18 masalah penting · “daging (hewan qurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai...
Post on 22-Sep-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
18 MASALAH
PENTING SEPUTAR IBADAH QURBAN
ALA MADZHAB AS-SAADAH ASY-SYAFI’IYYAH
Oleh :
Faruq Sinambela,Lc
Editor:
Tim Kiblat.net
1. Apa itu Udh-hiyyah?
Secara etimologi udh-hiyah adalah isim musytaq dari Adh-dhuha, yang maknanya irtifaa’us syams atau naiknya matahari. Ibadah kurban disebut udh-hiyah karena hewan itu disembelih di waktu dhuha1, berkata Al-Jauhariy, berkata Al-Ashma’iy, disana empat bahasa kadang disebut أضحية (udh-hiyyah), kadang disebut إضحية (idh-hiyyah), kadang disebut ضحية (dhohiyyah) dan terkadang juga disebut أضحاة (adh-haatun), adapun makna secara syar’i adalah:
ما يذبح من النعم تقراب إىل هللا تعاىل من يوم العيد إىل آخر أايم التشريق“Apa saja yang disembelih dari hewan ternak (unta, sapi, kambing) sebagai bentuk
taqorrub kepada Allah Ta’ala, waktunya dimulai dari hari raya idhul adha sampai hari
tasyriq”2
Adapun dalil yang mensyariatkan udh-hiyah dari Al-Qur’an, As-sunnah dan Ijma’ umat,
Allah Azza Wajalla berfirman:
لرب ك وانحرح فصل “Maka laksanakanlah sholat karena robb-mu dan berkurbanlah sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah” (Q.S Al-Kautsar: 2)
الله م اسح فاذحكروا خيح فيها لكمح الله شعائر منح لكمح جعلحناها ن ها والحبدح ن ح م فكلوا جنوبا وجبتح فإذا صوافه ها علي حكرون وأطحعموا الحقانع والحمعحته كذلك سخهرحنها لكمح لعلهكمح تشح
“Dan unta-unta itu kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah, di dalamnya kamu banyak memperoleh kebaikan, maka sebutlah nama Allah (ketika kamu menyembelihnya) dalam keadaan berdiri dan kaki-kaki telah terikat, kemudian apabila telah rebah maka makanlah sebahagiannya dan berilah makan orang yang cukup (mampu) begitu juga yang kurang (meminta-minta) demikianlah kami tundukkan unta-unta itu agar kamu bersyukur” (Q.S Al-Hajj: 36)
Dari Anas bin malik rodhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
فاحها على ص ذحبهما بيده ومسى وكرب ووضع رجله قرنني ملحني أأهللا صلى هللا عليه وسلم بكبشني ضحى رسول
1 Al-Mu’tamad Fil Fiqhis Syafi’iy,Dr. Muhammad Azzuhailiy,jilid 2,hal 477,cet,Darul Qolam 2Al-yaquutus Nafiis fi madzhabi ibni idris,hal : 304,cet,Darul Minhaj
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkurban dengan 2 domba putih dan bertanduk, beliau
menyembelih langsung 2 domba itu dengan tangannya, sembari mengucap bismillah dan
bertakbir, beliau meletakkan kakinya di samping leher domba (Muttafaqun ‘Alaih)
Dari Abu Hurairah Rodhiyallahu ‘Anhu, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
ربنه مصالهن منح وجد سعة ف لمح يضح فال ي قح
“Barangsiapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berkurban, maka janganlah dia
mendekati tempat shalat kami.” (H.R Ahmad dan Ibnu Majah)
2. Hikmah Disyariatkannya Ibadah Qurban
Ada banyak hikmah disyariatkannya ibadah qurban, di antaranya:
a. Meningkatkan rasa syukur kepada Allah Azza Wajalla.
Berqurban adalah ibadah yang dikerjakan sebagai bentuk syukur atas segala nikmat
yang diberikan kepada kita. Allah Azza Wajalla berfirman tentang tujuan menyembelih;
كرون ... كذلك سخهرحنها لكمح لعلهكمح تشح
“Demikianlah kami tundukkan unta-unta itu agar kamu bersyukur” (Q.S Al-Hajj : 36)
b. Sebagai tanda ketaqwaan dan bentuk pengagungan kepada Allah Azza Wajalla.
Berkurban adalah perintah dari Allah yang sifatnya bukanlah ilzaamiy (wajib). Ia
merupakan amalan yang sangat ditekankan oleh Islam. Siapa saja yang melaksanakannya
dengan penuh keikhlasan, maka itu adalah salah satu tanda ketaqwaan.
Allah Azza Wajalla berfirman,
“Daging (hewan qurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah,
tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya
untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan
sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S Al-Hajj :37)
c. Sebagai bentuk pengagungan terhadap syiar Allah Azza Wajalla :
ن جعلحناها لكمح منح شعائر الله والحبدح
“Dan unta-unta itu kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah(Q.S Al-Hajj:36)
3. Hewan Apa yang Boleh Dijadikan Qurban?
Berkata Al-Imam Al-Baajuriy rohimahullah (w. 1276 H);
Ada perbedaan pendapat di antara ulama. Namun, dalam mazhab Asy-Syafi’iy hewan yang boleh dijadikan hewan sembelihan adalah bahiimatul an’am (hewan ternak khusus) seperti unta, sapi, dan kambing atau sejenisnya.
ملا يذبح من النعم( أي : اليت هي اإلبل والبقر والغنم,فشرط األضحية : أن تكون من النعم اليت هي هذه قوله :)اسم ن حعام) : الثالثة,لقوله تعاىل م الله على ما رزق همح منح بيمة األح وألن ( 34)احلج : ( ولكل أمهة جعلحنا منحسكا ليذحكروا اسح
.عبادة تتعلق ابحليوان فاختصت ابلنعم كالزكاة التضحية“Ucapannya (hewan yang disembelih dari an'am) yakni unta, sapi, dan kambing. Syarat
hewan kurban harus dari tiga binatang ini (tidak sah dengan yang lain).”
Berdasarkan firman Allah;
“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka.”
