amdal pembangunan sutet

Upload: sarahsyihab

Post on 14-Jan-2016

207 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

sistem tenaga listrik

TRANSCRIPT

  • NAMA :SARAH

    NIM :F1B011077

  • Kebutuhan listrik di Indonesia terus meningkat seiring dengan pembangunan di berbagai sektor. Peningkatan kebutuhan tenaga listrik tersebut diiimbangi dengan pembangunan pembangkit listrik dan jaringan-jaringan transmisinya. Penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit ke gardu induk maupun dari gardu induk satu ke gardu induk lain memerlukan jaringan transmisi, yang salah satunya dikenal dengan istilah SUTET. SUTET adalah saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara bertegangan di atas 245 kV sesuai standar di bidang ketenagalistrikan. Di Indonesia, SUTET yang beroperasi sebagian besar bertegangan 500 kV.

  • 1.Bagian-Bagian dari SUTET

    1. Pondasi, berfungsi sebagai penyangga tower (landasan kaki).

    2. Tower, berfungsi sebagai penyangga kawat / konduktor yang direntangkan antara tower-tower pada jalur transmisi, melalui isolator-isolator.

    3. Peralatan listrik, adalah konduktor (kawat) beserta perlengkapannya, berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari satu tempat ke tempat lainnya.

    4. Ground wire, berfungsi untuk mentanahkan arus listrik, saat terjadi gangguan petir atau gangguan lain yang timbul.

  • 2.Tahapan pembangunan SUTET

    Dalam pembangunan sebuah menara transmisi SUTET / SUTT,

    secara umum ada beberapa tahapan yang akan dilalui,

    meliputi :

    1.Prakonstruksi

    Pembebasan

    lahan

    perijinan

    survei 1. Menentukan titik tapak tower

    2. Mengetahui tingkat layak pembangunan

    tower transimis dari sisi lingkungan

    1. Pengurusan ijin prinsip,ijin

    lokasi, ijin pemasangan dan ijin

    pengoperasian.

    1. Sosialisasi pembangunan kepada

    pemilik lahan

    2. Negosiasi dilakukan antara PLN

    dengan warga pemilik lahan

    dengan musyawarah mengacu

    pada perpu.

  • 2.Konstruksi

    Mobilisasi tenaga

    kerja

    Mobilisasi alat dan

    material

    Penarikan

    konduktor

    Pematangan lahan

    Pondasi dan

    erectio

    1. tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu

    2. tenaga pelaksana sekitar 50 orang

    3. tenaga pengawas

    1. Peralatan dibawa

    kelokasi terdekat dengan

    pembangunan

    1. land clearing berupa

    penebangan pohon/tanaman

    yang ada di lokasi tapak

    tower

    2. harus dibuat temporary road

    untuk kelancaran angkutan

    material ke lokasi.

    1. Pengecoran pondasi

    2. Erection tower dilakukan potong

    demi potong

    3. Cross arm,dimulai dari bagian tengah

    1. Penarikan konduktor dan kawat tanah

    dilakukan dari satu seksi ke seksi

    berikutnya secara berurutan dengan

    desain dari tension menara ke tension

    menara lainnya

  • 3.Tahap

    Operasi

    4.Tahap Pasca

    Operasi

    Operasi

    jaringan

    Pemeliharaan

    jaringan

    uprating

    Pembongkaran

    menara

    1. transmisi akan menimbulkan

    medan listirik dan medan magnet

    pada radius tertentu dari kawat

    penghantar

    2. Kuat medan WHO yakni 0.1 mT

    untuk medan magnet dan 5 kV/m

    medan listrik.

    1. pemeliharaan menara, penghantar

    ternasuk kelengkapannya dan

    ruang bebas (clereance).

    1. kegiatan dimana usia ekonomis

    line transmisi telah tercapai,

    namun karena dilakukan

    pemeliharaan secara periodik

    maka transmisi tersebut masih

    layak operasi.

    1. pemeliharaan menara, penghantar

    ternasuk kelengkapannya dan

    ruang bebas (clereance).

  • kualitas air khususnya air tanah yang telah terkontaminasi radiasi

    gelombang elektromagnetik dari SUTET sehingga terjadi kenaikan

    suhu pada badan air dimana dapat membahayakan kesehatan

    masyarakat jika mengkonsumsinya adapun hal ini juga berpengaruh

    pada penurunan kualitas tanaman yang mengandalkan irigasi dari

    air tanah yang berada di kawasan SUTET.

