staiindojkt.ac.id · 2020. 11. 8. · surat keputusan ketua sekolah tinggi agama islam indonesia...
Post on 13-Nov-2020
0 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SURAT KEPUTUSAN KETUA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA
Nomor : 027/ST-01/SK/STAIINDO/VII/2014
TENTANG
BUKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA
MENIMBANG :
a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan pada perguruan tinggi
perlu adanya suatu Buku Standar Operasional Prosedur Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta;
b. Bahwa di dalam Buku Standar Operasional Prosedur Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta di antaranya tercantum standar mutu mencakup
komponen-komponen tentang keefektifan dan efisiensi pengelolaan
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta;
c. Bahwa sehubungan dengan butir a dan b di atas perlu diterbitkan surat
keputusan sebagai pedoman landasan hukumnya.
MENGINGAT :
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP);
3. Pertuaran pemerintah No.17 tahun 2010 tentang Pengelolaan
Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan pemerintah No. 66 tahun 2010 tentang perubahan atas
pertauran pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 0195;
6. Peraturan Menteri Riset Dan Teknologi Pendidikan Tinggi No. 62 tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
7. Surat Keputusan Ketua Senat Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta Nomor : 017.St.16/ SK/STAIINDO/VI/2014 tentang Statuta
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
8. Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
No.023.002/ ST.01/ SK/ STAIINDO/ VII/ 2014 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta tentang
pemberlakukan Buku Standar Operasional Prosedur Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta;
PERTAMA : dengan berlakuanya buku standar mutu Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta maka standar yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak
berlaku;
KEDUA : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala
sesuatu akan diubah dan atau diperbaiki sebagaimana mestinya apabila ternyata
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini.
Dikeluarkan di : Jakarta
Pada tanggal : 25 Juli 2014
KH. Munzir Tamam, MA
Tembusan:
1. Yayasan Pendidikan Islam Al-Ghazali Klender Jakarta
2. Para Ketua Program Studi Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
3. Para Pimpinan Unit Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA
Proses Penanggungjawab Tanggal
Nama Jabatan Tandatangan
Kabid Dokumen
Mutu SPMI
STAI Indonesia Jakarta
23 Juni 2014
1. Perumusan
2. Pemeriksaan
Ketua SPMI STAI
Indonesia Jakarta
23 Juni 2014
Ketua STAI Indonesia
Jakarta
23 Juni 2014
3. Persetujuan
Ketua Yayasan
Pendidikan Islam
AlGhazali
23 Juni 2014
4. Penetapan
Ketua Senat
STAI Indonesia Jakarta
23 Juni 2014
5. Pengendalian
STAI INDONESIA JAKARTA
Kode/No : STAIINDO.SPMI.05
Tanggal : 25 Juli 2014
STAI INDONESIA JAKARTA
Revisi : 0
Halaman : 208 SOP
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya kita dapat menyusun Standar Operasional Prosedur
(SOP) di lingkungan STAI Indonesia Jakarta (STAIINDO). Penyusunan
SOP ini bertujuan untuk mewujudkan Good University Governance
(GUG) dengan mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi (SPM-PT).
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini tersusun dalam rangka
menguraikan kebijakan mutu dan sasaran mutu STAI Indonesia Jakarta
oleh karena itu sangat diperlukan prosedur baku dalam melaksanakan
tugas agar seluruh unit kerja di lingkungan STAI Indonesia Jakarta dapat
melakukan penataan organisasi dan tata kelola untuk memodernisasi
organisasi melalui pemisahan, penggabungan, dan penajaman tugas dan
fungsi organisasi. Di samping itu itu, penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) juga berguna untuk memudahkan STAI Indonesia Jakarta
dalam memberikan jaminan kepada para pelanggan (customers) dan para
pihak yang berkepentingan (stakeholders) bahwa STAI Indonesia Jakarta
secara sistematis, konsisten dan berkesinambungan memberikan yang
layanan terbaik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan- dalam
pelaksanaan Tri Dharma Pendidikan Tinggi.
Diharapkan SOP yang telah disusun ini menjadi pedoman atau
acuan kerja bagi pejabat dan pelaksana di lingkungan STAI Indonesia
Jakarta yakni di tingkat Program Studi, Institusi, dan Unit-unit lembaga
lainnya sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar, efektif, dan efisien,
serta dapat dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan dalam
pelaksanaannya.
Jakarta, 25 Juli 2014 Ketua LPM STAI Indonesia Jakarta
Baharuddin, MA
6
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 1.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. STANDAR IDENTITAS
SOP PENYUSUNAN VISI MISI PERGURUAN TINGGI
A. TUJUAN
1. Menyusun dan menetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta
2. Memastikan visi, misi, tujuan dan sasaran visi, misi, tujuan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta terdokumentasikan dengan memadai
3. Dokumen visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
menjadi media sosialisasi kepada seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
B. RUANG LINGKUP
1. Proses penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran
C. DEFINISI
1. Visi adalah arah yang ingin dicapai oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta di
masa depan.
2. Misi adalah hal-hal yang hendak dilaksanakan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta
3. Tujuan adalah pernyataan tertulis tentang kondisi atau kaedaan yang ingin dicapai dalam rangka
mewujudkan visi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
D. PENGGUNA
1. Senat
2. Ketua
3. Dosen
4. Pegawai
5. Tenaga Kependidikan
6. Stake holder
SOP
7
E. PERSYARATAN
1. Adanya evaluasi terhadap Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta
2. Adanya persetujuan senat untuk merubah VMTS Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta
F. PROSEDUR
1. Ketua melaksanakan rapat pembentukan Tim Penyusun VMTS bersama dengan Pembantu Ketua,
Ketua-Ketua, dan LPM
2. Ketua bersama Tim Penyusun VMTS melaksanakan FGD tentang tantangan, peluang, hambatan,
dan rintangan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta di masa depan
3. Tim Penyusun VMTS menyusun draft VMTS
4. Mendiskusikan rancangan VMTS di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta bersama dengan Senat Perguruan Tinggi, Tim VMTS dan Pimpinan Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Indonesia Jakarta
5. Mendiskusikan VMTS dengan melibatkan pihak luar
6. Tim VMTS memperbaiki dan menyempurnakan VMTS sesuai dengan masukan peserta dan berbagai
pihak
7. Penetapan VMTS dan proses Pen-SK-an oleh Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta
8. Pengusulan agar VMTS dimasukkan dalam draft pengusulan statuta.
9. Pemuatan VMTS dalam draft Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
G. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
H. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 5.5
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
8
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 1.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. STANDAR IDENTITAS
SOP SOSIALISASI VISI MISI PERGURUAN TINGGI
A. TUJUAN
1. Menyusun dan menetapkan program sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Indonesia Jakarta
2. Memastikan sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta terdokumentasikan dengan memadai.
B. RUANG LINGKUP
1. Proses sosialisasi penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran.
C. DEFINISI
1. Sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan visi misi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta sehingga diketahui dan dijadikan panduan dalam melaksanakan program
2. Sivitas akademika adalah seluruh komponen kampus, terdiri dari pimpinan, tenaga pendidik
(dosen), tenaga kependidikan (karyawan), mahasiswa, dan alumni Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta
D. PENGGUNA
1. Senat
2. Ketua
3. Kaprodi dan Ketua Lembaga
E. PERSYARATAN
1. Adanya evaluasi terhadap Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta
2. Adanya persetujuan senat untuk merubah VMTS Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta
SOP
9
F. PROSEDUR
1. Ketua melaksanakan rapat Pembentukan Panitia Pelaksana Sosialisasi VMTS dan menunjuk Tim
Sosialisasi
2. Panitia dan Tim Sosialisasi VMTS melaksanakan rapat tentang kegiatan sosialisasi dan bentuk-
bentuk sosialisasi VMTS
3. Melaksanakan sosialisasi terhadap pihak internal kampus di tingkat Perguruan Tinggi, dan tingkat
prodi.
4. Melaksanakan sosialisasi dengan pihak eksternal kampus seperti stake holder, sekolah-sekolah,
perusahaan/instansi pemerintah, dan lain-lain
5. Melaporkan hasil sosialisasi VMTS kepada Ketua
G. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
H. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
10
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 1.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. STANDAR IDENTITAS
SOP PENINJAUAN VISI MISI PERGURUAN TINGGI
A. TUJUAN
1. Menyusun dan menetapkan proses peninjauan visi misi berjalan efektif dan efisien
2. Memastikan proses peninjauan visi, misi, tujuan dan sasaran visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta berjalan dengan baik.
B. RUANG LINGKUP
1. Proses peninjauan penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam peninjauan penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran.
DEFINISI
Peninjauan adalah upaya mengkajidan menelaah kembali VMTS yang telah ditetapkan karena
terdapat perubahan, perkembangan baru yang berkaitan dengan lembaga atau lingkungan sosial
C. PENGGUNA
1. Ketua
2. Senat
3. Ketua
4. Dosen
5. Mahasiswa
D. PERSYARATAN
1. Adanya evaluasi terhadap Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta
2. Adanya persetujuan senat untuk meninjau VMTS Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta
E. PROSEDUR
1. Ketua melaksanakan rapat dengan Pembantu Ketua, dan LPM membahas tentang pemahaman dan
pencapaian VMTS Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
2. Ketua mengusulkan kepada senat Perguruan Tinggi perubahan visi misi karena terdapat
perkembangan terbaru dan dinamika bangsa yang menuntut peninjauan VMTS
3. Senat Perguruan Tinggi mengadakan rapat untuk mengkaji usulan Ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
SOP
11
F. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
G. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
12
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 1.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. STANDAR IDENTITAS
SOP SURVEY PEMAHAMAN VISI MISI PERGURUAN TINGGI
A. TUJUAN
1. Menyusun dan menetapkan instrument survey proses peninjauan visi misi berjalan efektif dan
efisien
2. Memastikan proses survey pemahaman visi, misi, tujuan dan sasaran visi, misi, tujuan dan sasaran
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta berjalan dengan baik.
B. RUANG LINGKUP
1. Proses survey pemahaman penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan survey pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran
C. DEFINISI
Survey pemahaman visi misi adalah survey yang dilaksanakan untuk mengukur tingkat
pemahaman sivitas akademika terhadap visi, misi dan tujuan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta.
PENGGUNA
1. Senat
2. Ketua
3. Dosen
4. Pegawai
5. Mahasiswa
6. Stakeholder
D. PERSYARATAN
Instrument survey Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta
E. PROSEDUR
1. LPM menyusun instrumen untuk mengukur pemahaman dan ketercapaian visi misi. Adapun
instrument yang disusun adalah:
a) Visi Perguruan Tinggi Islam Swasta yaitu masyarakat pembelajar berdasarkan nilai-nilai Islam
(Islamic Learning Society)
b) Misi Perguruan Tinggi Islam Swasta adalah melaksanakan pendidikan, pengajaran, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan dilandasi nilai-nilai Islam telah diaplikasikan dengan jelas.
c) Saya telah mendapatkan informasi dan penjelasan tentang visi dan misi Perguruan Tinggi
Islam Swasta dan memahaminya dengan sangat baik.
SOP
13
d) Di dalam melaksanakan kegiatan, saya telah menggunakan Visi dan Misi Perguruan Tinggi
Islam Swasta sebagai acuan
e) Perguruan Tinggi Islam Swasta berkomitmen untuk melahirkan sarjana yang unggul dalam
berbagai bidang kajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berdasarkan nilai-nilai Islam
f) Perguruan Tinggi Islam Swasta telah mengakomodasi berkembangnya berbagai cabang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam
g) Perguruan Tinggi Islam Swasta telah mengakomodasi perkembangan peradaban kemanusiaan
berdasarkan nilai-nilai Islam
2. LPM bersama dengan Staf Humas dan IT mengup-load instrumen ke web www.staiindo.ac.id untuk
kepentingan survey online
3. LPM mengadakan rapat koordinasi dengan bagian sekretaris prodi dan mendistribusikan instrumen
pengukuran tersebut.
4. Sekprodi melakukan evaluasi di tingkat prodi, kemudian melaporkan hasil evaluasi secara tertulis
kepada LPM
5. Berdasarkan laporan dari Sekprodi, LPM melakukan evaluasi di tingkat Perguruan Tinggi, kemudian
menyampaikan secara tertulis hasil evaluasi kepada Ketua
6. Ketua mengkaji laporan dari LPM dan menindaklanjuti temuan dari laporan tersebut
F. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
G. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
14
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 2.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. STANDAR ISI
SOP PENYUSUNAN KURIKULUM
A. TUJUAN
Menjelaskan prosedur penyusunan kurikulum sebagai salah satu upaya mencapai visi dan misi
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT
Lingkup prosedur penyusunan kurikulum dimulai dari penyusunan kurikulum dalam bentuk
draft sampai dengan kurikulum yang sudah disetujuhi
C. ISTILAH DAN DEFINISI
1. Kurikulum sebagaimana tercantum pada PP nomor 17 tahun 2010 pasal 27 adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.
2. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu.
3. Studi Pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari pemangku kepentingan
internal dan/ atau eksternal sebagai bahan acuan untuk menentukan/ membuat draf standar.
4. Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan
kelangsungan hidup organisasi, sebagai contoh: pengguna lulusan dari sektor industri atau produksi,
masyarakat luas, pemerintah maupun kalangan perguruan tinggi sendiri.
D. URUTAN PROSEDUR
1. Ketua Program Studi membentuk tim penyusun kurikulum yang beranggotakan dosen, dimana
kurikulum yang disusun berbasis kompetensi sebagaimana yang diamanatkan pada PP Nomor 17
tahun 2010 pasal 97 ayat (1).
2. Tim penyusun kurikulum menyusun draft kurikulum dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a) Evaluasi/ penilaian diri program studi,
b) Studi pelacakan terhadap alumi dan penggalian input dari stakeholder,
c) Penyusunan profil lulusan sesuai dengan lapangan pekerjaan,
d) Penyusunan kompetensi lulusan,
SOP
15
e) Penentuan bahan kajian,
f) Penentuan mata kuliah dan pembobotannya,
g) Penentuan silabi mata kuliah,
h) Pendistribusian mata kuliah ke dalam semester.
3. Tim penyusun kurikulum menyerahkan draft kurikulum kepada Ketua Program Studi.
4. Ketua Program Studi mensosialisasikan dan meminta masukan ke seluruh dosen terhadap draft
kurikulum dalam suatu kegiatan lokakarya.
5. Draft kurikulum yang disetujui menjadi kurikulum yang akan digunakan Program Studi.
E. STANDAR MUTU YANG TERKAIT
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
3. Peraturan Menristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
4. Pedoman Akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
Bagan Alur
Mulai [SK Tim Kurikulum]
Ketua PS [Membentuk Tim Penyusun]
Tim Kurikulum [Membentuk draft
kurikulum baru dengan tahap yang telah ditetapkan]
Ketua PS [Menerima draft kurikulum baru]
Ketua PS, Tim Kurikulum dan Dosen
[Mengadakan lokakarya (Sosialisasi) kepada seluruh dosen]
Dosen [Memberikan masukan bagi
penyusunan kurikulum baru]
Tim Kurikulum [Melakukan
revisi/perbaikan sesuai saran]
Ketua PS [Menyetujui draft kurikum] – Kurikulum Baru
Selesai
16
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 2.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. STANDAR ISI
SOP EVALUASI KURIKULUM
A. TUJUAN
Menetapkan prosedur pelaksanaan Evaluasi Kurikulum di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indoesia Jakarta untuk menjamin pelaksanaan kegiatan pendidikan dapat memberikan manfaat sesuai
dengan kebutuhan stake holder dan masyarakat.
B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT
Lingkup kegiatan meliputi seluruh langkah sistematis yang diperlukan dalam melakukan Evaluasi
kurikulum. Terdapat sekurang-kurangnya 2 wacana evaluasi kurikulum antara lain pertama evaluasi
berdasarkan komponen-komponen kurikulum dan yang kedua evaluasi berdasarkan tingkat pencapaian
tujuan kurikulum.
C. STANDAR MUTU YANG TERKAIT
Standar mutu yang terkait dengan output/outcome dari prosedur, antara lain:
1. Mahasiswa memperoleh ilmu sesuai dengan kebutuhan pada pasar tenaga kerja.
2. Pihak terkait (stake holder) mendapatkan tenaga kerja lulusan Prodi Sosial Ekonomi Perikanan yang
berkompetensi baik sesuai kebutuhan.
D. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi SOP Evaluasi Kurikulum, antara lain:
1. Kurikulum adalah sebuah dokumen tertulis tentang rencana akademik menyangkut: tujuan belajar,
bahan ajar untuk mencapai tujuan, metoda pembelajaran dan metoda mengevaluasi hasil belajar.
2. Rekonstruksi kurikulum adalah proses untuk merancang ulang kurikulum karena tuntutan
kebutuhan untuk merubah secara pasti
3. Komponen kurikulum: merupakan dokumen lengkap yang terdiri dari tujuan program, bahan ajar,
strategi mengajar, deskripsi alokasi sumber belajar, metoda mngevaluasi hasil belajar dan metoda
untuk mereview dan menyempurnakan kurikulum
4. Kompetensi lulusan: kemampuan yang dibentuk melalui integrasi 3 jenis ketrampilan yaitu kognitif,
psikomotorik, ketrampilan bersikap dan berperilaku dalam menjalankan suatu pekerjaan tertentu
5. Stakeholder program studi dan kurikulumnya adalah mahasiswa, dosen, orang tua, alumni, lembaga
reguler maupun profesional, dunia usaha dan industri serta pemerintah.
SOP
17
E. URUTAN PROSEDUR
Urutan prosedur dalam dalam SOP Evaluasi Kurikulum, antara lain:
1. Melaksanakan peninjauan kurikulum oleh Pembantu Ketua I dengan kegiatan tracer study
2. Ketua Prodi melakukan pembentukan tim evaluasi kurikulum sesuai dengan divisi keilmuan
3. Divisi keilmuan membahas bahan ajar dan RPS
4. Ketua Prodi dan tim divisi keilmuan melakukan penyusunan kurikulum
Bagan alur
Pembantu
Ketua I Meninjau kembali kurikulum
yang sudah dilaksanakan Tracer study
Ketua Prodi Pembentukan tim evaluasi
kurikulum berdasarkan divisi keilmuan
Surat Tugas tim evaluasi kurikulum
Tim divisi
keilmuan
(Laboraturium
SEPK)
Pembahasan bahan ajar dan RPS
Bahan ajar dan RPS yang sesuai dengan
hasil tracer study
Ketua Prodi Mengadakan lokakarya
(sosialisasi) kepada seluruh dosen
Hasil evaluasi kurikulum
Selesai
Mulai
18
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 2.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. STANDAR ISI
SOP PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. TUJUAN
Menjamin terlaksananya perancangan dan pengembangan kurikulum serta evaluasi di STAI Indonesia
Jakarta yang relevan, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi dan
kebutuhan masyarakat.
B. RUANG LINGKUP
1. Pihak pihak yang terlibat dalam Pengembangan kurikulum
2. Mekanisme Pengembangan kurikulum
C. DEFINISI
1. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan
akademik, profesional dan atau profesi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta
ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan
sasaran kurikulum.
2. Kurikulum adalah susunan mata kuliah yang telah ditetapkan jenis mata kuliah yang harus diambil
beserta jumlah kreditnya oleh mahasiswa.
3. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas -tugas di bidang
pekerjaan tertentu.
4. Di dalam Pengembangan kurikulum akan selalu di lakukan review kurikulum dengan
mempertimbangkan kontek stualitas kompetensi dan harapan-harapan stake holder
5. Stake holder eksternal adalah pengguna lulusan, praktis pendidikan, kalangan akademisi serta
tenaga pengajar
D. PIHAK YANG TERLIBA
1. Institusi : Menetapkan tim pengembang kurikulum
2. Prodi : Mengkoordinasi pengembangan kurikulum
3. Dosen : Melaksanakan pengembangan kurikulum
SOP
19
E. PROSEDUR
1. Kurikulum Prodi atau program studi ditinjau setiap 4 (empat) tahun sekali
2. Ketua akan membentuk tim pengembangan kurikulum
3. Perancangan dan Pengembangan Kurikulum melibatkan :
a. Penyelenggara Prodi
b. Para pakar (sesuai prodi), baik dari kalangan praktisi dan akademisi
c. Organisasi Profesi terkait
d. Pengguna lulusan
4. Keterlibatan berdasarkan poin 1 maka jurusan perlu melakukan Tracer Study
a. Kaprodi melaksanakan tracer study secara periodik minimal setahun sekali
b. Materi tracer study minimal meliputi :
- Alumni : waktu tunggu mendapatkan pekerjaan pertama, besarnya gaji pertama, posisi
/jabatan di tempat kerja, kesesuaian ilmu dengan bidang pekerjaan, saran/kritik untuk
pengembangan keilmuan di jurusan.
- Stakeholder : keilmuan yang diperlukan, kedalaman ranah kompetensi (kognitif,
psikomotorik, afektif), soft skills (penguasaan bahasa asing, komunikasi,
kepemimpinan,kerjasama, teknologi informasi, etika dll)
5. Melakukan up-dating informasi perkembangan Ilmu (sesuai kekhususan prodi) melalui organisasi
keilmuan di tingkat nasional dan kurikulum internasional secara berkala untuk melihat arah
perkembangan keilmuan.
6. Hasil telaah berdasar kompetensi yang ditentukan, digunakan sebagai acuan perbaikan atau
perubahan kurikulum yang sedang berjalan melalui rapat internal prodi masing-masing.
7. Berdasarkan hasil rapat internal, jika dipandang perlu, prodi menyelenggarakan semiloka dan
asistensi tenaga ahli dalam rangka pengembangan kurikulum dengan melibatkan dosen yang
dianggap kompeten, praktisi, dan pakar terkait.
8. Tim Kurikulum prodi menyusun rancangan Kurikulum, yang diberlakukan pada tahun akademik
mendatang dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dari rapat internal dan atau
semiloka yang telah diselenggarakan.
9. Kaprodi/Sekprodi mengajukan rancangan kurikulum tersebut kepada Puket I untuk dibahas dalam
Rapat Tahunan Kurikulum
10. Puket I menyelenggarakan rapat internal program untuk membahas rancangan kurikulum yang
disusun oleh Ketua Program Studi/Sekprodi guna memperoleh pengesahan. Apabila :
1) Senat STAI Indonesia Jakarta menyetujui rancangan kurikulum yang disusun oleh Ketua
Prodi/Sekpro memberikan pengesahan rancangan kurikulum yang akan diberlakukan pada
tahun akademik mendatang
2) Senat STAI Indonesia Jakarta berpendapat perlu adanya revisi, Ketua Prodi menyusun Revisi
Rancangan Kurikulum sesuai dengan aturan yang berlaku pada sekolah tinggi.
11. Hasil revisi rancangan kurikulum dibahas dengan Ketua dan apabila telah disetujui maka Ketua
selaku Ketua senat mengesahkan menjadi Kurikulum.
12. Puket I Bidang Akademik menyerahkan Kurikulum asli yang telah disahkan oleh Ketua berikut
tanggal berlakunya selaku Ketua senat Sekolah Tinggi kepada Kasubag Ademik untuk
didokumentasikan dengan terlebih dahulu membuat fotocopy/cetak dokumen tersebut
20
13. Bagian Akademik mendistribusikan fotokopi / cetak Kurikulum kepada Staf akademik dan satf
Humas dan IT dan transformasi pemberlakuan kurikulum dengan Surat Pengesahan Ketua Program
untuk tahun akademik baru
14. Staf akademik menggandakan kurikulum serta memberikan pengumuman kepada seluruh
mahasiswa sebelum masa penyusunan KRS .
15. Sosialisasi kurikulum dicantumkan dalam buku pedoman pendidikan yang diperoleh setiap
mahasiswa baru, dan selain itu juga dapat diakses melalui website STAI Indonesia
F. STANDAR MUTU YANG TERKAIT
1. Peraturan Pemerintah No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar, UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. SK menteri Agama RI No. 353 Tahun 2004 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam
3. Standar Akademik STAI Indonesia 2014
4. Kurikulum Nasional (berdasarkan prodi masing-masing)
21
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 2.4/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. STANDAR ISI
SOP PENYUSUNAN MATERI KULIAH
A. TUJUAN
SOP ini bertujuan penyusunan dan monitoring materi kuliah tentang:
1. Melakukan monitoring terhadap kesesuaian dari Materi Kuliah yang diberikan berdasarkan dari pustaka
dan mekanisme perkuliahan
2. Melaporkan hasil perkuliahan dengan data yang memadai dan memberika masukan kepada bagian
terkait untuk dilakukan perbaikan
B. ISTILAH DAN DEFINISI
1. Materi Kuliah adalah kumpulan bahan ajar perkuliahan yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa.
2. Monitoring Materi Kuliah adalah evaluasi terhadap materi perkuliahan yang didasarkan pada
kesesuaian antara materi kuliah yang diberikan dengan RPKPS melalui kuisioner online dan presensi
perkuliahan.
C. PIHAK YANG TERLIBAT
1. Ketua Program Studi
2. LPM Prodi
3. Team teaching
4. Mahasiswa
5. Koordinator Mata Kuliah Program Studi
D. PROSEDUR
1. Ketua Program Studi menunjuk Koordinator Setiap Mata Kuliah yang akan ditawarkan pada semester
yang bersangkutan.
2. Team teaching melakukan koordinasi mengenai materi kuliah dan pustaka yang akan digunakan serta
mekanisme perkuliahan.
3. Team teaching menyususn SAP dengan mempertimbangkan masukan dari dosen lain melalui rapat dan
mahasiswa melalui sarasehan dan selanjutnya menyusun handout.
4. Evaluasi terhadap materi perkuliahan (hasil belajar mahasiswa) dilakukan setiap akhir semester malalui
isian kuisioner online, dan tindak lanjut oleh dosen,.
5. Selanjutnya dilakukan evaluasi oleh team teaching melalui rapat pleno akhir semester.
6. Koordinator Team teaching melakukan monitoring kesesuaian materi kuliah yang diberikan dengan SAP
melalui presensi perkuliahan yang telah di isi oleh dosen
7. Team teaching melakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi yang tidak sesuai
SOP
22
E. DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional No. 232/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar, UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. SK menteri Agama RI No. 353 Tahun 2004 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam
3. Standar Akademik STAI Indonesia 2014
4. Kurikulum Nasional (berdasarkan prodi masing-masing)
23
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 2.5/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. STANDAR ISI
SOP MONITORING MATERI KULIAH
A. TUJUAN
1. Melakukan monitoring penyusunan dan monitoring materi kuliah yang diberikan berdasarkan dari
pustaka dan mekanisme perkuliahan
2. Melaporkan hasil perkuliahan dengan data yang memadai dan memberikan masukan kepada bagian
terkait untuk dilakukan perbaikan.
B. RUANG LINGKUP
Prosedur evaluasi terhadap materi perkuliahan yang didasarkan pada kesesuaian antara materi kuliah
yang diberikan
C. ISTILAH DAN DEFINIS
1. Materi Kuliah adalah kumpulan bahan ajar perkuliahan yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswa.
2. Monitoring Materi Kuliah adalah evaluasi terhadap materi perkuliahan yang didasarkan pada
kesesuaian antara materi kuliah yang diberikan dengan RPKPS melalui kuisioner online dan
presensi perkuliahan
D. PENANGGUNG JAWAB
1. Ketua Program Studi
2. LPM Prodi
3. Team teaching
4. Mahasiswa
5. Koordinator Mata Kuliah Program Studi
E. PROSEDUR DETAIL
1. Ketua prodi meminta kepada masing masing bagian untuk memplot dosen pengajar setiap
matakuliah yang akan ditawarkan pada semester yang bersangkutan
2. Dosen pengajar melakukan koordinasi mengenai materi kuliah dan pustaka yang akan digunakan
serta mekanisme perkuliahan
3. Dosen pengajar menyusun SAP dengan mempertimbangkan masukan dari dosen lain melalui rapat,
mahasiswa melalui quisioner dan sesuai dengan capaian pembelajaran yang selanjutnya menyusun
handout
SOP
24
4. Evaluasi terhadap materi perkuliahan dilakukan oleh tim LPM Prodi yang dilakukan setiap akhir
semester
5. Tim LPM Prodi melakukan monitoring kesesuian materi kuliah yang diberikan dengan SAP melului
presensi perkuliahan yang telah diisi oleh dosen
6. Hasil evaluasi dilaporkan oleh tim LPM Prodi kepada kaprodi
7. Kaprodi melakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi yang tidak sesuai
ALUR PENYUSUNAN DAN MONITORING MATERI KULIAH
Mulai
Kaprodi meminta ketua bagian membentuk
dosen pengajar setiap mata kuliah
Ketua bagian membentuk tim
teaching
Dosen pengajar menyusun handout
Dosen pengajar menyusun SAP
Dosen pengajar mengkoordinasikan
materi kuliah, pustaka, serta mekanisme
perkuliahan
Proses perkuliahan LPM Prodi
mengevaluasi materi perkuliahan
LPM Prodi melaporkan hasil evaluasi ke
Kaprodi
selesai Kaprodi
menindaklanjuti hasil evaluasi
25
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP SISTEM PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIK
A. TUJUAN
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta berupaya menciptakan suasana yang kondusif bagi
kegiatan akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, antara sesama dosen
yang proaktif, kritis, inovatif, dinamis, dan etis.
B. KEBIJAKAN & STRATEGI PENDUKUNG SUASANA AKADEMIK
1. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menjunjung tinggi etika akademis dan budaya
akademis sebagai pedoman berperilaku dan berinteraksi bagi sivitas akademika dalam mewujudkan visi
misi melalui kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
2. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menjunjung tinggi kebebasan akademik,
kebenaran ilmiah, obyektivitas, keterbukaan, serta otonomi keilmuan dengan menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan dan menyediakan fasilitas yang berkualitas.
3. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta Menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk
mendukung keberhasilan akademik.
4. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta mendorong kegiatan monitoring dan evaluasi
untuk menjamin akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan akademis.
5.
C. ORGANISASI PENJAMIN MUTU SUASANA AKADEMIK.
Di tingkat Instituti, unit yang terkait dengan penjaminan mutu suasana akademis adalah senat akademik,
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Komisi Kode Etik. Di tingkat program studi
adalah Ketua Program Studi serta Lembaga Penjamin Mutu Prodi.
D. PERENCANA SUASANA AKADEMI
1. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta merencanakan dan menyediakan sarana,
prasarana dan dana guna mendukung terlaksananya peningkatan suasana akademik.
2. Suasana akademik yang kondusif dikembangkan dengan membangun hubungan antara civitas
akademika, khususnya dosen dan mahasiswa, melalui kegiatan Tri Dharma, khususnya dharma
pendidikan/pengajaran.
3. Sekolah Tinggi Agama islam (STAI) Indonesia Jakarta menetapkan etika akademis sebagai pedoman
berperilaku dan berinteraksi bagi sivitas akademika
4. Kegiatan akademik dosen bidang pembelajaran berorientasi kepada mahasiswa dan mengembangkan
intelektualitas, suara hati, dan hasrat bela rasa.
SOP
26
E. STANDAR PELAKSANAAN
1. Suasana akademik yang kondusif di ciptakan melalui hubungan dosen dan mahasiswa yang terbuka,
dialogis, harmonis, dan profesional dengan sarana kegiatan yang dapat mengintensifkan interaksi
dosen-mahasiswa serta monitoring dan evaluasi yang transfaran dan obyektif. Akadmeik sehingga
mendukung proses pembelajaran.
2. Dosen meningkatkan kompetensi akademik, keterampilan interaktif dan kualitas personalnya.
3. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta mendorong ditumbuhkannya sikap kepribadian
ilmiah melalui keaktifan mahasiswa dalam seluruh kegiatan yang bersifat akademik baik kurikuler
maupun non kurikuler.
4. Dosen dan mahasiswa mematuhi dan menjunjung tinggi kode etik.
F. STANDAR MONITORING DAN EVALUASI
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menyelenggarakan monitoring dan evaluasi suasana
akademis menyangkut tata hubungan antar mahasiswa kepada dosen dan antar pimpinan kepada pegawai.
G. TINDAK LANJUT
Hasil monitoring dan evaluasi suasana akademik di laporkan kepada setiap pemangku kepentingan sebagai
bagian dari data base dalam pengambilan kebijakan ke depan.
H. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan islam Nomor : 361 tahun 2015 tentang Izin Penyelenggara Program
Studi Pada Program Sarjana Pergutuan Tinggi Keagamaan Swasta tahun 2015.
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
27
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP REGISTRASI MAHASISWA
A. TUJUAN
SOP ini bertujuan untuk menjelaskan :
1. Untuk menjelaskan persyaratan registrasi dan her registrasi mahasiswa
2. Untuk menjelaskan prosedur registrasi dan heregistrasi mahasiswa
3. Untuk menjelaskan waktu registrasi dan heregistrasi mahasiswa
B. RUANG LINGKUP SOP
1. Tata cara persyaratan registrasi dan heregistrasi mahasiswa
2. Organisasi yang terlibat dalam penyusunan rencana studi mahasiswa
C. DEFINISI
1. Registrasi mahasiswa adalah proses pendaftaran ulang setiap calon mahasiswa baru yang dinyatakan
lulus dalam seleksi
2. Herregistrasi adalah proses pendaftaran ulang setiap mahasiswa lama untuk dapat mengikuti kegiatan
perkuliahan dan memeperoleh hak-hak akademik sebagaimana ketentuan yang berlaku pada semester
yang berjalan
3. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) adalah kartu yang dimiliki oleh setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Indonesia Jakarta sebagai tanda bukti status kemahasiswaannya.
4. Mahasiswa yang memiliki kartu mahasiswa berhak menerima pelayanan akademik tertentu, seperti
registrasi, Pembimbingan mata kuliah, pengurusan surat-surat tertentu dan sebagainya. Kartu Tanda
Mahasiswa memuat :
a. Nama mahasiswa
b. Nomor Induk Mahasiswa
c. Prodi/Program Studi
d. Foto mahasiswa yang bersangkutan
D. PENGGUNA
1. Pimpinan STAI Indonesia Jakarta
2. Petugas registrasi dan heregistrasi
3. Mahasiswa
SOP
28
E. PROSEDUR
1. Registrasi mahasiswa baru setelah dinyatakan lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
2. Calon mahasiswa melakukan registrasi sebagai berikut :
a. Bagian Akademik mengirimkan berkas mahasiswa yang lulus seleksi penereimaan mahasiswa baru
ke Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) STAI Indonesia Jakarta.
b. Calon mahasiswa melakukan pembayaran SPP yang telah di tetapkan, apabila calon mahasiswa
tidak melakukan pembayaran SPP di anggap mengundurkan diri.
c. Bagian Akademik menerima data pembayaran SPP yang dibuktikan dengan struk pembayaran.
d. Bagian Akademik menetapkan calon mahasiswa yang sudah membayar SPP yang di tetapkan
sebagai mahasiswa STAI Indonesia Jakarta.
e. Bagian Akademik memberikan Nomor Induk Mahasiswa kepada mahasiswa baru sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta sesuai dengan kode Prodi masing-masing.
f. Bagian Akademik menyerahkan berkas mahasiswa baru beserta NIRM masing-masing ke Prodi
g. Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta melakukan pembimbingan
mata kuliah pada Prodi masing-masing.
3. Herregistrasi mahasiswa ongoing (lama)
a. Untuk mahasiswa aktif:
1) Membayar SPP semester berjalan dan biaya lain yang di tetapkan Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta dengan menunjukan Kartu Mahasiswa semester terakhir di Bagian
Akademik STAI Indonesia Jakarta
2) Bagian Akademik dan Pengelola Sistem Informasi Akademik menerima data pembayaran SPP
mahasiswa dari Bagian akademik STAI Indonesia Jakarta.
3) Mahasiswa membawa bukti pembayaran SPP dan biaya lain yang di tetapkan ke Prodi untuk
menerima Kartu Hasil Studi dan Kartu Rencana Studi.
4) Mahasiswa memulai Pembimbing.
b. Untuk mahasiswa yang akan aktif studi, setelah yang bersangkutan melakukan melakukan cuti pada
semester sebelumnya.
1) Mengurus surat izin aktif kembali dari cuti kuliah
2) Membayar SPP semester berjalan dan biaya –biaya lain yang telah ditentukan bagian akademik
STAI Indonesia Jakarta.
4. Prosedur pengurusan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
a. Mahasiswa Baru
1) Bagian Akademik menetapkan Nomor Induk berdasarkan kode Prodi masing-masing.
2) Bagian Akademik menerbitkan seluruh Kartu tanda Mahasiswa
3) Bagian Akademik membuat jadwal pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa
4) Akademik menyerahkan Kartu Tanda Mahasiswa ke Mahasiswa
b. Mahasiswa Lama
1) Mahasiswa yang KTM-nya hilang atau rusak bias meminta KTM lagi ke Bagian Akademik.
2) Bagian Akademik memeriksa data akademik dan administrasi mahasiswa yang bersangkutan
(seperti kewajiban SPP, cuti kuliah dan sebagainya).
3) Apabila mahasiswa yang bersangkutan tidak memiliki kewajiban apapun, maka bagian
Akademik menerbitkan KTM pengganti. Apabila ada kewajiban yang belum di tunaikan, maka
29
Bagian Akademik meminta mahasiswa yang bersangkutan untuk menunaikan kewajiban
tersebut sebelum menerbitkan KTM pengganti.
4) Mahasiswa yang KTM-nya rusak membaawa bukti berupa KTM yang rusak tersebut ke Bagian
Akademik
5) Mahasiswa yang KTM-nya hilang membawa surat bukti kehilangan dari kepolisian
F. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan islam Nomor : 361 tahun 2015 tentang Izin Penyelenggara Program
Studi Pada Program Sarjana Pergutuan Tinggi Keagamaan Swasta tahun 2015.
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
30
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PENGISIAN KARTU RENCANA STUDI (KRS)
A. TUJUAN
SOP ini merupakan prosedur untuk merencanakan perkuliahan oleh mahasiswa dengan tujuan untuk
memberikan pedoman kepada mahasiswa dan bagian Akademik dalam proses pengisian KRS.
B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT
Pengisian KRS dalam proses pembelajaran yang dijelaskan dalam prosedur ini disiapkan terhadap setiap
proses dan produk yang terdapat dalam masing-masing bidang beserta dokumen yang terkait. Adapun unit
terkait adalah mahasiswa dan bagian Akademik.
C. ISTILAH DAN DEFINISI
Untuk Pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) dalam Proses Pembelajaran pada Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta sesuai dengan SOP yang berlaku adalah:
1. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah kartu yang memuat daftar mata kuliah yang akan diambil mahasiswa
di semester yang bersangkutan.
2. Bagian Akademik adalah bagian yang membantu mahasiswa dalam proses pengisian KRS.
3. Mahasiswa adalah mahasiswa STAI Indonesia yang masih tercatat aktif secara administrasi.
4. Kurikulum mata kuliah adalah sebagaimana yang tercantum dalam buku pedoman akademik STAI
Indonesia Jakarta.
5. File kurikulum yang ditawarkan kepada mahasiswa oleh Sistem Informasi Akademik Mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta adalah data mata kuliah yang ditawarkan pada setiap
semester yang nanti bisa diakses melalui www.staiindo.ac.id secara online untuk mengisi KRS (Kartu
Rencana Studi).
6. Pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) adalah prosedur untuk merencanakan perkuliahan oleh
mahasiswa agar terlaksananya butirbutir standar akademik dalam proses pembelajaran.
D. URUTAN PROSEDUR
1. Bagian akademikan pengumumkan daftar dan jadwal mata kuliah yang ditawarkan.
2. Mahasiswa mengisi KRS sesuai dengan mata kuliah yang ditawarkan dan yang akan diambil.
3. Penetapan mata kuliah berdasarkan kurikulum yang termuat dalam Buku Pedoman Akademik Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
4. Mahasiswa membawa print out KRS ke bagian akademik untuk validasi.
5. Staf Akademik menyerahkan berkas KRS yang telah disahkan ke Prodi.
SOP
31
E. REFERENSI
1. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
2. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
3. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
4. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
Bagan Alur
Wakil Staf Administrasi/Tata Usaha
Ketua I
Mulai
Diumumkannya mata kuliah yang ditawarkan
secara online
Mahasiswa
Mengumumkan mata kuliah yang ditawarkan
secara online pada SIAM UB (durasi 10 hari)
Terisinya Kartu Rencana Studi (KRS) Mahasiswa
Staf Admnistrasi/Tata Usaha
Mengisi KRS (durasi 10 hari)
Terverifikasinya mahasiswa yang sudah melakukan pengisian
KRS
Melakukan validasi mahasiswa yang telah melakukan pengisian
KRS (durasi 1 hari)
Diserahkannya berkas KRS yang telah disahkan
Staf Akademik
Menyerahkan berkas KRS yang telah
disahkan ke Program Studi
Selesai
32
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.4/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PROSES PERKULIAHAN
A. TUJUAN
Sebagai pedoman pelaksanaan proses kegiatan perkuliahan pada masing-masing Prodi/prodi di Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku sejak mulai dibuatnya SK Ketua tentang dosen pengajar mata kuliah sampai dengan
proses perkuliahan berakhir sesuai dengan kalender akademik.
C. DEFINISI
1. Perkuliahan
Perkuliahan adalah kegiatan tatp muka yang di lakukan antara dosen dan mahasiswa secara terjadwal di
kelas atau di tempat lain yang di tentukan, yang di selenggarakan dalam satu semester.
2. Mahasiswa.
Mahasiswa adalah mahasiswa program studi di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta yang masih aktif dan masih tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta memenuhi persyaratan administratif yang berlaku.
3. Dosen
Dosen adalah tenaga pendidik pada institusi yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. Dosen
berkewajiban melaksanakan pendidikan dan pengajaran untuk membina peserta didik menjadi manusia
berkeahlian, terampil, berbudi luhur dan bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mengamalkan
ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kemaslahatan umat manusia.
D. KETENTUAN UMUM
1. Proses Perkuliahan
a. Dosen menjelaskan kontrak kuliah
b. Dosen menetukan toleransi keterlambatan di kelas berdasarkan kesepakatan bersama mahasiswa
c. Dosen menentukan sistem penilaian
d. Dosen menentukan syarat kelulusan
e. Dosen menentukan etika mahasiswa
f. Mahasiswa wajib mengikuti minimal 75 % dari jumlah tatap muka.
g. Jumlah tatap muka perkuliahan sebanyak 16 kali tatap muka untuk mata kuliah dengan bobot 2
SKS, 24 kali tatap muka untuk 3 SKS dan 32 kali tatap muka untuk 4 SKS.
SOP
33
h. 1 SKS matakuliah teori setara dengan 50 menit tatap muka, 60 menit tugas terstruktur dan 60 menit
tugas mandiri per minggu per semester.
i. 1 SKS matakuliah praktikum setara dengan 160 menit per minggu per semester.
j. 1 SKS pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis setara dengan
100 menit tatap muka dan 70 menit kegiatan belajar mandiri per minggu per semester.
k. Evaluasi perkuliahan dilakukan oleh dosen pengampu matakuliah yang terdiri dari penilaian proses
dan hasil pembelajaran
2. Ujian Tengah Semester (UTS)
Mahasiswa dapat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) dengan ketentuan telah mengikuti Tatap
muka minimal 75% dari jumlah tatap muka sebelum ujian tengah semester.
3. Ujian Akhir Semester
Mahasiswa dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) dengan ketentuan telah mengikuti Tatap muka
minimal 75% dari jumlah tatap muka.
4. Nilai Akhir/Syarat Lulus
Mahasiswa dapat dinyatakan lulus mata kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mempunyai kehadiran kuliah minimal 75% dari jumlah tatap muka.
b. Mengikuti UTS dan UAS
c. Mempunyai bukti kartu control/tugas besar/Laboratorium (jika ada).
d. Nilai mencukupi
5. Penyerahan Nilai Ujian (oleh Dosen pengajar)
Dosen menyerahkan KHRS disertai rekapitulasi nilai ke Prodi dengan batas waktu 7 hari setelah
dilaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS).
C. URAIAN PROSEDUR
1. Dosen pengampu MK mempersiapkan materi dan alat pembelajaran ke ruang kuliah untuk tatap muka
2. Mahasiswa masuk kelas 15 menit sebelum kuliah dimulai.
3. Dosen masuk kelas, awal kuliah menjelaskan: kontrak kuliah, SAB/SAP/RPS, buku ajar, serta system
evaluasi penilaian.
4. Pelaksanaan perkuliahan
5. Ujian Tengah Semester
6. Akhir perkuliahan
7. Ujian Akhir Semester
8. Membagi kuesioner saat UAS untuk evaluasi pelaksanaan perkuliahan (dilakukan oleh Lembaga
Penjamin Mutu)
9. Hasil akhir perkuliahan
D. DOKUMEN/ARSIP TERKAIT
1. Kalender akademik
2. Undangan rapat akademik
3. SK Ketua tentang dosen pengajar Mata Kuliah
4. Surat pemberitahuan tentang perkuliahan
5. Jadwal perkuliahan
6. SAP/RPS, buku ajar
7. Rekapitulasi kehadiran mahasiswa, dosen
8. Kuesioner mahasiswa untuk evaluasi pelaksanaan perkuliahan (dilakukan oleh Penjaminan Mutu).
34
E. REFERENSI
1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta Nomor : No.
017/ST.16/SK/STAIINDO/VI/2014.
3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
35
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.5/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PRAKTIKUM DALAM MATA KULIAH
A. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan ketentuan praktikum Mata Kuliah
2. Untuk menjelaskan prosedur praktikum Mata Kuliah
B. RUANG LINGKUP
1. Ketentuan praktikum Mata Kuliah
2. Prosedur praktikum Mata Kuliah
C. DEFINISI
1. Praktikum adalah kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka antara dosen atau asisten dosen dengan
mahasiswa dalam mengembangkan aspek ketrampilan motorik yang didasarkan pada penguasaan
kognitif/nalar dan sikap/afeksi dengan menggunakan peralatan di laboratorium yang di jadwalkan
2. Praktikum yang di atur dalam SOP ini adalah praktikum dalam mata kuliah
D. PENGGUNA
1. Unsur Pimpinan
2. Ketua Prodi
3. Kasubag Akademik
4. Dosen
5. Mahasiswa
E. KETENTUAN DAN PROSEDUR
1. Ketentuan
a. Mata Kuliah yang memiliki komponen praktikum adalah mata kuliah yang memiliki muatan
keterampilan.
b. Intensitas dan durasi praktikum di sesuaikan dengan spesifikasi mata kuliah masing-masing
c. Dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan harus membimbing mahasiswa dalam
pelaksanaan praktikum
2. Prosedur
a. Tim dosen mata kuliah menyusun topik dan jadwal praktikum.
b. Tim dosen mata kuliah menyusun Buku Petunjuk Praktikum.
