1. teori diesel.doc
Post on 06-Aug-2015
449 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
DAFTAR ISI
1. Daftar Isi ..........................................
1
2. Pendahuluan ..........................................
2
3. Prinsip kerja Mesin Diesel 4 langkah ..........................................
3
4. Prinsip kerja Mesin Diesel 2 langkah ..........................................
6
5. Diagram P – V ..........................................
10
6. Diagram Indikator ..........................................
11
7. Diagram Katup ..........................................
12
8. Tahapan Pembakaran ..........................................
14
9. Urutan Penyalaan ..........................................
18
10. Bagian-bagian Utama Mesin ..........................................
21
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD1
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
PENDAHULUAN
Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami
perkembangan dalam pemakaiannya, baik untuk angkutan darat dan
laut, maupun untuk pembangkitan tenaga listrik ,dalam daya kecil
dan menengah bahkan sampai daya besar sudah digunakan.
Untuk mempermudah dalam melakukan kegiatan
pemeliharaan /pengoperasian Mesin Diesel para teknisi harus
mempunyai pengetahuan mengenai Mesin Dieselada jenjang yang
sesuai, sehingga dalam melakukan kegiatan tersebut dapat
memperlakukan setiap komponen yang berada dalam mesin, sesuai
dengan peruntukan dan fungsinya secara maksimal
Untuk maksud tersebut perlu pemahaman tentang konstruksi
dan mekanisme mesin diesel, serta prinsip kerja Mesin Diesel.
Dengan pengetahuan ini akan memudahkan untuk mengikuti
setiap perkembangan tentang mesin diesel itu sendiri baik dalam hal
konstruksi dan mekanisme komponen/bagian dari sistim mesin
diesel itu sendiri, misalnya dimensi mesin yang semakin kompak dan
bobotnya ringan. Dalam hal operasi semakin dituntut untuk
mendapatkan kinerja yang lebih baik, misalnya pemakaian bahan
bakar, tingkat polusi
Kemudian dalam hal gangguan akan menjadi lebih mudah
mendeteksi lebih awal akan terjadinya gangguan serta memudahkan
menentukan jenis gannguan serta penanggulangannya.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD2
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
1. PRINSIP KERJA MESIN DIESEL 4 LANGKAH
Mesin Diesel dikenal dengan sebutan Motor Penyalaan
Kompresi ( Compression Ignition Engine ) dimana bahan
bakar terbakar dengan sendirinya akibat kompresi yang
tinggi.
Bahan bakar yang masuk dalam ruang bakar dikabutkan oleh
Pengabut (Injector) dengan tekanan yang tinggi.
Mesin Diesel dibagi menjadi 2 macam proses kerjanya.
a. Mesin Diesel 2 (dua) Langkah.
b. Mesin Diesel 4 (empat) Langkah.
Penyalaan bahan bakar dibagi menjadi 2 macam penyalaan bahan
bakar.
a. Penyalaan Langsung (Direct Injection).
b. Penyalaan tidak langsung (Indirect Injection).
Dari jumlah pemakaian mesin Diesel yang digunakan untuk
pembangkit tenaga listrik mulai daya kecill hingga daya besar pada
umumnya menggunakan jenis Mesin Diesel 4 langkah.
Sehingga dalam pembahasan materi pelajaran mengenai Mesin
Diesel lebih diperdalam pada mesin 4 langkah
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD3
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Prinsip kerja mesin Diesel 4 langkah adalah proses kerja mesin
untuk menghasilkan 1 (satu) kali pembakaran (Kerja / Usaha) torak
bergerak 4 (empat) kali.
Gerakan torak dalam mesin dinamakan Langkah Torak
yang mempunyai Titik Minimum dan Titik Maksimum dari
gerakan torak tersebut, secara umum disebut Titik Mati
Bawah (TMB) dan Titik Mati Atas (TMA).
Gerakan torak yang menghasilkan Kerja atau Usaha
berlangsung secara berurutan dan terus menerus maka kegiatan
untuk menghasilkan Kerja/Usaha disebut Siklus.
Kemudian Torak yang mempunyai gerakan lurus dirubah menjadi
gerakan putar dengan menggunakan poros engkol
Dari penjelasan diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1 (satu) siklus kerja mesin Diesel 4 langkah mempunyai 4
(empat) kali gerakan torak dari TMB – TMA maupun dari TMA
– TMB yang masing-masing gerakan torak melakukan proses
yang disesuaikan dengan kondisi kerja katup.
Urutan 4 (empat) langkah torak yang membentuk 1 (satu)
siklus adalah :
1. Langkah Pengisian (Langkah Isap)
2. Langkah Kompresi (Langkah Pemampatan)
3. Langkah Kerja (Langkah Usaha)
4. Langkah Pembuangan (Langkah Buang)
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD4
Langkah Pengisian
Katup Isap membuka Katup Buang menutuptorak bergerak dari TMA – TMB
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Putaran Poros Engkol pada 1 (satu) Siklus
Langkah pengisian poros engkol berputar 180 0
Langkah kompresi poros engkol berputar 180 0
Langkah usaha poros engkol berputar 180 0
Langkah pembuangan poros engkol berputar 180 0
Maka;
1 (satu) siklus kerja mesin 4 langkah :
Poros engkol berputar 720 0.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD5
Langkah Kompresi
Katup Isap menutup Katup Buang menutupTorak bergerak dari TMB – TMA
Langkah Usaha
Katup Isap menutup Katup Buang menutuptorak bergerak dari TMA – TMB
langkah Pembuangan
Katup Isap menutupKatup Buang membukatorak bergerak dari TMB– TMA
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Poros engkol.berputar 2 (dua) kali.
