kalo kimia itu kayak
seru gitu macam-macam, beda-beda
Apakah cita-cita kamu setelah lulus dari
Perguruan Tinggi?
Cita-cita saya dari dulu memang
menjadi pengajar dan pendidik
Pertanyaan pewawancara Jawaban narasumber
Menurut kamu, keterampilan yang
kamu dapatkan di laboratorium dapat
menunjang cita-cita setelah lulus dari
perguruan tinggi
Pengajaran di laboratorium sangat
menambah keterampilan saya dan
menurut saya berhubungan dan sesuai
dengan cita-cita saya
Ciputat, 5 Januari 2020
(Responden)
2
15
215
21
5
Lampiran 14: Persentase Keterampilan Setiap Responden Dalam Menggunakan Alat Laboratorium
1. Hasil Observasi
Keterampilan menggunakan mikroskop
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
2 1 2 0 3 0 0 0 1 2 0 1 0 1 3 0 2 3 1 1
Menggunakan
perbesaran lensa objektif
beragam
3 0 2 0 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 3 0 0 0 0 2
Mengembalikan
mikroskop
3 2 2 0 3 1 0 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2
Jumlah skor 12 7 9 4 12 5 4 3 7 9 6 8 5 5 12 4 8 9 7 9
Persentase 75 44 56 25 75 31 25 19 44 56 38 50 31 31 75 25 50 56 44 56
Kategori K C C L K L L SL C C L C L L K L C C C C
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 0
Kuat 3
Cukup 9
Lemah 7
Sangat Lemah 1
21
6
Keterampilan menggunakan Menuangkan Larutan
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menuang
larutan dan
membaca
meniskus
4 4 2 1 4 3 4 4 3 2 3 2 0 3 2 2 4 4 4 1
Jumlah skor 4 4 2 1 4 3 4 4 3 2 3 2 0 3 2 2 4 4 4 1
Persentase 100 100 50 25 100 75 100 100 75 50 75 50 0 75 50 50 100 100 100 25
Kategori SK SK C L SK K SK SK K C K C SL K C C SK SK SK L
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 8
Kuat 4
Cukup 5
Lemah 2
Sangat Lemah 1
21
7
Keterampilan menggunakan Menggunakan Pipet Tetes
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Mengambil
larutan dengan
pipet tetes
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 3 3
Mengeluarkan
larutan
menggunakan
pipet tetes
3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 3
Jumlah skor 7 6 7 7 7 8 8 5 7 7 8 8 8 6 4 4 8 8 6 6
Persentase 88 75 88 88 88 100 100 63 88 88 100 100 100 75 50 50 100 100 75 75
Kategori SK K SK SK SK SK SK K SK SK SK SK SK K C C SK SK K K
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 13
Kuat 5
Cukup 2
Lemah 0
Sangat Lemah 0
21
8
Keterampilan menggunakan Memanaskan larutan
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menyalakan
dan
memadamkan
pembakar
spirtus
4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3
Pemanasan
menggunakan
tabung reaksi
4 2 2 3 3 2 1 3 3 4 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4
Jumlah skor 8 6 6 7 7 5 4 7 6 7 8 6 7 6 7 7 5 6 8 7
Persentase 100 75 75 88 88 63 50 88 75 88 100 75 88 75 88 88 63 75 100 88
Kategori SK K K SK SK K C SK K SK SK K SK K SK SK K K SK SK
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 11
Kuat 8
Cukup 1
Lemah 0
Sangat Lemah 0
21
9
Keterampilan menggunakan Menggunakan Termometer
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menggunakan
Termometer
0 3 3 2 3 2 2 3 3 1 1 2 1 3 0 4 4 1 1 3
Jumlah skor 0 3 3 2 3 2 2 3 3 1 1 2 1 3 0 4 4 1 1 3
Persentase 0 75 75 50 75 50 50 75 75 25 25 50 25 75 0 100 100 25 25 75
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 2
Kuat 7
Cukup 4
Lemah 5
Sangat Lemah 2
22
0
Keterampilan menggunakan Menggunakan Neraca
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Mempersiapkan
neraca sebelum
menimbang
1 1 1 4 3 3 1 3 3 3 3 2 4 2 2 1 2 1 1 2
Menimbang alas 1 0 0 1 0 3 2 3 2 4 3 4 2 0 3 0 4 0 0 3
Menimbang
massa zat
1 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 1 1 1 1 4 0 0 2
Perapihan neraca 3 1 2 3 4 2 3 4 3 3 0 1 4 4 1 2 3 2 4 4
Jumlah skor 6 4 5 11 9 11 9 13 11 14 9 10 11 7 7 4 13 3 5 11
Persentase 38 25 31 69 56 69 56 81 69 88 56 63 69 44 44 25 81 19 31 69
Kategori L L L K C K C SK K SK C K K C C L SK SL L K
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 3
Kuat 6
Cukup 5
Lemah 5
Sangat Lemah 1
22
1
Keterampilan dalam Menggunakan Respirometer
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menimbang
massa hewan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mempersiapkan
hewan dan alat
respirometer
0 0 0 0 3 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 0 3 2 1 0
Mengukur laju
pernapasan
dengan skala
respirometer
0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Jumlah skor 0 0 0 0 4 0 0 0 0 7 0 0 0 0 3 0 3 2 1 0
Persentase 0 0 0 0 33 0 0 0 0 58 0 0 0 0 25 0 25 17 8 0
Kategori SL SL SL SL L SL SL SL SL C SL SL SL SL L SL L SL SL SL
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 0
Kuat 0
Cukup 1
Lemah 3
Sangat Lemah 16
22
2
Keterampilan dalam Membedah Hewan
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Anastesi dan
Preparasi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 4 0
Pemotongan
Kulit
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0
Pemotongan
Jaringan Otot
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Jumlah skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 8 0
Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 0 0 0 67 0
Kategori SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL L SL SL SL K SL
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 0
Kuat 1
Cukup 0
Lemah 1
Sangat Lemah 18
22
3
2. Hasil Angket Keterampilan menggunakan mikroskop
Jumlah Skor total: 22
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
6 4 7 6 5 6 7 5 5 7 6 7 7 7 5 7 7 7 6 7
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
5 1 3 0 5 3 0 0 0 5 0 4 3 6 4 7 3 5 6 6
Menggunakan
perbesaran lensa objektif
beragam
3 1 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 3 1 2 3 0 2 1 3
Mengembalikan
mikroskop
3 3 4 0 3 0 1 1 0 2 4 2 3 1 3 4 3 3 1 3
Jumlah skor 17 9 15 6 4 9 8 6 5 16 10 13 16 15 14 21 13 17 14 19
Persentase 77 41 68 27 18 41 36 27 23 73 45 59 73 68 64 95 59 77 64 86
Kategori K C K L SL C L L L L C C K K K SK C K K SK
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 2
Kuat 7
Cukup 5
Lemah 5
Sangat Lemah 1
22
4
Keterampilan menggunakan Menuangkan Larutan
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menuang
larutan dan
membaca
meniskus
2 2 4 2 4 1 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 4 3 2 4
Jumlah skor 2 2 4 2 4 1 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 4 3 2 4
Persentase 50 50 100 50 100 25 75 50 50 50 75 50 25 50 50 75 100 75 50 100
Kategori C C SK C SK L K C C C K C L C C K SK K C K
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 3
Kuat 5
Cukup 10
Lemah 2
Sangat Lemah 0
22
5
Keterampilan menggunakan Menggunakan Pipet Tetes
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Mengambil
larutan dengan
pipet tetes
3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3
Mengeluarkan
larutan
menggunakan
pipet tetes
2 3 4 4 4 4 3 4 1 1 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4
Jumlah skor 5 6 7 7 7 8 6 6 4 4 8 7 8 7 5 8 8 5 6 7
Persentase 63 75 88 88 88 100 75 75 50 50 100 88 100 88 63 100 100 63 75 88
Kategori K K SK SK SK SK K K C C SK SK SK SK K SK SK K K SK
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 11
Kuat 7
Cukup 2
Lemah 0
Sangat Lemah 0
22
6
Keterampilan menggunakan Memanaskan larutan
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menyalakan
dan
memadamkan
pembakar
spirtus
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3
Pemanasan
menggunakan
tabung reaksi
3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
Jumlah skor 6 7 6 6 7 7 5 6 7 7 7 6 6 6 6 7 7 8 6 7
Persentase 75 88 75 75 88 88 63 75 88 88 88 75 75 75 75 88 88 100 75 88
Kategori K SK K K SK SK K K SK SK SK K K K K SK SK SK K SK
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 10
Kuat 10
Cukup 0
Lemah 0
Sangat Lemah 0
22
7
Keterampilan menggunakan Menggunakan Termometer
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menggunakan
Termometer
2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
Jumlah skor 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
Persentase 50 75 100 100 100 100 75 100 75 75 100 100 75 100 75 100 100 100 75 100
