01-batuk ((pneumonia, bronkiektasis, tb paru, ppok, bronkitis, bronkiolitis))
Post on 09-Mar-2016
58 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
Cough Sumber: diktat, Harrison, kitab pudjo,catatan kakak kelas, soca monyet,internet
By : Steffiany 2012 060 173
Apa sih batuk itu??
Manuver expulsive paksa ketika glottis tertutup yang bertujuan untuk mengeluarkan benda asing ( yang dapat berisiko
dalam menyebabkan inflamasi, atelectacsis ataupun masalah respirasi lainnya)dari dalam saluran pernapasan ataupun
sebagai reaksi dari rangsangan terhadap reseptor batuk yang ada di beberapa bagian.
Mekanisme Batuk
Batuk dapat di stimulasi baik oleh adanya rangsangan terhadap serabut saraf pada reseptor batuk ataupun karena zat
kimia.
Reseptor afferent Pusat batuk Efferent Effektor
Larynx N X BRAIN
STEM
NX Laryngeal,tracheal and bronchial
muscles Trachea
Bronchus
Ear canal
Stomach
Nose paranasal
sinuses
N V N XI Diaphragma.intercostal,abdominal
And lumbal muscle
Pharynx N IX N V,VII,XII Airway muscle and accesory
respiration muscle Pericard
diaphragma
N XI
Iritant type:
Inflamatory mediator
Chemical irtans
Osmotic stimuli
Mechanical stimuli
Psychogenic
Sistem pernapasan memiliki lini pertahanan utama bernama mucociliary system yang terdapat di nasopharynx-
bronchiolus. Sistem ini berfungsi untuk melindungi dan melapisi terdiri dari : glikoprotein(mucin), lemak, substrate
organik, air 95%
fungsi mukus:
sebagai barier terhadap infeksi dan partikel iritative
media untuk transport dan pengeluaran dari sel,partikel dan debris yang terperangkap
memberikan kelembaban dan menghangatkan udara yang masuk
mempertahankan lingkungan yang baik untuk kerja silia
Tahapan pada batuk
fase inspirasi:
Efektor di muskulus
Pusat batuk
Reseptor batuk
iritasi
Afferent
Efferent
-
Glotis terbuka, udara masuk cepat
Iga bawah terfiksasi akibat kontraksi otot toraks,perut dan diafragma sehingga terjadi peningkatan volume
paru
Fase kompresi:
Glotis tertutup (konduksi otot adduktor kartilago artenoidea) +- 0.2 s
Tekanan intratorak meningkat (300mmHg) agar terjadi batuk yang efektif
Fase ekspirasi
glotis terbuka tiba-tiba sehingga terjadi pengeluaran udara, benda asing/bahan lain dalam jumlah besar
dengan kecepatan tinggi
Suara sekret merupakan hasil dari getaran sekret yang ada dan getaran pita suara
-
PNEUMONIA Morphology
Bacterial pneumonia has two patterns of anatomic distribution: lobular bronchopneumonia and lobar pneumonia. Patchy
consolidation of the lung is the dominant characteristic of bronchopneumonia, while fibrinosuppurative consolidation of
a large portion of a lobe or of an entire lobe defines lobar pneumonia
Etiologi
Dapat disebabkan oleh berbagai macam organisme seperti bakteri,virus jamur dan protozoa. Pneumonia yang
acquired di masyarakat disebabkan oleh bakteri gram positif.
Patogenesis :
Dapat terjadi melalui berbagai cara:
1. inhalasi langsung dari udara
2. aspirasi bakteri yang terdapat di bagian nasofaring dan orofaring
3. perluasan yang berlangsung dari daerah lain
4. penyebaran secara hematogen
5. luka tusuk
Patofisiologis
gangguan terjadi pada jaringan parenkim paru disertai dengan bronkiolitis dan gangguan interstitial. Perubahan patologis
meliputi kerusakan epitel, pembentukan mukus dan akhirnya terjadi penyumbatan bronkus. Lalu terjadi infiltrase=i sel
radang peribronkial dan terjadi infeksi baik pada jaringan interstitial duktus alveolaris dan maupun dinding alveolus.dapat
terjadi pembentukan membran hialin dan pendarahan intraalveolar.