(Al-Hajj: 34)
Ibadah qurban adalah ibadah yang berkaitan dengan hewan. Maka jenis hewannya sudah
ditentukan sebagaimana masalah zakat (jenis harta yang dizakati sudah ditentukan).3
Dalam madzhab syafi’iy juga berpendapat bahwa kambing biri-biri lebih baik ketimbang
kambing berbulu halus, kemudian kambing yang sehat, besar,dan gemuk. Berdasarkan dalil
hadits:
خي األضحية الكبش األقرن
“Sebaik-baik hewan qurban adalah domba yang bertanduk” (H.R Al-Baihaqiy dari Abu
Umamah)
Allah Azza Wajalla berfirman;
أي تعظيمها : استعظامها، واستحساهنا، واستسماهنا. )ومنح ي عظ مح شعائر هللا( قال ابن عباس : “(Siapa yang mengagungkan syiar Allah) Ibnu ‘Abbas berkata: “Mengagungkannya dengan
cara menyembelih hewan yang besar, bagus dan gemuk.”
3 Lihat Hasyiyatul bajuuriy,jilid 4,hal : 359,cet,Darul Minhaj
Adapun mazhab Imam Ibnu Abbas rodhiyallahu ‘anhuma berpendapat bahwa boleh berqurban dengan ayam dan angsa.
عن ابن عباس : أنه يكفي إراقة الدم ولو من دجاج أو إوز : كما قاله امليداين.
,ويقيس على األضحية العقيقة وكان شيخنا رمحه هللا أيمر الفقي بتقليده“Dari Ibnu Abbas rodhiyallahu ‘anhuma: beliau berpendapat bahwa boleh berqurban walau
hanya dengan seekor ayam atau angsa, itu sebagaimana yang disebutkan Al-Maidaniy.
Dan syaikh kami memerintahkan orang faqir untuk taqliid kepada ucapan Ibnu ‘Abbas (yaitu
jika tidak mampu boleh berqurban dengan ayam atau angsa), dan diqiyaskan juga dalam
masalah qurban jika aqiqoh tidak mampu dengan kambing boleh dengan ayam atau angsa).4
4. Syarat Hewan Qurban
Tidak semua hewan bisa diterima sebagai qurban sampai memenuhi syarat. Ada dua syarat
penting yang harus diperhatikan;
a) Umur Hewan
Umur hewan termasuk syarat diterimanya hewan qurban. Karena ibadah qurban adalah
ibadah yang berkaitan dengan hewan, maka jenis hewan serta umurnya juga sudah ditentukan
oleh syari’at.
▪ Umur Kambing
Kambing ada dua jenis. Jenis pertama adalah kambing yang berbulu halus. Jenis
kedua adalah kambing domba (kambing berbulu tebal) sering juga disebut biri-biri (ovis).
Kambing bulu halus harus berumur dua tahun penuh, sebagaimana yang disebutkan
Abul Husain Yahya bin Abul khoir Al-‘Imrooniy (w. 558 H);
)والثين من البقر واملعز( : ما استكمل سنتني“Umur untuk sapi dan kambing itu dua tahun penuh”5
Berdasarkan hadits Jabir rodhiyallahu anhu, bahwa Rosulullah Shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
4 Lihat Hasyiyatul bajuuriy,jilid 4,hal : 359,cet,Darul Minhaj 5 Al-bayan fi madzhabi imam Asy-Syafi’iy,jilid 4,hal :439,cet, Darul Minhaj
" )رواه مسلم(. قال النو حبوا جذعة من الضهأحن نهة، إله أنح ي عحسر عليحكمح ف تذح حبوا إله مس وي عن العلماء : املسنة "ل تذح بقر والغنم فما فوقهاهي الثنية من كل شيء من اإلبل وال
“Janganlah kamu menyembelih kecuali musinnah, kecuali jika susah maka sembelihlah
domba (biri-biri) yang sudah tanggal gigi depannya”. (H.R muslim) Imam An-Nawawiy
berkata dari ulama, “Maksud al-Musinnah adalah tsaniyyah dari semua jenis hewan
qurban, dari unta berumur lima tahun, sapi dan kambing berumur dua tahun ke atas”.6
Adapun umur domba (biri_biri) ulama syafi’iyyah berbeda dalam penyebutan bulan,
ada yang berkata enam bulan, ada yang berkata delapan bulan, ada yang berpendapat
dua belas bulan (satu tahun).
Perselisihan bulan ini jangan difahami bahwa ulama syafi’iyyah berselisih pendapat,
karena ukurannya adalah Al-Ijdzaa’ (gigi depan kambing tanggal/jatuh). Kadang gigi
depan domba itu itu jatuh ketika umurnya enam bulan, kadang tujuh bulan, kadang
delapan bulan, kadang dua belas bulan.
Pendapat yang mu’tamad dalam madzhab Asy-syafi’iy adalah umur domba satu
tahun. Kecuali jika gigi depannya sudah jatuh maka boleh dijadikan hewan
qurban.Walaupun umurnya kurang dari satu tahun, dengan syarat jatuhnya setelah
umur enam bulan.
Berkata Al-‘Allamah Abu bakar Utsman bin Muhammad Syatthod Dimyathiy
rohimahullah (w. 1310 H):
تم له سنة لكن سقط )تضحية بذبح جذع ضأن له سنة أو سقط سنه ولو قبل متامها( قوله : أو سقط سنه : أي مل ي سنه,واملراد : مقدم أسنانه ...فيجزئ بشرط أن يكون إجذاعه بعد ستة أشهر
“(Berqurban dengan domba itu yang berumur satu tahun atau yang sudah jatuh gigi
depannya sebelum berumur satu tahun). Ucapan beliau “atau jatuh giginya” maknanya
jika umurnya belum sempurna satu tahun akan tetapi sudah jatuh giginya (yakni gigi
depan) maka itu sah. Akan tetapi dengan syarat jatuh giginya itu setelah umurnya enam
bulan”.7
Dalilnya hadits Jabir rodhiyallahu anhu, bahwa Rosulullah Shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
6 Syarah shohih muslim 13/113 || Hasyiyatut Tasmasiy,Syaikh Muhammad Mahfudz bin Abdullah At-Tarmasiy,Jilid 6,hal :622,cet,Darul Minhaj) 7Lihat kitab hasyiyah I’aanah Tholibiin,Abu bakr Utsman Muhammad Syaththod Dimyaathiy Al-Bakriy,Jilid 2,hal : 641,cet,Darul faihaa’
" )رواه مسلم(. قال النو حبوا جذعة من الضهأحن نهة، إله أنح ي عحسر عليحكمح ف تذح حبوا إله مس وي عن العلماء : املسنة "ل تذح هي الثنية من كل شيء من اإلبل والبقر والغنم فما فوقها
“Janganlah kamu menyembelih kecuali musinnah, kecuali jika susah maka sembelihlah
domba (biri-biri) yang sudah tanggal gigi depannya”. (H.R muslim).
