4. askep gga
Post on 06-Feb-2016
165 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Askep GGA 1
ASUHAN KEPERAWATAN
GAGAL GINJAL AKUT
Askep GGA 2
FUNGSI UTAMA GINJAL• Mempertahankan air dan
osmolalitas normal yang terdapat dalam tubuh
• Mempertahankan elektrolit utama dari cairan tubuh terutama ion Na+, kalium, bikarbonat dan hydrogen
• Mengeluarkan kelebihan air dan elektrolit [terutama hidrogen]
• Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh
Askep GGA 3
FUNGSI LAIN GINJAL• Mengatur keseimbangan asam basa• Mengekskresikan bahan-bahan yang
telah didetoksifikasi• Mempunyai fungsi endokrin 1) Renin
untuk pembentukan angiotensin, 2) Eritropoietin untuk pematangan eritrosit, 3) Prostaglandin yang penting untuk laki-laki
• Sintesa amonia dari asam amino• Mengubah vit D menjadi bentuk yang
aktif yaitu 1,25 dihydro-xychole calciferol• Melepaskan glukosa ke dalam sirkulasi
selama starvasi [puasa]
Askep GGA 4
PRODUKSI ERITROPOIETIN
Askep GGA 5
GAGAL GINJAL AKUT• Adalah suatu kedaan dimana terjadi suatu
penurunan fungsi ginjal yang cepat sehingga terjadi penumpukan sisa-sisa nitrogen dalam badan
• Gagal ginjal akut dapat didefinisikan sebagai sindrom klinis akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi yang nyata dan cepat serta terjadinya azotemia
• Gagal ginjal akut adalah keadaan peningkatan urea dalam darah yang disertai produk metabolisme yang lainnya, yang kerap kali namun tidak selalu disertai oleh oliguria.
Askep GGA 6
GAGAL GINJAL AKUT
• Gagal ginjal akut adalah kondisi yang masih memiliki potensi untuk dapat disembuhkan.
• Sedangkan gagal ginjal kronik tidak lagi dapat disembuhkan dan bahkan dapat menyebabkan tidak berfungsinya ginjal sama sekali
• Gagal ginjal akut dapat diketahui dengan jelas, sedangkan gagal ginjal kronik sifatnya tersembunyi. Keduanya adalah kondisi yang mengancam nyawa.
Askep GGA 7
PATOFISIOLOGI
Gangguan Fungsi
Glomerulus
Hipovolemia
Vasokontriksi
Nefrotoksin
Kerusakan Tubulus
RBF Obstruksi
GFR Gangguan Sekresi Filtrat
Retensi air & Zat terlarut
Askep GGA 8
Askep GGA 9
Askep GGA 10
Askep GGA 11
ETIOLOGI GGA
• Faktor Prerenalmenyebar sehingga menyebabkan penurunan aliran darah dan filtrasi glomerular, iskemi dan oliguri. Contoh-contoh faktor ini meliputi gagal jantung kongesti (CHF), cardiogenic shock, vasokonstriksi akut, perdarahan, panas, septikemia dan hipotensi.
Askep GGA 12
ETIOLOGI GGA
• Faktor Intrarenalmenyebabkan kerusakan pada nefron. Beberapa contohnya adalah tubular nekrosis akut, endokarditis, diabetes mellitus, penyakit hipertensi, glomerulonefritis, tumor, reaksi transfusi darah, hiperkalsemia dan nefrotoxin.
Askep GGA 13
ETIOLOGI GGA
• Faktor Postrenalkondisi-kondisi obstruksi mekanis dari tubulus hingga pada uretra. Contoh-contoh obstruksi mekanis adalah batu ginjal, BPH, tumor, penyempitan pembuluh, pembekuan darah, trauma, dan malformasi anatomi
Askep GGA 14
Benigna Hyperplasia Prostat
Askep GGA 15
TAHAPAN KLINIK GGA FASE OLIGURIA
• Fase oliguri. Fase pertama, fase oliguri disebabkan oleh reduksi GFR. Manifestasi fase ini adalah output urin kurang dari 400 ml/hr untuk 1-2 minggu terakhir. Selama fase ini, pasien berada pada risiko hiponatremia, hiperkalemia, dan hiperfosfatemia, hipermagnesemia dan asidosis metabolik. Pasien pada fase pertama mengalami peningkatan kadar BUN dan creatinine. Fase oliguri datang dengan tiba-tiba, biasanya 1-7 hari . Semakin lama berlangsung, maka semakin buruk prognosis pasien.
