ambil contoh bahan -(kuliah-3)

10

Upload: hastoutomo

Post on 15-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

alat

TRANSCRIPT

Page 1: Ambil Contoh Bahan -(Kuliah-3)
Page 2: Ambil Contoh Bahan -(Kuliah-3)

PENGUJIAN DILAKUKAN PADA :1. BAHAN DASAR2. HASIL PADUAN

SAAT PENGUJIAN DILAKUKAN PADA :1. PROSES PERANCANGAN PRODUK2. TAHAP PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL KUALITAS

BAHAN2 DASAR YANG POPULER DAN SERING DIPAKAI DALAM PROSES PRODUKSI ANTARA LAIN :

1. AGREGAT (HALUS DAN KASAR)2. AIR3. SEMEN4. ASPAL5. Tanah liat

Untuk mendapatkan hasil produk yg baik, maka proses pengujian bahan dasar memegang peranan yg penting sekali, karena salah dalam pemenuhan syarat bahan dasar maka hasil produk akan menjadi tdk memenuhi syarat

Page 3: Ambil Contoh Bahan -(Kuliah-3)

Sebelum dilakukan pengujian thd bahan dasar, maka pengambilan contoh bahan harus mendapat perhatian agar sampel yg diambil betul2 mewakili tumpukan bahan yg ada.

PENGAMBILAN CONTOH AGREGAT DARI TANAH GALIAN

Selama proses`pengambilan contoh agregat dan selama pengangkutan, akan terdapat kemungkinan pemisahan bahan, shg kejadian ini harus dihindari atau diminimalisir.

Langkah pertama : bila tempat pengambilan agregat (deposit) merupakan tempat langsung yg ada di lapangan, maka harus ditentukan tempat/titik pengambilan contoh agar mewakili seluruh populasi bahan yg ada.

Langkah kedua : cara pengambilan contoh, yaitu agar perbedaan yg terjadi antara lapisan paling atas ke lapisan terbawah terwakilil

Page 4: Ambil Contoh Bahan -(Kuliah-3)

Untuk pasir sebaiknya pengambilan dilakukan dg pipa (bila mungkin juga diberlakukan untuk kerikil) diameter 50 mm panjang 2 meter dg ujung dipotong miring dan bagian atas diberi pegangan. Bagian satu pipa tsb diberi “kupingan2”/daun telinga yg dipasang berderet lurus sepanjang pipa, shg ketika pipa ditekan masuk sambil diputar ke dalam timbunan pasir, maka pasir akan masuk ke dalam pipa.

Apabila timbunan agregat tdk mudah runtuh, maka pengambilan dpt dilakukan dg mengambil langsung agregat dari sisi luar timbunan pd selang jarak tertentu dari atas ke bawah dg memakai sekop/cangkul. Pd tiap titik pengambilan, hasilnya dimasukkan ke dalam ember yg berlabel jelas tentang lokasi dan kedalamannya.

Pd tia titik pengambilan, apabila terdapat hal2 yg tdk biasa, seperti terdapat batu besar, perubahan warna agegat, perubahan lapisan pasir/kerikil, dsb, dicatat dg jelas

Apabila dilakukan dg membuat lubang (spt sumur) maka diambil contoh pada dinding sumur yg berlawanan

Keuntungan pd agregat lepas adl perbedaan agregat pd arah vertikal tdk besar, shg pengambilan dilakukan variasi tempat saja, bukan variasi kedalaman

Page 5: Ambil Contoh Bahan -(Kuliah-3)

PENGAMBILAN CONTOH DARI TIMBUNAN

Bila contoh diambil thd agregat yg ditimbun di lapangan, maka titik pengambilan hrs seragam dari lapisan atas sampai lapisan bawah.

Pengambilan contoh dimulai dari bagian bawah ke atas dg selang jarak yg sama. Bila hanya sebagian saja timbunan itu yg dipakai, maka bagian itu hrs diambil secara khusus. Pengambilan dilakukan dg pipa, kecuali apabila kerikil sulit utk dimasuki pipa maka dpt dilakukan dg sekop asalkan diambil dari beberapa titik dan kedalaman yg b ervariasi

PENGAMBILAN CONTOH DARI BAN BERJALAN

Pengambilan contoh hrs dilakukan dg mengambil secara pebuh satu potongan lintang ban dan dlm selang waktu yg pendek.

Cara pengambilan yg keliru adalah apabila dilakukan dari satu bagian tertentu saja dan pada selang waktu yg lama.

