alih fungsi lahan ruang terbuka hijau menjadi kantor

3
ALIH FUNGSI LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU MENJADI PERKANTORAN (Studi kasus ruang terbuka hijau di kecamatan Cipayung Kota Depok) Fatia Mufieda H. (105060600111047) /HAP-A Kota depok merupakan salah satu kota penyangga ibukota yaitu Jakarta. Perkembangan wilayah penyangga ini kemudian diikuti oleh proses alih guna lahan yang cenderung berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi, maupun sebaliknya berdampak negatif dari segi fisik dan sosial. Salah satu kasus alih fungsi lahan di kota depok yaitu pada kawasan ruang terbuka hijau yang terdapat sumber mata air didalamnya yang memiliki luas lahan 5.000 meter 2 yang berlokasi di perumahan permata depok kelurahan pondok jaya kecamatan Cipayung Kota Depok, Jawa Barat diaubah menjadi bangunan kantor. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Depok Nomor 503/332/Kpts/DPPKKA/Huk/2012 tertanggal 1 Agustus 2012. Keputusan ini didasarkan pada penetapan status penggunaan fasilitas social dan fasilitas umum. Namun ruang terbuka hijau yang ada di kawasan tersebut juga terdapat sumber air/ danau yang merupakan kawasan lindung. Selain mengubah pemanfaatan ruang dari ruang terbuka hijau menjadi bangunan perkantoran, bangunan perkatoran tersebut juga berada 50 meter dari bantaran sungai ciliwung. Permasalahan yang terdapat pada kasus perubahan alih fungsi lahan ruang terbuka hijau di kota Depok yaitu : 1. Terdapatnya Danau yang Merupakan Sumber Air Di Ruang Terbuka Hijau Danau tergolong ke dalam kawasan lindung dengan fungsi kawasan lindung setempat. Berdasarkan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung pada pasal 17 dijelaskan bahwa perlindungan terhadap kawasan sekitar danau dilakukan untuk melindungi danau dari kegiatan budidaya yang dapat menganggu kelestarian danau dan dapat merusak kualitas air. Pada kasus perubahan guna lahan ruang terbuka hijau ini adanya perubahan guna lahan kawasan lindung merupakan permasalahan utama karena berdampak pada penurunan kualitas lingkungan sseperti hilangnya sumber air, penurunan kualitas air, kurangnya daerah resapan di sekitar perumahan sehingga berpotensi besar terkena banjir. 2. Ruang Terbuka Hijau yang Tidak Tepat Pemanfaatannya Pemanfatan ruang terbuka hijau dengan jenis danau dapat difungsikan sebagai fasilitas penunjang kegiatan masyarakat tanpa harus mengubah fungsi lahan menjadi bangunan. Berdasarkan pedoman penyediaan dan pemantauan ruang terbuka hijau di kawasan

Upload: afterten

Post on 28-Dec-2015

133 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

alih fungsi lahan

TRANSCRIPT

Page 1: Alih Fungsi Lahan Ruang Terbuka Hijau Menjadi Kantor

ALIH FUNGSI LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU MENJADI PERKANTORAN

(Studi kasus ruang terbuka hijau di kecamatan Cipayung Kota Depok)

Fatia Mufieda H.(105060600111047) /HAP-A

Kota depok merupakan salah satu kota penyangga ibukota yaitu Jakarta. Perkembangan wilayah penyangga ini kemudian diikuti oleh proses alih guna lahan yang cenderung berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi, maupun sebaliknya berdampak negatif dari segi fisik dan sosial. Salah satu kasus alih fungsi lahan di kota depok yaitu pada kawasan ruang terbuka hijau yang terdapat sumber mata air didalamnya yang memiliki luas lahan 5.000 meter2 yang berlokasi di perumahan permata depok kelurahan pondok jaya kecamatan Cipayung Kota Depok, Jawa Barat diaubah menjadi bangunan kantor. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Depok Nomor 503/332/Kpts/DPPKKA/Huk/2012 tertanggal 1 Agustus 2012. Keputusan ini didasarkan pada penetapan status penggunaan fasilitas social dan fasilitas umum. Namun ruang terbuka hijau yang ada di kawasan tersebut juga terdapat sumber air/ danau yang merupakan kawasan lindung. Selain mengubah pemanfaatan ruang dari ruang terbuka hijau menjadi bangunan perkantoran, bangunan perkatoran tersebut juga berada 50 meter dari bantaran sungai ciliwung.

Permasalahan yang terdapat pada kasus perubahan alih fungsi lahan ruang terbuka hijau di kota Depok yaitu :

1. Terdapatnya Danau yang Merupakan Sumber Air Di Ruang Terbuka HijauDanau tergolong ke dalam kawasan lindung dengan fungsi kawasan lindung setempat.

Berdasarkan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung pada pasal 17 dijelaskan bahwa perlindungan terhadap kawasan sekitar danau dilakukan untuk melindungi danau dari kegiatan budidaya yang dapat menganggu kelestarian danau dan dapat merusak kualitas air. Pada kasus perubahan guna lahan ruang terbuka hijau ini adanya perubahan guna lahan kawasan lindung merupakan permasalahan utama karena berdampak pada penurunan kualitas lingkungan sseperti hilangnya sumber air, penurunan kualitas air, kurangnya daerah resapan di sekitar perumahan sehingga berpotensi besar terkena banjir.

