peranan haji tubagus ismail sebagai...

71
PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI PENGGERAK PERLAWANAN RAKYAT BANTEN TERHADAP KOLONIAL BELANDA 1888 Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) Oleh: BURHANUDIN NIM: 1113022000035 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

41 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL

SEBAGAI PENGGERAK PERLAWANAN RAKYAT

BANTEN TERHADAP KOLONIAL BELANDA 1888

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum)

Oleh:

BURHANUDIN

NIM: 1113022000035

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M

Page 2: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

i

Page 3: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

ii

PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI PENGGERAK

PERLAWANAN RAKYAT BANTEN TERHADAP KOLONIAL BELANDA 1888

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum)

Oleh:

Burhanudin

NIM: 1113022000035

Pembimbing

Prof. Amelia Fauzia, Ph.D.

NIP: 197103251999032004

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIFERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M

Page 4: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi

Skripsi berjudul Peranan Haji Tubagus Ismail sebagai Penggerak Perlawanan

Rakyat Banten terhadap Kolonial Belanda 1888 ini telah diujikan dalam sidang skripsi

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 29 Mei 2020. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.) pada

program Studi Sejarah dan Peraban Islam.

Jakarta, 29 Mei 2020

Sidang Skripsi

Ketua Merangkap Anggota,

Dr. Awalia Rahma, M.A.

NIP. 197106212001122001

Anggota,

Sekertaris Merangkap Anggota,

Hikmah Irfaniah, M.Hum.

NIP. 198410082019032010

Penguji I,

Dr. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag.

NIP. 195608171986031006

Penguji II,

Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, M.A.

NIP. 195912221991031003

Pembimbing,

Prof. Amelia Fauzia, Ph.D.

NIP. 197103251999032004

Page 5: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Ayahanda Baweh

Ibunda Asiyah

Page 6: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

v

ABSTRAK

Penulisan skripsi yang berjudul “Peranan Haji Tubagus Ismail sebagai Penggerak Perlawanan

Rakyat Banten terhadap Kolonial Belanda 1888” ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

peran dari Haji Tubagus Ismail selaku pemuka agama dan keturunan bangsawan Banten dalam

peristiwa Pemberontakan Petani Banten. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulisan skripsi

ini menggunakan metode historis dengan merujuk ke sumber wawancara, observasi, dan sumber

tertulis lain. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori konflik sosial yang

diperkenalkan oleh Ralf Dahrendorf dan menggunakan pendekatan deskriptif analitis dan juga

pendekatan psikologis. Hasil dari penelitian skripsi ini menyimpulkan bahwa peranan Haji

Tubagus Ismail yang merupakan seorang ulama dan kerturunan bangsawan Banten dalam

peristiwa pemberontakan petani Banten sangatlah besar, mulai dari peran dalam strategi

pemberontakan, turun selaku pemimpin gerakan pemberontakan dan menghimpun masa yang

akan melakukan pemberontakan. Para petani Banten yang sudah merasakan keresahan ekonomi,

akhirnya benar-benar melakukan pergerakan setelah adanya fatwa jihad yang dikeluarkan oleh

para ulama. Ditambah dengan adanya sosok Haji Tubagus Ismail seorang ulama yang merupakan

keturunan bangsawan Banten membuatnya mendapatkan prestise atau kedudukan yang sangat

dihormati oleh masyarakat. Hal inilah yang kemudian membuat semangat jihad para petani

semakin kuat.

Kata Kunci: Haji Tubagus Ismail, Pemberontakan Petani, Banten.

Page 7: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah berkat Rahmat dan Karunia Allah, skripsi yang berjudul

“Peran Haji Tubagus Ismail sebagai Penggerak Perlawanan Rakyat Banten

terhadap Kolonial Belanda 1888” dapat diselesaikan dalam rangka melengkapi

tugas dan memenuhi syarat untuk menyelesaikan program Strata I (SI) pada Program

Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada

Sang Revolusioner sejati, Nabi Muhammad SAW, keluarga serta para sahabat yang

telah membawa perubahan dengan menghadirkan peradaban Islam rahmatalilalamin.

Penelitian ini penting bagi penulis untuk dilakukan, sebagai wujud rasa

tanggung jawab akademik untuk mengembangkan kajian ilmu-ilmu Islam sekaligus

sebagai rasa tanggung jawab sosial dan pengabdian kepada masyarakat.

Jakarta, 29 April 2020

Burhanudin

NIM: 1113022000035

Page 8: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis sangat menyadari, dalam menyelesaikan penelitian ini sudah barang tentu

penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kepada mereka penulis

sampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya dengan iringan do’a semoga mendapat

balasan dari Allah dan dicatat sebagai amal sholeh, Amin.

Namun secara khusus, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc. M.A. selaku

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Saiful Umam M.A. Ph.D. selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora.

3. Dr. Awalia Rahma M.A. selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban

Islam Fakultas Adab dan Humaniora.

4. Prof. Amelia Fauzia Ph.D. selaku pembimbing, sebab ditengah-tengah

kesibukannya telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan

mendorong penulisan skripsi ini.

5. Kepada jajaran dosen Fakultas Adab dan Huamniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih karena telah

memberikan kontribusi ilmiahnya dan mengantarkan penulis pada jenjang pendidikan

Strata I (SI) hingga selesai.

6. Kepada pimpinan dan segenap karyawan perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah yang telah memberikan bantuan dan kesempatan memanfaatkan buku-

buku dan fasilitas lain yang diperlukan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Kepada orang tua, Ayahanda Baweh dan Ibunda Asiyah yang selalu

memberikan bimbingan, motivasi, dan do’a semenjak penulis masih kecil agar kelak

menjadi orang yang bermanfaat.

8. Kepada teman-teman satu kelas, khususnya kepada M Fikri Fauzan,

Mulyadi, Hendi Nurahman, Atiqullah, dan Lukman Hadi, serta teman seperantauan

Amei Riandi Oktarianto yang mensuport penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

viii

9. Kepada teman-teman PAKDE CREW, Imam Fakhri, Arif Maulana,

Andi Munawar, Adhi Satoto, Heri Openk, penulis berterima kasih atas bantuan dan

dorongannya kepada penulis demi menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Serta terkhusus kepada Hajar Nurmuslimah selaku orang yang selalu

mendorong dan memberikan semangat tiada henti, membantu dalam hal pencarian

data kepustakaan dan wawancara. Penulis sangat berterima kasih yang sebesar-

besarnya.

Untuk itu, kepada semuanya penulis hanya bisa mendoakan semoga amal

tersebut dicatat sebagai amal sholeh dan dibalas dengan balasan yang terbaik oleh

Allah.

Page 10: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

ix

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 7

E. Kerangka Teori .............................................................................................. 8

F. Metode Penelitian .......................................................................................... 9

G. Sistematika Penulisan .................................................................................... 12

BAB II: KEADAAN GEOGRAFIS, SOSIAL EKONOMI, DAN KEAGAMAAN

BANTEN TAHUN 1888

A. Kondisi Geografis Banten .............................................................................. 14

B. Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Banten .......................................... 16

C. Keagamaan Masyarakat Banten ..................................................................... 22

BAB III: BIOGRAFI HAJI TUBAGUS ISMAIL

A. Silsilah Haji Tubagus Ismail .......................................................................... 27

B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail ...................................................... 29

C. Peran Keagamaan Haji Tubagus Ismail ......................................................... 31

BAB IV: PERAN HAJI TUBAGUS ISMAIL DAN PERLAWANAN RAKYAT

BANTEN

A. Peran Haji Tubagus Ismail dalam Perencanaan Pemberontakan ................... 35

Page 11: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

x

B. Haji Tubagus Ismail sebagai Pemimpin Pemberontakan............................... 39

C. Perjuangan akhir Haji Tubagus Ismail ........................................................... 44

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 49

B. Saran-saran .................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 51

TRANSKIP WAWANCARA .................................................................................. 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 58

Page 12: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banten merupakan satu daerah yang sangat kental dengan pengaruh

ulama dan juga teradisi keagamaannya. Hal ini sangat menarik dengan

kondisi Indonesia termasuk didalamnya Banten, yang mengalami masa

penjajahan. Di mana tokoh keagamaan memainkan peranan yang sangat

penting dalam menanggapi kekuasaan penjajah Barat yang dianggap

sebagai penguasa kafir. Ajaran dan doktrin keagamaan menyebar luas di

kalangan masyarakat bawah sebagai bukti respon dari pemuka agama yang

tidak rela dijajah oleh bangsa kafir dan tentu saja sangat marah melihat

rakyat pribumi yang menderita.

Hingga pada akhirnya Banten mengukir sejarah dengan meletusnya

pemberontakan petani yang dimotori oleh pemimpin agama. Tragedi

tersebut ialah pemberontakan petani Banten yang terjadi pada tahun 1888.

Pemberontakan tersebut dipandang sebagai gerakan protes terhadap

penjajahan Barat dan menggunakan agama sebagai simbol perlawanan.

Selama beberapa dasawarsa sebagian Jawa diramaikan oleh

kebangkitan agama, yang menunjukan peningkatan hebat di dalam

praktek-praktek keagamaan seperti shalat, naik haji, pemberian pendidikan

agama kepada para pemuda, pendirian cabang tarekat, dan penyebarluasan

khutbah. Pada akhir tahun 1850-an Karel Frederik Holle (penasehat

honorer pemerintah kolonial) melaporkan, bahwa para bupati harus

mengeluarkan perintah supaya kewajiban beragama ditaati lebih baik lagi.1

1Karel A. Steenbrink, Beberapa Aspek Tentang Islam Di Indonesia Abad Ke-19, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1984) h. 52

Page 13: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

2

Pernyataan dari Karel Federik Holle yang merupakan seorang penasehat

honorer pemerintah kolonial tersebut jelas menunjukan bahwa pemuka

agama sangat disegani oleh masyarakat termasuk juga pejabat

pemerintahan yang mendukung dari ajaran-ajaran tarekat yang dijalankan

oleh masyarakat.

Kondisi perekonomian masyarakat Banten yang mengandalkan

sektor pertanian mulai merasa dirugikan akibat kedatangan kekuasaan

VOC. Setelah jatuhnya Kesultanan Banten yang bermula sekitar tahun

1682 perang terbuka antara Sultan Ageng Tirtayasa melawan Belanda

yang bekerja sama dengan anaknya, Sultan Haji berlangsung sengit. Pada

tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa menyerah kepada Belanda dan dibawa

ke Batavia. Setelah menyerahnya Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan

Banten tidak lagi mampu mengembangkan dirinya sebagai sebuah

kesultanan, Banten lebih banyak mengikuti kemauan VOC Belanda.2

Mulai dari situlah masyarakat wilayah Banten dikuasai oleh pemerintahan

kolonial Belanda yang nantinya menimbulkan masalah sosial dan

ekonomi.

Pada tahun 1808, Daendles menghapuskan tanah-tanah milik sultan

serta kerja wajib yang melekat pada tahan-tanah itu, lalu memungut

seperlima bagian dari hasil panen sebagai pajak tanah untuk seluruh daerah

dataran rendah di Banten. Beberapa tahun kemudian Raffles menjadikan

sewa tanah sebagai satu-satunya pajak tanah.3 Mulai dari situ munculah

konflik mengenai hak tanah, yang merugikan bagi masyarakat petani.

Akhir abad ke-19 merupakan satu periode revivalisme agama, dan

tentu saja menarik untuk kita menyelidiki sejauh mana hal itu mendorong

2 Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern cetakan III ,(Jakarta: Serambi, 2007), h. 173 3 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 37

Page 14: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

3

pemberontakan di Banten. Kondisi yang terdapat dalam lingkungan sosio-

kultural di Banten pada waktu itu tidak diragukan lagi menjadikan tanah

yang subur bagi timbulnya revivalisme agama. Rakyat di sana bukan

hanya menjadi penganut agama Islam yang mendarah daging, runtuhnya

tatanan tradisional dan gejala yang menyertainya mendorong peningkatan

kegiatan di bidang agama. Proses ini sangat membantu percepatan

persiapan pemberontakan. Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa

gerakan protes keagamaan adalah produk kekuatan sosial yang menunjang

sikap memberontak.4

Pergerakan-pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat Banten

menunjukan bahwa tarekat atau perkumpulan tertutup yang merupakan

sarana untuk menyebarkan informasi-informasi rahasia dan komunikasi

antara anggota-anggota komplotan telah memainkan peranan yang sangat

penting. Informasi disebarkan melalui tarekat secara rahasia sehingga

pejabat-pejabat pemerintahan tidak bisa menduga sedikitpun apa yang

sedang terjadi.

Pertemuan-pertemuan antara gerakan tarekat mempersatukan para

kiai sebagai pemimpin komplotan di daerah masing-masing. Dengan

menggunakan agama sebagai kedok, mereka bertukar pengalaman dan

membicarakan strategi kampanye untuk melancarkan rencana

pemberontakan.5

Dengan keadaan perekonomian yang sangat sulit di bawah

kekuasaan Belanda membuat rakyat Banten sangat menderita, puncaknya

adalah ketika doktrin-doktrin kegamaan yang dilakukan oleh pemuka

agama mengenai jihad melawan orang-orang kafir. Sebagai contoh yaitu

4 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 155 5 Sartono Kartodirjo,Pemberontakan Petani Banten 1888, h. 193

Page 15: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

4

Haji Abdul Karim dan Haji Tubagus Ismail, keduanya telah menuntut ilmu

di Haramain lalu kembali ke tanah kelahirannya dan menyampaikan apa

yang telah dipelajarinya.