SOP
36
c. Koordinator Mata Kuliah (KMK) mengadakan seleksi asisten praktikum dan mengangkat satu
Koordinator Asisten serta menyampaikan nama-nama asisten praktikum ke Jurusan.
d. Kaprodi membuat pengumuman dan SK pengangkatan Asisten praktikum.
e. Tim dosen memberi pengarahan kepada asisten, laboran dan analis mengenai pelaksanaan
praktikum.
f. Mahasiswa mengambil Buku Petunjuk Praktikum kepada koordinator asisten.
g. Laboran dan asisten menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan topik praktikum.
h. Mahasiswa datang pada waktu dan tempat di ruang praktikum sesuai jadwal yang telah ditentukan.
i. Asisten memberi pengarahan kepada praktikan tentang praktikum yang akan di kerjakan.
j. Mahasiswa mengerjakan pre-test sesuai dengan topik praktikum yang dikerjakan.
k. Mahasiswa mengambil alat dan bahan praktikum yang sudah disiapkan.
l. Mahasiswa mengerjakan praktikum sesuai topik dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
m. Mahasiswa mengerjakan post-test topik praktikum yang telah dikerjakan.
n. Mahasiswa mengisi presensi praktikum.
o. Mahasiswa mengembalikan peralatan praktikum dan merapikan meja kerja.
p. Mahasiswa membuat dan mengumpulkan laporan (dan dipresentasikan pada minggu berikutnya*).
q. Mahasiswa yang tidak bisa mengikuti salah satu praktikum wajib mengikuti praktikum susulan.
r. Dosen dibantu asisten mengoreksi, menilai dan mengembalikan laporan kepada mahasiswa.
s. Mahasiswa melaksanakan ujian akhir praktikum.
B. REFERENSI
1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
37
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.6/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PELAKSANAAN MICRO TEACHING
A. TUJUAN
SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai :
Batasan dan alur pelaksanaan Micro Teaching mahasiswa STAI Indonesia Jakarta sebagai pedoman bagi
mahasiswa, bagian akademik, prodi, dosen, Puket dalam menjalankan aktivitas perkuliahan.
B. DEFINISI
1. Pendidikan mikro atau micro teaching adalah studi tentang suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan
dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas dan bentuk pengajarannya pun disederhanakan.
2. Program micro teaching dikelola dan dilaksanakan oleh unit micro teaching dan PPKT STAI Indonesia
Jakarta.
3. Micro teaching diberikan oleh mahasiswa yang telah lulus mata kuliah tertentu yang berkaitan dengan
pendidikan (tercantum dalam pedoman akademik).
4. Dosen adalah seseorang yang berdasarkan persyaratan pendidikan, keahlian dan kemampuannya
diangkat oleh Ketua untuk menjalankan tugas pokok pendidikan. Dosen terdiri dari dosen tetap dan
dosen tidak tetap.
5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada program Sarjana di STAI Indonesia
Jakarta.
6. Proses berlangsung ± satu semester dengan bobot 2 sks yang dilaksanakan pada semester genap.
7. Jumlah mahasiswa/i peserta kuliah 10 – 19 orang.
8. Materi pembelajaran dibatasi dengan mencakup satu kompetensi dasar dan keterampilan mengajar
juga.
C. RUANG LINGKUP SOP
SOP ini meliputi :
1. Prasyarat mahasiswa,
2. Langkah – langkah pelaksanaan pembelajaran micro
3. Tugas unit micro teaching dan PPKT,
4. Tugas dosen micro teaching,
5. Tugas dan kewajiban mahasiswa,
6. Penilaian mata kuliah micro teaching
SOP
38
D. UNIT TERKAIT
1. Kasubag Akademik
2. Prodi
3. Puket
4. Dosen
5. Ketua Micro Teachingi dan PPKT
6. Mahasiswa
E. DOKUMEN TERKAIT
1. SPP
7. KRS
8. KHS, dan Buku pengajaran mikro
9. Jadwal Kuliah
10. Daftar hadir
F. KETENTUAN UMUM
1. Prasyarat Mahasiswa
Mahasiswa STAI Indonesia yang akan mengikuti Mata Kuliah Pengajaran Mikro harus memenuhi syarat
mata kuliah sebagai berikut :
a. Telah lulus mata kuliah pendidikan minimal nilai “C”. (mata kuliah yang dimaksud telah tercantum
dalam pedoman akademik)
b. Telah lulus mata kuliah bersyarat minimal nilai C. (mata kuliah yang dimaksud telah tercantum
dalam pedoman akademik)
c. Telah lulus minimal 75% SKS dari keseluruhan SKS yang wajib diambil
d. Ketentuan mata kuliah prasyarat akan ditentukan sesuai dengan kurikulum
2. Langkah – langkah Pelaksanaan Pembelajaran Mikro
Micro teaching adalah salah satu mata kuliah yang fokus pada praktik. Finalisasi dari seluruh mata
kuliah yang telah dipelajari diaplikasikan pada mata kuliah ini. Namun masih dapat dimungkinkan pula
bahwa teori yang telah dipelajari dapat disinggung kembali. Di bawah ini akan dipaparkan langkah –
langkah pelaksanaan pembelajaran micro :
a. Pengenalan latihan pengajaran mikro (dapat dialokasikan 1x pertemuan)
b. Pemaparan model keterampilan mengajar ( dapat dialokasikan 1x pertemuan)
c. Perencanaan dan persiapan pengajaran micro.
d. Praktek mengajar (dapat dialokasikan sekitar 30 menit/mahasiswa)
e. Diskusi (umpan balik)
3. Tugas Unit Micro Teaching dan PPKT
Adapun tugas unitmicro teaching dan PPKT adalah sebagai berikut :
a. Membuat program atau agenda semester dan tahunan
b. Mendata dan mendaftar mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti pelajaran mikro.
c. Berkoordinasi dengan Bagian Akademik dan Ka lab micro teaching dalam membuat jadwal kuliah.
d. Menyediakan fasilitas pengajaran mikro
39
e. Memantau dan memonitoring pelaksanaan pengajaran mikro minimal 2x pertemuan (non SKS)
dalam durasi 30-90 menit, dengan agenda kegiatan yang disosialisasikan terlebih dahulu kepada
dosen yang mengajar.
4. Tugas Dosen Micro Teaching
Tugas dosen micro teaching meliputi :
a. Memberikan penjelasan – penjelasan tentang tata cara pelaksanaan mikro
b. Memfasilitasi diskusi bagi mahasiswa tentang berbagai hal dalam pengajaran mikro terutama
tentang hasil observasi yang dilakukan oleh peserta latihan ke sekolah – sekolah atau melalui TV.
c. Membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam membuat persiapan mengajar (silabus, RPP, dan
alat bantu )
d. Membimbing latihan keterampilan terbatas dan terpadu
e. Mengevaluasi hasil latihan pengajaran mikro
f. Memberikan contoh bersikap/pribadi seorang guru
g. Menyerahkan nilai hasil pengajaran mikro kepada unit micro teaching dan Prodi yang akan
dilanjutkan kepada bagian akademik
5. Tugas dan Kewajiban Mahasiswa
a. Membuat persiapan mengajar ( silabus dan RPP )
b. Untuk latihan keterampilan dan terbatas dan terpadu
c. Menyiapkan kelengkapan untuk setiap latihan yang akan dilaksanakan
d. Melaksanakan diskusi hasil observasi lapangan atau melalui media elektronik
e. Mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran mikro
f. Melaksanakan latihan keterampilan terbatas dan keterampilan terintegrasi
g. Bersikap selayaknya seorang guru
h. Pada waktu pelaksanaan pembelajaran mikro, memerankan diri sebagai siswa dan calon guru.
i. Berkonsultasi secara aktif pada dosen pembimbing pengajaran mikro.
j. Berpakaian sopan dan rapi.
k. Menaati semua ketentuan dan tata tertib yang berlaku yang dikeluarkan oleh tim pengajaran mikro.
6. Penilaian Mata Kuliah Micro Teaching
a. Menyeluruh dan berkesinambungan; sasaran penilaian mencakup seluruh tahap kegiatan
pengajaran micro dan berlangsung terus menerus
b. Terbuka; semua aspek dan hasil penilaian diketahui oleh semua pihak
c. Objektif dan membimbing; penilaian didasarkan pada data hasil pengamatan yang cermat serta
memberikan kesempatan kepada mahasiswa calon guru untuk memperbaiki kekurangan serta
mengembangkan aspek – aspek yang telah baik
d. Nilai kelulusan micro teaching minimal B untuk bisa dilanjutkan PPKT (nilai minimal kelulusan
harus dicantumkan sebagai pertimbangan dosen dalam melaksanakan evaluasi)
e. Mahasiswa yang telah melakukan praktek mikro lebih dari 4 kali dan masih tidak mampu maka
dosen mikro berhak memberi nilai sesuai kemampuan mahasiswa tersebut (masukan dalam rapat
bahwa tidak ada nilai kasih sayang dalam mikro sehingga diharapkan nilai yang diberikan adalah
nilai yang sesuai).
40
G. PENJELASAN BAGAN PROSEDUR
1. Persiapan Pelaksanaan Mikro
a. Prodi melaporkan pada unit mikro jumlah mahasiswa dan dosen yang diajukan sebagai pengajar
mikro
b. Unit mikro menjadwalkan pelatihan dosen
c. Unit mikro melaksanakan pelatihan pada dosen mikro. Dosen akan dibekali dan diberi buku
pedoman mikro.
2. Pendaftaran Mikro Teaching
a. Mahasiswa menemui prode untuk mendaftarakan diri menjadi peserta micro teaching dengan
membawa KHS, KRS, SPP,
b. Unit mikro membagi kelompok mahasiswa dengan ketentuan masing – masing kelompok terdiri
dari mahasiswa yang berasal dari prodi yang sama
3. Penjadwalan Pemakaian Ruangan
a. Unit mikro berkoordinasi dengan Kepala pusat laboratirium terpadu mikro untuk menentukan
jadwal penggunaan ruangan lab mikro
b. Jadwal yang telah rampung ditempel didepan pintu lab mikro untuk diketahui oleh semua pihak
unit mikro mensosalisasikan jadwal kepada dosen – dosen mikro teaching mengenai waktu
penggunaan lab.
4. Pelaksanaan Mikro teaching
a. Pada awal pertemuan dosen menyampaikan kontrak perkuliahan yang meliputi materi perkuliahan
(GBPP/SAP), sistem penilaian, metode pembelajaran, dan bahan ajar,
b. Dosen menyampaikan bahan kuliah sesuai dengan GBPP dan SAP
c. Mahasiswa menandatangani daftar hadir
d. Setelah memberikan kuliah dosen menverikasi dan menandatangani daftar hadir mahasiswa
e. Setelah memberikan kuliah dosen mengisi Absensi Dosen/Berita Acara Pelaksanaan perkuliahan di
ruangan akademik
f. Mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan yang dibenarkan menurut peraturan menyerahkan surat
izin tidak mengikuti dari Program studi kepada dosen penanggung jawab maka kuliah selambat –
lambatnya satu minggu setelah perkuliahan yang diikuti (pada hari perkuliahan berikutnya),
g. Mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan sakit harus menyerahkan surat keterangan sakit dari
dokter kepada dosen penanggung jawab mata kuliah selambat – lambatnya satu minggu setelah
perkuliahan yang diikuti (pada hari perkuliahan berikutnya),
h. Dosen yang berhalangan hadir dengan alasan yang dibenarkan menurut peraturan melapor kepada
penanggung jawab mata kuliah atau prodi dan penanggung jawab mata kuliah menentukan satu dari
dua alternatif solusi :
1) Dosen lain dalam Tim mata kuliah yang sama, menggantikan pemberian kuliah pada waktu
tersebut.
2) Dosen yang berhalangan hadir memberikan kuliah pengganti pada waktu lain yang disepakati
bersama oleh dosen dan mahasiswa, dan melaporkannya ke bagian akademik STAI Indonesia
Jakarta melalui petugas jadwal
3) Dalam hal waktu kuliah bersamaan dengan hari libur nasional, petugas jadwal akan
menentukan waktu kuliah pengganti jika diperlukan berdasarkan pertimbangan dosen dan
melaporkannya ke bagian akademik STAI Indonesia Jakarta,
41
4) Dalam hal terjadi perubahan jadwal perkuliahan untuk suatu mata kuliah, dosen dan mahasiswa
membuat kesepakatan tentang perubahan tersebut dan dilaksanakan setelah mendapat
persetujuan dari penanggung jawab mata kuliah (prodi) dan Bag akademik STAI Indonesia
Jakarta.
5. Penyerahan Nilai Mikro Teaching
a. Dosen mikro teaching menyerahkan nilai kepada ketua prodi.
b. Mahasiswa yang mengikuti mikro teaching dan PPKT melakukan pembayaran ke bank BRI Syariah
STAI Indonesia dan kemudian slip pembayaran diserahkan kepada prodi.
c. Prodi menyusun jadawal mikro teaching dan PPKT.
H. REFERENSI
a. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
b. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
c. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
d. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
42
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.7/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST
A. PENGERTIAN
PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST adalah pelaksanaan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa di tempat yang telah di tunjuk dalam rangka menerapkan ilmu yang didapat dalam
pembelajaran.
B. TUJUAN
Mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan teoritis dalam dunia praktik dilapangan sehingga mampu
memecahkan masalah, mandiri dan berinteraksi dengan masyarakat.
C. PELAKSANA :
1. Ketua
2. Puket I
3. Puket II
4. Puket III
5. Akademik
6. Ketua LPM
7. Ketua LPPM
8. Ketua Program Studi (Prodi)
9. Mahasiswa
D. PROSEDUR
1. Penetapan pembimbing
a. Membentuk Panitia pelaksana PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST dan ditetapkan dengan Keputusan
Ketua.
b. Pembimbing PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST adalah Berpendidikan Minimal S.2 yang diusulkan
oleh Prodi dan di tetapkan dengan Keputusan Ketua.
c. Perbandingan dosen pembimbing PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST dengan mahasiswa PPKT,
PPAST, PPKPIT & PPPBST maksimal 1:15.
2. Pelaksanaan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST
a. Prodi Mempersiapkan kelengkapan dokumentasi dan administrasi yang diperlukan untuk
pelaksanaan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST mahasiswa,
SOP
43
b. Prodi dan dosen pembimbing PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST memberikan pembekalan kepada
peserta PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST.
c. Teknis pelaksanaan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST diatur oleh Pusat Pengabdian Masyarakat.
d. Setelah pelaksanaan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST yang dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST.
e. Laporan hasil PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST tersebut di gandakan sebanyak 5 rangkap
(diperuntukan kepada bagian akademik, dosen pembimbing, Ketua Prodi LP2M dan Arsip
Mahasiswa).
f. Penilaian PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST berasal dari dosen pembimbing KKN, LPM, dan kepala
lurah/desa/kantor dilokasi PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST Nilai akhir PPKT, PPAST, PPKPIT &
PPPBST di keluarkan oleh LP2M.
g. LPM menyerahkan nilai PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST ke Ketua Prodi.
E. PERSYARATAN
1. Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta Aktif di buktikan dengan Kartu Tanda
Mahasiswa (KTM);
2. Mahasiswa semester VII atau telah memperoleh -> 100 SKS dan memiliki IPK-> 3.00 di buktikan
dengan Transkip Akademik;
3. Pernah mengikuti Organisasi kemahasiswaan dilingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta.
4. Menyerahkan KRS dan transkip nilai sementara yang telah di tandatangani oleh Ketua.
5. Ketua Prodi mengajukan usulan nama-nama peserta PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST kepada
Ketua/Puket untuk diusulkan ke Lembaga LP2M.
6. Membayar Biaya Pendaftaran PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST di bank yang di tunjuk oleh Sekolah
Tinggi Agama Islam;
F. HAK
1. Mendapatkan Penempatan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST dari penyelenggara kegiatan;
2. SKS PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST berlaku dan diakui sesuai kurikulum masing-masing program
studi di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta;
3. Konversi/pengakuan dengan sertifikat dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta dasar
sertifikat dan laporan kegiatan;
4. Mendapatkan tugas pengganti dari dosen yang mengampu mata kuliah bagi mahasiswa yang masih
menempuh mata kuliah pada semester tersebut;
5. Ada pengantaran, monitoring dan penjemputan;
6. Mendapatkan Nilai, sertifikasi PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST dari pihak penyelenggara.
G. KEWAJIBAN
1. Mahasiswa di wajibkan melaporkan diri pada setiap minggu me e-mail atau website Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
2. Mahasiswa wajib mengikuti atau menyelenggarakan kegiatan lomba atau pelatihan di tempat PPKT,
PPAST, PPKPIT & PPPBST.
44
3. Mahasiswa wajib mempromosikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia jakarta (membawa
brosur) dan powerpoint profil Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
4. Mahasiswa wajib membangun jejaring, sharing dan terlibat dalam forum-forum internasional berkaitan
dengan pendidikan, membantu meningkatkan wawasan, kajian tentang Ke-Islaman, inter-religion
relationship, cross culturestudies serta membangun kepercayaan diri, yang akhirnya mampu
meningkatkan kualitas mutu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta meningkat secara
sustainable.
5. Mahasiswa setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST membuat
laporan Akhir;
6. Mematuhi semua aturan dan ketentuan yang ditetapkan penyelenggara PPKT, PPAST, PPKPIT &
PPPBST.
H. KETERANGAN LEBIH LANJUT :
1. Waktu penyelenggara PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST mengikuti Kalender Akademik.
2. Pendaftaran akan diumumkan melalui website Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
3. Peserta PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST Terpadu diumumkan pada website Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
I. REFERENSI
1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
45
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.8/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PELAKSANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
DAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
A. TUJUAN
Untuk menjelaskan persyaratan dan tata cara persiapan dan pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS)
dan Ujian Akhir Semester (UAS)
B. RUANG LINGKUP
1. Pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
2. Persiapan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
3. Pihak-pihak yang terlibat dalam Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester.
C. DEFINISI/KATA KUNCI
1. Ujian Tengah Semester (UTS) adalah ujian sumatif yang di laksanakan pada pertengahan semester
(semester 7 kali perkuliahan)
2. Ujian Akhir Semester (UAS) adalah ujian sumatif yang di laksanakan pada akhir semester (setelah
13 kali perkuliahan)
D. PENGGUNA
1. Ketua dan Puket/Program Studi
2. Pimpinan Prodi
3. Panitia Ujian
4. Pengawas Ujian
5. Dosen
6. Mahasiswa
E. PROSEDUR
1. Ujian Tengah Semester
a. Pada minggu kelima perkuliahan, Pembantu Ketua I mengedarkan surat kepada dosen untuk
menyelenggarakan UTS setelah tuntas 7 (tujuh) kali perkuliahan
b. Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan prodi menyiapkan daftar hadir, daftar nilai dan lembar
jawaban ujian
c. Masing-masing dosen menyiapkan jenias ujian yang akan di pakai dalam UTS
d. Dosen mengawasi sendiri UTS mata kuliah yang diampunya sesuai jadwal perkuliahan biasa
e. Dosen mengoreksi hasil ujian dan menyerahkan kembali ke mahasiswa beserta feedbacknya
pada perkuliahan berikutnya.
SOP
46
f. Nilai UTS di simpan dosen utnuk nantinya di gabungkan dengan nilai tugas dan UAS memjadi
nilai Akhir.
2. Ujian Akhir Semester
a. Persiapan
1) Prodi mengirimkan surat permintaan soal ujian kepada dosen pada minggu ke-12 masa
perkuliahan
2) Dosen menyerahkan soal dalam bentuk print out dan file word document minimal satu
minggu sebelum pelaksanaan UAS
3) Prodi membentuk panitia UAS
4) Prodi menyiapkan draf tata tertib UAS
5) Prodi menyiapkan ruangan ujian dengan mengatur kursi dan memberi nomor ujian
6) Prodi menyiapkan berita acara ujian dan daftar hadir mahasiswa untuk masing-masing
mata kuliah
7) Prodi menyiapkan jadwal UAS dan jadwal pengawas UAS
8) Prodi memperbanyak soal Ujian sesuai jumlah peserta Ujian di tambah cadangan lima
b. Pelaksana
1) Mahasiswa memasuki ruangan ujian minimal 5 menit sebelum ujian dimulai dan duduk
sesuai nomor urut absen
2) Pengawas ujian membacakan tata tertib ujian
3) Pengawas memeriksa tempat duduk mahasiswa agar sesuai dengan nomor masing-masing
4) Pengawas membagikan kertas lembar jawaban diikuti dengan kertas berisi soal
5) Pengawas mengisi berita acara ujian sebanyak dua lembar
6) Pengawas ujian mengedarkan daftar hadir ujian yang harus di tanda tangani mahasiswa
peserta ujian
7) Pengawas menulis rekaman kondisi jalanya ujian dalam berita acara ujian
8) Setelah berakhirnya waktu ujian, pengawas mengumpulkan kertas lembar jawaban dan
menyerahkanya ke panitia ujian
9) Panitia ujian menyiapkan lembar jawaban, daftar hadir dan berita acara ujian untuk di
serahkan kepada dosen pengampu masing-masing.
10) Dosen di wajibkan menyerahkan nilai ke bagianakademik selambat-lambatnya setelah satu
minggu dari pelaksanaan ujian.
c. Tata tertib Ujian Akhir Semester
1) Draft tata tertib Ujian Akhir Semester disiapkan oleh panitia ujian akhir semester
2) Draft tata tertib Ujian Akhir Semester di bahas dalam rapat persiapan Ujian Akhir Semester
yang di hadiri oleh seluruh dosen
3) Tata tertib disahkan oleh ketua panitia ujian akhir semester
4) Isi tata tertib ujian akhir semester harus mencakup :
a) Ketentuan umum
b) Kewajiban administrasi dan kewajiban lainnya
c) Larangan-larangan
d) Sanksi-sanksi
e) Upaya banding mahasiswa
47
F. REFERENSI
1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
48
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.9/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PEMBIMBINGAN AKADEMIK
A. RASIONAL
Terdapat sejumlah faktor yang menentukan keberhasilan seorang mahasiswa untuk dapat meraih prestasi
yang baik dalam studinya di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta. Dalam kenyataannya,
tidak semua mahasiswa mampu membelajarkan diri dengan baik selama studi di Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Indonesia Jakarta. Berbagai problema kerapkali dihadapi mahasiswa, dari mulai masalah
personal, adaptasi sosial, komunikasi edukasi dengan dosen dan sesama mahasiswa, pemanfaatan sumber
dan media pembelajaran, penyelesaian tugas-tugas perkuliahan, pemantapan dan pengembangan keahlian
sesuai Prodi atau program studi yang dipilih, bahkan masalah pilihan dan pemantapan karir pasca studi
perguruan tinggi. Bila tidak diberi bantuan atau bimbingan yang tepat, mahasiswa yang menghadapi
berbagai problema tersebut potensial mengalami kegagalan dalam belajar dan penyelesaian akademiknya
secara baik. Oleh karena itu, maka diperlukan pembimbingan akademik, yaitu suatu proses pemberian
bantuan oleh dosen Penasehat Akademik kepada mahasiswa agar mereka bisa mengatasi berbagai
prolema yang dihadapi sehingga sukses dalam membelajarkan diri selama studinya di perguran tinggi.
Standard Operating Procedure (SOP) ini dimaksudkan sebagai acuan standar pelayanan minimal dalam
memberikan dan melakukan pembimbingan akademik kepada mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta.
B. DEFINISI
1. Pembimbingan Akademik adalah suatu kegiatan pelayanan atau pemberian bantuan bimbingan
akademik oleh dosen Penasehat Akademik kepada seorang atau sekelompok mahasiswa selama
menjalani pendidikannya di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta agar mereka
mampu mencapai prestasi akademik yang optimal dan menyelesaikan studinya dengan baik.
2. Penasehat Akademik adalah dosen tetap Prodi/program studi yang diserahi tugas dan wewenang oleh
Ketua untuk memberikan pembimbingan akademik kepada seorang atau sekelompok mahasiswa agar
mereka dapat mencapai prestasi akademik yang optimal dan mampu menyelesaikan studinya dengan
baik.
3. Mahasiswa Bimbingan adalah seorang atau sekelompok mahasiswa yang terdaftar pada
Prodi/program studi dan berada di bawah pembimbingan seorang dosen Penasehat Akademik yang
ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Ketua atas usulan Ketua Prodi.
4. Prestasi Akademik adalah hasil yang dicapai mahasiswa bimbingan dalam kegiatan studi di Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta sebagai bukti keberhasilan yang telah dicapai setelah
SOP
49
melakukan kegiatan pembelajaran atau perkuliahan. Hasil yang dicapai mahasiswa tersebut dapat
berbentuk nilai mata kuliah, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), peringkat juara, judisium kelulusan, dan
menyelesaikan studi tepat waktu.
5. Bentuk pelayanan pembimbingan akademik adalah konsultasi edukasi antara dosen Penasehat
Akademik dengan mahasiswa yang dilakukan dalam kerangka kerja yang kooperatif dan mengarah
pada penyelesaian masalah (problem-solving) yang dihadapi mahasiswa. Inti pokok konsultasi adalah
pemberian bantuan dari Penasehat Akademik kepada mahasiswa berkaitan dengan masalah-masalah
perkuliahan atau pembelajaran, pengenalan suasana dan kehidupan kampus, adaptasi sosial,
penyelesaian studi, dan pemerolehan keterampilan personal dan sosial dalam pemecahan masalah
yang bersifat jangka panjang.
C. RUANG LINGKUP
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembimbingan Akademik Mahasiswa ini meliputi:
1. Ketentuan tentang penetapan dan kualifikasi penasehat akademik.
2. Kewajiban, hak dan etika penasehat akademik
3. Tatacara pembimbingan akademik kepada mahasiswa
D. TUJUAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) pembimbigan akademik mahasiswa ini meliputi:
1. Menjelaskan ketentuan tentang penetapan dan kualifikasi penasehat akademik.
2. Menjelaskan tentang kewajiban, hak, dan etika penasehat akademik
3. Menjelaskan tentang tatacara pembimbingan akademik kepada mahasiswa.
E. PENGGUNA
1. Ketua/Pembantu Ketua I
2. Ketua dan Sekretaris Prodi/Program Studi
3. Dosen
4. Bagian Akademik dan Kemahasiswaan
5. Mahasiswa
F. ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB, DAN TUGAS PEMBIMBINGAN
Struktur organisasi pelaksana pembimbingan akademik terdiri atas:
1. Pembantu Ketua I sebagai Pembimbing Utama (exofficio).
2. Ketua Program Studi sebagai Koordinator Pembimbing (ex-officio).
3. Dosen sebagai Penasehat Akademik yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua berdasarkan
usulan Ketua Prodi/Program Studi.
Tugas dan tanggung jawab setiap unsur pelaksana pembimbingan sebagaimana di atas adalah sebagai
berikut:
1. Pembimbing Utama bertanggung jawab terhadap seluruh proses palaksanaan kegiatan pembimbingan
akademik di lingkungan institusi.
Tugas Pembimbing Utama adalah:
50
a) Menunjuk dan menetapkan nama-nama dosen yang bertugas sebagai Penasehat Akademik dan
nama-nama mahasiswa bimbingan.
b) Menyelesaikan masalah-masalah mahasiswa yang – karena pertimbangan tertentu dari
Penasehat Akademik – dilimpahkan kepada pembimbing yang lebih tinggi.
c) Mengawasi dan mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan kegiatan pembimbingan akademik
di lingkungan program studi.
2. Koordinator Pembimbing bertanggung jawab atas seluruh proses pelaksanaan kegiatan
pembimbingan akademik kepada mahasiswa pada Prodi/Program Studi yang dipimpinnya. Dalam hal
pelaksanaan tugas Koordinator Pembimbing ini, Ketua Prodi/Program Studi dibantu oleh Sekretaris,
Kepala Laboratorium, dan Staf Prodi/Program Studi.
Tugas Koordinator Pembimbing adalah:
a) Mempersiapkan nama-nama Penasehat Akademik dan nama-nama mahasiswa bimbingannya
untuk ditetapkan oleh Ketua.
b) Memberikan pengarahan kepada Penasehat Akademik tentang pola pelaksanaan kegiatan
pembimbingan akademik bagi mahasiswa
c) Mengkoordinir Penasehat Akademik dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
pembimbingan akademik.
d) Mengawasi proses pelaksanaan pembimbingan akademik.
e) Menyediakan fasilitas dan administrasi bagi Penasehat Akademik dan mahasiswa untuk
kelancaran pelaksanaan pembimbingan.
f) Menandatangani Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), dokumen lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembimbingan akademik mahasiswa.
g) Mengumpulkan dan mengarsipkan data-data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan
pembimbingan akademik.
3. Penasehat Akademik merupakan unsur pelaksana teknis pembimbingan akademik terhadap
mahasiswa yang diangkat oleh Pembantu Ketua I berdasarkan usulan Ketua Prodi/Program Studi.
Tugas-tugas Penasehat Akademik adalah:
a) Memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa tentang hal-hal yang berkenaan dengan
sekolah tinggi dan Prodi/program studi.
b) Menanamkan nilai-nilai keagamaan, norma, dan moral akademik kepada mahasiswa.
c) Membina mahasiswa mengembangkan kepribadian terpuji sesuai dengan nilai-nilai islami,
budaya bangsa, dan karakteristik mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta.
d) Membina dan mengembangkan sikap, kebiasaan, dan keterampilan belajar mahasiswa sebagai
pembelajar orang dewasa.
e) Membantu mahasiswa membuat perencanaan studi dan penentuan beban akademik.
f) Menandatangani dan atau mensyahkan Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS)
mahasiswa bimbingan.
g) Membantu mahasiswa dalam penyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan
kegiatan akademik dan atau perkuliahan.
h) Memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa tentang cara-cara berinteraksi dan
beradaptasi dengan baik dalam kehidupan kampus dan masyarakat.
51
4. Pelaksana Administrasi Pembimbingan Akademik merupakan unsur penunjang terlaksananya
pembimbingan akademik. Tugas Pelaksana Administrasi Pembimbingan Akademik adalah:
a) Menyiapkan seluruh unsur kelengkapan administrasi kegiatan Pembimbingan Akademik.
b) Menyiapkan dan/atau memfasilitasi ketersediaan tempat, alat tulis, dan fasilitas lain yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pembimbingan akademik.
c) Penghubung antara mahasiswa dan dosen Pembimbing Akademik dalam kegiatan
pembimbingan.
G. KUALIFIKASI PENASEHAT AKADEMIK
Dosen Penasehat Akademik harus memenuhi kualifikasi formal dan kepribadian sebagai berikut:
1. Kualifikasi Formal
a) Berpendidikan minimal strata dua (S.2)
b) Memiliki pengalaman mengajar sekurangkurangnya 1 (satu) tahun sebagai dosen tetap pada
Prodi/program studi.
c) Memiliki kompetensi yang sama atau sesuai dengan Prodi/program studi yang ditempuh
mahasiswa bimbingan.
2. Kualifikasi Kepribadian
a) Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
b) Sehat jasmani dan rohani.
c) Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai al-akhlâq alkarîmah.
d) Memiliki sifat dan sikap terbuka, bersahabat, ramah, tenang, sabar, sopan, santun, penyayang,
dan menyenangkan.
e) Mampu menampilkan keteladanan untuk kebaikan.
f) Mampu bersimpati dan berempati kepada mahasiswa bimbingan.
H. HAK DAN KEWAJIBAN PENASEHAT AKADEMIK
1. Hak Penasehat Akademik
a) Memperoleh honorarium yang layak dan jelas sesuai ketentuan yang berlaku.
b) Memperoleh nilai dan penghargaan (credit point) untuk usulan kenaikan pangkat.
c) Memperoleh nilai dan penghargaan 1 (satu) sks untuk beban kerja dosen per semester untuk 12
orang mahasiswa bimbingan (berlaku kelipatannya).
d) Memanfaatkan fasilitas institutusidan atau Prodi/program studi dalam melakukan
pembimbingan akademik kepada mahasiswa (seperti ruang dosen, ruang bimbingan, ruang
belajar, ruang komputer, ruang perpustakaan, aula, locker, dan lain-lain).
e) Mendapatkan rekam akademik (academic record) mahasiswa bimbingannya secara lengkap.
2. Kewajiban Penasehat Akademik
a) Menyelenggarakan forum perkenalan dengan seluruh mahasiswa bimbingannya, terutama bagi
mahasiswa semester awal, yang dikoordinasikan oleh Prodi/program studi.
b) Melakukan pembimbingan akademik kepada mahasiswa bimbingan sekurang-kurangnya 3
(tiga) kali pertemuan dalam satu semester, di luar pembimbingan individual.
c) Menginformasikan jadwal pembimbingan kepada mahasiswa bimbingannya.
d) Menciptakan suasana yang hangat, nyaman, dan menyenangkan dalam melakukan proses
pembimbingan kepada mahasiswa bimbingan.
52
e) Menguasai informasi tentang visi, misi, dan tujuan Prodi/program studi, Sekolah Tinggi,
kurikulum Prodi/program studi; dosen pengampu mata kuliah; sistem pembelajaran; dan
penilaian pembelajarannya.
f) Membantu mahasiswa bimbingan dalam menetapkan rencana studi sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuan akademik yang dicapainya (Indeks Prestasi).
g) Memberi pengesahan tandatangan terhadap Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi
(KHS).
h) Membantu mahasiswa dalam mengatasi atau menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan
dengan pembelajarannya selama kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta.
i) Membantu mahasiswa mengakses sumber daya, sumber pembelajaran, sarana dan fasilitas yang
tersedia di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, baik pada level
institutusi maupun Prodi/program studi.
I. ETIKA PENASEHAT AKADEMIK
Setiap dosen penasehat akademik diwajibkan mentaati etika sebagai berikut:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
2. Melaksanakan syariat Islam dalam kehidupan.
3. Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai akhlâk al-karîmah.
4. Santun, ramah, sabar, penuh penghargaan, dan mampu memperlakukan mahasiswa bimbingan
sebagai pembelajar orang dewasa.
5. Memperlakukan seluruh mahasiswa bimbingan secara adil.
6. Peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa bimbingan.
7. Menepati appointment yang sudah disepakati dengan mahasiswa bimbingan dan
mengkomunikasikannya terlebih dahulu bila terjadi perubahan.
8. Menjaga kerahasiaan rekam akademik dan masalahmasalah personal yang dihadapi mahasiswa
bimbingan.
9. Memelihara hubungan baik dan tidak terlibat dalam konflik kepentingan dan/atau hubungan personal
dengan mahasiswa bimbingan.
J. PENUNJUKAN, PENGGANTIAN, DAN PEMBERHENTIAN PENASEHAT AKADEMIK
1. Ketentuan Umum Penunjukan Penasehat Akademik
a) Penasehat Akademik dipilih dari dosen tetap Prodi/Program Studi.
b) Jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh seorang Penasehat Akademik terdiri atas 10 – 15
orang mahasiswa.
c) Penasehat akademik dapat membimbing mahasiswa yang berasal dari semester yang berbeda.
d) Penasehat Akademik bersifat permanen, yang secara berkelanjutan membimbing mahasiswa
mulai dari semester awal sampai menyelesaikan studi dari Prodi/Program Studi.
e) Surat Keputusan penunjukan atau penetapan nama-nama Penasehat Akademik dan
namanama mahasiswa bimbingannya diperbaharui setiap tahun oleh Ketua atas usul
Prodi/Program Studi.
53
2. Penunjukan Penasehat Akademik
a) Pada setiap awal Tahun Akademik, Ketua Program Studi mempersiapkan nama-nama
Penasehat Akademik dan nama-nama mahasiswa yang akan dibimbing, kemudian
mengajukannya kepada Pembantu Ketua Bidang Akademik.
b) Pembantu Ketua Bidang Akademik melakukan verifikasi nama-nama Penasehat Akademik
dan nama-nama mahasiswa bimbingan, dan mengajukan hasilnya kepada Ketua.
c) Ketua menetapkan nama-nama Penasehat Akademik dan nama-nama mahasiswa
bimbingannya melalui Surat Keputusan.
3. Penggantian Penasehat Akademik
a) Penggantian Penasehat Akademik terdiri dari dua kategori, yaitu penggantian permanen dan
penggantian sementara.
b) Penggantian permanen adalah penggantian Penasehat Akademik dari seorang dosen kepada
dosen lainnya secara tetap sampai mahasiswa menyelesaikan studinya dari suatu Prodi/
program studi.
c) Penggantian Penasehat Akademik secara permanen hanya dapat dilakukan jika ada keadaan
khusus yang memaksa. Penggantian tersebut disebabkan oleh salah satu dari hal-hal berikut:
1) Penasehat akademik sakit keras selama satu semester;
2) Penasehat akademik meninggal dunia;
3) Penasehat akademik memasuki masa pensiun
4) Penasehat akademik mendapat tugas belajar dan atau tugas negara dalam waktu lebih dari
satu semester;
5) Penasehat akademik mengundurkan diri secara tertulis dan atau diberhentikan dengan
tidak hormat;
6) Penasehat akademik pindah tugas ke instansi lain;
7) Terjadi konflik antara mahasiswa bimbingan dengan penasehat akademik yang tidak
dapat dipecahkan setelah dimediasi oleh Prodi/Program Studi;
8) Penasehat akademik dan mahasiswa terlibat hubungan personal yang menjurus ke arah
negatif dan/atau asusila.
d) Penggantian sementara adalah penggantian Penasehat Akademik untuk waktu tertentu selama
Penasehat Akademik yang ditunjuk berhalangan. Penggantian sementara Penasehat Akademik
secara otomatis (tanpa surat penetapan) dilimpahkan kepada Ketua Program Studi dan atau
Pembantu Ketua Bidang Akademik.
e) Penggantian sementera Penasehat Akademik dapat dilakukan apabila:
1) Penasehat Akademik sedang melaksanakan tugas luar atau dinas khusus kurang dari satu
semester;
2) Penasehat Akademik sedang sakit ringan;
3) Penasehat Akademik melaksanakan ibadah haji; dan
4) Alasan lain yang menyebabkan Penasehat Akademik tidak dapat hadir di Prodi/Program
Studi.
4. Pemberhentian Penasehat Akademik
Seorang dosen dapat diberhentikan dari tugasnya sebagai Penasehat Akademik untuk seorang atau
sekelompok mahasiswa. Pemberhentian dimaksud ditetapkan oleh Ketua berdasarkan
54
pertimbangan tertentu setelah bermusyawarah dengan Ketua Prodi/Program Studi dan Pembantu
Ketua Bidang Akademik.
Alasan pemberhentian Penasehat Akademik adalah:
a) Penasehat Akademik tidak melaksanakan tugasnya sebagai Penasehat Akademik sesuai aturan
yang berlaku.
b) Penasehat Akademik terlibat hubungan yang menjurus asusila dengan mahasiswa
bimbingannya.
c) Penasehat Akademik melanggar etika Penasehat Akademik.
d) Penasehat Akademik melakukan perbuatan yang melanggar syariat Islam.
K. ADMINISTRASI BIMBINGAN AKADEMIK
1. Perlengkapan Administrasi Administrasi yang dikelola oleh Penasehat Akademik adalah data
mahasiswa yang berkenaan dengan kegiatan akademik selama mengikuti studi pada Prodi/Program
Studi. Unsur kelengkapan administrasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a) Kartu Pribadi atau Data Diri Mahasiswa.
b) Buku Konsultasi, yaitu buku yang berisikan tentang aspek-aspek yang dibicarakan dalam
pembimbingan dan alternatif solusi yang disepakati bersama oleh Penasehat Akadmik dan
mahasiswa bimbingan. Buku ini diisi setiap melaksanakan kegiatan bimbingan dan ditanda
tangani oleh Penasehat Akademik.
c) Lembar Kegiatan Mahasiswa (di luar kuliah).
d) Kartu Rencana Studi (KRS).
e) Kartu Hasil Studi (KHS). Seluruh kelengkapan administrasi tersebut dipersiapkan oleh
Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan kemudian diarsipkankan dalam satu map agar
mudah diakses dan memudahkan proses evaluasi.
2. Pengarsipan Data
Setiap dosen Penasehat Akademik diharuskan menata sendiri domuken-dokumen yang berkenaan
dengan kegiatan pembimbingan akademik yang dilaksanakannya kepada setiap mahasiswa.
Dokumendokumen yang disimpan oleh Penasehat Akademik adalah:
a) Data Diri Mahasiswa (dan perubahannya).
b) Kartu Perkembangan Prestasi mahasiswa (selama kuliah).
c) Lembar Kegiatan Mahasiswa di luar Kuliah (tiap semester).
d) Lampiran KRS Mahasiswa (tiap semester).
e) Fotokopi Kartu Hasil Studi (tiap semester).
f) Kartu Bimbingan Mahasiswa (setiap pertemuan).
3. Pelaporan Hasil Pembimbingan Akademik
a) Penasehat Akademik diwajibkan membuat laporan, baik lisan maupun tertulis, kepada Ketua
Program Studi perihal mahasiswa yang tidak mengikuti pembimbingan akademik.
b) Penasehat Akademik diwajibkan membuat laporan secara tertulis kepada Ketua Program Studi
perihal mahasiswa bimbingan yang tidak mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang
dipersyaratkan untuk kelanjutan studinya pada Program Studi.
55
c) Penasehat Akademik diwajibkan membuat laporan tertulis kepada Ketua Program Studi perihal
mahasiswa bimbingan yang melewati batas waktu studi, yaitu batas waktu maksimal seorang
mahasiswa diperkenankan untuk menyelesaikan program studi yang telah dipilihnya.
L. PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK
1. Proses Pembimbingan
Pembimbingan Kelompok Pembimbingan kelompok dilakukan secara terencana dan terjadwal.
Rencana pembimbingan diputuskan secara bersama-sama oleh Penasehat Akademik dan mahasiswa
bimbingan untuk jangka waktu satu semester. Materi yang diperbincangkan dalam pembimbingan
kelompok adalah hal-hal yang berkenaan dengan kurikulum; peraturan-peraturan di program studi
dan Perguruan Tinggi; prospek lapangan kerja dan karir alumni; pendekatan, strategi, metode, dan
teknik membelajarkan diri di STAI Indonesia Jakarta; memotivasi mahasiswa membelajarkan diri;
tata aturan perencanaan perkuliahan; evaluasi terhadap proses pembelajaran; dan berbagai masalah
akademik dan atau perkuliahan yang dihadapi mahasiswa. Beberapa ketentuan khusus dalam kegiatan
pembimbingan kelompok adalah:
a) Pertemuan dilaksanakan pada hari-hari kerja di luar jam kegiatan perkuliahan kelas dan atau
akademik sehingga tidak mengganggu kegiatan akademik yang telah dijadwalkan.
b) Tempat dan waktu pertemuan ditentukan dan disepakati bersama oleh mahasiswa dan Penasehat
Akademik.
c) Setiap kali pertemuan, mahasiswa harus membawa dan mengisi Kartu Bimbingan. Setiap kali
selesai bimbingan, Kartu Bimbingan ditandatangani oleh Penasehat Akademik.
d) Penasehat Akademik memberikan bimbingan yang berorientasi pada pemecahan masalah yang
dihadapi mahasiswa bimbingannya.
2. Pembimbingan Individual
Pembimbingan akademik individual dilaksanakan sewaktu-waktu ketika ada mahasiswa yang
membutuhkan penyelesaian masalah pribadi, sosial, dan atau pembelajaran yang dihadapinya. Dalam
kegiatan pembimbingan individual, masalah yang dibahas adalah masalah-masalah yang lebih bersifat
personal yang membutuhkan privasi dan hubungan yang lebih akrab. Pada bimbingan individual,
mahasiswa dapat mengungkapkan masalahnya dengan lebih bebas, kemudian Penasehat Akademik
mengidentifikasi, memahami masalahnya, dan membantu mencari alternatif yang paling
memungkinkan untuk memecahkan masalah tersebut serta mengevaluasi implementasi cara
pemecahan masalah yang telah dipilihnya. Beberapa ketentuan khusus berkaitan dengan
pembimbingan individual adalah sebagai berikut:
a) pertemuan dilaksanakan pada hari-hari kerja di luar jam kegiatan perkuliahan kelas dan atau
akademik sehingga tidak mengganggu kegiatan akademik yang telah dijadwalkan Prodi/Program
Studi.
b) Bimbingan dilakukan di ruang dosen dan waktu bimbingan disepakati bersama oleh Penasehat
Akademik dan mahasiswa bimbingan.
c) Mahasiswa bimbingan harus membawa dan mengisi Kartu Bimbingan. Setip kali selesai, Kartu
Bimbingan ditandatangani oleh Penasehat Akademik.
d) Penasehat Akademik memberikan bimbingan yang berorientasi pada pemecahan masalah dan
menjamin kerahasiaan hal-hal yang bersifat privasi mahasiswa bimbingannya
3. Waktu dan Tempat
56
a) waktu
Waktu pelaksanaan pembimbingan disesuaikan dengan Kalender Akademik Sekolah Tinggi dan
kebutuhan bimbingan oleh mahasiswa. Pembimbingan Akademik kepada kelompok mahasiswa
dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali pertemuan dalam satu semester. Tiga kali pertemuan
tersebut setidaknya terdiri dari:
1) pembimbingan pada awal semester. Materi pembimbingan berkenaan dengan: (1) strategi,
metode, dan teknik membelajarkan diri di STAI Indonesia Jakarta dan atau memberi motivasi
kepada mahasiswa agar serius mengikuti kegiatan dan proses perkuliahan, (2) rencana atau
penetapan beban studi yang akan diikuti oleh mahasiswa, dan (3) masalah-masalah akademik
dan atau pembelajaran yang dihadapi mahasiswa serta alternatif pemecahannya;
2) pembimbingan ketika mahasiswa akan menempuh ujian tengah semester. Materi
pembimbingan berkenaan dengan: (1) arahan menghadapi ujian tengah semester, (2)
menganalisis permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam membelajarkan diri, dan (3)
mencari dan menyepakati alternatif pemecahan masalah;
3) pembimbingan ketika mahasiswa akan mengikuti ujian akhir semester. Materi pembimbingan
berkenaan dengan: (1) melakukan analisis terhadap hasil dan proses pembelajaran yang telah
ditempuh mahasiswa; (2) mengecek kesiapan mahasiswa dan memberi arahan menghadapi
ujian akhir semester.
Di luar jadwal tersebut, untuk pembimbingan individual waktu pelaksanaannya disesuaikan
dengan kebutuhan mahasiswa bimbingan. Untuk itu, Penasehat Akademik diharuskan
menyediakan waktu khusus bagi perorangan mahasiswa yang ingin berkonsultasi untuk:
1) Mengatasi masalah-masalah pribadi yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan
kegiatan akademik.
2) Merancang topik penelitian yang akan diajukan untuk skripsi sarjana. Bimbingan ini
dikhususkan untuk mahasiswa yang duduk di semester VI ke atas.