▪ Umur Sapi
Sapi yang boleh dijadikan hewan qurban adalah yang berumur dua tahun,
dalilnya sebagaimana yang sudah disebutkan di atas.
▪ Umur Unta
Unta yang boleh dijadikan hewan qurban adalah tsaniyyah (yaitu unta yang
berumur 5 tahun penuh).
b) Sifat Hewan
Hewan yang akan diqurbankan harus selamat dari aib. Tidak boleh berqurban dengan
hewan yang buta, hewan yang sakit-sakitan, hewan yang pincang, hewan yang terlalu kurus,
hewan yang gila, hewan yang terputus telinganya walau hanya sedikit sebab telinganya
adalah bagian yang bisa dimakan.
Berkata Al-Imam An-Nawawiy rohimahullah (w.676 H):
حلما,فال جتزئ عجفاء وجمنونة ومقطوعة بعض أذن وذات عرج وعور ومرض وشرطها سالمة من عيب ينقص وجرب بني
“Dan syarat sahnya hewan qurban adalah selamat dari aib yang bisa mengurangi daging,
tidak sah berqurban dengan hewan yang kurus sehingga hilang sum-sumnya, hewan yang
gila, hewan yang terputus sebahagian telinganya, hewan yang pincang, hewan yang buta
(walau sebelah), hewan yang sakit, hewan yang kudisan”.8
Dalilnya adalah hadits Al-Baraa’, Rosulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
فاء ال يت ل ل يوز من الضهحااي أرحبع: الحع وحراء الحبني عورها. والحعرحجاء الحبني عرجها، والحمريضة الحبني مرضها، والحعجح تنقي"
“Tidak sah berqurban dengan empat hewan. Hewan buta yang benar-benar buta, hewan
pincang yang benar-benar pincang, hewan yang sakit yang benar-benar sakit, hewan yang
hilang sum-sumnya karena terlalu kurus.” (H.R Tirmidzi dan Ahmad)
8 Minhajut Tholibiin,hal : 347,cet,Dar ibni hazm
5. Mana yang Lebih Afdhol Berqurban dengan Binatang Jantan atau Betina?
Berqurban dengan hewan jantan lebih baik ketimbang betina. Kecuali jika hewan jantan
tersebut banyak nazwaan (banyak jima’nya) maka hewan betina yang belum melahirkan
lebih baik.
األنثى( ألن حلمه أطيب من حلمها نزوانه )والذكر أفضل من األنثى )وإل( أبن كثر إتيانه نزوانه( أي يكثر )ما مل إن األنثى أطيب حلما منه )فاألنثى اليت مل تلد أفضل(....ف
“(Dan hewan jantan lebih baik daripada hewan betina) karena hewan jantan lebih lezat
dagingnya (itu jika si jantan tidak banyak nazwan-nya) yaitu jima’nya (jika) hewan jantan
tersebut banyak jima’nya (maka hewan betina yang belum pernah melahirkan lebih baik)
karena hewan betina yang belum pernah melahirkan itu lebih lezat dagingnya ketimbang
hewan jantan yang banyak jima’nya”.9
6. Apakah Wajib Berqurban Setiap Tahun Bagi yang Mampu?
Dalam madzhab syafiiy hukum berkurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yang
sangat ditekankan) bagi yang memiliki kelapangan setiap tahunnya. Namun, jika dia mampu
tapi tidak mau berkurban maka hukumnya makruh (dibenci). Pendapat ini diambil ulama
syafiiiyah sebagai bentuk keluar dari khilaf pendapat ulama yang mewajibkan berkurban.
ومذهبنا أهنا )سنة( يف حقنا )مؤكدة( ولو ملن مبىن وإن أهدى؛ خلرب التمذي: "أمرت ابلنحر، وهو سنة لكم" وغيه. ويكره ملن تسن له تركها؛ للخالف يف وجوبا.
“Dan dalam madzhab kami hukum berqurban itu adalah (sunnah yang ditekankan) bagi
kita ummat (tetapi wajib atas nabi) walaupun dia sedang di Mina dan walaupun dia
mengeluarkan hadyu (binatang sembelihan),ini berdalil dengan hadits tirmidziy, “Aku
diperintahkan (diwajibkan) untuk menyembelih, dan ini hukumnya sunnah bagi kalian.
Akan tetapi makruh hukumnya meninggalkan ibadah qurban bagi yang mampu; sebagai
bentuk keluar dari khilaf dari pendapat ulama yang mewajibkannya”.10
Berkata Al-‘Allamah Abu bakar Utsman bin Muhammad Syatthod Dimyathiy
rohimahullah. (w. 1310 H)
قوله : )متأكدا( : أي يف حقنا,وأما يف حقه صلى هللا عليه وسلم فهي واجبة
9 Hasyiyatut Tarmasiy,Syaikh Muhammad Mahfudz At-Tarmasiy,jilid 6,hal : 619,cet, Darul Minhaj 10Lihat kitab Busyrol karim,Al-Imam Sa’iid bin Muhammad Ba aliy Ba’isyan,hal : 706,cet,Darul Minhaj
“Ucapannya (sunnah yang ditekankan): maksudnya bagi kita ummatnya, adapun atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berqurban adalah wajib”.11
Siapakah ulama yang mewajibkan berkurban setiap tahun bagi yang mampu?