Kategori C K SK SK SK SK K SK K K SK SK K SK K SK SK SK K SK
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 12
Kuat 7
Cukup 1
Lemah 0
Sangat Lemah 0
22
8
Keterampilan menggunakan Menggunakan Neraca
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Mempersiapkan
neraca sebelum
menimbang
3 3 2 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 2 4 2 4 2 4
Menimbang alas 4 3 3 4 2 3 3 4 1 3 4 2 3 4 3 3 4 4 2 3
Menimbang
massa zat
3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 1 4 4 4 3 4
Perapihan
neraca
2 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 1 2 3 2 4 3 4 2 4
Jumlah skor 12 11 13 15 13 14 13 16 9 13 15 11 10 15 8 15 13 16 9 15
Persentase 75 69 81 94 81 88 81 100 56 81 94 69 63 94 50 94 81 100 56 94
Kategori K K SK SK SK SK SK SK C SK SK K K SK C SK SK SK C SK
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 13
Kuat 4
Cukup 3
Lemah 0
Sangat Lemah 0
22
9
Keterampilan dalam Menggunakan Respirometer
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menimbang
massa hewan
0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 1 0 0 2 0
Mempersiapkan
hewan dan alat
respirometer
0 0 0 0 3 0 0 0 0 4 0 0 4 0 2 0 0 0 2 0
Mengukur laju
pernapasan
dengan skala
respirometer
0 0 0 0 3 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3 0 0 0 2 0
Jumlah skor 0 0 0 0 8 0 0 0 0 7 0 0 8 0 5 1 0 0 6 0
Persentase 0 0 0 0 67 0 0 0 0 58 0 0 67 0 42 8 0 0 50 0
Kategori SL SL SL SL K SL SL SL SL C SL SL K SL C SL SL SL c SL
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 0
Kuat 2
Cukup 3
Lemah 0
Sangat Lemah 15
23
0
Keterampilan dalam Membedah Hewan
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Anastesi dan
Preparasi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 4 0
Pemotongan
Kulit
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Pemotongan
Jaringan Otot
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
Jumlah skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 7 0
Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 0 0 0 58 0
Kategori SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL L SL SL SL C SL
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 0
Kuat 0
Cukup 1
Lemah 1
Sangat Lemah 18
23
1
3. Hasil Wawancara
Keterampilan menggunakan mikroskop
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Membawa dan
Meletakkan
Mikoskop
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4
Mendapatkan
titik fokus
terhadap objek
yang diamati
3 0 0 0 3 3 0 3 0 1 4 2 1 3 3 0 1 3 0 3
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
Mengembalikan
mikroskop
2 1 1 0 3 2 0 3 0 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2
Jumlah skor 10 5 5 4 10 9 4 11 3 7 10 8 7 7 11 5 9 9 6 9
Persentase 63 31 31 25 63 56 24 69 19 44 63 50 44 44 69 31 56 56 38 56
Kategori K L L L K C L K SL C K C C C K L C C L C
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 0
Kuat 5
Cukup 8
Lemah 6
Sangat Lemah 1
23
2
Keterampilan menggunakan Menuangkan Larutan
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menuang
larutan dan
membaca
meniskus
2 2 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2
Jumlah skor 2 2 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2
Persentase 50 50 50 100 100 50 50 50 100 50 50 50 50 50 50 50 100 50 50 50
Kategori C C C SK SK C C C SK C C C C C C C SK C C C
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 4
Kuat 0
Cukup 16
Lemah 0
Sangat Lemah 0
23
3
Keterampilan menggunakan Menggunakan Pipet Tetes
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Mengambil
larutan dengan
pipet tetes
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Mengeluarkan
larutan
menggunakan
pipet tetes
2 3 2 1 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
Jumlah skor 6 7 6 5 5 6 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 8 7 7 7
Persentase 76 88 76 63 63 76 88 88 76 76 88 88 88 88 88 88 100 88 88 88
Kategori K SK K K K K SK SK K K SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 13
Kuat 7
Cukup 0
Lemah 0
Sangat Lemah 0
23
4
Keterampilan menggunakan Memanaskan larutan
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menyalakan
dan
memadamkan
pembakar
spirtus
4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
Pemanasan
menggunakan
tabung reaksi
2 1 2 3 3 2 0 3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4
Jumlah skor 6 4 5 7 7 6 4 6 7 8 6 6 8 8 6 6 7 6 8 8
Persentase 75 50 63 88 88 75 50 75 88 100 75 75 100 100 75 75 88 75 100 100
Kategori K C K SK SK K C K SK SK K K SK SK K K SK K SK SK
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 9
Kuat 9
Cukup 2
Lemah 0
Sangat Lemah 0
23
5
Keterampilan Menggunakan Termometer
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menggunakan
Termometer
1 3 4 1 4 4 3 1 4 3 4 1 2 4 3 1 4 3 1 4
Jumlah skor 1 3 4 1 4 4 3 1 4 3 4 1 2 4 3 1 4 3 1 4
Persentase 25 75 100 25 100 100 75 25 100 75 75 25 50 100 75 25 100 75 25 100
Kategori L K SK L SK SK K L SK K K L C SK K L SK K L SK
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 7
Kuat 6
Cukup 1
Lemah 6
Sangat Lemah 0
23
6
Keterampilan menggunakan Menggunakan Neraca
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Mempersiapkan
neraca sebelum
menimbang
1 1 3 2 0 1 3 4 4 3 1 1 3 1 0 4 3 0 4 1
Menimbang alas 1 3 2 3 0 2 4 2 0 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2
Menimbang
massa zat
3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Perapihan neraca 2 0 3 0 1 3 1 3 2 1 4 2 3 1 1 3 2 2 3 0
Jumlah skor 7 7 12 9 3 9 11 13 10 11 12 9 13 8 6 13 11 9 13 7
Persentase 44 44 75 56 18 56 69 81 63 69 75 56 81 50 38 81 69 56 81 44
Kategori C C K C SL C K SK K K K C SK C L SK K C SK C
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 4
Kuat 6
Cukup 8
Lemah 1
Sangat Lemah 1
23
7
Keterampilan dalam Menggunakan Respirometer
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Menimbang
massa hewan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mempersiapkan
hewan dan alat
respirometer
0 0 0 0 3 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0
Mengukur laju
pernapasan
dengan skala
respirometer
0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Jumlah skor 0 0 0 0 4 0 0 0 0 5 0 0 0 0 2 1 2 0 0 0
Persentase 0 0 0 0 33 0 0 0 0 42 0 0 0 0 17 8 17 0 0 0
Kategori SL SL SL SL L SL SL SL SL C SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 0
Kuat 0
Cukup 1
Lemah 1
Sangat Lemah 18
23
8
Keterampilan dalam Membedah Hewan
Sub Teknik A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Anastesi dan
Preparasi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 4 0
Pemotongan
Kulit
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
Pemotongan
Jaringan Otot
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
Jumlah skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 8 0
Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 0 0 0 67 0
Kategori SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL L SL SL SL K SL
Kategori Jumlah responden
Sangat Kuat 0
Kuat 1
Cukup 0
Lemah 1
Sangat Lemah 18
239
Lampiran 15 : Hasil Uji Korelasi Product Moment
Responden A
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
86
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
50
Cukup
71
Kuat
75
Kuat
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
75
Kuat
75
Kuat
25
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
75
Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
100
Sangat Kuat
50
Cukup
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
75
Kuat
50
Cukup
50
Cukup
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
100
Sangat Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menggunakan
thermometer
Menggunakan
thermometer
0
Sangat Lemah
50
Cukup
25
Sangat Lemah
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
25
Lemah
75
Kuat
25
Sangat Lemah
Menimbang alas 25
Lemah
100
Sangat Kuat
25
Sangat Lemah
Menimbang massa zat 25
Lemah
75
Kuat
75
Kuat
Perapihan neraca 75
Kuat
50
Cukup
50
Cukup
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
