4. analisa dan pembahasan · 4. analisa dan pembahasan pada bab ini berisikan hasil wawancara...
Post on 07-Dec-2020
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
17
Universitas Kristen Petra
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan hasil wawancara dengan tiga responden. Bagian awal
menjelaskan cara mengumpulkan data serta observasi di lapangan. Hasil
wawancara dari ketiga responden akan dianalisa dan dipilih waste yang memiliki
prioritas tinggi dan prioritas sedang berdasarkan pengolahan data WPN (waste
priority number) dan CPN (cause priority number), setelah itu mencari
countermeasure untuk solusi waste tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara
berdiskusi dengan pihak internal. Hasil rancangan countermeasure akan ditanyakan
kepada pihak internal seberapa efektif untuk diterapkan.
4.1 Identifikasi Waste
Dalam dunia kerja pasti membutuhkan sumber daya untuk proses produksi.
Namun belum tentu semua hal yang dilakukan dapat menambah nilai di mata
konsumen. Seringkali tanpa disadari hal-hal yang dilakukan justru dapat
menimbulkan pemborosan sumber daya atau disebut waste. Adanya waste dapat
menyebabkan kerugian bagi perusahaan, baik dari tenaga, waktu, hingga biaya
produksi.
Cara mengidentifikasi waste dilakukan dengan studi literatur terlebih
dahulu. Studi literatur diperlukan untuk mengetahui macam-macam waste beserta
klasifikasinya yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. Hal ini dilakukan dengan
membaca dari jurnal, buku, artikel, dan lain sebagainya.
Setelah melakukan studi literatur, maka perlu adanya observasi di lapangan
yang berguna untuk mengidentifikasi waste yang ada di lantai produksi. Observasi
ini dilakukan dengan melakukan checklist waste yang ada di lantai produksi dengan
berpedoman pada hasil studi literatur yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Selesai observasi yang dilakukan dalam waktu dua minggu, diperlukan wawancara
dengan pihak internal di PT. X.
Wawancara dilakukan kepada tiga responden dari divisi produksi.
Wawancara dilakukan untuk mengonfirmasi kebenaran adanya waste yang
ditemukan pada saat observasi, dan mengonfirmasi apakah dari hasil temuan
18
Universitas Kristen Petra
observasi dirasa sudah mencakup keseluruhan faktor pemborosan yang ada dalam
proses produksi roller. Setelah mencari bentuk waste, wawancara dilanjutkan
dengan mencari skor WPN oleh masing-masing responden berdasarkan tabel
severity, occurance dan detection, pada lembar kuesioner wawancara yang dapat
dilihat pada Lampiran 4. Pada setiap tabel severity, occurance dan detection
memiliki range antara 1-10 yang dapat dilihat pada Lampiran 1, 2 dan 3.
Wawancara yang pertama dilakukan dengan responden dari kepala produksi
yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2. Dalam kesempatan ini beliau sangat
senang karena dapat menambah wawasan tentang waste yang sangat berguna dalam
dunia kerja. Wawancara yang kedua dilakukan dengan responden dari staf produksi
1 yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Sebagai staf produksi beliau merasa
penelitian ini sangat membantu menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan
dapat menekan cost produksi. Wawancara yang ketiga dilakukan dengan responden
dari staf produksi 2 yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. Dengan adanya
penelitian ini, beliau merasa disadarkan bahwa tidak semua aktivitas dapat
menghasilkan nilai tambah, bahkan dapat menghasilkan kerugian.
WPN = S x O x D (4.1)
19
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.1 Hasil Checklist Waste
Jenis Waste Bentuk Waste Deskripsi
Defect Produk cacat Produk cacat karena pengiriman saat
estafet kerja
Overproduction Pembuatan roller Pembuatan roller untuk stok
Overproduction Pencetakan dokumen
rangkap
Pencetakan dokumen untuk operator,
kepala produksi, staf produksi, dan untuk
dokumentasi
Waiting Menunggu estafet pengerjaan Menunggu pengiriman produk dari
bagian sebelumnya untuk estafet kerja
Waiting Menunggu peralatan kerja
Menunggu antrian menggunakan
overhead crane untuk mengambil
peralatan kerja dan konsumabel
Non-utilized
Talent
Penempatan karyawan yang
tidak sesuai keahlian
Operator las melakukan pekerjaan
pemotongan plat
Non-utilized
Talent
Penempatan karyawan yang
tidak sesuai keahlian
Operator cat melakukan pekerjaan
cleaning produk
Transportation Perpindahan produk Pengiriman produk ke bagian selanjutnya
untuk estafet kerja
Inventory Stok produk jadi Stok produk roller
Inventory Stok raw material Persediaan bahan baku yang lebih
Motion Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan kerja
Motion Kegiatan berjalan
Operator mengisi ulang cairan pendingin
(bromus) pada mesin bubut karena alat
penyemprot otomatis rusak
Motion Gerakan yang lebih
Membuka dan menutup pintu gerbang
saat pengiriman produk untuk proses
estafet kerja
Extra Processing Kegiatan berulang Mendata dan mengecek mesin dan
peralatan kerja
Extra Processing Langkah-langkah yang tidak
diperlukan
Melakukan packing produk tanpa adanya
permintaan
20
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Kepala Produksi
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Defect
Lubang housing
bearing tidak center
Hasil pelubangan housing
bearing menggunakan mesin
punch tidak center
8 4 6
192 Produk pasti rusak dan tidak
dapat digunakan lagi Sedikit peluang terjadi
Memiliki peluang yang sangat
kecil untuk dideteksi sebelum
waste terjadi
Cat tidak rata Hasil cat tidak rata dan
terdapat sagging
2 4 6
48 Mengurangi tampilan produk Sedikit peluang terjadi
Memiliki peluang yang sangat
kecil untuk dideteksi sebelum
waste terjadi
Produk cacat Produk cacat karena
pengiriman saat estafet kerja
5 4 3
Sebagian produk mungkin harus
dikerjakan ulang Sedikit peluang terjadi
Kemungkinan akan terdeteksi
sebelum waste terjadi 60
Overproduction
Pembuatan roller Pembuatan roller untuk stok
3 3 1
9 Sebagian produk mungkin harus
dikerjakan ulang sebelum
dikirim
Peluang kecil terjadi Pasti akan terdeteksi sebelum
waste terjadi
Pembuatan matras Pembuatan matras untuk
produk dengan model baru
5 5 1
25 Sebagian produk mungkin harus
dikerjakan ulang
Beberapa kejadian saat ada
rencana order customer
Pasti akan terdeteksi sebelum
waste terjadi
Pencetakan dokumen
rangkap
Pencetakan dokumen untuk
operator, kepala produksi,
staf produksi, dan untuk
dokumentasi
2 8 1
16 Perlu waktu untuk mencetak,
arsip, dan membagi dokumen Sangat sering terjadi
Pasti akan terdeteksi sebelum
waste terjadi
21
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Kepala Produksi (sambungan)
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Waiting
Menunggu estafet
pengerjaan
Menunggu pengiriman produk
dari bagian sebelumnya untuk
estafet kerja
7 6 4
168 Menunggu estafet kerja
sehingga proses berhenti Banyak kejadian
Memiliki peluang yang baik
untuk dideteksi sebelum waste
terjadi
Menunggu peralatan
kerja
Menunggu antrian
menggunakan overhead crane
untuk mengambil peralatan
