2. diklat dan kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran versi kurikulum 2013

Post on 28-Feb-2018

219 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

7/25/2019 2. Diklat Dan Kemampuan Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran Versi Kurikulum 2013

http://slidepdf.com/reader/full/2-diklat-dan-kemampuan-guru-melaksanakan-proses-pembelajaran-versi-kurikulum 1/6

 

http://bdkmedan.kemenag.go.id 

12/04/2014

DIKLAT DAN KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN

PROSES PEMBELAJARAN VERSI KURIKULUM 2013

Oleh: Muhammad Halomoan,M.Pd.

Abstrak

Keberhasilan penerapan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah dan madrasah

membutuhkan kesiapan dari pihak guru sebagai ujung tombak pelaksananya di

ruang-ruang kelas. Untuk mewujudkan kesiapan guru tersebut berbagai Diklat dan

Bimtek dilaksanakan untuk melatih mereka. Tulisan ini mengulas permasalahan

kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran versi kurikulum 2013

yang diamati pada saat berlangsungnya peer teaching. 

Ditemukan berbagai permasalahan guru dalam pelaksanaannya . Pertama, 13%

guru menganggap  peer teaching  kurang memberikan manfaat buat mereka. Kedua,

Kemampuan guru bermasalah dalam membedakan langkah mengamati  pada tahap

 pendahuluan dengan kegiatan mengamati  yang terdapat dalam langkah  mencoba 

 pada tahap kegiatan inti.Ketiga, penerapan langkah mengasosiasikan/menalar tidak

terjadi pada saat guru tidak mempersiapkan lembar kerja peserta didik sebelum

 proses dimulai. Keempat, penerapan langkah mengkomunikasikan didominasi

 presentasi secara lisan dan tidak melibatkan semua anggota kelompok dalam presentasi. Kelima, penerapan penilain autentik yang menyarankan terjadinya

 penilaian proses dan hasil masih terabaikan. Keenam, dominasi guru dalam proses

 pengambilan kesimpulan pada tahap penutup masih terlihat.

Disarankan dalam pelaksanaan Diklat dan Bimtek Kurikulum 2013

Widyaiswara dan fasilitator tidak memadakan pada tahap konsep, tetapi harus

mencapai sesi peer teaching dan pendampingan, sehingga dapat diberikan  feed back  

 bagi masing-masing guru.

Key word: Peer teaching, kemampuan guru, Kurikulum 2013 

7/25/2019 2. Diklat Dan Kemampuan Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran Versi Kurikulum 2013

http://slidepdf.com/reader/full/2-diklat-dan-kemampuan-guru-melaksanakan-proses-pembelajaran-versi-kurikulum 2/6

A.  Pendahuluan

Upaya meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan real teaching  di

tempat tugasnya adalah keniscayaan yang mestinya dilakukan secara

 berkesinambungan, bukan hanya karena perubahan kurikulum. Upaya tersebut dapat

dilakukan melalui berbagai cara, pada berbagai kesempatan dan melalui beragam bentuk kegiatan. Upaya tersebut perlu dilakukan untuk menyahuti perubahan-

 perubahan yang terus dan akan terus berlangsung di sekitar dunia pendidikan dan

 pembelajaran. Jangan sempat ada guru yang menganggap bahwa peserta didik yang

dihadapinya masih sama saja dengan kondisi dirinya ketika menjadi siswa dahulu.

Materi ajar yang ditransfer guru bisa saja sama dengan masa sebelumnya,

tetapi cara dan pendekatan yang ditempuh untuk memberhasilkan pembelajaran dan

 pendidikan bagi siswa sekarang mestilah berbeda, karena mereka lahir dan

dibesarkan dalam suasana yang berbeda pula dengan masa kita dahulu ketika

menjadi siswa. Baik menyangkut kebutuhan masa depannya, maupun lingkungan

fisik dan psikisnya. Pada tataran inilah kita memandang guru perlu meng-up-grade

cara-cara baru yang dianggap sesuai dengan kondisi kekinian peserta didik.

Kehadiran Kurikulum 2013 di satu sisi dapat dipandang sebagai salah satu

upaya untuk menselaraskan cara-cara melaksanakan proses pembelajaran terhadap

 peserta didik masa kini, disamping perubahan dalam masalah standar isi, standar

kompetensi lulusan dan standar penilaiannya.

Bagaimana kesiapan guru madrasah kita, khususnya di Sumatera Utara

dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai kurikulum 2013, bagian mana saja

dari proses itu yang perlu mendapat penanganan lebih lanjut? Inilah yang menjadi

 pembahasan dalam tulisan ini.