240
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden A
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,678 maka hubungan
kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,80 maka
hubungan sangat kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,743 maka
hubungan kuat
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,740 maka hubungannya kuat.
Observasi Angket Wawancara
Observasi
Pearson Correlation 1 .678**
.800**
Sig. (2-tailed)
.001 .000
N 20 20 20
Angket
Pearson Correlation .678**
1 .743**
Sig. (2-tailed) .001
.000
N 20 20 20
Wawancara
Pearson Correlation .800**
.743**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
241
Responden B
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
57
Cukup
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
25
Lemah
14
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
0
Sangat Lemah
25
Lemah
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
75
Kuat
25
Lemah
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
100
Sangat Kuat
50
Cukup
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
50
Cukup
75
Kuat
75
Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
50
Cukup
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Menggunakan
thermometer
Menggunakan
termometer
75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
25
Lemah
75
Kuat
25
Lemah
Menimbang alas 0
Sangat Lemah
75
Kuat
75
Kuat
Menimbang massa zat 50
Cukup
75
Kuat
75
Kuat
Perapihan neraca 25
Lemah
25
Lemah
0
Sangat Lemah Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
242
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden B
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .665**
.785**
Sig. (2-tailed)
.001 .000
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .665**
1 .752**
Sig. (2-tailed) .001
.000
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .785**
.752**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,665 maka hubungan
kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,785 maka
hubungan kuat
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,752 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden B adalah 0,734 maka hubungannya kuat.
243
Responden C
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
50
Cukup
43
Cukup
0
Sangat Lemah
Menggunakan
perbesaran lensa objektif
beragam
75
Kuat
25
Lemah
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
75
Kuat
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
75
Kuat
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan pembakar
spirtus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
100
Sangat Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
0
Sangat Lemah
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
25
Lemah
50
Cukup
75
Kuat
Menimbang alas 25
Lemah
75
Kuat
50
Cukup
Menimbang massa zat 25
Lemah
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 75
Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mengukur laju
pernapasan dengan skala
respirometer
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
244
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden C
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .664** .461*
Sig. (2-tailed) .001 .041
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .664** 1 .811**
Sig. (2-tailed) .001 .000
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .461* .811** 1
Sig. (2-tailed) .041 .000
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,664 maka
hubungan kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,461 maka
hubungan sedang
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,811 maka
hubungan sangat kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden C adalah 0,638 maka hubungannya kuat.
245
Responden D
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
86
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Menggunakan
perbesaran lensa objektif
beragam
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
25
Lemah
50
Cukup
100
Sangat Kuat
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
75
Kuat
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan pembakar
spirtus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
50
Cukup
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menimbang alas 25
Lemah
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menimbang massa zat 75
Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 75
Kuat
75
Kuat
0
Sangat Lemah Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah Mengukur laju
pernapasan dengan skala
respirometer
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
246
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden D
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,867 maka hubungan
sangat kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,721 maka
hubungan kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,706 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden D adalah 0,764 maka hubungannya Sangat kuat.
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .857** .721**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .857** 1 .706**
Sig. (2-tailed) .000 .001
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .721** .706** 1
Sig. (2-tailed) .000 .001
N 20 20 20
247
Responden E
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
71
Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
75
Kuat
71
Kuat
75
Kuat
Menggunakan
perbesaran lensa objektif
beragam
50
Cukup
25
Lemah
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
75
Kuat
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan pembakar
spirtus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
75
Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
75
Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
75
Kuat
75
Kuat
0
Sangat Lemah
Menimbang alas 0
Sangat Lemah
50
Cukup
0
Sangat Lemah
Menimbang massa zat 50
Cukup
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Perapihan neraca 100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah
50
Kuat
0
Sangat Lemah
Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Mengukur laju
pernapasan dengan skala
respirometer
25
Lemah
75
Kuat
25
Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
248
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden E
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .749** .775**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .749** 1 .616**
Sig. (2-tailed) .000 .004
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .775** .616** 1
Sig. (2-tailed) .000 .004
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,749 maka hubungan
kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,775 maka
hubungan kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,616 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden E adalah 0,713 maka hubungannya kuat.
249
Responden F
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
86
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
0
Sangat Lemah
43
Cukup
75
Kuat
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
25
Lemah
0
Sangat Lemah
50
Cukup
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
75
Kuat
25
Lemah
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
50
Cukup
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
50
Cukup
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
75
Kuat
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Menimbang alas 75
Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menimbang massa zat 75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Perapihan neraca 50
Cukup
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
250
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden F
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,826 maka hubungan
sangat kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,748 maka
hubungan kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,767 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden F adalah 0,780 maka hubungannya sangat kuat.
