perbankan syariah moh. saleh ismail

38
PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Upload: zander

Post on 12-Jan-2016

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL. Bank Syariah. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

PERBANKAN SYARIAH

MOH. SALEH ISMAIL

Page 2: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah (nilai-nilai makro dan mikro).

Nilai-nilai Makro: Keadilan, Maslahah, Zakat, bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil), dan uang sebagai alat tukar.

Nilai-nilai Mikro: Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah

Dimensi keberhasilan: Dunia dan akhirat (long term oriented) dan sangat memperhatikan kebersihan sumber, kebenaran proses dan kemanfaatan hasil.

Bank Syariah

2

Page 3: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Keadilan:

• Keseimbangan antara hak dan kewajiban• Tata hubungan sederajat (tidak ada pihak yang

mengekploitasi dan terekploitasi)• Menempatkan sesuatu pada tempatnya• Berpihak kepada kebenaran

Maslahah:

• Orientasi pada kebutuhan masyarakat banyak• Orientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia

(hanya memenuhi needs tidak wants)• Tidak merusak lingkungan• Investasi pada bidang/sektor usaha yang halal

NILAI-NILAI MAKRONILAI-NILAI MAKRO

Prinsip Dasar

3

Page 4: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Zakat:

• Social safety net (perlindungan hak fakir miskin)• Mendorong asset diinvestasikan• Hubungan harmonis antara the have dan the have not.• Zakat bukan charity tetapi kewajiban• Lebih merupakan sebuah upaya pengendalian harta

masyarakat agar mengalir (tidak menumpuk) menuju aktivitas investasi, daripada tujuan pengumpulan dana untuk distribusi

Bebas dari bunga (riba):

• Masa depan tidak dapat dipastikan• Menghindari adanya pihak yang terekploitasi• Lebih merupakan sebuah upaya untuk mengoptimalkan

aliran investasi dengan cara memaksimalkan kemungkinan investasi melalui pelarangan adanya pemastian (riba)

NILAI-NILAI MAKRONILAI-NILAI MAKRO

Prinsip Dasar

4

Page 5: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Bebas dari kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian (maysir):

• Meminimisir tindakan murni spekulatif (tidak terkait dengan pengembangan sektor riil).

• Mendorong masyarakat berinvestasi pada sektor riil.• Mendorong masyarakat berperilaku yang berorientasi

jangka panjang dan menghindari tindakan potong kompas

Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar):

• Symmetric Information• Meminimalkan transaksi yang tidak transparan• Mempromosikan transparansi pada setiap transaksi

NILAI-NILAI MAKRONILAI-NILAI MAKRO

Prinsip Dasar

5

Page 6: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil):

Uang sebagai alat tukar:

• Fungsi dasar uang sebagai alat tukar• Uang bukan untuk diperdagangkan• Uang baru bernilai apabila telah diinvestasikan• Pertumbuhan uang sejalan dengan pertumbuhan

sektor riil• Pengendalian uang = pengendalian sektor riil

Tidak mengenal konsep “time value of money”, tetapi mengenal konsep “economic value of time”

NILAI-NILAI MAKRONILAI-NILAI MAKRO

Prinsip Dasar

6

Page 7: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

1. Shiddiq (Benar dan Jujur)Memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan dengan moralitas yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan nilai ini pengelolaan dana masyarakat akan dilakukan dengan mengedepankan cara-cara yang diperkenankan (halal) serta menjauhi cara-cara yang meragukan (subhat) terlebih lagi yang bersifat dilarang (haram);

2. Tabligh (Mengembangkan Lingkungan / Bawahan Menuju Kebaikan) Secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa perbankan syariah. Dalam melakukan sosialisasi sebaiknya tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip syariah semata, tetapi juga harus mampu mengedukasi masyarakat mengenai manfaat bagi pengguna jasa perbankan syariah;

3. Amanah (Dapat Dipercaya) Menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik dana (shahibul maal) sehingga timbul rasa saling percaya antara pihak pemilik dana dan pihak pengelola dana investasi (mudharib);

4. Fathanah (Kompeten dan Profesional) Memastikan bahwa pengelolaan bank dilakukan secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat risiko yang ditetapkan oleh bank. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan kecermatan dan kesantunan (ri’ayah) serta penuh rasa tanggung jawab (mas'uliyah).

