ALIRAN PADA SALURAN TERBUKA DAN ALIRAN MELALUI PELIMPAH

TUJUAN PERCOBAAN Mendemostrasikan aliran seragam (permanen) pada saluran terbuka yang licin. Menentukan nilai koefisien Manning (n), bilangan Reynolds (Re) dan bilangan Froude (Fr) aliran air di dalam saluran terbuka. Mempelajari pengaruh pembendungan pada karakteristik aliran (yang dinyatakan dengan bilangan Reynolds dan bilangan

Mendemonstrasikan pola aliran melewati ambang tajam. Menentukan persamaan debit dan koefisien pengaliran pada ambang. Mempelajari sifat debit aliran pada ambang tajam.

Data Pengamatan Pada Saluran TerbukaNo. Uraian Satuan Titik 1 Titik 2

1 Suhu (T) 2 Ketinggian dari datum dari Datum (Z) 3 Panjang saluran (l) 4 Kedalaman air (h) 5 Lebar saluran (b) 6 Volume Aliran (V) 7 Waktu Aliran 8 Viskositas Kinematik (v) 9 Kecepatan putaran (y)

C m m m m m3 det m2/det putaran/det

25 1,370 3,20 0,080 0,078 0,01 3,3 1,56x10-5 4,4

25 1,347 3,20 0,037 0,078 0,01 3,3 1,56x10-5 5,6

Hasil Perhitungan Pada Saluran TerbukaNo. Uraian Satuan Titik 1 Titik 2

1 Keliling tampang basah (P) 2 Radius Hidraulik 3 Luas tampang basah (A) 4 Debit Aliran (Q) 5 Kecepatan aliran (V) 6 Kemiringan saluran (So) 7 Koefisien Manning (n) 8 Bilangan Reynolds (Re) 9 Bilangan Froude (Fr)

m m m2 m3/det m/det

0,238 0,026 0,006 0.003 0,509 0,007 0,014 855,8 0,575

0,152 0,019 0,003 0,002 0,639 0,007 0,009 777,4 1,060

BILANGAN REYNOLDS

BILANGAN FROUDE

KOEFISIEN MANNING nrata-rata = 0,014 + 0,009 2= 0,0115

Data Pengamatan Pada Saluran Terbuka Melalui Pelimpah ( Ambang Tajam)No. Uraian Satuan Titik 1 Titik 2

1 Suhu (T) 2 Ketinggian dari datum dari Datum (Z) 3 Panjang saluran (l) 4 Kedalaman air (h) 5 Lebar saluran (b) 6 Volume Aliran (V) 7 Waktu Aliran 8 Viskositas Kinematik (v) 9 Kecepatan putaran (y)

C m m m m m3 det m2/det putaran/det

25 1,370 3,20 0,155 0,078 0,01 9,5 1,56x10-5 0,70

25 1,347 3,20 0,018 0,078 0,01 9,5 1,56x10-5 7,2

Hasil Perhitungan Pada Saluran Terbuka Melalui Pelimpah (Ambang Tajam)No. Uraian Satuan Titik 1 Titik 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keliling tampang basah (P) Radius Hidraulik Luas tampang basah (A) Debit Aliran (Q) Kecepatan aliran (V) Kemiringan saluran (So) Koefisien Manning (n) Bilangan Reynolds (Re) Bilangan Froude (Fr)

M M m2 m3/s m/det

0,388 0,031 0,012 0,001 0,103 0,007 0,080 204,67 0,0835

0,114 0,009 0,001 0,001 0,810 0,007 0,005 467,31 1,9276

BILANGAN REYNOLDS

BILANGAN FROUDE

KOEFISIEN MANNING nrata-rata = 0,080 + 0,005 2= 0,0425

NO

Data Pengamatan Aliran Melalui Ambang LebarH (m) 0,008 0,010 0,014 0,017 0,018 0,019 0,021 0,023 0,027 0,029 0,0005 0,0006 0,0008 0,0010 0,0013 0,0013 0,0017 0,0017 0,0020 0,0025

Q (m3/detik)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

KESIMPULAN1. Pembendungan mengakibatkan : Laju aliran meningkat Kedalaman air menurun Aliran berubah dari aliran sub kritis menjadi aliran super kritis

2. Dari grafik hubungan antara kedalaman di atas ambang lebar (h) dan debit aliran (Q) didapatkan nilai k = 0,0926. Nilai k telah diperoleh, sehingga persamaan untuk menghitung nilai koefisien pengaliran (Cd) adalah Cd

sehingga nilai Cd adalah 1,46

3.Debit aliran setelah dilakukan pembendungan dengan bendungan ambang tajam akan cenderung semakin besar ketika kedalaman air pada saluran juga semakin besar, jadi debit aliran akan berbanding lurus dengan kedalaman air pada saluran.