acute coronary syndrome

Post on 03-Jun-2015

5.422 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

ACUTE CORONARY SYNDROME

Anatomi Arteri KoronerAdalah pembuluh darah yang memperdarahi otot jantung, terdiri dari 2 cabang yang keluar dari sinus valsava. Yang

merupakan cabang pertama dari aorta.

Right Coronary Artery (RCA)

ARTERY CORONARY

Pengertian penyakit jantung jantung koroner

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu penyakit kronis akibat pengerasan (atherosklerosis) dinding pembuluh darah arteri jantung (koroner).

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu penyakit kronis akibat pengerasan (atherosklerosis) dinding pembuluh darah arteri jantung (koroner).

Bila arteri koroner terjadi penyempitan maka

ketika penderita melakukan aktifitas yang

melebihi normal, arteri koroner akan tidak

dapat bertahan dengan permintaan darah dan

menyebabkan sakit pada dada.

Bila arteri koroner terjadi penyempitan maka

ketika penderita melakukan aktifitas yang

melebihi normal, arteri koroner akan tidak

dapat bertahan dengan permintaan darah dan

menyebabkan sakit pada dada.

Bila arteri koroner sama sekali

tertutup (block) oleh gumpalan

darah, maka daerah otot

jantung yang disuplai ini akan

mati.

Bila arteri koroner sama sekali

tertutup (block) oleh gumpalan

darah, maka daerah otot

jantung yang disuplai ini akan

mati.

Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner

A. Faktor Mayor adalah faktor yang tidak dapat diubah :

• Keturunan• Jenis kelamin• Usia

B. Faktor Minor adalah faktor yang dapat diubah :

• Kenaikan kadar homosistein, protein C-reaktif dan fibrinogen

• Konsumsi alkohol yang berlebihan• Riwayat adanya penyakit jantung dalam

keluarga• Makanan berlemak tinggi dan

berkabohidrat tinggi• Hiperlipoproteinemia• Hipertensi• Obesitas• Status postmenopausal• Banyak duduk dan tidak bergerak• Rokok • Stres• Diabetes

Etiologi Peny. Jantung Koroner

Atherosklerosis akan mengakibatkan pembuluh arteri

menjadi sempit dan kaku yang berakibat timbulnya

gangguan aliran darah.

Menurut perkembangan

terkini atherosklerosis :

suatu proses

inflamasi/infeksi, dimana

awalnya ditandai dengan

adanya kelainan dini pada

lapisan endotel,

pembentukan sel busa dan

fatty streks, pembentukan

fibrous cups dan lesi lebih

lanjut, dan proses pecahnya

plak aterosklerotik yang

tidak stabil.

Atherosklerosis

Patofisiologi atherosklerosis

Tahap 1:

Fatty streak

- Cholest. mengisi

makrofag

- LDL

Tahap 1:

Fatty streak

- Cholest. mengisi

makrofag

- LDL

Tahap 2: Fibrous plaque

Tahap 2: Fibrous plaque

Tahap 3: Plaque tak stabil - Ruptur - Trombosis

Tahap 3: Plaque tak stabil - Ruptur - Trombosis

ACS

Tahap-Tahap Terjadi Trombus

Trombus : terbentuknya

sebuah gumpalan

dalam lumen dari pembuluh

darah yang menyumbat pembuluh

darah dalam sistem sirkulasi.

Trombus : terbentuknya

sebuah gumpalan

dalam lumen dari pembuluh

darah yang menyumbat pembuluh

darah dalam sistem sirkulasi.

Acute Coronary Syndrome

ACS merupakan manifestasi PJK akibat atherotrombosis.Atherotrombosis terdiri dari atherosclerosis dan trombosis.

Acute Coronary Syndrome (ACS)Acute Coronary Syndrome (ACS)

Adalah suatu keadaan darurat medis dan membutuhkan pertolongan ke rumah sakit segera, merupakan keadaan darurat jantung dengan manifestasi klinis rasa tidak enak didada atau gejala lain sebagai akibat iskemia miokardium.

Adalah suatu keadaan darurat medis dan membutuhkan pertolongan ke rumah sakit segera, merupakan keadaan darurat jantung dengan manifestasi klinis rasa tidak enak didada atau gejala lain sebagai akibat iskemia miokardium.