kerja dan konsumabel
7 5 6
210 Operator las berhenti bekerja
sehingga menghambat proses
kerja
Ingat beberapa kejadian
Memiliki peluang yang sangat
kecil untuk dideteksi sebelum
waste terjadi
Non-utilized Talent
Penempatan
karyawan yang tidak
sesuai keahlian
Operator las melakukan
pekerjaan pemotongan plat
2 5 2
20 Ketidaknyamanan untuk pindah
lokasi
Beberapa kejadian saat
butuh percepatan kerja
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
Penempatan
karyawan yang tidak
sesuai keahlian
Operator cat melakukan
pekerjaan cleaning produk
2 6 2
24 Ketidaknyamanan untuk pindah
lokasi
Banyak terjadi saat perlu
percepatan kerja
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
Transportation
Perpindahan produk Pengiriman produk ke bagian
selanjutnya untuk estafet kerja
7 6 3
98 Memerlukan waktu pengiriman
dan menghambat proses kerja Banyak terjadi
Kemungkinan akan terdeteksi
sebelum waste terjadi
Inventory
Stok produk jadi Stok produk roller
3 3 1
9 Sebagian produk mungkin harus
dikerjakan ulang sebelum
dikirim
Peluang kecil terjadi Pasti akan terdeteksi sebelum
waste terjadi
22
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Kepala Produksi (sambungan)
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Inventory
Stok raw material Persediaan bahan baku yang
lebih
4 4 2
32 Seluruh stok mungkin harus
dibersihkan dan dicek
sebelum digunakan
Sedikit peluang terjadi, hanya
ketika pembelian partai lebih
efektif
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
Motion
Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan
kerja
2 9 7
126 Menambah aktivitas kerja Sangat mungkin terjadi
Kemungkinan akan
terdeteksi setelah waste
terjadi
Kegiatan mencari Pencarian stok material
2 7 8
112 Menambah aktivitas kerja Sering terjadi
Kemungkinan kecil
terdeteksi setelah waste
terjadi
Kegiatan berjalan
Operator mengisi ulang cairan
pendingin (bromus) pada
mesin bubut karena alat
penyemprot otomatis rusak
7 6 3
126 Menambah waktu kerja dan
menghambat proses
produksi
Banyak terjadi kemungkinan terdeteksi
sebelum waste terjadi
Gerakan yang lebih
Membuka dan menutup pintu
gerbang saat pengiriman
produk untuk proses estafet
kerja
7 9 2
126 Perlu waktu untuk membuka
dan menutup pintu sehingga
menghambat proses kerja
Sangat mungkin terjadi Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
23
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Kepala Produksi (sambungan)
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Extra Processing
Kegiatan berulang Mendata dan mengecek mesin
dan peralatan kerja
2 4 8
64 Menambah aktivitas kerja
Sedikit peluang terjadi, hanya
dilakukan saat waktu
senggang
Kemungkinan kecil
terdeteksi setelah waste
terjadi
Kegiatan berulang Mendata stok material dan
konsumabel
2 4 7
56 Menambah aktivitas kerja
Sedikit peluang terjadi, hanya
dilakukan saat waktu
senggang
Kemungkinan akan
terdeteksi setelah waste
terjadi
Kegiatan berulang Mendata dan mengecek
pencapaian hasil produksi
2 10 1
20 Menambah aktivitas kerja Hampir pasti terjadi
Pasti akan terdeteksi
sebelum waste terjadi
Langkah-langkah
yang tidak diperlukan
Melakukan packing produk
tanpa adanya permintaan
2 5 2
20 Memerlukan usaha untuk
packing produk Beberapa kejadian
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
24
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 1
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Defect
Lubang housing
bearing tidak center
Hasil pelubangan housing
bearing menggunakan mesin
punch tidak center
8 5 5
200 Produk pasti rusak dan tidak dapat
digunakan Beberapa kali terjadi
Peluang kecil terdeteksi
sebelum waste terjadi
Cat tidak rata Hasil cat tidak rata dan
terdapat sagging
2 5 5
50 Produk terlihat kurang baik Terjadi beberapa kali
Peluang kecil terdeteksi
sebelum waste terjadi
Produk cacat Produk cacat karena
pengiriman saat estafet kerja
6 3 2
36 Seluruh produk mungkin perlu
dikerjakan ulang dan diteliti Peluang kecil terjadi
Mudah dicek sebelum waste
terjadi
Overproduction
Pembuatan roller Pembuatan roller untuk stok
3 3 1
9 Sebagian produk mungkin perlu
pengerjaan kembali sebelum
dikirim
Peluang kecil terjadi Pasti diketahui sebelum waste
terjadi
Pembuatan matras Pembuatan matras untuk
produk dengan model baru
4 7 1
28 Seluruh produk mungkin perlu
pengerjaan ulang
Sering terjadi untuk
estimasi penawaran
harga
Pasti diketahui sebelum waste
terjadi
Pencetakan dokumen
rangkap
Pencetakan dokumen untuk
operator, kepala produksi,
staf produksi, dan untuk
dokumentasi
2 9 1
18 Perlu waktu untuk pencetakan
dokumen Sangat mungkin terjadi
Pasti diketahui sebelum waste
terjadi
25
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 1 (sambungan)
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Waiting
Menunggu estafet
pengerjaan
Menunggu pengiriman
produk dari bagian
sebelumnya untuk estafet
kerja
7 5 5
175 Menunggu suplai produk
sehingga proses berhenti Beberapa kejadian
Kemungkinan kecil terdeteksi
sebelum waste terjadi
Menunggu peralatan
kerja
Menunggu antrian
menggunakan overhead
crane untuk mengambil
peralatan kerja dan
konsumabel
7 4 7
196 Operator las berhenti bekerja
sehingga menghambat proses
kerja
Ingat sedikit kejadian Kemungkinan akan terdeteksi
setelah waste terjadi
Non-utilized Talent
Penempatan karyawan
yang tidak sesuai
keahlian
Operator las mengerjakan
pemotongan plat
3 4 2
24 Sebagian produk mungkin perlu
dikerjakan ulang Sedikit peluang terjadi
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
Penempatan karyawan
yang tidak sesuai
keahlian
Operator cat melakukan
pekerjaan cleaning produk
2 5 2
20 Berpindah-pindah lokasi Beberapa kali terjadi
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
Transportation
Perpindahan produk
Pengiriman produk ke
bagian selanjutnya untuk
estafet kerja
7 8 2
112 Memperpanjang waktu dan
menghambat proses kerja Sangat sering terjadi
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
26
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 1 (sambungan)
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Inventory
Stok produk jadi Stok produk roller
3 3 1
9 Sebagian produk mungkin perlu
pengerjaan kembali sebelum
dikirim
Jarang terjadi Pasti diketahui sebelum waste
terjadi
Stok raw material Persediaan bahan baku yang
lebih
4 3 3
36 Seluruh stok mungkin harus
dibersihkan dan dicek sebelum
digunakan
Peluang terjadi stok
menumpuk kecil
Kemungkinan akan terdeteksi
sebelum waste terjadi
Motion
Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan
kerja
2 9 8
144 Memerlukan usaha dan waktu
kerja lebih banyak Sangat mungkin terjadi
Kemungkinan kecil terdeteksi
setelah waste terjadi
Kegiatan mencari Pencarian stok material
2 8 8
128 Memerlukan usaha dan waktu
kerja lebih banyak Sangat sering terjadi
Kemungkinan kecil terdeteksi
setelah waste terjadi
Kegiatan berjalan
Operator mengisi ulang
cairan pendingin (bromus)
pada mesin bubut karena alat
penyemprot otomatis rusak
7 7 2
98 Menambah waktu kerja dan
menghambat proses produksi Sering terjadi
