analisa tingkat npl kredit pensiun pada koperasi … · sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan...
Post on 26-Oct-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
ANALISA TINGKAT NPL KREDIT PENSIUN
PADA KOPERASI NUSANTARA
KL JAKARTA TIMUR
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
YANUARI NINGSIH
61140051
Program Studi Akuntansi
Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta
Jakarta
2017
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis ambil
sebagai berikut, “Analisa Tingkat NPL Kredit Pensiun Pada Koperasi Nusantara
KL Jakata Timur”.
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
program Diploma III Institusi. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil
penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang
mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan
dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI (Bina Sarana Informatika)
Jakarta.
2. Ketua Program Studi Akuntasi Akademi Manajemen Keuangan BSI (Bina
Sarana Informatika) Jakarta.
3. Ibu Ellyta Muchtar, SE,M.AK, Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
4. Bapak Hans Andrie Kusuma Negara selaku Manager Koperasi Nusantara
KL Jakarta Timur.
5. Semua dosen dari Perbankan Diploma III yang telah memberikan penulis
dengan semua bahan yang diperlukan.
vii
6. Ucapan terima kasih ditunjukan kepada keluarga penulis, terutama kedua
orangtua, suami tercinta yang telah sangat membantu dalam mendorong,
menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
7. My bestfriend yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan
tugas akhir ini.
8. Ucapan terima kasih ditunjukan kepada teman-teman 61.6B.31 atas
waktunya saat kita bersama-sama.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga
terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini
masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun dmei kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 21 Juli 2017
Penulis
Yanuari Ningsih
viii
ABSTRAK
Yanuari Ningsih (61140051) Analisa Tingkat NPL Kredit Pensiun Pada
Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur .
Gejolak ekonomi yang kini semakin berkembang memaksa masyarakat untuk
mengikuti perkembangannya, saat ini banyak masyarakat yang mencari alternatif
untuk mencukupi kebutuhannya dengan melakukan pinjaman ke koperasi. Salah
satunya adalah Koperasi Nusantara yang mempunyai fasilitas kredit pensiun
untuk anggotanya yang merupakan pensiunan dari TNI/POLRI dan PNS yang
membutuhkan pinjaman. Namun dengan adanya kredit yang diberikan , maka ada
pula masalah yang ditimbulkan dari kredit tersebut yaitu NPL. Metode
pengumpulan data dalam penyusunan Tugas Akhir adalah metode observasi dan
studi dokumentasi dengan metode analisanya berupa analisis kualitatif yaitu
metode analisis data tanpa menggunakan analisis statistik. Penyebab Koperasi
Nusantara KL Jakarta Timur terdapat NPL adalah adanya kecurangan dari oknum
juru bayar Kantor Pos, nasabah dan bahkan dari account officer sendiri. Pada
tahun 2011 tingkat NPL di Koperasi Nusantara adalah sebesar 1,46% , tahun 2012
sebesar 1,29%, tahun 2013 sebesar 1,74%, tahun 2014 sebesar 1,62%, tahun 2015
sebesar 1,03% dan untuk tahun 2016 sebesar 1,53%. Untuk penanganan NPL yang
terjadi , Koperasi Nusantara biasanya menggunakan cara Rescheduling,
Restructuring dan Reconditioning. Dengan melakukan penanganan NPL tersebut,
Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur memiliki tingat NPL yang dikatakan sehat
karena masih di range 1-10% dengan nilai 80 sesuai dengan ketentuan standar
Menteri KUKM.
Kata Kunci : Koperasi, NPL.
ix
ABSTRACT
Yanuari Ningsih (61140051), Analysis of NPL Rate of Pension Credit at
Koperasi Nusantara KL East Jakarta.
The current economic turmoil has forced the community to keep pace with it, as
many people are looking for alternatives to meet their needs by lending to
cooperatives. One of them is Koperasi Nusantara which has pension credit
facilities for its members who are retired from TNI / POLRI and PNS who need
loan. But with the credit given, then there are also problems arising from such
credit is NPL. Data collection methods in the preparation of the Final Project is
the method of observation and documentation studies with analytical methods in
the form of qualitative analysis of data analysis methods without using statistical
analysis. The cause of the Nusantara KL East Jakarta Cooperative is the
existence of NPL is a fraud from unscrupulous Persons paid Post Office,
customers and even from the account officer . In 2011 the NPL level in the
Koperasi Nusantara is 1.46%, 1.29% in 2012, 1.74% in 2013, 1.62% in 2014,
1.03% in 2015 and for 2016 By 1.53%. For NPL handling,Koperasi Nusantara
usually use Rescheduling, Restructuring and Reconditioning. By handling the
NPL, the Koperasi Nusantara KL East Jakarta has NPL rate which is said to be
healthy because it is still in the range of 1-10% with the value of 80 in accordance
with the standard provisions of the Minister of KUKM.
Keywords: Cooperative, NPL.
x
DAFTAR ISI
Lembar Judul Tugas Akhir .................................................................................. i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ......................................................... ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah................................... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ............................................ iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir ......................................................................... v
Kata Pengantar...................................................................................................... vi
Abstrak .................................................................................................................. viii
Daftar Isi ............................................................................................................... x
Daftar Gambar ...................................................................................................... xii
Daftar Tabel .......................................................................................................... xiii
Daftar Lampiran ................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 3
1.4 Metode Pengumpulan Data.......................................................... 3
1.5 Ruang Lingkup ............................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................
2.1 Koperasi ....................................................................................... 6
2.1.1. Pengertian Koperasi .......................................................... 6
2.1.2. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam ............................... 8
2.1.3. Fungsi Koperasi ................................................................ 10
2.1.4. Landasan Koperasi ............................................................ 10
2.1.5. Prinsip-Prinsip Koperasi ................................................... 12
2.1.6. Sumber-Sumber Dana Koperasi....................................... 14
2.2 Pengertian Kredit ......................................................................... 15
2.2.1. Macam-Macam Kredit ...................................................... 16
2.2.2. Unsur-Unsur Kredit .......................................................... 18
2.2.3. Prinsip-Prinsip Perkreditan............................................... 19
2.3 Kredit Macet (NPL) ..................................................................... 26
BAB III PEMBAHASAN ...............................................................................
3.1 Tinjauan Umum Koperasi Nusantara ......................................... 29
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Koperasi Nusantara ............ 29
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Koperasi Nusantara .................. 31
3.1.3. Kegiatan Usaha Koperasi Nusantara ............................... 34
3.2 Hasil Penelitian ............................................................................ 36
3.2.1. Penyebab Terjadinya Kredit Bermasalah ........................ 37
3.2.2. Kebijakan Koperasi Nusantara Dalam Menangani NPL 39
3.2.3. Tingkat NPL ...................................................................... 40
BAB IV PENUTUP .........................................................................................
4.1 Kesimpulan .................................................................................. 43
4.2 Saran ............................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 46
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... 47
xi
SURAT KETERANGAN PKL......................................................................... 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 50
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar III.1. Struktur Organisasi............................................................................. 32
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel III.1. Tingkat NPL Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur ........................ 40
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A1.Struktur Organisasi......................................................................................... 50
B1. Data Action Plan............................................................................................ 51
C1. Form Aplikasi SMK (Sertifikat Modal Koperasi) ....................................... 52
C2. Form Aplikasi Pembukaan............................................................................ 53
C3. Form Penghasilan Lainnya ........................................................................... 54
C4. Form Rekomendasi ....................................................................................... 55
C5. Form Compliance Sheet 1............................................................................. 56
C6. Form Compliance Sheet 2............................................................................. 57
C7. Form SPA (Surat Permintaan Asuransi) ...................................................... 58
C8. Surat Perbedaan Identitas .............................................................................. 59
D1. Contoh Perjanjian Kredit .............................................................................. 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gejolak ekonomi kini semakin berkembang sehingga memaksa masyarakat
untuk mengikuti perkembangannya.Adanya perkembangan dibidang ekonomi saat
ini penyedia modal sangat dibutuhkan. Seiring dengan perkembangannya banyak
pula bermunculan lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang membantu
permasalahan ekonomi mereka. Adanya penyedia modal diharapkan dapat
mendukung jalannya kegiatan perekonomian masayarakat. Salah satu contoh
lembaga keuangan tersebut adalah koperasi. Koperasi menurut Undang – Undang
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan hukum
yang didirikan oleh perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
Saat ini masyarakat banyak yang meminjam dana ke koperasi untuk
memenuhi kebutuhannya. Baik untuk kebutuhan konsumtif ataupun modal usaha..
Untuk meminimalkan resiko kerugian dari pemberian kredit, maka koperasi dalam
melaksanakan kegiatannya harus selalu berpedoman pada kebijakan dan prosedur
manajemen yang telah ditetapkan. Selain itu koperasi harus menggunakan prinsip
kehati-hatian dalam memberikan pinjaman kepada debitur. Apabila kegiatan
2
analisis kredit dilakukan secara baik dan benar, maka dikemudian hari akan
terhindar dari resiko kredit macet atau kredit bermasalah.
Salah satu kendala dalam kredit adalah apabila pihak koperasi kesulitan
menagih kredit yang telah diberikan kepada para anggotanya. Walaupun analisis
pemberian kredit telah dilaksanakan tapi permasalahan – permasalahan dalam
perkreditan tidak dapat dihindari,sehingga terkadang terdapat kredit yang
bermasalah atau kredit macet. Kredit macet atau NPL memberikan dampak yang
ganda terhadap perputaran modal dikoperasi itu sendiri. Banyak para anggota
yang salah kaprah dengn adanya koperasi, mereka hanya berpikir bahwa koperasi
identik dengan meminjamkan uang dengan bunga yang telah ditetapkan. Dengan
pola pikir anggota yang demikian , banyak terjadi kredit macet yang ada di
koperasi , banyak dari anggota yang mangkir saat ditagih.
Berdasarkan uraian – uraian diatas dan sehubungan dengan data yang yang
telah penulis dapatkan dari riset di Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur, telah
mendorong penulis untuk mengambil judul penulisan “Analisa Tingkat NPL
Kredit Pensiun Pada Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur”.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah yang menyebabkan terjadinya kredit bermasalah di Koperasi
Nuasantara KL Jakarta Timur ?
2. Bagaimana kebijakan Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur dalam menangani
kredit bermasalah yang ada ?
3. Berapakah tingkat kredit bermasalah pada Koperasi Nusantara KL Jakarta
Timur dari tahun 2011 - 2016 ?
3
1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kredit bermasalah di Koperasi
Nusantara KL Jakarta Timur
2. Untuk mengetahui kebijakan Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur dalam
menangani kredit bermasalah yang ada
3. Untuk mengetahui tingkat kredit bermasalah pada koperasi Nusantara KL
Jakarta Timur dari tahun 2011-2016
Sedangkan manfaat dari penulisan ini,yaitu :
1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan mengenai perkoperasian dan dapat mengetahui
tentang tingkat NPL ( Non Performing Loan ) kredit pensiun di Koperasi
Nusantara.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan evaluasi kinerja bagi pihak manajemen untuk
kepentingan perusahaan di periode yang akan datang.
3. Bagi Pembaca
Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang akan membuat laporan dengan
pokok bahasan yang sama.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa jenis
metode pengumpulan data, antara lain:
1. Observasi
4
Penulis melakukan pengamatan data dengan cara melihat dan mengamati
secara langsung kegiatan di bagian bisnis pada Koperasi Nusantara KL Jakarta
Timur.
2. Studi dokumentasi
Dalam metode ini penulis menggunakan laporan Action Plan yang terdapat
dalam laporan rutin bulanan di Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur dan
membaca buku-buku mengenai kredit dan perkoperasian.
1.5 Ruang Lingkup
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini , penulis membatasi pembahasan tentang
kredit pensiun pada Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur dan menganalisis
tingkat NPL ( Non Performing Loan ) .Untuk sumber data yang digunakan,
penulis menggunakan laporan Action Plan Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur
periode tahun 2011 – 2016
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan latar belakang , perumusan masalah,
tujuan dan manfaat, metode pengumpulan data, ruang lingkup dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan secara garis besar teori – teori tentang
perkoperasian, kredit dan NPL ( Non Performing Loan ).
5
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang tinjauan umum perusahaan berupa
sejarah dan perkembangan Koperasi Nusantara,struktur dan tata
kerja Koperasi Nusantara, serta kegiatan usaha dan juga
menguraikan hasil penelitian.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisikan seluruh kesimpulan dan uraian yang telah
dijelaskan pada bab – bab sebelumnya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Koperasi
2.1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama
dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah
Bung Hatta , dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak Koperasi
Indonesia.
Koperasi pada dasarnya merupakan perkumpulan yang berusaha untuk
memperbaiki taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Ini karena
pada umumnya yang bekerja pada perkumpulan koperasi adalah orang-orang dari
golongan ekonomi lemah yang senasib dan setujuan. Dalam koperasi yang perlu
diperhatikan adalah asas dan tujuan usaha bersama. Asas kekeluargaan
mencerminkan adanya kesadaran dari anggotanya untuk mengerjakan segala
sesuatunya dalam koperasi oleh semua dan untuk semua.
Menurut UU Nomor 17 Tahun 2012 memberikan batasan bahwa “
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh perseorangan atau badan
hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal
untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di
bidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi”
Koperasi menjadi landasan hukum bagi pengembangan ekonomi
kerakyatan dan demokrasi ekonomi berdasarkan pancasila dan UUD 1945,
mempertegas bahwa kedudukan koperasi sebagai badan hukum, peneguhan
7
terhadap azas dan tujuan koperasi, pengukuhan nilai prinsip sebagai jati diri
koperasi Indonesia, penguatan dalam pelayanan terhadap anggota, kreativitas dan
pengembangan modal koperasi.
