3) komunikasi interpersonal

Post on 13-Apr-2016

268 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Kuminkasi Interpersonal: ilmu komunikasi

TRANSCRIPT

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Pengertian

Komunikasi antar pribadi melibatkan antara dua orang partisipan, jarak fisik yang dekat, partisipan menggunakan banyak saluran sensoris dan umpan baliknya bersifat segera.

Ketrampilan Dasar KAP

Saling Memahami: Sikap percaya, pembukaan diri, penerimaan

Mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita dengan tepat & jelas. Disertai sikap hangat & rasa senang serta kemampuan mendengarkan

Saling menerima, memberi dukungan atau saling menolong

Memecahkan konflik dg konstruktif

Konsep Diri Keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang

terhadap dirinya. Mencakup aspek kognitif (self-image) dan afektif (self-esteem).

Konsep diri dipengaruhi oleh orang lain dan reference group.

Konsep diri sangat berpengaruh pada komunikasi interpersonal karena orang akan bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya --You are what you think

Konsep diri negatif: peka pada kritik, responsif pada pujian, merasa tidak disenangi, pesimis

Konsep diri positif: yakin pada kemampuan, merasa setara, menerima pujian tanpa malu, sadar akan ‘perbedaan’ , mampu memperbaiki diri

Konsep Diri Faktor yang Mempengaruhi

Pola asuh orang tua Kegagalan Depresi  Kritik internal 

Merubah Konsep Diri Bersikap obyektif dalam mengenali diri

sendiri Hargailah diri sendiri Jangan memusuhi diri sendiri

Self Disclosure

Mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan atau berguna untuk memahami tanggapan kita di masa kini tersebut

Self Disclosure

Jendela Johari (Josep Luft & Harry Ingham) Kuadran 1: Terbuka Kuadran 2: Gelap Kuadran 3: Tersebunyi Kuadran 4: Tak diketahui

Menyingkapkan & tidak menyingkapkan (berbagai motif & tujuan) berisiko keburukan diketahui orang lain.

Jendela Johari

Tahu Tidak Tahu

Terbuka (1)

Gelap (2)

Tersembunyi (3)

Tak diketahui (4)

Tahu

TdkTahu

DIRI SENDIRI

ORG LAIN

1 2

3 4

Asertif sikap mampu bertindak sesuai dengan

keinginannya, membela hak dan tidak dimanfaatkan orang lain.

ungkapan perasaan, pendapat, dan kebutuhan kita secara jujur dan wajar.

mengomunikasikan apa yang kita inginkan secara jelas dengan menghormati hak pribadi kita sendiri dan hak orang lain.

Sikap asertif berbeda dengan agresif. Sikap agresif membela diri sendiri dengan cara melanggar hak orang lain.

Perilaku agresif sering bersifat menghukum, kasar, menyalahkan atau menuntut. Hal ini termasuk mengancam, melakukan kontak fisik, berkata-kata kasar, komentar menyakitkan dan juga menjelek-jelekkan orang lain di belakang.

Contoh, yaitu reaksi seseorang saat menolak suatu permintaan.

Bagi orang yang agresif, ia akan langsung mengatakan dengan tegas, ''Tidak mau!’

Berbeda dengan orang yang pasif, ia akan memilih diam. ''Karena ingin menolak, tapi tidak enak.''

Bagaimana cara yang asertif? Orang yang asertif akan berkata, ''Maaf ya, saya tidak bisa.''

4 TIPE PERILAKUPasif-agresif

AgresifAsertifpasif

4 TIPE PERILAKU

PASIFI’m not OK, You are OK

PASIF-AGRESIFI’m not OK, You’re not OK

AGRESIFI’m OK, You’re not OK

ASERTIFI’m OK, You are OK

PERILAKU PASIF

Perilaku tidak spontan/ jujur I’m not OK (meremehkan diri) You are OK (menghargai orang lain) Solusi win-loose Ekspresi wajah tidak berani menatap Tubuh tidak tegap Tangan sering kali diremas-remas Tekanan suara lemah

PERILAKU AGRESIF

Perilaku spontan I’m OK (menganggap diri benar) You are not OK (meremehkan orang lain) Solusi win-loose solution Ekspresi wajah melotot, Tekanan suara meningkat

PERILAKU PASIF-AGRESIF

Pasif ketika situasi berlangsung, agresif di belakangnya. Perilaku yang banyak di lakukan di Indonesia.

