alasan penolakan inggris terhadap upaya …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...
Post on 13-Jul-2020
23 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ALASAN PENOLAKAN INGGRIS TERHADAP UPAYA
PEMINDAHAN IBUKOTA ISRAEL DARI TEL AVIV
KE YERUSALEM OLEH AMERIKA SERIKAT
TAHUN 2017-2018
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Muhammad Ismail
1112113000032
PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul :
ALASAN PENOLAKAN INGGRIS TERHADAP UPAYA
PEMINDAHAN IBUKOTA ISRAEL DARI TEL AVIV
KE YERUSALEM OLEH AMERIKA SERIKAT
TAHUN 2017-2018
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya
asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka
saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam
negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tangerang Selatan, 2 Mei 2019
Muhammad Ismail
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa :
Nama : Muhammad Ismail
NIM : 1112113000032
Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional
Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
ALASAN PENOLAKAN INGGRIS TERHADAP UPAYA
PEMINDAHAN IBUKOTA ISRAEL DARI TEL AVIV
KE YERUSALEM OLEH AMERIKA SERIKAT
TAHUN 2017-2018
dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji
Tangerang Selatan, 2 Mei 2019
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Ahmad Alfajri, MA
NIP.-
Menyetujui,
Pembimbing
Robi Sugara, M.Sc
NIP.-
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
ALASAN PENOLAKAN INGGRIS TERHADAP UPAYA
PEMINDAHAN IBUKOTA ISRAEL DARI TEL AVIV
KE YERUSALEM OLEH AMERIKA SERIKAT
TAHUN 2017-2018
oleh
Muhammad Ismail
1112113000032
Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tanggal 16 Mei 2019 skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu
Hubungan Internasional.
Ketua,
Ahmad Alfajri, M.A
NIP.-
Sekretaris,
Eva Mushoffa, MHSPS
NIP.-
Penguji I,
Aiyub Mochsin, MA
NIP.-
Penguji II
Febri Dirgantara Hasibuan, MM
NIP.-
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada 16 Mei 2019
Ketua Program Studi
Ahmad Alfajri, M.A
NIP.-
iv
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang alasan rasional Inggris melakukan
penolakan terhadap upaya pemindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke
Yerusalem oleh Amerika Serikat pada tahun 2017-2018. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan rasional Inggris menolak
upaya pemindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem oleh Amerika
Serikat tersebut, serta dukungan Amerika Serikat kepada Israel. Penelitian
ini dilakukan melalui studi pustaka dengan menggunakan data sekunder,
yaitu buku, jurnal, karya ilmiah, dan literatur lainnya. Peneliti menemukan
bahwa Inggris merupakan sekutu dekat Israel dan Amerika Serikat. Tetapi
ketika terdapat klaim Yerusalem sebagai ibukota Israel, Inggris justru
menolak klaim tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan apa alasan
rasional Inggris melakukan penolakan terhadap klaim dan pemindahan
ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang akan dijawab dengan
kerangka teoritis. Kerangka teoritis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah rational choice theory dan konsep kepentingan nasional. Dari hasil
analisa dengan kerangka teoritis tersebut, ditemukan bahwa alasan rasional
Inggris melakukan penolakan tersebut dikarenakan klaim dan pemindahan
Israel ini akan menghambat proses perdamaian antara Israel dan Palestina,
khususnya solusi dua negara. Dengan demikian, alasan rasional Inggris juga
mencakup aspek politik dan ekonomi di kawasan Timur Tengah.
Kata Kunci: Inggris, Israel, Amerika Serikat, Rasional, Ekonomi, Politik
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil‟alamin
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Analisa
Penolakan Inggris Terhadap Pemindahan Ibukota Israel Dari Tel Aviv Ke
Yerusalem Tahun 2017-2018” dengan baik.
Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas akhir sebagai
syarat wajib kelulusan untuk mendapatkan gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, penyusunan skripsi ini tidak akan
mampu diselesaikan dengan baik bila tanpa bantuan dan bimbingan pihak lainnya.
Oleh karenanya, pada kesempatan ini izinkan penulis untuk mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat, taufik, hidayah, serta ridha dan
kasih sayang-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
pendidikan dan mendapatkan gelar sarjana.
2. Bapak Ahmad Alfajri dan Ibu Eva Mushoffa selaku Kaprodi dan
Sekprodi yang telah membantu penulis dalam segala proses
administrasi perkuliahan hingga menyelesaikan pendidikan.
Terima kasih telah menjadi pimpinan program studi yang peduli
dengan mahasiswa-mahasiswinya.
3. Bapak Robi Sugara selaku pembimbing skripsi penulis yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing skripsi ini hingga dapat
menjadi skripsi yang baik. Terima kasih telah sabar menghadapi
penulis dengan segala kekurangannya. Dan juga tentunya terima
kasih atas segala ilmu, yang semoga bisa terus bermanfaat bagi
orang-orang di sekitar. Semoga bapak dan keluarga selalu
diberikan kesehatan dan berada di bawah lindungan Allah SWT.
vi
4. Seluruh jajaran dosen FISIP UIN Jakarta yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, yang telah memberikan ilmu dan
mengajarkan banyak hal sejak masuk di tahun 2012 hingga
sekarang, dan akhirnya mampu mendapatkan gelar sarjana.
5. Skripsi ini juga penulis persembahkan untuk kedua almarhum orang
tua, Ayahanda H. Syukri Syam (alm.) / Aba‟ dan Ibunda Hj.
Yasmaniarti (alm.) / Ibu . Terima kasih untuk selalu menjadi alasan
penulis agar dapat berjuang hingga akhir. Terima kasih juga untuk
menjadi penguat saat menghadapi permasalahan dan kegagalan.
Penulis meminta maaf telah terlambat dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Semoga dengan didapatkannya gelar sarjana,
dapat membayar keterlambatan tersebut dan membuat kalian
bangga. Semoga kalian selalu berada di tempat terbaik di sisi Allah
SWT.
6. Kakak-kakak dari penulis, Zalfeyasri, Junaedi, Arief Rahman,
Desy Rahmayeti, dan Nurfitriyanti, beserta keluarga besar penulis,
yang telah selalu mendukung dan menyemangati adiknya agar
dapat menyelesaikan studi. Tereima kasih atas segala nasihat,
bimbingan, dan bantuan, baik baik secara moril maupun materiil.
Mohon maafkan adik kalian ini. Semoga Allah SWT selalu
memberikan kesehatan, keberkahan dan perlindungan, serta kasih
sayang-Nya.
7. Kepada wanita yang memiliki tempat spesial, Stevi Tri Lestari,
yang telah mendampingi penulis selama proses penyelesaian
skripsi ini. Terima kasih atas segala dukungan dan do‟a yang telah
diberikan. Semoga kamu selalu diberikan kesehatan, keberkahan
dan perlindungan dari Allah SWT.
8. Terima kasih kepada sahabat-sahabat kampus penulis, Akbar
Azmi, Dede Abdurachman, Ahmad Kiflan Wakik, Labib Syarief,
Rizki Ahmad Firdaus, Muhammad Darmawan Ardiansyah, Djordi
Prakoso, Redynal Umar, Lutfi Kurnia Agustian, Eufrat Kamil
vii
Kahar, Mabrur Alfath Didi, Tegar Haniv, Lutfi Anugrah, Dirga
Eka Dzuliardi, Andes Rojabi, Fachry Hadin, Augusty Vingalianti,
Mugi Ayu Ningtyas, Niyomi Devita, Fikri Mahir Lubis, Ferico
Rachman, Guntomo Raharjo. Terima kasih untuk selalu
memberikan dukungan kepada penulis selama ini. Semoga kita
semua dapat merengkuh kesuksesan bersama-sama.
9. Kepada sahabat-sahabat penulis diluar kampus, Nur Saidah, Nenda
Mesa, Zainadi Ferry, Aan Zam Zam Firdaus, Yuda Adheguna
Putra. Terima kasih telah mendukung selama ini dan terima kasih
juga telah menjadi teman nggopi yang asik. Semoga Allah SWT
selalu memberikan kalian kemudahan dan kelancaran atas segala
urusan.
10. Kepada PMII KOMFISIP, terima kasih telah menjadi tempat
berorganisasi dan tempatuntuk melatih segala skill yang Insha
Allah bisa berguna ke depannya. Semoga organisasi mahasiswa ini
selalu diberikan kejayaan
11. Kepada seluruh teman-teman serta orang-orang yang ada dalam
lingkaran pertemanan penulis, yang tidak bisa disebutkan satu
persatu karena keterbatasan penulis. Terima kasih telah
memberikan kontribusi baik sedikit maupun banyak dalam hidup
penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal.
Mengingat keterbatasan yang dimiliki penulis, penulis menyadari bahwa
penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Meski begitu, semoga apa
yang penulis hasilkan dan sajikan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang
membutuhkan, khususnya dalam bidang keilmuan.
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI viii
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR TABEL xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pernyataan Masalah 1
1.2 Pertanyaan Penelitian 8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 8
1.4 Tinjauan Pustaka 9
1.5 Kerangka Pemikiran 13
1.5.1 Rational Choice 13
1.5.2 Kepentingan Nasional 15
1.6 Metodologi Penelitian 17
1.7 Sistematika Penulisan 18
ix
BAB II SIDANG UMUM PBB TERKAIT PEMINDAHAN IBUKOTA
ISRAEL DARI TEL AVIV KE YERUSALEM 21
2.1 Negara yang Menyetujui Pemindahan Ibukota Israel dari Tel Aviv
ke Yerusalem 21
2.2 Negara yang Menolak dan Abstain Tentang Pemindahan Ibukota
Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem 27
BAB III DUKUNGAN AMERIKA SERIKAT TERKAIT PEMINDAHAN
IBUKOTA ISRAEL DARI TEL AVIV KE YERUSALEM 34
3.1 Janji Politik Presiden Amerika Serikat Donald Trump Terhadap
Israel Dan Lobi Politik Israel Di Amerika Serikat 34
3.2 Bargaining Power Amerika Serikat Di Dunia Internasional 42
BAB IV ANALISIS ALASAN PENOLAKAN INGGRIS MENOLAK
UPAYA PEMINDAHAN IBUKOTA ISRAEL DARI TEL AVIV KE
YERUSALEM OLEH AMERIKA SERIKAT TAHUN 2017-2018 50
4.1 Alasan Rasional Inggris Menolak Mengakui Yerusalem 50
4.2 Kepentingan Ekonomi Inggris Di Timur Tengah 50
4.3 Kepentingan Politik Inggris Di Timur Tengah 69
BAB V PENUTUP 72
5.1 Kesimpulan 72
5.2 Saran 75
DAFTAR PUSTAKA xii
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Persentase Volume Impor Arab Saudi & Ekspor Inggris 60
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Daftar Negara Anggota PBB dan Sikap Terkait Pengakuan Yerusalem 27
Tabel 4.1
10 Teratas Negara Eksportir Senjata Terbesar Periode 2012-2017 57
Tabel 4.2
Negara Tujuan Ekspor Senjata Produksi Inggris Periode 2012-2017 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pernyataan Masalah
Skripsi ini membahas tentang proses pemindahan ibukota Israel dari
Tel Aviv ke Yerusalem, dimana gagasan proses pemindahan ini diinisiasi
oleh Amerika Serikat, yang sebagai pemilik hak veto di Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB). Tetapi gagasan ini ditentang oleh 128 negara
anggota PBB, walau ada juga yang mendukungnya. Diantara banyaknya
negara-negara anggota PBB yang menentang, terdapat satu negara yang
selama ini dikenal dekat dengan Israel dan Amerika Serikat, yakni Inggris.
Proses pemindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem ini
awalnya dimulai ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump
menyampaikan pidatonya di Gedung Putih pada 6 Desember 2017. Dalam
pidatonya di Gedung Putih tersebut, Presiden Trump mengatakan “sudah
saatnya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibukota Israel”.1
Reaksi dari berbagai negara terhadap kebijakan Amerika Serikat
tersebut bermacam-macam. Namun kebanyakan negara memilih untuk
menahan diri untuk mengeluarkan pernyataan reaksi hingga hal ini diangkat
ke forum internasional. Rancangan resolusi penolakan pengakuan
1 Donald Trump: Yerusalem adalah ibukota Israel; 7 Desember 2017;
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42251271 ; diakses pada 14 Desember 2018
2
Yerusalem sebagai ibukota Israel ini diajukan oleh Mesir di Dewan
Keamanan PBB, tetapi di veto oleh Amerika Serikat. Rancangan ini sejak
awal mendapat dukungan beberapa negara anggota PBB lainnya.2
Maka dari itu, Mesir mengajukan draft yang di veto oleh AS tersebut
untuk dibahas di sidang Mejelis Umum. PBB mengadakan pemungutan
suara (voting) di sidang darurat Majelis Umum PBB pada Kamis, 21
Desember 2017, untuk melihat respon negara-negara anggota PBB terkait
langkah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.3
Pemungutan suara (voting) di sidang darurat Majelis Umum PBB,
Kamis, 21 Desember 2017, mendapati 128 negara menentang langkah
Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hanya 8
negara yang mendukung langkah Amerika Serikat, sementara 35 negara lain
abstain.4
Delapan negara sekutu Amerika Serikat mendukung Washington
dengan menolak resolusi PBB soal Yerusalem, Kamis, 21 Desember 2017.5
Kedelapan negara itu adalah Israel, Guatemala, Honduras, Kepulauan
Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Togo. Negara-negara ini mungkin
2 AS Veto Resolusi DK PBB Yang Tolak Akui Yerusalem Sebagai Ibukota Israel; 19 Desember
2017; https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42406702 ; diakses pada 15 Desember 2018 3 Palupi Annisa Auliani; Voting di Majelis Umum PBB Soal Yerusalem, 128 Negara Menentang
AS; 22 Desember 2017; https://internasional.kompas.com/read/2017/12/22/02193201/voting-di-
majelis-umum-pbb-soal-yerusalem-128-negara-menentang-as ; diakses pada 15 Desember 2018 4 Palupi Annisa Auliani; Voting di Majelis Umum PBB Soal Yerusalem, 128 Negara Menentang
AS; 22 Desember 2017; https://internasional.kompas.com/read/2017/12/22/02193201/voting-di-
majelis-umum-pbb-soal-yerusalem-128-negara-menentang-as ; diakses pada 15 Desember 2018 5 Riva Dessthania Suastha; Delapan Sekutu Amerika Tolak Resolusi PBB Soal Yerusalem; 22
Desember 2017; https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171222112318-134-
264189/delapan-sekutu-amerika-tolak-resolusi-pbb-soal-yerusalem ; diakses pada 15 Desember
2018
3
takut dengan ancaman dari Amerika Serikat. Trump mengancam untuk
memangkas dana bantuan bagi negara-negara yang menentang Amerika
Serikat saat penghitungan suara di Majelis Umum PBB .6
Dari hasil pemungutan suara di sidang tersebut, banyak negara-negara
sekutu Amerika Serikat yang mengambil sikap menyetujui atau abstain dari
voting dalam sidang umum darurat PBB. “Dua puluh dua dari 28 negara Uni
Eropa memilih menyetujui resolusi PBB, termasuk Inggris dan Perancis.
Jerman yang sebelumnya telah melakukan abstain mengenai tindakan yang
berkaitan dengan Israel, juga memilih mendukung resolusi tersebut. Tiga
puluh lima negara abstain, termasuk 5 negara Uni Eropa dan sekutu AS
lainnya termasuk Australia, Kanada, Kolombia, dan Meksiko.”7
Amerika Serikat menjadi tokoh kunci dibalik proses pemindahan
ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal ini membuat banyak pihak
bertanya apa yang mendasari Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai
ibukota Israel, lalu memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke
Yerusalem. Dan keputusan Amerika Serikat yang disampaikan oleh
Presiden Donald Trump terlihat akan sulit diubah.8
Alasan pertama yang melatarbelakangi Amerika Serikat bersikukuh
mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel adalah lobi Israel melalui
6 Rita Uli Hutapea; 9 Negara Tolak Resolusi PBB Soal Yerusalem, Takut Ancaman Trump; 22
Desember 2017; https://news.detik.com/internasional/d-3781082/9-negara-tolak-resolusi-pbb-soal-
yerusalem-takut-ancaman-trump ; diakses pada 17 Desember 2018 7 Yuliana Ratnasari; Majelis Umum PBB Sepakat Menolak Pengakuan Trump Soal Yerusalem; 22
Desember 2017; https://tirto.id/majelis-umum-pbb-sepakat-menolak-pengakuan-trump-soal-
yerusalem-cB9c ; diakses pada 20 Desember 2018 8 Apa Yang Mendasari Pengakuan Trump Atas Yerusalem ? Tujuh Hal Yang Harus Anda Ketahui
; https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-42276374 ; diakses pada 28 April 2019
4
organisasi-organisasi Yahudi yang mendukung yang ada di Negeri Paman
Sam tersebut. Dikatakan bahwa ketika pertama kali benua Amerika
ditemukan dan berdirinya negara Amerika Serikat, kaum Yahudi memiliki
peranan yang penting. Hal ini kemudian membuat Amerika Serikat dan
Israel menjadi sangat dekat. Amerika Serikat selalu melindungi dan
mendukung Israel dengan segala cara sebagai negara Yahudi terbesar di
dunia.9
Adapun alasan kedua kenapa Amerika Serikat mengambil keputusan
tersebut, adalah usaha realisasi dari Jerusalem Embassy Act. Hal ini
berkaitan dengan lobi Israel di Amerika Serikat. “Jerusalem Embassy Act
dikeluarkan Kongres Amerika Serikat pada 23 Oktober 1995. Hasil dari
Kongres tersebut seharusnya mulai berlaku paling lambat 31 Mei 1999.
Tetapi Presiden Amerika Serikat sebelum Trump tidak berani mengambil
langkah tegas dengan memberlakukan hasil Kongres tersebut.”10
Alasan ketiga yang membuat Amerika Serikat berani mengambil
keputusan tersebut adalah karena kepercayaan diri dari Amerika Serikat
sendiri. Amerika Serikat memiliki bargaining position yang kuat di dunia
internasional. Kemampuan ekonomi, militer, dan politik mereka cukup sulit
untuk ditandingi oleh negara lain. Di segi ekonomi, naik turunnya
perekonomian Amerika Serikat bisa mempengaruhi perekonomian global.