Menurut Rudiyanto (2010:3) memberikan batasan bahwa “ Koperasi
adalah perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk
berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan
sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis”.
Pada umumnya koperasi merupakan suatu perkumpulan dimana terbentuk
kerjasama yang dibangun oleh koperasi bersifat sukarela dan masin-masing
anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama.
Menurut Adenk ( 2013:4 ) memberikan batasan bahwa “ Koperasi adalah
suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang atau badan hukum koperasi
yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi dengan tujuan untuk
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggotanya”.
Pada umumnya koperasi memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota maka masing-masing anggota berkewajiban dan memiliki
tanggung jawab untuk mengembangkan serta mengawasi usaha koperasi. Untuk
mewujudkan tujuan koperasi maka dibentuk badan usaha yang memiliki aktivitas
usaha yang dikelola secara demokratis sebagai konsekuensi atas peran atau
partisipasi anggota dalam mengembangkan usaha koperasi, maka resiko dan
keuntungan usaha koperasi bersama dan dibagi secara adil.
Dari beberapa teori dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi merupakan
badan hukum yang merupakan perkumpulan orang secara sukarela dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota pada khususnya. Dan berusaha
8
untuk memperbaiki taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Karena pada umumnya yang bekerja pada perkumpulan koperasi adalah orang-
orang dari golongan ekonomi lemah yang senasib dan setujuan. Kenudian
karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain yaitu
anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota
koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Umumnya
koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap
anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil
koperasi.
2.1.2 Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam didirikan untuk memberikan kesempatan kepada
anggota-anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan
bunga yang ringan.Koperasi simpan pinjam berusaha untuk mencegah para
anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka
memerlukan sejumlah uang dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur
pemberian pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 memberikan batasan
bahwa “Koperasi simpan pinjam adalah suatu bentuk pengoperasian yang
menjalankan usaha simpan pinjam dari anggota untuk anggota sebagai satu-
satunya usaha yang ada”.
Menurut Rudianto (2010:51) memberikan batasan bahwa “ Koperasi
simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan
9
dana para anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota
yang memerlukan bantuan dana”.
Pada umumnya koperasi simpan pinjam bergerak dalam bidang
penerimaan simpanan dana atau bisa dikatakan modal dari para anggotanya untuk
kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota yang memerlukan dana.
Kegiatan utama koperasi simpan pinjam adalah menyediakan jasa penyimpanan
dan peminjaman dana kepada anggota koperasi yang bunga pinjamannya tidak
terlalu tinggi dan sesuai dengan kaidah koperasi.
Menurut Widiyanti dan Sunindhia (2009:198) menyimpulkan bahwa :
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam lapangan
usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara
teratur dan terus-menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para
anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif
dan kesejahteraan.
Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang
kemudian menyalurkan kembali kepada para anggotanya. Koperasi simpan
pinjam memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya hidup berhemat dan
menambah pengetahuan anggotanya terhdap perkoperasian. Untuk mencapai
tujuannya, koperasi simpan pinjam harus melaksanakan aturan mengenai peran-
peran pengurus, pengawas dan yang paling penting rapat anggota.
Dari beberapa teori dapat ditarik kesimpulan bahwa koperasi simpan
pinjam adalah lembaga keuangan yang bergerak dibidang simpan pinjam uang
yang dimiliki dengan modal yang berasal dari tabungan para anggota dan
dipinjamkan kepada para anggota yang memerlukan. Dan dikelola oleh
anggotanya dan bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya, mendidik anggota
dalam hidup berhemat dan menambah pengetahuan kepada anggota tentang
koperasi.
10
2.1.3 Fungsi Koperasi
Ciri-ciri Koperasi Indonesia telah melahirkan pula fungsi yang khas dari
koperasi Indonesia. Fugsi-fungsi koperasi Indonesia ini tercantum pada pasal
Undang-Undang No 12 Tahun 1967 antara lain :
1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan
rakyat.
2. Alat pendemokrasi ekonomi pancasila.
3. Koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa
Indonesia
4. Alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan
ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata
laksana perekonomian rakyat.
2.1.4 Landasan Koperasi
Untuk menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia,
maka koperasi Indonesia harus memiliki suatu landasan yang kuat agar bangunan
koperasi tersebut tidak akan roboh bila mengahadapi tantangan-tantangan dalam
masyarakat. Landasan ini merupakan tempat berpijak yang memungkinkan
koperasi tumbuh, berdiri dan berkembang dalam menjalankan usahanya mencapai
tujuan yang dicita-citakan. Pada umumnya landasan koperasi terdiri dari tiga
landasan, yaitu :
1. Landasan Idiil Koperasi Indonesia
Yang dimaksud dengan landasan idiil koperasi adalah dasar atau landasan
yang digunakan dalam usaha untuk mencapai cita-cita koperasi. Koperasi
11
sebagai kumpulan sekelompok orang bertujuan untuk mencapai masyarakat
adil dan makmur. Jadi tujuannya sama dengan apa yang dicita-citakan oleh
seluruh bangsa Indonesia. Karena itu landasan idiil negara Republik
Indonesia adalah PANCASILA. Karenanya maka pancasila dengan kelima
silanya yaitu :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia harus dijadikan dasar
atau landasan serta dilaksanakan dalam kehidupan berkoperasi,
karena sila-sila tersebut memang menjadi sifat dari tujuan koperasi
dan selamanya merupakan aspirasi anggota-anggota koperasi.Dasar
idiil ini harus diamalkan oleh koperasi.
2. Landasan Strukturiil dan Gerak Koperasi Indonesia
Yang dimaksud dengan landasan strukturiil koperasi adalah tempat berpijak
koperasi dalam susunan hidup bermasyarakat. Tata kehidupan di dalam suatu
negara diatur dalam Undang-Undang Dasar. Di Indonesia berlaku Undang-
Undang Dasar 1945 yang merupakan ketentuan atau tata tertib dasar yang
mengatur terselenggaranya falsafah hidup dan moral cita-cita suatu bangsa.
Dalam kehidupan masyarakat Indonesia salah satu bagian yang penting
adalah kehidupan ekonomi yaitu segala kegiatan dan usaha untuk mengatur
dan mencapai atau memenuhi kebutuhan dan keperluan hidup. Segala
12
kegiatan dan usaha ini juga telah diatur dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1
UUD 1945 yang berbunyi “ perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dan didalam penjelasan pasal 33 ayat 1
UUD 1945 disebutkan bahwa dengan usaha yang sesuai dengan itu adalah
koperasi. Dengan demikian koperasi merupakan perwujudan dari pasal 33
ayat 1 UUD 1945 tersebut.
3. Landasan Mental Koperasi Indonesia
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran
berpribadi. Sifat ini tercermin dalam bentuk perbuatan dan tingkah laku yang
nyata sebagai kegiatan gotong royong. Tetapi lnadasan setia kawan saja
hanya dapat memlihara persekutuan dalam masyarakat yang statis bukan
dinamis dan karenanya tidak dapat mendorong kemajuan. Oleh karena itu,
rasa setia kawan haruslah disertai dnegan kesadaran akan harga diri
berpribadi, keisafan akan harga diri sendiri dan percaya diri sendiri adalah
mutlak untuk menaikkan derajat penghidupan dan kemakmuran. Oleh karena
itu, dalam koperasi harus tergabungkedua landasan mental diatas, yaitu setia
kawan dan kesadaran berpribadi sebagai dua unsur yang dorong-mendorong,
hidup menghidupi dan awas mengawasi.
2.1.5 Prinsip – Prinsip Koperasi
Perbedaan antara koperasi dengan badan usaha lainnya tidak hanya
terletak pada landasan dan asasnya, tetapi juga pada prinsip-prinsip pengelolaan
organisasi dan usaha yang dianutnya. Prinsip-prinsip pengelolaan koperasi
merupakan penjabaran lebih lanjut dari asas kekeluargaan yang dianutnya.
13
Prinsip-prinsip koperasi ini biasanya mengatur baik hubungan antara koperasi
dengan para anggotanya, hubungan antara sesama anggota koperasi, pola
kepengurusan organisasi koperasi serta mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh
koperasi sebagai lembaga ekonomi yang berasas kekeluargaan. Selain itu, prinsip-
prinsip koperasi biasanya juga mengatur pola kepengelolaan usaha koperasi. Oleh
karena itu, secara terperinci prinsip-prinsip ini juga mengatur pola kepemilikan
modal koperasi serta pola pembagian sisa hasil usahanya.
Penyusunan prinsip-prinsip koperasi di Indonesia tidak terlepas dai sejarah
dan perkembangan prinsip kopersi internasional. Sebagaimana dinyatakan dalam
pasal 5 ayat 1 Undang – Undang No 25 Tahun 1992, koperasi Indonesia
melaksanakan prinsip-prinsip diantaranya :
a. Keanggotaan bersifat sukarela da terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) dilakukan secara adil dan
sebanding dengan besarnya jasa masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal.
e. Kemandirian
Koperasi tidak mengunakan istilah laba atau keuntungan untuk
menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama periode tertentu
dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu. Selisih
ini dalam koperasi disebut juga dengan Sisa Hasil Usaha ( SHU ). SHU ini setelah
dikurangi dengan biaya-biaya tertentu akan dibagikan kepada para anggota sesuai
dengan pertimbangan jasanya masing-masing. Jasa para anggota diukur
berdasarkan jumlah kontribusi masing-masing terhadap pembentukan SHU.
14
Ukuran kontribusi yang digunakan adalah jumlah transaksi anggota dengan
koperasi selama periode tertentu.
2.1.6 Sumber – Sumber Dana Koperasi
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi
simpan pinjam dalam rangka memnuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi
anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya
dikoperasi dan kemudian oleh pihak koperasi dipinjamkan kembali kepada para
anggota yang membutuhkan dana dan jika memungkinkan koperasi juga dapat
meminjamkan dananya kepada masyarakat luas.
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang
sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu ditetapkan pula sumbangan
wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh
dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintaha maupun lembaga swasta yang
kelebihan dana.
Secara umum dana koperasi adalah :
1. Dari para anggota koperasi berupa :
a. Iuran wajib
b. Iuran pokok
c. Iuran sukarela
2. Dari luar koperasi
a. Badan pemerintah
b. Perbankan
c. Lembaga swasta lainnya
15
Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat tergantung
kepada keaktifan para anggtoanya dalam meminjamkan dana. Sebagai contoh
dalam koperasi simpan pinjam semakin banyak seorang anggota meminjam
sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih besar dibandingkan
dengan anggota yang tidak meminjam, demikian pula sebaliknya.
2.2. Pengertian Kredit
Kata “kredit” berasal dari bahasa Latin credere yang berarti percaya atau
to believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian
kredit oleh suatu lembaga keuangan atau bank kepada sesorang atau badan usaha
berlandaskan kepercayaan (faith).
Didalam banyak literatur terdapat beberapa pendirian mengenai arti kredit,
antara lain sebagai berikut :
1. H.M.A Savelberg menyatakan “kredit” mempunyai arti antara lain :
a. Sebagai dasar dari setiap perikatan (verbintenis) dimana seseorang berhak
menuntut sesuatu dari yang lain.
b. Sebagai jaminan, dimana seseorang menyerahkan sesuatu pada orang lain
dengan tujuan untuk memperoleh kembali apa yang diserahkan itu (Mariam
Darus Badrulzaman, 1983 : 21)
2. Mr. JA Levy merumuskan arti hukum dari kredit sebagai berikut : “
Menyerahkan secara sukarela sejumlah uang untuk dipergunakan secara bebas
oleh si penerima kredit. Penerima kredit berhak mempergunakan pinjaman itu
untuk keuntungannya dengan kewajiban mengembalikan jumlah pinjaman itu
dibelakang hari” (Mariam Darus Badrulzaman, 1983 : 21).
16
3. Drs Muchdarsyah Sinungan (1980 : 12), memberikan pengertian kredit sebagai
berikut : “Kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada pihak
lainnya dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang
akan datang disertai dengan suatu contraprestasi berupa bunga”.
Pasal 1c Undang – Undang Perbankan 1967 mendefinisikan kredit sebagai
berikut : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan –tagihan yang dapat
disamakan dengan itu berdasarkan peretujuan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah
ditentukan.
2.2.1. Macam-Macam Kredit
Macam-macam kredit adalah sebagai berikut :
1. Kredit menurut sifat penggunaannya
a. Kredit konsumtif
Kredit ini dipergunakan oleh debitur untuk keperluan
konsumsi,keperluan memenuhi tuntutan atau kebutuhan hidup.
b. Kredit produktif
Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas.
Melalui kredit produktif, utility uang dan atau barang akan
bertambah meningkat. Lain halnya dengan kredit konsumtif
tersebut diatas, yang dipergunakan untuk keperluan konsumsi dan
karenanya tidak menambah utility uang, melainkan akan dapat
17
menurunkan nilai uang, bila nilai barangnya menurun atau
merosot.
2. Kredit menurut keperluannya
a. Kredit investasi
Kredit ini diberikan oleh bank kepada para nasabahnya untuk
keperluan penanaman modal. Kredit tersebut tidak dimaksudkan
untuk keperluan perbaikan atau pertambahan barang modal beserta
fasilitas-fasilitas lainnya yang berhubungan erat dengan hal itu.
Misalnya, untuk membangun pabrik, gudang, membeli atau
mengganti mesin-mesin dan lain sebagainya.
b. Kredit eksploitasi
Kredit yang diberikan kepada para nasabah untk keperluan
menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas baik
berupa pembelian bahan-bahan baku, bahan penolong maupun
biaya produksi lainnya.
c. Kredit perdagangan
Kredit perdagangan ini dipergunakan untuk keperluan perdagangan
pada umumnya. Dengan kredit ini dapat dilakukan pemindahan
baran dari suatu tempat ke tempat lainnya. Sehingga dapat
membawa peningkatan utility of place dari barang yang
bersangkutan.