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
Gerakan yang lebih
Membuka dan menutup
pintu gerbang saat
pengiriman produk untuk
proses estafet kerja
7 8 2
112 Perlu waktu untuk membuka dan
menutup pintu sehingga
menghambat proses kerja
Sangat sering terjadi Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
27
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 1 (sambungan)
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Extra Processing
Kegiatan berulang Mendata dan mengecek
mesin dan peralatan kerja
2 4 7
56 Membutuhkan usaha lebih Sedikit peluang terjadi
Kemungkinan akan terdeteksi
setelah waste terjadi
Kegiatan berulang Mendata stok material dan
konsumabel
2 4 6
48 Membutuhkan usaha lebih Sedikit peluang terjadi
Memiliki peluang yang sangat
kecil untuk dideteksi sebelum
waste terjadi
Kegiatan berulang Mendata dan mengecek
pencapaian hasil produksi
2 10 1
20 Membutuhkan usaha lebih Hampir pasti terjadi
Pasti akan terdeteksi sebelum
waste terjadi
Langkah-langkah yang
tidak diperlukan
Melakukan packing produk
tanpa adanya permintaan
2 5 2
10 Perlu usaha dan waktu untuk
packing produk Beberapa kali terjadi
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
28
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 2
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Defect
Lubang housing
bearing tidak center
Hasil pelubangan housing
bearing menggunakan mesin
punch tidak center
8 5 4
160 Produk pasti rusak dan tidak
dapat digunakan lagi Beberapa kali terjadi
Memiliki peluang yang baik
untuk dideteksi sebelum waste
terjadi
Cat tidak rata Hasil cat tidak rata dan
terdapat sagging
2 5 6
60 Produk terlihat kurang baik Beberapa kali terjadi
Memiliki peluang yang sangat
kecil untuk dideteksi sebelum
waste terjadi
Produk cacat Produk cacat karena
pengiriman saat estafet kerja
5 4 2
40 Sebagian produk mungkin perlu
pengerjaan ulang Sedikit peluang terjadi
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
Overproduction
Pembuatan roller Pembuatan roller untuk stok
4 2 1
8 Seluruh produk mungkin perlu
pengecekan sebelum dikirim
Kemungkinan kecil
terjadi
Pasti terdeteksi sebelum waste
terjadi
Pembuatan matras Pembuatan matras untuk
produk dengan model baru
4 6 1
24 Seluruh produk mungkin perlu
pengerjaan ulang
Banyak terjadi untuk
rencana order customer
Pasti terdeteksi sebelum waste
terjadi
Pencetakan dokumen
rangkap
Pencetakan dokumen untuk
operator, kepala produksi,
staf produksi, dan untuk
dokumentasi
2 8 1
16 Perlu waktu untuk mencetak
dokumen Sangat sering terjadi
Pasti terdeteksi sebelum waste
terjadi
29
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 2 (sambungan)
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Waiting
Menunggu estafet
pengerjaan
Menunggu pengiriman
produk dari bagian
sebelumnya untuk estafet
kerja
7 5 4
140 Menghambat proses kerja
karena menunggu Beberapa kali terjadi
Memiliki peluang yang baik
untuk dideteksi sebelum waste
terjadi
Menunggu peralatan
kerja
Menunggu antrian
menggunakan overhead
crane untuk mengambil
peralatan kerja dan
konsumabel
7 4 8
224 Operator las berhenti bekerja
sehingga menghambat proses
kerja
Sedikit peluang terjadi Peluang kecil terdeteksi
setelah waste terjadi
Non-utilized Talent
Penempatan karyawan
yang tidak sesuai
keahlian
Operator las melakukan
pekerjaan pemotongan plat
2 6 2
24 Menambah konsentrasi
Banyak terjadi saat butuh
percepatan estafet
Mudah diketahui sebelum
waste terjadi
Penempatan karyawan
yang tidak sesuai
keahlian
Operator cat melakukan
pekerjaan cleaning produk
2 4 2
16 Menambah konsentrasi Sedikit peluang terjadi
Mudah diketahui sebelum
waste terjadi
Transportation
Perpindahan produk Pengiriman produk ke
bagian selanjutnya untuk
estafet kerja
7 7 2
98 Perlu waktu untuk mengirim
produk sehingga menghambat
proses kerja
Sering terjadi Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
30
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 2 (sambungan)
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Inventory
Stok produk jadi Stok produk roller
4 2 1
8 Seluruh produk mungkin perlu
pengecekan sebelum dikirim
Kemungkinan kecil
terjadi
Pasti terdeteksi sebelum waste
terjadi
Stok raw material Persediaan bahan baku yang
lebih
4 3 2
24 Seluruh stok mungkin perlu
pengecekan sebelum digunakan
Peluang terjadi stok
material berlebih kecil
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
Motion
Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan
kerja
2 8 8
128 Menambah aktivitas Sangat sering terjadi
Peluang kecil terdeteksi
setelah waste terjadi
Kegiatan mencari Pencarian stok material
2 7 7
98 Menambah aktivitas Sering terjadi
Kemungkinan akan terdeteksi
setelah waste terjadi
Kegiatan berjalan
Operator mengisi ulang
cairan pendingin (bromus)
pada mesin bubut karena alat
penyemprot otomatis rusak
7 8 2
112 Menambah waktu kerja dan
menghambat proses produksi Sangat sering terjadi
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
Gerakan yang lebih
Membuka dan menutup
pintu gerbang saat
pengiriman produk untuk
proses estafet kerja
7 9 2
126 Perlu waktu untuk membuka
dan menutup pintu sehingga
menghambat proses kerja
Sangat mungkin terjadi Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
31
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Staf Produksi 2 (sambungan)
Bentuk Waste Deskripsi S O D WPN
Extra Processing
Kegiatan berulang Mendata dan mengecek
mesin dan peralatan kerja
2 5 6
60 Menambah pekerjaan Beberapa kali terjadi
Memiliki peluang sangat kecil
terdeteksi sebelum waste
terjadi
Kegiatan berulang Mendata stok material dan
konsumabel
2 5 5
50 Menambah pekerjaan Terjadi beberapa kali
Memiliki peluang kecil
terdeteksi sebelum waste
terjadi
Kegiatan berulang Mendata dan mengecek
pencapaian hasil produksi
2 10 1
20 Menambah pekerjaan Hampir pasti terjadi
Pasti akan terdeteksi sebelum
waste terjadi
Langkah-langkah yang
tidak diperlukan
Melakukan packing produk
tanpa adanya permintaan
2 4 2
16 Menambah waktu pengerjaan Sedikit peluang terjadi
Mudah dideteksi sebelum
waste terjadi
32
Universitas Kristen Petra
4.2 Identifikasi Waste yang Kritis
Sebelum dilakukan pencarian countermeasure, hasil wawancara dari ketiga
responden tersebut digabung menjadi satu tabel. Hasil skor severity, occurance dan
detection dari ketiga responden dirata-rata dan dibulatkan keatas. Setelah itu hasil
WPN diurutkan dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah, yang hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 4.5. Setelah mengurutkan WPN, dilakukan diskusi dengan
ketiga responden dan pihak internal dari PT. X untuk mencari tahu penyebab dari
waste yang ditemukan. Penyebab tersebut akan digunakan untuk mencari nilai CPN
dan untuk memilah waste dalam kategori prioritas tinggi, prioritas sedang, dan
prioritas rendah yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. Nilai CPN diperoleh
dengan menjumlahkan nilai WPN waste dengan nilai WPN waste lainnya yang
memiliki penyebab waste yang berkaitan.