NILAI-NILAI MIKRONILAI-NILAI MIKRO

Prinsip Dasar

7

Page 8: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Giro & Tabungan

Deposito

PoolDana

Bunga

KreditKreditor Debitor

Bunga

Bank Konvensional

Bunga

8

Page 9: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Giro & Tabungan

Deposito

PoolDana

Trade Financing

Investment FinancingBagi Hasil

Bonus

Bagi Hasil

Fee Based

Margin & Sewa

Investor Entrepreneur

Bank Syariah

9

Page 10: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Shahibul Maal MUDHARIB

BANK

Menerima pendapatan

BANK KONVENSIONAL

Mudharib

DEBITUR

SHAHIBUL MAAL

DEPOSAN

PENDANAAN PEMBIAYAAN

BANK SYARIAH

Bayar bunga deposito tetap Bayar bunga kredit tetap

Bayar bagi hasil

Bagi hasil / Margin Tergantung pendapatan

Bank Konvensional vs Bank Syariah

10

Page 11: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Wadiah Yad Dhamanah

Mudharabah Mutlaqah(Investasi Tdk Terikat)

Ijarah, Modal, dll

Prinsip Bagi Hasil

Prinsip Jual Beli

Prinsip Sewa

PO

OL

ING

DA

NA

Bagi hasil/laba

Margin

Sewa

Pendapatan Operasi Utama (bagi hasil, jual beli, sewa)

Pendapatan Operasi Lain (fee based income) Jasa Keuangan: Wakalah, Kafalah, dll

Agen: Mdh Muqayyadah/Inv. Terikat

Mudharib

BAGI HASIL

Perhitungan

Bagi Hasil

Penghimpunan DanaPenyaluran Dana Pendapatan

Laporan Laba Rugi

Tabel

Hak Pihak Ketiga

Jasa Non Keu: Wadiah Yad Amanah

Bank Syariah

11

Page 12: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

3 Alasan Utama

Aspek Legal Formal

Aspek Substantif & Filosofis

Aspek Potensi & Prospek Ekonomi - Keuangan Syariah

Mengapa Perlu Pengembangan?

12

Page 13: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Amanah Undang-Undang kepada Bank Indonesia

UU No.7/1992 yang diubah oleh UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan :

dual banking system

dual system bank

UU No.23 Tahun 1999 yang diubah oleh UU No.3/2004 tentang Bank Indonesia:

Cara-cara pengendalian moneter dapat dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah

Bank Indonesia dapat memberikan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah kepada Bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek

Aspek Legal Formal

13

Page 14: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Aspek Substantif & Filosofis: Falsafah Ekonomi Syariah sebagai Landasan Filosofis Perbankan Syariah

Akidah

Syariah Akhlak

Ukhuwwah

Keadilan Keseimbangan Kemaslahatan

FALAHMasyarakat Sejahtera

Material & spiritual

4 Fondasi

3 Pilar

1 Tujuan

Kesuksesan yang hakiki dalam berekonomi berupa tercapainya kesejahteraan yang mencakup kebahagiaan (spiritual) dan kemakmuran (material) pada tingkatan individu dan masyarakat (falah).

Tiga Pilar Ekonomi Syariah:

- aktifitas ekonomi yang berkeadilan dg menghindari eksploitasi berlebihan, excessive hoardings/ unproductive, spekulatif, dan kesewenang-wenangan.

- adanya keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial, pengelolaan risk-return, aktivitas bisnis-sosial, aspek spiritual-material & azas manfaat-kelestarian linkungan

- Orientasi pada kemaslahatan yg berarti melindungi keselamatan kehidupan beragama, proses regenarasi, serta perlindungan keselamatan jiwa, harta dan akal.

Fondasi Ekonomi Syariah:

Meletakkan tata hubungan bisnis dalam konteks kebersamaan universal (ukhuwah) untuk mencapai kesuksesan bersama.