9 Tegar Sukma Aji; Tiga Alasan Trump Berani Mengakui Yerusalem Ibukota Israel; 2 Juni 2018;
https://geotimes.co.id/opini/tiga-alasan-mengapa-trump-berani-mengakui-yerusalem-ibukota-
israel/ ; diakses pada 22 Desember 2018 10
Tegar Sukma Aji; Tiga Alasan Trump Berani Mengakui Yerusalem Ibukota Israel; 2 Juni 2018
5
Karena tidak sedikit negara yang bergantung pada bantuan ekonomi dari
Amerika Serikat.11
Selain dari segi ekonomi, Amerika Serikat juga memiliki kekuatan
militer yang tangguh. Sejak masa perang terdahulu, kekuatan militer
Amerika Serikat memang cukup disegani. Amerika Serikat juga tergabung
dalam aliansi militer terbesar di dunia, yakni North Atlantic Treaty
Organization (NATO). Teknologi yang dimiliki oleh Amerika Serikat di
bidang apapun juga sudah lebih mutakhir dan lebih modern dibandingkan
negara lain. Dengan kembalinya intervensi mereka ke dalam kompleksnya
dinamika politik Timur Tengah, Amerika Serikat dianggap memiliki
kepercayaan diri.12
Oleh kare itu, terlepas dari apapun alasan yang sebenarnya,
pemindahan ibukota Israel tersebut tetap banyak negara-negara yang
mengecam tindakan tersebut, pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah
Israel, serta pendukungnya. Tidak terkecuali juga negara-negara yang
selama ini sudah identik menjadi sekutu dekat Amerika Serikat dan Israel.13
Inggris ikut mengecam pengakuan Amerika Serikat tetang Yerusalem
sebagai ibukota baru Israel. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa antara
Israel dan Palestina belum terealisasi kesepakatan mengenai batas-batas
11
Tegar Sukma Aji; Tiga Alasan Trump Berani Mengakui Yerusalem Ibukota Israel; 2 Juni 2018 12
Sucahya Tjoa ; Menerawang Kebijakan Trump dan AS Kembali ke Timur Tengah ;
https://www.kompasiana.com/makenyok/59263ecd82afbd980e0c0aad/menerawang-kebijakan-
trump-dan-as-kembali-ke-timur-tengah?page=all ; 25 Mei 2017 ; diakses pada 29 April 2019 13
Buka Kedubes di Yerusalem, AS Dikecam Banyak Negara ;
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180514234540-120-298210/buka-kedubes-di-
yerusalem-as-dikecam-banyak-negara ; 15 Mei 2018 ; diakses pada 29 April 2019
6
wilayah. Wilayah tersebut masih dianggap wilayah sengketa. Kekerasan dan
perang di wilayah tersebut juga masih sering terjadi. Apalagi jika ditambah
dengan pemindahan ibukota Israel tersebut, Inggris meyakini jika proses
perdamaian antara Israel dengan Palestina bukan makin membaik, justru
makin terhambat.14
Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan bahwa Inggris
tidak setuju dengan keputusan Amerika Serikat untuk memindahkan
Kedutaan Besarnya ke Yerusalem dan mengakui Yerusalem sebagai ibukota
Israel sebelum perjanjian status akhir. Inggris melihat indikasi ketegangan
di kawasan tersebut jika pemindahan ibukota tersebut dilakukan. Ini dapat
dilihat dengan respon negara-negara Timur Tengah yang juga menolak
pengakuan tersebut. Ditambah juga dengan negara-negara sebut saja seperti
Iran, Lebanon, Jordania, dan lainnya yang beberapa waktu ke belakang juga
memiliki tensi terhadap Israel. Hal ini juga menjadi alasan kenapa Inggris
juga ikut menolak mengakui.15
Adapun kemungkinan alasan lain Inggris menolak pengakuan
Yerusalem sebagai ibukota adalah Inggris memandang kawasan Timur
Tengah merupakan kawasan dengan prospek perdagangan senjata yang
tinggi. Bergejolaknya kawasan Timur Tengah membuat kebutuhan negara-
14
Khairisa Ferida ; Inggris Tolak Pengakuan Yerusalem Sebagai Ibukota Israel ;
https://www.liputan6.com/global/read/3187474/inggris-tolak-pengakuan-yerusalem-sebagai-ibu-
kota-israel ; 7 Desember 2017 ; diakses pada 29 April 2019 15
Marniati ; Paus Sebut Timur Tengah Terus Menderita Karena Konflik ;
https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/17/12/26/p1jkr6368-paus-sebut-
timur-tengah-terus-menderita-karena-konflik ; 26 Desember 2017 ; diakses pada 29 April 2019
7
negara di dalam kawasan tersebut terhadap pasokan senjata dan sistem
pertahanan terus meningkat.16
Selain karena ketertarikan terhadap perdagangan senjata, ketertarikan
Inggris terhadap Timur Tengah juga adalah untuk mengamankan stabilitas
pasokan minyak global melalui teluk dan mengamankan pasokan gas alam
cair (LNG) untuk mereka gunakan. Inggris berpendapat bahwa karena pasar
minyak yang bersifat global, begitu pula dengan gas alam, maka
stabilitasnya dapat berdampak langsung terhadap kemakmuran dan
pertumbuhan perekonomian global.17
Inggris memang perlahan mulai mendekati negara-negara Muslim.
Pendekatan ini dilihat dari aspek apapun, terutama kerjasama politik,
ekonomi, militer, dan aspek lainnya, dengan negara-negara Muslim. Jika
Inggris menyetujui untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel,
bukan hanya perdamaian di wilayah tersebut yang tidak tercapai. Tetapi
juga kemungkinan Inggris menjadi sulit bekerjasama dengan negara-negara
Muslim, khususnya negara-negara Timur Tengah.18
Judul penelitian ini diambil degan alasan bahwa Inggris merupakan
sekutu dekat bagi Amerika Serikat dan juga Israel. Namun dalam kebijakan
Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel ini,
Inggris berbeda pendapat dengan kedua negara sekutunya tersebut.
16
M. Oghie Nugraha Harahap ; Kepentingan Inggris Menjual Senjata Ke Arab Saudi ; JOM FISIP
UNRI Vol. 5: Edisi Januari-Juni 2018 ; hal. 9 17
House of Lord Paper 159 ; The Middle East: Time for New Realism ; 2 Mei 2017 ; hal. 12 18
Dwi Febrina Fajrin ; Dua Pertiga dari Total Senjata Inggris Dijual ke Timur Tengah ;
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20160905190112-134-156265/dua-pertiga-dari-total-
senjata-inggris-dijual-ke-timur-tengah ; 6 September 2016 ; diakses 29 April 2019
8
Penelitian ini berusaha menjelaskan apa alasan Inggris berbeda pendapat
dengan Amerika Serikat dan Israel yang merupakan sekutunya.19
1.2 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan pernyataan masalah di atas, maka pertanyaan penelitian
yang diajukan sebagai berikut: Apa alasan rasional Inggris menolak upaya
pemindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem oleh Amerika
Serikat tahun 2017-2018 ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui alasan rasional Inggris menolak upaya pengakuan
Yerusalem sebagai ibukota baru Israel oleh Amerika Serikat.
2. Mengetahui alasan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai
ibukota baru Israel dan dukungan yang diberikan Amerika Serikat
terhadap Israel.
3. Mengetahui apakah ada tindakan defensif dari Amerika Serikat dan
Israel terkait kecaman dari negara lain tentang keputusan yang
mereka ambil.
19
Novi Chritiastuti ; Ini Pidato Lengkap Trump Saat Mengakui Yerusalem Sebagai Ibukota Israel
; https://news.detik.com/internasional/d-3758317/ini-pidato-lengkap-trump-saat-mengakui-
yerusalem-ibu-kota-israel ; 7 Desember 2017 ; diakses pada 29 April 2019
9
4. Mengetahui apa tindakan Inggris dan negara-negara lain pasca
pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Manfaat dari skripsi ini adalah
1. Dapat menambah pengetahuan dan khasanah Ilmu akademisi
Hubungan Internasional.
2. Dapat menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya, terutama yang
berhubungan dengan Inggris, Amerika Serikat, Israel, dan PBB.
1.4 Tinjauan Pustaka
Pada bagian tinjauan pustaka ini dijelaskan tentang beberapa
penelitian yang ada kaitannya dengan isu yang dibahas dalam skripsi ini.
Pertama adalah skripsi yang ditulis oleh Muhammad Jamaludin Patytama
tahun 2015 dengan judul Upaya OKI Dalam Penolakan Penetapan AS Atas
Status Yerusalem pada sidang PBB. Dalam skripsi yang ditulis oleh
Muhammad Jamaludin Patytama ini selain mendeskripsikan tentang
hubungan OKI dengan Palestina dan bagaimana upaya OKI dalam
memperjuangkan Palestina, dijelaskan pula mengenai posisi Amerika
Serikat dalam konflik Palestina-Israel.
Dalam skripsinya Muhammad Jamaludin Patytama menjelaskan
tentang hubungan yang terjalin antara Amerika Serikat dan Palestina
memang sudah ada sejak dahulunya. Hal ini disebabkan salah satunya
10
karena banyaknya komunitas Yahudi yang berada di Amerika Serikat.
Dalam banyak hal kebijakan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah
sangat merepresentasikan hubungannya dengan Israel dan menempatkannya
sebagai mitra khusus.
Demikian juga pada masa pemerintahan presiden Donald Trump.
Amerika Serikat dengan tegas menunjukkan posisinya sebagai mitra Israel.
Pada Rabu, 6 Desember 2017 bertempat di Gedung Putih, Presiden Donald
Trump menyatakan sikap bahwa Amerika Serikat mengakui Yerusalem
sebagai ibukota negara Israel. Realisasi dari kebijakan tersebut yakni
Presiden Trump memerintahkan jajarannya untuk segera memindahkan
kedutaan besar Amerika Serikat yang berada di Tel Aviv ke kota
Yerusalem.
Kebijakan yang dibuat oleh Trump tersebut menimbulkan berbagai
reaksi dunia internasional. Reaksi penolakan ditunjukkan oleh Vatikan,
PBB, Uni Eropa dan Rusia. Menurut pihak-pihak yang menolak, penentuan
atas Yerussalem baru dapat diputuskan setelah ada kesepakatan damai
antara Israel dan Palestna. Perdana Menteri Inggris, Theresa May,
menginginkan solusi dua negara antara Palestina dan Israel terkait masalah
Yerusalem dan kota ini tetap menjadi ibukota bersama. May menambahkan
bahwa keputusan Trump terkait Yerusalem bisa menjadi penghambat
prospek perdamaian di kawasan.20
20
Harriet Agerholm ; Theresa May calls Donald Trump‟s recognition of Jerusalem as Israel‟s
capital „unhelpful for peace prospects‟ ; http://www.independent.co.uk/news/uk/home-
news/jerusalemtheresa-may-trump-response-latest-news-statement-a8095986.html , diakses 29
April 2019
11
Skripsi Jamaludin Patytama ini membantu penulis untuk menjelaskan
hubungan Amerika Serikat dengan Israel pada umumnya. Pihak-pihak mana
yang setuju dan menolak keputusan Amerika Serikat ini yang mana salah
satunya adalah Inggris yang menjadi fokus pembahasan dalam skripsi ini.
Skripsi diatas juga membantu penelitian ini untuk menjelaskan alasan-
alasan apa saja yang menyebabkan banyak negara-negara yang menolak
keputusan pemindahan Ibu Kota Israel ini. Terutama dari sudut pandang
Inggris yang merupakan sekutu Amerika Serikat di NATO.
Lalu tinjauan pustaka yang kedua adalah jurnal dari Program Studi
Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada yang berjudul
“Pemilihan Presiden Tahun 2016 dan Politik Luar Negeri Amerika Serikat”
yang ditulis oleh Nur Rachmat Yuliantoro, Atin Prabandari dan Dafri
Agussalim pada tahun 2017. Jurnal ini menjelaskan tentang politik luar
negeri Amerika Serikat serta janji-janji politik kedua calon presiden pada
pemilu tersebut, dimana salah satunya Donald Trump berjanji untuk
menempuh solusi one state solution untuk menyelesaikan konflik Israel-
Palestina.
Pada jurnal ini penulis menjelaskan janji-janji politik Hillary Clinton
dan Donald Trump dari segala aspek seperti aspek ekonomi dan
perdagangan internasional, Keamanan Nasional, NATO dan Rusia, Amerika
Latin, Timur Tengah, dan Asia Timur. Dalam penjabarannnya penulis
menggambarkan bahwa Donald Trump menjalankan politik luar negeri yang
lebih tertutup atau isolasionis, dimana hal ini sangat berbeda dengan Hillary
12
Clinton yang digambarkan menjalankan politik luar negeri Amerika Serikat
lebih terbuka.
Di beberapa aspek juga Donald Trump cenderung menolak atau
memandang skeptis terhadap konsep keamanan kolektif serta berbagai
macam kompromi yang muncul dari hasil hubungan multilateral, karena
dianggap sebagai suatu kelemahan. Jurnal ini membantu skripsi ini untuk
menjelaskan bagaimana janji-janji politik Donald Trump terhadap Israel
serta pola kebijakan luar negerinya sehingga menghasilkan kebijakan luar
negeri untuk memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat untuk Israel ke
Yerusalem.
Sebagai tinjauan pustaka yang ketiga, penulis mengambil dari sebuah
jurnal laporan internasional berjudul The United Kingdom: Background,
Brexit, and Relations with the United States yang ditulis oleh Derek E. Mix,
seorang analis terkait urusan-urusan dengan negara Eropa dari sebuah
lembaga bernama Congressional Research Service.
Dalam jurnal laporan internasional ini menjelaskan bahwa banyak dari
pejabat-pejabat tinggi Amerika Serikat yang masih memandang Inggris
sebagai sekutu terdekat dan dapat diandalkan oleh Amerika Serikat. hal ini
didasarkan beberapa faktor, antara lain sejarah kedua negara, nilai-nilai,
budaya, hubungan ekonomi saling menguntungkan, dan kerja sama luar
negeri di berbagai bidang yang telah lama dijalin oleh kedua negara.
Jurnal laporan internasional ini juga menggambarkan kondisi Inggris
pasca keluar dari Uni Eropa. Sejak kebijakan keluar dari Uni Eropa tersebut,
13
Inggris berusaha memperkuat hubungannya dengan negara-negara lain,
termasuk Amerika Serikat. Sebagian analis mempercayai bahwa Inggris
masih akan tetap menjadi sekutu dekat Amerika Serikat yang bisa
bekerjasama dalam menghadapi berbgaai masalah, seperti tantangan
ekonomi global, kontraterorisme, dan tantangan keamanan global maupun
regional.
Meskipun hubungan luar negeri kedua negara mengalami pasang
surut, tetapi kedua negara selalu berusaha memperkuat kembali jalinan
hubungan tersebut. Beberapa analis menyebut bahwa keberadaan Inggris
turut memperkuat pengaruh global Amerika Serikat. Dukungan Inggris
sering kali menambah kredibilitas dan bobot kebijakan yang diambil oleh
Amerika Serikat, baik itu kebijakan untuk kepentingan masing-masing
negara, maupun kepentingan bersama kedua negara.
1.5 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua kacamata teori dan
konsep untuk menganalisa penelitian ini. Peneliti menggunakan Rational
Choice Theory dan konsep Kepentingan Nasional.
1.5.1 Rational Choice
Aktor menjadi fokus utama dalam rational choice theory. Aktor
politik mempunyai tujuan dan harus mengambil tindakan untuk mencapai
tujuannya tersebut. Aktor politik dianggap memiliki pilihan. Tetapi apa
yang menjadi pilihan dan apa yang menjadi sumber pilihan aktor politik
14
tidak dihiraukan dalam rational choice theory. Yang terpenting dalam
rational choice theory adalah bagaimana aktor politik mengambil tindakan
untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan pilihannya.21
Dalam sistem internasional, setiap negara berinteraksi dengan negara
lain melalui politik luar negeri. Politik luar negeri yang membawa
kepentingan nasional dilaksanakan melalui kebijakan luar negeri. Dalam
proses pembuatan kebijakan luar negeri, banyak aktor yang terlibat. Tarik
menarik kepentingan terjadi antar aktor-aktor tersebut. Namun diantara
kepentingan-kepentingan tersebut, dipertimbangkan mana yang sesuai
dengan kepentingan nasional. Menurut Graham T. Allison, poin utama
dalam penyusunan tujuan strategis adalah keamanan nasional dan
kepentingan nasional. Pemerintah harus mengambil tindakan maksimal
untuk mencapai tujuan strategis tersebut.22
Rational choice theory diartikan sebagai instrumen mengenai maksud-
tujuan atau pilihan dari tujuan-terarah suatu aktor. Negara-negara dalam
dunia internasional menggunakan kebijakan luar negeri untuk mencapai
kepentingan nasionalnya. Negara mempertimbangkan secara rasional setiap
pilihan, agar bisa mendapatkan benefit yang maksimal dan mengeluarkan
cost yang minimal.23
Dalam penelitian ini, Inggris sebagai aktor internasional memiliki
kepentingan nasionalnya sendiri, berusaha mengambil tindakan yang sesuai
21
James S. Coleman ; Dasar-Dasar Teori Sosial . Foundations of Social Theory ; 2009 ; hal 179 22
Graham T. Allison ; Essence of Decision; Explaining the Cuban Missile Crisis ; 1971 ; hal. 32 23
Robert Jackson & George Sorensen ; Pengantar Studi Hubungan Internasional ; 2009 ; hal. 297
15
dengan tujuan dan pilihannya. Tentunya kepentingan nasional yang menjadi
tujuannya ini telah melalui disesuaikan dengan tujuan strategis dan sudah
memperkirakan benefit dan cost dengan pertimbangan yang rasional.
1.5.2 Kepentingan Nasional
Negara memegang peranan penting sebagai aktor pengambil
keputusan. Interaksi negara dalam tatanan dunia internasional juga
berpengaruh bagi masyarakat dalam negerinya. Thomas Hobbes
menganggap negara dipandang sebagai pelindung wilayah, penduduk, dan
cara hidup yang khas dan berharga. Keberadaan negara menjadi sesuatu
yang sangat penting bagi kehidupan warganya. Kehidupan masyarakat
menjadi terbatas bila tak ada negara yang mampu menjamin instrumen-
instrumen maupun kondisi-kondisi keamanan dan juga berusaha memajukan
kesejahteraan warganya.24
Kebutuhan suatu negara dapat tercapai dengan adanya kepentingan
nasional. Kondisi dalam bidang ekonomi, politik, militer, sosial, budaya,
dan bidang lainnya, dapat tergambarkan melalui kepentingan tersebut.
Negara juga mendasarkan kepentingan sebagai pertimbangan agar
mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Negara dapat mencapai
24
Robert Jackson & George Sorensen ; Pengantar Studi Hubungan Internasional ; 2009 ; hal. 89
16
kepentingan nasionalnya dengan menjalin hubungan dengan negara lain dan
menerapkan kebijakan luar negerinya.25
Hans J. Morgenthau berpendapat bahwa konsep kepentingan nasional
berisikan berbagai macam hal yang secara logika, kesamaan isi, ditentukan
tradisi politik dan konteks kultural dalam politik luar negeri yang mana
dapat membuat negara yang bersangkutan menentukan kepentingan
nasionalnya tersebut. Tradisi politik yang dimaksud adalah sistem
pemerintahan, hubungan diplomatik, dan sejarah negara tersebut
mempengaruhi kepentingan nasional. Sedangkan konteks kultural dapat
dilihat dari cara pandang pengambil keputusan yang menjadi kebiasaan
yang dapat menjadi tolak ukur negara dalam menentukan kepentingan
nasionalnya.26
Sedangkan James N. Rosenau menjelaskan bahwa kepentingan
nasional digunakan sebagai istilah analitis yang bisa menggambarkan,
menjelaskan, atau mengevaluasi politik luar negeri, dan kemudian
digunakan sebagai alat tindakan politik untuk mengecam, membenarkan,
atau mengusulkan suatu kebijakan. Dengan begitu, negara tidak menyesal
dalam menjalin kerjasama. Ini juga dapat menjadi rujukan dalam
pengambilan tindakan langsung-tidak langsung bagi pihak-pihak yang
25
P. Anthonius Sitepu ; Studi Hubungan Internasional ; 2011 ; hal. 163 26
P. Anthonius Sitepu ; Studi Hubungan Internasional ; 2011 ; hal. 163
17
dalam proses melakukan kerjasama. Dan tentunya ini menjadi bahan
pengamatan dan pembelajaran bagi negara saat mengadakan kerjasama.27
Amerika Serikat dengan diboncengi Israel memiliki kepentingan
nasional masing-masing saat mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Namun begitu pula dengan Inggris. Inggris menggunakan politik luar
negerinya dengan mengambil sikap mengecam atas suatu kebijakan.
