berita negara republik indonesia - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn334-2016.pdf ·...
TRANSCRIPT
BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA
No. 334,2016 KEMEN-LHK. Akreditasi.Lembaga Diklat.Perolehan. Pencabutan.
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR P.53/MENLHK-SETJEN/2015
TENTANG
TATA CARA MEMPEROLEH AKREDITASI LEMBAGA PELAKSANA PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 63 ayat (1) huruf w,
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
Pemerintah bertugas dan berwenang memberikan
pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan penghargaan;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 65 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, setiap orang berhak
mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses
informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam
memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat;
c. bahwa ketentuan Pasal 50 sampai dengan Pasal 53
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan
Pelatihan Kehutanan, mengatur tentang pengakuan
penyelenggaraan diklat, sertifikat, lembaga diklat;
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -2-
d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan
Pengembangan, serta Pendidikan dan Pelatihan
Kehutanan mengamanatkan Menteri untuk mengatur
tata cara memperoleh akreditasi dan sertifikat diklat
kehutanan;
e. bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
di bidang lingkungan hidup dan kehutanan harus
dilaksanakan oleh lembaga pelaksana pendidikan dan
pelatihan yang terakreditasi;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf e perlu
menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tentang Tata Cara Memperoleh Akreditasi
Lembaga Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Bidang
Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang...
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4412);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
www.peraturan.go.id
2016, No. 334-3-
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Penelitian dan Pengembangan serta Diklat Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5099);
5. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 2
Tahun 2008 tentang Pedoman Akreditasi Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah;
6. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Tahun 2014-2019, sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 79/P Tahun
2015;
7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara;
8. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 17);
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 713);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH
AKREDITASI LEMBAGA PELAKSANA PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN.
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -4-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan dan pelatihan yang selanjutnya disebut Diklat
adalah proses belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan kompetensi Pegawai Negeri Sipil dan Non
Pegawai Negeri Sipil.
2. Pendidikan dan pelatihan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan yang
selanjutnya disebut Diklat LHK adalah proses belajar
mengajar dalam rangka meningkatkan kompetensi
Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil di
bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
3. Akreditasi adalah penilaian kelayakan lembaga bidang
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam
menyelenggarakan program Diklat LHK yang ditetapkan
dalam surat Keputusan berupa Sertifikat Akreditasi
Lembaga Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan oleh
Instansi Pembina.
4. Lembaga Pelaksana Diklat LHK adalah lembaga yang
memiliki program untuk menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan kehutanan.
5. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang selanjutnya
disingkat Pusat Diklat adalah unit organisasi pada
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang
menangani urusan pendidikan dan pelatihan lingkungan
hidup dan kehutanan bagi aparatur dan non aparatur
sumber daya manusia lingkungan hidup dan kehutanan.
6. Instansi Pembina Diklat Lingkungan Hidup dan
Kehutanan yang selanjutnya disebut Instansi Pembina
adalah Pusat Diklat LHK yang secara fungsional
bertanggung jawab atas penyelenggaraan diklat yang
www.peraturan.go.id
2016, No. 334-5-
meliputi perencanaan, pengaturan, koordinasi,
pelaksanaan dan evaluasi Diklat LHK.
7. Penyelenggara Diklat LHK Pemerintah adalah lembaga
pelaksana Diklat LHK yang berada di bawah Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
8. Penyelenggara Diklat LHK Pemerintah Daerah adalah
lembaga pelaksana Diklat LHK yang berada di bawah
Pemerintah Daerah.
9. Penyelenggara Diklat LHK Dunia usaha adalah lembaga
pelaksana Diklat LHK milik badan usaha milik negara,
badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik
swasta.
10. Penyelenggara Diklat LHK Masyarakat adalah lembaga
pelaksana Diklat LHK yang dikelola oleh kelompok atau
lembaga masyarakat.
11. Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang
dengan tugas, tanggung jawab wewenang untuk
mendidik, mengajar dan/atau melatih Pegawai Negeri
Sipil pada Lembaga Diklat LHK Pemerintah atau
Pemerintah Daerah.
12. Pengajar adalah tenaga pengajar/widyaiswara yang telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi pengajar atau
pendidikan lain yang sejenis dan memiliki kompetensi
untuk mengampu materi pembelajaran dan menguasai
metodologi pembelajaran.
13. Pengelola adalah tenaga kediklatan yang telah memiliki
sertifikat pendidikan dan pelatihan bagi pengelola
lembaga pendidikan dan pelatihan.
14. Program Diklat LHK adalah seperangkat Informasi
mengenai pelaksanaan Diklat LHK, jenis dan jenjang
Diklat LHK, serta ruang lingkup materi Diklat LHK.
15. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang
dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dan non
Pegawai Negeri Sipil di bidang lingkungan hidup dan
kehutanan berupa wawasan, pengetahuan, keterampilan,
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -6-
dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas dan jabatan.
16. Alat bantu pembelajaran adalah peralatan yang
digunakan untuk membantu proses belajar.
17. Tim Akreditasi adalah tim yang mempunyai kualifikasi
yang relevan dan kompeten untuk melaksanakan
penilaian pemenuhan persyaratan akreditasi Lembaga
Pelaksana Diklat LHK.
18. Kepala Pusat adalah Kepala Pusat yang mengurusi
bidang Diklat LHK.
19. Kepala Badan adalah Kepala Badan yang mengurusi
bidang penyuluhan dan pengembangan sumber daya
manusia lingkungan hidup dan kehutanan.
20. Menteri adalah Menteri yang mengurusi bidang
lingkungan hidup dan kehutanan.
BAB II
AKREDITASI
Pasal 2
(1) Penyelenggaraan Diklat LHK oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan Masyarakat wajib
memperoleh pengakuan atau akreditasi dari Menteri.
(2) Pengakuan atau akreditasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan oleh Pusat Diklat.
Pasal 3
Untuk dapat memperoleh akreditasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1), Lembaga Pelaksana Diklat LHK
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan
Masyarakat harus memenuhi :
a. unsur persyaratan;
b. bobot unsur; dan
c. komponen akreditasi.
www.peraturan.go.id
2016, No. 334-7-
Pasal 4
Unsur persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf a meliputi :
a. status hukum Lembaga Pelaksana Diklat LHK;
b. tenaga kediklatan;
c. program diklat LHK;
d. sarana; dan
e. prasarana.
Pasal 5
Status hukum sebagai Lembaga Pelaksana Diklat LHK
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a dapat berupa,
antara lain :
a. lembaga pendidikan dan pelatihan Pemerintah atau
Pemerintah Daerah;
b. lembaga pendidikan dan pelatihan swasta atau
masyarakat, yang dibentuk berdasarkan akta
pendiriannya untuk Diklat yang bersifat terbuka; atau
c. lembaga pendidikan dan pelatihan perguruan tinggi, yang
dibentuk berdasarkan keputusan Rektor sebagai
penetapan bahwa lembaga tersebut mempunyai fungsi
melaksanakan Diklat.
Pasal 6
(1) Tenaga kediklatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf b terdiri dari :
a. pengelola; dan
b. pengajar.
(2) Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
harus memiliki :
a. sertifikat pengelola Diklat atau setara dengan
sertifikat MOT (management of training) untuk jajaran
pimpinan Lembaga Pelaksana Diklat LHK; dan
b. sertifikat pelaksana Diklat atau setara dengan
sertifikat TOC (training officer course) untuk staf
Lembaga Pelaksana Diklat LHK
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -8-
(3) Pengajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
harus memiliki antara lain :
a. sertifikat pelatihan untuk pengajar sesuai materi
Diklat yang diajarkan;
b. pengalaman paling sedikit 5 (lima) tahun di bidang
yang sesuai dengan materi Diklat yang diajarkan; dan
c. sertifikat kompetensi sesuai dengan materi Diklat
yang diajarkan.
Pasal 7
Program Diklat LHK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
huruf c terdiri atas :
a. kurikulum Diklat;
b. bahan Diklat;
c. metode Diklat;
d. jangka waktu pelaksanaan Diklat;
e. peserta Diklat; dan
f. panduan Diklat.
Pasal 8
(1) Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d
paling sedikit harus memiliki alat bantu pembelajaran.
(2) Alat bantu pembelajaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) antara lain berupa :
a. media auditif, antara lain berupa : radio, pengeras
suara, recorder;
b. media visual, antara lain berupa : papan tulis, alat
peraga, computer, infocus; dan
c. media audio visual, antara lain berupa : film
dan/atau video.
(3) Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e,
paling sedikit harus memiliki :
a. ruang kelas;
b. ruang perpustakaan;
c. ruang makan;
d. ruang ibadah; dan
e. ruang kantor.
www.peraturan.go.id
2016, No. 334-9-
(4) Dalam hal Diklat LHK memerlukan laboratorium,
Lembaga Pelaksana Diklat LHK harus menyediakan atau
memiliki akses laboratorium sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam kurikulum Diklat.
Pasal 9
Ketentuan lebih lanjut mengenai bobot unsur dan komponen
akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dan
huruf c, diatur dengan Peraturan Kepala Badan.
BAB III
TIM AKREDITASI
Pasal 10
(1) Tim Akreditasi ditetapkan oleh Menteri.
(2) Tim Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. Sekretariat;
b. Tim verifikasi; dan
c. Tim penilai.
