amdal

16
i DAMPAK LINGKUNGAN PADA PROYEK AKSES JALAN TAMBANG DI WEDA BAY - HALMAHERA

Upload: aden-van-persie

Post on 28-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisa dampak lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: AMDAL

i

DAMPAK LINGKUNGAN

PADA PROYEK AKSES JALAN TAMBANG

DI WEDA BAY - HALMAHERA

Page 2: AMDAL

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

1.1 GAMBARAN UMUM ..................................................................................................1

1.2 BATASAN MAKALAH ...............................................................................................2

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT ..........................................................................................2

1.4 DASAR HUKUM PELAKSANAAN AMDAL.............................................................2

1.5 LATAR BELAKANG MASALAH................................................................................3

BAB II AKAR MASALAH........................................................................................................ 4

2.1 RENCANA TAHAPAN KEGIATAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN .................4

2.2 AKAR MASALAH DI PROYEK AKSES ROAD WEDA BAY ...................................7

2.3 KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK.....................................7

2.4 DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI ..................................................8

BAB III PENYELESAIAN .........................................................................................................9

3.1 PENYELESAIAN MASALAH LINGKUNGAN PADA KEGIATAN PROYEK.........9

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................10

3.1 KESIMPULAN............................................................................................................10

3.2 SARAN ........................................................................................................................10

LAMPIRAN FOTO DAN METODE KERJA.............................................................................iv

Page 3: AMDAL

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas petunjuk dan

perlindungannya, makalah yang berjudul Analisa dampak lingkungan pada proyek Weda Bay dapat

terselesaikan dengan baik. Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari pemikiran dan pengolahan sumber

informasi yang saya dapat, baik dari internet maupun dari sumber referensi buku-buku. Yang akhirnya

di tulis dengan bentuk sebuah makalah ini. Maka, dengan adanya makalah usaha ini. Harapan saya

mahasiswa ataupun siapa saja yang membaca dapat berfikir kritis untuk ke depannya, serta sadar akan

pentingnya dampak lingkungan di setiap lingkungan kerja.

Mudah – mudahan semua amal baik ini mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya

menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu

kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. saya selaku penulis mohon maaf

yang sebesar – besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para Mahasiswa Fakultas Teknik

Universitas Pancasila atau pun siapa saja yang membaca nya.

Penyusun

Aden S

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: AMDAL

- Arnoldus Markus Pattinaja. 2012. Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup dalam

Pembangunan Permukiman : JHI.

- Wikipedia. http://id.wikipedia.org.

- http://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/dasar-hukum-pelaksanaan-amdal.html.

- Susy Fatena Rostiyanti. 2008. Alat Berat untuk Konstruksi; PT. Rineka Cipta

Page 5: AMDAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM

Weda adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Indonesia.Dulunya

Halmahera Tengah beribukota di Soasiu, akan tetapi pada tahun 2002, pemerintah telah mengeluarkan UU

tentang pemekaran beberapa wilayah di Indonesia, maka ibukota kabupaten-pun dipindahkan dari Soasiu ke

Weda. Halmahera adalah salah satu pulau penghasil tambang dan mineral dimana Halmahera merupakan

tempat dari beberapa projek pertambangan, Perusahaan Australia Newcrest Mining adalah pemilik utama dari

dua tambang emas di pulau ini. Tambang Gosowong adalah pertambangan Open-Pit Cyanide - Leach yang

beroperasi antara Juni 1999 sampai Mei 2002. Tambang Toguraci mulai operasi pada Februari 2004. Kompleks

pertambangan ini telah menjadi subyek konflik antara penduduk lokal dan perusahaan pertambangan. Letak

tambang ini terletak di hutan yang menurut penduduk lokal dilindungi oleh hukum Indonesia. Pada Januari

2004, Megawati Soekarnoputri yang menjabat sebagai presiden mengeluarkan amandemen kepada hukum

perhutanan, yang menurut Newcrest, memastikan operasinya berada dalam hukum.

