3. aqidah aqliyah mabda islam menuju khilfah rahmat s lalbib

Post on 08-Jul-2015

291 Views

Category:

Education

18 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

..harmoko1924.bogspot.com ..hizbut tahrir.or.id

TRANSCRIPT

al-Syakhshiyyah al-Islâmiyyah

(Kepribadian Islami)

Oleh:

Rokhmat S. Labib, M.E.I.

MAKNA KEPRIBADIAN

• Yang paling tampak dalam kepribadian manusia adalah pola perilaku (al-sulûk) dalam kehidupan

• Pola perilaku di dalam kehidupan itu bergantung pada al-mafâhîm (persepsi) yang terkait dengan aqliyyahnya dan al-muyûl (kecenderungannya) yang terkait dengan nafsiyyahnya

• Dengan demikian, kepribadian seseorang terbentuk dari dua unsur, yakni aqliyyah dan nafsiyyah

• Sementara bentuk tubuh, model pakaian, kekayaan, dsb, bukanlah unsur pembentuk kepribadian

PENGERTIAN AQLIYYAH

AQLIYYAH adalah:

• Tata cara (al-kayfiyyah) yang digunakan untuk memahami makna atau memikirkan sesuatu.

Dengan ungkapan lain:

• Tata cara (al-kayfiyyah) yang digunakan untuk mengkaitkan fakta dengan al-ma’lûmat al-sâbiqah (informasi sebelumnya) tentang fakta itu atau kaidah atau beberapa kaidah tertentu

• Aspek inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan aqliyyah, seperti aqliyyah Islamiyyah, Kapitalis, Sosialis, dll

• Apa yang dihasilkan oleh aqliyyah (yakni mafâhîm) adalah penentu tingkah laku terhadap fakta yang ditemuinya

Alur Terbentuknya Aqliyyah

Terpenuhinya

Syarat-syarat

Berpikir:

Fakta

Alat Indera

Otak

Informasi Sebelumnya tentang Fakta

Mafhûm ‘an al-Syay’

(Pemahaman ttg Sesuatu)

Mafâhîm ‘an al-Hâyah

(Pemahaman ttg

Kehidupan)al-Qâ’idah al-Fikriyyah (Landasan Berpikir)

Aqidah

al-Sulûk (Pola

Perilaku)

Alur Terbentuknya Aqliyyah Islamiyyah

Terpenuhinya

Syarat-syarat

Berpikir:

Fakta

Alat Indera

Otak

Informasi Sebelumnya tentang Fakta

Mafâhîm‘an al-Asyaa’

(Pemahaman ttg Sesuatu)

al-Mafâhîm al-Islâmiyyah

(Pemahaman Islami)

al-Qâ’idah al-Fikriyyah al-Islâmiyyah (Landasan

Berpikir Islami)

Aqidah Islam

al-Sulûk al-Islâmiy

(Pola Perilaku Islami)

PENGERTIAN NAFSIYYAH

NAFSIYYAH adalah:

• Tata cara (al-kayfiyyah) yang digunakan seseorang untuk memenuhi gharîzah (naluri) dan hâjat ‘udhwiyyah (kebutuhan jasmani).

• Atau dengan ungkapan lain,

• Tata cara (al-kayfiyyah) yang digunakan seseorang dalam mengaitkan dawâfi’ al-isybâ’ (dorongan pemenuhan) dengan mafâhîm.

• Dengan demikian, nafsiyyah –yang merupakan hasil akhirnya berupa muyûl (kecenderungan)-- merupakan gabungan antara dorongan penyaluran dengan mafâhîm

• Aspek inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan muyûl tiap-tiap orang, seperti muyûl Islami, muyul Sosialis, muyul Kapitalis, dll.

Alur Terbentuknya Nafsiyyah

POTENSI KEHIDUPAN

(al-Thâqah al-Hayawiyyah)

al-Gharîzah (Naluri)

•Gharîzah al-Tadayyun (Naluri Beragama)

•Gharîzah al-Baqâ’ (Naluri Mempertahankan Diri)

•Gharîzah al-Naw’ (Naluri Mempertahankan Jenis Manusia)

Al-Hâjah al-’Udhwiyyah (kebutuhan Jasmani)

Makan, Minum, Buang Air, Tidur, dll

Dawâfi’ al-Isybâ’

(Dorongan Pemenuhan)

al-Muyûl (Kecenderung

an)

al-Sulûk (POLA

PERILAKU)

Mafâhîm ‘an al-Hâyah

(Pemahaman ttg

Kehidupan)

Aqidah

Alur Terbentuknya Nafsiyyah Islamiyyah

al-Thâqah al-Hayawiyyah (POTENSI KEHIDUPAN)

al-Gharâiz (Naluri-naluri)

•Gharîzah al-Tadayyun (Naluri Beragama)

•Gharîzah al-Baqâ’ (Naluri Mempertahankan Diri)

•Gharîzah al-Naw’ (Naluri Mempertahankan Jenis Manusia)

Al-Hâjât al-’Udhawiyyah (kebutuhan Jasmani)

Makan, Minum, Buang Air, Tidur, dll

Dawâfi’ al-Isybâ’

(Dorongan Pemenuhan)

al-Muyûl al-Islâmiyyah

(Kecenderungan Islami)

al-sulûk al-Islâmiy (POLA

PERILAKU ISLAMI)

Aqidah Islam

al-Mafâhîm al-

Islâmiyyah

(Pemahaman Islami)

Posisi Aqidah dalam Kepribadian

AQIDAHal-Qâ’idah al-

Fikriyyah (Landasan Berpikir)

Qawâid al-A’mâl

(Kaidah perbuatan)