Tentunya ini menjadi bahan pertimbangan dan pembelajaran masing-masing
pihak saat melakukan kerjasama di masa depan.
1.6 Metodologi Penelitian
Peneliti menggunakan metodologi penelitian deskriptif. Metodologi
penelitian deskriptif yang dimaksud adalah metode yang digunakan untuk
mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini
dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan
menginterprestasikannya. Salah satu bentuk pelaksanaan metodologi
penelitian deskriptif untuk mencapai jawaban yang sesuai dari pertanyaan
penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menganalisa tingkah laku.28
Unit analisis penelitian ini adalah alasan rasional penolakan Inggris
dan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sekunder, yang
didapat dari sumber antara lain, skripsi dan buku. Data-data tersebut didapat
27
Mochtar Mas‟oed ; Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi ; 1994 ; hal. 34 28
Suryana, “Metodologi Penelitian, Metode Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”,
Universitas Pendidikan Indonesia, 2010. Hal. 20
18
baik melalui perpustakaan fakultas dan perpustakaan universitas. Selain itu
penelitian ini juga menggunakan sumber-sumber lainnya seperti dari jurnal-
jurnal penelitian, website, dan artikel online.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini bertujuan untuk menjelaskan pernyataan masalah, dimana di
dalamnya terdapat signifikansi dari masalah tersebut. Kemudian terdapat
pertanyaan masalah yang dirumuskan dari pernyataan masalah. Selain itu
bab ini juga berisikan tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
kerangka pemikiran yang digunakan untuk melakukan analisa signifikansi
dari masalah, metodologi penelitian yang digunakan, dan sistematika
penulisan.
BAB II SIDANG UMUM PBB TERKAIT PEMINDAHAN
KEDUTAAN BESAR NEGARA DARI TEL AVIV KE
YERUSALEM
Bab ini menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam Sidang
Umum PBB yang membahas ide pemindahan kedutaan besar negara-negara
di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Adapun tujuan penulisan bab ini agar
dapat mengetahui dari negara-negara mengenai rancangan pemindahan
19
Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem, baik yang menyetujui, maupun
yang menolak rancangan tersebut.
BAB III DUKUNGAN AMERIKA SERIKAT TERKAIT
PEMINDAHAN KEDUTAAN BESAR DARI TEL
AVIV KE YERUSALEM
Dalam bab ini, dijelaskan langkah-langkah dukungan apa saja yang
diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat kepada pemerintah Israel agar
pemindahan Kedutaan Besar, yang juga diikuti pengakuan Yerusalem
sebagai ibukota Israel oleh pemerintah Amerika Serikat, dapat terwujud.
Tujuan penulisan bab ini agar dapat mengetahui alasan pemerintah Amerika
Serikat mencanangkan ide pemindahan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke
Yerusalem.
BAB IV ANALISIS ALASAN PENOLAKAN INGGRIS
TERKAIT PEMINDAHAN KEDUTAAN BESAR
DARI TEL AVIV KE YERUSALEM
Bab ini membahas apa alasan rasional pemerintah Inggris menolak
rancangan pemindahan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem yang
diinisiasi oleh pemerintah Amerika Serikat, yang sejatinya Inggris
merupakan salah satu sekutu dekat Amerika Serikat di daratan Eropa.
Penulisan bab ini bertujuan agar dapat mengetahui kepentingan apa yang
20
dimiliki oleh Inggris di Timur Tengah, melihat dinamika politik di Timur
Tengah yang masih cukup bergejolak.
BAB V PENUTUP
Bagian ini memuat kesimpulan dari penelitian. Bab ini bertujuan
untuk mengetahui hasil analisa dari pertanyaan penelitian berdasarkan
kerangka pemikiran metodologi penelitian yang digunakan.
21
BAB II
SIDANG UMUM PBB TERKAIT PEMINDAHAN IBUKOTA
ISRAEL DARI TEL AVIV KE YERUSALEM
Bab ini berusaha menjelaskan latar belakang resolusi yang
dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB mengadakan
pemungutan suara (voting) di sidang darurat Majelis Umum PBB pada
Kamis, 21 Desember 2017, untuk melihat respon negara-negara anggota
PBB terkait langkah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai
ibukota Israel.29
Pemungutan suara (voting) di sidang darurat Majelis
Umum PBB, Kamis, 21 Desember 2017, mendapati 128 negara menentang
langkah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Hanya 8 negara yang mendukung langkah Amerika Serikat, sementara 35
negara lain abstain.30
2.1 Negara yang Menyetujui Pemindahan Ibukota Israel dari Tel
Aviv ke Yerusalem
Delapan negara anggota PBB mendukung Amerika Serikat dengan
menolak resolusi PBB soal Yerusalem, Kamis, 21 Desember 2017.31
29
Palupi Annisa Auliani; Voting di Majelis Umum PBB Soal Yerusalem, 128 Negara Menentang
AS; 22 Desember 2017; https://internasional.kompas.com/read/2017/12/22/02193201/voting-di-
majelis-umum-pbb-soal-yerusalem-128-negara-menentang-as ; diakses pada 15 Desember 2018 30
Palupi Annisa Auliani; Voting di Majelis Umum PBB Soal Yerusalem, 128 Negara Menentang
AS; 22 Desember 2017; https://internasional.kompas.com/read/2017/12/22/02193201/voting-di-
majelis-umum-pbb-soal-yerusalem-128-negara-menentang-as ; diakses pada 15 Desember 2018 31
Riva Dessthania Suastha; Delapan Sekutu Amerika Tolak Resolusi PBB Soal Yerusalem; 22
Desember 2017; https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171222112318-134-
22
Kedelapan negara itu adalah Israel, Guatemala, Honduras, Kepulauan
Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Togo. Negara-negara ini
merupakan sekutu Amerika Serikat. Selain itu, negara-negara ini mungkin
takut akan ancaman dari Amerika Serikat. Trump mengancam akan
memangkas dana bantuan bagi negara-negara yang menentang Amerika
Serikat saat penghitungan suara di Majelis Umum PBB .32
Israel tentunya akan sangat mendukung klaim Amerika Serikat yang
mengakui Yerusalem sebagai ibukotanya. Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu menyatakan “Kami sangat berterima kasih kepada Presiden
Amerika Serikat Donald Trump atas keputusannya yang berani dan adil.
Keputusan ini mencerminkan komitmen Presiden Trump terhadap sebuah
kebenaran kuno namun abadi, untuk memenuhi janjinya dan memajukan
perdamaian.”33
Kedua negara memiliki hubungan yang sangat dekat. Apalagi
Amerika Serikat Serikat berstatus sebagai salah satu negara yang memiliki
hak veto di dalam Dewan Keamanan PBB. Tentunya hal tersebut akan
sangat membantu Israel dalam mencapai tujuan-tujuannya, tidak hanya
dalam kasus ini saja, tetapi juga yang lainnya.34
264189/delapan-sekutu-amerika-tolak-resolusi-pbb-soal-yerusalem ; diakses pada 15 Desember
2018 32
Rita Uli Hutapea; 9 Negara Tolak Resolusi PBB Soal Yerusalem, Takut Ancaman Trump; 22
Desember 2017; https://news.detik.com/internasional/d-3781082/9-negara-tolak-resolusi-pbb-soal-
yerusalem-takut-ancaman-trump ; diakses pada 17 Desember 2018 33
Herianto Batubara ; Pernyataan lengkap Netanyahu Soal Yerusalem Jadi Ibukota Israel ;
https://news.detik.com/berita/d-3758490/pernyataan-lengkap-netanyahu-soal-yerusalem-jadi-ibu-
kota-israel ; 7 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 34
Mustafa Abd. Rahman ; Rahasia di Balik Hubungan AS-Israel ;
https://internasional.kompas.com/read/2016/09/18/17101251/rahasia.di.balik.hubungan.as-
israel?page=all ; 18 September 2016 ; diakses padad 29 April 2019
23
Amerika Serikat sendiri sudah sangat lama ikut campur dalam
geopolitik yang terjadi di Timur Tengah. Ini tidak terlepas dari kepentingan-
kepentingan nasional Amerika Serikat di kawasan tersebut. Israel membantu
Amerika Serikat juga membutuhkan bantuan untuk mendapatkan kekuasaan
di kawasan tersebut dan juga untuk mempertahankan eksistensinya sebagai
negara adidaya dan Amerika Serikat akan selalu berusaha melindungi
Israel.35
Guatemala ikut mendukung pengakuan Amerika Serikat terhadap
Yerusalem sebagai ibukota Israel. Guatemala dan Israel memiliki sejarah
panjang hubungan politik, ekonomi, dan militer. Negara di wilayah Amerika
Tengah ini juga merupakan penerima utama bantuan Amerika Serikat,
dimana itu bisa jadi dicabut jika negara penerima hibah itu ikut mendukung
resolusi PBB.36
Presiden Guatemala sendiri, Jimmy Morales, mengumumkan rencana
pemindahan kantor kedutaan besar Guatemala di Israel dari Tel Aviv ke
Yerusalem dalam laman Facebook-nya, yang dianggap sebagai cerminan
“hubungan baik” antara Guatemala dengan Israel. Namun Kementrian Luar
Negeri Palestina mengatakan keputusan tersebut merupakan “tindakan
memalukan dan melanggar hukum” karena melanggar resolusi PBB 37
35
Agni Vidya Perdana ; Trump: Tentara AS Tetap di Timur Tengah Demi Melindungi Israel ;
https://internasional.kompas.com/read/2018/11/28/23383441/trump-tentara-as-tetap-di-timur-
tengah-demi-lindungi-israel ; 28 November 2018 ; diakses pada 29 April 2019 36
Mengapa Guatemala Akan Memindahkan Kedubesnya Ke Yerusalem ;
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42481894 ; 26 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 37
Mengapa Guatemala Akan Memindahkan Kedubesnya Ke Yerusalem ;
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42481894 ; 26 Desember 2017 ; diakses pada 28 April
2019.
24
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik
tindakan Guatemala ini. Ia kemudian mengenang kembali hubungan dengan
Guatemala sebagai salah satu negara yang mengakui Israel sebagai negara
saat pertama kali terbentuk pada 1948. Ia juga mengatakan akan
mengunjungi negara Amerika Latin dengan 16 juta penduduk itu dalam
waktu dekat, untuk membicarakan rencana-rencana praktis agar
memperkuat hubungan dan aliansi.38
Honduras memiliki kondisi yang tidak berbeda jauh dengan
Guatemala, diselimuti tindak kekerasan dan kemiskinan. Keduanya
bergantung secara ekonomi pada bantuan dan investasi Amerika Serikat.
Guatemala mengumumkan akan memindahkan kedutaan besarnya ke
Yerusalem, dan Amerika Serikat berharap Honduras bisa mengikuti jejak
Guatemala.39
Presiden Honduras Juan Orlando Martinez pun akhirnya mengakui
Yerusalem sebagai ibukota Israel. Dalam beberapa bulan terakhir
Hernandez sudah memberikan sinyal akan memindahkan kedutaan besar
Honduras ke Yerusalem. Tetapi Hernandez mengatakan baru akan
membuka kantor dagang disana, tetapi belum berencana akan memindahkan
kedutaan besarnya dalam waktu dekat.40
38
Riva Dessthania Suastha ; Setelah AS, Guatemala Buka Kedutaan Untuk Israel di Yerusalem ;
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180516200847-134-298770/setelah-as-guatemala-
buka-kedutaan-untuk-israel-di-yerusalem ; 16 mei 2018 ; diakses pada 28 April 2019 39
Presiden Honduras Akui Yerusalem Ibukota Israel ;
https://dunia.tempo.co/read/1188896/presiden-honduras-akui-yerusalem-ibu-kota-
israel/full&view=ok ; 25 Maret 2019 ; diakses pada 28 April 2019 40
Lintar Satria ; Presiden Honduras Akui Yerusalem Ibukota Israel ;
https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/powee1377/presiden-
honduras-akui-yerusalem-ibu-kota-israel ; 25 Maret 2019 ; diakses pada 28 April 2019
25
Togo menjadi satu-satunya negara Afrika yang memberikan suara
menentang resolusi PBB terkait pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem
sebagai ibukota Israel. Di tahun 2017 tersebut Perdana Menteri Israel
Benjamin Netanyahu telah bertemu dua kali dengan Presiden Togo Faure
Essozimna Gnassingbe.41
Israel tengah melakukan upaya diplomatik untuk memperluas
pengaruhnya di Afrika Barat, begitu pula sebaliknya, Togo juga memupuk
hubungan baik dengan Israel. Namun hal tersebut mendapatkan protes dari
rakyat Togo terhadap dinasti penguasa represif Afrika Barat, hingga
memaksa pembatalan konferensi perdagangan Togo-Israel yang
dijadwalkan berlangsung bulai Oktober 2017 di Lome, ibukota Togo.42
Empat negara lainnya yang mendukung pengakuan Amerika Serikat
terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel, yakni Nauru, Mikronesia, Palau,
dan Kepulauan Marshall, adalah pulau-pulau kecil di Pasifik dengan
populasi kurang dari 200 ribu jiwa. Tiga dari empat negara tersebut berada
dibawah kendali AS, yakni Mikronesia, Palau, dan Kepulauan Marshall.
Nauru berada di Pasifik dengan luas 21 Km persegi, memiliki populasi
kurang dari 10.000 jiwa, namun tidak berada dibawah kendali Amerika
Serikat.43
41
Simon Hooper ; Togo: How Represive West African State Built Close Ties With Israel ;
https://www.middleeasteye.net/news/togo-how-repressive-west-african-state-built-close-ties-israel
; 22 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 42
Simon Hooper ; Togo: How Represive West African State Built Close Ties With Israel ;
https://www.middleeasteye.net/news/togo-how-repressive-west-african-state-built-close-ties-israel
; 22 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 43
Fira Nursya‟bani ; Empat Negara Pendukung AS Hanyalah Pulau Kecil Pasifik ;
https://www.republika.co.id/berita/internasional/global/17/12/22/p1cek5366-empat-negara-
pendukung-as-hanyalah-pulau-kecil-pasifik ; 22 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019
26
Mikronesia adalah negara yang merdeka, namun sempat dikendalikan
oleh Amerika Serikat sampai tahun 1986 ketika kedua negara
menandatangani kesepakatan asosiasi bebas. Kesepakatan itu
memungkinkan warga Mikronesia berpergian dan tinggal di Amerika
Serikat tanpa Visa dan mengikuti militer Amerika Serikat. Palau memiliki
kondisi hampir sama dengan Mikronesia, dimana negara ini merdeka pada
1994. Namun terdapat kesepakatan bahwa pihak Washington masih
bertanggung jawab atas negara tersebut selama 50 tahun.44
Kepulauan Marshall adalah negara kepulauan di Pasifik yang
dikendalikan oleh Amerika Serikat sejak pasca Perang Dunia II. Negara ini
memperoleh kemerdekaannya dari Amerika Serikat pada 1986. Namun
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melalui situs resminya
menyatakan bahwa Amerika Serikat memiliki wewenang dan tanggung
jawab penuh untuk keimanan dan pertahanan Kepulauan Marshall, dan
pemerintah Kepulauan Marshall berkewajiban untuk menahan diri untuk
tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan tanggung jawab
keimanan dan pertahanan ini.45
44
Fira Nursya‟bani ; Empat Negara Pendukung AS Hanyalah Pulau Kecil Pasifik ;
https://www.republika.co.id/berita/internasional/global/17/12/22/p1cek5366-empat-negara-
pendukung-as-hanyalah-pulau-kecil-pasifik ; 22 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 45
Fira Nursya‟bani ; Empat Negara Pendukung AS Hanyalah Pulau Kecil Pasifik ;
https://www.republika.co.id/berita/internasional/global/17/12/22/p1cek5366-empat-negara-
pendukung-as-hanyalah-pulau-kecil-pasifik ; 22 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019.
27
2.2 Negara yang Menolak dan Abstain Tentang Pemindahan Ibukota
Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem
Ketika Amerika Serikat mengumumkan mengakui Yerusalem sebagai
ibukota Israel, banyak negara yang mengecam pernyataan tersebut. Hingga
kemudian hal ini diangkat menjadi draf resolusi di dalam sidang Majelis
Umum PBB. Draf tersebut berisikan penolakan terkait upaya pengakuan dan
pemindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem oleh Amerika
Serikat. Dan telah disebutkan sebelumnya bahwa dari voting yang dilakukan
di dalam sidang Majelis Umum PBB tersebut, terdapat 128 negara yang
mendukung draf resolusi tersebut.46
IN FAVOUR
Afghanist
an Albania Algeria Andorra Angola Armenia
Austria Azerbaijan Bahrain Bangladesh Barbados Belarus
Belgium Belize Bolivia Botswana Brazil
Brunei
Darussala
m
Bulgaria Burkina Faso Burundi Cabo Verde Cambodia Chad
Chile China Comoros Congo Costarica Cote
D‟Ivoire
Cuba Cyprus
Democratic
PR of
Korea
Denmark Djibouti Dominica
Ecuador Egypt Eritrea Estonia Ethiopia Finland
France Gabon Gambia Germany Ghana Greece
Grenada Guinea Guyana Iceland India Indonesia
Iran Iraq Ireland Italy Japan Jordan
Kazakhsta
n Kuwait Kyrgyzstan Lao PDR Lebanon Liberia
Libya Liechtenstei
n Lithuania
Luxembour
g
Madagasca
r Malaysia
46
Palupi Annisa Auliani; Voting di Majelis Umum PBB Soal Yerusalem, 128 Negara Menentang
AS; 22 Desember 2017; https://internasional.kompas.com/read/2017/12/22/02193201/voting-di-
majelis-umum-pbb-soal-yerusalem-128-negara-menentang-as ; diakses pada 15 Desember 2018
28
Maldives Mali Malta Mauritania Mauritius Monaco
Monteneg
ro Morocco
Mozambiqu
e Namibia Nepal
Netherland
s
New
Zealand Nicaragua Niger Nigeria Norway Oman
Pakistan Papua New
Guinea Peru Portugal Qatar
Rep. Of
Korea
Russian
Fed.
Saint
Vincent
Saudi
Arabia Senegal Serbia Seychelles
Singapore Slovakia Slovenia Somalia South
Africa Spain
Srilanka Sudan Suriname Sweden Switzerlan
d
Syrian
Arab Rep.
Tajikistan Thailand The FYR
Macedonia Tunisia Turkey
United
Arab
Emirates
United
Kingdom
United Rep.