Proses inflamasi oleh makrofag alveolar:
IL-1 dan TNF menyebabkan demam
IL-8 dan GCSF melepaskan netrofil menyebabkan sekret purulent dan karena terlokalisir di paru Menyebabkan
leukositosis perifer
Mediator inflamasi menyebabkan capilary leak sehingga eritrosit keluar dari kapiler dan menyebabkan hemoptysis
Peningkatan laju pernapasan menyebabkan alkalosis respiratory
4 tahap dalam lobar pneumonia
congestion paru-paru menjadi berat, boggy dan merah. Hal ini diakibatkan oleh pembesaran vaskular
sehingga intra alveolar terisi dengan neutorfil dan sedikit bakteri.
red hepatization merupakan kelanjutan dari tahap kongesti dimana jumlah bakteri,fibrin,neutrofil dan
eritrosit terus bertambah sehingga terjadi kumpulan eksudat di intra alveolar.secara makroskopis, paru-paru
terlihat merah dan kurang udara yang mirip seperti liver.
gray hepatization diikuti dengan disintegrasi progresive dari sel-sel yang terdapat dalam fibrinosupurative
intra alveolar. Sehingga, paru-paru terlihat abu-abu, dan permukaannya kering.
resolution merupakan tahap akhir dimana terjadi konsolidasi eksudat di dalam alveolar dengan penggunaan
progresif enzymatic untuk mendiggest sel-sel yang terdapat dalam alveolar.
Gejala
demam
Menggigil
Sakit tenggorokan
Nyeri pada otot dan sendi
Batuk
Tanda dan gejala Tipik Atipik
Onset Akut gradual
Suhu Tinggi, menggigil Kurang tinggi
Batuk Produktif Nonproduktif
Sputum Purulent Mukoid
Gejala lain Jarang Nyeri kepala,mialgia,sakit
-
tenggorokan
Gejala luar paru Lebih jarang Sering
Radiologik Konsolidasi lobar Patchy
laboratorium Leukosit tinggi Leukosit tinggi/normal/rendah
-
Bronkiektasis Definisi
dilatasi abnormal yang permanen (daerah proksimal) disertai dengan rusaknya dinding bronkus (destruksi otot dan
jaringa. Biasanya didalamnya ditemukan inflamasi transmural,ulsersi dengan neovaskularisasi dan timbul obstruksi
berulang karena infeksi. Keadaan yang sering menginduksi terjadi kehilangan elastic dindingnya bronkiektasis adalah
infeksi,kegagalan drainase secret,obstruksi jalan napasbronkus).
Pathogenesis
Bronkiektasis dapat terjadi baik congenital maupun didapat. Pada congenital, terjadi pada kegagalan pembentukan
cabang-cabang bronkus.Sementara pada orang dewasa, terjadi karena kerusakan komponen otot dan jaringan elastic
dinding bronkus yang terjadi merupakan hasil induksi oleh agen infeksi serta respon penderita sendiri, dan juga terjadi
karena proses inflamasi akibat kerusakan jaringan alveolar peribronkial sehingga terjadi fibrosis peribronkial. Diatas
disebutkan, bahwa salah satu penginduksi bronkiektasis adalah karena proses drainase mucus yang kurang,bronkiektasis
disebabkan karena kegagalan pembersihan secret menyebabkan kolonisasi kuman dan timbul infeksi oleh organism
pathogen yang ikut berkontribusi terhadap sputum yang purulen.
3 klasifikasi bronkiektasis
silindrik (tubular)
o terdapat penambahan diameter bronkus bersifat regular dan lumen bronkus tidak begitu
membesar.pada tipe ini juga ditemukan edem mukosa.
Varikosa (fusiform)
o Pada tipe ini, pelebaran bronkus lebih lebar dari bentuk silindris dan bersifat ireguler. Pada tipe ini
juga didapatkan obstruksi berulang karena infeksi
Sakuler/ bentuk kistik
o Dilatasi bronkus sangat progresif menuju ke perifer bronkus. Pelebaran bronkus terlihat seperti
balon. Kelainan ini juga biasanya terjadi pada bronkus yang besar dan dapat muncul pada
bronkiektasis congenital. Di dalam bronkus, ditemukan juga ulserasi.