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .826** .748
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .826** 1 .767
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .748** .767
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
251
Responden G
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Menggunakan
perbesaran lensa objektif
beragam
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
0
Sangat Lemah
25
Lemah
0
Sangat Lemah
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan pembakar
spirtus
75
Kuat
50
Cukup
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
25
Lemah
75
Kuat
50
Cukup
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
50
Cukup
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
25
Lemah
75
Kuat
25
Lemah
Menimbang alas 50
Cukup
75
Kuat
50
Cukup
Menimbang massa zat 75
Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Perapihan neraca 75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mengukur laju
pernapasan dengan skala
respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
252
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden G
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .779** .865
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .779** 1 .773
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .865** .773
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,779 maka hubungan
sangat kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,865 maka
hubungan sangat kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,773 maka
hubungan sangat kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,805 maka hubungannya sangat kuat.
253
Responden H
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
50
Cukup
71
Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 75
Kuat
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 25
Lemah
Mengembalikan
mikroskop
25
Lemah
25
Lemah
75
Kuat
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
100
Sangat Kuat
50
Cukup
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
75
Kuat
50
Cukup
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
50
Cukup
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
75
Kuat
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
75
Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Menimbang alas 75
Kuat
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menimbang massa zat 75
Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
254
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden H
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .873**
.675**
Sig. (2-tailed)
.000 .001
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .873**
1 .687**
Sig. (2-tailed) .000
.001
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .675**
.687**
1
Sig. (2-tailed) .001 .001
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,873 maka hubungan
sangat kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,657 maka
hubungan kuat
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,687 maka
hubungan sangat kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,739 maka hubungannya kuat.
255
Responden I
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
71
Kuat
75
Kuat
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
25
Lemah
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Menggunakan perbesaran
lensa objektif beragam
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
75
Kuat
50
Cukup
100
Sangat Kuat
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan dengan
pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
75
Kuat
25
Lemah
50
Cukup
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan pembakar
spirtus
75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan menggunakan
tabung reaksi
75
Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
sMenggunakan
termometer
Menggunakan termometer 75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
75
Kuat
50
Cukup
100
Sangat Kuat
Menimbang alas 50
Cukup
25
Lemah
0
Sangat Lemah
Menimbang massa zat 75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 75
Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa hewan 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mengukur laju pernapasan
dengan skala respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan otot 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
256
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden I
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .870** .862
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .870** 1 .888
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .862** .888
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,870 maka hubungan
sangat kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,862 maka
hubungan sangat kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,888 maka
hubungan sangat kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,873 maka hubungannya sangat kuat.
257
Responden J
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
50
Cukup
71
Kuat
25
Lemah
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
25
Lemah
50
Cukup
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
50
Cukup
50
Cukup
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
50
Cukup
50
Cukup
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
75
Kuat
25
Lemah
50
Cukup
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
25
Lemah
75
Kuat
75
Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Menimbang alas 100
Sangat Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Menimbang massa zat 100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 75
Kuat
75
Kuat
25
Lemah
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
258
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden J
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .861** .855
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .861** 1 .831
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .855** .831
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,861 maka hubungan
sangat kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,855 maka
hubungan sangat kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,831 maka
hubungan sangat kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,849 maka hubungannya sangat kuat.
259
Responden K
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
86
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
100
Sangat Kuat
Menggunakan
perbesaran lensa objektif
beragam
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
75
Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan pembakar
spirtus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
25
Lemah
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
75
Kuat
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Menimbang alas 75
Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menimbang massa zat 75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 0
Sangat Lemah
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mengukur laju
pernapasan dengan skala
respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
260
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden K
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .827** .544
*
Sig. (2-tailed) .000 .013
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .827** 1 .663
**
Sig. (2-tailed) .000 .001
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .544* .663
** 1
Sig. (2-tailed) .013 .001
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,827 maka hubungan
sangat kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,544 maka
hubungan kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,663 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,678 maka hubungannya kuat.
261
Responden L
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
25
Lemah
57
Cukup
50
Cukup
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
25
Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
50
Cukup
50
Cukup
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
50
Cukup
50
Cukup
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
75
Kuat
50
Cukup
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
75
Kuat
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
50
Cukup
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
50
Cukup
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Menimbang alas 100
Sangat Kuat
50
Cukup
50
Cukup
Menimbang massa zat 75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 25
Lemah
25
Lemah
50
Cukup
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
262
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden L
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .818** .860
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .818** 1 .695
**
Sig. (2-tailed) .000 .001
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .860** .695
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .001
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,818 maka hubungan
sangat kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,860 maka
hubungan sangat kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,695 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,791 maka hubungannya kuat.
263
Responden M
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
75
Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
0
Sangat Lemah
43
Cukup
25
Lemah
Menggunakan
perbesaran lensa objektif
beragam
0
Sangat Lemah
75
Kuat
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
75
Kuat
50
Cukup
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
0
Sangat Lemah
25
Lemah
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan pembakar
spirtus
75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
25
Lemah
75
Kuat
50
Cukup
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
100
Sangat Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Menimbang alas 50
Cukup
75
Kuat
75
Kuat
Menimbang massa zat 25
Lemah
50
Cukup
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 100
Sangat Kuat
50
Cukup
75
Kuat
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah 100
Sangat Kuat
0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah 100
Sangat Kuat
0
Sangat Lemah Mengukur laju
pernapasan dengan skala
respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
264
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden M
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .531* .831
**
Sig. (2-tailed) .016 .000
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .531* 1 .486
*
Sig. (2-tailed) .016 .030
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .831** .486
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .030
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,531 maka hubungan
sedang
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,831 maka
hubungan sangat kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,486 maka
hubungan sedang.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,616 maka hubungannya kuat.
265
Responden N
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
50
Cukup
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
25
Lemah
86
Sangat Kuat
75
Kuat
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
0
Sangat Lemah
25
Lemah
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
25
Lemah
50
Cukup
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
75
Kuat
50
Cukup
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
75
Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
50
Cukup
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
75
Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
50
Cukup
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Menimbang alas 0
Sangat Lemah
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menimbang massa zat 25
Lemah
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 100
Sangat Kuat
75
Kuat
25
Lemah
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
266
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden N
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .614** .655
**
Sig. (2-tailed) .004 .002
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .614** 1 .790
**
Sig. (2-tailed) .004 .000
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .655** .790
** 1
Sig. (2-tailed) .002 .000
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,614 maka hubungan
kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,655 maka
hubungan kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,790 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,686 maka hubungannya kuat.
267
Responden O
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
71
Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
75
Kuat
57
Cukup
75
Kuat
Menggunakan
perbesaran lensa objektif
beragam
75
Kuat
50
Cukup
50
Cukup
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
75
Kuat
25
Lemah
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
50
Cukup
50
Cukup
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
50
Cukup
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
50
Cukup
50
Cukup
75
Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan pembakar
spirtus
75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
100
Sangat Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
0
Sangat Lemah
75
Kuat
75
Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
50
Cukup
50
Cukup
0
Sangat Lemah
Menimbang alas 75
Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menimbang massa zat 25
Lemah
25
Lemah
75
Kuat
Perapihan neraca 25
Lemah
50
Cukup
25
Lemah
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
50
Cukup
50
Cukup
25
Lemah
Mengukur laju
pernapasan dengan skala
respirometer
25
Lemah
75
Kuat
25
Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
268
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden O
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .690** .631
**
Sig. (2-tailed) .001 .003
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .690** 1 .657
**
Sig. (2-tailed) .001 .002
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .631** .657
** 1
Sig. (2-tailed) .003 .002
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,690 maka hubungan
kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,631 maka
hubungan kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,657 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,659 maka hubungannya kuat.