3. Kredit menurut jangka waktunya
a. Kredit jangka pendek adalah kredit yang berjangka waktu
maksimal satu tahun
18
b. Kredit jangka menengah adalah kredit yang berjangka waktu satu
tahun sampai dengan tiga tahun
c. Kredit jangka panjang adalah kredit yang berjangka waktu lebih
dari tiga tahun.
4. Kredit menurut jaminannya
a. Kredit tanpa jaminan (Unsecured Loan) adalah kredit yang
diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini
diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loalitas si
calon debitur selama berhubungan dengan Bank yang
bersangkutan.
b. Kredit dengan jaminan (Secured Loan) adalah kredit yang
diberikan dengan suatu jaminan tertentu. Jaminan tersebut dapat
berbentuk barang yang berwujud atau tidak berwujud. Artinya
setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan
yang diberikan si calon debitur.
2.2.2 Unsur-unsur Kredit
Dalam pengertian kredit tersebut diatas terkandung unsur-unsur kredit itu
sendiri, yaitu unsur:
1. Waktu, yang menyatakan bahwa ada jarak antara saat persetujuan
pemberian kredit dan pelunasannya.
2. Kepercayaan, yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditur kepada
debitur, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan
mengembalikannya sesuai kesepakatan yang di setujui oleh kedua pihak.
19
3. Penyerahan, yang menyatakan bahwa pihak kreditur menyerahkan nialai
ekonomi kepada debitur yang harus dikembalikannya setelah jatuh tempo.
4. Resiko, yang menyatakan adanya resiko yang mungkin timbul sepanjang
jarak antara saat memberikan dan pelunasannya.
5. Persetujuan atau perjanjian, yang menyatakan bahwa antara kreditur dan
debitur terdapat suatu persetujuan dan dibuktikan dengan suatu perjanjian.
2.2.3 Prinsip-Prinsip Perkreditan
Untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat telah dikenal
adanya prinsip 5C.
Kelima prinsip yang klasik ini meliputi :
1. Character
Seperti telah diuraikan di muka dasar dari suatu pemberian kredit adalah atas
dasar kepercayaan, jadi yang mendasari kepercayaan yaitu adanya keyakinan
dari pihak Bank bahwa si peminjam mempunyai moral, watak ataupun sifat-
sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung
jawab baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, keidupannya sebagai
anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Manfaat dari penilaian soal character ini untuk mengetahui sejauh mana
tingkat kejujuran dan integritas serta tekad baik yaitu kemaun untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya dari calon debitur. Soal character ini
merupakan faktor yang dominan, sebab walaupun calon debitur tersebut
cukup mampu untuk menyelesaikan hutangnya tetapi kalau tidak mempunyai
20
itikad baik tentu akan membawa berbagai kesulitan bagi bank di kemudian
hari.
Untuk menilai character ini memang cukup sulit, karena masing-masing
manusia mempunyai watak yang berbeda satu sama lainnya, oleh karena itu
para pengelola kredit harus juga mempunyai keterampilan psikologi praktis
untuk dapat mengenali watak dari para calon debiturnya.
2. Capacity
Yang di maksud capacity disini yaitu suatu penilaian kepada debitur
mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha
yang dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan dilakukannya yang akan
dibiayai dengan kredit dari Bank. Jadi jelaskan yang dimaksud dari penilaian
terhadap capacity ini untuk menilai sampai dimana hasil usaha yang akan
diperolehnya tersebut, akan mampu untuk melunasinya tepat pada waktunya
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya.
Pengukuran capacity dari calon debitur ini dapat dilakukan melalui berbagai
pendekatan antara lain:
a. Pendekatan historis yaitu menilai past performance dari nasabah yang
bersangkutan apakah usahanya banyak mengalami kegagalan atau selalu
menunjukan perkembangan yang semakin maju dari waktu ke waktu.
b. Pendekatan financiil, yaitu dengan menilai posisi neraca dan laporan
perhitungan rugi/laba untuk beberapa periode terakhir yaitu untuk
mengetahui seberapa besarnya solvabilitas, likuiditas, dan rentabilitas
usahanya serta tingkat resiko usahanya.
21
c. Pendekatan edukasional, yaitu untuk nilai latar belakang pendidikan para
pengurus perusahaan calon debitur, hal ini penting untuk perusahan-
perusahaan yang menghendaki kemampuan teknologi tingggi ataupun
usaha-usaha yang memerlukan profesionalisme tinggi seperti rumah sakit,
biro konsultan dan lain-lain.
d. Pendekatan yuridis, yaitu menilai apakah calon debitur tersebut secara
yuridis mempunyai kapasitas untuk mewakili dirinya ataupun badan usaha
yang diwakilinya untuk menjaga dalam ikatan perjanjian kredit dengan
bank.
e. Pendekatan managerial, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan dan
keterampilan nasabah dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
dalam memimpin perusahaannya
f. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sampai sejauh mana kemampuan
calon debitur dalam mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja,
sumber bahan baku, peralatan-peralatan kerja atau mesin-mesin,
administrasi dan keuangan, industri relation, bahkan sampai pada
kemampuan dalam merebut market share.
3. Capital
Yaitu jumlah dana / modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur. Hal ini
kelihatannya kontradiktif dengan tujuan kredit yang berfungsi sebagai
penyedia dana. Namun memang demikianlah halnya dalam kaitan businness
yang murni, semakin kaya seseorang ia semakin dipercaya untuk
memperoleh kredit. Dan secara rasionil hal ini tentu tidaklah mengherankan,
sebab seorang calon debitur yang telah menanamkan dananya dalam proporsi
22
yang besar dibandingkan dengan kredit yang diperolehnya dari bank tentu
akan dilakukan usahanya dengan penuh kesungguhan dari biasanya ia akan
berhasil. Kemampuan modal sendiri ini akan merupakan benteng yang kuat
agar tidak mudah terkena goncangan dari luar, misalnya dalam situasi pasar
modal dengan suku bunga yang tinggi maka sebaiknya komposisi modal
sendiri ini harus semakin besar. Sebaliknya calon debitur yang sama sekali
tidak memiliki modal sendiri yang besar, ia akan kurang serius menangani
proyeknya dan biasanya lebih banyak bersifat avonturir dan perusahaannya
lapuk, apabila ada goncangan keuangan dari pihak luar akan cepat mengalami
kegagalan.
Dalam praktek sehari-hari kemampuan capital ini antara lain dapat
dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self financing
sampai jumlah tertentu dan sebaiknya besarnya self financing ini lebih besar
dari kredit yang akan dimintakan dari perbankan. Dan bentuk self financing
ini tidak selalu harus berupa uang tunai dapat juga dalam bentuk barang-
barang modal seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dan lain-lain.
Besar kecilnya capital ini dapat dilihat dari neraca perusahaan yaitu pada
komponen “Owner Equity” laba yang ditahan dan lain-lain. Ataupun dapat
juga dilihat dari akte pendirian dan akte perubahan untuk perusahaan-
perusahaan yang baru didirikan. Sedangkan untuk perusahaan perorangan
sudah tentu kita liat daftar kekayaan yang bersangkutan dikurangi dengan
hutang-hutang yang diterimanya.
23
4. Collateral
Yang dimaksud colleteral ini yaitu barang-barang jaminan yang diserahkan
oleh peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang telah
diterimanya. Manfaat collateral yaitu sebagai alat pengamanan apabila usaha
yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain dimana
debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya yang normal.
Jaminan juga dapat sebagai alat pengaman dalam menghadapi kemungkinan
adanya ketidak pastian pada kurun waktu yang akan datang pada saatnya
kredit tersebut untuk dilunasi. Jaminan ini sifatnya sebagai pelengkap dari
kelayakan atau keterlaksanaan (feasibility) dari proyek nasabah . Jaminan
tidak akan memperbaiki tingkat feasibility suatu proyek, namun agar proyek
yang feasible tersebut menjadi bank-able ( dapat dibiayai dengan kredit dari
bank) harus ada jaminan ( colleteral ) tersebut.
Pada hakekatnya jaminan ini dapat bermacam-macam tidak hanya bentuk
jaminan kebendaan yang berwujud secara fisik saja tetapi juga jaminan-
jaminan yang tidak berwujud kebendaan misalnya, jaminan pribadi (
borgtocht) letters of guarantte, letters of comfort, rekomendasi avalist dan
lain-lain.
Penilaian terhadap colleteral ini harus ditinjau dari 2 sudut yaitu sudut
ekonomisnya yaitu nilai ekonomis dari barang-barang yang akan dijaminkan ,
serta nilai yuridisnya yaitu apakah barang-barang jaminan tersebut memenuhi
syarat syarat yuridis untuk dipakai sebagai barang jaminan.
24
5. Condition of economy
Yang dimaksud dengan condition of economy yaitu situasi dan kondisi
politik,sosial, ekonomi, buadaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan
perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang
kemungkinan akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan
yang memperoleh kredit. Condition of economy sangat penting untuk
diketahui apabila kredit tersebut diberikan untuk perusahaan – perusahaan
yang bergerak di luar negeri sendiri. Faktor-faktor makro ekonomi ini
termasuk pula peraturan-peraturan pemerintah setempat akan sangat
berpengaruh terhadap suksesnya suatu perusahaan.
Adapun maksud penilaian terhadap condition of economy dimaksud pula
untuk mengetahui sampai sejauh mana kondisi-kondisi yang mempengaruhi
perekonomian suatu negara atau suatu daerah akan memberikan dampak yang
bersifat positif maupun dampak yang bersifat negatif terhadap perusahaan
yang memperoleh kredit tersebut. Untuk memungkinkan penilaian
conditional of economy ini perlu dipelajari masalah-masalah politik budaya,
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah setempat peraturan-peraturan
moneter, perpajakan, anggaran belanja dan pendapatan negara yang
bersangkutan, keadaan kunjungtur perekonomian dan lain-lain.
Selanjutnya penilaian suatu kredit dapat pula dilakukan dengan analisis 7P
dengan unsur penilaian sebagai berikut :
1. Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-
hari maupun kepribadiannya di masa lalu. Penilaian personality juga
25
mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam
menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya.
2. Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi atau golongan-
golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya sehingga
nasabah dapat digolongkan kegolongan tertentu dan akan mendapatkan
fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.
3. Purpose
Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis
kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit bermacam-
macam sesuai kebutuhan. Sebagai contoh apakah untuk modal kerja,
investasi, konsumtif, produktif dan lain-lain.
4. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah
menguntungkan atau tidak dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai
tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga
nasabah.
5. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah
diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.
Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik.
Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh usaha
lainnya.
26
6. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Profitability diukur dari periode ke periode, apakah akan tetap sama atau akan
semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
7. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan
mendapatkan jaminan perlindungan, sehinnga kredit yang diberikan benar-
benar aman. Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat berupa jaminan
barang atau orang ataujaminan asuransi.
2.3 Kredit Macet atau NPL (Non Performing Loan)
Berdasarkan Kepmen No. 96/ Kep/ M.KUKM/ IX/ 2004 Pasal 27 tentang
penanganan kredit bermasalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Huruf (k)
dilakukan untuk menyelamatkan beberapa jenis kredit, diantaranya yaitu :
1. Kriteria Pinjaman Kurang Lancar
Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria di bawah
ini :
a. Pengembalian pinjaman dengan sistem angsuran, yaitu :
1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dengan kondisi sebagai berikut
:
a) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum melampaui 2
(dua) bulan bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari 1
(satu) bulan; atau
27
b) Melampaui 3 (tiga) bulan tetapi belum melampaui 6 (enam)
bulan bagi pinjaman yang masa anggsurannya ditetapkan 2
(dua) bulan sampai 3 (tiga) bulan; atau
c) Melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua
belas) bulan bagi pinjaman yang masa anggsurannya ditetapkan
6 (enam) bulan atau lebih; atau
2) Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut :
a) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum melampaui 3
(tiga) bulan bagi pinjaman dengan masa anggsuran kurang dari 1
(satu) bulan; atau
b) Melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6 (enam)
bulan bagi pinjaman yang masa anggsurannya lebih dari 1 (satu)
bulan.
b. Pengembalian pinjaman tanpa angsuran, yaitu :
1) Pinjaman belum jatuh tempo dimana terdapat tunggakan bunga yang
melampaui 3 (tiga) bulan tetapi belum melampaui 6 (enam) bulan.
2) Pinjaman telah jatuh tempo dan belum bayar tetapi belum melampaui
3 (tiga) bulan.
2 Kriteria Pinjaman yang Diragukan
Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan
tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian dapat
disimpulkan bahwa :
28
a. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan angsurannya bernilai sekurang-
kurangnya 75 % dari hutang peminjam termasuk bunganya atau
b. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai
sekurang-kurangnya 100 % dari hutang peminjam.
3. Kriteria Pinjaman Macet
Pinjaman dapat digolongkan macet apabila :
a. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan atau
b. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 21 (dua puluh
satu) bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau
usaha penyelamatan pinjaman
c. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada, Pengadilan
Negeri atau telah diajukan permohonan ganti rugi kepada perusahaan
asuransi kredit.