AQLIYYAH NAFSIYYAH

AL-SULÛK (POLA PERILAKU)

Posisi Aqidah Islam dalam Kepribadian

AQIDAH ISLAM

al-Qâ’idah al-Fikriyyah al-Islâmiyyah (Landasan

Berpikir Islami)

Qawâid al-A’mâl al-

Islâmiyyah (Kaidah

perbuatan Islami)

AQLIYYAH

ISLAMIYYAH

NAFSIYYAH

ISLAMIYYAH

AL-SULÛK AL-ISLAMI (POLA PERILAKU)

 

Metode Membentuk Syakhsiyyah Islamiyah

1. Menanamkan aqidah Islamiyah

2. Menjadikan aqidah Islam sebagai landasan berpikir

3. Menjadikan syariah Islam sebagai tolok ukur dan pengendali tingkah laku

MEMPERKUAT SYAKHSHIYYAH ISLAMIYYAH

Upaya memperkuat Aqliyah Islamiyah :

• Kualitas Aqliyah Islamiyah erat kaitannya dengan pemahaman Islam yang dimiliki

• Islam mendorong setiap individu untuk meningkatkan pemahaman keislamannya dengan mempelajari tsaqafah Islamiyah

• Islam mewajibkan kepada setiap Muslim untuk menuntut ilmu keislaman (tsaqafah Islamiyah).

• Kualitas nafsiyah Islamiyah erat kaitannya dengan ketaatan pada Allah Swt

• Mendorong diri secara sungguh-sungguh dan istiqamah untuk senantiasa taat kepada syariah.

• Secara khusus giat melakukan perbuatan yang disunnahkan

• Bersikap wara’ untuk meninggalkan perbuatan makruh dan menjauhkan diri dari yang syubhat.

Upaya memperkuat Nafsiyah Islamiyah:

• YANG BENAR, bahwa orang yang bersyakhsiyyah Islamiyyah adalah orang yang selalu berpikir Islamy dan senantiasa taat pada Allah. Ia mungkin saja melakukan kesalahan tapi segera menyadari kesalahan itu, tidak melanjutkan dan bertaubat. (Ali Imran 199 – 200)

• Adalah kesalahan menganggap bahwa orang yang ber-syakhshiyyah Islamiyyah harus seperti malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan. Lalu menganggap: hidup Islami tidak mungkin !!

MELURUSKAN PANDANGAN

• Syakhshiyyah Islamiyyah menjadikan seorang muslim berbeda dengan yang lain (mutamayyizah bi lawnin khasin)

• Kekhususan tersebut tidak berkaitan dengan bentuk fisik tubuh maupun penampilan.

• Kekhususan tersebut tampak dalam cara berpikir dan bertingkah laku yang selalu berlandaskan pada aqidah dan syariat Islam.

KEKHUSUSAN SYAKHSIYYAH ISLAMIYYAH

DI ANTARA CIRI KHAS SYAKHSHIYYAH ISLAMIYYAH

Ditunjukkan Allah ketika memaparkan sifat-sifat :

Shahabat : QS. Al Fath (48):29; Al-Taubah (9):100

Orang Mu’min : QS. Al-Mu’minun (23) : 1-11

Ibadurrahman : QS. Al-Furqan (25) : 63-74

Mujahidin : QS. Al-Taubah (9) : 88-89

Penampakan syakhshiyyah Islamiyyah

• Menjadikan akhirat sebagai tujuan tanpa melupakan dunia (QS. Al-Qashash : 77).

• Meraih kekuasan dunia dengan hak dan senantiasa bersusah payah menggapai akhirat (QS. Al-A’la : 17).

• Zuhud dari harta yang haram dan subhat, tetapi tidak menolak menikmati rizqi yang baik-baik tanpa lupa bahwa dunia bukan segalanya. Sadar bahwa perhiasan dunia adalah cobaan (QS. Al-Kahfi :46)

• Ramah terhadap sesama muslim dan keras terhadap segala bentuk kekafiran.(QS al Fath 29)

• Mampu menjadi pemimpin, sekaligus siap sebagai rakyat• Lembut, sekaligus bisa keras dan tegas • Zuhud, namun juga menikmati hidup

Mampu menguasai dunia, dan sukses di akhirat Tidak rakus dunia, namun tidak menyengsarakan

diri Gagah dan perkasa di medan tempur, namun

rendah hati di saat damai Seorang ‘abid (hamba Allah) yang khusyu dalam

shalat, menjauhi perkataan yang tiada berguna, membayar zakat, menundukkan pandangan, memelihara amanat, memenuhi kesepakatan dalam perjanjian, memenuhi janji yang diucapkan, dan berjihad fi sabilillah

Giat mencari nafkah, sekaligus dermawan Tekun beribadah dan tangkas berpolitik Aktif berdakwah dan giat berjuang; dll

• Menjadikan aqidah Islam asas syakhsiyyah

• Menjadikan halal haram sesuai syariat Islam sebagai tolok ukur perbuatan

• Menjadikan ridla Allah sebagai makna kebahagiaan

Keunikan Syakhsiyyah Islamiyah

Meneladani Kepribadian Rasulullah saw

dan Para Sahabat

• Rasulullah adalah uswatun hasanah• Model kepribadian Islam yang sempurna

• Para sahabat adalah orang-orang yang direkomendasikan Rasulullah saw.

• Para sahabat adalah orang-orang yang mengikuti model sempurna itu

Sudahkah kita bertekad membangun syakhsiyyah Islam yang utuhdalam diri kita dengan model

Rasulullah saw dan para sahabat?

WaLlâh a’lam bi al-shawâbWaLlâh a’lam bi al-shawâb

top related