CPN = ∑ 𝑊𝑃𝑁𝑊𝑀 𝑛 𝑊𝑀=1 (4.2)
Dari hasil analisa didapatkan nilai WPN tertinggi adalah 213 dan nilai WPN
terendah adalah 9. Nilai WPN kemudian dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
• Tinggi : 146 – 213
• Sedang : 78 – 145
• Rendah : 9 – 77
Dari hasil analisa didapatkan nilai CPN tertinggi adalah 445 dan nilai CPN
terendah adalah 17. Nilai CPN kemudian dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
• Tinggi : 303 – 445
• Sedang : 161 – 302
• Rendah : 17 – 160
Kemudian hasil analisa waste dari WPN dan CPN dibagi dalam tiga kategori
untuk memilah waste berdasarkan prioritasnya (Souza & Carpinetti, 2014), yaitu :
• Prioritas Tinggi : Nilai WPN sedang hingga tinggi dan nilai CPN tinggi
• Prioritas Sedang : Nilai WPN sedang hingga tinggi dan nilai CPN rendah, atau
nilai WPN rendah dan nilai CPN sedang hingga tinggi
• Prioritas Rendah : Nilai WPN dan CPN rendah
33
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.5 Hasil WPN Gabungan Wawancara
Waste Bentuk Waste Deskripsi Severity Occurance Detection
WPN Pembulatan
WPN KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata²
Waiting Menunggu
peralatan kerja
Menunggu antrian
menggunakan over head
crane untuk mengambil
peralatan kerja dan
konsumabel
7 7 7 7 5 4 4 4.3 6 7 8 7 212.3 213
Defect
Lubang housing
bearing tidak
center
Hasil pelubangan housing
bearing menggunakan
mesin punch tidak center
8 8 8 8 4 5 5 4.7 6 5 4 5 186.7 187
Waiting
Menunggu
estafet
pengerjaan
Menunggu pengiriman
produk dari bagian
sebelumnya untuk estafet
kerja
7 7 7 7 6 5 5 5.3 4 5 4 4.3 161.7 162
Motion Kegiatan
mencari
Pencarian tool dan
peralatan kerja 2 2 2 2 9 9 8 8.7 7 8 8 7.7 132.8 133
Motion Gerakan yang
lebih
Membuka dan menutup
pintu gerbang saat
pengiriman produk untuk
proses estafet kerja
7 7 7 7 9 8 9 8.7 2 2 2 2 121.3 122
Transportation Perpindahan
produk
Pengiriman produk ke
bagian selanjutnya untuk
estafet kerja
7 7 7 7 6 8 7 7 3 2 2 2.3 114.3 115
Motion Kegiatan
berjalan
Operator mengisi ulang
cairan pendingin pada
mesin bubut karena alat
penyemprot otomatis rusak
7 7 7 7 6 7 8 7 3 2 2 2.3 114.3 115
34
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.5 Hasil WPN Gabungan Wawancara (sambungan)
Waste Bentuk Waste Deskripsi Severity Occurance Detection
WPN Pembulatan
WPN KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata²
Motion Kegiatan
mencari Pencarian stok material 2 2 2 2 7 8 7 7.3 8 8 7 7.7 112.4 113
Extra
Processing
Kegiatan
berulang
Mendata dan mengecek
mesin dan peralatan kerja 2 2 2 2 4 4 5 4.3 8 7 6 7 60.6 61
Defect
Cat tidak rata
dan terdapat
sagging
Hasil cat tidak rata dan
terdapat sagging 2 2 2 2 4 5 5 4.7 6 5 6 5.7 52.8 53
Extra
Processing
Kegiatan
berulang
Mendata stok material dan
konsumabel 2 2 2 2 4 4 5 4.3 7 6 5 6 52 52
Defect Produk cacat
Produk cacat karena
pengiriman saat estafet
kerja
5 6 5 5.3 4 3 4 3.7 3 2 2 2.3 45.6 46
Inventory Stok raw
material
Persediaan bahan baku
yang lebih 4 4 4 4 4 3 3 3.3 2 3 2 2.3 31.1 32
Overproduction Pembuatan
matras
Pembuatan matras untuk
produk dengan model baru 5 4 4 4.3 5 7 6 6 1 1 1 1 26 26
Non-utilized
Talent
Penempatan
karyawan yang
tidak sesuai
Operator las melakukan
pekerjaan pemotongan plat 2 3 2 2.3 5 4 6 5 2 2 2 2 23.3 24
Extra
Processing
Kegiatan
berulang
Mendata dan mengecek
pencapaian hasil produksi 2 2 2 2 10 10 10 10 1 1 1 1 20 20
Non-utilized
Talent
Penempatan
karyawan yang
tidak sesuai
Operator cat melakukan
pekerjaan cleaning produk 2 2 2 2 6 5 4 5 2 2 2 2 20 20
35
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.5 Hasil WPN Gabungan Wawancara (sambungan)
Waste Bentuk Waste Deskripsi Severity Occurance Detection
WPN Pembulatan
WPN KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata² KP SP1 SP2 Rata²
Extra
Processing
Langkah-
langkah yang
tidak
diperlukan
Melakukan packing
produk tanpa adanya
permintaan
2 2 2 2 5 5 4 4.7 2 2 2 2 18.6 19
Overproduction
Pencetakan
dokumen
rangkap
Pencetakan dokumen
untuk operator, kepala
produksi, staf produksi,
dan untuk dokumentasi
2 2 2 2 8 9 8 8.3 1 1 1 1 16.6 17
Inventory Stok produk
jadi Stok produk roller 3 3 4 3.3 3 3 2 2.7 1 1 1 1 8.8 9
Overproduction Pembuatan
roller
Pembuatan produk roller
untuk stok 3 3 4 3.3 3 3 2 2.7 1 1 1 1 8.8 9
36
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.6 Hasil Pemilahan Waste
Waste Bentuk Waste Deskripsi Penyebab Dampak WPN CPN Priority
Waiting Menunggu peralatan
kerja
Menunggu antrian
menggunakan over head crane
untuk mengambil peralatan
kerja dan konsumabel
Operator las mengambil
peralatan kerja dan
konsumabel sendiri karena
tidak ada yang melayani
Membutuhkan waktu kerja
yang lebih banyak 213 213 Medium
Defect Lubang housing
bearing tidak center
Hasil pelubangan housing
bearing menggunakan mesin
punch tidak center
Kurangnya pengetahuan dan
pelatihan, penggunaan metode
konvensional yang rawan
kesalahan kerja
Produk rusak dan tidak
dapat digunakan 187 240 Medium
Waiting Menunggu estafet
pengerjaan
Menunggu pengiriman produk