Rumus untuk menghitung NPL sesuai dengan KepMen No
20/Per/M.KUKM/XI/2008 yaitu :
RPM = (50% x PKL)+(75% x PDR)+(100% x Pm)
Pinjaman yang diberikan
Keterangan :
RPM : Risiko Pinjaman Bermasalah
PKL : Pinjaman Kurang Lancar
PDR : Pinjaman yang Diragukan
Pm : Pinjaman Macet
29
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Umum Koperasi Nusantara
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Koperasi Nusantara
Koperasi Nusantara pada awal berdirinya bernama Koperasi Serba Usaha
(KSU) Koperasi Dana Indonesia yang didirikan tanggal 10 Oktober 2004 dan
terdaftar di Kantor Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia dengan nomor pendaftaran : 1033/BH-DK/BK/2004. Koperasi
Nusantara memulai usahanya dengan membuka cabang di beberapa daerah di
Jawa Barat yang memberikan layanan pinjaman khusus kepada para pensiun dan
pegawai yang pembayaran gaji atau uang pensiunnya melalui Kantor Pos. Setelah
memiliki beberapa cabang para pengurus dan anggota sepakat melakukan
Perubahan Anggaran Dasar (PAD) yang telah mendapat persetujuan dari
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia dengan nomor : 492/PAD/MENEG.I/V/2006 pada tanggal 10 Mei
2006, dimana para pengurus dan anggota juga sepakat untuk mengganti nama
menjadi KOPERASI NUSANTARA. Koperasi Nusantara terus berbenah diri
guna menjalankan visi menjadi koperasi 3T (Tersebar, Terbesar dan Terbaik).
Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang No 17 Tahun 2012
tentang perkoperasian maka Koperasi Nusantara (KopNus) telah melengkapi
status badan hukumnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah RI No 174/PAD/M.KUKM.2/VIII/2013 tanggal
16 Agustus 2013 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) KSP
30
Nusantara dan No 228/SSIP/DEP.1 VII/2013 tanggal 16 Agustus 2013 tentang
Surat Ijin Usaha Simpan Pinjam kepada KSP Nusantara yang berarti bahwa
Koperasi Nusantara sudah menyandang Koperasi Simpan Pinjam.
Untuk mendukung kegiatan bisnis, khusunya dalam hal penyaluran
pinjaman, KopNus bekerjasama dengan perbankan melalui linkage program
dengan fasilitas channeling. Dimana melalui kerjasama tersebut, Koperasi
Nusantara (KopNus) membantu menyalurkan pinjaman kepada calon debitur yang
membutuhkan, pertumbuhan bisnis pinjaman ini terlihat semakin potensial yang
dapat dilayani diseluruh Indonesia melalui 11 KCU (Kantor Cabang Utama) dan
211 cabang Kantor Layanan (KL) KopNus.
Dengan berbasis teknologi informatika, Kopnus dapat melakukan
pengelolaan bisnisnya dengan Realtime Online System diseluruh cabang layaknya
perbankan saat ini. Tentu saja di dekade pertama KopNus dibekali dengan
segudang prestasi guna menjawab tantangan di dekade kedua. Lima penghargaan
MURI dan lima ISO tentu saja bukan hal yang mudah untuk diraih dan sudah
pasti merupakan bekal untuk dekade kedua ini.
Kemitraan strategis untuk dapat menjalankan usaha yang ada dengan baik
tidak hanya dibangun dengan PT Pos Indonesia ( Persero ) tapi juga dengan
pihak-pihak pendukung lainnya seperti PT Bank Sinarmas, ICB Bumiputera
Indonesia Tbk, Bank Kesawan, BII Maybank, Jtrust Bank, Bank Bukopin, Bank
Syariah Bukopin, Bank BNI, Bank BNI Syariah, Bank BCA, Bank BCA Syariah,
Bank Panin , Bank Panin Syariah, Asuransi Jiwa Bumiputera 1912, Asuransi Jiwa
Nusantara, Asuransi Jiwa Jiwasraya.
31
3.1.2 Struktur dan Tata Kerja Koperasi Nusantara
Untuk mengelola Koperasi Nusantara dengan baik dan optimal , terutama
terhadap sumber daya manusia, KopNus menerapkan manajemen yang
dituangkan dalam bentuk struktur organisasi yang merupakan sarana yang sangat
penting untuk menjalankan fungsinya.
Organisasi merupakan suatu proses untuk mengatur pekerjaan dan
membagikannya diantara para anggota , sehingga tujuan dari organisasi itu dapat
dicapai dengan baik. Agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik harus
memiliki struktur organisasi yang baik pula agar terciptanya batas-batas yang jelas
mengenai tugas dan wewenang masing-masing sehingga tujuan koperasi dapat
tercapai.
Manfaat dari suatu struktur organisasi yang baik adalah dapat menentukan:
a. Posisi atau kedudukan masing-masing personil
b. Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil
c. Arah komunikasi dan alat bagi atasan untuk mengawasi pelaksanaan tugas
staff
d. Pelaksanaan program kerja
Struktur organisasi Koperasi Nusantara berbentuk struktur organisasi
fungsional, artinya seseorang atasan mendelegasikan wewenang pada staffnya
berdasarkan fungsi dan pemisahan tugas.
Adapun struktur organisasi yang ada di Koperasi Nusantara KL Jakarta
Timur adalah sebagai berikut :
32
Sumber : Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur
Gambar III.1. Struktur Organisasi Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur
1. Manager Kantor Layanan
Tugas dan tanggung jawab :
a. Mengawasi kinerja para staff , baik itu staff administrasi maupun
account officer.
b. Memenuhi target cabang yang telah diberikan dari kantor pusat.
c. Menjalin hubungan yang baik dengan PT Pos Indonesia ( Persero )
terutama dengan Kepala Kantor Pos ( KKP ) maupun dengan juru
bayar pensiun di kantor pos.
d. Memberikan otorisasi kredit.
MANAGER KANTOR LAYANAN
HANS ANDRIE KUSUMA NEGARA
STAFF ADMINISTRASI
HENY SUSILOWATI ACCOUNT OFFICER
1. ADAM ADRIANSYAH 2. YOPPI SUSANTO
3. ZULFAYETI
33
e. Mengevaluasi kredit yang telah diberikan agar tidak menjadi kredit
macet atau NPL ( Non Performing Loan )
2. Staff Administrasi
Tugas dan tanggung jawab :
a. Menginput berkas kredit pada sistem CBS ( Citra Banking System )
b. Pemberkasan
c. Pembukaan rekening tabungan untuk debitur
d. Penginputan petty cash
e. Penginputan SMK ( Sertifikat Modal Koperasi )
f. Penginputan deposito
g. Mengurus klaim asuransi apabila ada debitur yang meninggal dunia.
h. Melakukan proses ABA ( Antar Bank Aktiva )
i. Melakukan penjurnalan
j. Rekap Absensi
k. Mengurus SK yang jatuh tempo kreditnya
3. Account Officer
Tugas dan tanggung jawab :
a. Memenuhi target individu yang telah diberikan oleh manager kantor
layanan.
b. Menjaga hubungan baik dengan nasabah dan juga dengan juru bayar
pensiun di kantor pos.
c. Prospecting
d. Mengunjungi rumah debitur untuk mengecek apabila tidak mengambil
gaji pensiun bulan tersebut.
34
3.1.3 Kegiatan Usaha Koperasi Nusantara
Koperasi Nusantara bergerak dibidang pelayanan jasa keuangan ,seperti
koperasi pada umumnya yaitu mengumpulkan dan menyalurkan dana.Koperasi
Nusantara tersebar di seluruh Indonesia yang mempunyai 11 KCU ( Kantor
Cabang Utama ). Koperasi Nusantara mempunyai cabang-cabang yang biasanya
tersebar mengikuti penyebaran kantor Pos di seluruh Indonesia ,karena mitra dari
Koperasi Nusantara yaitu adalah PT Pos Indonesia ( Persero ) yang dimana
menyalurkan dana pensiun dari PNS ataupun TNI/POLRI. Koperasi Nusantara
mempunyai beberapa produk atau jasa yang ditawarkan kepada para anggotanya
yaitu sebagai berikut :
a. Tabungan
Anggota dari Koperasi Nusantara dapat menabung di Koperasi Nusantara
dengan bunga yang kompetitif, pada saat membuka tabungan nasabah akan
mendapatkan buku tabungan yang setiap transaksi ( penyetoran maupun
penarikan ) akan dicetak seperti di bank pada umumnya. Sehingga menabung
di koperasi pun tetap merasa aman dan nyaman karena jelas pencatatannya.
b. Deposito
Tidak hanya menawarkan produk tabungan , Koperasi Nusantara juga
menawarkan simpanan berjangka atau deposito yang dapat menjadi pilihan
para anggota koperasi. Bunga dari deposito di Koperasi Nusantara juga sangat
kompetitif bahkan lebih tinggi dari bank. Deposito di Koperasi Nusantara
ditawarkan dengan pilihan jangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan.
35
c. Kredit Pensiun
Koperasi Nusantara tidak dapat terlepas dari produk unggulannya yaitu kredit
pensiun. Kredit pensiun ini diperuntukan untuk anggota koperasi yang
merupakan pensiunan dari PNS maupun TNI/POLRI bahkan veteran yang gaji
pensiunnya dibayarkan di kantor pos. Koperasi Nusantara bekerja sama dengan
PT Pos Indonesia untuk menagihkan (memotong) gaji pensiunan yang
mempunyai kredit di Koperasi Nusantara.
d. Kredit MPP ( Masa Pra Pensiun )
Produk kredit MPP juga ditawarkan untuk para calon pensiunan yang masa
kerjanya akan berakhir 6 bulan kemudian,sehingga apabila ada kebutuhan yang
mendesak dapat mengajukan pinjaman ke Koperasi Nusantara dengan syarat
pada saat pensiun pembayaran gaji pensiunnya dibayarkan di Pos.
e. Dana Talangan Haji dan Umroh
Produk ini memberi kemudahan kepada anggota Koperasi Nusantara yang
beragama Islam untuk dapat mewujudkan impiannya ke Tanah Suci. Dengan
memberikan dana talangan untuk anggota yang ingin menunaikan ibadah haji
atau pun umroh.
f. Pinmas ( Pinjaman Emas )
Koperasi Nusantara juga menawarkan produk pembiayaan kepada para
anggotanya bagi siapa saja yang ingin memliki logam mulia dengan cara
mencicilnya di Koperasi Nusantara, apalagi investasi emas sangat menjanjikan
karena harganya yang selalu naik dari tahun ke tahun.
36
g. E-Payment
Koperasi nusantara juga memudahkan para anggotanya untuk bertransaksi, di
Koperasi Nusantara dapat membayar tagihan listrik, PAM, tagihan kartu kredit,
pembayaran telpon,pembelian token listrik dan juga pulsa HP ( handphone )
serta banyak lagi fasilitas yang diberikan oleh Koperasi Nusantara dengan E-
Payment.
3.2 Hasil Penelitian
Pada saat penulis melakukan riset di Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur,
penulis banyak melakukan tugas diluar kantor membantu untuk prospecting
kerumah – rumah nasabah ataupun mengunjungi KPC (Kantor Pos Cabang) di
daerah Jakarta Timur yang melakukan pembayaran pensiun. Beberapa KPC di
Jakarta Timur yang melakukan pembayaran gaji pensiun antara lain :
a. KPRK Jakarta Timur
b. KPC Pulogadung
c. KPC Rawamangun
d. KPC Klender
e. KPC Pondok Bambu
f. KPC Cakung
g. KPC Cipinang Melayu
h. KPC Pulogebang
i. KPC Halim
j. KPC Cawang
k. KPC Pekayon
37
l. KPC Pondok Kopi
m. KPC Batu Ampar
n. KPC Gedong
o. KPC Kramat Jati
p. KPC Malaka
q. KPC Jatinegara
KPC – KPC tersebutlah yang melakukan pembayaran gaji pensiun yang biasanya
dilakukan setiap tanggal 1 – 16 setiap bulannya.
Pada saat penulis melakukan riset, penulis juga banyak kerumah – rumah
nasabah untuk menawarkan produk yang ada di Koperasi Nusantara. Pada saat
kerumah – rumah nasabah ada juga yang ingin melakukan Top Up pinjaman.
Tidak hanya itu pada saat melakukan kunjungan kerumah nasabah, ada nasabah
yang tidak melakukan pengambilan gaji di kantor pos . Alasan nasabah ada yang
sedang sakit dan ada juga yang baru pulang dari luar kota. Hal semacam ini yang
sebenarnya menjadi pemicu adanya kredit macet atau NPL, karena jika nasabah
tidak mengambil gaji maka otomatis kantor pos tidak dapat memotong gaji
pensiun untuk membayar tagihan kredit ke Koperasi Nusantara.
3.2.1 Penyebab Terjadinya Kredit Bermasalah
Meskipun banyak produk yang ditawarkan di Koperasi Nusantara untuk
para anggotanya namun kredit pensiun paling banyak diminati para anggota.
