02narkotika
Post on 17-Feb-2018
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 1/62
NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA,ALKOHOL,
BARBITURAT, &INSEKTISIDA
Dr. M. Ardhian Syaifuddin, Sp.F
2015
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 2/62
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 3/62
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 4/62
Toksikologi
Alkohol
Narkotika
Insektisida
Karbonmonoksida
(CO)
Arsen
Sianida (CN) dsb.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 5/62
Dasar Hukum
Pasal 133 (1) KUHAP : “Dalam hal penyidik untukkepentingan peradilan menangani seorang korban
baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga
karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia
berwenang mengajukan permintaan keterangan
ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokterdan atau ahli lainnya”
Definisi/batasan racun tidak dijelaskan.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 6/62
Racun
Suatu zat yang bekerja pada tubuh secarakimiawi dan secara faali, yang dalam dosis
toksik, selalu menyebabkan gangguan fungsi
tubuh, hal mana dapat berakhir dengan
penyakit atau kematian.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 7/62
Cara Masuknya Racun
Unsur Kesengajaan terhadap orang lain (penganiayaan atau
pembunuhan)
terhadap diri sendiri (penyalahgunaan obat, bunuhdiri)
Kebetulan/kecelakaan kecelakaan industri,
keteledoran dalam rumah tangga.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 8/62
Kapan Perlu Pemeriksaan
Toksikologi?
Kematian mendadak
Kematian mendadak yang terjadi pada sekelompokorang.
Kematian yang dikaitkan dengan tindakan abortus
Kasus perkosaan atau kejahatan seksual
Kecelakaan transportasi (khususnya pengemudiatau pilot)
Kasus penganiayaan atau pembunuhan (selektif)
Kasus yang memang diketahui atau patut diduga
menelan racun (riwayat pemakaian/ kontak) Kematian setelah tindakan medis
Tidak ditemukan luka-luka, kecuali port of entry .
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 9/62
KUHP
Pasal 89:“Membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan
dengan menggunakan kekerasan”.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 10/62
Ketergantungan Obat
Keadaan yang timbul akibat pemakaian obatberulang secara berkala atau terus menerus.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 11/62
Pecandu atau Pemakai Obat/Substansi
Narkotika
Ketergantungan obat (drug dependence )
Drug abuse
drug addiction (parah & ada ketergantungan fisik)
drug habituation (ringan & tak ada ketergantungan)
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 12/62
Penggunaan Non Medik
Mengubah suasana hati (mood) pemakainya,
Mengubah persepsi diri dan atau dunia sekelilingnya,
Memperoleh sensasi dan pengalaman “baru”
“Romantis” & meningkatkan kemampuan fungsi spesifik (sosial
maupun seksual).
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 13/62
Jenis Obat yang Disalahgunakan
1. Narkotika : · Alami : opium (morfin, kodein)
· Semisintetik : heroin, oksimorfin, dll· Sintetik : meperidin, metadon, fenazosin dll
2. Depresan Umum susunan saraf pusat · Hipnotika & sedatif
· Minor tranquilizer· Etanol (alkohol)· Obat anestetika umum
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 14/62
Jenis Obat yang Disalahgunakan (Lanjutan)
3. Stimulan SSP · Konvulsan : strichnin, metrazol
· Antidepresan : imipramin· Stimulansia ringan : amfetamin, kafein· Stimulansia kuat : MDMA (methylene-dioxy- met-amphetamine) alias ecstasy.
· Kokain
4. Halusinogenika · Marijuana, meskalin, psilocybin
· LSD (lysergfic acid diethylamide)· DMT (dimethyl tryptamine)
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 15/62
Undang-Undang di Indonesia
Convention on Psychotropic Substances 1971 UU No. 5 th. 1997 ttg Psikotropika Tetra Hydro
Cannabinol (THC) dan derivatnya dikeluarkan
masuk kedalam salah satu jenis Narkotika.