269
Responden P
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
0
Sangat Lemah 100
Sangat Kuat
0
Sangat Lemah
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
0
Sangat Lemah 75
Kuat
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
0
Sangat Lemah 100
Sangat Kuat
25
Lemah
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
50
Cukup
75
Kuat
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
50
Cukup
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
50
Cukup
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
75
Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
25
Lemah
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Menimbang alas 0
Sangat Lemah
75
Kuat
50
Cukup
Menimbang massa zat 25
Lemah
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 50
Cukup
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah
25
Lemah
0
Sangat Lemah
Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 25
Lemah
Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
270
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden P
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .558* .589
**
Sig. (2-tailed) .011 .006
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .558* 1 .683
**
Sig. (2-tailed) .011 .001
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .589** .683
** 1
Sig. (2-tailed) .006 .001
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,558 maka hubungan
sedang.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,589 maka
hubungan sedang.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,683 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,610 maka hubungannya kuat.
271
Responden Q
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
50
Cukup
43
Cukup
25
Lemah
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
75
Kuat
25
Lemah
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
50
Cukup
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
50
Cukup
50
Cukup
75
Kuat
Menimbang alas 100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menimbang massa zat 100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 75
Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
75
Kuat
0
Sangat Lemah
50
Cukup
Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
272
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden Q
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .881** .904
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .881** 1 .864
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .904** .864
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,881 maka hubungan
sangat kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,904 maka
hubungan sangat kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,864 maka
hubungan sangat kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,883 maka hubungannya sangat kuat.
273
Responden R
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik fokus
terhadap objek yang
diamati
75
Kuat
71
Kuat
75
Kuat
Menggunakan
perbesaran lensa objektif
beragam
0
Sangat Lemah
50
Cukup
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
75
Kuat
25
Lemah
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
100
Sangat Kuat
50
Cukup
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet tetes
100
Sangat Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan pembakar
spirtus
75
Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
75
Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
25
Lemah
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
25
Lemah
100
Sangat Kuat
0
Sangat Lemah
Menimbang alas 0
Sangat Lemah
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Menimbang massa zat 0
Sangat Lemah
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 50
Cukup
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
50
Cukup
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Mengukur laju
pernapasan dengan skala
respirometer
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah 0
Sangat Lemah
274
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden R
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .441 .603**
Sig. (2-tailed) .052 .005
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .441 1 .731**
Sig. (2-tailed) .052 .000
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .603** .731
** 1
Sig. (2-tailed) .005 .000
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,441 maka hubungan
sedang.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,603 maka
hubungan kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,731 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,591 maka hubungannya sedang.
275
Responden S
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
86
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
25
Lemah
86
Sangat Kuat
0
Sangat Lemah
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
0
Sangat Lemah
25
Lemah
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
25
Lemah
0
Sangat Lemah
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
100
Sangat Kuat
50
Cukup
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
75
Kuat
75
Kuat
75
Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
100
Sangat Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
25
Lemah
75
Kuat
25
Lemah
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
25
Lemah
50
Cukup
100
Sangat Kuat
Menimbang alas 0
Sangat Lemah
50
Cukup
50
Cukup
Menimbang massa zat 0
Sangat Lemah
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 100
Sangat Kuat
50
Cukup
75
Kuat
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah
50
Cukup
0
Sangat Lemah
Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
25
Lemah
50
Cukup
0
Sangat Lemah
Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
0
Sangat Lemah
50
Cukup
0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Pemotongan Kulit 75
Kuat
25
Lemah
50
Cukup
Pemotongan jaringan
otot
25
Lemah
50
Cukup
50
Cukup
276
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden S
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .349 .601**
Sig. (2-tailed) .131 .005
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .349 1 .535*
Sig. (2-tailed) .131 .015
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .601** .535
* 1
Sig. (2-tailed) .005 .015
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,349 maka hubungan
rendah.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,601 maka
hubungan kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,535 maka
hubungan sedang.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,495 maka hubungannya sedang.
277
Responden T
Jenis
Keterampilan
Sub Teknik
Laboratorium
Observasi Angket Wawancara
Menggunakan
Mikroskop
Membawa dan
Meletakkan Mikoskop
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Mendapatkan titik
fokus terhadap objek
yang diamati
25
Lemah
86
Kuat
75
Kuat
Menggunakan
perbesaran lensa
objektif beragam
50
Cukup
75
Kuat
0
Sangat Lemah
Mengembalikan
mikroskop
50
Cukup
75
Kuat
25
Lemah
Menuang
larutan
Menuang larutan dan
membaca meniskus
25
Lemah
100
Sangat Kuat
50
Cukup
Menggunakan
pipet tetes
Mengambil larutan
dengan pipet tetes
75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Mengeluarkan larutan
menggunakan pipet
tetes
75
Kuat
100
Sangat Kuat
75
Kuat
Memanasan
Larutan
Menyalakan dan
memadamkan
pembakar spirtus
75
Kuat
75
Kuat
100
Sangat Kuat
Pemanasan
menggunakan tabung
reaksi
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Menggunakan
termometer
Menggunakan
termometer
75
Kuat
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Neraca Mempersiapkan neraca
sebelum menimbang
50
Cukup
100
Sangat Kuat
25
Lemah
Menimbang alas 75
Kuat
75
Kuat
50
Cukup
Menimbang massa zat 50
Cukup
100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
Perapihan neraca 100
Sangat Kuat
100
Sangat Kuat
0
Sangat Lemah
Menggunakan
respirometer
Menimbang massa
hewan
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mempersiapkan hewan
dan alat respirometer
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Mengukur laju
pernapasan dengan
skala respirometer
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Membedah
hewan
Anastesi dan Preparasi 0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Pemotongan Kulit 0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
Pemotongan jaringan
otot
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
0
Sangat Lemah
278
Hasil Uji Korelasi Product Moment Responden T
OBSERVASI ANGKET WAWANCARA
OBSERVASI
Pearson Correlation 1 .831** .665
**
Sig. (2-tailed) .000 .001
N 20 20 20
ANGKET
Pearson Correlation .831** 1 .694
**
Sig. (2-tailed) .000 .001
N 20 20 20
WAWANCARA
Pearson Correlation .665** .694
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .001
N 20 20 20
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa:
1. Hubungan antara hasil observasi dan angket didapatkan 0,831 maka hubungan
sangat kuat.
2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara didapatkan 0,665 maka
hubungan kuat.
3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara didapatkan 0,695 maka
hubungan kuat.
4. Rata-rata indeks korelasi lembar observasi, angket dan wawancara yang
dimliki responden A adalah 0,730 maka hubungannya kuat.