dari bagian sebelumnya untuk
estafet kerja
Penempatan mesin
berdasarkan jenis yang sama
Membutuhkan waktu kerja
yang lebih banyak 162 445 High
Motion Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan
kerja
Kurangnya standarisasi
penataan tool dan peralatan
kerja
Membutuhkan usaha dan
waktu kerja yang lebih
banyak
133 361 High
Motion Gerakan yang lebih
Membuka dan menutup pintu
gerbang saat pengiriman
produk untuk proses estafet
kerja
Penempatan mesin
berdasarkan jenis yang sama
Membutuhkan usaha dan
waktu kerja yang lebih
banyak
122 445 High
Transportation Perpindahan produk Pengiriman produk ke bagian
selanjutnya untuk estafet kerja
Penempatan mesin
berdasarkan jenis yang sama
Membutuhkan alat
transportasi dan waktu kerja
yang lebih banyak
115 445 High
Motion Kegiatan berjalan
Operator mengisi ulang cairan
pendingin pada mesin bubut
karena alat penyemprot
otomatis rusak
Kurangnya standarisasi dalam
melakukan perawatan
Membutuhkan usaha dan
waktu kerja yang lebih
banyak
115 361 High
37
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.6 Hasil Pemilahan Waste (sambungan)
Waste Bentuk Waste Deskripsi Penyebab Dampak WPN CPN Priority
Motion Kegiatan mencari Pencarian stok material Kurangnya standarisasi
penataan stok material
Membutuhkan usaha dan
waktu kerja yang lebih
banyak
113 361 High
Extra
Processing Kegiatan berulang
Mendata dan mengecek mesin
dan peralatan kerja Pendataan dan pengecekan
Membutuhkan usaha dan
waktu kerja yang lebih
banyak
61 133 Low
Defect Cat tidak rata dan
terdapat sagging
Hasil cat tidak rata dan
terdapat sagging
Kurangnya pengetahuan dan
pelatihan, pemahaman jarak
pengecatan yang kurang dan
takaran cat yang kurang pas
Tampilan produk kurang
baik dan penggunaan
material cat menjadi lebih
boros
53 240 Medium
Extra
Processing Kegiatan berulang
Mendata stok material dan
konsumabel Pendataan dan pengecekan
Membutuhkan usaha dan
waktu kerja yang lebih
banyak
52 133 Low
Defect Produk cacat Produk cacat karena
pengiriman saat estafet kerja
Penempatan mesin
berdasarkan jenis yang sama,
sehingga memerlukan
transportasi yang berpotensi
dapat merusak produk
Produk cacat dan
membutuhkan pengerjaan
ulang
46 445 Medium
Inventory Stok raw material Persediaan bahan baku yang
lebih
Harga meterial yang lebih
murah jika pembelian partai
Material membutuhkan
tempat penyimpanan dan
perawatan
32 32 Low
Overproduction Pembuatan matras Pembuatan matras untuk
produk dengan model baru Untuk rencana order customer
Produk perlu pengerjaan
ulang, jika order dibatalkan
maka biaya pembuatan
matras tidak terganti
26 26 Low
38
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.6 Hasil Pemilahan Waste (sambungan)
Waste Bentuk Waste Deskripsi Penyebab Dampak WPN CPN Priority
Non-utilized
Talent
Penempatan
karyawan yang tidak
sesuai
Operator las melakukan
pekerjaan pemotongan plat Kekurangan tenaga kerja
Tidak menggunakan
kemampuan karyawan
secara maksimal
24 44 Low
Extra
Processing Kegiatan berulang
Mendata pencapaian hasil
produksi Pendataan dan pengecekan
Membutuhkan usaha dan
waktu kerja yang lebih
banyak
20 133 Low
Non-utilized
Talent
Penempatan
karyawan yang tidak
sesuai
Operator cat melakukan
pekerjaan cleaning produk Kekurangan tenaga kerja
Tidak menggunakan
kemampuan karyawan
secara maksimal
20 44 Low
Extra
Processing
Langkah-langkah
yang tidak
diperlukan
Melakukan packing produk
tanpa adanya permintaan
Melindungi dan menambah
tampilan produk
Membutuhkan usaha dan
waktu kerja yang lebih
banyak
19 19 Low
Overproduction Pencetakan
dokumen rangkap
Pencetakan dokumen untuk
operator, kepala produksi, staf
produksi, dan untuk
dokumentasi
Untuk sarana kerja dan
dokumentasi
Membutuhkan konsumabel
yang lebih banyak 17 17 Low
Inventory Stok produk jadi Stok produk roller Pemanfaatan stok material
saat belum ada pekerjaan
Produk membutuhkan
tempat penyimpanan dan
perawatan
9 18 Low
Overproduction Pembuatan roller Pembuatan produk roller
untuk stok
Pemanfaatan stok material
saat belum ada pekerjaan
Produk membutuhkan
tempat penyimpanan dan
perawatan
9 18 Low
39
Universitas Kristen Petra
4.3 Countermeasure Dari Waste yang Ditemukan
Setelah waste dipilah berdasarkan prioritasnya, selanjutnya dilakukan
pencarian countermeasure. Waste yang ditemukan dapat merugikan jika tidak
segera tangani. Bahkan bagi karyawan dan perusahaan, aktivitas yang merupakan
waste ini akan terasa baik-baik saja karena sudah biasa dilakukan. Perancangan
countermeasure dilakukan dengan berdiskusi dengan pihak internal yang hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8.
Pada studi kasus ini akan membahas waste yang memiliki prioritas tinggi
dan prioritas sedang karena lebih dominan terjadi di lapangan kerja. Terdapat enam
waste dengan prioritas tinggi dan empat waste dengan prioritas sedang yang akan
dicarikan countermeasure. Dengan hal ini diharapkan keberadaan waste dapat
diminimalisir sehingga dapat mengurangi sumber daya produksi dan menambah
produktivitas.
