11003 5-konstitusibentukatap
Post on 02-Aug-2015
34 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERKULIAHAN (TATAP MUKA) (SIPIL) V (KELIMA)
Pokok Bahasan:
KONSTITUSI BENTUK ATAP
Sub. Pokok Bahasan:
- Konstruksi kuda – kuda dan bagian – bagiannya.
- Komponen rangka bangunan atau dinding bangunan.
- Gambar denah bangunan
- Macam – macam sambungan kayu.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Konsturksi kuda – kuda:
Bisa disebutkan kapspan, atap pelana, atau gading – gading kap.
Komponen rangka bangunan:
Pengertian rangka bangunan (upper structure) terdiri dari;
- Pasangan ringbalk / balok mendatar 1:2:3
- Pasangan dinding bata1/2 batu
- Pasangan kosen pintu dan jendela
- Kolom konstruksi dan kolom praktis 1:2:3
- Sloof berfungsi ikatan kolom dan sebagai penyebaran beban yang diterima ke
pondasi
Gambar denah bangunan
- Denah bangunan ada bermacam – macam;
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
- Bentuk macam- macam denah, berpengaruh pada bentuk penempatan dan jenis
kuda – kuda yang akan dipasang.
- Pada bentuk atap pelana, kemungkinan dibuat berbeda tinggi rendahnya
bubungan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Macam- macam sambungan kayu;
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Sambungan kayu untuk tiang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Pengantar Konstruksi Atap
Atap adalah bagian konstruksi bangun yang terletak paling atas dari bangunan.
Adapun fungsi atap adalah:
- penutup ruangan yang ada dibawahnya
- melindungi seluruh bagian bangunan yang ada di bawahnya dari cuacu, polusi,
suara dan gangguan dari luar lainnya.
Bentuk atap
Pemilihan bentuk atap tergantung dari:
- disesuaikan dengan fungsi bangunan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
- tergantung dari keadaan cuaca/ iklim di sekitar bangunan (panas, angina, hujan,
dsb)
- pengaruh kebudayaan setempat
Atap datar:
Bahan: beton
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Atap menara
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Kubah dan bidang lipat
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Hubungan atap dapat dikombinasikan oleh komponen atap pada atap pelana dan
limasan/ jurai. Kemungkinannya adalah:
1. pelana- pelana
2. pelana- jurai
3. jurai- jurai
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Bahan Atap
Seperti halnya pengelompokannya, maka terbagi atas bahan konstruksi atap dan
bahan penutup atap. Agar konstruksi dan penutup atap dapat berfungsi dengan baik,
maka perlu diperhatikan dalam memilih bahan penutup atap. Bahan untuk konstruksi
atap dapat berupa: bamboo, kayu, atau besi/ baja.
Bahan penutup atap dapat terbuat dari:
- genteng (tanah liat, beton)
- sirap
- asbes datar dan gelombang
- seng datar dan gelombang
- aluminium gelombang
- fiber glass
- tegola
- beton bertulang, dsb
Jenis Bahan Kemiringan Pemakaian
/m2
Keterangan
Min Mak
Genteng
tanah liat
300 750 20-25 bh ± 1,5 kg/bh
Genteng
beton
17,50 900 9-10 bh ±5 kg/bh
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Sirap 200 900 10-100 lbr 0,5x8x60 cm
Asbes
gelombang
150 900 0,7 lbr L=80,P=180,200,210
Seng
gelombang
150 900 0,7 lbr L=80, P=180
Seng datar 20 900 0,7 lbr L=80, P=bebas
Aluminium
gelombang
70 900 0,7 lbr L=80, P=maks 14’
Plat beton 10 900
Hubungan atap
Hubungan atap yang perlu diperhatikan adalah khususnya pada jenis atap runcing,
terutama atap pelana dan atap limas an. Hubungan atap terjadi apabila:
- bentuk bangunan (denah) tidak segi empat siku – siku
- Adanya induk bangunan dan anak bangunan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
Sudut Kemiringan Berbagai Bahan Penutup Atap
Air hujan harus bisa mengalir dengan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan sudut kemiringan yang pas untuk setiap atap.
Masing-masing bahan penutup atap memerlukan konstruksi atap dengan sudut kemiringan berbeda. Contohnya, pada genteng, yang dipasang satuan. Akan mudah terjadi tampias, apabila genteng dipasang pada kemiringan yang terlalu landai. Sebaliknya untuk asbes, yang dipasang lembaran. Tidak akan tampias, walaupun dipasang pada kemiringan yang tidak curam.
Agar lebih mudah, berikut adalah pedoman kemiringan pemasangan atap:
Bahan Penutup Atap KemiringanBeton 1-2 derajatKaca 10-20 derajatSemen asbes 15-25 derajatSeng 20-25 derajatGenteng 30-40 derajatSirap 25-40 derajatAlang atau ijuk >40 derajat
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA
top related