Ketika penjajahan Belanda semakin meluas, maka muncullah

gerakan protes petani dipimpin ulama lokal untuk melawan Belanda. Para

petani dan ulama lokal menganggap perang itu sebagai perang suci. Faktor

pendorong terjadinya gerakan-gerakan perlawanan tersebut antara lain

adalah dengan diberlakukannya sistem tanam paksa oleh pemerintah

kolonial. Selain itu juga pajak yang tinggi melahirkan penderitaan bagi

para petani. Petani dipaksa untuk menanam lahan sawahnya dan tanah

perkebunan dengan tanaman yang diperlukan oleh pasar dunia, seperti

kopi, tebu, tembakau, dan nila. Karena sudah merasa tidak tahan dengan

tekanan pemerintah kolonial, meletuslah perlawanan petani yang dipimpin

oleh Haji Wasid, seorang pemimpin tarekat Qadiriah wa Naqsabandiah.6

Pembahasan mengenai kebangkitan beragama di Banten, tentunya

tidak lepas dari peranan para pemuka agama yang memainkan peran yang

sangat penting. Di sini penulis mengangkat tokoh Haji Tubagus Ismail,

beliau adalah salah seorang pemuka agama yang sangat dihormati

masyarakat didaerahnya.

Alasan mengapa penulis mengangkat tokoh Haji Tubagus Ismail

adalah karena ia seorang pemimpin keagamaan yang belum banyak

dibahas secara khusus, padahal perannya sangat besar baik dalam

merencanakan maupun disaat memimpin langsung perlawanan masyarakat

Banten terhadap penjajah. Selain itu Haji Tubagus Ismail juga adalah salah

satu murid Haji Abdul Karim yang menjadi tokoh penting dan berperan

luas pada waktu itu.

6 Ahmad Mansyur Suryanegara, Api Sejarah I, (Bandung: Salamadani, 2009) h. 212

Page 16: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

5

Haji Tubagus Ismail juga termasuk kaum bangsawan Banten yang

telah kehilangan semua pengaruh politiknya, tetapi masih mempunyai

prestise sosial di kalangan penduduk. Satu faktor lagi mengapa

kepemimpinannya diakui oleh orang-orang Banten adalah karena ia

merupakan cucu dari Tubagus Urip.

Haji Tubagus Ismail tidak mencukur rambutnya ketika pergi haji

layaknya orang haji kebanyakan, dalam jamuan-jamuan ia hampir tidak

mau makan apa-apa.7 Hasil dari usaha keras para tokoh keagamaan

termasuk Haji Tubagus Ismail tidak sia-sia. Haji Tubagus Ismail bersama

para pemuka agama membuat perencanaan gerakan, dan Haji Tubagus

Ismail sendiri mendapat tugas untuk mengumumkan rencana

pemberontakan kepada kaum sentana.8 Semua kiyai tidak hanya diberi

tahu tentang tanggal dimulainya pemberontakan, mereka juga dimintai

pendapatnya.9

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

penulis akan mengkaji mengenai eksistensi ulama Banten dalam

menghimpun masa dan memimpin jalannya pemberontakan. Seperti yang

kita ketahui dimana pemberontakan petani Banten merupakan satu

peristiwa gerakan sosial yang dimotori oleh peran ulama. Tetapi dalam

penulisan ini penulis lebih memfokuskan ke satu ulama yaitu Haji Tubagus

Ismail dalam peristiwa tersebut.

7 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 200 8Kaum Sentana adalah kaum-kaum yang dianggap bangsawan. 9 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. h. 218

Page 17: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

6

2. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang dikaji sebagaimana dikemukakan

di atas, maka penulis membatasi permasalahan pada peran Haji Tubagus

Ismail terhadap pemberontakan petani Banten tahun 1888.

1. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana peranan Haji

Tubagus Ismail sebagai penggerak perlawanan rakyat Banten terhadap

Kolonial Belanda tahun 1888, sedangkan sub-pertanyaannya adalah:

a. Bagaimana biografi Haji Tubagus Ismail dari awal

perjalanan hidup hingga meninggalnya.

b. Bagaimana peran Haji Tubagus Ismail dari awal

perencanaan pemberontakan hingga terjadinya pemberontakan masyarakat

Banten terhadap kolonial Belanda tahun 1888.

c. Bagaimana pengaruh Haji Tubagus Ismail terhadap

pemberontakan petani Banten tahun 1888.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan penelitian ini antara lain yaitu:

a. Ingin menjelaskan latar belakang sosial, ekonomi, dan

keagamaan masyarakat Banten tahun 1888.

b. Ingin menjelaskan biografi Haji Tubagus Ismail dari awal

perjalanan hidup hingga meninggalnya.

c. Ingin menjelaskan peran Haji Tubagus Ismail dari awal

perencanaan pemberontakan hingga terjadinya pemberontakan masyarakat

Banten terhadap kolonial Belanda tahun 1888.

2. Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:

Page 18: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

7

a. Manfaat edukasi, yaitu dapat memberikan pengetahuan

kepada masyarakat mengenai peranan ulama khususnya Haji Tubagus

Ismail dalam menghimpun kekuatan Islam pada masa pemerintahan

kolonial Belanda.

b. Manfaat Inspiratif, dapat menjadi inspirasi atau motivasi

bagi para akademisi Sejarah Peradaban Islam untuk menggali lebih dalam

mengenai sejarah pemuka agama dan perkumpulan tarekat sebagai sarana

penggerak perlawanan terhadap kaum penjajah.

c. Memberikan sumbangan keilmuan berupa karya tulis

sejarah atau Historiografi bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Fakultas Adab dan Humaniora khususnya jurusan Sejarah dan Kebudayaan

Islam terkait dengan penulisan peranan tokoh keagamaan di Banten masa

penjajahan kolonial Belanda.

D. Tinjauan Pustaka

Penulis banyak menemukan literature yang membahas mengenai

pemberontakan petani Banten, dimana menyebutkan peran sejumlah ulama

tarekat terutama Haji Tubagus Ismail dalam peristiwa tersebut. Diantara

sumber-sumber yang di temukan penulis antara lain:

1. Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888,

terbitan Komunitas Bambu, Depok tahun 2015. Di dalam buku ini

membahas secara lengkap mulai dari latar belakang sosial-ekonomi

masyarakat Banten hingga kelanjutan pemberontakan masyarakat Banten.

Selain itu juga buku ini membahas masalah utama penulis tentang peranan

Haji Tubagus Ismail dalam pemberontakan petani Banten

2. C. Snouck Hurgronje, Mekka in the Latter Part of the 19th

Century, terbitan Brill, Leiden, Boston pada tahun 2007. Yang mana buku

tersebut berisi tentang kehidupan Snouck Hurgronje di Mekah yang

Page 19: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

8

melihat kehidupan sosial keagamaan ditempat yang menjadi pusat ilmu

keislaman. Buku tersebut juga memuat jaringan ulama nusantara yang ada

di Mekah.

3. Titik Pudjiastuti, Perang, Dagang, Persahabatan, Surat-

surat Sultan Banten, terbitan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta Tahun

2007. Buku tersebut memuat tentang surat-surat arsip Kesultanan Banten

yang bernuansa politik, perdagangan, dan persahabatan baik dengan

kerajaan di Nusantara maupun kerajaan Inggris, Denmark, Kompeni

Belanda, dan pedang Eropa.

4. Mufti Ali, Biografi Ulama Banten Seri Ke 1. Buku tersebut

penulis temukan di Perpustakaan dan Kearsipan daerah Banten. Buku ini

berisi tentang biografi ulama-ulama Banten mulai dari ulama nasional

yaitu tokoh pejuang, mulai dari Syaikh Nawawi, Haji Abdul Karim

termasuk didalamnya Haji Tubagus Ismail yang merupakan tokoh utama

dalam pembahasan penulis.

E. Kerangka Teori

Sesuai dengan judul di atas yaitu: “Peranan Haji Tubagus Ismail

sebagai Penggerak Perlawanan Rakyat Banten terhadap Kolonial

Belanda Tahun 1888” Penulisan ini mencoba menggunakan Teori

Konflik Sosial untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini.

1. Teori Konflik Sosial.

Adapun kerangka teori yang digunakan penulis untuk menjelaskan

Skripsi ini adalah teori konflik sosial. Teori Konflik Sosial menurut Ralf

Dahrendorf seorang sosiolog Jerman, adalah teori yang membahas

mengenai konflik karena adanya sebab dan akibat. Konflik adalah

fenomena sosial yang umum terjadi di masyarakat. Konflik sosial terjadi

tidak hanya karena kepentingan antar individu atau antar kelompok sosial

Page 20: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

9

yang berbeda, tetapi juga karena banyaknya kepentingan yang

bertentangan. Di dalam penelitian ini konflik yang terjadi yaitu antara

pemerintahan kolonial Belanda dengan kaum petani Banten yang dimotori

oleh pemimpin keagamaan.

Berhubungan dengan apa yang dikaji oleh penulis, terjadinya

konflik di tengah masyarakat Banten lagi-lagi disebabkan oleh keadaan

sosial ekonomi yang semakin menghimpit masyarakat pribumi. Adanya

peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Belanda dibidang

pertanian semakin menyudutkan rakyat. Selain itu juga semangat jihad

keagamaan yang ditebarkan oleh tokoh-tokoh pemuka agama semakin

memperkuat keyakinan rakyat, khususnya petani untuk melakukan

perlawanan.

Sama halnya dengan kasus-kasus yang terjadi di luar Indonesia,

seperti contohnya revolusi politik dan revolusi industri yang melanda

Eropa terutama diawal abad ke-19. Kemunculan kelompok-kelompok

pemilik modal yang menguasai sistem produksi telah menyebabkan

ketertindasan kalangan yang tidak memiliki modal kecuali tenaga.10

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa pendekatan,

diantaranya adalah yang digunakan oleh penulis dalam menyusun karya

tulis ini adalah metode penelitian sejarah dengan bersifat deskriptif analitis

10 Novri Susan, Sosiologi Konflik Teori-teori dan Analisis Edisi Ketiga. (Jakarta: Kencana,

2009), h. 19

Page 21: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

10

yaitu dengan melalui proses mengkaji dan menganalisis buku-buku

peristiwa pemberontakan petani Banten.11

Maka di sini penulis akan menggambarkan bagaimana peran Haji

Tubagus Ismail mulai dari perencanaan hingga memimpin masyarakat

petani Banten untuk bergerak melawan kolonial Belanda pada tahun 1888.

Berdasarkan sistematika dalam metode penelitian sejarah ada empat tahap

yang harus dilalui, yakni Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan

Historiografi.12

2. Jenis Data

a. Sumber Primer

Sumber data primer yang digunakan terdapat dua kategori, yaitu,

Pertama, buku cetakan lembaga Ki Wasid Center yang berjudul Ki Wasid

Center: Memory dan History. Kedua, wawancara pengamatan langsung di

lapangan, yaitu wawancara terhadap Tubagus Abdul Aziz dan Tubagus

Munir selaku keturunan dari Haji Tubagus Ismail di Kampung Gulacir

Desa Sukabares, tepatnya di Masjid Kampung Gulacir (masjid

peninggalan Haji Tubagus Ismail). Jadi, 1) partisipan dan wawancara serta

buku-buku. 2) karya yang membahas mengenai peranan ulama Banten

terhadap pemberontakan 1888 dan hasil riset, 3) data tentang Haji Tubagus

Ismail bersumber dari buku-buku, artikel, wawancara, dan perpustakaan.

b. Sumber Sekunder

11 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah. Penerjemah Nugroho Notosusanto (Jakarta: UI Press,

2006), h 39. 12 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h:

54-55.

Page 22: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

11

Adapun sumber data sekunder antara lain: karya tulis yang

memiliki relevansi dengan sumber data primer dari berbagai laporan

penelitian, jurnal, buku, media cetak, dan elektronik, dan hasil penelitian.

3. Langkah-langkah Penelitian.

Heuristik merupakan tahap pertama, yakni kegiatan pengumpulan

sumber. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah

dengan penelitian kepustakaan. Adapun tehnik kepustakaan ini dilakukan

dengan mengumpulkan data dari referensi-referensi. Tehnik semacam ini

dimaksudkan untuk memperoleh konsep atau teori serta materi-materi

yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sumber data yang

diperoleh penulis berupa data sekunder melalui studi kepustakaan berupa

buku-buku, jurnal, artikel, dan tulisan-tulisan lainnya yang relevan dengan

permasalahan penelitian. Penelitian ini melakukan kunjungan ke

perpustakaan-perpustakaan, seperti Perpustakaan Universitas Islam Negri

Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Nasional, dan juga Perpustakaan

dan Kearsipan Daerah Banten. Selain itu juga penulis melakukan

wawancara tokoh masyarakat yang merupakan keturunan dari Haji

Tubagus Ismail yaitu Tubagus Abdul Aziz dan Tubagus Munir di

Kampung Gulacir Desa Sukabares. Penulis menggunakan buku yang di

dapat dari Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah dan juga

Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Banten. Setelah data-data tersebut

terkumpul, kemudian penulis berusaha membaca, mencatat sumber-

sumber tersebut.

Kritik sumber merupakan tahap yang kedua, setelah melakukan

pengumpulan data. Dalam tahap ini penulis menganalisis dan mengkritisi

sumber-sumber yang didapat serta melakukan perbandingan terhadap

sumber-sumber tersebut agar mendapat sumber yang valid dan relevan

dengan tema yang dikaji penulis.

Page 23: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

12

Setelah sumber-sumber yang didapat dianalisis dan dikritisi, tahap

selanjutnya yang dilakukan ialah penulis mencoba menafsirkan terhadap

sumber yang telah dikritisi dan melihat serta menafsirkan fakta-fakta yang

didapat oleh penulis, sehingga mendapat pemecahan atas

permasalahannya.

