analisa laporan keuangan pt sampoerna
Post on 28-May-2017
245 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Analisa laporan keuangan PT Sampoerna
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Gambaran Umum Perusahaan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (perusahaan) didirikan di Indonesia
pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudi, S.H., Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April
1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94
tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 567. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (IDX:
HMSP) adalah perusahaan rokok terbesar ketiga di Indonesia. Perusahaan ini sebelumnya
merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Maret 2005
kepemilikan mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris, perusahaan rokok terbesar
di dunia dari AS, mengakhiri tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun. Ruang lingkup
kegiatan perusahaan ini meliputi industri dan perdagangan serta investasi saham pada
perusahaan-perusahaan lain.
Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di
Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini
diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatscapij Sampoerna. Perusahaan
berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat yang berlokasi di jl. Rungkut Industri
Raya di Surabaya, Pandaan, Malang, dan Kerawang. Perusahaan juga mempunyai kantor
korporasi di Jakarta. Pada akhir tahun 2007, jumlah karyawan PT HM Sampoerna Tbk.
dan anak perusahaan mencapai sekitar 30 ribu orang. Perseroan mengoperasikan lima
pabrik rokok di Indonesia, yakni satu pabrik sigaret kretek mesin berlokasi di Pandaan,
tiga pabrik sigaret kretek tangan berlokasi di Surabaya dan satu di Malang. Pada tahun
2007, PT HM Sampoerna Tbk. juga menjalin kerja sama dengan 37 Mitra Produksi
Sigaret (MPS) yang memproduksi sigaret kretek tangan di berbagai wilayah di pulau
Jawa. Ke-37 MPS tersebut mempekerjakan hampir 65 ribu karyawan. Perseroan menjual
dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan anak perusahaannya--PT
Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (“PT Panamas”)--dan melalui agen-agen rokok
yang tersebar di Indonesia. Sejak bulan Februari 2005, PT Panamas ditunjuk sebagai
distributor oleh PT Philip Morris Indonesia untuk menjual dan mendistribusikan rokok
putih merek Marlboro dan merek-merek lainnya. Selain PT Panamas, Perseroan juga
memiliki sejumlah anak perusahaan yang kegiatan usahanya mendukung usaha produksi
dan pemasaran rokok Perseroan, antara lain PT Handal Logistik Nusantara, yang
bergerak dalam jasa ekspedisi dan pergudangan, dan PT Sampoerna Printpack, yang
bergerak dalam bidang percetakan dan industri produk kemasan.
Pada tanggal 31 Desember 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan anak
perusahaan bersama-sama disebut “Grup”, karena memiliki kurang lebih 28.300 orang
karyawan tetap. Pada tahun 1990 perusahaan melakukan penawaran umum saham
sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp.1000 (Rupiah penuh) per
saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp.12.600 (Rupiah
penuh) per saham. Sejak saat itu, perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang
berkaitan dengan modal saham.
1.2.Latar Belakang Analisis
Pada dasarnya yang melatar belakangi pembuatan analisis laporan keuangan PT
Hanjaya Mandala Sampoerna yaitu ingin mengetahui kualitas kinerja perusahaan
tersebut. Sehingga kita dapat dengan jelas mengetahui arus kas, persediaan, ataupun
laba/rugi yang terjadi di PT Hanjaya Mandala Sampoerna pada tahun yang bersangkutan.
Selain itu dengan adanya analisis laporan keuangan tersebut kita dapat menilai
profitabilitas (kemampuan menghasilkan keuntungan), solvabilitas (kemampuan
memenuhi seluruh kewajibanya), likuiditas (kemampuan memenuhi kewajiban
lancarnya), ataupun stabilitas (kemampuan mempertahankan usahanya) pada PT Hanjaya
Mandala Sampoerna.
Dengan adanya analisis laporan keuangan yang jelas dan nyata pada PT Hanjaya
Mandala Sampoerna, maka kita dapat menilai apakah keputusan maupun kebijakan-
kebijakan yang dibuat berdampak positif atau negatif pada perusahaan tersebut. Kita juga
dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami perkembangan dari tahun ke
tahun, atau justru banyak mengalami kemunduran.
