8. sistem urogenitalia uho

SISTEM UROGENITALIA

DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAQI NURDIANSYAH HENDRA

Tujuan Pembelajaran • Mampu memahami struktur anatomi sistem urogenitalia, yang utamanya berhubungan dengan penyakit-penyakit:

ISK GNA GNC Kolik PN

Ruptur

ISK BSK

ISK BSK

Ruptur

ISK BSK GO

Ruptur

(Para) Phimosis

Prostatitis BPH

SISTEM UROGENITALIA

• PELVIS & PERINEUM

• ORGAN URINARIUS

• ORGAN GENITALIA

PELVIS

Suatu lingkaran tulang yg td:

• os coxae kiri dan kanan

• os sacrum

• os coccygeus

Bagian Anatomi UNHAS 4

OS COXAE • 2 buah

• dihubungkan ke ventral :

SYMPHISIS OSSIS PUBIS

• ke dorsal : ART.

SACROILIACA

• di bentuk oleh 3 tulang: OS

ILIUM,OS ISCHIUM, OS

PUBIS

• bersatu pada lekuk sendi

panggul yaitu pada

ACETABULUM

Bagian Anatomi UNHAS 5

CAVUM PELVIS

• Suatu rongga dalam pelvis (panggul)

• Dengan batas-batas :

1. Superior sebagai st. lubang (apertura pelvis

Superior = aditus pelvis) cavum abdominis

2. Posterior Os Sacum

3. Laterale Os Coxae + m. obturator internus

4. Inferior Diaphragma Pelvis + Diaphragma UG

• Merupakan ruang melengkung (cekung ke ventral)

6

7

Pelvic Diaphragm

• Consists of levator ani and coccygeus muscles

• Seals opening of bony pelvis

• Supports pelvic organs

• Pierced by rectum, urethra, vagina

ADITUS PELVIS (PAP)

Suatu lingkaran tulang dibentuk

oleh promontorium, os sacrum, Art.

Sacroiliaca, Linea arcuata, Pecten

ossis pubis, tuberculum pubicum

berakhir di symphisis ossis pubis

Bagian Anatomi UNHAS 9

Bagian Anatomi UNHAS 10

Pelvis dibagi oleh APERTURA

PELVIS SUPERIOR menjadi

• PELVIS MAJOR (=Pelvis palsu=

False pelvis)

• PELVIS MINOR (=Pelvis sejati=

True pelvis)

Batas caudal dari pelvis =

APERTURA PELVIS INFERIOR Bagian Anatomi UNHAS 11

EXITUS PELVIS (PBP) Berbentuk Belah Ketupat

√Bagian Anterior : Pinggir bawah

SOP

√Bagian Posterior : Os coccygeus

√Kiri & kanan : Tuber ischiadicum

Daerah tsb disebut

PERINEUM

Bagian Anatomi UNHAS 12

PERINEUM

• Suatu area di inferior Pelvis yang dibentuk

oleh otot-otot Diaphragma Pelvis (di ventral +

dorsal) + Diaphragama UG (diventral)

• Bentuk “belah ketupat” dengan sudut-sudut :

• Ventral : Symphysis Pubis

• Dorsal : Ujung coccygeus

• Lateral : Tuber Ischiadicum

• Terdiri :

1. TRIGONUM UG (diventral) Tempat OG.

Externa

2. TRIGONUM ANALIS (didorsal) Tempat

ANUS

• Trigonum UG = PERINEUM ginekologis

13

SISTEM URINARIUS

• REN

• URETER

• VESICA URINARIA

• URETHRA

Bagian Anatomi UNHAS 14

16

REN

o Organ produksi URINE

o Berbentuk kacang polong

o Ukuran P x L x Tebal = ± 11 x 6 x 3 cm

o Berat ± 125 – 170 gram

Pada Wanita lebih ringan.

o Facies anterior lebih KONVEKS

17

LETAK REN o Pada ruang posterior Cavum

abdominis

SPATIUM RETROPERITONEALE

o Dikiri kanan Columna Vertebralis

Ren Sinistra : level T12 – L3 ( L1-4 )

Ren Dextra : level ½ vertebra > rendah

( terdapat Hepar dicranial )

Bagian Anatomi UNHAS 18

Polus cranialis (=superior)

Polus caudalis (=inferior)