40
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.7 Hasil Diskusi Countermeasure Waste dengan Prioritas Tinggi
No. Waste Bentuk Waste Deskripsi Priority Penyebab Countermeasure
1 Waiting Menunggu estafet
pengerjaan
Menunggu pengiriman produk dari
bagian sebelumnya untuk estafet
kerja
High Penempatan mesin berdasarkan
jenis yang sama
Merubah layout penataan
mesin berdasarkan estafet
kerja
2 Motion Kegiatan mencari Pencarian tool dan peralatan kerja High Kurangnya standarisasi penataan
tool dan peralatan kerja Melakukan metode 5S
3 Motion Gerakan yang lebih
Membuka dan menutup pintu
gerbang saat pengiriman produk
untuk proses estafet kerja
High Penempatan mesin berdasarkan
jenis yang sama
Merubah layout penataan
mesin berdasarkan estafet
kerja
4 Transportation Perpindahan produk Pengiriman produk ke bagian
selanjutnya untuk estafet kerja High
Penempatan mesin berdasarkan
jenis yang sama
Merubah layout penataan
mesin berdasarkan estafet
kerja
5 Motion Kegiatan berjalan
Operator mengisi ulang cairan
pendingin pada mesin bubut karena
alat penyemprot otomatis rusak
High Kurangnya standarisasi dalam
melakukan perawatan mesin
Melakukan preventive
mainteneance
6 Motion Kegiatan mencari Pencarian stok material High Kurangnya standarisasi penataan
stok material Melakukan metode 5S
41
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.8 Hasil Diskusi Countermeasure Waste dengan Prioritas Sedang
No. Waste Bentuk Waste Deskripsi Priority Penyebab Countermeasure
1 Waiting Menunggu peralatan
kerja
Menunggu antrian menggunakan
overhead crane untuk mengambil
peralatan kerja dan konsumabel
Medium
Operator las mengambil
peralatan kerja dan konsumabel
sendiri karena tidak ada yang
melayani
Menambah tenaga kerja
untuk melayani operator las
dan membuat instruksi kerja
yang baru
2 Defect Lubang housing
bearing tidak center
Hasil pelubangan housing bearing
menggunakan mesin punch tidak
center
Medium
Kurangnya pengetahuan dan
pelatihan, penggunaan metode
konvensional yang rawan
kesalahan kerja
Membuat jig khusus untuk
menghindari kesalahan
kerja
3 Defect Cat tidak rata dan
terdapat sagging
Hasil cat tidak rata dan terdapat
sagging Medium
Kurangnya pengetahuan dan
pelatihan, pemahaman jarak
pengecatan yang kurang dan
takaran cat yang tidak sesuai
Melakukan pembinaan dan
pelatihan kerja
4 Defect Produk cacat Produk cacat karena pengiriman saat
estafet kerja Medium
Penempatan mesin berdasarkan
jenis yang sama, sehingga
memerlukan transportasi yang
berpotensi dapat merusak produk
Merubah layout penataan
mesin berdasarkan estafet
kerja
42
Universitas Kristen Petra
4.3.1 Penjelasan Secara Detail Terhadap Hasil Countermeasure Waste
dengan Prioritas Tinggi
Berdasarkan hasil diskusi pembuatan countermeasure waste dengan
prioritas tinggi diatas, berikut penjelasan secara detail :
➢ Menunggu estafet pengerjaan
Permasalahan terjadi karena penempatan mesin berdasarkan jenis yang sama,
sedangkan untuk membuat produk roller diperlukan beberapa mesin dengan
jenis yang berbeda. Keadaan tersebut menyebabkan pengerjaan produk dengan
sistem lot dan memerlukan pemindahan produk untuk langkah pengerjaan
selanjutnya. Upaya penyelesaian masalah ini adalah dengan membuat layout
penataan mesin yang baru berdasarkan estafet kerja. Mesin-mesin disusun
sesuai jenis dan ukuran yang dibutuhkan untuk membuat produk roller,
sehingga produksi dapat berjalan secara kontinu. Dengan demikian, kegiatan
menunggu saat estafet kerja dapat diminimalisir dan waktu yang ada dapat
dimanfaatkan dengan baik.
➢ Kegiatan mencari tool dan peralatan kerja
Permasalahan terjadi karena penempatan tool dan peralatan kerja tidak
dipisahkan menurut jenis dan ukurannya. Hal ini menyebabkan operator
memerlukan waktu untuk mencari tool dan peralatan yang dibutuhkan. Upaya
penyelesaian masalah ini adalah dengan melakukan metode 5S setiap jam
pulang kerja, sehingga operator akan lebih mudah menemukan tool dan
peralatan kerja yang dicari. Langkah-langkah melakukan metode 5S :
o Sort, menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan
o Systematize, meletakkan tool dan peralatan kerja sesuai posisi yang
ditetapkan, sehingga siap digunakan pada saat dibutuhkan
o Sweep and clean. membersihkan tool, peralatan kerja dan area
penyimpanan, sehingga tool dan peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi
yang baik
o Standardize, mempertanggung jawabkan ketiga tahapan sebelumnya
sehingga menjadi standar kerja
o Self discipline, menjaga kebersihan dan memelihara kedisiplinan untuk
menjalankan seluruh tahapan 5S setiap jam pulang kerja
43
Universitas Kristen Petra
➢ Gerakan untuk membuka dan menutup pintu gerbang
Permasalahan terjadi karena penempatan mesin berdasarkan jenis yang sama,
sedangkan untuk membuat produk roller diperlukan beberapa mesin dengan
jenis yang berbeda. Keadaan tersebut menyebabkan pengerjaan produk
berpindah-pindah lokasi, sedangkan masing-masing lokasi memiliki pintu
gerbang sendiri sehingga karyawan harus membuka dan menutup pintu
gerbang setiap berpindah lokasi. Hal ini memerlukan usaha dan waktu
tambahan hanya untuk membuka dan menutup pintu gerbang. Upaya
penyelesaian masalah waste ini adalah sama dengan waste pertama, yaitu
dengan membuat layout penataan mesin yang baru berdasarkan estafet kerja.
Dengan demikian, gerakan untuk membuka dan menutup pintu gerbang dapat
diminimalisir.
➢ Pemindahan produk
Permasalahan terjadi karena penempatan mesin berdasarkan jenis yang sama,
sedangkan untuk membuat produk roller diperlukan beberapa mesin dengan
jenis yang berbeda. Keadaan tersebut menyebabkan pengerjaan produk dengan
sistem lot dan memerlukan alat transportasi untuk langkah pengerjaan
selanjutnya. Upaya penyelesaian masalah waste ini adalah sama dengan waste
pertama dan ketiga, yaitu dengan membuat layout penataan mesin yang baru
berdasarkan estafet kerja. Dengan demikian, pemindahan produk selama
pengerjaan dapat dicegah, dan penggunaan alat transportasi dapat minimalisir.
➢ Kegiatan berjalan untuk mengisi ulang cairan pendingin pada mesin bubut
Permasalahan terjadi karena kurangnya standarisasi untuk merawat mesin
bubut, sehingga menyebabkan alat penyemprot cairan pendingin tidak
berfungsi dan harus dilakukan cara manual dengan botol yang diisi cairan
pendingin yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. Keadaan tersebut menyebabkan
operator harus bolak-balik mengisi ulang cairan pendingin, sehingga
memerlukan usaha dan waktu kerja yang lebih. Upaya penyelesaian masalah
ini adalah dengan melakukan preventive maintenance pada setiap jam pulang
kerja dan membuat check list perawatan mesin bubut. Dengan demikian, akan
mencegah kerusakan alat penyemprot dan juga mencegah kerusakan lain pada
mesin bubut, serta meminimalisir kegiatan operator yang tidak diperlukan. Dari
44
Universitas Kristen Petra
countermeasure pada waste pertama dengan kategori sedang juga berpengaruh
positif untuk meminimalisir waste ini, karena operator dapat lebih fokus dalam
bekerja dan hampir tidak melakukan kegiatan mengisi ulang cairan pendingin
pada mesin bubut.
Gambar 4.1 Penyemprotan cairan pendingin dengan cara manual
Tabel 4.9 Check List Perawatan Mesin Bubut
Check List Perawatan Mesin Bubut
Nama Operator :
Tanggal Pengecekan :
No. Pemeriksaan Kondisi Keterangan
1 Level Oli Mesin
2 Penyemprot Cairan Pendingin
3 Baut Toolpost
4 Handel Transmisi
5 Handel Eretan
6 Rem Motor
7 Kebersihan Mesin
8 Gejala Getaran Tidak Wajar
TTD
F E
45
Universitas Kristen Petra
➢ Kegiatan mencari stok material
Permasalahan terjadi karena penempatan stok material tidak dipisahkan
menurut jenis dan ukurannya. Hal ini menyebabkan karyawan memerlukan
waktu untuk mencari stok material yang dibutuhkan. Upaya penyelesaian
masalah ini adalah dengan melakukan metode 5S, sehingga karyawan akan
lebih mudah menemukan stok mateial yang dicari. Langkah-langkah
melakukan metode 5S :
o Sort, menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan
o Systematize, meletakkan stok material sesuai posisi yang ditetapkan,
sehingga siap digunakan pada saat dibutuhkan
o Sweep and clean. Membersihkan area penyimpanan stok material, sehingga
stok tetap terjaga dalam kondisi yang baik
o Standardize, mempertanggung jawabkan ketiga tahapan sebelumnya
sehingga menjadi standar kerja
o Self discipline, menjaga kebersihan dan memelihara kedisiplinan untuk
mencatat stok material setiap kali ada penambahan dan pengambilan stok
material
Karena dirasa dapat segera diterapkan, maka countermeasure terhadap waste
ini dapat segera diterapkan. Keadaan sebelum dan sesudah penerapan
countermeasure terhadap waste ini dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan Gambar
4.3.