I’m not OK (meremehkan diri) You are OK (menghargai orang lain) Solusi loose win

PERILAKU ASERTIF

Perilaku spontan/ jujur I’m OK (Ekspresi kejujuran) You áre OK (menghargai orang lain) Solusi win-win Ekspresi wajah menatap lawan bicara Tekanan suara tepat Tubuh tegap

Mendengarkan (Listening)

MendengarGelombang suara diterima oleh telinga dan merangsang impuls-impuls syaraf ke otak. Toleransi telinga 55-85 db. Kemampuan memproses informasi pendengar 4 kali lebih cepat dari rata-rata orang bicara sehingga pendengar punya ‘waktu luang’ yang menjadikan pendengar segara bosan dan mulai melamun.

MemperhatikanSejumlah rangsangan berlomba merebut perhatian kita. Kita selalu membuat perhatian selektif, yaitu dengan memperhatikan rangsangan tertentu, sambil membuang rangsangan lainnya.

MemahamiProses pemberian makna pada kata yang kita dengar, sesuai dengan makna yang dimaksudkan. Menunda penilaian akan membuat kita mendengarkan lebih efektif.

MengingatMenyimpan informasi untuk diperoleh kembali. Memori jangka pendek & jangka panjang. Melatih memori jangka pendek agar bertahan lebih lama dengan pengulangan.

Jenis-jenis mendengarkan

Mendengarkan yang menyenangkan--hanya untuk hiburan saja

Mendengarkan secara diskriminatif--mendengarkan serius dan untuk situasi penting

Mendengarkan secara kritis--digunakan bila ada kecurigaan pada akurasi, terutama pada penggunaan analogi, contoh, statistik, kesaksian/kutipan.

Mendengarkan dengan empati (mendengarkan dengan telinga ke3)--mendengarkan yang ‘tersirat’ serta ‘terlibat’ dapat meningkatkan kepekaan kita pada orang lain, memberi penghargaan dan membesarkan hati pembicara.

Hambatan Mendengarkan Efektif Ashenbrener & Snalling(1988)

Penilaian: kecenderungan untuk menilai apa yang kita dengar seringkali sebelum kita dengar selengkapnya

Keasyikan: kita meyakini apa yang kita pikirkan lebih penting daripada apa yang dikatakan orang lain

Mendengar semu: berpura-pura mendengarkan. Bahasa tubuh mengatakan kita memperhatikan , tetapi pikiran mengembara entah kemana.

Semantik: makna-makna yang unik dalam suatu bidang tertentu menciptakan kesalahpahaman bila dipakai dalam masalah yang tidak relevan.

Bicara terlalu banyak: Lebih suka bicara daripada mendengar

Takut:kadang kita diam karena takut terhadap apa yang akan dikatakan orang lain

Memperbaiki cara mendengarkan

MemperhatikanHasil survei: Komunikator yang baik merupakan pendengar yang buruk!

Mendengarkan inti gagasan (anticipatory set)Membandingkan harapan pendengar dengan hasil sebenarnya akan membuat pendengar memperhatikan pembicara apakah dugaannya benar

o Menggunakan waktu luango Waktu luang dapat dapat digunakan untuk

melamun dan mendengarkan secara salah , atau dapat digunakan lebih bermanfaat untuk memperbaiki pemahaman dan pengingatan pesan-pesan pembicara.

o Caranya dengan: Menduga apa yang akan dibicarakan pembicara dari konteks yang telah dikatakan, ingatlah dalam hati hal-hal yang telah dikatakan, gunakan tes berpikir kritis, dengarkan isyarat non-verbal.

Nisbet (1988)

Bersabar--Jangan menyatakan makna yang dimaksud pembicara sebelum pembicara selesai

Sediakan waktu--Jika tidak punya waktu lebih baik berterus terang daripada setengah hati

Memperhatikan dengan baik–Pusatkan pikiran pada subjek dan pembicaranya

Bersiaplah mendengarkan–Bukalah diri untuk menerima pendapat orang lain

Jangan bereaksi berlebihan terhadap pesan—Tahan perasaan

Jangan bereaksi berlebihan terhadap pembicara—Fokuskan pada isi pesan bila pembicara membosankan anda

Jangan berpura-pura—Jangan berpura-pura mendengarkan

Jangan keasyikan oleh pikiran anda sendiri—Abaikan dulu masalah lain, pusatkan pikiran anda pada pembicara dan pesannya.

top related