B.  Permasalahan

Ada tiga fokus permasalahan yang menjadi perhatian dalam pengamatan ini:

Pertama, bagaimana persepsi guru terhadap  peer teaching yang dilakukan. Kedua,

 bagaimana gambaran kemampuan guru peserta diklat (kelebihan dan

kekurangannya) dalam melaksanakan proses pembelajaran versi kurikulum 2013.

Ketiga, Tindakan apa yang perlu dilakukan untuk memperbaikinya?.

C.  Setting Pengamatan

Pengamatan dilakukan baik pada saat berlangsungnya Diklat di Balai Diklat

Keagamaan (BDK) Medan, maupun pada saat Bimtek Kurikulum 2013 yang

dilaksanakan menurut DIPA masing-masing di Kantor Kementerian Agama

Kabupaten dan Kota di Sumut dan Aceh. Status guru peserta ada yang PNS dan non-

PNS baik dari madrasah negeri maupun swasta. Dilihat dari jabatannya, guru peserta

diklat ini adalah guru muda, rata-rata pengalaman mengajarnya antara empat sampai

sembilan tahun.

Tiap guru yang melakukan peer teaching sesuai standar pelatihan pada

kurikulum 2013 diberikan kesempatan selama 30 menit. Pengamatan dilakukan oleh

fasilitator dan empat orang teman sejawat.

7/25/2019 2. Diklat Dan Kemampuan Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran Versi Kurikulum 2013

http://slidepdf.com/reader/full/2-diklat-dan-kemampuan-guru-melaksanakan-proses-pembelajaran-versi-kurikulum 3/6

Fasilitator dalam melakukan pengamatan memfokuskan diri pada pengamatan

ciri khas proses pembelajaran Kurikulum 2013 yaitu penerapan  pendekatan saintific 

dan  penilaian autentic. Pertama, pada penerapan Pendekatan Saintific  meliputi

langkah-langkah: Mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan. Kedua, pada penerapan penilaian autentik dilihat apakah

muncul penilaian proses dan hasil.

Format pengamatan yang digunakan teman sejawat untuk memotret

kemampuan guru dalam kegiatan ini adalah format yang digunakan dalam pelatihan

kurikulum 2013 yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ada

40 butir aspek yang diamati dalam format ini. Garis besarnya adalah sebagai berikut:

Pendahuluan : Apersepsi dan Motivasi

Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan

Kegiatan Inti : Penguasaan Materi Pelajaran

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

Penerapan Pendekatan saintific

Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam

 pembelajaran

Kegiatan Penutup : Penutupan Pembelajaran

D.  Hasil dan Pembahasan

Persepsi guru terhadap pelaksanaan  Peer Teaching . Sebanyak 87% guru

memandang bahwa pelaksanaan  peer teaching   dalam Diklat dan Bimtek sangat

memberikan manfaat kepada mereka. Selebihnya menganggap kurang dan tidak

 bermanfaat. Bagi yang persepsinya bermanfaat, mereka berpendapat bahwa  peer

teaching   yang dilakukan dapat menjadi model atau patron bagi mereka dalam

melaksanakan pembelajaran nantinya setelah pemberlakuan kurikulum ini di

madrasah, tetapi 57% diantara mereka ini merasa khawatir terhadap penampilan

mereka dalam peer teaching.

Rasa khawatir guru muncul diakibatkan tiga penyebab. Pertama, tidak

terbiasa diamati rekan sejawat sewaktu melaksanakan pembelajaran. Kedua,

 pengalaman mereka sebelumnya, setelah selesai pengamatan tidak mendapatkan

 feed-back   yang menggembirakan. Ketiga, belum nyata bagi mereka perbedaan

antara pembelajaran versi kurikulum 2013 dengan versi kurikulum 2006.

Pengamatan pada bagian pendahuluan menunjukkan bahwa 40% guru yang

melaksanakan peer teaching lupa menyampaikan tujuan pembelajaran dan

mengalami kesulitan dalam meberikan apersepsi. Masih dalam tahapan ini juga,

menurut versi kurikulum 2013 guru harus mampu memancing dan meningkatkan

rasa ingin tahu peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibelajarkan,

namun terlihat mereka langsung ke inti materi melalui tanya jawab. Seyogianya,

guru dapat memberikan obyek pengamatan baik berupa gambar maupun obyek

nyata yang faktual dan kontekstual dengan materi yang akan dibahas.