Di antara yang mewajibkan berqurban setiap tahun bagi yang mampu adalah
Imam Abu Hanifah dan sebahagian ulama hanafiyyah;
أهل األمصار,وذكر الطحاوي وغيه : أن على قول أيب املقيمني من فقال أبو حنيفة أهنا واجبة مرة يف كل عام على حنيفة واجبة
Berkata Abu Hanifah: “Bahwa hukum berkurban wajib setahun sekali bagi mereka yang
muqim12 di suatu tempat, dan Imam Thohawiy dan selainnya menyebutkan, bahwa Imam
Abu Hanifah berpendapat bahwa berqurban itu wajib bagi yang mampu setiap
tahunnya”.13
Adapun dalil Al-Imam Abu Hanifah mewajibkan berkurban setiap tahun bagi yang
mampu adalah hadits Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda;
ن" )رواه أمحد وابن ماجة( ى فلم يضح فال يضرح مصاله نح يضح من وجد سعة أل
“Barangsiapa yang memiliki kelapangan untuk berqurban tetapi ia tidak berqurban
maka janganlah dia datang ketempat sholat kami”. (H.R Ahmad dan Ibnu majah)
Namun jumhur ulama (malikiyyah, syafi’iyyah, hanabilah) berpendapat bahwa hadits ini
tidak difahami bahwa hukum berkurban itu wajib. Kalaupun maknanya wajib maka di sana
ada dalil shorif (yang memalingkan dari makna wajib ke makna sunnah(, di antaranya:
"أمرت ابلنحر، وهو سنة لكم" “Aku diperintahkan untuk menyembelih, sedangkan itu sunnah hukumnya atas kalian”.
(H.R Tirmidzi)
كتب علي النحر وليس بواجب عليكم “Telah diwajibkan atasku berqurban tapi tidak wajib atas kalian”. (H.R Daruquthniy)
11 Lihat kitab hasyiyah I’aanah Tholibiin,Abu bakr Utsman Muhammad Syaththod Dimyaathiy Al-Bakriy,Jilid 2,hal : 640,cet,darul faihaa’ 12Catatan: Dalam madzhab kami seorang musafir juga mustahab (disukai) untuk berqurban seperti orang yang muqim,dalilnya adalah hadits aisyah dan tsauban (lihat di Al-majmu’ imam An-nawawiy,jilid 7,hal : 99,cet,Al-maktabah Al-‘Ashriyyah) 13Lihat kitab Mausuu’ah fiqhil Islamiy,Prof.Dr. Wahbah Azzuhailiy,jilid 2,hal : 597,cet,darul Fikri
Amalan dua sahabat mulia Abu Bakar dan Umar bin Khottob rodhiyallahu anhuma,
dalam atsar shohih disebutkan;
أن أاب بكر وعمر كان ل يضحيان,خمافة أن ترى الناس ذالك واجبا
“Bahwasanya Abu Bakar dan Umar tidak menyembelih karena takut manusia
menganggap kalau itu wajib”. (H.R Al-Baihaqiy dengan isnad yang baik)
Simpulannya dalam madzhab jumhur ulama (termasuk syafi’iy) bahwa berqurban
adalah ibadah sunnah yang sangat ditekankan bagi siapa saja yang qoodir (mampu).
Apa takaran/standar seseorang dikatakan mampu?
Berkata al-‘Allamah Abu Bakar Utsman bin Muhammad Syatthod Dimyathiy
rohimahullah (w. 1310 H);
وقوله : )قادر( : أي مستطيع. واملراد به من يقدر عليها فاضلة عن حاجته وحاجة ممونه يوم العيد وأايم التشريق“Adapun ucapannya (qoodir): yakni yang mampu. Maksudnya yang mampu dan memiliki
kelebihan dari apa yang dibutuhkannya dan orang yang menjadi tanggungannya di hari
Id dan pada hari-hari tasyriiq”.14
Disebutkan di dalam Hasyiyah Al-bujairimiy:
واملراد ابلقادر من ملك زائدا عما يتاجه يوم العيد وليلته وأايم التشريق“Maksud seseorang dikatakan mampu adalah jika dia memiliki kelebihan dari apa yang
dibutuhkannya di hari Id dan malamnya begitu juga apa saja yang dibutuhkan pada hari-
hari tasyriiq”.15
7. Mana yang Lebih Afdhol Berqurban dengan Unta, Sapi atau Kambing?
Berikut jawaban dari pertanyaan ini secara rinci di dalam madzhab;
- Jika berqurban secara sendiri-sendiri (alias bukan patungan) si A berqurban unta, si
B berqurban sapi, si C berqurban kambing. Maka berqurban dengan unta lebih baik
ketimbang dengan sapi dan berqurban dengan sapi lebih baik ketimbang dengan
kambing.
14Lihat kitab hasyiyah I’aanah Tholibiin,Abu bakr Utsman Muhammad Syaththod Dimyaathiy Al-Bakriy,Jilid 2,hal :
640,cet,darul faihaa’ 15 Lihat Hasyiyah Al-Bujairimiy ‘Ala Syarhi manhajit Thullab,Jilid 4,hal : 533,cet,Dar Ihya’ turoots Al-‘arobiy,beirut
- Jika berkurban unta atau sapi secara patungan maka berkurban dengan kambing
lebih baik.
Berkata Al-imam Abdurrahman Bafadhl Al-Hadhromiy rohimahullah (w. 918 H):
)وأفضلها بدنة مث بقرة مث ضائنة مث عنز( قوله "أفضلها" أي للواحد على اإلنفراد “(Yang paling afdhol untuk berqurban adalah dengan unta lalu sapi lalu kambing biri-biri
lalu kambing bulu halus) ucapan beliau “paling afdhol” adalah dalam hal jika berkurban
unta secara sendiri (maknanya jika onta atau sapi dibayar secara patungan sedangkan
kambing dibayar secara sendiri maka berkurban dengan kambing jauh lebih afdhol)”.16
Disebutkan oleh Dr. Muhammad Azzuhailiy rohimahullah (w. 1436 H/2015 M):
والشاة واألضحية ابلبدانة أفضل من البقرة ألهنا أعظم منها يف اللحم,والبقرة أفضل من الشاة ألهنا بسبع من الغنم أفضل من مشاركة سبعة يف بدنة أو بقرة ألهنا ينفرد إبراقة الدم.
