alokasi frekuensi

Upload: nurhati-indah-permatasary

Post on 17-Jul-2015

609 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Alokasi Frekuensi Pada sistem komunikasi satelit, frekuensi yang digunakan bermacam - macam, yang terbagi dalam beberapa alokasi frekuensi. Secara umum, pembagian frekuensi kerja satelit dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Alokasi Band Frekuensi Pada Komunikasi Satelit Range Frekuensi (GHz)0,1-0,3 0,3-1,0 1,0-2,0 2,0-4,0 4,0-8,0 8,0-12,0 12,0-18,0 18,0-27,0 27,0-40,0 > 40,0

BandVHF UHF L S C X Ku K Ka Mm waves

LayananMessaging Military, navigation mobile Mobile, radio broadcast Mobile navigation Fixed Military Fixed video broadcast Fixed Fixed, audio broadcast, intersatellite

Frekuensi band yang sering digunakan untuk komunikasi VSAT adalah C-band, Ku-Band, dan Ka-Band. Pada masing-masing frekuensi ini, dibagi lagi alokasi frekuensi masing-masing untuk uplink dan downlink yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Alokasi Link Frekuensi Komunikasi Satelit Band C Ku Ka Frekuensi uplink (GHz) 5,925 7,075 14,0 14,5 27,5 31,0 Fekuensi downlink (GHz) 3,7 4,2 11,7 12,2 17,7 21,2

Prinsip Kerja Sistem Komunikasi Satelit

Pada pemancaran gelombang radio, gelombang elektromagnetik dipancarkan dapat diterima oleh perangkat penerima jika komunikasi Line Of Sight (LOS) ada. Pada sistem komunikasi terestrial, untuk mendapatkan LOS, ditempatkan beberapa repeater pada permukaan bumi yang akan meneruskan sinyal yang dikirimkan. Tetapi jika jarak yang ditempuh jauh, dan terdapat banyak halangan baik berupa gedung maupun gunung, maka akan diperlukan jumlah repeater yang banyak, sehingga kurang efisien. Untuk mengatasi hal ini, digunakanlah satelit yang diluncurkan di atas permukaan bumi sebagai repeater yang akan

meneruskan sinyal yang dikirimkan. Satu satelit saja, pancarannya sudah bisa mencakup hampir sepertiga bumi

Gambar 2.1 Komunikasi Dua Stasion Bumi Melalui Satelit Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa ada dua station bumi yang saling berhubungan melalui satelit yang ada di angkasa. Komunikasi LOS terjadi karena adanya bantuan dari satelit. Pada komunikasi satelit, sistem dibagi menjadi dua bagian

yaitu space segment dan earth segment. Space segment adalah bagian pada saat sinyal di transmisikan ke dalam bentuk gelombang radio sampai ke satelit. Earth segment adalah bagian dimana terdapat station penerima / pemancar pada bumi. Pada saat sebuah station bumi mengirimkan sinyal ke satelit, maka sinyal tersebut akan diterima oleh transponder yang ada pada satelit. Transponder ini akan mengalokasikan frekuensi yang dikirimkan oleh station pengirim. Sinyal yang dikirimkan oleh station pengirim masih dalam frekuensi yang tinggi. Pada transponder, sinyal ini akan diturunkan dan akan dikirimkan lagi ke station penerima bumi. Arsitektur Sistem Komunikasi VSAT Secara umum, sistem komunikasi VSAT terdiri dari beberapa komponenkomponen utama yang menyusunnya, yaitu seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Arsitektur Sistem Komunikasi VSAT Antena adalah alat yang digunakan untuk mengubah gelombang listrik menjadi gelombang elektromagnetik dan sebaliknya. Antena ini akan digunakan untuk

transmitter ( pengirim ), receiver ( penerima ) pada sistem telekomunikasi VSAT. Dalam memilih antena yang digunakan untuk sistem VSAT, perlu diperhitungkan parameter-parameter antena seperti frekuensi band yang digunakan, aperture, efficiency, beamwidth, gain, directivity. Antena yang biasanya digunakan untuk komunikasi VSAT ini adalah antena yang berbentuk lingkaran dan mempunyai reflektor di bagian tengahnya. Power Amplifier adalah alat yang digunakan untuk memberikan penguatan kepada Up Converter sebelum sinyal dimasukkan ke dalam antena sistem.

Amplifier ini dapat diletakkan di dekat antena ataupun di bagian indoor unit. Sinyal yang dipantulkan dari satelit akan mengalami redaman pada daerah atmosfer bumi. Oleh karena itu, level sinyal tersebut akan mengalami pengurangan dalam beberapa mW, sehingga membutuhkan Amplifier untuk menaikkan level daya sinyal tersebut. Oleh karena itu, Low Noise Amplifier bertanggung jawab untuk menaikkan level sinyal dari satelit sebelum memasuki Down Converter. Down Converter adalah alat yang digunakan untuk mengkonversikan frekuensi dari RF ke IF, yang diterima dari Low Noise Amplifier. Sesudah itu, sinyal tersebut diteruskan ke Demodulator. Up Converter adalah alat yang digunakan untuk mengkonversikan

frekuensi dari IF ke RF, yang diterima dari Modulator. Sesudah itu, sinyal tersebut akan diteruskan ke Power Amplifier.

Demodulator

adalah alat yang mengkonversikan sinyal IF ke dalam

format digital. Sinyal digital ini akan diolah oleh komponen jaringan seperti router, switch, dan lain-lain yang akan diolah dengan sistem komputerisasi. Modulator adalah alat yang digunakan unutk mengkonversikan sinyal dalam format digital menjadi sinyal IF.