3) Memberi persetujuan kepada mahasiswa mengikuti ujian komprehensif dengan
menandatangani Rekapitulasi Hasil Studi mahasiswa. Bimbingan ini dikhususkan untuk
mahasiswa yang sudah menyelesaikan seluruh beban studi atau kreditnya (biasanya semester
VIII ke atas).
Lama waktu pembimbingan individual pada setiap pertemuan disesuaikan dengan jenis masalah
yang ditangani dan kapasitas Penasehat Akademik.
b) Tempat
Pembimbingan dilaksanakan di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
Tempat-tempat yang digunakan untuk lokasi pembimbingan adalah ruang dosen, ruang
bimbingan konseling, ruang sidang, aula, dan tempat lain di lingkungan kampus Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta yang disepakati bersama oleh Penasehat Akademik dan
mahasiswa bimbingan.
4. Tugas dan Tanggung Jawab Mahasiswa Bimbingan
Ada beberapa hal yang menjadi tugas dan tanggung jawab mahasiswa dalam kaitannya dengan
pembimbingan akademik dengan Penasehat Akademik, yaitu:
a) Menyiapkan data-data pribadi.
b) Menyimpan dengan baik semua dokumen yang berkaitan dengan kegiatan akademik dalam satu
tempat tersendiri dan disusun secara sistematis dan terorganisir.
57
c) Menyiapkan materi, dokumen, dan pertanyaan yang akan diajukan ketika melakukan
pembimbingan. Beberapa dokumen yang perlu dibawa ketika melakukan pembimbingan dalam
rangka perencanaan akademik adalah Kartu Bimbingan Mahasiswa, KRS, KHS, buku Pedoman
Akademik Mahasiswa STAI Indonesia Jakarta dan kartu atau dokumen lain yang berkaitan
dengan pembimbingan akademik.
d) Mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dan berkaitan dengan pengambilan keputusan,
baik yang menyangkut minat/kemampuan pribadi maupun berbagai hal yang menyangkut
Program Studi yang diambil, kebijakan kampus, dan berbagai prosedur akademik.
e) Menanyakan kepada Penasehat Akademik mengenai hal-hal yang belum atau tidak dimengerti
oleh mahasiswa.
f) Menyimpan catatan/dokumen pribadi hasil pertemuan dengan Penasehat Akademik.
g) Menerima dan melaksanakan semua keputusan yang telah diambil bersama dengan Penasehat
Akademik.
M. PENUTUP
Standard Operating Procedure (SOP) Pembimbingan Akademik Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta ini dimaksudkan untuk dipedomani oleh semua pihak terkait. Untuk itu, para
Penasehat Akademik, Pimpinan, Ketua Program Studi, dan Subbag Akademik, diharapkan dapat
menerapkan panduan ini dengan baik. Keberhasilan penerapan panduan ini akan sangat membantu
dalam meningkatkan kualitas mahasiswa dan penyelenggaraan pembimbingan akademik mahasiswa di
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
N. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
7. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
58
Form Kartu Bimbingan Akademik Pembimbingan Akademik Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta
Nama : ……………………………………………..
NIM/Semester : ……………………………………………..
Prodi : ……………………………………………..
No Waktu Materi Bimbingan Paraf Dosen
1
2
3
5
6
7
8
9
10
Diketahui oleh,
Ketua Prodi (Prodi)
Jakarta, …………..………
Penasehat Akademik
………………………………..
………………………………..
NIDN NIDN
59
Form Data Akademik Mahasiswa
DATA AKADEMIK MAHASISWA
Nama : …………………………………… NIM : …………………………………… Sem./ Thn. Akademik : …………………………………… Prodi/ Prodi : …………………………………… Alamat : …………………………………… Telp./ HP : …………………………………… E-mail : ……………………………………
Smtr Indeks
Prestasi
IPK
Sementara
IP
Perbaikan Tanggal Paraf PA
Paraf
Mhs Ket
I
II
II
IV
V
VI
VII
VIII
IPK
Penasehat Akademik Jakarta, …………..………
Mahasiswa ybs.
………………………………..
………………………………..
NIDN NIM
Lampian 3
60
Form Data Non Akademik Mahasiswa
DATA NON AKADEMIK MAHASISWA
Nama : ……………………………...
Tempat/ Tgl. Lahir : ……………………………...
Nama Orangtua : Ayah : …………………….
:Ibu : …………………….....
Alamat Orangtua : ……………………………...
: ……………………………...
Pekerjaan Orangtua : Ayah : …………………….
: Ibu : ……………………...
Alamat di Jakarta : ……………………………...
Telp. HP : ……………………………...
E-mail : ……………………………...
Prestasi akademik yang pernah diraih : ……………………………...
……………………………...
……………………………...
Hobby/ Kegemaran : ……………………………...
Skill yang dikuasai : ……………………………...
Penyakit yang pernah diderita : ……………………………...
Keanggotaan Organisasi : Kampus: …………………
Luar Kampus : ……………………………...
Pekerjaan disamping kuliah : …………………………… (jika ada)
Jakarta, …………..………
Mahasiswa ybs.
………………………………..
NIMKO
61
DATA KEGIATAN MAHASISWA Nama Mahasiswa : ……………………………………………. NIMKO : ……………………………………………. Prodi : ……………………………………………. A. Kegiatan Ilmiah: Seminar/Pelatihan/Workshop/dll No Nama Kegiatan Peranan Pelaksana Tempat & Waktu 1 2 3 Dst
B. Karya Tulis No Judul Karya Tulis Keperluan tanggal 1 2 3 Dst
C. Keorganisasian Mahasiswa (intra dan ekstra kampus): No Nama Organisasi Jabatan Kegiatan yang Diikuti
1
2
3
Dst
D. Keorganisasian Sosial Kemasyarakatan/ Keagamaan No Nama Organisasi Jabatan Kegiatan yang Diikuti
1
2
3
Dst
E. Minat dan Bakat: No Nama kegiatan Peran/prestasi pelaksanaan 1 2 3 Dst
Jakarta, …………..……… Mahasiswa ybs.
………………………………..
NIMKO
62
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.10/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP SEMESTER PENDEK (SP)
A. TUJUAN
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki nilai matakuliah yang sudah pernah
ditempuh dalam rangka meningkatkan Indeks Prestasi Kumulatif dan memperpendek masa studi serta
menghindari terjadinya putus studi.
B. RUANG LINGKUP
Pendaftaran, penjadwalan, sampai dengan ujian semester pendek
C. PIHAK TERKAIT
1. Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
2. Bagian Akademik
3. Dosen PA
D. REFERENSI / DOKUMEN TERKAIT
1. Pedoman Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
2. Kalender Akademik
E. DEFINISI
Program Semester Pendek adalah program perbaikan nilai dari matakuliah yang pernah ditempuh, tetapi
masih mendapatkan nilai kurang dari B+, dan dilakukan pada saat libur semester. Nilai maksimal yang
diperoleh dari ujian semester pendek adalah maksimal B+,
F. URUTAN PROSEDUR
1. Semester pendek adalah semester yang diadakan pada tiap akhir semester yang dilaksanakan dalam 4
(empat) minggu
2. Pada akhir semester pendek, dilakukan ujian untuk menentukan skor dan selanjutnya dikonversikan
kedalam nilai huruf (grade) 4
3. Nilai akhir semester pendek dapat naik 3 tingkat dari semula atau yang terbaik dan mengikuti
ketentuan dalam Pedoman Akademik STAI Indonesia yaitu maksimal B+.
4. Semester pendek dilaksanakan dengan model pembelajaran diskusi aktif
5. Semester pendek menggunakan waktu belajar yang sama dengan semester regular dengan bahan ajar
yang dipadatkan
SOP
63
6. Mahasiswa semester pendek harus memenuhi ketentuan:
a. Mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah tersebut sebelumnya
b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta semester pendek untuk mata
kuliah kompetensi tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek (KRS-SP)
c. Membayar SPP Semester Pendek sesuai ketentuan
7. Semester pendek dapat diselenggarakan sekurangkurangnya diikuti 10 (sepuluh) mahasiswa
8. Mahasiswa peserta semester pendek dianggap gugur apabila tidak mengikuti minimal 80% kegiatan
akademik dan SPP SemesterPendek yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.
9. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Pendek selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum pelaksanaan semester pendek dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai
ketentuan
10. Jumlah SKS yang diambil pada semester pendek tidak dapat dibatasi dengan syarat tidak bersamaan
wkatunya natara mata kuliah satu sama lain
Alur
Mahasiswa Borang SP
Mahasiswa
Mengambil formulir di akademik
Ujian Semester Pendek
Mahasiswa
Mengambil formulir SP dan ditandatangani dosen
Ulang SP/Ikut UK
Membayar biaya SP di bagian akademik
Selesai
Mahasiswa Mengikuti SP
Lulus
Tidak Lulus
64
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.11/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PENGAMBILAN MATA KULIAH TUGAS AKHIR
A. TUJUAN
1. Prosedur ini adalah untuk pelaksanaan pengambilan mata kuliah Tugas Akhir, terutama menyangkur
syarat pengambilan mata kuliah Tugas Akhir
2. Prosedur ini bertujuan untuk mengatur mekanisme pelaksanaan Seminar Proposal Tugas Akhir.
3. Memberikan informasi mengenai syarat pengambilan mata kuliah Tugas Akhir
4. Mahasiswa akan mengambil MK Tugas Akhir
B. DEFINISI DAN ISTILAH
1. Mata Kuliah Metodologi Penelitian adalah Mata Kuliah yang mengantarkan siswa mampu menyusun
Proposal Penelitian
2. Seminar Proposal Tugas Akhir adalah kegiatan evaluasi terhadap kelayakan usulan topik penelitian
tugas akhir oleh tim dosen penilai proposal tugas akhir.
3. Dosen Pembimbing adalah dosen yang ditunjuk untuk membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan
tugas akhirnya.
4. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi
mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa, besarnya pengakuanatas
keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu program tertentu, serta besarnya usaha
untukmenyelenggarakan pendidikan bagi perguruan tinggi dan khususnya bagi tenaga pengajar.
5. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah kartu yang memuat daftar mata kuliah yang akan diambil
mahasiswa di semester yang bersangkutan.
C. PIHAK TERKAIT
1. Mahasiswa
2. Staf Administrasi
3. Tim Dosen
4. Dosen Pembimbing
D. DOKUMEN
1. Telah mengambil mata kuliah metode penelitian
2. Proposal Tugas Akhir
3. Berkas persyaratan pendaftaran
SOP
65
4. Berita Acara
5. Surat Keputusan Dosen Pembimbing
6. Form pengajuan calon judul Tugas Akhir dan calon dosen pembimbing Tugas Akhir
7. Buku Panduan Penyelesaian Tugas Akhir
E. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
1. Telah mendapatkan 120 SKS lulus, dengan IP Kum. ≥ 2,75
2. Lulus Mata Kuliah Kerja Praktek (melampirkan transkrip nilai)
3. Telah melunasi SPP
4. Mengambil SKS Mata Kuliah Tugas Akhir di semester bersangkutan (melampirkan KRS)
5. Mata Kuliah Tugas Akhir hanya boleh diambil oleh mahasiswa minimal semester VII
6. Mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Tugas Akhir di KRS hanya diperbolehkan mengambil SKS
maksimal 12 SKS (termasuk SKS Tugas Akhir) kecuali saat KRS di semester VII.
7. Dosen metode penelitian membimbing mahasiswa melakukan tahap awal Tugas Akhir dan
mengadakan seminar Proposal Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan mata kuliah metode penelitian.
8. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus seminar Proposal dan mata kuliah metode Tugas Akhir berhak
melanjutkan Tugas Akhir dan mengambil mata kuliah Tugas Akhir.
9. Mahasiswa membuat daftar tiga dosen sebagai calon pembimbing mahasiswa, dengan format sesuai
form lembar pengajuan dosen pembimbing Tugas Akhir dan mengajukan form tersebut pada dosen
koordinator Tugas Akhir melalui dosen mata kuliah metode penelitian.
10. Mengumpulkan 2 (dua) eksemplar Proposal Tugas Akhir
11. Dosen metode penelitian menyerahkan form Tugas Akhir ke dosen koordinator Karya Tulis Ilmiah
untuk ditindak lanjuti.
F. REFERENSI
1. STATUTA STAI Indonesia
2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
66
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.12/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PENUGASAN DOSEN KOORDINATOR TUGAS AKHIR
A. FUNGSI
Prosedur ini adalah prosedur untuk pelaksanaan pengambilan mata kuliah Tugas Akhir, terutama dalam
proses pemilihan dosen pembimbing, proses sidang pembahasan, proses sidang ujian Tugas Akhir
mahasiswa dan yudisium.
B. PIHAK TERKAIT
1. Kaprodi
2. Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah (TKTI)
3. Dosen Pembimbing TA
4. Mahasiswa
C. TUJUAN DAN KRITERIA
1. Memberikan informasi mengenai alur pelaksanaan pengambilan mata kuliah Tugas Akhir kepada
mahasiswa.
2. Memberikan informasi mengenai alur prosedur pembuatan Lembar Konsultasi bimbingan kepada
mahasiswa yang akan mengikuti Tugas Akhir.
3. Mahasiswa akan mengambil MK Tugas Akhir
D. DOKUMEN
1. Telah mengambil dan lulus pada matakuliah Metode Penelitian
2. Lulus Sidang Proposal
3. Telah mengikuti PPKT, PPAST, PPKPIT & PPPBST
4. Telah mengambil matakuliah Tugas Akhir
E. FORM DAN TEMPLATE
1. Form pengambilan MK Tugas Akhir
2. Form Lembar pengajuan dosen pembimbing Tugas Akhir
SOP
67
F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
1. Mahasiswa telah membuat daftar tiga dosen sebagai calon pembimbing mahasiswa, dengan format
sesuai form lembar pengajuan dosen pembimbing Tugas Akhir dan mengajukan form tersebut pada
dosen koordinator Tugas Akhir melalui dosen mata kuliah metode penelitian.
2. Dosen koordinator Tugas Akhir selaku penanggung jawab, mengadakan rapat dengan seluruh dosen
program studi untuk menentukan pasangan mahasiswa dan dosen pembimbing.
3. Rapat calon dosen pembimbing menentukan mahasiswa yang akan dibimbing kemudian membuat
daftar list mahasiswa tersebut.
4. Hasil rapat diserahkan ke Kaprodi.
5. Kaprodi memprosesnya dengan mempersiapkan SK pembimbing yang selanjutnya diserahkan ke
Kaprodi untuk diusulkan ke Tim KTI.
6. Kaprodi membuat daftar list mahasiswa yang mengikuti Tugas Akhir beserta nama dosen
pembimbing. Kaprodi mengumumkan daftar tsb.
7. Kaprodi kemudian membuat Lembar Konsultasi bimbingan yang selanjutnya diserahkan kepada
mahasiswa.
8. Mahasiswa mengambil Lembar Konsultasi bimbingan ke Kaprodi dan selanjutnya mengikuti proses
bimbingan dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk.
9. Lembar Konsultasi harus selalu dibawa mahasiswa setiap bertemu dosen pembimbing untuk
dimintakan paraf persetujuannya
10. Selanjutnya mahasiswa melaksanakan proses bimbingan dengan dosen pembimbing dan
melaksanakan tahapan selanjutnya diarahkan dan dengan persetujuan oleh dosen pembimbing.
G. REFERENSI
1. STATUTA STAI Indonesia
2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
68
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.13/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR
A. FUNGSI
Prosedur Pembimbingan adalah suatu prosedur yang mengatur pelaksanaan kegiatan pembimbingan
dalam pengerjaaan Tugas Akhir (TA).
B. PIHAK TERKAIT
1. Tim Karya Tulis Ilmiah
2. Dosen pembimbing
3. Kaprodi
4. Mahasiswa
C. TUJUAN DAN KRITERIA
1. Menghasilkan satu alur pola yang terstrukstur dalam proses pembimbingan pengerjaaan TA
2. Menyelesaian Tugas Akhir tepat waktu
D. DOKUMEN
Lembar Konsultasi. Dosen menandatangani kartu bimbingan setiap kali mahasiswa melakukan konsultasi
mengenai TA yang sedang dikerjakannya
E. FORM DAN TEMPLATE
1. Lembar Konsultasi
2. Form Seminar TA
3. Form Sidang TA
F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
1. Mahasiswa melakukan konsultasi dan menunjukkan progress report TA kepada pembimbing Tugas
Akhir setiap bertemu untuk bimbingan.
2. Dosen pembimbing membimbing pengerjaan TA
3. Mahasiswa meminta tanda tangan/paraf di Lembar Konsultasi bimbingan TA setiap melakukan
bimbingan pengerjaan TA dengan dosen pembimbing
4. Dosen pembimbing menandatangani Lembar Konsultasi bimbingan Tugas Akhir setiap mahasiswa
melakukan bimbingan pengerjaan TA.
5. Jika ada Dosen Pembimbing dari KK lain, maka dosen tsb. sebagai Pembimbing ke-II.
SOP
69
6. Mahasiswa mengisi Lembar Konsultasi untuk kedua dosen pembimbingan.
7. Langkah 1 hingga 4 terus diulang hingga mahasiswa selesai mengerjakan TA.
8. Apabila mahasiswa telah menyelesaikan tahap pertama TA, maka mahasiswa dapat mengajukan
seminar pembahasan TA
9. Dosen pembimbing mengajukan 3 nama dosen penguji sidang pembahasan ke dosen koordinator
Tugas Akhir. Dosen koordinator memilih dosen penguji. Ketiga dosen penguji ini akan membantu
mendampingi mahasiswa sampai selesai. Syarat lain adalah kopi Lembar Konsultasi yang telah
disetujui dosen pembimbing dan lembar usulan dosen penguji yang telah disetujui oleh dosen
pembimbing dan dosen koordinator.
10. Mahasiswa mengerjakan tahap kedua TA dengan melakukan konsultasi dan menunjukkan progress
report Tugas Akhir kepada pembimbing Tugas Akhir
11. Dosen pembimbing membimbing pengerjaan TA tahap kedua mahasiswa bimbingan
12. Mahasiswa meminta tanda tangan/paraf di Lembar Konsultasi bimbingan Tugas Akhirsetiap
melakukan bimbingan pengerjaan TA tahap kedua dengan dosen pembimbing
13. Dosen pembimbing menandatangani/paraf Lembar Konsultasi bimbingan TA setiap mahasiswa
melakukan bimbingan pengerjaan TA tahap kedua
14. Langkah-langkah di atas terus diulang hingga mahasiswa selesai mengerjakan TA tahap kedua
15. Apabila mahasiswa telah selesai mengerjakan TA kedua, maka tahap pembimbingan selesai dan
mahasiswa mengajukan sidang akhir sarjana. Dosen penguji berjumlah tiga orang dan tidak harus
sama dengan dosen penguji seminar, jika dosen penguji saat seminar berhalangan hadir. Syarat lain
adalah kopi Lembar Konsultasi yang telah disetujui dosen pembimbing dan lembar usulan dosen
penguji yang telah disetujui oleh dosen pembimbing dan dosen koordinator.
G. REFERENSI
1. STATUTA STAI Indonesia
2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
70
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.14/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PENYELENGGARAAN
SIDANG PEMBAHASAN TUGAS AKHIR
A. FUNGSI
Prosedur pendaftaran dan penyelenggaraan sidang pembahasan Tugas Akhir merupakan prosedur yang
mengatur pendaftaran dan pelaksanaan sidang pembahasan Tugas Akhir bagi mahasiswa, yang telah
memenuhi persyaratan untuk sidang pembahasan Tugas Akhir.
B. PIHAK TERKAIT
1. Tim Karya Tulis Ilmiah
2. Kaprodi
3. Dosen Koordinator Tugas Akhir
4. Dosen Pembimbing
5. Mahasiswa
C. TUJUAN DAN KRITERIA
Memberikan suatu tatacara pendaftaran dan penyelenggaraan sidang pembahasan Tugas Akhir yang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STAI Indonesia dan tetap memperhatikan mekanisme yang
berlaku.
D. DOKUMEN
1. Transkrip akademik dengan jumlah mata kuliah yang telah lulus minimal 140 SKS
2. Panduan Penulisan Proposal Tugas Akhir mengikuti format baku
3. Kopi Lembar Konsultasi
E. FORM DAN TEMPLATE
1. Form Pendaftaran Sidang Pembahasan Tugas Akhir
2. Form penilaian Sidang Pembahasan Tugas Akhir
3. Daftar Hadir
SOP
71
F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
1. Mahasiswa mengambil dan mengisi formulir pendaftaran dan penyelenggaraan sidang pembahasan
Tugas Akhir
2. Mahasiswa menyerahkan formulir pendaftaran dan penyelenggaraan sidang pembahasan Tugas Akhir
yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing ke Bagian Akademik.
3. Dosen Pembimbing mengusulkan 3 orang dosen penguji dan usulan jadwal pada dosen koordinator
Tugas Akhir yang akan disesuaikan semua dosen penguji.
4. Bagian Akademik menerima formulir pendaftaran dan penyelenggaraan sidang pembahasan Tugas
Akhir yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing, kemudian memeriksa kelengkapan dan
persyaratan sidang pembahasan Tugas Akhir.
5. Bagian akademik dan dosen koordinator Tugas Akhir menyusun dan mengalokasikan jadwal
pelaksanaan sidang pembahasan Tugas Akhir.
6. Dosen pembimbing dan semua dosen penguji mendampingi mahasiswa mengikuti siding tugas Tugas
Akhir.
7. Dosen Penguji menguji mahasiswa yang melaksanakan sidang pembahasan Tugas Akhir.
8. Jika lulus dalam sidang pembahasan Tugas Akhir, Dosen Pembimbing dan Dosen penguji
memberikan ijin kepada mahasiswa untuk melanjutkan pengerjaan Tugas Akhir ke tahap selanjutnya.
Jika gagal mahasiswa mengulang sidang pembahasan Tugas Akhir.
G. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
1. STATUTA STAI Indonesia
2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
72
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.15/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PENDAFTARAN DAN PENYELENGGARAAN
SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR
A. FUNGSI
Prosedur pendaftaran dan penyelenggaraan sidang ujian adalah suatu prosedur yang mengatur
pelaksanaan sidang ujian Tugas Akhir guna menentukan kelulusan mahasiswa dari studinya.
B. PIHAK TERKAIT
1. Tim Karya Tulis Ilmiah
2. Kaprodi
3. Dosen Koordinator Tugas Akhir
4. Dosen Pembimbing
5. Mahasiswa
C. TUJUAN DAN KRITERIA
Menghasilkan satu alur pola yang terstrukstur dalam proses kelulusan mahasiswa
D. FORM DAN STANDAR PENULISAN
1. Formulir Pendaftaran Sidang untuk Sidang Pembahasan dan Tugas Akhir
2. Formulir Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Tugas Akhir
3. Formulir Penilaian Pelaksanaan Sidang Ujian Tugas Akhir
4. Formulir Rekapitulasi Nilai Akhir Pelaksanaan Tugas Akhir
5. Formulir Berita Acara Pelaksanaan Sidang Ujian Tugas Akhir
6. Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sidang Ujian Tugas Akhir
7. Daftar Hadir Sidang Ujian Tugas Akhir
8. Surat Tugas Menguji Sidang Ujian Tugas Akhir
E. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
1. Mahasiswa mengisi formulir pendaftaran sidang ujian Tugas Akhir.
2. Dosen pembimbing menyetujui dan menandatangani formulir pendaftaran siding ujian Tugas Akhir.
3. Mahasiswa menyerahkan formulir pendaftaran sidang Tugas Akhir dilengkapi dengan draft buku TA
yang telah disetujui dosen pembimbing Bagian Akademik.
4. Bagian Akademik menerima formulir pendaftaran sidang ujian Tugas Akhir dan draft Tugas Akhir.
SOP
73
5. Bagian Akademik memeriksa formulir usulan sidang Tugas Akhir (TA) telah disetujui pembimbing TA
dan dilengkapi dengan draft buku laporan TA, abstrak serta Lembar Konsultasi bimbingan TA yang
menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan bimbingan minimal tujuh kali sejak siding
pembahasan ujian akhir.
6. Jika jumlah kehadiran sejak sidang pembahasan TA mahasiswa TA lebih dari tujuh kali, permohonan
sidang akan dilaporkan ke dosen koordinator Tugas Akhir dan selanjutnya akan disampaikan kepada
Kaprodi, untuk dijadwalkan termasuk penentuan sidang ujian TA.
7. Dosen TKTI melakukan penjadwalan untuk sidang ujian TA sesuai usulan dosen pembimbing dan
kesesuaian jadwal dengan dosen penguji.
8. Bagian Akademik membuat surat tugas menguji untuk dosen penguji berdasarkan persetujuan dosen
pembimbing, dosen koordinator Tugas Akhir dan Kaprodi.
9. Mahasiswa mengambil surat tugas dosen penguji
10. Mahasiswa menyerahkan draft TA mahasiswa dan surat tugas menguji kepada tim penguji
11. Tim penguji menerima draft TA dan surat tugas untuk menguji mahasiswa pra-sidang.
12. Mahasiswa, dosen penguji, dan dosen pembimbing mengikuti pelaksanaan sidang TA sesuai dengan
peran masing-masing yaitu dosen penguji menguji mahasiswa, dosen pembimbing mendampingi
mahasiswa bimbingan, dan mahasiswa diuji.
13. Sidang ujian TA bersifat tertutup, hanya dihadiri oleh tim sidang yaitu Pembimbing sebagai ketua
sidang dan dosen penguji sebagai anggota sidang lainnya.
14. Sidang ujian TA disarankan dilakukan selama 60 menit dengan presentasi oleh mahasiswa TA
selama 30 menit, pertanyaan/sanggahan dari tiga penguji dapat dilakukan sepanjang 60 menit, atau
sesuai kebutuhan waktu data pelaksanaan sidang ujian Tugas Akhir.
15. Dosen Pembimbing dan dosen penguji sebagai tim sidang melaksanakan Rapat penilaian secara
tertutup selama sepuluh menit, penutup pembacaan berita acara selama tiga menit.
16. Nilai akhir TA ditentukan oleh tim sidang berdasarkan rapat penilaian tim sidang.
17. Mahasiswa dapat dinyatakan lulus atau lulus bersyarat dengan nilai: A, AB, B, BC, C.
18. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, dapat mengajukan sidang ujian ulang dengan mengulang
prosedur pengusulan sidang ujian akhir.
19. Tim sidang mengusulkan penilaian sidang ke dosen koordinator Tugas Akhir untuk disampaikan
kepada Kaprodi
20. Kaprodi mengirimkan hasil sidang ke Pembantu Ketua I
21. Pembantu Ketua I akan mengadakan rapat yudisium.
F. REFERENSI
1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
2. Lampiran Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
74
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.16/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP YUDISIUM KELULUSAN
A. FUNGSI
Prosedur yang menentukan predikat kelulusan dari seorang calon wisudawan
B. PENANGGUNG JAWAB
1. Dosen Koordinator Tugas Akhir
2. Kaprodi
C. TUJUAN DAN KRITERIA
Mengetahui prestasi rata-rata alumni berdasarkan predikat kelulusan dari setiap periode wisuda
D. DOKUMEN
Buku Tugas Akhir (TA) sudah diberikan
E. FORM DAN TEMPLATE
1. Keputusan Ketua STAI Indonesia tentang kriteria bagi predikat (yudisium) lulusan program sarjana
STAI Indonesia
2. Transkrip Data Prestasi Akademik
F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
1. Tim Sidang melakukan pengolahan nilai akhir.
2. Bagian Akademik menerima dan memeriksa nilai akhir TA.
3. Bagian Akademik melakukan cek apakah buku TA sudah ada. Jika ada maka dilakukan entry nilai
akhir TA. Jika tidak maka proses selanjutnya diserahkan kepada inisiatif mahasiswa yang
bersangkutan.
4. Kaprodi mengesahkan berita acara entry form perubahan nilai TA.
5. Entry diproses menjadi lembar prestasi akademik dan digunakan sebagai data yudisium dalam rapat
yudisium
6. Dosen Prodi melaksanakan rapat yudisium sesuai jadwal akademik yang telah ditentukan.
7. Hasil rapat yudisium disahkan dan ditandatangani oleh Kaprodi dan Pembantu Ketua I
8. Calon wisudawan diminta melengkapi semua syarat administrasi dan keuangan.
SOP
75
G. REFERENSI
1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
2. Lampiran Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
76
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.17/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PELAKSANAAN WISUDA
A. TUJUAN
SOP ini bertujuan :
1. Prosedur ini sebagai acuan bagi mahasiswa yang akan mengikuti upacara wisuda dan unit kerja terkait
yang akan melaksanakan upacara wisuda
2. Memberi penjelasan tentang tata cara dan persyaratan yang diperlukan dalam pelaksanaan wisuda
3. Menentukan status predikat akademik.
B. DEFINISI
1. Wisuda adalah suatu proses kelulusan mahasiswa yang telah memenuhi
2. persyaratan akademik dan diberikan bukti kelulusan berupa ijazah
3. Upacara wisuda dilaksanakan di tingkat Institusi
4. Upacara wisuda dilaksanakan sesuai dengan jadwal dalam kalender akademik
5. Suatu proses kelulusan dan pelepasan mahasiswa dilingkungan STAI Indonesia yang telah memenuhi
persyaratan akademik dan diberikan bukti kelulusan berupa ijazah.
C. PIHAK TERKAIT
1. Ketua dan para Puket
2. Kaprodi
3. Bagian Akademik dan Administrasi
4. Mahasiswa
D. PROSEDUR
Mahasiswa yang telah menyelesaikan sidang sarjana dan akan mengikuti wisuda periode saat ini
mendaftar di prodi masing-masing dengan melengkapi persyaratannya:
1. Memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa STAI Indonesia pada semester yang sedang berjalan (bukti
pembayaran SPP).
b. Menyelesaikan seluruh kegiatan akademik dengan bukti transkrip sementara yang
ditandatangani oleh mahasiswa dan diketahui oleh Ketua Prodi.
c. Membuat abstrak (Tugas Akhir) yang disetujui oleh pembimbing dalam bentuk cetak dan dalam
CD.
SOP
77
2. Memenuhi persyaratan administrasi sebagai berikut:
d. Mendaftar di Bagian Akademik sesuai jadwal.
e. Mengisi/menyerahkan formulir data alumni, pernyataan pengisian data dan surat keterangan
pengambilan ijazah (blanko diambil di jurusan & diisi sebelum TA), diketik rapi oleh yang
bersangkutan (3 rangkap).
f. Menyerahkan pas foto berwarna terbaru dan tidak berkaca mata, laki-laki memakai jas tanpa
tutup kepala dan perempuan memakai jas dengan wajah terbuka dengan ukuran foto: 3 x 4 = 4
lembar 4 x 6 = 6 lembar, ditambah 2 lembar untuk lulusan terbaik serta berpredikat dengan
pujian.
g. Menyerahkan foto kopi Ijazah terakhir (3 rangkap).
h. Mahasiswa wanita berpakaian jilbab (3 rangkap).
i. Membayar uang wisuda ( bukti setoran 3 rangkap ).
3. Bagian akademik mengirimkan surat ke prodi tentang pedoman dan persyaratan wisuda
4. Prodi mengirimkan daftar nama lulusan yang akan mengikuti wisuda periode ini
5. Bagian akademik melalui memproses nama-nama tersebut untuk dibuatkan ijazah dan buku wisuda
E. PELAKSANAAN UPACARA WISUDA
1. Pembantu Ketua I membentuk panitia pelaksanaan upacara wisuda STAI Indonesia
2. Panitia melakukan rapat teknis persiapan wisuda
3. Untuk pelaksanaan upacara wisuda pembantu ketua 1 melaksanakan rapat terakhir dengan seluruh
Kaprodi
4. Panitia akan mengirimkan undangan wisuda kepada wisuda melaui kaprodi masing-masing
5. Prodimenyerahkan undangan wisuda kepada lulusan yang akan ikut wisuda
6. Pelaksanaan wisuda mengikuti jadwal wisuda pada kalender akademik
F. PEMBUATAN DAN PENYERAHAN IJAZAH DAN TRANSKIP NILAI
1. Pembuatan dan penyerahan Ijazah wisduawan
a. Bagian akademik memproses data-data wisudawan yang dikirm prodi dan memberi nomor
ijazah masing-masing
b. Bagian akademik memeriksa kelengkapan administrasi wisudawan (bukti setoran uang
wisuda, SPP)
c. Tim pengetikan ijazah mengetik nama-nama wisudawan dan menyerahkan ke pemeriksa
ijazah I (konsep)
d. Konsep ijazah yang telah diperiksa oleh tim pemeriksa ijazah I kemudian dilanjutkan
diperiksa oleh tim pemeriksa ijazah II (asli dan duplikat)
e. Hasil pemeriksaan ini kemudian di serahkan ke pengelola unit untuk di print ulang bila ada
yang tidak sesuai.
f. Pengelola unit di bagian akademik kemudian menempelkan foto pada ijazah dan diserahkan
ke Prodi masing-masing dan ditandatangi oleh kaprodi
g. Kabag. Akademik kemudian mengembalikan lagi ke Bagian Akademik untuk ditandatangi oleh
Ketua
h. Ijazah akan diserahkan kepada mahasiswa di masing-masing Prodi
2. Pembuatan dan penyerahan Transkip Nilai Wisudawan
78
a. Mahasiswa membuat transkip nilai sementara dengan menggunakan format yang dapat
diambil di bagian akademik
b. Mahasiswa menyerahkan transkip nilai sementara kepada bagian akademik dengan
melampirkan KHS Asli setiap semester
c. Bagian akademik akan melakukan validasi data-data nilai mahasiswa
d. Bagian akademik akan mengeluarkan/mencetak transkip nilai asli yang ditandatangani oleh
Ketua Jurusan.
e. Transkip Nilai ini berisi Semua Nilai mata kuliah yang pernah diambil.
f. Transkip nilai diserahkan kepada mahasiswa setelah yang bersangkutan menyelesaikan studi
atau masih dalam masa studi atas permintaan yang bersangkutan, maupun permintaan
instansi terkait.
g. Bagian akademik akan menyimpan seluruh arsip yang berhubungan dengan transkip nilai
paling kurang selama 5 tahun
G. REFERENSI
1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta Nomor : No.
017/ST.16/SK/STAIINDO/VI/2014.
3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
79
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.18/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP PENANGANAN KELUHAN MAHASISWA
A. TUJUAN
Memberikan kejelasan kepada prodi agar memahami penanganan keluhan mahasiswa.
B. RUANG LINGKUP
Semua mahasiswa program studi yang berada di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta.
C. ACUAN
Prosedur penanganan keluhan mahasiswa mengacu pada:
1. Buku pedoman akademik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
2. Surat Keputusan ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
D. DEFINISI
Penanganan keluhan mahasiswa adalah menangani keluhan-keluhan yang dialami oleh mahasiswa yang
berkaitan dengan civitas akademik.
E. PROSEDUR
1. Menerima keluhan mahasiswa
2. Identifikasi jenis keluhan
3. Memanggil mahasiswa yang bersangkutan
4. Memberikan solusi
5. Melaporkan ke pimpinan
6. Menerima laporan dari prodi
7. Rapat pimpinan
8. Mendisposisikan ke unit terkait
9. Menerima dispisi dari ketua
10. Menindaklanjuti laporan
11. Pelaporan hasil
F. REFERENSI
1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta Nomor : No.
017/ST.16/SK/STAIINDO/VI/2014.
SOP
80
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 3.19/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PROSES PEMBELAJARAN
SOP MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAN
A. TUJUAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini bertujuan untuk:
1. Memberikan penjelasan tentang tata cara monitoring pelaksanaan perkuliahan termasuk kegiatan
praktikum di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
2. Sebagai pedoman bagi civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia(STAI) Jakarta
dalam menjalankan aktivitas perkuliahan.
B. RUANG LINGKUP
SOP ini meliputi:
1. Tatacara monitoring pelaksanaan perkuliahan.
2. Pihak-pihak terkait yang bertanggungjawab atas pelaksanaan monitoring perkuliahan.
D. PIHAK TERKAIT
1. Ketua dan para Puket
2. Kaprodi dan Sekprodi
3. LPM Institusi dan LPM Prodi
4. Bagian Akademik dan Administrasi
5. Mahasiswa
E. DEFINISI
1. Kuliah adalah kegiatan belajar mengajar tatap muka antara dosen dan mahasiswa yang dijadwalkan.
2. Praktikum adalah kegiatan belajar mengajar tatap muka antara dosen (atau dibantu asisten) dan
mahasiswa, yang menekankan pada aspek psikomotorik (ketrampilan), kognitif (pengetahuan), dan
afektif (sikap) dengan menggunakan peralatan di laboratorium yang dijadwalkan.
3. Dosen adalah seseorang yang berdasarkan persyaratan pendidikan, keahlian, dan kemampuannya
menjalankan tugas pokok pendidikan. Dosen terdiri dari Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap.
4. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada program studi masing-masing dalam
lingkup Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
5. Staf administrasi akademik adalah pegawai yang ditugaskan di Tata Usaha Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta sub-bagian akademik. Staf administrasi terdiri dari Pegawai Tetap dan
Pegawai Tidak Tetap.
SOP
81
F. CATATAN
1. Jenis Perkuliahan
Perkuliahan di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta dilaksanakan
dalam bentuk:
a. Perkuliahan reguler.
Penyelenggaraan perkuliahan reguler dalam satu tahun akademik dibagi menjadi dua
semester (semester ganjil dan semester genap) yang diatur dalam kalender akademik, yang
ditetapkan oleh Ketua.
b. Perkuliahan non-reguler
Penyelenggaraan perkuliahan non-reguler dilakukan pada semester pendek yang
diselenggarakan sekali dalam satu tahun akademik.
c. SOP monitoring perkuliahan ini hanya diberlakukan pada perkuliahan reguler. Mekanisme
pelaksanaan perkuliahan non reguler diatur melalui SOP terpisah.
2. Kelembagaan Perkuliahan
a. Kegiatan perkuliahan suatu mata kuliah dikelola oleh tim dosen mata kuliah tersebut, yang
ditetapkan berdasarkan SK Ketua.
b. Persiapan dan pelaksanaan monitoring perkuliahan dikelola oleh bagian akademik STAI
Indonesia.
E. PERSIAPAN
1. Persiapan
a. Staff akademik bersama dengan Ketua Program Studi mempersiapkan daftar hadir mahasiswa
untuk masing-masing mata kuliah.
b. Staff akademik mempersiapkan daftar hadir dosen pada setiap kegiatan perkuliahan untuk
masing-masing mata kuliah (sebagaimana terlampir) dan juga melalui finger print.
c. Staff akademik mempersiapkan formulir catatan kegiatan perkuliahan (format terlampir).
d. Staff akademik mempersiapkan questioner mahasiswa untuk evaluasi proses perkuliahan
(format terlampir).
2. Pelaksanaan
a. Staff akademik menyiapkan berkas perkuliahan (yang terdiri dari daftar hadir mahasiswa,
daftar hadir dosen, dan catatan perkuliahan) ke dalam sebuah map untuk masing-masing
mata kuliah.
b. Dosen melaksanakan kegiatan perkuliahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Kuliah dilakukan minimal 14 (empat belas) kali pertemuan dalam setiap semster. Perubahan
jadwal perkuliahan oleh dosen ataupun kuliah pengganti lainnya akibat libur nasional atau
alasan lain harus dilaporkan ke Staff akademik.
c. Staff akademik menyampaikan berkas perkuliahan masingmasing mata kuliah kepada dosen
di ruang perkuliahan pada saat perkuliahan dimulai. Dosen yang terlambat 10 menit dari
jadwal yang telah ditentukan wajib mengambil sendiri berkas perkuliahan di ruang Staff
akademik.
d. Setiap dosen wajib mengisi formulir catatan kegiatan perkuliahan, mengisi daftar hadir dosen,
dan mendata kehadiran mahasiswa.
82
e. Staf administrasi akademik mengoleksi kembali berkas perkuliahan dari dosen di ruang
perkuliahan sesaat sebelum perkuliahan selesai. Dosen yang lebih cepat mengakhiri kuliahnya
wajib menyerahkan sendiri berkas perkuliahan di ruang Staff akademik.
f. Staff akademik menghitung jumlah pelaksanaan perkuliahan masing-masing mata kuliah 3
(tiga) minggu sebelum jadwal Ujian Akhir Semester (UAS). Hasil perhitungan disampaikan ke
Program Studi masing-masing untuk ditindak lanjuti.
g. Program Studi menyampaikan surat pemberitahuan kepada dosen yang jumlah kehadirannya
belum memenuhi syarat minimal 14 kali pertemuan untuk diantisipasi lebih awal oleh dosen
yang bersangkutan.
h. Staff akademik menghitung prosentase kehadiran mahasiswa masing-masing mata kuliah 1
(satu) minggu sebelum jadwal UAS. Hasil perhitungan prosentase kehadiran mahasiswa
selanjutnya dilaporkan ke Program Studi masing-masing.
i. Program Studi mengumumkan nama-nama mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti UAS
(jumlah kehadiran minimal 80%) untuk setiap mata kuliah.
j. Staff akademik bersama dosen penguji mendistribusikan questioner proses perkuliahan
kepada masing-masing mahasiswa pada saat pelaksanaan UAS. Dosen wajib menyerahkan
formulir questioner yang telah diisi oleh mahasiswa ke Program Studi masing-masing untuk
dianalisa lebih lanjut. Formulir questioner ini akan menjadi bahan evaluasi proses
pelaksanaan perkuliahan.
k. Program Studi menganalisa hasil isian formulir questioner untuk ditindaklanjuti.
F. REFERENSI
1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
83
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 4.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN
SOP PROSEDUR KARTU HASIL STUDI MAHASISWA
A. TUJUAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini bertujuan untuk menjamin kelancaran proses penyerahan Kartu
Hasil Studi (KHS) kepada mahasiswa sehingga tidak menghambat proses selanjutnya.
B. RUANG LINGKUP
Batasan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang akan dibahas adalah prosedur dan mekanisme bagi
dosen untuk memberikan penilaian terhadap hasil belajar sehingga dihasilkan Kartu Hasil Studi (KHS) di
lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
B. DEFINISI
1. Nilai akhir mahasiswa adalah penilaian kemampuan akademik dalam berbagai aspek dalam
mengikuti dan menyelesaikan suatu mata kuliah dalam satu semester, meliputi aspek disiplin,
kemampuan menyelesaikan tugas-tugas terstruktur dan mandiri serta kemampuan menjawab soal
ujian.
2. Kartu Hasil Studi (KHS) adalah kartu yang memuat seluruh nilai mahasiswa yang sudah
direncanakan di dalam Kartu Rencana Studi (KRS) termasuk bobot SKS suatu matakuliah.
3. Dosen adalah Pengasuh matakuliah sesuai dengan jadwal matakuliah di Sekolah Tinggi Islam
Agama Islam (STAI) Indonesia.
C. PERINGATAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun sebagai acuan standar dalam penerbitan Kartu Hasil
Studi (KHS) di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia, pelanggaran atas SOP ini dapat
mengakibatkan terhambatnya aktivitas akademik mahasiswa tahapan berikutnya seperti registrasi,
pengisian KRS, dan lain sebagainya.
D. PIHAK YANG TERLIBAT
1. Ketua Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia
2. Pembantu Ketua I;
3. Ketua dan Sekretaris Program Studi;
4. Bagian Akademik dan Administrasi;
5. Dosen Matakuliah
SOP
84
E. KELEMBAGAAN
Pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan SOP ini adalah Prodi/ Program Studi yang mengawasi
serta mengevaluasi pelaksanaan kerja pelaksana akademik (dosen).
F. PROSEDUR
1. Dosen mengambil berkas ujian di Bagian Akademik
2. Dosen melakukan koreksi atas berkas ujian.
3. Dosen wajib menyerahkan nilai akhir kepada Ketua Program Studi paling lambat 7 hari setelah ujian
berlangsung.
4. Dosen yang tidak menyerahkan nilai sesuai dengan jadwal, maka Pembantu Ketua I berhak
memberikan nilai A kepada semua mahasiswa yang mengikuti matakuliah yang bersangkutan.
5. Bagian Akademik Prodi membuat print-out KHS untuk mahasiswa paling lambat 1 minggu setelah
proses nilai selesai.
6. Pembantu Ketua I melakukan pengesahan terhadap KHS yang sudah diproses.
7. KHS dibagikan kepada mahasiswa selama waktu maksimum 2 minggu, jika mahasiswa melewati
batas yang telah ditentukan maka KHS tidak akan dibagikan.
G. REFERENSI
1. Pedoman akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
3. SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
4. Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
85
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 4.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN
SOP PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. TUJUAN :
Untuk menjamin kelancaran proses penilaian dan penyerahan Kartu Hasil Studi (KHS) kepada
mahasiswa, sehingga tidak terhambat dalam kegiatan registrasi maupun kelulusannya.
B. RUANG LINGKUP :
SOP ini, diberlakukan untuk proses penilaian hasil belajar mahasiswa, termasuk nilai mata kuliah yang
diberikan oleh dosen tidak tetap (dosen luar basa) di lingkungan STAI Indonesia.
C. DEFINISI :
1. Nilai Akhir Mata Kuliah merupakan penilaian kemampuan akademik mahasiswa dalam mengikuti
dan menyelesaikan mata kuliah selama satu semester sesuai dengan kaleender akademik;
2. Kartu Hasil Studi Mahasiswa adalah kartu yang memuat semua nilai mata kuliah yang sudah
direncanakan dalam Kartu Rencana Studi (KRS), termasuk bobot SKS tiap mata kuliah yang
tercantum dalam kurikulum;
3. Pembeimbing Akademik adalah dosen tetap yang ditugaskan di proram studi untuk memberikan
pembimbingan akademik kepada mahasiswa.
4. Kalender Akademik yang dimaksud adalah kalender akademik yang dikeluarkan oleh program studi.
5. Kurikulum adalah seperangkat mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk
menyelesaikan studi pada suatu program studi.
D. PIHAK TERKAIT:
1. Ketua dan Sekretaris Program Studi
2. Bagian Akademik
3. Dosen Pengampu Mata Kuliah
4. Mahasiswa
E. PROSEDUR :
1. Evaluasi keberhasilan studi pada tiap semester dilakukan pada setiap mahasiswa yang terdaftar
sebagai mahasiswa aktif pada semester yang bersangkutan.
2. Evaluasi ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya beban studi yang boleh diambil pada
semester berikutnya, berdasarkan Indeks Prestasi (IP) yang diraih pada semester sebelumnya.