279
Lampiran 16: Daftar Pengalaman Responden Terhadap Penggunaan Alat
Laboratorium Pada Sekolah Menengah Atas
Daftar responden yang pernah menggunakan mikroskop
No. Nama responden Kode
1. Yuspita K
2. Siti Nurhaliza A
3. Suci Fitria E
4. Wiwik H
5. Annastasya R
6. Siti Nur J
7. Lutfia L
8. Alif T
9. Vina Q
10. Istidzah C
Daftar responden yang pernah menggunakan respirometer saat sekolah menengah atas
No. Nama responden Kode
1. Suci Fitria E
Daftar responden yang pernah menggunakan alat bedah saat sekolah menengah atas
No. Nama responden Kode
1. Suci Fitria E
2. Saranina D
3. Yuspita K
Daftar responden yang pernah menggunakan alat gelas
No. Nama responden Kode
1. Yuspita K
2. Indriyani P
3. Suci E
4. Saranina D
5. Wiwik H
6. Annastasya R
7. Nassyawa S
8. Bayu O
9. Siti Nur J
10. Lutfia L
11. Zakiyah Zahara K N
12. Vina Q
13. Istidzah D
14. Hamida G
Daftar responden yang pernah menggunakan termometer saat sekolah menengah atas
No. Nama responden Kode
1. Siti Nur J
Daftar responden yang pernah menggunakan neraca saat sekolah menengah atas
No. Nama responden Kode
1. -
280
280
280
Lampiran 17 : Lembar Uji Referensi
LEMBAR UJI REFERESI
Nama : Galuh Shelladevi Prastiti
NIM : 11150161000061
Jurusan/Prodi : Pendidikan Biologi
Judul : Analisis Keterampilan Laboratorium Peserta Didik Lulusan
Sekolah Menengah Atas
Dosen Pembimbing : Meiry Fadilah Noor, M.Si.
No Referensi Paraf
Pembimbing
BAB I
1. Badan Standar Pendidikan Nasional, Paradigma
Pendididkan Nasional Abad XXI, (2010), h. 5.
2. Badan Standar Pendidikan Nasional, Paradigma
Pendididkan Nasional Abad XXI, (2010), h. 44-45.
3. Punia Turiman, dkk. Forstering The 21st Century Skill
Through Scientific Literacy And Science Process Skills,
Procedia Sosial And BehaviorL Sciences 59, 2012, P. 110
4. Punia Turiman, dkk. Forstering The 21st Century Skill
Through Scientific Literacy And Science Process Skills,
Procedia Sosial And BehaviorL Sciences 59, 2012, P. 112-
114.
5. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi
Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta, 2009), h. 56.
6. Nuryani, R, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang:
Penerbit Universitas Negeri Malang, 2005), h. 137.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah
281
No Referensi Paraf
Pembimbing
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). h. 38-38.
8. Lampiran 1 Hasil analisis 3 buku dan alat-alat laboratorium
9. Amanda Emda, Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran
Kimia Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan
Ketrampilan Kerja Ilmiah, Lantanida Journal, 2(2), 2014. h.
225-226.
BAB II
1. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 117.
2. Tommy Suprapto, Pengantar Teori dan Manajemen
Komunikasi, (Yogyakarta : Medpress, 2009), h. 135.
3. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 117.
4. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi
Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN,
2009), h. 72.
5. Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis
Kompetensi, (Cipayung: Gaung Persada Press, 2005), h. 5.
6. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi
Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN,
2009), h. 72.
7. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi
Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN,
2009), h. 72.
8. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi
Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN,
2009), h. 73.
9. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h.120
10. Martis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2004), h. 37.
11. Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 47.
12. Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung:
Pustaka Reka Cipta, 2013), h. 68.
282
No Referensi Paraf
Pembimbing
13. Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama,
Evaluasi pembelajaran IPA berbasis kompetensi. (Jakarta:
UIN Jakarta Press. 2006), h. 24
14. Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 48-49.
15. Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama,
Evaluasi pembelajaran IPA berbasis kompetensi. (Jakarta:
UIN Jakarta Press. 2006), h. 23.
16. Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung:
Pustaka Reka Cipta, 2013), h. 68.
17. Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung:
Pustaka Reka Cipta, 2013), h. 69.
18. Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu
Pendekatan Praktis Disertai Contoh Edisi Revisi, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 259.
19. Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung:
Pustaka Reka Cipta, 2013), h. 70.
20. Masnur Muslich, Authentic Assesment:Penilaian Berbasis
Kelas Dan Kompetensi, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2011), h. 147.
21. Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama,
Evaluasi pembelajaran IPA berbasis kompetensi. (Jakarta:
UIN Jakarta Press. 2006), h. 24.
22. Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama,
Evaluasi pembelajaran IPA berbasis kompetensi. (Jakarta:
UIN Jakarta Press. 2006), h. 25-26
23. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi
Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN,
2009), h. 51.
24. Nuryani R, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang:
Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press), 2005), h.
78.
25. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi
Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN,
2009), 52
283
No Referensi Paraf
Pembimbing
26. Nuryani R, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang:
Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press), 2005), h.
78.
27. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi
Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN,
2009), h. 51.
28. Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan
Pengelolaannya, (Bandung: Pudak Scientific, 2006), h. 1.
29. Marham Sitorus dan Ani Sutiani, Pengelolaan dan
manajemen laboratorium kimia, (Medan: Graha Ilmu ,
2013), h. 1.
30. M. Saleh H. Emha, dkk, Pedoman Penggunaan Laboratorium
Sekolah, h 7.
31. M. Saleh H. Emha, dkk, Pedoman Penggunaan Laboratorium
Sekolah, h 8.
32. Tim Penyusun, Panduan Kerja Tenaga Laboratorium
Sekolah/Madrasah, (Jakarta : Direktorat Pembinaan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 5.
33. Syaiful Arif, Desain pedoman praktikum kimia yang
berorientasi keterampilan proses .2016. Jurnal Kependidikan
Dasar Islam berbasis sains, 1(1), h. 72.
34. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi
Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN,
2009), h. 166.
35. Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama,
Evaluasi pembelajaran IPA berbasis kompetensi. (Jakarta:
UIN Jakarta Press. 2006), h. 83.
36. I Nyoman Mastika, dkk, Analisis standarisasi laboratorium
biologi dalam proses pembelajaran di SMA Negeri kota
Denpasar, 2014, E-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha, 4.
37. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Semester 1
Teknik Dasar Instrumentasi, (2013) H. 46-47.
38. Anonim, Basic Equipment Used in Biology Experiments,
https://www.dummies.com/education/science/biology/basic-
equipment-used-in-biology-experiments/ (Diakses pada 12
November 2018)
284
No Referensi Paraf
Pembimbing
39. Martis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi,
(Ciputat: Gaung Persada Press, 2005), h. 127-128.
40. Lampiran 1 Hasil analisis 3 buku dan alat-alat laboratorium
41. Abdullah dan Ridha Marvina, Analisis Keterampilan
Psikomotorik Dalam Menggunakan Mikroskop Pada Peserta
didik Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh, 2014, JESBIO,
3(5).
42. Albertus Agung Mahode, Pedoman Teknik Dasar Untuk
Laboratorium Kesehatan (Manual of Basic Techniques for A
Health Laboratory), (Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2004), h. 50.
43. Wawan Muliawan, Teknik Laboratorium, (Yogyakarta:
Penerbit Deepublish, 2018), h. 180-182.
44. Gembong Tjitrosoepomo, dkk. Biologi untuk SMA Buku
Petunjuk Kegiatan I Hak cipta Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, (jakarta : PT. Balai Pustaka, 1981), h. 32.