Pembakaran berlangsung 1 (satu) kali.
Katup Isap membuka 1 (satu) kali.
Katup Buang membuka 1 (satu)Kali.
Dari hasil uraian diatas dapat dibuat blok diagram sebagai berikut :
No.Proses yang
terjadi
Arah gerakan
torak
Derajat putaran poros
engkol
Posisi Katup
Isap Buang
A. Pengisian TMA - TMB 180 0 Buka Tutup
B. Kompresi TMB - TMA 180 0 Tutup Tutup
C. Usaha TMA - TMB 180 0 Tutup Tutup
D. Pembuangan TMB - TMA 180 0 Tutup Buka
Tahapan yang terjadi dari mulai Bahan Bakar hingga menjadi kerja
Mekanik dapat diuraikan sebagai berikut ;
PERTAMA.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD6
Torak bergerak dari TMA – TMB
Katup Isap terbuka beberapa derajat
sebelum TMA, Katup Buang tertutup,
udara luar masuk dalam silinder
sampai torak melewati TMB.
Tekanan udara masuk yang
berada dalam silinder mendekati
1 (satu) Atmosfir.
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
KE DUA
KE TIGA ( TAHAPAN 1 )
KE EMPAT ( TAHAPAN 2 )
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD7
Torak bergerak dari TMB – TMA
Katup Isap tertutup, Katup Buang
tertutup udara luar tertekan dalam
silinder.
Tekanan udara masuk yang
berada dalam silinder naik dan
timbul panas yang tinggi.
Torak bergerak dari TMB – TMA
Katup Isap tertutup, Katup Buang
tertutup tetapi sebelum torak
mencapai TMA bahan bakar
dikabutkan.
Mulai terjadi Pembakaran,
Temperatur dan Tekanan
Pembakaran mulai naik.
Torak berada di TMA
Katup Isap tertutup, Katup Buang
tertutup.
Bahan bakar terbakar, tetapi
belum seluruhnya terbakar,
Temperatur dan Tekanan
Pembakaran naik lagi.
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
KE LIMA ( TAHAPAN 3 )
KE ENAM ( TAHAPAN 4 )
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD8
Torak bergerak ke TMB
Katup Isap tertutup, Katup Buang
tertutup.
Bahan bakar terbakar hampir
seluruhnya, tetapi Temperatur
dan Tekanan Pembakaran mulai
turun.
Torak terus bergerak ke TMB
Katup Isap tertutup, Katup Buang
tertutup.
Bahan bakar terbakar sudah
seluruhnya, Temperatur dan
Tekanan Pembakaran terus
menurun.
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
KE TUJUH
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD9
Torak bergerak dari TMB – TMA
Katup Isap tertutup, Katup Buang
terbuka sebelum TMB, karena
bertekanan tinggi maka sisa
pembakaran keluar dengan
sendirinya.
Setelah Torak melewati TMB sisa
pembakaran didorong keluar .
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
2. PRINSIP KERJA MESIN DIESEL 2 LANGKAH
Prinsip kerja mesin Diesel 2 langkah adalah proses kerja mesin
untuk menghasilkan 1 (satu) kali pembakaran (Kerja / Usaha) torak
bergerak 2 (dua) kali.
Dari penjelasan diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1 (satu) siklus kerja mesin Diesel 2 langkah terdiri dari :
1 (satu) kali gerakan torak dari TMB – TMA.
Melakukan proses kerja Isap dan Kompresi.
1 (satu) kali gerakan torak dari TMA – TMB.
Melakukan proses kerja Usaha dan Buang.
Maka urutan 2 (dua) langkah kerja torak yang membentuk 1 (satu)
siklus tersebut adalah :
1. Langkah Pengisian dan Langkah Kompresi
2. Langkah Usaha dan Langkah Buang
PROSES KERJA MESIN 2 LANGKAH
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD10
Langkah Pengisian
Saluran Masuk terbuka
Katup Buang terbuka
Torak bergerak dari TMB – TMA
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD11
Langkah Kompresi
Saluran Masuk tertutup
Katup Buang menutup
Torak bergerak dari TMB –
TMA
Langkah Usaha
Saluran Masuk tertutup
Katup Buang menutup
Torak bergerak dari TMA – TMB
Langkah Pembuangan
Saluran Masuk tertutup
Katup Buang membuka
Torak bergerak dari TMB– TMA
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Putaran Poros Engkol pada 1 (satu) Siklus
1. Langkah pengisian & Langkah kompresi
poros engkol berputar 180 0
2. Langkah usaha & Langkah pembuangan
poros engkol berputar 180 0
Maka;
Urutan Proses keseluruhan untuk mesin 2 langkah :
Langkah Pertama (TMB – TMA) 180 0.