    .

    3.1 Pencemaran air

    (Aspek fisik-kimia)

    3.2 Pencemaran

    tanah

    Kuat medan listrik tertinggi terdapat pada permukaan kawat

    penghantar, sedangkan yang terendah pada permukaan tanah atau

    benda-benda yang berada di atas permukaan tanah

    3.Pembangunan SUTET dan masalah Lingkungan

  • 3.3 pencemaran

    udara

    Dari segi kesehatan pencemaran udara akibat SUTET

    menyebabkan implikasi negative seperti:

    1. Gejala hipersensitivitas berupa keluhan sakit kepala, pening dan

    gejala dan keletihan menahun.

    2. Selain itu menurut WHO, dapat menyebabkan terganggunya

    sistem darah, reproduksi, syaraf, jantung, psikologis dan

    hipersensitivitas.

    3. Jantung berdebar, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, rasa

    mual dan gangguan pencernaan lain yang tidak jelas

    penyebabnya, telinga berdenging, muka terbakar, kejang

    otot, kebinggungan serta gangguan kejiwaan berupa depresi.

  • -Manusia

    sosial masyarakat:keresahan dan ketakutan yang disebabkan dari munculnya rasa tidak aman terhadap bahaya kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari jaringan.

    Ekonomi :Secara makro mungkin pembangunan SUTET berimplikasi pada kesejahteraan rakyat karena mampu meningkatkan aktivitas industri di Indonesia sehingga GDP meningkat. Namun di satu sisi, pembangunan jaringan tegangan tinggi tersebut dapat menyebabkan Kematian Perdata bagi nilai tanah yang dilintasi oleh SUTET, sehingga apabila pemilik tanah tersebut berniat menjual tanahnya, maka harga jual tanah tersebut akan jatuh dan berada dibawah harga jual tanah yang tidak dilewati jalur tersebut (itupun bila ada yang mau membelinya).

    3.4 Kondisi Sistem Lingkungan

    serta dampak pembangunan:

  • Kesehatan :Dari hasil penelitian disebutkan bahwa banyak

    penyakit yang bisa ditimbulkan akibat dari paparan radiasi

    gelombang elektromagnetik bagi masyarakat yang tinggal di

    bawahnya. Hasil penelitian di Eropa menyatakan bahwa

    jaringan transmisi tegangan tinggi menimbulkan sakit kepala,

    gangguan tidur, lesu, libido menurun, kemandulan dan

    merasa sakit tanpa diketahui penyebabnya.

    Budaya :Menciptakan budaya self-injury (menyakiti diri

    sendiri) di kalangan masyarakat akibat hak hak para korban SUTET belum terpenuhi. Beberapa aksi self-injury yang

    dilakukan masyarakat pada tanggal 30 Januari 2006, yaitu: aksi

    jahit mulut, mogok makan, dan cap jempol darah yang

    berlangsung di Posko Selamatkan Rakyat Indonesia di Jalan

    Diponegoro - Jakarta Pusat.

  • Alam Rona Lingkungan:Peran lingkungan dalam meningkatkan derajat kesehatan sangat besar sebagaimana dikemukakan Blum (1974) dalam Planning for health, development and application of social change theory. Bahwa faktor lingkungan berperan sangat besar disamping perilaku daripada faktor pelayanan kesehatan dan keturunan. Memang tidak selalu lingkungan sebagai penyebab, melainkan juga sebagai penunjang, media transmisi maupun memperberat penyakit yang telah ada. Akibat didirikannya jaringan transmisi tegangan tinggi tersebut, pepohonan dalam radius tertentu ditebangi karena dianggap melebihi ketentuan dalam ketinggian tertentu. Sehingga wilayah disekitar jaringan tersebut menjadi kering kerontang, sangat panas dengan angin yang kencang di masa kemarau, dan sangat dingin di musim penghujan, kualitas tanah juga ikut menurun drastis dan kehilangan kesuburan karena tidak bisa dioptimalisasikan lagi.