Fascia renalis Margo

lateralis

HILUM RENALE

Tempat masuknya vasa renalis, ureter

dan saraf

Struktur Luar

Bagian Anatomi UNHAS 19

Cortex renalis

Pyramis renalis

Td.12-20 pyramidales

Terdiri dari BASIS dan APEX PYRAMID

Papilla renalis

Calyx minor

Pelvis renalis td. 2-3 calyx major dan calyx major terbagi menjd

7-14 calyx minor

Pelvis renalis

URETER

Columna renalis Bertini

Sinus renalis

Calyx major

Struktur Dalam

Aspek Klinis:

Kolik Renalis:

Batu Renalis

Pielonefritis

RELASI REN TERHADAP ORGAN SEKITARNYA

Anterior

Ren Sinister

– Craniolateral: Lien

– Medial : Gaster,

pancreas, intestinum

tenue

– Caudolateral:

jejenum, flexura coli

sinistra

Ren Dexter

– 2/3 bagian cranial :facies posterior lobus hepatis dexter,

– Caudal: terdapat flexura colica dextra

– Medial : duodenum

Posterior

Ren dexter dan sinister

– Cranial: costa XI, costa XII,

Processus Transversus Vert. LI

– Caudal: M. Transversus

abdominis, M. Quadratum

lumborum, M. Psoas Major,

Proc. Transversus L.IV

nervus subcostalis, nervus

iliohypogastricus dan nervus

ilioinguinalis.

RELASI REN TERHADAP ORGAN SEKITARNYA

23

PEMBUNGKUS REN

dari dalam keluar

CAPSULA RENALIS

CORPUS ADIPOSUM PERIRENALIS

FASCIA RENALIS

CORPUS ADIPOSUM PARARENALIS

PERITONEUM PARIETALE

( hanya di ventral )

24

VASCULARISASI REN

A + V. RENALIS

Percabangan A. RENALIS Pada Sinus Renalis : A. Renalis A. Segmentalis Dalam Ren : A. Interlobaris

A. Arcuata A. Interlobularis di Glomerulus Arteriole Afferen Arteriole Efferen + arteriole Recta Ke sistem vena

Aspek Klinis:

GNA, GNC,SN

26

INNVERVASI REN

• Plexus renalis : plexus coeliacus. Serabut-serabut dari

plexus tersebut tadi berjalan bersama-sama dengan vena

renalis.

• Plexus suprarenalis : plexus coeliacus. Kadang-kadang

mendapatkan percabangan dari nervus splanchnicus major

dan dari plexus lienalis.

• Plexus renalis dan plexus suprarenalis mengandung

komponen sympathis dan parasympathis yang dibawa oleh

Nervus vagus.

• Stimulus dari pelvis renalis dan ureter bagian cranialis oleh

nervus splanchnicus.

Plexus

Renalis

Plexus

Suprarenalis

Plexus

Coeliacus

Simpatis Parasimpatis

Cabang

N. Vagus N. Splanchnicus

URETER

29

URETER

o Lanjutan Pelvis Renalis pada

Sinus Renalis

o Bermuara pada Vesica Urinaria

o Suatu saluran muscular yang

sempit

o Panjang ± 25 – 30 cm.

o Terdiri :

PARS ABDOMINALIS

PARS PELVINA

30

PENYEMPITAN URETER

1. Peralihan Pelvis

Renalis menjadi

Ureter

2. Waktu menyilang A.

Iliaca Communis

3. Waktu masuk ke

Vesica Urinaria

Aspek Klinis:

Batu Ureter

Ruptur Ureter

31

VASCULARISASI URETER

PARS ABDOMINALIS

dari Cabang – cabang : - A. Renalis

- A. Testicularis / A. Ovarica

PARS PELVINA

dari Cabang – cabang : - A. Iliaca Communis

- A. Iliaca Interna

- A. VESICALIS INFERIOR

- A. UTERINA ( pada WANITA )

32

INNERVASI URETER

o PARASYMPATHIS

dari N. SPLANCHNICUS PELVICUS ( S2-4 )

innervasi seluruh ureter Pars abdominalis dan

pars pelvina.

o SYMPATHIS

dari N. SPLANCHNICUS MINIMUS ( T12 )

untuk ureter Pars abdominalis cranial.

dari N. SPLANCHNICUS LUMBALIS ( L1-2 )

untuk Ureter Pars Abdominalis caudal & pars pelvina.