Gambar 4.2 Keadaan sebelum dilakukan penerapan countermeasure pada
waste kegiatan mencari stok material
46
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.3 Keadaan setelah dilakukan penerapan countermeasure pada
waste kegiatan mencari stok material
47
Universitas Kristen Petra
4.3.2 Penjelasan Secara Detail Terhadap Hasil Countermeasure Waste
dengan Prioritas Sedang
Berdasarkan hasil diskusi pembuatan countermeasure waste dengan
prioritas tinggi diatas, berikut penjelasan secara detail :
➢ Menunggu peralatan kerja
Permasalahan terjadi karena operator las mengambil sendiri peralatan kerja dan
konsumabel karena tidak ada yang membantu menyediakan kebutuhan
operator. Hal ini menyebabkan operator las berhenti bekerja, sehingga produksi
ikut berhenti dan membuat waktu produksi menjadi lebih panjang. Upaya
penyelesaian masalah ini adalah dengan menambah tenaga kerja untuk
membantu operator las dan membuat instruksi kerja yang baru. Upaya
penyelesaian tersebut bertujuan untuk mencegah operator las mengambil
sendiri peralatan kerja dan konsumabel, serta kegiatan lain yang sebenarnya
dapat dilakukan oleh pekerja pembantu. Dengan demikian, diharapkan
operator las dapat lebih fokus dan lebih produktif.
➢ Lubang housing bearing tidak center
Untuk membuat lubang pada housing bearing produk roller ini digunakan
mesin punch portable yang dapat dipindah-pindahkan dengan mudah.
Permasalahan terjadi karena pembuatan lubang dilakukan dengan cara
konvensional, yaitu dengan cara memberi tanda pada titik center menggunakan
penitik dan palu, kemudian menjepit housing bearing dengan tang penjepit,
lalu tanda titik center diletakkan pada ujung mata punch untuk dilubangi.
Kegiatan ini memerlukan konsentrasi tinggi dan rawan kesalahan kerja. Upaya
penyelesaian masalah ini adalah dengan membuat alat bantu berupa jig khusus
yang dirakit pada mesin punch untuk tempat peletakan housing bearing yang
akan dilubangi. Dengan demikian, diharapkan hasil pelubangan dapat
konsisten dan waste ini dapat minimalisir. Perancangan alat bantu berupa jig
khusus dapat dilihat pada Lampiran 6.
48
Universitas Kristen Petra
➢ Cat tidak rata
Permasalahan terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pelatihan pada
operator cat. Kesalahan yang sering dilakukan adalah jarak pengecatan yang
tidak sesuai dan takaran cat yang tidak sesuai, sehingga hasil cat tidak rata dan
dapat menyebabkan sagging. Hal ini menyebabkan tampilan produk menjadi
kurang baik dan penggunaan material cat menjadi lebih boros. Upaya
penyelesaian masalah ini adalah dengan memberikan pembinaan dan pelatihan
kepada operator cat melalui sebuah training khusus dengan pelatih yang
kompeten dibidangnya. Dengan demikian, diharapkan operator akan memiliki
skill yang lebih baik dan waste ini dapat diminimalisir.
➢ Produk cacat karena pengiriman saat estafet kerja
Permasalahan terjadi karena penempatan mesin berdasarkan jenis yang sama,
sedangkan untuk membuat produk roller diperlukan beberapa mesin dengan
jenis yang berbeda. Keadaan tersebut menyebabkan diperlukannya alat
transportasi untuk langkah pengerjaan selanjutnya. Pemindahan produk dari
satu tempat ke tempat lain dapat berpotensi menimbulkan kecacatan pada
produk. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal diantaranya packing produk
yang tidak baik, produk terjatuh saat proses pengiriman, dan hal lainnya. Upaya
penyelesaian masalah waste ini adalah sama dengan waste pertama, ketiga dan
keempat pada kategori waste dengan prioritas tinggi, yaitu dengan membuat
layout penataan mesin yang baru berdasarkan estafet kerja. Dengan demikian,
waste ini dapat diminimalisir sehingga produktivitas bertambah.
49
Universitas Kristen Petra
4.4 Evaluasi Terhadap Efektivitas Countermeasure
Setelah melakukan penelitian terhadap waste yang ditemukan, dapat
diketahui bahwa penyebab timbulnya waste dapat saling berkaitan, sehingga dalam
satu kegiatan dapat menimbulkan lebih dari satu waste. Hasil dari countermeasure
yang telah dibuat dengan berdiskusi dengan pihak internal PT.X masih belum dapat
terealisasi semuanya, penjelasan mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Realisasi hasil countermeasure akan dilakukan bertahap dengan menyesuaikan
situasi keadaan PT.X. Waste dapat terjadi karena kurangnya kesadaran terhadap
dampak yang ditimbulkan dari suatu kegiatan, sehingga dapat mengakibatkan
pemborosan sumber daya. Oleh karena itu, identifikasi 8 waste diperlukan untuk
meminimalisir bahkan mencegah waste terjadi.
Hasil dari evaluasi yang telah didiskusikan dengan pihak internal di PT.X
dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Tabel 4.11. Terdapat sepuluh waste yang dibahas
dalam penelitian ini, enam waste dengan kategori prioritas tinggi dan empat waste
dengan kategori prioritas sedang. Salah satu hasil yang paling signifikan terdapat
pada waste dengan kategori prioritas sedang, yaitu pada waste menuggu peralatan
kerja. Waste ini memiliki skor WPN awal 213 dan kini berubah menjadi 40,
penyebab waste ini karena operator las mengambil sendiri peralatan kerja dan
konsumabel. Penyelesaian waste ini adalah dengan manambah tenaga kerja untuk
membantu operator las dan membuat instruksi kerja baru, sehingga akan mencegah
operator las mengambil sendiri peralatan kerja dan konsumabel, serta kegiatan lain
yang sebenarnya dapat dilakukan oleh pekerja pembantu. Dengan demikian, kasus
proses produksi berhenti karena ketidaktersediaan operator las dapat dicegah.
Keberadaan pekerja pembantu ini juga dapat membantu operator lain, sehingga
proses produksi dapat berjalan lebih efisien karena pemberdayaan tenaga kerja
lebih maksimal.