Tahap Historiografi adalah tahap terakhir dalam metodologi atau

prosedur penelitian historis. Historiografi merupakan karya sejarah dari

hasil penelitian, dipaparkan dengan bahasa ilmiah, dengan seni yang khas

menjelaskan apa yang ditemukan beserta argumennya secara sistematis.

Dalam penelitian ini, historiografi diwujudkan dengan bentuk karya

ilmiah berupa skripsi yang berjudul Peran Tubagus Ismail sebagai

Penggerak Perlawanan Rakyat Banten terhadap Kolonial Belanda Tahun

1888.

G. Sistematika Penulisan

Secara garis besar pembahasan dalam penelitian ini mempunyai

bagian-bagian yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Bagian-

bagian tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu pendahuluan, isi, dan

kesimpulan. Di dalam BAB juga dijelaskan beberapa sub-bab yang

jumlahnya tidak mengikat tetapi tetap di dalam koridor penguraian hasil

penelitian.13

BAB I: Pendahuluan yang berisi tentang Latar Belakang,

Pokok Masalah, Batasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian dan

Sistematika Penulisan.

13 Dudung Abdurahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999) h.

69.

Page 24: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

13

BAB II: Berisi tentang Kondisi Umum Masyarakat Banten

yang meliputi Geografis dan Struktur Sosial Masyarakat Banten, dan

Eksistensi Praktek Keagamaan di Banten adad ke-19.

BAB III: Berisi tentang riwayat hidup Haji Tubagus Ismail

serta perjalanan hidupnya hingga bisa menjadi salah satu tokoh agama

yang disegani oleh masyarakat Banten.

BAB IV: Berisi tentang peran dan pengaruh Haji Tubagus

Ismail mulai dari awal perencanaan pemberontakan hingga beliau menjadi

seorang pemimpin pemberontakaan itu sendiri. Dijelaskan pula bagaimana

akhir dari perjuangan masyarakat Banten yang menentang kekuasaan

Belanda pada waktu itu.

BAB V: Bab yang paling akhir ini berisi Kesimpulan dan

Saran dari penjelasan analisis yang telah dijelaskan pada bab-bab

sebelumnya. Jelasnya dengan penelitian yang telah dilakukan dan

didukung dengan fakta-fakta yang ditemukan oleh penulis. Serta harapan

dari penulis agar kajian ini dapat diteruskan oleh generasi selanjutnya guna

memperkaya keilmuan dibidang Sejarah Peradaban Islam.

Page 25: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

14

BAB II

KEADAAN GEOGRAFIS, SOSIAL DAN EKONOMI,

KEAGAMAAN MASYARAKAT BANTEN TAHUN 1888

A. Kondisi Geografis Banten

Banten merupakan sebuah wilayah yang terletak di bagian paling

barat pulau Jawa. Banten sendiri memiliki luas wilayah sekitar 114 mil

persegi. Menurut angka statistik resmi, penduduk Banten pada tahun 1892

adalah 568.935 jiwa. Dengan wilayah yang paling padat penduduknya

adalah distrik Cilegon.14

Wilayah Banten sendiri menunjukkan ciri-ciri umum yang menjadi

karakter sebuah wilayah maritim. Ciri-ciri tersebut antara lain: adanya

persaingan dagang internasional yang cukup ramai, sistem hukum yang

berlaku baik, sistem kerajaan yang kuat, ilmu pengetahuan berkembang,

kedatangan para pedagang dari segala penjuru dunia selain itu juga para

ulama.15 Banten juga menjadi sangat menarik jika dilihat dari unsur

geografisnya, karena selain Banten yang menunjukkan ciri-ciri sebagai

wilayah maritim, Banten juga menunjukkan ciri-ciri umum sebagai

wilayah yang tidak hanya bertumpu pada kegiatan perniagaan saja, karena

seperti yang telah kita ketahui, Banten juga adalah wilayah yang

mempunyai ciri-ciri sebagai wilayah agraris. Pertanian menjadi sebuah

profesi yang banyak digeluti oleh masyarakat Banten.

Masuk lebih dalam mengenai geografis wilayah Banten, Banten

sendiri dibagi kedalam dua wilayah bagian, yaitu Banten Utara dan Banten

14Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015),

h. 31 15 Nina Lubis, Banten dalam Pergumulan Sejarah Sultan, Ulama, Jawara, (Jakarta: LP3S,

2004) h. xxiv

Page 26: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

15

Selatan. Banten Utara terdiri dari daratan rendah subur yang merupakan

persawahan dan perkebunan serta tanah partikelir, dan sudah tentu tanah

yang sudah diolah itu berpenduduk padat. Dibagian Selatan terdiri dari

pegunungan dan hutan. Daerah ini tidak diolah dan penduduknya jarang.

Kedua daerah tersebut didiami oleh beberapa kelompok etnik.

Orang Jawa mendiami Banten bagian utara, Sunda di bagian Selatan, dan

Baduy di pegunungan Selatan. Orang-orang pendatang dari Jawa di Banten

bagian Utara banyak bercampur dengan pendatang lainnya seperti orang-

orang yang berasal dari Melayu, Bugis, Lampung, dan Sunda.

Keberagaman etnik ini yang kemudian menjadikan Banten bagian Utara

ini memiliki kebudayaan yang beragam pula, dan tentunya watak yang

berbeda-beda. Menurut orang Belanda penduduk Banten sendiri

merupakan orang-orang yang fanatik karena pengaruh Islam yang

demikian sangat kuat dan daerah itu hampir tidak ada peninggalan

Hindu.16

Perbedaan karakter antara Banten Utara dan Banten Selatan selain

karena alasan di atas, antara lain disebabkan oleh perbedaan faktor

alamnya dan perbedaan-perbedaan yang bersifat kultur sosial atau historis.

Sebagian besar lingkungan alam Banten Selatan, dari batas sebelah barat

hingga ke utara merupakan pegunungan yang nantinya terhubung hingga

puncak Gunung Gede di wilayah Jawa Barat. Sementara pada batas

wilayah selatan-barat hingga selatan-timur terbentang bukit-bukit yang

kemudian bersambung dengan dataran-dataran rendah yang terdapat

hamparan persawahan tradisional (non-irigasi) dengan struktur tanah

kering hingga mencapai batas laut. Model persawahan yang terdapat di

dataran Banten Selatan ini yang kemudian dikenal dengan Tipar atau

16 Suhaedi, Perubahan Sosial di Banten: Kajian terhadap Mobilitas Kiyai dan Jawara, (Serang: Bantenologi, 2006) h. 18-19

Page 27: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

16

Huma.17 Lebih jelasnya tipar merupakan bertanam padi di tanah yang

kering.

Berbeda dengan dataran rendah di daerah selatan, pada dataran

rendah di bagian utara Banten terdapat daerah persawahan yang sudah

menggunakan sistem irigasi. Menurut tradisi setempat, sawah-sawah itu di

masa lalu telah dibuka di dataran bagian utara oleh orang-orang Jawa yang

pindah ke sana dan oleh karena itu tanah-tanah Sultan banyak terdapat di

sana. Seiring berjalannya waktu hingga saat ini Banten Utara ini juga telah

menjadi pusat konsentrasi beberapa industri, terutama distrik Cilegon,

yang berakibat adanya pemusatan penduduk di wilayah tersebut.18

B. Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Banten

1. Kondisi Sosial

Gejala yang sudah dipastikan ada dalam suatu masyarakat adalah

diferensiasi (keberagaman) sosial. Gejala ini muncul karena adanya

otonomisasi individu-individu dalam masyarakat, sedangkan setiap

individu sendiri mempunyai kemampuan, keinginan, dan kemauan yang

berbeda-beda disamping ciri-ciri fisik yang juga berbeda. Karena

diferensiasi inilah kemudian muncul interaksi sosial dalam rangka

memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia yang berbeda-beda tersebut,

baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.

Interaksi individu-individu yang terorganisasi sebagai suatu sistem

interaksi, adalah suatu unit dalam sistem sosial. Diantara interaksi

individu-individu tersebut menunjukkan adanya peran individu-individu

yang berbeda dalam berinteraksi yang pada gilirannya membentuk

17 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 33 18 Suhaedi, Perubahan Sosial di Banten: Kajian terhadap Mobilitas Kiyai dan Jawara, (Serang:

Bantenologi, 2006) h. 21

Page 28: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

17

organisasi sosial. Sebagai perwujudan perorganisasian itu, dalam setiap

masyarakat secara wajar timbullah dua kelompok yang berbeda peranan

sosialnya, yaitu yang memimpin sebagai golongan kecil yang terpilih, dan

kelompok yang dipimpin ialah orang-orang kebanyakan.19

Dalam struktur negara tradisional, kekuasaan sultan mempunyai

prerogatif, baik dalam segi agama maupun dalam urusan pemerintahan

atau politik.20 Di Banten kelas sosial terbagi menjadi dua golongan yang

meliputi: golongan pertama adalah sultan dan keluarganya. Sultan Banten

dan keluarganya merupakan kelompok masyarakat yang menempati kelas

sosial tertinggi. Sebagai kelompok sosial masyarakat puncak, raja-raja

Banten mendapat gelar sultan. Selanjutnya ada golongan elit, mereka

merupakan masyarakat yang menempati lapisan menengah. Di Banten

sendiri mereka lebih dikenal dengan sebutan priyayi yang ditujukan untuk

menyebut kelompok pegawai Pangreh Praja yang memiliki kriteria

tertentu, termasuk kebangsawanan. Termasuk kedalam golongan elit ini

adalah golongan bangsawan (biasanya mendapat gelar Tubagus untuk laki-

laki dan Ratu untuk perempuan) dan tokoh keagamaan (biasanya mendapat

gelar Kyai).

Golongan elit yang jumlahnya terbatas ini menduduki setatus sosial

yang tinggi dibandingkan dengan golongan non-elit. Golongan elit ini

membedakan dirinya dari golongan non-elit bukan karena kehidupan

ekonominya saja, melainkan pula berkaitan dengan kehidupan sosial

budayanya. Misalnya, gaya berpakaian, cara bahasa, gelar-gelar yang

dimiliki, maupun tempat tinggal yang lebih mewah daripada golongan

nonelit.

19Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015),

h. 49 20 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888, h 57

Page 29: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

18

Dua golongan sosial selanjutnya adalah golongan nonelit dan

budak. Golongan nonelit merupakan golongan yang paling banyak

jumlahnya, meliputi pedagang, petani, pekerja ahli atau tukang, dan

nelayan. Dari golongan nonelit, petani merupakan jumlah yang paling

banyak di Banten.21 Dalam kedudukan sosial di Banten, yang perlu digaris

bawahi adalah posisi kaum bangsawan atau priyayi di Banten. Pada zaman

kesultanan, jumlah bangsawan terus bertambah. Keluarga-keluarga yang

masih ada hubungan kekerabatan dengan sultan terdapat di berbagai

tempat di bagian wilayah Banten karena poligami menjadi suatu hal yang

sangat biasa dilakukan oleh kalangan keluarga sultan. Masalah seperti ini

tentu saja mempengaruhi perubahan sosial yang luas. Kaum bangsawan

Baten meliputi tingkatan mulai dari pangeran keturunan sultan sampai

orang terhormat biasa di pedesaan yang cara hidupnya hampir tidak dapat

dibedakan dari petani. Bahkan setelah kesultanan dihapuskan, kaum

bangsawan membentuk komponen aristokrasi yang sangat menarik, bukan

hanya karena jumlahnya, akan tetapi juga karena prestise yang diberikan

masyarakat dan juga prospeknya. Prestise kaum bangsawan ini tidak lepas

dari pengaruhnya dibidang ekonomi sehingga membuatnya sangat disegani

oleh masyarakat lainnya.

Sebenarnya penyebab utama gerakan-gerakan sosial yang biasa

terjadi merupakan adanya masyarakat yang merasakan beban sosial dan

ekonomi yang sudah tidak dapat mereka tanggung lagi. Perubahan politik

dan sistem pemerintahan dari kesultanan berpindah tangan kepada

penjajah, yaitu pemerintahan kolonial sebenarnya merupakan salah satu

faktor yang mendorong rakyat untuk melakukan perlawanan. Gerakan-

gerakan yang terjadi di masyarakat adalah merupakan suatu perwujudan

21 Nina Lubis, Banten dalam Pergumulan Sejarah Sultan, Ulama, Jawara, (Jakarta: LP3S,

2004) h. 83

Page 30: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

19

dari rasa ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat, khususnya

masyarakat kalangan bawah.

2. Kondisi Ekonomi Masyarakat Banten

Kehidupan ekonomi masyarakat Banten sebagian besar bertumpu

pada sektor pertanian atau menanam padi. Walaupun ada masyarakat yang

mempunyai pekerjaan lain seperti pedagang, nelayan, dan juga tukang,

akan tetapi bertani merupakan mata pencaharian utama mereka. Di dalam

masalah ekonomi ini sering kali rakyat pribumi merasa diberatkan dengan

adanya peraturan-peraturan daerah mengenai hak guna tanah dan hak

kepemilikan tanah. Dengan peraturan pemerintah yang berubah seiring

datangnya penjajah Belanda membuat perubahan-perubahan yang begitu

mengganggu kestabilan ekonomi masyarakat Banten.

Letnan Gubernur Jenderal Raffles pada tahun 1811 mengambil alih

kekuasaan atas pulau Jawa dari tangan Gubernur Jenderal Daendels (1808-

1811). Berdasarkan pengalaman Inggris di India, Raffles ingin

menciptakan sistem ekonomi di Jawa yang bebas dari unsur paksaan.

Kepada para petani akan diberi kebebasan untuk menanam tanaman yang

menghasilkan produk ekspor. Berdasarkan anggapan bahwa pemerintah

adalah pemilik tanah, maka para petani dianggap sebagai penyewa tanah

yang wajib membayar sewa tanah (Land Rate).22

Sistem sewa tanah tidak meliputi semua wilayah yang ada di Jawa.