34

VESICA URINARIA

o Suatu kantong muscular

o Terletak : - dorsal Symphysis Pubis

- dalam Cavum pelvis

o Sebagai Reservoir Urine

o Bentuk & besarnya bervariasi, sesuai dengan :

- Usia - Sex

- Volume - Organ Sekitarnya

o Berbentuk PYRAMIDA SISI TIGA TERBALIK

o Dibungkus oleh FASCIA VESICALIS

35

STRUKTUR LUAR, terdapat bagian :

o APEX VESICAE ( Sudut Anterior )

o CORPUS VESICAE

( antara Apex dengan Fundus )

o FUNDUS VESICAE

o COLLUM VESICAE ( Sudut Inferior )

36

STRUKTUR LUAR, terdapat permukaan :

FACIES SUPERIOR ( 1 )

FACIES INFERIOLATERAL ( 2 )

FACIES POSTERIOR ( 1 )

( = Fundus Vesicae / Basis Vesicae )

VESICA URINARIA

• Facies infero-lateralis akan membentuk

COLLUM VESICAE

• Bersama dengan Facies superior akan

membentuk APEX VESICAE

• Pada fundus vesicae terdapat

TRIGONUM VESICAEE LIEUTAUDII

37

38

FACIES POSTERIOR

Pada laki – laki

Berhadapan dengan Vesicula Seminalis,

Ureter,

muara Ureter, ductus deferens

Terdapat Spatium rectovesicalis

Pada Wanita

Berhadapan dengan Vagina bagian

cranial, cervix uteri, corpus uteri bagian

caudal, ureter, muara ureter

Terdapat Spatium Vesicouterina

39

FACIES SUPERIOR

permukaan yang bebas

berhadapan dengan intestinum tenue,

colon sigmoid, kadang2 caecum letak

rendah

pada wanita terdapat pula Fundus Uteri

dan Corpus uteri bagian cranial.

40

STRUKTUR DALAM

Ostium Urethrae Internum ( pd collum vesicae )

Ostium Ureteris

Plica interureterica

Trigonum VESICAE LIEUTADI

Uvula Vesicae ( pada Collum Vesicae )

Mucosa-nya berlipat-lipat, KECUALI

pada Trigonum Vesicae licin

41

Trigonum Vesicae

Apex Vesicae

Collum vesicae

Ostium ureteris internum

Aspek Klinis:

Batu VU

ISK

43

LAIN - LAIN

Pada bagian Inferior Vesica Urinaria Laki - laki : Terdapat GLANDULA PROSTAT

Wanita : Langsung terhadap Diaphragma Pelvis

Lapisan otot Vesica Urinaria dinamakan

M. DETRUSSOR VESICAE

Pangkal Urethrae terdapat pada COLLUM VESICAE

ORIFICIUM URETHRAE INTERNUM

44

VASCULARISASI DAN INNERVASI

Cabang A. Iliaca Interna:

• A. Vesicalis sup

• A. Vesicalis inf.

Plexus vesicalis:

Sympathis: kontraksi trigonum, muara ureter, sphincter urethrae,

relaksasi dinding vesica

Parasympathis: Kontraksi dinding vesica, relaksasi M. sphincter

urethrae

• Nyeri Vesica regio hypogastrica

• Nyeri trigonum ujung penis atau clitoris

Bagian Anatomi UNHAS 45

Detrusor

smooth muscle

External

urethral sphincter

Pelvic floor

Bladder Filling & Emptying Cycle

Bagian Anatomi UNHAS 46

The cycle of bladder filling and emptying

1. Bladder fills

2. First desire to urinate (bladder

half full)

Urination 3. Urination voluntarily inhibited until time and place

are right

Detrusor muscle contracts

Detrusor muscle relaxes

Urethral sphincter contracts

Urethral sphincter relaxes

47

URETHRA

48

URETHRA

Suatu saluran fibromuscular

Tertutup bila kosong ( tidak dilewati urine )

dilalui Urine dari Vesica Urinaria

pada laki – laki dilalui juga SEMEN

Urethra pria berbeda dengan wanita

49

URETHRA FEMININA

Lebih pendek ( ± 4 cm ) dari pria

Terletak didalam ( menembus ) diaphragma pelvis + diaphragma UG

Bermuara ORIFICIUM URETHRA

EXTERNUM pada VESTIBULUM VAGINAE

dianterior Superior Ostium Vaginae

Ujung Cranialnya pada collum Vesicae

OSTIUM URETHRAE INTERNUM

Dinding dorsalnya terdapat CRISTA URETHRALIS

Terdapat Glandula Urethralis

51

URETHRA MASCULINA

panjang ± 20 cm.

