analisis ruang terbuka hijau di kecamatan rogojampi

7
Analisis Ruang Terbuka Hijau Di kecamatan Rogojampi Ruang terbuka hijau di wilayah Kecamatan Rogojampi masih belum terealisasi dengan baik, bahkan Penataan RTH masih dalam wacana saja. Padahal kecamatan Rogojampi merupakan wilayah perkotaan yang padat penduduk yang dipenuhi dengan ruko-ruko tanpa ada wilayah hijau di sepanjang jalan utama Rogojampi- Banyuwangi. Meskipun wilayah Rogojampi wilayah pinggirannya masih banyak sawah ataupun masih banyak kebun yang dikelola oleh masyarakat, namun untuk wilayah Kota Rogojampi sendiri masih belum ada ruang hijau yang digunakan sebagai paru-paru kota. Wialayh hijau yang ada di perkotaan untuk wilayah Rogojampi ini masih dalam kategori minin, yakni hanya ada di sepanjang jalur kereta api dan hanya di pinggiran jalan. Tidak ad ataman ataupun ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana infrastruktur kota yang dapat digunakan masyarakata untuk berlibur ataupun hanya sekedar ngadem Jalur hijau jalan sangatlah diperlukan di dalam sebuah kota. Ruang terbuka hijau di sepanjang ruas jalan, berfungsi sebagai peneduh sekaligus berfungsi sebagai filter dari polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor dan sebagainya. Penanaman pohon dan pembuatan taman pada pulau-pulau jalan disepanjang ruas jalan menjadi arahan untuk menghijaukan Kecamatan Rogojampi.

Upload: yungki-ayoeba

Post on 30-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Rogojampi

Analisis Ruang Terbuka Hijau Di kecamatan Rogojampi

Ruang terbuka hijau di wilayah Kecamatan Rogojampi masih belum

terealisasi dengan baik, bahkan Penataan RTH masih dalam wacana saja. Padahal

kecamatan Rogojampi merupakan wilayah perkotaan yang padat penduduk yang

dipenuhi dengan ruko-ruko tanpa ada wilayah hijau di sepanjang jalan utama

Rogojampi-Banyuwangi. Meskipun wilayah Rogojampi wilayah pinggirannya

masih banyak sawah ataupun masih banyak kebun yang dikelola oleh masyarakat,

namun untuk wilayah Kota Rogojampi sendiri masih belum ada ruang hijau yang

digunakan sebagai paru-paru kota.

Wialayh hijau yang ada di perkotaan untuk wilayah Rogojampi ini masih

dalam kategori minin, yakni hanya ada di sepanjang jalur kereta api dan hanya di

pinggiran jalan. Tidak ad ataman ataupun ruang terbuka hijau yang dapat

dimanfaatkan sebagai sarana infrastruktur kota yang dapat digunakan masyarakata

untuk berlibur ataupun hanya sekedar ngadem

Jalur hijau jalan sangatlah diperlukan di dalam sebuah kota. Ruang terbuka

hijau di sepanjang ruas jalan, berfungsi sebagai peneduh sekaligus berfungsi

sebagai filter dari polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor dan sebagainya.

Penanaman pohon dan pembuatan taman pada pulau-pulau jalan disepanjang ruas

jalan menjadi arahan untuk menghijaukan Kecamatan Rogojampi. Ini masih

menjadi arahan saja, masih belum terwujud RTH yang hanya menjadi wacana ini

menjadikan Rogojampi memiliki kondisi temperature yang tinggi sehingga suhu

di sekitar wilayah Kota Rogojampi menjadi wilayah yang panas dan gersang.

Pedestrian merupakan bahu jalan yang terdapat di kanan-kiri jalan,

berfungsi sebagai tempat bagi pejalan kaki. Penyediaan fasilitas trotoar

dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan keleluasaan bagi

pejalan kaki. Pedestrian sebagai jalur pejalan kaki, keberadaannya tidak lepas dari

seluruh sistem pergerakan dari masyarakat. Pedestrian juga dapat memberi

karakter lingkungan dan ruang public dengan rancangan yang menarik dan sesuai

dengan fungsi kawasan dan bangunannya.

Prinsip utama jalur pejalan kaki ini adalah tidak terganggu oleh sirkulasi

kendaraan, yang dapat membahayakan kedua belah pihak. Adapun ruas jalan yang

Page 2: Analisis Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Rogojampi

perlu pengembangan trotoar antara lain Jalan Diponegoro bagian Selatan, Jalan

Sudirman, jalan Bolodewo, Jalan Alisakti dan pada ruas jalan yang berdekatan

dengan lokasi perdagangan dan jasa juga fasilitas lainnya.