Pembilasan, Pemasukan udara, dan Kompresi.
Langah Kedua (TMA – TMB) 180 0..
Pengabutan Bahan Bakar, Penyalaan Bahan Bakar, Usaha dan
Pembuangan.
Dari hasil uraian diatas dapat dibuat blok diagram sebagai berikut :
No.Proses yang
terjadi
Arah gerakan
torak
Derajat putaran
poros engkol
Posisi Saluran & Katup
Masuk Buang
A.Pengisian
&Kompresi
TMB - TMA 180 0Buka Tutup
Tutup Tutup
B. Usaha TMA - TMB 180 0 Tutup Tutup
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD12
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
&Pembuangan
Tutup Buka
3. DIAGRAM P – V MESIN 4 LANGKAH
Diagram P-V Mesin Diesel 4 langkah merupakan analisa teoritis
yang berupa grafik dan menyatakan proses kerja mesin dimana
gerakan Torak memberikan perubahan Tekanan yang terjadi didalam
Silinder menunjukan kondisi Tekanan pada saat Langkah Isap,
Langkah Kompresi, Langkah Pembakaran dan Langkah Buang.
Perubahan Tekanan didalam Silinder pada masing-
masing langkah torak akan dipengaruhi secara langsung oleh
Udara Luar yang di isap pada saat Langkah Pengisian, Waktu
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD13
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Pengabutan Bahan Bakar, Waktu Membuka dan Menutup
Katup, Kerapatan Katup, kondisi Ring Torak Silinder Liner
serta Saringan Udara Masuk.
Tekanan Kompresi Ruang Bakar sangat ditentukan oleh
Kualitas dan Kuantitas Udara yang di isap oleh Torak untuk
mendapatkan Tekanan dan Panas yang tinggi pada Ruang
Bakar serta akan memudahkan penyalaan bahan bakar
dalam Ruang Bakar.
Proses yang terjadi didalam silider untuk menghasilkan
Pembakaran secara Ideal dapat terlihat pada Diagram P-V dibawah
ini.
Diagram P-V Ideal ( Diagram P-V Teoritis )
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD14
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
4. DIAGRAM INDIKATOR MESIN 4 LANGKAH
Diagram Indikator Mesin Diesel 4 langkah adalah hasil
pengukuran yang didapat dari alat ukur Proses Kerja Mesin( Indikator
Proeses Kerja Ruang Bakar ) yang ditempatkan pada Kepala Silinder
dengan dibuatkan saluran khusus untuk mengetahui terjadinya
perubahan Tekanan yang terjadi pada saat Langkah Isap, Langkah
Kompresi, Langkah Pembakaran dan Langkah Buang pada Langkah
Torak serta Volume Ruang Bakar tetap.
Hasil pengukuran ini disebut Diagram Indikator ( Diagram P-V
Aktual ) sesuai dengan kondisi masing-masing silinder yang terjadi
dalam mesin.
Hasil Pengukuran pada tiap-tiap silinder bisa terjadi
perbedaan yang sedikit maupun cukup besar, hal ini
dipengaruhi oleh Jumlah Bahan Bakar yang masuk, Liner,
Ring Torak,Celah bukaan Katup maupun Saat Pengabutan
Bahan Bakar.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD15
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Diagram PV ini dapat mengetahui besamya tekanan maksimum
gas pembakaran yang terjadi di dalam silinder, pada saat terjadi
pembakaran, dan besanya daya indicator dapat terukur melalui luas
diagram tersebut
Diagram P-V Indikator ( Diagram P-V Aktual )
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD16
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
5. DIAGRAM KATUP
Diagram katup adalah grafik yang menjelaskan waktu
membuka dan menutupnya katup masuk maupun katup
buang yang berpedoman pada gerakan putar poros engkol.
Pergerakan katup disesuaikan dengan pergerakan poros engkol
berdasarkan perhitungan yang direncanakan dari pabrik pembuat
mesin agar didapat hasil pembakaran yang maksimal.
Sebagai contoh diambil dari
Deutz Diesel
Type F6L-912 W
- Pembukaan Katup
a. Katup Isap membuka 32 0 Sebelum TMA ( b TDC )
b. Katup Isap menutup 60 0 Sesudah TMB ( a BDC )
c. Katup Buang membuka 70 0 Sebelum TMB
( b BDC )
d. Katup Buang menutup 32 0 Sesudah TMA
( a TDC )
- Kelonggaran Katup
>. Katup Isap 0,15 mm
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD17
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
>. Katup Buang 0,15 mm
Diagram Katup Isap Diagram Katup Buang
Diagram Katup Isap & Katup Buang
6. URUTAN PENYALAAN ( Firing Order )
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD18
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Untuk mesin yang mempunyai banyak silinder (lebih dari 1
silinder) proses pembakaran dalam silinder harus diatur sedemikian
rupa agar distribusi beban pada poros engkol merata.