Askep GGA 16
FASE OLIGURIA• Pada prerenal oliguria, urin pasien
memiliki gravitasi spesifik tinggi dan konsentrasi sodium rendah, kadang-kadang dapat disembuhkan dengan memberikan terapi pada gangguan dasarnya
• Pada intrarenal oliguria, urin pasien memiliki gravitasi spesifik rendah dan konsentrasi sodium tinggi
• Urinalisis menunjukkan hematuria dengan gravitasi spesifik dan osmolalitas urin yang sama dengan plasma
Askep GGA 17
FASE OLIGURIA
• Ini merefleksikan ketidakmampuan ginjal untuk mengkonsentrasikan urin yang diakibatkan oleh adanya kerusakan pada tubular
• Pasien berada pada risiko kelebihan volume cairan sehingga perlu dilakukan monitor terhadap elektrolit, sehingga perlu dilakukan monitor terhadap kadar elektrolit pasien.
Askep GGA 18
FASE DIURETIC• Fase ini berlangsung secara perlahan.
Pasien memiliki output urine 3-5 L/ hari yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubulus yang diregenerasikan secara parsial untuk mengkonsentrasikan urine.
• Fase ini berdurasi 2-3 minggu. Ini dimanifestasikan dengan hiponatremia, hipokalemia dan hipovolemia, BUN dan creatinin meningkat dan penurunan jarak creatinin
Askep GGA 19
FASE DIURETIC• Terjadi defisit volume cairan dan harus
dimonitor kemungkinan mengalami hiponatremia, hipokalemia dan dehidrasi
• Jika fase ini telah berakhir, keseimbangan asam, kadar elektrolit, BUN dan creatinin kembali normal.
• Peningkatan jumlah urine secara bertahap disertai tanda perbaikan GFR. Meskipun pengeluaran urine mencapai kadar N atau me fungsi renal masih dianggap N. Tanda uremik mungkin ada
Askep GGA 20
FASE PENYEMBUHAN• Berlangsung jika GFR mengalami
peningkatan dan kadar BUN creatinin mulai stabil dan kembali normal.
• Tanda perbaikan fungsi ginjal dan berlangsung selama 3 – 12 bulan. Nilai laboratorium akan kembali normal, meskipun terdapat reduksi GFR permanent sekitar 1 – 3%
Askep GGA 21
TAHAPAN GGA• Tingkat mortalitas yang disebabkan oleh
GGA sangat tinggi, dipengaruhi oleh pasien secara keseluruhan, keparahan gagal ginjal, dan jumlah serta tipe komplikasi
• Terapi perawatan meliputi monitoring terhadap input dan output urin pasien setiap jam dan melaporkan penambahan dan penurunan berat badan.
• Pasien mungkin memerlukan penggunaan cairan dengan infus dan suplemen elektrolit
Askep GGA 22
TAHAPAN GGA• Pasien harus ditimbang setiap
hari, penambahan dan penurunan cairan sebesar 1 L. nilai elektrolit dan ABG gas berhubungan dengan hiperkalemia dan hipokalemia.
• Perawat harus memonitor urin, osmolalitas serum, gravitasi spesifik urine, osmolalitas serum, osmolalitas spesifik urine, tanda-tanda vital pada pasien.
Askep GGA 23
TAHAPAN GGA• Konsentrasi protein harus dipertahankan pada
kadar yang mencukupi untuk menggantikan protein yang termetabolisme, tetapi harus dicegah agar tidak terjadi metabolisme yang berlebihan. Restriksi protein biasanya 1 – 1,5/ kg berat badan ideal per hari.
