839f1-distribusi spasial ikan chaetodontidae dan peranannya sebagai indikator kondisi terumbu karang...

Post on 07-Jul-2016

240 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Distribusi spasial Ikan

TRANSCRIPT

RINGKASAN

Roni Bawole. Distribusi Spasial ikan Chaetodontidae dan Peranannya Sebagai Lndikator Kondisi Terumbu Karang di Perairan Teluk Ambon (di bawah bimbingan Prof. Dr. H. M. Eidman, M.Sc, Dr. Ir. Dietriech. G. Bengen, DEA dan Dr. Suharsono).

Terumbu karang di Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang

sangat memprihatinkan dan telah banyak mengalami kerusakan. Untuk

mengetahui kondisi karang secara cepat dan dapat dilakukan oleh seorang

yang bukan ahli karang dibutuhkan cara yang murah dan sederhana.

Kehadiran ikan Chaetodontidae dalam perairan karang dapat dipnakan

sebagai indikator kondisi terumbu karang. Penelitian ini dirancang pada

enam stasiun penelitian d i Teluk Ambon (En, Amahusu, Hative Besar, Kota

Jawa dari lokasi Teluk Ambon bagian luar, dan Halong dan Hunut dari

lokasi Teluk Arnbon bagian dalam), dimaksudkan untuk mengevaluasi

distribusi spasial ikan Chaetodontidae berdasarkan bentuk pertumbuhan

karang dan menentukan jenis ikan yang dapat digunakan sebagai indikator

kondisi terumbu karang.

Hasil Analisis Faktorial Koresponden (AFK) yang dikonfinnasikan

dengan Analisis Klasifikasi Hierarki (AICH) terhadap s e m b h variabel

kualitatif bentuk pertumbuhan karang menunjukkan bahwa karakteristik

habitat ikan Chaetodontidae antar stasiun penelitian cukup beragam dan

dominan ditentukan oleh non-acropora massive, acropora dan non-acropora

bercabang, dan non-acropora encrusting. Indeks keragaman habitat karang

dan gerakan air sebagai variabel asosiatif memperlihatkan bahwa stasiun-

stasiun penelitian yang terletak di Teluk Ambon bagian luar lebih kompleks

dan beragam serta perairannya relatif berarus.

Pengungkapan keberadaan jenis ikan Chaetodontidae yang

ditemukan pada enam stasiun penelitian dengan AFK memperlihatkan

bahwa perbedaan utama kelimpahan ikan antar stasiun penelitian dapat

menjelaskan distribusi spasial ikan. Analisis Klasifikasi Hierarki yang

digunakan untuk mengkonfirmasikan hasil AFK, memperlihatkan bahwa

dua puluh satu jenis ikan (C. kleinii, C. baronessa, C. frifascialis, C raflesi, C.

ornatissimus, H. varius, C. citrinellus, C. lunula, C. vagabundus, C auriga, C.

speculum, H. singularis, C. melanotus, C. adiagastros, H. chrysostomus, C.

punctatoffficiatus, C. trifasciatus, Forcipiger flavisimus, Hemitaurichthys

polilepthys, C. unimaculatus, F. longirostr's), banyak ditemukan pada stasiun

Hative Besar dan Kota Jawa yang dicirikan oleh acropora bercabang dan non-

acropora encrusting.

C. ephippium, C. lineolatus, C. ulietensis dan C. fasciatus, banyak

ditemukan pada stasiun Hative Besar, Kota Jawa dan Eri yang dicirikan oleh

non-acropora enmsting, acroporn bercabang dan non-acropora massive.

Berdasarkan pada penemuan di atas, terlihat bahwa acropora bercabang

memberikan konstribusi yang besar dalam menentukan distribusi spasial

ikan Chaetodontidae di Teluk Ambon bagian luar, karena bentuk

pertumbuhan tersebut dominan sebagai penciri karakteristik habitat ikan.

C. octofasciatus berasosiasi dengan stasiun penelitian yang keruh dan

non-acropora massive memperlihatkan bahwa jenis ini dapat dijadikan

petunjuk bagi perairan terumbu karang yang mengalami tekanan akibat

proses sedimentasi. Kehadiran C. octofasciatus bermakna bahwa perairan

terumbu karang sudah mengalami perubahan atau berada dalam kondisi

yang tertekan.

Hasil AFK terhadap modalitas ukuran ikan yang dimasukkan sebagai

variabel asosiatif memperlihatkan bahwa C. ephippium, C. lineolatus, C.

ulietensis dan C. fasciatus, C. unimaculatus dan F. longirostris yang berukuran

12 -17 cm menyukai kondisi perairan yang berarus, habitat yang beragam

dan keanekaragaman karang yang tinggi. Hal yang sama diperlihatkan pula

oleh ikan C. kleinzi, C. Irifasciatus, C. vagabundus, dan C. speculum yang

berkuran 6 - 11 cm, sedangkan ukuran < 6 cm hanya diperlihatkan oleh C.

raflesl dan C. auriga. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa ikan

Chaetodontidae di Teluk Ambon lebih terdistribusi pada ukuran muda dan

dewasa. Hal ini berarti bahwa rekruitmen ikan Chaetodontidae tidak

berlangsung dengan baik. Fenomena ini mungkin disebabkan oleh kondisi

terumbu karang di Teluk Ambon kurang dapat mendukung perkembangan

biota ikan.

Dari dua puluh tujuh jenis ikan Chaetodontidae yang dicatat selama

penelitian, tiga jenis dapat dikelompokkan sebagai pemakan karang secara

obligatif, yaitu C. tnfasciatus, C. tnfacialis dan C. ornatissirnus.

Pengelompokan ikan-ikan ini didasarkan pada hasil laporan penelitian

kategori trofik ikan Chaetodontidae, dimana 100 % polip karang ditemukan

dalam diet makanannya (Anderson et nl., 1981; Harmelin-Vivien dan

Bouchon-Navaro, 1983). Tiga jenis ikan tersebut diamati pada stasiun-stasiun

penelitian di TeIuk Ambon bagian Iuar, dimana kualitas perairan,

keanekaragaman karang. keragaman habitat relatif baik dan pergerakan air

relatif terjamin. Hasil analisis distribusi spasial ikan berdasarkan bentuk

pertumbuhan karang memperlihatkan bahwa C. tnfasciatus, C. trifascialis dan

C. omatissirnus berasosiasi dengan acropora bercabang. Kehadiran tiga jenis

ikan tersebut mengindilcasikan bahwa kondisi tenunbu karang tidak terlalu

mengalami tekanan ekologis atau masih relatif baik.

top related