50
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.10 Hasil Evaluasi Countermeasure Waste dengan Prioritas Tinggi
No. Waste Bentuk
Waste Deskripsi S O D
WPN
Awal
WPN
Akhir
1 Waiting
Menunggu
estafet
pengerjaan
Menunggu pengiriman
produk dari bagian
sebelumnya
7 2 4
162 56 Menunggu estafet kerja
sehingga proses
berhenti
Kemungkinan kecil
terjadi
Memiliki peluang yang
baik untuk dideteksi
sebelum waste terjadi
2 Motion Kegiatan
mencari
Pencarian tool dan peralatan
kerja
2 2 2
133 6 Mudah dicari bahkan
dapat diingat, namun
ada kegiatan 5S
Kemungkinan kecil
terjadi
Peluang deteksi ysng
sangat tinggi sebelum
waste terjadi
3 Motion Gerakan
yang lebih
Membuka dan menutup
pintu gerbang saat
pemindahan produk ke
bagian selanjutnya
7 2 2
122 28
Perlu waktu untuk
membuka dan menutup
pintu gerbang sehingga
menghambat proses
kerja
Kemungkinan kecil
terjadi
Peluang deteksi ysng
sangat tinggi sebelum
waste terjadi
4 Transportation Perpindahan
produk
Pemindahan produk untuk
estafet proses kerja
7 2 2
115 28 Perlu waktu untuk
mengirim produk
sehingga menghambat
proses kerja
Kemungkinan kecil
terjadi
Peluang deteksi ysng
sangat tinggi sebelum
waste terjadi
5 Motion Kegiatan
berjalan
Operator mengisi ulang
cairan pendingin (bromus)
pada mesin bubut karena
alat penyemprot otomatis
rusak
2 2 2
115 6 Menambah aktivitas
untuk melakukan
preventive maintenance
pada mesin
Kemungkinan kecil
terjadi
Peluang deteksi ysng
sangat tinggi sebelum
waste terjadi
51
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.10 Hasil Evaluasi Countermeasure Waste dengan Prioritas Tinggi (sambungan)
No. Waste Bentuk
Waste Deskripsi S O D
WPN
Awal
WPN
Akhir
6 Motion Kegiatan
mencari Pencarian stok material
2 3 3
113 18 Mempermudah
pencarian, namun ada
kegiatan 5S
Peluang kecil terjadi
Kemungkinan akan
terdeteksi sebelum
waste terjadi
52
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Countermeasure Waste dengan Prioritas Sedang
No. Waste Bentuk
Waste Deskripsi S O D
WPN
Awal
WPN
Akhir
1 Waiting
Menunggu
peralatan
kerja
Menunggu antrian
menggunakan overhead
crane untuk mengambil
peralatan kerja dan
konsumabel
2 10 2
213 40
Tidak menunggu
antrian overhead crane,
tetapi ada kegiatan
memberi instruksi
kepada pekerja
pembantu
Tidak menunggu
antrian overhead crane,
tetapi ada kegiatan
memberi instruksi
kepada pekerja
pembantu
Peluang deteksi sangat
tinggi sebelum waste
terjadi, karena mudah
mendeteksi keberadaan
pekerja pembantu
2 Defect
Lubang
houshing
bearing
tidak center
Hasil pelubangan housing
bearing menggunakan mesin
punch tidak center
8 3 2
187 48
Kesalahan pelubangan
dapat dihindari, hanya
perlu memastikan
posisi alat bantu sudah
sempurna saat sebelum
digunakan
Peluang kecil terjadi
Peluang deteksi sangat
tinggi sebelum waste
terjadi
3 Defect
Cat tidak
rata dan
terdapat
sagging
Hasil cat tidak rata dan
terdapat sagging
2 3 3
53 18 Tampilan produk
kurang baik dan
material cat lebih boros
Peluang kecil terjadi
Kemungkinan akan
terdeteksi sebelum
waste terjadi
4 Defect Produk
cacat
Produk cacat karena
pengiriman saat estafet kerja
5 2 2
46 20 Sebagian produk
mungkin perlu
pengerjaan ulang
Kemungkinan kecil
terjadi
Peluang deteksi sangat
tinggi sebelum waste
terjadi
53
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.12 Penerapan Countermeasure Waste
Waste Bentuk
Waste Deskripsi Priority Penyebab Countermeasure Penerapan Keterangan
Waiting
Menunggu
estafet
pengerjaan
Menunggu pengiriman
produk dari bagian
sebelumnya untuk
estafet kerja
High
Penempatan mesin
berdasarkan jenis yang
sama
Merubah layout
penataan mesin
berdasarkan estafet
kerja
Belum
dilakukan
Penerapan
countermeasure
memerlukan waktu yang
tidak singkat, sedangkan
untuk saat ini situasi
jadwal perusahaan
sedang padat dan belum
ada order produk roller
dalam jumlah besar.
Sehingga
pelaksanaannya akan
dilakukan saat situasi
perusahaan sudah
memungkinkan, atau
jika ada order produk
roller dengan jumlah
besar.
Defect Produk cacat
Produk cacat karena
pengiriman saat estafet
kerja
Medium
Penempatan mesin
berdasarkan jenis yang
sama, sehingga
memerlukan transportasi
yang berpotensi dapat
merusak produk
Motion Gerakan
yang lebih
Membuka dan menutup
pintu gerbang saat
pengiriman produk
untuk proses estafet
kerja
High
Penempatan mesin
berdasarkan jenis yang
sama
Transportation Perpindahan
produk
Pengiriman produk ke
bagian selanjutnya
untuk estafet kerja
High
Penempatan mesin
berdasarkan jenis yang
sama
Motion Kegiatan
berjalan
Operator mengisi ulang
cairan pendingin pada
mesin bubut karena alat
penyemprot otomatis
rusak
High
Kurangnya standarisasi
dalam melakukan
perawatan mesin
Melakukan
preventive
mainteneance
Sudah
dilakukan
Penerapan
countermeasure sudah
dilakukan
54
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.12 Penerapan Countermeasure Waste (sambungan)
Waste Bentuk
Waste Deskripsi Priority Penyebab Countermeasure Penerapan Keterangan
Motion Kegiatan
mencari
Pencarian tool dan
peralatan kerja High
Kurangnya standarisasi
penataan tool dan peralatan
kerja
Melakukan
metode 5S
Belum
dilakukan
Penerapan
countermeasure saat
pembuatan laporan ini
sebetulnya sedang dalam
pelaksanaan, namun tahap
pelaksanaan masih dalam
progress pembuatan
tempat tool dan peralatan
kerja yang lebih baik
Motion Kegiatan
mencari Pencarian stok material High
Kurangnya standarisasi
penataan stok material
Melakukan
metode 5S
Sudah
dilakukan
Penerapan
countermeasure sudah
dilakukan
Waiting
Menunggu
peralatan
kerja
Menunggu antrian
menggunakan
overhead crane untuk
mengambil peralatan
kerja dan konsumabel
Medium
Operator las mengambil
peralatan kerja dan
konsumabel sendiri karena
tidak ada yang melayani
Menambah tenaga
kerja untuk
melayani operator
las dan membuat
instruksi kerja
yang baru
Sudah
dilakukan
Penerapan
countermeasure sudah
dilakukan
Defect
Lubang
housing
bearing
tidak center
Hasil pelubangan
housing bearing
menggunakan mesin
punch tidak center
Medium
Kurangnya pengetahuan
dan pelatihan, penggunaan
metode konvensional yang
rawan kesalahan kerja
Membuat jig
khusus untuk
menghindari
kesalahan kerja
Belum
dilakukan
Penerapan
countermeasure masih
dalam perancangan
dimensi jig khusus
Defect
Cat tidak
rata dan
terdapat
sagging
Hasil cat tidak rata dan
terdapat sagging Medium
Kurangnya pengetahuan
dan pelatihan, pemahaman
jarak pengecatan yang
kurang dan takaran cat
yang tidak sesuai
Melakukan
pembinaan dan
pelatihan kerja
Sudah
dilakukan
Penerapan
countermeasure sudah
dilakukan
top related