Terdiri 3 bagian dari cranial ke caudal

PARS PROSTATICA

PARS MEMBRANACEA

PARS SPONGIOSA

Terdapat penonjolan (COLLIICULUS SEMINALIS)

dan UTRICULUS PROSTATICUS serta muara DUCTUS EJACULATORIUS

Bagian terpendek

& tersempit

Pars prostatica

Pars membranacea

Pars spongiosa

Aspek Klinis:

ISK

GO

BSK

Kateterisasi

Swab Urethra

ORGANA GENITALIA

ORGANA GENITALIA

• ORGANA GENITALIA EXTERNA dan INTERNA

OG. Interna terletak dalam CAVUM PELVIS, kecuali pada

pria sebagian diluar cavum pelvis (pada perineum +

inguinal)

OG. Externa terletak diluar cavum pelvis pada PERINEUM

(Ginekologis) = TRIGONUM UROGENITALIA

• ORGANA GENITALIA

MASCULINA (=pria)

FEMININA(=wanita)

Bagian Anatomi UNHAS 55

ORGANA GENITALIA

FEMININA

ORGANA GENITALIA FEMININA

Terdiri dari :

A. OG. EXTERNA : 1. VULVA

B. OG. INTERNA : 2. VAGINA

3. UTERUS

4. TUBA FALLOPI

5. OVARIUM

57

VULVA

• Terdiri dari :

1. MONS PUBIS

2. LABIUM MAJUS

3. LABIUM MINUS

4. VESTIBULUM VAGINAE

5. CLITORIS

6. BULBUS VESTIBULI

7. GLD. VESTIBULARIS MAJUS

8. GLD. VESTIBULARIS MINUS

• Vulva terletak pada TRIGONUM UG ( Perineum Ginekologis)

• Letaknya miring, cranioventral caudodorsal

58

MONS PUBIS

• Penonjolan kulit pada Symphysis Pubis

• Pada Orang Dewasa tumbuh rambut

• Banyak jaringan lemak

• Disebut pula MONS VENERIS

59

LABIUM MAJUS

• Suatu lipatan kulit berambut

• Homolog dengan SCROTUM

• Terletak kiri kanan dibawah Mons Pubis

• Celah diantaranya RIMA PUDENDI

• Labium Majus ujung ventral + dorsal bertemu COMMISURA LABIORUM (anterior + posterior)

• Terdapat ujung canalis inguinalis, berisi Lig. Teres Uteri

60

LABIUM MINUS

• Suatu lipatan kulit tanpa rambut

• Terletak diprofunda (sisi dalam)/ditutupi Labium majus

• Celah diantaranya VESTIBULUM VAGINAE

• Ujung ventral + dorsal bertemu FRENULUM (Frenulum Clitoridis dan Frenulum labiorum pudendi)

61

VESTIBULUM VAGINAE

• Suatu celah antara Labium minus kiri &

kanan

• Padanya terdapat muara (dari ventral ke dorsal) :

1. Orificium Urethrae Externum (OUE) dibawah Clitoris

2. Muara Gld.Paraurethralis Skene kiri kanan OUE (homolog gld. Prostat pria)

3. Orificium Vaginae

4. Muara Gld.Vestibularis Majus Bartholini dikiri kanan caudal Orificium Vaginae.

• Bagian Caudal/dorsal Vestibulum Vaginae terdapat cekungan FOSSA NAVICULARIS

62

CLITORIS 1(2)

• Homolog dengan PENIS PRIA

• Panjang ± 2,5 cm (erectio)

• Terletak pada Commisura labiorum anterior dibawah Symphysis Pubis

• Dibentuk oleh :

– 2 CORPUS CAVERNOSUM CORPUS CLITORIDIS

– 1 Pars intermedia BULBUS VESTIBULI GLANS CLITORIDIS

• dibungkus oleh struktur sama dengan Penis

63

CLITORIS 2(2)

• Bagian – bagiannya :

1. Glans Clitoridis

2. Corpus Clitoridis

3. Crus Clitoridis

4. Frenulum Clitoridis

5. Preputium Clitoridis

• Glans Clitoridis ditutupi FRENULUM CLITORIDIS

• CRUS CLITORIDIS ( = Radix Clitoridis )

– Melekat pada Ramus puboischiadicum

– Ditutupi M. Ischiocavernosus

64

BULBUS VESTIBULI

• Homolog dengan BULBUS PENIS PRIA

• Sepasang kantong jaringan erectil di kiri kanan Orificium Vaginae, dalam Labium Minus

• Ke ventral dilateral OUE bersatu di bawah clitoris PARS INTERMEDIA Glans Clitoridis

• Ditutupi M. Bulbocavernosus

• Ujung caudalnya terdapat Gld. Bartholini (homolog dengan Gld. Bulbourethralis pria)