IP = ∑(K x NA)
∑K
SOP
86
Dimana
IP = Indeks Prestasi
K = Bobot SKS
NA = Nilai Akhir
3. Setelah pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS), dosen mengambil berkas ujian ke bagian
Akademik;
4. Selanjutnya dosen melaksanakan koreksi terhadap berkas ujian dan wajib mengembalikan berkas
ujian berikut nilai akhir mata kuliah ke bagian Akademik CC Ketua program studi paling lambat satu
minggu setelah ujian akhir semester berlangsung;
5. Nilai akhir yang dicapai mahasiswa pada setiap akhir semester merupakan nilai gabungan seluruh
prestasi yang pernah dicapai, dengan proporsi bobot sebagai berikut:
(a) Kehadiran = 40 persen
(b) Ujian/kuis harian = 20 persen
(c) Ujian Tengah Semester = 20 persen
(d) Ujian Akhir Semester = 20 persen
Nilai prestasi mahasiswa. bagi setiap mata kuliah yang ditempuh dinyatakan dalam bentuk huruf (A,
B, C, D dan E), masing-masing mempunyai bobot sebagai berikut:
95 - 100 A+
90 - 94 A
85 - 89 A-
80 - 84 B+
75 - 79 B
70 - 74 B-
65 - 69 C+
60 - 64 C
55 - 59 C-
F. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
7. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
87
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 4.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN
SOP PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
A. TUJUAN
Berdasarkan standar kompetensi lulusan program studi di lingkungan STAI Indonesa maka perlu disusun
SOP penyusunan standar kompetensi lulusan. Tujuan SOP kompetensi lulusan ini adalah sebagai acuan
dalam menyusun kompetensi lulusan seluruh program studi di lingkungan STAI Indonesia. Kompetensi
lulusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan profil lulusan di STAI Indonesia. Profil lulusan
yang ditetapkan menjadi dasar penentuan Capaian Pembelajaran (CP) setiap Prodi yang menjadi rujukan
dalam penyusunan kurikulum pada masing-masing Prodi.
B. RUANGLINGKUP
SOP penyusunan Standar Kompetensi Lulusan digunakan oleh seluruh Prodi di lingkungan STAI
Indonesia.
C. DEFINISI
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan
capaian pembelajaran lulusan (CP).
2. Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
3. Capaian Pembelajaran (CP) didefinisikan sebagai kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.CP merupakan
penera (alat ukur) dari apa yang diperoleh seseorang dalam menyelesaikan proses belajar baik
terstruktur maupun tidak.
4. Tracer Study: adalah studi pelacakan jejak lulusan/alumni yang dilakukan kepada alumni secara
periodik.
D. PERSYARATANAWAL
Pelaksanaan SOP ini dibutuhkan data dan informasi Kompetensi Lulusan untuk saat ini dan masa depan
sesuai kebutuhan global dan rumusan Capaian Pembelajaran (CP) dari asosiasi profesi dalam dan luar
negeri, serta dokumen yang terkait yaitu laporan hasil tracer study, laporan pertemuan dengan industri
partner, laporan pertemuan dengan dosen peer group, dan laporan pertemuan dengan asosiasi profesi
SOP
88
E. TANGGUNGJAWAB
Pihak yang bertanggung jawab dalam menjalankan SOP Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan ini
adalah:
1. Pembantu Keua I memfasilitasi kegiatan proses peninjauan penyusunan standar kompetensi lulusan
2. Ketua Program Studi sebagai koordinator kegiatan peninjauan penyusunan standar kompetensi
lulusan
3. Lembaga Penjaminan Mutu : melakukan verifikasi dan validasi standar kompetensi lulusan baru
yang telah disusun
4. Kelompok Dosen (team teaching) adalah sejumlah dosen dalam suatu kelompok yang memiliki
kepakaran dan ketertarikan pada suatu bidang keilmuan yang sama. Kelompok dosen memberikan
masukan dalam proses penyusunan standar kompetensi lulusan
5. Alumni: memberikan masukan terhadap kebutuhan dan perkembangan ilmu dan teknologi terkait
6. Pengguna Lulusan: memberikan masukan berdasarkan hasil evaluasi kinerja lulusan dan kebutuhan
pasar kerja
7. Asosiasi Profesi memberikan standar profesi untuk keahlian yang sesuai untuk jenjang profesi
8. Industri Partner: memberikan masukan terkait kompetensi profesi lulusan yang berlaku secara
global untuk kebutuhan industri dan pasar kerja global
F. PROSEDUR
1. Program Studi (Prodi) mengajukan usulan (Proposal) kegiatan peninjauan standar kompetensi
lulusan ke institusi beserta tim peninjauan yang terdiri atas : Ketua Prodi, Pembantu Ketua I dan
kelompok dosen atau team teaching.
2. Ketua selanjutnya menyiapkan anggaran biaya untuk kegiatan peninjauan standar kompetensi
lulusan serta tempat pelaksanaan. Senat kemudian memberikan persetujuan kegiatan peninjauan
standar kompetensi lulusan kepada prodi untuk dilaksanakan.
3. Program Studi melaksanakan kegiatan penyusunan peninjauan Standar Kompetensi Lulusan
dengan diawali kegiatan penetapan Profil Lulusan Prodi (menyesuaikan kebutuhan dunia kerja saat
ini dan masa depan). Penetapan Profil Lulusan yaitu menetapkan peran yang dapat dilakukan oleh
lulusan di bidang keahlian atau bidang kerja tertentu antara 1-3 tahun setelah menyelesaikan
program studi. Profil dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian terhadap kebutuhan pasar kerja
yang dibutuhkan pemerintah dan dunia usaha maupun industri, serta kebutuhan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Program Studi selanjutnya melakukan penyesuaian antara Bidang Keilmuan prodi (mengacu pada
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran prodi) dengan Profil Lulusan yang telah ditetapkan.
5. Hasil penyesuaian tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk penyusunan Capaian
Pembelajaran (CP) yang disusun dengan mengacu pada KKNI, SN-DIKTI, rumusan kompetensi
hasil tracer study dan usulan pemakngku kepentingan, serta Rumusan CP dari asosiasi profesi
(dalam dan luar negeri). Keterlibatan dari pemangku kepentingan (stake holders) akan memberikan
kontribusi untuk memperoleh konvergensi dan konektivitas antara institusi pendidikan dengan
pemangku kepentingan yang nantinya akan menggunakan hasil didiknya. Hal ini menjamin mutu
kemampuan lulusan. Perumusan kemampuan lulusan harus mencakup empat unsur untuk
menjadikannya sebagai capaian pembelajaran, yakni unsur sikap, pengetahuan, keterampilan
umum, dan keterampilan khusus seperti yang dinyatakan dalam SN DIKTI. Penyusunan CP wajib
89
merujuk kepada jenjang kualifikasi KKNI, terutama yang berkaitan dengan unsur kemampuan kerja
dan penguasaan pengetahuan. Sedang yang mencakup sikap dan keterampilan umum dapat
mengacu sepenuhnya pada (dikaji kesesuaian dengan) rumusan yang telah ditetapkan dalam SN
DIKTI.
6. Hasil proses peninjauan kompetensi lulusan yang telah disusun oleh Prodi adalah Draft Kompetensi
Lulusan yang selanjutnya diverifikasi oleh Pengguna Lulusan/Alumni/Asosiasi Profesi/Industri
Partner/Kelompok Dosen, serta Lembaga Penjaminan Mutu.
7. Lembaga Penjaminan Mutu selanjutnya melakukan validasi draft kompetensi lulusan dan
memberikan usulan perbaikan. Usulan perbaikan juga diperoleh dari pihak Pengguna
Lulusan/Alumni/Asosiasi Profesi/Industri Partner/Kelompok Dosen.
8. Dengan mempertimbangkan usulan perbaikan atas draft kompetensi lulusan, maka prodi kemudian
melakukan perbaikan draft kompetensi lulusan.
9. Hasil perbaikan oleh prodi selanjutnya ditetapkan sebagai Standar Kompetensi Lulusan yang
selanjutnya diserahkan kepada Senat untuk mendapat persetujuan dan pemberlakuan standar
komptensi lulusan baru.
G. REFERENSI
1. UU no.12 Th.2012 Tentang Pendidikan Tinggi
2. PP 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
3. Permendikbud no. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
4. Perpres No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
5. Peraturan Menteri Ristek dan Dikti No. 44 tahun 2015
6. Statuta STAI Indonesia Jakarta
7. Visi Misi Perguruan Tinggi STAI Indonesia 2014 – 2019
8. Peraturan Akademik STAI Indonesia Jakarta
9. Standar Kompetensi Lulusan STAI Indonesia Jakarta.
90
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 4.4/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN
SOP LEGALISIR IJAZAH DAN TRANSKRIP NILAI
A. LATAR BELAKANG
Salah satu aspek penting dalam rangka mewujudkan birokrasi yang memiliki kriteria efektif, efisien
dan ekonomis adalah dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada seluruh proses
penyelenggaraan administrasi dan layanan akademik. Dengan adanya SOP proses pelayanan akademik
dapat berjalan dengan pasti, berbagai bentuk penyimpangan dapat dihindari, atau bahkan meskipun
terjadi penyimpangan akan ditemukan penyebabnya. Dalam kondisi seperti ini sedikit demi sedikit pada
gilirannya kualitas pelayanan kepada publik akan menjadi lebih baik.
Ijazah adalah suatu dokumen akademik sebagai bukti kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan
suatu program pendidikan. Dalam rangka memberikan layanan informasi terbaik dan kegiatan legalisir
ijazah dan transkrip nilai yang melibatkan beberapa unit kerja untuk itu diperlukan sebuah SOP yang
mengikat semua unit kerja, sehingga Layanan-layanan yang berbelit dan tidak jelas prosedur operasinya
akan semakin terminimalisir.
B. TUJUAN
1. Tertibnya mekanisme layanan legalisir ijazah dan transkrip nilai di STAI Indonesia.
2. Terkoordinasinya unit kerja dan personil yang terlibat dalam layanan legalisir ijazah dan transkrip
STAI Indonesia.
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun dalam rangka merumuskan prosedur pelaksanaan
untuk melakukan legalisir ijazah dan transkrip.
4. Dengan adanya instruksi kerja yang terstandarisasi maka semua kegiatan layanan akan dapat
dilakukan secara konsisten oleh siapapun yang sedang bertugas melakukan layanan. Layanan-
layanan yang berbelit dan tidak jelas prosedur operasinya akan semakin terminimalisir. Disamping
konsistensi layanan hal lain yang akan dihasilkan adalah efisiensi dan efektifitas kerja.
C. DEFENISI
1. Ijazah adalah suatu dokumen akademik sebagai bukti kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan
suatu program pendidikan.
2. Transkrip Nilai adalah dokumen kumpulan nilai dari matakuliah yang sudah lulus dan disahkan
oleh pimpinan.
3. Legalisir ijazah/transkrip adalah proses pembubuhan cap stempel dan tanda tangan asli oleh yang
berwenang di atas fotokopi ijazah/transkrip sebagai pembuktian fotokopi tersebut sesuai dengan
ijazah/transkrip asli.
SOP
91
D. PENGGUNA
1. Pimpinan Perguruan Tinggi
2. Alumni
3. Bagian Akademik
E. DOKUMEN TERKAIT
1. Legalisir ijazah
2. Legalisir transkrip
F. TATA CARA PELAKSANAAN LEGALISIR IJAZAH DAN TRANSKRIP NILAI
1. Ketentuan Umum
a. Pemohon / alumni Membawa ijazah asli dan transkrip nilai asli;
b. Pemohon/alumni membawa fotocopy ijazah/transkrip yang akan di legalisir dan diserahkan
ke bagian akademik;
c. Bagian akademik melakukan verifikasi fotocopy ijazah dengan ijazah asli;
d. Bagian kemahasiswaan memberikan stempel legalisir ijazah/transkrip di fotocopy
ijazah/transkrip yang akan dilegalisir;
e. Bagian kemahasiswaan akan memberikan dokumen yang akan dilegalisir ke Pembantu Ketua
1 untuk di paraf selanjutnya dokumen di teruskan ke Ketua untuk di tandatangani;
f. Dokumen ijazah/transkrip yang sudah ditandatangani Ketua diserahkan ke pemohon/alumni;
Pemohon/alumni membayar biaya administrasi legalisir ijazah/transkrip dengan biaya Rp
5000/lembar;
2. Prosedur Pelaksanaan
Pelaksanaan Legalisir Ijazah dan Transkrip Nilai. Prosedur Untuk Melakukan Pelaksanaan Legalisir
Ijazah dan transkrip nilai adalah sebagai berikut:
a. Pemohon/alumni membawa fotocopy ijazah/transkrip yang akan di legalisir dan diserahkan
ke bagian akademik;
b. Bagian kemahasiswaan melakukan verifikasi fotocopy ijazah dengan ijazah asli;
c. Bagian kemahasiswaan memberikan stempel legalisir ijazah/transkrip di fotocopy
ijazah/transkrip yang akan dilegalisir;
d. Bagian kemahasiswaan akan memberikan dokumen yang akan dilegalisir ke Pembantu Ketua
1 untuk di paraf selanjutnya dokumen di teruskan ke Ketua untuk di tandatangani;
e. Dokumen ijazah/transkrip yang sudah ditandatangani Ketua diserahkan ke pemohon/alumni;
f. Pemohon/alumni membayar biaya administrasi legalisir ijazah/transkrip sebesar Rp.
5000/lembar;
G. REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. 3
92
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 4.5/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN
SOP PENERBITAN IJAZAH
A. TUJUAN
1. Tertibnya mekanisme layanan penerbitan ijazah STAI Indonesia Jakarta.
2. Terkoordinasinya unit kerja dan personil yang terlibat dalam layanan penerbitan ijazah STAI
Indonesia Jakarta.
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun dalam rangka merumuskan prosedur pelaksanaan
untuk melakukan penerbitan ijazah.
B. DEFENISI
Ijazah adalah suatu dokumen akademis sebagai bukti kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan suatu
program pendidikan.
C. PIHAK TERKAIT
1. Pimpinan Perguruan Tinggi
2. Kaprodi
3. Bidang Akademik
4. Mahasiswa
D. DOKUMEN TERKAIT
1. Ijazah Terakhir
2. Surat Keterangan lulus
3. Bukti bebas perpustakaan
4. Bebas Lab
5. Past photo 3x4 warna
E. TATA CARA PENERBITAN IJAZAH
1. Ketentuan Umum
a. Mahasiswa lulus ujian akhir /komprehensi
b. Menyerahkan bukti Bebas Perpustakaan
c. Menyerahkan bukti penyerahan skripsi
d. Surat keterangan bebas SPP
e. Surat keterangan bebas Lab
SOP
93
2. Prosedur Pelaksanaan Penerbitan Ijazah Prosedur Untuk Melakukan Pencetakan Ijazah adalah
sebagai berikut:
a. Mahasiswa sudah dinyatakan lulus ujian/yudisium;
b. Mahasiswa sudah melakukan pendaftaran wisuda di bagian akademik, melakukan update
biodata sesuai dengan ijazah terakhir serta melakukan pencetakan bukti pendaftaran;
c. Bagian akademik melakukan verifikasi berkas persyaratan cetak ijazah dengan melakukan
pemeriksaan antara data disistem dengan bukti ijazah terakhir mahasiswa yang dilakukan di
masing-masing prodi oleh operator bagian akademik;
d. Bagian akademik melakukan pencetakan ijazah, kartu kendali kecil dan kartu kendali besar;
e. Berkas ijazah di serahkan ke institusi untuk di tandatangani oleh Ketua;
f. Kabag akademik melakukan verifikasi berkas ijazah mahasiswa
g. Pembantu Ketua 1 melakukan verifikasi berkas ijazah mahasiswa;
h. Ketua menandatangani berkas ijazah mahasiswa.
i. Mahasiswa melakukan sidik jari pada ijazah masing-masing;
j. Ijazah yang sudah di stempel di distribusikan ke mahasiswa;
F. REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
94
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 4.6/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. KOMPETENSI PENDIDIKAN
SOP KONVERSI NILAI
MAHASISWA PINDAHAN DAN ALIH JENJANG
A. RUANG LINGKUP
Prosedur konversi nilai mahasiswa pindahan dan alih jenjang meliputi proses proses konversi nilai mata
kuliah yang sudah ditempuh baik pindahan maupun alih jenjang dari luar STAI Indonesia Jakarta
maupun pindahan dari Program Studi di lingkungan STAI Indonesia Jakarta untuk menentukan mata
kuliah dan jumlah SKS yang harus diikuti mahasiswa tersebut.
B. TUJUAN
Sebagai acuan dalam melaksanakan konversi nilai mahasiswa pindahan dan alih jenjang di STAI
Indonesia Jakarta.
C. INDIKATOR KEBERHASILAN
Proses konversi nilai dinyatakan berhasil dan selesai jika nilai dan mata kuliah hasil konversi telah masuk
ke Sistem Informasi Akademik.
D. PIHAK YANG TERLIBAT
1. Pembantu Ketua 1
2. Bidang Akademik
3. Staff Keuangan.
4. Ketua Prodi
5. Mahasiswa yang bersangkutan.
E. MEKANISME DAN PROSEDUR
1. Mahasiswa Pindahan dari Luar Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
a. Mekanisme Konversi Nilai :
1) Perpindahan mahasiswa dari PTN/PTS ke Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)
Indonesia batas maksimal pengajuan pindah adalah setinggi-tingginya semester IV
(empat) terhitung dari tahun masuk (untuk mahasiswa pindahan D3) dan setinggi-
tinginya semester V (lima) terhitung dari tahun masuk (untuk mahasiswa pindahan
D4/S1).
SOP
95
2) Mahasiswa pindahan berasal dari program studi PTN/PTS dengan nilai akreditasi
minimal sama dengan program studi yang dituju di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam
(STAI) Indonesia.
3) Mahasiswa alih jenjang berasal dari program studi D2/D3 PTN/PTS dengan nilai
akreditasi minimal sama dengan program studi yang dituju di Sekolah Tinggi Islam
Agama Islam (STAI) Indonesia
4) Konversi mata kuliah didasarkan pada kurikulum yang berlaku di Program Studi yang
dituju.
5) Konversi mata kuliah didasarkan pada silabus/RPS mata kuliah bukan hanya kesamaan
nama mata kuliah.
6) Maksimal sks yang dapat dikonversikan untuk mahasiswa pindahan D3 adalah :
- Posisi pindah di semester II, maksimal 18 sks
- Posisi pindah di semester III, maksimal 36 sks
- Posisi pindah di semester IV, maksimal 54 sks
7) Maksimal sks yang dapat dikonversikan untuk mahasiswa pindahan D4/S1 adalah :
- Posisi pindah di semester II, maksimal 18 sks
- Posisi pindah di semester III, maksimal 36 sks
- Posisi i pindah di semester IV, maksimal 54 sks.
- Posisi pindah di semester maksimal 72 sks
8) Maksimal sks yang dapat dikonversikan untuk mahasiswa alih jenjang dari D2 ke S1
adalah 54 sks
9) Maksimal sks yang dapat dikonversikan untuk mahasiswa alih jenjang dari D3 ke S1
adalah 90 SKS
10) Nilai yang dapat dikonversi adalah nilai dari mata kuliah yang sama dengan jumlah SKS
yang sama.
11) Jumlah SKS mata kuliah yang diakui, disesuaikan dengan jumlah SKS mata kuliah yang
diselenggarakan oleh program studi di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)
Indonesia.
12) Apabila jumlah SKS mata kuliah di Perguruan Tinggi asal lebih kecil dari jumlah SKS
pada program studi di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia, maka mata
kuliah tersebut tidak dapat diakui.
13) SKS mata kuliah yang diakui dan dapat dimasukkan ke dalam nilai konversi adalah SKS
yang sama atau lebih besar dari jumlah sks mata kuliah di Sekolah Tinggi Islam Agama
Islam (STAI) Indonesia.
14) Mata kuliah dengan nilai D tidak dapat dikonversi dan harus mengambil mata kuliah
tersebut pada semester ganjil atau genap sesuai jadwal pelaksanaan perkuliahan di
program studi yang dituju.
15) Nilai konversi yang sudah disepakati dan sudah masuk ke Sistem Informasi Akademik
tidak dapat diubah.
16) Konversi hanya berlaku satu kali, yaitu pada saat mahasiswa yang bersangkutan masuk
di program studi di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia. Tidak
diperbolehkan konversi tambahan pada semester-semester berikutnya.
96
b. Prosedur Konversi Nilai :
1) Mahasiswa pindahan mengajukan permohonan pindah dan konversi kepada Ketua
Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia c/q bagian Akademik dengan
melampirkan:
- Bukti pendaftaran mahasiswa baru;
- Foto copy Ijazah SMA/SMK/MA sederajat dilegalisir sebanyak 2 lembar
- Fotocopy Ijazah D2/D3 dan transkrip yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar (bagi
mahasiswa alih jenjang)
- Transkrip akademik (asli) dari Perguruan Tinggi asal (bagi mahasiswa pindahan)
- Surat keterangan pindah kuliah (asli) dari Perguruan Tinggi asal (bagi mahasiswa
pindahan)
- Surat keterangan akreditasi program studi asal (minimal sama dengan program
studi yang dituju).
- Foto berwarna terbaru formal ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar
2) Mahasiswa yang memenuhi persyaratan, oleh Bagian Akademik akan diterbitkan surat
permohonan kepada Kaprodi untuk penetapan konversi mata kuliah dan nilai
3) Tim konversi (bagian akademik dan Kaprodi) memutuskan mata kuliah dan nilai yang
dapat dikonversi.
4) Setelah penetapan konversi nilai selesai dilakukan Program Studi, Kaprodi membuat
Surat Keterangan Konversi Nilai yang ditanda tangani oleh Pembantu Ketua I
5) Mahasiswa yang bersangkutan membawa salinan Surat Keterangan Konversi Nilai
untuk melunasi biaya konversi di Bank sesuai ketentuan Biro Administrasi Keuangan.
6) Bukti pelunasan biaya konversi divalidasikan ke staff Keuangan
7) Nilai hasil konversi yang telah disetujui Pembantu Ketua I diinputkan ke Sistem
Informasi Akademik oleh bagian akademik.
2. Mahasiswa Pindahan dari Program Studi di Lingkungan STAI Indonesia
a) Mekanisme Konversi Nilai :
1) Perpindahan mahasiswa antar program studi di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama
Islam (STAI) Indonesia diperkenankan jika mahasiswa yang bersangkutan telah
menempuh perkuliahan minimal 2 semester
2) Syarat perpindahan mahasiswa antar program studi di lingkungan Sekolah Tinggi Islam
Agama Islam (STAI) Indonesia mengacu pada Pedoman Akademik.
3) Konversi mata kuliah didasarkan pada kurikulum yang berlaku di Program Studi yang
dituju.
4) Konversi mata kuliah didasarkan pada silabus/RPS mata kuliah bukan hanya kesamaan
nama mata kuliah.
5) Nilai yang dapat dikonversikan adalah nilai mata kuliah Perguruan Tinggi (MPK, MKK,
MBB).
6) Mata kuliah dengan nilai D tidak dapat dikonversi dan harus mengambil mata kuliah
tersebut pada semester ganjil atau genap sesuai jadwal pelaksanaan perkuliahan di
program studi yang dituju
7) Nilai konversi yang sudah disepakati dan sudah masuk ke Sistem Informasi Akademik
tidak dapat diubah.
97
8) Konversi hanya berlaku satu kali, yaitu pada saat mahasiswa yang bersangkutan pindah
ke program studi lain di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)
Indonesia. Tidak diperbolehkan konversi tambahan pada semester-semester berikutnya.
b) Prosedur Konversi Nilai :
1) Mahasiswa mengajukan permohonan pindah program studi dan konversi kepada Ketua
Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia c/q bagian akademik dengan
melampirkan:
- Transkrip akademik sementara
- Surat permohonan pindah (asli) dari Program Studi asal ke Program Studi baru di
lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia
2) Mahasiswa yang memenuhi persyaratan, oleh bagian Akademik akan diterbitkan surat
permohonan kepada Kaprodi untuk penetapan konversi mata kuliah dan nilai
3) Tim konversi (Kaprodi dan bagian akademik) memutuskan mata kuliah dan nilai yang
dapat dikonversi.
4) Setelah penetapan konversi nilai selesai dilakukan ditingkat Program Studi, Kaprodi
membuat Surat Keterangan Konversi Nilai yang ditanda tangani oleh Kaprodi.
5) Surat Keterangan Konversi Nilai diserahkan ke Bagian Akademik untuk dimintakan
persetujuan Pembantu Ketua I
6) Mahasiswa yang bersangkutan membawa salinan Surat Keterangan Konversi Nilai
untuk melunasi biaya konversi di Bank sesuai ketentuan bagian Keuangan.
7) Bukti pelunasan biaya konversi divalidasikan ke staff Keuangan
8) Nilai hasil konversi yang telah disetujui Pembantu Ketua 1 diinputkan ke Sistem
Informasi Akademik oleh bagian Akademik.
F. REFERENSI
1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
3. Peraturan Akademik STAI Indonesia
4. Pedoman Akademik STAI Indonesia.
98
DAFTAR KONVERSI NILAI
Status Mahasiswa : Pindahan / Alih Jenjang*) Nama PT Asal : Nama PT Tujuan : Nama Mahasiswa : Nama Mahasiswa : NIM : NIM : Program Studi : Program Studi : Tahun Masuk :
MATA KULIAH YANG SUDAH DITEMPUH
MATA KULIAH YANG DIAKUI
SMT KODE MK
MATA KULIAH
SKS KODE MK
MATA KULIAH
SKS NILAI HURUF
KET
I II III IV dst Total SKS TOTAL SKS
TOTAL MK YANG DIAKUI : MK TOTAL SKS YANG DIAKUI : SKS TOTAL SKS YANG HARUS DITEMPUH : SKS
Pemohon Mahasiswa Pelaksana Konversi Ketua Program Studi Diperiksa Ketua
Tanggal : ...........................
Tanggal : ....................................... Tanggal :.................................
(.......................................) Nama lengka
(................................................) Nama lengkap & stempel prodi
(.................................................) lengkap & stempel Prodi
Disetujui
Pembantu Ketua I Penerimaan Daftar Konversi & Proses Input Nilai di SIA Mengetahui Proses Akhir Konversi
Ka BAA Tanggal : ...........................
Tanggal : ....................................... Tanggal : .................................
(..........................................) Nama lengka
(....................................................) Nama petugas (BAA)
(................................................) Nama lengkap & stempel ka BAA
99
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP SISTEM REKRUITMEN DOSEN DAN KARYAWAN
A. TUJUAN:
Manual Prosedur Sistim Rekruitmen Dosen dan Karyawan dibuat untuk menjamin pelaksana rekruitmen
dosen dapat berjalan tertib dan sesuai dengan prinsip good governance.
B. RUANG LINGKUP
Sistim Rekruitmen Dosen dan Karyawan berlaku mulai dari klasifikasi kebutuhan tenaga dosen/karwayan,
persyaratan standar minimal pelamar yang di perlukan dan proses seleksi harus yang dilakukan dalam
menentukan rekruitmen di STAI Indonesia Jakarta, Dalam hal ini Program Studi hanya bertindak sebagai
pengguna dan mengajukan kebutuhan dosen dan karyawan. Pembantu Keteua I bertindak sebagai tim
seleksi untuk rekruitmen. Sedangkan pengambilan keputusan ada pada Ketua STAI berdasarkan hasil
nilai seleksi yang ada.
C. PIHAK YANG TERLIBAT
1. Ketua dan Puket I
2. Kabag Umum
3. Subag Administrasi dan Kepegawaian
4. Dosen yang bersangkutan
D. URAIAN PROSEDUR:
1. Penentuan Kebutuhan Dosen dan Karyawan
a. Pimpinan (Puket I, bagian Akademik, Ketua Prodi) mengadakan pertemuan untuk menentukan
kebutuhan dosen dan karyawan.
b. Kebutuhan dosen dan karyawan ditentukan berdasarkan kebutuhan bidang yang membutuhkan
dan disesuaikan berdasarkan spesifikasi keahlian yang dibutuhkan dengan mengutamakan
efisiensi dan efektifitas.
c. Pimpinan mengumumkan adanya lowongan pekerjaan secara luas akan kebutuhan
dosen/karyawan berdasarkan spesifikasi keahlian yang di butuhkan.
2. Persyaratan Standar Minimal Pelamar Dosen/Pegawai
Dalam rekruitmen dosen ada standar minimal yang perlu di penuhi oleh pelamar yaitu:
a. Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berakhlaq mulia
c. Sehat jasmani dan rohani
SOP
100
d. Tidak pernah terlibat tindak pidana
e. Jujur dan bertanggung jawab
f. Memiliki ijasah minimal S2 untuk program Strata Satu dan S3 untuk program Magister yang
sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan.
g. Umur maksimal 40 (empat puluh) tahun kecuali bagi yang memiliki NIDN maksimal 45 tahun.
h. TOEFL minimal 450
i. Lulus seleksi tes penerimaan pegawai
j. Bersedia untuk diangkat sebagai dosen tetap yayasan Alghazali
3. Persyaratan umum tenaga kependidikan:
a. Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berideologi Pancasila dan setia kepada UUD 1945.
c. Berakhlaq mulia
d. Sehat jasmani dan rohani
e. Tidak pernah terlibat tindak pidana
f. Jujur dan bertanggung jawab
g. Memiliki ijasah minimal D3 untuk tenaga administrasi, teknisi,
h. pustakawan dan laboran.
i. Memiliki ijasah minimal SLTA untuk tenaga SATPAM, kebersihan dan umum lainnya.
j. Memiliki sertifikat pendukung sesuai bidang pekerjaannya.
k. Umur maksimal 40 (empat puluh) tahun.
l. Lulus seleksi tes penerimaan pegawai
m. Bersedia untuk diangkat sebagai pegawai di yayasan Alghazali
E. PROSES SELEKSI DOSEN DAN KARYAWAN
1. Puket I /Ketua mengundang pelamar yang telah memenuhi persyaratan standar minimal untuk
mengikuti proses seleksi sesuai jadawal yang di tentukan.
2. Puket I menetapkan tim rekruitmen yang mampu untuk melakukan seleksi dosen/karyawan di tingkat
prodi.
3. Puket I menetapkan kriteria proses seleksi dengan didasarkan kriteria keahlian yang dibutuhkan,
kemampuan individu pelamar, etika dan profesionalisme pelamar.
4. Puket I dan tim rekruitmen melakukan proses seleksi awal berdasarkan kriteria minimal yang telah di
tetapkan, yaitu indeks prestasi dan kemampuan berbahasa asing.
5. Puket I dan tim rekruitmen melakukan proses seleksi secara adil dan mengutamakan kepentingan
STAI Indonesia Jakarta.
6. Puket I dan tim rekruitmen melakukan proses seleksi yang dilaksanakan atas dasar prinsip good
governance.
7. Hasil proses seleksi pelamar ditentukan atas nilai tertinggi dari kriteria yang telah ditetapkan.
8. Ketentuan lain dari proses seleksi di tetapkan oleh Ketua.
F. INSTRUKSI KERJA PELAKSANA REKRUITMEN DOSEN DAN KARYAWAN
1. Ketua mengundang unsur pimpinan (Puket 1, ka. Prodi, Ka. Bagian akademik) untuk melakukan
pertemuan guna menentukan kebutuhan dosen dan pegawai berdasarkan spesifikasi keahlian.
2. Ketua Prodi member masukan atas kebutuhan dosen dari Prodi masing-masing.
101
3. Berdasarkan hasil pertemuan Puket I menyampaikan tentang kebutuhan dosen dan karyawan dengan
spesifikasi yang telah ditentukan dan persyaratan pelamar yang harus di penuhi.
4. Puket I menyampaikan tentang kebutuhan tenaga dosen dan karyawan baru dengan spesifikasinya
kepada Ketua berdasarkan hasil pertemuan dan unsur pimpinan.
5. Pelamar yang memenuhi spesifikasi yang telah di tentukan dapat mengikuti proses seleksi.
6. Sebelum melakukan proses seleksi perlu dilakukan proses seleksi berdasarkan kriteria indeks prestasi
dan kemampuan berbahasa asing serta spesifikasi yang dibutuhkan. Pelamar yang tidak memenuhi
kriteria minimal tidak dapat mengikuti proses seleksi.
7. Puket I dengan unsur Pimpinan menetapkan kriteria proses seleksi yang meliputi kemampuan, etika
dan profesionalisme dari pelamar.
8. Puket I menetapkan tim seleksi dari pimpinan Prodi.
9. Prodi mengadakan proses seleksi kepada Ketua sebagai calon pelamar yang diterima.
F. REFERENSI
1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
9. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
102
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP PENEMPATAN PEGAWAI
A. TUJUAN
SOP Pengangkatan pegawai dibuat agar pengangkatan pegawai dilaksanakan untuk mewujudkan rencana
kepegawaian, dan pegawai dipekerjakan sesuai dengan kualifikasi keilmuan dan atau ketrampilannya.
B. RUANG LINGKUP
SOP Pengangkatan pegawai meliputi prosedur pengangkatan pegawai dan peningkatan karir seorang
pegawai.
C. PIHAK TERKAIT
1. Ketua dan Puket I
2. Kabag Umum
3. Subag Administrasi dan Kepegawaian
4. Dosen yang bersangkutan
D. DEFINISI
1. Unsur Pimpinan Institusi adalah pejabat yang secara struktural menjabat dan memimpin
dilingkungan STAI Indonesia Jakarta yang terdiri dari Ketua, Pembantu Ketua, Ketua Program
Studi.
2. Pegawai adalah tenaga pendidik dan tenaga administratifyang diangkat, diserahi tugas, dan digaji
berdasarkan peraturan yang berlaku di STAI Indonesia Jakarta.
3. Tenaga Akademik yaitu dosen, laboran, teknisi mata kuliah dan pustakawan.
4. Tenaga Administratif yaitu karyawan yang melaksanakan ketatausahaan pelaksanaan Catur
Dharma.
5. Tenaga Akademik yaitu dosen, laboran, teknisi mata kuliah dan pustakawan.
6. Tenaga Administratif yaitu karyawan yang melaksanakan ketatausahaan pelaksanaan Catur
Dharma.
7. Dosen adalah seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat dengan tugas utama
melaksanakan catur dharma perguruan tinggi. Terdiri dari dosen tetap dan dosen tidak tetap.
8. Dosen tetap adalah dosen yang diangkat oleh ketua STAI Indonesia Jakarta.
9. Dosen tidak tetap terdiri dari dosen kontrak, dosen emeritus, dosen luar biasa, dan dosen tamu.
10. Dosen kontrak adalah dosen yang diangkat oleh STAI Indonesia Jakarta untuk jangka waktu 2 (dua)
tahun.
SOP
103
11. Dosen emeritus adalah dosen yang pensiunan yang diangkat STAI Indonesia Jakarta.
12. Dosen tidak tetap adalah dosen yang diangkat oleh STAI Indonesia Jakarta sebagai tenaga tidak
tetap.
13. Pegawai adalah staf yang diangkat untuk menangani tugas-tugas penunjang kegiatan akademik dan
administrasi
14. Pelamar adalah calon dosen/pegawai yang memenuhi kriteria yang ditentukan
E. GARIS BESAR PROSEDUR
1. Calon Pegawai Akademik yang sudah lolos seleksi ditetapkan sebagai Calon Pegawai melalui SK
Ketua dengan status sebagai Pegawai kontrak.
2. Status pegawai kontrak di evaluasi setelah dua tahun, diangkat status kepegawaiannya dengan
status pegawai honorer.
3. Status pegawai honorer akan dievaluasi pada akhir tahun kedua,dan ketika berdasarkan evaluasi
dianggap memiliki kinerja yang bagus, pegawai tersebut dapat diangkat menjadi Calon pegawai
akademik tetap.
4. Selama menjadi calon pegawai akademik tetap, selambat-lambatnya dua tahun Pegawai tersebut
harus menyusun usulan perhitungan angka kredit, untuk memproses usulan jabatan akademik.
5. Apabila sampai jangka waktu dua tahun tidak dapat mengajukan daftar usulan perhitungan angka
kredit, maka dipersilahkan untuk mengundurkan diri dari status calon pegawai akademik tetap dan
beralih status menjadi pegawai akademik luar biasa STAI Indonesia Jakarta.
6. Sebaliknya jika selama dua tahun tersebut calon pegawai akademik mampu memiliki jabatan
akademik, maka dapat diusulkan menjadi pegawai tetap.
7. Ketua membuat SK pengangkatan pegawai tetap. Ketua mengeluarkan SK pengangkatan pegawai
akademik tetap dan diserahkan kepada yang bersangkutan, bersamaan dengan penandatanganan
surat perjanjian kerja sama.
F. RUJUKAN.
1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
104
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP PEMBERHENTIAN
A. TUJUAN
1. Untuk penertiban akademik dan proses belajar
2. Tertibnya mekanisme pemberhentian dosen.
B. RUANG LINGKUP
1. Tata cara pemberian hukuman disiplin Dosen.
2. Pihak-pihak yng terlibat dalam rangka pemberian hukuman disiplin Dosen.
C. PIHAK YANG TERLIBAT
1. Ketua dan Puket I
2. Kabag Umum
3. Subag Administrasi dan Kepegawaian
4. Dosen yang bersangkutan
D. PROSEDUR
1. Pada setiap awal semester Bagian Umum membuat Daftar hadir Dosen. Daftar ini dibuat berdasarkan
Daftar Dosen Binaan Program Studi
2. Hasil daftar hadir tersebut di berikan kepada bagian akademik dan Ketua STAI Indonesia Jakarta
3. Ketua dan kabag Umum mengadakan evaluasi tentang dosen yang bersangkutan untuk mengambil
keputusan
4. STAI Indonesia Jakarta mengelurkan Surat Pemberhentian karena keputusan evaluasi internal
5. Pemberhentian dengan hormat:
a. Memasuki batas usia pensiun (Pendidik usia 65 tahun, fungsional tertentu 60 tahun dan Tenaga
Kependidikan usia 58 tahun).
b. Meninggal dunia
c. Atas permintaan pegawai sendiri
d. Habis masa kontrak
e. Gangguan kesehatan yang tidak dapat disembuhkan
6. Pemberhentian dengan tidak hormat:
a. Dosen tidak aktif selama 6 bulan dengan alasan yang tidak dapat diterima.
b. Melanggar sumpah
c. Melanggar perjanjian kerja/kesepakatan
SOP
105
E. REFERENSI
1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
106
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.4/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP RETENSI DOSEN DAN PEGAWAI
A. TUJUAN
1. Untuk penertiban masa pengabdian
2. Tertibnya mekanisme pemberhentian dosen.
B. RUANG LINGKUP
1. Tata cara pemberian reward.
2. Pihak-pihak yng terlibat dalam rangka pemberian penghargaan masa bakti.
C. PIHAK YANG TERLIBAT
1. Ketua dan Puket I
2. Kabag Umum
3. Subag Administrasi dan Kepegawaian
4. Dosen yang bersangkutan
D. PROSEDUR
Penghargaan (Retensi), dan Sanksi bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan
1. Retensi Dosen diberikan kepada dosen dan tenaga kependidikan tersebut dapat berupa:
a. Pengembangan karir, meliputi: tugas belajar, pelatihan, seminar, dan kegiatan akademik lainnya.
b. Kenaikan pangkat dan promosi jabatan
c. Pemberian insentif berupa : pemberian penghargaan, bantuan biaya haji, studi banding ke luar
negeri
2. Sanksi Dosen dan Tenaga Kependidikan
Pelanggaran moral,administratif, dan akademik. Pemberian sanksi secara berjenjang mulai dari
teguran, pemberian surat peringatan (1, 2, dan 3), dinonaktifkan sampai dengan pemutusan hubungan
kerja (PHK) sesuai tingkat pelanggaran
3. Dosen dan tenaga kependidikan mendapatkan pengahrgaan dan/ promosi apabila :
a. LPM memberkan rekomendasi berdasar analisa kode etik dosen dan kependidikan
b. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja
c. Berdasarkan kebutuhan
SOP
107
F. REFERENSI
1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
108
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.5/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP PENGEMBANGAN PEMBERHENTIAN
RETENSI DOSEN DAN KARYAWAN
A. TUJUAN
Menjamin bahwa proses pengembangan, pemberhentian dan retensi dosen dan karyawan di lingkungan
STAI Indonesia Jakarta mempunyai mekanisme yang jelas, obyektif dan tercatat dengan baik.
B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT
Prosedur ini berlaku untuk seluruh dosen dan karyawan di STAI Indonesia Jakarta.
C. PIHAK YANG TERLIBAT
1. Ketua dan Puket I
2. Kabag Umum
3. Subag Administrasi dan Kepegawaian
4. Dosen yang bersangkutan
D. ISTILAH DAN DEFINISI
1. Calon Pegawai Tetap adalah dosen dan karyawan yang direkrut berdasarkan kriteria seleksi STAI
Indonesia Jakarta serta mendapatkan hak dan kewajiban serupa dengan dosen lainnya.
2. Pengembangan dosen dan karyawan adalah pelatihan, workshop, seminar lokakarya, maupun studi
lanjut yang diikuti oleh dosen untuk mengembangkan diri baik di bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian maupun di luar kegiatan Tri Dharma. Selain itu, dosen memiliki kesempatan yang sama
dalam pengajuan kenaikan jabatan fungsional atau menduduki jabatan struktural.
3. Pemberhentian dosen/karyawan adalah proses pemberhentian dosen berdasarkan ketentuan
peraturan pemerintah, pola tata kelola STAI Indonesia Jakarta, kode etik dosen yang berlaku.
4. Retensi adalah pemberian fasilitas pengembangan diri, pemberian insentif, penyediaan lingkungan
kerja yang kondusif dan nyaman, serta pemberian penghargaan dan sanksi sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku bagi dosen/Pegawai.
E. URUTAN PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN RETENSI DOSEN
1. Calon dosen dan karyawan menyiapkan kelengkapan dan persyaratan untuk dapat mengikuti program
pengembangan diri (pelatihan/workshop/seminar/lokakarya/studi lanjut/kenaikan jabatan) dan
mengajukan kepada Ketua Prodi.
SOP
109
2. Ketua Prodi mengkaji pengajuan dosen/karyawan dan membuat surat pengantar ke Ketua untuk
dosen/karyawan dapat mengikuti program pengembangan diri.
3. Ketua Sekolah Tinggi mengkaji pengajuan pengembangan diri dosen, sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku. Jika Surat Tugas dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi (kenaikan jabatan),
maka Program Studi melakukan kajian dan memberikan surat pengantar ke Perguruan Tinggi dengan
melalui keputusan Rapat Senat Sekolah Tinggi.
4. Ketua mengeluarkan Surat Tugas dan hak fasilitas untuk dosen.
5. Dosen melaksanakan program pengembangan diri sesuai dengan surat tugas.
6. Dosen membuat laporan pertanggungjawaban di akhir periode pelaksanaan program pengembangan
diri.
7. Pemberhentian dan Retensi Dosen
a. Dosen dan Karyawan membuat laporan kinerja berkala dan melaporkan kepada Ketua Prodi.
b. Ketua Prodi dan Ketua melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja dosen.
c. Ketua Prodi/Ketua memberikan reward dan punishment sesuai dengan peraturan yang berlaku.
F. REFERENSI
1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
110
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.6/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP PENGEMBANGAN DOSEN
A. TUJUAN
1. Menjelaskan prosedur pengembangan Dosen akademik secara berkesinambungan.
2. Sebagai pedoman kepada pihak terkait dalam pelaksanaan/implementasi pengembangan diri tenaga
kependidikan akademik.
B. RUANG LINGKUP
SOP ini meliputi prosedur atau tahapan kegiatan dalam program pengembangan Dosen akademik di STAI
Indonesia Jakarta
C. PIHAK YANG TERLIBAT
1. Ketua dan Puket I
2. Kabag Umum
3. Subag Administrasi dan Kepegawaian
4. Dosen yang bersangkutan
D. DEFINISI
Peningkatan kualifikasi dan kompetensi Dosen adalah peningkatan mutu Dosen akademik melalui
Pendidikan dan Pelatihan. Pendidikan adalah pendidikan lanjutan ke program kualifikasi Strata 2 (S2)
atau Strata 3 (S3). Pelatihan pendidikan untuk mencapai kemahiran atau kecakapan
E. PIHAK YANG TERLIBAT
1. Pegawai yang bersangkutan
2. Kabag Kepegawaian
3. Kabag Administrasi Umum
F. PROSEDUR
1. Ketua program studi berkoordinasi dengan pimpinan STAI Indonesia Jakarta (dan Tim Penjaminan
Mutu internal lembaga) melakukan penentuan jenjang karier Dosen yang harus disesuaikan dengan
jenjang kependidikan.
2. Pimpinan program studi bersama pimpinan lembaga STAI Indonesia Jakarta (dan tim penjamin
mutu lembaga) selanjutnya melakukan penilaian kinerja dan kompetensi Dosen akademik.
SOP
111
3. Penilaian kinerja dilakukan melalui rekam jejak kegiatan Tridharma PT dengan memperhitungkan
beban kerja dan kompetensi Dosen akademik.
4. Pengembangan Dosen akademik juga disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum (matakuliah),
kebutuhan STAI Indonesia Jakarta.
5. Pengembangan Dosen akademik juga mempertimbangkan aspirasi individu, minat dan bidang
ilmunya.
6. Ketua program studi mendorong seluruh tenaga kependidikan akademik yang berkualifikasi S1
untuk segera mengurus S2, dan S2 ke S3. dalam rangka meningkatkan Program studi.
7. Ketua program studi menawarkan dan memberi kesempatan kepada seluruh Dosen akademik untuk
mengikuti pelatihan yang ada, baik yang dibiayai oleh pihak tertentu maupun biaya pribadi.
8. Kesempatan untuk mengikuti pelatihan ditawarkan terlebih dulu kepada Dosen akademik yang
memiliki jenjang karier, penilaian kerja, beban kerja, dan kompetensi yang lebih tinggi dengan juga
mempertimbangkan minat, dan bidang ilmu staf akademik terkait.
9. Ketua program studi mendorong Dosen akademik supaya membuka diri untuk terlibat dalam
publikasi internasional.
10. Ketua program studi mendorong Dosen akademik untuk berusaha menjalin kerjasama dengan pihak
lain pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.
G. REFERENSI
1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
112
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.7/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL
DAN PANGKAT TENAGA PENDIDIK (ASISTER AHLI – GURU BESAR)
A. TUJUAN
Sebagai pedoman kenaikan jabatan fungsional dan pangkat tenaga Pendidik di lingkungan Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
B. RUANG LINGKUP DAN UNIT YANG TERKAIT
Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
C. PIHAK TERKAIT
1. Ketua dan Puket I
2. Kabag Umum
3. Subag Administrasi dan Kepegawaian
4. Dosen yang bersangkutan
D. ISTILAH DAN DEFINISI
Dosen ialah pegawai yang berada di bawah naungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta,
dimana memiliki kewajiban untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.
E. URUTAN PROSEDUR
1. Bagian administrasi dan kepegawaian memberikan informasi kepada Tenaga Pendidik bila sudah
memenuhi waktunya untuk mengajukan kenaikan jabatan fungsional dan pangkat untuk segera
mengumpulkan berkas.