Etiologi
Infeksi primer(bakteri,jamur,virus)
Rokok
Obstruksi bronkus (tumor endobronkial,atau stenosis bronkus akibat penekan kelenjar getah bening di leher)
Sindrom young
Immunodefisiensi
Defisiensi Alpha 1 tripsin
Komplikasi sindrom sjogren dan reumatik
Gambaran klinis
Tergantung dari beratnya penyakit. Gejala yang disebabkan oleh bronkiektasis : batuk kronik,purulen,panas,lemah, berat
badan menurun
Batuk dengan banyak dahak yang bersifat purulen terutama pada pagi hari. Terdapat 3 lapis sputum yaitu lapisan
busa,lapisan purulen dan lapisan mukoid. Terkadang juga ada bronkiektasis tanpa banyak dahak (tergantung pada tempat
terserangnya, apakah alirannya baik atau tidak). Penghitungan dahak dapat mengklasifikasikan bronkiektasis ringan,
sedang, berat.
15 ml/hari bronkiektasis berat
Keluhan penyerta
dyspnea
nyeri dada pleuritik karena eksaserbasi akut infeksi/batuk kronik
mengi
Demam
Batuk darah (bronkiektasis kering)
clubbing finger
-
Ronki basah di basal paru karena dahak
*bronkiektasis kering ditandai dengan batuk darah episodeik, dengan atau tanpa sputum dan biasanya merupakan gejala
sisa tuberculosis
PF
Ronkhi basah
Ronkhi kering
Wheezing
Clubbing finger
Sianosis
Pemeriksaan penunjang:
Dengan CT scan toraks/ radiologi ditemukan gambaran honey comb lung
bronkografi
lekositosis (pada proses supuratif aktif)
DD:
Def. alpha 1 tripsin
Aspirasi pneumonia
Asma
Bronchitis
PPOK
Emfisema
Empiema
GERD
TB
-
TUBERCULOSIS PARU Definisi
disebabkan oleh bacteri Mycobacterium tuberculosis, yang berbentuk batang sekitar 1-4 mikron. Kuman ini bersifat
aerob, dan akan tumbuh maksimal pada suhu 37oC dengan PH optimal 6,4-7. Kuman ini disebut sebagai BTA karena
memiliki lapisan lipid yang meliputunya. Transmisi melalui droplet.
Pathogenesis
Dalam perjalanannya, orang yang terkena M.tuberculosis dapat menderita penyakit TB, tergantung dari daya tahan pasien
dan kekuatan dari imun sel orang itu sendiri.
TB sendiri dibagi menjadi 2, TB primer dan TB post primer
Pda awal mulanya, bakteri M tuberculosis masuk melalui droplet dan normalnya akan ditahan oleh system mucocilliary.
Akan tetapi, sebagian kecil dari kkuman yang tidak tersaring akan diteruskan menuju alveolus. Di alveolus, kuman-
kuman taddi di fagosit oleh sel makrofag alveolus (dust cell). Tapi, dari seluruh kuman yang di fagosit ini, ada kuman-
kuman pintar yang dapat bertahan dalam fagosom. ( cara bertahannya, dengan menurunkan ion ca2+ yang akan masuk
kedalam sel oleh glikolipid dinding sel bakteri, selain itu juga ditemukan adanya hambatan PI3P pada fagosom M
tuberculosis.) si kuman ini juga hebat karena bisa memblok muncul antigen baru yang untuk dikenali buat autofagi. Nah,
kalo si kuman bisa melakukan ini semua, dia bakal bisa bertahan dan bereplikasi di dalam fagosom.
Tuberculosis Primer:
Terjadi beberapa saat setelah mendapat infeksi M. tuberculosis. Biasanya disertai oleh demam dan kadang-kadang
terdapat pleuritic chest pain. (kalo di daerah yang endemic dengan TB, biasanya terjadi pada anak-anak). Lesi yang
paling sering terlihat pada pemeriksaan rontgen thoraks terdapat pada lobus media dan lobus basalis dikarenakan udara
yang dihirup lebih banyak didistribusikan ke daerah bagian situ. Lesi yang muncul disebut ghon focus. Ghon focus ini
muncul karena adanya bakteri-bakteri yang dimakan oleh makrofag. Nantinya si ghon focus ini bakal kalsifikasi dan buat
ghon complex (The Ghon focus, with or without overlying pleural reaction, thickening, and regional lymphadenopathy).