• Komsumsi protein yang mencukupi ditentukan dengan rasion BUN terhadap creatinine yaitu 10 : 1. kadar protein pasien kemungkinan juga tinggi. Diet pasien harus mengandung karbohidrat tinggi, dan ia juga memerlukan suplemen multivitamin.
Askep GGA 24
MANIFESTASI KLINIS
• Klien tampak sangat menderita, letargi disertai mual persisten, muntah dan diare. Kulit dan membran mukosa kering akibat dehidrasi dan nafas berbau urin (fetor uremik)
• Manifestasi SSP : lemah, sakit kepala, kedutan otot dan kejang
• Perubahan pengeluaran urin, urine sedikit & dpt mengandung darah, BJ urin rendah 1,010 (N 1,015 – 1,025)
Askep GGA 25
ABNORMALITAS NILAI LAB• PeBUN dan kadar kreatinin
– BUN tergantung pada pemecahan protein, perfusi renal dan masukan protein
– Serum kreatinin me pada kerusakan glomerulus bermanfaat pada pemantauan fungsi ginjal
• Hiperkalemia• Asidosis metabolik• Abnormalitas Ca++ dan PO4++
• anemia
Askep GGA 26
PENATALAKSANAAN• Dialisis• Penanganan hiperkalemia• Mempertahankan
keseimbangan cairan mempertahankan status nutrisi
• Koreksi asidosis
Askep GGA 27
PENATALAKSANAAN HIPERKALEMIA
• Kalsium glukonat menurunkan pengaruh dari potassium terhadap jantung
• Infus D 50 IX dan insulin reguler intravena memindahkan potassium masuk ke dalam sel.
• Kayexelate dan sorbital mengikat dan memudahkan ekskresi potassium
• Dialisis dilakukan jika perlu.
Askep GGA 28
PENGKAJIAN• Riwayat kesehatan
– Apakah pernah menderita penyakit ginjal ( glomerulo-nefritis,nekrosis tubular, obstruksi pembuluh darah ginjal
– Apakah pernah ada obstruksi saluran kemih• Pengkajian fisik
– Tanda vital– TB – BB– Keadaan umum klien– Pengkajian mulai ujung rambut -Ujung kaki.– Regio Costovertebralis, Regio Supra pubik
Askep GGA 29
PENGKAJIAN• Sirkulasi
– Hipotensia/hipertensi– Distritmia jantung.– Nadi lemah, hipotensi ortostatik– Edema jaringan (termasuk periorbital, dll).– Pucat, kecenderungan perdarahan– Distensi Vena Jugularis, nadi kuat
• Neurosensori– Gangguan status mental– Kejang, faskikulasi otot aktifitas kejang– Sakit Kepala, Penglihatan kabur.– Kram Otot/kejang
Askep GGA 30
PENGKAJIAN• Pernapasan
– Napas pendek– Takipnea, dispnea,Peningkatan frekuensi
pernapasan, kedalaman– Batuk produktif : Sputum kental, merah-
mudah• Eliminasi• Perubahan warna urine
– Perubahan pola berkemih (peningkatan frekuensi, Poliuria, Oliguria)
– disuria, ragu-ragu, dorongan, retensi– Abdomen kembung, diare, konstipasi– Riwayat hiperplasia prostat, batu
Askep GGA 31
PENGKAJIAN• Makanan / Cairan
– Perubahan turgor kulit/kelembaban– Edema– Mual, muntah, anoreksia,nyeri ulu hati.– Peningkatan atau penurunan
BB(edema, dehidrasi)– Diet yg diberikan– Penggunaan deuretik
• Nyeri/kenyamanan– Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah– Nyeri tubuh, sakit kepala
Askep GGA 32
PENGKAJIAN• Aktifitas & Istirahat
– Keletihan– Kelemahan.– Malaise– Susah Tidur, mudah terbangun– Kelemahan otot, kehilangan tonus
• Keamanan– Adanya reaksi transfusi– Demam– Petekie, area kulit ekimosis– Pruritus, kulit kering
Askep GGA 33
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK• Urine :
– Volume biasanya < 400 ml/24 jam– Warna : Memerah, kotor, sedimen
kecoklatan– Bj. < 1,020.– PH : Lebih besar dari 7,35– Osmolalitas : kurang dari 350 mOsm/kg– Natrium : biasanya menurun tetapi
dapat lebih dari 40 mEg/L– Bikarbonat : meningkat bila ada
asidosis metabolik
Askep GGA 34
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Urine – Osmolalitas : kurang dari 350 mOsm/kg– Natrium : biasanya menurun tetapi dapat
lebih dari 40 mEg/L– Bikarbonat : meningkat bila ada asidosis
metabolic– SDM : mungkin ada karena infeksi, batu,
trauma,tumor – Protein : proteinuria derajat tinggi ( 3 – 4
+ )– Warna tambahan : biasanya tanda
penyakit ginjal atau infeksi
Askep GGA 35
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK• Darah :
– HB : menurun pada adanya anemia– SDM : sering menurun – PH : asidosis metabolik– BUN / Kreatinin meningkat pada proporsi
rasio 10 :1– Osmolalitas serum : lebih besar dari 285
mOsm/kg– Kalium : meningkat karena adanya
retensi– Natrium : biasanya meningkat, tetapi
dapat bervariasi
Askep GGA 36
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Ggn keseimbangan cairan & etrolit b/d disfungsi ginjal, retensi air.