Weda Bay Minerals bergerak dalam pengembangan pertambangan nikel dan kobalt di pulau ini.

Tujuan utama perusahaan ini, memfokuskan hanya dalam pengembangan tambang ini, yang merupakan joint

venture antara dua perusahaan pertambangan Australia, dan diperdagangkan di Bursa Saham Toronto di

Kanada. Projek ini masih dalam tahap pengeksplorasian, perusahaan berharap tambang ini dapat bertahan

sampai 25 tahun setelah dibuka.

Sejak tahun 2004 PT Aneka Tambang (ANTAM), salah satu BUMN pertambangan Indonesia

mengalihkan operasinya di Teluk Buli, Halmahera. Sebelumnya perusahaan ini beroperasi di Pulau Gebe, juga

masih berada dalam wilayah Kabupaten Halmahera Tengah. Sama seperti di Pulau Gebe, di Teluk Buli PT

Aneka Tambang mengeksploitasi kandungan nikel yang diperkirakan akan ditambang hingga 30 tahun

kedepan. Selain berpotensi dalam pertambangan Halmahera yang merupakan bagian dari Provinsi Maluku,

dimana Provinsi Maluku ditetapkan oleh Menteri KKP (Fadel Mohammad) sebagai Lumbung Ikan Nasional

Page 6: AMDAL

2030 sejak digelarnya Sail Banda 2010. Maluku yang merupakan kepulauan bahari terbesar di wilayah

Nusantara memang layak dijadikan lumbung ikan nasional karena potensi perikanan yang luar biasa

banyaknya disertai laut yang kaya dan masih terjaga dari campur tangan manusia.

Proyek akses Jalan tambang di Weda bay baru akan dilaksanakan di tahun ini, proyek ini

menghubungkan antara Camp dengan area penambangan, proyek akses jalan tambang ini di bagi beberapa

paket dimana yang akan di mulai dulu paket A dengan panjang sekitar 1,5 km.

1.2 BATASAN MAKALAH

Pada makalah ini, kami hanya membatasi permasalahan pada:

1. Dampak lingkungan pada proyek akses jalan tambang di Weda Bay akibat kegiatan proyek.

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

1. Untuk mengetahui resiko terutama resiko lingkungan di sekitar proyek jalan tambang.

2. Untuk mengetahui masalah yang akan terjadi di proyek jalan tambang sehingga kita bisa mengantisipasi

terlebih dahulu.

1.4 DASAR HUKUM AMDAL

Dasar hukum yang di gunakan dalam analisis dampak lingkungan akibat proyek akses jalan tambang

di Weda Bay - Halmahera

1. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

2. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 Tentang

Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Hidup

Page 7: AMDAL

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan

Laut

4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Hidup Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air

5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

DASAR HUKUM PENGENDALIAN PENCEMARAN/ KERUSAKAN LAUT

1. PP. No, 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut.

2. Keppres No. 103 Tahun 1963 tentang Lingkungan Maritim.

3. Keppres No. 65 Tahun 1990 tentang Pengesahan International for The Safety of Life at The Sea

1974.

4. KepMen LH No. 4/MENLH/11/2001 tentang Kerusakan Terumbu Karang.

5. KepMen LH No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.

1.5 LATAR BELAKANG MASALAH

Latar belakang masalah dalam proyek ini adalah proyek ini biayai atas pinjaman dari Bank Dunia

dimana kerusakan lingkungan hidup menjadi isu utama, jika proyek ini mengakibatkan kerusakan lingkungan

hidup disekitar lokasi pekerjaan, maka proyek ini akan langsung dihentikan pinjamannya. Proyek ini

berbatasan dengan laut, dimana sungai – sungai yang jernih langsung menuju laut oleh karena itu sunga –

sungai dan laut yang jernih tidak boleh terkotori oleh limbah pekerjaan, dan terumbu karang atau ekositem di

sekitar proyek tetap terjaga. Curah hujan di daerah Weda cukup tinggi oleh karena itu harus dipikirkan secara

matang tindakan yang harus dilakukan terkait masalah lingkungan ini.