UU No. 22 th. 1997 ttg Narkotika Lama UU No. 35 th. 2009 ttg Narkotika Baru
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 16/62
Definisi Psikotropika
Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukannarkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 17/62
Narkotika
Definisi:Bahasa Yunani: Narkosis
‘setiap obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menyebabkan suatu keadaan stupor.’
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 18/62
Definisi Menurut UU Narkotika
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 19/62
Penggolongan Narkotika
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 20/62
Narkotika Gol I
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 21/62
Narkotika Gol I
Pasal 8 ayat 1:‘Narkotika golongan I dilarang digunakan untuk
kepentingan pelayanan kesehatan’
Pasal 12 ayat 1:
‘Narkotika golongan I dilarang diproduksi dan/ataudigunakan dalam proses produksi, kecuali dalam jumlah
yang sangat terbatas untuk kepentingan pengembanag
IPTEK’
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 22/62
Narkotika Gol. I
65 jenis
Papaver Somniferum L
Opium mentah
Opium masak (candu, jicing, jicingko)
Tanaman koka Daun koka
Kokain mentah
Kokaina
Tanaman ganja Tetrahydrocannabinol
Delta 9-tetrahydrocannabinol
Asetorfina
Heroina
Katinona
MDMA (ecstasy)
Amfetamina
Dll…
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 23/62
Narkotika Gol. II & III
Pasal 37:Narkotika Golongan II & Golongan III, yang berupa bahan
baku, baik yang alami maupun sintetis, yang digunakan
untuk produksi obat diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 53:Untuk kepentingan pengobatan dan berdasarkan indikasi
medis, dokter dapat memberikan Narkotika Gol. II atau
Gol III dalam jumlah terbatas & sediaan tertentu kepada
pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 24/62
Narkotika Gol. II
86 jenis:
Alfasetilmetadol
Alfameprodina
Alfametadol
Alfaprodina Benzetidine
Benzilmorfina
Betameprodina
Betametadol Betaprodina
Bezitramida
Difenoksin
Dimefheptanol
Fenazosina
Fenomorfan
Fentanil Metadona
Morfina
Petidina
Dll….
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 25/62
Narkotika Gol. III
14 jenis:
Asetildihidrokodein
Dekstropropoksifena
Dihidrokodeina
Etilmorfina
Kodeina
Nikodikodina
Nikokodina
Norkodeina
Polkodina
Propiram
Buprenorfina
Garam-garam dari narkotikagolongan tersebut di atas.
Campuran atau sediaandifenoksin dengan bahan lainbukan narkotika.
Campuran atau sediaandifenoksilat dengan bahanlain bukan narkotika.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 26/62
Pasal 54-59:Pecandu narkotika wajib menjalani rehabilitasi.
BAB XV, Pasal 111-148: Ketentuan Pidana
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 27/62
Heroin (Contoh Narkotika)
Absorbsi saluran cerna, selaput lendir, hidung , & paru,suntikan IV, IM, subkutan, & perlukaan kulit.
Hampir tidak pernah secara oral.
Cepat menghilang dari peredaran darah, terkonsentrasi di
jaringan parenkima, ginjal, paru, hati, limpa. Metabolisme di hati. Heroin dihidrolisis esterase dalam
darah 6-mono-asetil-morfin morfin.
Ekskresi: ginjal & saluran empedu, dapat ditemukan pada
feses & keringat.
Terdeteksi di urin.
90% ekskresi dalam 24 jam pertama, 5-20 mg%.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 28/62
Heroin (lanjutan)
Depresi SSP (analgesia, stupor, sukar berpikir &berkonsentrasi, apatis, depresi pernapasan, miosis pupil,
mual, muntah, dll).
Kardiovaskular: menurunkan tekanan darah akibat depresi
vasomotor.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 29/62
Heroin: Mekanisme Kematian
Depresi SSP
Edem paru, akibat peningkatan tekanan cairan
serebrospinal & tekanan intrakranial berkurangnya
sensitifitas puast pernapasan terhadap CO2.