Biasanya kita dapat menemukan ghon focus di daerah perifer dan biasanya disertai dengan transient hilar serta
limfadenopati paratrakeal. (di beberapa pasien ada erythema nodusum di kaki dan phlyctenular conjunctivitis. Efusi
pleura yang biasanya ada pada 2/3 pasien merupakan hasil dari penetrasi basil ke ruang pleural yang sumberny dari focus
yang ada di subpleural. Kalo dikasus yang parah, lesi-lesi itu pasti akan progress cepat dan akan nekrosis dan bentuk
kavitas.
Selanjutnya kompleks ghon ini akan berkembang menjadi:
Sembuh tanpa meninggalkan cacat
Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas
Berkomplikasi dengan menyebar secara hematogen, limfogen dan bronkogen
Gambaran mikroskopik Tb millier
TB post primer
Kuman yang dorman pada TB primer dapat kembali menjadi aktif jika ada induksi dari luar maupun tidak.
Kejadian ini akan terjadi setelah beberapa tahun setelah TB primer. Dimulai dari serangan dini yang berlokasi pada
region atas paru dan mengadakan invasi ke parenkim dan tidak ke hilus paru. Hal ini bergantung pada virulensi serta
imunitas pasien. Dan dapat menjadi
Teresorbsi tanpa cacat
Mula-mula meluas tetapi segera menyembuh dengan serbukan fibrosis, dan ada yang membungkus diri dan
membentuk perkapuran
Meluas dimana granuloma berkembang dan menghancurkan jaringan sekitarnya membentuk perkijuan. Dan
jika dibatukkan, akan membentuk kavitas yang semula berdinding tipis lalu mengeras.
-
Manifestasi klinis :
Batuk-batuk
Batuk darah
Sesak nafas
Nyeri dada
Demam
Lemas
Keringat malam
Anoreksia
PF:
pada awalnya tidak ada keluhan
pada perkusi, pada bagian apex/ basilar paru terdapat perubahan suara
pada auskultasi ditemukan suara nafas melemah, ronkhi basah
PP:
BTA positif:
mikroskopik +
mikroskopik +, biakan +
mikroskopik + radiologic +
#kita ga bisa bilang pasien ini + TB kalau Cuma liat dari gambaran radiologic aja
BTA negative:
Radiologic + klinis +
Mikroskopik -. Biakan
Mikroskopik Biakan +
Bekas Tb paru:
Radiologic + (kavitas, infiltrate)
Gejala -,biakan -, mikroskopik
Cek radiologi
Tes tuberculin (untuk infeksi latent)
-
PPOK Terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema
Terjadinya kelainan ini sebagian besar karena rokok. Dmn mekanismenya adalah:
Cotinin, metabolit yang toksik drpd nikotin, dpt menurunkan detak mukosilier
Iritasi asap rokok menyebabkan perubahan sel goblet yaitu membesar dan bertambah banyak. Hal ini
menyebabkan peningkatan sekresi mukus. Slain itu, tjd juga gangguan dalam transport klorida. Dlm keadaan
normal, Cl- keluar dari sel epitel melalui Cystic Fibrosis Transmembrane Conductance Regulator (CFTR) ke
mukus. Hal ini menyebabkan keluarnya Na+ yg sifatnya positif utk mempertahankan keseimbangan elektrik,
disertai dgn keluarnya air, shg mukus menjadi lbih cair
Mengganggu siliogenesis (dipengaruhi oleh kadar asap rokok)
Membawa masuk ROS kedalam parenkim paru
Asap rokok dpt membawa perubahan kpd mukosa respiratorius ataupun parenkim paru scr langsung, ttp kerusakan pd
PPOK scr total jg dipengaruhi oleh krn respon imun kt sendiri. Respon imun ini jg berperan bilamana iritasi disebabkan
bukan oleh asap rokok ttp oleh iritan lainnya (polusi, dll)
Mekanisme bagaimana CD8 menghancurkan epitel alveolar adalah dgn menghasilkan granzim dan perforin. Kedua zat