Letak PerbedaanLetak perbedaan antara angina tak stabil, infark Non-elevasi ST dan dengan

elevasi ST adalah dari jenis trombus yang menyertainya

Angina tak stabil dengan trombus muralAngina tak stabil dengan trombus mural

Non-elevasi ST dengan thrombus inkomplet/nonklusifNon-elevasi ST dengan thrombus inkomplet/nonklusif

Elevasi ST adalah trobus komplet/oklusifElevasi ST adalah trobus komplet/oklusif

Diagnosis ACS

• gejala klinis nyeri dada spesifik (angina pectoris)

• gambaran EKG (elektrokardiogram) • evaluasi biokimia dari enzim jantung

Gejala klinis nyeri dada spesifik (angina pectoris)

adalah gangguan yang timbul , infark, kejang-kejang atau takhikardi tertentu

sebagai akibat hipoxia otot jantung pada pembebanan fisik atau emosional dan

disebabkan oleh penciutan arteri jantung, anemia hebat dan penciutan

aorta.

adalah gangguan yang timbul , infark, kejang-kejang atau takhikardi tertentu

sebagai akibat hipoxia otot jantung pada pembebanan fisik atau emosional dan

disebabkan oleh penciutan arteri jantung, anemia hebat dan penciutan

aorta.

Sifat-Sifat Angina• Perjalanan : Leher, lengan kiri, mandibula, gigi,

punggung, dan dapat juga lengan kanan• Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat• Faktor pencetus : Latihan fisik, stres emosi, udara

dingin, dan sesudah makan• Gejala yang menyertai: Mual, muntah, sulit bernafas,

keringat dingin, dan lemas• Lokasi : Substermal (dibawah tulang dada),

retrostermal (belakang tulang dada), dan prekordial• Sifat Nyeri : Rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar,

ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir

Jenis-Jenis Angina Pectoris

Angina of effort (angina stabil kronik)

Angina tidak stabil atau angina crescendo

Angina variant atau angina prinzmetal

Presentasi klinis angina pectoris

• Unstable angina• Non-ST segment elevasi miokard infark

(NSTEMI)• ST segment elevasi miokard infark (STEMI)

ST segment elevasi miokard infark (STEMI)

ditandai gejala dengan elevasi segmen ST

(iskemia transmural) . Ada indikasi untuk

perawatan mendesak reperfusi, baik

dengan intervensi koroner perkutan atau

dengan pemberian agen trombolitik.

Serangan jantung bisa subclassified sebagai

gelombang Q atau non-Q wave infark

miokard.

gejala angina tidak stabil adalah sama dengan angina stabil , tetapi gejala dapat disertai :• Nyeri tambah berat/ /angina tambah berat tanpa pemicu/ propokasi apapun • Nyeri tetap bertahan bahkan ketika beristirahat • Nyeri bertahan lebih dari lima menit

Unstable Angina

Non-ST segmen elevasi

miokard infark (NSTEMI)•Gejala nyeri saat istirahat Terdapat peningkatan serum troponin • Perubahan EKG: elevasi segmen ST tidak hadir, mungkin ada segmen ST normal atau depresi atau gelombang T inversi

Diagnosis ekg

Gambaran EKG Normal

STEMI (ST ELEVASI MIOKARD INFARK)

Non-ST segmen elevasi miokard infark (NSTEMI)

ST Deppression

• Up Slopping • Horizontal• Down Slopping

T Inveted Q Pathologist

ST Deppresion

Up Slopping Horizontal Down Slopping

T Inverted

Q Pathologist

Lokasi Infark Berdasarkan Letak Perubahan Gambaran EKG

akut anterior infark

Akut inferior infark

Akut Lateral Infark

Petanda biokimia (enzim jantung)

Pengujian laboratoris yang bisa terlihat adalah jumlah sel darah putih yang meningkat dan tingkat sedimentasi eritrosit berubah dalam tingkat elektrolit yang naik dan peningkatan kadar gula darah.

MioglobinDapat dideteksi satu

jam setelah infark dan mencapai

puncak dalam 4-8 jam.

Creatinine Kinase (CK)

Meningkat setelah 3-8 jam bila ada

infark miokard dan mencapai puncak dalam 10-36 jam

dan kembali normal dalam 3-4

hari.

Latic dehydrogenase

(LDH)Meningkat setelah 24-48 jam bila ada

infark miokard mencapai puncak

3-6 hari dan kembali normal dalam 8-14 hari

Pemeriksaan enzim jantung yang lain yaitu

Pemeriksaan enzim jantung yang lain yaitu

Berat-Ringannya ACS

Kelas I : Serangan baru, yaitu kurang dari 2 bulan progresif,berat, dengan nyeri pada waktu istirahat, atau aktivitas sangat ringan, terjadi >2kali per hari.

Kelas II : Sub-akut, yakni sakit dada antara 48 jam sampai dengan 1 bulan pada waktu istirahat

Kelas III : Akut, yakni kurang dari 48 jam

Klinis

Kelas A : Sekunder, dicetuskan oleh hal-hal di luar koroner, seperti anemia, infeksi, demam, hipotensi, takiaritmia, tirotoksikosis, dan hipoksia karena gagal napas.