Syok anafilaktik.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 30/62
Pemeriksaan Jenazah
Bekas-bekas suntikan pada lipatan-lipatan tubuh.
Tatto yang menutupi bekas suntikan.
Jaringan parut bekas tattoo.
Pemeriksaan selaput lendir hidung/ nasal swab.
Pembesaran KGB setempat pecandu kronik.
Busa halus dari saluran pernapasan, akibat edema paru.
Tanda-tanda sianosis pada jaringan bawah kuku.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 31/62
Bekas suntikan
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 32/62
Pemeriksaan Narkotika
Alat/bahan :
Urine sample
Test kit urine
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 33/62
Pemeriksaan Narkotika
Cara Kerja/Hasil :
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 34/62
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 35/62
Pemeriksaan Toksikologi
Diambil sediaan dari organ-organ dalam (tergantung
metabolisme dari narkotika)
KGB
Kulit sekitar suntikan
Isi lambungIsi usus halus
Hati
Cairan empedu. Pemeriksaan dengan teknikTLC (Thin Layer
Chromatography), ELISA, atau Gas Chromatography.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 36/62
Diagnosis pasti
Uji laboratorium sederhana dengan urin/darah.
Takaran toksis (korban hidup)
Takaran letal (korban mati).
Penunjang lainnya (Gas Chromatography)
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 37/62
Temuan negatif apabila
Kelainan tidak khas, hasil toksikologis negatif
Narkotika dimetabolisme/dibuang ke luar
tubuh/rusak/hilang (perubahan pasca kematian),
Peralatan tidak memadai.
Bukti sediaan tertukar. Pengambilan sampel tidak tepat.
Ada sumber racun lain.
Keluarga tidak mampu bayar
T T T T
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 38/62
HATI-HATI DALAM MEMBUAT SURAT
PERNYATAAN BEBAS NARKOTIKA !
Pasal 267 KUHP:
1. Seorang dokter yang dengan sengaja memberi surat
keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit,
kelemahan, atau cacat, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun.3. Diancam dengan pidana yang sama, barangsiapa dengan
sengaja, memakai surat keterangan palsu itu seolah-olah
isinya sesuai dengan kebenaran.
Pasal 7 KODEKI:Seorang dokter hanya memberikan keterangan atau
pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 39/62
Barbiturat
Sering digunakan sebagai hipnotik sedatif, antikonvulsan,
anastetik, analgetik.
Sudah jarang ditemukan keracunan barbiturat.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 40/62
Penggolongan
Barbiturat kerja lama (masa kerja 6 jam atau lebih):
sodium barbital (veronal), fenobarbital (luminal), asam-
dialil-barbiturat (dial).
Barbiturat kerja sedang (masa kerja 3-6 jam): sodium-
pentobarbital (nembutal), buto-barbital (soneryl), amilo-barbital (amytal).
Barbiturat kerja singkat (masa kerja 3 jam):
siklobarbital (phanodorm), heksabarbital, sekobarbital
(seconal). Barbiturat kerja sangat singkat: tiopental,
metoheksital, dll.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 41/62
Farmakokinetik
Dapat diabsorbsi dari berbagai tempat pemberian.
Dapat melewati sawar darah-uri
Sukar melewati sawar darah-otak.
Penghancuran di hati.
Barbiturat kerja lama (fenobarbital/ luminal) sebagianbesar tidak dimetabolisme, 65-80% bentuk dalam urintidak berubah.
Diekskresi dalam urin dalam waktu 48 jam.
Di dalam tubuh dapat diubah menjadi alkohol, keton, fenol,karboksilat.
Golongan kerja cepat masuk ke jaringan lemak, cepatmenghilang dari darah.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 42/62
Farmakodinamik
Efek depresi SSP, sedasi koma kematian.
Mekanisme kematian: henti napas.
Pernapasan dapat tersumbat oleh muntahan, sekresi lendir,
spasme laring, & relaksasi lidah.