Kaidah2 hukum muamalah (syariah) di bidang ekonomi yang membimbing aktivitas ekonomi shg selalu sesuai dgn syariah.

Budi pekerti (akhlak) yang membimbing aktivitas ekonomi senantiasa mengedepankan kebaikan sbg cara mencapai tujuan.

Ketuhanan Yang Maha Esa (akidah) yg menimbulkan kesadaran bahwa setiap aktivitas manusia memiliki akuntabilitas ketuhanan sehingga menumbuhkan integritas yg sejalan dg prinsip GCG dan market discipline.

14

Page 15: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Potensi ekonomi masyarakat Muslim masih sangat besar dengan trend perkembangan pasar keuangan yang semakin meningkat

Pasar Domestik Dengan jumlah penduduk yang mayoritas muslim & sumber daya alam

(SDA) yang sangat potensial, Indonesia memiliki prospek besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Socio-cultural masyarakat Indonesia dipandang sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sistem ekonomi dan keuangan syariah gotong royong dalam berbagi hasil.

Perkembangan & pertumbuhan pasar keuangan (khususnya perbankan) syariah nasional yang semakin meningkat.

Pasar Global

Sekitar 1,3 miliar penduduk muslim dunia merepresentasikan 20% populasi dunia dan memiliki total kontribusi mendekati 10% GNP Dunia.

Potensi SDA negara-negara muslim mendominasi potensi SDA dunia. Perbankan syariah bukan hanya menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia

tapi juga telah menjadi kecenderungan dunia internasional, termasuk negara2 non-muslim, seperti Inggris & beberapa negara Eropa, China, India, dan Singapura.

Aspek Potensi & Prospek

15

Page 16: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

(1)Memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat menerima konsep bunga.

(2)Menyediakan alternatif investasi, pembiayaan dan jasa keuangan lainnya.

(3)Mengurangi risiko sistemik dari kegagalan sistem keuangan di Indonesia.

(4)Mendorong peran perbankan secara optimal dalam menggerakkan sektor riil dan membatasi spekulasi atau pembiayaan yang tidak produktif.

Tujuan Pengembangan

16

Page 17: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Mencapai & Memelihara Kestabilan Nilai Rupiah

Amanah dari UU No7/1992 yang diubah oleh UU No.10/1998 tentang Perbankan dan UU No.23/1999 yang diubah UU No. 3/2004 tentang Bank Indonesia.

Menetapkan & Melaksanakan

Kebijakan Moneter

Mengatur & Menjaga Kelancaran Sistem

Pembayaran

Mengatur & Mengawasi Bank

Tugas Bank Indonesia

17

Page 18: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Visi Pengembangan Perbankan Syariah Nasional

Terwujudnya sistem perbankan syariah yang sehat, kuat dan istiqamah terhadap prinsip syariah dalam kerangka keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan, guna mencapai masyarakat yang sejahtera secara material dan spiritual (falah)

Mewujudkan iklim yang kondusif untuk pengembangan perbankan syariah yang kompetitif, efisien dan memenuhi prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian, yang mampu mendukung sektor riil melalui kegiatan berbasis bagi hasil dan transaksi riil, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional

Misi Pengembangan Perbankan Syariah Nasional

18

Page 19: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Menuju integrasi dg lembaga keuangan syariah lainnya

Sasaran Pengembangan Perbankan Syariah Nasional

Mememenuhi standar keuangan dan mutu pelayanan Internasional

MemperkuatStruktur Industri

Meletakan Fondasi Pertumbuhan

Phase 1 (2002 – 2004)

Phase 2 (2005 – 2009)

Phase 3(2010 – 2012)

Phase 4 (2013 – 2015)

1. Terpenuhinya prinsip syariah dalam operasional perbankan syariah (sharia compliance)

2. Diterapkannya prinsip kehati-hatian dalam operasional perbankan syariah

3. Terciptanya sistem perbankan syariah yang kompetitif dan efisien

4. Terciptanya stabilitas sistemik serta terealisasinya kemanfaatan bagi masyarakat luas

5. Meningkatnya kualitas SDM dan tersedianya SDM secara memadai untuk mendukung pertumbuhan

6. Optimalnya fungsi sosial BS melalui perannya dalam memfasilitasi keterkaitan antara voluntary sector dengan pemberdayaan ekonomi rakyat (dhua’fa, usaha mikro dan kecil)