2. Tenaga Pendidik mengumpulkan berkas sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk naik jabatan
fungsional dan pangkat, diserahkan ke bagian Bagian administrasi dan kepegawaian.
3. Bagian administrasi dan kepegawaian menilai kelengkapan format pengajuan kenaikan jabatan
fungsional dan pangkat dari Tenaga Pendidik dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Tenaga Pendidik tersebut telah memenuhi syarat (waktu) untuk naik jabatan fungsional dan
pangkat. Paling kurang dua tahun dari kenaikan jabatan fungsional terakhir.
b) Tenaga Pendidik tersebut telah memiliki kredit poin yang memenuhi syarat untuk naik pangkat
dan jabatan, sebagai berikut :
1) Bidang Pendidikan (A) : Memperoleh Pendidikan S2 /S3, Melaksanakan Perkuliahan,
membimbing Seminar / PPKT/PPAST/PPKPIT/PPPBS / praktikum / Tugas Akhir,
Mengembangkan Bahan Pengajaran, Menyampaikan Orasi Ilmiah, Menduduki Jabatan
Pimpinan Perguruan Tinggi, Membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya,
Melaksanakan Kegiatan Data sharing dan Pencangkokan.
SOP
113
2) Bidang Penelitian (B): Karya Ilmiah berupa; Monograf, Buku Referensi, Jurnal, Prosiding,
poster Ilmiah, Koran/Majalah Populer, Hasil Penelitian yang Tidak Dipublikasikan,
Menyadur Buku Ilmiah, Menyunting Karya Ilmiah.
3) Bidang Pengabdian (C): Penyuluhan, Bakti Sosial, Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat,
sebagai pimpinan lembaga/instansi diluar unit kerja.
4) Bidang Penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi (D): Kepanitiaan, aktif terlibat dalam
pertemuan ilmiah (konggres/simposium/seminar/Work Shop, dll).
Adapun ketentuan prosentase angka kredit yang harus dipenuhi dalam tiap jenjang jabatan
fungsional, yaitu :
A B C D
Asisten Ahli 55% 25% 10% 10%
Lektor 45% 35% 10% 10%
Lektor Kepala 40% 40% 10% 10%
Guru Besar 35% 45% 10% 10%
Perhitungan angka kredit untuk kenaikan jabatan fungsional dan pangkat berdasar nilai yang
harus dikumpulkan di setiap jenjangnya, antara lain :
1) Asisten Ahli (AK. 100-150), Gol. III/b
2) Lektor (AK. 200), Gol. III/c
3) Lektor (AK. 300), Gol. III/d
4) Lektor Kepala (AK.400), Gol. IV/a
5) Lektor Kepala (AK. 550), Gol. IV/b
6) Lektor Kepala (AK. 700), Gol. IV/c
7) Guru Besar (AK. 850), Gol. IV/d
8) Guru Besar (AK. 1050), Gol. IV/e
c) Prosedur Administratif dimulai dengan bagian kepegawaian menyiapkan data pegawai yang
diajukan, kelengkapan berkas, perhitungan angka kreditnya, dan data dukung berupa :
1) Surat pengantar dari Ketua Tim Angka Kredit kepada Ketua STAI Indonesia Jakarta dengan
tembusan ke Kepala Bagian Kepegawaian, Ketua Prodi / Kepala Laboratorium yang
bersangkutan, dan yang bersangkutan
2) Kelengkapan administratif sebagai berikut :
- Daftar Riwayat Hidup (bagi kenaikan jabatan fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar) - Fotocopy SK Kenaikan Jabatan Fungsional Terakhir - Fotocopy SK Kenaikan Pangkat Terakhir - Fotocopy Konversi NIP Baru - Fotocopy Kartu NIDN - Fotocopy SK Tugas Belajar - Fotocopy SK Pengaktifan dari Tugas Belajar - Surat Pernyataan Tidak Tugas Belajar - Hasil Rapat senat (berita acara, daftar hadir dan rekomendasi) - Lembar Reviewer untuk penilaian penelitian
4. Apabila seluruh kelengkapan administrasi dan nilai angka kredit telah dipenuhi maka pengajuan
kenaikan jabatan fungsional dan pangkat dikirim ke Tim Angka Kredit Ketua untuk diverifikasi.
114
5. Jabatan Asisten Ahli dan Lektor, verifikasi mulai Tim Angka Kredit sampai Tim Angka Kredit Kopertais. Apabila telah memenuhi
kriteria maka Bagian Kepegawaian Kopertais memproses SK jabatan fungsional. Setelah SK jabatan fungsional turun, Bagian
Kepegawaian Kopertais mengusulkan SK Kenaikan Pangkat ke DIKTI.
6. Jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar, verifikasi mulai Tim Angka Kredit Program Studi, Tim Angka Kredit Kopertais, hingga
Tim Angka Kredit DIKTI. Apabila telah memenuhi kriteria maka Bagian Kepegawaian DIKTI memproses SK Jabatan Fungsional
dan SK Pangkat.
F. REFERENSI
1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen ke Asisten Ahli
Mulai
Administrasi kepegawaian Institusi
Menginformasikan kepada tenaga pendidik an telah waktunya untuk mengajukan kenaikan jabatan dan
pangkat (1 hari)
Website dan surat
Tenaga Pendidik Mengumpulkan berkas adminsitras
dan data dukung kenikan jabtan dan pangkat (1 bulan)
Dokumen
Administrasi kepegawaian Institusi
Merekap dan menilai berkas administrasi dan data dukung (1
minggu)
Ketua
Mengusulkan berkas kenaikan jabatan dan pangkat yang telah memenuhi syarat ke sub. Bag
kepegawaian Kopertais (1 minggu)
Surat & Dokumen
Administrasi kepegawaian
Menilai berkas kenaikan jabatan dan pangkat yang diusulkan oleh
Institusi
Ketua
Mengesahkan usulan kenaikan jabatan dan pangkat dari
Perguruan Tinggi SK
Selesai
115
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.8/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP SERTIFIKASI DOSEN
A. TUJUAN
1. Melakukan pemrosesan setifikasi dosen;
2. Memberikan penghargaan terhadap profesi dosen;
3. Memberikan tunjangan profesi dosen sesuai dengan ketentuan
4. Mendorong peningkatan karir dosen;
B. DEFINISI
1. Sertifikasi Dosen yang dimaksud dalam manual prosedur ini adalah pemberian tunjangan profesi
dosen dan tunjangan kehormatan Guru Besar sesuai dengan ketentuan
2. Dosen yang berhak mengajukan sertifikasi dosen adalah dosen tetap aktif di lingkungan STAI
Indonesia, serta memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan
C. RUANG LINGKUP
Yang diatur dalam manual prosedur ini mulai proses sertifikasi dosen hingga memperoleh sertifikat
pendidik pihak orang terkait 1. Ketua/Puket I, II dan III 2. Ketua Prodi 3. Kepala Bagian 4. Subbag dan
Staf administrasi Kepegawaian 5. Dosen 6. Mahasiswa
D. URAIAN PROSEDUR SERTIFIKASI DOSEN (SERDOS)
1. Sertifikasi Dosen merupakan kerjasama beberapa lembaga. Lembaga yang terlibat dalam proses ini
adalah : (1) Depdiknas/Dikti, (2) Perguruan Tinggi Pengusul dosen calon peserta sertifkasi, (3) PTP
Serdos.
2. Perguruan tinggi pengusul adalah semua perguruan tinggi di Indonesia yang mengusulkan dosennya
untuk mengikuti proses sertifikasi. PTPSerdos (perguruan tinggi pelaksana sertifikasi) adalah
perguruan tinggi yang ditunjuk oleh Menristekdikti untuk menjadi penyelenggara sertifikasi dosen
(menilai portofolio beserta seluruh rangkaian prosesnya). PTP-Serdos selaku PTPengusul juga wajib
mengusulkan dosennya untuk disertifikasi sesuai kuota yang diterimanya.
SOP
116
E. PENJELASAN PROSEDUR SERDOS
1. Ketua Prodi mendapat informasi terkait pengusulan peserta sertifikasi dosen melalui Koordinator
Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) yang disampaikan kepada Ketua.
2. Ketua Sekolah Tinggi melalui Pembantu Ketua I mengintruksikan kepada para ketua Prodi untuk
menyeleksi dosennya untuk di usulkan menjadi peserta sertifikasi dosen.
3. Ketua Prodi mengusulkan dosen masing-masing kepada pembatu Ketua I dengan persetujuan
yayasan/senat untuk kemudian di ajukan ke Kopertais I DKI Jakarta.
4. Sekolah Tinggi menunggu informasi dari Kopertais tentang kelulusan dosen yang diajukan.
F. REFERENSI
1. UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentan Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tyahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 tahun 2009 tentang dosen
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 tahun 2009 tentang tunjangan profesi Guru dan 4 Dosen,
Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor
7. Peraturan Mendiknas RI Nomor 47 tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidikan Untuk Dosen
8. Surat Keputusan Menkowasbang Nomor 38 tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan
Angka kreditnya.
9. Keputusan Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
48/D3/Kep/1983 tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi.
10. Buku Pedoman Sertifikasi Dosen tahun 2011
117
BAGAN ALUR
Mulai
Ketua/Pembantu Ketua I
Mendapatkan informasi terkait pengusulan peserta sertifikasi
dosen Dokumen
Ketua/Pembantu Ketua I
Menginstruksikan para Kaprodi untuk mengusulkan dosen yang
memenuhi syarat untuk diajukan menjadi peserta serdos
Ketua Prodi
Menyeleksi daftar usulan dosen yang akan disertifikasi dan
menyerahkan hasil seleksi kepada Ketua/Senat
Ketua/Senat Menyetujui daftar pengajuan dosen sertifikasi dari Kaprodi
Dokumen
Operator
Menyerahkan nama-nama dosen yang diusulkan dalam pengajuan
sertifikasi dosen ke Kopertais I Jakarta
Kopertais I Jakarta Menyeleksi berkas dosen yang
diajukan
Dokumen
Selesai
Dokumen
Dokumen
Menunggu hasil pengajuan sertifikasi dosen dari Kopertais
Dokumen Ketua/Senat
118
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.9/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP PENGAJUAN PERMOHONAN STUDI LANJUT
A. TUJUAN
Tujuan prosedur pengajuan permohonan studi lanjut ditetapkan adalah untuk memberikan pedoman
mengenai penyelenggaraan studi lanjut dosen
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur pengajuan permohonan studi lanjut ini berlaku bagi peningkatan kompetensi
dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta melalui studi lanjut yang
diselenggarakan.
C. STANDAR MUTU YANG TERKAIT
Pengajuan permohonan studi lanjut terkait dengan standar mutu yang terintegrasi dalam Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan persyaratan BAN-PT.
D. ISTILAH DAN DEFINISI
Berikut ini adalah istilah dan definisi yang digunakan dalam prosedur Pengajuan Permohonan Studi
Lanjut, yaitu sebagai berikut :
1. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama yaitu mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat
2. Studi lanjut yang dimaksud adalah Studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi pada jenjang strata
tiga (S3) bagi dosen dengan kualifikasi sarjana (S1) dan magister (S2) dengan mengutamakan
wawasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
3. Kualifikasi akademik yang dibutuhkan untuk studi lanjut adalah ijazah jenjang pendidikan akademik
yang dimiliki oleh seorang dosen sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan formal yang diikutinya
E. URUTAN PROSEDUR
Adapun urutan prosedur dari Pengajuan Permohonan Studi Lanjut adalah sebagai berikut :
1. Dosen meminta izin kepada Ketua Prodi untuk mengajukan studi lanjut dengan menyatakan program
studi yang akan dituju
2. Ketua Prodi mengidentifikasi kurikulum, standardisasi dukungan dosen terhadap pembelajaran dan
kompetensi dosen yang bersangkutan serta mempertimbangkan bidang studi pilihan dosen dengan
kebutuhan Prodi
SOP
119
3. Setelah mendapat persetujuan Ketua Prodi, dosen yang bersangkutan mengajukan permohonan studi
lanjut kepada Ketua
4. Ketua kemudian melanjutkan permohonan studi lanjut dosen ke Ketua
5. Setelah dosen mendapatkan surat permohonan studi lanjut, dosen yang bersangkutan melaksanakan
studi lanjut
6. Dosen yang telah selesai melaksanakan studi lanjut melaporkan kelulusan ke Ketua dengan
menyerahkan bukti dokumen ijazah dan transkrip nilai
F. BAGAN ALUR
Prodi
1. Ketua Prodi
2. Dosen
1. Dosen
2. Prodi
Mulai
Membuat perencanaan pengembangan
SDM
Rencana
pengembangan SDM
Dosen mengajukan lamaran ke Ketua yang dituju dengan persetujuan Ketua
Prodi
Lamaran dosen ke kampus
tujuan
• Dosen melengkapi persyaratan
lamaran
• Prodi memfasilitasi pendanaan untuk memenuhi persyaratan
lamaran
Kelengkapan persyaratan
lamaran
Selesai
120
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.10/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP PENILAIAN DAN EVALUASI BEBAN KERJA DOSEN
A. TUJUAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai:
1. Prosedur tertulis yang berkaitan dengan penilaian dan evaluasi beban kerja dosen di lingkungan
STAI Indonesia Jakarta.
2. Persyaratan yang diperlukan dalam penilaian dan evaluasi beban kerja dosen.
3. Waktu yang dibutuhkan dalam penilaian dan evaluasi beban kerja dosen.
B. DEFINISI
Tugas utama dosen perlu dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas atas
kinerja dosen. Tugas utama dosen adalah melaksanakan kegiatan tridarma perguruan tinggi dengan beban
kerja paling sedikit sepadan dengan 12 SKS dan paling banyak 16 SKS pada tiap semester. Sedangkan
profesor atau guru besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi
dan mempunyai tugas khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk
mensejahterakan masyarakat.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup SOP penilaian dan evaluasi beban kerja dosen ini meliputi :
1. Tatacara dan persyaratan yang diperlukan dalam penilaian dan evaluasi beban kerja dosen.
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam penilaian dan evaluasi beban kerja dosen.
D. PROSEDUR
1. Ketua unit P2AI membuat time line (jadwal, distribusi dosen) penilaian BKD dan membaginya
kepada asesor.
2. P2AI melakukan sosialisasi tentang cara pengisian software yang telah ditetapkan.
3. Dosen yang telah mempunyai sertifikat pendidik mengisi/membuat BKD berdasarkan rubrik yang
sah.
4. Dosen/pelapor BKD menyerahkan/mengumpul draf BKD dan kelengkapannya (hardcopy) 2 eks ke
P2AI sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
5. P2AI menyerahkan draf BKD kepada asesor untuk dilakukan penilaian/pemeriksanaan berkas
laporan BKD (formulir/bukti fisik).
6. Asesor melakukan pemeriksaan berkas laporan BKD dosen per Prodi dan mengisi form BAP
pemeriksaan.
SOP
121
7. Dosen/pelapor BKD memperbaiki/melengkapi berkas laporan BKD berdasarkan BAP asesor.
8. Dosen/pelapor BKD mengumpulkan berkas yang telah diperbaiki dan dilengkapi
9. ke P2AI. 9. P2AI melakukan pengesahan kembali kelengkapan berkas laporan BKD dan diserahkan
pada asesor untuk ditanda tangan.
10. P2AI melakukan rekapitulasi laporan BKD dalam bentuk softcopy.
11. P2AI menyerahkan hardcopy form laporan BKD dan softcopy rekapitulasi laporan BKD ke bagian
akademik untuk diteruskan ke pusat.
122
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 5.11/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SOP EVALUASI KINERJA KARYAWAN
A. TUJUAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini bertujuan menjamin terlaksananya kegiatan mendapatkan data
dan informasi tentang kepuasan mahasiswa terhadap kinerja pegawai urusan administrasi umum,
administrasi akademik dan laboratorium di STAI Indonesia Jakarta, secara cepat, periodik, dan tepat.
B. RUANG LINGKUP DAN UNIT-UNIT YANG TERKAIT
1 Puket I
2 Ketua LPM
3 Ketua Prodi Sekretaris Prodi
4 Kabag Umum
5 Kasubag Administrasi dan Kepegawaian
6 Tenaga Kependidikan
C. ISTILAH DAN DEFINISI
Evaluasi Kinerja tenaga kependidikan adalah kegiatan yang mengkaji kinerja tenaga kependidikan selama
melaksanakan pelayanan administrasi akademik, administrasi umum dan pelayanan laboratorium.
D. URUTAN PROSEDUR
1. Untuk menjamin mutu pelayanan tenaga kependidikan terhadap mahasiswa dan dosen maka perlu
dilakukan evaluasi kinerja tenaga kependidikan.
2. Pengukuran kepuasan mahasiswa tentang kinerja tenaga kependidikan dilakukan setiap akhir
semester dengan menyebarkan kuesioner kepada para mahasiswa.
3. Kuesioner dibuat dengan skala 1-5 untuk mempermudah dalam pengisian dan tabulasi data
4. Penyebaran kuesioner dilakukan pada mahasiswa semua angkatan yang mengikuti perkuliahan dan
melakukan penelitian, praktikum di laboratorium.
5. Hasilnya ditabulasi dan dilaporkan kepada Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi untuk selanjutnya
dilakukan evaluasi dalam rapat prodi. Hasil rapat direkapitulasi dalam Notulen Rapat.
6. Jika masih ada yang tingkat kepuasannya rendah, maka akan segera dilakukan perbaikan untuk
peningkatan kinerja tenaga kependidikan administrasi akademik, administrasi umum dan
laboratorium pada periode berikutnya. Salah satunya dengan melalui pelatihan bagi karyawan.
SOP
123
E. INSTRUKSI KERJA EVALUASI KINERJA KARYAWAN
1. Prodi membentuk Tim Evaluasi Kinerja Tenaga Kependidikan dengan tugas menyusun perangkat,
menyebarkan dan mengumpulkan kembali kuesioner, menganalisis data, menyimpulkan hasil
evaluasi dan melaporkan kepada Ketua prodi.
2. Tim evaluasi menyusun perangkat evaluasi berupa kuesioner.
3. Tim evaluasi mengumpulkan data dengan kuesioner dari penilaian mahasiswa pada proses
pelayanan tenaga kependidikan baik administrasi maupun laboratorium.
4. Tim evaluasi menganalisis data yang telah dikumpulkan. Langkah analisis dan kesimpulan hasil
analisis.
5. Hasil analisis evaluasi kinerja karyawan dilaporkan kepada Ketua prodi untuk disampaikan kepada
semua tenaga kependidikan. Tindak lanjut terhadap evaluasi kinerja tenaga kependidikan dilakukan
oleh Pembantu Ketua I.
F. REFERENSI
1. Undang-undang RI No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Undang-undang RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
6. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
8. Pedoman Akademik STAI Indonesia Jakarta tahun 2014
124
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 6.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SARANA DAN PRASARANA
SOP PEMINJAMAN/ PENGGUNAAN KENDARAAN
A. TUJUAN
1. Memberikan panduan bagi sivitas akademika dalam peminjaman/penggunaan kendaraan dinas
operasional pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
2. Memberikan panduan bagi sopir untuk melaksanakan tugas-tugas terkait dengan peminjaman
kendaraan Operasional Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
B. DEFINISI
Kendaraan Operasional adalah kendaraan dinas operasional yang ditetapkan untuk kendaraan
operasional di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
C. PIHAK TERKAIT
1. Ketua dan Puket II
2. Kabag Umum
3. Subag Administrasi dan Kepegawaian
4. Dosen yang bersangkutan
D. RUANG LINGKUP
1. Tata cara dan prosedur peminjaman/penggunaan kendaraan dinas operasional pada Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
2. Pihak-pihak yang terkait dalam proses peminjaman dan penggunaan kendaraan dinas operasional
pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
E. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara
Program Studi pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
SOP
125
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 6.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SARANA DAN PRASARANA
SOP PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN FASILITAS KAMPUS
A. TUJUAN
1. Sebagai acuan prosedur peminjaman dan penggunaan fasilitas kemahasiswaan kepada pihak terkait
baik dari dalam maupun luar lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
2. Sebagai tahapan dalam mengatur peminjaman dan penggunaan fasilitas kemahasiswaan Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
B. DEFINISI
Fasilitas Kemahasiswaan adalah fasilitas berupa Gedung Mahasiswa, lapangan olahraga, alat-alat
kesenian, alat olah raga dan peralatan lainnya yang merupakan asset Sekolah Tinggi Agama islam (STAI)
Indonesia Jakarta.
C. PIHAK TERKAIT
1. Ketua dan Puket II
2. Kabag Umum
3. Subag Administrasi dan Kepegawaian
4. Civitas Akademika
D. RUANG LINGKUP
1. Tata cara proses peminjaman dan penggunaan fasilitas oleh organisasi mahasiswa, dosen dan pegawai
serta pihak luar;
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses peminjaman dan penggunaan fasilitas.
E. PENGGUNA
SOP ini berlaku bagi seluruh peminjaman dan penggunaan fasilitas kemahasiswaan oleh pihak terkait baik
dari dalam maupun luar lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
F. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara Program
Studi pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
SOP
126
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 6.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SARANA DAN PRASARANA
SOP KEBERSIHAN
A. TUJUAN
Menjamin bahwa kebersihan kampus dapat menunjang kegiatan akademik agar dosen dan mahasiswa
dapat merasa nyaman ketika melakukan aktivitas kampus.
B. RUANG LINGKUP
Manual prosedur ini membuat prosedur ini memuat prosedur yang harus dilakukan oleh mahasiswa,
dosen seluruh civitas akademika.
C. PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT
1. Civitas akademika
2. Puket II
3. Kabag Umum
4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian
5. Petugas kebersihan
D. PROSEDUR
1. Petugas kebersihan mengecek kebersihan seluruh areal kampus
2. Petugas kebersihan mengajukan uang untuk kebutuhan fasilitas kebrsihan ruang kepada Puket I.
3. Puket II mengajukan uang untuk pembelian kebutuhan fasilitas kebersihan kepada ketua yang akan
diteruskan ke STAI Indonesia Jakarta.
4. Puket II membelanjakan kebutuhan untuk fasilitas kebersihan.
5. Petugas kebersihakan bertanggung jawab membersihkan seluruh areal kampus dengan dibagi tugas
kerja masing-masing tenaga kebersihan khususnya yang bertugas dilokal diantaranya lantai, dinding,
langit-langit (dek), meja setiap hari nya
6. Petugas kebersihan membuang sampa yang ada disetiap tempat sampah.
7. Ivitas akademik sarana dan prasaran kampus.
8. Mahasiswa wajib menjaga kebersihan dengan ikut merawat sarana dan prasarana kampus.
9. Puket I berhak menegur atau menasehati petugas kebersihan jika ditemukan areal yang tidak bersih.
E. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEN Pendidikan Islam Nomor : 110 tahun 2017 tentang izin keagamaan swasta tahun
2016
2. STAUTA sekolah tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
SOP
127
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 6.4/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SARANA DAN PRASARANA
SOP KEAMANAN DAN KESELAMATAN
A. DEFINISI ISTILAH
Yang di maksud dengan keamanan dan keselamatan adalah dimana pengelolaan menciptakan suasana
amanan serta mewujudkan keselamatan di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta.
B. TUJUAN
1. Melaksanakan pengawasan menyangkut keamanan dan keselamatan di lingkungan Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
2. Melaksanakan Patroli di sekitar Kampus menurut rute dengan maksud mengadakan pemantauan dan
pemeriksaan terhadap barang, orang atau temapt yang mencurigakan yang di perkirakan dapat
menimbulkan ancaman dan gangguan kamtibmas.
3. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi suatu pelanggaran hukum pada
menjalankan citivitas
4. Melakukan penanggulangan awal terhadap gangguan dan ancaman yang terjadi di Lingkungan
Kampus pada Menjalankan civitas.
C. PIHAK YANG TERKAIT
1. Civitas akademika
2. Puket II
3. Kabag Umum
4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian
5. Petugas kebersihan
D. RUANG LINGKUP PROSEDUR DAN PENGGUNAANNYA
1. Melaksanakan pengawasan yang menyangkut keamanan dan Keselamatan di lingkungan kampus pada
saat menjalankan civitas :
a. Pengawasan keselamatan dan keamanan kampus pada saat menjalankan citivitas
b. Pengawasan keluar masuk kendaraan dan barang pada saat menjalankan citivitas
c. Pengawasan terhadap hal-hal yang mencurigakan di Lingkungan Kampus
2. Melakukan pengawasan terhadap barang serta aset lembaga untuk menghindari kehilangan atau
terjadi pencurian pada saat menjalankan citivitas
SOP
128
3. Mengambil langkah-langkah atau tindakan sementara bila terjadi suatu pelanggaran hukum yang
terjadi pada saat menjalankan citivitas:
a. Mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan barang bukti
b. Menolong korban
c. Membuat berita acara kejadian
d. Melaporkan ke Pos Polisi terdekat
E. PROSEDUR
1. Petugas keamanan kampus saat menjalankan citivitas:
a. Mengkoordinir mengawasi kelancaran tugas koordinator keamanan kampus dan anggota
b. Memelihara dan melaksanakan koordinasi baik secara lisan maupun tulisan dalam penjagaan
pada saat menjalankan citivitas
c. Mengawasi pelaksanaan pengamananan dan meminimalisir terjadinya kehilangan, pencurian
dan pelanggaran hukum pada saat menjalankan citivitas di Lingkungan Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Indonesia Jakarta
2. Petugas keamanan kampus melakukan pengawasan / patroli dalam melakukan patroli, penegtahuan
dasar yang harus di miliki petugas keamanan kampus antara lain :
a. Mengetahui/menguasai keadaan daerah/lingkungan berdasarkan peta yang ada:
1) Bangunan utama
2) Ruang Pimpinan
3) Ruang administrasi
4) Ruang kelas
5) Ruang Akademik
6) Ruang kegiatan mahasiswa
b. Mengetahui dan berusaha untuk tahu sumber-sumber gangguan yang dapat menimbulkan
kerawanan dan gangguan keamanan dan Keselamatan terutama pada saat menjalankan citivitas
di Lingkungan Kampus.
c. Bertanggung jawab atas kelancaran tugas satuan pengamanan kampus di lapangan /lokasi
penugasan/operasional pada saat menjalankan citivitas.
d. Ikut bertanggung jawab terhadap disiplin dan Keselamatan anggota keamanan kampus.
e. Membantu memberikan rasa aman dan keselamatan di lingkungan kampus pada saat
menjalankan citivitas.
F. KUALIFIKASI PEJABAT/PETUGAS YANG MENJALANKAN PROSEDUR
Petugas yang menjalankan prosedur adalah bagian Keamanan dengan kualifikasi akademik minimal SMA.
G. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor: 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara
Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.
2. STATUTA STAI Indonesia Jakarta
129
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 6.5/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SARANA DAN PRASARANA
SOP PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA
A. TUJUAN
Pedoman tata cara penghapusan sarana dan prasarana di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)
Indonesia yang kondisinya sudah rusak berat bila dilihat dari keadaan barang, umur barang, barang
berlebih dan sudah ketinggalan model bila dilihat dari segi teknologi.
B. RUANG LINGKUP
Prosedur penghapusan sarana dan prasaranaberlaku bagi seluruh unit kerja dan seluruh civitas akademika
di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
C. PIHAK YANG TERKAIT
1. Civitas akademika
2. Puket II
3. Kabag Umum
4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian
D. PROSEDUR
1. Bagian perlengkapan mengcek barang-barang yang ada di gudang, dan unit kerja / Program Studi.
2. Hasil dari pengecekan membuat laporan keadaan barang, untuk barang yang sudah tidak terpakai bisa
dilakukan penghapusan dengan pertimbangan menghindari terjadinya penumpukan barang rusak
digudang dan mengurangi jumlah barang inventori di buku inventori.
3. Mengusulkan penghapusan barang ke Pembantu Ketua II.
4. Penghapusan barang dilakukan setelah disetujui dalam rapat.
5. Membuat berita acara penghapusan barang.
E. REFERENSI
Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia
SOP
130
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 6.6/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SARANA DAN PRASARANA
SOP PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PERALATAN
A. TUJUAN
Memperlancar proses pemeliharaan dan perbaikan peralatan di Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)
Indonesia
B. RUANG LINGKUP
Pemeliharaan peralatan mencangkup perawat dan perbaikan. Untuk perawatan AC, Listrik, dilakukan
secara rutin setiap 3 bulan sekali oleh Kabag Umum, sedangkan untuk perawatan peralatan bila kerusakan
ringan dapat dilakukan oleh unit/prodi yang bersangkutan bila kerusakan berat dapat diajukan ke
Perguruan Tinggi
C. PIHAK YANG TERKAIT
1. Civitas akademika
2. Puket II
3. Kabag Umum
4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian
D. PROSEDUR
1. Surat Pemohonan dari unit kerja/prodi membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Ketua;
2. Atas dasar diposisi Ketua melalui Pembantu Ketua II, Bagian Umum mengecek alokasi dana untuk
memperbaiki atau memelihara peralatan yang diajukan;
3. Apabila alokasi dana tersedia, maka bagian Umum mengeluarkan disposisi untuk cek peralatan. Cek
dan survey peralatan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya terkait dengan jenis
permohonan yang diajukan;
4. Bagian Perlengkapan melakukan cek peralatan kemudian menggambar rencana perbaikan atau
pengantian dengan yang baru (apabila tidak memungkinkan diperbaiki), dan menghitung RAB;
5. Bagian Perlengkapan melaporkan kepada Ka. Bagian Umum dan Pembantu Ketua II.
6. Setelah persetujuan dari Pembantu Ketua II, Bagian perlengkapan melaksanakan kegiatan perbaikan
secara langsung atau dengan cara memperbaiki ke luar.
E. REFERENSI
Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
SOP
131
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 6.7/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SARANA DAN PRASARANA
SOP PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN GEDUNG
A. TUJUAN
Untuk menunjang peningkatan kualitas pelayanan terhadap kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.
B. RUANG LINGKUP
Pemeliharaan dan perbaikan gedung dibatasi pada gedung-gedung yang menjadi tanggung jawab
Perguruan Tinggi, seperti Gedung, Perpustakaandan Gedung Ruang Kuliah Bersama, prasarana umum
meliputi, pos satpam, jalan, trotoar, saluran air hujan, pagar, dan lampu penerangan jalan.
C. PIHAK YANG TERKAIT
1. Civitas akademika
2. Puket II
3. Kabag Umum
4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian
D. PROSEDUR
1. Surat Pemohonan dari unit kerja / prodi membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Ketua;
2. Atas dasar disposisi Ketua melalui Pembantu Ketua II, Bagian Umum mengecek alokasi dana untuk
memperbaiki atau memelihara gedung/prasarana umum yang diajukan;
3. Apabila alokasi dana tersedia, maka Bagian Umum mengeluarkan dispoisi untuk cek lapangan. Cek
dan survey lapangan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya terkait dengan jenis
permohonan yang diajukan;
4. Bagian Perlengkapan melakukan cek lapangan kemudian menggambar rencana perbaikan dan
menghitung RAB;
5. Bagian Perlengkapan melaporkan kepada Ka. Bagian Umum dan Pembantu Ketua II.
6. Setelah persetujuan dari Pembantu Ketua II, Bagian perlengkapan melaksanakan kegiatan
pemeliharaan/perbaikan secara langsung atau dengan cara pengadaan penyedia jasa pemborongan
E. REFERENSI
Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
SOP
132
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 6.8/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SARANA DAN PRASARANA
SOP OPERASI SARANA DAN PRASARANA
A. TUJUAN
Menertibkan penggunaan sarana dan prasarana di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI)
Indonesia, serta memastikan bahwa proses kegiatan operasi sarana dan prasarana dapat berjalan efektif,
konsisten, standar, dan sistematis.
B. RUANG LINGKUP
Operasi sarana dan prasarana berlaku bagi seluruh unit kerja dan seluruh civitas akademika di lingkungan
Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
C. PIHAK YANG TERKAIT
1. Civitas akademika
2. Puket II
3. Kabag Umum
4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian
D. PROSEDUR
1. Melakukan permohonan penggunaan ruangan, alat dan perlengkapan secara permanen untuk
kepentingan pekerjaan ruang atau tempat dari unit kerja / prodi.
2. Bagian Umum menerima disposisi bagian perlengkapan melakukan :
a. Memeriksa ketersediaan ruang, alat, dan perlengkapan yang ada.
b. Pengkajian keperluan bentuk dan jenis kegiatan.
c. Merekomendasikan kepada Pembantu Ketua II untuk kegiatan akademik, dan ke Pembantu Ketua
III untuk kegiatan mahasiswa.
3. Setelah disetujui Pembantu Ketua II atau Pembantu Ketua III, maka bagian perlengkapan memberi
jawaban persetujuan penggunaan ruang, alat dan perlengkapan kepada unit kerja / prodi.
4. Pengadministrasian pemakaian ruang, alat, dan perlengkapan dengan membuat beriata acara serah
terima.
E. REFERENSI
Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
SOP
133
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 6.9/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SARANA DAN PRASARANA
SOP INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA
A. TUJUAN
Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana melalui kegiatan inventarisasi sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia serta memastikan
bahwa proses kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana dapat berjalan efektif, konsisten, standar, dan
sistematis.
B. RUANG LINGKUP
Penanganan aset dan barang inventaris berlaku bagi seluruh unit kerja dan seluruh civitas akademika di
lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
C. PIHAK YANG TERKAIT
1. Civitas akademika
2. Puket II
3. Kabag Umum
4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian
D. PROSEDUR
1. Bagian Umum Membuat surat kepada prodi dan unit kerja untuk menginventarisir barang-barang
yang ada di Prodi dan Unit Kerja, baik yang pengadaannya oleh Perguruan Tinggi maupun prodi dan
unit kerja dengan form yang baku.
2. Prodi dan Unit Kerja menerima surat permintaan untuk menginventarisir aset, kemudian
menyampaikan daftar inventaris asset yang ada di unit kerja masing-masing kepada bagian
perlengkapan Bagian Umum.
3. Bagian perlengkapan melakukan :
a. Menerima daftar inventaris, aset dari seluruh unit kerja yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi
Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
b. Mengklasifikasi aset sesuai dengan kelompoknya, memberi kode barang, labelling, memasukkan
dalam database, dan mencetak dalam bentuk buku laporan aset Sekolah Tinggi Islam Agama
Islam (STAI) Indonesia.
c. Membuat daftar inventaris per ruang.
d. Menerima dan meneliti laporan dan menyampaikan ke Pembantu Ketu II.
e. Serah terima secara fisik barang dari perlengkapan kepada unit kerja /prodi.
f. Pengadministrasia dengan termuatnya seluruh barang yang diserahterimakan dalam sebuah
berita acara serah terima
E. REFERENSI
Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia
SOP
134
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 6.10/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SARANA DAN PRASARANA
SOP PENGADAAN BARANG DAN ATK
A. TUJUAN
Untuk memperoleh barang (material konstruksi) dan jasa (penyediaan peralatan/perlengkapan) yang
berkualitas baik, terjamin persediaannya, dan hemat biaya;
B. RUANG LINGKUP
Kegiatan meliputi persiapan pengadaan barang , proses pengadaan barang yang memerlukan penyedia
barang , pelaksana pengadaan baran serta pencatatan barang yang diminta.
C. PIHAK YANG TERKAIT
1. Civitas akademika
2. Puket II
3. Kabag Umum
4. Kasubag Administrasi dan Kepegawaian
D. PROSEDUR
1. Unit kerja / Prodi mengajukan surat permintaan barang
2. Bagian Umum (bag. Perlengkapan) menerima disposisi dan melakukan :
a. Pengecekan barang yang tersedia
b. Bila tidak tersedia mencari dan membandingkan harga barang yang diminta
c. Merekomendasika harga barang ke Pembantu Ketua II.
d. Setelah disetujui Pembantu Ketua II maka bagian perlengkapan melakukan pemesanan barang
dan pembayaran dilakukan bagian keuangan.
3. Setelah barang diterima, bagian perlengkapan melakukan
a. Mengecek kondisi barang sesuai spek yang ditentukan
b. Menginventarisir barang ke laporan aset
c. Membuat Berita Acara Penyerahan Barang
d. Menyerahkan kepada unit
E. REFERENSI
Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia
SOP
135
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 7.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGELOLAAN
SOP PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI
A. TUJUAN
SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai:
1. Prosedur pembukaan dan penutupan program studi, dan
2. Persyaratan yang di perlukan dalam pembukaan dan penutupan program studi.
B. DEFINISI
Pembukaan dan penutupan program studi adalah proses pengusulan hingga keluarnya Surat Keputusan
Di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam (Dirjen Diktis) tentang pembukaan dan penutupan
program studi seusai dengan ketentuan dari Dirjen Diktis.
C. RUANG LINGKUP
1. Tata cara dan persyaratan di perlukan dalam penyusunan rencana pembukaan dan penutupan
program studi, dan
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengusulan pembukaan dan penutupan program studi.
D. PROSEDUR
1. Persyaratan pembukaan program studi
a. Proposal Pembukaan program studi baru disusun dengan mengacu pada Keputusan Diktis
Nomor : DJ.1/212/2011 tanggal 23 Februari 2011 tentang Persyaratan dan Prosedur Pembukaan
Program Studi Perguruan Tinggi Agama Islam.
b. Penyusun kurikulum mengacu pada Keputusan Menteri Agama republik Indonesia Nomor : 353
Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan kurikulum pendidikan tinggi Agama Islam.
2. Tatacara Pembukaan Program studi baru
a. Pada Kepmendiknas No.234/U/2016 Persyaratan minimal jumlah dan kualifikasi dosen tetap
untuk setiap program studi mengacu tentang Pendirian perguruan Tinggi.
b. Unsur pelaksana akademik (Prodi) yang memiliki prakarsa pembukaan program studi baru
membentuk Tim Penyusun Proposal Pembukaan Program Studi (Selanjutnya disebut Tim) yang
terdiri dari staf Sekolah Tinggi Agama islam (STAI) Indonesia Jakarta yang terkait dengan
program studi yang akan
c. Dapat berkonsultasi dengan masyarakat luar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta yang terkait; Tim bertugas untuk menyiapkan dokumen usulan pembukaan program
studi baru, Tim menyiapkan dokumen Proposal Pembukaan Program Studi Baru dalam format
SOP
136
dan isi yang sesuai dengan ketentuan yang tersebut dalam Keputusan DIKTIS Nomor :
DJ.I/212/2011 tanggal 23 Februari 2011 tentang Persyaratan dan Prosedur Pembukaan Program
Studi Perguruan Tinggi Agama Islam, Tim mengajukan Proposal Puketuntuk di bahas di tingkat
prodi, di buka; Tim dapat merupakan suatu kelompok independent (stakeholder). Tim
diharapkan
d. Puket menyelenggarakan pembahasan Proposal di tingkat prodi Puket meneruskan usulan yang
telah di setujui oleh prodi kepemimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta,
e. Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indosnesia Jakarta meminta tim Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM) untuk menegvaluasi Proposal, LP2M mengevaluasi Proposal dengan
mengacu pada keputusan DIKTIS Nomor : DJ.I/212/2011 tanggal 23 Februari 2011 tentang
Persyaratan dan Prosedur pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Agama Islam selambat-
lambatnya satu bulan setelah Proposal diterima, jika Proposal dinilai memenuhi persyaratan
yang ditentukan, pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
menyampaikan Proposal ke Ketua Senat jika Proposal masih dinilai memerlukan perbaikan,
pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta mengirim kembali Proposal ke
Prodi untuk di perbaiki, tim memperbaiki Proposal sesuai saran-saran serta menyerahkan
kembali Proposal yang di perbaiki kepada pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta melalui Puket selambat-lambatnya satu bulan sesudah hasil evaluasi Pusat
Penjaminan Mutu (LPM) di terima, Proposal yang oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
dinilai telah memenuhi persyaratan di sampaikan oleh pimpinan Ketua ke Ketua Senat, Ketua
Senat mengesyahkan Proposal, dan pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta mengirimkan Proposal yang telah di syahkan Senat ke Jenderal Pendidikan Tinggi
Islam.
3. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembukaan program studi baru
Tim pengusul: menyiapkan dokumen kajian kelayakan akademik dan administrative, dan studi
kelayakan pembukaan program studi baru, Puket : menerima pembukaan usulan pembukaan program
studi baru dan meneruskannya ke prodi. Setelah Proposal disahkan oleh Puket, dan Puket
meneruskan Proposal ke ketua, prodi : mengevaluasi dan mengesahkan usulan pembukaan program
studi abru, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) : Membantu pimpinan Ketua mengevaluasi Proposal
pembukaan program studi baru, pimpinan ketua : menerima usulan pembukaan program studi baru
dan meneruskannya ke Ketua Senat. Setelah Proposal disahkan oleh ketua, ketua meneruskan
Proposal ke Dirjen Diktis, Ketua: Mengevaluasi dan mengesahkan usulan pembukaan program studi
baru.
4. Persyaratan penutupan program studi
a. Untuk menjamin efektifitas program pendidikan, suatu proram studi harus dapat ditutup dan
dibuka kembali sesuai dengan kebutuhan. Program studi dianggap tidak efektif jika memenuhi
sekurang-kurangnya satu kriteria berikut: (1) Jumlah mahasiswa program tersebut terus
menurun, atau (2) Lulusan tidak terserap dalam lapangan pekerjaan, atau (3) Sarana dan
Prasarana tidak lagi memenuhi keperluan.
b. Dalam hal terjadi penutupan program studi, diperlukan kemampuan melakukan relokasi
sumber daya program studi ke unit-unit di STAI Indonesia Jakarta penyelenggaraan program
studi.
137
5. Tatacara Penutupan Program Studi
a. Prodi membentuk tim untuk menyiapkan dokumen usulan penutupan program studi yang
terdiri dari staf Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta yang terkait dengan
program studi yang akan di tutup,
b. Prodi dan/atau program studi membahas dokumen usulan penutupan program studi untuk
penyempurnaannya.
c. Prodi mengajukan usulan kepada pimpinan institusi untuk di bahas di tingkat Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
d. Setelah adanya pengesahan dari Ketua maka penutupan program studi dilaporkan ke Dirjen
Diktis,
e. Prodi dan/atau program studi mempersiapkan pelimpahan program studi dan mempersiapkan
sistem alih kredit.
f. Ketua program studi menyusun proses pemindahan mahasiswa ke program baru yang telah di
tentukan Prodi dan Ketua, dan
g. Ketua program studi menyusun proses pemindahan asset Prodi / program studi tersebut ke
Prodi.
6. Pihak-pihak yang terlibat dalam penutupan program studi
a. Tim pengusul : mengevaluasi penutupan program studi dan meneruskannya ke
b. Prodi : menerima usulan penutupan program studi dan meneruskannya ke Puket. Setelah
usulan di setujui oleh Puket, Puket meneruskan usulan penutupan ke Ketua
c. Puket : mengevaluasi usulan penutupan program studi,
d. Prodi : menerima usulan penutupan program studi dan meneruskannya ke Pembantu Ketua.
Setelah usulan di setujui oleh Pembantu Ketua, Ketua memberitahukan Dirjen Diktis, dan
e. Ketua : Mengevaluasi usulan penutupan program studi.
E. REFERENSI
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional,
2. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 394 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendirian
Perguruan Tinggi Agama,
3. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 353 Tahun 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa,
4. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 387 tahun 2004 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada pendidikan Tinggi Agama Islam.
5. Keputusan Dirjend Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 tentang Izin Penyelenggara Program
Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.
6. Statuta STAI Indonesia Jakarta
138
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 7.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGELOLAAN
SOP CUTI AKADEMIK
A. DEFINISI
1. Cuti Akademik adalah masa tidak mengikuti kegiatan akademik pada waktu tertentu selama
mahasiswa yang bersangkutan menjadi mahasiswa di Institusi dengan ijin Ketua.
2. Cuti akademik direncanakan adalah cuti akademik yang diberikan atas kepada mahasiswa yang
bersangkutan.
3. Cuti akademik tidak direncanakan adalah cuti akademik yang di berikan kepada mahasiswa atas
kehendak mahasiswa yang bersangkutan.
B. TUJUAN
Melaksanakan proses permohonan cuti akademik / mahasiswa STAI Indonesia Jakarta
C. RUANG LINGKUP
Mulai dari permohonan mahasiswa sampai terbitnya surat keterangan cuti akademik/terminal
D. PROSEDUR
a. Mahasiswa yang akan mengajukan permohonan cuti harus mengisi form cuti akademik dahulu
b. Mahasiswa mengajukan permohonan persetujuan cuti di Bagian Akademik,
c. Bagian Akademik melakukan pemeriksaan status administrasi dan status akademik mahasiswa di
SIAKAD
d. Bagian Akademik memproses permohonan cuti mahasiswa dan Surat persetujuan
e. Bagian Akademik melakukan up date status cuti akademik mahasiswa di SIAKAD
f. Bagian Akademik mendistribusikan Surat Keterangan Ketua tentang cuti akademik ke Prodi dan
mahasiswa
E. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara Program
Studi pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
SOP
139
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 7.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGELOLAAN
SOP PENGARSIPAN
DAN LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK
A. TUJUAN
1. Tertibnya mekanisme pengarsiapan untuk berbagai kegiatan yang ada di Subag. Akademik
2. Terkoordinasinya seluruh kegiatan pengarsipan oleh seluruh staf yang ada di Subag. Akademik
3. Meningkatnya kecepatan pencarian dokumen yang akan di butuhkan untuk kepentingan layanan
dan informasi.
4. Terjaminya keamanan data-data / dokumen yang ada di Subag. Akademik.
B. DESKRIPSI
Pengarsipan adalah kegiatan yang diarahkan untuk menjamin agar seluruh kegiatan yang dilakukan
kasubag administrasu dapat terdokumentasi dengan baik.
C. RUANG LINGKUP LAYANAN
1. Pengarsipan cuti studi
2. Pengarsipan perpanjang studi
3. Pengarsipan DO akademik
4. Pengarsipan DO administrasi
5. Pengarsipan permintaan data dari luar
6. Penggantian KTM yang hilang.
D. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor: 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara
Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
SOP
140
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 7.4/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGELOLAAN
SOP PENGENDALIAN DOKUMEN
A. TUJUAN
Mengatur tata cara pengendalian dokumen meliputi penomoran. Pengelompokan, pengesahan,
pendistribusian, revisi serta penyimpanan agar dokumen terkendali.
B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi pengendalian terhadap seluruh dokumen sistem manajemen di lingkungan Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
C. DEFINISI
1. Dokumen Sistem Managemen Mutu adalah ketentuan tertulis yang digunakan secara resmi sebagai
pedoman dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu.
2. Dokumen Internal adalah segala dokumen sistem manajemen mutu yang diterbitkan dari internal
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
3. Dokumen Eksternal adalah segala dokumen yang berasal dari luar Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta yang dijadikan referensi dalam menyusun dokumentasi sistem
manajemen mutu atau dalam melaksanakan pekerjaan.
