amal usaha muhammadiyah
DESCRIPTION
AMAL USAHA MUHAMMADIYAH. (Tinjauan Normatif / Etik). Amal Usaha Muhammadiyah. Usaha dan Media Dakwah Persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terbentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya Milik Persyarikatan. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
(Tinjauan Normatif / Etik)
Amal Usaha Muhammadiyah Usaha dan Media Dakwah Persyarikatan untuk
mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah Menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam sehingga terbentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
Milik Persyarikatan
AUM: Usaha dan Media Dakwah Persyarikatan
1. Memiliki Identitas Keislaman Pelayanan Penampilan dan Kepribadian Pengelola Arsitektur dan Tata ruang
2. Alat Dakwah Persyarikatan Mentradisikan kehidupan sehari-hari yang Islami Menciptakan sistem yang Islami Dakwah kepada masyarakat sekitar
3. Selalu Meningkatkan Kualitas Dikelola secara profesional Dengan manajemen yang baik Dikelola dengan jujur dan sepenuh hati Bekerjasama dalam kebaikan dan ketakwaan
AUM: Milik Persyarikatan
Diinventarisasi dengan baik Dilindungi dengan bukti kepemilikan yang sah Dikelola sebagai amanah ummat
Pimpinan Amal Usaha
Memiliki keahlian Memiliki komitmen pada misi Muhammadiyah Memahami peran dan tugasnya Mengelola amal usaha dengan sebaik-baiknya Meningkatkan dan mengembangkan
Menciptakan suasana kehidupan Islami Menjadikan amal usaha sebagai alat dakwah Tidak menjadikan amal usaha terkesan milik
pribadi Tunduk kepada kebijakan persyarikatan Diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan
persyarikatan Melaporkan pengelolaan amal usaha kepada
pimpinan persyarikatan
Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah
Warga Muhammadiyah yang dipekerjakan sesuai dengan keahlian / kemampuannya
Punya rasa memiliki dan kesetiaan untuk memelihara dan mengembangkan amal usaha
Tidak boleh terlantar dan berhak mendapatkan kesejahteraan
Tidak semata-mata mencari nafkah
Pimpinan, Karyawan dan Pengelola AUM
Berkewajiban menunjukkan keteladanan diri yang tinggi dalam hal: Melayani sesama Menghormati hak sesama Kepedulian sosial
Membiasakan melakukan kegiatan: Silaturahmi dan membangun hub. Sosial yang harmonis Meningkatkan taqarrub kepada Allah Memperkaya ruhani dan kemuliaan akhlak
Menunaikan Amanah Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul, dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu (al-Anfal: 27)
Tidak beriman orang yang tidak menunaikan amanat, dan tidak beragama orang yang tidak menepati janji (HR Ahmad & Ibn Hibban)
Tanggung Jawab
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya (al-Isra’ 36)
Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa-apa yang telah kamu kerjakan (an-Nahl 93)
Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas semua yang menjadi tanggung jawabnya (HR Bukhari- Muslim)
Etos Kerja Setelah kesulitan akan datang kemudahan.
Sungguh setelah kesulitan akan datang kemudahan. (al-Insyirah 5-6)
Setelah selesai suatu pekerjaan, segera beralihlah pada pekerjaan yang lain. Dan hanya kepada Allahlah hendaknya kamu berserah diri (al-Insyirah 7-8)
Dan katakanlah, “Bekarjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu” (at-Taubah: 105)
Kejujuran Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar (al-Ahzab: 33)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (at-Taubah: 115)
Perencanaan
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa-apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (al-Hasyr 18)
Hawa Nafsu Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu,
karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah (Shaad 26)
Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya (an-Nazi’at 40-41)
Tidak Mengambil selain haknya Rasulullah saw bersabda, “Aku mengangkat seorang
pegawai untuk suatu tugas yang diberikan Allah kepadaku. Ketika telah melaksanakan tugas, ia berkata, “Ini bagianmu, dan ini hadiah yang diberikan orang-orang kepadaku”. Mengapakah ia tidak duduk saja di rumah ibu atau ayahnya sehingga datang hadiah itu kepadanya?. Demi Allah, tiada seseorang yang mengambil sesuatu yang bukan haknya, pasti akan dipikulnya di hari kiamat”. (HR Bukhari-Muslim).
Suap
Rasulullah saw bersabda, “Laknat Allah bagi penyuap dan yang disuap.