Pengaturan ini dibuat berdasarkan perhitungan gaya yang
terjadi pada poros engkol ketika tekanan permukaan torak
meningkat (pada proses usaha/pembakaran).
Firing Order (F.O) biasa disebut Urutan Pembakaran merupakan
urutan pengaturan pembakaran yang memberikan pengaruh sangat
besar pada konstruksi mesin tersebut, terutama distribusi beban
yang harus dipikul oleh Poros Engkol.
Firing Order untuk jumlah silinder yang sama mempunyai lebih
dari 1 (satu) macam F.O. tetapi secara keseluruhan sudah dibuatkan
tabel yang merupakan standart dalam perencanaan suatu mesin
yang menggunakan torak berbahan bakar gas bensin, solar, maupun
residu sehingga banyak diikuti oleh pembuat mesin, kecuali untuk
hal-hal yang khusus dibuat tidak sesuai tabel yang ada.
Beberapa contoh Firing Order yang ada untuk mesin 4 langkah :
Jml Sil
Diagram Poros Engkol Firing Order Keterangan
2 1 – 2 & 1 – 2
Arah putaran mesin & Posisi urutan silinder sesuai pabrik pembuat
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD19
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
3 1 – 3 – 2
Arah putaran mesin & Posisi urutan silinder sesuai pabrik pembuat
4
1 – 2 – 4 – 3
Arah putaran mesin & Posisi urutan silinder sesuai pabrik pembuat
1 – 3 – 4 – 2
Arah putaran mesin & Posisi urutan silinder sesuai pabrik pembuat
5 1 – 3 – 5 – 4 – 2
Arah putaran mesin & Posisi urutan silinder sesuai pabrik pembuat
6
1 – 5 – 3 – 6 – 2 - 4
Arah putaran mesin & Posisi urutan silinder sesuai pabrik pembuat
1 – 4 – 3 – 6 – 2 - 5
Arah putaran mesin & Posisi urutan silinder sesuai pabrik pembuat
8
1 – 5 – 2 – 6 – 8 – 4 – 7 - 3
Arah putaran mesin & Posisi urutan silinder sesuai pabrik pembuat
1 – 6 – 2 – 8 – 4 – 7 – 3 - 5
Arah putaran mesin & Posisi urutan silinder sesuai pabrik pembuat
Matrik F.O. untuk Mesin Diesel 4 Langkah
Jumlah silinder : 8 silinder
F.O. => 1 – 4 – 6 – 2 – 8 – 5 – 3 – 7
Dengan menga,mbil contoh :
Torak nomor 1 bergerak dari TMA ke TMB melakukan
Langkah Isap pada putaran Poros Engkol 0 o s/d 180 o.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD20
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
7. BAGIAN - BAGIAN UTAMA MESIN
Bagian – bagian Utama Mesin Diesel adalah komponen yang
terbesar yang berada didalam mesin yang merupakan inti dari Mesin
Diesel dimana hasil pengolahan bahan bakar dirubah menjadi
gerakan mekanis.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD21
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
1. Piston & Connecting Rod Assy.
2. Cylinder Liner & Engine Block.
3. Crank Shaft.
4. Cam Shaft.
5. Transmission Gear.
7.1. Cylinder Head ( Kepala Silinder )
Fungsi Kepala Silinder :
a. Merupakan penutup bagian atas dari silinder.
b. Menempatkan peralatan mekanisme pengaturan, yaitu :
Katup. ( Intake & Out Let Valve )
Pengabut ( Injector )
Pelatuk ( Rocker Arm )
Ruang bakar mula ( Combustion Chamber ).
Kepala Silinder dibuat harus mampu menahan tekanan dan
temperatur yang tinggi serta tahan korosi.
Jenis Kepala silinder terdiri dari :
1. Kepala Silinder Tunggal ( Single Head ).
2. Kepala Silinder Majemuk ( Multi Head ).
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD22
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
KEPALA SILINDER TUNGGAL KEPALA SILINDER MAJEMUK
7.2. Valve Assembly ( Rangkaian Katup )
Fungsi Katup :
Mengatur masuk udara dan keluarnya gas bekas pembakaran.
Jenis Katup :
1. Katup.Masuk ( Intake Valve ).
2. Katup Keluar ( Exhaust Valve ).
Material Katup :
Katup Masuk dibuat tahan korosi pada temperatur rendah dan
tinggi.
Katup Keluar dibuat tahan korosi pada temperatur yang tinggi.
Konstruksi Katup :
Sudut Bidang Kontak : 30 o dan 45 o
Tanpa Rotator dan dengan Rotator.
Pengatur gerakan katup terdiri dari :
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD23
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
a. Cam Shaft
b. Tappet
c. Push Rod
d. Rocker Arm
Katup dengan Rotator Katup tanpa Rotator
Push Rod, Rocker Arm & Shaft Rocker
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD24
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
7.3. Piston Assembly ( Rangkaian Torak )
Torak gunanya :
Untuk merapatkan ruang bakar dalam silinder agar didapat
tekanan udara dan temperatur yang tinggi dan sebagai ruang
pembakaran yang menghasilkan tekanan yang tinggi untuk
menggerakan atau mendorong torak.