D. KETENTUAN UMUM
1. Dokumen yang di terapkan
Dokumen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta yang STAI Indonesia adalah
sebagai berikut :
a. Dokumen Manajemen
1) Statuta STAI Indonesia
2) Struktur Organisasi dan Tata Kelola
3) Rencana Strategis dan Rencana Operasional
- Institusi
- Prodi-prodi
4) Peraturan Kepegawaian
5) Kode Etik
b. Dokumen akademik
1) Visi dan Misi
2) Kurikulum
SOP
141
3) Silabus perkuliahan
4) SAP/RPS Perkuliahan
5) Hand out/modul/Buku ajar dosen
c. Dokumen mutu
1) Kebijakan Mutu
2) Manual Mutu
3) Standard Operating Procedure (Sop)
4) Formulir-formulir
2. Dokumen pendukung yang terdiri dari :
a. UU/PP/Permen/Dasar hukum lainnya yang bersumber dari Pemerintah, Kemenristekdikti
dan Kemenag yang berkaitan dengan Pendidikan Tinggi
b. SK-SK Senat, Yayasan dan STAI Indonesia
c. Surat-surat kerja sama
E. KRITERIA KEBERHASILAN
Dokumen Sistem Manajemen Mutu dapat trkendali penomoran, pengelompokan, pengesahan,
pendistribusian dan revisinya.
F. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara
Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta tahun 2016.
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
142
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 7.5/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGELOLAAN
SOP PENDAFTARAN CALON MAHASISWA
A. TUJUAN
1. Menjelaskan Jalur dan jenis seleksi dan pendaftaran calon mahasiswa
2. Persyaratan dan prosedur seleksi dan pendaftaran calon mahasiswa
3. Waktu seleksi dan pendaftaran calon mahasiswa
B. RUANG LINGKUP
1. Jalur-jalur seleksi dan pendaftaran mahasiswa baru
2. Tata cara persyaratan yang di perlukan dalam penerimaan mahasiswa baru
3. Unit kerja yang terlibat dalam penerimaan mahasiswa baru
C. DEFINISI
1. Pendaftaran mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta adalah pendaftaran
jalur Ujian tertulis dan interview.
2. Calon mahasiswa baru adalah setiap lulusan SLTA atau sederajat dan mendaftar sebagai calon
mahasiswa yang memenuhi persyaratan yang di tentukan.
3. Jalur pendaftaran adalah pola atau jenis seleksi penerimaan mahasiswa baru.
D. PENGGUNA
1. Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
2. Panitia penerima mahasiswa baru
3. Sekolah asal calon mahasiswa baru
E. PROSEDUR
Pembukaan penerimaan mahasiswa baru dibuka dari bulan April sampai bulan Agustus.
1. Seleksi pendaftaran mahasiswa baru non tes
a. Seleksi melalui jalur non tes bertujuan memberi penghargaan kepada siswa siswi yang berprestasi
untuk menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta tanpa melalui
tes pada semua Prodi yang dipilih dan agar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
memperoleh mahasiswa yang memiliki kepribadian unggul dan diharapkan dapat berprestasi di
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
b. Calon mahasiswa dari jalur ini adalah siswa-siswi madarsah Aliyah dan yang sederajat yang
memiliki prestasi pada semester I kelas XII; atau memiliki hafalan al-Qur’an minimal 5 juz.
SOP
143
c. Prosedur pendaftaran mahasiswa baru jalur non tes :
1) Mengisi formulir pendaftaran mahasiswa baru jalur non tes :
Formulir Penerimaan mahasiswa bisa di peroleh di Panitia seleksi penerimaan mahasiswa
baru di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta atau mengunduhnya
dari website Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
2) Melakukan pembayaran ke loket Panitian Penerimaan Mahasiswa baru STAI Indonesia atau
transfer ke nomor rekening 1006996171 Bank BRI Syariah a.n. STAI Indonesia
3) Menyerahkan formulir yang telah diisi dengan dilampiri dengan syarat-syarat yang di
tetapkan antara lain :
a) Pengantar dari Kepala Sekolah
b) Salinan raport kelas X, XI dan XII
c) Pasfoto 3 x 4 sebanyak 6 lembar
d) Sertifikat lomba-lomba yang revelan seperti MTQ, Olimpiade Matematika dan lain-
lain
e) Bagian akademik menyeleksi calon mahasiswa berdasarkan berkas yang di terima
f) Bagian akademik mengumumkan hasil seleksi calon mahasiswa baru jalur Ujian non
tes
g) Calon Mahasiswa yang dinyatakan lulus melakukan registrasi ulang
2. Seleksi jalur tes oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
a. Seleksi jalur tes oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta bertujuan untuk
mendapatkan mahasiswa yang berprestasi dan berkepribadian unggul yang berminat untuk
mengikuti pendidikan di bidang studi kesilaman maupun dibidang Umum di Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
b. Seleksi di lakukan dengan mengikuti prosedur yang disusun oleh panitia seleksi penerimaan
mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta sebagai berikut :
1) Pendaftar mengisi formulir pendaftaran yang bisa di unduh dari website Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
2) Melakukan pembayaran ke loket Panitian Penerimaan Mahasiswa baru STAI Indonesia atau
transfer ke nomor rekening 1022890677 Bank Syariah a.n. STAI Indonesia
3) Pendaftar menyerahkan kwitansi pembayaran pendaftaran beserta salinan ijazah yang telah
di legalisir (atau surat keterangan lulus) sebanyak 1 (satu) lembar, dan memasukkannya ke
dalam map untuk di verifikasi
4) Peserta mengikuti tes masuk yang meliputi :
a) Tes tulis komponen pengetahuan agama dan umum
- Materi Agama Islam
- Pengetahuan Umum
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Bahasa Arab
144
Dari hasil ujian saringan secara tertulis yang dianggap lulus harus mencaPBS nilai
rata-rata setiap materi ujian sebagai berikut :
- Materi Agama Islam Nilai 60 – 100
- Pengetahuan Umum Nilai 65 – 100
- Bahasa Indonesia Nilai 70 – 100
- Bahasa Inggris Nilai 60 – 100
- Bahasa Arab Nilai 60 – 100
Nilai Rata-Rata kelulusan minimal 65.
b) Ujian lisan yang berupa membaca al-Qur’an.
c) Peserta melihat pengumuman hasil tes penerimaan mahasiswa baru di Kampus
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta atau melihat website Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta (www.staiindojkt.ac.id).
3. Mahasiswa pindahan dan alih program
Untuk calon mahasiswa pindahan dan alih program, terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan
berupa nilai transkrip akademik yang berasal dari perguruan tinggi asal, surat keterangan pindah
kuliah, serla melampirkan ijazah SLTA dan ijazah sarjana Muda atau D III dan yang setara untuk
dikonversi dengan kurikulum yang berlaku di STAI Indonesia Jakarta.
F. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara
Program Studi pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
145
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 7.6/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGELOLAAN
SOP PROSEDUR
PENANGANAN PELANGGARAN KODE ETIK
A. TUJUAN
1. Mengatur perlakuan atas pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa dan sanksi yang dikenakan.
2. Mengatur perlakuan atas pelanggaran yang dilakukan oleh dosen dan karyawan dan sanksi
dikenakan.
B. RUANG LINGKUP
Pelanggaran Kode Etik harus dihidupkan pada semua citivas akademika yaitu : mahasiswa, dosen dan
karyawan.
C. DEFINISI
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa
yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan
perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
D. GARIS BESAR PROSEDUR
1. Bila terjadi pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh mahasiswa/i, maka prosedur penyelesaiannya
adalah :
a. Laporan pelanggaran kode etik diterima oleh ketua Prodi.
b. Ketua Prodi mengisi berita acara yang jenis pelanggaran, waktu dan tempat terjadinya
pelanggaran.
c. Ketua Prodi menyerahkan berita acara pelanggaran kepada Puket II.
d. Puket II memanggil mahasiswa/i yang bersangkutan untuk memperoleh informasi lebih
lengkap.
e. Bila Puket II menilai pelanggaran tersebut termasuk kategori ringan, Puket II cukup memberi
nasehat/peringatan/teguran kepada mahasiwa/i yang bersangkutan.
f. Bila Pelanggaran dinilai termasuk kategori berat, dengan merujuk pada Buku Pedoman
Akademik, maka Puket II memberikan rekomendasi kepada Ketua Prodi mengenai bentuk
hukuman yang sesuai.
g. Ketua Prodi menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa/i tersebut.
2. Bila terjadi pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh dosen/karyawan, maka prosedur
penyelesaiannya adalah :
SOP
146
a. Laporan diterima oleh Puket I.
b. Bila pelanggaran kode etik tergolong ringan, Puket I cukup memberi peringatan/teguran secara
tertulis kepada yang bersangkutan.
c. Apabila pelanggaran kode etik tergolong berat, Puket I mengadakan rapat dengan Puket II dan
Puket III, untuk membahas pelanggaran tersebut.
d. Puket I menyampaikan draft rekomendasi mengenai sanksi yang bisa disiapkan. Draft tersebut
diserahkan kepada ketua untuk dirapatkan dalam rapat unsur pimpinan.
e. Ketua melakukan rapat seluruh unsur pimpinan untuk membahas rekomendasi Puket I, Puket
II dan Puket III dalam rapat unsur pimpinan.
f. Rapat pimpinan menghasilkan rekomendasi mengenai bentuk sanksi/ solusi atas pelanggaran
kode etik tersebut.
g. Ketua melaksanakan rekomendasi tersebut dengan menerbitkan surat keputusan
pemberhentian.
E. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara Program
Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.
2. STATUA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
147
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 7.7/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGELOLAAN
SOP PELAYANAN TATA PERSURATAN
A. TUJUAN
Tujuan SOP ini adalah memberi panduan yang jelas untuk Sub Bagian Admnistrasi dalam pengendalian
tata persuratan dan kearsipan dilingkungan STAI Indonesia Jakarta mulai dari penerimaan surat ,
penyusunan surat, pendistribusian hingga penyimpanan sehiingga dapat menjamin bahwa :
1. Seluruh surat yang diterbitkan dan didistribusikan merupakan surat yang sah dan berlaku.
2. Pendistribusian surat dan arsip benar-benar sesuai/relevan dengan kegiatan/akitivitas kerja
dibagiannya maupun para pelaksananya
3. Perubahan/perbaikan hingga pendistribusian dilaksankan secara efektif dan terkendali
A. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup SOP Persuratan meliputi :
1. Jenis surat
2. Distribusi surat
3. Otorisasi penerimaan dan pengiriman surat
4. Unit yang terlibat
5. Dokumen yang digunakan
B. DEFINISI
SOP Tata persuratan dan kearsipan adalah kegiatan mengendalikan seluruh surat dan arsip surat yang
masih berlaku dan yang sudah tidak digunakan (kadaluarsa) sebagai panduan kerja unruk memenuhi
kinerja yang diharapkan sejalan dengan kebijakan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
C. PENGGUNA
Pengguna SOP ini adalah :
1. Kabag Umum
2. Kasubag Administrasi
3. Pengarsipan
D. PROSEDUR SURAT
1. Surat Masuk
Surat masuk adalah semua surat yang diterima oleh penerima surat di Bagian Umum, baik surat yang
dikirim melalui pos kurir, maupun diantar langsung.
SOP
148
a. Petugas penerima surat menerima surat, baik surat yang diterima melalui pos dan kurir maupun
diantar langsung sambil membubuhkan tanda tangan atau atau paraf sebagai bukti penerimaan
surat dan pengirim surat
b. Surat yang sudah diterima kemudian dipisahkan antara surat dinas, surat pribadi dan surat
salah alamat. Surat salah alamat dikembalikan kepada petugas pos, bila dikirim melalui pos, dan
bila dirim langsung surat dikembalikan kepada pembawa suratn dan surat pribadi dimasukan ke
kotak surat sesuai tempat tugas alamat surat. Selanjutnya surat dinas diserahkankepada
pencatat surat.
c. Oleh petugas pencatat surat, surat dibuka amplopnya dengan hati-hati untuk menjaga agar surat
jangan sampai rusak.
d. Setelah dibuka amplopnya, surat diteliti kembali apakah sesuai dengan catatan yang tertera
pada amplop, termasuk juga tentang kelengkapan surat-surat antara lain lampiran-
lampirannya. Bagi surat yang kelengkapannya tidak suratnya harus diberi catatan seperlunya.
Seperti kurang lampiran atau tidak ada lampirannya.
e. Setelah dibaca, kemudian surat dikelompokan antara surat penting dan surat biasa, kemudian
ditentukan unit pengolahnya,
f. Surat-surat yang sudah dikelompokan kemudian diberi nomor agenda surat, dicatat
berdasarkan sifat surat . surat dinas penting dicatat dengan menggunakan kartu kendali
sedangkan surat dinas biasa/pribadi dicatat dengan menggunakan buku kendali surat.
g. Oleh staf administrasi surat dilampiri lembar kartu disposisi dan selanjutnya di distribusi sesuai
tujuan surat.
2. Surat keluar
a. Surat yang sudah didisposisi pimpinan, memo atau nota pimpinan diserahkan kepada unit
pelaksana untuk ditindak lanjuti sesuai disposisi.
b. Selanjutnya surat dikonsep sesuai disposisi pimpinan. penulisan konsep dapat dilakukan oleh
pejabat sendiri atau pegawai yang ditunjuk olehnya
c. Kemudian konsep surat diserahkan kepada petugas pengetikan
d. Selesai diketik surat diteliti dan diperiksa oleh atasan petugas pengetikan bila sudah net (oke)
surat diparaf oleh pejabat setingkat dibawah pejabat penandatangan yang berwenang. Letak
pataf disebelah kiri nama penandatangan
e. Setelah surat ditandatangani oleh pejabat penandatangan yang berwenang, surat diberi nomor
f. Setelah dinimori surat surat digandakan sebanyak kebutuhan surat kemudian diberi cap
dinas/stempel untuk pengesahan surat
g. Selanjutnya surat disampuli dan diberi alamat surat.
h. Petugas pelaksana distribusi mengirimkan surat sesuai alamat tujuan surat.
i. Arsip surat dan konsep surat diserahkan kepada petugas arsiparis untuk diarsipkan,
E. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara Program
Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagaam Swasta Tahun 2016
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
149
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PENYUSUNAN ANGGARAN
A. TUJUAN
Menjelaskan proses penyusunan anggaran pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
B. RUANG LINGKUP
1. Jenis anggaran
2. Waktu penyusunan anggaran
3. Proses penyusunan anggaran
4. Unit yang terlibat
5. Rencana anggaran Perguruan Tinggi
C. DEFINISI
Anggaran adalah rencana pembiayaan kegiatan dalam satu tahun program yang dikuantifikasikan dalam
bentuk rupiah.
D. PENGGUNA
1. Ketua
2. Pembantu Ketua
3. Kepala bagian
4. Ketua-ketua Prodi dan unit
5. Staff keuangan
6. Unit-unit
E. PROSEDUR
1. Jenis Anggaran
a. Anggaran di STAI Indonesia bersumber dari Yayasan dan dan hibah;
b. Anggaran dari Yayasan adalah dana yang diperoleh dari Yayasan dalam bentuk Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang memuat kegiatan Pengembangan Tugas Pokok Perguruan
Tinggi.
c. Anggaran dana hibah tidak mengikat adalah dana yang diperoleh dari hibah dan sumbangan yang
berasal dari masyarakat dan atau pihak ketiga yang sifatnya mengikat maupun tidak mengikat
SOP
150
2. Waktu dan Prosedur Penyusunan Kegiatan dan Anggaran
a. Penyusunan kegiatan dan anggaran untuk tahun berikutnya dimulai dari tahun anggaran berjalan
sampai keluarnya dokumen anggaran;
b. Penyusunan Anggaran harus mengacu pada Rencana Strategis Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Indonesia Jakarta
c. Penyusunan kegiatan dan anggaran melibatkan unit kerja di lingkungan Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Indonesia Jakarta;
d. Anggaran diajukan unit kerja di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
dengan melampirkan Term of Reference (TOR) dan Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan
dituangkan dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran serta realisasi anggaran tahun sebelumnya
jika kegiatan itu yang berkelanjutan;
e. Sub Bagian admnistrasi dan staff keuangan mengkompilasi seluruh usulan kegiatan dan anggaran
menjadi satu dokumen lengkap;
f. Sub Bagian admnistrasi dan staff keuangan menelaah kelayakan usulan kegiatan dan anggaran
dari unit kerja di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta dengan
mengacu pada Rencana Strategis Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
g. Rencana kegiatan dan anggaran dibahas di tingkat Perguruan Tinggi dengan melibatkan unit kerja
di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
h. Dokumen lengkap kegiatan dan anggaran diajukan kepada Ketua melalui Pembantu Ketua Bidang
Administrasi dan Umum untuk disahkan sebagai kegiatan dan anggaran tahun berikutnya setelah
mendapat persetujuan dari Yayasan.
i. Revisi anggaran dilakukan jika terjadi perubahan yang mendasar terhadap kegiatan-kegiatan yang
sudah tertuang dalam dokumen anggaran dan dilakukan sepanjang masih dalam lingkup
kegiatankegiatan pokok perguruan tinggi;
F. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
G. REFERNSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
7. Satuta STAI Indonesia
151
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN
A. TUJUAN
SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai :
1. Prosedur proses penyusunan anggaran
2. Waktu yang dibutuhkan dalam proses penyusunan anggaran.
B. ISTILAH DAN DEFINISI
a. Anggaran adalah suatu bentuk program kerja yang akan dilaksanakan yang dituangkan dalam
bentuk uang.
b. Program Kerja adalah rencana atau rancangan yang akan dilaksanakan dalam jangka periode
tertentu.
C. RUANG LINGKUP
SOP ini meliputi :
1. Tata cara dan langkah yang diperlukan dalam penyusunan anggaran.
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran.
D. PROSEDUR/TATA CARA PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN
Tata cara proses penyusunan anggaran :
1. Kabag Umum, Kasubag Administrasi dan staff Keuangan, dengan dibantu unit kerja pengguna
anggaran membuat draft Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun yang akan datang
berdasarkan kepada anggaran yang lalu.
2. Draft Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja yang telah disusun kemudian dibahas oleh Tim
Anggaran yang dibentuk Ketua.
3. Draft Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja yang telah mendapat persetujuan Tim
Anggaran, selanjutnya dibahas kembali dengan pihak Yayasan.
4. Apabila Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja tidak mendapat persetujuan dari pihak
Yayasan maka rancangan dikembalikan ke Tim Anggaran untuk diperbaiki.
5. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja yang telah disetujuipihak Yayasan, selanjutnya
disyahkan oleh Yayasan dengan Surat Keputusan
SOP
152
E. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
7. Satuta STAI Indonesia
153
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PENGELUARAN UNTUK KEGIATAN NON AKADEMIK
A. TUJUAN
SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai : Tata cara pengajuan dan pencairan
pengeluaran Non Akademik
B. ISTILAH DAN DEFINISI
Pengeluaran non Akademik adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan di luar kegiatan yang bersifat
akademik terdiri dari :
1. Pengeluaran Rutin adalah Pengeluaran keuangan untuk kegiatan yang bersifat rutin/kontinyu,
seperti Gaji Pegawai dan dosen Tetap, Dana Operasional, dll.
2. Pengeluaran tidak rutin adalah pengeluaran yang bersifat temporer seperti Kegiatan kepanitiaan
tertentu.
C. RUANG LINGKUP
SOP ini meliputi :
1. Tata cara dan langkah yang diperlukan dalam pengajuan dan pencairan anggaran pengeluaran di
luar pengeluaran yang bersifat Akademik.
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran
D. PROSEDUR
Tata cara proses pengeluaran untuk kegiatan Non Akademik :
1. Unit Kerja pengguna anggaran mengajukan kebutuhan untuk kegiatan Non Akademik kepada
Pembantu Ketua II dengan disertai rincian kebutuhan.
2. Setelah diteliti dan diverifikasi Pembantu Ketua II memberikan persetujuan/disposisi kepada
Kepala Staff Keuangan selaku Pengelola Keuangan.
3. Kepala Bagian dengan memperhatikan kebutuhan dan Keuangan yang ada memberikan persetujuan
pencairan.
4. Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Bagian, Unit kerja pengguna anggaran dapat mencairkan
dana pengeluaran untuk kegiatan Non Akademik dan menyerahkan bukti berupa kuitansi.
SOP
154
E. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
7. Satuta STAI Indonesia
155
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.4/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PENETAPAN BIAYA PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA
A. TUJUAN
Mekanisme dan tata cara penetapan biaya pendidikan bertujuan untuk mengatur secara terstruktur
mekanisme dan tata cara dalam penetapan biaya pendidikan bagi mahasiswa baru Sekolah Tinggi Islam
Agama Islam (STAI) Indonesia setiap tahun akademik.
B. RUANG LINGKUP
1. Biaya pendidikan yang ditetapkan ditujukan untuk mahasiswa.
2. Penetapan biaya pendidikan dilaksanakan sebelum masa penerimaan mahasiswa baru pada setiap
tahun akademik
C. ISTILAH DAN DEFINISI
Penetapan biaya pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan anggaran yang
akan dikeluarkan dalam suatu kegiatan yang akan dilakukan.
D. PROSEDUR
1. Ketua menetapkan tim pelaksana yang terdiri dari para ketua program studi, Bagian Umum,
Kasubag Akadmemik, kasubag Administrasi, dan Staff Keuangan;
2. Setiap program studi dan satuan kerja membuat usulan tarip biaya pendidikan;
3. Berdasarkan usulan dari program studi dan satuan kerja kemudian dilakukan rapat di lingkungan
Perguruan Tinggi yang diikuti oleh Ketua, Pembantu Ketua II, Kabag Umum, Kasubag Akademik,
Kasubag Administrasi, para Ketua Program Studi, dan Staf Keuangan;
4. Berdasarkan hasil rapat ditetapkan rancangan tarip biaya pendidikan yang diusulkan kepada
Yayasan;
5. Setelah mendapatkan pertimbangan Yayasan, rancangan tarif biaya pendidikan dikembalikan
kepada Perguruan Tinggi untuk dilakukan pembahasan lanjutan;
6. Perguruan Tinggi melakukan pembahasan lanjutan oleh Ketua, Pembantu Ketua II, dilakukan rapat
di lingkungan Perguruan Tinggi yang diikuti oleh Ketua, Pembantu Ketua II, Kabag Umum, Kasubag
Akademik, Kasubag Administrasi, para Ketua Program Studi, dan Staf Keuangan untuk finalisasi
penetapan tarip biaya pendidikan;
7. Yayasan mengesahkan penetapan tarip biaya pendidikan dengan dibuatkan Surat Keputusan
Yayasan sebagai dasar tarip biaya pendidikan yang menjadi pedoman Perguruan Tinggi.
8. Surat Keputusan Yayasan sebagai dasar tarip biaya pendidikan disosialisasikan kepada orang tua
mahasiswa dan menerima masukan dan pertimbangan untuk penetapan tarif di tahun berikutnya.
E. REFERENSI
1. Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia
2. Pedoman Akademik Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
SOP
156
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.5/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP STRUKTUR
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
A. TUJUAN
SOP ini bertujuan untuk memberi penjelasan mengenai :
1. Prosedur struktur pendapatan dan penerimaan.
2. Untuk memperjelas orang-orang yang berwenang di dalam melakukan transaksi keuangan yang
masuk dan yang keluar
3. Untuk mengendalikan keuangan organisasi yang masuk dan yang keluar, pada waktu tertentu akan
mudah untuk diketahui sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
B. ISTILAH DAN DEFINISI
1. Struktur pendapatan dan pengeluaran adalah orang-orang yang terlibat secara langsung yang
menangani pendapatan dan pengeluaran uang di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam
(STAI) Indonesia.
2. Pembantu Ketua II adalah pejabat yang menjalankan tugas kebendaharaan pada institusi yang
dalam pelaksanaan tugasnya dapat dibantu oleh Kasubag Administrasi dan Staf Keuangan.
3. Staf Keuangan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang hasil penerimaan atau pendapatan dalam
rangka pelaksanaan APB-SP pada lingkungan satuan kerja pengguna anggaran.
4. Kasubag Administrasi dan Staf Keuangan dapat berarti pembukuan keuangan, yaitu catatan
transaksi keuangan yang dibuat secara kronologis (menurut urutan waktu) dan sistematis (menurut
cara-cara tertentu). Setiap organisasi, wajib mengelola administrasi keuangan dengan baik yaitu
sesuai jenis serta diisi dengan tertib, teratur dan benar. Sebab dengan administrasi keuangan yang
baik, keuangan organisasi dapat terkendali dan pada waktu tertentu akan mudah untuk diketahui
sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari struktur pendapatan dan pengeluaran ini meliputi:
1. Tata cara pelaksanaan pendapatan penerimaan sumber uang
2. Tata cara pengeluaran uang.
3. Pihak-pihak yang berwenang yang menerima pendapatan dan yang mengeluarkan uang.
SOP
157
4. Memberikan Informasi kondisi keuangan yang masuk dan yang keluar, sehingga dapat digunakan,
sebagai :
a. Alat monitor perkembangan keuangan.
b. Alat pengendalian keuangan.
c. Alat evaluasi terhadap pencapaian tujuan/sasaran dari setiap kegiatan atau usaha.
d. Alat manajemen dalam pengambilan keputusan.
D. PROSEDUR
Prosedur Struktur Pendapatan, sebagai berikut :
1. Mahasiswa membayar biaya kuliah di loket pembayaran atau melalui rekening nama STAI Indonesia
2. Pejabat pengguna anggaran mengusulkan program kerja dan kebutuhan kepada pejabat pemegang
kekuasaan pengelola keuangan (Ketua)
3. Ketua bersama tim menyusun Rencana Kinerja dan Anggaran Sekolah Tinggi Islam Agama Islam
(STAI) Indonesia/ Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Satuan Pendidikan (RAPBSP)
4. Pengelola keuangan dilakukan oleh Pejabat Kordinator pengelola keuangan (Pembantu Ketua
Bidang Keuangan) dan Kasubag Administrasi
Struktur pendapatan terdiri dari:
b. Pendaftaran Mahasiswa Baru
c. Registrasi dan Ospek
d. Dana Sumbangan Pendidikan (DSP)
e. Uang Semesteran/ Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP)
f. Uang SKS
g. Uang Kegiatan Akhir Mahasiswa
h. Uang Wisuda
i. Penerimaan Lain-lain
5. Teknis kegiatan dilakukan oleh pejabat teknis kegiatan keuangan/ staff keuangan, untuk menerima,
menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang hasil penerimaan
atau pendapatan dalam rangka pelaksanaan RAP (Rencana Anggaran Pendapatan) pada lingkungan
satuan kerja pengguna anggaran.
Prosedur Struktur Pengeluaran, sebagai berikut :
1. Pejabat pengguna anggaran mengajukan penggunaan anggaran kepada pemegang kuasa pengelola
keuangan (Ketua), untuk:
a. Belanja Rutin:
1) Tunjangan, Gaji dan Honor
2) Kegiatan Akademik
3) Belanja Operasional
b. Belanja Pengembangan :
1) Investasi Fisik
2) Investasi SDM
3) PengembanganPembelajaran
4) Pengembangan Bidang Penelitian
5) Pengembangan Bidang Pengabdian Masyrakat
158
6) Pengembangan Perpustakaan
7) Pengembangan Manajemen Mutu
c. Dana-dana Lain
2. Ketua mendisposisikan kepada Kordinator pengelola keuangan (Pembantu Ketua bidang keuangan)
3. Pembantu Ketua bidang keuangan melakukan persetujuan atau tidak atas usulan pengeluaran yang
diajukan oleh Ketua/Kepala unit.
4. Pembantu Ketua bidang keuangan meneruskan surat usulan yang disetujui kepada Kabag Umum
untuk mencairkan dana sesuai besaran yang disetujui oleh Pembantu Ketua bidang keuangan
5. Kepala bagian Umum meneruskan surat pencairan kepada staf keuangan.
6. Staf keuangan mengambil dana pencairan dan menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang hasil penerimaan atau pendapatan dalam
rangka pelaksanaan APB-SP pada lingkungan satuan kerja pengguna anggaran.
E. REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan,
Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana di Perguruan Tinggi.
5. Statuta Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
159
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.6/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PENGUSULAN
PROGRAM DAN ANGGARAN
A. TUJUAN
Memastikan kelancaran proses pengusulan progam dan anggaran bagi prodi, Unit dan Lembaga di
lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia
B. RUANG LINGKUP
1. Pengusulan program
2. Pengusulan anggaran
C. DEFINISI
Anggaran adalah rencana pembiayaan kegiatan dalam satu tahun program yang dikuantifikasikan dalam
bentuk rupiah.
D. PENGGUNA
1. Ketua
2. Pembantu Ketua
3. Kepala Bagian
4. Kepala Sub bagian Administrasi
5. Kepala sub bagian Akademik
6. Staf Keuangan
7. Unit-unit
E. PROSEDUR
1. Prodi/unit dan lembaga di lingkungan STAI Indonesia menyampaikan usulan Rancangan Rencana
Kerja Tahun berikutnya kepada Kasubag Administrasi.
2. Kasubbag Administrasi menghimpun rancangan usulan dari Prodi/Unit dan Lembaga. Apabila usulan
itu sesuai dengan prosedur yang ada, maka akan diproses ke langkah berikutnya, dan apabila tidak
memenuhi persyaratan, maka usulan itu dikembalikan kepada prodi/unit dan lembaga
3. Kasubbag administrasi menyusun kembali usulan Rencana Kegiatan tahun berikutnya setelah
mencapatkan pagu sementara dari Dirjen Pendidikan Islam
SOP
160
4. Kasubbag administrasi menyampaikan Rencana Kegiatan kepada Kabag Umum untuk dikoreksi dan
dikomunikasikan dengan pihak terkait. Apabila benar, maka rencana kegiatan akan langsung diproses,
apabila ada pembenaran, maka akan dikembalikan kepada Kasubbag Perencanaan;
5. Kabag Umum menyampaikan Rencana Kegiatan kepada Puket II untuk mengecek kembali, apabila
benar maka langsung diproses, apabila ada kesalahan maka dikembalikan kepada Kabag Perencanaan
dan Keuangan untuk dibenarkan;
6. Apabila Rencana Kegiatan sudah benar, maka disampaikan kepada Ketua untuk mendapatkan
persetujuan dan ditandatangani untuk dikirimkan ke Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama
Kemenag Pusat.
F. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
G. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
7. Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2010, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
KementerianNegara/Lembaga
161
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.7/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PELAPORAN
PROGRAM DAN KEGIATAN
A. TUJUAN
Memastikan kelancaran proses realisasi program dan kegiatan di lingkungan STAI Indonesia
B. RUANG LINGKUP
1. Penyampaian laporan realisasi
2. Proses penyampaian laporan ke Kementerian Agama
C. DEFINISI
Anggaran adalah rencana pembiayaan kegiatan dalam satu tahun program yang dikuantifikasikan dalam
bentuk rupiah.
D. PENGGUNA
1. Ketua
2. Pembantu Ketua
3. Kepala Bagian
4. Kepala Sub bagian Administrasi
5. Kepala sub bagian Akademik
6. Staf Keuangan
7. Unit-unit
E. PROSEDUR
1. Setiap akhir semester Kasubag Administrasi dan Kasubag Akademik menyampaikan rekapitulasi
penyerapan program dan kegiatan kepada Kabag Umum;
2. Kabag Umum menerima dan merekomendasikan kepada Kasubbag Administrasi membuat laporan
semester;
3. Kasubbag Administrasi menyusun laporan semester;
4. Kabag Umum dan Keuangan mengecek kembali apabila benar maka dilanjutkan, dan apabila salah
maka akan dikembalikan kepada Kasubbag Administrasi;
5. Laporan yang sudah disahkan oleh Kabag Umum, disampaikan kepada Puket II untuk disahkah dan
ditandatangani atas nama Ketua.
SOP
162
F. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
G. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
7. Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2010, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
KementerianNegara/Lembaga
163
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.8/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PELAPORAN
PENERIMAAN DANA PENDIDIKAN
A. TUJUAN
Panduan tentang prosedurpelaporan penerimaan dana pendidikan
B. RUANG LINGKUP
1. Penyampaian laporan realisasi
2. Proses penyampaian laporan
C. DEFINISI
Pelaporan penerimaan dana pendidikan adalah proses pelaporan dana pendidikan yang meliputi kegiatan
menghitung penerimaan dari dana pendidikan, membuat rekap penerimaan serta menyusun laporan
penerimaan dana.
D. PENGGUNA
1. Ketua
2. Pembantu Ketua
3. Kepala Bagian
4. Kepala Sub bagian Administrasi
5. Kepala sub bagian Akademik
6. Staf Keuangan
7. Unit-unit
E. PROSEDUR
1. Staf Keuangan meminta ke pihak bank berupa rekening koran dari rekening trasaksi penerimaan
setiaphari
2. Staf Keuangan memeriksa rekening koran dan memasukkan setiap transaksi ke dalam rekap per akun
penerimaan
3. Staf Keuangan merekap dan menjumlah penerimaan pertransaksi ke dalam masing-masing akun
penerimaan
4. Staf Keuangan menyerahkan rekap penerimaan per akun ke pihak bendahara penerima
5. Staf Keuangan memasukkan rekap penerimaan ke dalam buku kas bendahara untuk dibuatkan
laporan dalam bentuk jurnal harian penerimaan
SOP
164
6. Staf Keuangan dan Kabag Umum memverifikasi dan memvalidasi hasil rekap penerimaan dari
danapendidikan
7. Kabag Umum memeriksa dan menandatangani penerimaan dari dana pendidikan
F. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
G. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
7. Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2010, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
KementerianNegara/Lembaga
165
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.9/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PELAPORAN
PENERIMAAN DANA SEWA ASET
A. TUJUAN
Panduan tentang prosedur pelaporan penerimaan dana sewa asset
B. RUANG LINGKUP
1. Penyampaian laporan realisasi
2. Proses penyampaian laporan
C. DEFINISI
Pelaporan penerimaan dana sewa aset adalah proses pelaporan dana sewa aset yang meliputi kegiatan
menghitung penerimaan dari dana sewa aset, membuat rekap penerimaan serta menyusun laporan
penerimaan dana
D. PENGGUNA
1. Ketua
2. Pembantu Ketua
3. Kepala Bagian
4. Kepala Sub bagian Administrasi
5. Kepala sub bagian Akademik
6. Staf Keuangan
7. Unit-unit
E. PROSEDUR
1. Pengelola Aset menyerahkan dokumen kerjasama penggunaan Aset kepada Staf Keuangan
2. Staf Keuangan penerima menerima dokumen kerjasama dan memverifikasi kelengkapannya
3. Staf Keuangan menerima uang pembayaran atas penggunaan Aset dan menerbitkankwitansi
4. Staf Keuangan melaporkan atas penggunaan aset dan menerbitkan kwitansi penggunaan Aset ke
Kabag Umum
5. Kabag Umum memvalidasi dan melaporkan ke Kabag Perencanaan dan Keuangan
6. Puket II menyetujui atas penerimaan uang sewa aset dan penerbitan kwitansi penyetoran dana sewa
aset
7. Staf Keuangan menerima kwitansi yang telah divalidasi oleh Kabag Umum dan menyetorkan uang
sewa aset ke bank
SOP
166
F. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
G. REFRENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
7. Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2010, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
KementerianNegara/Lembaga
167
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.10/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PELAPORAN
PENGELOLAAN HUTANG
A. TUJUAN
Panduan tentang prosedurpengelolaan hutang
B. RUANG LINGKUP
1. Prosedur pengelolaan hutang
2. Pihak-pihak yang terkait
C. DEFINISI
Pengelolaan hutang adalah kegiatan keuangan rutin yang meliputi Proses Pengelolaan Hutang, Membuat
Rekap penerimaan dan Realisasi Belanja, Mengajukan Surat Persetujuan Hutang ke Pihak Ketiga serta
Proses Pencairan dana hutang dari pihak ketiga
D. PENGGUNA
1. Ketua
2. Pembantu Ketua
3. Kepala Biro
4. Kepala bagian keuangan
5. Kasubbag keuangan
6. Bendahara
E. PROSEDUR
1. Kasubag Administrasi, Kasubag Akademik dan Staf Keuangan membuat rekap Perhitungan
Penerimaan dan Rekap Realisasi Belanja dari dana Pendidikan
2. Kasubag Administrasi, Kasubag Akademik dan Staf Keuangan menganalisa rekap penerimaan apakah
dana masih mencukupi untuk proses pencairan berikutnya
3. Kasubag Administrasi, Kasubag Akademik dan Staf Keuangan membuat rekap kebutuhan yang akan
datang atas kekurangan dana dan mengajukan hutang ke pihak ketiga
4. Pengajuan permohonan pengajuan hutang kepada pihak ketiga dan diajukan ke pimpinan untuk
mendapat persetujuan
5. Pimpinan menganalisa kebutuhan dan pengajuan atas hutang yangakan diajukan ke pihak ketiga
6. Pimpinan memberikan persetujuan atau tidak atas pengajuan yang akan diajukan ke pihak ketiga
SOP
168
7. Surat pengajuan hutang yang telah disetujui oleh pimpinan dibawa ke pihak ketiga untuk proses
pengajuan hutang untuk kegiatan
8. Staf Keuangan Penerimaan menerima dana atas hutang kepada pihak ketiga
F. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
G. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
169
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.11/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PELAPORAN
PENGELOLAAN KAS OPERASIONAL
A. TUJUAN
Panduan tentang prosedurpengelolaan kas operasional
B. RUANG LINGKUP
1. Prosedur pengelolaan kas operasional
2. Pihak-pihak yang terkait
C. DEFINISI
Pengelolaan kas operasional adalah kegiatan keuangan rutin yang meliputi proses pengajuan pengelolaan
kas operasional, memeriksa penerimaan dari rekening koran, membuat rekap penerimaan dan
realisasinya serta membuat surat pengajuan pengelolaan kas berupa deposito.
D. PENGGUNA
1. Ketua
2. Pembantu Ketua
3. Kepala Biro
4. Kepala bagian keuangan
5. Kasubbag keuangan
6. Bendahara
E. PROSEDUR
1. Staf Keuangan membuat rekap realisasi SP2D dan ketersediaan kas dari rekening operasional
2. Staf Keuangan melaporkan ke kasubag Administrasi
3. Kasubag Administrasi melaporkan ke kabag Umum terkait rencana pengelolaan kas operasional
4. Kabag Umum memerintahkan staf keuangan untuk membuat pengajuan ke pimpinan terhadap
rencana Pembukaan rekening deposito
5. Staf keuangan membuat surat pengajuan ke pimpinan tentang pembukaan rekening deposito
6. Kasubag Administrasi dan kabag Umum memmvalidasi surat pengajuan pembukaan deposito
7. Pembantu Ketua bidang administrasi umum dan keuangan mengkonsultasikan ke Ketua terkait
rencana pembukaan rekening deposito atas bank dan besaran nominalnya.
SOP
170
8. Jika direkomendasi oleh Ketua, maka staf keuangan melanjutkan rencana pembukaan deposito
9. Staf keuangan penerimaan menghubungi pihak bank untuk membuat kesepakatan dan pembukaan
deposito.
F. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
G. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
171
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 8.12/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PEMBIAYAAN
SOP PELAPORAN
PENGELOLAAN PIUTANG
A. TUJUAN
Panduan tentang prosedurpengelolaan piutang
B. RUANG LINGKUP
1. Prosedur pengelolaan piutang
2. Pihak-pihak yang terkait
C. DEFINISI
Pengelolaan piutang adalah kegiatan keuangan rutin yang meliputi proses pengelolaan piutang, membuat
rekap penerimaan dan realisasi belanja, mengajukan surat persetujuan piutang ke pihak ketiga serta
proses pencairan dana piutang dari pihak ketiga
D. PENGGUNA
1. Ketua
2. Pembantu Ketua
3. Kepala Biro
4. Kepala bagian keuangan
5. Kasubbag keuangan
6. Bendahara
E. PROSEDUR
1. Staf Keuangan membuat rekap piutang atas kewajiban yang belum dibayarkan
2. Staf Keuangan menyerahkan rekap ke pihak terkait (Kasubag Administrasi, Kasubag Akademik, dan
Kabag Umum)
3. Pihak terkait memberikan konfirmasi atas rekap yang dikirim oleh Staf Keuangan
4. Staf Keuangan menerima hasil konfirmasi dari pihak terkait dan membukukan atas piutang
5. Staf Keuangan menyerahkan rekap perhitungan piutang ke petugas penyusun laporan setiap triwulan
untuk dilaporkan dalam laporan keuangan
6. Pembuat laporan mengevaluasi batas waktu piutang kepada pihak terkait, jika dilakukan pembayaran
maka piutang dihapus dari Laporan Keuangan, apabila belum dilakukan pembayaran sampai batas
akhir piutang maka akan proses penghapusannya
SOP
172
7. Pihak terkait (Kasubag Administrasi, Kasubag Akademik, dan Kabag Umum) memproses atau
menerbitkan surat keputusan atas penghapusan piutang
8. Rekap data penghapusan dan pembayaran piutang diterima petugas penyusun laporan untuk dicatat
dan dilaporkan dalam laporan keuangan berikutnya.
F. PENUTUP
1. SOP ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan kemudian, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
G. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI di
Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
173
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 9.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENILAIAN PENDIDIKAN
SOP PENYUSUNAN
STANDAR MUTU EVALUASI DAN PENILAIAN
A. TUJUAN PROSEDUR
1. Dalam upaya untuk melakukan kualifikasi standar evaluasi dan penilaian.
2. Menjadi acuan dalam penyusunan melakukan evaluasi dan penilaian.
B. DEFINISI ISTILAH
Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian terhadap sebuah kegiatan penilaian.
C. LUAS LINGKUP PROSEDUR DAN PENGGUNAANYA
1. STAI Indonesia Jakarta secara periodik melalui Lembaga Penjaminan Mutu menyusun dan
mengembangkan dokumen yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi
penjaminan mutu akademik.
2. Setiap Program Studi harus melaksanakan evaluasi dan penilaian hasil belajar secara bertanggung
jawab, amanah, adil, dan transparan, sesuai dengan aturan yang berlaku.
3. Aturan-aturan tentang evaluasi dan penilaian harus di sosialisasikan kepada dosen, agar dipahami
dan dilaksanakan secara bertanggung jawab.
4. Setiap program studi harus memiliki prosedur yang jelas tentang sistem evaluasi dan penilaian hasil
belajar.
5. Setiap program studi harus menaati dan melaksanakan SOP tentang mekanisme terhadap
penyampaian ketidak puasan mahasiswa terhadap penilaian hasil belajarnya.
6. Program studi melakukan sosialisasi kepada mahasiswa mengenai aturan evaluasi dan penilaian.
7. Kebijakan tentang evaluasi dan penilaian, disampaikan kepada mahasiswa baru pada saat diterima
di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
8. Peraturan tentang evaluasi dan penilaian ditinjau secara berkala.
9. Data-Data evaluasi dan penilaian serta umpan balik dari mahasiswa di dokumentasikan dalam
bentuk pangkalan data (database), agar dapat di telusuri dalam waktu singkat.
10. Transfer kredit mata kuliah dimungkinkan terjadi antar lembaga (institusi/program/prodi), baik
lingkup lokal, nasional maupun internasional.
11. UTS dan UAS di laksanakan secara terjadwal sesuai dengan kalender akademik.
12. UTS dan UAS dapat berupa ujian tulis maupun lisan.
13. UTS dan UAS di laksanakan dan di koordinasikan oleh maing-masing program studi baik kemudian
di sosialisasikan kepada mahasiswa dua minggu sebelum pelaksanaan.
14. Hasil penilaian UTS dan UAS diumumkan secara transparan dan tepat waktu.
SOP
174
D. PROSEDUR
1. Bagian Penjamin Mutu mengidentifikasi standar evaluasi dan penilaian yang di susun prodi.
2. Bagian Penjamin Mutu membuat instrumen standar evaluasi dan penilaian yang disusun prodi
sesuai dengan sarana yang tersedia.
3. Program studi menetapkan evaluasi dan penilaian yang disusun prodi yang dibutuhkan dan
digunakan dalam mendukung pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
4. Bagian Penjamin Mutu mengukur kesesuaian evaluasi dan penilaian yang di susun di prodi dengan
standar berdasarkan instrumen yang telah di susun.
5. Apabila standar evaluasi dan penilaian yang di susun prodi tidak sesuai maka perlu penyempurnaan
kembali oleh prodi dan bagian kemahasiswaan untuk memperbaharui, mengadakan, dan
melengkapi evaluasi dan penilaian yang di susun prodi.
6. Apabila sudah selesai maka bagian Penjamin Mutu membuat laporan pada pimpinan setiap
semester mengenai hasil evaluasi dan monitoring.
7. Kemudian Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia jakarta menetapkan laporan
dan standar.
E. KUALIFIKASI PEJABAT/ PETUGAS YANG MENJALANKAN PROSEDUR
Kualifikasi akademik petugas yang melaksanakan prosedur penjaminan mutu evaluasi dan penilaian
minimal S2, merupakan Kepala Pusat Penjamin Mutu.
F. PERALATAN, PERLENGKAPAN, DAN BAHAN
- Perangkat komputer dan perangkat IT
G. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara
Program Studi pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
175
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 9.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENILAIAN PENDIDIKAN
SOP MUTU PENGUKURAN
KEPUASAN PELANGGAN
A. TUJUAN
Prosedur Mutu Pengukuran Kepuasan Pelanggan disiapkan untuk memberikan pedoman bagi
Pembangunan dalam peningkatan kompetensi dan kepuasan pengguna (stakeholder).
B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dibuat sebagai pedoman dalam mengukur kepuasan pelanggan (stakeholder) terhadap
Pelayan Akademik.
C. DEFINISI
1. Kuisioner
Merupakan kuisioner yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan/ mahasiswa
terhadap kinerja dosen, kuisioner tersebut berisi beberapa point-point pertanyaan yang cenderung
untuk mencari input yang berkaitan dengan kepuasan mahasiswa yang berhubungan dengan kinerja
dosen yang bersangkutan.
2. Survei Kepuasan Pelanggan
Survei yang dilakukan untuk menilai kelengkapan materi pengajaran dan teknik mengajar dosen yang
mengasuh satu mata kuliah.
3. Stakeholder
Seluruh pihak (masyarakat) yang memiliki keterkaitan.
4. Dosen
Tenaga pendidik perguruan tinggi dana tau lainnya sesuai dengan kepakarannya yang khusu diangkat
oleh Ketua dengan tugas utama mengajar, membimbing dan meneliti.
D. KETENTUAN UMUM
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menyiapkan dan melakukan survei Kepuasan
Pelanggan kepada masyarakat (stakeholder) dan alumni.
