pcb. ambil darah

21
BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Pada pengambilan darah vena, umumnya diambil dari vena mediana cubiti yang terletak pada sisi lipatan siku. Vena ini terletak di permukaan kulit, cukup besar, dan tidak dekat dengan syaraf. Apabila tidak memungkinkan, vena cephalica dan vena basilica bisa menjadi pilihan dalam pengambilan darah vena. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri branchialis dan syaraf mediana. Jika vena basilica dan cephalica tidak dapat digunakan, maka dapat dilakukan pengambilan darah di vena pergelangan tangan dan vena kaki. Darah bersifat alkalis lemah dengan Ph 7,36 berfungsi sebagai alat transport zat-zat terutama O 2 , mengatur reaksi-reaksi tubuh supaya konstan, untuk regulasi panas badan dan pelindung terhadap kemungkinan infeksi. Darah terdiri dari sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit) dan plasma darah (fibrinogen, serum darah yang terdiri dari albumin dan globulin. Pengumpulan atau pengambilan sampel darah

Upload: meldian-tallutondok

Post on 17-Sep-2015

38 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pegambilan darah

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I.I. Latar BelakangPada pengambilan darah vena, umumnya diambil dari vena mediana cubiti yang terletak pada sisi lipatan siku. Vena ini terletak di permukaan kulit, cukup besar, dan tidak dekat dengan syaraf. Apabila tidak memungkinkan, vena cephalica dan vena basilica bisa menjadi pilihan dalam pengambilan darah vena. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri branchialis dan syaraf mediana. Jika vena basilica dan cephalica tidak dapat digunakan, maka dapat dilakukan pengambilan darah di vena pergelangan tangan dan vena kaki.Darah bersifat alkalis lemah dengan Ph 7,36 berfungsi sebagai alat transport zat-zat terutama O2, mengatur reaksi-reaksi tubuh supaya konstan, untuk regulasi panas badan dan pelindung terhadap kemungkinan infeksi. Darah terdiri dari sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit) dan plasma darah (fibrinogen, serum darah yang terdiri dari albumin dan globulin. Pengumpulan atau pengambilan sampel darah yang baik merupakan langkah awal dalam menjamin ketelitian dan kepercayaan terhadap hasil pemeriksaan laboratorium. Specimen darah untuk pemeriksaan hematologi (pemeriksaan hemoglobin) dapat diperoleh dari darah vena ataupun darah kapiler.Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Agar hasil pemeriksaan laboratorium akurat dan dapat dipercaya harus dilakukan pengendalian terhadap pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Tahap pra analitik: persiapan pasien, pengambilan sampel darah, persiapan sampel, penyimpanan sampel, persiapan kertas kerja. Tahap analitik:persiapan alat, kalibrasi alat, pengolahan sampel, interpretasi hasil. Tahap pasca analitik: pencatatan hasil dan pelaporan.

I.2 Maksud dan Tujuan a. MaksudMahasiswa dapat mengenal dan memahami cara atau teknik pengambilan darah untuk keperluan analisis kesehatan.b. TujuanMahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara atau teknik pengambilan darah untuk keperluan analisis kesehatan.

I.3 PrinsipPembendungan pembuluh darah vena dengan menggunakan tourniquet dilakukan agar pembuluh darah tampak jelas dan dengan mudah dapat ditusuk dengan needle dari holder sehingga didapatkan sempel darah yang kemudian disimpan dalam tabung yang kedap udara (vacum tube).

I.4 ManfaatMahasiswa mahir melakukan teknik pengangambilan sampel darah dengan menggunakan alat tourniquet untuk membendung darah dan needle-holder untuk pengambilan darahnya serta mengetahui bagaimana penyimpanan sampel yang telah di ambil dari tubuh.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 TeoriDarah merupakan sejenis jaringan ikat yang sel-selnya tertahan dan terbawa dalam matriks cairan (plasma). Di dalam tubuh manusia darah itu sendiri tersusun atas protein plasma berupa albumin, globulin dan fibrinogen, yang kedua ialah terdapat plasma darah yang juga mengandung nutrient, gas darah, elektrolit, mineral, hormone, vitamin, dan zat-zat sisa serta di dalam darah itu sendiri juga terdapatelemen pembentuk darah meliputi eritrosit, leukosit dan trombosit (Ethel Sloane; 2009).Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematocrit atau volume sel darah yang didapatkan yang berkisar antara 40 sampai 47 (Evelyn. C. Pearce; 2006).Dalam teknik pengambilan sampel darah, darah diambil dari venipuncture (vena), arteri ataupun kapiler dengan menggunakan alat-alat seperti syringe, vacutainer apparatus, ataupun kateter vena. Syarat mutlak lokasi pengambilan darah ialah tidak ada kelainan kulit di daerah tersebut, tidak pucat dan tidak sianosis. Untuk volume yang diambil itu sendiri dilakukan sesuai dengan kebutuhan, pada umumnya 5-15 ml (Hendri Wasito; 2013).Sampel darah yang telah di dapatkan langsung disimpan di dalam wadah tertentu. Sampel yang sudah berada di dalam wadah jangan digojok karena akan dapat menyebabkan hemolisis (Hendri Wasito; 2013).