Kredit pensiun ini membantu para anggota yang membutuhkan dana cepat untuk
kebutuhan hidupnya. Namun dengan mudahnya persyaratan dan juga adanya
pihak ketiga yaitu PT Pos Indonesia (Persero) sebagai kolektor namun tidak dapat
38
dipungkiri bahwa masih saja terjadi NPL di Koperasi Nusantara khusunya di KL
Jakarta Timur. Penyebab – penyebab terjadinya kredit bermasalah atau NPL ada
beberapa hal antara lain bisa karena nasabah yang sedang keluar kota atau sakit
sehingga tidak dapat mengambil gajinya dikantor pos , bisa juga dikarenakan
nasabah tersebut meninggal dunia atau dikarenakan adanya kecurangan dari
oknum juru bayar , nasabah bahkan bisa juga dari Account Officer. Contoh dari
oknum juru bayar yaitu bisa saja oknum juru bayar tersebut memotong angsuran
namun tidak disetorkan dan akhirnya nasabah seolah-olah tidak mengambil gaji ,
kasus seperti ini hanya satu kali saya temui pada saat melakukan riset di Koperasi
Nusantara. Sementara untuk nasabah yang melakukan kecurangan ada beberapa
nasabah yang baru 1 – 2 bulan gajinya berada di Kantor Pos dan dapat dilakukan
pemotongan gajinya namun setelah itu menghilang dari kantor pos atau biasa
disebut dengan dapem hilang. Hal tersebut biasanya nasabah sudah beberapa kali
melakukan peminjaman di Koperasi lain atau biasanya ada calo yang membantu
untuk melakukan kecurangan tersebut. Hal seperti ini biasanya akan sulit untuk
dilakukan penanganan NPL. Tidak hanya oknum juru bayar dan nasabah, ada juga
account officer yang melakukan kecurangan sehingga terjadi NPL, meskipun
account officer bukan dokter yang dapat mengecek kondisi nasabah namun
biasanya untuk nasabah pensiun dapat terlihat apabila sudah sakit. Biasanya
account officer dijanjikan fee oleh nasabah apabila kreditnya bisa disetujui,
akhirnya dengan kesepakatan seperti itu account officer tetap memproses dan
meskipun kematian adalah misteri dari Tuhan namun seharusnya dapat
diminimalisir dengan tetap memperhatikan kondisi nasabah, biasanya untuk hal
semacam ini nasabah hanya bertahan kurang dari 1 tahun bahkan ada nasabah
39
yang baru 2 minggu setelah pemberian kredit sudah tutup usia. Memang kredit
yang ada telah di cover oleh asuransi . Namun kredit tersebut akan tetap menjadi
NPL atau kredit bermasalah sampai dengan proses penghapusbukuan itu selesai.
3.2.2 Kebijakan Koperasi Nusantara Dalam Menangani NPL
Dalam masalah NPL ada beberapa hal yang dilakukan oleh Koperasi
Nusantara KL Jakarta Timur untuk menangani hal tersebut seperti :
a. Rescheduling ( penjadwalan kembali )
Yaitu perubahan terhadap beberapa syarat perjanjian kredit yang
berkenaan dengan jadwal pembayaran kembali atau jangka waktu kredit
termasuk jatuh tempo kredit dan perubahan jumlah angsuran. Bila perlu
dengan penambahan plafond kredit.
b. Reconditioning ( persyaratan kembali )
Yaitu melakukan perubahan atas sebagian atau seluruh persyaratan
perjanjian, yang tidak terbatas hanya kepada perubahan jadwal angsuran
atau jangka waktu kredit saja. Tetapi perubahan kredit tersebut tanpa
memberikan tambahan plafond.
c. Restructuring ( penataan kembali )
Yaitu upaya berupa perbaikan yang dilakukan antara lain melalui dengan
penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu kredit dan bisa juga
dengan pengurangan tunggakan bunga kredit. Upaya restructuring ini
biasanya harus melalui tahapan sampai ke tingkat pengurus karena
termasuk dalam kategori “penyimpangan”.
40
Hal – hal tersebut yang biasanya dilakukan oleh Koperasi Nusantara KL
Jakarta Timur untuk menangani NPL. Namun untuk kasus NPL yang nasabahnya
meninggal dunia biasanya pihak dari KopNus memberikan batas waktu kepada
pihak ahli waris untuk melengkapi persyaratan klaim asuransi , karena bila tidak
segera dilengkapi akan kadaluarsa berkasnya dan tidak dapat diklaim.
3.2.3 Tingkat NPL (Non Performing Loan)
Dari data yang penulis dapatkan dari riset di Koperasi Nusantara KL
Jakarta Timur, berikut adalah tingkat NPL yang ada di Koperasi Nusantara KL
Jakarta Timur :
Tabel III.1
Tingkat NPL Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur Tahun 2011 - 2016
Tahun
Total
Kredit
Kurang
Lancar
Total Kredit
Diragukan
Total
Kredit
Macet
Total Kredit NPL
(%) Nilai Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
2011
1.457.850
465.750
10.432.650
785.410.000 1,46 80 Sehat
2012
980.000
1.750.000
9.875.350
900.760.000 1,29 80 Sehat
2013
1.265.000
2.875.200
11.786.500
837.200.000 1,74 80 Sehat
2014
1.550.000
3.750.000
12.100.300
965.439.000 1,62 80 Sehat
2015
1.003.000
2.450.000
12.759.800
1.453.287.000 1,03 80 Sehat
2016
2.550.000
3.645.000
15.470.150
1.267.735.000 1,53 80 Sehat
Sumber : Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur
Dari tabel III.1 pada perhitungan NPL diatas diperoleh hasil tingkat NPL
tahun 2011 – 2016.
Pada tahun 2011 total kredit kurang lancar sebesar Rp 1.457.850 , total
kredit diragukan sebesar Rp 465.750, total kredit macet sebesar Rp 10.432.650
sedangkan untuk total kredit adalah sebesar Rp 785.410.000 dengan tingkat NPL
41
1,46% yang dikategorikan sehat karena standar dari Menteri KUKM adalah
sebesar 0 < x ≤ 10 apabila dikategorikan sehat dengan nilai 80.
Pada tahun 2012 total kredit kurang lancar sebesar Rp 980.000 , total
kredit diragukan sebesar Rp 1.750.000, total kredit macet sebesar Rp 9.875.350
sedangkan untuk total kredit adalah sebesar Rp 900.760.000 dengan tingkat NPL
1,29% yang dikategorikan sehat karena standar dari Menteri KUKM adalah
sebesar 0 < x ≤ 10 apabila dikategorikan sehat dengan nilai 80.
Pada tahun 2013 total kredit kurang lancar sebesar Rp 1.265.000 , total
kredit diragukan sebesar Rp 2.875.200, total kredit macet sebesar Rp 11.786.500
sedangkan untuk total kredit adalah sebesar Rp 837.200.000 dengan tingkat NPL
1,74% yang dikategorikan sehat karena standar dari Menteri KUKM adalah
sebesar 0 < x ≤ 10 apabila dikategorikan sehat dengan nilai 80.
Pada tahun 2014 total kredit kurang lancar sebesar Rp 1.550.000 , total
kredit diragukan sebesar Rp 3.750.000, total kredit macet sebesar Rp 12.100.300
sedangkan untuk total kredit adalah sebesar Rp 965.439.000 dengan tingkat NPL
1,62% yang dikategorikan sehat karena standar dari Menteri KUKM adalah
sebesar 0 < x ≤ 10 apabila dikategorikan sehat dengan nilai 80.
Pada tahun 2015 total kredit kurang lancar sebesar Rp 1.003.000 , total
kredit diragukan sebesar Rp 2.450.000, total kredit macet sebesar Rp 12.759.800
sedangkan untuk total kredit adalah sebesar Rp 1.453.287.000 dengan tingkat
NPL 1,03% yang dikategorikan sehat karena standar dari Menteri KUKM adalah
sebesar 0 < x ≤ 10 apabila dikategorikan sehat dengan nilai 80.
Pada tahun 2016 total kredit kurang lancar sebesar Rp 2.550.000 , total
kredit diragukan sebesar Rp 3.645.000, total kredit macet sebesar Rp 15.470.150
42
sedangkan untuk total kredit adalah sebesar Rp 1.267.735.000 dengan tingkat
NPL 1,53% yang dikategorikan sehat karena standar dari Menteri KUKM adalah
sebesar 0 < x ≤ 10 apabila dikategorikan sehat dengan nilai 80.
Berdasarkan uraian dari data diatas dapat dilihat bahwa tingkat NPL ( Non
Performing Loan ) pada Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur dari tahun ke
tahun memang mengalami naik dan turun , khususnya di tahun 2013 yang
mengalami kenaikan sebesar 0,45% dari tahun 2012 dan yang merupakan paling
tinggi tingkat NPLnya dari rentang waktu 2011 – 2016 namun hal tersebut masih
dalam kategori “Sehat” dari ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri KUKM (
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ) , sehingga Koperasi Nusantara masih
menyandang Koperasi yang sehat dengan tingkat NPL ( Non Performing Loan )
yang hanya berada di tingkat 1% dari rentang tahun 2011 – 2016.
43
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan penulis di Koperasi Nusantara KL
Jakarta Timur didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Penyebab NPL (Non Performing Loan) yang ada di Koperasi Nusantara
antara lain karena adanya kecurangan dari oknum juru bayar di Kantor Pos,
kecurangan dari nasabah dan juga ada dari account officer.
2. Penanganan NPL (Non Performing Loan) yang terjadi di Koperasi Nusantara
biasanya ditangani dengan cara Rescheduling, Restructuring dan
Reconditioning
3. Tingkat NPL ( Non Performing Loan ) di Koperasi Nusantara pada tahun
2011 adalah sebesar 1,46%, tahun 2012 sebesar 1,29%, tahun 2013 sebesar
1,74%, tahun 2014 sebesar 1,62%, tahun 2015 sebesar 1,03% dan untuk tahun
2016 sebesar 1,53%. Pada tahun 2013 adalah tingkat NPL tertinggi dari
rentang waktu 2011-2016. Namun tingkat NPL di Koperasi Nusantara KL
Jakarta Timur masih dikatakan “Sehat” karena masih di range 1% dengan
nilai 80 namun hal ini perlu ditingkatkan kembali untuk koreksi agar dapat
lebih kecil lagi tingkat NPL (Non Performing Loan ) di Koperasi Nusantara
KL Jakarta Timur.
4.2 Saran
44
Pada dasarnya tingkat NPL ( Non Performing Loan ) yang ada di Koperasi
Nusantara KL Jakarta Timur sudah dalam kategori “ Sehat “ , namun untuk
menjaga dan terus memperbaiki tingkat NPL (Non Performing Loan) yang ada ,
saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada Koperasi Nusantara KL Jakarta
Timur adalah :
1. Perlu dilakukannya double crosscheck oleh manager dan harus diterapkan
setiap ada pengajuan kredit, karena di Koperasi Nusantara KL Jakarta Timur
manager tidak melakukan double crosscheck ke lapangan sehingga dapat
terjadi kecurangan baik itu dilakukan oleh nasabah maupun account officer
itu sendiri.
2. Melakukan pengecekan data nasabah yang tidak mengambil gaji paling tidak
tanggal 10 setiap bulannya sehingga ada tenggang waktu untuk melakukan
pengecekan nasabah yang tidak mengambil gaji sampai tanggal tersebut , agar
tidak menjadi tunggakan dan masuk kedalam NPL ( Non Performing Loan ).
3. Melakukan kunjungan rutin ke juru bayar dan melakukan pendekatan dengan
juru bayar agar mendapatkan informasi mengenai nasabah yang mempunyai
pinjaman di Koperasi Nusantara ,karena biasanya juru bayar memiliki
kedekatan dengan para pensiunan karena setiap bulan dilayani penyaluran
gaji pensiunnya oleh juru bayar tersebut. Tidak hanya itu ,dengan mendekati
juru bayar dapat meminimalisir kecurangan juru bayar karena merasa
sungkan dengan Koperasi Nusantara.
4. Memfollow up ahli waris dari debitur yang meninggal dunia agar segera
melengkapi persyaratan klaim asuransi , sehingga tidak menjadi NPL ( Non
Performing Loan ) yang berlarut – larut sehingga report NPL KL Jakarta
45
Timur menjadi buruk, dan juga bila tidak segera dilegkapi klaim asuransi
tersebut akan kadaluarsa.
5. Pastikan profiling nasabah dengan mendalam agar kita dapat mengetahui
nasabah tersebut layak atau tidaknya diberi pinjaman, meskipun telah menjadi
anggota koperasi namun seharusnya pihak Koperasi Nusantara dapat berhak
menangguhkan pengajuan kredit apabila dirasa memang anggota tersebut
tidak kompeten dalam kriteria debitur atau nasabah yang baik dan
bertanggung jawab.
46
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin, dan Francis Tantri. 2012. Bank Dan Lembaga Keuangan.
Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Kasmir. 2014. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada.
Rivai, Veithzal. 2013. Cara Mudah Menganalisis Kredit. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
Subagyo, Ahmad. 2014. Manajemen Koperasi Simpan Pinjam. Edisi Asli. Jakarta:
PT. Mitra Wacana Media.
Sudarsono, dan Edilius. 2007. Manajemen Koperasi Indonesia. Cetakan Ketujuh.
Jakarta : Rineka Cipta.
Sutojo, Siswanto. 2013. Menangani Kredit Bermasalah. Jakarta : PT. Damar
Mulia Pustaka.
www.intranet.kopnus.co.id
www.smecda.com
48
Scanned by CamScanner
L]n
,"";" a." ;;hi;;!;;; -;;;;
n M,sd" i kN:@ n s*"
;;
;.."
trtr
tre-tre-
trill
Saya yans benanda lnngan ditDrah inii
Dengan ini m )€lakan bahwa sya mempuiyai penghasilan ain d uar gaji atau uang peosiun dengan rlnoan
Rp..........................(bulanllhun)'
Fp. . . (bulanilahun)'
Rp.. .. 4bulanlahun)'
Fp.... ....... ... /(b!anlahun)'
Rp............ .. i(bul /bhun)'
'(Pilih skh salu)
suEI pemyalaan ini say8 bual densan sebenar +snanya apabih diksnrudlan had lEbukli bahu,a kelerenqan yang
saya bual lidak benar, maka saya beMd a untuk melunasi se uruh p njaman Fng ada.
06nikian su rat penyalaan ini $ya bual unluk d peqonakan sebaqaimana mesiinya. Aas korjasadanya Mya
(. ...... .. ...................)
SURAT RE(OMENDASI
Adalah lensiun:n Fng Fiiir€ dlbav.rkan di kantor kami dan telah nengambrl uang gajl mulai
b u lan ....,.,,,.,,.,.-,,,..,.,.......,,....-. 2o-......-. se fta sesua I d enFn data Fii F i! bedanskutan 5e basai
Deru.ninimen!6bt n bahm :
Demikian p.my.taan/rckomendasi ini dibuat untuk dipeGunakan sebagaimana mestinta.