Tanzania Uruguay Uzbekistan Venezuela Vietnam
Yemen Zimbabwe
AGAINST
Guatemal
a
Honduras Israel Marshall
Islands
Micronesia Nauru
Palau Togo United
States
ABSTENTION
Antigua
Barbuda
Argentina Australia Bahamas Benin Bhutan
Bosnia
Herzegovi
na
Cameroon Canada Colombia Croatia Czech
Republic
Dominica
n
Republic
Equatorial
Guinea
Fiji Haiti Hungary Jamaica
Kiribati Latvia Lesotho Malawi Mexico Panama
Paraguay Philippines Poland Romania Rwanda Solomon
Islands
South
Sudan
Trinidad
Tobago
Tuvalu Uganda Vanuatu
Tabel 2.1 Daftar Negara Anggota PBB dan Sikap Terkait Pengakuan Yerusalem
29
Dari 128 negara yang mendukung resolusi tersebut, tidak sedikit
negara-negara besar yang juga sekutu Amerika Serikat dan Israel ikut
mengambil sikap tersebut. Apalagi 14 anggota Dewan keamanan PBB
lainnya juga mengecam tindakan yang dilakukan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.47
Rusia memilih untuk mendukung resolusi dalam sidang Majelis
Umum PBB. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan bahwa
pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Yerusalem
sebagai ibukota Israel akan memicu kekacauan situasi di Timur Tengah. Ia
menilai langkah pemerintahan Trump tidak membantu penyelesaian konflik
di Timur Tengah, dan justru sebaliknya, malah akan mendestabilkan situasi
yang sudah sulit di wilayah ini.48
Sebelum sidang Majelis Umum PBB digelar, Presiden usia Vladimir
Putin memang telah menyatakan dukungannya terhadap Palestina. Hal
tersebut ia sampaikan langsung kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas
saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon.49
Presiden Palestina Mahmoud Abbas membalas dukungan tersebut
dengan melakukan kunjungan diplomatik ke Rusia pada 12 Februari 2018.
47
Yantina Debora ; Dewan Keamanan PBB Kecam Tindakan Trump terkait Yerusalem ;
https://tirto.id/dewan-keamanan-pbb-kecam-tindakan-trump-terkait-yerusalem-cBqM ; 9
Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 48
Fira Nursya‟bani ; Putin: Pengakuan Trump Kacaukan Timur Tengah ;
https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/17/12/12/p0tmxw335-
putin-pengakuan-trump-kacaukan-timur-tengah ; 12 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 49
Victor Maulana ; Soal Yerusalem, Putin Nyatakan Dukung Palestina ;
https://international.sindonews.com/read/1263296/41/soal-yerusalem-putin-nyatakan-dukung-
palestina-1512520901 ; 6 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019
30
Kunjungan ini dipandang sebagai upaya pendekatan agar Rusia bisa menjadi
sekutu Palestina yang konsisten. Selain itu, kunjungan ini juga dianggap
sebagai langkah untuk menghentikan perkembangan hubungan antara Rusia
dengan Israel, dimana 2 minggu sebelumnya Presiden Putin bertemu dengan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.50
Sikap Perancis berada satu gerbong dengan pemimpin negara-negara
Eropa lainnya. Presiden Perancis Emmanuel Macron mendukung adanya
solusi dua negara antara Palestina dengan Israel mengenai Yerusalem. Ia
juga mengkritik keputusan Trump dengan menyatakan status kota
Yerusalem adalah isu krusial yang harus dirundingkan oleh Palestina dan
Israel.51
Presiden Perancis Emmanuel Macron bahkan menyampaikan kritik
terhadap keputusan Amerika Serikat terkait Yerusalem tersebut pada saat
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan ke Paris.
Ia memandang keputusan Amerika Serikat tersebut “membahayakan
perdamaian”. Macron juga menyerukan agar Israel membekukan
50
Agni Vidya Perdana ; Presiden Palestina Berkunjung Ke Rusia, Cari Dukungan Terkait
Yerusalem ; https://internasional.kompas.com/read/2018/02/12/14460061/presiden-palestina-
berkunjung-ke-rusia-cari-dukungan-terkait-yerusalem ; 12 Februari 2018 ; diakses pada 28 April
2018 51
Zlatica Hoke ; Presiden Prancis Desak PM IsraelTunjukkan Sikap Mendukung Palestina ;
https://www.voaindonesia.com/a/presiden-perancis-desak-pm-israel-tunjukkan-sikap-mendukung-
perdamaian/4158339.html ; 11 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019
31
pembangunan pemukiman di wilayah yang didudukinya dan mendesak
langkah-langkah pengembalian kepercayaan Palestina.52
Sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB yang sedang menjabat saat
itu, Tiongkok menegaskan dukungannya terhadap Palestina dengan
mengatakan fakta bahwa mereka masih belum memiliki negara adalah
“ketidakadilan yang mengerikan” yang tidak dapat dilanjutkan. Beijing
menyerukan agar pembentukan sebuah negara Palestina merdeka
berdasarkan garis-garis tapal batas 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai
ibukotanya.53
Tiongkok sendiri telah sangat lama memberikan dukungan terhadap
Palestina, yakni sejak era 1950-1960an. Pemimpin Tiongkok saat itu, Mao
Zedong mendukung Yasser Arafat beserta Organisasi Pembebasan Palestina
dan juga faksi Fatah. Dukungan itu terus berlanjut ketika Tiongkok diakui
sebagai anggota PBB pada 1971. Pada 1988, Tiongkok mengakui Palestina
sebagai sebuah negara, dan di tahun berikutnya pada 1989 kedua negara
menjalin hubungan diplomatik penuh.54
Perwakilan Amerika Latin di anggota Dewan Keamanan PBB, Bolivia
dan Uruguay, berdiri bersama negara-negara Amerika Latin lainnya menjadi
52
Pemimpin Perancis dan Israel Saling Kritik Soal Yerusalem ;
https://www.voaindonesia.com/a/pemimpin-prancis-dan-israel-saling-kritik-soal-
yerusalem/4158132.html ; 11 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 53
Khairissa Ferida ; China Serukan Pengakuan Yerusalem Timur Sebagai Ibukota Palestina ;
https://www.liputan6.com/global/read/3196903/china-serukan-pengakuan-yerusalem-timur-ibu-
kota-palestina ; 15 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 54
Anadolu, Xinhua ; China Dukung Yerusalem Timur Sebagai Ibukota Palestina ;
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171214192756-113-262488/china-dukung-
yerusalem-timur-sebagai-ibu-kota-palestina ; 14 Desember 2017 ; diakses 28 April 2019
32
oposisi dari keputusan Amerika Serikat. Mereka mendesak adanya
pertemuan di PBB untuk membahas masalah tersebut. Bolivia melalui Duta
Besar-nya untuk PBB Sacha Llorenti mengatakan bahwa keputusan sepihak
ini melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.
Ia menilai hal tersebut akan membuat geopolitik di daerah tersebut menjadi
tidak stabil. Karenanya, harus ada upaya untuk mencapai resolusi damai di
dalam konflik Palestina-Israel. Uruguay pun menekankan bahwa keputusan
Gedung Putih tidak membantu memperbaiki iklim perdamaian dan saling
menghormati yang dibutuhkan untuk mencapai solusi yang lengkap, abadi,
dan adil di Timur Tengah.55
Negara-negara Eropa melalui Uni Eropa juga turut menyatukan suara
untuk memberikan dukungannya terhadap Palestina. Langkah tersebut
diambil sebagai respons terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump terkait pengkauan Yerusalem sebagai ibukota Israel. Uni
Eropa telah berkomitmen untuk mendukung solusi dua negara dengan
Yerusalem sebagai ibukota bersama kedua negara.56
Sedangkan dari Afrika, suara negara-negara Afrika terpecah. Ini
dikarenakan banyak dari negara Afrika yang menjadi penerima bantuan dari
Amerika Serikat dan juga Israel. Mesir mungkin bisa disebut sebagai yang
55
Marniati ; Negara-Negara Amerika Latin Tolak Sikap AS Soal Yerusalem ;
https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/17/12/08/p0n2br415-
negaranegara-amerika-latin-tolak-sikap-as-soal-yerusalem ; 8 Desember 2017 ; diakses pada 28
April 2019 56
Nidia Zuraya ; Uni Eropa Dukung Yerusalem Timur Menjadi Ibukota Palestina ;
https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/18/01/23/p2z4a1383-uni-eropa-
dukung-yerusalem-timur-menjadi-ibu-kota-palestina ; 23 januari 2018 ; diakses pada 29 April
2019
33
terdepan menentang keputusan Amerika Serikat, karena mereka berani
mengambil sikap dengan menawarkan draf resolusi untuk menjadi bahan
sidang Majelis Umum PBB.57
Begitu pula dengan Ethiopia yang sedang mengemban jabatan sebagai
anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB saat itu. Ethiopia mendukung
draf resolusi yang ditawarkan oleh Mesir, bersama dengan Senegal, Ghana,
Nigeria, Afrika Selatan, Tanzania, Somalia, dan beberapa negara Afrika
lainnya. Sebaliknya negara-negara seperti Kenya, Uganda, Rwanda, dan
Sudan Selatan lebih memilih abstain atau tidak memberikan suaranya di
dalam voting. Togo menjadi satu-satunya negara Afrika yang mendukung
Amerika Serikat mengenai resolusi tersebut.58
Dari perwakilan Asia, Jepang yang juga menjadi anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB, melalui Menteri Luar Negeri-nya Taro Kano
menganggap Yerusalem sebagai salah satu masalah status akhir yang perlu
diselesaikan melalui perundingan langsung.59
Maka dari itu, Jepang bersama
negara-negara Asia lainnya mendukung untuk adanya upaya perundingan
solusi dua negara, agar dapat tercapainya perdamaian di Timur Tengah.
57
Negara Afrika Yang Membangkan dan Tunduk Diancam Trump Soal Yerusalem ;
https://www.antaranews.com/berita/673340/negara-afrika-yang-membangkang-dan-tunduk-
diancam-trump-soal-yerusalem ; 25 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 58
Negara Afrika Yang Membangkan dan Tunduk Diancam Trump Soal Yerusalem ;
https://www.antaranews.com/berita/673340/negara-afrika-yang-membangkang-dan-tunduk-
diancam-trump-soal-yerusalem ; 25 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019 59
Berlianto ; Jepang Tegaskan Tidak Akan Pindahkan Kedubesnya Ke Yerusalem ;
https://international.sindonews.com/read/1269063/43/jepang-tegaskan-tidak-akan-pindahkan-
kedubesnya-ke-yerusalem-1514362514 ; 27 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019
34
BAB III
DUKUNGAN AMERIKA SERIKAT TERKAIT PEMINDAHAN
KEDUTAAN BESAR DARI TEL AVIV KE YERUSALEM
Bab ini menjelaskan bagaimana hubungan Amerika Serikat dengan
Israel, hubungan Amerika Serikat dengan komunitas-komunitas Yahudi, dan
dukungan-dukungan yang terjadi antar kedua negara. Selain itu juga akan
dipetakan bagaimana kekuatan Amerika Serikat dalam tatanan dunia
internasional.
3.1 Janji Politik Presiden Donald Trump Terhadap Israel dan Lobi
Politik Yahudi di Amerika Serikat
Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan luar negeri yang
kontroversial. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui
Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hal tersebut ia sampaikan saat
menyampaikan pidato di Gedung Putih pada 6 Desember 2017. Dalam
pidatonya di Gedung Putih terseebut, Presiden Trump mengatakan “sudah
saatnya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibukota Israel”.60
Dunia internasional merespon keputusan tersebut dengan berbagai
macam reaksi. Hingga hal ini diangkat ke forum pembicaraan tingkat
60
Donald Trump: Yerusalem adalah ibukota Israel; 7 Desember 2017;
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42251271 ; diakses pada 14 Desember 2018
35
internasional, kebanyakan negara memilih untuk belum berkomentar. Dan
kemudian Mesir yang pada waktu itu menjabat anggota tidak tetap Dewan
Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengajukan rancangan
resolusi penolakan terhadap keputusan Amerika Serikat tersebut.61
Hal ini
mendapat sambutan positif dari 13 anggota Dewan Keamanan PBB lainnya
selain Amerika Serikat.
Banyak pihak yang bertanya apa latar belakang Amerika Serikat
mengeluarkan kebijakan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel
dan akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Bahkan Amerika Serikat Serikat yang bersikukuh dengan keputusannya,
sampai menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan
PBB untuk memperjuangkan keputusannya tersebut.62
Hubungan Amerika Serikat sendiri dengan Israel memang sangat
dekat. Amerika Serikat menjadikan Israel sebagai sekutu utama mereka dari
kawasan Timur Tengah. Tentunya Amerika Serikat membutuhkan bantuan
untuk mencapai kepentingannya di kawasan tersebut. Begitupun sebaliknya,
untuk mencapai kepentingannya Israel juga memanfaatkan pengaruh politik
61
AS Veto Resolusi DK PBB Yang Tolak Akui Yerusalem Sebagai Ibukota Israel; 19 Desember
2017; https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42406702 ; diakses pada 15 Desember 2018 62
Natalia Santi ; Veto AS Gagalkan Resolusi DK PBB Soal Yerusalem ;
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171219085339-134-263372/veto-as-gagalkan-
resolusi-dk-pbb-soal-yerusalem ; 19 Desember 2017 ; diakses pada 29 April 2019
36
Amerika Serikat di dunia internasional, yang notabene juga merupakan
anggota tetap Dewan Keamanan PBB. 63
Donald Trump resmi dilantik untuk menjabat sebagai Presiden
Amerika Serikat ke-45 pada 20 Januari 2017. Ia dilantik bersama dengan
Wakil Presiden Amerika Serikat terpilih, Michael Richard Pence atau Mike
Pence.64
Sebelumnya ia mencalonkan diri untuk berpartisipasi dalam
pemilihan Presiden Amerika Serikat melalui Partai Republik. Dalam
pemilihan tersebut, ia mengalahkan calon Presiden lainnya dari partai
Demokrat, yakni Hillary Clinton.
Di dalam kampanyenya, pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel
menjadi salah satu janji yang disampaikan oleh Trump di hadapan sekitar
20.000an peserta konferensi tahunan The American Israel Public Affairs
Committee (AIPAC) pada akhir Maret 2016.65
Janji pengakuan Yerusalem
sebagai ibukota Israel ini sendiri sebenarnya juga sudah sering disampaikan
oleh Presiden-Presiden Amerika Serikat terdahulu sejak zaman Bill Clinton
menjabat, hingga ke George W. Bush, dan Barack Obama. Namun hal ini
baru terealisasi pada saat Donald Trump memimpin.
63
Mustafa Abd. Rahman ; Rahasia di Balik Hubungan AS-Israel ;
https://internasional.kompas.com/read/2016/09/18/17101251/rahasia.di.balik.hubungan.as-
israel?page=all ; 18 September 2016 ; diakses padad 29 April 2019 64
Saat-Saat Donald Trump Dilantik Sebagai Presiden ; https://dunia.tempo.co/read/838280/saat-
saat-donald-trump-dilantik-sebagai-presiden/full&view=ok ; 21 Januari 2017 ; diakses pada 28
April 2019 65
Akhmad Muawal Hasan ; Lobi Grup Zionis AS Dibalik Keputusan Trump Soal Yerusalem ;
https://tirto.id/lobi-grup-zionis-as-di-balik-keputusan-trump-soal-yerusalem-cBzo ; 12 Desember
2017 ; diakses pada 28 April 2019
37
Janji politik yang disampaikan oleh Donald Trump ini tidak terlepas
dari lobi politik Yahudi di Amerika Serikat. Selain AIPAC , masih banyak
lagi organisasi-organisasi lain yang turut membantu lobi Yahudi di Amerika
Serikat untuk kepentingan Israel, antara lain Washington Institute for Near
East Policy, Anti-Defamation League, Christians United for Israel, Zionist
Organization of America (ZOA), American Jewish Congress, Israel Policy
Forum, American Jewish Committee, Religious Action Center of Reform
Judaism, Americans for a Safe Israel, American Friends of Likud, Mercas-
USA, dan Hadassah.66
Diantara sekian banyaknya organisasi Yahudi yang melakukan lobi di
Amerika Serikat, terdapat 3 organisasi yang dianggap memiliki pengaruh
paling kuat, yakni AIPAC, Anti-Defamation League, dan ZOA.67
Pengaruh
lobi dari ketiga organisasi Yahudi ini disebut sangat kuat di dalam
pengambilan kebijakan di Amerika Serikat, khususnya kebijakan luar negeri
yang terkait dengan Israel.
The American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) didirikan
pada tahun 1951 pada masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Dwight
Eisenhower. Organisasi ini didukung dan didanai oleh kelompok pengusaha
Yahudi, khususnya yang berada di Amerika Serikat. Pada awalnya, lobi dari
66
Akhmad Muawal Hasan ; Lobi Grup Zionis AS Dibalik Keputusan Trump Soal Yerusalem ;
https://tirto.id/lobi-grup-zionis-as-di-balik-keputusan-trump-soal-yerusalem-cBzo ; 12 Desember
2017 ; diakses pada 28 April 2019. 67
Iqbal Ramadhan ; Lobi Israel Dalam Kebiajakan Luar Negeri Amerika Serikat Ke Timur
Tengah ; Intermestic: Journal of International Studies ; Vol. 1 No. 2 Mei 2017
38
AIPAC lebih berfokus membetuk kerjasama dalam bidang keamanan dan
antisipasi ancaman teroris.68
Seiring berkembangnya zaman, organisasi ini menjadi semakin masif.
Tujuan lobi organisasi ini sudah berubah, tidak hanya lobi untuk
kepentingan minyak, tetapi sudah menjadi lobi kebijakan pemerintah
Amerika Serikat, khususnya kebijakan luar negeri dan bisa menguntungkan
bagi Israel. Pergerakan organisasi ini juga menjadi lebih agresif. Mereka
melakukan penyamaan visi dan misi dengan pengambil kebijakan Amerika
Serikat. hal tersebut mereka lakukan agar bisa menjadi alat legitimasi yang
bisa meyakinkan elit-elit politik Amerika Serikat bahwa Israel adalah mitra
strategis. Walaupun kenyataannya lobi tersebut hanya bertujuan untuk
menjaga kepentingan Israel.69
Zionist Organization of America (ZOA) sebenarnya menjadi
organisasi Yahudi yang pertama berdiri di tanah Amerika. Organisasi ini
berdiri pada 1897. Saat Deklarasi Balfour dideklarasikan oleh Inggris,
organisasi ini mendukung penuh langkah tersebut. Begitu pula saat
pendirian negara Israel pada tahun 1948. ZOA memiliki tujuan yang kurang
lebih sama dengan AIPAC. Mereka mengarahkan kalangan pemerintah
68
Mircea Windham ; AIPAC: Organisasi Paling Berbahaya di Dunia ; 2010 ; hal 10 69
Iqbal Ramadhan ; Lobi Israel Dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Ke Timur Tengah
; Intermestic: Journal of International Studies ; Vol. 1 No. 2 Mei 2017
39
maupun masyarakat Amerika Serikat antuk memberikan dukungan kepada
Israel.70
Organisasi lobi Yahudi lainnya, Anti-Defamation League, didirikan
pada tahun 1913. Organisasi ini juga berbasis di Amerika Serikat, tepatnya
di kota New York. Tujuan organisasi ini hampir sama dengan AIPAC dan
ZOA, yakni melakukan lobi di Amerika Serikat. Namun selain melakukan
lobi, Anti-Defamation League juga memiliki fungsi lain. Organisasi ini juga
berfokus pada memberikan keadilan, perlindungan hukum dan melindungi
hak sipil kaum Yahudi di Amerika Serikat. Selain itu, mereka juga berusaha
menghentikan fitnah yang ditujukan kepada kaum Yahudi. Kaum Yahudi
yang mengalami diskrimasi juga akan difasilitasi oleh organisasi ini.71
Dalam pengambilan kebijakan luar negeri, pembuat kebijakan akan
terlebih dahulu memahami kondisi dan dan kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan untuk mengambil langkah-langkah yang strategis. Dan pembuat
kebijakan juga akan melihat data-data yang telah dihimpun dari berbagai
sumber, terutama sumber intelijen. Setelah data-data tersebut dianalisa,
maka pembuat kebijakan akan membutkan penasihat dan stakeholder.