“(Jika berqurban secara sendiri-sendiri) maka berqurban dengan unta lebih baik
daripada sapi, alasannya karena unta lebih banyak dagingnya, dan sapi lebih baik dari
kambing, karena sapi itu ibarat hitungan tujuh kambing, sedangkan satu kambing
(berqurban secara sendiri) lebih baik dari unta dan sapi yang dibayar secara patungan,
alasannya karena sendiri dalam menumpahkan darah (termasuk dalam hal pahala)”.17
8. Mana yang Lebih Afdhol, Berqurban atau Bersedekah Uang Seharga Hewan Qurban?
Al-Imam An-Nawawiy rohimahullah (w.676 H) berkata:
يهة ضحح هب نا أنه األح ا خمحت ل مذح يهة وألهنه ضحح األح هورة يف فضحل الحمشح يحة الصهح حاديث للح التهطوع ف يف أفحضل منح صدقة ذا من السلف ربيعة ش عار ظاهر وممهنح قال ب ية ش ا بالف صدقة التهطوع وألنه التهضحح يخ مالك وأبو الوقاد وأبو وجوب
حنيفة “Madzhab kami, bahwa mengeluarkan hewan qurban lebih baik ketimbang
sedekah sunnah, berlandaskan hadits-hadits masyhur yang menyebutkan keutamaan
berqurban, dan karena ada perselisihan ulama tentang kewajibannya sedang dalam
sedekah sunnah maka tidak ada yang menganggap itu wajib, dan alasan lain karena
berqurban itu adalah syi’ar yang zohir, di antara ulama salaf yang sependapat dengan ini
adalah Al-Imam Robi’ah guru Imam Malik dan Abu Waqod dan Abu Hanifah”.18
16 Lihat Kitab busyrol Karim,hal: 697,cet,Darul Minhaj 17 Al-mu’tamad fil Fiqhis Syafi’iy,Dr. Muhammad Azzuhailiy,Jilid 2,hal : 480,cet,Darul Qolam 18 Al-Majmu’ syarhul muhadzdzab,Imam nawawiy,jilid 7,hal : 98,cet,Al-maktabah Al-‘Ashriyyah
9. “Saya Belum Diaqiqahkan”, Bolehkah Menggabungkan Antara Niat Aqiqoh dan Qurban?
Terdapat khilaf (perselisihan pendapat) di mazhab Syafi’i berkaitan hal ini. Al-Imam Sa’iid bin Muhammad Ba Aliy Baa’isyan rohimahullah (w. 1270 H) menukilkan;
ولو نوى با العقيقة والضحية .. حصال عند )م ر( ومل حتصل واحدة منهما عند )حج(، قال: ألن كال منهما مقصودة، والقصد ابلضحية الضيافة العامة، وابلعقيقة اخلاصة
“Jika dia berniat aqiqoh dan qurban sekaligus, maka sah dan mendapat dua pahala
menurut Al-Imam Arromliy. Sedangkan menurut Al-Imam Ibnu Hajar itu tidak sah sama
sekali (dianggap sedekah biasa). Karena menurut Ibnu Hajar kedua ibadah tersebut
adalah ibadah yang maqshudoh dari qurban adalah dhiyafah (undangan) yang bersifat
umum. Sedang aqiqoh itu sifatnya khusus”19
Penulis lebih condong kepada pendapat Al-Imam Ibnu Hajar. Bahwa tidak boleh menggabungkan niat qurban dengan aqiqoh. Karena qurban adalah ibadah tersendiri dan aqiqoh juga ibadah tersendiri. Keduanya adalah ibadah maqshudah.
Bagi yang belum diaqiqohkan lalu ingin berqurban maka hukumnya boleh (tidak
terlarang). Karena qurban adalah ibadah tersendiri, sedangkan aqiqoh juga ibadah tersendiri. Ibadah aqiqoh bukan sebagai syarat sahnya ibadah qurban, sehingga ibadah qurban boleh dilakukan walaupun belum diaqiqohkan. Wallahu a’lam bis showab.
10. Penting!
Ketika mewakilkan kepada seseorang untuk menyembelih, maka harus berniat
ketika menyerahkannya kepada si wakil. Atau niat ketika ingin menyembelihnya untuk
orang lain.
11. Adab dan Sunnah dalam Menyembelih.
Ada beberapa adab dan sunnah yang harus diperhatikan dalam menyembelih;
1) Disunnahkan bagi yang ingin berqurban tidak memotong rambutnya (rambut kepala,
wajah, kumis, ketiak, kemaluan) dan tidak juga memotong kukunya.
2) Membaca bismillah (ini sunnah dilakukan. jika ditinggalkan maka hukumnya makruh,
namun sembelihan tetap sah, sebab bismillah hanya sunnah bukan syarat).20
3) Disunnahkan menyembelih hewan qurban sendiri, berlandaskan hadits Anas bin Malik
bahwa nabi menyembelih hewan qurbannya sendiri.
4) Menajamkan pisau.
5) Hewan dihadapkan ke arah kiblat ketika akan disembelih.
19Lihat Kitab Busyrol karim,Al-Imam sa’iid bin Muhammad ba aliy ba’isyan,hal : 706,cet,Darul Minhaj 20 Lihat roudhotut Tholibin,jilid 2,hal : 663,cet, darul Faihaa’
6) Membaca bismillah dan bertakbir.
7) Ketika menyembelih disunnahkan berdoa;
اللهم منك ولك,اللهم تقبل مين بسم هللا هللا أكرب,“Bismillah Allahu akbar, Allahumma minka wa laka, Allahumma taqobbal minniy”
“Dengan nama Allah, Allah maha besar,Ya Allah ini adalah darimu dan untukmu,Ya Allah
terimalah dari saya”.