tsb menginduksi apoptosis alveolus. Dlm keadaan normal, metaplasia drpd sel goblet jg tjd melalui mekanisme yg EGFR-
induced. Mekanismeny adalah neutrofil mensekresikan TNF-alpha yg menyebabkan EGFR diekspresikan. Stlh itu,
neutrofil jg menghasilkan ROS dan pro-TNF alpha yg bila dicleave jd TNF-alpha yg dpt jd ligand bagi EGFR. Slain
metaplasia, pembentukan mucin jg tjd didalam sel shg tjd hipersekresi (ditandai dgn bulatan hitam pd gambar)
-
Inspeksi
Barrel chest disebabkan oleh penumpukan udara didlm paru2 yg sulit utk dikeluarkan lagi. Hal ini dpt tjd krn
pada saat ekspirasi, saluran udara proximal drpd alveoli berada dlm keadaan kolaps. Hal ini dpt disebabkan oleh
fibrosis otot polos, padahal tonus otot poloslah yg menjaga agar bronkiolus dpt ttp paten. Penyebab lainnya
adalah daripada parenkim paru yang seratnya adalah serat elastin. Hal ini menyebabkan paru2 tdk dpt kembali
dgn baik ke ukuran pre-inspirasiny
Pursed-lips breathing suatu usaha utk menjaga saluran udara ttp paten utk waktu yg lebih lama pd org dgn
PPOK, shg ekspirasi dpt dilakukan hingga slesai
Penggunaan otot bantu napas
Gejala gagal jantung kanan bilamana PPOK menyebabkan cor pulmonale
Emfisema pink puffer. Pink krn pd emfisema, tdk terjadi ventilation-perfusion mismatch. Hal ini krn pd
emfisema kerusakan parenkim paru jg disertai dgn kerusakan PD. Krn itu, daerah yg tdk mendapat ventilasi baik
memang perfusinya tdk baik. Krn itu, darah dpt dialirkan ke daerah lain yg ventilasinya masih baik. Hal ini
menyebabkan hypoxia tdk terlalu parah -> pink. Puffer -> a short forceful exhalation of breath (Farlex). Pd
emfisema, kerusakan jaringan elastin menyebabkan end-expiratory volume drpd paru lebih besar krn gangguan
recoil. Hal ini menyebabkan inflasi paru tdk bs sempurna -> inspirasi jd tdk bs maksimal. Sbagai kompensasi,
akan tjd hiperventilasi. Napas jg menjadi forceful krn kolaps saluran napas, shg perlu pakai otot2 pernapasan
tambahan
Bronchitis kronik blue bloater. Krn tdk tjd kerusakan pembuluh darah, maka darah dpt dialirkan ke area yg
ventilasinya tdk baik. Hal ini menyebabkan ventilation-perfusion mismatch yg menyebabkan hypoxia menjadi
lebih berat blue. Bloater adalah hasil drpd edema perifer yg disebabkan oleh cor pulmonale -> gagal jantung
kanan
-
Bunyi napas tambahan Mengi /wheezing : bunyi terus menerus yang mempunyai durasi lebih dari 250 milidetik, dan timbul akibat penyumbatan
jalan napas. Tingkatan bunyi yang dihasilkan tergantung dari seberapa tinggi derajat obstruksi dan kecepatan udara yang
ada. Jika kecepatan udara tinggi dan obstruksi berat maka suara yang dihasilkan tinggi.
Ronkhi / rales: terjadi karena terdapat gelembung udara yang keluar masuk di saluran napas.
bunyi ronkhi dibagi 2
ronkhi basah : biasanya kita sebut dengan crackles (bunyinya ini juga bisa terdengar di akhir inspirasi karena alveoli yang
kolapsdan berusaha mengembang saat inspirasi)
Ronkhi basah kasar terjadi pada saat inspirasi dan terdengar seperti suara gelembung pecah yg keras karena
terdapat di saluran napas besar
Ronkhi basah sedang terjadi karena adanya secret yang menumpuk di cabang2 bronkus dan tidak terlalu
banyak suara gelembungnya
Ronkhi basah halus, bunyinya seperti gesekan rambut dan tidak terdengar ada suara gelembung pecah.