Syok Gagal ginjal.
Temuan pada otopsi tidak khas.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 43/62
Pemeriksaan Laboratorium
Diambil sediaan dari isi lambung, darah hati/ perifer, urin,
ginjal, hati, sebagian otak & lemak pada golongan kerja
sangat singkat.
Pemeriksaan semikuantitatif & kuantitatif denganTLC
(Thin Layer Chromatography) & Gas LiquidChromatography
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 44/62
Alkohol
Keracunan alkohol ethyl alkohol
Akut dan kronis = alcoholic abuse
Penyalahgunaan alkohol
Mudah didapat
Konflik mabuk
Tindakan kriminal
Kecelakaan lalu lintas & kecelakaan kerja
Bunuh diri
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 45/62
Sumber :
Air tape, tuak, brem, hasil peragian
Bir (4-8%)
Anggur (10-20%)
Whisky, brandy, vodka (40-45%) Rum (40-50%)
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 46/62
Absorpsi-Metabolisme-Ekskresi
Absorpsi :
Oral absorpsi pada seluruh saluran pencernaan (usus
halus 80%) darah depresi SSP.
Metabolisme :
Hepar (enzim ADH/ alkohol dehidrogenase & NAD/nikotinamidadenindinukleotida) asetaldehida (enzim
ALDH/ aldehida dehidrogenase) asam asetat oksidasi
menjadi CO2 & H20(8 gram/jam)
Kadar alk darah turun 15 mg%/jam (rata-rata). Ekskresi:
Urine(90%), udara ekspirasi, keringat, saliva
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 47/62
Pada populasi oriental, defisiensi isozim ALDH1,
metabolisme asetaldehida berjalan lambat, terjadi
penumpukan asetaldehida.
Kada alkohol masih rendah, muncul gejala ‘mabuk ’
flushing , takikardia, hipotensi, sakit kepala, dll.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 48/62
Gejala-Gejala
Kadar dalam darah :
• < 30 mg/100cc: perubahan tulisan !
• 30 – 50 mg: kontrol diri berkurang, kecepatan reaksi
berkurang,penglihatan terganggu
• 60 – 80 mg: pendengaran terganggu, konsentrasi terganggu.• 80 – 100 mg: keracunan pusat vital
• 300 mg: fase narkose delirium halusinasi
• 400 mg: depresi SSP, kelumpuhan kardiorespirasi
• Dosis toksis kebiasaan minum alkohol, sensitivitasindividual(ALDH 1), sinergisme dengan obat2an lain, penyakit
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 49/62
Pemeriksaan
Bau alkohol Hidup mulut dan hidung
Mati alat2 dalam tubuh, darah, otak + tanda asfiksia
Toksikologi Udara ekspirasi, darah, urine (hidup)
Darah perifer, urine, otak, hati (mati)
Kadar alkohol 2 liter udara alveoli(0,43mg%)= 1mg% alkoholdarah
Modifikasi Microdifusi Conway (semikuantitatif)
Gas Kromatografi (kuantitatif)
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 50/62
Microdifusi Conway
KaliumKarbonat
JenuhSampel
Zat Anti
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 51/62
Microdifusi Conway Hasil Pemeriksaan :
Warna kuning kenari berarti hasil (-) atau / kadar dalam
sampel < 80 mg%
Perubahan warna kuning kehijauan menunjukkan kadar
etanol sekitar 80mg% (80 mg dalam 100 cc darah/urin)
Sedangkan warna hijau kekuningan sekitar 300mg%
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 52/62
Pemeriksaan Mabuk Orang Hidup
Tanya jawab
Romberg Test
Pemeriksaan Biokimia:
Inhalasi: uap pernapasan dianalisa
Pemeriksaan darah kuantitatif (diagnosis pasti)
a=c x p x ra = alkohol yang diminum (gram)
r = 0,0007 (konstanta)
c = alkohol dalam darah (mg%)
p= berat badan(kg)