Darah vena diperoleh dengan jalan punksi vena. Jarum yang digunakan untuk menembus vena itu hendaknya cukup besar, sedangkan ujungnya harus runcing , tajam dan lurus. Dianjurkan untuk memakai jarum dan semprit yang disposable; semprit semacam itu biasanya dibuat dari semacam plastik. Baik semprit maupun jarum hendaknya dibuang setelah dipakai, janganlah disterilkan lagi guna pemakaian berulang.Semprit yang banyak dipakai untuk pemeriksaan hematologi ialah yang mempunyai volume 2 dan 5 ml. Dianjurkan pula menggunakan jarum jarum steril. Teknik pengambilan menggunakan tabung hampa (vacutainer, venoject) yakni jarum yang diperlengkapi dengan tabung gelas hampa udara; pada waktu melakukan pungsi vena, darah terisap ke dalam tabung itu. Alat ini dapat digunakan 1 kali saja. Memakai jarum tabung ini ada keuntungan tambahan karena darah yang diperoleh dalam keadaan tidak terkontaminasi (Hendri Wasito; 2013).

II.3 Prosedur KerjaMenurut Gandasoebrata R (2003) dalam Penuntun Laboratorium Klinik , beberapa prosedur standar pengambilan darah yaitu:1. Menyapa klien dan melakukan pemeriksaan awal:a. Klien/pasien diidentifikasi secara benarb. Data pribadi klien dan informasi klinik dicatat sesuai dengan prosedur dan ketentuan institusi atau tempat kerjac. Data lengkap/terperinci dicatat dengan sesuai dengan prosedur dan ketentuan institusi atau tempat kerjad. Izin pengambilan darah dimintakan dari pasien yang bersangkutan2. Mempersiapkan pengambilan darah:a. Metode pengambilan darah yang tepat diidentifikasi dan prosedur diikuti dengan benarb. Prosedur standar tindakan pencegahan maupun prosedur tambahan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhanc. Peralatan yang tepat dan tabung penampung darah dipilih dan diletakkan secara rapi untuk menyakinkan darah yang ditampung sesuai dengan jenis pemeriksaan yang dimintad. Prosedur yang berlaku di institusi atau tempat kerja diikuti3. Melakukan pengambilan darah rutin:a. Pedoman pengendalian infeksi diikuti dengan benar untuk meminimalkan infeksi/infeksi silangb. Prosedur standar tindakan pencegahan dan prosedur tambahan wajib diikutic. Pasien/klien disiapkan pada posisi yang nyaman dan tepat untuk pengambilan darah yang spesifikd. Permintaan bantuan sesuai prosedur dan peralatan yang benare. Lokasi pengambilan darah dipilih dengan tepat darah diambil sesuai prosedur dan peralatan yang benarf. Selama proses pengambilan darah berlangsung, klien harus diobservasi untuk melihat kemungkinan terjadinya akibat yang tidak diinginkang. Sejumlah volume darah yang sesuai dipindahkan ke dalam tabung yag telah disiapkan sesuai dengan jenis pemeriksaanh. Tabung penampung darah diputar selama waktu tertentu dan mengikuti prosedur serta ketentuan institusi atau tempat kerjai. Pada lokasi pengambilan darah dilakukan penekanan sampai jarum ditarik kembalij. Lokasi pengambilan darah diobservasi dan dibalut serta dilakukan pengamatan terhadap klien dari kemungkinan terjadinya akibat yang tidak diinginkan4. Prosedur pengambilan daraha. Sampah umum dan sampah yang terkontaminasi dipisahkan dan dibuang sesuai dengan prosedur pengendalian infeksi dan ketentuan institusi atau tempat kerjab. Tabung pengambilan darah diberi label berisi catatan waktu dan tanggal pengambilan, data rinci klien dan informasi lainnya yang dibutuhkan.c. Semua dokumen yang diperlukan dan informasi pengiriman dilengkapi sehingga sampel dapat diproses lebih lanjut dengan cepat sesuai prosedur yang berlaku di tempat kerja.d. Sampel yang telah terkumpul disiapkan untuk dipindahkan untuk diproses lebih lanjut atau disimpan sesuai dengan kebutuhan jenis pemeriksaan

BAB IIIMETODE KERJAIII.1. Alat dan BahanIII.1.1. Alat1. Tourniket2. Tabung tutup merahIII.1.2. Bahan1. Needle & Holder2. Kapas3. Label4. Plester5. Vacuum Tube6. Alkohol 70%III.2. Cara Kerja1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan yaitu jarum, kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester, tabung vakum.2. Dipasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.3. Dilakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien senyaman mungkin.4. Diidentifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.5. Diverifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.6. Diminta pasien untuk meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.7. Diminta pasien mengepalkan tangan.8. Dipasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.9. Dipilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.10. Dibersihkan kulit pada bagian yang akan diambil darahnya dengan kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.11. Ditusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.12. Dimasukkan tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum bagian posterior tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung. Ditunggu sampai darah berhenti mengalir. Jika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti dengan tabung kedua, begitu seterusnya.13. Dilepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.14. Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat, lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum turniket dibuka.15. Ditampung darah ke dalam tabung tutup merah

