10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria

Post on 21-May-2015

614 Views

Category:

Education

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

HADITS MAUDLU, PENGERTIAN, FAKTOR DAN

KERITERIA KEPALSUANNYA

Dadan F. Ramdhan, M.Ag

PENGERTIAN HADITS MAUDLU' Kata maudlu’ adalah isim maf’ul dari – وضع

وضعا – yang menurut bahasa berarti يضع ,(meletakkan atau menyimpan) اإلسقاط

اإلختالف -mengada-ada atau membuat) اإلفتراءbuat) dan المتروك اى .(ditinggalkan) الترك

Sedangkan secara terminologis, Hadits Maudlu' didefinisikan sebagai berikut:

و إختالفا Aَم? َّل و?س? CِهE ?ْي َع?َّل Hالَّلِه َص?َّلAى الَّلِه رسول إلى نسب مايقره أو يفعَّلِه أو يقَّلِه لَم ممUا كذبا

“Hadits yang disandarkan kepada Rasulullah SAW. secara dibuat-buat dan dusta, padahal beliau tidak mengatakan, melakukan atau menetapkannya.”

 

  ىAَص?َّل الَّلِه رسول إلى المنصوب المصنوع المختَّلع هوام َعمدا ذلك كان سواء بهتانا و زورا Aَم? َّل و?س? CِهE ?ْي َع?َّل Hالَّلِه

خطاء

“Hadits yang diciptakan serta dibuat oleh seorang (pendusta) yang ciptaan itu dibangsakan kepada Rasulullah SAW. secara palsu dan dusta baik hal itu disengaja maupun tidak

. AWAL MUNCULNYA SUATU HADITS MAUDLU' Menurut Ahmad Amin bahwa Hadits Maudlu'

terjadi sejak masa Rasulullah SAW. masih hidup. Alasan yang dijadikan argumentasi adalah sabda Rasulullah SAW.:

النار فى مقعده فَّلْيتبوUأ متعمدا Uَعَّلّي كذب فمن“Barangsiapa yang secara sengaja berdusta

kepadaku maka hendaknya dia mengambil tempat di neraka

2. Shalhah ad-Din ad-Dabi mengatakan bahwa pemalsuan Hadits berkenaan dengan masalah keduniawian telah terjadi pada masa Rasulullah SAW.

Hadits ini banyak yang diriwayatkan at-Tahawi (at-Tabrani) memiliki sanad yang lemah (dha'if), karena itu kedua riwayat tersebut tidak dapat dijadikan dalil.

3. Menurut Jumhur al-Muhadditsin. Pemalsuan terjadi pada masa kekhalifahan

Ali bin Abi Thalib. Menurut mereka, hadits-Hadits yang ada sejak zaman Nabi hingga sebelum terjadinya pertentangan antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu'awiyah bin Abi Sufyan masih terhindar dari pemalsuan

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI 1) Pertentangan politik Menurut Ibnu Abi al-Haddad dalam “Syarah

Nahi al-Balaghah”, sebagaimana dikutip Mustafa al-Siba'i yang pertama membuat adalah kelompok Ibn al-Mubarak mengatakan:

الكذب و الرأيى ألهل الخْيل و الكالم و الحديث ألهل الدUينلَّلرافضة

“Agama untuk ahli Hadits, percakapan dan menghayal untuk ahli ra’yi dan kebohongan itu untuk golongan Rafidah.”

 

Contoh Hadits palsu golongan Syi'ah antara lain:

و ألهَّلك و لوالديك و الذريتك و لك غفور الَّلِه ان َعَّلى ياشْيعتك لمحبى و لشْيعتك

Golongan Mu'awiyah juga membuat: انا و معاوية يا Uمنى انت معاوية و جبريل و أنا ثالثة األمناء

منك “Tiga golongan yang dapat dipercaya yaitu

saya (Rasul), Jibril dan Mu'awiyah. Kamu termasuk golonganku dan aku bagianmu.”

2) USAHA KAUM ZINDIK

  Kaum Zinik adalah golongan yang

membenci Islam baik sebagai agama ataupun dasar pemerintahan. Mereka tidak dapat melampiaskan kebenciannya melalui pemalsuan Al-Qur’an akan tetapi melalui pemalsuan Hadits.

Contoh Hadits yang dibuat kaum Zindik:َصدقة الجمْيل الوجِه الى النظرة

  “Melihat wajah cantik termasuk ibadah.”

3) FANATIK TERHADAP BANGSA, SUKU, BAHASA, NEGERI DAN PIMPINAN

Golongan al-Syuubiyah yang fanatik terhadap bahasa Persi mengatakan:

  Uة بالفارسْي الوحى أنزل رضى إذا و بالعربْية الوحّي أنزل غضب إذا الَّلِه إن   “Apabila Allah murka, maka Dia menurunkan wahyu dengan

bahasa Arab, apabila senang maka akan menurunkannya dengan bahasa Persi,”

Sebaliknya, orang Arab yang fanatik terhadap bahasanya mengatakan:

  بالعربْية الوحى أنزل رضى إذا و Uة بالفارسْي الوحى أنزل غضب إذا الَّلِه إن   “Apabila Allah murka, menurunkan wahyu dengan bahasa Persi

dan apabila senang menurunkan dengan bahasa Arab.”  