Disinilah para pelobi Yahudi memainkan perannya dengan mempengaruhi
pandangan pembuat kebijakan.72
70
Akhmad Muawal Hasan ; Lobi Grup Zionis AS di Balik Keputusan Trump Soal Yerusalem ;
https://tirto.id/lobi-grup-zionis-as-di-balik-keputusan-trump-soal-yerusalem-cBzo ; 12 Desember
2017 ; diakses pada 29 April 2019 71
https://www.adl.org/who-we-are/our-mission ; diakses pada 29 April 2019 72
Iqbal Ramadhan ; Lobi Israel Dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Ke Timur Tengah
; Intermestic: Journal of International Studies ; Vol. 1 No. 2 Mei 2017
40
Di Amerika Serikat sendiri, pembuat kebijakan adalah Presiden
Amerika Serikat sendiri, berdasarkan dengan persetujuan Kongres. Presiden
Amerika Serikat akan membutuhkan data yang telah dihimpun oleh
National Security Agency, dan selanjutnya akan meminta nasihat kepada
Wakil Presiden Amerika Serikat. Setelah itu, draf kebijakan diajukan oleh
Presiden kepada Senat. Setelah Senat mensahkan draf kebiajakn tersebut,
Kongres akan merevisi dan meratifikasi kebijakan tersebut. Kebijakan akan
diimplementasikan setelah kebijakan tersebut disahkan oleh Kongres.
Kebijakan tersebut akan dieksekusi oleh diplomat-diplomat Amerika Serikat
yang tersebar di berbagai negara.73
Donald Trump memiliki hubungan yang dekat dengan Perdana
menteri Israel Benjamin Netanyahu. Namun selain karena hal tersebut,
kebijakan yang diambil oleh Trump disinyalir sangat dipengaruhi oleh
orang-orang di sekitarnya. Bahkan orang-orang yang ada di lingkaran utama
Trump merupakan Yahudi pendukung Israel.74
Dimulai dari menantunya sendiri, Jared Kushner. Kushner merupakan
penganut Yahudi Ortodoks. Ia menikah dengan putri Donald Trump, Ivanka
Trump. Di masa kampanye Trump saat menjadi calon Presiden Amerika
Serikat, ia memainkan peranan penting. Bahkan pidato Trump di depan
73
Iqbal Ramadhan ; Lobi Israel Dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Ke Timur Tengah
; Intermestic: Journal of International Studies ; Vol. 1 No. 2 Mei 2017 74
Tokoh-Tokoh Yahudi Bercokol di Ring Satu Pemerintahan Trump ;
https://kumparan.com/@kumparannews/tokoh-tokoh-yahudi-bercokol-di-ring-satu-pemerintahan-
trump ; 25 januari 2017 ; diakses pada 28 April 2019
41
komunitas Yahudi AIPAC dituliskan oleh Kushner. Kini ia menjabat sebagai
Penasihat Senior Gedung Putih.75
Selain Kusher, ada juga David Friedman, yang merupakan kawan
lama Trump. Kini ia ditunjuk sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk
Israel. Friedman termasuk orang yang menentang solusi dua negara antara
Palestina dengan Israel. Selanjutnya ada Jason Greenblatt, pengacara bisnis
dari Donald Trump. Greenblatt ditunjuk menjadi perwakilan khusus untuk
negosiasi internasional, termasuk kesepakatan dagang internasional.76
Israel ingin menjadi negara yang tidak dipandang di sebelah mata dan
mempunyai kekuasaan di kawasan Timur Tengah. Hampir seluruh
kebijakan luar negeri yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat ke
kawasan Timur Tengah, diboncengi oleh kepentingan Israel. Contohnya
kebijakan Amerika Serikat terkait pergerakan teroris di Timur Tengah, atau
intervensi Amerika Serikat ke dalam konflik negara-negara di Timur
Tengah, seperti Iraq, Afghanistan, dan khususnya Palestina. Oleh
karenanya, Israel akan melakukan segala cara agar kepentingan negara
mereka berjalan lancar.77
75
Tokoh-Tokoh Yahudi Bercokol di Ring Satu Pemerintahan Trump ;
https://kumparan.com/@kumparannews/tokoh-tokoh-yahudi-bercokol-di-ring-satu-pemerintahan-
trump ; 25 januari 2017 ; diakses pada 28 April 2019. 76
Tokoh-Tokoh Yahudi Bercokol di Ring Satu Pemerintahan Trump ;
https://kumparan.com/@kumparannews/tokoh-tokoh-yahudi-bercokol-di-ring-satu-pemerintahan-
trump ; 25 januari 2017 ; diakses pada 28 April 2019 77
Mustafa Abd. Rahman ; Rahasia di Balik Hubungan AS-Israel ;
https://internasional.kompas.com/read/2016/09/18/17101251/rahasia.di.balik.hubungan.as-
israel?page=all ; 18 September 2016 ; diakses padad 29 April 2019
42
3.2 Bargaining Power Amerika Serikat Di Dunia Internasional
Dalam tatanan dunia internasional, persaingan-persaingan antar
negara selalu terjadi. Setiap negara yang terlibat memiliki kepentingan
masing-masing. Mereka akan berlomba-lomba untuk mendominasi di
bidang ekonomi, militer, politik, teknologi dan lainnya. Tidak dipungkiri,
persaingan ini akan bisa berujung konflik, atau bisa juga menjadi arena
untuk menjalin kerja sama dengan negara lain demi mencapai
kepentingannya.78
Persaingan ini antar negara dalam dunia modern mungkin bisa diambil
sejak Perang Dunia, terutama Perang Dunia II. Setelah berakhirnya Perang
Dunia II, terdapat dua kekuatan besar yang menjadi patokan peta kekuatan
dunia. Negara tersebut adalah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Konflik
yang terjadi antar kedua negara pasca Perang Dunia II terus berlanjut hingga
fase Perang Dingin.79
Namun Uni Soviet akhirnya mengalami keruntuhan. Peta kekuatan
dunia akhirnya berubah, menyisakan Amerika Serikat yang masih terus
berjaya. Kekuatan Amerika Serikat hampir merata di segala bidang, baik
ekonomi, politik, militer, teknologi, dan bidang-bidang lainnya. Hal ini
membuat Amerika Serikat menjadi negara hegemoni dalam tatanan dunia
internasional.80
78
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah Terlihat Pada
Invasi ke Irak Tahun 2003 ; UNAS, Rubrik #LuarPagar ; 15 Juni 2013 79
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013 80
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013
43
Dengan menyandang status negara hegemoni, Amerika Serikat
memegang peranan penting dalam tatanan dunia internasional. Dengan
pengaruhnya, Amerika Serikat bisa mendapatkan apapun kepentingan
nasional yang menjadi tujuan mereka. Bahkan Amerika Serikat sampai bisa
menggunakan pengaruhnya tersebut untuk mengintervensi kebijakan negara
lain atau lembaga internasional, seperti PBB.81
Kedigdayaan Amerika Serikat tidak hanya dapat mempengaruhi
kebijakan, tetapi juga mampu menyebarkan doktrin atau mempengaruhi
paham dalam dalam dunia internasional. Seperti ketika Amerika Serikat
menyebarkan doktrin War on Terrorism. Ini merupakan respons Amerika
Serikat pasca terjadinya peristiwa penyerangan kelompok teroris yang
menyebabkan runtuhnya Gedung World Trade Center (WTC) pada 11
September 2011.82
Doktrin War on Terrorism ini akhirnya menyebar ke negara lain, yang
akhirnya juga mempengaruhi kebijakan yang dikeluarkan oleh negara-
negara tersebut. Pada awalnya, Amerika Serikat hanya hanya memiliki
kepentingan untuk melakukan aksi balasan melawan terorisme. Tetapi pada
periode tersebut, nyatanya aksi dan doktrin War on Terrorism ini mampu
mempengaruhi arah kebijakan negara lain.83
Melihat respons dunia internasional yang seakan mendukung
kebijakannya, Amerika Serikat merasa kebijakan yang dikeluarkannya
mendapatkan legitimasi dari dunia internasional. Setelahnya, Amerika
81
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013 82
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013 83
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013
44
Serikat selalu berusaha agar kepentingan nasionalnya dapat diterima oleh
dunia internasional. Meskipun ternyata cara untuk mencapai kepentingan
nasional Amerika Serikat tersebut tidak hanya melalui cara halus.84
Sebagai contoh konkret dari pemikiran War on Terrorism, Amerika
Serikat melakukan invasi ke Timur Tengah, pada waktu itu ke Irak di tahun
2003. Irak dicurigai oleh Amerika Serikat menjadi basis wilayah teroris.
Amerika Serikat mengerahkan kekuatan militernya untuk menggempur
wilayah tersebut. Meski banyak yang mengecam kebijakan tersebut,
Amerika Serikat menggunakan dalih War on Terrorism.85
Selain mengeluarkan doktrin War on Terrorism, Amerika Serikat juga
mengklaim bahwa negaranya akan menjadi akan menjadi pelindung dunia.
Amerika Serikat menyebut siap menumpas segala aksi yang berhubungan
terorisme. Mereka juga menyebut akan memberikan perlindungan
keamanan dan memberantas segala aksi kekerasan yang terjadi di berbagai
belahan dunia.86
Amerika Serikat tidak takut dengan kecaman dunia internasional.
Meski kecaman-kecaman terhadap kebijakannya yang menggunakan
kekuatan militer dalam skala besar, namun Amerika Serikat tidak goyah,
karena merasa pengaruhnya terhadap dunia internasional sangat dominan.
Sekalipun penentangan itu disampaikan melalui lembaga internasional
seperti PBB atau North Atlantic Treaty Organization (NATO).87
84
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013 85
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013 86
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013 87
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013
45
Banyak kebijakan-kebijakan Amerika Serikat yang diimplementasikan
ke kawasan Timur Tengah, tentunya memiliki unsur kepentingan nasional di
dalamnya. Selain untuk mengeksekusi doktrin War on Terrorism dengan
melakukan invasi ke Irak, Amerika Serikat juga membawa misi untuk
menyebarkan demokrasi di kawasan Timur Tengah. Hal ini digencarkan
untuk mengukuhkan eksistensi Amerika Serikat di kawasan Timur
Tengah.88
Kawasan Timur Tengah merupakan kawasan yang kaya akan sumber
daya alam, khususnya minyak. Ini menjadikan kawasan Timur Tengah
masuk ke dalam kepentingan ekonomi Amerika Serikat. Sebagai negara
maju dan negara industri, Amerika Serikat membutuhkan minyak dalam
menjalankan industrinya. Ini akan sangat mempengaruhi perekonomian
internasional, dimana Amerika Serikat akan mampu mengen/dalikan harga
minyak dunia bila mampu menguasai kawasan tersebut.89
Pengerahan kekuatan militer Amerika Serikat ke kawasan Timur
Tengah juga dijadikan ajang unjuk kekuatan. Amerika Serikat ingin
kekuatan militernya mengungguli kekuatan militer negara-negara lain.
Pengembangan teknologi mutakhir dalam perlengkapan militer ditampilkan
oleh Amerika Serikat.. Tujuan dari unjuk kekuatan ini adalah agar negara-
negara lain merasa terintimidasi dan takut dengan kekuatan militer yang
dimiliki oleh Amerika Serikat.90
88
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013 89
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013 90
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah ; 2013
46
Amerika Serikat diketahui memiliki sekutu di Timur Tengah. Arab
Saudi menjadi salah satu negara Islam yang menjadi sekutu Amerika
Serikat. Hubungan kedua negara telah terjalin lama. Fokus utama hubungan
kedua negara adalah di bidang ekonomi dan militer. Arab Saudi
membutuhkan senjata-senjata mutakhir yang selalu dikembangkan oleh
Amerika Serikat. Sedangkan sebaliknya, Amerika Serikat membutuhkan
pasokan minyak dari Arab Saudi. Selain itu, kedua negara memiliki satu
pandangan terhadap Iran. Arab Saudi memiliki masalah perbedaan aliran
agama dengan Iran, sedangkan Amerika Serikat ingin menghentikan Iran
yang tengah mengembangkan senjata nuklir.91
Israel bisa dikatakan telah menjadi sekutu abadi Amerika Serikat.
Kesamaan visi misi, yang meskipun itu juga dipengaruhi oleh lobi-lobi
Yahudi, akan membuat hubungan kedua negara selalu dekat. Israel akan
selalu membutuhkan bantuan dari Amerika Serikat untuk membantu
mencapai kepentingan nasionalnya, khususnya terkait masalah dengan
Palestina dan kawasan Yerusalem.92
Seperti yang diketahui, Amerika Serikat pernah mengklaim bahwa
mereka akan menjadi mediator permasalahan Palestina-Israel. Berbagai
resolusi dikeluarkan dan selalu diperbaharui oleh PBB. Namun negosiasi
kedua negara selalu menemui jalan buntu. Klaim Amerika Serikat sebagai
91
Edward Yeranian ; Saudi Dukung Keputusan AS Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran ;
https://www.voaindonesia.com/a/saudi-dukung-keputusan-as-keluar-dari-perjanjian-nuklir-iran-
/4387596.html ; 10 Mei 2018 ; diakses pada 29 April 2019 92
Agni Vidya Perdana ; Trump: Tentara AS Tetap di Timur Tengah Demi Melindungi Israel ;
https://internasional.kompas.com/read/2018/11/28/23383441/trump-tentara-as-tetap-di-timur-
tengah-demi-lindungi-israel ; 28 November 2018 ; diakses pada 29 April 2019
47
penengah sebenarnya menjadi tidak ada artinya. Ini dikarenakan
perundingan-perundingan yang diinisiasi oleh Amerika Serikat hanya
berujung dengan keuntungan untuk Israel.93
Klaim-klaim dan kenetralan Amerika Serikat di dunia internasional
memang selalu diperdebatkan. Seperti klaim Amerika Serikat sebagai
negara pelindung HAM, tetapi aksi Amerika Serikat yang melakukan invasi
ke Irak hingga porak poranda. Begitu juga invasi Amerika Serikat ke
Afghanistan. Kenetralan Amerika Serikat sebagai penengah dalam
perundingan Palestina-Israel juga tidak pernah ditengah, tetapi lebih
condong selalu menguntungkan Israel.94
Namun dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan hegemoni Amerika
Serikat mulai luntur. Respect dari negara-negara lain terhadap Amerika
Serikat juga semakin berkurang karena aksi-aksinya terdahulu yang terlalu
interventif dan agresif. Di lain sisi, perubahan kekuasaan di internal
Amerika Serikat juga mungkin menjadi faktor tersendiri. Kebijakan
Amerika Serikat perlahan mulai melembut, khususnya ketika berada
dibawah masa pemerintahan Presiden Barack Obama.95
Di kawasan Timur Tengah sendiri, gejolak-gejolak regional seperti
pada periode Arab Spring, dimana banyak terjadi gerakan pemberontakan di
93
Iwan Taunuzi ; Amerika Klaim Netral di Konflik Palestina dan Israel ;
http://www.tribunnews.com/internasional/2011/04/19/amerika-klaim-netral-di-konflik-palestina-
dan-israel ; 19 April 2011 ; diakses pada 29 April 2019 94
Iwan Taunuzi ; Amerika Klaim Netral di Konflik Palestina dan Israel ;
http://www.tribunnews.com/internasional/2011/04/19/amerika-klaim-netral-di-konflik-palestina-
dan-israel ; 19 April 2011 ; diakses pada 29 April 2019 95
Sodikin ; Dalam Tujuh Tahun Terakhir, Hegemoni AS Kian Memudar ;
https://www.islampos.com/66317-66317/ ; 2018 ; diakses pada 29 April 2019
48
dalam negara-negara Timur Tengah, agak sedikit memperlihatkan pengaruh
Amerika Serikat yang mulai memudar. Amerika Serikat perlahan mulai
mengubah sikap dengan tidak terlalu interventif. Namun di sisi lain,
Amerika Serikat juga makin memperkuat hubungan dengan negara-negara
yang menjadi sekutunya dan berada dibawah pengaruhnya.96
Amerika Serikat juga sempat mengalami penurunan ekonomi.
Tentunya ini sangat berpengaruh terhadap posisi Amerika Serikat.
Goyahnya ekonomi akan berdampak kepada bidang lainnya, seperti politik,
militer, teknologi, dan lainnya. Selain karena terjadi masalah di dalam
negeri, ini juga dikarenakan negara-negara lain berhasil meningkatkan
kekuatannya. Seperti Rusia, Tiongkok, Iran, Korea Utara yang perlahan
mulai berusaha menyeimbangkan kekuatan yang dimiliki oleh Amerika
Serikat di segala bidang. Ditambah lagi dengan terkucilnya Amerika Serikat
dari forum-forum atau lembaga-lembaga internasional.97
Di masa pemerintahan yang baru, dibawah Presiden Donald Trump,
Amerika Serikat sepertinya akan mulai kembali meningkatkan kekuatannya.
Trump ingin mengembalikan kekuatan hegemoni Amerika Serikat. banyak
janji-janji kampanye yang ingin ia realisasikan. Namun sepertinya upaya ini
terlihat akan menggunakan cara kasar dan cara halus.98
96
Sodikin ; Dalam Tujuh Tahun Terakhir, Hegemoni AS Kian Memudar ;
https://www.islampos.com/66317-66317/ ; 2018 ; diakses pada 29 April 2019 97
Kekuatan Amerika Yang Semakin Tua Dan Melemah ; https://jakartagreater.com/kekuatan-
amerika-yang-semakin-tua-dan-melemah/ ; 22 Oktober 2015 ; diakses pada 29 April 2019 98
Sodikin ; Dalam Tujuh Tahun Terakhir, Hegemoni AS Kian Memudar ;
https://www.islampos.com/66317-66317/ ; 2018 ; diakses pada 29 April 2019
49
Amerika Serikat seperti yang kita ketahui telah mengambil keputusan
untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Selain itu, Amerika
Serikat juga memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Telah diketahui bahwa kebijakan yang dilaksanakan oleh Trump ini
mendapatkan banyak kecaman dari dunia internasional.99
Meski dalam kasus pengakuan Yerusalem ini, banyak sekutunya yang
menolak untuk ikut mengakui. Namun Amerika Serikat berusaha agar
hubungann dengan negara-negara sekutunya tetap kuat. Di lain sisi,
Amerika Serikat juga perlahan mulai memperbaiki hubungan dengan
negara-negara lain yang bukan sekutunya, seperti dengan Rusia, Tiongkok,
Korea Utara. Ini mungkin adalah salah satu upaya agar Amerika Serikat
masih mendapat pengakuan sebagai negara yang kuat dan berpengaruh di
dunia.100
99
Palupi Annisa Auliani; Voting di Majelis Umum PBB Soal Yerusalem, 128 Negara Menentang
AS; 22 Desember 2017; https://internasional.kompas.com/read/2017/12/22/02193201/voting-di-
majelis-umum-pbb-soal-yerusalem-128-negara-menentang-as ; diakses pada 15 Desember 2018 100
Kekuatan Amerika Yang Semakin Tua Dan Melemah ; https://jakartagreater.com/kekuatan-
amerika-yang-semakin-tua-dan-melemah/ ; 22 Oktober 2015 ; diakses pada 29 April 2019
50
BAB IV
ANALISIS ALASAN PENOLAKAN INGGRIS TERKAIT
UPAYA PEMINDAHAN IBUKOTA ISRAEL DARI TEL AVIV
KE YERUSALEM OLEH AMERIKA SERIKAT
TAHUN 2017-2018
Bab ini menjelaskan apa alasan rasional Inggris menolak pengakuan
Yerusalem. Selain itu berusaha menjabarkan apa saja kepentingan Inggris di
Kawasan Timur tengah, khususnya kepentingan politik dan kepentingan
ekonomi.