Page 8: AMDAL

BAB II

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

2.1 RENCANA TAHAPAN KEGIATAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN

Rencana kegiatan pekerjaan akses jalan tambang dilaksanankan dalam 2 tahap, yaitu :

1. Tahap Pra-Konstruksi

2. Tahap Konstruksi

2.1.2. Tahap Pra Konsturksi

Kegiatan pada tahap ini adalah berupa survey lokasi untuk menentukan langkah – langkah

yang akan dilakukan untuk meminimalasir resiko terkait dengan dampak pencemaran pada lingkungan hidup.

2.1.3. Tahap Konsturksi

Jenis – jenis kegiatan yang dilaksanakan pada tahap konstruksi adalah kegiatan meliputi :

penerimaan tenaga kerja, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, pembersihan lokasi, pengadaan bahan atau

material untuk pelaksanaan kegiatan proyek, pekerjaan galian dan timbunan tanah, pemadatan agregat,

pemasangan proteksi pada galian dan timbunan, pemasangan Box Culvert atau gorong – gorong pada daerah

yang dilintasi sungai, pembuatan saluran, pembuatan Temporary Coverdam dan pengalihan sungai sementara,

pemasangan Guard Rail dan Water Management.

2.1.3.1. Kegiatan penerimaan kerja

Tenaga kerja yang di butuhkan untuk mendukung proyek ini adalah operator alat berat dan

operator truk. Untuk pekerjaan konstruksi pendukung yang dibutuhkan adalah mandor, tukang kayu, tukang

besi, tukang beton beserta kenek atau buruh/kuli.

Page 9: AMDAL

2.1.3.2. Mobilisasi Peralatan

Jenis peralatan yang di butuhkan dalam mendukung proyek ini adalah :

1. Alat penggali (Excavator)

Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk menggali tanah dan batuan, dimana ada berbagai

jenis dalam kategori ini yaitu alat hidrolis yang terdiri dari front shovel, backhoe, dan alat penggali sistem

kabel yaitu dragline dan clamshell

a. Alat penggali sistem hidrolis

Backhoe dan front shovel memiliki bucket yang dipasangkan di depannya. Alat penggeraknya traktor

dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara menngerakkan bucket ke arah bawah dan

menariknya menuju badan alat, sebaliknya front shovel bekerja dengan cara menggerakkan bucket kea rah atas

dan menjauhi badan alat.

b. Alat penggali sistem kabel

Dragline dan Clamshell adalah alat gali yang termasuk dalam alat penggali sistem kabel. Alat

penggeraknya traktor dengan crawler. Alat dasar dari dragline dan clamshell adalah bucket yang dipasangkan

pada Lattice Boom. Panjang boom dragline dan clamshell sama seperti crane akan tetapi lebih panjang

daripada boom dan alat gali lain.

2. Alat pengolah lahan

Pada proyek konstruksi terdapat bermacam – macam alat pengolah lahan seperti dozer, ripper, motor

grader dan scrapper. Fungsi alat pengolah lahan adalah antara lain :

a. Mengupas lapisan permukaan.

b. Membukan jalan baru.

c. Menyebarkan material.

Page 10: AMDAL

Alat pengolah lahan yang digunakan di proyek ini adalah dozer dan motor grader, dimana dozer

merupakan traktor yang dipasangkan pisau atau blade di bagian depannya. Pisau ini berfungsi untuk

mendorong atau memotong material yang ada di depannya. Jenis pekerjaan yang menggunakan dozer adalah

:

a. Mengupas tanah lapisan atas dan pembersihan lahan dari pepohonan.

b. Pembukaan jalan baru.

c. Memindahkan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m.

d. Menyebarkan material.

e. Mengisi kembali saluran.

f. Membersihkan quarry.

Sedangkan motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam – macam kegunaan. Pada

umumnya grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan dengan kemampuannya dalam bergerak.

Fungsi dari motor grader adalah :

a. Meratakan dan membentuk permukaan.

b. Mengupas tanah.

c. Merawat jalan.

d. Menyebarkan material ringan.