7.4. Liner ( Silinder )
Liner gunanya :
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD25
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Tempat bergeraknya torak untuk melakukan proses kerja
mesin.
Jenis Liner :
1. Liner Basah.
2. Liner Kering.
Liner Basah
Liner Kering
Posisi Liner Basah
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD26
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Ring pada Liner Basah
7.5. Crank Shaft ( Poros Engkol )
Poros gunanya untuk merubah
gerak putar menjadi gerak bolak balik
atau
gerak bolak balik menjadi gerak putar
Konstruksi Poros Engkol :
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD27
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Poros engkol mempunyai konstruksi untuk 1 (satu) pipi
engkol dengan 2 (dua) poros dan 1 (satu) pipi engkol dengan 1
(satu) poros
Penempatan Bantalan dan konstruksi poros disesuaikan
dengan bentuk mesin yang Sejajar ( In Line ) atau Membentuk
Sudut ( V Line )
Salah satu bentuk Poros Engkol
CONTOH PENEMPATAN POROS PADA PIPI ENGKOL DAN
BANTALAN PADA MESIN YANG MEMPUNYAI 4 SILINDER.
Gambar diatas menunjukkan :
Bantalan Utama ( Main Bearing ) 3 Buah.
1 ( satu ) Pipi Engkol 2 Poros Engkol.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD28
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
2 ( dua ) Poros menggunakan 3 Pipi engkol.
Gambar diatas menunjukkan :
Bantalan Utama ( Main Bearing ) 5 Buah.
1 ( satu ) Pipi Engkol 1 Poros.
1 ( satu ) Poros menggunakan 2 Pipi engkol.
7.6. Bearing ( Bantalan )
Fungsi Bantalan :
Untuk mendukung bagian-bagian yang bergerak agar tetap
berada pada posisi atau kedudukan yang diinginkan.
Untuk Poros Engkol mempunyai 3 ( tiga ) jenis bantalan yang terdiri
dari :
1. Bantalan Utama ( Main Bearing ).
2. Bantalan Engkol ( Con-Rod Bearing ).
3. Bantalan Geser ( Axial Bearing ).
Jenis Bantalan Yang digunakan pada Poros Engkol :
1. Bantalan Radial.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD29
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
2. Bantalan Axial.
Klasifikasi Bantalan :
1. Bantalan untuk pergerakan putar ( Rotary Motion ).
a. Journal Bearing.
Memikul beban utama pada poros.
b. Thrust Bearing.
Memikul beban sepanjang poros yang berputar.
2. Bantalan untuk pergerakan bolak-balik ( Reciprocating Motion ).
a. Bantalan pergerakan lurus.
Memikul beban sejajar bantalan ( Liner ).
b. Bantalan tumbukan.
Memikul beban tumbukan ( Bantalan Pin Piston ).
Sifat Bantalan :
1. Mempunyai pori-pori yang cukup besar dan mampu
menahan gerakan minyak pelumas agar tidak mudah
melepaskan diri pada saat poros berputar.
2. Material yang digunakan lebih lunak dari material poros.
3. Faktor pemuaian material sangat kecil.
Perlakuan terhadap Bantalan :
1. Lumasi seluruh permukaan sebelum disimpan.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD30
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
2. Penyimpanan harus dilapisi bahan lunak agar tidak tergores.
3. Jangan dipisahkan dengan pasangannya.
4. Tempat penyimpanan harus terpisah dari material yang berat.
Beberapa contoh bentuk bantalan
Main Bearing
Thrust Bearing
Bantalan Tumbukan
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD31
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
7.7. Frame ( Rangka Mesin )
Rangka Mesin adalah badan induk untuk mendukung semua bagian-
bagian mesin yang mampu menahan lendutan atau lengkungan
akibat beban komponen mesin pada saat berhenti maupun
beroperasi.
Rangka Mesin untuk mesin besar.
Rangka mesin untuk mesin kecil
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD32
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
7.8. Bed Plate ( Lantai Mesin )
Fungsi Bed Plate :
Sebagai penyangga utama seluruh bagian mesin.
Pemasangan Bed Plate harus rata dengan selisih kemiringan yang
sangat kecil.
Bentuk Bed Plate untuk mesin kecil
Bentuk Bed Plate untuk mesin besar merangkap Frame
8. DATA TEKNIK MESIN DAN GENERATOR
Setiap Mesin atau Generator dilengkapi dengan plat nama
(Name Plate) yang menunjukkan spesifikasi dari mesin dan
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD33
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
generator tersebut, yang akan memudahkan untuk mengetahui
spesikasi utama dari mesin dan generator tersebut
Contoh spesifikasi (Name Plate) Mesin
Contoh isi Name Plate,
Model : Model mesin ditentukan oleh pabrik.
Type : Tipe mesin yang terpasang.
Series Nomer : Nomor sesuai pabrik pembuat.
Date : Tahun pembuatan.