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil PengamatanNO.ProbandusJumlah sampel darah yang diambil

1.Hartono5 ml

IV.2. PembahasanDarah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah. Darah berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu mengambil oksigendari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh, mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, menyebarkan panas ke seluruh tubuh.Dalam teknik pengambilan sampel darah, darah diambil dari venipuncture (vena), arteri ataupun kapiler dengan menggunakan alat-alat seperti syringe, vacutainer apparatus, ataupun kateter vena. Syarat mutlak lokasi pengambilan darah ialah tidak ada kelainan kulit di daerah tersebut, tidak pucat dan tidak sianosis. Untuk volume yang diambil itu sendiri dilakukan sesuai dengan kebutuhan, pada umumnya 5-15 ml.Pada praktikum kali ini dilakukan pengambilan sampel darah yang bertujuan untuk mengetahui teknik dan cara pengambilan darah itu sendiri. Selain itu, pengambilan darah pada praktikum kali ini sangat bermanfaat untuk pemeriksaan selanjutnya yaitu pemeriksaan glukosa, GOT dan kolesterol.Adapun tahapan dalam proses pengambilan darah tersebut yaitu disiapkan alat dan bahan yang berupa jarum, vakum tener, kapas, alcohol 70%, tali pembendung (turniket), dan plester. Kemudian dipasang jarum pada holder dan pastikan terpasang erat agar tidak mengganggu dalam proses pengambilan sampel darah. Sebelum dilakukan pengambilan sampel darah, diusahakan pasien dalam keadaan yang senyaman mungkin dan identifikasi pasien dengan benar sesuai data di lembar permintaan.Pengambilan sampel darah pada praktikum ini, dilakukan dengan metode vakum. Dimana dengan metode ini, terdapat jenis tabung yang berupa tabung reaksi yang hampa udara terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu tercapai. Dalam hal ini, volume yang ingin dicapai yaitu 5 ml. Sebelum poengambilan sampel darah, dipasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku. Pemasangan turniket tidak boleh dalam waktu lama dan terlalu keras karena dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematocrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total). Kemudian turniket harus dilepas sesudah jarum dilepas karena dapar menyebabkan hematoma. Setelah itu, diambil sampel darah pada bagian vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Adapun tujuan pengambilan sampel darah pada bagian ini karena vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar dan tidak ada pasokan saraf besar. Dalam proses penusukan jarum ke dalam vena, penusukan hanya boleh dilakukan sekali karena jika dilakukan lebih dari sekali akan menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma. Pada proses penusukan juga harus tepat pada bagian vena untuk menghindari bocornya darah dengan akibat hematoma. Kemudian, jarum pada holder harus dilepaskan saat tabung vakum telah terisi penuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah. Selanjutnya, darah ditampung dalam tabung tutup merah karena tabung tutup merah dimaksudkan untuk sampel tanpa adanya zat tambahan atau pemisah.Adapun keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah tidak perlu membagi-bagi sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali penusukan, dapat digunakan untuk beberapa tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes yang diperlukan, untuk keperluan tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus karena darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam tabung yang berisi media biakan kuman. Jadi, kemungkinan kontaminasi selama pemindahan sampel pada pengambilan dengan cara manual dapat dihindari. Sedangkan kekurangannya yaitu sulitnya pengambilan pada orang tua, anak kecil, bayi atau jika vena tidak bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika pasien gemuk.

BAB VPENUTUPV.1 KesimpulanDari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:1. Darah merupakan sejenis jaringan ikat yang sel-selnya tertahan dan terbawa dalam matriks cairan (plasma).2. Dalam teknik pengambilan sampel darah, darah diambil dari venipuncture (vena), arteri ataupun kapiler dengan menggunakan alat-alat seperti syringe, vacutainer apparatus, ataupun kateter vena.3. Untuk volume yang diambil itu sendiri dilakukan sesuai dengan kebutuhan, pada umumnya 5-15 ml.4. Pada praktikum yang dilakukan, sampel darah yang diambil sebesr 5 ml. V.1 SaranPada percobaan kedepannya disarankan untuk menggunakan probandus yang lebih banyak lagi sehingga hasil yang didapatkan dibandingkan.

DAFTAR PUSTAKA

Gandasoebrata R.2003. Penuntun Laboratorium Klinik. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta.Sloane, Ethel. 2009. Anatomi dan Fisiologi Manusia. EGC. Jakarta.Wasito, Hendri. 2013. Analisis Obat dalam Berbagai Cairan Biologis.Universitas Jendral Soedirman. Malang.