M€ngetahui,
KOPERASI NUSANTARAKantor Layanan :
Kantor Wilayah :
Nama Calon Debitur :
Nopen :
Alamat tinggal saat ini :
Nomor debitur (Fixed line ) : HP :
Status Debitur : ( Lama / Baru / Take Over / Mutasi )*)
Ya Tdk Keterangan Ya Tdk Keterangan
a.
-
-
-
-
b.
-
-
-
c.-
-
-
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
a.
b.
c. Apakah proses dokumentasi rumah calon debitur telah dilakukan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
*) Lingkari yang sesuai
Nama :
Tgl
Note : Dokumen asli di simpan di Kantor Wilayah
COMPLIANCE SHEET PINJAMAN PENSIUN
FO-BIS-PMS-008, Rev. 00
3
4
1
Petugas PemberkasanPetugas AO
Apakah usia debitur telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Nomor Telpon (fixed line) / Handphone :
Bagaimana status angsuran pinjaman di lembaga keuangan / bank tersebut ( Lancar / DPK / KL / Diragukan / Macet ) *)
Jika iya, sebutkan lembaga keuangan / bank mana
Apakah debitur mempunyai pinjaman kepada kreditur lain
Track Record Pinjaman
5
NO.
2
Sebe
lum
Dat
a di
Inpu
t Ke
CBS
Apakah data yang diberikan sesuai dengan ciri-ciri calon debitur
Identifikasi Calon Debitur
Apakah calon debitur datang sendiri dan tidak diwakilkan kepada pihak lain
Apakah pada saat datang debitur menggunakan jasa mediator/calo
Apakah persyaratan kredit calon debitur diberikan oleh debitur sendiri
Apakah calon debitur mampu berdiri dan berjalan dengan baik
Apakah calon debitur mampu berkomunikasi dengan baik
Apakah kondisi fisik calon debitur sehat
Penilaian / analisa kelayakan calon debitur
Aktifitas
Apakah juru bayar kantor pos mengenal debitur dengan baik
Profil calon debitur
6
Apakah pada saat penyerahan uang hasil kredit, debitur telah menandatangani kwitansi / tanda terima uang
Apakah uang pencairan diterima langsung oleh debitur
Apakah petugas kantor layanan telah memberikan penjelasan point-point dalam akad kredit (Plafon,tenor,bunga,jatuh tempo,angsuran,biaya-biaya,manfaat asuransi)
Apakah pencairan kredit didampingi oleh suami/istri/ahli waris *)
Apakah proses dokumentasi pada saat penandatanganan akad kredit telah dilakukan (pada saat akad kredit dan posisi debitur berdiri tegak didampingi petugas Kantor Layanan)
Apakah pencairan kredit dilakukan di kantor layanan
Sete
lah
Pen
cair
an K
redi
t
Apakah uang hasil kredit yang diserahkan kepada debitur telah sesuai dengan jumlah yang telah disetujui oleh Kantor Pusat (tidak ada potongan yang tidak resmi)
Sudah berapa lama calon debitur mengambil gaji di Kantor Pos
Bagaimana kebiasaan calon debitur melakukan pengambilan gaji ( 1 / 2 / 3 ) *)
Verifikasi berkas dan jaminan kredit
Apakah juru bayar / supervisor keuangan Kantor Pos merekomendasikan usulan pinjaman tersebut
Apakah kondisi gaji calon calon debitur memadai untuk diberikan pinjaman ( capacity )
Analisa Gaji / Penghasilan
Apakah telah dilakukan koordinasi mengenai keabsahan jaminan tersebut ke instansi terkait ( PT. Taspen / PT. Asabri )
Apakah jaminan debitur telah dilakukan pengecekan atas keabsahannya sesuai dengan standar verikasi jaminan
Apakah data calon debitur dalam persyaratan kredit satu sama lainnya telah sesuai kebenarannya
Tgl :
Apakah domisili calon debitur sesuai dengan data dalam persyaratan kredit (KK, KTP)
Hasil Survey Debitur
Pencairan Kredit
Apakah pinjaman calon debitur diketahui oleh istri/suami atau pihak keluarga/Ahli Waris
Tgl :Tgl :
Kami telah melakukan pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran pengisian Compliance Sheet sesuai dengan dokumen yang diterima.
Kantor Wilayah
Kepala WilayahPetugas pemberkasan
Nama :
Ka. Kantor Layanan
Nama :
Kami yang bertandatangan dibawah ini, telah melakukan pengisian Compliance Sheet dengan sebenar-benarnya dan kami bertanggungjawab sepenuhnya atas pengisian data ini.
Kantor Layanan
Account Officer
Nama :
Form Panduan Interview Debitur
JSesuai Tdk Sesuai
1 Nama Ahli waris / susunan keluargaA. AnakB. IstriC. Orang tua
2 Alamat & No. Telphone Fixed Line3 Riwayat Pekerjaan
A. Dinas TerakhirB. TMT PensiunC. Pangkat / Golongan terakhir
4 Pekerjaan yang dilakukan saat ini5 Kondisi Kesehatan Calon Debitur
a. Kapan terakhir dirawatb. Sakit Apa yang dideritac. Kegiatan yang dihindari (saran dokter)d. Keluhan yang dirasakan saat ini
6 Pinjaman lain diluar mitra posa. Individu/Institusi *)b. Nilai Pinjaman
Mengetahui: ………………………………….. Nama Jelas : …………………………………..: ………………………………….. Jabatan : …………………………………..: ………………………………….. Tandatangan : …………………………………..
*) Coret yang tidak perlu
Note : Dokumen asli di simpan di Kantor Wilayah
Tandatangan
NO KeteranganForm
FO-BIS-PMS-007, Rev. 00
Nama Jelas AO Rekomendasi
Pewawancara
SURAT PERMINTAAN ASURANSI (SPA)
(ASURANSI JIWA KREDIT)
PERNYATAAN TERTANGGUNG (harap melampirkan copy KTP)
Yang bertandatangan dibawah ini, Nama Lengkap : ................................................................................................................................. ........................ Pria / Wanita * Tempat & Tanggal Lahir : .......................................................................... / ................................................................ Umur : ......... .... Tahun
Alamat & No. Telepon : ................................................................................................................................................................................... : .................................................................................................................................... ............................................... : ............................................................................ .... (..................)....................................................................... . Pekerjaan : ........................................................................................................................... ........................................................
Memiliki Rekening Pinjaman Sebelumnya : TIDAK / YA* sebesar Rp. ......................................................................................... ............................................... : Jika “YA” apakah sudah lunas? : Sudah / Belum * Dengan ini mengajukan permohonan menjadi Peserta Asuransi Jiwa Kumpulan untuk :
Uang Asuransi : Rp........................................................................................................................... ................................................... Tanggal Realisasi Kredit : .................................................................................................................................... ............................................... Premi Sekaligus : .................................................................................................... (diisi oleh petugas) Periode Asuransi : .............................................. s/d .............................................. = .................. tahu n
Ahli Waris : ....................................................................................................................................
DATA KESEHATAN TERTANGGUNG
1. Tinggi Badan & Berat Badan : ................. Cm, ................ Kg
2. Saat ini dalam keadaan SEHAT? : YA / TIDAK *
3. Penyakit yang pernah diderita : TIDAK ada, sampai saat ini saya tidak memiliki riwayat penyakit.
: Ada, yaitu :
TBC, (th)………… Kanker, (th)………… Kencing manis, (th)…………
Hati, (th)………… Ginjal, (th)………… Gangguan jiwa, (th)…………
Ayan, (th)………… Jantung, (th)………… Tekanan darah tinggi, (th)…………
Paru, (th)………… Stroke, (th)………… Tekanan darah rendah, (th)…………
Lainnya…………………………………………………………………………………………………………………
4. Apakah Anda merokok? Sejak? TIDAK YA, ................ batang /hari, Sejak th ………….
5. Apakah Anda mengkonsumsi alkohol/minuman keras lainnya? TIDAK YA, ................ gelas /minggu
6. Apakah Anda pernah ditolak/ditunda dalam pengajuan asuransi jiwa? TIDAK YA
7. Apakah Anda sedang dalam perawatan/pengawasan dokter karena suatu penyakit? TIDAK YA, kapan? ........................................................
Jika “YA”, kapan dan sebutkan penyakit yang diderita serta nama Rumah Sakit/ Penyakit :........................................................................................................ .
Klinik / Fasilitas kesehatan lainnya? RS / Klinik / Faskes : .......................................................................................
8. Apakah anda pernah mendapat pengobatan atau perawatan atau operasi di
Rumah Sakit / Klinik / Fasilitas kesehatan lainnya? TIDAK YA, kapan? ........................................................
Jika “YA”, kapan dan sebutkan penyakit yang diderita atau operasi yang dilakukan Penyakit / Operasi : ........................................................................................
Serta nama Rumah Sakit / Klinik / Fasilitas kesehatan lainnya? RS / Klinik / Faskes : .......................................................................................
9. Khusus Wanita :
a. Apakah Anda sedang dalam kondisi hamil? Jika “YA”, berapa bulan? : ................................................................................................... .................... b. Kapankah terakhir kali Anda bersalin? Tanggal / Bulan / Tahun : ....................................................................... ................................................
c. Apakah haid Anda teratur? : ................................................................................................... .................... d. Pernahkah Anda mengalami keguguran? Jika “YA”, kapan dan berapa kali? : ................................................................................................... ....................
Apabila dari hasil pemeriksaan kesehatan saya ditemukan kelainan akan tetapi masih dapat diterima dengan membayar Extra Premi, maka saya bersedia membayar Extra Premi tersebut.
Hanya Untuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan/Medical (diisi oleh petugas)
Berdasarkan Usia dan Uang Asuransi Awal, maka calon Tertanggung / Debitur tersebut diatas diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan :
1. Jenis Pemeriksaan Kesehatan : A / B / C / D / E * 2. Nama Dokter/Rumah Sakit/Lab. : ........................................................................................................................... ............ (Provider/Non Provider) * 3. Tanggal pemeriksaan : ........................................................................................................................... .......................................................
Saya menerangkan bahwa pernyataan dan data tersebut diatas saya jawab dengan SEBENARNYA dan saya sadar bahwa jika ada sesuatu hal yang saya ketahui tetapi tidak saya beritahukan atau saya dengan sengaja menjawab dengan TIDAK BENAR, maka PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) berhak membatalkan
pertanggungan atau menolak membayar manfaat asuransi.
Selanjutnya saya memberi izin dan atau kuasa kepada Dokter, Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas, Perusahaan Asuransi Jiwa atau pihak lain yang mempunyai catatan atau mengetahui keadaan kesehatan saya, untuk memberitahukan kepada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) segala kebenaran mengenai diri dan kesehatan saya yang diperlukan baik pada saat pengajuan awal maupun saat pengajuan klaim dalam hubungannya dengan perjanjian asuransi ini. Kuasa ini tidak menjadi berakhir
karena sebab apapun.
* Lingkari yang dipilih
Kota, ............................................................................. Tanggal ........................................................................
Petugas Pemasaran, Pembuat Pernyataan/Tertanggung, Mengetahui Ahli Waris,
( .............................................................................) ( .............................................................................) ( .............................................................................)
Nama jelas, Tanda tangan Nama jelas, Tanda tangan Nama jelas, Tanda tangan
Akseptasi : Standard Substandard Ditunda Ditolak
Seri : SPAPK-01.11.15
SURAT PERNYATAAN PERBEDAAN IDENTITAS
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : .............................................................
Tempat & Tanggal Lahir : .............................................................
Jenis Kelamin : .............................................................
Pekerjaan : .............................................................
Alamat : .............................................................
.............................................................
No. KTP : .............................................................
Dengan ini menerangkan bahwa betul terdapat perbedaan Nama/Tempat Tanggal
Lahir/Perbedaan Tanda Tangan Pada :
Nama Tempat
/Tgl Lahir
Tanda
Tangan Alamat Ket
KTP
Kartu Keluarga
SK Pensiun
KARIP/ASABRI
Struk Gaji
Form Aplikasi
Dan dengan ini saya menyatakan bahwa identitas di atas adalah benar identitas saya, dan
sesunggugnya bahwa :
1. Nama saya yang benar : ..............................................................................................
2. Tempat / tanggal Lahir saya yang benar adalah : ........................................................
3. Status pernikahan saya yang benar adalah : ................................................................
4. Pekerjaan saya yang benar adalah : .............................................................................
5. Alamat saya yang benar adalah : .................................................................................
6. Tandatangan saya yang benar adalah tandatangan di pernyataan maupun di Perjanjian
Kredit Atas nama : ......................................................................................................
No : .............................................. Tanggal : ..............................................................
Atas Nama : ................................. yang telah/kemudian dibuat.
Dibuat di : ...........................
Tanggal : ...........................