3. Alat pemindahan material

Alat pemindahan material yang dipakai di proyek ini adalah loader. Alat ini digunakan untuk

memindahkan material dari satu alat ke alat lain. Wheel loader bisa dipakai untuk membawa bucket bermuatan

penuh dan bisa dipakai untuk menggali maupun untuk mengangkat material. Material yang diangkat haruslah

material lepas karena dibagian bawah loader tidak terdapat alat pemutar maka saat pembongkaran muatannya

loader harus melakukan banyak gerakan.

Page 11: AMDAL

4. Alat pemadat.

Alat ini berfungsi untuk melakukan pemadatan, yang termasuk dalam alat pemadat adalah tamping

roller, plate compactor, dll. Alat ini digunakan untuk memadatkan tanah timbunan dan perkerasan jalan.

5. Alat pengangkut material

Untuk pengangkutan material dari hasil galian atau dari Stock pile dengan jarak tempuh yang relatif

jauh maka di gunakan dump truck. Alat ini digunakan untuk memindahkan hasil galian ke dump area atau ke

stock pile, ataupun sebaliknya.

2.2 AKAR MASALAH DI PROYEK AKSES ROAD WEDA BAY

Akar masalah dalam proyek ini adalah pelaksanaanya pada saat musim hujan dimana curah hujan di

daerah Weda cukup tinggi oleh karena itu ketika pekerjaan tanah dilakukan maka hasil galian dari alat berat

akan terbawa kesungai sehingga mengotori sungai dan otomatis akan mengotori laut. Dan kondisi geologi di

daerah weda didalam lapisan tanah tidak hanya sebatas tanah dan batuan tapi ada juga kandungan nikel. Sungai

di Weda tidak boleh di cemari oleh limbah hasil galian (sedimen) atau pekerjaan perkerasan karena sungai

disini digunakan masyarakat lokat tidak hanya untuk mandi tetapi juga dikonsumsi sebagai air minum.

2.3 KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK

Komponen lingkungan yang terkena bencana pembangunan jalan akses tambang ini pada saat

konstruksi adalah lingkungan fisik kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya serta kesehatan masyarakat.

Adapun komponen fisik kimia yang terkena dampak pada tahap konstruksi adalah kualitas air dan kualitas

udara. Kualitas air dapat menurun karena kegiatan galian dan timbunan yang dapat menimbulkan kekeruhan,

masuknya material jalan dan sedimen ke badan sungai. Sedang kualitas udara dapat mengalami penurunan

akibat kegiatan proyek. Akibat lebih lanjut dari penurunan air dan udara akan mempengaruhi komponen

kesehatan masyarakat dan biodata laut. Sedangkan komponen biologi yang terkena dampak akibat kegiatan

pembersihan lapangan kerja dan galian atau timbunan adalah hilangnya tumbuh-tumbuhan baik yang bersifat

ekonomi maupun yang bersikap ekologis. Demikian juga pada kegiatan penimbunan akan banyak tumbuh –

Page 12: AMDAL

tumbuhan dan binatang khususnya yang mempunyai mobilitas rendah akan mengalami kematian atau hilang,

hilangnya tumbuh – tumbuhan akan menyebabkan tergganggunya keseimbangan ekologis. Sementara dampak

pada tingkat sosial ekonomi adalah kegiatan mobilisasi pekerja dari luar daerah yang menyebabkan hilangnya

kesempatan kerja warga sekitar. Sedangkan pada komponen kesehatan masyarakat pada kegiatan konstruksi

dapat menimbulkan meningkatnya debu dalam udara, meningkatnya zat – zat pencemar air dan udara pada

akhirnya akan mempengaruhi kesehatan masyarakat, baik pekerja maupun masyarakat yang bermukim di

sekitar lokasi kegiatan tersebut.

2.4 DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

Dampak lingkungan yang akan terjadi pada saat kegiatan konstruksi adalah :

2.4.1. Penerimaan tenaga kerja

a. Terbukanya kesempatan kerja.

b. Keresahan dan kecemburuan Sosial.