4.1 Alasan Rasional Inggris Menolak Pengakuan Yerusalem
Inggris merupakan negara yang bersekutu dekat dengan Israel dan
juga Amerika Serikat. Inggris juga berperan besar dalam pembentukan
negara Israel. Pembentukan negara Israel tersebut terjadi melalui Deklarasi
Balfour. Deklarasi Balfour sendiri dikeluarkan oleh Inggris pada tahun
1917. Inti dari Deklarasi tersebut adalah pemerintah Inggris berjanji kepada
bangsa Yahudi akan membantu mewujudkan berdirinya negara Israel di atas
tanah Palestina. Kemerdekaan Israel diberikan oleh Inggris pada 1948.
Pada masa Perang Dunia I, kendali tanah Palestina dipegang oleh
Turki. Namun karena Inggris menjadi bagian dari pemenang Perang Dunia
51
pertama, maka kendali tanah Palestina beralih dari tangan Turki ke tangan
Inggris. Tidak lama setelahnya, Deklarasi Balfour direalisasikan. Bangsa
Yahudi berbondong-bondong masuk ke tanah Palestina. Perlahan-lahan,
tanah-tanah di Palestina beralih kepemilikan menjadi milik orang-orang
Yahudi.
Proses peralihan tersebut bahkan sampai mempengaruhi kehidupan
sosial dan budaya masyarakat di atas tanah tersebut. Bangsa Yahudi
dipersilahkan oleh pemerintah Inggris selaku pemegang kendali wilayah,
untuk menggunakan bahasa Ibrani sebagai bahasa sehari-hari, meskipun itu
berada di atas tanah Palestina. Pemerintah Inggris pun memperbolehkan
lagu kebangsaan bangsa Yahudi untuk dinyanyikan di depan umum.
Bangsa Yahudi juga sering disebut sebagai Zionis. Zionis sendiri
secara singkat merupakan paham yang dipegang oleh bangsa Yahudi,
dimana tujuan utamanya adalah mengembalikan bangsa Yahudi dan
mendirikan negara Israel ke tempat yang disebut sebagai asalnya, yaitu
Bukit Zion dan sekitarnya, yang notabene berada di atas tanah Palestina.
Upaya yang dilakukan orang-ornag Zionis ini antara lain dengan
memperluas pengaruhnya di dunia internasional dan melakukan lobi di
berbagai lembaga atau instansi, baik lokal maupun internasional. Sektor-
sektor yang dituju oleh orang-orang Zionis ini adalah sektor-sektor vital,
seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pendidikan, dan lain-
lainnya. Tentunya tujuan dari lobi ini adalah agar dapat memudahkan segala
52
urusan yang berkaitan dengan bangsa Yahudi, dan juga agar mendapat
dukungan dari dunia luar.
Penyebaran pengaruh orang-orang Zionis ini juga sampai ke Amerika
Serikat (AS). Seperti yang kita tahu, Amerika Serikat memang dari dulu
sudah menjadi negara yang kuat. Oleh karenanya, Zionis memanfaatkan hal
ini, agar memiliki dukungan yang kuat. Mereka melakukan lobi-lobi di
berbagai lembaga atau institusi milik Amerika Serikat, termasuk ke institusi
pemerintahan Amerika Serikat.
Amerika Serikat sendiri seperti yang kita ketahui, memang memiliki
kepentingan di Timur Tengah, khususnya di bidang ekonomi dan politik.
Sumber daya alam yang cukup melimpah di Timur Tengah, khususnya
minyak dan gas alam, menjadi magnet bagi banyak negara untuk bisa
menguasai dan mengelolanya, termasuk Amerika Serikat. Oleh karena itu,
Zionis cukup mudah melakukan lobi, karena Amerika Serikat juga di sisi
lain membutuhkan bantuan dari Israel sebagai sekutunya yang berada di
Timur Tengah.
Amerika Serikat mulai dipimpin oleh Donald Trump sejak 20 Januari
2017. Begitu mulai menjabat, dikatakan bahwa banyak janji kampanye yang
ingin ia wujudkan. Janji kampanye yang ia jadikan kebijakan internasional
Amerika Serikat adalah kebijakan yang kontroversial, yakni mengakui
Yerusalem sebagai ibukota Israel dan mengajak negara-negara lainnya atau
dunia internasional untuk ikut serta mengakui dan memindahkan kedutaan
besar masing-masing negara dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dalam pidatonya
53
di Gedung Putih, Rabu, 6 Desember 2017, Presiden Trump mengatakan
“sudah saatnya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebgai ibukota
Israel”.101
Reaksi dari berbagai negara terhadap kebijakan Amerika Serikat
tersebut bermacam-macam. Namun kebanyakan negara memilih untuk
menahan diri untuk mengeluarkan pernyataan reaksi hingga hal ini diangkat
ke dalam forum internasional, dalam hal ini yang dimaksud adalah
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Maka dari itu, rancangan resolusi
penolakan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel diajukan oleh
Mesir.102
Dari rancangan resolusi tersebut, PBB mengadakan pemungutan suara
(voting) di sidang darurat Majelis Umum PBB pada Kamis, 21 Desember
2017, untuk melihat respon negara-negara anggota PBB terkait langkah
Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.103
Pemungutan suara (voting) di sidang darurat Majelis Umum
Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis, 21 Desember 2017, mendapati
128 negara anggota menentang langkah Amerika Serikat yang mengakui
101
Donald Trump; Yerusalem adalah Ibukota Israel ; 7 Desember 2017 ;
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42251271 ; diakses pada 14 Desember 2018 102
AS Veto Resolusi DK PBB Yang Tolak Akui Yerusalem Sebagai Ibukota Israel ; 19 Desember
2019 ; https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42406702 ; diakses pada 15 Desember 2018 103
Palupi Annisa Auliani ; Voting di Majelis Umum PBB Soal Yerusalem 128 Negara Menentang
AS ; 22 Desember 2017 ; https://internasional.kompas.com/read/2017/12/22/02193201/voting-di-
majelis-umum-pbb-soal-yerusalem-128-negara-menentang-as ; diakses pada 15 Desember 2018
54
Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hanya 9 negara anggota yang mendukung
langkah Amerika Serikat, sementara 35 negara anggota lainnya abstain.104
Yang menarik dari reaksi kebijakan Amerika Serikat tersebut adalah
beberapa sekutu dekatnya menyayangkan dan tidak menyetujui kebijakan
tersebut, khususnya Inggris. Inggris dan Amerika Serikat telah lama bekerja
sama, bahkan sejak sebelum Perang Dunia. Kedua negara saling membantu
satu sama lain, dan juga saling mendukung setiap kebijakan yang diambil
oleh masing-masing negara. Namun dalam menanggapi kebijakan, Inggris
memiliki pandangan yang berbeda dengan sekutunya tersebut bahkan
sampai menentang kebijakan tersebut. Tentunya ini menjadi satu hal yang
cukup menarik untuk dibahas.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan bahwa Inggris
tidak setuju dengan keputusan Amerika Serikat untuk memindahkan
Kedutaan Besar ke Yerusalem dan mengakui Yerusalem sebagai ibukota
Israel sebelum perjanjian status akhir. Inggris percaya bahwa itu tidak
membantu dalam hal prospek perdamaian di kawasan itu. Kedutaan Besar
Inggris untuk Israel tetap di Tel Aviv dan Inggris tidak ada rencana untuk
memindahkannya.105
Dari pernyataan diatas tersebut, sudah jelas bahwa pemerintah Inggris
tidak berada dalam satu pendapat dengan sekutunya tersebut. Hal ini
104
Ibid. 105
Harriet Agerholm ; Theresa May calls Donald Trumps‟s recognition of Jerusalem as Israel‟s
capital „unhelpful for peace prospects‟ ; 6 Desember 2017 ;
https://www.independent.co.uk/news/uk/home-news/jerusalem-theresa-may-trump-response-
latest-news-statement-a8095986.html ; diakses pada 25 April 2019
55
menimbulkan banyak spekulasi, tentang hal apa yang terjadi antara Inggris
dengan Amerika Serikat, begitu juga Inggris dengan Israel. Terdapat juga
pertanyaan terkait kepentingan apa yang dimiliki oleh Inggris di Timur
Tengah. Hal inilah yang ingin coba dianalisa oleh penulis.
Seperti yang sudah dinyatakan oleh pemerintah Inggris, bahwa alasan
utama yang dipakai Inggris menolak ikut mengakui Yerusalem sebagai
ibukota Israel dan ikut memindahkan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke
Yerusalem adalah hal tersebut tidak akan membantu, atau malah akan
memperburuk situasi perdamaian, yang tidak hanya di Yerusalem atau
antara Palestina dengan Israel, tetapi juga bisa meluas mempengaruhi perda-
maian dan stabilitas geopolitik di kawasan Timur Tengah.
4.2 Kepentingan Ekonomi Inggris di Kawasan Timur Tengah
Namun, hal tersebut bukan menjadi satu-satunya alasan penolakan
tersebut oleh Inggris. Hampir setiap negara memiliki kepentingan di
kawasan Timur Tengah, khususnya kepentingan ekonomi dan kepentingan
politik. Kawasan Timur Tengah merupakan kawasan yang potensial untuk
perdagangan senjata antar negara. Selain itu kawasan Timur Tengah juga
memiliki sumber daya alam cukup melimpah, khususnya dari sumber daya
minyak dan gas alam.
Timur Tengah memang beberapa dekade belakangan ini sedang sering
bergejolak. Banyak kejadian-kejadian yang menjadi perhatian dunia
56
internasional. Sebut saja seperti yang diangkat dalam skripsi ini, perang
perebutan wilayah Palestina-Israel. Kemudian ada juga pemberontakan yang
terjadi di internal negara-negara Timur Tengah. Atau juga tumbuhnya
gerakan-gerakan radikal yang tidak hanya menyebarkan pengaruh, tetapi
juga ancaman, dan mereka tidak hanya bergerak di dalam satu negara, tetapi
juga bergerak secara global.
Tentunya hal ini cukup meresahkan dunia internasional. Keresahan
yang terjadi adalah ketidakinginan apa yang terjadi di Timur Tengah
berpengaruh kecil maupun besar terhadap geopolitik dalam negeri masing-
masing negara. Namun selain keresahan, ada juga pihak-pihak yang melihat
peluang kepentingan ekonomi, khususnya dari sisi perdagangan senjata. Ini
mungkin dikarenakan adanya asumsi hampir di setiap konflik yang terjadi,
semua pihak yang terlibat dalam konflik akan meningkatkan kekuatan
perangnya, baik dari sisi defensif, maupun sisi ofensif.
Perdagangan senjata internasional diatur dalam Arms Trade Treaty.
Arms Trade Treaty merupakan sebuah perjanjian yang mengatur aktivitas
perdagangan senjata internasional, seperti jenis tank, helikopter tempur,
kapal perang, rudal dan peluncur rudal, senjata genggam, dan senjata ringan.
Perjanjian itu bertujuan untuk mendesak negara-negara membuat kontrol
nasional terhadap ekspor senjata.106
106
M. Oghie Nugraha Harahap ; Kepentingan Inggris Menjual Senjata Ke Arab Saudi ; JOM
FISIP UNRI Vol. 5: Edisi Januari-Juni 2018 ; hal. 2
57
Source: SIPRI Arms Transfers Database
Generated: 27 April 2019
Rank
2012-
2017
Supplier 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012-
2017
1 United
States 9086 7571 9601 9931 9955 12485 58630
2 Russia 8414 7932 5387 5842 6685 5741 40001
3 France 1009 1469 1643 2017 2218 2302 10657
4 China 1515 2047 1160 1845 2360 1227 10155
5 Germany 834 799 1790 1759 2518 1980 9680
6 United
Kingdom 929 1610 1651 1179 1367 1235 7969
7 Spain 546 728 1050 1163 471 820 4778
8 Israel 455 420 393 721 1441 1254 4684
9 Italy 747 862 671 664 619 802 4365
10 Netherlands 863 367 631 461 471 1132 3926
Others 3984 3319 2876 2936 3405 2846 19366
Total 28383 27125 26853 28516 31511 31824 174212
Tabel 4.1 . 10 Teratas Negara Eksportir Senjata Terbesar Periode 2012-2017107
Inggris menjadi salah satu importir senjata terbesar di dunia.
Berdasarkan data dari Stockholm International Peace Research Institute,
Inggris berada di peringkat ke-6. Inggris berada dibawah negara-negara
anggota Dewan Keamanan PBB lainnya, dimana Amerika Serikat
menempati peringkat pertama, kemudian ada Rusia di urutan kedua,
107
SIPRI Arms Transfer Database ; http://armstrade.sipri.org/armstrade/html/export_toplist.php ;
diakses pada 27 April 2019
58
selanjutnya, ada Prancis urutan keempat, lalu Tiongkok di urutan kelima.
Sedangkan untuk urutan ketiga ditempati oleh Jerman.108
Industri senjata dan sistem pertahanan dari Inggris dijual ke seluruh
dunia. Adapun lembaga pemerintahan Inggris yang berwenang terkait hal
ini adalah the Defence and Secutiry Organization (DSO). DSO ini
memfasilitasi pertemuan antara perusahaan-perusahan penjual senjata dan
sistem pertahanan dengan departemen-departemen yang terkait dalam
pemerintahan Inggris.
Source: SIPRI Arms Transfers Database
Generated: 27 April 2019
2012 2013 2014 2015 2016 2017 Total
Algeria 5 36 36 76
Angola 2 2
Australia 49 17 2 10 78
Brazil 77 40 2 2 2 123
Chile 6 1 6
China 70 70 70 70 60 40 380
Colombia 1 1
Congo 2 2
Cote d'Ivoire 0 0
Ecuador 4 4
Finland 0 2 2
France 10 10
Greece 50 50
India 160 140 150 150 130 69 799
Indonesia 589 24 38 41 691
Ireland 33 33 33 100
Italy 22 12 12 12 12 20 90
Japan 8 33 16 13 13 13 95
Jordan 1 1
Kuwait 1 1
Latvia 1 2 4 7
Lithuania 73 73
Malawi 1 1 1
108
SIPRI Arms Transfer Database ; http://armstrade.sipri.org/armstrade/html/export_toplist.php ;
diakses pada 27 April 2019
59
Malaysia 23 23
Mauritania 0 0
Mozambique 6 6
Norway 40 40
Oman 289 145 540 974
Pakistan 1 5 6
Peru 4 4 8
Poland 10 3 3 18 33
Rwanda 0 0
Saudi Arabia 216 746 615 751 858 425 3610
Somalia 2 2
South Africa 4 2 6
South Korea 111 111
Spain 12 12
Sweden 6 6
Thailand 5 50 10 10 74
UAE 66 66
Ukraine 6 6
United States 236 76 24 36 24 397
Total 929 1610 1651 1179 1367 1235 7969
Tabel 4.2 . Negara Tujuan Ekspor Senjata Produksi Inggris Periode 2012-2017109
Beberapa negara Timur Tengah menjadi konsumen senjata dan sistem
pertahanan produksi Inggris, antara lain Arab Saudi, Uni Emirat Arab
Oman, Kuwait, Jordan, hanya pada periode 2012-2017. Di periode-periode
sebelumnya, terdapat juga negara-negara Timur Tengah lainnya, seperti
Afghanistan, Bahrain, Qatar dan Israel.
Dari beberapa negara Timur Tengah yang memiliki perjanjian
perdagangan senjata dengan Inggris, Arab Saudi adalah negara Timur
Tengah pembeli terbesar senjata Inggris. Berdasarkan data dari SIPRI,
Inggris adalah pengekspor senjata terbesar kedua ke Arab Saudi periode
109
SIPRI Arms Transfer Database ; http://armstrade.sipri.org/armstrade/html/export_values.php ;
diakses pada 27 April 2019
60
antara 2010-2017 , setelah Amerika Serikat.110
Inggris mempengaruhi 25%
dari total impor senjata ke Arab Saudi. Sebaliknya, Arab Saudi
mempengaruhi 46% dari total volume transfer senjata Inggris.111
Gambar 4.1 Persentase Volume Impor Arab Saudi & Ekspor Inggris112
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penjualan senjata Inggris
difasilitasi oleh DSO. DSO inilah yang kemudian akan menghubungkan
perusahaan-perusahaan pembuat senjata dan sistem peretahanan Inggris,
dengan pemerintah Arab Saudi, melalui departemen-departemen yang
terkait.
110
Louisa Brooke-Holland ; UK Arms Exports To Saudi Arabia: Q&A ; House Of Commons
Library Briefing Paper Number 08425 ; 25 Oktober 2018 ; hal. 1 111
Louisa Brooke-Holland ; UK Arms Exports To Saudi Arabia: Q&A ; House Of Commons
Library Briefing Paper Number 08425 ; 25 Oktober 2018 ; hal. 1 112
Louisa Brooke-Holland ; UK Arms Exports To Saudi Arabia: Q&A ; House Of Commons
Library Briefing Paper Number 08425 ; 25 Oktober 2018 ; hal. 2
61
Persenjataan militer Arab Saudi dikatakan sebagai yang paling kuat di
wilayah Timur Tengah. Arab Saudi disebut meningkatkan anggaran biaya
untuk membeli pasokan senjata dan juga menambah kekuatan sistem
pertahanan mereka. Hal ini dilakukan mungkin sebagai upaya pencegahan,
mengingat kondisi geopolitik Timur Tengah yang tidak stabil. Apalagi
beberapa tahun sebelumnya telah terjadi Arab Spring, dimana fase tersebut
membuat kawasan Timur Tengah sangat bergejolak. Dan seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, dimana ada konflik, maka disitu pula kebutuhan
akan pasokan senjata dan sistem pertahanan akan meningkat.
Arab Saudi mengekspor berbagai macam senjata dari Inggris, antara
lain terfokus kepada pesawat tempur Typhoon, pesawat tempur Tornado,
dan bom terpandu. Penjualan senjata tersebut menciptakan ribuan lapangan
pekerjaan di Inggris, dan mendatangkan miliaran poundsterling dalam
bentuk pendapatan dari sektor perdagangan senjata Inggris.113
Selain itu,
Arab Saudi juga membeli rudal, komponen pesawat, senapan sniper,
peralatan anti huru hara, perisai balistik, dan pelindung tubuh.114
Nilai perdagangan senjata antara Inggris dengan Arab Saudi terbilang
cukup fantastis. Pada kurun waktu 6 bulan pertama 2017, penjualan
perlengkapan senjata Inggris ke Arab Saudi mencapai £ 1,1 Miliar atau
setara dengan Rp 19,5 Triliun. Penjualan meningkat dalam 3 bulan terakhir.