19

Page 20: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Pengembangan Perbankan Syariah: Concern Semua Pihak

Islamic Banking

Bank Indonesia

Policy & Regulation

Control & Supervision

Stakeholders

Feedback

Government

National Sharia Board

IAI

Deposit InsuranceBASYARNAS

Customers

Capital Market

R&D

Others

Islamic Bank Association

20

Page 21: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Fatwas & Islamic Principles

Prudential Banking Regulations

Operational & Islamic Banking Products

Real Sector & Economic Growth, Poverty Alleviation

& Reducing Unemployment

Research & Development b/o Islamic Banking Blue Print

Prudential Supervision

Shariah Supervision

Strong & Sound Islamic Banks as a part of Sound, Efficient &

Stable Financial System

ASKI API

Framework Pengembangan

21

Page 22: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Pengaturan dan Pengawasan Perbankan Syariah: Mengapa

Diperlukan?

RegulationMarket Discipline/ Self

Regulation VS

1. Menjaga stabilitas sistem keuangan (makro ekonomi) dan keberlangsungan usaha bank (mikro ekonomi)

2. Perlindungan masyarakat (khususnya masyarakat awam dan nasabah kecil)

3. Optimalisasi peran lembaga perbankan dalam menunjang program pembangunan

4. Rawan terhadap penyelewengan

22

Page 23: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Pengawasan Ketentuan Syariah dalam Perbankan Syariah

Indonesia

Dewan Syariah Nasional (MUI)

Dewan Pengawas Syariah

Bank Syariah

BANK INDONESIA

Produk Bank Syariah

23

Page 24: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Regulasi Perbankan Syariah

I. Kelembagaan Bank Syariah

II. Prinsip kehati-hatian (Prudential)

III. Sistem Pembayaran/Pasar Keuangan & Moneter

IV. Standar Akuntansi / Pelaporan

24

Page 25: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Regulasi Perbankan Syariah

I. Kelembagaan Bank Syariah

II. Prinsip kehati-hatian (Prudential)

III. Sistem Pembayaran/Pasar Keuangan & Moneter

IV. Standar Akuntansi / Pelaporan

• PENDIRIAN BANK UMUM SYARIAH• PENDIRIAN BANK PERKREDITAN

RAKYAT SYARIAH• PERUBAHAN KEGIATAN USAHA DAN

PEMBUKAAN KANTOR CABANG SYARIAH OLEH BANK UMUM KONVENSIONAL

25

Page 26: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Regulasi Perbankan Syariah

I. Kelembagaan Bank Syariah

II. Prinsip kehati-hatian (Prudential)

III. Sistem Pembayaran/Pasar Keuangan & Moneter

IV. Standar Akuntansi / Pelaporan• PENILAIAN KUALITAS ASSET DAN

PENYISIHAN PENGHAPUSAN• KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL

MINIMUM• AKAD PENGHIMPUNAN DAN

PENYALURAN DANA

26

Page 27: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Regulasi Perbankan Syariah

I. Kelembagaan Bank Syariah

II. Prinsip kehati-hatian (Prudential)

III. Sistem Pembayaran/Pasar Keuangan & Moneter

IV. Standar Akuntansi / Pelaporan

• GIRO WAJIB MINIMUM SYARIAH• KLIRING• FASILITAS PEMBIAYAAN JANGKA

PENDEK SYARIAH• SWBI• PUAS

27

Page 28: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Regulasi Perbankan Syariah

I. Kelembagaan Bank Syariah

II. Prinsip kehati-hatian (Prudential)

III. Sistem Pembayaran/Pasar Keuangan & Moneter

IV. Standar Akuntansi / Pelaporan

• LAPORAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH DAN BPRS

• LAPORAN HARIAN BANK UMUM (LHBU)

• LAPORAN BERKALA BANK UMUM SYARIAH (LHBUS)

• AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH dan PEDOMAN AKUNTANSI SYARIAH.