Yang membuat pernyataan, Mengetahui, Menyetujui,
Koperasi Nusantara
Ak"d N" 1,,rl3.f gNo#391011;
AKAD PEMBIAYAANMURABAHAH
\kad Pembiayaan Murabahah ini (selanjutnya disebut "Akad Pembiayaan') dibuat di Jakarta Tlmur pada hari ini Selasa , tanggal17-04-2015 oleh dan anlara :
l. HAJI ARIFIN DARIF, pemegang Katu Tanda Penduduk (KTP) nomor 3175070304500007, bertempat tinggal di JL IVIASJID ALtKHLAS, PONDOK KELAPA, DUREN SAWIT yang beovenang melakukan tindakan hukum dalam Pe.janjian inidalam halinimendapat persetujuan dari istri/suami dalam surai pernyataaan dan kuasa tertanggal 07042015), (selanjutnya disebut"Nasabah-)
ll Chanu) Saplai dalanr jabatan seiaku KEPALA UNll BISN\S berwenanq be{rndak Dnllk dan alas nama Kopelasi Nusantala,(selanjutnya disebui"Agen) dalam Akad Pembiayaan ini bertindak untuk dan atas nama PT Bank BCA Syarbh, berdasarkanPerjanjian Kerjasama ienlang Penyaluran Pembiayaan Dengan Pola Channeling dengan nomor 096/ADP/2013 tanggal23 Juni2013 yang dibuat secara dibawah iangan, berikul seluruh perubahannya ( selanjLrtnya disebui 'Bank').
lasabah dan Baok selanjutnya sec€ra bersama sama disebui "Para Pihak'.)Era Pihak telah sepakat uniuk membuaiAkad Pembiayaan inidengan syarat dan keteniuan sebagai berikut:
Pasal 'l
Fasilitas Pembiayaan
1. Atas perminlaan Nasabah. Bank setuju membe kan fasilitas pembiayaan kepada Nasabah dengan ketentuan:a. Harga jual bara ng / huiang murabahah :Rp. 30.140.352,00 ( Sembilan puluh Juta Seratus Empat puluh Ribu
l'iga raius Lima puluh Dua Rupiah )-Hargabeli :Rp.70000000,00(TujuhpuluhJulaRupiah )Margin [,4ur3b3hah : Rp. 20.140.352,00 ( Dua puluh Juta Seratus Empat puluh Ribu Tiga
|atus Lima puluh Dua Rupiah ).b. Tujuan Pembiayaan :Pembelian ba€ng (daftar terlampir)c. Penagihan Angsuran per bulan : Rp 385.408,00 (]lga ratus Delapan puluh Lima Ribu Empal ratus
Delapan Rupiah )d. Jenis fasiliias : N,lurabahahe. Beniuk fasilitas : lnstaliment
Pasal 2Jangka Waktu Dan JadwalAngsuran
1. Jangka waKu fasilitas pembiayaan:48 (Empalpuluh Delapan Bulan)lerhilungsejaktanggal0T-04-2015 dan akan berakhirpada tanggal0T 0+2019
2. Angsuran bulanan sebesar Rp 1.877.924,00 ( Satu Juia Delapan raius Tujuh puluh Tujuh Ribu Sembilan ratus Dua puluh EmpatRupiah ) / bulan sesuai jadwal angsuran yang telah disepakati Nasabah dan Bank.
3- Angsuran pertama harus dibayar selamballambatnya pada tanggal0T 5 20154 Pembayaran angsuran dilakukan dalam 48 kali angsuran yang harus dibaya. tiap tanggal 07 dan harus sudah llnas
selambarlambatnya tanggal 07 -O+2O1 IJadwal angsuran sebagaimana terlampir, merupakan satu kesaluan dan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
5. Denda ketedambatan pembayaran angsu.an sebesar 0,1 % (Nol koma Satu persen) per tahun dan harus dibayar denganseketika dan sekaligus lunas bersamaan dengan pembayaran angsuran yang tertunggak.
6. Pelunasan dipercepat sesuaidengan ketentuan yang berlaku di Bank.7. Apabila pembiayaan kewajiban yang harus dilakukan Nasabah kepada Bank jatuh tempo bukan pada hari kerja, maka
pernbayaEn harus dilakukan pada I (satu) hari kerja sebelumnya.
Pasal 3Penarikan Fasilitas Pembiayaan Dan Pengakuan Hutang
1. Penarikan fasiliias pembiayaan yang diberikan Bank kepada Nasabah dicairkan seca€ sekaligus, yaitu sebesar 64.820.000,00(Enam puluh Empat Jula Delapan ralus Dua puluh Ribu RupEh ), jumiah tersebut setelah dikurangi dengan biaya adminisirasdan biaya asuransi jiwa pembiayaan.
2. Peoandatanganan Akad Pembiayaan ini merupakan tanda penerimaan yang sah atas seluruh jumldh hutang jual sebagaimanadimaksud pasal 1.1 Akad Pembiayaan dan Nasabah dengan ini mengaku benar-benar secara sah telah berhulang kepada Bankaias junrlah harga iual lersebul demikian berikul denda dan biaya lajn-lain yang wajib dibaya. oleh Nasabah kepada Bankbedasalkan Akad Pembiayaan ini.
3. Nasabah menyetujui bahwa jumlah yang lerhutang oleh Bank kepada Nasabah berdasarkan Akad Pembiayaan ini padawaktu waklu tertentu akan terbukti dari :
&
a. Rekening Nasabah yang dipegang dan dipelihara oleh Eankidan/alaub. Buku buku calatan-calaian yang dipegang dan dipelihara oieh Banki dan/alauc. Suralsurat dan dokumen-dokumen lain yang dikeluarkan oleh Ba.k;dan/alaud. Salinan/kutipan reken ng Bank.
Pasal 4Peristiwa Cidera Janji
)engan ietap memperhatikan keieniuan Pasal 2 ayat 1 Akad Pembiayaan ini, Bank berhak untuk sewakiu-wakiu mengesampingkanetentuan Pasal 1266 Kitab Undang Undang Hukum Pedata, khususnya ketenluan yang mengatur keharusan untuk mengatukan€rmohonan pembatalan Akad Pembiayaan melalui pengadilan sehingga lidak dipenukan suatu pemberitahuan (somasi) alaLr suratrin yang serupa dengan itu sefta surat peringatan darijuru siia menagih hutang Nasabah berdasarkan Akad Pembiayaan ini atauisanya berikul margin, denda-denda dan biaya lain yang limbul berdasarkan Akad Pembiayaan dan wajib dibayar oleh Nasabahengan seketika dan sekaligus unas, apabila lerjad; salah satu atau lebih kejadian-kejadian tersebui dibawah ini :
a. Nasabah tidak atau lalai membayar iunas pada waktunya kepada Bank baik harga jual, bunga bunga, denda-denda dan biayalainnya yang sudah jaluh tempo berdasarkan Akad Pembiayaani
b. Nasabah meninggal dunia atau berada di bawah pengampuanic. Nasabah dinyatakan paillt, dibeikan penundaan membayar huiang-hutang (surseance van betaling) alau bilamana Nasabah
dan/alau orang/pihak lain mengajukan permohonan kepada instansj yang berwenang agar Nasabah dinyatakan paililid Kekayaan Nasabah baik sebagian maupun seluruhnya disita atau dinyatakan dalam sitaan oleh insiansi yang berwenangie. Nasabah lalai alau tidak memenuhi syaralsyarat dan keieniuan/kewajiban dalam Perjanjian ini dan setiap perubahannyaif. Nasabah lalai atau tidak memenuhi kewalibannya kepada pihak lain berdasarkan peranjian dengan pihak lain sehingga
Nasabah dinyatakan cidera janjiig. Nasabah tersangkut dalam suatu perkara hukum yang dapat m€nghalang! Nasabah memenuhi kewajiban berdasarkan
Perjanjian lni sebagaimana mestinya;h. Apabjla temyata suatu pernyalaan pernyataan atau dokumen-dokumen alau kete.angan-kelerangan yang diberikan Nasabah
kepada Bank ternyata tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataani
Pasal 5Jaminan
Jntuk menlamin pernbayaran harga jual dan pembayaran lainnya sebagaimana iercantum dalam Akad Pembiayaan ini, Nasabahetuju menrberikan jaminan kepada Bank berupa uang pensiun Debitur setiap bulan, dan oleh karenanya Debitur dengan ini telahlenyampaikan kepada Bank dokumenjaminan berupa :
a. Kuasa pemolongan gajilerlanggal : 07104/2015 Atas Nama : H ARIFIN DAR1Pb. SK pensiun asli nomor : 07050/KEP/FTI6000/2006 Terianggal : 23103/2006 Atas Nama : HARIFIN DARIPc. Asuransi Jiwa Kredit dengan bankefs clause atas nama Eank
/4>Pasal 6
Pemyataan dan Jaminan
lasabah dengan ini menyaiakan dan menjamin Kredilur hal-hai sebagai berikul :
a. Nasabah mempunyai wewenang untuk menandatanga ni Akad Pembiayaan ini.b. Nasabah menyatakan dan menjamin bahwa Akad Pembiayaan ini lidak berlentangan dengan pedanjian apapun yang dibuai
oleh Nasabah dengan pihak ketiga.c. Nasabah dengan ini menyaiakan dan menjamin bahwa pada waktu ini tidak ada sesuatu hai alau peristiwa yang merupakan
suatu kejadian kelalaian/pelanggaran sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 4 Perjanjian inid. Nasabah dengan inimenyatakan dan menjamin akan menggantisegala kerugian yang dideriia oleh Bank sehubungan dengan
adanya iunluian aiau gugatan dari pihak keiiga yang diakibatkan oleh karena adanya keterangan/pernyataan yang tidak benaryang disampaikan Nasabah kepada Bank.
e. Bank menyaiakan dan menjamin bahwa apa yang drjaminkan dalam Akad Pembiayaan ini adalah benar merupakan hakNasabah sendiri dan lidak sedang lerikal sebagaijaminan dan tidak akan dialihkan haknya pada pihak lain sampai denganseluruh hutang Nasabah dinyalakaclunas oleh Bank
Pemberian Kuasa
1 Nasabah dengan ini memberikan kuasa kepada Bank untuk mendebet dan menggunakan dana yang lersjmpan pada Bank baikdari rekening labungan/deposilo miJik Nasabah guna pembayaran angsuran pokok maupun bunga, denda, premi, asuranst,biaya-biaya lainnya dan segala yang teftutang berkenaan dengan pemberian fasilitas kredii berdasarkanAkad Pembiayaan ini.
2. Bank diberi kuasa oleh Nasabah uniuk menutup asumnsi jiwa dalr biaya premi menjadi beban Nasabah, apabila Nasabahmeninggaldunia maka uang klajm asuransiuntuk menjamin pelunasan seluruh kewajiban Nasabah
3. Kuasa'kuasa yang diberikan Nasabah kepada Bank berdasa.kan Akad Pembiayaan ini kata demi kata harus dianggap tetahtermaktLrb dalam Akad Pembiayaan ini dan merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dengan AkadPembiayaan ini yang tid8k akan dibual tanpa adanya kuasa tersebut, dan oleh karenanya kuasa kuasa te.sebut tidak akan
2.
I,
dicabut dan tidak akan berakhir oleh karena sebab apapun juga, termasuk oleh sebab-sebb berakhirnya kuasa sebagaimanadimaksud dalam Pasal 1813, 1814 dan 1816 Kitab Ufldang Undang Hukum Perdala. Namun demikian, apabila ternyaia ierdapaisualu keieniuan hukum yang mengharuskan adanya suatu kuasa khusus untuk melaksanakan hak Bank berdasarkanPerjanjian, maka Nasabah atas permrntaan perlama dari Bank wajib untuk membeikan kuasa khusus dimaksud kepada Bank
Pasal 8bin"Lain
Nasabah menyelujui dan dengan ini memberi kuasa kepada Bank unluk sewaktu-wakiu menjual, mengalihkan, menjaminkanaiau dengan cara apapun memindahkan piuiangltagihan tag'han Bank kepada Nasabah berdasarkan Akad Pembiayaan inikepada pihak keiiga lainnya denga. siapa Bank membuat perjanjian kerjasama berikul semua hak, kekuasaan-kekuasaan danjamrnan-jaminan yang ada pada Bank berdasad<an Akad Pembiayaan ini atau perjanjian jaminan, dengan syaratsyarat danketentuan ketentuan yang dianggap baik oleh Bank,lanpa diperlukan suml persetujuan/kuasa tersendiri.
Nasabah tidak diperkenankan untuk mengalihkan hak-hak dan kewajibannya berdasarkan Akad Pembiayaan ini kepada pihakmanapun tanpa persetujuan lertulis ieriebih dahulu dariBANK.
3 Selama fasjliias kredit belum lunas, Nasabah tidak diperkenankan untuk menerima pinjaman dari banupihak ketiga lainnyatanpa percetujuan da.i Bank.
4. Selama fasilitas kredit belum lums, Nasabah tidak dipe.kenankan unluk menunda pengambibn gaji.ya seliap bulan uniukmemenuhi pembayaran angsuran kepada Bank dan mengalihkan lokasi pembayaran uang pensiun Nasabah ketempat lainselain PT POS lndonesla (Persero) yang telah mene.ima Sural Kuasa pemotongan uang pensiun daai Nasabah
5. Nasabah wajib mengilinkan Bank untuk melakukan pemeriksaan atas kekayaan dan/atau usaha Nasabah serta dan memeriksapembukuan, catatan-calatan dan administrasi Nasabah dan administrasi Nasabah dan membual salinan-salinan atau foto copyatau caiatan-caiatan dad padanya.
6. Seluruh lampiran lampiran Akad Pembiayaan ini termasuk namun tidak lerbatas pada Perjanjian Kerjasama, surat kuasapemotongan uang pensiun, meopakan suatu kesaluan da. bagian yang iidak terpisahkan denganAkad Pembiayaan.
7. Hal-halyang belum diatur dalamAkad Pembiayaan iniserta perubahan dan/alau penambahan akan dilentukan kemudian anlaraPara Pihak serta dituangkan secara lerlulis dalam suatu Addendum yang ditandatangani bersama oleh Para Pihak sertamerupakan bagian dan sat! kesaluan yang tidak dapal dipisahkan dan mempunyai kekuaian hukum yang sama denganPerjanjian ini
Pasal 9Hukum Yang Berlaku Dan Domisili Hukum
1. Akad Pembiayaan initunduk pada dan ka.enanya harus ditafsnkan berdasarkan rlukum Republik lndonesia.2. lJntuk pelaksanaanAkad Pembiayaan inidan segala akibalnya Para Pihak memilih tempat tinggalyang letap dan tidak berubah
di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selaian di Jakarla, dengan lidak mengurangi hak Kreditur untuk memohonpelaksanaan/eksekusi dari Akad Pembiayaan ini alau mengajukan tunlutan hukum terhadap Nasabah melaluiPengadilan-Pengadilan Negeri lainnya dalamwilayah Republik lndonesia.