65

VASCULARISASI

1. Rami Labiales anteriores , cabang arteria pudenda interna & externa,

labia major & labia minora

2. Arteria profunda clitoridis crus clitoridis & corpus cavernosum

clitoridis

3. Arteria dorsalis clitoridis glans clitoridis

4. Arteria bulbi vestibuli ( vaginae ) bulbus vestibuli & glandula

vestibuli major

VENA

1. V.Pudenda Externa→ V.Saphena Magna

2. V.dari Clitoris : - dari profunda dorsal → V. Pudenda Interna

- dari superficial dorsal → V.Pudenda Extrena

66

INNERVASI

• Labium Majus

1/3 bagian anterior dari n.ilioinguinalis ( L1)

2/3 posterior dari r. labialis n. perineus ( S3) &

r.perinealis n.cutaneus femoris posterior ( S2)

67

VAGINA 1(3)

• Suatu saluran fibromuscular ± 8 – 10 cm

• BUKAN saluran terbuka rapat pada posisi ANT – POST sehingga terdapat DINDING ANT – POST

• Dinding Anterior > pendek terhadap Dinding Posterior

• Mucosa :

– Lipatan horizontal = RUGAE VAGINALIS

– Lipatan longitudinal = COLUMNA RUGARUM (ant + post)

• LETAK :

1. Dalam Cavum Pelvis

2. Sejajar Aditus Pelvis

3. Dorsal Urethra + Vesica Urinaria

4. Diventral Rectum

5. Dicaudal cervix Uteri 68

VAGINA 2(3)

• Ujung CAUDAL VAGINA

– Suatu lubang = ORIFICIUM VAGINAE, pada Nullipara HYMEN

– Bermuara pada Vestibulum Vaginae

– Dikelilingi otot-otot dari Diaphragma Pelvis

Diaphragma UG

Membentuk M. SPHINCTER VAGINAE 69

70

VAGINA 3(3)

• Ujung CRANIAL VAGINA

– Terdapat tonjolan Cervix Uteri PORTIO VAGINALIS

– Sekeliling Portio berupa Kantong FORNIX VAGINAE (ant, post, lat)

– FORNIX POSTERIOR : Paling luas / besar

Berhadapan langsung dengan SPATIUM RECTOUTERINA ( = Cavum Douglasi )

71

VASCULARISASI & INNERVASI

1. Percabangan a. uterina vagina pars cranialis

2. A. vaginalis memberi percabangan kepada dinding ventral

dan dorsal vagina, mengadakan anastomose pada linea

mediana, membentuk a. azygos anterior & a. azygos

posterior

3. Percabangan dari a. bulbi vaginae bagian caudal

vagina

INNERVASI

• Bagian atas dari vagina → n. splanchnicus (S2, S3 sampai

dengan S4)

• Bagian bawah dari n. pudendus (S2,S3, dan S4)

72

UTERUS 1(4)

• Suatu Organ muscular, seperti buah “PEER”

• Ukuran P x L x T = 7,5 x 5 x 3-4 cm

• LETAK

– Dalam cavum pelvis

– Dicranial Vagina

– Didorsal Vesica Urinaria (bagian Corpus Uteri) SPATIUM VESICO UTERINA

– Dicranial Vesica Urinaria (bagian Fundus Uteri)

– Diventral Rectum SPATIUM RECTOUTERINA ( = Cavum Douglasi )

73

UTERUS 2(4)

• Posisi Uterus : ANTEVERSI = bentuk sudut antara CERVIX

UTERI terhadap VAGINA

ANTEFLEXI = bentuk sudut antara CERVIX UTERI terhadap CORPUS UTERI

Posisi anteflexi-anteversi, sesuai sumbu/lengkung cavum pelvis

• Lapisan dinding (dari luar ke dalam) 1. PERIMETRIUM

2. MYOMETRIUM

3. ENDOMETRIUM

74

UTERUS 3(4)

Bagian-bagian:

• Terdiri dari FUNDUS, CORPUS, ISTHMUS dan CERVIX UTERI

• Struktur dalam, terdapat :

– Cavum Uteri (dalam Corpus + Fundus)

– Canalis Cervicis (dalam Cervix)

– Orificium Uteri Internum

– Orificium Uteri Externum

– Orificium Tubae Uterina

• Pembagian CERVIX UTERI :

– PORTIO VAGINALIS = bagian yang menonjol ke Vagina

– PORTIO SUPRA VAGINALIS = bagian cranial cervix / diatas Portio Vaginalis

75

76

UTERUS 4(4)