7/25/2019 2. Diklat Dan Kemampuan Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran Versi Kurikulum 2013

http://slidepdf.com/reader/full/2-diklat-dan-kemampuan-guru-melaksanakan-proses-pembelajaran-versi-kurikulum 4/6

Pada bagian inti, penguasaan materi ajar oleh guru yang melaksanakan peer

teaching   tidak dapat dideskripsikan dengan baik, mana guru yang menguasai,

kurang menguasai dan tidak menguasai materi belum dapat dipastikan. Keadaan ini

terjadi karena tahapan elaborasi tidak dapat berkembang pada saat proses  peer

teaching  berlangsung akibat waktu yang digunakan hanya 30 menit. Dengan kata

lain kemunculan materi kelihatan tidak utuh. Kemunculann materi yang utuh

memang tidak diharapkan dalam pengamatan ini, karena fokusnya bukan pada

materi ajar, tetapi hanya bagaimana guru dapat memperlihatkan langkah-langkah

 pendekatan saintifik nyata terlihat dalam pembelajarannya, dan terlihat penerapan

 penilaian proses dan hasil meskipun hanya simulasinya.

Pengamatan terhadap langkah-langkah pendekatan saintifik memperlihatkan

masih perlunya perbaikan pada berbagai hal. Pertama, guru masih sulit

membedakan langkah mengamati  dalam tahap pendahuluan dengan kegiatan

mengamati dalam langkah mencoba. Dari segi tujuannya dapat dibedakan,

mengamati pada tahap pendahuluan bertujuan untuk memicu keingintahuan siswa

 pada sesi berikutnya, sedangkan dalam tahap mencoba kegiatan mengamati

 biasanya dalam rangka penguasaan substansi materi ajar. Mengamati pada tahap

 pendahuluan tidak mesti langsung pada materi yang akan dipelajari. Misalnya, pada

tahap pendahuluan guru dapat saja menyajikan satu slide gambar mengenai hutan

atau taman-taman bunga atau matahari, padahal yang ingin dipelajari adalah

fotosintesis. Sedangkan mengamati dalam mencobanya tentulah langsung

menggunakan daun-daun, aluminium foil, alkohol, air dan Iodium.

Langkah menanya  hampir tidak ditemukan masalah, tetapi pada langkah

mengasosiasikan atau menalar  sering tidak muncul disebabkan guru peer teachingtidak mempersiapkan lembar kerja siswa sebelumnya. Menalar akan muncul jika

siswa mengerjakan tugas-tugas yang sesuai dari gurunya.

Langkah mengkomunikasikan  atau menyajikan  sebagai langkah terakhir

dalam pendekatan saintifik terlihat sudah muncul dalam proses pembelajaran, tetapi

sering sekali guru hanya menyuruh satu orang dari satu kelompok untuk

mempresentasikan di depan kelas. Mempresentasikan perlu dilakukan untuk

memotret pengetahuan yang telah diperoleh siswa pada tahap sebelumnya, selain

itu juga dimaksudkan untuk membiasakan diri siswa percaya diri dan terampil

 berkomunikasi. Menyajikan dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan atau

keduanya sekaligus. Kebanyakan guru memilih presentasi secara lisan.

Pada penampilan urutan pertama melaksanakan  peer teaching , tampak

masih belum nyata perbedaan pembelajaran lama dengan kurikulum 2013. Tiap kali

guru selesai  peer teaching   fasilitator memberikan komentar dan masukan.

Perbaikan pembelajaran baru nyata pada penampilan guru urutan ke-4.

Penerapan strategi pembelajaran untuk menanamkan sikap dan nilai-nilai

 belum terlihat muncul dalam proses. Dengan kata lain momen-momen tertetu

dalam proses pembelajaran belum dimanfaatkan untuk mengintegrasikan dan

menanamkan sikap dan nilai-nilai. Keadaan ini terjadi karena guru masih belum

memahami secara jelas konsep pembelajaran langsung (direct learning ) dan taklangsung (indirect learning ) dalam kurikulum 2013. Menurut kurikulum 2013

7/25/2019 2. Diklat Dan Kemampuan Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran Versi Kurikulum 2013

http://slidepdf.com/reader/full/2-diklat-dan-kemampuan-guru-melaksanakan-proses-pembelajaran-versi-kurikulum 5/6

kompetensi dasar (KD) yang berasal dari KI-1 (sikap spritual) dan KI-2 (sikap

sosial) tidak diajarkan secara langsung, yang diajarkan secara langsung adalah KD

yang berasal dari KI-3 (pengetahuan) menurut proses seperti yang ada di KI-4.

Diperlukan tindakan untuk mengatasi keadaan ini. Salah satu alternatifnya ialah

dengan menggunakan video pembelajaran yang didalamnya disimulasikan cara-

cara pengintegrasian sikap dan nilai-nilai dalam pembelajaran.