45. Khamidinal, Teknik laboratorium kimia. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), h 78.
46. Adi Riyadhi, dkk, Panduan praktikum kimia dasar. Jakarta,
(Jakarta: UIN Jakarta Preess, 2006) h 11
47. Gembong Tjitrosoepomo, dkk. Biologi untuk SMA Buku
Petunjuk Kegiatan I Hak cipta Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, (jakarta : PT. Balai Pustaka, 1981), h.37.
48. Khamidinal, Teknik laboratorium kimia. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), h 78.
49. Khamidinal, Teknik laboratorium kimia. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), h 81.
50. Wawan Muliawan, Teknik Laboratorium, (Yogyakarta:
Penerbit Deepublish, 2018), h. 26.
51. Khamidinal, Teknik laboratorium kimia. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), h. 94.
52. Khamidinal, Teknik laboratorium kimia. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), h. 88.
53. Nur Sholikah, Kurnia Widi Rahmawati, Setiyo Prajoko,
Pengembangan Respirometer Sederhana Dari Bahan Daur
Ulang, 2018. Indonesian Journal of Natural Science
Education (IJNSE), 1(1).
54. Agus Dana Permana, dkk. Biologi: Konsep dan Skill
Laboratorium, Edisi kedua, ( Bandung: Penerbit ITB, 2018),
h. 32.
55. Agus Dana Permana, dkk. Biologi: Konsep dan Skill
285
No Referensi Paraf
Pembimbing
Laboratorium, Edisi kedua, ( Bandung: Penerbit ITB, 2018),
h. hl. 38.
56. Lampiran 2 Frekuensi Penggunaan Alat Berdasarkan
Kebutuhan
57. Abdullah dan Ridha Marvina, Analisis Keterampilan
Psikomotorik Dalam Menggunakan Mikroskop Pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh, JESBIO, 2014, Vol 3
(5), h. 5-7.
58. Putri Maya Juvitasari, Husna Amalya Melati, Ira Lestari,
Deskripsi Pengetahuan Alat Praktikum Kimia Dan
Kemampuan Psikomotorik Siswa MAN 1 Pontianak. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2018, Vol 7(7),
h. 1-13.
59. Hilda Weny jayanti, Rody Putra S, Rizmahardian Azhari
Kurnia, Analisis Kemampuan Psikomotorik Mahasiswa
Semester III Program Studi Pendidikan Kimia Universitas
Muhammadiyah Pontianak, Ar-Razi Jurnal Ilmiah, 2016,
4(2), h. 62-72.
60. Friska Octavia Rosa, Analisis Kemampuan Siswa Kelas X
Pada Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik, Junal
Fisika dan Pendidikan Fisika, 2015, Vol 1(2), h. 24-28.
61. Sri Agustina, Muhammad Muslim, Taufik, Analisis
Keterampilan Generik Sains Siswa Pada Praktikum Besaran
dan Pengukuran Kelas X Di SMA Muhammadiyah 1
Palembang, Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, h. 1-7.
BAB III
1. Andi Prastowo, Memahami metode-metode penelitian Suatu
Tinjauan Teoritis dan Praktis, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media,
2016), h. 177.
2. Sudaryono, Metodelogi Penelitian, (Depok: PT Raja
Grafindo Persada, 2018), h.
3. Abuzar Asra, dkk, Metodologi Penelitian Survei, ( Bogor :
Penerbit IN MEDIA, 2014), h. 74.
4. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017).
h.120
5. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV
Pustaka Setia Bandung), h. 159
6. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV
Pustaka Setia Bandung), h. 203.
7. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV
286
No Referensi Paraf
Pembimbing
Pustaka Setia Bandung), h. 205.
8. Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode, dan
Prosedur, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013),
h. 255.
9. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h.. 80.
10. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV
Pustaka Setia Bandung), h. 173
11. Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode, dan
Prosedur, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013),
h. 263.
13. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV
Pustaka Setia Bandung), h.173.
14. Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama,
Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (
Lembaga Penelitian UIN Jakarta denga UIN Jakarta Press,
2006), h. 84.
15. Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Laboratorium.
16. Lampiran 4 Lembar Observasi .
17. Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan
Dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 91
18. Lampiran 7 Lembar Angket
19. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV
Pustaka Setia Bandung), h. 174-175.
20. Lampiran 9 Kisi-kisi Wawancara
21. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV
Pustaka Setia Bandung), Op.cit. h. 175
22. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung:
Remadja Karya, 2002), h. 102.
.23 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan
Dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.89.
24. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013), h. 255
25. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013), h. 244.
26. Anthony J. Viera dan Joanne Mills Garrett, Understanding
inter observer agreement: the kappa statistic, 2005, Family
Medicine, Vol 37 No. 5. H. 362.
27. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013), h. 257
287
No Referensi Paraf
Pembimbing
28. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017).
h.257.
BAB IV
1. Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama,
Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetens, (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006), h. 23.
2. Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama,
Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetens, (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006), h. 24.
3. Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi
Pembelajaran Sains,(Jakarta: Lembaga Penelitian Uin
Jakarta, 2009), h. 56.
4. Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama,
Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetens, (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006), h. 23.
5. Dyah Widyaningroem Isbagio, Eutanasia Pada Hewan
Percobaan, Artikel Media Litbangkes, 1992, Vol. II, No. 1,
h. 21
6. Abdullah dan Ridha Marvina, Analisis Keterampilan
Psikomotorik Dalam Menggunakan Mikroskop Pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh, JESBIO, 2014, Vol 3
(5), h. 5-7.
7. Dadan Rosada, Nur Kadarisman, Raharjo, Panduan
Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA, (2017), h.
69.
8. Putri Maya Juvitasari, Husna Amalya Melati, Ira Lestari,
Deskripsi Pengetahuan Alat Praktikum Kimia Dan
Kemampuan Psikomotorik Siswa MAN 1 Pontianak. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2018, Vol 7(7),
h. 1-13.
9. Hilda Weny jayanti, Rody Putra S, Rizmahardian Azhari
Kurnia, Analisis Kemampuan Psikomotorik Mahasiswa
Semester III Program Studi Pendidikan Kimia Universitas
Muhammadiyah Pontianak, Ar-Razi Jurnal Ilmiah, 2016,
4(2), h. 69.
10. Adi Riyadhi, dkk, Panduan Praktikum Kimia Dasar,
(Jakarta: UIN Jakarta Preess, 2006), h. 9
11. Ira Nofita Sari, Dwi Fajar Saputri, Analisis Kesalahan
Menggunakan Alat Ukur Pada Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak, Jurnal Edukasi,
288
No Referensi Paraf
Pembimbing
Vol. 14, No. 2, 2016, h. 246.
12. Putri Maya Juvitasari, Op.cit., h. 1-13.
13. Amelia Rachmawati, “Analisis Keterampilan Menggunakan
Alat Praktikum Dasar Mahasiswa Pendidikan Kimia”,
Skripsi pada Statasatu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta, 2017, h. 65-66, tidak dipublikasikan.