FIKSASI UTERUS, terdiri 3 kelompok :

A. OTOT Diaphragma Pelvis

B. LIGAMENTUM

1. Ligamentum Latum (parametrium)

2. Ligamentum Teres Uteri ( = Lig. Rotundum )

3. Ligamentum Cardinale ( = Lig. Cervicale Laterale )

4. Ligamentum Pubocervicale

5. Ligamentum Sacrouterina

C. LIPATAN PERITONEUM

1. Plica Vesicouterina

2. Plica Rectovaginalis

77

78

VASCULARISASI

Dari arteri uterina cabang dari arteri iliaca interna

Vena uterina mengikuti ateri uterina bermuara ke dalam vena iliaca interna

INNERVASI • sympathis : medulla spinalis segmental Th. XII- L. I.

• parasympathis : medulla spinalis segmental sacralis.

• Serabut-serabut efferent sympathis dan parasympathis mencapai uterus melalui plexus nervosus hypogastricus dan plexus nervosus pelvicus.

79

TUBA FALLOPI ( = Tuba Uterina, Salphinx )

• Dibungkus bagian Lig. Latum MESOSALPHINX

80

VASCULARISASI & INNERVASI

VASCULARISASI

• Mendapat darah dari cabang-cabang arteri uterina

dan arteri ovarica

• Vena akan menuju plexus venosus ovaricus dan

vena uterina

INNERVASI

• Berasal dari sympathis dan para sympathis dari

plexus hypogastricus , para sympathis dari N.Vagus

mempersarafi tuba uterina bagian lateral, sedangkan

bagian medial oleh N. Splanchnicus pelvicus.

81

OVARIUM

• Homolog dengan TESTIS pria

• Bentuk oval – gepeng; P x L x T = ± 4 x 2 x 1 cm

• Terletak pada FOSSA OVARICA dinding lat cavum pelvis

• FIKSASI :

– Lig. Suspensorium Ovarica (pada Ext. Sup)

– Lig. Ovarii Proprium (pada Ext. Inf)

– Mesovarium (pada Margo post)

82

VASCULARISASI & INNERVASI

1. Arteria ovarica,

2. Ramus ovaricus a.uterina, berjalan ke arah lateral

didalam ligamentum latum uteri ke mesovarium, dan

mengadakan anastomose dengan a. ovarica

• V. ovarica sinistra bermuara ke vena renalis sinistra

• V. ovarica dextra bermuara ke vena cava inferior

INNERVASI

• Dari plexus ovaricus dan plexus hypogastricus

83

ORGANA GENITALIA

MASCULINA

ORGAN GENITALIA MASCULINA

Terdiri dari :

A. OG. EXTERNA : 1. SCROTUM

2. PENIS

B. OG. INTERNA : 3. TESTIS

4. Saluran – Saluran Genitalia

- ductuli efferentes

- ductus epididymis

- ductus deferens

- ductus ejaculatorius

5. Kelenjar – Kelenjar Genitalia

- Glandula Prostata

- Glandula Bulbo urethralis

- Vesicula Seminalis

85

SCROTUM 1 (2)

• Kantong kulit

• Terdapat SEPTUM SCROTI sehingga terdapat 2 rongga (kiri

+ kanan) CAVUM SCROTI

• Terletak pada Trigonum UG

• Berisi : Testis + Epididymis + Funiculus spermaticus (bagian

caudal)

• Lapisan – lapisan (dari luar ke dalam)

Kulit

Tunica Dartos (lapisan otot polos)

Fascia Spermatica externa

Lamina Cremasterica (lapisan fascia + m. cremaster)

Fascia Spermatica interna

86

87

SCROTUM 2 (2)

• Scrotum dapat berkerut sehingga

menjadi lebih kecil oleh Tunica

Dartos

• Scrotum dapat tertarik naik

mendekati badan (pada Trigonum

UG) oleh m.cremasterica

• Scrotum dapat berisi usus =

Hernia Inguinalis

88

• Vascularisasi: – A.pudenda interna

– Ramus scrotalis a. pudenda interna

– Cab. A.testicularis

– Cab. A. cremasterica

– Vena berjalan bersama arteri

• Innervasi: – N.inguinalis

– R.genitalis n.genitofemoralis

– R.scrotalis medialis et laterales (cab. N.perinealis)

– R. perinealis .n cutaneus femoris posterior

PENIS, bagian-bagian 1(5)

• Bagian – bagian utama PENIS :

• GLANS PENIS

• CORPUS PENIS

• RADIX PENIS

• Bagian lain, terdapat :