Rpm : Putaran Nominal (Putaran Kerja) mesin.
Rated Out Put ( HP ) : Daya mesin pada putaran nominal
Contoh spesifikasi (Name Plate) Generator
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD34
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Contoh isi Name Plate,
Model : Model generator ditentukan oleh pabrik.
Type : Tipe generator yang terpasang.
Series Nomer : Nomor sesuai pabrik pembuat.
Date : Tahun pembuatan.
Rpm : Putaran Nominal (Putaran Kerja)
generator.
Daya Aktif (KW) : Daya murni generator.
Daya Semu (KVAR) : Daya reaktif generator.
I. SISTEM BAHAN BAKAR
Fungsi :
Merupakan rangkaian peralatan yang mendistribusikan bahan bakar
sebagai sumber energi sebagai bahan penggerak motor bakar.
Secara umum rangkaian peralatan yang terdapat pada sistem bahan
bakar adalah :
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD35
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
1. Tangki (Tank)
2. Saringan (Filter)
3. Pompa distribusi (Feed Pump)
4. Pompa Injeksi (Injection Pump)
5. Pipa distribusi (Piping)
6. Pengabut (Injector)
7. Governor
Fungsi dari masing-masing peralatan adalah sebagai berikut :
1. Tangki (Tank)
Fungsi :
Tempat penampungan bahan bakar untuk menyimpan dengan aman
sebelum digunakan, ataupun bahan bakar lebih dari Pompa Injeksi
dan Injektor.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD36
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Jenis Tangki Bahan Bakar ;
a. Menyatu dengan dudukan mesin.
Kapasitas penampungan kecil.
b. Terpisah dengan dudukan mesin.
Kapasitas penampungan sedang sampai besar.
Mempunyai tangki untuk pemakaian harian dan bulanan.
Gambar tangki kapasitas sedang Gambar tangki kapasitas kecil
2. Saringan (Filter)
Fungsi :
Peralatan untuk membersihkan bahan bakar dari partikel,
kotoran atau geram-geram yang dapat mengganggu aliran bahan
bakar pada saluran, pompa injeksi dan pengabut.
Jenis bahan penyaring, konstruksi dan kapasitas penyaringan sangat
beragam, tetapi yang umum untuk bahan saringan adalah Kain
kasa, Kertas berpori, Kawat kasa, kemudian untuk konstruksinya
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD37
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
adalah saringan tidak bergerak (tunggal dan ganda) dan saringan
berputar (Separator), untuk kapasitas disesuaikan dengan konsumsi
bahan bakar mesin tersebut.
Saringan dengan elemen Saringan dengan gaya
centrifugal
3. Pompa Distribusi (Feed Pump)
Fungsi :
Untuk memindahkan atau mendistribusikan bahan bakar dari
tangki utama ketangki tiap-tiap mesin atau langsung kepompa
injeksi.
Jenis pompa yang umum dipakai untuk digunakan dari :
1. Tangki ke tangki menggunakan pompa sentrifugal.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD38
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
2. Tangki ke pompa injeksi menggunakan :
a. pompa roda gigi.
b. Pompa plunyer.
Pompa Distribusi dengan Roda Gigi
Pompa Distribusi dengan Plunyer
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD39
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
4. Pompa Injeksi (Injection Pump)
Fungsi :
Mengatur volume bahan bakar yang akan didistribusikan ke
tiap-tiap silinder sesuai dengan putaran mesin atau kebutuhan
pembakaran dalam ruang bakar oleh pengabut (Injektor).
Pompa Injeksi adalah pompa yang menggunakan Plunyer
berkemampuan memompakan bahan bakar dengan tekanan tinggi.
Kemampuan pemompaan melebihi tekanan Pengabut
(Injektor).
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD40
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Jenis Pompa Iinjeksi :
a. Pompa injeksi tunggal (Single).
b. Pompa injeksi majemuk (Multiple).
c. Pompa injeksi Rotari
Pompa Injeksi Tunggal.
Pompa Injeksi Multyple
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD41
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Pompa Injeksi Rotari
5. Pipa Distribusi (Piping)
Fungsi :
Menyalurkan bahan bakar dari tangki ke tangki lainnya dengan
tekanan yang randah ke pompa injeksi maupun ke-pengabut
denagan tekanan yang tinggi.
Gambar Pipa distribusi bahan bakar tekanan tinggi
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD42
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
6. Pengabut (Injector)
Fungsi :
Merubah bahan bakar cair menjadi bahan bakar yang mempunyai
butir-butir yang sangat halus (mengabut).
Bentuk, arah dan jumlah lubangpengabutan berbeda-beda
disesuaikan dengan konstruksi ruang bakar.
Tekanan pengabutan bahan bakar pada tipe dan daya mesin
tidak sama, dipengaruhi oleh kontruksi ruang bakar, volume ruang
bakar, tekanan kompresi, material mesin dan putaran yang
diinginkan.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD43
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Pada mesin tertentu Injektor dibuat satu unit dengan Pompa
Injeksi.