• Resiko penurunan cardiac output b/d ke> cairan, ketidak seimbangan elektrolit, asidosis berat, efek uremik.
• Ggn pemenuhan nutrisi b/d pembatasan diet, peningkatan kebutuhan metabolik,
• Anoreksia, mual muntah, ulkus mukosa mulut.• Resiko Infeksi b/d depresi pertahanan immunology,
tindakan infasif, malnutrisi• Resiko kekurangan vol. cairan b/d pemberian diuretik• Kurang pengetahuan b/d tidak mengenal sumber
informasi, salah interpretasi informasi
Askep GGA 37
RENCANA KEPERAWATAN 1
• Observasi TTV• Catat intake dan output• Timbang BB perhari• Observasi tanda-tanda peningkatan edema• Auskultasi bunyi paru dan jantung• Kolaborasi pemberian, nutrisi, pemeriksaan
laboratorium, pemberian obat diuretic• Jelaskan tentang manfaat pengontrolan
intake output
Askep GGA 38
RENCANA KEPERAWATAN 2
• Observasi TTV, EKG, frekuensi jantung• Auskultasi bunyi jantung• Kaji warna kulit, pengisian mukosa
membran pengisian kapiler• Anjurkan istirahat total• Jelaskan manfaat istirahat• Kolaborasi pemberian obat agen
inotropik
Askep GGA 39
RENCANA KEPERAWATAN 3
• Kaji pemasukan diet• Beri makan sedikit-sedikit dan sering• Tawarkan perawatan mulut• Timbang BB perhari• Jelaskan manfaat pembatasan diet• Kolaborasi ahli gizi, pemberian obat
roborantia
Askep GGA 40
RENCANA KEPERAWATAN 4
• Kaji tanda-tanda infeksi• Terapkan tehnik septic dan antiseptik• Lakukan perawatan kateter perhari• Observasi tanda vital• Jelaskan manfaat perawatan kateter• Kolaborasi pengontrolan laboratorium• Pemberian antibiotik
Askep GGA 41
RENCANA KEPERAWATAN 5
• Catat intake dan output• Kaji tanda-tanda dehidrasi• Observasi TTV• Kontrol suhu lingkungan• Jelaskan manfaat pengontroloan
intake dan output• Kolaborasi pemantauan laboratorium
Askep GGA 42
RENCANA KEPERAWATAN 6
• Kaji ulang pengetahuan klien tentang proses penyakit, prognosis, faktor pencetus
• Jelaskan tingkat fungsi ginjal• Disukusikan dengan klien dan keluarga
tentang dialysis ginjal• Kaji ulang rencana pembatasan diet• Dorong klien mengobservasi karakteristik urin• Diskusikan tentang penggunaan obat• Kaji ulang pengetahuan klien tentang
perawatan• Kaji keterlibatan pasien dalam perawatan
Askep GGA 43
TERIMA KASIH
top related