1.3.Sistematika Analisis
Halaman Sampul Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Gambaran Umum Perusahaan
1.2.Latar Belakang Analisis
1.3.Sistematika Analisis
BAB II DISKUSI ANALISIS RASIO
2.1.Analisis Perbandingan (Komparatif)
2.2.Analisis Presentase Per-Komponen (Common-Size)
2.3.Analisis Rasio
a. Rasio Lancar (Curent Ratio)
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
c. Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio)
d. Rasio Perputaran Pesediaan (Inventory Turnover)
e. Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover)
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II : DISKUSI ANALISIS RASIO
Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan. Salah
satu tujuan utamanya yaitu untuk mengidentifikasi perubahan – perubahan pokok pada
trend, jumlah dan hubungan dan alasan perubahan – perubahan tersebut. Beberapa tehnik
analisis dapat digunakan pada analisis laporan keuangan untuk menekankan pentingnya
suatu data yang disajikan dan untuk mengevaluasi posisi perubahan. Beberapa tehnik
analisis yang dapat digunakan antara lain : analisis komparatif, analisis common – size,
analisis rasio dan masih banyak yang lainya.
2.1.Analisis Perbandingan (Komparatif)
Langkah awal yang harus dilakukan jika menggunakan analisis perbandingan
yaitu dengan cara menyajikan laporan keuangan secara komparatif seperti menyajikan
laporan keuangan dua atau tiga tahun. Diharapkan dengan menyajikan laporan keuangan
secara komparatif dapat diperoleh informasi mengenai pergerakan dan kecenderungan
serta memberikan petunjuk untuk memprediksi masa depan. Berikut merupakan analisis
perbandingan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan :
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah kecuali dinyatakan lain)
Neraca 31-Des Perubahan2008 2009 Rupiah %
ASETAset lancarKas dan setara kas 499.362 527.681 28.319 5.67Piutang usaha -Pihak ketiga-bersih 116.591 447.362 330.771 283.70 -Pihak hubungan istimewa 16.347 48.658 32.311 197.66Piutang lainya -Pihak ketiga 405.328 25.325 (380.003) (93.75) -Pihak hubungan istimewa 167.096 198.758 31.662 18.95Persediaan - bersih 7.657.848 9.539.067 1.881.219 24.56Pajak dibayar dimuka 470.490 472.741 2.251 0.48Uang muka pembelian tembakau 1.547.275 1.295.793 (251.482) (16.25)Beban dibayar dimuka dan aset lainya 156.950 133.259 (23.691) (15.09)
Jumlah aset lancar 11.037.287 12.688.643 1.651.356 14.96
Aset tidak lancarAset pajak tangguhan 74.435 63.226 (11.209) (15.05)Penyertaan saham 22.373 20.587 (1.786) (7.98)Aset tetap - setelah dikurangiAkumulasi penyusutan sebesarRp. 2.099.422 pada tahun 2009 ( 2008 : Rp.1.725.765 ) 4.329.506 4.310.194 (19.312) (0.44)Tanah untuk pengembangan 175.689 175.772 83 0.04Godwill-bersih 313.014 275.167 (37.847) (12.09)Aset lainya - bersih 181.515 182.858 1.343 0.73
Jumlah aset tidak lancar 5.096.532 5.027.804 (68.728) (1.34)
JUMLAH ASET 16.133.819 17.716.447 1.582.628 9.80
Analisis à Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk
aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar 14,96 %. Kenaikan tersebut dipengaruhi
karena banyaknya kenaikan pada akun-akun aktiva lancar, kenaikan terbesar pada
piutang usaha pihak ketiga-bersih sebesar 283,70 %. Pada aktiva tidak lancar terjadi
penurunan sebesar 1,34 %. Penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya penurunan pada
aktiva tidak lancar dan penurunan terbesar pada aset pajak tangguhan sebesar 15,05 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca 31-Des Perubahan2008 2009 Rupiah %
KEWAJIBANKewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek - Pihak ketiga 986.773 653.154 (333.619) (33.81) - Pihak hubungan istimewa 94.002 94.002 100Hutan usaha - Pihak ketiga 149.366 220.388 71.022 47.55 - Pihak hubungan istimewa 325.294 267.752 (57.542) (17.69)Hutan lainya - Pihak ketiga 171.045 76.890 (94.155) (55.05) - Pihak hubungan istimewa 99.316 187.755 88.439 89.05Hutang pajak 954.540 864.402 (90.138) (9.44)Hutang cukai 2.501.174 2.827.137 325.963 13.03Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian 906.111 839.252 (66.859) (7.38)Hutan dividen 482.130 657.450 175.320 36.36Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutan obligasi 999.625 (999.625) (100) - Hutang sewa pembiayaan 66.833 58.838 (7.995) (11.96)