14. Wawan Muliawan, Teknik Laboratorium, (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), h. 152
2
89
289
28
9
Lampiran 18: Lembar Validasi Instrumen
1. Validasi Instrumen Lembar Observasi
Saran atau tambahan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 18 x 5 = 90,
Nilai : 88/90 x 100% = 97,7%
Tangerang Selatan, 29 Agustus 2019
Validator,
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
29
0
Saran atau tambahan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 18 x 5 = 90,
Nilai : 85/90 x 100% = 94%
Tangerang Selatan, 19 Agustus 2019
Validator,
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
29
1
Saran atau tambahan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 18 x 5 = 90,
Nilai : 75/90 x 100% = 83%
Tangerang Selatan, 19 Agustus 2019
Validator,
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
29
2
Saran atau tambahan
Ok, sudah baik lanjutkan yah
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 18 x 5 = 90,
Nilai : 88 /90 x 100% = 97,7%
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
29
3
Saran atau tambahan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 18 x 5 = 90,
Nilai : 70/90 x 100% = 77%
Tangerang Selatan, 21 Agustus 2019
Validator,
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
29
4
Saran atau tambahan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 18 x 5 = 90,
Nilai : 64/90 x 100% = 71%
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
29
5
2. Validasi Instrumen Angket
Saran atau tambahan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 84x 5 = 420,
Nilai : 345/420 x 100% = 82%
Tangerang Selatan, 29 Agustus 2019
Validator,
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
29
6
Saran atau tambahan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 84 x 5 = 420,
Nilai : 394 /420 x 100% = 93%
Tangerang Selatan, 19 Agustus 2019
Validator,
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
29
7
Saran atau tambahan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 84 x 5 = 420,
Nilai : 350/420 x 100% = 83,3%
Tangerang Selatan, 19 Agustus 2019
Validator,
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
29
8
Saran atau tambahan
Ok, sudah bagus lanjutkan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 84 x 5 = 420,
Nilai : 420/420x 100% = 100%
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
29
9
Saran atau tambahan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 84 x 5 = 420,
Nilai : 308 /420 x 100% = 73%
Tangerang Selatan, 21 Agustus 2019
Validator,
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
30
0
Saran atau tambahan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kesimpulan Kriteria Kelayakan Secara Deskriptif
Nilai Maksimal : 84 x 5 = 420,
Nilai : 301/420 x 100% = 71,6%
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
81,0 % - 100,0% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi
61,0% - 80,9% Cukup valid, dapat digunakan namun perlu revisi
41,0% - 60,9% Kurang valid, disarankan tidak digunakan karena perlu revisi besar
21,0% - 40,9% Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
301
301
301
Lampiran 19: Surat-Surat
Surat-surat yang dilampirkan merupakan surat yang dikeluarkan oleh
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk mendukung kegiatan penelitian, yang
terdiri atas:
1. Surat Validasi Instrumen Penelitian
2. Surat Bimbingan Skripsi
3. Surat Perizinan Penelitian
302
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
302
302
Nomor : B-1694/F1/KM.01.3/VIII/2019 Jakarta, 1 Agustus 2019 Lampiran : Lembar Validasi Penelitian Hal : Permohonan Izin validasi instrumen penelitian
Kepada Yth., Puji Astuti, S.Si
di-
Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Galuh Shelladevi Prastiti
NIM : 11150161000061
Jurusan : Pendidikan Biologi
Semester : IX (Sembilan)
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa
Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan memohon izin validasi instrumen penelitian kepada Saudara. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut memvalidasi hasil analisis penelitian yang dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Wakil Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
303
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
Nomor : B-1694/F1/KM.01.3/VIII/2019 Jakarta, 1 Agustus 2019 Lampiran : Lembar Validasi Penelitian Hal : Permohonan Izin validasi instrumen penelitian
Kepada Yth., Eva Fadilah, M.Pd.
di-
Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Galuh Shelladevi Prastiti
NIM : 11150161000061
Jurusan : Pendidikan Biologi
Semester : IX (Sembilan)
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa
Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan memohon izin validasi instrumen penelitian kepada Saudara. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut memvalidasi hasil analisis penelitian yang dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Wakil Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
304
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
Nomor : B-1694/F1/KM.01.3/VIII/2019 Jakarta, 1 Agustus 2019 Lampiran : Lembar Validasi Penelitian Hal : Permohonan Izin validasi instrumen penelitian
Kepada Yth., Ricky Gunawan, S.Pd
di-
Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Galuh Shelladevi Prastiti
NIM : 11150161000061
Jurusan : Pendidikan Biologi
Semester : IX (Sembilan)
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa
Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan memohon izin validasi instrumen penelitian kepada Saudara. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut memvalidasi hasil analisis penelitian yang dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Wakil Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
305
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
Nomor : B-1694/F1/KM.01.3/VIII/2019 Jakarta, 1 Agustus 2019 Lampiran : Lembar Validasi Penelitian Hal : Permohonan Izin validasi instrumen penelitian
Kepada Yth., Asep Abdul Ghofar, S.Si
di-
Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Galuh Shelladevi Prastiti
NIM : 11150161000061
Jurusan : Pendidikan Biologi
Semester : IX (Sembilan)
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa
Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan memohon izin validasi instrumen penelitian kepada Saudara. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut memvalidasi hasil analisis penelitian yang dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Wakil Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
306
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
Nomor : B-1694/F1/KM.01.3/VIII/2019 Jakarta, 1 Agustus 2019 Lampiran : Lembar Validasi Penelitian Hal : Permohonan Izin validasi instrumen penelitian
Kepada Yth., Muhammad Bagas Murditya, M.Pd.
di-
Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Galuh Shelladevi Prastiti
NIM : 11150161000061
Jurusan : Pendidikan Biologi
Semester : IX (Sembilan)
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa
Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan memohon izin validasi instrumen penelitian kepada Saudara. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut memvalidasi hasil analisis penelitian yang dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Wakil Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
307
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
Nomor : B-1694/F1/KM.01.3/VIII/2019 Jakarta, 1 Agustus 2019 Lampiran : Lembar Validasi Penelitian Hal : Permohonan Izin validasi instrumen penelitian
Kepada Yth., Muhammad Ridwan, S.Si
di-
Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Galuh Shelladevi Prastiti
NIM : 11150161000061
Jurusan : Pendidikan Biologi
Semester : IX (Sembilan)
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa
Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan memohon izin validasi instrumen penelitian kepada Saudara. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut memvalidasi hasil analisis penelitian yang dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Wakil Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
251
251
Nomor : B-0603/F1/KM.01.3/IV/2019 Jakarta, 8 April 2019
Lamp. : -
Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.,
Meiry Fadilah Noor, M.Si
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing
I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama : Galuh Shelladevi Prastiti
NIM : 11150161000061
Jurusan : Pendidikan Biologi
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa
Baru Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada
tanggal 8 April 2019, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan
perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial
dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan,
dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat
perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
Nomor : B- 1288/F1/KM.01.3/VIII/2019 Jakarta, 12 Agustus 2019
Lamp. : Daftar Peminjaman Alat dan Proposal Penelitian
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.,
Kepala Laboratorium FITK UIN Syarif Hidayatullah
di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Galuh Shelladevi Prastiti
NIM : 11150161000061
Jurusan : Pendidikan Biologi
Semester : IX (Sembilan)
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Laboratorium Mahasiswa Baru
Tadris Biologi Tahun Akademik 2019/2020
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian
(riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs
top related