Jika ingin menyembelihkan hewan qurban orang lain maka disunnahkan membaca
doa;
اللهم منك ولك,اللهم تقبل من فالن أو فالنةبسم هللا هللا أكرب,“Bismillah Allahu akbar, Allahumma minka wa laka, Allahumma taqobbal min Fulan au
Fulanah”
“Dengan nama Allah, Allah yang Maha Besar,Ya Allah ini adalah darimu dan
untukmu,Ya Allah terimalah dari si Fulan atau Fulanah (sebutkan nama orang yang
berqurban!)”.
12. Kapan Waktu Mulai Menyembelih dan Kapan Waktu Berakhir?
Waktu penyembelihan adalah setelah terbitnya matahari. Setelah melakukan dua rokaat
ringan dan dua khutbah yang ringan pada tanggal sepuluh Dzulhijjah, maka penyembelihan
boleh dilakukan pada siang dan malam. Lalu waktu berakhir penyembelihan adalah ketika
terbenam matahari di akhir hari tasyriq (yakni berakhirnya waktu penyembelihan ketika
matahari terbenam pada tanggal tiga belas Dzulhijjah).21
Dalilnya adalah hadits dari Ibnu Hibban;
يف كل أايم التشريق ذبح “Pada semua hari tasyriiq itu boleh menyembelih”. (H.R Ibnu Hibban)
13. Apakah Boleh Bagi Mudhohhiy Mengambil Bagian dari Daging Sembelihan?
21 Hasyiyatut Tirmisiy,jilid 6,hal : 639-640,Cet, Darul Minhaj
Jika ibadah qurbannya adalah nazar atau ta’yiin22 maka itu hukumnya wajib.
Tidakdiperbolehkan bagi mudhohhiy (yang berqurban) mengambil bagian dari daging
sembelihan. Namun jika qurbannya tathowwu’ (sunnah) maka boleh baginya:
▪ Memakan sebahagian besar lalu menyedekahkan sebahagian kecilnya.
▪ Memakan 1/3 dari hewan qurban dan menyedekahkan 2/3 daging kepada orang
miskin.
▪ Memakan 1/3 daging, menyedekahkan 1/3-nya kefaqir miskin lalu menghadiahkan
1/3-nya ke orang kaya.
14. Apakah Boleh Menjual Daging Hewan Qurban atau Membayar Upah Tukang Jagal dengan
Daging Sembelihan?
Diharamkan bagi seorang mudhohhiy (yang berqurban) menjual daging hewan qurban,
begitu juga rambutnya, kulitnya baik itu qurban nazar ataupun tathowwu’ (sunnah), dan
diharamkan juga memberi upah tukang jagal dengan daging kambing atau kulitnya. Karena
itu seperti makna jual beli.
ويرم أيضا جعله أجرة للجزار املضحي بيع شيئ من األضحية أي : من حلمها أو شعرها أو جلدها يرم على“Diharamkan atas mudhohhiy menjual bagian dari hewan qurban, yakni dagingnya,
rambutnya atau kulitnya. Sebagaimana diharamkan juga menjadikan bagian dari hewan
qurban sebagai upah untuk tukang jagal (tukang semebelih dan yang mengkuliti)”.23
Jika qurban wajib, maka wajib juga menyedekahkan kulit dan tanduk hewan qurban. Jika
qurban sunnah maka boleh dihadiahkan dan disedekahkan. Menyedekahkannya jauh lebih
baik.
,وهذا يف أضحية التطوع,وأما وله إهداؤه وجعله سقاء أو خفا أو نو ذالك,كجعله فروة,وله إعارته والتصدق أفضل الواجبة فيجب التصدق جبلدها,والقرن مثل اجللد فيما ذكر
“Dan boleh baginya menghadiahkan untuk dijadikan tempat minum atau khuf dan lain-
lain. Seperti untuk penutup kepala atau pakaian. Dan boleh juga meminjamkannya. Adapun
menyedekahkannya itu lebih baik. Itu semua jika qurban sunnah. Adapun jika qurban wajib
(seperti nazar atau ta’yiin) maka wajib menyedekahkan kulitnya .Tanduk itu sama
hukumnya dengan kulit”.24
Dalilnya adalah hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu;
22Ta’yiin : Seperti dia mengatakan : Aku jadikan hewan ini sebagai qurban atau ini adalah hewan qurban,jika dia
mengatakan itu maka berqurban dengan hewan yang sudah ditunjuk itu wajib. 23 Lihat Hasyiyatul bajuuriy,jilid 4,hal : 382,cet,Darul Minhaj Lihat Hasyiyatul bajuuriy,jilid 4,hal : 382,cet,Darul Minhaj
و حلومها ، نه كلهها بدح م ي قحس وأنح ، نه بدح على ي قوم أنح أمره : وسلم عليه هللا صلى ه النهب اللاف أنه وج جلودها ئا ا شي ح زارت الحمساكني،ول ي عحطى ف ج
Nabi Shallallahu ’alaihi wa Sallam memerintahkan dia untuk mengurusi unta-unta
hadyu. Beliau memerintah untuk membagi semua daging qurbannya, kulit dan jilalnya (kulit
yang ditaruh pada punggung unta untuk melindungi dari dingin) untuk orang-orang miskin.
Dan beliau tidak diperbolehkan memberikan bagian apapun dari qurban itu kepada tukang
jagal (sebagai upah)”. (Muttafaqun ‘alaih)
من يبع جلد أضحيته فال أضحية له
“Barang siapa yang menjual kulit hewan qurbannya maka tidak ada qurban baginya”.
(H.R Al-Baihaqiy dan Hakim)
Catat! Bagi siapa saja yang ingin menitipkan hewan qurban ke suatu lembaga untuk
disembelihkan maka hendaknya memberi harga hewan qurban plus uang operasional.
Sebab berlandaskan hadits Ali bin Abi Tholib diatas tukang jagal tidak boleh diupah dengan
daging qurban, melainkan diupah dari uang operasional si mudhohhiy (yang berqurban).