28

Page 29: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

20062006- Office Channeling- Revisi Cetak Biru- Linkage Bank

Syariah – UMKM- Akselerasi 5% 2008

20032003- Pendirian PKES- Fatwa MUI bunga riba- BPS menjadi

direktorat DPbS

20012001- Pendirian Biro

Perbankan Syariah (BPS) di BI

20002000- Pengenalan

PUAS- Pengenalan

SWBI

19991999- Peran BI dalam

pengaturan perbankan dan moneter syariah

19981998- Sistem perbankan

ganda diterapkan.- Bank syariah diberi

kesempatan luas untuk berkembang.

19921992- Sistem perbankan ganda

diperkenalkan.- Bank syariah pertama

BMI.

UU No.7/1992 memberikan kesempatan kepada bank untuk melakukan usaha dengan sistem bagi hasil.Sebagai hasil Munas IV MUI didirikan BMI.

UU No. 23/1999:BI bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi bank, termasuk bank umum syariah dan BPRSBI berwenang untuk melakukan pengawasan moneter berdasarkan prinsip syariah.Tim peneliti BI utk Perbankan Syariah dibentuk.BUS kedua, UUS pertama berdiri.

UU No. 10/1998 memberikan landasan hukum yang kuat bagi bank syariah.Bank konv. diperbolehkan membuka UUS.

BI mengenalkan Pasar Uang Antarbank Syariah (dengan instrumen SIMA)BI mengenalkan instrumen moneter syariah (SWBI)

BI mendirikan unit kerja terpisah setingkat Biro untuk menangani perbankan syariah.

BI mengeluarkan beberapa peraturan, a.l.:

1. Standardisasi akad;2. Tingkat Kesehatan;3. Lembaga Penjamin

Simpanan

BI memprakarsai pendirian PusKomEkSyhBI memperbesar unit kerja yang menangani perbankan syariah setingkat Direktorat.MUI mengeluarkan fatwa bahwa bunga bank adalah haram hukumnya.

20022002- Pembentukan

Komite Ahli- Cetak Biru Pbk Syh- Pendidikan bagi

karyawan BI

2004-20052004-2005- Penyempurnaan

peraturan perbankan syariah

20072007- Logo IB- Strategi Komunikasi

Baru

BI mengijinkan pembukaan office channeling atau layanan syariah di bank konvensional.Penyempurnaan Cetak Biru.BI memperkenalkan Linkage Program antara bank syariah dengan UMKM melalui BPRS/BMT.BI meluncurkan program akselerasi untuk mencapai pangsa 5% di akhir 2008.

Kronologi Perkembangan BI mewajibkan bank yang memberikan layanan syariah untuk memasang logo IBBI melakukan strategi komunikasi baru untuk mentarget floating mass.

BI membentuk Komite Ahli perbankan syariah.BI membuat Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia. BI mulai memberikan inhouse training Pelatihan Dasar Perbankan Syariah.

29

Page 30: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Dampak Perkembangan

BANK SYARIAH

Asuransi Syariah

Obligasi Syariah

Pasar Modal Syariah

SEKTOR RIIL

Voluntary Sector

(ZISWaf)

Pendidikan (SMP, SMA, PT)

Aspek Hukum & Per-UU-an

Perusahaan Pembiayaan

SyhReksadana

Syariah

30

Terhadap Sektor Riil

Page 31: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Terhadap Perekonomian

Perusahaan Pembiayaan

Syariah

Reksadana Syariah

Obligasi Syariah

Pasar Modal Syariah

Voluntary Sector

(ZISWaf)

Bank Syariah

Asuransi Syariah Pertumbuhan

Ekonomi

PengentasanKemiskinan

PenurunanPengangguran

StabilitasSistem Keuangan

Mendorong Aktivitas Sektor Riil

Dampak Perkembangan

31

Page 32: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Perkembangan Keuangan Syariah