Gambar Injektor Ganbar Injektor dengan Pompa
7. Regulator (Governor)
Fungsi :
Untuk menjaga kestabilan putaran mesin pada waktu beban nol
maupun memikul beban penuh.
Jenis Governor berdasarkan prinsip kerjanya :
1. Mekanik.
2. Pneumatik (Tekanan Udara).
3. Elektrik.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD44
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
4. Gabungan – Mekanik dan Pneumatik.
- Mekanik dan Hidrolik.
- Mekanik dan Elektrik.
Regulator Mekanik
Regulator Pneumatik.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD45
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Regulator Mekanik Hidrolik.
II. SISTEM PELUMASAN
Fungsi :
a. Mencegah kontak langsung logam dengan logam.
b. Media pendingin.
c. Mencegah kebocoran kompresi dan pembakaran ke dalam
karter.
d. Membuang kotoran dan geram-geram.
Sistem pelumasan adalah salah satu sistem utama pada mesin
yang mempunyai rangkaian peralatan :
1. Bak penampungan pelumas (Carter, Sump Tank).
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD46
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
2. Saringan pelumas (Filter, Purifier).
3. Pompa sirkulasi (Lub. Oil Pump).
4. Pengaturan tekanan pelumas (Relief Valve).
5. Pengukur tinggi pelumas (Oil Stick).
Sistem pelumasan terdiri dari 2 macam :
a. Sistem pelumasan basah.
Penampung pelumas berada didalam mesin (Carter atau
Crankcase).
b. Sistem pelumasan kering.
Penampung pelumas berada diluar mesin (Sump Tank).
Sistem pelumasan basah.
Sistem pelumasan kering.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD47
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Fungsi peralatan yang terdapat pada sistem pelumas :
1. Tangki pelumas (Carter, Sump Tank)
Fungsi :
Tempat penampungan, persediaan pelumas pada instalasi
mesin.
Mengendapkan kotoran & geram-geram dari dalam mesin.
Tipe Carter 1
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD48
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Tipe Carter 2
2. Pompa pelumas (Lub-Oil Pump)
Fungsi :
Untuk menghisap dan menekan (memompakan) pelumas
keseluruh bagian mesin yang bergerak dan memerlukan
pelumasan.
Pompa Roda gigi
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD49
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
3. Saringan (Filter, Separator)
Fungsi :
Filter
Untuk menjaga agar kotoran dan geram-geram tidak ikut
bersirkulasi dalam saluran pelumas.
Separator
Untuk memisahkan kotoran dan kandungan air yang terdapat
dalam pelumas berdasarkan Berat Jenis.
Bekerja berdasarkan Gaya Sentripental.
Filter Elemen Separator
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD50
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
4. Pendingin pelumas (Oil Cooler)
Fungsi :
Untuk menjaga agar temperatur pelumas tetap berada suhu
yang ditentukan agar viskositas pelumas tetap terjaga pada
batas yang aman.
Oil Cooler
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD51
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
5. Katup pengatur tekanan (Relief Valve)
Fungsi :
Untuk mengatur besarnya tekanan pelumas yang mengalir
keseluruh bagian mesin agar didapat kondisi kerja mesin yang
aman.
Katup Pengatur Tekanan
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD52
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
6. Pengukur tinggi pelumas (Oil Stick)
Fungsi :
Untuk mengetahui ketinggian pelumas yang berada dalam bak
penampungan (Carter, Sump Tank) agar kapasitas dan siskulasi
pelumas dalam mesin tetap konstan.
Dip Stick
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD53
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
III. SISTEM PENDINGIN
Pendinginan mesin diperlukan untuk menjaga agar kondisi kerja
mesin (temperatur kerja) tetap stabil pada waktu mesin beroperasi
dan material yang berada dalam mesin tidak mengalami perubahan
bentuk maupun strukturnya.
Media pendingin yang digunakan :
1. Air.
2. Udara.
Peralatan yang terdapat pada sistem pendingin :
1. Pemindah panas (Radiator, Water Cooler, Sirip-sirip).
2. Kipas udara (Fan).
3. Pompa sirkulasi (Water Pump).
4. Pengatur sirkulasi air (Thermostat).
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD54
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Fungsi peralatan yang terdapat pada sistem pendingin :
1. Pemindah panas (Radiator, Water Cooler,
Sirip-sirip).
Fungsi :
Peralatan ini digunakan untuk mengeluarkan panas hasil
pembakaran yang diserap oleh mesin disekitar tempat terjadinya
proses pembakaran, yaitu liner, kepala silinder.
Untuk mesin yang menggunakan sistem pendingin udara,
sirip-sirip yang terdapat pada dinding liner dan kepala silinder
merupakan daerah untuk mengeluarkan panas hasil pembakaran,
dimana sirip tersebut merupakan perluasan bidang yang akan
didinginkan oleh udara.
Sedangkan mesin yang menggunakan sistem pendingin air,
pengeluaran panasnya dengan menggunakan radiator maupun
Water Cooler.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD55
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Radiator
2. Kipas Udara (Fan).
Fungsi :
Untuk mengalirkan (menekan, menghisap) udara melalui sirip-
sirip pendingin radiator, sirip-sirip pendingin oil cooler sehingga
temperatur pada sisip-sirip tersebut turun akibat aliran udara
yang bertemperatur lebih rendah.