113
M. Oghie Nugraha Harahap ; Kepentingan Inggris Menjual Senjata Ke Arab Saudi ; JOM
FISIP UNRI Vol. 5: Edisi Januari-Juni 2018 ; hal. 9 114
6 Bulan, Penjualan Senjata Inggris ke Arab Saudi Tembus 19 Triliun ;
https://www.jejaktapak.com/2017/10/25/6-bulan-penjualan-senjata-inggris-ke-inggris-tembus-
rp19-triliun/ ; 25 Oktober 2017 ; diakses pada28 April 2019
62
Statistik dari Departemen Perdagangan Internasional atau Department for
International Trade (DIT) Inggris yang dikutip The Guardian Selasa 24
Oktober 2017 menunjukkan penjualan perangkat militer ke Arab Saudi
mencapai £ 836 Juta atau sekitar Rp 14,8 Triliun antara April-Juni. Angka
ini naik dari £ 280 Juta atau sekitar Rp 4,7 Triliun antara Januari-Maret.115
Kondisi geopolitik kawasan Timur Tengah sangat dinamis. Seperti
pada waktu Yaman mengalami ketegangan di dalam negeri, dimana terdapat
pemberontakan melawan pemerintah yang sedang berkuasa. Namun
ketegangan ini memberikan dampak kepada negara-negara tetangga Yaman,
termasuk juga Arab Saudi. Pemberontakan yang dilakukan oleh Houthi ini
terjadi di tahun 2015.116
Arab Saudi yang merasa memiliki kekuatan militer yang kuat, tidak
tinggal diam dalam merespon ketegangan yang terjadi di Yaman. Arab
Saudi mengajak negara-negara Timur Tengah lainnya, antara lain Kuwait,
Jordania, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Mesir, dan Sudan, untuk
membentuk koalisi untuk berusaha meredam efek yang ditimbulkan dari
ketegangan yang ditimbulkan oleh pemberontakan Houthi ini. Ini tentunya
agar ketegangan ini tidak meluas menjadi ketegangan regional.
Saat pemberontakan Houthi tersebut terjadi, Arab Saudi dalam kondisi
kekurangan pasokan senjata. Oleh karena itu, Arab Saudi melakukan ekspor
115
6 Bulan, Penjualan Senjata Inggris ke Arab Saudi Tembus 19 Triliun ;
https://www.jejaktapak.com/2017/10/25/6-bulan-penjualan-senjata-inggris-ke-inggris-tembus-
rp19-triliun/ ; 25 Oktober 2017 ; diakses pada28 April 2019 116
M. Oghie Nugraha Harahap ; Kepentingan Inggris Menjual Senjata Ke Arab Saudi ; JOM
FISIP UNRI Vol. 5: Edisi Januari-Juni 2018 ; hal. 3
63
senjata dari Inggris. Salah satu senjata yang digunakan Arab Saudi untuk
melawan pemberontakan di Yaman adalah bom cluster buatan Inggris.
Pemerintah Inggris melalui Menteri Pertahanan Michael Fallon mengakui
telah menjadi negara pengekspor bom cluster kepada Arab Saudi untuk
melawan Yaman.117
Intervensi Arab Saudi ke Yaman dikarenakan pemberontakan tersebut
dilakukan oleh kelompok Houthi. Kelompok Houthi yang didominasi Syiah
dikenal sebagai sekutu utama Iran.118
Seperti yang kita ketahui bersama,
Arab Saudi dan Iran saling bertentangan. Meski sama-sama negara Islam,
namun aliran yang mendominasi kedua negara berbeda. Arab Saudi
didominasi kelompok Islam Sunni, sedangkan Iran didominasi oleh
kelompok Syiah.
Arab Saudi telah lama memiliki rivalitas dengan Iran. Awal rivalitas
ini memang timbul dari perbedaan aliran Islam. Dan rivalitas itu terus
berlanjut hingga mempengaruhi kondisi geopolitik Timur Tengah. Kedua
negara saling berlomba untuk mempengaruhi kekuasaan negara-negara
Timur Tengah lainnya.
Dalam kasus pemberontakan di Yaman ini, Arab Saudi berusaha
membendung agar kekuasaan tertinggi di Yaman tidak dipegang oleh
kelompok Houthi. Pengaruh Arab Saudi di Yaman sendiri telah berlangsung
117
M. Oghie Nugraha Harahap ; Kepentingan Inggris Menjual Senjata Ke Arab Saudi ; JOM
FISIP UNRI Vol. 5: Edisi Januari-Juni 2018 ; hal. 3 118
M. Oghie Nugraha Harahap ; Kepentingan Inggris Menjual Senjata Ke Arab Saudi ; JOM
FISIP UNRI Vol. 5: Edisi Januari-Juni 2018 ; hal. 5-6
64
lama. Oleh karenanya, Arab Saudi akan berusaha mempertahankan
pengaruhnya di Yaman dengan terlibat dalam bidang apapun yang terkait
dengan pemerintah Yaman, agar kekuasaannya baik secara regional maupun
internasional tetap bertahan.119
Dan tidak dipandang sebelah mata oleh
negara-negara lainnya, khususnya negara-negara Timur Tengah yang lain.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelian senjata oleh Arab
Saudi dari Inggris meningkat pada saat adanya pemberontakan di Yaman.
Untuk menyuplai persenjataan militernya, Arab Saudi melakukan belanja
besar-besaran ke Inggris, dimana pada saat itu persentase nilainya mencapai
sekitar 9% dari jumlah seluruh perdagangan senjata dunia.120
Tentunya
kerjasama ini sangat menguntungkan untuk Inggris. Dan juga menambah
erat hubungan Inggris-Arab Saudi.
Selain Arab Saudi sebagai pengimpor senjata terbesar di kawasan
Timur Tengah, juga ada Uni Emirat Arab. Pasca Arab Spring, perdagangan
senjata di kawasan Timur Tengah memang meningkat. Dan Uni Emirat
Arab menjadi negara Timur Tengah kedua dengan impor senjata terbesar.
Bahkan dalam perspektif global, Uni Emirat Arab telah lama menjadi salah
satu negara pengimpor terbesar senjata dari negara-negara produsen.121
Uni Emirat Arab menjalin hubungan yang baik dengan Inggris,
khususnya hubungan dagang. Ini tidak terlepas karena dulu Inggris
119
M. Oghie Nugraha Harahap ; Kepentingan Inggris Menjual Senjata Ke Arab Saudi ; JOM
FISIP UNRI Vol. 5: Edisi Januari-Juni 2018 ; hal. 6 120
M. Oghie Nugraha Harahap ; Kepentingan Inggris Menjual Senjata Ke Arab Saudi ; JOM FISIP
UNRI Vol. 5: Edisi Januari-Juni 2018 ; hal. 6 121
Frank Slijper ; Under The Radar; The Uni Arab Emirates, Arms Transfer , and Regional
Conflict ; PAX/2017/10 ; September 2017 ; hal. 16
65
menguasai Uni Emirat Arab, sebelum akhirnya Inggris memberikan
kemerdekaan pada tahun 1971. Dari hubungan dagang yang terjalin, pada
2015, Uni Emirat Arab menjadi pasar ekspor terebesar keempat Inggris
diluar kawasan Eropa, dan perdagangan bilateral antar kedua negara
mencapai £ 12,4 Miliar.122
Inggris mendapatkan keuntungan yang cukup banyak dari hubungan
dagang, khususnya peredagangan senjata, dengan Uni Emirat Arab. Dalam
3 tahun terakhir, Inggris telah melisensi senjata senilai £ 350 Juta untuk
diekspor hanya ke Uni Emirat Arab. Pemerintah Inggris dengan melibatkan
28 departemen memfasilitasi pertemuan pemerintah Uni Emirat Arab
dengan perusahaan produsen senjata dan keamanan Inggris, seperti
Raytheon, Boeing, Lockheed Martin, BAE System, dan lainnya.123
Selain Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, negara-negara Timur Tengah
lainnya juga tidak ingin ketinggalan untuk meningkatkan kekuatan
militernya. Hal ini dilakukan agar negara-negara tersebut dapat mencegah
dampak dari kondisi geopolitik kawasan Timur Tengah yang sedang tidak
stabil. Selain karena perlombaan perebutan kekuasaan atau pengaruh antar
negara, hal ini juga karena pemberontakan yang awalnya terjadi di dalam
negeri saja, ditakutkan akan menyebar ke negara-negara Timur Tengah
lainnya, seperti Houthi di Yaman, atau ISIS di Suriah.
122
UK Arms Trade and the UEA ; http://icfuae.org.uk/campaigns/uk-arms-trade-and-uae ; 5
September 2017 ; diakses pada 28 April 2019 123
UK Arms Trade and the UEA ; http://icfuae.org.uk/campaigns/uk-arms-trade-and-uae ; 5
September 2017 ; diakses pada 28 April 2019
66
Inggris mengirimkan produk senjatanya dan sistem pertahanannya ke
Yordania. Menteri pertahanan Inggris, Michael Fallon mengatakan,
peralatan militer yang dikirimkan ke Yordania adalah kendaraan tempur,
pelindung tubuh, alat komunikasi, dan peralatan IT. Peralatan militer yang
dikirimkan ke Yordania ini senilai £ 2,4 Miliar dan termasuk dalam kategori
„non-mematikan‟.124
Selanjutnya ada Oman, Qatar, dan Kuwait yang juga melakukan
perdagangan senjata dengan Inggris. Ketiga negara ini memfokuskan
peningkatan kekuatan militernya dengan penambahan armada pesawat
tempur. Oman memesan 12 pesawat tempur Typhoon dan 8 pesawat jet latih
Hawk dari BAE System. BAE System mengumumkan kesepakatan untuk
memasok pesawat militer ke Oman ini senilai $ 4 Miliar.125
Qatar dan Kuwait juga memesan barang yang sama dengan Oman.
Kementeian Pertahanan Inggris mengungkapkan, BAE System
mengonfirmasi bahwa Qatar telah menandatangani pesanan untuk 24
Eurofighter Typhoon dengan nilai kontrak £ 5 Miliar. Sedangkan untuk
Kuwait, produksi dari 28 pesawat Eurofighter yang telah dipesan sejak 2016
124
Berlianto ; Perangi ISIS, Inggris Kirim Peralatan Militer ke Yordania ;
https://international.sindonews.com/read/1052931/41/perangi-isis-inggris-kirim-peralatan-militer-
ke-yordania-1444749479 ; 13 Oktober 2015 ; diakses pada 28 April 2019 125
Perusahaan Inggris Pasok Pesawat ke Oman ;
https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2012/12/121221_inggris_oman_senjata_pesawat ; 21
Desember 2012 ; diakses pada 28 April 2019
67
telah memasuki tahap akhir, namun nilai kontrak tidak disebutkan secara
rinci.126
Selain karena ketertarikan akan perdagangan senjata, ketertarikan
Inggris terhadap Timur Tengah juga adalah untuk mengamankan stabilitas
pasokan minyak global melalui teluk dan mengamankan pasokan gas alam
cair (LNG) untuk mereka gunakan. Inggris berpendapat bahwa karena pasar
minyak yang bersifat global, begitu pula dengan gas alam, maka
stabilitasnya akan berdampak langsung terhadap kemakmuran dan
pertumbuhan perekonomian global.127
Inggris sendiri sebenarnya mulai mengurangi konsumsi energi tak
terbarukan seperti minyak dan gas sejak 1998, dan beralih menggunakan
sumber energi terbarukan. Penurunan konsumsi energi Inggris sejak 1998
hingga 2015 mencapai 17% . Hal ini memang terkait kebijakan pemerintah
Inggris terkait pengurangan konsumsi energi. Selain itu berkembang dan
meningkatnya penggunaan teknologi hemat energi yang digunakan oleh
pribadi maupun perusahaan di Inggris. 128
Dan di lain sisi, di tahun 2016, Inggris menjadi produsen minyak
terbesar kedua diantara negara-negara Eropa yang tergabung dalam
Organization for Economic Cooperation Ana Development (OECD),
126
Chris Pocock ; Qatar Ana Kuwait Eurofighter Sales-More Details Revealed ;
https://www.ainonline.com/aviation-news/defense/2018-01-04/qatar-and-kuwait-eurofighter-sales-
more-details-revealed ; 4 Januari 2018 ; diakses pada 28 April 2019 127
House of Lord Paper 159 ; The Middle East: Time for New Realism ; 2 Mei 2017 ; hal. 12 128
UK Energy: How Much, What Type, And Where From ? ;
https://www.ons.gov.uk/economy/environmentalaccounts/articles/ukenergyhowmuchwhattypeand
wherefrom/2016-08-15 ; 15 Agustus 2016 ; diakses pada 28 April 2019
68
dibawah Norwegia yang menghasilkan lebih banyak. Selain itu, Inggris juga
merupakan produsen gas alam terbesar ketiga di Eropa dan OECD, hanya
dilampaui oleh Norwegia dan Belanda. Harga minyak dan gas alam yang
tinggi hingga akhir 2014 mendorong investasi yang lebih tinggi dalam
industri ini agar bisa mendapatkan peningkatan produksi.129
Meski Inggris sendiri telah menjadi produsen minyak mentah dan gas,
tetapi impor kedua sumber daya tersebut tetap berjalan. Dan negara utama
yang menjadi asal impor kedua sumber daya tersebut justru dari dua negara
yang lebih banyak memproduksi dibandingkan Inggris sendiri, yakni
Norwegia dan Belanda, bukan dari Timur Tengah. Pada 2011, impor
minyak Inggris dari Norwegia sendiri saja sudah 719.000 barrel per hari.
Sedangkan dari Timur Tengah, Inggris mengimpor dari Iran (14.000 barrel
per hari), Arab Saudi (3.000 barrel per hari), dan negara Timur Tengah
lainnya yang jika digabung menjadi sekitar 5.000 barrel per hari.130
Namun meski begitu, kepentingan politik Inggris di Timur Tengah
yang menjadi tujuan utama mereka tetap menjadi lebih penting. Inggris
melakukan perdagangan minyak dan gas dengan negara-negara Timur
Tengah hanya untuk memenuhi stabilitas komoditas tersebut, seperti yang
telah disebut sebelumnya, agar bisa memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan dan kemakmuran. Perdagangan minyak dan gas Inggris di
129
U.S Energy Information Administration ; Country Analysis Brief: United Kingdom ;
https://www.eia.gov/beta/international/analysis_includes/countries_long/United_Kingdom/uk.pdf
19 Maret 2018 ; diakses pada 28 April 2019 130
Which Country Supply the UK With Energy e.g. Gas, Oil ? ; https://www.quora.com/Which-
countries-supply-the-UK-with-energy-e-g-Gas-oil ; diakses pada 28 April 2019
69
Timur Tengah juga hanya sebagai kedok agar Inggris tidak kehilangan
pengaruhnya di kawasan tersebut, begitu pula dengan perdagangan senjata
yang mereka jalin.
4.3 Kepentingan Politik Inggris di Kawasan Timur Tengah
Selain mendapatkan keuntungan ekonomi dari perdagangan senjata
dengan Arab Saudi, Inggris pun memiliki kepentingan politik dalam konflik
pemberontakan di Yaman. Pemberontakan oleh kelompok Houthi, yang
notabene merupakan kelompok Syiah dan sekutu dekat Iran, membuat
Inggris khawatir. Ini dikarenakan Iran merupakan sahabat dekat Rusia.
Maka dari itu, Inggris melakukan tindakan ini agar menguatkan
posisinya di Timur Tengah dan dapat menjadi negara yang bersahabat bagi
negara-negara Timur Tengah lainnya. Dengan tindakan seperti ini, Inggris
akan semakin mendapatkan keuntungan yang besar melalui kerjasama
ekonomi dengan negara-negara Timur Tengah, khususnya dari perdagangan
senjata dan sistem pertahanan.131
Inggris juga merasa masalah keamanan berasal dari dan yang terjadi di
kawasan Timur Tengah menjadi cukup penting untuk diperhatikan. Ini
dikarenakan negara-negara Eropa sempat mengalami guncangan setelah
menerima ancaman serangan terorisme, yang seperti diketahui dianggap
berbasis di Timur Tengah. Beberapa kota besar di negara-negara Eropa
131
M. Oghie Nugraha Harahap ; Kepentingan Inggris Menjual Senjata Ke Arab Saudi ; JOM
FISIP UNRI Vol. 5: Edisi Januari-Juni 2018 ; hal. 11-12
70
menerima serangan dari terorisme, antara lain Paris (Perancis) pada
November 2015, Brussels (Belgia) pada Maret 2016, Nice (Perancis) pada
Juli 2016, dan London (Inggris) pada Maret 2017.132
Inggris turut berusaha mengambil peran untuk membantu
menyelesaikan masalah negara-negara Timur Tengah ketika terjadinya Arab
Spring. Ini dikarenakan ketika negara-negara Timur Tengah tersebut
bergejolak, pengungsi dari negara-negara Timur Tengah tersebut mencari
keselamatan kearah Eropa, salah satunya Inggris. Maka dari itu Inggris
harus mencari solusi agar masalah tersebut teratasi. Meskipun hal tersebut
berkaitan dengan masalah kemanusiaan, tetapi masalah pengungsi ini
ditakutkan akan dapat memberikan dampak lainnya bagi Inggris, seperti
dampak keamanan, ekonomi, sosial, budaya, ataupun lainnya.133
Adapun aksi langsung Inggris di Timur Tengah, khususnya pasca
Arab Spring, antara lain Inggris menawarkan bantuan untuk mencari solusi
masalah antara pemerintah dengan pemberontak di dalam negara-negara
Timur Tengah tersebut. Seperti yang diketahui, negara-negara Timur
Tengah masih ada yang menjalankan sistem pemerintahan otoriter dan
kerajaan. Maka dari itu Inggris hadir di Timur Tengah dan berusaha
mempromosikan demokrasi kepada negara-negara Timur Tengah yang
menghadapi pemberontakan dalam negeri.134
132
House of Lord Paper 159 ; The Middle East: Time for New Realism ; 2 Mei 2017 ; hal. 12 133
House of Lord Paper 159 ; The Middle East: Time for New Realism ; 2 Mei 2017 ; hal. 12 134
House of Lord Paper 159 ; The Middle East: Time for New Realism ; 2 Mei 2017 ; hal. 17
71
Dapat kita sebutkan bahwa Inggris memiliki beberapa kepentingan
politik di Timur Tengah. Antara lain Inggris berusaha meredam pengaruh
Rusia di Timur Tengah dengan bekerjasama dan memperluas pengaruhnya
kepada negara-negara Timur Tengah. Inggris juga berusaha meredam
masalah keamanan di Timur Tengah, yang secara tidak langsung
berdampak kepada Inggris sendiri dan negara-negara Eropa lainnya. Selain
itu, Inggris juga berusaha untuk menstabilkan pengaruhnya di Timur
Tengah. Inggris berusaha mempengaruhi pemerintah negara-negara Timur
Tengah yang bergejolak. Demokrasi menjadi senjata kampanye yang
digunakan oleh Inggris untuk bisa masuk dan turut mengambil peran dan
geopolitik yang terjadi di kawasan Timur Tengah.
72
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisa dengan kerangka teori dan metodologi
penelitian yang telah dipilih, ditemukan bahwa alasan rasional pemerintah
Inggris tidak mendukung langkah kebijakan Amerika Serikat ini
dikarenakan mereka merasa bahwa pengakuan ini tidak akan dapat
membantu terciptanya prospek perdamaian di kawasan tersebut. Apalagi
ditambah dengan kenyataan bahwa Amerika Serikat yang selama ini
mengklaim sebagai penengah antara Palestina dan Israel, ternyata malah
mengambil kebijakan yang bertolak belakang dengan klaim tersebut.
Selain itu, Inggris kali ini juga terlihat berusaha lebih mementingkan
kepentingan nasionalnya. Inggris berusaha menjalin hubungan baik dengan
negara-negara Timur tengah. Apalagi kawasan Timur Tengah dianggap
sebagai kawasan potensial untuk menjadi pasar bagi produk-produk Inggris.
