wali sanga dan peranannya

20
1. Elsa Salma Azalea (06) 2. Fuad Amin (08) 3. Nur Sofiyah (15) 4. Resnita Ika Septina (20)

Upload: nur-shofiyah

Post on 17-Aug-2015

56 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: wali sanga dan peranannya

1. Elsa Salma Azalea (06)

2. Fuad Amin (08)

3. Nur Sofiyah (15)

4. Resnita Ika Septina (20)

Page 2: wali sanga dan peranannya

SUNAN GRESIK

Page 3: wali sanga dan peranannya

SUNAN GRESIK

Nama aslinya Maulana Malik Ibrahim. Berasal dari Persia. Ia

menyebarkan agama Islam di Gresik dan sekitarnya. Setelah mendedikasikan

dirinya di Gresik, Jawa Timur, beliau mendapat gelar Maulana Magribi,

Syekh Magribi, dan Sunan Gresik. Maulana Magribi datang ke Jawa tahun

1404 M. Kedatangan beliau jauh sesudah agama islam masuk di Jawa Timur.

Hal ini dapat diketahui dari batu nisan seorang wanita muslim bernama

Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 476 H atau 1087 M. Sejak

beliau berada di Gresik, hasil pertanian rakyat Gresik meningkat tajam.

Kepribadiannya yang baik menarik hati penduduk setempat sehingga mereka

berbondong-bondong untuk masuk agama Islam dengan suka rela dan

menjadi pengikut beliau yang setia. Malik Ibrahim menetap di Gresik dengan

mendirikan masjid dan pesantren untuk mengajarkan agama Islam kepada

mereka sampai ia wafat.

Page 4: wali sanga dan peranannya

SUNAN AMPEL

Page 5: wali sanga dan peranannya

SUNAN AMPEL

Nama kecilnya Raden Rahmat putra dari Raja Campa.

Berasal dari Campa. Sunan Ampel lahir pada tahun 1401.

Sunan Ampel merupakan pelanjut perjuangan Maulana Malik

Ibrahim yang sangat handal. Sunan Ampel juga yang pertama

kali menciptakan Huruf Pegon atau tulisan Arab berbunyi

bahasa Jawa. Hingga sekarang huruf pegon masih dipakai

sebagai bahan pelajaran agama Islam di kalangan pesantren.

Hasil didikan Sunan Ampel yang terkenal adalah falsafah Mo

Limo yaitu Moh Main, Moh Ngombe, Moh Maling, Moh

Madat, dan Moh Madon. Sunan Ampel wafat pada tahun 1481

M.

Page 6: wali sanga dan peranannya

SUNAN BONANG

Page 7: wali sanga dan peranannya

SUNAN BONANG

Nama aslinya adalah Raden Makdum Ibrahim. Berasal dari

Tuban Jawa Timur. Sunan Bonang merupakan putra dari Sunan Ampel.

Ia terkenal sebagai ahli ilmu kalam dan tauhid. Beliau juga dianggap

sebagai pencipta gending pertama dalam rangka mengembangkan

ajaran Islam di pesisir utara Jawa Timur. Sunan Bonang dan para wali

lainnya dalam menyebarkan agama islam selalu menyesuaikan diri

dengan corak kehidupan masyarakat Jawa yang sangat menggemari

wayang serta musik gamelan. Mereka memanfaatkan pertunjukkan

tradisional itu sebagai media dakwah Islam, dengan menyisipkan napas

Islam ke dalamnya. Sunan Bonang menciptakan lagu yang dikenal

dengan tembang Durma. Sunan Bonang wafat di Pulau Bawean pada

tahun 1525 M.

Page 8: wali sanga dan peranannya

SUNAN DRAJAT

Page 9: wali sanga dan peranannya

SUNAN DRAJAT

Nama aslinya adalah Raden Maunat Syarifudin/Raden Qasim.

Beliau merupakan putra dari Sunan Ampel dan Dewi Candrawati. Raden

Qasim diberi tugas untuk berdakwah di daerah sebelah barat Gresik. Di

Desa Jalang beliau mendirikan pesantren. Di sana beliau membangun

surau/mushola yang juga dimanfaatkan untuk tempat berdakwah. Ia juga

menciptakan gending Jawa, Pangkur. Di tempat baru itu beliau berdakwah

dengan menggunakan kesenian rakyat, yaitu dengan menabuh

seperangkat gamelan untuk mengumpulkan orang, setelah itu diberi

ceramah agama. Demikianlah kecerdikan Raden Qasim dalam mengadakan

pendekatan kepada rakyat dengan menggunakan kesenian rakyat sebagai

media dakwahnya. Sampai sekarang seperangkat gamelan itu masih

tersimpan dengan baik di museum dekat makamnya. Beliau wafat pada

pertengahan abad ke 16.