Di daerah sekitar Batavia, maupun di daerah Periangan, sistem sewa tanah

tidak diadakan karena di wilayah sekitar Batavia, umumnya tanah-tanah

dimiliki oleh swasta dengan setatus tanah partikelir, sedangkan di wilayah

Periangan, pemerintah kolonial berkeberatan menghapus sistem tanam

paksa untuk komoditi kopi, yang memberikan keuntungan besar. Dapat

22 Nina Lubis, Banten dalam Pergumulan Sejarah, Sultan, Ulama, Jawara (Jakarta: LP3S, 2004) h. 97

Page 31: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

20

kita simpulkan bahwa pemerintah kolonial juga tidak sepenuhnya benar-

benar konsisten memberlakukan asas-asas liberal jika ada hal yang

meugikan material yang besar.23

Walaupun Daendels merupakan seorang pemimpin yang tegas

dalam menjalankan pemerintahan, akan tetapi hal itu tidak mengganggu

struktur sosial ekonomi tradisional. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat

pribumi pada dasarnya tetap berlangsung dalam budaya tradisional. Akan

tetapi membandingkan Banten dengan daerah-daerah lain di Jawa seperti

Cirebon dan Priangan, dalam kehidupan ekonomi terdapat perbedaan

antara daerah Banten dan kedua daerah tersebut. Sebagai daerah pertanian,

di daerah Banten dan Cirebon kegiatan perdagangannya lebih dominan

daripada pertaniannya. Sebaliknya di daerah Priangan sebagai daerah

pedalaman, kegiatan ekonomi lebih banyak bersandar kepada produksi

pertanian.

Kehidupan ekonomi masyarakat Banten dan Cirebon lebih buruk

dari kondisi perekonomian di Priangan. Hal tersebut terjadi karena

masyarakat Banten yang semula umumnya adalah pedagang di laut,

beralih profesi menjadi petani lada dan pemerintah kolonial Belanda ikut

campur tangan sampai ke urusan desa. Salah satu indikator yang

menunjukkan kondisi perekonomian rakyat pribumi adalah produksi padi.

Sedangkan produksi padi di wilayah Banten dari tahun 1860-1864 selalu di

bawah dari wilayah Cirebon maupun Priangan.

Sementara itu, akibat gerakan gelombang liberal dan munculnya

ide-ide humaniter, tahun 1870 sistem "Tanam Paksa" Preangerstelsel

dihapuskan, kecuali penanaman kopi. Tindakan pemerintah itu sejalan

dengan pemberlakuan undang-undang agraria pada tahun tersebut. Dengan

23 Marwati Djoened Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI (Jakarta: Balai

Pustaka, 2008) h. 347

Page 32: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

21

undang-undang tersebut, orang-orang swasta Eropa diperbolehkan

memiliki hak guna tanah sebagai erfpacht selama 75 tahun. Hak erfpacht

merupakan hak kebendaan yang memberikan kewenangan yang paling

luas kepada pemegang haknya untuk menikmati sepenuhnya akan

kegunaan tanah kepunyaan pihak lain.24 Sejak itu di Jawa sistem

perkebunan kopi milik pemerintah, juga tumbuh dan berkembang

perkebunan teh, kina, karet, dan lain-lain milik swasta Eropa.25

Di Banten dengan ekonomi agrarisnya, masyarakat Banten

bercocok tanam dan menanam padi, entah itu sebagai pemilik tanah

ataupun sebagai penyewa tanah dengan sistem bagi hasil dengan sang

pemilik tanah. Seperti yang telah kita ketahui ada dua faktor yang sangat

penting mengenai keadaan ekonomi masyarakat Banten terkait dengan

sistem ekonomi yang bertumpu pada sektor pertanian, yang pertama yaitu

kepemilikan tanah dan si penggarap tanah. Sistem hak tanah di Banten

sudah ada sejak abad ke 19 yang berasal dari zaman kesultanan, meskipun

sudah banyak perubahan dalam sistem tersebuk karena sudah mengalami

campur tangan atau gangguan dari pemerintah kolonial.26

Sistem perekonomian di Banten yang bertumpu pada pertanian

akhirnya menimbulkan beberapa gejolak sosial yang ada di kalangan

masyarakat. Gesekan-gesekan sosial itu sendiri bermula dari aturan-aturan

tradisional yang berubah akibat campur tangan pemerintah kolonial.

Adapun faktor yang akhirnya dapat menimbulkan gesekan sosial itu antara

lain: konflik mengenai hak tanah, kerja wajib, pembaruan-pembaruan

pemerintah, dan kerja wajib berkelanjutan.

24 Budi Harsono, Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan Undang-undang Agraria,

Isi dan Pelaksanaannya (Jakarta: Djambatan, 1997) h. 37 25 Nina Lubis, Banten dalam Pergumulan Sejarah, Sultan, Ulama, Jawara (Jakarta: LP3S,

2004) h. 98 26Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015),

h. 35

Page 33: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

22

C. Kondisi Keagamaan Banten

Di Kesultanan Banten, Sultan juga menjabat sebagai kepala agama.

Lembaga-lembaga keagaman Islam mendapati pengakuan dan

perlindungan penuh. Banyak ajaran agama dimasukkan ke dalam kerangka

umum administrasi religius. Jabatan Fakih Najamudin yang biasanya

dipegang ulama ditingkat atas seperti penentuan hukum agama dan

penghulu untuk ditingkat bawah.

Kaum elit agama waktu itu menempati kedudukan strategis baik

pada tingkat lokal maupun pusat. Akan tetapi setelah kesultanan

dihapuskan, keadaanya berubah, elit agama tidak lagi mendapat

kesempatan berpartisipasi dalam soal-soal kebijaksanaan. Meskipun dalam

kenyataannya jabatan Fakih Najamudin tetap dipertahankan sampai tahun

1868 dan pengadilan agama masih diselenggarakan oleh pejabat-pejabat

agama.

Akan tetapi pejabat-pejabat agama semakin dikurangi dan

ditempatkan di bawah pengawasan ketat pemerintah. Walaupun demikian,

sebagian elit lama masih mempunyai kebebasan dalam melaksanakan

fungsi-fungsi utama mereka, seperti menyelenggarakan kegiatan-kegiatan

agama, mendirikan pesantren dan tarekat. Dalam lembaga-lembaga ini

kiyai mampu mengumpulkan anggota untuk membicarakan masalah

agama yang biasanya diselipi hal-hal yang berbau politik. Sebagian besar

pengikutnya berasal dari kalangan bawah.

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang berkembang

pesat dan memiliki daya tarik baru dikalangan masyarakat dalam kondisi

yang diciptakan oleh kebangkitan agama. Meningkatnya jumlah perjalanan

Page 34: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

23

haji menjadi salah satu faktor dominan yang membuat pesantren

mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Bagi penduduk Banten, kususnya Banten Utara, dimana Islam

merupakan satu kepercayaan yang dianut secara fanatik, seorang kiyai

merupakan tokoh sakral yang sangat disegani. Kesuciannya tidak saja

karena restu dari pejabat kesultanan dan kedalaman pengetahuannya

mengenai Islam, tetapi karena mereka juga telah menunaikan ibadah haji.

Gelar “Haji” membuat kedudukannya di daerah-daerah pedesaan menjadi

semakin kuat, dan dalam kenyataannya kaum haji atau kiyai telah muncul

sebagai kelas yang makmur dikalangan kaum tani dan merupakan simbol

politik dan finansial. Mereka mempunyai lebih banyak waktu senggang,

yang dapat mereka gunakan untuk kegiatan keagamaan. Prestise mereka

dibidang keagamaan memperbesar kekuasaan sosial mereka. Dalam

bidang politik mereka mendapat dukungan penuh dari pengikutnya yaitu

rakyat pedesaan (kaum petani).

Kebanyakan para kiyai merupakan pemilik tanah terkemuka (tuan

tanah). Hal itu membuat mereka sedikit banyak mandiri dibidang ekonomi

dan mempunyai pengaruh terhadap segolongan orang yang bergantung

padanya di bidang ekonomi, jadi tidak heran kepemilikan tanah

menjadikan kedudukan politik para haji di lingkungan desa semakin

diakui.

Sementara itu, sebagai pemimpin keagamaan masyarakat

tradisional, kiyai merupakan tokoh sentral kepatuhan dan panutan

masyarakat dalam kehidupan sosial budaya. Karena itu, tidak jarang kaum

elit agama yang sudah kehilangan hak-haknya, bertindak sebagai pimpinan

golongan protes dan memainkan peranannya sebagai tokoh politik. Oleh

karena golongan agama ini, terutama pemeluk-pemeluknya menempati

kedudukan penting dan terhormat dalam masyarakat, maka tidak

Page 35: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

24

mengherankan apabila banyak orang yang juga berusaha untuk menjadi

pemuka agama dengan jalan memperdalam ilmu agama.27

Beberapa faktor hal yang mempengaruhi kebangkitan agama Islam

pada abad ke-19 terutama di pulau Jawa, khususnya Banten diantaranya:

terus bertambahnya jumlah orang yang menunaikan ibadah haji pada abad

ke-19. Meningkatnya kegiatan ibadah haji menjadi hal yang sangat penting

bagi kebangkitan agama Islam, artinya bukan hanya bagi penyebaran

pembaharuan-pembaharuan dalam Islam di seluruh dunia. Karena itu

Mekah dapat dipandang sebagai jantung kehidupan agama di Indonesia.

Selain itu faktor yang menjadi kebangkitan kembali Islam adalah

pertumbuhan yang sangat pesat dari pesantren-pesantren yang berfungsi

sebagai tempat pengajaran pendidikan agama Islam. Selain pesantren juga

dibangun masjid-masjid. Dalam pandangan masyarakat muslim masjid

merupakan rumah Tuhan dan sebuah bangunan sakral tempat beribadah

kaum muslim dan mukmin.28 Peninggalan dari kesultanan Banten yang

masih ada sekarang berupa Masjid Agung Banten.29 Faktor ketiga yang

mempengaruhi kebangkitan agama selanjutnya adalah mengenai aspek

yang paling vital dari gerakan keagamaan, yaitu bangkitnya kembali mistik

Islam, menjelma dalam bentuk tarekat.30

Setelah perkembangan pesantren yang sangat pesat tersebut

berpengaruh juga pada berkembangnya tarekat-tarekat untuk memperoleh

anggota-anggota baru. Banten merupakan satu daerah yang sangat kuat

Qadiriah. Tarekat Qadiriah merupakan tarekat yang menekankan pada

perintah dan larangan yang positif. Perlu dicatat bahwa tarekat Qadiriah

27 Mutia Madjilah. Dokter Gerilya, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), Cet I, h. 74 28 Ade Soekirno, Sunan Kalijaga, (Jakarta PT. Gramedia Widia Srana, 1997), h. 39 29 Edi Wuryantoro, Sejarah Nasional dan Ulama I, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 120 30Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015),

h.215

Page 36: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

25

tidak mengenal hirarki yang terperinci bagi guru-gurunya. Hanya kepala

tarekat di Mekah yang diakui menjadi pemimpin umum yang dikenal

dengan sebutan murshid (pembimbing).

Datangnya Haji Abdul Karim di Banten pada tahun 1870

menjadikan tarekat Qadiriah berkembang pesat. Di bawah pengaruhnya,

tarekat tersebut semakin berakar dikalangan para kiyai dan mempersatukan

mereka. Pada permulaan kegiatannya, tarekat Qadiriah yang dipimpin oleh

Haji Abdul Karim memperlihatkan sikap yang keras dalam urusan agama.

Akan tetapi Haji Abdul Karim bukan merupakan seorang yang radikal.

Kegiatan-kegiatan terbatas pada tuntutan yang ada dalam Al-Qur’an ditaati

dengan sebaik-baiknya, dengan penekanan khusus kepada ibadah shalat,

puasa, serta mengeluarkan zakat dan fitrah. Tentusaja berzikir juga

merupakan hal yang mendasar. Setelah Haji Abdul Karim meninggalkan

Banten, gerakan tersebut mulai beralih dari kegiatan yang semata-mata

diarahkan kepada kebangkitan agama Islam. Semangat antiasing yang kuat

mulai mempengaruhi praktek-praktek tarekat itu. Pada akhirnya, para haji

dan guru tarekat yang berjiwa pemberontak menempatkan ajaran tersebut

dibawa tujuan politik.31

Hal yang perlu kita ketahui juga bahwa kegiatan penyebaran ilmu

keagamaan di Banten sangat giat dilakukan. Guru ngaji dalam

lingkungannya dan di dalam masyarakat mendapatkan penghormatan yang

tinggi. Para orang tua yang menitipkan anaknya untuk menuntut ilmu

agama akan sangat menghormati guru ngaji anaknya, biasanya para orang

tua murid tersebut akan membawakan bingkisan untuk di berikan kepada

guru ngaji anaknya, yang isinya sesuai dengan kebiasaan daerah yang

bersangkutan seperti beras atau padi. Sejumlah uang dan makanan akan

31 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015), h.175

Page 37: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

26

diberikan kepada guru agama dengan maksud dan tujuan guru agama

tersebut akan memberikan ilmu agama dengan sebaik-baiknya selain itu

juga agar guru ngaji tersebut mendoakan anaknya agar diberkahi

kecerdasan untuk belajar. 32

32 Snouck Hurgronje, Kumpulan Karangan Snouck Hurgronje, (Jakarta: INIS, 1993), h. 143

Page 38: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

27

BAB III

BIOGRAFI HAJI TUBAGUS ISMAIL

A. Silsilah Haji Tubagus Ismail

Haji Tubagus Ismail mempunyai nama lengkap Tubagus Ismail bin

Muhiyi bin Tubagus Urip (Eyang Urip) bin Raden Putra bin Sultan

Muhammad Zainal Abidin bin Sultan Muhammad Nasruddin bin Sultan

Abunnasri bin Abdul Qohar bin Sultan Maulana Abu Ma’ari Ahmad bin

Sultan Abdul Qadir Abdul Fattah bin Sultan Maulana Yusuf bin Sultan

Maulana Hasanuddin Banten.33

Haji Tubagus Ismail lahir pada tahun 1840, ayahnya yaitu Haji

Sadili atau yang lebih akrab dipanggil oleh masyarakat lokal kampung

Gulacir dengan nama Haji Muhiyi, merupakan seorang tokoh agama yang

cukup disegani oleh masyarakat sekitar dimana dia tinggal. Ditambah lagi

kakek Haji Tubagus Ismail sendiri yaitu Tubagus Urip atau yang biasa

dipanggil Eyang Urip merupakan seorang ulama besar di kampung

Gulacir.