Banyak sedikitnya pengambilan tergantung pd homogenitas agregat. Bila agregat ternyata kurang seragam dari satu waktu ke waktu lain, maka jumlah pengambilan dpt lebih banyak

Page 6: Ambil Contoh Bahan -(Kuliah-3)

PENGANBILAN CONTOH DARI GERBONG KERETA API/TRUK

Pengambilan contoh akan lebih baik jika diambil dari tempat2 yg berselang jaraktetap di dalam atu garis lurus yg berada di tengah2 dan tepi kiri dan kanan.

Ukuran volume contoh yg diambil tergantung ukuran gerbong/bak, banyak sedikitnya titik pengambilan dan besar kecilnya ukuran butir maksimum agregat yg ada.

Pd setiap titik pengambilan, contoh hrs diambil sedikit di bawah permukaan.

Jika pengambilan contoh dg pipa sulit dilakukan, maka pengambilan contoh dpt dilakukan pd saat kereta diisi ataupun dicurahkan, yg dpt dilakukan dg sekop pd selang wkt yg sama dg memperhatikan agar tdk ada butiran besar yg “lari” dari sekop.

Page 7: Ambil Contoh Bahan -(Kuliah-3)

PENGURANGAN JUMLAH CONTOH

Bila volume agregat yg diambil dari tiap2 titik terlalu banyak, maka utk pemeriksaan dpt dilakukan pengurangan dg cara sbb :

Cara dibagi empat (quartering method) , dimana agregat ditaruh pd tempat yg rata, keras dan bersih, agar tdk terjadi pengurangan/penambahan butiran dari alas. Contoh diaduk dg cangkul/sekop sampai rata kemudian dituangkan dari ketinggian tertentu dg sekop juga sampai membentuk timbunan berupa kerucut (titik jatuh hrs tetap pd puncak kerucut). Timbunan kmdn diratakan shg mempunyai ketebalan yg sama dan berbentuk lingkaran. Timbunan ini kemudia dibagi empat dg membuat grs tegak lurus melewati pusat lingkaran, dimana 2 bagian seperempat yg berlawanan dibuang dan sisanya dicampur/diaduk sampai rata

Page 8: Ambil Contoh Bahan -(Kuliah-3)

PENGAMBILAN CONTOH BAHAN ADUKAN

Pengambilan contoh bahan adukan (misalnya adukan beton segar) hrs dpt mencerminkan/mewakili adukan dari tempat adukan itu diambil.

Adukan yg diambil seharusnya merupakan sebuah dari sekumpulan adukan yg seragam, dan bila mungkin, bahan dasar yg masuk dlm adukan diperiksa kadar air dan gradasinya. Demikian pula jumlah air yg masuk adukan dicatat pula secara teliti. Jumlah air ini bersama2 dg air yg terkandung dlm bahan dasar akan dihitung sebagai air yg ada dlm adukan.

Pengambilan contoh dari talang atau ban berjalan biasanya kurang memuaskan, akan tetapi kalau hal itu dianggap diperlukan, maka pengambilan hrs dilakukan dg hati2 dan diambil dari seluruh potongan lintang secara penuh dari aliran.

Pengambilan contoh adukan sebaiknya dilakukan dg mengambil langsung dr mesin aduk setelah pengadukan selesai, yg dilakukan dg sekop ke dlm bejana aduk. Cara ini sebaiknya dilakukan pd beberapa titik dlm mesin aduk, utk kemudian dicampur jadi satu

Page 9: Ambil Contoh Bahan -(Kuliah-3)

Bila pengambilan dilakukan dari truk-mixer, sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali atau lebih dg selang waktu (maksimum 15 menit dari awal sampai akhir` penuangan) ketika dilakukan penumpahan adukan dari truk-mixer utk kemudian dicampur jadi satu.

Dari bahan adukan ini kemudian dibawa ke tempat pengujian workability (dapat berupa slump test, VeBe test, ataupun Compacting Factor test) dan pembuatan benda uji.

Tes workability paling lambat 5 menit setelah selesai pengadukan contoh dan pembuatan benda uji maksiumum 15 menit.

Utk beton massa dimana besar`butir maksimum agregat lebih dari 40 mm, maka harus dilajukan pengayakan (wet screening) terlebih dahulu dg lubang ayakan 40 mm. besar`butir maksimum di dalam contoh tdk boleh lebih besar darei ¼ ukuran terkecil benda uji

Page 10: Ambil Contoh Bahan -(Kuliah-3)