4) MEMPENGARUHI KAUM AWAM DENGAN KISAH DAN NASIHAT Hadits yang mereka katakan terlalu berlebih-

lebihan dan tidak masuk akal. Sebagai contoh dapat dilihat pada berikut:

  من منقاره طائرا كَّلمة كل من الَّلِه خَّلق الَّلِه U اّال الِه ّال قال من

جان من وريشِه ذهب   “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat Allah

akan menciptakan seekor burung (sebagai balasan dari tiap-tiap kalimat) yang paruhnya terdiri dari emas dan bulunya dari marjan.”

 

5) PERSELISIHAN MADZHAB DAN ILMU KALAM

Di antara hadits-hadits palsu tentang masalah ini adalah:

- Siapa yang mengangkat kedua tangannya dalam shalat maka shalatnya tidak sah. 

- Jibril menjadi imamku dalam shalat di Ka'bah. Ia (Jibril) membaca basmalah dengan nyaring.

- Yang junub wajib berkumur dengan menghisap air tiga kali

- Semua yang ada di bumi dan langit serta di antara keduanya adalah makhluk, kecuali Allah dan Al-Qur’an. Barangsiapa yang mengatakan Al-Qur’an itu makhluk maka niscaya ia kufur kepada Allah yang Maha Agung dan saat itu pula jatuhlah talak kepada isterinya

6) MEMBANGKITKAN GAIRAH BERIBADAH, TANPA MENGERTI APA YANG DILAKUKAN

7) MENJILAT PENGUASA

Ghiyar bin Ibrahim merupakan tokoh yang banyak ditulis dalam kitab Hadits sebagai pemalsu Hadits tentang “perlombaan”. Matan asli sabda Rasulullah berbunyi:

حف او فصل Uفى أّال سبق ّال   Kemudian Ghiyar menambah kata اوجناح dalam akhir

Hadits tersebut dengan maksud agar diberi hadiah oleh khalifah al-Mahdi. Lalu khalifah memberikan hadiah 10.000 dirham namun Qiyas hendak pergi, al-Mahdi menegur “Aku yakin itu semua sebenarnya merupakan dusta atas nama Rasulullah SAW.”[6]

KRITERIA KEPALSUAN SUATU HADITS 1) Pengakuan dari si pembuat sendiri, sebagai

pengakuan seorang guru tasawuf ketika ditanya keutamaan ayat Al-Qur’an menjawab: 

لهَم فوضعنا القرآن َعن رغبوا قد الناس رأينا لكن و ، احد يحدثنى لَمالقرآن إلى قَّلوبهَم لْيصرفوا الحْيث   هذا

“Tidak ada seorang pun yang meriwayatkan Hadits padaku, akan tetapi serentak kami melihat manusia-manusia sama membenci Al-Qur’an. Kami ciptakan untuk mereka Hadits ini (tentang keutamaan ayat-ayat Al-Qur’an), agar mereka menaruh perhatian untuk mencintai Al-Qur’an.”

Pengakuan seorang rawi menurut Ibnu Daqiqi belum dapat dipastikan me-maudlu’-kan suatu Hadits, karena mungkin sekali si rawi itu bohong dalam pengakuannya. 

CIRI YANG ADA PADA MATAN 

1. Dari segi makna, antara lain bertentangan dengan Al-Qur’an, Hadits mutawattir, dan ijma' dan dengan logika yang sehat.

Contoh yang bertentangan dengan Al-Qur’an:ابناء سبعة الى الجنة يدخل ّال الزنا ولد

“Anak zina itu tidak dapat masuk surga sampai tujuh keturunan.”

Makna Hadits ini bertentangan dengan Al-Qur’an surat al-An’am: 164:

أخرى وزر وازرة تزر ّال و“Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul

dosa orang lain.”Contoh yang bertentangan dengan Hadits

Mutawattir: 

النار ) ( يدخل ّال احمد و محمد األسماء لهذه يسمUى من كل إن و “Bahwa setiap orang dinamakan dengan nama-nama

(Muhammad, Ahmad atau semisalnya) ini tidak akan masuk neraka.” 

Dari segi lafadz yang berlebih-lebihan.Contohnya: 

جائع الف بناء من أفضل جائع بطن فى لقمة“Sesuap makanan di perut si lapar adalah

lebih baik daripada membangun seribu masjid jami’”.

 

c. Dari sumber yang diriwayatkannyaخطْيئة كل رأس الدنْيا Uحب

“Cinta keduniaan ialah modal kesalahan”.

top related