Tubagus Urip sendiri telah mempunyai nama besar dikalangan

masyarakat lokal dimana dia tinggal. Nama besar Tubagus Urip sendiri

diperoleh karena dia adalah seorang pemimpin pemberontakan yang tewas

dalam satu pemberontakan. Tubagus Urip adalah seorang pemberontak

yang sangat dihormati, seorang pahlawan terkenal dan kawan dari

33Wawancara dengan Kyai Tubagus Abdul Aziz, tokoh ulama dan pemimpin pesantren

Miftahul Hidayah, (Sukabares, 9 Desember 2019. Pukul13.00 s/d 15.00 Wib).

Page 39: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

28

seperjuangan Tubagus Buang, yang melancarkan pemberontakan pada

awal abad ke-19.34

Menurut cerita kepercayaan lokal, dia sangat berani dan memiliki

kesaktian, seperti tidak menjadi basah saat diguyur air hujan, juga tidak

memerlukan tidur, makan, dan istirahat. Dia juga dianggap mampu

mendatangkan angin ribut dan gempa bumi setiap saat.35 Mungkin bagi

orang yang berpikiran rasional hal tersebut tidak masuk diakal, akan tetapi

kepercayaan masyarakat lokal dengan mistiknya mempercayai hal-hal

tersebut.

Haji Tubagus Ismail sendiri merupakan seorang ulama Banten yang

berasal dari keturunan bangsawan, adiknya adalah istri bupati Serang saat

itu. Sementara mertuanya adalah bupati yang diangkat oleh pemerintahan

Raffles. Selain itu kakek dari Tubagus Ismail sendiri adalah Eyang Urip

yang merupakan seorang ulama lokal yang sangat dihormati oleh

masyarakat Banten khususnya Cilegon.

Istri dari Haji Tubagus Ismail sendiri hingga sekarang belum

diketahui namanya, namun telah diketahui Tubagus Ismail telah memiliki

tiga orang anak, diantaranya ialah Tubagus Halimi, Tubagus Qadir, dan

Tubagus Ratu Sodah. Tubagus Halimi merupakan anak yang pertama dan

paling menonjol dalam bidang keagamaan.

Haji Tubagus Halimi yang melanjutkan perjuangan ayahnya dalam

mengembangkan ilmu keagamaan di daerah kampung Gulacir, sebagai

seorang anak ulama terkemuka pada masanya, Tubagus Halimi

menggantikan ayahnya yaitu Haji Tubagus Ismail untuk menghidupkan

34 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 226 35 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 133

Page 40: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

29

kembali masjid Kampung Gulacir peninggalan ayahnya dan bahkan

merenovasi masjid tersebut hingga masih tetap berdiri sampai saat ini.36

B. Riwayat pendidikan

Haji Tubagus Ismail mendapatkan pendidikan agama dasar dari

ayahnya sendiri yaitu Haji Sadili. Setelah itu Haji Tubagus Ismail belajar

agama untuk pertama kalinya di bawah bimbingan KH. Sahal (Serang)

kemudian ia pergi ke Purwakarta untuk menuntut ilmu di pesantren milik

KH. Yusuf.

Haji Tubagus Ismail sewaktu kecil terkenal dengan kecerdasannya

dan ketekunannya dalam belajar. Setelah beberapa tahun memperdalami

ilmu nahwu, fiqih, ushul fiqhi, tafsir dan hadits di beberapa pesantren di

tanah air, ia berangkat ke Mekah guna memenuhi kecintaannya akan ilmu

pengetahuan Islam dan mendatangi semua guru besar yang dulu pernah

mengajar Sheikh Nawawi. Bahkan, ia juga mendapatkan bimbingan

pengajaran dari seorang guru besar bermazhab Hanafi yaitu Syeikh Sayyid

Al-Kutubi yang tidak pernah mengajar Syeikh Nawawi dan ulama-ulama

Banten lainnya.37

Sebagian besar Haji Tubagus Ismail belajar kepada guru-guru yang

pernah megajar Syaikh Nawawi, dari situ kita dapat mengetahui siapa saja

guru-guru Haji Tubagus Ismail sewaktu di Mekah melalui guru-guru yang

pernah mengajar Syaikh Nawawi.

Setelah beberapa tahun menuntut ilmu di Mekah, Haji Tubagus

Ismail kembali ke Banten untuk mengajar ilmu keislaman yang ia

dapatkan dari Mekah. Tidak lama kemudian Haji Tubagus Ismail kembali

36Wawancara dengan Kyai Tubagus Abdul Aziz, tokoh ulama dan pemimpin pesantren

Miftahul Hidayah, (Sukabares, 9 Desember 2019. Pukul 13.00 s/d 15.00 Wib). 37 Mufti Ali, Biografi Ulama Banten Seri 1.(Serang: Laboratorium Bantenologi, 2014) h. 85

Page 41: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

30

menuju ke Mekah pada tahun 1871, ia kembali ke Mekah dan menetap di

sana.38

Dari keterangan yang ada, Haji Tubagus Ismail memperdalam ilmu

agamanya dari guru-guru yang pernah mengajar Syaikh Nawawi, berikut

ulama-ulama terkenal yang pernah mengajar Haji Tubagus Ismail:

1. Kiyai Sahal Lopang Cilik Serang

Seorang ulama Banten yang sering disebut sebagai simpul dari

jaringan ulama Banten pada abad ke-19 adalah KH. Sahal. Dalam jaringan

ulama Banten pada abad ke-19, beberapa ulama besar yang hidup pada

pertengahan kedua abad ke-19 seperti Syeikh Nawawi Tanara, Syaikh

Syamaun Pandeglang, KH. Hamim Pandeglang, KH. Abu Bakar Tirtayasa,

KH. Tubagus Ismail dan ratusan ulama lainnya yang tersebar di Banten

memiliki genealogi keilmuan dengan ulama besar ini.

2. Haji Raden Yusuf Purwakarta

Nama Haji Raden Yusuf yang disebut-sebut sebagai salah satu guru

dari Syaikh Nawawi ini juga merupakan seorang ulama yang pernah

didatangi oleh Haji Tubagus Ismail. Selama beberapa tahun Haji Tubagus

Ismail memperdalam ilmu agama di pesantren milik Raden Yusuf di

Purwakarta hingga akhirnya ia berangkat untuk yang kedua kalinya ke

Mekah.39

3. Syaikh Nawawi Al-Bantani

Haji Tubagus Ismail juga disebutkan menjadi salah satu murid dari

ulama Banten yang sangat terkenal yaitu Syaikh Nawawi Al-Bantani. Haji

38 Tihami, Prosopografi Syeikh Nawawi (1813-1897) Biografi, Geneologi Intelektual, dan

Karya, (Serang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, 2014) h. 100 39 Tihami, Prosopografi Syaikh Nawawi (1813-1897) Biografi, Genealogi Intelektual, dan

Karya, h. 17

Page 42: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

31

Tubagus Ismail sangat mengagumi Syaikh Nawawi hingga ia mendalami

ilmu agamanya dengan mencari guru-guru yang pernah mengajar Syaikh

Nawawi. Syaikh Nawawi sendiri merupakan seorang ulama besar yang

memiliki banyak murid dan memiliki banyak karya tulis dibidang

keagamaan.

C. Peran Haji Tubagus Ismail dalam Keagamaan

Bagian akhir dari abad ke-19 merupakan suatu periode kebangkitan

kembali dibidang agama, kondisi yang terjadi di dalam lingkungan sosio-

kultural di Banten telah menunjukan gerakan kebangkitan kembali

kehidupan beragama. Bukan hanya rakyat di sana yang sudah menganut

Islam, ambruknya tatanan tradisional dan gejala yang menyertainya, yaitu

keresahan sosisal yang terus-menurus telah mendorong peningkatan

kegiatan dibidang keagamaan.

Mengenai Banten dalam tahun-tahun 1880-an, dapat disimpulkan

bahwa tarekat-tarekat telah berkembang menjadi golongan-golongan

kebangkitan kembali yang paling dominan. Pada mulanya tarekat-tarekat

tersebut pada dasarnya merupakan gerakan-gerakan kebangkitan kembali

agama, akan tetapi secara berangsur-angsur mereka berkembang menjadi

badan-badan politik keagamaan.40

Pada tahun 1883 Haji Tubagus Ismail kembali dari Mekah,

mendirikan pesantren dan mendirikan cabang tarekat Qadiriah di kampung

halamannya, Gulacir.41 Haji Tubagus Ismail sendiri memiliki peranan yang

40 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 211

41Snouck Hurgronje, Mekka in the Latter Part of the 19th Century, (Boston: Brill, 2007), h. 295

Page 43: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

32

sangat penting di dalam hal kebangkitan keagamaan di wilayah Banten,

khususnya pada daerahnya sendiri yaitu Kampung Gulacir, selain itu juga

Haji Tubagus Ismail merupakan seorang pemimpin, baik dalam

keagamaan maupun dalam gerakan-gerakan perlawanan. Peran Haji

Tubagus Ismail dalam bidang keagamaan sendiri antara lain adalah

menjadi seorang pendakwah serta menjadi seorang guru agama yang

memiliki banyak pengikut.

Setelah beberapa tahun tinggal di Mekah, Haji Tubagus Ismail

kembali ke kampung halaman dan mengajar ilmu alat (nahwu dan saraf)

dengan kualitas keilmuannya yang sangat baik sehingga memungkinkan

murid-muridnnya memahami tiga ilmu sekaligus yaitu: fikih, kalam dan

tasawuf.

Kualitas pengajaran tersebut berkaitan dengan pemahaman dan

penguasaannya terhadap bahasa Arab. Kegiatan mengajarnya di Banten

terhenti pada tahun 1871 Haji Tubagus Ismail kembali ke Mekah dan

menetap di sana. Setiap hari Haji Tubagus Ismail mengikuti pengajian

reguler di Masjidil Haram. Setiap hari Haji Tubagus Ismail juga

memberikan dua mata pelajaran kepada para santri di sana.42

Pada tahun 1883 kembali dari Mekah, Haji Tubagus Ismail yang

merupakan seorang anggota tarekat Qadiriyah dan merupakan seorang

murid Haji Abdul Karim mulai mendirikan pesantren dan sebuah cabang

tarekat Qadiriyah, dengan demikian ia menaikan prestisenya dan

mendapatkan banyak pengikut.43

Haji Tubagus Ismail mendirikan sebuah masjid, dimana dalam

masjid tersebut kegiatan keagamaan berkembang pesat. Masjid Tubagus

42Mufti Ali,, Biografi Ulama Banten seri ke 1, ( Serang: Bantenologi, 2014) h. 85 43 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 200

Page 44: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

33

Ismail yang menjadi tempat berkembangnya ilmu agama tersebut dulunya

diberi nama Masjid Puser. Penamaan masjid tersebut dilatarbelakangi oleh

perputaran ilmu agama yang dilakukan antara guru dan murid yang sangat

antusias.

Selain masjid Puser yang menjadi bukti peran keagamaan Tubagus

Ismail, beliau juga mendirikan sebuah pondok pesantren di Tanah Pasir

Angin, akan tetapi bangunan pesantren tersebut sudah tidak ada lagi.

Hanya tersisa bangunan masjid yang sudah mengalami renovasi oleh anak

dari Haji Tubagus Ismail itu sendiri yaitu Tubagus Halimi dengan dibantu

oleh warga setempat.44

Masjid Tubagus Ismail sekarang dikenal dengan nama Masjid

Jami’i Al-Ijtihad terletak di kampung Gulacir desa Sukabares kecamatan

Waringin Kurung kabupaten Serang. Masjid ini adalah salah satu masjid

kuno yang terdapat di kecamatan Waringin Kurung. Menurut kepercayaan

masyarakat setempat, masjid ini didirikan oleh tokoh geger Cilegon 1888,

yaitu Haji Tubagus Ismail. Masjid ini sudah mengalami renovasi pada

tahun 1916 dan tahun 1970.

Bangunan aslinya berukuran luas 930x1160 cm. Ruang sekat

persegi berukuran 690x690 cm dengan satu pintu dan dua jendela, masing-

masing berada disisi utara, selatan dan timur. Mihrob berukuran

145x97x213 cm, dan ruang mimbar berukuran 140x110x197 cm.

Di dalam masjid juga ditemukan tongkat (pedang bermata dua)

yang biasa dipegang khatib Jum’at ketika berkhutbah, dengan ukuran

panjang 119 cm berdiameter 2 cm. Selain itu juga ditemukan sebuah

mushaf al- Qur’an kuno berukuran 38,3x24 cm, dengan tebal 7,5 cm.