Kawasan Timur Tengah diketahui memiliki cadangan minyak yang
melimpah. Selain itu, konflik yang melanda internal negara-negara Timur
tengah, maupun konflik regional Timur Tengah, membuat potensi
perdagangan senjata di kawasan tersebut menjadi prospektif bagi Inggris.
Inggris diketahui merupakan salah satu negara yang menjadi produsen
senjata terbesar. Inggris melalui lembaga miliknya, the Defence and
73
Secutiry Organization (DSO), memfasilitasi pertemuan antara perusahaan-
perusahaan produsen senjata dan sistem pertahanan, dengan negara-negara
yang akan menjadi pembeli senjata dan sistem pertahanan tersebut.
Berbagai senjata yang dijual oleh Inggris antara lain tank, helikopter,
pesawat tempur, kapal perang, rudal, senjata genggam, senjata ringan,
pelindung tubuh, alat komunikasi, dan peralatan IT. Tetapi dalam beberapa
tahun belakangan, negara-negara Timur Tengah terlihat berfokus kepada
pembelian pesawat tempur dari Inggris.
Negara-negara Timur Tengah yang menjadi pelanggan senjata
produksi dari Inggris antara lain Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman,
Kuwait, Jordan, Afghanistan, Bahrain, Qatar, dan juga tentunya Israel. Arab
Saudi disebut sebagai negara Timur Tengah dengan kekuatan militer paling
kuat. Selanjutnya banyak yang berpendapat Israel memiliki kekuatan militer
yang juga tangguh. Ini tentunya tidak terlepas dari bantuan Amerika Serikat,
Inggris, dan sekutunya.
Selain perdagangan senjata, seperti yang disebut sebelumnya bahwa
Inggris juga tertarik dengan sumber daya alam, antara lain minyak dan gas
alam yang ada di kawasan Timur Tengah. Inggris sendiri sebenarnya sudah
menjadi negara produsen minyak dan gas, bahkan terbesar kedua di Eropa
untuk minyak, setelah Norwegia. Sedangkan untuk gas, Inggris menjadi
yang terbesar ketiga, setelah Norwegia dan Belanda.
74
Namun Inggris memang terlihat membawa kepentingan ekonomi
tersebut, khususnya akses terhadap minyak dan gas. Ini dikarenakan
pemerintah Inggris membutuhkan minyak dan gas dari Timur Tengah, untuk
menstabilkan kepemilikan pasokan minyak dan gas yang mereka miliki.
Ditambah pemerintah Inggris memiliki pendapat bahwa pasar minyak dan
gas itu bersifat global, maka stabilitas pasokannya akan sangat
mempengaruhi kemakmuran dan pertumbuhan perekonomian global.
Dari hasil yang peneliti temukan, alasan Inggris tidak menyetujui
pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel adalah karena 1) kebijakan
tersebut akan menghambat proses perdamaian di kawasan tersebut dan
berpengaruh terhadap kawasan Timur tengah ; 2) Inggris ingin menjaga
hubungan baik dengan negara-negara Timur tengah ; 3) Inggris ingin
memanfaatkan dan meningkatkan pasar perdagangan senjatanya yang ada di
Timur tengah ; dan 4) Inggris berusaha menajga akses terhadap minyak dan
gas yang ada di kawasan Timur Tengah untuk menjaga kestabilan pasokan
sumber daya terhadap kebutuhan Inggris.
5.2 Saran
Peneliti sendiri sadar bahwa bahan penelitian yang didapatkan
masih kurang. Ini mungkin karena isu terkait masih termasuk isu yang baru
dalam kajian Ilmu Hubungan Internasional. Oleh karena itu, peneliti
75
berharap penelitian terkait isu ini akan dapat lebih banyak dan berlanjut,
agar penelitian-penelitian selanjutnya yang terkait dengan isu ini bisa
menyajikan hasil penelitian yang lebih komprehensif dan lebih akurat.
xii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
James S. Coleman ; Dasar-Dasar Teori Sosial . Foundations of Social Theory ;
2009
Graham T. Allison ; Essence of Decision; Explaining the Cuban Missile Crisis ;
1971
Robert Jackson & George Sorensen ; Pengantar Studi Hubungan Internasional ;
2009
P. Anthonius Sitepu ; Studi Hubungan Internasional ; 2011
Mochtar Mas‟oed ; Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi ; 1994
Suryana, “Metodologi Penelitian, Metode Praktis Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif”, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010
Jurnal
Derek E. Mix ; The United Kingdom: Background, Brexit, and Relations with the
United States ; Congressional Research Service ; 12 Maret 2018
M. Oghie Nugraha Harahap ; Kepentingan Inggris Menjual Senjata Ke Arab
Saudi ; JOM FISIP UNRI Vol. 5: Edisi Januari-Juni 2018
House of Lord Paper 159 ; The Middle East: Time for New Realism ; 2 Mei 2017
Louisa Brooke-Holland ; UK Arms Exports To Saudi Arabia: Q&A ; House Of
Commons Library Briefing Paper Number 08425 ; 25 Oktober 2018 ; hal. 1
Mircea Windham ; AIPAC: Organisasi Paling Berbahaya di Dunia ; 2010
Iqbal Ramadhan ; Lobi Israel Dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Ke
Timur Tengah ; Intermestic: Journal of International Studies ; Vol. 1 No. 2
Mei 2017
xiii
Said Agung Pangestu ; Kekuatan Hegemoni Amerika Serikat di Timur Tengah
Terlihat Pada Invasi ke Irak Tahun 2003 ; UNAS, Rubrik #LuarPagar ; 15
Juni 2013
Frank Slijper ; Under The Radar; The Uni Arab Emirates, Arms Transfer , and
Regional Conflict ; PAX/2017/10 ; September 2017 ; hal. 16
Situs Online
Donald Trump: Yerusalem adalah ibukota Israel; 7 Desember 2017;
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42251271 ; diakses pada 14
Desember 2018
AS Veto Resolusi DK PBB Yang Tolak Akui Yerusalem Sebagai Ibukota Israel; 19
Desember 2017; https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42406702 ; diakses
pada 15 Desember 2018
Palupi Annisa Auliani; Voting di Majelis Umum PBB Soal Yerusalem, 128
Negara Menentang AS; 22 Desember 2017;
https://internasional.kompas.com/read/2017/12/22/02193201/voting-di-
majelis-umum-pbb-soal-yerusalem-128-negara-menentang-as ; diakses pada
15 Desember 2018
Riva Dessthania Suastha; Delapan Sekutu Amerika Tolak Resolusi PBB Soal
Yerusalem; 22 Desember 2017;
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171222112318-134-
264189/delapan-sekutu-amerika-tolak-resolusi-pbb-soal-yerusalem ; diakses
pada 15 Desember 2018
Rita Uli Hutapea; 9 Negara Tolak Resolusi PBB Soal Yerusalem, Takut Ancaman
Trump; 22 Desember 2017; https://news.detik.com/internasional/d-
3781082/9-negara-tolak-resolusi-pbb-soal-yerusalem-takut-ancaman-trump
; diakses pada 17 Desember 2018
xiv
Yuliana Ratnasari; Majelis Umum PBB Sepakat Menolak Pengakuan Trump Soal
Yerusalem; 22 Desember 2017; https://tirto.id/majelis-umum-pbb-sepakat-
menolak-pengakuan-trump-soal-yerusalem-cB9c ; diakses pada 20
Desember 2018
Apa Yang Mendasari Pengakuan Trump Atas Yerusalem ? Tujuh Hal Yang Harus
Anda Ketahui ; https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-42276374 ;
diakses pada 28 April 2019
Tegar Sukma Aji; Tiga Alasan Trump Berani Mengakui Yerusalem Ibukota Israel;
2 Juni 2018; https://geotimes.co.id/opini/tiga-alasan-mengapa-trump-berani-
mengakui-yerusalem-ibukota-israel/ ; diakses pada 22 Desember 2018
Sucahya Tjoa ; Menerawang Kebijakan Trump dan AS Kembali ke Timur Tengah
;
https://www.kompasiana.com/makenyok/59263ecd82afbd980e0c0aad/mene
rawang-kebijakan-trump-dan-as-kembali-ke-timur-tengah?page=all ; 25 Mei
2017 ; diakses pada 29 April 2019
Buka Kedubes di Yerusalem, AS Dikecam Banyak Negara ;
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180514234540-120-
298210/buka-kedubes-di-yerusalem-as-dikecam-banyak-negara ; 15 Mei
2018 ; diakses pada 29 April 2019
Khairisa Ferida ; Inggris Tolak Pengakuan Yerusalem Sebagai Ibukota Israel ;
https://www.liputan6.com/global/read/3187474/inggris-tolak-pengakuan-
yerusalem-sebagai-ibu-kota-israel ; 7 Desember 2017 ; diakses pada 29
April 2019
Harriet Agerholm ; Theresa May calls Donald Trumps‟s recognition of Jerusalem
as Israel‟s capital „unhelpful for peace prospects‟ ; 6 Desember 2017 ;
https://www.independent.co.uk/news/uk/home-news/jerusalem-theresa-
may-trump-response-latest-news-statement-a8095986.html ; diakses pada
25 April 2019
xv
Marniati ; Paus Sebut Timur Tengah Terus Menderita Karena Konflik ;
https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-
israel/17/12/26/p1jkr6368-paus-sebut-timur-tengah-terus-menderita-karena-
konflik ; 26 Desember 2017 ; diakses pada 29 April 2019
Dwi Febrina Fajrin ; Dua Pertiga dari Total Senjata Inggris Dijual ke Timur
Tengah ; https://www.cnnindonesia.com/internasional/20160905190112-
134-156265/dua-pertiga-dari-total-senjata-inggris-dijual-ke-timur-tengah ; 6
September 2016 ; diakses 29 April 2019
Novi Chritiastuti ; Ini Pidato Lengkap Trump Saat Mengakui Yerusalem Sebagai
Ibukota Israel ; https://news.detik.com/internasional/d-3758317/ini-pidato-
lengkap-trump-saat-mengakui-yerusalem-ibu-kota-israel ; 7 Desember 2017
; diakses pada 29 April 2019
Herianto Batubara ; Pernyataan lengkap Netanyahu Soal Yerusalem Jadi Ibukota
Israel ; https://news.detik.com/berita/d-3758490/pernyataan-lengkap-
netanyahu-soal-yerusalem-jadi-ibu-kota-israel ; 7 Desember 2017 ; diakses
pada 28 April 2019
Agni Vidya Perdana ; Trump: Tentara AS Tetap di Timur Tengah Demi
Melindungi Israel ;
https://internasional.kompas.com/read/2018/11/28/23383441/trump-tentara-
as-tetap-di-timur-tengah-demi-lindungi-israel ; 28 November 2018 ; diakses
pada 29 April 2019
Mengapa Guatemala Akan Memindahkan Kedubesnya Ke Yerusalem ;
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42481894 ; 26 Desember 2017 ;
diakses pada 28 April 2019
Presiden Honduras Akui Yerusalem Ibukota Israel ;
https://dunia.tempo.co/read/1188896/presiden-honduras-akui-yerusalem-
ibu-kota-israel/full&view=ok ; 25 Maret 2019 ; diakses pada 28 April 2019
Lintar Satria ; Presiden Honduras Akui Yerusalem Ibukota Israel ;
https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-
xvi
israel/powee1377/presiden-honduras-akui-yerusalem-ibu-kota-israel ; 25
Maret 2019 ; diakses pada 28 April 2019
Simon Hooper ; Togo: How Represive West African State Built Close Ties With
Israel ; https://www.middleeasteye.net/news/togo-how-repressive-west-
african-state-built-close-ties-israel ; 22 Desember 2017 ; diakses pada 28
April 2019
Fira Nursya‟bani ; Empat Negara Pendukung AS Hanyalah Pulau Kecil Pasifik ;
https://www.republika.co.id/berita/internasional/global/17/12/22/p1cek5366
-empat-negara-pendukung-as-hanyalah-pulau-kecil-pasifik ; 22 Desember
2017 ; diakses pada 28 April 2019
Yantina Debora ; Dewan Keamanan PBB Kecam Tindakan Trump terkait
Yerusalem ; https://tirto.id/dewan-keamanan-pbb-kecam-tindakan-trump-
terkait-yerusalem-cBqM ; 9 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019
Victor Maulana ; Soal Yerusalem, Putin Nyatakan Dukung Palestina ;
https://international.sindonews.com/read/1263296/41/soal-yerusalem-putin-
nyatakan-dukung-palestina-1512520901 ; 6 Desember 2017 ; diakses pada
28 April 2019
Zlatica Hoke ; Presiden Prancis Desak PM IsraelTunjukkan Sikap Mendukung
Palestina ; https://www.voaindonesia.com/a/presiden-perancis-desak-pm-
israel-tunjukkan-sikap-mendukung-perdamaian/4158339.html ; 11
Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019
Pemimpin Perancis dan Israel Saling Kritik Soal Yerusalem ;
https://www.voaindonesia.com/a/pemimpin-prancis-dan-israel-saling-kritik-
soal-yerusalem/4158132.html ; 11 Desember 2017 ; diakses pada 28 April
2019
Khairissa Ferida ; China Serukan Pengakuan Yerusalem Timur Sebagai Ibukota
Palestina ; https://www.liputan6.com/global/read/3196903/china-serukan-
pengakuan-yerusalem-timur-ibu-kota-palestina ; 15 Desember 2017 ;
diakses pada 28 April 2019
xvii
Anadolu, Xinhua ; China Dukung Yerusalem Timur Sebagai Ibukota Palestina ;
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171214192756-113-
262488/china-dukung-yerusalem-timur-sebagai-ibu-kota-palestina ; 14
Desember 2017 ; diakses 28 April 2019
Marniati ; Negara-Negara Amerika Latin Tolak Sikap AS Soal Yerusalem ;
https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-
israel/17/12/08/p0n2br415-negaranegara-amerika-latin-tolak-sikap-as-soal-
yerusalem ; 8 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019
Nidia Zuraya ; Uni Eropa Dukung Yerusalem Timur Menjadi Ibukota Palestina ;
https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-
israel/18/01/23/p2z4a1383-uni-eropa-dukung-yerusalem-timur-menjadi-ibu-
kota-palestina ; 23 januari 2018 ; diakses pada 29 April 2019
Negara Afrika Yang Membangkan dan Tunduk Diancam Trump Soal Yerusalem ;
https://www.antaranews.com/berita/673340/negara-afrika-yang-
membangkang-dan-tunduk-diancam-trump-soal-yerusalem ; 25 Desember
2017 ; diakses pada 28 April 2019
Berlianto ; Jepang Tegaskan Tidak Akan Pindahkan Kedubesnya Ke Yerusalem ;
https://international.sindonews.com/read/1269063/43/jepang-tegaskan-
tidak-akan-pindahkan-kedubesnya-ke-yerusalem-1514362514 ; 27
Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019
Natalia Santi ; Veto AS Gagalkan Resolusi DK PBB Soal Yerusalem ;
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20171219085339-134-
263372/veto-as-gagalkan-resolusi-dk-pbb-soal-yerusalem ; 19 Desember
2017 ; diakses pada 29 April 2019
Mustafa Abd. Rahman ; Rahasia di Balik Hubungan AS-Israel ;
https://internasional.kompas.com/read/2016/09/18/17101251/rahasia.di.bali
k.hubungan.as-israel?page=all ; 18 September 2016 ; diakses padad 29
April 2019
xviii
Saat-Saat Donald Trump Dilantik Sebagai Presiden ;
https://dunia.tempo.co/read/838280/saat-saat-donald-trump-dilantik-
sebagai-presiden/full&view=ok ; 21 Januari 2017 ; diakses pada 28 April
2019
Akhmad Muawal Hasan ; Lobi Grup Zionis AS Dibalik Keputusan Trump Soal
Yerusalem ; https://tirto.id/lobi-grup-zionis-as-di-balik-keputusan-trump-
soal-yerusalem-cBzo ; 12 Desember 2017 ; diakses pada 28 April 2019
https://www.adl.org/who-we-are/our-mission ; diakses pada 29 April 2019
Tokoh-Tokoh Yahudi Bercokol di Ring Satu Pemerintahan Trump ;
https://kumparan.com/@kumparannews/tokoh-tokoh-yahudi-bercokol-di-
ring-satu-pemerintahan-trump ; 25 januari 2017 ; diakses pada 28 April
2019
Edward Yeranian ; Saudi Dukung Keputusan AS Keluar dari Perjanjian Nuklir
Iran ; https://www.voaindonesia.com/a/saudi-dukung-keputusan-as-keluar-
dari-perjanjian-nuklir-iran-/4387596.html ; 10 Mei 2018 ; diakses pada 29
April 2019
Iwan Taunuzi ; Amerika Klaim Netral di Konflik Palestina dan Israel ;
http://www.tribunnews.com/internasional/2011/04/19/amerika-klaim-netral-
di-konflik-palestina-dan-israel ; 19 April 2011 ; diakses pada 29 April 2019
Sodikin ; Dalam Tujuh Tahun Terakhir, Hegemoni AS Kian Memudar ;
https://www.islampos.com/66317-66317/ ; 2018 ; diakses pada 29 April
2019
Kekuatan Amerika Yang Semakin Tua Dan Melemah ;
https://jakartagreater.com/kekuatan-amerika-yang-semakin-tua-dan-
melemah/ ; 22 Oktober 2015 ; diakses pada 29 April 2019
SIPRI Arms Transfer Database ;
http://armstrade.sipri.org/armstrade/html/export_toplist.php ; diakses pada
27 April 2019
xix
6 Bulan, Penjualan Senjata Inggris ke Arab Saudi Tembus 19 Triliun ;
https://www.jejaktapak.com/2017/10/25/6-bulan-penjualan-senjata-inggris-
ke-inggris-tembus-rp19-triliun/ ; 25 Oktober 2017 ; diakses pada28 April
2019
UK Arms Trade and the UEA ; http://icfuae.org.uk/campaigns/uk-arms-trade-and-
uae ; 5 September 2017 ; diakses pada 28 April 2019
Berlianto ; Perangi ISIS, Inggris Kirim Peralatan Militer ke Yordania ;
https://international.sindonews.com/read/1052931/41/perangi-isis-inggris-
kirim-peralatan-militer-ke-yordania-1444749479 ; 13 Oktober 2015 ;
diakses pada 28 April 2019
Perusahaan Inggris Pasok Pesawat ke Oman ;
https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2012/12/121221_inggris_oman_senja
ta_pesawat ; 21 Desember 2012 ; diakses pada 28 April 2019
Chris Pocock ; Qatar Ana Kuwait Eurofighter Sales-More Details Revealed ;
https://www.ainonline.com/aviation-news/defense/2018-01-04/qatar-and-
kuwait-eurofighter-sales-more-details-revealed ; 4 Januari 2018 ; diakses
pada 28 April 2019
UK Energy: How Much, What Type, And Where From ? ;
https://www.ons.gov.uk/economy/environmentalaccounts/articles/ukenergy
howmuchwhattypeandwherefrom/2016-08-15 ; 15 Agustus 2016 ; diakses
pada 28 April 2019
U.S Energy Information Administration ; Country Analysis Brief: United
Kingdom ;
https://www.eia.gov/beta/international/analysis_includes/countries_long/Un
ited_Kingdom/uk.pdf 19 Maret 2018 ; diakses pada 28 April 2019
Which Country Supply the UK With Energy e.g. Gas, Oil ? ;
https://www.quora.com/Which-countries-supply-the-UK-with-energy-e-g-
Gas-oil ; diakses pada 28 April 2019
top related