15. Apakah Mudhohhiy tidak Boleh Mencukur Rambut dan Memotong Kuku? Apa Alasannya?
Siapa saja yang berniat qurban maka makruh (makruh tanziih) baginya memotong
segala rambut (rambut kepala, jenggot, kumis, ketiak, kemaluan) dan kuku (baik kuku
tangan atau kuku kaki). Dimakruhkan sedari tampak hilal bulan Dzulhijjah sampai
mudhohhiy selesai menyembelih hewan qurbannya. Jika mudhohhiy mengundur waktu
penyembelihan maka semakin lama masa kemakruhannya. Kecuali jika dia mengakhirkan
sembelih setelah selesai hari tasyriq maka tidak makruh baginya potong rambut dan kuku.
Alasannya adalah agar ampunan Allah Azza wajalla meliputi semua anggota tubuhnya.
أو غيه كظفره وسائر أجزائه يف عشر ذي احلجة حىت يضحي,ولو األوىل ويكره ملريد التضحية أن يزيل شيئا من شعره ومتتد الكراهة اب متداد أتخي التضحية فيه : مشول املغفرة جلميع أجزائه,واملعىن " مسلم" راد التعدد,للنهي عنه يف ملن أ
التشريق زالت الكراهة فإن أخرها عن أايم
( أي : سواء فيه شعر الرأس واللحية والشارب واإلبط والعانةقوله )أن يزيل شيئا من شعره
قوله )يف عشر ذي احلجة( من أول الالل وكذا يف أايم التشريق
ب غفران الذنوب أو العتق من النار. قوله )مشول املغفرة جلميع أجزائه( أي : فإن األضحية سب“Dan dimakruhkan (tanziih) bagi yang ingin berqurban memotong sedikit dari rambut
dan selainnya seperti kuku dan anggota tubuh yang lain pada sepuluh hari Dzulhijjah
sampai dia selesai menyembelih,. Walaupun baru selesai menyembelih hewan pertama jika
dia menyembelih lebih dari satu qurban. Alasannya karena adalah larangan nabi dalam
hadits muslim. Maknanya adalah agar ampunan meliputi semua anggota badan dan
kemakruhan ini semakin memanjang jika penyembelihan diakhirkan. Kecuali jika dia
mengakhirkan penyembelihan setelah lewat hari tasyriq (dikarenakan sebab tertentu)
maka tidaklah makruh.
Ucapannya (memotong sedikit dari rambut) maknanya; baik itu rambut kepala, jenggot,
kumis, ketiak dan kemaluan.
Ucapannya (pada sepuluh hari Dzulhijjah) yakni dari awal terlihatnya hilal Dzulhijjah
sampai sepuluh Dzulhijjah, dan termasuk juga hari tasyriqnya.
Ucapannya (agar ampunan meliputi semua anggota badan) yakni sesungguhnya
berqurban adalah sebab diampuninya dosa atau diselamatkan dari neraka.25
Dalilnya dalam hadits Imam Muslim :
أن النيب صلى هللا عليه وسلم قال : "إذا رأيتم هالل عن أم سلمة رضي هللا عنها :أن النيب صل هللا عليه وسلم قال:ذي احلجة وأراد أحدكم أن يضحي فليمسك عن شعره وأظفاره" : ويف رواية : فال أيخذن من شعره ول من أظفاره
شيئا حىت يضحي" Dari Ummu Salamah Rodhiyallahu ‘anha; bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam
bersabda, “Jika kalian melihat hilal bulan Dzulhijjah sedang salah seorang diantara kalian
hendak berqurban maka hendaklah dia menahan diri dari memotong rambutnya dan
kukunya”. Dalam riwayat lain, “Janganlah memotong rambutnya dan kukunya sampai dia
selesai menyembelih”. (H.R Muslim 41,42/1977)
16. Bolehkah Berqurban ke Tempat Lain Seperti Yaman, Suriah, Somalia dengan Cara
Mentransfer Uang ke Sana?
Jika hewan sudah disembelih pada suatu negeri (katakanlah menyembelih di Indonesia
lalu semua daging sembelihan dikirim ke Yaman atau Suriah). Maka menurut pendapat yang
mu’tamad dalam madzhab Syafiiy hukumnya haram. Namun, jika uang dikirim ke negara
lain lalu mewakilkan orang di sana untuk membeli hewan qurban dan menyembelihnya
maka dibolehkan.
25 Hasyiyatut Tarmasiy,Syaikh Muhammad Mahfudz At-Tarmasiy,jilid 6,hal : 655- 657,cet, Darul Minhaj
Al-‘Allamah Abu bakar Utsman bin Muhammad Syatthod Dimyathiy rohimahullah (w.
1310 H) menukilkan fatwa;
شرح ابن حجر على املختصر: )سئل( رمحهاهلل تعاىل: جرت فتاوى العالمة الشيخ حممد بن سليمان الكردي حمشي ن يعق أو يضحي عنه النعمفيمكةللعقيقةأواألضحية ويذحبه يف مكة، واحلال أن ملهم بلدجاوىعلىتوكيلمنيشتيهلعادة أ
يصحذلكأول؟أفتون يف بلد جاوى، فهل
التوكيل يف شراء األضحية نعم، يصح ذلك، ويوز املضحي والعاق كما هاوالعقيقة ويف ذحباجلواب: ،ولوببلدغيبلد كيل أو الوصية يف شراء أطلقوه، فقد صرح أئمتنا جبواز توكيل من حتل ذبيحته يف ذبح الضحية، وصرحوا جبواز التو
النعم وذحبها “Fatwa Al-‘Allamah Asy-syaikh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdiy yang membuat
hasyiyah syarah Ibnu Hajar atas kitab Al-mukhtashor beliau rohimahullah ditanya, “Telah
ada adat penduduk negri Jawa yang mewakilkan untuk membelikan untuk mereka hewan
untuk aqiqoh dan qurban lalu kemudian hewan itu disembelih di Mekkah, sedangkan yang
beraqiqoh atau orang yang berqurban di negeri Jawa. Apakah itu sah? Tolong beri kami
fatwa.