  • UNEP (United Nations Environmental Programme), WHO

    (World Health Organization) dan IRPA pada tahun 1987

    mengeluarkan pernyataan tentang nilai rapat arus induksi

    dengan efek-efek biologisnya yang ditimbulkan oleh pajanan

    pada seluruh tubuh manusia:

    a) 1 - 10 mA/m2, tidak menimbulkan efek biologis berarti.

    b) 10 - 100 mA/m2, menimbulkan efek biologis yang

    berarti, termasuk efek pada sistem penglihatan dan saraf.

    c) 100 - 1000 mA/m2, menimbulkan stimulasi pada

    jaringanjaringan yang dapat dirangsang dan berbahaya

    bagi kesehatan.

    d) 1000 mA/m2, dapat menimbulkan gangguan pada

    jantung, berupa irama ekstrasistole dan fibrilasi ventrikular.

  • 4.Solusi masalah Lingkungan

    beberapa upaya berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari yang terkesan sederhana,

    sebenarnya dapat dilakukan untuk mengurangi radiasi di lingkungan, sehingga kecil

    kemungkinan akan berpengaruh pada manusia. Upaya untuk mengurangi pajanan

    bagi penduduk yang bertempat tinggal atau berada di bawah SUTET.

    Upaya Mengurangi Pajanan SUTET

    (a) Mengusahakan agar rumah menggunakan langit-langit (plafon)

    (b) Apabila atap rumah terbuat dari logam atau seng yang berfungsi sebagai

    penghantar listrik, sebaiknya dilakukan pentanahan (grounding).

    (c) Apabila atap rumah tidak berbahan logam, misalnya genting, asbes atau sirap,

    usahakan untuk tidak dipergunakan meletakkan bahan logam seperti antena TV,

    talang seng dan sebagainya.

    (d) Semua benda logam, misalnya kawat jemuran, mobil, sepeda motor yang berada

    di bawah SUTET, sebaiknya dialirkan ke tanah, agar netral kembali.

    (e) Apabila terdapat saluran intercom, sedapat mungkin dijauhkan dari SUTET.

    (f) Jangan membuat jemuran yang atasnya bebas sama sekali dari pepohonan.

    Buatlah jemuran dari kayu, bambu, tali plastik, dan bukan dari kawat maupun tiang

    besi.

    (g) Tanamlah sebanyak mungkin pohon di lahan kosong di sekitar rumah.

    (h) Sebaiknya tidak berada di luar rumah di bawah SUTET, terutama pada malam

    hari. Pada saat ini arus yang mengaliri kawat.

  • Pembangunan SUTET tetap diperlukan, untuk menjamin kehandalan sistem ketenagalistrikan. Namun, selama melewati pemukiman penduduk akan selalu menuai protes sebagai bentuk penolakan, jika tidak dilakukan penanganan secara bijaksana. Solusinya adalah manajemen berbasis lingkungan.

    Selain faktor lingkungan, yang harus diperhatikan juga adalah psikologis masyarakat sekitar yang belum tentu dengan mudah akan melepas lahan mekanisme penggantian lahan milik warga yang dilalui oleh jaringan transmisi dan penggunaan lainnya.Semuanya dilakukan melalui mekanisme musyawarah dan mufakat.

    Salah satu solusi antara lain dengan melakukan pemberdayaan masyarakat (community development) pada penduduk di bawah dan di sekitar SUTET, dengan terlebih dahulu mengidentifikasi problem serta kebutuhan masyarakat setempat. Solusi lain yang dapat dipertimbangkan, dengan memberikan bea siswa kepada anak-anak berprestasi dari keluarga yang bertempat tinggal di bawah SUTET. Diharapkan hambatan yang timbul khususnya dari aspek sosial ekonomi dapat teratasi. Dengan demikian, pembangunan sumber daya energi, dalam hal ini listrik, tetap berjalan dengan 30 baik. Lebih dari itu, penduduk setempat juga merasa ikut memiliki dan menjaga keberadaan SUTET tersebut..

  • https://antonarmadi.wordpress.com/2010/01/06/me

    ngatasi-ganguan-kesehatan-masyarakat-akibat-radiasi-

    elektromagnetik-dengan-manajemen-berbasis-

    lingkungan/

    http://edyroysidabutar.blogspot.com/2009/08/tahapa

    n-pembangunan-sutet-sutt.html

    https://iwan78.files.wordpress.com