Dalam pasal 13 UU No. 13/1992 tentang Perkeretaapian dijelaskan bahwa

untuk kelancaran dan keselamatan pengoperasian kereta api, pemerintah

menetapkan pengaturan mengenai jalur kereta api yang meliputi daerah manfaat

jalan, daerah milik jalan dan daerah pengawasan jalan termasuk bagian bawahnya

serta ruang bebas diatasnya. Hal ini berarti badan penyelenggara dalam

memanfaatkan jalur tersebut tidak boleh mengakibatkan terganggunya

penyelenggaraan angkutan kereta api. Agar masyarakat luas mengetahui batas

jalur kereta api, maka badan penyelenggara wajib menempatkan tanda atau patok

batas-batas jalur kereta api. Untuk perlindungan sempadan kereta api dengan

melakukan penataan kawasan di sepanjang sempadan Rel KA yang dapat

dimanfaatkan sebagai RTH Penghijauan pada jalur kereta api ditekankan pada

fungsi penghijauan sebagai peneduh dan pelindung struktur jalan kereta api dari

erosi. Penghijauan dapat diletakkan berderet pada kedua sisi dari jalur kereta api

tersebut. Jarak minimal yang diperbolehkan untuk penghijauan dihitung dari jalur

kereta api adalah 15–20/ meter.

Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran

air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta

sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Daerah sempadan sungai adalah

kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan yang mempunyai

manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai (PerMen PU

No. 63/1993). Kawasan sempadan sungai ini merupakan kawasan perlindungan

setempat. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah untuk melindungi sungai dari

kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai,

melindungi kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran

sungai. Jadi, bagi sempadan sungai yang telah digunakan dan bertentangan

dengan tujuan itu perlu ditanggulangi agar penggunaan sempadan sungai dapat

mendukung tujuan perlindungan kawasan.

Kawasan sepadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang

mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai.

Page 3: Analisis Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Rogojampi

Pada kawasan sepadan pantai perlu diarahkan untuk tidak mengijinkan

kegiatan/bangunan yang dikhawatiran dapat mengganggu atau mengurangi fungsi

lindung pantai. Kawasan sempadan pantai merupakan saratan sepanjang tepian

yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai. Kawasan ini

termasuk kawasan perlindungan setempat yang diperuntukkan bagi perlindungan

pantai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu kualitas dan kelestarian

pantai. Kawasan sempadan pantai dapat difungsikan sebagai ruang terbuka hijau,

untuk melindungi pantai dari kegiatan yang dapat mengganggu dan atau merusak

kondisi fisik dan kelestarian kawasan pantai. Sempadan pantai 100 meter dari

pasang tertinggi dilarang mengadakan alih fungsi lindung yang menyebabkan

kerusakan kualitas pantai.

Infrastruktur RTH untuk wilayah ini hanya sedikit yang terealisasi. Hanya

di sepadadan pantai dan itu hanya memiliki wilayah yang sedikit dan terbatas

hanya di beberapa tempat saja. Tak ada taman kota ataupun pohon dijalan arteri

Rogojampi –Banyuwangi. Hanya ada beberapa tanda yang ada di jalan yang

menghiasi sepanjang jalan arteri perkotaan Rogojampi. Berikut adalah rencana

tanda dan street furniture Kecamatan Rogojampi

Table rencana tanda dan street furniture Kecamatan Rogojampi

Page 4: Analisis Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Rogojampi

Beberapa furniture dan tanda

yang sudah tersaji di wilayah

perkotaan Rogojampi yakni

penerangan jalan di sepanjang

jaringan jalan, baik jalan arteri

primer ataupun jalan lokal dan

pot bunga yang ada di sepanjang

jalur pedestrian. Papan informasi

hanya ada di beberapa tempat.

Peta wilayah Kecamatan hanya

ada di satu tempat, yakni di

perempatan jalan menuju

wilayah Kecamatan Songgon.

Papan informasi juga masih

sangat minim dan kondisinya

tidak begitu bagus. Berikut

kondisi eksisting infrastruktur

yang ada di sebagaian wilayah

kecamatan Rogojampi.

Halte atau shuttle wilayah

perkotaan Rogojampi ini juga tidak ada. Sehingga kendaraan umum atau angkutan

sembarang menaikan dan menurunkan penumpang, sehingga terjadi kesmrawutan

jalur akibat kurang tertibnya angkutan kota.

Dari kurangnya sarana dan prasarana mengenai RTH dan fasilitas public lainnya

mengakibatkan kesmrawutan dan kondisi penataanruang yang kurang sesuai

dengan