E. TUJUAN MUTU PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN
Survei Kepuasan Pelanggan bertujuan :
a. Mengevaluasi hasil pemanfaatan lulusan (alumni) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta.
b. Meningkatkan kualitas penyelenggara proses belajar mengajar melalui materidan teknik pengajaran.
SOP
176
F. PERSYARATAN
Persyaratan dalam melakukan mengukur kepuasan pelanggan :
a. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menyusun kuesioner kepuasan pelanggan
terhadap mutu lulusannya.
b. Menyiapkan standar ukuran kepuasan
c. Melakukan evaluasi secara berkala (minimal satu kali dalam satu tahun)
G. TATACARA PELAKSANA
a. Pengelola Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta membuat konsep pertanyaan yang
menjadi penilaian untuk mengukur kepuasan pelanggan (stakeholder) dan alumni.
b. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta menyebarkan kuesioner melalui surat dan
website kepada pelanggan dan alumni.
c. Kuisioner yang disebar kemudian dikumpulkan kembali untuk selanjutnya dibuat analisis dan
evaluasi.
d. Hasil analisis disampaikan dalam rapat Pimpinan dan Staf Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta.
e. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta melakukan tindakan korektif yang telah di
sepakati dalam rapat dosen untuk memperbaiki pelayanan kepada pelanggan (stakeholder).
H. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor: 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara Program
Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016.
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
177
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 9.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENILAIAN PENDIDIKAN
SOP PERKULIAHAN DAN EVALUASI
PROSES BELAJAR MENGAJAR
A. TUJUAN
Standar operasional prosedur (SOP) ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
harus dipatuhi oleh staf pengajar dan mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
B. SASARAN
Meningkatnya efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran
C. RUANG LINGKUP
1. Tugas dan tanggungjawab dosen dan mahasiswa dalam proses belajar dan mengajar (PBM)
2. Evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam PBM
3. Pembatalan kuliah dan kuliah pengganti
D. DEFINISI
1. Perkuliahan adalah bentuk kegiatan tatap muka yang dilaksanakan secara terrencana dan terjadual
selama satu semester berdasarkan Sistem Kredit Semester (SKS).
2. Evaluasi keberhasilan mahasiswa adalah proses penilaian kemampuan mahasiswa selama mengikuti
perkuliahan
E. PROSEDUR
1. Tugas dan tanggungjawab dosen dan mahasiswa di dalam kelas
a. Dosen hadir di dalam kelas dan mengisi Berita Acara Perkuliahan (BAP) sesuai dengan jadual
yang telah ditetapkan
b. Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir kuliah setiap saat mengikuti perkuliahan dan
dosen wajib memeriksa kebenaran daftar hadir tersebut.
c. Mahasiswa dapat mencatat dalam BAP dosen yang datang terlambat (>15 menit dari jadual)
dengan tanpa alasan yang dapat diterima dan atau pemberitahuan sebelumnya dan atau
meninggalkan kelas lebih cepat (>15 menit sebelum jadual) dengan tanpa alasan yang dapat
diterima dan atau pemberitahuan sebelumnya.
d. Mahasiswa yang terlambat 15 menit atau lebih, tidak diizinkan untuk mengikuti perkuliahan.
SOP
178
e. Dosen harus menggunakan ruang dan waktu dalam perkuliahan sesuai dengan jadual yang telah
ditetapkan. Perubahan jadwal kuliah harus mendapat persetujuan Pembantu Ketua Bidang
Akademik dan Kerjasama.
f. Dosen mencatat nama-nama mahasiswa yang tidak hadir atau yang terlambat hadir di kelas lima
belas menit menjelang perkuliahan selesai, kemudian meminta satu orang mahasiswa peserta
kuliah untuk membubuhkan tanda tangan pada BAP.
g. Mahasiswa berhak menolak menandatangani BAP, apabila isi BAP tidak sesuai dengan
pelaksanaan perkuliahan
h. Dosen melalui mahasiswa penanggung jawab matakuliah menyerahkan BAP perkuliahan kepada
Prodi.
2. Hak dan kewajiban dosen serta mahasiswa dalam proses belajar mengajar
a. Mahasiswa yang berhak mengikuti perkuliahan adalah mahasiswa yang memenuhi persyaratan
sesuai dengan peraturan akademik institusi.
b. Mahasiswa wajib berpakaian sopan dan rapi (kemeja atau kaos berkerah) serta tidak
menggunakan sandal.
c. Mahasiswa wajib menjaga sopan santun dan ketertiban di dalam kelas, serta tidak meninggalkan
kelas selama perkuliahan berlangsung.
d. Mahasiswa berhak mendapatkan materi kuliah yang relevan serta bertanya apabila belum
memahami materi yang diberikan oleh dosen di dalam kelas.
e. Dosen berhak menolak mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan apabila mahasiswa yang
bersangkutan tidak mengindahkan sopan santun, baik dalam berpakaian maupun dalam
berperilaku di dalam kelas.
f. Dosen wajib menyampaikan kontrak perkuliahan berikut garis-garis besar program pengajaran
(GBPP)/RPKPS kepada mahasiswa pada pertemuan pertama perkuliahan, serta menjelaskan
tujuan dan kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah selesai mengikuti
perkuliahan.
g. Dosen wajib menjelaskan pokok bahasan, sub pokok bahasan, tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai pada setiap kali pertemuan .
h. Dosen dalam satu tim melaksanakan perkuliahan sekurang-kurangnya 14 kali pertemuan per
semester dan harus sesuai dengan rencana pengajaran dan kontrak perkuliahan
i. Dosen merancang dan mengembangkan metode pembelajaran dengan pendekatan SCL (student
centered learning), yang disesuaikan dengan tujuan dan kompetensi mata kuliah.
j. Dosen yang karena sesuatu hal tidak dapat melaksanakan perkuliahan, wajib memberitahukan
kepada Ketua Prodi atau Pembantu Ketua I secara lisan ataupun tertulis, dan mengganti
perkuliahan tersebut tanpa mengganggu jadual yang telah disusun.
k. Dosen harus memiliki sumber belajar yang jelas serta memanfaatkan fasilitas dan alat bantu
secara efektif untuk menunjang proses pembelajaran.
l. Dosen tidak mengkomersialkan bahan ajar dan sejenisnya kepada mahasiswa dan mahasiswa
berhak menolak berbagai bentuk komersialisasi bahan ajar.
m. Dosen harus menyediakan waktu dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengadakan tanya jawab.
n. Dosen wajib menjawab pertanyaan mahasiswa serta memberikan penjelasan secara terperinci
tentang materi kuliah yang belum dimengerti oleh mahasiswa.
179
o. Dosen harus bersedia menerima saran dan kritik dari mahasiswa tentang upaya-upaya perbaikan
kualitas pembelajaran.
3. Evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam PBM
a. Setiap dosen wajib melakukan evaluasi keberhasilan/prestasi mahasiswa dalam PBM, sekurang-
kurangnya dua kali per semester, yaitu pada pertengahan semester dan akhir semester.
b. Tim pengajar membuat kesepakatan rencana evaluasi hasil belajar mahasiswa dan
mencantumkannya di dalam kontrak perkuliahan serta menginformasikannya kepada
mahasiswa pada awal perkuliahan
c. Bentuk evaluasi hasil belajar mahasiswa dapat berupa penugasan, presentasi dan diskusi, quiz,
ujian mid semester dan ujian akhir semester.
d. Penugasan dapat dilakukan dalam bentuk penulisan makalah, penelusuran literatur via internet,
telaah pustaka (review) dan sebagainya yang relevan dengan tujuan pendidikan S1.
e. Setiap pengajar mata kuliah wajib melaksanakan evaluasi/ujian akhir semester sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh program studi. Materi soal yang diujikan pada ujian semester harus
meliputi seluruh materi yang diajarkan sesuai dengan RPKPS pada masing-masing mata
kuliah.
f. Dosen melakukan penilaian terhadap keberhasilan belajar mahasiswa secara objektif dan
mengembalikan berkas jawaban ujian yang telah diperiksa .
g. Dosen menentukan nilai akhir mahasiswa dengan mengacu kepada Peraturan Akademik Sekolah
Tinggi.
h. Dosen Penanggung Jawab melakukan entri hasil akhir evaluasi yang dikirim langsung maupun
melalui email mejapanitian@yahoo.com sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
4. Evaluasi Proses Belajar Mengajar
a. Setiap akhir semester dilakukan evaluasi Proses Belajar Mengajar (PBM) oleh mahasiswa
terhadap pelaksanaan PBM oleh masing-masing dosen pengajar
b. Evaluasi PBM dilakukan dengan cara pengisian borang yang sudah dipersiapkan
c. Mahasiswa wajib memberikan penilaian sebenar-benarnya atas proses belajar mengajar yang
telah dilaksanakan.
d. Ketua Prodi melakukan evaluasi kegiatan PBM untuk masing-masing matakuliah yang hasilnya
disampaikan pada rapat Prodi.
e. Unit Penjaminan Mutu Akademik melakukan evaluasi kegiatan PBM yang disampaikan kepada
Ketua. Ketua menyampaikan hasil evaluasi kegiatan PBM dalam rapat Senat institusi.
f. Dosen dapat memberikan sanggahan atas hasil evaluasi yang dilakukan oleh Ketua Prodi dan
atau Unit Penjaminan Mutu Akademik.
5. Pembatalan kuliah dan kuliah pengganti
a. Dosen yang terlambat hadir di kelas tanpa pemberitahuan, akan ditunggu sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan, yaitu 15 menit dari jadwal yang telah ditetapkan. Apabila telah lewat dari
batas waktu tersebut dosen belum juga hadir tanpa pemberitahuan, perkuliahan dapat
dibatalkan secara sepihak oleh mahasiswa
b. Dosen yang terlambat hadir di kelas dengan pemberitahuan, akan ditunggu sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan oleh dosen yang bersangkutan. Apabila sampai batas waktu yang
ditentukan dosen tersebut belum juga hadir, perkuliahan dapat dibatalkan secara sepihak oleh
mahasiswa.
180
c. Dosen yang berhalangan hadir harus menggantikan perkuliahan yang dibatalkan dan
menentukan jadwal kuliah pengganti setelah disepakati bersama antara dosen dan mahasiswa
kelas yang bersangkutan.
d. Mahasiswa berhak melaporkan dosen yang tidak hadir berturut-turut pada kelas yang sama
kepada Ketua Prodi dan atau Pembantu Ketua Bidang Akademik dan Kerjasama untuk
ditindaklanjuti.
F. REFERENSI
1. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Nasional Pendidikan
2. Undang-Undang No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi
4. PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar Pendidikan Nasional.
5. Kepmendiknas No. 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi PP No. 19 Tahun 2005
tentang standar pendidikan nasional
6. Surat Keputusan Ketua Perguruan Tinggi Jambi No. 1223/UN21/DT/2013 tentang Peraturan
Akademik Perguruan Tinggi Jambi.
181
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 10.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENILITIAN ILMIAH
SOP KEGIATAN ILMIAH
A. TUJUAN
SOP Pelaksanaan seminar ilmiah dibuat untuk menghimpun dan sekaligus sebagai ajang diskusi ilmiah
bagi para Dosen dan mahasiswa, agar nuansa akademik di STAI Indonesia Jakarta lebih akademis.
B. DESKRIPSI
Dengan adanya standar seminar ilmiah dapat memberikan arahan yang benar dalam pelaksanan seminar
ilmiah yang akan dilaksanakan oleh Dosen, Mahasiswa dan kegiatan ilmiah lainnya.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksanaan seminar ilmiah dapat berbentuk seminar hasil penelitian baik oleh Dosen
maupun Mahasiswa, ide/gagasan/konsep baru yang dapat mendorong kreativitas Dosen dan mahasiswa,
kuliah tamu dari instansi pemerintah/swasta, serta kegiatan – kegiatan ilmiah lain.
D. DEFINISI
Seminar ilmiah adalah suatu pertemuan resmi dan berada dalam suatu ruangan tertentu, membahas suatu
topik masalah tertentu. Di dalam seminar ilmiah biasanya seorang pembicara dipandu oleh seorang
moderator dan notulen.
E. DOKUMEN TERKAIT
a. Form pendaftaran seminar ilmiah
b. TOR seminar ilmiah
F. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB
a. Ketua mengadakan Rapat Puket, Ketua Prodi dan Bidang Akademik, Kepala LP2M untuk
merencanakan kegiatan seminar ilmiah.
b. Puket I mengusulkan draft rencana seminar kepada Ketua.
c. Ketua dalam Rapat Pimpinan memutuskan tema seminar dan menentukan tingkat seminar yang
diadakan (Regional/Nasional/Internasional)
d. Topik yang tidak disetujui untuk dilaksanakan di kampus, tetap dapat dilaksanakan sebagai seminar
lokal/internal dalam Prodi.
e. Puket I membentuk Panitia Pelaksana Seminar, dengan melibatkan unsur dosen, karyawan, dan
mahasiswa.
SOP
182
f. Calon peserta seminar mengirimkan konfirmasi sebagai peserta dengan melengkapi persyaratan
peserta (biaya,dsb)
g. Pengisian formulir seminar ilmiah untuk seminar yang bersifat Nasional dapat dilakukan melalui E-
mail panitia seminar atau melalui surat.
h. Apabila semua persyaratan administrasi sudah dianggap lengkap, maka panitia seminar segera
mengirimkan surat undangan pelaksanaan seminar kepada semua peserta seminar.
i. Setelah jumlah peserta diketahui, setiap seksi panitia seminar mempersiapkan sarana prasarana
kuliah sesuai jumlah peserta.
j. Panitia pelaksana melakukan seminar.
k. Semua peserta seminar harus menaati tata tertib jalannya seminar.
l. Peserta seminar diwajibkan untuk mengikuti semua jadwal waktu seminar kecuali dalam kondisi
darurat.
m. Peserta seminar wajib mendapat semua makalah seminar dan bukti mengikuti jalannya seminar
(sertifikat).
n. Panitia pelaksana melaporkan kepada Ketua tentang pelaksanaan seminar.
G. KETENTUAN UMUM
a. Dosen
b. Mahasiswa
c. Umum
H. SARANA YANG DIGUNAKAN
a. Jaringan Internet
b. Brosur
I. WAKTU
Seminar Ilmiah ini akan dilaksankan mengikuti kalender akademik
J. REFERENSI
a. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin Penyelenggara
Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016
b. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
183
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 10.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENILAIAN PENDIDIKAN
SOP PENELITIAN DOSEN
A. TUJUAN
Tujuan Panduan Penelitian Dosen ini adalah memberikan gambaran dan kesempatan kepada dosen dari
berbagai bidang disiplin ilmu di lingkungan STAI Indonesia untuk dapat mengusulkan dan melaksanakan
kegiatan penelitian yang berkualitas sesuai yang ditetapkan melalui sumber pendanaan di STAI Indonesia.
Dana penelitian STAI Indonesia diberikan dengan tujuan untuk :
a. Membantu dosen mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
b. Mengatur pelaksanaan penelitian oleh dosen baik yang dibiayai oleh STAI Indonesia maupun oleh
pihak eksternal.
c. Menjamin penggunaan dana penelitian sesuai dengan aturan yang berlaku.
d. Memberikan jaminan terhadap mutu hasil penelitian dosen STAI Indonesia
e. Meningkatkan motivasi dosen dalam melakukan penelitian sebagai bagian dari pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi
B. SASARAN
Sasaran Panduan Penelitian Dosen ini adalah dosen di lingkungan STAI Indonesia yang akan melakukan
penelitian agar memahami prosedur pengajuan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian.
C. DEFINISI
Penelitian adalah usaha mencari kebenaran ilmiah dengan menggunakan pendekatan ilmiah secara
prosedural, ketat dan benar.
D. MANFAAT
Manfaat Panduan Penelitian Dosen ini agar ada sinkronisasi antara prosedur dan ketentuan format
penelitian yang dikeluarkan oleh STAI Indonesia Jakarta, sehingga harapan terwujudnya kompetensi,
kapasitas dan kapabilitas sebagai peneliti, yang merupakan bagian penting dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi dapat terealisasi.
E. MANFAAT PENLITIAN INI ADALAH :
a. Hasil penelitian dapat menambah/memperkaya khazanah pengetahuan
b. Hasil penelitian dapat menghasilkan solusi atau rekomendasi dalam menyelesaikan masalah yang
terjadi di masyarakat
c. Hasil penelitian harus bisa bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan
SOP
184
F. PERSYARATAN PENELITI
a. Peneliti adalah dosen di lingkungan STAI Indonesia
b. Ketua peneliti adalah dosen tetap STAI Indonesia
c. Seorang peneliti hanya berhak menjadi ketua dalam 1 judul penelitian pada tahun anggaran yang sama
d. Penelitian yang didanai oleh STAI Indonesia harus diajukan oleh kelompok dosen
e. Topik atau judul penelitian harus sesuai dengan bidang ilmu pengusul, dalam hal topik kegiatan yang
bersifat lintas bidang ilmu, kelompok tersebut harus melibatkan dosen-dosen dari bidang ilmu terkait
sebagai anggota (multidisiplin).
G. PARTISIPASI MAHASISWA
Setiap penelitian yang didanai oleh STAI Indonesia atau pihak eksternal berhak melibatkan mahasiswa
dengan surat tugas dari ketua LP2M. Persyaratan partisipasi mahasiswa adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa dimaksud telah memenuhi persyaratan akademik yang ditetapkan oleh institusi dan
program studi.
b. Mendapat persetujuan dari ketua program studi mahasiswa bersangkutan.
H. DANA PENELITIAN
1) Sumber dana penelitian :
a. LP2M STAI Indonesia
b. Pihak eksternal lainnya
c. Dana mandiri
2) Dana Penelitian :
a. Penelitian kelompok yang didanai institusi melalui LP2M maksimal Rp. 5.000.000,-
b. Penelitian yang didanai oleh pihak eksternal disesuaikan dengan aturan pemberi dana
I. KELUARAN
Penelitian diharapkan menghasilkan :
a. Perbaikan model atau sistem
b. Perangkat lunak
c. Perangkat keras (bagi yang membuat alat/perangkat keras)
d. Artikel/jurnal
e. Seminar didalam atau luar negeri
f. Produk penelitian lainnya
J. PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian yang dibiayai Institusi melalui LP2M STAI Indonesia
diperlukan penyusunan Proposal sebanyak 4 eksemplar (1 untuk peneliti, 1 untuk LP2M, 2 untuk
reviewer). Penyusunan Proposal mengikuti format sebagai berikut :
1. Halaman Judul (Cover)
a. Secara umum memuat judul, nama peneliti dan anggota, Program Studi dan tahun. Contoh cover
dapat dilihat pada lampiran 1
185
b. Warna kulit disesuaikan dengan warna prodi masing-masing :
1) Untuk Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) menggunakan sampul berwarna hijau daun (RGB:
Red = 0, Green = 126 dan Blue = 57), ditulis dengan warna tinta emas;
2) Untuk Program Studi Ahwal Al Syakhsiyyah (AS) menggunakan sampul berwarna Kuning (RGB: Red
= 248, Green = 242 dan Blue = 0), ditulis dengan warna tinta hijau tua;
3) Untuk Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Menggunakan sampul berwarna Abu-abu
(RGB: Red = 127, Green = 126 dan Blue = 127), ditulis dengan warna tinta emas;
4) Untuk Program Studi Perbankan Syariah (PbS) menggunakan sampul berwarna Merah Maroon (RGB:
Red = 134, Green = 0 dan Blue = 0), dan ditulis dengan warna tinta emas serta berurut harus dilengkapi
dengan hal-hal berikut:
c. Ukuran kertas A4
d. Jenis huruf Times New Roman, ukuran 12
e. Penjilidan Proposal :
- Saat mengajukan : jilid biasa (plastik mika)
- Setelah Proposal disetujui : jilid cover bersambung (tidak memakai lakban)
2. Halaman Pengesahan
a. Memuat informasi umum tentang kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi judul kegiatan, data
akademik pelaksana, anggota, jangka waktu kegiatan, biaya yang diperlukan.
b. Halaman pengesahan ditandatangani oleh 3 (tiga) orang, yaitu : Ketua Peneliti, Ketua STAI
Indonesia, dan Ketua LP2M.
3. Isi
Judul Penelitian
a. Pendahuluan
Penelitian dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti untuk mengungkapkan suatu
gejala/konsep/dugaan atau menerapkannnya untuk suatu tujuan. Kemukakan hal-hal yang
mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian. Uraikan proses dalam
mengidentifikasi masalah penelitian.
b. Perumusan Masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan dan konsep untuk
menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji atau dugaan yang dibuktikan. Dalam
perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan
penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk kalimat tanya.
c. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Penelitian dapat bertujuan menjajaki,
menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan,
atau membuat suatu prototipe. Manfaat penelitian diuraikan tentang rencana hasil atau out-come
yang diharapkan dari peneliti yang akan dilakukan
d. Tinjauan Pustaka
Usahakan pustaka terbaru, relevan, dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian
pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan
Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperolehh dari acuan, yang
dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjauan pustaka
menjadi landasan untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.
Tinjauan pustaka mengacu pada daftar pustaka.
186
e. Metodologi Penelitian / Studi Objek Penelitian
Uraikan metodologi yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi variabel
dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan
analisis data, secara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian. Untuk penelitian yang
menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses
pengumpulan dan analisisn informasi, proses penafisran, dan penyimpulan hasil penelitian.
f. Daftar Pustaka
Bagian ini berisi daftar rujuka Proposal. Daftar pustaka yang mngggunakan jurnal internasional
wajib menggunakan jurnal 5 tahun terakhir
g. Jadwal Penelitian
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatanpersiapan, pelaksanaan dan
penyusunan laporan peneliti dalam bentuk barchart. Jadwal pelaksanaan mengacu pada metode
penelitian.
h. Biaya Penelitian
Berikan rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian seperti diuraikan dalam
Metode Penelitian, dengan rekapitulasi biaya penelitian
1) Honorium maksimum 30%
2) Bahan dan Peralatan Penelitian maksimum 45%
3) Perjalanan dan Biaya Lain-lain 25%
Keterangan :
Biaya lain-lain mencakup biaya untuk seminar, laporan, penelusuran pustaka, dokumentasi, dan
lainnya (sebutkan)
i. Personalia Peneliti
Personalia yang terlibat dalam penelitian adalah mereka yang sesuai dengan bidangnya dan
benar-benar dapat menyediakan waktu (diperhitungkan dengan beban tugas lain) untuk kegiatan
penelitian ini.
j. Lampiran usulan penelitian
1) Berita acara diskusi pergroup ditandatangani oleh peserta
2) Berita acara presentasi di program studi ditandatangani oleh Ketua STAI Indonesia
3) Daftar usulan revisi
4) Absensi Audience pada saat presentasi di institusi
5) Daftar Riwayat Hidup. Berisi riwayat hidup peneliti. Pada laporan tidak lagi menggunakan
data personalia.
K. PROSEDUR
1. Sosialisasi Program Penelitian Pengabdian Masyarakat mensosialisasikan hibah penelitian baik
biaya dari pihak eksternal maupun internal.
2. Penyusunan Proposal
Dosen secara mandiri atau kelompok menyusun Proposal penelitian
a. Proposal ditulis sesuai dengan panduan menulis ilmiah yang diterbitkan oleh LP2M STAI
Indonesia atau mengikuti panduan dari pihak yang akan memberikan biaya penelitian.
b. Pihak yang mengesahkan Proposal yaitu, Ketua STAI Indonesia dan Ketua LP2M dan
Kerjasama.
187
c. Lembar pengesahan disesuaikan dengan panduan yang dikeluarkan oleh pihak pemberi dana
d. Sampul Proposal sesuai dengan bendera Program Studi (bila Proposal penelitian akan dibiayai
institusi melalui LP2M atau biaya sendiri)
e. Untuk Proposal yang akan ditujukan ke Dikti, warna sampul Proposal disesuaikan dengan
jenis hibah yang dituju (Hibah Bersaing sampul berwarna kuning, Hibah Kompetisi sampul
berwarna merah, dst.)
f. Proposal dilengkapi dengan rincian biaya yang diperlukan dengan ketentuan sesuai panduan
yang dikeluarkan oleh lembaga pemberi dana
3. Pengajuan Proposal ker LP2M
Dosen menyerahkan Proposal yang sudah disahkan Ketua STAI Indonesia kepada LP2M dan
Kerjasama STAI Indonesia dalam bentuk soft file dan hard copy. LP2M dan Kerjasama STAI
Indonesia menerima, mencatat/mengadministrasikan Proposal yang masuk. Penugasan tim review
internal LP2M dan Kerjasama menunjuk Reviewer dan menyerahkan Proposal kepada reviewer
sesuai dengan bidang keahliannya.
4. Review Proposal
Tim mereviewer Proposal dibawah koordinasi LP2M dan Kerjasama dengan hasil tiga kemungkinan:
a. Proposal diterima tanpa perbaikan untuk diusulkan mendapatkan biaya dari STAI atau
Lembaga pemberi dana penelitian lainnya.
b. Proposal diterima dengan revisi, (LP2M dan Kerjasama memberitahukan kepada ketua
peneliti melalui surat atau media lainnya),
c. Ditolak (Stop)
d. Proposal yang diterima, apabila menggunakan dana hibah, maka LP2M mengupload ke
Simlitabmas Diktis.
5. Penandatanganan Kontrak
Pengumuman Proposal yang lolos untuk dibiayai
a. Sebelum melaksanakan Penelitian Dosen menandatangani kontrak penelitian antara Pihak
Pertama (Ketua LP2M dan Kerjasama) dan Pihak Kedua (Ketua Peneliti) menyangkut hak dan
kewajiban pihak pertama dan kedua
b. Dosen menerima dana penelitian tahap pertama melalui bendahara LP2M STAI Indonesia
sebesar 60% ke rekening masing-masing.
6. Pelaksanaan Penelitian
Dosen melaksanakan penelitian
a. Dosen dapat mengajukan surat ijin untuk melakukan penelitian kepada ketua LP2M dan
Kerjasama
b. Dosen dapat meminta surat tugas kepada LP2M dan Kerjasama untuk melakukan penelitian
yang dilakukan diluar STAI Indonesia
7. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penelitian
LP2M dan Kerjasama melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) atas pelaksanaan penelitian
yang dibiayai oleh STAI Indonesia; apabila penelitian dibiayai oleh pihak lain, maka LP2M dan
Kerjasama STAI Indoensia membantu/memfasilitasi/mendampingi pelaksanaan Monev.
Penelitian yang menerima hibah dari dikti, maka hasil monev di-upload ke Simlitabmas Dikti
188
8. Menyusun Laporan Penelitian
Dosen menyusun laporan penelitian dan menyusun laporan keuangan
a. Dosen menyerahkan hasil penelitian kepada LP2M dan Kerjasama setelah ditandatangani oleh
Ketua.
b. Dosen Menerima sisa dana 40% dari Bendahara LP2M STAI Indonesia ke rekening yang
bersangkutan.
c. Penelitian yang menerima hibah dari dikti,
9. Publikasi Hasil Penelitian
Dosen yang mempublikasikan hasil penelitian dalam bentuk seminar kecil yang dihadiri oleh peer
group sesuai dengan keilmuannya, minimal 7 (tujuh) orang dibuktikan dengan surat undangan,
berita acara, daftar hadir, materi seminar, dan dokumentasi atau mempublikasikan dalam jurnal
nasional ber-ISSN atau jurnal Akreditasi/Jurnal Internasional (lebih Utama).
10. Skema Alur Penelitian
Secara keseluruhan alur penelitian yang berlaku di STAI Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Sosialisasi Penelitian
b. Pengajuan Usulan Penelitian
c. Seminar Usulan Penelitian
d. Penandatangan Kontrak
e. Pencairan Dana Penelitian Tahap I
f. Pelaksanaan Penelitian
g. Monitoring dan Penyerahan Laporan Kemajuan Penelitian
h. Penyerahan Draft Laporan Akhir Kegiatan Penelitian
i. Seminar Hasil Penelitian
j. Penyerahan Laporan Akhir Penelitian, Produk Penelitian dan Artikel
k. Pencairan Dana Penelitian Tahap II
l. Etika Penelitian dan Hak Kekayaan Intelektual
Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights) merupakan suatu hak yang timbul
dari hasil olah pikir manusia yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna bagi
manusia atau dapat pula dikatakan hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual yang lahir karena kemampuan intelektual manusia. Oleh karena itu
setiap peneliti yang akan mengajukan Proposal penelitian diwajibkan untuk melakukan
penelusuran atas Prior.
L. REFERENSI
1. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
2. Buku Pedoman dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta
3. Buku Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta
189
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 11.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
SOP PROSEDUR MONEV
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. TUJUAN PROSEDUR
Prosedur ini mengatur tentang Mekanisme Monev Internal Pengabdian dalam rangka pengembangan
konsentrasi keilmuan Dosen disemua bidang, baik dari sisi pengembangan Teknologi, Sains dan Seni yang
lebih modern antara lain meliputi Perncanaan Monitoring dan Evaluasi Internal, Pelaksanaan,
Pengendalian dan Tingkat Penyempurnaan Pengabdian.
B. RUANG LINGKUP
Acuan bagi semua Dosen di Lingkungan STAI Indonesia, serta mahasiswa di semua konsentrasi keilmuan
di Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta dalam rangka kajian Monev
Internal Pengabdian.
C. DEFINISI ISTILAH
Mekanisme monev Internal Pengabdian adalah salah satu bentuk Monitoring dan Evaluasi Internal
Pengabdian Tridharma Perguruan Tinggi, pengembangan kemampuan keilmuan secara Teoritis,
Konseptual, Empirik, Metodologik atau Model yang berhubungan langsung dengan dosen dan mahasiswa,
guna memperkaya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan/atau Seni.
D. PROSEDUR
1. Umum.
Monev Internal Pengabdian, suatu proses penyusunan Perncanaan Monitoring dan Evaluasi
Pengabdian, Pelaksanaan, Pengendalian dan Penyempurnaan Pelaksanaan Seminar Hasil Monitoring
dan Evaluasi Internal dalam pengabdian sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Perencanaan.
a. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, terlebih dahulu merancang program dalam bentuk
Format Monev Internal Pengabdian, sesuai yang telah ditentukan dan ditetapkan;
b. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, terlebih dahulu melakukan Koordinasi dan
konstultasi dengan pihak-pihak terkait, dilanjutkan dengan diskusi khusus dalam persiapan
persentasi dalam bentuk seminar sesuai dengan bidang Konsentrasi keilmuan;
c. Tim Pelaksana Monev Internal Pengabdian, melakukan perbaikan-perbaikan dalam Format
Hasil Monev Internal Pengabdian, sesuai saran dan masukan dari peserta seminar;
SOP
190
d. Tim Pelaksana Monev Internal Pengabdian, Mengajukan Pengesahan Format Monev Internal
Pengabdian kepada Ketua, setelah dilakukan perbaikan-perbaikan;
e. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, setelah mendapat Pengesahan Ketua, ditindak
lanjuti dengan sosialisasi di lingkungan kampus.
3. Pelaksanaan.
a. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, melaksanakan langkah-langkah perbaikan,
pengembangan sesuai Proposal yang telah disetujui Ketua;
b. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, membuat laporan kemajuan Tindak Lanjut Hasil
Monev secara bertahap sesuai format yang telah ditentukan;
c. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian membuat (mengisi) draf laporan awal.
d. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian membuat (mengisi) laporan akhir;
e. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, mempersentasikan Tindak Lanjut Hasil Monev
Internal sesuai bidang Konsentrasi keilmuan;
f. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, mempublikasikan Tindak Lanjut Hasil Monev
Internal Pengabdian.
4. Pengendalian.
Tim Monev Internal Pengabdian, menyerahkan Berkas Format Seminar Hasil Monev Internal
Penilitian, Laporan Kemajuan, Laporan Akhir Seminar Hasil Monev Internal Penelitian dan Hasil
Publikasi Ilmiah kepada Ketua Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta.
5. Penyempurnaan.
a. Tim Monev internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M STAI Indonesia Jakarta, mengevaluasi
Berkas Format Seminar Hasil Monev Internal Pengabdian yang telah disetujui Ketua.
b. Tim Monev Internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M STAI Indonesia Jakarta, mengadakan
riset/penelitian ulang atas Berkas format Seminar Hasil Monev Internal Pengabdian yang tidak
disetujui Ketua.
c. Tim Monev Internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M STAI Indonesia Jakarta, melakukan
perbaikan-perbaikan dan pengembangan sebagai Tindak lanjut Seminar hasil Monev Internal
Pengabdian berikutnya.
E. PETUGAS YANG MENJALANKAN SOP
1. Ketua & Pembantu Ketua
2. Ketua LP2M
F. REFERENSI
1. Statuta STAI Indonesia
2. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan LP2M Edisi X 2016. (http://www.ristekdikti.go.id)
3. Panduan Penilaian Kinerja Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016.
191
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 11.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
SOP PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
A. TUJUAN
Tujuan panduan pengabdian kepada masyarakat ini adalah adalah menjamin pelaksanaan proses
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen kepada masyarakat luas. Prosedur ini acuan bagi unit
terkait dalam proses pengabdian kepada masyarakat.
B. DEFINISI
Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu pelaksanaan tri Drama permasalahan-permasalahan
yang dihadapnya dengan menggunakan teknologi tepat guna dengan melibatkan sepenuhnya partisipasi
masyarakat.
C. PENAGGUNG JAWAB
1. Ketua Lembaga Penelitian dam Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
2. Ketua program studi
D. PROSEDUR
1. Sosialisasi program
LP2M mensosialisasi hibah pengabdian kepada masyarakat baik biaya dari pihak eksternal maupun
internal.
2. Penyusunan Proposal pengabdian kepada masyarakat
Dosen sencara mendiri atau kelompok menyusun Proposal pengabdian kepada masyarakat:
a. Proposal ditulis sesuai dengan panduan penulisan ilmiah yang diterbitkan oleh LP2M
b. Pihak yang mengesahkan Proposal yaitu, Ketua STAI Indonesia dan ketua LP2M dan
kerjasama.
c. Lembar pengesahan disesuaikan dengan panduan yang dikeluarkan oleh pihak member dana.
d. Warna sampul Proposal disesuaikan dngan jenis hibah yang dituju.
e. Proposal dilengkapi dengan rincian biaya yang diperlukan dengan ketentuan sesuai panduan
yang dikeluarkan oleh pihak member dana,
3. Pengajuan Proposal ke LP2M
Dosen mengajukan Proposal pengabdian kepada masyarakat yang sudah disahkan Ketua kepada
LP2M dan kerjasama STAI Indonesia Jakarta. LP2M dan kerjasama STAI Indonesia menerima,
mencatat/mengadministrasikan Proposal yang masuk.
SOP
192
4. Penugasan Tim Review Internal
LP2M dan kerjasama menujuk dan menugaskan Tim Review untuk menilai kelayakan Proposal yang
masuk.
5. Review Proposal
Tim Review mereview Proposal dibawah koordinasi LP2M dan kerjasama dengan hasil tiga
kemungkinan :
a. Proposal diterima tanpa perbaikan untuk diusulkan mendapatkan biaya dari STAI Indoensia
atau lembaga pemberian dana lainya.
b. Proposal diterima dengan revisi (LP2M dan kerjasama memberitahukan kepada ketua
pelaksana melalui surat atau media lainya).
c. Ditolak (stop) Proposal yang ditetima, apabila menggunakan dana hibah, maka LP2M meng-
upload ke portal jurnal kampus
6. Penandatangan Kontrak
a. Sebelum melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, dosen menandatangani kontrak
antara pihak kedua (ketua) menyangkut hak dan kewajiba pihak pertama dan kedua
b. Dosen menerima dana pengabdian kepada masyarakat tahap pertama melalui bendahara
akademik sebasar 75% ke rekening masing-masing.
7. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Dosen melaksanakan pengabdian kepada msayarakat
a. Dosen dapat mengajukan surat ijin untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat kepada
ketua LP2M dan kerjasama.
b. Dosen dapat meminta surat tugas kepada LP2M dan kerjasama untuk melaksanakan
pengabdian kepada msayarakat yang dilakukan diluar STAI Indonesia Jakarta
8. Monev Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
LP2M dan kerjasama STAI Indonesia Jakarta melakukan monitoring dan evaluasi (monev) atas
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai oleh Institusi melalui LP2M. Apapbila
pengabdian kepada masyarakat dibiayai oleh pihak lain, mkan LP2M dan kerjasama STAI Indonesia
Jakarta membantu/menfasilitasi/mendampingi palaksanaan Monev. Program pengabdian kepada
masyarakat yang menerima dana hibah, maka LP2M meng-upload hasil portal jurnal STAI
Indonesia Jakarta
9. Penyusunan Laporan
Dosen menyusun laporan pengabdian kepada masyarakat dan menyusun laporan keuangan
a. Dosen menyerahkan hasil pengabdian kepada masyarakat kepada LP2M dan kerjasama
setelah ditandatangani oleh ketua.
b. Dosen menerima sisa dana 25% melalui bendahara LP2M ke rekening yang bersangkutan
c. Program pengabdian kepada masyarakat yang menerima dana hibah, maka LP2M meng-
upload laporan hasil pengabdian kepada masyarakat ke portal jurnal STAI Indonesia Jakarta.
10. Tindak Lanjut
Dosen mempublikasikan hasil pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk seminar kecil yang
dihadiri minimal 7 orang dibuktikan dengan surat undangan, berita acara, daftar hadir, materi
seminar, dan dokumentasi
a. Kelompok kerja membuat Proposal kegiatan dan diajukan kepada bagian peneliti dean
pengabdian masyarakat.
193
b. Laporan hasil pelaksanaa kegiatan pengabdian masyarakat digandakan dan disitribusikan
oleh bagian peneliti dan pengabdian masyarakat kepada program studi yang terkait.
E. PERSYARATAN
Persyaratan bagi peserta program pengabdian kepada masyarakat kompetitif ini adalah sebagian berikut.
1. Peserta adalah dosen tetap di lingkungan STAI Indonesia Jakarta.
2. Jumlah anggota tim minimal 3 dan maksimal 4 orang staf pengajar (ketua dan anggota)
3. Pengajuan Proposal dilampiri road map penelitian di tingkat program studi
F. KRITERIA PENILAIAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Terdapat 6 (criteria) sebagai dasar penelitan Proposal pengabdian kepada masyarakat:
No. Komponen Kriteria
1.
Masalah yang ditangani
a. Judul
b. Pendahulan
c. Tinjauan pustaka
2. Road map pengabdian a. Kesesuain
3. Tujuan dan manfaat a. Tujuan
b. Manfaat
4.
Kerangka berpikir
a. Pemecahan masalah
b. Khalayak sasaran antara yang strategis
c. Keterkaitan
d. Metode kegiatan
5. Evaluasi a. Rancangan evaluasi
6.
Feasibilitas
a. Rencana dan jadwal
b. Organisasi pelaksana
c. Rencana belanja
d. Lain-lain
G. MEKANISME PENDANAAN
Proposal program pengabdian kepada masyarakat kompetetitif yang lolos seleksi akan dibiayai oleh dana
LP2M maksimal sebesar Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah).
H. MONITORING DAN EVALUASI
1. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengabdian dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh ketua
LP2M dengan melakukan review dan jika dipandang perlu malakukan kunjungan lansung ke lokasi
penelitian, setelah penelitian menyerahkan laporan kemajuan hasil penelitiannya yang telah dicapai
2. Jika hasil pengabdian kepada masyarakat tidak sesuai dengan rencana dan tidak terdapat alasan
yang rasional dapat diterima, maka dapat ditolak.
194
I. TATA CARA USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Pengusulan program
Proposal diusulkan oleh dosen tetap di lingkungan STAI Indonesia Jakarta melalui LP2M dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Proposal diketik dengang ukuran spasi 1,5 spasi, huruf Times New Roman, Font Size 12.
b. Ukuran kertas A4
c. Dijilid rapih dengan cover warna biru tua.
d. Kanan atas cover ditulis “program pengabdian kepada masyarakat”
e. Proposal dibuat rangkat 2 (dua) ekslembar dan CD diserahkan kepada LP2M.
2. Sistematika usulan Proposal pengabdian
Bab 1. Judul
Singkat dan cukup spesifik tetapi jelas menggambarkan kegiatan pengabdian yang akan dilakukan.
Usulan program hendaknya disesuaikna dengan bidang keilmuan yang ditekunkan dan menjadi
perhatian pengusul.
Bab 2. Pendahuluan
Gambarkan secara kuantitatif potret, profil , dan kondisi khalayak sasaran yang akan dilibatkan
dalam kegitana penerapan ipteks. Gambarkan pula kondisi yang potensi wilayah dari segi fisik,
social, ekonomi, maupun lingkugan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan
yang diusulkan hendaknya spesifik dengan memperhatikan kebutuhan khalayak sasaran dan betul-
betul merupakan masalah yang perlu segera diselesaikan.
Bab 3. Perumusan masalah
Rumusan masalah secara konkret dan jelas. Perumusan masalah, menjelaskan pula definisi, asumsi,
dan lingkup yang menjadi batasan penerapan ipteks.
Bab 4. Tinjauan Pustaka
Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan mendasari program pengabdian
yang akan dliakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temukan dan bahan yang berkaitan
dengan program yang akan dilaksanakan. Uraian dalam tinjauan pustaka dibawa untuk pengabdian.
Tinjauan pustaka mengacu pada daftar pustaka yang disajikan di lampiran.
Bab 5. Tujuan kegiatan
Rumusan yang akan dicapai secara spesif yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud
setelah kegiatan pengabdian selesai. Rumusan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
Bab 6. Manfaat kegiatan
Gambarkan maanfaat dari khalayak sasaran, dari sisi ekonomi, social maupun penerapan ipteks,
apabila perubahan kondisi terjadi setelah kegiatan pengabdian selesai.
195
Bab 7. Khalayak sasaran
Uraikan spesifikasi dan profil khalayak sasaran yang dianggap strategis (mampu dan mau) untuk
dilibatkan dalam program pengabdian, serta dapat memperluaskan hasil kegiatan anggota khalayak
sasaran yang lain. Proses pemilihan khalayak sasaran hendaknya dilakukan dengan situasi lapangan
dan berdasarkan criteria yang disiapkan oleh tim pengusul.
Bab 8. Metode penerapan ipteks
Gambarkan cara penerapan program secara jelas dan terinci sehingga mampu menyelesaikan
permasalah yang telah dirumuskan. Kegiatan yang dilaksanakan didasarkan pada hasil-hasil
peneliti/pendidikan.
Bab 9. Keterkaitan
Uraikan keterkaitan antara kegiatan yang dilakukan dan berbagai institusi terkait dengan
menjelaskan peran dan manfaat yang diperoleh setiap institusi yang terkait:
Institusi Peran Manfaat yang diproleh
Bab 10. Rancangan evaluasi
Uraikan bagaimana dan kapan evaluasi akan dilakuakn. Apa saja criteria. Indicator percapaian
tujuan. Dan tolok uku yang digunakan untuk menyaktakan keberhasilan dan kegiatan yang
dilakukan.
Bab 11. Jadwal pelaksanaan
Gambarkan tahap-tahap kegiatan dan jadwal secara spesifik dan, jelas dalam suatu berchart.
Jelaskan pula apa yang akan dikerjakan, kapan, dan dimana.
Bab 12. Jadwal pengusul
Pengusul program pengabdian adalah dosen tetap di lingkungan STAI Indonesia. Program yang
diusulkan hendaknya relevan dengan bidang keilmuan pengusul. Seorang pengusul hanya dapat
menjadi ketua dan atau sebagai anggota di dua judul kegiatan program pengabdian lainya dan tidal
merangkap sebagai ketua program yang lain pada tahun yang sama.
Bab 13. Personilia pelaksana
Personilia yang terlibat dalam pengabdian adalah mereka yang sesuai dengan bidangnya dan benar-
benar dapat menyediakan waktu (diperhitungkan dengan beban tugas lain) untuk kegiatan ini, yang
pada umunya terdiri dari :
1. Ketua pelaksana
a. Nama
b. Jenis kelamin
c. NIDN
d. Disiplin iilmu
e. Jabatan fungsional
196
f. Prodi/Prodi
g. Waktu kegiatan
2. Anggota pelaksanaan
a. Nama
b. Jenis kelamin
c. NIDN
d. Disiplin ilmu
e. Jabatan fungsional
f. Prodi/juran
g. Waktu kegiatan
J. SKEMA ALUR PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT
Secara keseluruhan alur pengabdian kepada masyarakat yang berlaku di STAI Indonesia Jakarta adalah
sebagai berikut:
1. Penyusunan Proposal
2. Pengajuan Proposal
3. Reviu Proposal
4. Penandatanganan kontrak
5. Pencairan dana pengabdian 75%
6. Pelaksanaan pengabdian
7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengabdian
8. Menyusun laporan pengabdian
9. Pencairan dana pengabdian 25%
10. Publikasi pelaksanaan pengabdian
K. REFERENSI
STATUTA sekolah tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
197
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 11.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
SOP PROSEDUR MONEV
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. TUJUAN
Prosedur ini mengatur tentang Mekanisme Monev Internal Pengabdian dalam rangka pengembangan
konsentrasi keilmuan Dosen disemua bidang, baik dari sisi pengembangan Teknologi, Sains dan Seni yang
lebih modern antara lain meliputi Perncanaan Monitoring dan Evaluasi Internal, Pelaksanaan,
Pengendalian dan Tingkat Penyempurnaan Pengabdian.
B. RUANG LINGKUP
Acuan bagi semua Dosen di lingkungan STAI Indonesia, serta mahasiswa di semua konsentrasi keilmuan
di STAI Indonesia dalam rangka kajian Monev Internal Pengabdian kepada masyarakat.
C. DEFINISI ISTILAH
Mekanisme monev Internal Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu bentuk Monitoring dan
Evaluasi Internal Pengabdian Tridharma Perguruan Tinggi, pengembangan kemampuan keilmuan secara
Teoritis, Konseptual, Empirik, Metodologik atau Model yang berhubungan langsung dengan dosen dan
mahasiswa, guna memperkaya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan/atau Seni.
D. PROSEDUR
1. Umum.
Monev Internal Pengabdian, suatu proses penyusunan Perncanaan Monitoring dan Evaluasi
Pengabdian, Pelaksanaan, Pengendalian dan Penyempurnaan Pelaksanaan Seminar Hasil
Monitoring dan Evaluasi Internal dalam pengabdian sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Perencanaan.
a. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, terlebih dahulu merancang program dalam
bentuk Format Monev Internal Pengabdian, sesuai yang telah ditentukan dan ditetapkan;
b. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, terlebih dahulu melakukan Koordinasi dan
konstultasi dengan pihak-pihak terkait, dilanjutkan dengan diskusi khusus dalam persiapan
persentasi dalam bentuk seminar sesuai dengan bidang Konsentrasi keilmuan;
c. Tim Pelaksana Monev Internal Pengabdian, melakukan perbaikan-perbaikan dalam Format
Hasil Monev Internal Pengabdian, sesuai saran dan masukan dari peserta seminar;
d. Tim Pelaksana Monev Internal Pengabdian, Mengajukan Pengesahan Format Monev Internal
Pengabdian kepada Ketua, setelah dilakukan perbaikan-perbaikan;
e. Tim pelaksana Monev Internal Pengabdian, setelah mendapat Pengesahan Ketua, ditindak
lanjuti dengan sosialisasi di lingkungan kampus.