44Wawancara dengan Tubagus Munir, tokoh agama kampung Gulacir, (Sukabares, 20 Januari

2020. Pukul 13.00 s/d 15.00 Wib).

Page 45: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

34

Masyarakat menemukannya di loteng atau langit-langit masjid. Terdapat

inskripsi dan ornamen dalam masjid ini, walaupun hanya sedikit. Menurut

masyarakat setempat dahulu sebelum masjid mengalami renovasi terdapat

kaligrafi Arab dan hiasan-hiasan disetiap sekat-sekat dinding ruangan

masjid.45

Riwayat Tubagus Ismail ini memperlihatkan kontribusi serta

ketokohannya dalam bidang agama, dan dari keluarga yang agamis.

Dengan latarbelakang pernah menuntut ilmu di Mekah dan memiliki

pesantren dan santri, ia menjadi salah satu tokoh agama yang dihormati

dan kemudian turut berperan dalam Pemberontakan Petani Banten.

45Helmy Faizi Bahrul Ulumi, Masjid-Masjid Kuno di Banten, (Banten: Bantenologi, 2016) h. 93

Page 46: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

35

BAB IV

PERAN HAJI TUBAGUS ISMAIL DALAM PERLAWANAN

RAKYAT BANTEN

A. Peran Haji Tubagus Ismail dalam Perencanaan Pemberontakan

Pada tahun 1883, Haji Tubagus Ismail kembali dari Mekah.

Sebagai keturunan Sultan Banten, dia dianggap memiliki kapasitas sebagai

Wali Allah. Dengan kehadirannya ini maka dorongan untuk mendirikan

kembali kesultanan Banten akhirnya muncul kembali. Haji Tubagus Ismail

merupakan orang yang berperan penting dalam mempersiapkan

pemberontakan.

1. Haji Tubagus Ismail melakukan propaganda dan

penghimpunan masa.

Seperti yang telah kita ketahui Haji Tubagus Ismail merupakan

sosok yang sangat berkharisma dan sangat disegani oleh pengikut-

pengikutnya. Hal tersebut sangat memudahkan Haji Tubagus Ismail dalam

melakukan propaganda atau doktrin-doktrin untuk menyebarkan semangat

jihad dikalangan para santri. Kembalinya Haji Tubagus Ismail dari Mekah

menjadi langkah awal semakin seriusnya beliau menghimpun propaganda

jihad dan mengumpulkan para pejuang dengan mendirikan pesantren.46

Dua bulan sebelum terjadinya pemberontakan, tepatnya pada bulan

Mei, Haji Tubagus Ismail berkeliling ke berbagai tempat selama dua

minggu untuk menggalang dukungan dari para pemuka agama daerah

Tangerang, Jakarta, Cianjur, dan Bandung. Haji Tubagus Ismail juga

46 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 201

Page 47: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

36

mengumpulkan dukungan untuk pemberontakan dari kalangan sentana.

Sebagai keturunan sultan, Haji Tubagus Ismail menjadi sosok yang paling

cocok untuk meyakinkan kelompok masyarakat berpengaruh ini (sentana).

Kaum sentana menjadi sangat penting bagi kelancaran rencana

pemberontakan, karena selain mereka memiliki fanatisme agama yang

kental, mereka juga merupakan donatur untuk kegiatan-kegiatan

keagamaan ditengah-tengah masyarakat. Persenjataan, dana, dukungan

moril, dan logistik adalah hasil dari kerja keras yang dilakukan oleh Haji

Tubagus Ismail dan kawan-kawannya.47

Peran penting lain Haji Tubagus Ismail terlihat ketika seorang

aktivis dari Arjawinangun menemui Ki Wasid, bahwa pemberontakan

harus segera dilakukan dengan menyerang para pejabat Eropa dan pribumi

yang sedang berkumpul di Balagendung pada waktu itu. Ki Wasid

menjawab ia tidak dapat memutuskan apa-apa tanpa terlebih dahulu

mengadakan konsultasi dengan Haji Tubagus Ismail.48 Hal tersebut

menunjukan bahwa peran kepemimpinan Haji Tubagus Ismail sangat

diakui bahkan oleh KiWasid itu sendiri.

2. Haji Tubagus Ismail dalam rapat persiapan pemberontakan

Pada tahun 1884, berlangsung perundingan pertama yang

membicarakan rencana kongkrit untuk mengadakan pemberontakan

bersenjata. Perundingan itu terjadi di rumah Ki Wasid, yang dipimpin oleh

Haji Tubagus Ismail.

Dalam satu pertemuan di rumah Ki Wasid di Beji diputuskan untuk

mencari pengikut dikalangan para murid. Dua puluh enam pertemuan-

47 Snouck Hurgronje, Mekka in the Latter Part of the 19th Century, (Boston: Brill, 2007), h.

297 48 Tihami, Prosopografi Syeikh Nawawi (1813-1897) Biografi, Geneologi Intelektual, dan

Karya, (Serang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, 2014) h. 103

Page 48: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

37

pertemuan diadakan diberbagai tempat yang dihadiri oleh sebagian besar

pemimpin-pemimpin pemberontakan setempat. Guru-guru tarekat

ditugaskan untuk menyebarkan gagasan itu dan mencari pengikut. Pejabat-

pejabat Eropa merasa cemas melihat kegiatan yang sangat meningkat

dalam kehidupan agama rakyat, akan tetapi mereka ditenangkan oleh

pejabat-pejabat Banten yang tidak melihat hal-hal yang membahayakan

dalam manifestasi-manifestasi keagamaan itu.49

Pertemuan-pertemuan yang paling penting diantara anggota-

anggota komplotan menggunakan kedok pesta rakyat, seperti pesta

perkawinan atau pesta sunatan. Pertemuan-pertemuan yang lebih kecil

menggunakan kedok pertemuan zikir. Mereka begitu pandai merahasiakan

rencana-rencana komplotan mereka sehingga selama bertahun-tahun

pemerintah kolonial tidak dapat menemukan fakta-fakta yang bisa

dijadikan alasan untuk menangkap mereka.

Empat bulan terakhir tahun 1887 kegiatan anggota-anggota

komplotan sangat meningkat, mereka adakan pertemuan-pertemuan

melakukan perjalanan dan mempropagandakan perjuangan mereka di satu

pihak dan melatih murid-murid mereka dalam cara-cara bertempur di lain

pihak. Menjelang waktu itu, semangat pemberontakan sudah semakin

membara di antara anggota-anggota tarekat. Mereka sependapat bahwa

gerakan mereka sudah mencapai banyak kemajuan, dan mereka

memutuskan untuk memperluas persiapan-persiapan pemberontakan dan

mengikutsertakan orang-orang di luar tarekat. Berikut beberapa rapat

persiapan menuju “Pemberontakan” yang terjadi pada tahun 1888:

a. Pada tanggal 14 Februari sampai dengan 13 Maret 1888,

diadakan 2 kali pertemuan di rumah Haji Marjuki di Tanara, yang dihadiri

49 Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 201

Page 49: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

38

oleh para ulama dari Serang dan Tanggerang, turut serta pada pertemuan

tersebut adalah pemuka masyarakat dari Serang dan Anyer, sedangkan

pertemuan berikutnya di rumah Haji Iskak di Seneja yang jiga dihadiri

oleh Haji Tubagus Ismail.

b. Pada tanggal 14 Maret sampai 13 April 1888, pertemuan

dilaksanakan di rumah Ki Wasid di Beji, kemudian selanjutnya di rumah

Haji M. Sadeli di Kaloran, dan berikutnya di rumah Haji Asnawi di

Bendung Lempuyang.

c. Pada tanggal 13 April hingga 11 Mei 1888, pertemuan

diadakan di rumah Haji Marjuki di Tanara, kemuadian di rumah Ki Wasid

di Beji, di rumah Haji Muhyidin di Jombang Wetan, dan di rumah Haji

Tubagus Ismail Gulacir.

Rapat-rapat tersebut membahas mengenai siasat dan strategi

pertempuran, milihat perbedaan perbandingan senjata mereka yang juah

berbeda, akan tetapi yang lebih penting adalah mengenai kebulatan tekad,

persatuan dan kesepakatan diantara mereka. Pertemuan akhir yang dihadiri

para tokoh seperti Haji Marjuki, Ki Wasid, Haji Tubagus Ismail serta Haji

Iskak, ini pun membicarakan masalah ketersediaan alat persenjataan,

pembagian tugas, penggerakan pengikut, serta penyelenggaraan pelatihan

pencak silat.50 Beberapa poin yang berkaitan tentang waktu penyerangan

yaitu:

1. Hari Sabtu tanggal 17 Juli 1888 ditentukan sebagai hari

penyerangan.

2. Serangan dimulai setelah sholat subuh, yang dikenal juga

sebagai serangan fajar.

3. Serangan dilakukan secara serempak dan mendadak dari

masing-masing daerah.

50 Halwani Michrob, Catatan Masa Lalu Banten, (Serang: Saudara Serang, 2011), h.210

Page 50: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

39

4. Setelah selesai penyerangan dan berhasil, semua harus

bergabung untuk menyerang kota Serang. 51

Hingga akhirnya terjadi satu peristiwa diluar rencana yang telah

disepakati. Datanglah seorang Jaro dari gudang batu menghadap Ki Wasid

di Masjid Beji. Dia menginformasikan bahwa ia telah berhasil menyerang

camat Belanda. Semua yang hadir dipengajian merasa terkejut. Peristiwa

yang itu sungguh di luar dugaan Ki Wasid dan santri-santrinya karena Jaro

yang terlalu bersemangat dan dia hanya tahu pertemuan terakhir di Gulacir

tannpa mengetahui kode hari “H”. Setelah diberikan penjelasan oleh Ki

Wasid menyesal kemudian meminta maaf atas hal yang telah terjadi dan

kemudian Jaro tersebut menyerahkan segala sesuatunya kepada Ki

Wasid.52

Dan sejak saat itu persiapan pemberontakan ditingkatkan dengan

terburu-buru lalu bendera jihadpun akan segera dikibarkan. Para kiyai

yang hadir mengusulkan Geger Cilegon dilakukan pada tanggal 12 Juli

1888, namun menurut pendapat Ki Wasid tanggal tesebut masih terlalu

lambat, oleh karena ia sendiri merasa bahwa pemberontakan harus dimulai

sesegera mungkin.

B. Peran Tubagus Ismail Memimpin Pemberontakan

Haji Tubagus Ismail memimpin pasukannya pada minggu malam

tanggal 8 Juli menuju ke desa Saneja. Desa Saneja merupakan desa yang

berbatasan dengan Cilegon, yang mana sebagai ibu kota Afdeling Anyer,

merupakan tempat tinggal pejabat-pejabat pamong praja Eropa dan

51 Wasid, Ki Wasid Center: Memory dan Historiografi, (Banten: Yayasan KH Wasid, 1888) h. 20 52 Wasid, Ki Wasid Center: Memory dan Historiografi, h. 21

Page 51: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

40

pribumi. Ia memimpin sejumlah besar partisan yang berasal dari

Arjawinangun, Gulacir, dan Cibeber.53

Mereka bergerak menuju daerah tempat tinggal pejabat di Cilegon.

Serangan pertama terjadi di rumah Dumas, yaitu rumah seorang Juru Tulis

di pengadilan distrik, suatu institusi yang tidak disenangi di kalangan

rakyat. Tidak diketahui dengan pasti apakah serangan terhadap Dumas

merupakan rencana awal pemberontakan atau tindakan sesaat untuk

menunjukkan kebencian rakyat dalam satu tindakan bersama.

Sasaran pertama kaum pemberontak yang dipimpin oleh oleh Haji

Tubagus Ismail adalah rumah Dumas di Saneja. Kaum pemberontak tiba di

rumah Dumas sekitar pukul 2 dini hari pada senin, 9 Juli 1888. Mereka

membangunkan Dumas sekeluarga dan meminta agar ia membuka pintu.

Setelah Dumas membuka pintu, empat orang menyerbu ke dalam sambil

berteriak "Sabil Allah", dan menyerang Dumas dengan kelewang. Di

dalam kegelapan dan kekacauan, Dumas berhasil meloloskan diri dan

bersembunyi di rumah tetangganya, seorang Jaksa. Istri dan dua anaknya

yang pertama menyelamatkan diri ke rumah ajun kolektor, Raden

Purwadiningrat, dengan berusaha menyelinap keluar melalui pintu

belakang, namun mereka tidak dapat lolos tanpa diketahui. Istri dumas

diserang dan mendapat luka pada bahu kanannya, tetapi karena dikira

babu, ia tidak diapa-apakan lagi. Sementara itu, babu (pembantu) yang

sebenarnya, Minah, dikira para pemberontak adalah istri Dumas karena ia

menggendong anak dumas yang paling kecil dan berusaha melindungi

anak itu dengan badannya sendiri terhadap bacokan para pemberontak.

Walaupun demikian, anak itu tetap mendapatkan luka yang sangat parah,

dan Minah sendiripun terkena luka bacokan di beberapa bagian badannya.

53 Mufti Ali, Biografi Ulama Banten seri ke 1, (Serang: Bantenologi, 2014) h. 88

Page 52: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

41

Sementara itu, para pemberontak mengobrak-abrik rumah tersebut dan

menghancurkan perabotannya.54

Penyerangan pertama di rumah Dumas tidak membuahkan hasil

yang baik bagi para pemberontak. Dumas dan keluarganya berhasil

melarikan diri meski dengan penuh luka di sekujur badannya.

Di tempat lain pada waktu yang sama, di Tenggara Cilegon, satu

pasukan pemberontak diperintahkan untuk menuju kepatihan. Patih

merupakan sosok pejabat selanjutnya yang menjadi incaran para

pemberontak untuk dibunuh. Hal tersebut dikarenakan patih tidak disukai

oleh rakyat Banten dan para kiyai dengan alasan bahwa patih sering

mengeluarkan kebijakan yang memberatkan bagi rakyat dan juga sikap

sinis patih terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan.