)emikian Perjanjian ini dibual dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari dan langgal sebagimana disebutkan diawal Perjanjian
Bank
ChairulSapiari HAJIARIFIN DARIF
*.**6.ffi6i__+SURAT WAKALAH
Pada hari ini, hari Selasa, tanggalTujuh, bulan Empat, tahun Dua Ribu Lirna Belas ( 07-04-2015 ), telah dibuat Surat Wakatahyang ditandatangani oleh :
Chairul Saplarj dalam jabalannya selaku KEPALA UNiT BISNIS berdasarkan Su€1 Kuasa daa Pengurus Koperasi NusantaE.BeMenang bertindak untuk dan atas nama Koperasi Nusanlara (selanjuinya disebut ?gen") dalam Akad Pembiayaan ini bertindakuniuk dan alas nama PT Bank BCA Syariah, berdasa*an Perjanjian Kerjasarna Penetusan Pembiayaan Dengan Pola Channelingdengan 096/ADP/2013 tanggal 28 Juni2013 yang dibu€l secara dlbawah tangan, berikut seiuruh perubahannya selanjutnya disebui'PEi\4BER| WAKALAH " atau BANK'
BANK selaku pemberiAl'Wakalah dengan inimemberikan kuasa kepada :
Tuan/Nyonya HAJI ARIFIN DARIF, pemilik KTP Nomor 3175070304500007, Jalan JL |\4ASJ{D AL IKHLAS, PONDOK KELAPA,DUREN SAWIT, selaniutnya disebut 'PENERIMA WAKALAH" alau "NASABAH".
Unt!k dan aias nama PEIIBERI WAKALAH melakukan lindakan-lindakan dengan memenuhi ketentua. dan persyaraian sebagaiberikut :
1. BANK dengan ini memberikan Surat Wakalah kepada NASABAH selaku Penerima Surat Wakalah sebagai Kuasa^Nakil BANKunluk melakukan pembelian ("Barang") dari penjual/pemasok yang ditunjuk aiau diselujui oleh BANK sesuai surat pernyataanNasabah (Terlanrpir)
2. BANK akan membayarkan pembelian Barang lesebul dialas, melalui rekening Agen yang ada pada BANK.3 NASABAH menerima faktur / rlvoice, kwitansi atau landa pembayaran lain sebagai bukti telah dilakukannya pembelian Barangunluk kemudian dlserahkan kepada BANK sebagaiTanda Terima Barang oleh NASABAH.
4. Penyerahan Barang iersebut dilakukan oleh penjual/pemasok langsung kepada NASABAH dengan percetujuan BANK atauyang dipe.syaratkan dalam pembelian BANK kepada penjual/pemasok.
5 BANKiidak bertanggung jawab atas keadaan / kondisibarang yang diterima oleh NASABAH dari penjuat/pemasok.
Demikian Surat Wakalah inidibuat unluk dipergunakan sebagaimana meslinya.IAKARTA Tlt\lUR, 07-04-2015
ChairulSaptari HAJIARIFIN DARIF
BUKTI PENCAIRAN KREDIT
Nama Debitur : HARIFIN DARIP
NomorPerjanjianKredil r1993/PR-PSN38/07-04/15Nomor Rekening Kredit : 0213014745Nomor Rekening Tabungan : 02'11005708Nomor Rek- Giro Pos i 1300001120lnstansi : TASPEN-JAKARTA Tll\4UR/iGP KLENDER
Hurang roKot( : KpBunga PerTahun : 13,00 9/o/ 48Angsuran pe.bulan : Rp 1.877.S25,00
Administrasi Angsuran perbulan : Rp 385.408,00
TotalAngsuran perbulan : Rp 2.263.333,00
Dibayarkan Kepada : HARIFIN DARIP
Jakada,07{4-2015
HqJl ARI./N O4RIF
K€legkapan Dokumen : Lengkap FCaiDokumen yang hanrs diproses lanjul
Disiapkan oleh, Disetujui oieh,
ELA SUSANTICHAiRUL SAPTARI
Catalan : Dokumen untuk BANK
ANALISA & PERSETUJUAN KREDTT
1. DATA PEUOHON
NIP
INSTANSITANGGAL LAHIRUSIADEBITUR LAMA / BARU
2. Usaha yang Akan Dibiayai
Lokasi UsahaJumlah Tenasa Kerja
3. Analisa Kelayakan
- Gaji Pensiun
Total
B. RencanaAnqsuran yang akan diambil
47004389000HARIFIN DARIP
TASPEN-JAKARTA TIIVUfu KPP KLENDER03-04-195065
KONTMKANJL MASJIDAL IKHLAS RTOOl RW OO1 PI
2 Orang
RpRp,
5.000.000,003.008.'100,00
lEo -----En6-6f66;062.263.333,00
4. Hasit BlCheckingIdak N4emiliki Kedit Prodrklifdi Bank Lain
5. Rekomendasi Kelayakan KreditPlaiond Pinjaman Yang Diselujui
Angsuran per BLlan
: 48 bulan70.000.000,00
2.263.333,00
Jakatla. 07 -04-2015KREDITUR
Prinied By'021HNY
CHAIRUL SAPTARI
H AR!FIN DARIPD]
Tempat
Perlha Penawaran Kredil Saudara
[4erujuk sural sauda€ langgal 07-04-2015 perihal pormohonan kredit, dengan ini kami beritahukan bahwa padap.insipnye kami dapei nrenyetujLri kredit atas nama saudara dengan ketentuan sebagaibe.ikui :
l. Jurnlah Kredit2. Jangka Vv?ktu
3. Suku Bunga4. Biaya Administrasl Angsuran
5. Sumber Penghasllan
6 Jaminan lltama
Pendapatan usaha & gaji pensiun saudara seiiap bulan dipoiong sebesar Rp-2.263.333,00
leriilang : ( Dua Juta Dua ratus Enam puluh llga Ribu-T'iga ratus Tiga puluh Igs Rupiah)
a. Usaha yang dibiayai KONTRAT.ANb. Penjaminan Kredii dari Perusahaan Penjamin
a. Ki.rasa pemoiongan gajiierianggai : 07/04/2015 Atas Nama : H ARIFIN DARIPb. SK pensiun asli nomoi r 07050/KEPlFTl60o0l2006 Te,langgal : 2S103/2006 Atas Nama : H
Rp48 Bulan
13.00 % p.a
CHAIRUL SAPTARI
7C.CCC.000,C0
385.408,00
DIDI PFRI\,IADI
7. Biaya Biaya
.lakatla O7-O4-2O15
PT. Bank CentralAsia Syariah (Persero) Tbk.
akan dibebankan kemudian sesuai dengan ketenluan berlaku
Demikian, dan apabila saldara seluju dengan kelentuan dialas, maka sebagaibukliperselujuan, saudara dimlnta uniukmengernbalikan sural ini kepada kami segera setelah ditandatangani pada kolom yang disediakan.
llene ma / Ivefttat
H ARIFIN DARIP
KUASA MEMBELI BARANG
Dalam rangka memenuhi prinsip syariah dalam Akad Pembiayaan Murabahah, yang bertanda tangan dibawah ini :
Chairul Saptari ,dalam jabatannya selaku KEPALA UNIT BISNIS KSP Nusantara ,berdasarkan Surat Kuasanomor 096/ADP/2013 tanggal 28 Juni 20'13, dengan demikian berwenang beriindak untuk dan atas namaPT. BCA Syariah, berkedudukan di
Selanjutnya d;sebut pemberi kuasa :
Dengan ini memberi kuasa kepada:Nama :HAJIARlFIN DARIFNomor KTP : 3175070304500007Alamat : JL MASJID AL IKHLAS PONDOK KELAPA DUREN SAWITNomorNPWP : 87.725.843.3-008-000Selanjutnya disebut Penerimaan Kuasa.
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, melakukan t.ansaksi pembelian barang dengan Suplier, beralamatdi JL MASJID AL IKHLASPONDOK KELAPADUREN SAwlT,dengan harga sebesar Rp 70.000.000,00 , (
Tujuh puluh Juta Rupiah rupiah ) ,dalam rangka pelaksanaan Akad [Iurabahah, Barang dimaksud adalahsebagai berikut :
Nama Barang :'1 BAHAN BANGUNAN,KRISBOWSesuai rincian terlampirJenisJumlahHargaUntuk itu Penerimaan Kuasa diberi hak untuk menghadap penjual, eksportir, instansi-instansi yang terkait,pejabat yang berwenang, memberikan keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan, mengambil danmenerima formulir, mengisi formulir, melengkapi dan menandatangani segala dokumen yang diperlukan,melakukan pembayaran, menerima dan menandatangani kuitansi-kuitansi, membuat dan menandatanganisemua surat-surat dan atau Perjanjian Jual Beli (sales contract) dan surat-surat dan atau dokumen lainnya,membayar pajak-pajak yang ada sehubungan dengan pembelian barang dimaksud, menerima barangyang dibeli untuk selanjuinya diserahkan kepada Pemberi Kuasa, berikui seluruh dokumen yangmerupakan bukli pembelian ba.ang, pembayaran pajak dan dokumen-dokumen lainnya sehubunganpembelian barang dimaksud dan melakukan hal-hal yang dianggap perlu oleh Penerima Kuasa danberguna agar maksud dan tujuan pemberian kuasa ini tersebut di atas dapat terlaksana dengan baik.Demikian surat kuasa ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.Jakarta Timur, 07 -04-201 5
Pemberi Kuasa
: Kebutuhan Usaha:70.000.000.00:70.000.000.00
Penerima Kuasa
HAJIARIFIN DARIF Chairul Saptari
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : HAJIARIFIN DARIFAlamal : JL MASJID AL IKHLAS, PONDOK KEIAPA, DUREN SAWTNo.KTP: 3175070304500007
I\,lenyatakan dengan sebenarnya bahwa telah menerima Fasiiitas Pembiayaan PT. Bank BCA Syariah melalui Koperasi Nusantara(KOPNUS) sebesar Rp 70.000.000,00 {Tujuh puluh Juta Rupiah ), dimana dana tersebul lelah dipergunakan uniuk pembelian /
1 BAHAN BANGUNAN,KRISBOWunluk menunjang usaha bidang Jasa
Atas Pembiayaan tesetb diatas akan dijaminkan :
SK pensiun aslinomor i 07050/KEP/FT/6000/2006 Tertanggal :2S10312006 Atas Nama : HARIFIN DARIP
Demikian surat pemyataan inidibuat untuk dipergunakan sebagaimana mesiinya
T1d
(HAJIARIFIN DARIF)
e.
oztre.
z3!z
iq
A;
EE
E.S E
Er -d iidr.i
zaE
E,I o E
:X -i ci i<
-eE aiK +9 J Ek .!.E E :esli!
d iV 50
= .Y lii o
;, o.l I
onE<-
qt><
3 ate <;i7i Eal+'.1
zFooozIJJY
Ee.IJJFozF
I
tnd!.
^o 30E E!
c a1 d a E
< t:z z <
;i!.iJ-ii
SURAT PERNYATAAN & TANDA TERIMA PENCAIRAN KREDIT
Nama Debilur
Nomor Rekerrlng KrediL
Nomor Rekening TabunganNomor Rek Gko Pos
tsunga Per Tahun
Pcnagihan Angsuian per bulan
Biaya Angsuran bulanan
' Dokumen untuk Kanwil (opnus
HARIFIN DARIPI 993/Pq-PSN38/"^7-0411 5
02110057081300001120
TASPEN,JAKARTA TIIIUR/KPP KLEI.!DER
Rp 7C.0C0.000,00
13.OA % 148
Rp
1.477.925 0A
"T
85 408.0C
0,00-r_otarAogsuran
& Adm Buianan Rp: 2.263.333,00Dengan ioimenyatakan dengan sesungguhnya :
1. Saya telah menerima uang pencairan kredil berdasarkan Perjanjian Kleoft No.1993/PR-PSN38/07-tlai 15 ("Perjanjian Kredd)sebesar Rp 70.000 000,00lTujuh puluh Juta Rupiah l,lumlah lersebul selelah Hulang Pokok dikurangidengan biaya'biaya
Provrsi : Rp 0,00Asuransi : Rp 1 785 000,00Arjminsrrasr Pinlanran I Rp 3.3S5.CC0,0C
Pat)a, RpPembukaan Rek GOL : Rp 0,00Pelunasan Kredit : Rp 0 C0
2 Saya menyetulu d.n be6ed a urlu! membayar lommnen+.omponen lriaya bulanan dialas yaiu Angsuran Penagihan AngsuGn dan Biava Adm ni
Bu.'r'.eridDbur'-'d,"-"rl'6d'ro.FbIr.-)q.prnlod'.lte+djbdro"b"?'qdrdadrd(."b".a,op2,6'.31:00D,.a0rEfampuluhTigaRibufSaralLrslgapululrigalyangdlbayarmrlailangga15buanr2 lahlrn 07/0 sampaidenian ta,goal07 b!!ar 04ta:rLr.20l,q
3 ApaD la saya rdak membayar k€wa|ban iersebirr semp bLlanfya sesuardengan Pasa 4 pornt a PeqaniGn keo yang metupakan satu kesatuan dengPernyalaan rnr, maka saya lelah nrelakukan c dera janj selrlngga lerMdap saya dapat d lakdkan proses penagrh€n sesus deng.n Peranjian Kredil
Deflikian penyalaan aari'anda i€ilma p€icaim kea l ii saya buai rirtui d p€qriakaii sebaga raiia mesi iiaJakarta. 07-04-2015
Yarq ilientaiakair, fted iur
CIIAIRULSAP.IAR
Pnnbd By: O21HNY
top related