SOP
198
3. Pelaksanaan.
a. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, melaksanakan langkah-langkah perbaikan,
pengembangan sesuai Proposal yang telah disetujui Ketua;
b. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, membuat laporan kemajuan Tindak Lanjut
Hasil Monev secara bertahap sesuai format yang telah ditentukan;
c. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian membuat (mengisi) draf laporan awal.
d. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian membuat (mengisi) laporan akhir;
e. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, mempersentasikan Tindak Lanjut Hasil Monev
Internal sesuai bidang Konsentrasi keilmuan;
f. Tim Pelaksanaan Monev Internal Pengabdian, mempublikasikan Tindak Lanjut Hasil Monev
Internal Pengabdian.
4. Pengendalian.
Tim Monev Internal Pengabdian, menyerahkan Berkas Format Seminar Hasil Monev Internal
Penilitian, Laporan Kemajuan, Laporan Akhir Seminar Hasil Monev Internal Penelitian dan Hasil
Publikasi Ilmiah kepada Ketua Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta.
5. Penyempurnaan.
a. Tim Monev internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, mengevaluasi Berkas Format Seminar Hasil Monev
Internal Pengabdian yang telah disetujui Ketua.
b. Tim Monev Internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, mengadakan riset/penelitian ulang atas Berkas format
Seminar Hasil Monev Internal Pengabdian yang tidak disetujui Ketua.
c. Tim Monev Internal Pengabdian, bersama Ketua LP2M Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, melakukan perbaikan-perbaikan dan pengembangan
sebagai Tindak lanjut Seminar hasil Monev Internal Pengabdian berikutnya.
E. PETUGAS YANG MENJALANKAN SOP
1. Ketua & Pembantu Ketua
2. Ketua
3. Ketua LP2M
4. Operator BSTI / PDPT STAIINDO
F. REFERENSI
1. Statuta STAI Indonesia Jakarta
2. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan LP2M Edisi X 2016. (http://www.ristekdikti.go.id)
3. Panduan Penilaian Kinerja Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016.
4. SOP Pedoman Kegiatan Pelatihan Proposal
5. SOP Rekruitmen Penilai Internal Pengabdian Kepada Masyarakat
6. SOP Kontrak Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
7. SOP Evaluasi Proposal
8. SOP Seminar Pembahasan Proposal
9. SOP Penetapan Pemenang
10. SOP Pelaporan Hasil LP2M
199
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 11.4/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
SOP PEDOMAN KEGIATAN PELATIHAN PROPOSAL
A. TUJUAN
Tujuan Standar Operasi Prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan pelatihan
penyususnan proposal Penelitian Kemenristekdikti meliputi Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengendalian dan Tingkat Penyempurnaan dengan mengundang narasumber penilai (reviewer)
Kemenristekdikti.
B. RUANG LINGKUP
Standar Operasi Prosedur ini merinci hingga pelaksanaan kegiatan pelatihan penyusunan Proposal
Penelitiann Kemenristekdikti bagi semua Dosen di semua Konsentrasi ilmu dan Mahasiswa di STAI
Indonesia.
C. TANGGUNG JAWAB
Standar Operasi Prosedur ini menjadi tanggung jawab Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada
Masyarakat (LPPM) STAI Indonesia Jakarta.
D. DEFINISI
Kegiatan Pelatihan Penelitian adalah kegiatan pelatihan penyusunan Penyusunan Proposal
Kemenristekdikti dengan mengundang narasumber penilai (reviewer) Kemenristekdikti.
E. PROSEDUR
1. Umum.
Prosedur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, Dosen melakukan proses Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengendalian dan Penyempurnaan Pengabdian Kepada Masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku
dan kemudian disahkan oleh Ketua.
2. Perencanaan.
a. Penyususnan prosedur dan pemeriksa prosedur;
b. Pemeriksaan dan monitoring;
c. Kegiatan Pelatihan Penulisan Proposal Pengabdian dilakukan 1 (satu) kali dalam satu tahun;
d. Peserta inti adalah penyusun proposal penelitian Kemenristek dikti, yang akan mengajukan
usulan-usulan penelitian ke Kemenristek Dikti dan para tamu undangan;
e. Dosen pengusul Proposal Penelitian, terlebih dahulu melakukan konsultasi dan diskusi, dan
dilanjutkan dengan mempresentasikan dalam bentuk seminar sesuai Konsentrasi keilmuan;
f. Dosen pengusul melakukan perbaikan-perbaikan Proposal sesuai saran dan masukan dari
peserta seminar;
SOP
200
g. Dosen mengajukan Pengesahan Proposal Penelitian setelah dilakukan perbaikan-perbaikan
kepada Ketua LPPM;
h. Dosen pengusul Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat setelah ada Pengesahan Ketua LPPM,
ditindak lanjuti dengan mengajukan kepada institusi yang dituju.
3. Pelaksanaan.
a. Dosen melaksanakan kegiatan Penelitian sesuai Proposal yang telah disetujui
Ketua LPPM;
b. Dosen membuat laporan Kemajuan Penelitian secara bertahap sesuai format yang telah
ditentukan;
c. Dosen membuat (mengisi) draf laporan awal;
d. Dosen membuat (mengisi) laporan akhir;
e. Dosen mempresentasikan hasil Penelitian di Konsentrasi keilmuan;
f. Dosen mempubllikasikan hasil Penelitian.
4. Pengendalian.
Dosen menyerahkan Proposal, Laporan Kemajuan, Laporan Akhir Penelitian dan hasil Publikasi
Ilmiah kepada LPPM STAI Indonesia.
5. Penyempurnaan.
a. Dosen bersama Ketua LPPM STAI Indonesia, mengevaluasi Proposal Pengabdian Kepada
Masyarakat yang telah disetujui dan tidak disetujui;
b. Dosen bersama Ketua LPPM STAI Indonesia, mengadakan Riset/Penelitian Ulang atas berkas
Usulan Proposal Penelitian yang tidak disetujui;
c. Dosen bersama Ketua LPPM STAI Indonesia, melakukan perbaikan-perbaikan dan
pengembangan program Penelitian berikutnya.
F. DOKUMEN/FORMULIR/CATATAN
1. Format Proposal Penelitian;
2. Presentasi Penelitian;
3. Formulir Laporan Penelitian;
4. Presentasi Penelitian;
5. Publikasi Hasil Penelitian;
REFERENSI
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;
8. Statuta STAI Indonesia
201
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 11.5/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
SOP REKRUITMEN PENILAI INTERNAL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. TUJUAN
Standar Operasi Prosedur ini adalah mengatur tentang Mekanisme Rekruitmen Penilai Internal dalam
rangka pengembangan konsentrasi keilmuan Dosen di semua bidang, baik dari sisi pengembangan
Teknologi, Sains dan Seni yang lebih modern antara lain meliputi Perencanaan, Monitoring dan
Evaluasi Internal, Pelaksanaan, Pengendalian dan Tingkat Penyempurnaan Pengabdian.
B. RUANG LINGKUP
Standar Operasi Prosedur ini sebagai acuan bagi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat
(LPPM) dalam rangka melakukan rekruitmen penilai internal.
C. TANGGUNG JAWAB
Standar Operasi Prosedurini menjadi tanggung jawab Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada
Masyarakat (LPPM) dalam rangka melakukan rekruitmen penilai internal di lingkungan STAI
Indonesia.
D. DEFINISI
Rekruitmen penilai internal adalah kegiatan rekruitmen penilai (reviewer) internal atau penetapan
penilai sesuai dengan pedoman penelitian dari Kemenristek terbaru, yang meliputi kriteria penilai,
proses rekruitmen maupun hasil seleksi proses rekruitmen penilai internal.
E. PROSEDUR
1. Umum.
Rekruitmen penilai (reviewer) internal merupakan suatu kegiatan sesuai ketentuan
yang berlaku.
2. Perencanaan.
a. Pembentukan Tim Rekruitmen Penilai (reviewer) Internal terlebih dahulu serta merancang
kegiatan rekruitmen;
b. Tim Rekruitmen Penilai Internal, melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak-
pihak terkait, berkenaan dengan susunan panitia maupun rancangan kegiatan rekruitmen
dilanjutkan dengan diskusi khusus dalam persiapan pelaksanaan rekruitmen;
SOP
202
c. Tim Rekruitmen Penilai Internal melakukan perbaikan-perbaikan sesuai saran pihak terkait dan
atasan (Ketua);
d. Tim Rekruitmen Penilai Internal mengajukan draft kegiatan rekruitmen dan memohon
dilakukan pengesahan oleh Ketua, setelah dilakukan perbaikan perbaikan;
e. Tim Rekruitmen Penilai Internal, setelah mendapat Pengesahan Ketua, ditindak lanjuti dengan
pelaksanaan rekruitmen.
3. Pelaksanaan.
a. Tim Rekruitmen Penilai Internal membuat surat pemberitahuan ke semua Program Studi
berkenaan dengan adanya seleksi Penilai Internal di lingkungan STAI Indonesia dengan
kriteria Penilai Internal;
b. Tim Rekruitmen Penilai Internal melaksanakan kegiatan seleksi;
c. Tim Rekruitmen Penilai Internal melakukan rekapitulasi hasil seleksi dan melakukan
konsultasi dengan pihak terkait berkenaan dengan hasil seleksi tersebut;
d. Tim Rekruitmen Penilai Internal mengajukan Surat Keputusan (SK) tentang Penilai Internal
kepada Ketua;
e. Ketua melakukan pengesahan SK Penilai Internal dan didistribusikan kepada yang
bersangkutan serta pemberitahuan kepada pimpinan lembaga Penilai Internal.
f. Rekruitmen Penilai Internal dilakukan 3 (tiga) tahun sekali.
4. Pengendalian.
Tim Rekruitmen Peneliti Internal melakukan kegiatan dengan mengajukan permohonan kepada
Peneliti Internal untuk melakukan koreksi (review) penelitian dosen sesuai dengan bidang
kompetensinya. Penilaian hasil review oleh Peneliti Internal dilakukan rekapitulasi serta evaluasi
yang dilaporkan kepada Ketua.
5. Penyempurnaan.
a. Penilaian hasil review oleh Peneliti Internal dilakukan rekapitulasi serta evaluasi yang
dilaporkan kepada Ketua;
b. Tim Rekruitmen Peneliti Internal bersama Peneliti terpilih melakukan evaluasi atas hasil
review yang dilakukan oleh Penilai Internal;
c. Tim Rekruitmen Peneliti Internal bersama Peneliti melakukan perbaikan atas permasalahan
yang terjadi;
F. DOKUMEN/ FORMULIR/ CATATAN.
1. Berkas Format Rekruitmen Penilai (reviewer) Internal;
2. Daftar Hadir seleksi;
3. Surat Keputusan Peneliti Internal;
4. Format review yang telah disepakati.
G. REFERENSI.
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
203
4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;
8. Statuta STAI Indonesia;
9. Perjanjian Kerjasama.
204
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 11.6/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
SOP KONTRAK PELAKSANAAN PENGABDIAN
A. TUJUAN.
Standar Operasi Prosedur ini mengatur tentang mekanisme Kontrak Pengabdian dalam rangka
pengembangan kosentrasi keilmuan Dosen di semua bidang, baik dari sisi pengembangan
Teknologi, Sains dan seni yang lebih modern Antara lain meliputi Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengendalian, dan Tingkat Penyempurnaan .
B. RUANG LINGKUP.
Standar Operasi Prosedur ini sebagai acuan bagi semua Dosen Strata 1 (S1) dan Dosen Program
Pascasarjana, serta mahasiswa di semua konsentrasi keilmuan di STAI Indonesia dalam
rangka kontrak pengabdian.
C. TANGGUNG JAWAB.
Standar Operasi Prosedur ini menjadi tanggung jawab semua unsur Pimpinan, Dosen,
Mahasiswa, di semua kosentrasi ilmu di STAI Indonesia.
D. DEFINISI.
Makanisme standar pembahasan Kontrak Pengabdian adalah salah satu upaya
pengembangan dari Tridharma Perguruan Tinggi, Pengembangan kemampuan keilmuan secara
Teoritis, Konseptual, Empirik, Metodologik atau Model yang berhubungan langsung dengan
Dosen dan Mahasiswa, guna memperkaya ilmu pengetahuan, Teknologi dan /atau seni.
E. PROSEDUR.
1. Umum.
Kontrak Pengabdian, suatu proses bentuk penyusunan Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengendalaian dari penyempurnaan Pelaksanaan Seminar Pembahasan Kontrak Pengabdian
sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Perencanaan.
a. Tim pelaksanaan pembahasan Kontrak Pengabdian, terlebih dahulu merancang
program bentuk Format Kontrak Pengabdian, sesuai yang telah ditentukan dan
ditetapkan.
SOP
205
b. Tim Pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian, terlebih dahulu melakukan
Koordinasi dan Konsultasi dengan pihak-pihak terkait, dilanjutkan dengan diskusi
khusus dalam persiapan Kontrak Pengabdian.
c. Tim pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian, melakukan perbaikan- perbaikan
Format Hasil Evaluasi Kontrak Pengabdian.
d. Tim Pelaksanaan seminar pembahasan Kontrak Pengabdian, mengajukan
pengesahan Kontrak Pengabdian kepada Rektor, setelah dilaksanakan Pengabdian
Kepada Masyarakat.
e. Tim Pelaksanaan Kontrak Pengabdian, setelah mendapat pengesahan Rektor
ditindak lanjuti dengan sosialisasi di lingkungan kampus.
3. Pelaksanaan.
a. Tim Pelaksanaan Kontrak Pengabdian, melaksanakan langkah langkah perbaikan,
pengembangan sesuai Bentuk Kontrak Pengabdian yang telah disetujui Ketua;
b. Tim Pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian, membuat kemajuan tindak lanjut
hasil pengabdian secara bertahap sesuai format yang telah ditentukan;
c. Tim Pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian membuat (mengisi) draf laporan awal;
d. Tim Pembahasan Kontrak Pengabdian membuat (mengisi) laporan akhir;
e. Tim Pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian, mempresentasikan tindak lanjut hasil
penelitian internal sesuai bidang Konsentrasi keilmuan;
f. Tim Pelaksanaan Pembahasan Kontrak Pengabdian, mempublikasikan Tindak Lanjut
Hasil Penelitian Pembahasan Kontrak Pengabdian Internal.
4. Pengendalian.
Tim Pembahasan Kontrak Pengabdian, menyerahkan Berkas Format Pembahasan Kontrak
Pengabdian, Laporan Kemajuan, Laporan Akhir Seminar Pembahasan Kontrak
Pengabdian dan Hasil Publikasi Ilmiah Kepada Ketua.
5. Penyempurnaan.
a. Peneliti yang sudah mendapat pengumuman lolos seleksi dipanggil untuk
menandatangani kontrak pengabdian;
b. Peneliti menyampaikan proposal lengkap hasil revisi ke Simlitabmas melalui LPPM
institusi;
c. Ketua LPPM melakukan penandatanganan kontrak dengan Simlitabmas melalui
Kopertais;
d. Ketua LPPM memanggil peserta penelitian untuk menandatangani kontrak antara
peneliti dan LPPM institusi;
e. Peserta pengabdian (pengabdi) melaporkan kemajuan kepada LPPM institusi dan
Simlitabmas;
f. Pencairan dana pengabdian sesuai kontrak;
g. LPPM memberitahukan kepada peneliti tentang masa kontrak pengabdian;
h. Peneliti melaporkan hasil pengabdian dan mencairkan dana penelitian tahap II (100%);
i. Peneliti menseminarkan hasil pengabdian di lingkungan Universitas melalui LPPM
Universitas
206
j. LPPM bekerjasama dengan peneliti untuk mempublikasikan hasil
pengabdian.
F. DOKUMEN/ FORMULIR/ CATATAN.
1. Undangan bagi peneliti yang lolos Kontrak Pengabdian berdasarkan hasil penilaian
dari reviewer;
2. Penyampaiaan Kontrak Pengabdian lengkap hasil revisi ke Simlitabmas melalui LPPM
institusi;
3. Penandatanganan kontrak Ketua LPPM institusi dengan Simlitabmas di Kopertais;
4. Penandatanganan kontrak antara Peneliti dengan Ketua LPPM institusi;
5. Laporan kemajuan Pengabdian oleh peneliti kepada Ketua LPPM institusi dan
Simlitabmas;
6. Pencairan dana pengabdian sesuai dengan kontrak;
7. Pemberitahuan kepada peneliti tentang masa kontrak pengabdian;
8. Laporan Hasil Penelitian dan pencairan dana penelitian sesuai kontrak;
9. Peneliti harus menseminasikan hasil penelitian di lingkungan institusi melalui LPPM;
10. LPPM bekerja sama dengan peneliti untuk Publikasi hasil pengabdian;
G. REFERENSI.
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;
8. Statuta STAI Indonesia;
9. Perjanjian Kerjasama.
207
208
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 11.7/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
SOP EVALUASI PROPOSAL
A. TUJUAN.
Standard Operating Procedure ini adalah mengatur tentang prosedur evaluasi proposal
pengabdian yang dilakukan oleh penilai internal dalam memberikan penilaian pada proposal-
proposal yang diajukan ke KEMENRISTEKDIKTI agar sesuai dengan kriteria penilaian dalam
buku panduan penelitian SIMLITABMAS.
B. RUANG LINGKUP.
Ruang lingkup panduan ini mengatur evaluasi proposal yang dinilai oleh internal yang sesuai
dengan kriteria penilaian dari KEMENRISTEKDIKTI.
C. TANGGUNG JAWAB.
Standard Operating Procedure tentang Evaluasi Proposal ini menjadi tanggung jawab Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM).
D. DEFINISI.
Evaluasi Proposal merupakan kegiatan penilaian terhadap proposal yang dilakukan oleh penilai
internal.
E. PROSEDUR.
1. Umum.
a. Pembentukan panitia evaluasi proposal dengan koordinator Ketua LPPM;
b. Kegiatan evaluasi proposal dilakukan 1 (satu) kali dalam satu tahun akademik
(menyesuaikan dengan jadwal penelitian eksternal KEMENRISTEKDIKTI);
c. Peserta evaluasi proposal adalah peneliti yang telah mengajukan usulan penelitian
dan menyerahkan hard copy nya ke LPPM sebanyak 2 (dua) eksemplar;
d. LPPM bertanggung jawab atas penyelenggaraan desk evaluasi proposal;
2. Pelaksanaan.
a. LPPM mendaftarkan pengusul pengabdian dalam SIMLITABMAS sesuai dengan
skema yang ditawarkan;
b. Pengusul penelitian melengkapi identitas usulan dan mengunggah dokumen usulan yang
dibuat;
c. LPPM menugaskan dan memplotting penilai internal dan atau penilai eksternal;
d. Penilai memberikan penilaian terhadap tiap proposal, penilaian disesuaikan dengan skema
SOP
209
hibah yang ditawarkan sesuai buku panduan pelaksanaan penelitian edisi terbaru dari
KEMENRISTEKDIKTI;
e. Setiap proposal dinilai oleh 2 (dua) penilai, bila skor tidak memenuhi syarat sesuai
panduan SIMLITABMAS, maka diperlukan penilai ke-3;
f. Hasil penilaian oleh penilai diranking berdasarkan nilai skor dan pendanaan;
g. LPPM berhak menyempurnakan usulan pendanaan penelitian sesuai dengan
SIMLITABMAS dan panduan penelitian KEMENRISTEKDIKTI;
h. Pengumuman pemenang hasil evaluasi proposal diumumkan oleh LPPM.
3. Evaluasi.
a. Evaluasi penyelenggaran evaluasi proposal dilaksanakan sesuai dengan catatan
penanggung jawab pelaksanaan evaluasi proposal, berita acara pelaksanaan evaluasi
proposal, dan dinamika perkembangan situasi dan kondisi;
b. Ketua LPPM memimpin Rapat Evaluasi Penyelenggaraan evaluasi proposal pada tiap
akhir kegiatan;
c. Materi rapat evaluasi penyelenggaraan evaluasi proposal meliputi persiapan, pelaksanaan
dan hal-hal yang mendukung dan menghambat kelancaran pelaksanaan evaluasi
proposal;
d. Ketua LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode evaluasi
proposal berikutnya;
e. Penanggung jawab tindakan perbaikan yang tertulis dalam notulen rapat wajib
memberikan laporan hasil tindak lanjutnya kepada LPPM sesuai batas waktu yang tertulis
dalam notulen rapat;
f. LPPM wajib memberikan verifikasi atas perbaikan tindakan tersebut dan apabila
diperlukan, LPPM wajib mengambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi lagi.
g. Hasil rapat evaluasi dilaporkan oleh Ketua LPPM kepada Ketua.
F. REFERENSI
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;
8. Statuta STAI Indonesia;
9. Perjanjian Kerjasama.
210
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 11.8/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
SOP SEMINAR PEMBAHASAN PROPOSAL
A. TUJUAN.
Standard Operating Procedure ini adalah mengatur tentang prosedur Seminar Pembahasan
Proposal yang melibatkan penilai internal dalam memberikan penilaian pada proposal-
proposal yang diajukan ke KEMENRISTEKDIKTI agar sesuai dengan kriteria penilaian
dalam buku panduan penelitian SIMLITABMAS.
B. RUANG LINGKUP.
Ruang lingkup panduan ini mengatur Seminar Pembahasan Proposal yang dinilai oleh internal
yang sesuai dengan kriteria penilaian dari KEMENRISTEKDIKTI.
C. TANGGUNG JAWAB.
Standard Operating Procedure tentang Seminar Pembahasan Proposal ini menjadi tanggung
jawab Lembaga Penelitian dan Penelitian Pada Masyarakat (LPPM).
D. DEFINISI.
Seminar Pembahasan Proposal merupakan salah satu bagian dari proses seleksi pengajuan
proposal yang diajukan ke KEMENRISTEKDIKTI, dengan tujuan untuk menyempurnakan
proposal penelitian. Seminar Pembahasan Proposal penelitian ini melibatkan penilai
(reviewer) internal sesuai dengan kriteria penilaian dalam buku panduan penelitian edisi
terbaru.
E. PROSEDUR.
1. Umum.
a. Pembentukan panitia Seminar Pembahasan Proposal dengan koordinator Ketua
LPPM;
b. Kegiatan Seminar Pembahasan Proposal dilakukan 1 (satu) kali dalam satu tahun
akademik (menyesuaikan dengan jadwal penelitian eksternal
KEMENRISTEKDIKTI);
SOP
211
c. Peserta Seminar Pembahasan Proposal adalah yang telah lolos mengajukan proposal
usulan penelitian dalam tahap desk evaluasi dan menyerahkan hard copy nya ke
LPPM sebanyak 2 (dua) eksemplar;
d. LPPM bertanggung jawab atas penyelenggaraan Seminar Pembahasan Proposal;
2. Pelaksanaan.
a. LPPM menugaskan dan memplotting penilai internal pada tahap desk evaluasi;
b. Calon penelitian yang dinyatakan lolos desk evaluasi diharuskan memaparkan dan
mempresentasikan proposalnya di depan penilai yang telah ditunjuk;
c. Penilai memberikan penilaian terhadap tiap proposal, penilaian disesuaikan dengan
skema hibah yang ditawarkan sesuai buku panduan pelaksanaan penelitian edisi
terbaru dari KEMENRISTEKDIKTI;
d. Setiap proposal dinilai oleh dua penilai, bila skor tidak memenuhi syarat sesuai
panduan SIMLITABMAS, maka diperlukan penilai ke-3;
e. Hasil penilaian oleh penilai diranking berdasarkan nilai skor dan pendanaan;
f. LPPM berhak menyempurnakan usulan pendanaan penelitian sesuai dengan
SIMLITABMAS dan panduan penelitian KEMENRISTEKDIKTI;
g. Pengumuman pemenang hasil penilaian Pembahasan Proposal oleh LPPM.
3. Evaluasi.
a. Evaluasi penyelenggaran Seminar Pembahasan Proposal dilaksanakan sesuai dengan
catatan penanggungjawab pelaksanaan Seminar Pembahasan Proposal, berita acara
pelaksanaan Seminar Pembahasan Proposal, dan dinamika perkembangan situasi dan
kondisi;
b. Ketua LPPM memimpin Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Seminar Pembahasan Proposal
pada tiap akhir kegiatan;
c. Materi rapat evaluasi penyelenggaraan Seminar Pembahasan Proposal meliputi persiapan,
pelaksanaan dan hal-hal yang mendukung dan menghambat kelancaran pelaksanaan
Seminar Pembahasan Proposal;
d. Ketua LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode evaluasi
Seminar Pembahasan Proposal berikutnya;
e. Penanggungjawab tindakan perbaikan yang tertulis dalam notulen rapat wajib
memberikan laporan hasil tindak lanjutnya kepada LPPM sesuai batas waktu yang tertulis
dalam notulen rapat;
f. LPPM wajib memberikan verifikasi atas perbaikan tindakan tersebut dan apabila
diperlukan, LPPM wajib mengambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi lagi.
g. Hasil rapat evaluasi dilaporkan oleh Ketua LPPM kepada Rektor.
212
F. REFERENSI.
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
7. Panduan Penilaian Penelitian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;
8. Statuta STAI Indonesia;
9. Perjanjian Kerjasama.
213
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 11.9/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
SOP PENETAPAN PEMENANG
A. TUJUAN.
Standard Operating Procedure ini adalah mengatur tentang Prosedur Penetapan Pemenang
hasil dari Seminar Pembahasan Proposal.
B. RUANG LINGKUP.
Ruang lingkup panduan ini mengatur Prosedur Penetapan Pemenang yang dinilai oleh
internal yang sesuai dengan kriteria penilaian dari KEMENRISTEKDIKTI.
C. TANGGUNG JAWAB.
Standard Operating Procedure tentang Penetapan Pemenang ini menjadi tanggung jawab
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM).
D. DEFINISI.
Penetapan Pemenang merupakan salah satu bagian dari hasil seleksi internal untuk pengajuan
proposal yang diajukan ke KEMENRISTEKDIKTI, dengan tujuan untuk menyempurnakan
proposal pengabdian. Penetapan Pemenanng ini melibatkan penilai (reviewer) internal sesuai
dengan kriteria penilaian dalam buku panduan pengabdian edisi terbaru.
E. PROSEDUR.
1. Umum.
a. Pembentukan panitia Penetapan Pemenang dengan koordinator Ketua LPPM;
b. Kegiatan Penetapan Pemenang dilakukan setelah pembahasan proposal dari hasil
penilaian internal;
c. Peserta yang telah di tetapkan sebagai pemenang pada tahap seleksi internal wajib
menyerahkan hard copy nya ke LPPM sebanyak 2 (dua) eksemplar;
d. LPPM bertanggung jawab atas Penetapan Pemenang.
2. Pelaksanaan.
a. LPPM menetapkan pememang pada hasil penilaian pembahasan proposal;
b. Calon pengabdian yang dinyatakan sebagai pemenang diharuskan mengirimkan
SOP
214
berkas kepada KEMENRITEKDIKTI sesuai dengan panduan penelitian dan
pengabdian yang berlaku melalui User Name masing-masing yang telah didaftarkan
oleh Operator Universitas Sam Ratulangi ;
c. Penetapan Pemenang diberikan kepada proposal yang sesuai buku panduan
pelaksanaan penelitian edisi terbaru dari KEMENRISTEKDIKTI dengan penilaian
disesuaikan dengan skema hibah yang ditawarkan;
d. Penetapan Pemenang diranking berdasarkan nilai skor dan pendanaan;
e. Pengumuman Penetapan Pemenang hasil penilaian Pembahasan Proposal oleh LPPM.
3. Evaluasi.
a. Evaluasi Penetapan Pemenang dilaksanakan sesuai dengan catatan penanggungjawab
pelaksanaan Seminar Pembahasan Proposal, berita acara pelaksanaan Seminar
Pembahasan Proposal, dan dinamika perkembangan situasi dan kondisi;
b. Ketua LPPM memimpin Rapat Evaluasi Penetapan Pemenang pada tiap akhir kegiatan;
c. Materi rapat evaluasi Penetapam Pemenang meliputi persiapan, pelaksanaan dan hal-hal
yang mendukung dan menghambat kelancaran pelaksanaan Penetapan Pemanang;
d. Ketua LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode evaluasi
Seminar Pembahasan Proposal berikutnya;
e. Penanggungjawab tindakan perbaikan yang tertulis dalam notulen rapat wajib
memberikan laporan hasil tindak lanjutnya kepada LPPM sesuai batas waktu yang tertulis
dalam notulen rapat;
f. LPPM wajib memberikan verifikasi atas perbaikan tindakan tersebut dan apabila
diperlukan, LPPM wajib mengambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi lagi.
g. Hasil rapat evaluasi dilaporkan oleh Ketua LPPM kepada Rektor.
F. REFERENSI.
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;
8. Statuta STAI Indonesia;
9. Perjanjian Kerjasama.
215
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 11.10/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA
SOP PELAPORAN HASIL HIBAH
A. TUJUAN.
Standard Operating Procedure ini adalah mengatur tentang Pelaporan Hasil Pengabdian
dalam rangka pengembangan konsentrasi keilmuan Dosen disemua bidang, baik dari sisi
pengembangan Teknologi, Sains dan Seni yang lebih modern antara lain meliputi
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian dan Tingkat Penyempurnaan.
B. RUANG LINGKUP .
Standard Operating Procedure ini sebagai acuan bagian semua Dosen strata 1 (S1) dan Dosen
Program Pascasarjana, serta Mahasiswa disemua Konsentrasi Keilmuan di Universitas Sam
Ratulangi dalam rangka kajian mutu pengabdian.
C. TANGGUNG JAWAB.
Standard Operating Procedure ini menjadi tanggung jawab semua unsur Pimpinan, Dosen,
Mahasiswa, disemua Konsentrasi ilmu di STAI Indonesia Jakarta.
D. DEFINISI.
Mekanisme Tindak Lanjut Pelaporan Hasil Pengabdian adalah salah satu bentuk evaluasi
perkembangan Tridharma, pengembangan kemampuan keilmuan secara Teoritis, Konseptual,
Empirik, Metodologik atau Model yang berhubungan langsung dengan Dosen dan Mahasiswa,
guna memperkaya ilmu Pengetahuan, Teknologi dan/atau Seni.
E. PROSEDUR.
1. Umum.
Tindak Lanjut Pelaporan Hasil Pengabdian, suatu proses penyusunan Perencanaan,
pelaksanaan, Pengendalian dari Penyempurnaan Pengabdian sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Perencanaan.
a. Tim Pelaksana Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian, terlebih dahulu
SOP
216
merancang program dalam bentuk Format Mekanisme Tindak Lanjut Hasil
Pengabdian, sesuai yang telah ditentukan dan ditetapkan;
b. Tim Pelaksana Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian, terlebih dahulu melakukan
koordinasi dan konsultasi dengan pihak pihak terkait, dilanjutkan dengan diskusi
khusus dalam persiapan presentasi dalam bentuk seminar sesuai dengan bidang
konsentrasi keilmuan;
c. Tim Pelaksana Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian, melakukan perbaikan-
perbaikan dalam Format Hasil Evaluasi Penelitian sesuai saran dan masukan dari peserta
seminar;
d. Tim Pelaksana Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian, mengajukan pengesahan
Format Evaluasi Hasil Pengabdian kepada Rektor, setelah dilakukan perbaikan-
perbaikan;
e. Tim Pelaksana Tindak Lanjut Evaluasi hasil Pengandian, setelah mendapat Pengesahan
Rektor, ditindak lanjuti dengan sosialisasi di lingkungan kampus.
3. Pelaksanaan.
a. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian, melaksanakan langkah-langkah perbaikan,
pengembangan sesuai Proposal yang telah disetujui Rektor;
b. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian, membuat laporan kemajuan Tindak Lanjut Hasil
Pengabdian secara bertahap sesuai format yang telah ditentukan;
c. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian membuat (mengisi) draf laporan;
d. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian membuat (mengisi) laporan akhir;
e. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian, mempresentasikan Tindak Lanjut Hasil Pengabdian
sesuai bidang Konsentrasi keilmuan;
f. Tim valuasi Hasil Pengabdian, mempublikasikan Tindak Lanjut Hasil Pengabdian.
4. Pengendalian.
Tim Evaluasi Hasil Pengabdian, menyerhakan Berkas Format Hasil Pengabdian, Laporan
kemajuan, laporan Akhir hasil pengabdian dan hasil Publikasi Ilmiah kepada Rektor
Universitas Sam Ratulangi.
5. Penyempurnaan.
a. Tim Evaluasi hasil Pengabdian, bersama Ketua LPPM Universitas Suryakancana,
mengevaluasi Berkas Format Tindak Lanjut Evaluasi hasil penelitian yang telah
disetujui Rektor.
b. Tim Evaluasi Hasil Pengabdian, bersama Ketua LPPM Universitas Suryakancana,
melakukan perbaikan-perbaikan dan pengembangan Tindak Lanjut hasil Evaluasi
Pengabdian berikutnya.
217
F. DOKUMEN/ FORMULIR/ CATATAN.
1. Berkas Format Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian;
2. Presentasi Format Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian;
3. Formulir Laporan Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian;
4. Presentasi Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian;
5. Daftar Hadir peserta Seminar Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian;
6. Publikasi Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pengabdian.
G. REFERENSI.
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI);
7. Panduan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Tahun 2016;
8. Statuta Universitas Sam Ratulangi;
9. Perjanjian Kerjasama.
218
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 12.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. KEMAHASISWAAN & PENGELOLAAN ALUMNI
SOP PELAYANAN ALUMNI
A. TUJUAN
1. Tertibnya mekanisme pelayanan alumni serta terkoordinasinya unit kerja pengurus alumni.
2. Terlaksananya layanan program tracer study secara periodik untuk pengembangan Prodi di
STAI Indonesia.
B. DESKRIPSI
Pelayanan alumni dilakukan untuk memperkuat jaringan dan komunikasi antar alumni dan
alumni dengan almamater. Dengan terwujudnya jaringan yang kuat ini pada alumni akan semakin
diberdayakan melalui kegiatan – kegiatan yang terprogram sekaligus membantu STAI Indonesia
memperoleh umpan balik melalui program tracer study baik oleh alumni maupun pengguna
lulusan.
C. RUANG LINGKUP
Layanan alumni dilakukan di lingkungan STAI Indonesia Jakarta
D. DAFTAR ISTILAH DAN DEFINISI
Tracer study adalah pelacakan alumni yang dilakukan oleh STAI Indonesia untuk mengetahui
kondisi mutakhir alumni. Pelacakan ini berguna untuk memberi umpan balik bagi STAI Indonesia
untuk melakukan berbagai program perbaikan.
E. DOKUMENTASI
Dokumen – dokumen maupun laporan – laporan yang dihasilkan dari prosedur ini antara lain :
1. Foto alumni
2. Data identitas alumni
3. Rekapitulasi data alumni
F. PROSES DAN TANGGUNG JAWAB
Kegiatan layanan alumni ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Puket II kecuali untuk program
tracer study. Program ini dilaksanakan oleh Prodi, sedangkan Ketua hanya mendapat laporan
pelaksanaan dan hasil tracer study.
SOP
219
G. REFERENSI
a. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin
Penyelenggara Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta
Tahun 2016
b. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
220
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 12.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. KEMAHASISWAAN & PENGELOLAAN ALUMNI
SOP PARTISIPASI ALUMNI
A. TUJUAN
SOP ini bertujuan untuk membantu lulusan dan alumni memberikan kontribusi kepada Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
B. RUANG LINGKUP
Partisipasi lulusan dan alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan non-akademik
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta dalam bentuk:
1. Sumbangan Dana
Merupakan setoran dana yang bersifat sumbangan/donasi yang tidak dapat ditarik kembali
(menjadi milik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta). Jumlah minimal tidak
dibatasi
2. Sumbangan Fasilitas
Sumbangan Fasilitas diberikan dalam rangka partisipasi alumni untuk mendukung
pengembangan akademik dan non akademik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia
Jakarta, seperti bantuan multimedia projector, TOA, buku, alat lab, dll.
3. Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran
4. Pengembangan jejaring
Ikatan Alumni STAI Indonesia atau disebut ALUSI secara berkesinambungan dan
berkelanjutan saling memberikan informasi seputar ilmu pengetahuan dan lowongan
pekerjaan dalam berbagai jejaring sosial seperti forum komunitas alumnim Facebook,
Instagram, group WA, dsb.
C. PROSEDUR
1. Puket III menerima dan mengarahkan alumni yang akan memberikan sumbangan.
2. Puket III menginformasikan pada Bag. Umum terkait alumni yang akan memberikan
sumbangan.
3. Alumni yang akan memberikan sumbangannya, mengisi dan menandatangani berupa barang,
tenaga dan pemikiran melalui Bag. Umum diketahui Puket III.
4. Bag. Umum mengakomodir pemberian sumbangan. Sumbangan berupa uang tunai diserahkan
ke Bagian Akademik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, dan Laporan
SOP
221
sumbangan diserahkan oleh Bag. Umum ke Staf Keuangan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Indonesia Jakarta.
5. Bagian Keuangan mencatat penambahan asset yang berasal dari sumbangan, jika sumbangan
berupa uang tunai, maka bagian keuangan membuat laporan penerimaan sumbangan dari
mahasiswa.
D. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang izin Penyelenggara
Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Tahun 2016
2. STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta
222
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 12.3/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. KEMAHASISWAAN & PENGELOLAAN ALUMNI
SOP KEGIATAN EKSTRA KURIKULER MAHASISWA
A. TUJUAN
1. Tertibnya mekanisme pelayanan administrasi maupun kegiatan kemahasiswaan di STAI
Indonesia Jakarta.
2. Terkoordinasinya unit kerja dan personil yang terlibat dalam layanan kegiatan
kemahasiswaan, seperti Pembantu Ketua, prodi, staff, dan organisasi kemahasiswaan intra
kampus.
3. Tersedianya dokumen yang lengkap untuk layanan informasi bagi kepentingan evaluasi dan
pengembangan STAI, misalnya untuk akreditasi dan audit internal maupun eksternal, maupun
hibah.
B. DESKRIPSI
Pelayanan administrasi dilakukan oleh kasubag administrasi untuk memproses berbagai macam
permohonan mahasiswa yang terkait dengan kepentingan kegiatan kemahasiswaan. Administrasi
kegiatan kemahasiswaan ini perlu didokumentasikan secara khusus untuk melihat persiapan,
proses, maupun hasil kegiatan kemahasiswaan melalui monitoring dan evaluasi oleh tim dosen.
C. RUANG LINGKUP
Pelayanan administrasi dan kegiatan kemahasiswaan dilakukan di lingkungan STAI Indonesia
Jakarta.
D. DAFTAR ISTILAH DAN DEFINISI
1. Administrasi adalah proses penanganan dokumen baik yang diterima maupun yang akan
dikeluarkan akademik.
2. Kegiatan Kemahasiswaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan softskills mereka.
3. Proposal Kegiatan adalah deskripsi perencanaan kegiatan mahasiswa secara detail yang
setidaknya membuat latar belakang, tujuan, peserta kegiatan, lokasi kegiatan, daftar nama
panitia dan penanggungjawab lengkap dengan no telepon yang dapat dihubungi, indikator
capaian kegiatan, dan anggaran.
4. Rancangan Kegiatan dan Anggaran adalah rancangan penganggaran pendapatan dan belanja
berdasarkan kegiatan/aktifitas.
SOP
223
5. Ijin Kegiatan adalah permohonan menyelenggarakan kegiatan dari berbagai pihak terkait,
mulai dari Prodi sampai institusi, ataupun ijin yang harus diperoleh dari luar institusi
misalnya dari Kepolisian.
6. Sponsorship adalah kegiatan pencairan sumber dana dari pihak lain diluar sumber dana
yang dikelola institusi, Kegiatan ini diperlukan mengingat dana yang dikelola oleh institusi,
Kegiatan ini diperlukan mengingat dana yang dikelola tidak mungkin bisa mendanai seluruh
kegiatan kemahasiswaan. Selain itu, kegiatan pencarian sponsorship juga mengasah
kemampuan entrepreneurship mahasiswa.
7. Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) adalah standard yang sudah ditetapkan dalam
melaporkan kegiatan yang sudah dilaksanakan bersama dengan rincian anggaran yang
dipakai. Laporan ini disampaikan selambat – lambatnya 2 minggu setelah kegiatan selesai
dilaksanakan. Seandainya dana yang dipakai cukup besar dan waktu kegiatan berlangsung
cukup lama, dana kegiatan tidak akan dicairkan seluruhnya tetapi bertahap sesuai dengan
kebutuhan rill dan dipertanggungjawabkan sebelum pencairan tahap berikutnya.
E. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB
Prosedur layanan administrasi terdiri atas beberapa aktivitas, yaitu :
No. Prosedur Tanggung Jawab
1 Mengisi dan Melengkapi dokumen Mahasiswa
2 Memproses dokumen Puket III
3 Merekap dokumen Puket III
4 Rekomendasi Puket III
5 Pelaksanaan Mahasiswa
6 Laporan dalam bentuk kegiatan mahasiswa (Laporan
Ketua)
Mahasiswa
F. KEADAAN KHUSUS (JIKA ADA)
Apabila mahasiswa yang mengajukan permohonan pelayanan administrasi mengisi dokumen
mereka dengan tidak jujur atau tidak benar, mahasiswa tersebut akan mendapatkan sangsi yang
berupa surat peringatan dan seandainya mahasiswa tersebut tidak mengindahkan Surat
Peringatan, mahasiswa dapat dikenai sangsi akademis.
G. DOKUMENTASI
Dokumen-dokumen maupun laporan – laporan yang dihasilkan dari prosedur ini antara lain: arsip
surat masuk dan keluar, Proposal dan LPJ, arsip sponsorship, dan ijin menginap, ketentuan terkait
dengan penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan.
H. REFERENSI
1. Keputusan DIRJEND Pendidikan Islam Nomor : 110 Tahun 2017 Tentang Izin
Penyelenggara Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta
Tahun 2016
2. STATUA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta.
224
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 13.1/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SISTEM INFORMASI
SOP PEMELIHARAAN JARINGAN
A. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan layanan konektifitas jaringan intranet dan internet
untuk menunjang kegiatan akademik dan administratif di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama
Islam (STAI) Indonesia .
B. RUANG LINGKUP
1. Penjadwalan pemeliharaan jaringan.
2. Pencatatan hasil pemeriksaan.
3. Perbaikan jaringan.
C. ISTILAH DAN DEFINISI
1. Internet merupakan singkatan dari interconnected networking yang berarti jaringan
komputer yang saling terhubung antara satu komputer dengan komputer yang lain yang
membentuk sebuah jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga dapat saling berinteraksi,
berkomunikasi, saling bertukar informasi atau tukar menukar data.
2. Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-
protokol Internet, digunakan untuk berkomunikasi dan berbagi (tukar menukar) informasi
dalam lingkup tertentu (terbatas), misalnya dalam lingkup sebuah kantor, sekolah, atau
kampus.
3. Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer
yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surat
elektronik, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (web). Setiap bagian dari jaringan
komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang
meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan
disebut pelayan (server). Memiliki perangkat jaringan dapat berupa komputer / router /
access point (pemancar Wi-Fi) dan terhubung pada jaringan kampus.
D. PROSEDUR
1. Staf teknisi Jaringan membuat jadwal waktu pemeliharaan peralatan jaringan.
2. Staf teknisi Jaringan mengecek peralatan jaringan di klien sesuai jadwal waktu pemeliharaan
peralatan jaringan.
SOP
225
3. Staf teknisi Jaringan mencatat hasil pekerjaan pemeliharaan layanan jaringan intenet bila
terjadi masalah dan penangannanya.
4. Staf teknisi Jaringan mencatat hasil pekerjaan layanan jaringan bila kondisi peralatan
jaringan masih berfungsi dengan baik.
5. Staf teknisi Jaringan melaporkan hasil pemeliharaan jaringan kepada pimpinan Kasubag
Administrasi Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
226
STAI INDONESIA JAKARTA
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39 Bulak, Klender
Jakarta Timur - Indonesia
No. Dokumen 13.2/SOP-STAIINDO/VII/2014
Tgl. Terbit 1 Juli 2014
No. Revisi 0
Hal. SISTEM INFORMASI
SOP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
A. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses mengembangkan suatu sistem
informasi baru di lingkungan Sekolah Tinggi Islam Agama Islam (STAI) Indonesia.
B. RUANG LINGKUP
1. Menganalisa masalah
2. Merancang sistem
3. Pembuatan sistem
4. Sosialisasi sistem
C. ISTILAH DAN DEFINISI
1. Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data yang
didalamnya meliputi memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dengan berbagai macam cara dan prosedur guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan
bernilai guna tinggi.
2. Sistem informasi adalah suatu kesatuan dari proses-proses, sumber daya manusia yang terlibat
dan teknologi informasi terkait yang dimanfaatkan untuk pengelolaan informasi.
3. Perangkat Lunak (software) adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh
komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau
instruksi yang akan menjalankan suatu perintah.
4. Perangkat Keras (hardware) adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifatnya
bisa dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk
mendukung proses komputerisasi.
5. Implementasi pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses pengubahan spesifikasi
sistem menjadi sistem yang dapat dijalankan.
6. Programer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu
berdasarkan rancangan yang dibuat.
7. Klien adalah unit / bagian yang mengajukan pembuatan sistem informasi baru.
SOP
227
D. PROSEDUR
1. Klien mengajukan permohonan pembuatan sistem baru ke staf Humas dan IT.
2. Analis pada divisi pengembangan sistem menganalisa masalah dengan cara menerjemahkan
permasalahan dari klien (unit/bagian) menjadi daftar kebutuhan perangkat lunak sehingga
memungkinkan untuk dibentuk menjadi suatu sistem informasi.
3. Desainer melakukan perancangan baik dalam bentuk tampilan dan alur proses sistem
sekaligus menetukan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan.
4. Implementasi dilakukan oleh programer sesuai dengan hasil desainer.
5. Setelah sistem dapat dijalankan maka dilakukan pengujian oleh semua tim devisi
pengembangan sistem informasi.
6. Mempresentasikan sistem yang telah dibuat kepada klien untuk mendapat masukan.
7. Melakukan perbaikan sistem jika diperlukan.
8. Uji kelayakan sistem sebelum di distribusikan ke unit/bagian.
9. Devisi pengembangan sistem informasi dan devisi layanan teknologi informasi melakukan
sosialisasi penggunaan sistem kepada pengguna.
top related