011 hormon reproduksi.ppt
Post on 13-Jul-2016
46 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SISTEM REPRODUKSI WANITA
“Kenalilah dirimu”
“Tak kenal maka tak sayang“
Sistem Reproduksi Wanita1. Interna : - Ovarium
- Tuba Uterina - Uterus - Vagina 2. Eksterna :- Labium Mayora et Labium
minora - klitoris - Vestibulum vagina - mons pubis dan himen - kelenjar aksesoris
HORMON SEX PADA WANITA
Hormon Seks pada Wanita
Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirearki hormon sebagai berikut :
Hormon yang dikeluarkan hipotalamus, Hormon seks hipofisis anterior Hormon-hormon ovarium Hormon lain-lain
Hipotalamus
PENGATURAN HORMON WANITA Hypothalamus menghasilkan
Gonadotrophin releasing factor, merangsang hypophyse untuk melepaskan gonadotropin & Prolactin Inhibitory hormone u/ menekan produksi prolaktin
Hypophyse anterior, menghasilkan 3 hormon FSH (Follicle stimulating hormon) LH (Luteinizing hormon) Prolactin
HIPOTALAMUS(pd saat pubertas)
Sekresi GnRH(Gonadotropin Releasing Hormone)
Kelenjar HipofisisAnterior
GonadotropicHormone
(GH)
GONAD HORMONGONAD
Hormon seks hipofisis anterioratau gonadotropin hormon
Follicle Stimulating Hormone (FSH), berfungsi pd perkembangan folikel ovarium dan pematangan sel telur
Luteinizing Hormone (LH), menyebabkan ovulasi dan perkembangan folikel ovarium mjd corpus luteum
Hormon-hormon ovarium ( Hormon Gonad)
Esterogen : Dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.
Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Estrogen :a.Ovarium : memicu pematangan folikel
dan ovumb. Vagina : perubahan selaput lendir
vagina dan memperbanyak sekresic. Serviks : memperbanyak sekresi
seluler serviks, sehingga memicu pergerakan sperma
d. Payudara : proliferasi pada mammae, memicu pertumbuhan rambut pubis dan ketiak
Diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot.
Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Progesteron
a. Endometrium : perubahan sekresi endometrium
b. Serviks : mengurangi sekret, peningkatan viskositas
c. Miometrium : mengurangi tonus, sehingga uterus tenang
d. Payudara : pembentukan lobulus dan alveolus-alveolus
e.Ovarium : mencegah pertumbuhan folikel dan terjadinya ovulasi
Hormon Lain-lain Prolaktin, merangsang kelenjar susu
dalam payudara perempuan sehingga menghasilkan susu
Oksitosin , berperan pada pembentukan susu dan mengkerutkan rahim pada saat persalinan
Negative Feedback
Esterogen+
Progesteron
Menghambatproduksi
LH dan FSH
MenurunkansekresiGnRH
terutama bekerja
FISIOLOGI HAID/MENSTRUASI
Haid normalSiklik: 25 – 31 hari sekaliLama: 3 – 6 hariBanyaknya: 30 – 60 cc (ganti
pembalut 2 – 5 pembalut/hari) sulit dinilai
Variasi tinggi
Fisiologi HaidFungsi menstruasi normal merupakan
hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal
Ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi
Fisiologi HaidSIKLUS MENSTRUASI AKAN BERLANGSUNG SECARA NORMAL BILA :
Poros endokrin hipotalamus – hipofisis – ovarium berlangsung normal
Terdapat folikel yang ‘responsive’ dalam ovarium
Uterus berfungsi dengan baik
Siklus MenstruasiBagian-bagian Siklus Menstruasi : Siklus Endomentrium
Fase menstruasi Fase proliferasi Fase sekresi/luteal Fase iskemi/premenstrual
Siklus Ovulasi Siklus Hipofisis-hipotalamus
SIKLUS Menstruasi
Hormon yang mempengaruhi
Siklus Endomentrium Fase menstruasi
Endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale.
Pada awal fase menstruasi Kadar estrogen, progesteron, LH
(Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus
Kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.
Siklus Endomentrium Fase proliferasi
Fase proliferasi Pada fase folikuler , endometrium terpapar hormon estrogen.
Proses regenerasi endometrium pada akhir menstruasi berlangsung dengan cepat fase proliferasi
Bentuk kelenjar lurus dan teratur sejajar satu sama lain dengan sekresi kelenjar yang minimal
Siklus Endomentrium Fase sekresi/luteal
Setelah ovulasi, produksi progesteron memicu perubahan sekretorik pada kelenjar endometrium
Kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok dan sel epitel kelenjar mengandung mengandung banyak vakuole
Fase iskemi/premenstrual Fase menstruasi Penurunan estrogen
dan progesteron terjadi pada akhir fase luteal.
Penurunan diikuti dengan kontraksi spasmodik arteri spiralis terjadi nekrosis iskemik pada endometrium terjadi pengelupasan endometrium - HAID
Siklus Menstruasi Siklus OvulasiOvulasi merupakan peningkatan kadar
estrogen yang menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormon).
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel.Folikel primer primitif berisi oosit yang tidak matur (sel primordial).
Sebelum ovulasi, satu sampai 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan estrogen.
Siklus Menstruasi Di dalam folikel yang terpilih, oosit matur
dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong memulai berformasi menjadi korpus luteum
Korpus luteum mencapai puncak aktivitas fungsional 8 hari setelah ovulasi, dan mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron.
Apabila tidak terjadi implantasi, korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.
Siklus Menstruasi Siklus Hipofisis-hipotalamus Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar
estrogen dan progesteron darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini
menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone (FSH).
FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH).
Siklus MenstruasiLH mencapai puncak pada sekitar hari
ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari.
Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut, oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron menurun, maka terjadi menstruasi.
KEHAMILAN
KONSEPSI atau FERTILISASI terjadi pada saat sebuah sperma melakukan penetrasi pada SEL TELUR YANG TELAH MATANG.
Untuk memahami proses konsepsi atau fertilisasi, ikutilah peroses pertumbuhan dan perkembangan sebuah sel telur menjadi MUDIGAH.
OVULASI
• Setiap bulan, sebuah sel yang matang dilepaskan oleh salah satu diantara kedua ovarium →PROSES OVULASI
• Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah hari pertama haid terakhir.
• Berikut adalah gambar dari sebuah proses ovulasi.
PERJALANAN DALAM TUBA FALOPII• Setelah ovulasi, sel telur berjalan
didalam TUBA FALOPII dan tetap berada disana sampai bertemu dengan sperma yang akan mengadakan penetrasi dalam proses FERTILISASI
PERJALANAN SPERMA• Melalui ejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta
sperma yang segera berenang dengan cepat menuju TUBA FALOPII untuk membuahi sel telur.
• Dengan berenang secara cepat, sperma dapat mencapai telur dalam waktu 30 menit.
• Sperma dapat bertahan hidup selama 48 – 72 jam.
• Jumlah sperma yang dapat mendekati sel telur hanya berjumlah ratusan saja akibat adanya penghalang yang berada didalam saluran reproduksi wanita.
Fertilisasi: SPERMA MENGADAKAN PENETRASI TERHADAP SEL TELUR
• Bila sel sperma bertemu dan mengadakan penetrasi sel telur maka terjadilah sebuah proses pembuahan atau fertilisasi.
• Proses fertilisasi memerlukan waktu sekitar 24 jam.
• Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan pada permukaan sel telur untuk mencegah terjadinya penetrasi oleh sperma lain.
• Saat penetrasi , proses genetik telah berlangsung sempurna termasuk dalam hal jenis kelamin mudigah.
FERTILISASI Pada saat Coitus antara pria dan wanita
dengan ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria
didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita.
Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi..
Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi,
umumnya didaerah ampula/infundibulum Ovum yang dilepaskan saat ovulasi
dikelilingi oleh zona pelusida yang diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata.
Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain
PEMBELAHAN SEL• Sel telur yang telah dibuahi membelah
dengan cepat , bertumbuh dalam pars ampularis tuba falopii menjadi beberapa sel (stadium MORULA)
• Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk kedalam uterus 3 – 4 hari pasca fertilisasi (stadium BLASTULA)
• Kadang-kadang, oleh karena sebab tertentu sel telur yang telah mengalami fertilisasi tetap berada didalam tuba falopii sehingga menyebabkan terjadinya keadaan yang membahayakan jiwa ibu yaitu KEHAMILAN EKTOPIK.
IMPLANTASI Setelah berada dalam uterus, sel telur
yang telah mengalami fertilisasi menempel pada endometrium.
Proses tersebut dinamakan IMPLANTASI.
Sel-sel telur terus membelah diri..
Implantasi / Nidasi Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan
dinding rahim akan menimbulkan berbagai reaksi seluler sehingga sel trofoblas dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus.
Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi kurang lebih enam hari setelah konsepsi.
Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi kehamilan (Gravid)
hari ke empat inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma endometrium.
hari ke enam blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium
hari ke sepuluh blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium, sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir.
Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuning telur, alantois.
Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta.
Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga yerdiri dari komponen maternal yang disebut desidua (desidua basalis).
HORMON KEHAMILAN• hCG – human chorionic
gonadotropin adalah hormon yang berada dalam darah dalam waktu beberapa minggu pasca konsepsi.
• hCG merupakan hormon yang dapat di deteksi dalam darah atau air seni setelah beberapa minggu
• hCG diproduksi oleh sel sel pembentuk plasenta
PLASENTA Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong
rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah kantung membesar, vili
diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus).
Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta 1. Nutrisi alat yang menyalurkan
makanan dari ibu ke janin2. ekskresi alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.3. respirasi menyalurkan O2 dari ibu ke janin4. alat pembentuk hormone (Endokrin)5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)6. Farmakologi menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu
LAKTASI
LAKTASI :LAKTASI : Proses pengeluaran dan pembentukanProses pengeluaran dan pembentukan
Asi Asi
FISIOLOGI LAKTASI:FISIOLOGI LAKTASI: Merupakan bagian integral dari daurMerupakan bagian integral dari daur
produksi manusia dibawah kontrolproduksi manusia dibawah kontrolhormon prolaktin dan oksitosinhormon prolaktin dan oksitosin
Reflek Prolaktinhisapan bayi receptor pada nipple implus nasafagus hipotalamus prolaktin epitel alveoli memproduksi ASI
Reflek oksitosin ( let down reflek )pituitary posterior oktosin kontrasi sel miopitel dinding alveoli dengan sel mamae ASI meningkat melalui sisi ductus dan sinus laktiferus
Reflek oksitosin meningkat : Ada rangsangan pada puting susu Melihat bayi / perhatian Suara cemas
Reflek oksitosin menurun : Cemas Takut, sakit Kurang PD
Hormon-hormon yang berperan dalam proses laktasi:
Estrogen : pembesaran mamae Progesteron :
- Perkembangan sistim sekresi mamae- Pertumbuhan lobulus, pembentukan alveolus baru, perkembangan sekresi dalam sel-sel alveolus
Prolaktin : Merangsang produksi ASI Somototropin : Laktogenik ( ringan ) Glukokorticoid : Mengatur transportasi ASI selama
laktasi Tyroid : Stimulasi nafsu makan (metabolisme)
top related