(bronkopnemonia awal)
Ronkhi sebagai indikasi adanya penyakit paru interstitial dan adanya secret di saluran pernapasan
Ronkhi kering/coarse ronkhi :
o Terjadi karena adanya obstruksi dari saluran pernapasan pada saat ekspirasi sehingga kadang muncul
suara bernada tinggi seperti mengi.
Pleural friction rub : suara yang diakibatkan karena adanya inflamasi antara pleura parietalis dan pleura visceralis.
Karakteristik bunyi ini dengan adanya bunyi kriat-kriut (creaking) yang terdengar selama inspirasi dan kadang saat
ekspirasi.
Stridor : suara yang terdengar pada bagian trakea dan laring. Terjadi karena adanya benda asing ataupun obstruksi pada
dinding saluran napas bagian atas. Mekanisme terjadinya stridor sama dengan wheezing dimana aliran udara yang
tinggi mendesak keluar terhadap saluran pernapasan yang sempit.
Bronchial leak squeak: tanda yang menunjukkan adanya fistula bronkopleurokutaneus, dan terjadi saat melakukan
maneuver valsava. Mekanismenya : turbulensi aliran udara bertekanan tinggi yang melalui saluran yang sempit.
(jarang)
-
BRONKHITIS Merupakan peradangan pada saluran bronkus
Akut: batuk dengan atau tanpa sputum < 3 minggu
Kronis: batuk dengan sputum selama 3 bulan dalam 1 tahun selama 2 tahun
Etiologi:
Akut: bakteri(jarang),virus(RSV)
Kronis: polusi udara dan rokok
Patofisiologi
Etiologiiritasi saluran napas inflamasikerusakan mukosiliarsekresi mukus>> penumpukan mukusobstruksi
bronkuslebih mudah terkena infeksi tambahan
Inflamasi juga dapat menyebabkan kolapsnya bronkus.
Asap rokok dapat menyebabkan perubahan di daerah bronkus dengan adanya hiperplasia sel goblet dan pembesaran
kelenjar mukosa.
Pada bronkhitis, akan ditemukan adanya neutrofil serta infiltrasi monosit dan sel CD8+ di sputum.(pembeda dengan
ASTHMA)
Untuk mekanisme infeksi hingga sekarang belum diketahui bagaimana mekanisme secara langsungnya.
Pada bronchitis, akan ditemukan beberapa perubahan seperti peribronchial fibrosis, hypertropi sel kelenjar
serta otot polos serta neovascularisasi. Ke empat fenomena ini sebenarnya merupakan kompensasi perbaikan
dari trauma yang muncul. Tetapi sebagai gantinya, fenoomena ini akan menyebabkan penghambatan jalan
napas.
PF :
Sputum terdapat monocyte,cd8+dan neutrofil
Barrel chest karena hipertrofi otot nafas
Pursed lips breathing untuk mengeluarkan CO2(?)
PP:
Tes spirometri
FVC/FEV menurun
-
Bronkiolitis Inflamasi pada bronkiolus yang biasanya jarang terjadi pada orang dewasa dan sering terjadi pada anak-anak terutama
usia
-
PP:
Hiperinflasi paru
Diafragma mendatar saat rontgen
Sebenarnya, bronkiolitis merupakan penyakit yang self limiting karena merupakan infeksi dari RSV, namun jika berlanjut
dapat menyebabkan kelainan paru seperti emfisema dan bronkiolitis obliterans
Penggunaan bronkodilatator tidak berfungsi pada penyakit ini
Tatalaksana yang paling cepat untuk mengatasi bronkiolitis akut yaitu dengan pemberian oksigen
Sulit untuk men-judge apakah bronkhitis dan bronkiolitis terjadi sendiri-sendiri atau tidak.
Batuk yang terjadi pada bronkiolitis,bronkhitis,asthma merupakan hasil perangsangan inflamasi terhadap reseptor batuk
yang ada di saluran pernapasan, serta merupakan suatu reaksi fisiologis dari sel mukosiliar untuk mengeluarkan mukus
yang mengendap di saluran pernapasan.
top related