Page 10: wali sanga dan peranannya

SUNAN KALIJAGA

Page 11: wali sanga dan peranannya

SUNAN KALIJAGA

Nama aslinya adalah Raden Sahid. Raden Sahid sebenarnya anak

muda yang patuh dan kuat kepada agama dan orang tua, tapi tidak bisa

menerima keadaan sekelilingnya yang terjadi banyak ketimpangan, hingga dia

mencari makanan dari gudang kadipaten dan dibagikan kepada rakyatnya.

Tapi ketahuan ayahnya, hingga dihukum yaitu tangannya dicampuk 100 kali

sampai banyak darahnya dan diusir. Raden Sahid diangkat menjadi murid oleh

Sunan Bonang lalu disuruh menunggui tongkatnya di depan kali sampai

berbulan-bulan sampai seluruh tubuhnya berlumut. Maka Raden Sahid disebut

Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dalam rangka

penyebaran Islam, antara lain wayang, sastra dan berbagai kesenian lainnya.

Ia juga mengenalkan tradisi Maulid atau tradisi Sekaten. Sunan Kalijaga wafat

pada pertengahan abad ke 15 dan dimakamkan di Desa Kadilangu, Demak,

Jawa Tengah.

Page 12: wali sanga dan peranannya

SUNAN GIRI

Page 13: wali sanga dan peranannya

SUNAN GIRI

Sunan Giri atau Raden Paku adalah wali yang secara

aktif ikut merencanakan berdirinya negara serta terlibat dalam

penyerangan ke Majapahit sebagai penasihat militer dan

merupakan salah seorang santri Sunan Ampel. Ia berasal dari

Blambangan yang sekarang dikenal Banyuwangi. Sunan Giri

dikenal sangat dermawan. Sunan Giri berperan dalam

penyebaran Islam. Beliau juga menciptakan tembang-tembang

dolanan anak kecil yang bernapas Islami, seperti jemufan. Ia

juga dikenal sebagai seniman yang menciptakan gending Jawa,

Asmaradana dan Pucung. Dimakamkan di Gresik, Surabaya.

Page 14: wali sanga dan peranannya

SUNAN KUDUS

Page 15: wali sanga dan peranannya

SUNAN KUDUS

Sunan Kudus berasal dari Blora Jawa Tengah dengan nama asli

Jafar Sodiq putra dari RM Usman Haji atau Sunan Ngundung. Ia

mendapat julukan wali al-‘im. Beliau pernah berjasa memberantas

penyakit yang menelan banyak korban di Palestina. Sekembalinya ke

Jawa ia mendirikan masjid di daerah Loran tahun 1549, masjid itu diberi

nama Masjid Al-Aqsa atau Al Manar ( Masjid Menara Kudus ) dan

daerahnya diberi nama Kudus. Sunan Kudus banyak berguru pada

Sunan Kalijaga, dalam berdakwah juga meniru pendekatan Sunan

Kalijaga yaitu toleran pada budaya setempat dengan memanfaatkan

simbol-simbol Hindu-Buddha (akulturasi). Beliau menciptakan berbagai

cerita keagamaan. Yang paling terkenal adalah Gending

Maskumambang dan Mijil. Sunan Kudus wafat pada tahun 1550 M dan

dimakamkan di Kudus.

Page 16: wali sanga dan peranannya

SUNAN MURIA

Page 17: wali sanga dan peranannya

SUNAN MURIA

Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga dengan

nama aslinya adalah Raden Prawata. Beliau lebih dikenal

dengan nama Sunan Muria karena pusat kegiatan dakwahnya

dan makamnya terletak di Gunung Muria. Sasaran dakwah

beliau adalah para pedagang, nelayan, dan rakyat jelata. Salah

satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu “Sinom” dan

“Kinanti”. Beliau juga banyak mengisi tradisi Jawa dengan

nuansa Islami seperti nelung dino, mitung dino, ngatus dino

dan sebagainya. Sunan Muria wafat pada abad ke 16.

Page 18: wali sanga dan peranannya

SUNAN GUNUNG JATI

Page 19: wali sanga dan peranannya

SUNAN GUNUNG JATI

Nama aslinya Syarif Hidayatulloh attau Falatehan. Dialah

pendiri dinasti raja-raja Cirebon dan Banten. Syarif Hidayatulloh

berangkat ke tanah Jawa untuk mengamalkan ilmunya. Di sana beliau

bersama ibunya disambut gembira oleh pangeran Cakra Buana. Sunan

Gunung Jati dinikahkan dengan putri Cakra Buana Nyi Pakung Wati

kemudian ia diangkat menjadi pangeran Cakra Buana. Setelah Cirebon

resmi berdiri sebagai sebuah kerajaan Islam yang bebas dari kekuasaan

Padjadjaran. Sultan mengangkatnya menjadi panglima angkatan perang

yang bertugas menguasai Sunda Kelapa dan Cirebon. Dari Cirebon, ia

mengembangkan agama Islam ke daerah-daerah lainnya di Jawa Barat.

Page 20: wali sanga dan peranannya

TERIMAKASIH