Jumlah kewajiban jangka pendek 7.642.207 6.747.030 (895.177) (11.71)
Kewajiban jangka panjangKewajiban pajak tangguhan 27.506 19.161 (8.345) (30.34)Pinjaman jangka panjang - Hutang sewa pembiayaan 112.699 76.340 (36.359) (32.26)Pendapatan tangguhan 57.211 44.593 (12.618) (22.05)Kewajiban imbalan pasca - kerja 243.941 363.398 119.457 48.97
Jumlah Kewajiban jangka panjang 441.377 503.492 62.115 14.07
HAK MINORITAS 2.339 4.309 1.970 84.22
EKUITASModal saham Modal dasar - 6.300.000.000 nilai nominal Rp. 100 ( Rupiah penuh ) per sahamModal ditempatkan dan disetorkan penuh - 4.383.000.000 saham biasa 438.300 438.300 -Tanbahan modal disetor 42.077 42.077 -Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan 658.094 614.275 (43.819) (6.66)Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan (29.721) (29.721) (-)Saldo laba - dicadangkan 90.000 90.000 - - belum dicadangkan 6.849.146 9.306.658 2.457.512 35.88
Jumlah ekuitas 8.047.896 10.461.616 2.413.720 29.99
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 16.133.819 17.716.447 1.582.628 9.81
Analisis à Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk
kewajiban jangka pendek mengalami penurunan sebesar 11,71 %, penurunan terbesar
kewajiban jangka pendek pada hutang lainya pihak ketiga sebesar 55,05 %. Untuk
kewajiban jangka panjang mengalami kenaikan sebesar 14,07 %, kenaikan terbesar
kewajiban jangka panjang pada kewajiban imbalan pasca-kerja sebesar 48,97 % dan
merupakan satu-satunya kenaikan pada kewajiban jangka panjang. Hak minoritas pada
neraca komparatif di atas naik sebesar 84,22 %. Untuk ekuitas mengalami kenaikan
sebesar 29,99 %, kenaikan terbesar ekuitas pada saldo laba- belum dicadangkan sebesar
35,88 %. Banyak akun pada ekuitas yang untuk tahun yang dibandingkan yaitu 2008 ke
2009 tidak mengalami perubahan atau tahun selanjutnya sama pada tahun sebelumnya
seperti saldo laba dicadangkan, ataupun modal ditempatkan dan disetorkan penuh serta
saham biasa.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.Laporan laba rugi Komparatif
Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Neraca 31-Des Perubahan2008 2009 Rupiah %
Penjualan bersih 34.680.445 38.972.186 4.291.741 12.37
Beban pokok penjualan 24.695.196 27.737.465 3.042.269 12.32Laba kotor 9.985.249 11.234.721 1.249.472 12.51Beban usahaPenjualan 2.955.457 3.148.441 192.984 6.53Umum dan administrasi 804.559 788.513 (16.046) (1.99)Jumlah beban usaha 3.760.016 3.936.954 176.938 4.70Laba operasi 6.225.233 7.297.767 1.072.534 (17.23)
(Beban)/ penghasilan lainyaLaba penjualan aset tetap 18.844 54.731 35.887 190.44Penghasilan bunga 37.423 50.327 12.904 34.48Beban pembiayaan (166.846) (166.606) 240 (0.14)Amortisasi goodwill (37.847) (37.847) - 100Beban penurunan nilai aset (69.403) (4.487) 64.916 (93.53)Beban kurtailmen dari program pensiun (145.391) - (145.391) 100Lain - lain bersih (64.533) 19.335 83.868 (129.96)
Beban lainya - bersih (427.753) (84.547) 343.206 (80.23)Bagian laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi (191) 246 437 (228.79)Laba sebelum pajak penghasilan 5.797.289 7.213.466 1.416.177 24.43Beban pajak penghasilan - Kini 1.925.005 2.121.292 196.287 10.20 - Tangguhan (24.836) 2.864 27.700 (111.53)Beban pajak penghasilan - bersih 1.900.169 2.124.156 223.987 11.79Laba konsilidasi sebelum hak minoritas 3.897.120 5.089.310 1.192.190 30.59Hak minoritas 1.840 1.971 131 7.12Laba bersih 3.895.280 5.087.339 1.192.059 30.60Laba per saham dasar (rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham 899 1.161 262 29.14
Analisis à Pada laporan laba rugi komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk. mengalami laba, dengan laba bersih sebesar 30,60 %, laba tersebut dipengaruhi
banyak akun diantaranya adanya kenaikan pada penjualan bersih sebesar 12,37 %, beban
pokok penjualan juga naik sebesar 12,32 %. Untuk laba per saham dasar PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. naik sebesar 29,14 %.