Pasal 11
Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)
huruf a mempunyai tugas:
a. melaksanakan tugas administratif terhadap lembaga
pelaksana Diklat LHK yang mengajukan permohonan
akreditasi; dan
b. memeriksa kelengkapan dokumen dan menyampaikan
kepada lembaga pelaksana Diklat LHK apabila masih
terdapat kekurangan.
Pasal 12
Tim verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)
huruf b mempunyai tugas :
a. melakukan verifikasi terhadap pemenuhan persyaratan
yang diajukan oleh lembaga pelaksana Diklat LHK;
b. menyusun laporan hasil verifikasi; dan
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -10-
c. menyampaikan laporan hasil verifikasi kepada Tim
penilai.
Pasal 13
Tim penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)
huruf c mempunyai tugas:
a. menilai laporan hasil verifikasi; dan
b. menyampaikan hasil penilaian kepada Kepala Badan
untuk menetapkan kelayakan Lembaga Pelaksana Diklat
LHK dalam menyelenggarakan program Diklat LHK.
BAB IV
TATA LAKSANA AKREDITASI
Pasal 14
(1) Setiap Lembaga Pelaksana Diklat LHK yang memenuhi
unsur persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh
akreditasi sebagai Lembaga Pelaksana Diklat LHK.
(2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh
melalui tahapan :
a. permohonan Akreditasi;
b. verifikasi;
c. penilaian Akreditasi; dan
d. penerbitan surat keputusan dan sertifikat Akreditasi.
Pasal 15
(1) Lembaga Pelaksana Diklat LHK mengajukan permohonan
Akreditasi secara tertulis kepada Pusat Diklat dengan
mengisi formulir permohonan akreditasi/re-akreditasi
lembaga pelaksana Diklat LHK dan menyertakan
dokumen dalam unsur persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4.
(2) Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
www.peraturan.go.id
2016, No. 334-11-
(3) Kepala Pusat Diklat menugaskan Tim Akreditasi untuk
memproses berkas permohonan akreditasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(4) Sekretariat Tim Akreditasi melakukan pemeriksaan
terhadap kelengkapan permohonan Akreditasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(5) Sekretariat Tim Akreditasi memberikan tanda terima
untuk permohonan yang dinyatakan lengkap secara
administrasi.
(6) Dalam hal permohonan Akreditasi tidak lengkap,
Sekretariat Tim Akreditasi mengembalikan permohonan
kepada pemohon untuk dilengkapi dalam jangka waktu
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan
dikembalikan.
(7) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) pemohon tidak melengkapi dokumen unsur
persyaratan, maka permohonan dinyatakan batal dan
dapat mengajukan permohonan baru.
Pasal 16
(1) Permohonan Akreditasi yang dinyatakan lengkap secara
administrasi selanjutnya dilakukan verifikasi oleh Tim
verifikasi.
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. verifikasi administrasi; dan
b. verifikasi teknis.
(3) Verifikasi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a dilakukan terhadap pemenuhan unsur
persyaratan Akreditasi melalui pemeriksaan dokumen
permohonan dengan menggunakan komponen penilaian
Akreditasi Lembaga Pelaksana Diklat LHK sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini.
(4) Verifikasi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b dilakukan terhadap pemenuhan unsur
persyaratan akreditasi melalui peninjauan lokasi untuk
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -12-
memastikan kesesuaian dokumen dengan kondisi di
lapangan.
Pasal 17
(1) Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16, Tim penilai melakukan penilaian
terhadap hasil verifikasi.
(2) Hasil penilaian Tim penilai sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk dijadikan pertimbangan dalam pemberian
peringkat akreditasi.
(3) Penilaian unsur persyaratan Akreditasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilakukan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4.
(4) Berdasarkan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat
(3), diberikan peringkat Akreditasi yang terdiri atas :
a. peringkat A, untuk nilai 91,00 – 100;
b. peringkat B, untuk nilai 81,00 – 90,99; dan
c. peringkat C, untuk nilai 71,00 – 80,99.
Pasal 18
(1) Sertifikat Akreditasi diterbitkan berdasarkan peringkat
Akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat
(4).
(2) Apabila hasil penilaian Akreditasi bernilai di bawah
71,00, Lembaga Pelaksana Diklat LHK tidak
mendapatkan sertifikat akreditasi.
(3) Masa berlaku sertifikat akreditasi Lembaga Pelaksana
Diklat LHK untuk:
a. peringkat A selama 5 (lima) tahun;
b. peringkat B selama 3 (tiga) tahun;
c. peringkat C selama 2 (dua) tahun.