Setibanya dikepatihan kaum pemberontak tidak menemukan Patih yang

mereka incar. Kabarnya patih sedang tidak ada ditempat melainkan sedang

berada di Serang. Kemudian para pemberontak di bawah pimpinan Haji

Tubagus Ismail menuju Jombang Wetan.

Setelah kaum pemberontak sudah beranjak pergi, Dumas membawa

keluarganya ke Kepatihan bersama ajun kolektor. Kemudian wedana dan

ajun kolektor memutuskan untuk mengirim kurir ke Anyer dan Serang

untuk memberitahukan peristiwa yang terjadi pada malam itu.

Di Jombang Wetan menjadi tempat berkumpulnya pasukan-

pasukan pemberontak dari segala penjuru dan akhirnya menjadi satu

pasukan yang sangat besar. Pembagian pasukan dilakukan dengan cepat

dan kembali melakukan pencarian terhadap pejabat-pejabat Eropa dan

pribumi yang masih belum tertangkap.

54Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 232

Page 53: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

42

Ki Wasid memerintahkan sebagian kaum pemberontak untuk

menyerbu penjara dan membebaskan para tahanan, sebagian lain akan

menyerang kepatihan, dan sebagian lainnya menyerang rumah asisten

residen. Pasukan pertama dipimpin oleh Lurah Jasmin, seorang jaro

Kajuruan, pasukan kedua dipimpin oleh Haji Abdulgani, dan pasukan

ketiga dipimpin oleh Haji Tubagus Ismail.55

Haji Tubagus Ismail dan pasukannya berhasil menangkap Dumas

di rumah seorang Cina, Tang Heng Kok dan kemudian membunuhnya.

Selain itu juga jaksa dan ajun kolektor juga berhasil ditangkap oleh kaum

pemberontak. Setelah itu Haji Tubagus Ismail memimpin pasukannya

menuju rumah asisten residen.

Yang menarik untuk dilihat adalah mengenai sosok pemimpin

sebenarnya dari gerakan pemberontakan tersebut. Kaum pemberontak

menganggap bahwa Ki Wasid merupakan sosok pemimpin dan

memberikan gelar raja terhadap Ki Wasid. Selain Ki Wasid, yang

mendapat gelar tersebut juga adalah Haji Tubagus Ismail. Haji Tubagus

Ismail sendiri tidak suka dianggap demikian, melainkan sudah merasa puas

bertindak sebagai tangan kanan dan juga penasehat Ki Wasid. Meskipun

pengikut setia Ki Wasid mengangkap nya sebagai pemimpin atau raja,

akan tetapi Ki Wasid sendiri menolak gelar raja tersebut dan mengakui

Haji Tubagus Ismail sebagai atasannya serta calon raja.56 Alasan Ki

Wasid sendiri tidak lain adalah karena peran besar Haji Tubagus Ismail

dan juga darah kebangsawanan yang dipegang oleh Haji Tubagus Ismail.

Penyerbuan terhadap rumah-rumah dinas Eropa dan pejabat

pribumi terus berlangsung beberapa hari. Dengan semangat perjuangan

55Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015)

h. 235 56Sartono Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888, h. 246

Page 54: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

43

yang tinggi Haji Tubagus Ismail terus memimpin pasukannya. Dari

Cibeber ke Saneja kemudian menuju beberapa rumah tempat tinggal para

pejabat kolonial di kota Cilegon dan berakhir dengan terbunuhnya asisten

residen Cilegon J.H.H Gubbels dan 16 orang Eropa serta pejabat pribumi

lainnya, ditangan para pemberontak yang dipimpin oleh Haji Tubagus

Ismail tersebut.57

Setelah melakukan penyisiran di wilayah afdeling Cilegon pasukan

pemberontak diberangkatkan menuju Anyer dan Serang. Walapun kaum

pemberontak telah melumpuhkan afdeling Cilegon, akan tetapi

kemenangan itu tidak berlangsung lama. Ini sangat jelas karena meraka

bukanlah prajurit-prajurit reguler, melainkan mereka terdiri dari

masyarakat biasa ataupun petani-petani, walaupun dalam gerakan tersebut

terdapat juga beberapa pejabat dan kelompok lain tapi mereka tidaklah

siap untuk mengambil bagian dalam sebuah pertempuran yang

berlangsung lama. Selain itu mereka terlalu disilaukan oleh semangat

perang sabil yang dikobarkan oleh para pemimpin mereka dan adanya

pemahaman bahwa setiap perang sabil pastilah akan mendapat

kemenangan karena ada campur tangan Tuhan di dalamnya.

Jalannya pemberontakan yang hanya berjalan sebentar itu dapat

dipadamkan sebelum mereka menuju Serang. Dari kaum pemberontak itu

ada yang tewas ketika dalam pengejaran dan pertempuran dan ada juga

yang melarikan diri. Untuk menumpas pemberontak yang melarikan diri,

dikirim pasukan-pasukan ke berbagai jurusan. Pengejaran ini dilakukan

hingga menuju Banten Selatan.

C. Perjuangan Akhir Haji Tubagus Ismail

57 Tihami, Prosopografi Syeikh Nawawi (1813-1897) Biografi, Geneologi Intelektual, dan

Karya, (Serang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, 2014) h. 104

Page 55: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

44

Babak akhir pemberontakan ini berawal pada pertempuran di

Toyomerto, ketika para pemberontak menghadapi tentara kolonial yang

melakukan pengejaran di bawah pimpinan Letnan Van Der Star. Pada saat

itu jumlah tentara kolonial lebih sedikit yaitu 28 tentara, dan jumlah para

pemberontak sekitar 300 orang, hanya saja prajurit-prajurit pemerintah

tersebut dibekali dengan persenjataan yang lengkap, sementara para

pemberontak hanya bersenjatakan tradisional. Dengan semangat perang

sabil kaum pemberontak maju menyerang prajurit-prajut pemerintah.

Dalam peristiwa ini kaum pemberontak mengalami kekalahan.58

Banyak faktor kenapa mereka mengalami kekalahan. Pada awal

gerakan, ketika menyerbu rumah-rumah pejabat, mereka hanyalah

menyerang per individu atau beberapa orang saja yang kondisinya sangat

tidak memungkinkan untuk melakukan perlawanan. Sedangkan pada arena

ini mereka berhadapan dengan sekelompok pasukan terlatih untuk

berperang dan diperlengkapi dengan senjata modern yang tidak pernah

mereka bayangkan sebelumnya. Tidak seperti informasi yang mereka

dapat selama ini dari pemimpin mereka, yang merujuk pada pertempuran

Haji Wasid. Tentu saja semua ini mempengaruhi keadaan psikologis

mereka, sehingga mereka mengalami pukulan yang sangat berat dan

mengalami kekecewaan. Mereka tidak lagi bersemangat untuk meneruskan

perang sabil tersebut, sehingga banyak dari mereka melarikan diri dan

tidak lagi meneruskan pertempuran.59

Haji Tubagus Ismail selaku pemimpin pemberontakan dan para

pengikutnya akhirnya diburu oleh pemerintah kolonial Belanda. Puluhan

tentara dengan senjata modern dikirim oleh pemerintah kolonial untuk

58 Tihami, Prosopografi Syeikh Nawawi (1813-1897) Biografi, Geneologi Intelektual, dan

Karya, (Serang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, 2014) h. 104 59 Kartodirjo, Pemberontakan Petani Banten 1888. (Depok: Komunitas Bambu, 2015) h. 265

Page 56: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

45

menumpas pemberontakan yang dipimpin Ki Wasid dan Haji Tubagus

Ismail.

Puluhan polisi militer disebar ke berbagai kampung di berbagai

wilayah seperti Cilegon, Cibeber, Kramat Watu, Bojonegara, Serang,

Ciruas, Cikande, Tanara, dan Balaraja. Ekspedisi militer dan patroli

mengepung kampung Beji yang diduga menjadi tempat persembunyian

dari Haji Tubagus Ismail, Ki Wasid dan pasukannya. Penangkapan besar-

besaran dilakukan terhadap para aktivis di seluruh kampung di Cilegon,

Kramat Watu, Cibeber, dan Bojonegara. Dilaporkan 204 aktivis ditangkap.

Sebagian yang lain tetap melancarkan serangan dengan bergriliya.60

Ketika dirasakan perlawanan sia-sia karena operasi militer dengan

persenjataan lengkap besar-besaran yang dilakukan Pemerintah Kolonial

Belanda, Ki Wasid, Haji Tubagus Ismail dan pasukannya meninggalkan

Beji dan Gunung Gede dan mencari area lain yang dirasa aman. Sementara

itu Pemerintah Kolonial menawarkan hadiah sebesar 500 gulden bagi siapa

yang dapat menyerahkan Ki Wasid dan Haji Tubagus Ismail baik dalam

keadaan hidup ataupun mati.

Pada tanggal 13 Juli 1888 Haji Tubagus Ismail dengan 150 orang

pasukannya meninggalkan Gunung Gede dan bergerak ke arah

Balagendung, yang dikenal sebagai markas puluhan pemberontakan dalam

sejarah perlawanan orang Banten. Jalur yang dilewati adalah jalan raya

antara Anyer dan Serang. Pada malam hari tanggal 14 Juli 1888 mereka

berkemah didekat muara Sungai Krenceng dan keesokan harinya mereka

melanjutkan perjalanan menuju Medang Batu.

Tanggal 18 Juli Pemerintah Kolonial mengirimkan dua datasemen

untuk memburu Haji Tubagus Ismail dan pasukannya yang dikabarkan

60Mufti Ali, Biografi Ulama Banten seri ke 1, (Serang: Bantenologi, 2014) h. 89

Page 57: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

46

akan meloloskan diri dari kejaran militer Belanda ke Batavia dengan

menggunakan perahu melalui pantai Barat. Sementara itu induk pasukan

yang dipimpin Ki Wasid dan Haji Tubagus Ismail tinggal 27 orang yang

terus melakukan perjuangan meskipun harus menemui kesulitan seperti

logistik, medan berat, hewan buas, dan kejaran operasi militer Belanda.61

Pelarian yang mereka lakukan akhirnya menemui perpecahan di

dalam kelompok pemberontak. Sebagian memilih meninggalkan pasukan,

Agus Suradikaria memilih mundur ke Cikande yang dikenal merupakan

tempat ideal untuk bersembunyi. KH. Madani dan Haji Jahli meninggalkan

pasukan tanpa alasan yang jelas. Sementara Haji Tubagus Ismail

menyarankan agar mereka terus melanjutkan pertempuran hingga titik

darah penghabisan.

Haji Tubagus Ismail kemudian mengumpulkan para santrinya dari

Gulacir dan Cilegon untuk melancarkan serangan akhir terhadap pasukan

militer Belanda. Pilihan ini harus diambil jika memang pasukan Ki Wasid

tidak ingin terus dikejar oleh pasukan militer Belanda yang semakin kuat.

Namun akhirnya Ki Wasid membujuk Haji Tubagus Ismail untuk memilih

mundur ke daerah hutan di Banten Selatan dengan mengikuti rute

sepanjang pantai Barat. Haji Tubagus Ismail akhirnya setuju dengan

usulan Ki Wasid dan kemudian melanjutkan grilya.

Pada tanggal 20 Juli 1888 Ki Wasid, Haji Tubagus Ismail dan

pasukannya berangkat dari hutan Medang Batu dengan menerobos hutan

belantara dengan medan yang sangat sulit menuju Caringin. Setelah satu

minggu di tengah hutan, tanggal 27 Juli mereka akhirnya berhasil

melewati Caringin dan berhasil menyebrangi Sungai Cibungur.

61Mufti Ali, Biografi Ulama Banten Seri 1.(Serang: Laboratorium Bantenologi, 2014) h. 90

Page 58: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

47

Setelah 10 hari mereka meloloskan diri dari kejaran pasukan militer

Belanda, di sebuah desa di Sumur, Haji Tubagus Ismail, Ki Wasid dan 17

pasukannya disergap oleh militer Belanda di sebuah gubuk

persembunyian. Seolah sudah siap dengan pertempuran tersebut, mereka

melompat dari tempat persembunyian dan melakukan perlawanan

bermodalkan senjata yang mereka miliki yaitu golok dan tombak.

Pertempuran sengit tidak bisa dihindari, Haji Tubagus Ismail, Ki Wasid,

Haji Abdulgani, Haji Usman dan 7 pasukan lainnya mati syahid di tempat

pertempuran, sedangkan pasukan lainnya berhasil melarikan diri.62

Meskipun Haji Tubagus Ismail dikabarkan telah gugur dalam

pertempuran terakhir, tepatnya pada tanggal 29 Juli 1888, akan tetapi

murid-muridnya di daerah Gulacir dan Cilegon tidak mempercayainya.

Bukan tanpa alasan hal tersebut tidak dipercayai oleh para pengikut Haji

Tubagus Ismail. Para santri telah terlebih dahulu mendapatkan pesan dari

Tubagus Ismail mengenai jasad Tubagus Ismail yang nantinya akan

dibawa ke Gulacir merupakan jelmaan dari tongkatnya dan bukan asli

jasad Tubagus Ismail. Bahkan setelah peristiwa pertempuran terakhir Haji

Tubagus Ismail tersebut ada yang mempercayai bahwa Haji Tubagus

Ismail masih hidup dan berada di daerah Bandung.63

Keyakinan tersebut sampai sekarang masih diyakini oleh para

masyarakat dan keturunan Haji Tubagus Ismail itu sendiri sehingga

makam Haji Tubagus Ismail sendiri hingga sekarang tidak dijadikan situs

makam pahlawan atau tokoh pejuang.