2.2.Analisis Persentase Per-Komponen (Common-Size)
Laporan keuangan dalam presentase per-komponen menyatakan masing – masing
posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Sebuah neraca yang disusun
dalam presentase per-komponen dapat memberikan informasi sebagai berikut :
Komposisi investasi suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif
aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.
Struktur modal yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang
perusahaan terhadap modal sendiri.
Untuk laporan laba rugi yang disajikan dalam common-size menggambarkan distribusi
setiap satu rupiah penjualan kepada masing masing elemen biaya dan laba. Berikut
penyajian laporan keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan
dalam common-size :
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca 31-Des Common Size %2008 2009 2008 2009
ASETAset lancarKas dan setara kas 499.362 527.681 3.09 2.98Piutang usaha -Pihak ketiga-bersih 116.591 447.362 0.72 2.52 -Pihak hubungan istimewa 16.347 48.658 0.10 0.27Piutang lainya -Pihak ketiga 405.328 25.325 2.51 0.14
-Pihak hubungan istimewa 167.096 198.758 1.03 1.12Persediaan - bersih 7.657.848 9.539.067 47.46 53.84Pajak dibayar dimuka 470.490 472.741 2.92 2.67Uang muka pembelian tembakau 1.547.275 1.295.793 9.59 7.31Beban dibayar dimuka dan aset lainya 156.950 133.259 0.97 0.75
Jumlah aset lancar 11.037.287 12.688.643 68.41 71.62
Aset tidak lancarAset pajak tangguhan 74.435 63.226 0.46 0.36Penyertaan saham 22.373 20.587 0.14 0.17Aset tetap - setelah dikurangi Akumulasi penyusutan sebesar Rp. 2.099.422 pada tahun 2009 ( 2008 : Rp.1.725.765 ) 4.329.506 4.310.194 26.83 24.33Tanah untuk pengembangan 175.689 175.772 1.09 0.99Godwill-bersih 313.014 275.167 1.94 1.55Aset lainya - bersih 181.515 182.858 1.12 1.03
Jumlah aset tidak lancar 5.096.532 5.027.804 31.59 28.38
JUMLAH ASET 16.133.819 17.716.447 100 100
Analisis à Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva lancarnya tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008.
Jumlah aktiva lancar tahun 2009 sebesar 71,62 %, sedangkan tahun 2008 hanya 68,41 %.
Untuk aktiva tidak lancarnya tahun 2008 lebih besar dari tahun 2009. Jumlah aktiva tidak
lancar tahun 2008 sebesar 31,59 %, sedangkan tahun 2009 hanya 28,38 %.
Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 posisi aktiva lancarnya lebih besar
dari aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancarnya sebesar 68,41 %. Akun terbesar
jumlah persentasenya pada aktiva lancar yaitu pada persediaan bersih sebesar 47,46 %.
Persentase aktiva tidak lancar sebesar 31,59 %. Jumlah terbesar pada aktiva tidak lancar
yaitu pada aset tetap setelah dikurangi penyusutan sebesar 26,83 %.