Kipas udara
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD56
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
3. Pompa sirkulasi(Water Pump).
Fungsi :
Pompa ini berfungsi sebagai sirkulator air pendingin mesin
pada saat beroperasi.
Pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugal, karena hanya
diperlukan kapasitas air yang mengalir lebih besar dari pada
tekanan.
Pompa Sirkulasi
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD57
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
4. Pengatur sirkulasi air (Thermostat).
Untuk menjaga agar temperatur kerja mesin cepat tercapai,
digunakan alat pengarah dan pengatur sirkulasi air pendingin
mesin.
Bekerjanya berdasarkan perubahan temperatur air pendingin
mesin.
Type Thermostat 1
Type Thermostat 2
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD58
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
IV. SISTEM UDARA MASUK DAN GAS BUANG
Pada penyaluran udara masuk dan gas buang ditujukan agar
udara yang diperlukan untuk proses pembakaran dalam ruang
bakar dan mengeluarkan gas buang dari sisa proses hasil
pembakaran tetap kontinou dan bersih terhadap lingkungan
sekitarnya.
Peralatan pada sistem udara masuk :
1. Saringan udara masuk (Air Filter).
2. Penekan udara masuk (Blower, jika menggunakan
Turbocharger).
3. Pendingin udara masuk (Inter Cooler).
4. Saluran udara masuk (Intake manifold).
Peralatan pada sistem gas buang :
1. Saluran gas buang (Exhaust manifold).
2. Penggerak blower (Turbin, jika menggunakan
Turbocharger).
3. Perendam getar (Expantion Joint).
4. Peredam gas buang (Silencer).
5. Pipa cerobong
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD59
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Pada Mesin Diesel 4 langkah penggerak Blower dan Penekan Udara
Masuk menggunakan peralatan yang menyatu disebut
Turbocharger.
Untuk Mesin Diesel 2 langkah menggunakan Blower.
Fungsi peralatan yang terdapat pada sistem udara masuk dan gas
buang :
1. Saringan udara masuk (Air Filter).
Fungsi :
Untuk menyaring debu dan kotoran pada udara yang masuk
dalam ruang bakar agar tidak merusak komponen mesin dalam
ruang bakar dan kepala silinder.
Filter Udara
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD60
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
2. Penekan udara masuk (Blower).
Fungsi :
Digunakan untuk menaikkan volume udara yang masuk
dalam ruang bakar.
Blower Penekan Udara Masuk
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD61
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
3. Turbochager.
Fungsi :
Untuk memadatkan udara masuk ke dalam ruang bakar,
dengan tujuan untuk menaikkan daya mampu Mesin Diesel.
Turbocharger terbagi menjadi 2 bagian :
1. Turbin.
2. Kompresor.
Turbochager
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD62
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
4. Pendingin udara masuk (Inter Cooler).
Fungsi :
Udara yang masuk dalam ruang bakar diturunkan
temperaturnya agar kerapatan udara lebih besar (setelah
melewati Turbocharger).
Inter Cooler
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD63
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
5. Silencer
Fungsi :
Meredam suara. menurunkan panas gas buang yang dilepas ke
atmosfir, mengurangi kadar polusi udara,
Instalasi Gas Buang & Silencer.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD64
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
6. Saluran gas buang (Exhaust Manifold).
Merupakan penampung dan pengarah aliran gas buang untuk
digunakan menggerakan turbocharger maupun langsung ke
udara luar.
Tipe Exhaust Manifold 1
Tipe Exhaust Manifold 1
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD65
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
V. SISTEM START
Peralatan ini digunakan untuk memutar poros engkol agar mesin
dapat hidup.
Jenis-jenis sistem start :
1. Slenger (engkol).
2. Motor listrik.
3. Motor Bantu (Motor bensin).
4. Pegas.
5. Udara.
Pada umumnya sistem start yang banyak digunakan pada mesin
diesel adalah Battery dan udara, untuk pembahasan yang diambil
adalah start menggunakan motor listrik dan udara.
Peralatan pada sistem start :
A. Sistem start dengan motor listrik ;
1. Battery.
2. Motor stater.
3. Swicth starter.
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD66
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Skema Sistem Start Baterry
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD67
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Motor Stater dengan Selenoid diluar Motor Luncur
Motor Stater dengan Selenoid diluar Motor Luncur
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD68
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
B. Sistem start dengan udara ;
1. Kompresor udara (Air Compressor).
2. Botol / Tangki udara (Starting Air Receiver).
3. Saringan udara start (Starting Air Filter )
4. Distribusi udara start (Starting Air Distributor)
5. Katup start (Starting Valve)
Skema distribusi udara start untuk mesin 6 silinder
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD69
PT PLN (Persero)JASA DIKLAT TEORI DIESEL
Skema Sistem Start Udara
PELATIHAN PRAJABATAN OPERATOR DAN TEKNISI BIDANG PEMBANGKITAN
PLTD70
top related