2. Ruang Terbuka Hijau yang Tidak Tepat PemanfaatannyaPemanfatan ruang terbuka hijau dengan jenis danau dapat difungsikan sebagai fasilitas

penunjang kegiatan masyarakat tanpa harus mengubah fungsi lahan menjadi bangunan. Berdasarkan pedoman penyediaan dan pemantauan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan, jenis ruang terbuka hijau berupa danau dapat di manfaatkan sebagai: Jaringan utilitas Budidaya pertanian rakyat Kegiatan penimbunan ssementara hasil galian golongan C Papan penyuluhan dan peringatan serta rambu-rambu pekerjaan Pemasangan rentang kabel listrik, telepon, dan pipa air minum Pemancangan tiang atau pondasi prasarana jalan Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersifat social, keolahragaan, pariwisata dan

kemasyarakat yang tidak menimbulkan dampak kerugian bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik danau

Pembangunan prasarana lalu lintas air, bangunan pengambilan dan pembunagan airPemanfaatan ruang terbuka hijau dengan jenis danau di kawasan perumahan dapat

dimanfaatkan sebagai tempat untuk kegiatan social untuk menunjang kebutuhan masyarakat perumahan dan sebagai tempat interaksi antar warga.

3. Tidak Adanya Lahan Resapan Di Kawasan PerumahanBerdasarkan undang-undang  nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, luas tuang terbuka

hijau berdasarkan proporsi minimal sebesar 30% dari luas wilayah yang terdi dari 20 % RTH publik dan 10 % RTH privat. Peraturan tersebut juga didasarkan pada pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan semakin tingginya kebutuhan akan lahan. Dengan adanya perubahan

Page 2: Alih Fungsi Lahan Ruang Terbuka Hijau Menjadi Kantor

fungsi lahan ruang terbuka hijau seluas 5.000m maka luas proporsi ruang terbuka hijau di kota depok berkurang. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya daerah resapan untuk kawasan perumahan tersebut yang berakibat besarnya potensi banjir pada kawasan perumahan permata depok kecamatan cipayung kota Depok.

4. Keresahan MasyarakatKeberatan dan kekhawatiran warga perumahan karena keputusan pemerintah terkait

perubahan fungsi lahan ruang terbuka hijau menjadi perkantoran mnyebabkan kekhawatiran adanya potensi dampak bencana lingkungan yang akan terjadi. Keberatan warga diakarenakan oleh alih fungsi lahan yang terletak di perumahan yang dihuni oleh sekitar 1.500 keluarga. Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2009 pasal 70 ayat 1 masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dalam peraturan tersebut maka warga perumahan dapat melakukan gugatan terhadap pemerintah terkait mengalihfungsikan ruang terbuka hijau menjadi area perkantoran yang menyebabkan keresahan, berpotensi menjadi penyebab banjir. Sanksi yang dapat dikenakan terhadap pemerintah pada pasal 76 ayat 2 yaitu teguran gubernur, penghentian pembangunan serta penyelesaian ganti rugi kepada masyarakat perumahan atas kerugian yang diterima akibat adanya pembangunan perkantoran.

5. Bangunan Perkantoran Berada 50 meter pada sempadan sungaiBerdasarkan undang-undang nomor 38 tahun 2011 tentang sungai, garis sempadan sungai

pada sungai tidak bertanggul di kawasan perkotaan paling sedikit berjarak 30 meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai dalam hal kedalamam sungai yang lebih dari 20 meter. Berdasarkan kebijakan tersebut, garis sempadan sungai telah memenuhi persyaratan garis sempadan sungai.berdasarkan pasal 22 dijelaskan tentang perlindungan sempadan sungai melalui pembatasan sempadan sungai. Perlindungan badan tanggul juga dapat dilakukan dengan larangan menanam tanaman selain rumput, mendirikan bangunan dan mengurangi dimensi tanggul.

Pada kasus perubahan fungsi guna lahan ruang terbuka hijau menjadi kantor disini diakibatkan oleh kebutuhan akan lahan yang tinggi yang memaksa pemerintah untuk mengubah guna lahan ruang terbuka hijau untuk kebutuhan publik. Pada perubahan alih fungsi lahan dan pengelolaan ruang terbuka hijau diperlukan adanya peran pemerintah dalam pengambilan kebijakan untuk perlindungan kawasan ruang terbuka hijau. Ketegasan pemerintah dalam pengambilan keputusan tersebut sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan guna lahan di kawasan perkotaan.

Sumber :

Utami, Aryani.2013. Pengalihan Lahan Terbuka Hijau Menjadi Kantor.

http://purewhitehome.blogspot.com/2013/02/pengalihan-lahan-terbuka-hija-menjadi.html. diakses

pada 11 juni 2013

Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1990 tentang pengelola kawasan lindung

Peraturan menteri pekerjaan umum nomor 05/PRT/M/2008 tentang pedoman penyediaan dan

pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan

Undang-undang 26 tahun 2007 tentang penataan ruang

Undang- undang nomor 38 tahun 2011 tentang sungai