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 53/62
Alkohol & Kecelakaan Lalu Lintas
Daya reaksi / kecepatan
Kemampuan menduga jarak / kecepatan
Keterampilan mengemudi
Limit kadar alkohol di darah pada pengemudi AS : 80-150
mg%, Inggris 80 mg%, Swedia & Norwegia 50 mg%, Austria40 mg%.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 54/62
Indonesia (Pasal 23 ayat 1 UU No. 14 tahun 1992)
Pengemudi mengemudikan dengan wajar
Wajar = tidak sakit, tidak lelah, tidak minum alkohol / obat bius
Undang-undang berhubungan dengan MABUK:
KUHP: pasal 300, pasal 492, pasal 536
Puerto Rico:
44% pejalan kaki & 78 % pengemudi mati pada kasus-kasuskecelakaan lalu lintas faktor utamanya adalah alkohol
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 55/62
Alkoholik Kronik
1. Saluran pencernaan, gastritis kronis
2. Alkoholik hepatitis, perlemakan hati
3. Muskuloskletal, alkoholic myopathi
4. Sistim saraf, neuropathi perifer
5. Nutrisi: defisiensi vitamin
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 56/62
Metil Alkohol
Banyak didapat dalam industri/ rumah tangga contoh:
pelarut cat
Mudah didapat & murah, tidak dikenai cukai alkohol,
sangat toksik.
Sering dipakai sebagai BIR OPLOSAN Masuk melalui mulut, kulit, inhalasi
Diubah di dalam tubuh menjadi formaldehida & asam
formiat.
Ekskresi dalam urin sangat sedikit, ditemukan sampai 12hari setelah konsumsi.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 57/62
Farmakodinamik
Menekan SSP tanpa didahului eksitasi. Toksik karena
eksresi lebih lambat.
Dosis letal: 30-100 ml.
Tanda keracunan:
lemah, mual, muntah, sakit kepala, sesak nafas, sianosis,delirium, kejang, suhu tubuh menurun, stupor, koma, atrofi
n. optikus.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 58/62
Pemeriksaan Forensik
Tanda-tanda tidak khas.
Tanda-tanda perbendungan organ-organ dalam,
perdarahan permukaan paru & mukosa alat dalam &
bintik-bintik perdarahan pada meningens.
Pemeriksaan toksikologi: diambil sediaan darah, otak, hati,ginjal, urin membedakan etil alkohol dengan metil
alkohol, tidak dapat dibedakan hanya dengan teknik
Microdifusi Conway.
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 59/62
Insektisida = Racun Serangga
Banyak dipakai dalam :
- Pertanian
- Perkebunan
- Rumah tangga Keracunan :
- Kecelakaan
- Bunuh diri
- Pembunuhan ( jarang )
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 60/62
Penggolongan
Hidrokarbon terkhlorinasi
( Chlorinated hydrocarbon )
Inhibitor kolinesterase :
- Organofosfat
- Karbamat (reversibel)
Lain-lain
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 61/62
Hidrokarbon Terkhlorinasi
Tidak larut dalam air, umumnya larut dalam lemak DDT, Aldrin, Dieldrin, Endrin, Chlordane, Lindane,
Methoxychlor, Toxaphane, BHC
Ditimbun dalam jaringan lemak
Stimulator SSP yg kuat Gejala utama keracunan : muntah2, tremor, kejang-
kejang
Terapi suportif
7/23/2019 02NARKOTIKA
http://slidepdf.com/reader/full/02narkotika 62/62
Inhibitor Kolinesterase
Mengikat enzim asetilkolinesterase
asetilkolin
Gejala utama keracunan: gangguan penglihatan,
kesukaran bernafas dan hiperaktivitas gastrointestinal Gejala timbul cepat, progresif, makin lama makin
hebat
Otopsi tidak khas , bau minyak tanah
Terapi : sulfas atropin → atropinisasi
top related