Jawaban;“Ya, hukumnya sah. Boleh mewakilkan membeli serta menyembelih hewan
qurban dan aqiqoh. Walaupun itu bukan di negara orang yang berqurban dan yang
beraqiqoh sebagaimana yang di-ithlaqkan oleh para ulama dan ulama kita telah terang-
terangan membolehkan untuk mewakilkan kepada orang yang halal sembelihannya untuk
menyembelih hewan qurban dan mereka telah terang-terangan membolehkan wakalah
dan wasiat untuk membeli hewan qurban dan menyembelihnya.26
Al-Imam Al-Faqih Muhammad Mahfudz bin Abdullah At-Tarmasiy rohimahulah (w. 1338
H) berkata;
وقد ظن بعض الطلبة أن شرط إجزاء األضحية ذحبها ببلد املضحي حىت ميتنع على من أراد األضحية أن يوكل من آخر,والظاهر هذا وهم, بل ل يتعني أن يكون الذبح ببلد املضحي,بل أي مكان ذبح فيه بنفسه أو يذبح عنه ببلد
نئبه من بلد أخرى أو ابدية أجزأ “Ada sebahagian penuntut ilmu yang menyangka bahwa syarat diterimanya qurban
adalah harus menyembelih di negeri atau tempat orang yang berqurban. Dengan itu ada
26Lihat kitab hasyiyah I’aanah Tholibiin,Abu bakr Utsman Muhammad Syaththod Dimyaathiy Al-Bakriy,Jilid 2,hal :
650,cet,darul faihaa’
yang ingin berqurban tapi enggan untuk mewakilkan penyembelihannya di negeri atau
tempat lain dan secara dzohir ini adalah bentuk keragu-raguan dalam ilmu. Karena dalam
qurban sama sekali tidak diharuskan menyembelih hewan qurban di tempat atau Negara
mudhohhiy (yang berqurban) akan tetapi boleh menyembelih dimanapun baik secara
sendiri atau diwakilkan (baik disembelih di negeri orang yang berqurban) di negeri lain atau
daerah lain maka hukumnya sah”.27
17. Bolehkah Berqurban untuk Orang yang Sudah Meninggal
“Tidak sah berqurban untuk orang yang sudah meninggal. Kecuali jika si mayit pernah
berwasiat maka hukumnya boleh.”
ا( لقوحله ت عاىل: }وأنح ليحس لإلنحسان إل ما ية )عنح مي ت ملح يوص ب ا 39سعى{ ]النجم: )ول( تضحح [ فإنح أوحصى ب ي بكبحشنيح اكم »أنه عليه بحن أيب طالب كان يضح هقي واحلح عنح النهيب جاز، ففي سنن أيب داود والحب ي ح ه وكبحشنيح عنح ن فحس
عليحه وسلهم - عليحه وسلهم -نه رسول الله وقال: إ -صلهى الله ي عنحه -صلهى الله ي عنحه، فأن أضح أمرين أنح أضح أبدا«
“(Tidak boleh berqurban untuk orang yang sudah meninggal jika dia tidak pernah
berwasiat untuk itu) dalilnya adalah firman Allah Azza wajalla, (“Bahwasanya manusia hanya
memperoleh apa yang diusahakannya saja”). (Q.S. An-Najm: 39) Adapun jika si mayyit
pernah mewasiatkan maka hukumnya boleh. Dalam sunan Abi Daud, Al-Baihaqiy dan
Hakim, “Bahwasanya Ali bin Abi Tholib berqurban dua kambing untuk dirinya sendiri dan
dua kambing dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, dia berkata, bahwasanya Rosulullah
Shallallahu alaihi wasallam memerintahkanku untuk berqurban atas namanya, maka
sayapun selalu berqurban atas namanya”. (H.R Abu Daud, Hakim,Baihaqiy)28
18. Benarkah Satu Hewan untuk Satu Keluarga?
Lebih tepat adalah bahwa hukum berqurban bagi satu keluarga adalah sunnah kifayah.
Jika ada satu orang dalam keluarga yang berqurban maka jatuh tholab (permintaan) yang
sifatnya sunnah atas anggota keluarga yang lain. Bukan maknanya bahwa seluruh anggota
keluarga dapat pahala. Kecuali jika mudhohhiy mengikutkan mereka dalam pahala maka
mereka mendapat pahala.
Al-Imam Ahmad bin Umar Asy-Syathiriy rohimahullah (w. 1360 H) berkata;
فتجزئ من واحد رشيد منهم,قال الرملي :) واألقرب أن املراد أبهل البيت : من تلزمه نفقتهم,ومعىن كوهنا سنة كفاية ز مع كوهنا تسن لكل منهم : سقوط الطلب بفعل الغي,ل حصول الثواب ملن مل يفعل,قاله يف التحفة ومثله يف النهاية
27 Hasyiyatut Tarmasiy,Syaikh Muhammad Mahfudz At-Tarmasiy,jilid 6,hal : 651,cet, Darul Minhaj 28 Mughnil Muhtaj,Al-khotib Asy-Syirbiiniy,Jilid 5,hal : 584,Cet, Darul Faihaa’
لنووي يف )شرح مسلم( أنه لو أشرك غيه يف ثوابا ..جاز نعم,ذكر ا“Maka sah qurban satu orang yang rosyiid (baligh dan berakal) dari mereka. Berkata
Imam Arromliy (yang lebih dekat bahwa makna ahlul bait: siapa saja yang wajib dinafkahi.
Adapun makna sunnah kifayah adalah disunnahkan untuk setiap mereka. Jika ada satu saja
yang melakukan maka jatuh tuntutan atas yang lain. Bukan maksudnya bahwa setiap
mereka mendapat pahala jika ada satu saja yang melakukan. Ini yang disebutkan di tuhfah
dan di nihayah.
Iya, Imam An-Nawawiy menyebutkan di dalam Syarhul Muslim bahwa jika sekiranya
mudhohhiy (yang berqurban) mengikutkan mereka dalam pahala .Maka boleh (mereka
dapat pahala)”.29
29 Al-Yaquutun Nafiis,Al-imam Ahmad Asy-Syathiriy,hal : 304,cet,darul Minhaj
“Barangsiapa yang selesai membaca risalah ringkas ini dan merasa
mendapat faedah. Maka jangan lupa doakan penulis agar terus
ditambahkan ilmu dan ditambahkan pemahaman”
Amiin
Selesai penulisan di Tariim,1 Dzulqo’dah 1441 H/23 Juni 2020 M
BARAKALLAHU FIIKUM
top related