• Orificium Urethrae Externum (pada GLANS

PENIS)

• Urethra pars cavernosum

• Collum glandis

• Corona glandis

• Preputium

• Frenulum Preputii

90

Panjang ± 13 cm

(erectio)

PENIS, letak 2(5)

• Letak PENIS :

• Diventral scrotum, dibawah Arcus pubicum

• Bagian Radix Penis melekat pada Trigonum UG

(ditutupi scrotum)

• Glans + Corpus PENIS bebas bergerak (pars mobilis)

• RADIX PENIS

• Tidak dapat bergerak (pars fixa)

• Terdapat 2 crus Penis (Ramus puboischiadicum,

m.ischiocavernosus) sedangkan 1 bulbus Penis (

besar, pada linea mediana, m. bulbocavernosus, isi

urethra pars cavernosa)

91

92

PENIS, struktur 3(5)

• Terdiri/dibentuk : 2 Corpus Cavernosum Penis, membentuk

• Corpus Penis

• Crus Penis dari Radix Penis

1 Corpus Cavernosum Urethrae (= corpus spongiosum penis)

• Glans Penis ( ujung yg membesar)

• Corpus Penis

• Bulbus Penis dari radix Penis

• Corpus Cavernosum

Suatu jaringan erectil

Berisi pembuluh darah

Dibentuk/dibungkus oleh jaringan ikat = TUNICA

ALBUGINEA 93

94

PENIS , Pembungkus 4(5)

• Dari Luar kedalam

1. Kulit

2. Fascia Penis Superficialis

3. Fascia Penis Profunda

• Diantara pembungkus terdapat

arteri & vena untuk vaskularisasi

penis

• Sistem vena penis terutama

terletak pada pembungkusnya

96

PENIS , Fiksasi 5(5)

1. Radix penis di fiksasi pada Trigonum UG

oleh • M. Ischiocavernosus + M. Bulbocavernosus

• Fascia Perinei

2. Ligamentum Suspensorium Penis

3. Ligamentum Fundiforme Penis

2 + 3 ke symphysis pubis

97

98

• Vascularisasi:

– A.Bulbi penis, a. urethralis, a.profunda penis, a.dorsalis penis

dipercabangkan oleh a.pudenda interna

– Vena dorsalis penis plexus venous prostaticus

• Innervasi:

– N. dorsalis penis

– Ramus profundus nervi. Perinealis

– N.Ilioinguinalis

– N.Cavernosus penis ( major et minor)

• Mekanisme erecti

Parasympatis dibawa n.cavernosus penis vasodilatasi

a.helicinae (dlm jaringan erectil) caverne terisi darah vena

tertekan penis erecti

Sesudah ejaculasi stimulus sympathis vasoconstricti arteri

drh mengalir kembali flaccid

Aspek Klinis:

Gg. ereksi

Sirkumsisi

(para)phimosus

TESTIS 1 (3)

• Bentuk Ovoid agak gepeng, ±

P x L x T = 4 x 2,5 X 3 cm

• Bagian-bagiannya :

– Extremitas Superior

– Extremitas Inferior

– Margo anterior

– Margo posterior terdapat

mediastinum testis (terdapat

rete testis)

• Letak - dalam cavum scroti

- Testis kiri lebih rendah

daripada kanan

102

TESTIS 2 (3)

• Struktur

– Dibentuk oleh jaringan ikat TUNICA

ALBUGINEA

– Dibungkus oleh TUNICA VAGINALIS td

Lamina Visceralis dan Parietalis

(diantaranya terdapat rongga)

– Bagian dalamnya TUNICA VASCULOSA

Lapisan pembuluh darah

• Dari mediastinum testis (pada margo

posterior) keluar ductuli efferentes

• Di dorso cranial testis terdapat ujung

FUNICULUS SPERMATICUS sehingga

testis tergantung dalam cavum scroti

103

104

TESTIS 3 (3)

• Testis dapat bergerak

naik turun oleh

kontraksi

m.cremasterica pada

Funiculus Spermaticus

• CRYPTORCHISMUS

Testis yg tidak turun ke

scrotum,

bisa tertinggal/terletak :

cavum Abdominis,

cavum Pelvis, canalis

inguinalis 105

• Vascularisasi:

– A.testicularis

– Vena: v. testicularis dextra VCI

v. testicularis sinistra v. renalis

• Innervasi:

– Plexus nervosus testicularis (n.spinalis Th6-9 & Th

10-12

DUCTULI EFFERENTES + DUCTUS

EPIDIDYMIS

• DUCTULI EFFERENTES - 12-14

saluran keluar dari Rete testis (pada

Mediastinum Testis) dalam scrotum -

Bergabung jd satu ductus epididymis

• DUCTUS EPIDIDYMIS

– suatu saluran berkelok-kelok di dalam

scrotum

– Sepanjang Margo posterior testis (dari

ext. Sup inf)

– Panjang ± 6m ( bila dibentangkan )

– Tempat reservoir Sperma

– Terdiri : CAPUT, CORPUS , CAUDA

EPIDIDYMIS

– SPERMATOCELE pelebaran

epididymis, berisi cairan

107

108

• Vascularisasi:

– Cab. A. testicularis

– Vena bermuara ke plexus pampiniformis

• Innervasi:

– Cab. Plexus hypogastricus inferior

DUCTUS DEFERENS 1(2)

• Saluran muscular ± 50 - 60 cm

• Lanjutan dari cauda ductus epididymis

• Terletak dari cavum scroti canalis inguinalis cavum pelvis

• pada cavum pelvis : – mulai dari Anulus Inguinalis Internus kemudian dibelakang

Vesica Urinaria + prostat

– Terletak medial Vesicula seminalis

– Ujungnya btk kantong = Ampulla Ductus Deferens bersama ductus excretorius VESICULA SEMINALIS bentuk saluran

= Ductus ejaculatorius

• Pada canalis inguianlis + cavum scroti Ductus Deferens terdapat dalam suatu bungkusan (struktur lain) = FUNICULUS SPERMATICUS

110

DUCTUS EJACULATORIUS

• Saluran pendek ± 2,5 cm

• Gabungan ductus deferens + ductus excretorius Vesicula Seminalis

• Terletak dorsal Collum Vesicae

• Tembus Glandula Prostata

• Bermuara dikiri+kanan pada Colliculus Seminalis didalam Urethra pars Prostatica

111

FUNICULUS SPERMATICUS

• Suatu kumpulan struktur (ISI) yang dibungkus menjadi satu.

• Terletak dari Cavum Scroti melalui Canalis Inguinalis Cavum Abdominis

• Dari Extremitas Superior Testis pada ujung Cauda epididymis Anulus Inguinalis Internus

• Pembungkus Fun. Sperm, terdiri dari :

1. Fascia Spermatica Externus

2. Fascia + M. Cremasterica

3. Fascia Spermatica Internus

112

Aspek

Klinis:

Hydrocele,

Orchitis

FUNICULUS SPERMATICUS

• Isi Funiculus Spermaticus, terdiri :

1. Ductus Deferens

2. A. Testicularis

3. A. Cremasterica

4. A. Deferensialis

5. Plexus Venosus

Pampiniformis → varicocele

6. Pembuluh Lymphe

7. Ramus Genitalis N. Genitofemoralis

8. Syaraf Otonom

9. Processus Vaginalis

Peritonei → hydrocele

113

VESICULA SEMINALIS

• Suatu kantong yang lobular, ± 5 cm

• Terletak dorsal Vesica Urinaria dan Gld. Prostata (bagian superior)

• Ductus excretoriusnya + ductus deferens ductus ejaculatorius

• Menghasilkan cairan SEMEN

114

GLANDULA BULBOURETHRALIS (=Gld. Cowperi)

• Suatu kelenjar berbentuk dan sebesar kacang

• Ada 2 buah (kiri+kanan)

• Terletak :

• - dibawah Gld. Prostata

- diatas diaphragma UG

• Ductus excretoriusnya tembus diaphragma UG muara pada Urethra pars cavernosa (pada bulbus penis)

115

GLANDULA PROSTATA

• Kelenjar genitalia terbesar dan terutama pada pria

• Berbentuk piramida terbalik

• Letaknya :

– Dibawah Vesica Urinaria

– Diatas diaphragma UG

– Diventral Rectum

– Didorsal Spatium Retzii

• Dibungkus Fascia Prostatica

• Ditengahnya, ditembus/terletak URETHRA PARS PROSTATICA

• Penghasil utama cairan SEMEN

116

• Vascularisasi:

– Ramus prostaticus cab dari a.vesicalis inferior

– A.Rectalis superior

– Vena plexus venosus prostaticus + plexus venosus

vesicalis v.iliaca interna.

• Innervasi: sympathis dan parasympathis dari

plexus prostaticus (parasympathis Segmen

sacralis)

Aspek Klinis:

BPH

Prostatitis

Aspek Klinis:

Colok Dubur