Pasal 19
(1) Pemegang sertifikat Akreditasi wajib :
a. membuat laporan pelaksanaan Diklat LHK yang
terdiri dari :
www.peraturan.go.id
2016, No. 334-13-
1. laporan pelaksanaan Diklat paling lambat 1 (satu)
minggu setelah pelaksanaan Diklat LHK; dan
2. laporan berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam
1 (satu) tahun.
b. menyediakan informasi mengenai pelaksanaan Diklat
LHK sesuai program Diklat LHK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 yang dapat diakses oleh
masyarakat.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan
kepada Pusat Diklat.
Pasal 20
(1) Tahapan Akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
14 ayat (2) dilaksanakan dengan jangka waktu paling
lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak dokumen
permohonan akreditasi dinyatakan lengkap.
(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
termasuk waktu yang diperlukan oleh pemohon
Akreditasi untuk melengkapi dokumen permohonan
Akreditasi.
Pasal 21
Tahapan akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan skema sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini.
Pasal 22
(1) Lembaga Pelaksana Diklat LHK yang akan segera
berakhir masa berlaku sertifikat akreditasinya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3), dapat
melakukan pengajuan re-akreditasi.
(2) Pengajuan re-akreditasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum
masa berlaku sertifikat akreditasi berakhir.
(3) Re-akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan tahapan akreditasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2).
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -14-
BAB V
KERJA SAMA
Pasal 23
Lembaga Pelaksana Diklat LHK yang terakreditasi dapat
bekerjasama dengan :
a. Lembaga Pelaksana Diklat LHK terakreditasi lainnya;
atau
b. Lembaga Pelaksana Diklat LHK yang belum terakreditasi
dalam rangka permohonan akreditasi Lembaga Diklat
LHK.
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 24
Pusat Diklat melakukan pembinaan terhadap Lembaga
Pelaksana Diklat LHK melalui :
a. penyediaan pedoman, peraturan, dan kurikulum terkait
dengan pelaksanaan Diklat LHK;
b. pelatihan untuk pengajar, seminar, workshop terkait
dengan pelaksanaan Diklat LHK;
c. pemberian informasi dalam rangka pemenuhan
persyaratan dan kewajiban Akreditasi; dan/atau
d. penerapan sistem manajemen mutu dalam pelaksanaan
Diklat LHK untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan
Diklat LHK.
Pasal 25
(1) Pusat Diklat melakukan pengawasan terhadap :
a. pemenuhan unsur persyaratan Akreditasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4; dan
b. pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun dengan cara :
www.peraturan.go.id
2016, No. 334-15-
a. kunjungan lapangan;
b. melakukan pemeriksaan terhadap laporan hasil
pelaksanaan Diklat LHK; dan/atau
c. asesmen kinerja pelaksanaan Diklat LHK.
Pasal 26
(1) Berdasarkan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25, Pusat Diklat :
a. memberikan teguran;
b. membekukan sertifikat akreditasi; atau
c. mencabut sertifikat akreditasi.
(2) Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diberikan apabila berdasarkan hasil pengawasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2), lembaga
pelaksana Diklat LHK melakukan pelanggaran.
(3) Teguran Pertama diberikan, agar lembaga pelaksana
Diklat LHK segera memperbaiki kesalahannya dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender.
(4) Teguran Kedua, apabila teguran sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari kalender, sertifikat Akreditasi akan
dibekukan.
(5) Teguran Ketiga, apabila selama pembekuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) tidak ada perbaikan dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender, sertifikat
Akreditasi dicabut.
(6) Kepala Pusat Diklat LHK mengumumkan Lembaga
Pelaksana Diklat LHK yang dibekukan dan/atau dicabut
sertifikat akreditasinya sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dan ayat (5) kepada masyarakat.
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -16-
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 27
(1) Pembiayaan proses akreditasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 dan re-akreditasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22, dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
(2) Biaya pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 dan Pasal 25 dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 28
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Lembaga
Pelaksana Diklat LH yang telah diregistrasi oleh
Kementerian Lingkungan Hidup, dinyatakan telah
terakreditasi sampai berakhir masa berlakunya.
(2) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Lembaga
Pelaksana Diklat LHK yang telah diregistrasi oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
dinyatakan telah terakreditasi sampai berakhir masa
berlakunya.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 21 Tahun 2012 tentang
Akreditasi Lembaga Pelaksana Pendidikan dan/atau Pelatihan
di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
www.peraturan.go.id
2016, No. 334-17-
Pasal 30
Ketentuan Lebih lanjut mengenai tata cara memperoleh
akreditasi lembaga pelaksana Diklat bidang lingkungan hidup
dan kehutanan akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Kepala Badan.
Pasal 31
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Oktober 2015
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
SITI NURBAYA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 Maret 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -18-
www.peraturan.go.id
2016, No. 334-19-
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -20-
www.peraturan.go.id
2016, No. 334-21-
www.peraturan.go.id
2016, No. 334 -22-
www.peraturan.go.id