Bagaimana dengan penerapan penilaian autentik? Pembelajaran versi

kurikulum 2013 menyarankan adanya penilaian proses dan hasil. Sebanyak 60%

guru yang tampil tidak tampak menerapkannya dalam peer teaching. Seyogianya,

sewaktu terjadi kerja kelompok pada proses pembelajaran guru dapat menggunakan

daftar pengamatan untuk menilai sikap dan prilaku peserta didik. Ini adalah contoh

 penilaian proses. Sedangkan pada akhir sesi guru dapat melakukan penilaian hasil

dengan terlebih dahulu mempersiapkan soa-soal atau pertanyaan sebelum

memasuki proses pembelajaran.

Keadaan seperti ini dapat terjadi disebabkan oleh pandangan guru yang

salah terhadap pembelajaran dan penilaian. Guru menganggap bahwa pembelajaran

terpisah dengan penilaian. Padahal sesungguhnya menurut kurikulum 2013

 pembelajaran sepaket dengan penilaian. Penilaian adalah bagian tak terpisahkan

dari pembelajaran. Untuk mengatasi keadaan ini diperlukan pendampingan lebih

lanjut.

Rata-rata nilai perolehan peserta  peer teaching  yang diberikan oleh teman

sejawat berdasarkan format pengamatan adalah 64. Masih jauh dari yang

diharapkan. Karena standarnya 86.

Pada tahap penutup sebanyak 60 % guru  peer teaching   masih

menyimpulkan secara sendiri tanpa melibatkan peserta didik. Keadaan ini masih

menggambarkan dominasi guru. Kurikulum 2013 selain menyarankan pembelajaran

menggunakan pendekatan saintifik, juga menyarankan penerapan model

 pembelajaran inquiry dan discovery, peserta didiklah seharusnya yang menemukan

 pengetahuan melalui tuntunan dan fasilitasi dari gurunya.

Pembela

 jaran

Penila

ian

Pembelajaran

Penilaian

Gambar 1. Persepsi yang menganggap

pembelajaran dan penilaian terpisah

Gambar 2. Persepsi yang menganggap

pembelajaran dan penilaian satu paket

7/25/2019 2. Diklat Dan Kemampuan Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran Versi Kurikulum 2013

http://slidepdf.com/reader/full/2-diklat-dan-kemampuan-guru-melaksanakan-proses-pembelajaran-versi-kurikulum 6/6

E.  Penutup

Simpulan

Proses pembelajaran menurut kurikulum 2013 menuntut diterapkannya

langkah-langkah pendekatan saintifik mulai dari mengamati, menanya, mencoba,

menalar dan mengkomunikasikan. Kurikulum ini juga mengamanatkan agar gurumenerapkan pembelajaran satu paket dengan penilaiannya, tidak memandang

 pembelajaran terpisah dengan penilaian. Untuk memberhasilkan pembelajaran ini

(versi kurikulum 2013) pada real teaching di tempat tugas, guru harus terlebih

dahulu melakukan  peer teaching  agar dapat mengetahui titik kelemahan dan upaya

memperbaikinya.

Saran

Disarankan kepada para widyaiswara atau fasilitator dalam mengajarkan

kurikulum 2013 kepada guru-guru tidak hanya berhenti pada sebatas konsepnya,

tetapi harus sampai kepada peer teaching  dan pendampingannya.

Panitia pelaksana Diklat atau Bimtek di luar BDK disarankan agar tidak

mengalokasikan waktu untuk Bimtek Kurikulum 2013 kurang dari 40 jam pelajaran.

Sebab jika kurang dari 40 jam pelajaran peserta tidak memiliki waktu yang cukup

untuk melaksanakan peer teaching .

Refrensi

Asmani, Jamal Ma’ruf. 2011. Micro Teaching dan Team Teaching . Jogjakarta: PT.

DIVA Press.

Cooper and Allen. 1971. Basic Teaching Skills. London: Oxford University Press.

Hasibuan, J.J dan Mudiono. 1995.  Proses Belajar Mengajar. Bandung: RemajaRosda Karya

Iskandar. 2009. Keterampilan Dasar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Depdikbud.2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 tahun

2013 tentang Standar Isi Kurikulum 2013

--------------.2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun

2013 Tentang Standar Proses Pembelajaran

--------------.2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 tahun

2013 Tentang Standar Penilaian

--------------.2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 tahun

2013 Tentang Struktur kurikulum SD/MI

--------------.2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 tahun

2013 Tentang Struktur kurikulum SMP/MTs

--------------.2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 tahun

2013 Tentang Struktur kurikulum SMA/MA

--------------.2013.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A

tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013

top related