2.4.2. Pembersihan dan pengurugan lokasi

a. Hilangnya flora dan fauna.

b. Menurunnya infiltrasi air kedalam tanah.

2.4.3. Pengangkutan material

a. Menurunnya kualitas udara.

b. Terjadinya Sedimen yang melimpah ke sungai akibat curah hujan yan tinggi.

c. Menurunnya kesehatan masyarakat.

Page 13: AMDAL

BAB III

PENYELESAIAN

3.1. PENYELESAIAN MASALAH LINGKUNGAN PADA KEGIATAN PROYEK

Berikut penyelesaian – penyelesaian dari setiap dampak yang terjadi pada proyek akses jalan

tambang Weda bay – Halmahera :

3.1.1 Masalah sosial ekonomi dan budaya (penerimaan tenaga kerja)

Dengan merekrut tenaga kerja dari daerah sekitar di mulai dari pekerjaan yang ringan sampai

dengan pekerjaan yang membutuhkan kemampuan yang tinggi, transfer ilmu dari pekerja luar daerah

yang lebih ahli ke pekerja setempat.

3.1.2 Masalah biologi (akibat pembersihan lahan kerja)

Reboisasi atau penghijauan kembali atau mengembalikan ke posisi semula dilahan – lahan

yang dijadikan dump area atau stock area.

3.1.3 Masalah fisik kimia dan kesehatan masyarakat

a. Pencemaran udara

- Menfiltrasi pembuangan gas alat – alat berat sesuai dengan aturan yang berlaku.

- Penanaman pohon – pohon yang dapat menyerap gas atau zat – zat beracun dari kendaraan

atau alat – alat berat.

b. Pencemaran air

- Memetakan kembali titik – titik dimana limbah dari kegiatan konstruksi (sedimen, dll)

bertemu dengan aliran sungai. Kemudian membuat rencana Water Management

Page 14: AMDAL

- Rencana Water Management di proyek askes jalan tambang yaitu membuat saluran

sementara atau permanent dan di setiap jarak tertentu di beri bak kontrol (sand trap), sebelum

pertemuan dengan sungai dibuatkan kolam yang lebar (sedimentation pond) yang terdiri dari 2 bagian

dimana pertemuan kolam 1 dan kolam 2 dipasang geotextile. Sehingga kotoran – kotoran atau sedimen

– sedimen dari pekerjaan tanah dan agregat akan masuk ke dalam saluran lalu di sterillisasi di

sedimentation pond setelah itu baru mengalir ke sungai

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Sebelum kita memulai pekerjaan kita harus mengetahui apa dampak dari pekerjaan yang kita

lakukan, sehingga kita tidak melakukan kerusakan lingkungan yang akan berdampak pada kehidupan

kita. Ketika kita bekerja dekat dengan sungai yang di akses secara langsung oleh masyarakat sekitar

atau kita bekerja di dekat laut dengan keberaneka ragaman ekosistem laut kita harus membuat Water

Management agar sungai dan laut di sekitar kita tidak terganggu dengan aktiftas yang kita kerjakan.

4.2. Saran

Water Management sangat penting di rencanakan sebelum kita melakukan penawaran suatu pekerjaan

sehingga kita terhindar dari resiko – resiko pengeluaran biaya akibat dari aktifitas konstruksi yang

dekat dengan sungai dan laut.

Page 15: AMDAL

iv

FINISHSECTION 2

START SECTION 1a

FINISHSECTION 2 SECTION 2

LAMPIRAN FOTO DAN METODE KERJA

Foto rencana jalan 1.

Foto rencana jalan 2.

Page 16: AMDAL

Proses penggalian Sedimentation Pond

Proses pemasangan geotekstile di Sedimentation Pond

Proses pengambilan sedimen di Sedimentation Pond

Sedimentation pond

Saluran

Geotekstile

Saluran

Tempatpenyimpananhasil sedimen