Sedangkan untuk tahun 2009, sama halnya dengan tahun 2008. Posisi aktiva
lancar lebih besar dari aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancar tahun 2009 sebesar
71,62 %. Persentase terbesar pada persediaan bersih sebesar 53,84 %. Persentase aktiva
tidak lancar sebesar 28,38 %. Jumlah terbesar aktiva tidak lancar pada aset tetap setelah
dikurangi penyusutan sebesar 24,33 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca 31-Des Common Size %2008 2009 2008 2009
KEWAJIBANKewajiban jangka pendekPinjaman jangka pendek - Pihak ketiga 986.773 653.154 6.12 3.69 - Pihak hubungan istimewa 94.002 0.53Hutan usaha - Pihak ketiga 149.366 220.388 0.92 1.24 - Pihak hubungan istimewa 325.294 267.752 2.02 1.51Hutan lainya - Pihak ketiga 171.045 76.890 1.06 0.43 - Pihak hubungan istimewa 99.316 187.755 0.61 1.06Hutang pajak 954.540 864.402 5.92 4.88Hutang cukai 2.501.174 2.827.137 15.50 15.96Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian 906.111 839.252 5.62 4.74Hutan dividen 482.130 657.450 2.99 3.71Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutan obligasi 999.625 6.19 - Hutang sewa pembiayaan 66.833 58.838 0.41 0.33
Jumlah kewajiban jangka pendek 7.642.207 6.747.030 47.37 38.08
Kewajiban jangka panjangKewajiban pajak tangguhan 27.506 19.161 0.17 0.11Pinjaman jangka panjang - Hutang sewa pembiayaan 112.699 76.340 0.70 0.43
Pendapatan tangguhan 57.211 44.593 0.35 0.25Kewajiban imbalan pasca - kerja 243.941 363.398 1.51 2.05
Jumlah Kewajiban jangka panjang 441.377 503.492 2.73 2.84
HAK MINORITAS 2.339 4.309 0.01 0.02
EKUITASModal saham Modal dasar - 6.300.000.000 nilai nominal Rp. 100 ( Rupiah penuh ) per sahamModal ditempatkan dan disetorkan penuh - 4.383.000.000 saham biasa 438.300 438.300 2.72 2.47Tanbahan modal disetor 42.077 42.077 0.26 0.24Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 658.094 614.275 4.08 3.47Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan (29.721) (29.721) (0.18) (0.17)Saldo laba - dicadangkan 90.000 90.000 0.56 0.51 - belum dicadangkan 6.849.146 9.306.658 42.45 52.53
Jumlah ekuitas 8.047.896 10.461.616 49.88 59.05
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 16.133.819 17.716.447 100 100
Analisis à Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. untuk kewajiban jangka pendek tahun 2008 lebih besar dari
tahun 2009. Persentase kewajiban jangka pendek tahun 2008 sebesar 47,37 %, sedangkan
tahun 2009 hanya 38,08 %. Untuk kewajiban jangka panjang tahun 2009 lebih besar dari
tahun 2008. Persentase kewajiban jangka panjang tahun 2009 sebesar 2,84 %, sedangkan
tahun 2008 selisih tipis hanya 2,73 %. Untuk jumlah ekuitasnya, tahun 2009 lebih besar
dari tahun 2008. Persentase ekuitas tahun 2009 sebesar 59,05 %, sedangkan tahun 2008
hanya 49,88 %.
Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 persentase kewajiban jangka pendek
lebih besar dari pada kewajiban jangka panjang. Jumlah persentase kewajiban jangka
pendek sebesar 47,37 %, sedangkan kewajiban jangka panjang hanya 2,73 %. Untuk
perbandingan antara kewajiban dan ekuitas tahun 2008 masih besar jumlah kewajibanya.
Persentase total kewajiban sebesar 50,10 %, sedangkan persentase ekuitas selisih sedikit
yaitu 49,88 %.
Untuk tahun 2009 persentase kewajiban jangka pendek juga lebih besar dari
jangka panjang. Persentase kewajiban jangka pendek tahun sebesar 38,08 %, sedangkan
kewajiban jangka panjang hanya 2,84 %. Tetapi untuk perbandingan ekuitas dan
kewajiban, jumlah ekuitas lebih besar yaitu 59,05 %, sedangkan total kewajiban hanya
40,92 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. Laporan laba rugi Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Neraca 31-Des Common Size %2008 2009 2008 2009
Penjualan bersih 34.680.445 38.972.186 100 100
Beban pokok penjualan 24.695.196 27.737.465 71.21 71.17Laba kotor 9.985.249 11.234.721 28.79 28.83Beban usahaPenjualan 2.955.457 3.148.441 8.52 8.08Umum dan administrasi 804.559 788.513 2.32 2.02Jumlah beban usaha 3.760.016 3.936.954 10.84 10.10Laba operasi 6.225.233 7.297.767 17.95 18.72