Kelas B : Primer

Kelas C : Setelah Infark (dalam 2 minggu ACS)

Intensitas TerapiBelum pernah diiobati

Dengan Anti-angina (penghambat beta adrenergik, nitrat dan antagonis kalsium)

Antiangina dan nitroliserin intravena

Klasifikasi Derajat NyeriKlasifikasi Derajat Nyeri

Pencegahan Syndrome Coroner Acut

• Merubah gaya hidup • Mengkonsumsi makanan sehat • Mengontrol kadar kolesterol darah • Mengontrol kadar gula darah • Stop merokok • Berolahraga secara teratur • Mencegah obesitas / kegemukan • Menghindari stress

Obat pada penderita Syndrome Coroner Acute

Pasien dengan penyakit jantung koroner yang diketahui harus diberikan saran yang jelas tentang cara menghitung sendiri mengobati dengan trinitrat gliseril untuk meringankan gejala angina mereka:

• Dosis awal harus diambil pada onset gejala.• Jika perlu, dua dosis lebih lanjut harus diambil pada

lima menit interval.• Jika gejala tidak diselesaikan dalam waktu lima menit

mengambil dosis ketiga (15 menit).• Secara total dari timbulnya gejala) layanan medis

darurat harus dihubungi.

Prinsip penatalaksanaan SKA adalah mengembalikan aliran darah koroner

dengan trombolitik/ PTCA primer untuk menyelamatkan jantung dari infark miokard,

membatasi luasnya infark miokard, dan mempertahankan fungsi jantung.

penanganan segera mulai sejak di luar rumah sakit sampai di rumah sakit.

Tenggang waktu antara mulai keluhan-diagnosis dini sampai

dengan mulai terapi reperfusi sudah harus terlaksana sebelum 4-6 jam

Pasien yang telah ditetapkan sebagai penderita APTS/NSTEMI harus istirahat di ICCU dengan pemantauan EKG kontinyu untuk mendeteksi iskemia dan aritmia. Oksigen

diberikan pada pasien dengan sianosis atau distres pernapasan.

Dilakukan pemantauan EKG kontinyu untuk mendeteksi iskemia dan aritmia.

TINDAKAN UMUM

Tata Laksana Sebelum Ke Rumah Sakit

Dalam menghadapi pasien-pasien nyeri dada dengan kemungkinan penyebabnya kelainan jantung, langkah yang

diambil atau tingkatan dari tata laksana pasien sebelum masuk rumah sakit tergantung ketepatan diagnosis,

kemampuan dan fasilitas pelayanan kesehatan maupun ambulan yang ada.

Bagi orang awam mengenali gejala serangan jantung,segeralah dibawa ke rumah sakit

Petugas kesehatan/ dokter umum di klinik. Mengenali gejala sindrom koroner akut dan pemeriksaan EKG bila ada. Tirah baring dan pemberian oksigen 2-4 liter/menit. Memberikan aspirin 160 – 325 mg tablet kunyah bila tidak ada riwayat alergi aspirin. Berikan preparat nitrat sublingual misalnya isosorbid dinitrat 5 mg diulang setiap 5 – 15 menit sampai 3 kali. Bila memungkinkan pasang jalur infus. Segera kirim ke rumah sakit terdekat dengan fasilitas ICCU (Intensive Coronary Care Unit) yang memadai dengan pemasangan oksigen dan didampingi dokter/paramedik yang terlatih.

Manajemen dalam 10 menit pertama harus selesai dilaksanakan adalah:

Manajemen dalam 10 menit pertama harus selesai dilaksanakan adalah:

•Pemeriksaan klinis dan penilaian rekaman EKG 12 sadapan.•Periksa enzim jantung CK/CKMB atau CKMB/Tropononin.•Perikan segera: 02, infus NaCl 0,9% atau dekstrosa 5%.•Pasang monitoring EKG secara continiue.•Pemberian obat

•Pemeriksaan klinis dan penilaian rekaman EKG 12 sadapan.•Periksa enzim jantung CK/CKMB atau CKMB/Tropononin.•Perikan segera: 02, infus NaCl 0,9% atau dekstrosa 5%.•Pasang monitoring EKG secara continiue.•Pemberian obat

Segera pindahkan ke Ruang Rawat Intensif

Koroner (ICCU).

Segera pindahkan ke Ruang Rawat Intensif

Koroner (ICCU).

Prosedur :1. Pasang monitor 24 jam2. Tirah baring3. Pemberian oksigen 3-4L/menit4. Pemberian nitrat

Prosedur :1. Pasang monitor 24 jam2. Tirah baring3. Pemberian oksigen 3-4L/menit4. Pemberian nitrat

Tatalaksana di Unit Gawat

Darurat

Manajemen pelaksanaan ACS di UGD adalah sebagai berikut :

• Pemeriksaan klinis dan penilaian rekaman EKG 12 sadapan.

• Periksa enzim jantung CK/CKMB atau CKMB/Tropononin.

• Perikan segera: 02, infus NaCl 0,9% atau dekstrosa 5%.

• Pasang monitoring EKG secara continiue.• Pemberian obat• Segera pindahkan ke Ruang Rawat Intensif

Koroner (ICCU).

Thanks for your attention

Thanks for your attention

top related