Bank Syariah

Takaful

Pasar Keuangan

Sukuk

1992 1999 2001 2003 2006

1980 1994 2000 2002 2004 2007

▪ Takaful I: Asuransi Takaful Keluarga▪ Takaful I: Asuransi Takaful Keluarga

▪ Bank Syariah I: Bank Muamalat Ind▪ Bank Syariah I: Bank Muamalat Ind

▪ Office Channeling▪ UU Pbankan

Syariah (2008)

▪ Office Channeling▪ UU Pbankan

Syariah (2008)

▪ Re-ins SyariahI: ReINDO ▪ Re-ins SyariahI: ReINDO

▪ Pasar Modal Syariah▪ Master Plan PMS (2005)▪ Pasar Modal Syariah▪ Master Plan PMS (2005)

▪ Unit Takaful I: As Great Eastern▪ Unit Takaful I: As Great Eastern

▪ Unit UsahaSyariah I: Bank IFI Syh▪ Bank Syariah II: Bank Syh Mandiri▪ Unit UsahaSyariah I: Bank IFI Syh▪ Bank Syariah II: Bank Syh Mandiri

Baitut Tamwil Salman Bdg, Koperasi Ridho Gusti Jkt.Baitut Tamwil Salman Bdg, Koperasi Ridho Gusti Jkt.

▪ Pasar Uang Antarbank Syariah (Sertifikat IMA)▪ Instrumen Moneter Syariah (SWBI)▪ Jakarta Islamic Index

▪ Pasar Uang Antarbank Syariah (Sertifikat IMA)▪ Instrumen Moneter Syariah (SWBI)▪ Jakarta Islamic Index

▪ Panduan Sukuk (2006)▪ UU Srt Bhg Syh Neg (2008)

▪ Panduan Sukuk (2006)▪ UU Srt Bhg Syh Neg (2008)

▪ Sukuk Korporasi I Indosat (Mudharabah)▪ Sukuk Pemerintah (2008)

▪ Sukuk Korporasi I Indosat (Mudharabah)▪ Sukuk Pemerintah (2008)

32

Page 33: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

BUNGA BAGI HASIL

1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi usaha akan selalu menghasilkan keuntungan.

1. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil disepakati pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.

2. Besarnya persentase didasarkan pada jumlah dana/modal yang dipinjamkan.

2. Besarnya rasio bagi hasil didasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.

3. Bunga dapat mengambang/variabel, dan besarnya naik turun sesuai dengan naik turunnya bunga patokan atau kondisi ekonomi.

3. Rasio bagi hasil tetap tidak berubah selama akad masih berlaku, kecuali diubah atas kesepakatan bersama.

4. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah usaha yang dijalankan peminjam untung atau rugi.

4. Bagi hasil bergantung pada keuntungan usaha yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama.

5. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun keuntungan naik berlipat ganda.

5. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan keuntungan.

6. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama.

6. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil. 33

Page 34: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Implikasi Bunga Pada Perekonomian

Sistem RibaSistem Riba

Penciptaan & Konsentrasi

Uang

Penciptaan & Konsentrasi

Uang

Menyusutkan Sektor Riil

Menyusutkan Sektor Riil

InflasiInflasi

Menghambat Laju Ekonomi

Menghambat Laju Ekonomi

Sumber: Sakti (2007)

Bagi Hasil vs Bunga

34

Page 35: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Bagi Hasil vs Bunga

Implikasi Bagi Hasil Pada Perekonomian

Investasi Bagi Hasil

Investasi Bagi Hasil

Distribusi Kekayaan & Pendapatan

Distribusi Kekayaan & Pendapatan

Menumbuhkan Sektor Riil

Menumbuhkan Sektor Riil

Produktivitas & Kesempatan

Produktivitas & Kesempatan

Mendorong Laju Ekonomi

Mendorong Laju Ekonomi

Sumber: Sakti (2007)

35

Page 36: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Allahu A’lam

Page 37: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Peta Perbankan Syariah

37

Page 38: PERBANKAN SYARIAH MOH. SALEH ISMAIL

Peta Potensi Pengembangan

Potensial

Cukup Potensial

Sangat Potensial

Kurang Potensial

38