(Beban)/ penghasilan lainyaLaba penjualan aset tetap 18.844 54.731 0.05 0.14Penghasilan bunga 37.423 50.327 0.11 0.13Beban pembiayaan (166.846) (166.606) (0.48) (0.43)Amortisasi goodwill (37.847) (37.847) (0.11) (0.10)Beban penurunan nilai aset (69.403) (4.487) (0.20) (0.01)Beban kurtailmen dari program pensiun (145.391) - (0.42) -
Lain - lain bersih (64.533) 19.335 (0.19) 0.05
Beban lainya - bersih (427.753) (84.547) (1.23) (0.27)Bagian laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi (191) 246 (0.00) 0.00Laba sebelum pajak penghasilan 5.797.289 7.213.466 16.72 18.51Beban pajak penghasilan - Kini 1.925.005 2.121.292 5.55 5.44 - Tangguhan (24.836) 2.864 (0.07) 0.00Beban pajak penghasilan - bersih 1.900.169 2.124.156 5.48 5.45Laba konsilidasi sebelum hak minoritas 3.897.120 5.089.310 11.24 13.06Hak minoritas 1.840 1.971 0.01 0.00Laba bersih 3.895.280 5.087.339 11.23 13.05Laba per saham dasar (rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham 899 1.161 0.00 0.00
Analisis à Pada laporan laba rugi komparatif dalam presentase per-komponen di atas
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk laba bersihnya tahun 2008 lebih besar dari
tahun 2007. Persentase laba bersih tahun 2008 sebesar 13,05 %, sedangkan tahun 2007
hanya 11,23 %. Sedangkan untuk laba kotor tahun 2007 dan 2008 hanya selisih tipis,
tahun 2007 sebesar 28,79 % dan tahun 2008 lebih unggul sedikit yaitu sebesar 28,83 %.
Pada masing – masing pos, untuk tahun 2008 banyak biaya – biaya atau beban
yang berkurang. Sama halnya dengan tahun 2009, banyak biaya – biaya yang berkurang.
Sedangkan untuk penjualan dan laba mengalami peningkatan.
2.3.Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang paling banyak digunakan,
karena dapat membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan
keuangan perusahaan.
a.Rasio Lancar (Current Ratio) : kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki.
Rumus : Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Rasio Lancar tahun 2008 à 11.037.287 = 1,44
7.642.207
( terdapat 1,44 aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban
lancar yang jatuh tempo )
Rasio Lancar tahun 2009 à 12.688.643 = 1,88
6.747.030
( terdapat 1,88 aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban
lancar yang jatuh tempo )
Analisis à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar dari
tahun 2008. Artinya bahwa perusahaan mampu mengolah aktiva lancar tahun 2009 lebih
baik dari pada tahun 2008. Tahun 2009 menandakan bahwa kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban jangka pendeknya lebih besar dari pada tahun 2008.
Kenaikan tersebut dipengaruhi karena adanya kenaikan pada aktiva lancar sebesar 14,96
% dari 2008 ke 2009, dan adanya penurunan pada kewajiban lancar sebesar 11,71 % dari
tahun 2008 ke 2009. Pada rasio lancar kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban lancar memanfaatkan persediaan,faktor ini juga mempengaruhi kenaikan rasio
lancar karena persediaan naik sebesar 24,56 %.
Daftar Rasio Lancar Industri Sejenis :
Nama Perusahaan CR
PT BAT Indonesia Tbk. 2,08
PT Bentoel International Investama Tbk. 2,48
PT Gudang Garam Tbk 2,22
Perbandingan Rasio Lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak
Perusahaan dengan Rasio Lancar Rata-rata Industri tahun 2008 :
CR PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk CR Rata-rata
1,44 2,66
Komentar à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2008 lebih kecil
jika dibandingkan dengan rasio lancar rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan
bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk kurang bisa mengoptimalkan dalam
pengelolaan aktiva lancar untuk membayar kewajiban jangka pendeknya jika
dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.
b.Rasio Cepat (Quick Ratio) : Rasio cepat mengukur kemampuan aktiva lancar
membayar kewajiban lancar tanpa memanfaatkan persediaan (minus persediaan).