62 Tihami, Prosopografi Syeikh Nawawi (1813-1897) Biografi, Geneologi Intelektual, dan

Karya, (Serang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, 2014) h. 107 63Wawancara dengan Tubagus Munir, tokoh agama kampung Gulacir, (Sukabares, 20 Januari

2020. Pukul 13.00 s/d 15.00 Wib).

Page 59: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gerakan pemberontakan petani Banten atau yang biasa disebut

peristiwa Geger Cilegon merupakan suatu peristiwa bersejarah yang

melibatkan berbagai elemen masyarakat. Kaum petani yang melakukan

pemberontakan dimotori oleh para tokoh agama terjadi dilatarbelakangi

beberapa faktor, baik itu faktor sosial, ekonomi, politik, dan akhirnya

didorong dengan bangkitnya keagamaan masyarakat Banten.

Banyak pembaharuan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial

pada tatanan politik tradisional menuju ke arah sistem politik modern

Eropa yang akhirnya membuat masyarakat Banten merasa tidak

mendapatkan keadilan. Perubahan kebijakan-kebijakan di bidang politik

misalnya, kaum bangsawan yang semakin disingkirkan kekuatan

politiknya. Lalu dibidang ekonomi munculnya aturan-aturan baru

mengenai pajak, baik itu pajak yang berupa uang, atau pajak yang berupa

tenaga dinilai sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat Banten yang

mayoritas bertani dan berdagang.

Kebangkitan agama Islam pada abad ke 19 XIX juga merupakan

faktor penting terjadinya pemberontakan tersebut. Para tokoh keagamaan

yang menimba ilmu ke Mekah membawa semangat jihad untuk

membebaskan Banten dari cengkraman penjajah kolonial Belanda.

Haji Tubagus Ismail memegang peran penting sebagai salah satu

pemimpin pemberontakan bersama Ki Wasid. Haji Tubagus Ismail yang

merupakan keturunan bangsawan dan seorang tokoh agama yang sangat

terpandang membuatnya sangat berperan dalam peristiwa geger Cilegon

ini. Memanfaatkan status sosialnya mempermudah Haji Tubagus Ismail

Page 60: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

49

dalam mencari dukungan baik di kalangan sesama bangsawan maupun

menghimpun masyarakat biasa dengan cara berdakwah.

Masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat Banten akhirnya

membuat Haji Tubagus Ismail merasa perlu untuk melakukan sebuah

gerakan. Perannya sebagai pemimpin pemberontakan ini sangatlah besar,

hal tersebut dibuktikan dengan diakuinya Haji Tubagus Ismail oleh Ki

Wasid yang dianggap sebagai tokoh utama dalam pemberontakan.

Meskipun pengikut setia Ki Wasid menganggapnya sebagai

pemimpin atau raja, akan tetapi Ki Wasid sendiri menolak gelar raja

tersebut dan mengakui Haji Tubagus Ismail sebagai atasannya serta calon

raja. Alasan Ki Wasid sendiri tidak lain adalah karena peran besar Haji

Tubagus Ismail dan juga darah kebangsawanan yang dipegang oleh Haji

Tubagus Ismail.

Semangat perjuangan yang dikobarkan oleh Haji Tubagus Ismail

memang sudah tidak terelakkan lagi, perannya mulai dari persiapan

pemberontakan, menjadi pemimpin pemberontakan, hingga akhirnya mati

dalam medan pertempuran menjadi bukti bahwa Haji Tubagus Ismail

merupakan tokoh pahlawan yang seharusnya kita ketahui.

B. Saran

Mengingat terbatasnya sumber referensi dalam penulisan skripsi ini

penulis berharap kepada teman-teman akademisi agar menggali lebih

banyak mengenai tema yang sifatnya lokal, sehingga referensi yang

dibutuhkan untuk penelitian atau kajian pustaka semacam ini bisa lebih

memadai. Oleh karena keterbatasan referensi tersebut penulis menyadari

bahwa karyanya jauh dari kata sempurna. Namun penulis berharap karya

tulis ini dapat menambah wawasan dan referensi bagi para pembaca

Page 61: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

50

khususnya akademisi dan masyarakat Banten yang menjadi objek utama

dalam pembahasan.

Page 62: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

51

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Sekunder:

Abdurrahman. Dudung, Metode Penelitian Sejarah, Jakarta: Logos

Wacana Ilmu, 1999.

Ali. Mufti, Biografi Ulama Banten Seri 1. Serang: Laboratorium

Bantenologi, 2014.

Darmawijaya. Kesultanan Islam Nusantara.Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2010.

Gottschalk. Louis, Mengerti Sejarah. Penerjemah Nugroho

Notosusanto Jakarta: UI Press, 2006.

Harsono. Budi, Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan

Undang-undang Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jakarta: Djambatan,

1997.

Hurgronje. Snouck, Kumpulan Karangan Snouck Hurgronje,

Jakarta: INIS, 1993.

Kartodirjo. Sartono, Pemberontakan Petani Banten 1888. Depok:

Komunitas Bambu, 2015.

Lubis. Nina, Banten dalam Pergumulan Sejarah Sultan, Ulama,

Jawara, Jakarta: LP3S, 2004.

Madjilah. Mutia, Dokter Gerilya, Jakarta: Balai Pustaka, 1993, Cet

I

Michrob. Halwani, Catatan Masa Lalu Banten, Serang: Saudara

Serang, 2011.

Poesponegoro. Marwati Djoened, Sejarah Nasional Indonesia Jilid

VI Jakarta: Balai Pustaka, 2008.

Page 63: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

52

Ricklefs. Sejarah Indonesia Modern cetakan III, Jakarta: Serambi,

2007.

Soekirno. Ade, Sunan Kalijaga, Jakarta PT. Gramedia Widia

Srana, 1997.

Steenbrink. Karel, Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia

Abad Ke-19, Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

Suhaedi, Perubahan Sosial di Banten: Kajian terhadap Mobilitas

Kiyai dan Jawara, Serang: Bantenologi, 2006.

Susan. Novri, Sosiologi Konflik Teori-teori dan Analisis Edisi

Ketiga. Jakarta: Kencana, 2009.

Mansyur Suryanegara. Ahmad, Api Sejarah I, (Bandung:

Salamadani, 2009)

Tihami, Prosopografi Syeikh Nawawi (1813-1897) Biografi,

Geneologi Intelektual, dan Karya, Serang: Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Banten, 2014.

Ulumi. Helmy Faizi Bahrul, Masjid-Masjid Kuno di Banten,

Banten: Bantenologi, 2016.

Wasid, Ki Wasid Center: Memory dan Historiografi, Banten:

Yayasan KH Wasid, 1888.

Wawancara dengan Kyai Tubagus Abdul Aziz, tokoh ulama dan

pemimpin pesantren Miftahul Hidayah, Sukabares, 9 Desember 2019.

Pukul 13.00 s/d 15.00 Wib.

Wawancara dengan Tubagus Munir, tokoh agama kampung

Gulacir, Sukabares, 20 Januari 2020. Pukul 13.00 s/d 15.00 Wib.

Page 64: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

53

Wuryantoro. Edi, Sejarah Nasional dan Ulama I, Jakarta: Balai

Pustaka, 1997.

Sumber Primer:

Hurgronje. Snouck, Mekka in the Latter Part of the 19th Century,

Boston: Brill, 2007.

Page 65: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

54

Transkip Wawancara

Tubagus Munir (Cucu Haji Tubagus Ismail sekaligus tokoh masyarakat

kampung Gulacir):

P :Bagaimana sosok Haji Tubaggus Ismail selaku pemimpin

pemberontakan?

J : Haji Tubagus Ismail lahir tahun 1840. Haji Tubagus Ismail adalah sosok

ulama yang sangat disegani. Menurut kepercayaan warga lokal di sini

Tubagus Ismail itu selain keturunan bangsawan, beliau juga merupakan

keturunan seorang wali Allah. Banyak sekali karomah-karomahnya yang

sudah dirasakan oleh warga kampung Gulacir, seperti wiridan-wiridan

yang diajarkan beliau dipakai untuk menyembuhkan orang sakit dan lain

sebagainya.

Nah kalo peran Haji Tubagus Ismail dalam menyebarkan agama

dikampung Gulacir beliau sering mengadakan pengajian. Beliau

mendirikan masjid. Pembuatan awal masjid itu bangunannya sangat

sederhana dan sampai sekarang sudah direnofasi beberapa kali. Masjid ini

dulunya diberinama masjid Puser. Maksud dari nama masjid Puser ini

adalah karena dulu dimasjid ini merupakan sumber perputaran ilmu

agama. Selain itu juga Haji Tubagus Ismail mendirikan pesantren di

daerah Tanah Pasir Angin, tapi sekarang bangunannya sudah tidak ada

karena tidak dirawat.

Kalau peran Haji Tubagus Ismail dalam pemberontakan ini saya masih

kurang begitu tau jelas yah. Tapi yang saya denger-denger sih beliau

memimpin satu pasukan untuk memberontak, terus beliau juga menjadi

pemimpin bersama Ki Wasid.

Makam Haji Tubagus Ismail itu ada dipemakaman umum kampung

Gulacir. Tapi makamnya sudah tidak ada lagi, karena menurut

kepercayaan murid-murih Tubagus Ismail itu yang dikuburkan bukan

benar-benar jasad Tubagus Ismail, melainkan hanya tongkatnya yang

diserupakan seperti Tubagus Ismail. Sebelum Tubagus Ismail pergi dikejar

pasukan Belanda, belau berpesan kepada warga dan santri-santrinya, jika

nanti ada jasad yang diantarkan dan jasad itu menyerupai Tubagus Ismail,

tolong diurus dan dikuburkan secara layak. Tetpi itu sebenarnya bukanlah

Page 66: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

55

Haji Tubagus Ismail melainkan hanya tongkat belau yang diserupakan

Haji Tubagus Ismail.

Kyai Tubagus Abdul Aziz (tokoh ulama dan pemimpin pesantren

Miftahul Hidayah)

P : Bagaimana biografi, silsilah, dan sosok Haji Tubagus Ismail semasa

hidupnya?

J :Tubagus Ismail adalah tokoh ulama Banten yang memperjuangkan hak-

hak rakyat pada waktu itu. Pada tahun 1888 tertjadi satu peristiwa yang

besar, yang biasa disebut dengan peristiwa Geger Cilegon. Tubagus Ismail

ini adalah salah satu pemimpin pemberontakan. Di kampung Gulacir yang

merupakan tempat kelahiran Tubagus Ismail itu sendiri, beliau merupakan

orang yang sangat disegani karena status sosialya yang bergelar tubagus

atau keturunan bangsawan.

Silsilah Tubagus Ismail: Tubagus Ismail bin Muhiyi bin Tubagus Urip

(Eyang Urip) bin Raden Putra bin Sultan Muhammad Zainal Abidin bin

Sultan Muhammad Nasruddin bin Sultan Abunnasri bin Abdul Qohar bin

Sultan Maulana Abu Ma’ari Ahmad bin Sultan Abdul Qadir Abdul Fattah

bin Sultan Maulana Yusuf bin Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Tubagus Ismail ini bukan Cuma ulama biasa, tetapi beliau ini sudah

menyentuh tingkatan para wali. Karomah Tubagus Ismail sering kali

dirasakan oleh warga kampung sini, pernah ada satu ketika, ada seseorang

yang digigit ular berbisa lalu ibu saya membacakan amalan-amalan yang

biasa dibaca oleh Tubagus Ismail, kemudian kakinya diusap-usap dan

sembuh tanpa berobat. Dari situ ibu saya yang merupakan cucu dari

Tubagus Ismail mulai sering banyak dimintai tolong oleh orang-orang

yang sedang sakit untuk menyembuhkannya. Selain itu juga karomah

Tubagus Ismail sendiri dipercayai pada saat beliau meninggal.

Kabarnya sebelum Tubagus Ismail dikejar oleh tentara Belanda, pada

waktu itu Tubagus Ismail berpesan kepada muridnya, nanti kalau ada jasad

yang diantarkan berwujud jasad saya, tolong diurus dengan baik,

dikuburkan secara layak, tapi sebenarnya jasad itu bukan jasad asli saya,

melainkan cuma tongkat saya yang saya serupakan menjadi saya. Nah

setelah pada waktu itu Belanda dikabarkan menagkap Tubagus Ismail dan

Page 67: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

56

membunuhnya lalu kemudian jasadnya dibawa ke kampung Gulacir ini

maka santri-santrinya menguburkannya. Padahal santri-santrinya sudah tau

kalau yang mereka kuburkan itu tidak lain hanya tongkatnya saja.

Dikabarkan juga setelah kejadian tersebut ada yang melihat sosok Tubagus

Ismail ini berada di Bandung, tapi saya kurang tau persis tempatnya di

mana.

Page 68: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

57

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1: Para Tawanan Geger Cilegon di depan penjara Cilegon

Page 69: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

58

Gambar 2: Tubagus Abdul Aziz, Cucu Haji Tubagus Ismail dan pemimpin

pondok pesantren Miftahul Hidayah kampung Gulacir

Gambar 3: Tubagus Munir, Tokoh agama sekaligus cucu Haji Tubagus

Ismail (kampung Gulacir)

Page 70: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

59

Gambar 4: Gerbang Masjid Tubagus Ismail kampung Gulacir, bekas

markas perundingan pemberontakan petani Banten.

Gambar 5: penampakan dalam Masjid Tubagus Ismail kampung

Gulacir.

Page 71: PERANAN HAJI TUBAGUS ISMAIL SEBAGAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51834/...A. Silsilah Haji Tubagus Ismail.....27 B. Riwayat Pendidikan Haji Tubagus Ismail.....29

60

Gambar 6: Mushaf Al-Qur’an peninggalan Haji Tubagus Ismail.

Gambar 7: Tombak peninggalan Tubagus Ismail yang ujung tombaknya

menyerupai cabang lidah ular.