Rumus : Aktiva Lancar – Persediaan
Kewajiban Lancar
Rasio Cepat tahun 2008 à 11.037.287 – 7.657.848 = 0,44
7.642.207
( terdapat 0,44 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap
1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Rasio Cepat tahun 2009 à 12.688.643 – 9.539.067 = 0,47
6.747.207
( terdapat 0,47 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap
1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Analisis à Rasio cepat PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar dari
tahun 2008. Artinya perusahaan mampu mempergunakan aktiva lancar untuk membayar
kewajiban lancar tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2008, walaupun kenaikan rasio
tersebut tidak memanfaatkan persediaan yang juga mengalami kenaikan. Pada rasio cepat
hanya menggunakan aktiva lancar, artinya perusahaan mampu memanfaatkan aktiva
lancar dengan baik, karena selain kenaikan pada persediaan yang tidak berpengaruh pada
rasio cepat, juga diikuti kenaikan pada piutang usaha-pihak ketiga bersih sebesar 283,70
% dan pihak hubungan istimewa sebesar 197,66 %, piutang lainya-pihak hubungan
istimewa sebesar 18,95 %, kas dan setara kas sebesar 5,67 %, serta kenaikan pada pajak
dibayar dimuka sebesar 0,48 %. Selain itu juga didukung dengan banyaknya penurunan
pada kewajiban lancar, dengan penurunan terbesar pada hutang lainya-pihak ketiga
sebesar 55,05 %.
c.Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio) : digunakan untuk mengukur utang jangka
panjang dalam struktur modal suatu perusahaan (kondisi utang jangka panjang suatu
perusahaan).
Rumus : Total Utang
Total Aktiva
Rasio Total Utang tahun 2008 à 7.642.207 + 441.377 = 0,51
16.133.819
( perusahaan harus menyediakan 0,51 % dari modal yang dimiliki untuk melunasi utang
terhadap pemberi pinjaman )
Rasio Total Utang tahun 2009 à 6.747.030 + 503.492 = 0,40
17.716.447
( perusahaan harus menyediakan 0,40 % dari modal yang dimiliki untuk melunasi utang
terhadap pemberi pinjaman )
Analisis à Rasio total utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009 lebih
kecil dari tahun 2008. Disini perusahaan mampu lebih banyak menggunakan ekuitas
untuk melunasi hutang dari pada menggunakan kewajiban jangka panjang dan jangka
pendek. Itu menunjukan bahwa tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2008 karen adanya
kenaikan pada ekuitas sebesar 29.99 % dan penurunan pada kewajiban jangka pendek
sebesar 11,71 %, walaupun adanya kenaikan pada kewajiban jangka panjang sebesar
14,07 %.
Daftar Rasio Total Utang Industri Sejenis :
Nama Perusahaan DER
PT BAT Indonesia Tbk. 1,11
PT Bentoel International Investama Tbk. 1,58
PT Gudang Garam Tbk 0,56
Perbandingan Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak
Perusahaan dengan Rasio Total Utang Rata-rata Industri tahun 2008 :
DER PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk DER Rata-rata
0,51 1,08
Komentar à Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih kecil dari
rasio total utang rata-rata perusahaan di bidang sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam hal pendanaan perusahaan dari pada
perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk. mampu mengoptimalkan ekuitas serta memperkecil jumlah kewajiban yang harus
dibayarkan dari pada perusahaan lain yang sejenis.
d.Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) : digunakan untuk mengetahui
seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan (juga dapat mengindikasikan
likuiditas perusahaan).
Rumus : Harga Pokok Penjualan
Persediaan
Rasio Perputaran Persediaan tahun 2008 à 24.695.196 = 3,22
7.657.848
( perusahaan melakukan perputaran persediaan sebanyak 3,22 kali dalam setahun )
Rasio Perputaran Persediaan tahun 2009 à 27.737.465 = 2,90
9.539.067
( perusahaan melakukan perputaran persediaan sebanyak 2,90 kali dalam setahun )
Analisis à Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tahun
2009 lebih kecil dari tahun 2008. Rasio perputaran persediaan pada tahun 2009 cukup
baik,tetapi masih lebih baik pada tahun 2008. Dari tahun 2008 ke 2009 untuk persediaan
dan beban pokok penjualan sama-sama mengalami kenaikan yaitu 24,56 % pada
kenaikan persediaan dan 12,32 % pada beban pokok penjualan. Artinya bahwa untuk
tahun 2008 perusahaan lebih mampu mengoptimalkan jumlah perputaran persediaanya
dibandingkan tahun 2009.
Daftar Rasio Perputaran Persediaan Industri Sejenis :
Nama Perusahaan ITO
PT BAT Indonesia Tbk. 7,77
PT Bentoel International Investama Tbk. 1,82
PT Gudang Garam Tbk 1,85
Perbandingan Rasio Perputaran Persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
dan Anak Perusahaan dengan Rasio Perputaran Persediaan Rata-rata Industri
tahun 2008 :
ITO PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk ITO Rata-rata
3,22 3,81
Komentar à Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih
kecil jika dibandingkan dengan rasio perputaran ppersediaan rata-rata perusahaan sejenis.
Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna masih kalah dalam
mengelola persediaan yang ada, perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk. dalam waktu satu tahun masih lebih sedikit jika dibandingkan rasio perputaran
persediaan rata-rata perusahaan sejenis.
e.Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover) : digunakan untuk mengukur aktivitas
aktiva dan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tersebut.
Rumus : Penjualan Bersih
Rata-rata Total Aktiva
Rasio Total Aktiva tahun 2008 à 34.680.445 = 2,15
16.133.819
( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk memperoleh
penghasilan / melakukan penjualan sebanyak 2,15 kali )
Rasio Total Aktiva tahun 2009 à 38.972.186 = 2,19
17.716.447
( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk memperoleh
penghasilan / melakukan penjualan sebanyak 2,19 kali )
Analisis à Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009 lebih
besar dari pada tahun 2008. Artinya pada tahun 2009, perusahaan lebih bisa
mengoptimalkan pemanfaatan total aktiva untuk memperoleh penghasilan/untuk
penjualan lebih baik dari pada tahun 2008. Dapat dilihat dengan adanya peningkatn pada
penjualan bersih sebesar 12,37 %.
Daftar Rasio Total Aktiva Industri Sejenis :
Nama Perusahaan TATO
PT BAT Indonesia Tbk. 2,69
PT Bentoel International Investama Tbk. 1,33
PT Gudang Garam Tbk 1,26
Perbandingan Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak
Perusahaan dengan Rasio Total Aktiva Rata-rata Industri tahun 2008 :
TATO PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk TATO Rata-rata
2,15 1,76
Komentar à Rasio total aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih besar jika
dibandingkan dengan rasio total aktiva rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan
bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam melakukan pemanfaatan
total aktiva. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mampu lebih banyak melakukan
penjualan dalam waktu satu tahun dari pada perusahaan sejenis.
BAB III : KESIMPULAN
Setelah melakukan analisa laporan keuangan pada PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja
perusahaan tersebut sudah cukup baik, karena dapat dilihat dari tahun yang dibandingkan
yaitu tahun 2008 dan 2009 perusahaan tersebut mengalami laba yang kenaikannya cukup
besar. Penjualan perusahaan tersebut juga meningkat cukup baik. PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. juga lebih banyak menggunakan ekuitas untuk pendanaan perusahaanya
dari pada menggunakan hutang.
Namun jika dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak pada bidang yang
sama, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. masih kalah dalam penggunaan aktivanya.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna juga kurang dalam pengoptimalan perputaran
persediaannya. Kelebihan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dari pada perusahaan
lain yang sejenis yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna mampu lebih baik dalam hal
pendanaan perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak di
bidang yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Novita Suryandari,SE,Ak. Diktat analisis kinerja perusahaan. 2011. Purworejo. STIE
Rajawali.
Novita Suryandari,SE,Ak. Power point diskusi analisis perusahaan. 2011. Purworejo. STIE Rajawali.http://www.sampoerna.com/id_id/about_us/investor_information/disclosures_and_report/pages/financial_reports.aspxId.wikipedia.org/wiki/analisis-keuangan
Shelmi.wordpress.com/2009/03/31/prinsip-dasar-laporan-keuangan/
LAMPIRAN
Perhitungan Rasio Rata-rata Industri tahun 2008 :
1.Rasio Lancar ( Curent Ratio) rata-rata
CR rata-rata à CR1 + CR2 + CR3 = 2,08 +
2,48 + 2,22 = 2,26
3 3
2.Rasio Total Utang ( Debt to Equity Ratio ) rata-rata
DER rata-rata à DER1 + DER2 +DER3 =
1,11 + 1,58 + 0,56 = 1,08
3 3
3.Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory Turnover ) rata-rata
ITO rata-rata à ITO1 + ITO2 + ITO3 =
7,77 + 1,82 + 1,85 = 3,81
3 3
4.Rasio Total Aktiva ( Total Assets Turnover ) rata-rata
TATO rata-rata à TATO1 +
TATO2 + TATO3 = 2,69 + 1,33 + 1,26 = 1,76
3 3
top related